Peternakan Mitra Tanjung Mulya memiliki beberapa cabang di berbagai wilayah. Menerapkan sistem kemitraan maklun dimana peternak dibimbing oleh teknisi dan mendapatkan input produksi. Sistem ini lebih menguntungkan bagi peternak dibandingkan sistem lain karena peternak hanya fokus pada produksi tanpa memikirkan pemasaran.
2. Diskusi kali ini...
Profil Perusahaan
PT Tanjung Mulya berdiri pada 1990-an oleh
H. Suwandi di Panumbangan dengan
bentuk Poultry Shop (setingkat CV)
Saat ini terdiri atas banyak cabang,
Limbangan, Bandung, Majalaya,
Ujungberung, Padalarang, Nageg dll
Memiliki unit breeding sendiri di Panjalu,
Ciamis
Bertujuan menigkatkan taraf hidup peternak
dan mendukung swasembada pangan
3. Struktur Organisasi Tanjung Mulya PS
Founder sekaligus Owner :
H. Suwandi Pusat Cabang Bagian TS Peternak
Kepala Cabang Bandung :
Abdul Rohim Sarana-
Prasarana
Technical Service
Cicalengka : Bayu Technical Ujung
Limbangan Keuangan
Service Berung
Manajer farm mitra TM desa
Kp. Bolang,Ds. Narawita, Tanjung
Bandung Produksi
Technical
Cicalengka
Mulya Service
Cicalengka : Ade
Jubaedah Technical Bandung
Padalarang Pemasaran
Service Barat
Pelaksana Teknis Kandang:
Bana, Yana, Nana, Aang,
OVK
Ujang & Adin
6. Pemberian Pakan
Starter Finisher
1-14 hari 15-28 hari/panen
Goldcoin 200 C CP TBR01& Japfa Comfeed
7. Cara & Jumlah Pemberian Pakan
0
Hari ke 25 Jumlah Pemberian per ekor
50
1-5 20 gr 75
Persen
100 100
6-10 75 40 gr
50
11-15 80 gr
25
15-20 100 gr 0
13 14 15 16 17
20-panen Hari 150 gr
Starter Finisher
8. Kandungan Nutrisi Ransum
Suprafeed-
Komposisi Gold Coin SNI (2006) TBRO1 SNI (2006)
Japfa
Ramsum Starter (%) Starter (%) Finisher (%) Finisher (%)
Finisher (%)
Kadar Air Max 13,0 Max 14,0 Max 13,0 Max 12,0 Max 14,0
Protein Kasar Min 23,0 Min 19,0 21,5 – 23,5 Min 21,0 Min 18,0
Lemak Min 5,0 Max 7,4 Min 5,0 3,0 – 7,0 Max 8,0
Serat Kasar Max 5,0 Max 6,0 Max 5,0 Max 5,0 Max 6,0
Abu Max 8,0 Max 8,0 Max 7,0 Max 7,0 Max 8,0
Kalsium 0.8 – 1.2 0,9-1,2 Min 0,9 0,9 – 1,1 0,9-1,2
Fospor 0.6 – 1.0 0,6-1.0 Min 0,6 0,6 – 0,9 0,6-1,0
12. Penyimpanan dan pemberian pakan masih
secara manual.
Kandungan Nutrisi Ransum sudah memenuhi
SNI.
Nilai FCR 1,5 dengan ADG 51,7 gram/ekor/hari.
________________________________________
Pemberian pakan agar lebih tepat waktu.
Perbaikan penyimpanan pakan untuk
mengurangi degradasi kualitas ransum.
Kesimpulan dan Saran
16. Indukan
Minggu ke 1 2 3 4 5 6 7
Suhu (°C) 35 32,2 29,4 26,6 22-23 21-22 18-21
17. Pemeliharaan
3%
Multiple brooding:
+ Kesinambungan produksi
- Resiko penyakit
18. Kepadatan Populasi
Standar Faktual
Populasi (ekor/m2)
60
Overcrowded:
50
- Kompetisi meningkat Overcrowded
40
- Area gerak tersendat
30
- Kanibalisme meningkat
20
- Sirkulasi udara terhambat
10
- Penyebaran penyakit lebih cepat
0
MI NGGU 1 MI NGGU 2 MI NGGU 3 MI NGGU 4 MI NGGU 5 MI NGGU 6
Jonas, 2004
30. Pola Kemitraan
Kemitraan harga kontrak:
Tidak peduli harga ayam di pasar, perusahaan membeli ayam dengan harga
yang sudah tertera di kontrak kerja (harga mengikat)
Kerugian ditanggung peternak (kekeluargaan). Tapi kalau terjadi musibah alam
(force majeur) atau wabah penyakit, kerugian ditanggung inti. Sebaliknya, jika
akibat keteledoran peternak, kerugian ditanggung plasma.
Definisi
Kemitraan bagi hasil:
Harga pokok/sapronak terbuka, alias ditentukan di muka.
Kerugian ditanggung bersama. Keuntungan dibagi berdasarkan persentase
Harga panen tergantung pasar. Tapi inti (perusahaan) menjamin
plasma(peternak) tetap mendapat keuntungan
Kemitraan maklun:
Biaya operasional dihitung inti
Kerugian ditanggung inti
Harga panen mengikuti pasar
Pemasaran dilakukan inti/perusahaan. Peternak tidak memikirkan penjualan
produk
Bismillah., Assalamu’alaikum wr wb.Terimakasih kepada para penguji dan teman-teman semua yang hadir dalam perkumpulan ini. Izinkan kami untuk beberapa menit kedepan mempresentasikan yang kami dapatkan dari kegiatan magang Madikaba XVIII di PT Tanjung Mulya unit Cicalengka dari tanggal 14 Januari – 28 Januari 2013. Semoga bermanfaat.
Apa yg akan kami bagi untuk dibahas kali ini ada 4 poin utama, yaitu mengenai: Pakan, Pemeliharaan, Kesehatan dan Kemitraan. Namun pertama-tama kami akan memperkenalkan dahulu Profil umum Perusahaan tempat kami magang. (Klik)
(Baca saja, sabar klik animasinya)
Lokasi : desa Narawita, Kampung Bolang, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung Akses jalan dari jalan raya terdekat ± 1km (klik)Bidang usaha (klik) Ternak ayam ras pedaging/broiler strain TM-1 pada fase starter saat kami datang, berjumlah total (klik) 19.000 ekor di 7 kandang (klik), dengan rata-rata (klik) 2700 ekor/kandangSelanjutnya teman saya, (anu) akan berbagi pengalaman mengenai pakan.
Untuk topik pertama yang akan kami bahas adalah mengenai Manajemen Pakan Ayam Broiler, dengan pokok bahasan (klik)
Pemberian pakan pada ayam broiler di peternakan mitra Tanjung Mulya Terdiri dari dua fase :pemberian pakan pada fase starter dilakukan selama 1-14 hari dengan menggunakan pakan merk Gold Coin Feed 200-C berbentuk pakan butiran/mash. Pemberian pakan selama fase ini dilakukan secara ad libitum (terus menerus) dengan total pemberian pakan sebanyak setengah karung /hari atau 25kg/hari. Pada umur 1-4 hari diberikan pakan starter sebanyak 8 kali/hari dan pada umur 8-14 hari diberikan sebanyak 6 kali/hari. Fase selanjutnya yaitu fase finisher, pada fase ini pemberian pakan dilakukan dari hari ke-15 sampai hari ke-28/panen dengan menggunakan pakan jenis Charoen PokphandTBR01 atau Japfa Comfeed-Suprafeed dengan bentuk pakan crumble/remah. Sebelum memasuki fase finisher ayam mulai dikenalkan pada wadah pakan round feeder, frekuensi pemberian menjadi 4 kali/hari.
Penyimpanan pakan masih sederhana sebatas diberi alas kayu agar tidak lembab. Demikian juga cara pemberian pakan masih manual. (klik)SedangkanJumlah Pemberian pakan dapat dilihat pada tabel berikut: (klik)Pada fase starter pemberian hari pertama sampai hari kelima sebanyak 20 gr, 6-10 hari 40 gr dan 11-15 hari 80 gr.Fase finisher dimulai dari hari ke 15-20 hari sebanyak 100gr, setelah itu diberi 150 gr sampai panen.Perlu diingat pula, penggantian pakan tidak dilakukan sekaligus namun ada masa transisi selama 3 hari, yaitu menggunakan ransum campuran (oplosan). (klik)Pada hari ke 13 masih menggunakan ransum starter sepenuhnya.Pada hari ke 14 diberi pakan starter 75% dan finisher 25%, hari ke 15: 50:50, dan hari ke 16: 25% starter dengan 75% finisher. Hal ini dilakukan untuk mengurangi stress.
Berikut kami tampilkan kandungan nutrisi ransum yang digunakan di PT Tanjung Mulya, dibandingkan dengan kandungan nutrisi ransum ayam broiler versi Standar Nasional Indonesia
Tidak hanya pakan, pemberian air juga sangat penting bagi ayam.Pemberian minum pada fase starter dilakukan 2 kali sehari sebanyak 2 liter setiap pemberiannya.Pada fase finisher pemberian minum 2 kali sehari sebanyak 4-6 liter setiap pemberiannya. (klik)Pertumbuhan ayam lancar bila didukung asupan antara pakan dan air minum yang baik.Oleh karena itu, feeder dan drinker diposisikan bersilangan agar ayam mudah memenuhi kebutuhannya.
Average Daily Growth atau Pertambahan berat badan harian adalah: (klik)Berat akhir dikurangi berat awal, yaitu selisih bobot ayam saat panen dengan bobot DOC.Dibagi lama pemeliharaan (klik).
Feed Conversion Ratio alias konversi ransum adalah perbandingan jumlah pakan yang dihabiskan dengan bobot badan yang diperoleh.FCR 1,5 dapat diartikan sebagai “1,5 kilogram pakan yang dapat menghasilkan 1 kilogram daging”. Semakin kecil nilainya (mendekati 1) maka semakin efisien. (next)(sekarang gerakkan tangan seperti buka tirai, ciyus ini mah) (klik)Jawaban kalo ada yg nanya 2250 dari mana: recording
Kesimpulannya, di PT Tanjung Mulya farm Cicalengka: (bacakan)Berikutnya, teman kami akan membagi pengalamannya tentang pemeliharaan ayam broiler di PT Tanjung Mulya, harap tetap tenang dan tetap fokus...
Pada kesempatan ini kami ingin berbagi pengalaman kami mengenai Manajemen Pemeliharaan ayam Broiler di PT Tanjung Mulya. 2 topik utama kami adalah (klik) : Perkandangan dan Teknis Pemeliharaan.
Manajemen pemeliharaan tidak dapat lepas dari perkandangan. Dalam kesempatan kali ini kami akan berbagi pengalaman mengenai pemeliharaan di PT Tanjung Mulya farm Cicalengka. (klik)Pertama adalah penyebaran populasi berdasarkan luas kandang: Di daerah atas ada 2 kandang pak Ujang masing-masing berisi (klik) 3500 ekor, Pak Yana 3000 ekor, pak Bana 2800 ekor, pak Adin 2400 ekor, pak Aang 1700 ekor dan pak Nana 2100 ekor, yang bila dirata-ratakan menjadi 2700 ekor.
Dua minggu sebelum diisi DOC, kandang terlebih dahulu dibersihkan, sekam yang sudah dipakai pada pemeliharaan sebelumnya dikeluarkan lalu lantai kandang dicuci dengan menggunakan deterjen dan antiseptik, setelah itu dilakukan penyemprotan dengan menggunakan formalin. Sehari sebelum DOC datang, lantai kandang diberikan alas sekam (litter)dan koran, dinding kandang juga dipasangi tirai atau layar plastik untuk menahan angin dan udara dingin. Satu jam sebelum DOC datang, kandang harus sudah dipasang chick guard (klik), chick feeder, drinker dan tentunya indukan/brooder. (klik) Air ditambah quinovet atau Sorbitol untuk mengembalikan energi sehabis perjalanan. Waktu DOC datang disebut Chick in. DOC ditempatkan ke dalam chickguard.(catatan buat jawaban: Sorbitol adalah karbohidrat berasa manis alternatif gula, cocok buat yg diabetes)
Indukan/pemanas/brooder ada 3 macam, yaitu indukan berbahan bakar solar (Semawar), berbahan bakar gas (Gasolec) (klik)dan berbahan bakar sekam (tungku) (klik). Berhubung tidak ada termometer, maka peternak berusaha mengatur suhu dengan melihat sebaran anak ayam. Bila anak ayam menyebar merata, artinya suhu tepat. Bila ayam berkumpul di bawah indukan, maka suhu kurang hangat. Bila ayam berkumpul menjauhi indukan, maka suhu terlalu panas. Bila ayam hanya berkumpul di salah satu sudut, maka ada gangguan ventilasi. (klik) Berikut pengaturan suhu indukan menurut Jonas, 2004.Pada peternakan ini brooder hanya digunakan selama seminggu karena setelah seminggu ayam tersebut sudah memiliki daya tahan tubuh yang cukup, sehingga tidak memerlukan pemanas lagi. Kecuali pada musim penghujan, pemanas dapat digunakan sampai 2 minggu. Setelah 2 minggu, indukan semawar atau gasolec diganti dengan indukan/brooder berbahan bakar sekam (tungku).
Sistem pemeliharaan yang digunakan adalah multiple brooding, yaitu memelihara ayam dengan umur yang berbeda di tiap kandang. Kebalikan dari sistem all in-all out. Umur pemeliharaan berbeda beberapa hari antar kandang, bertujuan untuk kesinambungan produksi (waktu panen tidak sama) bagi pihak perusahaan. Kekurangannya adalah resiko penyakit lebih tinggi karena ada kemungkinan terbawa oleh pegawai kandang dari umur produksi yang lebih tua ke kandang dengan umur produksi lebih muda.Selain itu, memasuki fase finisher, setengah populasi ayam muda di pindahkan ke lantai atas untuk mendapatkan kepadatan yang lebih rendah.Meski demikian, peternak di farm Tanjung Mulya (klik) mampu menahan mortalitas dibawah 3%.
Kepadatan populasi merupakan perbandingan jumlah ayam per satuan luas. Bila kandang terlalu padat (overcrowded) maka (klik) (baca)Kepadatan populasi di farm cicalengka dilukiskan pada grafik berikut (klik)Berdasarkan grafik, terlihat bahwa kepadatan ayam sampai minggu ke 3 masih kondusif. Namun memasuki minggu ke 4, mulai terjadi overcrowded atau kelebihan populasi, dalam 1 m2 yang seharusnya diisi dengan 10 ekor ayam malah dipadati dengan 20 ekor ayam.Namun hal ini tidak terlalu signifikan terhadap produksi, mengingat adanya dinamika populasi ternak, termasuk kematian dan fakta bahwa pada minggu ke empat sudah panen.
Sistem manajemen pemeliharaan di PT Tanjung Mulya farm Cicalengka ini dapat dikatakan sudah cukup berhasil, diantaranya karena (klik) teknik-teknik pemeliharaan telah dilakukan dengan baik oleh para peternak, (klik)tingkat kematian yang cukup rendah yaitu kurang dari 3 % telah sesuai dengan keinginan PT Tanjung MulyaSedangkan saran yang dapat kami berikan adalah: (klik) harap memeperbaiki bagian-bagian kandang, sudah banyak yang kotor, rusak terbengkalai dan memungkinkan menjadi habitat bibit penyakit dan hama, seperti layar plastik yg sudah rusak, banyaknya sarang laba-laba dsb. Hal ini diharapkan dapat menunjang produksi yang lebih baik.
Terimakasih kepada rekan saya atas kesempatannya. Penanganan Penyakit kali ini akan membahas 3 topik utama ,yaitu (klik):BiosecurityVaksinasiPenyakit yg sering ditemukan
Penanganan penyakit umumnya terbagi dua, yaitu tindakan (klik) preventif/pencegahan dan tindakan kuratif/pengobatan.Biosecurity adalah upaya pencegahan masuk atau timbulnya bibit penyakit. Sanitasi adalah upaya untuk menjadikan lingkungan tetap bersih sehingga mengurangi bibit penyakit. Desinfeksi termasuk di dalamnya.Biosecurity di pt Tanjung mulya termasuk kategori (klik) low biosecurity. Mengapa? Karena masih sederhana, contoh: (klik) siapapun bisa memiliki akses masuk ke kandang tanpa upaya sanitasi, (klik) Untuk desinfeksi termasuk normal, misalnya mencuci alat minum dan pakan mengunakan desinfektan veta dine, lalu (klik) mencuci kaki dan alasnya saat memasuki dan keluar dari kandang.Pihak perusahaan sudah mengingatkan dan menganjurkan biosecurity yg lebih ketat, namun peternak menolaknya dengan alasan tidak terbiasa dan ribet. Pihak perusahaan kemudian tidak mengeluhkan hal tsb, asalkan tidak mengganggu produksi. Faktanya, peternak di farm Cicalengka in selalu mampu menahan mortalitas di bawah 3%Sejak bermitra dengan PT Tanjung Mulya, tidak pernah terjadi keluhan dari warga mengenai bau, limbah maupun penyakit yang berasal dari peternakan. Padahal jarak perkandangan dengan rumah terdekat ada yang mencapai hanya 100m. Hal ini tidak memenuhi ketentuan (klik) Dirjen Peternakan No.774/kpts/djp/deptan/1992 yang menyatakan jarak minimal perkandangan dengan pemukiman warga terdekat adalah 250m.
Selanjutnya, Vaksinasi. Vaksinasi adalah tindakan pemasukan vaksin ke tubuh ternak. (klik)Vaksin adalah bahan antigenik dari mikroorganisme pathogen yang sudah dilemahkan dan digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau “liar” Sehingga tujuan vaksinasi adalah bila mikroorganisme pathogen memasuki tubuh ternak suatu saat, ternak sudah memiliki antibodi untuk melawannya, dan tidak menjadi sakit. Pada gambar sedang dilaksanakan vaksinasi secara tetes mata.
Selain itu, dilakukan juga culling/afkir bagi ayam yang memiliki penyakit tertentu, misalnya ayam berkaki kering dan keriput akan langsung di isolasi (klik) karena menurut peternak ayam tersebut tidak akan tumbuh secepat yg lainnya, maka lebih baik langsung diafkir demi efisiensi pakanKeterangan (GA USAH DIBACA) :AC = Ante Coenam, sebelum diberi makan OM = Omne Mane, pada pagi hariIM = Intra Musculair, dalam jaringan otot (daging) QD = Quaque Die, setiap hariIO = Intra Oculer, Melalui Mata QS = Quantum Sufficiat, secukupnyaEA = Ex Aqua, melalui air (dicampur pada air minum) SC = Sub Cutan, dibawah kulit
Ada beberapa faktor yang menentukan keberhasilan vaksinasi. Daintaranya adalah (klik);Usia ayam, bila ayam terlalu muda ada kemungkinan masih memiliki maternal immunity, yaitu antibody bawaan dari induk. Sehingga vaksin yang masuk tidak akan memberi kelebihan proteksi. Maka pemberian vaksin harus sesuai jadwal (klik)Kebersihan alat. Alat yang digunakan wajib steril ,bebas dari kuman. Biasanya jarum suntik/canule disterilisasi dengan alkohol atau direndam dalam air mendidih. Sedangkan spuit biasanya disposable yang sudah steril dari pabrik (klik)Kondisi lingkungan kandang, meliputi waktu vaksinasi dan suhu udara. Vaksin berisi mikroorganisme yang butuh suhu dingin dan terhindar dari cahaya matahari langsung agar tidak rusak. Suhu di pagi dan sore hari relatif lebih sejuk, sehingga memungkinkan reaksi penghasilan antibodi. Sebab bila mikroorganisme pathogen sudah mati, maka hanya akan terjadi penghancuran oleh sel tubuh dan tidak menjadikan ketahanan. (klik) untuk stress karena suara, sejak kecil DOC sudah dilatih untuk terbiasa dengan suara keras. Sebab sifat ayam broiler bersifat lebih cuek/tenang bila dibandingkan ayam petelur (klik kalo udah beres video)Kondisi ternak. Ayam yang stress atau sakit menyebabkan pembentukan antibodi terhambat atau malah balik menyebabkan penyakit. Maka peternak harus mengurangi stress yang bisa terjadi saat vaksinasi dengan mengurangi kepadatan kumpulan ayam dan memberinya anti stress (Veta stress)Selanjutnya hingga panen diberikan air biasa kecuali untuk ayam yang sakit.
Untuk Vaksinasi tetes mata/IO, dibutuhkan: (klik)Alat: Dilluent 3ml (dosis 1000 ekor), spuit disposable (sekali pakai) 2 ml, (klik)Bahan: es, medimilk (mempertahankan suhu penyimpanan vaksin pada 2-8°C), vaksin berbentuk serbukVaksinasi suntik bawah kulit/SCAlat: Spuit otomatis, selangBahan: es, vaksin berbentuk cair (emulsi)
Penyakit-penyakit yang sering ditemui di peternakan mitra Tanjung Mulya adalah1. Kelumpuhan/paralysisPenyebab : Ayam terlalu lama berdiam diri, trauma fisikGejala : Ayam tidak dapat berjalan, kaki menjulur kaku dan tidak bisa digerakkan. Umumnya memiliki badan lebih kecil.Pencegahan : Membuat ayam di pinggir kandang tetap bergerak, penambahan unsur kalsium dan vitamin D dalam ransumPengobatan : Tindakan afkir untuk ayam terdeformasi (badan rusak)2. Ngorok/CRD (Chronic Respiratory Disease) (klik)Penyebab : Mycoseptum gallisepticum, kelembaban tinggiPenularan : udara, sekamGejala : Ayam bersuara seperti mendengkur saat bernafas dan tidur, bersin-bersin, sayap terkulai pada semua umur ayam. Cairan seperti getah (eksudat) keluar dari nostril. Bedah post mortem menunjukkan massa seperti krim di bagian persendian.Pencegahan : Menjaga kelembaban kandang melalui sirkulasi udara dan penaburan sekam berkala supaya alas tetap kering, Isolasi ayam begitu ada gejala awalPengobatan : Pemberian obat basitrasin, erthromisin, tilosin dsb (klik)3. Berak Kapur/PullorumPenyebab : Salmonella pullorum, sering disertai infeksi bakteri gram positif, pakan yang kurang bersihPenularan : Vertikal melalui induk. Horizontal melalui kontak dengan unggas sakit, dan peralatan kandang terkontaminasi feses pullorum, termasuk pakaian pegawai kandangGejala : Kloaka ayam kotor dan basah, feses berbusa, berwarna putih seperti kapur, kadang menempel di cloaca. Nafsu makan berkurang. Warna jengger memudar, sayap terkulai dan kepala menunduk.Pencegahan : Sanitasi alat perkandangan terutama alat makan, Tidak memelihara ayam dari induk yang pernah terkena penyakit ini (bersertifikat ternak sehat dari disnak)Pengobatan : Pemberian obat sulfa (sulfaquionoxaline, nitrofurazolidone). Bila terlalu parah di afkir4. Gumboro, IBD (Infectious Bursal Disease)Penyebab : virus family Birnaviridae, ventilasi burukGejala : Appettite/nafsu makan berkurang, Peradangan sekitar kloaka. Mematuki dubur atau dipatuki ayam lain. Pembengkakan/oedema bagian bursa fabricus(perut belakang, pusar) pada pemeriksaan post mortem.Pencegahan : Vaksinasi GumboroPengobatan : Belum ada obat yang efektif, namun spiramisin sehingga biasanya langsung diafkirSALAHSATU Kelebihan farm Cicalengka adalah belum pernah mengalami (KLIK) outbreak AI/flu burung H5N1sejak bediri.
Untuk yg biasa udah ada di slide sebelumnyaSedankan untuk tradisional, misalnya ada ayam mencret, maka air minum dicampur parutan kunyit, maka esoknya langsung sembuh. Menurut peternak cara ini lebih ekonomis dan tanpa efek samping.
Kesimpulan dan saran
Definisi kemitraanKemitraan berasal dari kata mitra, yang berarti teman, kawan atau sahabat. Kemitraan muncul karena minimal ada dua pihak yang bermitra. Keinginan untuk bermitra muncul dari masing-masing pihak, walaupun dapat pula terjadi, bahwa kemitraan muncul akibat peranan pihak ketiga.Peternak kemitraan tidak membeli sapronak dan tidak memasarkan hasil panen sendiri. Mereka memperoleh penghasilan atas dasar kesepakatan dengan inti.MACAM-macam pola kemitraan (klik dan baca)(Klik) Sedangkan Pola kemitraan peternakan Tanjung Mulya adalah
Dari hasil wawancara dengan Techincal Service atau TS (KLIK) dan kepala cabang unit Ujungberung (KLIK),Ada 2 pola kemitraan yg ditawarkan di PT Tanjung Mulya, yaitu:Pola Kemitraan Kontrak (klik) bisa di lihatPola Kemitraan Maklun (klik)Yang banyak dipilih karena lebih menguntungkan
Kelebihan maklun (klik): 1. Peternak tidak perlu repot-repot mencari bibit sendiri. Bila mitra sudah menyepakati kontrak, maka pihak inti (perusahaan) akan mengirim DOC untuk kandang kita. Yang perlu dilakukan peternak mitra adalah mempersiapkan kandang. Sebelum DOC datang kandang sudah siap, memiliki arti penting untuk mengoptimalkan genetik dari DOC yang akan diterima.2. Peternak tidak perlu repot-repot mencari pakan sendiri. Pihak inti sudah menyediakan pakan untuk pemeliharaan.Peternak tidak perlu repot-repot mencari konsumen atau mencari pasar, karena pemasaran hasil panen menjadi tanggung jawab perusahaan.3. Dalam proses pemeliharaan peternak dibantu oleh seorang atau tim TS dari pihak inti. TS akan membantu teknis pemeliharaan sampai ayam panen.Pada sistem kontrak, sejak awal harga jual ayam telah ditetapkan, tidak peduli harga pasar. Kemungkinan keuntungan peternak sedikit.Sedangkan pada sistem maklun, peternak mendapat keuntungan tambahan dari bonus berdsarkan penghitungan Indeks Prestasi (IP)