SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
RESUME BUKU HUBUNGAN MASYARAKAT

           “HUBUNGAN MASYARAKAT”
       Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester
        Mata Kuliah Hubungan Masyarakat (HUMAS)


  Dosen: Hj. I.G.A. Aju Nitya Dharmani, S.ST., SE., M.M.




Tugas ini merupakan rangkuman dari buku Hubungan Masyarakat

       Penulis: Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, MA.

                       Disusun Oleh:

  ASRI ISMARDINI                                  098554005

  ROHMATUL KHUSNAH                                098554101

                         PK 09 A



  PRODI ADMINISTRASI PERKANTORAN
           S1 PENDIDIKAN EKONOMI
              FAKULTAS EKONOMI
     UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
                           2011
COVER BUKU
DAFTAR ISI
Bab I
              PERKEMBANGAN HUBUNGAN MASYARAKAT
                            DARI MASA KE MASA




A. GEJALA-GEJALA HUBUNGAN MASYARAKAT
     Terdapat perbedaan mengenai sejak kapan dimulainya praktek humas, namun
 yang sama pendapatnya adalah bahwa humas merupakan bagian integral dari
 pemerintahan, dan gejala-gejalanya yang kemudian menjadi unsur-unsur penting
 bagi konsep humas diakui sudah ada sejak manusia ada. Gejala-gejala tersebut
 adalah hubungannya antara seseorang dengan orang lain, hasrat seseorang untuk
 memberitahukan      sesuatu   kepada     orang   lain,   upaya    seseorang   untuk
 mempengaruhi orang lain, dan sebagainya.
      Secara kodratiah seseorang tidak dapat hidup sendiri. Ia akan mencari orang
 lain untuk dijadikan teman hidup dalam rangka memenuhi dorongan hatinya, yang
 secara naluriah terdiri atas kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
 1. Gejala karena naluri perjuangan hidup
     Setiap orang merasakan betapa pentingnya peranan orang lain dalam rangka
 memenuhi kebutuhan untuk melangsungkan kehidupannya. Dan dalam memenuhi
 dorongan kelangsungan hidupnya, seseorang akan tetap bergantung pada orang
 lain, baik pada waktu yang lalu, saat sekarang, maupun masa yang akan datang.
 2. Gejala karena naluri mempertahankan diri
     Dorongan untuk mempertahankan diri dari berbagai ancaman dapat diketahui
 dengan jelas, baik pada masa kini maupun pada waktu-waktu yang lampau. Hidup
 secara kerja sama dengan orang lain demi keamanan dirinya adalah mutlak. Oleh
 sebab itu muncullah kegiatan-kegiatan memengaruhi, meyakinkan, menanamkan
 kepercayaan, dan sebagainya, yang kesemuanya adalah gejala-gejala yang akan
 menjadi unsur-unsur Humas.
 3. Gejala karena naluri melanjutkan keturunan
     Adalah menjadi kodrat manusia pula untuk berupaya agar keturunannya tidak
 terputus. Untuk memperoleh keturunan, seseorang harus mempunyai teman hidup
 yang berlainan jenis.
Gejala yang timbul dalam interkomunikasi menjadi unsur-unsur dari konsep
 Humas. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:
 a. Citra baik (good image),
 b. Itikad baik (goodwill),
 c. Saling pengertian (mutual understanding),
 d. Saling menghargai (mutual appreciation),
 e. Toleransi (tolerance).


B. MENGAPA HUBUNGAN MASYARAKAT DIPERLUKAN?
     Masyarakat dalam perkembangannya menyebabkan manusia yang satu
 dengan manusia lainnya semakin longgar keakrabannya dan semakin jauh jarak
 hubungannya. Kalaupun masih tampak adanya keakraban, hanyalah terbatas pada
 kelompok inti masyarakat, yakni keluarga.
     Longgarnya keakraban manusia itu disebabkan oleh timbulnya nilai-nilai baru
 dalam masyarakat sebagai akibat perubahan politik dan kemajuan teknologi.
 Untuk menciptakan dan membina suasana yang harmonis antar masyarakat,
 diperlukan suatu kegiatan yang di kelak kemudian hari dinamakan public
 relations atau hubungan masyarakat.


C. DARI KONSEP KE PROFESI HUBUNGAN MASYARAKAT
     Terkonsepsinya humass adalah berkat pmikirn dan kegiatan yang dilakukan
 oleh para cendekiawan, antara lain, Ivy L. Lee, Paul Garret, T.J. Ross, Eric
 Johnston, dan lainnya.
 1. Ivy Lee sebagai Bapak Hubungan Masyarakat
     Ivy Ledbetter Lee dianggap sebagai the father of Public Relation yang telah
 memikirkan dan mempraktekkan Humas secara terkonsepsional. Dianggapnya Ivy
 Lee sebagai Bapak Hubungan Masyarakat ialah karena dengan konsepsinya ia
 berhasil mengembangkan Humas yang oleh para cendekiawan kemudian
 dijadikan landasan untuk dimekarkan dan dijadikan objek studi ilmiah.
2. Deklarasi asas-asas
     Dalam declaration of principles yang disebarkan kepada pers oleh Lee, ia
 menegaskan bahwa dikantornya        tidak terdapat hal-hal yang bersifat rahasia;
 segalanya bersifat terbuka.
     Lee menunjukkan bahwa, jika kita memberikan informasi yang wajar tanpa
 menyembunyikan kebenaran kepada pers selaku wakil masyarakat dan menaruh
 kepercayaan kepadanya, maka pers dan masyarakat akan memberikan penilaian
 yang jujur dan adil.
     Keberhasilan Ivy Lee itulah yang menyebabkan ia diakui oleh para ahli
 sebagai “Bapak Hubungan Masyarakat”, sebagai pemrakarsa, perintis, pelaksana,
 dan pembina humas.


D. HUBUNGAN MASYARAKAT DI INDONESIA
     Hubungan masyarakat yang disingkat humas merupakan terjemahan dari
 public relations, baru dikenal di Indonesia pada dekade 1950-an, setelah
 kdaulatan Indonesia diaki oleh Kerajaan Belanda pada tanggal 27 Desember 1949.
     Pada waktu itu disadari bahwa rakyat perlu segera tahu mengenai fungsi
 setiap kementerian/departemen, jawatan, badan, dan lain-lain, sehingga segala
 sesuatunya berjalan sesuai yang diharapkan.
 1. Aspek hakiki dari hubungan masyarakat
     Pada public relations melekat dua aspek yang hakiki. Kedua aspek tersebut
 adalah sebagai berikut:
 a. Sasaran public relations adalah public intern (internal public) dan public
    ekstern (external public)
 b. Kegiatan public relations adalah komunikasi dua arah timbal balik (reciprocal
    two way traffic communication)
 2. Organisasi Kehumasan
     Upaya pengembangan kehumasan di Indonesia pada dekade 1970-an tidak
 saja terbatas pada wilayah dalam negeri, tetapi juga melintasi batas tanah air.
 Kehumasan di Indonesia menyatakan diri sebagai anggota Federation of the
 Asean Public Relation Organization (FAPRO) yang didirikan di Kuala Lumpur
 pada tahun 1977.
Direktorat merumuskan fungsi Humas adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan hubungan ke dalam
b. Melakukan hubungan ke luar
c. Melakukan penelaahan serta pembinaan pendapat umum melalui hubungan-
  hubungan khusus dengan unsur-unsur lembaga masyarakat
d. Melakukan pembinaan serta bimbingan untuk mengembangkan kehumasan
  sebagai media penerangan
e. Menyelenggarakan koordinasi, integrasi, dan sinronisasi serta kerja sama
  kegiatan hubungan masyarakat untuk penyempurnaan pelayanan penerangan
  terhadap umum.
3. Orientasi ke masa depan
    Karena tugasnya menghadapi masyarakat, maka para kahumas tidak mungkin
menghindarkan diri dari denyut politik, sosial, ekonomi, hukum, dan kebudayaan.
Untuk mengantisipasi setiap gejolak yang timbul, para kahumas harus
membiasakan diri berorientasi ke masa depan, future oriented, sebagai sikap yang
harus dimiliki oleh orang yang bergumul dengan problema kemasyarakatan.
    Para kahumas harus tangguh menghadapi gejolak revolusi teknologi –
khususnya revolusi komunikasi elektronik – yang mau tidak mau harus digeluti.
Bab II
                DIMENSI-DIMENSI HUBUNGAN MASYARAKAT




A. METODE DAN TEKNIK HUBUNGAN MASYARAKAT
     Hubungan masyarakat adalah terjemahan dari istilah public relations. Secara
 terminologis terjemahan tersebut sebenarnya kurang tepat; sama dengan kurang
 tepatnya terjemahan istilah public relation menjadi “pendapat umum”.
 1. Problematik pengertian hubungan masyarakat
     Kurang tepatnya terjemahan public relations menjadi hubungan masyarakat,
 menyangkut makna istilah public. Terjemahan relations menjadi “hubungan”
 dapat dinilai tepat, tetapi terjemahan public menjadi “masyarakat” tampaknya
 kurang kena, sebab “masyarakat” mengarah ke pengertian society, sedangkan
 sasaran kegiatan public relations bukanlah seluruh manusia yang menghuni suatu
 wilayah di sebuah negara.
     Sasaran kegiatan hubungan masyarakat sebagai terjemahan dari public
 relations adalah, selain publik di luar organisasi, juga para orang-orang di
 dalamnya. Hubungan dengan publik dilakukan dengan komunikasi yang meliputi
 berbagai jenis dan teknik untuk dipilih salah satu mana yang paling efektif.
 Hubungan masyarakat mempunyai dua pengertian yang biasa dikenal sebagai
 teknik komunikasi dan metode komunikasi.
 2. Definisi hubungan masyarakat
     Karena begitu banyak definisi public relations, maka para pemraktek public
 relations dari berbagai negara di seluruh dunia, bersepakat untuk merumuskan
 sebuah definisi dengan harapan dapat diterima dan dipraktekkan bersama.
 Definisinya adalah sebagai berikut
     Hubungan Masyarakat adalah fungsi manajemen dari sikap budi yang
     berencana dan bersinambungan, yang dengan itu organisasi-organisasi dan
     lembaga-lembaga yang bersifat umum dan pribadi berupaya membina
     pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang ada kaitannya atau
     mungkin yang ada hubungannya – dengan jalan menilai pendapat umum di
     antara mereka, untuk mengorelasikan, sedapat mungkin, kebijaksanaan dan
tata cara mereka, yang dengan informasi yang berencana dan tersebar luas,
     mencapai kerjasama yang produktif dan pemenuhan kepentingan bersama
     yang lebih efisien.


B. CIRI DAN FUNGSI HUBUNGAN MASYARAKAT
 1. Ciri hubungan masyarakat
     Berfungsi tidaknya humas dalam sebuah organisasi dapat diketahui dari ada
 tidaknya kegiatan yang menunjukkan ciri-cirinya. Ciri-ciri tersebut adalah:
 a. Humas adalah kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang berlangsung
    dua arah secara timbal balik;
 b. Humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh
    manajemen suatu organisasi;
 c. Publik yang menjadi sasaran kegiatan humas adalah publik ekstern dan publik
    intern;
 d. Operasionalisasi humas adalah membina hubungan yang harmonis antara
    organisasi dan publik.


 2. Hubungan masyarakat dalam bandingan dengan metode komunikasi
    lainnya
     Guna memperoleh kejelasan mengenai pengertian humas beserta ciri-cirinya,
 maka dapat dibandingkan dengan metode komunikasi lainnya, yaitu:
 a. Jurnalistik
     Jurnalistik seperti halnya humas, merupakan metode komunikasi karena
 kegiatannya yang melembaga. Karena informasi yang disebarkannya kepada
 masyarakat luas, maka kegiatan jurnalistik yang dilaksanakan oleh lembaga media
 massa itu sering dimanfaatkan juga oleh humas, antara lain dengan mengirimkan
 siaran pers (press release).
 b. Penerangan
     Penerangan     termasuk    metode   dan   teknik   komunikasi,   sebab    jelas
 mengandung unsur pesan atau informasi yang akan diterangkan unsur
 komunikator dan diterima unsur komunikan. Penerangan sebagai teknik
komunikasi sering dipraktekkan oleh humas, baik yang ditujukan kepada publik
 intern maupun publik ekstern.
 c. Pendidikan
     Pendidikan juga termasuk metode komunikasi, sebab jelas unsur-unsur yang
 dicakup olehnya, dan jelas pula proses yang dilangsungkannya. Pendidikan
 sebagai teknik komunikasi kadang-kadang dilakukan oleh para pehumas untuk
 aspek-aspek tertentu dalam bidang kehumasan.
 d. Penyuluhan
     Penyuluhan    adalah   suatu   metode   komunikasi    untuk    meningkatkan
 keterampilan seseorang atau sejumlah orang dengan cara memberikan penjelasan
 disertai peragaan dengan menggunakan benda-benda nyata. Adakalanya
 penyuluhan    dilakukan    dalam   bidang   kehumasan     untuk    meningkatkan
 keterampilan para pehumas untuk aspek-aspek tertentu.


 3. Fungsi hubungan masyarakat
     Fungsi hubungan masyarakat dapat dirumuskan sebagai berikut:
 a. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi;
 b. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik
   ekstern maupun intern;
 c. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi
   dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada
   masyarakat;
 d. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum.


C. RUANG LINGKUP HUBUNGAN MASYARAKAT
 1. Hubungan masyarakat pemerintahan
     Lembaga-lembaga pemerintahan dari tingkat pusat sampai tingkat daerah
 dilengkapi dengan Bagian Humas untuk mengelola informasi dan opini publik.
 Informasi mengenai kebijaksanaan pemerintah disebarkan seluas-luasnya, dan
 opini publik dikaji dan diteliti seefektif-efektifnya untuk keperluan pengambilan
 keputusan dan penentuan kebijaksanaan berikutnya.
Sam Black dalam bukunya, Practical Public Relations, mengklasifikasikan humas
menjadi “humas pemerintahan pusat” (central government) dan “humas
pemerintahan daerah” (local government).
a. Hubungan masyarakat pemerintahan pusat
    Humas pemerintahan pusat dapat dijelaskan bahwa humas pada departemen-
departemen mempunyai dua tugas: pertama, menyebarkan informasi secara teratur
mengenai kebijaksanaan, perencanaan, dan hasil yang telah dicapai; kedua,
menerangkan dan mendidik publik mengenai perundang-undangan, peraturan-
peraturan, dan hal-hal yang bersangkutan dengan kehidupan rakyat sehari-hari.
Selain itu, adalah tugasnya pula menasehati pimpinan departemen dalam
hubungannya dengan reaksi atau tanggapan publik terhadap kebijaksanaan yang
dijalankan.
b. Hubungan masyarakat pemerintahan daerah
    Menurut Sam Black dalam bukunya yang sama, ada empat tujuan utama
humas pemerintahan daerah, yakni:
1. Memelihara penduduk agar tahu jelas mengenai kebijaksanaan lembaga beserta
  kegiatannya sehari-hari;
2. Memberikan kesempatan kepada mereka untuk menyatakan pandangannya
  mengenai proyek baru yang penting sebelum lembaga mengambil keputusan;
3. Memberikan penerangan kepada penduduk mengenai cara pelaksanaan sistem
  pemerintahan daerah dan mengenai hak-hak dan tanggung jawab mereka;
4. Mengembangkan rasa bangga sebagai warga negara.


2. Hubungan masyarakat perusahaan
    Perusahaan merupakan organisasi yang memiliki kekhasan dalam fungsi,
sifat, dan tujuannya, maka humas perusahaan mempunyai kekhasan pula,
meskipun dalam aspek-aspek tertentu terdapat persamaan dengan jenis-jenis
humas lainnya. Berikut adalah ciri-ciri khasnya:
a. Fungsi humas perusahaan
    Menurut Edwin Emery dkk, dalam bukunya, Introduction to Mass
Comunication, yang mendefinisikan sebagai:
“ . . . upaya yang berencana untuk mempengaruhi dan membina opini yang
menyenangkan melalui penampilan yang dapat diterima, dilakukan secara jujur,
dan dengan kepercayaan melalui dua jalur komunikasi. Ia seharusnya merupakan
fungsi “manajemen”; yakni, upaya yang berencana itu harus didasarkan pada
pernyataan kebijaksanaan yang mapan dan yang disetujui, yang mencerminkan
prinsip-prinsip dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan, organisasi,
atau kelompok”.
b. Jenis-jenis pelayanan dasar
    Dalam rangka menggalakkan fungsi humas di perusahaan, Charles H. Prout,
mengatakan adanya empat jenis pelayanan dasar yang harus dipraktekkan, yakni:
1. Nasehat (advise and counsel)
2. Pelayanan komunikasi (communications service)
3. Pengkajian humas (public relations research)
4. Promosi humas (public relations promotion)
    Keempat jenis pelayanan dasar dalam kegiatan humas perusahaan perlu
ditangani secara konsepsional yang dilandasi teori komunikasi dan teori
manajemen secara terpadu.


3. Hubungan masyarakat internasional
    Para ahli humas berpendapat bahwa humas internasional baru tampak sebagai
kegiatan yang terkonsepsikan di sekitar tahun 1950. Kegiatannya terutama
bergerak sebagai sarana pemasaran di negara-negara di Benua Eropa, Amerika
Latin, dan negara-negara yang sedang berkembang. Perusahaan-perusahaan besar
yang   mengoperasikan     humas    internasional   kebanyakan    menitikberatkan
kegiatannya pada publisitas produksi.
    Pada perkembangan humas internasional tampak terjadi pergeseran. Jika pada
saat mulai munculnya, yakni pada tahun 1950, humas internasional bergerak
dalam bidang ekonomi, khususnya aspek pemasaran, maka mulai tahun 1960
merembet ke bidang-bidang lainnya, antara lain politik.
Bab III
             HUBUNGAN MASYARAKAT SEBAGAI OBJEK STUDI
                             ILMU KOMUNIKASI




A. KOMUNIKASI        PARADIGMATIK          DALAM        KONSEP       HUBUNGAN
  MASYARAKAT
  1. Pengertian dan sendi-sendi komunikasi
      Yang dimaksud komunikasi disini adalah komunikasi manusia (human
  communication), yakni komunikasi antara seseorang dengan orang lain, jadi
  hanya antarmanusia.
  a. Definisi komunikasi
      Bernard Berelson dan Garry A. Stainer mendefinisikan komunikasi sebagai
  berikut:
      “Komunikasi: pernyampaian informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan
      sebagainya, dengan menggunakan lambang-lambang - kata-kata, gambar,
      bilangan, grafik, dan lain-lain. Kegiatan atau proses penyampaianlah yang
      biasanya dinamakan komunikasi”.
      Lawrence D. Brennan menyebutkan Seven Pillar of Communication Strategi
  (Tujuh Sendi Strategi Komunikasi) yang menurut dia merupakan             Strategi
  Komunikasi) yang menurut dia merupakan the essentials of new communication
  (dasar hakiki komunikasi baru). Ketujuh sendi atau pilar strategi tersebut adalah
  sebagai berikut:
  1. Adaptasi Proses Komunikasi
  2. Pikiran
  3. Penguasaan Bahasa
  4. Kejelasan
  5. Daya Persuasi
  6. Kelengkapan
  7. Itikad Baik
2. Bagaimana berlangsungnya proses komunikasi?
    Komunikasi       adalah   suatu    proses,    suatu   kelangsungan   yang
berkesinambungan. Dalam kelangsungannya mesti ada orang yang menyampaikan
suatu pesan tertentu dan harus ada orang lain yang menerima pesan. Jadi, dalam
proses komunikasi paling sedikit harus ada tiga unsur, dua unsur di antaranya
adalah manusia, yang satu lainnya adalah pesan.
a. Proses komunikasi secara primer
    Proses komunikasi secara primer (primary process) adalah proses
penyampaian paduan pikiran dan perasaan seseorang secara langsung kepada
orang lain dengan menggunakan lambang (symbol). Lambang ini teramat penting,
sebab tidak mungkin seseorang menyampaikan pikiran dan perasaannya kepada
orang lain tanpa lambang.
    Dalam kehidupan sehari-hari terdapat sejumlah lambang yang dipergunakan
orang untuk berkomunkasi, yang diklasifikasikan sebagai lambang verbal dan
lambang nirverbal.
b. Komunikasi tatap muka sebagai komunikasi primer
    Komunikasi secara primer berlangsung secara tatap muka, saling menatap
atau saling melihat antara komunikator dan komunikan sebagai pelaku
komunikasi. Karena itu komunikasi seperti ini dinamakan komunikasi tatap muka
(face-to-face communication). Komunikasi tatap muka ini berlangsung dalam dua
jenis situasi, yaitu komunikasi antarpersona dan komunikasi kelompok.
c. Proses komunikasi sekunder
    Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian paduan
pikiran dan perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan suatu
sarana sebagai media. Sarana tersebut adalah media kedua, sedangkan media
pertama adalah lambang, antara lain bahasa. Media kedua baru berfungsi apabila
media pertama berfungsi.
    Jadi, dalam proses komunikasi, media kedua dipergunakan oleh seorang
komunikator apabila komunikan yang dituju berada ditempat yang jauh atau
jumlahnya banyak.
    Media sekunder atau media kedua sebagai salah satu unsur dari komunikasi,
biasanya diklasifikasikan menjadi media massa dan media nirmassa.
B. KOMUNIKASI PERSUASIF
  1. Pengertian persuasi
      Istilah “persuasi” berasal dari bahasa Latin persuasio, yang secara harfiah
  berarti hal membujuk, hal mengajak, atau meyakinkan.
      Aspek komunikasi ini mendapat penelaahan banyak ahli komunikasi karena
  memang amat penting untuk segala bidang kehidupan: sosial, ekonomi, politik,
  diplomasi, dan lain-lain.
      Kenneth E. Andersen mendefinisikan persuasi sebagai berikut:
      “Suatu proses komunikasi antarpersona di mana komunikator berupaya
      dengan menggunakan lambang-lambang untuk mempengaruhi kognisi
      penerima, jadi secara sengaja mengubah sikap atau kegiatan seperti yang
      diinginkan komunikator”.


  2. Persuasi versus koersi
      Koersi berarti upaya mencapai tujuan dengan menggunakan kekuatan.
      Para ahli komunikasi acap kali mempertentangkan atau membandingkan
  persuasi     dengan   koersi   karena,   meskipun   terdapat   perbedaan   dalam
  melaksanakannya, ada persamaan dalam tujuan.
      Persamaan komunikasi persuasif denga komunikasi koersif ialah dalam
  tujuannya, sama-sama mengubah sikap, opini, atau perilaku. Perbedaannya adalah
  dalam gayanya, jika komunikasi persuasif dilakukan secara psikologis yang
  mengandung ajakan, bujukan, imbauan, atau rayuan, komunikasi koersif
  dilakukan secara imperatif yang mengandung sanksi, ancaman, kekhawatiran, dan
  ketakutan.


C. KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK
  1. Opini publik sebagai efek komunikasi
      Selama opini merupakan opini seseorang (individual opinion), tidak akan
  menimbulkan permasalahan. Demikian pula bila opini itu merupakan opini
  pribadi (private opinion). Permasalahan akan timbul apabila opini itu menjadi
  opini publik (public opinion), menyangkut orang banyak karena berkaitan dengan
  orang banyak. Terjadilah komunikasi di antara orang banyak itu dengan
menampilkan pendapat masing-masing yang berbeda satu sama lain. Dalam
situasi komunikasi yang galau seperti itu, opini yang berbeda-beda merupakan
pengekspesian sikap-sikap yang berbeda-beda pula.
    Marian D. Irish dan James W. Prothro mendefinisikan opini publik yaitu
pengekspresian sikap mengenai persoalan masyarakat. Definisi Irish dan Prothro
itu mencakup tiga aspek:
a. Ekspresi (expression)
b. Persoalan (issue)
c. Kemasyarakatan (social)


2. Jenis-jenis Opini
    Jenis-jenis opini yang berkaitan dengan opini publik, dan penting untuk
diketahui para kahumas adalah sebagai berikut:
a. Opini individual (individual opinion)
b. Opini pribadi (private opinion)
c. Opini kelompok (group opinion)
d. Opini mayoritas (majority opinion)
e. Opini minoritas (minority opinion)
f. Opini massa (massa opinion)
g. Opini umum (general opinion)
BAB IV

      KONSEPTUALISASI HUBUNGAN MASYARAKAT




A. PENYUSUNAN KONSEP HUBUNGAN MASYARAKAT
            Seseorang yang karena tingkat pendidikannya dianggap memadai lalu
     diangkat sebagai kepala hubungan masyarakat (kahumas) sering merasa
     bingung, apa yang harus dilakukan, darimana memulainya, bagaimana
     mengerjakannya, dan sebagainya. Tugas pekerjaan seorang kahumas pelik
     dan luas. Karena itu, ia harus mempunyai konsep dan harus selalu berpikir
     konseptual, dalam arti kata metodologis, sistematis, dan logis agar dalam
     operasionalisasinya mencapai tujuan dan sasaran.


1.          Konsep fungsi hubungan masyarakat
            Dalam konsepnya, seorang kahumas harus mencantumkan dengan
     jelas fungsi humas yang akan digarapnya itu. Sementara itu fungsi humas
     adalah :
     a. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi
     b. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik intern dan
        publik ekstern
     c. Menciptakan kombinasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari
        organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada masyarakat
     d. Melayani publik dan menasihati pimpinan organisasi demi kepentingan
        umum


2. Tujuan dan sasaran hubungan masyarakat
            Tujuan sentral humas yang akan dicapai adalah tujuan organisasi.
     Tujuan dan sasaran erat sekali hubungannya. Tujuan bersifat kualitatif
     abstrak, sasaran kuantitatif. Dalam konsepnya, kahumas perlu mencantumkan
     dengan jelas siapa saja public ekstern yang dijadikan sasaran.
Kejelasan sasaran yang dituju oleh kegiatan humas itu penting karena
     berkaitan dengan Teknik komunikasi yang akan dilancarkan dan jenis media
     yang digunakan. Dalam pembuatan suatu konsep humas perlu ditetapkan
     penunjukan oleh personalia untuk pelaksanaan tugas tertentu, yang
     disesuaikan dengan keahlian masing-masing.


3. Mekanisme kerja hubungan masyarakat
            Dalam konsep humas perlu ditegaskan mekanisme dalam bentuk
     “uraian tugas” (job description) sehingga antara satu seksi dengan yang lain
     dan antara petugas satu dengan yang lain tidak terdapat tumpang tindih
     (overlapping). Tanpa uraian tugas yang jelas, sering terjadi pelemparan
     tanggung jawab. Mekanisme kerja yang dituangkan dalam uraian tugas
     hendaknya disusun sedemikian rupa sehingga dalam operasionalisasinya
     menjadi integratif dan koordinatif


B. SISTEMATIKA PROSES HUBUNGAN MASYARAKAT
            Perlunya kegaiatan humas dilakukan secara sistematis ialah karena
     tugas yang harus dikerjakan seorang humas amat banyak, sehingga sering
     terjadi tumpang tindih. Sistematika kegiatan humas berlangsung menurut
     tahap-tahap    penelitian,   perencanaan,     penggiatan,   dan   penilaian.
     Penjelasannya adalah sebagai berikut :


1.          Penelitian
            Penelitian merupakan kegiatan pertama dalam sistematika kegiatan
     humas. Yang dimaksudkan penelitian disini adalah data collecting
     (pengumpulan data) dan fact finding (pengkajian fakta). Datafaktual yang
     sudah terhimpun merupakan keterangan mentah yang harus diolah terlebih
     dahulu. Penelitian dalam humas dapat berjenis Penelitian opini (opinion
     research) atau Penelitian motivasi (motivation research).
            Penelitian opini adalah kegiatan untuk menyelidiki pendapat yang
     berbeda mengenai sesuatu hal atau masalah. Sementara itu, Penelitian
     motivasi sebagai cabang dari penelitian pemasaran (marketing research)
merupakan kegiatan mencari, menghimpun, dan mengelola data faktual
     mengenai kebutuhan dan keinginan publik. Segala keterangan dalam tiap
     penelitian harus diperoleh selengkap-lengkapnya agar di kemudian hari tidak
     ada sesuatu yang ketinggalan yang untuk mendapatkannya diperlukan lagi
     waktu, tenaga, dan biaya.


2. Perencanaan
            Pada    tahap    perencanaan,     kahumas     perlu      terlebih   dahulu
     menginventarisasi masalah untuk selanjutnya mengkorelasikan aspek yang
     satu dengan lainnya sehingga dalam tahap pelaksanaannya kelak, masalah-
     masalah yang menghambat tujuan akan dapat diatasi. Tahap perencanaan ini
     menghendaki pemikiran yang matang kaena tahap inilah yang menentukan
     keberhasilan pada tahap operasionalisasinya. Menyusun rencana harus venar-
     benar berpijak pada fakta . Rencana harus terbagi menjadi program-program
     dalam rangka memecahkan masalah khusus, tetapi tetap terpadu dalam
     rencana yang merupakan program induk.


3.          Penggiatan
            Tahap penggiatan adalah pelaksanaan secara aktif rencana yang telah
     disusun berdasarkan data factual yabg telah dikerjakan pada tahap-tahap
     sebelumnya. Pada tahap pelakasanaannya, humas menggunakan berbagai
     jenis, bentuk, dan teknik komunikasi. Pada tahap pelaksanaan ini, mapannya
     mekanisme kerja merupakan hal yang terpenting agar koordinasi dan
     sinkronisasi benar-bemar dapat direalisasi secara integratif.


4. Penilaian
            Penilaian merupakan tahap terkahir dari proses humas. Penilaian
     berfungsi mengkaji pelaksanaan suatu rencana yang atas program-program
     yang dalam penyusunannyaditunjang oleh hasil penelitian yang dilakukan
     secara seksama. Penilaian ini dimaksudkan agar di kemudian hari, jika suatu
     kegiatan yang sama dilakukan, tidak menjumpai lagi hambatan yang sama.
Berdasarkan    hasil      penilaian   tersebut   kahumas   harus   mengambil
     kebijaksanaan tertentu.
            Selama masa perencanaan, para karyawan dengan manajer bersama-
     sama mendiskusikan tujuan para karywan dalam waktu tertentu. Pada saat
     pelaksanaan untuk mencapai tujuan itu dilakukan, para karyawan dapat
     mengadakan pengecekan bersama-sama.Dengan selesainya pencapaian suatu
     tujuan, berarti kepercayaan Manajer kepada karyawan telah meningkat.


C. KLASIFIKASI HUBUNGAN DENGAN PUBLIK SASARAN
1.          Hubungan dengan publik intern
            Publik intern sebagai humas terdiri atas orang-orang yang bergiat di
     dalam organisasi (perusahaan, instansi, lembaga, badan, dan sebagainya) dan
     yang secara fungsional mempunyai tugas dan pekerjaan serta hak dan
     kewajiban tertentu.Apapun jenis organisasinya, salah satu public internya
     adalah karyawan. Suatu organisasi tidaj mungkin tanpa karyawan, sebab
     merekalah yang menggerakkan dan menghidupkan organisasi.


a.          Hubungan dengan karyawan (employee relations)
            Fungsi humas tidak berkaitan dengan penerimaan karyawan baru,
     penggajian, kenaikan pangkat, pension, dan sebagainya, tetapi berkisar pada
     kegiatan menciptakan dan mewujudkan hubungan yang harmonis antara
     pimpinan organisasi dengan para karyawan. Jadi, jelas bahwa bila bagian
     humas menetapkan para karyawan sebagai sasarannya, tidak akan terjadi
     tumpang tindih dengan tugas dan kewajiban bagian umum atau seksi
     personalia dari organisasi yang bersangkutan.
            Bagaimana pentingnya hubungan dengan karyawan itu, Archibald
     Williams menegaskan bahwa “hubungan karyawan meliputi filsafat seluruh
     hubungan kerja dan merupakan landasan dimana itikad baik, gairah kerja,
     kerja sama, dan motivasi dari angkatan kerja menjadi mapan atau sirna”.
     Seorang kahumas akan berhasil dalam pelaksanaan hubungan dengan
     karyawan apabila ia memahami kebutuhan para karyawan. Komunikasi dapat
     dilakukan oleh kahumas secara lisan atau melalui media, misalnya berkala
organisasi; dapat dilaksanakan secara formal atau tak formal, yang
     kesemuanya berlangsung secara timbal balik.


b.           Hubungan dengan pemegang saham
             Hubungan dengan para pemegang saham harus selalu dibina dalam
     rangka menumbuhkan kepercayaan mereka kepada perusahaan. Komunikasi
     dalam rangka pembinaan hubungan dengan pemegang saham (Stockholder
     relation) itu antara lain :
      1)   Menyatakan selamat kepada pemegang saham baru
      2)   Mengirimkan berkala organisasi
      3)   Menyampaikan laporan tahunan


2.           Hubungan dengan publik ekstern
             Publik ekstern sebagai sasaran kegiatan humas terdiri atas orang-
     orang atau anggota-anggota masyarakat di luar organisasi, baik yang ada
     kaitannya dengan organisasi maupun yang diharapkan atau diduga ada
     kaitannya dengan organisasi. Pada kenyataannya public ekstern suatu
     organisasi yang terdiri atas banyak orang itu berbeda-beda kepentingannya
     dengan suatu organisasi tertentu; karenanya, berbeda-beda pula teknik
     pembinaan hubungan dengan mereka itu. Untuk efektifmya komunikasi
     sebagai pengaktifan hubungan dengan mereka itu, para ahli humas umunya
     mengklasifikasikannya menjadi kelompok-kelompok tertentu.


a.           Hubungan dengan pelanggan (customer relations)
             Bagi suatu perusahaan, pelanggan itu merupaka factor yang teramat
     penting, jelas sekali, sebab maju mundurnya suatu perusahaan ditentukan
     oleh pelanggan. Mujurlah suatu perusahaan yang memiliki pelanggan tetap.
     Mereka harus dipertahankan jangan sampai pindah perhatiannya dan menjadi
     pelanggan perusahaan lain. Satu hal yang perlu mendapat perhatian ialah
     bahwa barang yang dipromosikan harus tinggi mutunya, sesuai dengan kata-
     kata yang dipergunakan dalam propaganda. Kalau tidak demikian akan
     menjadi boomerang bagi perusahaan yang bersangkutan. Dengan terlibatnya
kahumas dalam perang propaganda antara perusahaan dengan perusahaan
     saingannya itu, ia harus cekatan dan terampil dalam berkomunikasi dan dalam
     memandu kegiatan lawan.


b.             Hubungan dengan komunitas (community relations)
               Komunitas yang terdapat di sekitar lembaga terdiri atas kelompok-
     kelompok, dan kelompok-kelompok yang berjenis-jenis ini masing-masing
     terdiri    atas      individu-individu   yang   bermacam-macam     pula   dalam
     kepentingannya karena masing-masing berbeda dalam jenis kelamin, usia,
     status sosial, ekonomi, agama, pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.
     Pentingnya partisipasi sebagai pelaksanaan hubungan dengan komunitas
     adalah karena merupakan perwujudan kebijakan bertetangga (neighborhood
     policy). Dengan tetangga harus bersikap baik-baik sebab bila ada musibah,
     yang pertama-tama akan menolong adalah tetangga. Demikian pula sebuah
     proyek atau pabrik.


c.             Hubungan dengan pemerintah (government relations)
               Seorang pelaksana hubungan dengan pemerintah mempunyai dua
     jenis kegiatan, yakni sebagai berikut :
      1) Menguasai peraturan - peraturan pemerintah
      2) Membina hubungan dengan instansi pemerintah
     Seorang kahumas yang andal akan banyak prakarsanya untuk pembinaan
     hubungan dengan pemerintah. Yang penting dalam hubungannya dengan
     kegiatan itu adalah bahwa dalam pelaksanaanya jangan sampai didelegasikan
     kepada perusahaan lain. Seorang kahumas memang harus memiliki staf yang
     diberi tugas untuk berbagai kegiatan dalam rangka melaksanakan fungsi
     humas,      tetapi     khusus    membina    hubungan   dengan    pejabat-pejabat
     pemerintahan, seyogyanya dilakukan sendiri oleh kahumas.


d. Hubungan dengan media massa (mass media relations)
               Dalam zaman modern sekarang ini, peranan media massa yang begitu
     ampuh dalam penyebarluasan informasi. Bagi humas suatu organisasi, media
massa merupakan “penyambung tangan” untuk menjangkau publik yang
tersebar begitu banyak dalam wilayah yang sedemikian luas. Kahumas perlu
membina hubungan yang akrab dengan orang-orang media massa itu agar
segala sesuatau yang menyangkut penyebaran informasi kepada public
ekstern berjalan lancar.

       Dalam rangka pembinaan hubungan dengan media massa itu,
khususnya pembinaan hubungan dengan pers (press relations) perlu
mendapat perhatian istimewa. Media pers, yakni surat kabar dan majalah,
merupakan sarana cetak yang memungkinkan berita-berita yang disiarkannya
dapat dibaca setiap saat, bisa dibaca berulang-ulang dan terdokumendasikan,
sehingga dapat dijadikan bukti otentik untuk suatu keperluan. Berbeda sekali
dengan media elektronik, seperti radio dan televise, yang dalam siaran
beritanya bagi public hanya sekilas dengar dan sekali pandang. Begitu
terdengar dan terlihat, begitu hilang dan tidak membekas.

       Pentingnya perhatian istimewa terhadap hubungan dengan pers ialah
karena pers terutama menyiarkan berita, sedangkan media elektronik terutama
menyiarkan hiburan. Dalam kegiatan kehumasan, pengiriman siaran pers
mencakup publicity,yang dapat diindonesiakan menjadi publisitas. Publisitas
dalam bentuk siaran pers itu dianggap amat penting dalam kehumasan karena
informasi dari suatu       organisasi disebarluaskan oleh media massa tanpa
membayar sama sekali.
BAB V

    OPERASIONALISASI HUBUNGAN MASYARAKAT

A. PENYUSUNAN PIDATO
            Mulai dari presiden sampai bupati atau walikota apabila muncul di
  forum untuk mengucapkan pidato sering melakukannya dengan membaca
  naskah.


1. Persiapan menyusun naskah pidato
            Suatu pidato disusun oleh kahumas untuk dibacakan atasannya, tidak
  hanya merupakan paparan informatif yang berisi keterangan atau penjelasan,
  tetapi persuasif , yakni mengandung ajakan atau bujukan sehingga para
  hadirin tergerak hatinya untuk melaksanakannya.Di sini penguasaan bahasa
  dan seni penyusunan teramat penting.


2. Teknik menyusun pidato
            Naskah pidato sudah tentu harus komunikatif, karena itu harus
  disusun secara konsepsional sistematis. Susunan teknik pidato terdiri atas
  empat      bagian,   1)pendahuluan;   2)   penampil   masalah;   3)penegasan
  argumentative 4)kesimpulan.Fungsi bagian pendahuluan adalah sebagai
  upaya menyiapkan para hadirin secara psikologis mengenai hal atau masalah
  pokok yang akan dikemukakan. Bagian berikutnya dari susunan pidato adalah
  penampil masalah. Di bagian ini ditampilkannya pokok pembahasan yang
  dalam penguraianyya harus bersifat persuasif. Lalu setelah itu ada argument
  yang berfungsi memberikan penegasan disertai pengungkapan mengenai cara
  melaksanakannya atau mencari jalan keluar dari masalah-masalah yang kita
  jumpai. Bagian akhir dari suatu susunan pidato merupakan kesimpulan berisi
  penandasan. Bagian ini harus singkat, sederhana, dan merupakan kebulatan
  dari seluruh isi pidato.
B. PENERBITAN BERKALA ORGANISASI
          Kahumas       yang    ditugasi   menerbitkan     publikasi    dapat
  mengklasifikasikannya berdasarkan public yang dijadikan sasaran, yakni
  sebagai berikut:
1. Berkala intern
2. Berkala ekstern
3. Berkala intern-ekstern


C. PEMBUATAN FILM DOKUMENTER
          Bagi manusia pada umunya, perkembangan teknologi dalam bidang
citra bergerak (moving image) yang didukung oleh media elektronik televisi itu
merupakan suatu keuntungan. Teknik perfilman secara mekanis dengan bahan
seleois yang pada mulanya merupakan film cerita (story film), kemudian
berkembang menjadi banyak jenis yang memenuhi berbagai kebutuhan. Bagi
kegiatan humas, film dokumenter dianggap penting, yakni sebagai rekaman
sejarah perkembangan organisasi dan untuk evaluasi kemajuan dari waktu ke
waktu. Oleh karena itu, kahumas perlu memahami sedikit banyak mengenai
seluk beluk film dokumenter tersebut.


1. Pengertian film dokumenter
          Film dokumenter sering berkisar pada peristiwa yang merupakan
  paduan manusia dengan alam atau binatang. Ditinjau dari ilmu komunikasi,
  pesan yang dikandung film dokumenter itu harus dikelola sedemikian rupa
  sehingga membangkitkan perhatian, memikat untuk dilihat dari awal hingga
  akhir, dan mampu menimbulkan efek.


2. Tata cara pembuatan film dokumenter
          Terjadinya sebuah film dimulai dari suatu ide. Demikian pula pada
  film dokumenter. Ide pada film documenter berbeda dengan ide film cerita.
  Ide yang akan divisualisasi terlebih dulu harus dituangkan dalam suatu
  kerangka kisah yang merupakan susunan secara garis besar. Kerangka kisah
atau outline tersebut dalam bahasa asing dinamakan treatment yang acapkali
  disebut dengan sinopsis. Pada treatment sudah dapat dicantumkan dialog-
  dialog tanpa terlalu banyak istilah teknis.


3. Penyusunan skenario film dokumenter
           Skenario atau shooting script merupakan naskah akhir bagi
  pembuatan suatu film, juga untuk film dokumenter. Dengan scenario,
  pelaksanaan shooting dapat dilakukan dengan menghemat biaya, tenaga, dan
  waktu.


4. Bahasa kamera
           Kamera dapat menunjukkan pada khalayak keadaan seseorang tanpa
  keterangan dengan kata-kata. Untuk tujuan tertentu kamera dapat
  memperlihatkan suatu proses yang tidak mungkin dapat dilakukan secara
  biasa. Kamera dapat pula memperjelas gaya seorang olahragawan ketika
  meraih kejuaraan, misalnya dengan teknik gerakan lambat (slow motion).
  Berikut ini adalah teknik penggunaan kamera, yaitu :
  a. Camera movement (gerakan kamera)
  b. Camera position (posisi kamera)
  c. Shot transtition (aliran shot)


D. PENYELENGGARAAN PAMERAN
           Secara komunikologis, pameran atau exhibition merupakan sarana
yang efektif untuk menyebarkan suatu pesan karena bersifat informatif dan
persuasif. Publik pengunjung pameran akan melihat, mendengar, meraba,
mencium, bahkan mungkin mencoba benda-benda yang dipamerkan. Efektifnya
pameran adalah karena pada sarana komunikasi itu public dapat menyaksikan
peragaan benda tertentu, dapat bertanya sepuas hati, bahkan dapat pula
mencobanya. Berikut adalah hal-hal yang perlu mendapat perhatian.


1. Klasifikasi pameran
a. Berdasarkan jenisnya
  -   Pameran barang
  -   Pameran kegiatan


b. Berdasarkan sifatnya
  -   Pameran khusus
  -   Pameran bersama
  -   Pameran umum


c. Berdasarkan frekuensinya
  -   Pameran berkala
  -   Pameran incidental


d. Berdasarkan lingkup geografis
  -   Pameran lokal
  -   Pameran nasional
  -   Pameran Internasional
         Klasifikasi pameran ini penting untuk diketahui, agar dalam
  pelaksanaan pameran dapat berjalan dengan lancar.


2. Perencanaan menyelenggarakan pameran
         Tujuan utama dari penyelenggaraan pameran sudah tentu agar
  mendapat kunjungan publik sebanyak-banyaknya dengan perasaan sepuas-
  puasnya. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dipergunakan untuk
  pedoman penyelenggaraan pameran yang berlaku untuk semua taraf.
a. Menentukan tema
b. Mengadakan penelaahan
c. Menetapkan perencanaan
d. Menentukan kontraktor
e. Menetapkan jenis barang yang akan dipamerkan
f. Menentukan personel
g. Mempersiapkan bahan bersifat tulisan
3. Cara-cara membuat pameran menarik
a. Menciptakan bentuk istimewa
b. Memberi warna kontras
c. Menyajikan suara keras
d. Menciptakan alat bergerak
e. Menyebarkan wewangian
          Kelima cara untuk memikat perhatian khalayak agar masuk ke dalam
ruangan pameran itu dapat dilakukan oleh para kahumas.


4. Display dan Promotion
          Disamping pameran (exhibition, exposition), baik tingkat lokal,
nasional, maupun internasional sebagaimana dikemukakan di muka, terdapat
pula kegiatan lain, yakni disebut display dan promotion sebagai upaya
peningkatan yang lebih intensif daripada pameran.


a. Display
          Seperti halnya dengan pameran, display juga merupakan komunikasi
  visual tiga dimensi. Kadar intensitasnya ditingkatkan dari keadaan “diam”
  menjadi “hidup”
b. Promotion
          Secara harfiah promosi berarti bergerak maju, dan secara maknawiah
  berarti meningkat. Makna meningkat dari istilah promosi bias berlaku untuk
  bidang pendidikan, kepegawaian, industry, dan perdagangan, dan lain-lain.


E. PEMBUATAN POSTER
          Dalam kehidupan manusia yang semakin modern, sejalan dengan
kemajuan teknologi yang semakin berkembang, poster sebagai sarana
komunikasi semakin penting peranannya.


1. Fungsi poster
Dalam ilmu komunikasi poster merupakan media nirmassa karena
   komunikan dalam menerima pesan dari poster tidak secara serempak seperti
   halnya surat kabar, radio, dan televisi.Tujuan pemasangan poster adalah
   untuk memikat khalayak sebanyak-banyaknya.


2. Teknik membuat poster komunikatif
           Yang dimaksud dengan poster komunikatif disini ialah poster yang
   memikat     perhatian,    menarik    minat,   menimbulkan      kesan,   sehingga
   menimbulkan efek pada publik.


3. Poster transport
           Poster transport terutama diperuntukkan bagi khalayak yang sedang
   berada di stasiun kereta api, stasiun bis, stasiun trans listrik, dan lain-lain di
   tempat banyak orang yang sedang menunggu kendaraan yang akan
   mengangkutnya.


4. Poster berbentuk spanduk
           Berlainan dengan poster umunya yang bias meraksasa dengan segala
   bentuk dan ilustrasinya yang macam-macam, spanduk serba terbatas.
   Bahannya tidak mungkin dibentuk, dan ruangan untuk digambari suatu
   ilustrasi terlalu sempit. Karena itu, keefektifan spanduk hanya ditentukan oleh
   pengolahan huruf-huruf.


F. PENYEBARAN SURAT LANGSUNG
           Surat langsung adalah media komunikasi yang oleh banyak organisasi
dipergunakan sebagai sarana promosi yang disebarkan kepada orang-orang
tertentu atau instansi-instansi tertentu.


1. Surat langsung sebagai media promosi
           Surat langsung selain dapat dikirimkan kepada perseorangan secara
   pribadi bisa pula disampaikan kepada pimpinan organisasi. Surat langsung
   tersebut dapat dilengkapi dengan peta situasi, folder, brosur, foto, ruangan
sidang pleno, sidang komisi, kamar panitia, ruangan makan, sarana olahraga,
  dan fasilitas lainnya.
2. Bagaimana membuat surat langsung komunikatif
          Pertama-tama yang perlu diperhatikan ialah bentuk dan mutu.
  Mengenai bentuk dan mutu ini terdapat berbagai jenis, bergantung pada
  organisasi yang menyebarkannya. Surat langsung yang motivatif adalah yang
  dikelola sedemikian rupa sehingga seolah-olah merupaka surat pribadi.


G. PENGIRIMAN PRESS RELEASE
          Press release atau siaran pres merupakan media yang banyak
digunakan dalam kegiatan kehumasan karena dapat menyebarkan berita.


1. Press release sebagai publisitas
          Kekhasan makna publisitas dibandingkan dengan publikasi adalah
  bahwa publisitas dilancarkan secara sistematis berdasarkan pola yang sama
  serta melalui media massa. Kegiatan publisitas berwujud press release
  sebagaimana disinggung di muka. Press release dikirimkan ke media massa
  dengan harapan dapat disebarluaskan sebagai berita.
          Press release demi kepentingan organisasi harus menyangkut
  kepentingan masyarakat. Jika tidak berkaitan dengan kepentingan umum,
  media massa tidak akan bersedia menyiarkannya.Dengan demikian, agar
  press release sebagai kegiatan publisitas disiarkan oleh media massa, maka
  segalanya harus memenuhi persyaratan berita yang biasa disusun oleh para
  wartawan.


2. Persyaratan press release
          Agar press release yang dikirimkan oleh kahumas kepada media
  massa berkenan disiarkan, perlu dipenuhi syarat-syarat berikut ini :
a. Mengandung nilai berita (news value)
b. Faktanya termasa (timely)
c. Disusun secara piramida terbalik (inverted pyramid)
d. Mengandung rumus „5W & 1 H‟
e. Disusun dengan kata-kata lazim



                                BAB VI

ETIKA, ETIKET, DAN PROTOKOL DALAM KEGIATAN
                  HUBUNGAN MASYARAKAT



A. IKHWAL ETIKET
          Ditinjau dari sudut Ilmu Komunikasi seorang kahumas adalah
komunikator organisasional. Kahumas bergiat melayani publik sebagai wakil
organisasi tempat ia bekerja. Tujuan diadakannya kode etik tersebut adalah agar
para anggota organisasi bersangkutan mempunyai pedoman untuk bersikap dan
berperilaku dalam rangka menjaga citra organisasi.


1. Pengertian etika
          Istilah etika mempunyai dua pengertian, secara luas dan secara
  sempit. Etika dalam pengertian luas atau dalam bahasa inggris ethics secara
  etimologis berasal dari bahasa Yunani ethica yang berarti cabang filsafat
  mengenai nilai-nilai dalam kaitannya dengan perilaku manusia. Etika dalam
  pengertian sempit atau dalam bahasa inggris ethic secara etimologis berasal
  dari bahasa Latin “ethicus” atau bahasa Yunani “ethicos” yang berarti
  himpunan asas-asas nilai atau moral.
          Ada batas-batas yang mencegah kita untuk melakukan sesuatu yang
  sebenarnya kita inginkan dan yang bias kita lakukan. Sebaliknya, ada sesuatu
  yang harus kita lakukan yang sebenarnya tidak kita inginkan.


2. Etika dan citra
          Dalam hubungannya dengan citra dan penampilan, tampak bahwa
  citra dan penampilan tidak pernah serupa secara tepat. Itra menjadi sasaran
  faktor-faktor yang sama sekali di luar kontrol kita.IPRA code of conduct,
yaitu kode etik atau kode perilaku organisasi humas internasional itu,
  diterima dalam konversinya di Venice pada bulan Mei 1961. Berikut ini
  adalah terjemahan dari ikhtisar kode etik tersebut :
a. Integritas pribadi dan professional
b. Perilaku terhadap klien dan karyawan
c. Perilaku terhadap publik dan media
d. Perilaku terhadap teman sejawat


B. PERIHAL ETIKET
          Dalam kamus besar bahasa Indonesia etika diartikan sebagai tata cara
masyarakat beradab dalam memlihara hubungan baik antara sesama manusianya.
Dari definisi di atas dapat dijelaskan bahwa etiket adalah peraturan, baik secara
tidak tertulis maupun tertulis, mengenai pergaulan hidup manusia dalam suatu
masyarakat beradab. Etiket berfungsi membuat seseorang dinilai beradab. Etika
umumnya menyangkut perilaku seseorang yang dinilai baik atau buruk tanpa
merugikan orang lain. Apabila seseorang berperilaku dengan sengaja merugikan
atau menyinggung perasaan orang lain, ini dinilai tidak etis.


C. MASALAH PROTOKOL
          Protokol berarti kebiasaan-kebiasaan dan peraturan-peraturan yang
berkaitan dengan formalitas, tata urutan, dan etiket diplomatic. Untuk urusan
kartu nama saja ada peraturan khusus. Untuk jamuan makan terdapat peraturan
khusus dimana letak tamu-tamu harus duduk.


1. Pedoman Preseance
a. Aturan dasar preseance
  1) Orang yang dianggap paling penting adalah yang paling depan atau yang
      paling mendahului
  2) Jika orang-orang duduk atau berdiri sejajar, yang paling penting adalah
      mereka sebelah kanan
b. Aturan umum tata tempat
  1) Jika menghadapi meja, maka yang dianggap tempat pertama adalah yang
      menghadap pintu keluar, sedangkan tempat terakhir adalah yang paling
      dekat pintu keluar
  2) Dalam pengaturan tempat suatu jajaran, yaitu bila orang-orang itu berjajar
      pada garis yang sama, maka tempat sebelah kanan di luar atau tempat
      paling tengah adalah yang pertama bergantung pada situasinya.
  3) Urutan tempat duduk diatur menurut pedoman yang telah ditetapkan
c. Tata urutan dalam kendaraan
             Tata urutan dalam kendaraan terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu
  pada kapal terbang, kapal laut, kendaraan darat (mobil, kereta api), dan
  kendaraan lainnya.
d. Tata urutan kedatangan dan kepulangan
             Sebagai pedoman umum peristiwa-peristiwa resmi orang yang paling
  dihormati selalu dating paling akhir dan pulang atau meninggalkan ruangan
  paling duluan.


2. Preseance Negara
a. Tata urutan pejabat Negara R.I. sipil-militer
             Tata urutan atau preseance Negara banyak bersangkutan dengan tata
  tempat       bagi   para   pejabat    Negara     sipil-militer   pada   upacara
  kenegaraan/pertemuan resmi. Sesuai dengan perkembangan kelembagaan
  Negara yang berubah-ubah sejak 1945, maka sebagai akibatnya presenance di
  Indonesia juga mengikuti perkembangan kelembagaan tersebut.
b. Tata urutan perwakilan asing
             Dalam tata urutan perwakilan asing, masing-masing perlakuan tiap
  Negara tentu saja berbeda karena kelembagaan yang berbeda pula.


             Itulah ikhwal etika, perihal etiket, dan maslah protocol yang
   kesemuanya menyangkut penampilan para kahumas beserta para pehumas
   sehubungan dengan citra organisasi yang diwakilinya, yang senantiasa harus
   dibina.

More Related Content

What's hot

Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relationsTugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relationsArdiansah Danus
 
2. evolusi dan sejarah public relations
2. evolusi dan sejarah public relations2. evolusi dan sejarah public relations
2. evolusi dan sejarah public relationsblade_net
 
Analisa Komunikasi Massa "Jika Aku Menjadi" Trans TV
Analisa Komunikasi Massa "Jika Aku Menjadi" Trans TVAnalisa Komunikasi Massa "Jika Aku Menjadi" Trans TV
Analisa Komunikasi Massa "Jika Aku Menjadi" Trans TVAmalia Pranata
 
Teori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakatTeori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakatSirajuddin Lathif
 
PPT Konstruksi Retorika Politik dalam Restorasi Citra
PPT Konstruksi Retorika Politik dalam Restorasi CitraPPT Konstruksi Retorika Politik dalam Restorasi Citra
PPT Konstruksi Retorika Politik dalam Restorasi CitraGita Savitri
 
Profesi Pengembangan Masyarakat Profesional
Profesi Pengembangan Masyarakat ProfesionalProfesi Pengembangan Masyarakat Profesional
Profesi Pengembangan Masyarakat ProfesionalMunawwarah Nasir
 
Literasi Media Digital dalam Menangkal Hoaks
Literasi Media Digital dalam Menangkal HoaksLiterasi Media Digital dalam Menangkal Hoaks
Literasi Media Digital dalam Menangkal HoaksMunawwarah Nasir
 
Kinerja penelitian genap 20 21 yerah melita
Kinerja penelitian genap 20 21 yerah melitaKinerja penelitian genap 20 21 yerah melita
Kinerja penelitian genap 20 21 yerah melitaPMBWiduri
 
Konstruksi Retorika Politik dalam Restorasi Citra: Analisis Pernyataan Pers ...
Konstruksi Retorika Politik dalam Restorasi Citra:  Analisis Pernyataan Pers ...Konstruksi Retorika Politik dalam Restorasi Citra:  Analisis Pernyataan Pers ...
Konstruksi Retorika Politik dalam Restorasi Citra: Analisis Pernyataan Pers ...Gita Savitri
 
KOMUNIKASI POLITIK - Hot Isu Komunikasi Politik
KOMUNIKASI POLITIK - Hot Isu Komunikasi PolitikKOMUNIKASI POLITIK - Hot Isu Komunikasi Politik
KOMUNIKASI POLITIK - Hot Isu Komunikasi PolitikDiana Amelia Bagti
 
Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)
Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)
Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)Yunita Wirapraja
 
SISTEM KOMUNIKASI DAN SISTEM PERS BERLANDASKAN PADA SISTEM PEMERINTAHAN INDON...
SISTEM KOMUNIKASI DAN SISTEM PERS BERLANDASKAN PADA SISTEM PEMERINTAHAN INDON...SISTEM KOMUNIKASI DAN SISTEM PERS BERLANDASKAN PADA SISTEM PEMERINTAHAN INDON...
SISTEM KOMUNIKASI DAN SISTEM PERS BERLANDASKAN PADA SISTEM PEMERINTAHAN INDON...RahmaWaty7
 
SISTEM, BENTUK DAN ARAH KOMUNIKASI PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM, BENTUK DAN ARAH KOMUNIKASI PEMERINTAHAN INDONESIASISTEM, BENTUK DAN ARAH KOMUNIKASI PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM, BENTUK DAN ARAH KOMUNIKASI PEMERINTAHAN INDONESIARahmaWaty7
 
Teori media dan teori kemasyarakatan
Teori media dan teori kemasyarakatanTeori media dan teori kemasyarakatan
Teori media dan teori kemasyarakatanReni Kurniati
 
Manajemen humas
Manajemen humasManajemen humas
Manajemen humasAra Auza
 

What's hot (19)

Komunikasi kesehatan
Komunikasi kesehatanKomunikasi kesehatan
Komunikasi kesehatan
 
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relationsTugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
 
2. evolusi dan sejarah public relations
2. evolusi dan sejarah public relations2. evolusi dan sejarah public relations
2. evolusi dan sejarah public relations
 
Komunikasi 1
Komunikasi 1Komunikasi 1
Komunikasi 1
 
Makalah_46 Makalah ii kel 5
Makalah_46 Makalah ii kel 5Makalah_46 Makalah ii kel 5
Makalah_46 Makalah ii kel 5
 
Analisa Komunikasi Massa "Jika Aku Menjadi" Trans TV
Analisa Komunikasi Massa "Jika Aku Menjadi" Trans TVAnalisa Komunikasi Massa "Jika Aku Menjadi" Trans TV
Analisa Komunikasi Massa "Jika Aku Menjadi" Trans TV
 
Teori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakatTeori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakat
 
PPT Konstruksi Retorika Politik dalam Restorasi Citra
PPT Konstruksi Retorika Politik dalam Restorasi CitraPPT Konstruksi Retorika Politik dalam Restorasi Citra
PPT Konstruksi Retorika Politik dalam Restorasi Citra
 
Profesi Pengembangan Masyarakat Profesional
Profesi Pengembangan Masyarakat ProfesionalProfesi Pengembangan Masyarakat Profesional
Profesi Pengembangan Masyarakat Profesional
 
Literasi Media Digital dalam Menangkal Hoaks
Literasi Media Digital dalam Menangkal HoaksLiterasi Media Digital dalam Menangkal Hoaks
Literasi Media Digital dalam Menangkal Hoaks
 
Kinerja penelitian genap 20 21 yerah melita
Kinerja penelitian genap 20 21 yerah melitaKinerja penelitian genap 20 21 yerah melita
Kinerja penelitian genap 20 21 yerah melita
 
Konstruksi Retorika Politik dalam Restorasi Citra: Analisis Pernyataan Pers ...
Konstruksi Retorika Politik dalam Restorasi Citra:  Analisis Pernyataan Pers ...Konstruksi Retorika Politik dalam Restorasi Citra:  Analisis Pernyataan Pers ...
Konstruksi Retorika Politik dalam Restorasi Citra: Analisis Pernyataan Pers ...
 
KOMUNIKASI POLITIK - Hot Isu Komunikasi Politik
KOMUNIKASI POLITIK - Hot Isu Komunikasi PolitikKOMUNIKASI POLITIK - Hot Isu Komunikasi Politik
KOMUNIKASI POLITIK - Hot Isu Komunikasi Politik
 
Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)
Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)
Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)
 
SISTEM KOMUNIKASI DAN SISTEM PERS BERLANDASKAN PADA SISTEM PEMERINTAHAN INDON...
SISTEM KOMUNIKASI DAN SISTEM PERS BERLANDASKAN PADA SISTEM PEMERINTAHAN INDON...SISTEM KOMUNIKASI DAN SISTEM PERS BERLANDASKAN PADA SISTEM PEMERINTAHAN INDON...
SISTEM KOMUNIKASI DAN SISTEM PERS BERLANDASKAN PADA SISTEM PEMERINTAHAN INDON...
 
SISTEM, BENTUK DAN ARAH KOMUNIKASI PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM, BENTUK DAN ARAH KOMUNIKASI PEMERINTAHAN INDONESIASISTEM, BENTUK DAN ARAH KOMUNIKASI PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM, BENTUK DAN ARAH KOMUNIKASI PEMERINTAHAN INDONESIA
 
Teori media dan teori kemasyarakatan
Teori media dan teori kemasyarakatanTeori media dan teori kemasyarakatan
Teori media dan teori kemasyarakatan
 
Komunikasi Politik
Komunikasi PolitikKomunikasi Politik
Komunikasi Politik
 
Manajemen humas
Manajemen humasManajemen humas
Manajemen humas
 

Similar to Tugas resume buku humas

Tm1 tph - pengantar kehumasan (introduction)
Tm1   tph - pengantar kehumasan (introduction)Tm1   tph - pengantar kehumasan (introduction)
Tm1 tph - pengantar kehumasan (introduction)Loretta Dya
 
Proses Komunikasi dalam Sosial.pptx
Proses Komunikasi dalam Sosial.pptxProses Komunikasi dalam Sosial.pptx
Proses Komunikasi dalam Sosial.pptxVivivanesa1
 
interaksi sosial interaksi sosial__.pptx
interaksi sosial interaksi sosial__.pptxinteraksi sosial interaksi sosial__.pptx
interaksi sosial interaksi sosial__.pptxraisanirusli2
 
tb 1 sosiologi komunikasi.pptx
tb 1 sosiologi komunikasi.pptxtb 1 sosiologi komunikasi.pptx
tb 1 sosiologi komunikasi.pptxTiaResti1
 
ISB abstrak Daffa Achmad Jabir
ISB abstrak Daffa Achmad JabirISB abstrak Daffa Achmad Jabir
ISB abstrak Daffa Achmad JabirDaffaAchmadJabir
 
Presentation Komunikasi Massa
Presentation Komunikasi MassaPresentation Komunikasi Massa
Presentation Komunikasi MassaSMP N1 Salak
 
Makalah interaksi sosial
Makalah interaksi sosialMakalah interaksi sosial
Makalah interaksi sosialYadhi Muqsith
 
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaanHubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaanambarpingki
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialsman 2 mataram
 
Skripsi hubungan antara pemerintahan dengan warga negara
Skripsi hubungan antara pemerintahan dengan warga negaraSkripsi hubungan antara pemerintahan dengan warga negara
Skripsi hubungan antara pemerintahan dengan warga negaraOperator Warnet Vast Raha
 
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2Diana Amelia Bagti
 
Kunci sosiologi 10 a k-13_peminatan_deleted
Kunci sosiologi 10 a k-13_peminatan_deletedKunci sosiologi 10 a k-13_peminatan_deleted
Kunci sosiologi 10 a k-13_peminatan_deletedRahmat Rizqan
 
Hubungan antara pemerintahan dengan warga negara
Hubungan antara pemerintahan dengan warga negaraHubungan antara pemerintahan dengan warga negara
Hubungan antara pemerintahan dengan warga negaraOperator Warnet Vast Raha
 
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptx
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptxGhina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptx
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptxGhina44
 

Similar to Tugas resume buku humas (20)

Tm1 tph - pengantar kehumasan (introduction)
Tm1   tph - pengantar kehumasan (introduction)Tm1   tph - pengantar kehumasan (introduction)
Tm1 tph - pengantar kehumasan (introduction)
 
Proses Komunikasi dalam Sosial.pptx
Proses Komunikasi dalam Sosial.pptxProses Komunikasi dalam Sosial.pptx
Proses Komunikasi dalam Sosial.pptx
 
interaksi sosial interaksi sosial__.pptx
interaksi sosial interaksi sosial__.pptxinteraksi sosial interaksi sosial__.pptx
interaksi sosial interaksi sosial__.pptx
 
pengantar Public Relations
pengantar Public Relationspengantar Public Relations
pengantar Public Relations
 
tb 1 sosiologi komunikasi.pptx
tb 1 sosiologi komunikasi.pptxtb 1 sosiologi komunikasi.pptx
tb 1 sosiologi komunikasi.pptx
 
Dinamika Sosial
Dinamika SosialDinamika Sosial
Dinamika Sosial
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
ISB abstrak Daffa Achmad Jabir
ISB abstrak Daffa Achmad JabirISB abstrak Daffa Achmad Jabir
ISB abstrak Daffa Achmad Jabir
 
Intan intan
Intan intanIntan intan
Intan intan
 
Intan intan
Intan intanIntan intan
Intan intan
 
Intan intan
Intan intanIntan intan
Intan intan
 
Presentation Komunikasi Massa
Presentation Komunikasi MassaPresentation Komunikasi Massa
Presentation Komunikasi Massa
 
Makalah interaksi sosial
Makalah interaksi sosialMakalah interaksi sosial
Makalah interaksi sosial
 
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaanHubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosial
 
Skripsi hubungan antara pemerintahan dengan warga negara
Skripsi hubungan antara pemerintahan dengan warga negaraSkripsi hubungan antara pemerintahan dengan warga negara
Skripsi hubungan antara pemerintahan dengan warga negara
 
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
 
Kunci sosiologi 10 a k-13_peminatan_deleted
Kunci sosiologi 10 a k-13_peminatan_deletedKunci sosiologi 10 a k-13_peminatan_deleted
Kunci sosiologi 10 a k-13_peminatan_deleted
 
Hubungan antara pemerintahan dengan warga negara
Hubungan antara pemerintahan dengan warga negaraHubungan antara pemerintahan dengan warga negara
Hubungan antara pemerintahan dengan warga negara
 
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptx
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptxGhina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptx
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptx
 

Tugas resume buku humas

  • 1. RESUME BUKU HUBUNGAN MASYARAKAT “HUBUNGAN MASYARAKAT” Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester Mata Kuliah Hubungan Masyarakat (HUMAS) Dosen: Hj. I.G.A. Aju Nitya Dharmani, S.ST., SE., M.M. Tugas ini merupakan rangkuman dari buku Hubungan Masyarakat Penulis: Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, MA. Disusun Oleh: ASRI ISMARDINI 098554005 ROHMATUL KHUSNAH 098554101 PK 09 A PRODI ADMINISTRASI PERKANTORAN S1 PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2011
  • 4.
  • 5.
  • 6. Bab I PERKEMBANGAN HUBUNGAN MASYARAKAT DARI MASA KE MASA A. GEJALA-GEJALA HUBUNGAN MASYARAKAT Terdapat perbedaan mengenai sejak kapan dimulainya praktek humas, namun yang sama pendapatnya adalah bahwa humas merupakan bagian integral dari pemerintahan, dan gejala-gejalanya yang kemudian menjadi unsur-unsur penting bagi konsep humas diakui sudah ada sejak manusia ada. Gejala-gejala tersebut adalah hubungannya antara seseorang dengan orang lain, hasrat seseorang untuk memberitahukan sesuatu kepada orang lain, upaya seseorang untuk mempengaruhi orang lain, dan sebagainya. Secara kodratiah seseorang tidak dapat hidup sendiri. Ia akan mencari orang lain untuk dijadikan teman hidup dalam rangka memenuhi dorongan hatinya, yang secara naluriah terdiri atas kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1. Gejala karena naluri perjuangan hidup Setiap orang merasakan betapa pentingnya peranan orang lain dalam rangka memenuhi kebutuhan untuk melangsungkan kehidupannya. Dan dalam memenuhi dorongan kelangsungan hidupnya, seseorang akan tetap bergantung pada orang lain, baik pada waktu yang lalu, saat sekarang, maupun masa yang akan datang. 2. Gejala karena naluri mempertahankan diri Dorongan untuk mempertahankan diri dari berbagai ancaman dapat diketahui dengan jelas, baik pada masa kini maupun pada waktu-waktu yang lampau. Hidup secara kerja sama dengan orang lain demi keamanan dirinya adalah mutlak. Oleh sebab itu muncullah kegiatan-kegiatan memengaruhi, meyakinkan, menanamkan kepercayaan, dan sebagainya, yang kesemuanya adalah gejala-gejala yang akan menjadi unsur-unsur Humas. 3. Gejala karena naluri melanjutkan keturunan Adalah menjadi kodrat manusia pula untuk berupaya agar keturunannya tidak terputus. Untuk memperoleh keturunan, seseorang harus mempunyai teman hidup yang berlainan jenis.
  • 7. Gejala yang timbul dalam interkomunikasi menjadi unsur-unsur dari konsep Humas. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut: a. Citra baik (good image), b. Itikad baik (goodwill), c. Saling pengertian (mutual understanding), d. Saling menghargai (mutual appreciation), e. Toleransi (tolerance). B. MENGAPA HUBUNGAN MASYARAKAT DIPERLUKAN? Masyarakat dalam perkembangannya menyebabkan manusia yang satu dengan manusia lainnya semakin longgar keakrabannya dan semakin jauh jarak hubungannya. Kalaupun masih tampak adanya keakraban, hanyalah terbatas pada kelompok inti masyarakat, yakni keluarga. Longgarnya keakraban manusia itu disebabkan oleh timbulnya nilai-nilai baru dalam masyarakat sebagai akibat perubahan politik dan kemajuan teknologi. Untuk menciptakan dan membina suasana yang harmonis antar masyarakat, diperlukan suatu kegiatan yang di kelak kemudian hari dinamakan public relations atau hubungan masyarakat. C. DARI KONSEP KE PROFESI HUBUNGAN MASYARAKAT Terkonsepsinya humass adalah berkat pmikirn dan kegiatan yang dilakukan oleh para cendekiawan, antara lain, Ivy L. Lee, Paul Garret, T.J. Ross, Eric Johnston, dan lainnya. 1. Ivy Lee sebagai Bapak Hubungan Masyarakat Ivy Ledbetter Lee dianggap sebagai the father of Public Relation yang telah memikirkan dan mempraktekkan Humas secara terkonsepsional. Dianggapnya Ivy Lee sebagai Bapak Hubungan Masyarakat ialah karena dengan konsepsinya ia berhasil mengembangkan Humas yang oleh para cendekiawan kemudian dijadikan landasan untuk dimekarkan dan dijadikan objek studi ilmiah.
  • 8. 2. Deklarasi asas-asas Dalam declaration of principles yang disebarkan kepada pers oleh Lee, ia menegaskan bahwa dikantornya tidak terdapat hal-hal yang bersifat rahasia; segalanya bersifat terbuka. Lee menunjukkan bahwa, jika kita memberikan informasi yang wajar tanpa menyembunyikan kebenaran kepada pers selaku wakil masyarakat dan menaruh kepercayaan kepadanya, maka pers dan masyarakat akan memberikan penilaian yang jujur dan adil. Keberhasilan Ivy Lee itulah yang menyebabkan ia diakui oleh para ahli sebagai “Bapak Hubungan Masyarakat”, sebagai pemrakarsa, perintis, pelaksana, dan pembina humas. D. HUBUNGAN MASYARAKAT DI INDONESIA Hubungan masyarakat yang disingkat humas merupakan terjemahan dari public relations, baru dikenal di Indonesia pada dekade 1950-an, setelah kdaulatan Indonesia diaki oleh Kerajaan Belanda pada tanggal 27 Desember 1949. Pada waktu itu disadari bahwa rakyat perlu segera tahu mengenai fungsi setiap kementerian/departemen, jawatan, badan, dan lain-lain, sehingga segala sesuatunya berjalan sesuai yang diharapkan. 1. Aspek hakiki dari hubungan masyarakat Pada public relations melekat dua aspek yang hakiki. Kedua aspek tersebut adalah sebagai berikut: a. Sasaran public relations adalah public intern (internal public) dan public ekstern (external public) b. Kegiatan public relations adalah komunikasi dua arah timbal balik (reciprocal two way traffic communication) 2. Organisasi Kehumasan Upaya pengembangan kehumasan di Indonesia pada dekade 1970-an tidak saja terbatas pada wilayah dalam negeri, tetapi juga melintasi batas tanah air. Kehumasan di Indonesia menyatakan diri sebagai anggota Federation of the Asean Public Relation Organization (FAPRO) yang didirikan di Kuala Lumpur pada tahun 1977.
  • 9. Direktorat merumuskan fungsi Humas adalah sebagai berikut: a. Melaksanakan hubungan ke dalam b. Melakukan hubungan ke luar c. Melakukan penelaahan serta pembinaan pendapat umum melalui hubungan- hubungan khusus dengan unsur-unsur lembaga masyarakat d. Melakukan pembinaan serta bimbingan untuk mengembangkan kehumasan sebagai media penerangan e. Menyelenggarakan koordinasi, integrasi, dan sinronisasi serta kerja sama kegiatan hubungan masyarakat untuk penyempurnaan pelayanan penerangan terhadap umum. 3. Orientasi ke masa depan Karena tugasnya menghadapi masyarakat, maka para kahumas tidak mungkin menghindarkan diri dari denyut politik, sosial, ekonomi, hukum, dan kebudayaan. Untuk mengantisipasi setiap gejolak yang timbul, para kahumas harus membiasakan diri berorientasi ke masa depan, future oriented, sebagai sikap yang harus dimiliki oleh orang yang bergumul dengan problema kemasyarakatan. Para kahumas harus tangguh menghadapi gejolak revolusi teknologi – khususnya revolusi komunikasi elektronik – yang mau tidak mau harus digeluti.
  • 10. Bab II DIMENSI-DIMENSI HUBUNGAN MASYARAKAT A. METODE DAN TEKNIK HUBUNGAN MASYARAKAT Hubungan masyarakat adalah terjemahan dari istilah public relations. Secara terminologis terjemahan tersebut sebenarnya kurang tepat; sama dengan kurang tepatnya terjemahan istilah public relation menjadi “pendapat umum”. 1. Problematik pengertian hubungan masyarakat Kurang tepatnya terjemahan public relations menjadi hubungan masyarakat, menyangkut makna istilah public. Terjemahan relations menjadi “hubungan” dapat dinilai tepat, tetapi terjemahan public menjadi “masyarakat” tampaknya kurang kena, sebab “masyarakat” mengarah ke pengertian society, sedangkan sasaran kegiatan public relations bukanlah seluruh manusia yang menghuni suatu wilayah di sebuah negara. Sasaran kegiatan hubungan masyarakat sebagai terjemahan dari public relations adalah, selain publik di luar organisasi, juga para orang-orang di dalamnya. Hubungan dengan publik dilakukan dengan komunikasi yang meliputi berbagai jenis dan teknik untuk dipilih salah satu mana yang paling efektif. Hubungan masyarakat mempunyai dua pengertian yang biasa dikenal sebagai teknik komunikasi dan metode komunikasi. 2. Definisi hubungan masyarakat Karena begitu banyak definisi public relations, maka para pemraktek public relations dari berbagai negara di seluruh dunia, bersepakat untuk merumuskan sebuah definisi dengan harapan dapat diterima dan dipraktekkan bersama. Definisinya adalah sebagai berikut Hubungan Masyarakat adalah fungsi manajemen dari sikap budi yang berencana dan bersinambungan, yang dengan itu organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga yang bersifat umum dan pribadi berupaya membina pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang ada kaitannya atau mungkin yang ada hubungannya – dengan jalan menilai pendapat umum di antara mereka, untuk mengorelasikan, sedapat mungkin, kebijaksanaan dan
  • 11. tata cara mereka, yang dengan informasi yang berencana dan tersebar luas, mencapai kerjasama yang produktif dan pemenuhan kepentingan bersama yang lebih efisien. B. CIRI DAN FUNGSI HUBUNGAN MASYARAKAT 1. Ciri hubungan masyarakat Berfungsi tidaknya humas dalam sebuah organisasi dapat diketahui dari ada tidaknya kegiatan yang menunjukkan ciri-cirinya. Ciri-ciri tersebut adalah: a. Humas adalah kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang berlangsung dua arah secara timbal balik; b. Humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh manajemen suatu organisasi; c. Publik yang menjadi sasaran kegiatan humas adalah publik ekstern dan publik intern; d. Operasionalisasi humas adalah membina hubungan yang harmonis antara organisasi dan publik. 2. Hubungan masyarakat dalam bandingan dengan metode komunikasi lainnya Guna memperoleh kejelasan mengenai pengertian humas beserta ciri-cirinya, maka dapat dibandingkan dengan metode komunikasi lainnya, yaitu: a. Jurnalistik Jurnalistik seperti halnya humas, merupakan metode komunikasi karena kegiatannya yang melembaga. Karena informasi yang disebarkannya kepada masyarakat luas, maka kegiatan jurnalistik yang dilaksanakan oleh lembaga media massa itu sering dimanfaatkan juga oleh humas, antara lain dengan mengirimkan siaran pers (press release). b. Penerangan Penerangan termasuk metode dan teknik komunikasi, sebab jelas mengandung unsur pesan atau informasi yang akan diterangkan unsur komunikator dan diterima unsur komunikan. Penerangan sebagai teknik
  • 12. komunikasi sering dipraktekkan oleh humas, baik yang ditujukan kepada publik intern maupun publik ekstern. c. Pendidikan Pendidikan juga termasuk metode komunikasi, sebab jelas unsur-unsur yang dicakup olehnya, dan jelas pula proses yang dilangsungkannya. Pendidikan sebagai teknik komunikasi kadang-kadang dilakukan oleh para pehumas untuk aspek-aspek tertentu dalam bidang kehumasan. d. Penyuluhan Penyuluhan adalah suatu metode komunikasi untuk meningkatkan keterampilan seseorang atau sejumlah orang dengan cara memberikan penjelasan disertai peragaan dengan menggunakan benda-benda nyata. Adakalanya penyuluhan dilakukan dalam bidang kehumasan untuk meningkatkan keterampilan para pehumas untuk aspek-aspek tertentu. 3. Fungsi hubungan masyarakat Fungsi hubungan masyarakat dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi; b. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik ekstern maupun intern; c. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada masyarakat; d. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum. C. RUANG LINGKUP HUBUNGAN MASYARAKAT 1. Hubungan masyarakat pemerintahan Lembaga-lembaga pemerintahan dari tingkat pusat sampai tingkat daerah dilengkapi dengan Bagian Humas untuk mengelola informasi dan opini publik. Informasi mengenai kebijaksanaan pemerintah disebarkan seluas-luasnya, dan opini publik dikaji dan diteliti seefektif-efektifnya untuk keperluan pengambilan keputusan dan penentuan kebijaksanaan berikutnya.
  • 13. Sam Black dalam bukunya, Practical Public Relations, mengklasifikasikan humas menjadi “humas pemerintahan pusat” (central government) dan “humas pemerintahan daerah” (local government). a. Hubungan masyarakat pemerintahan pusat Humas pemerintahan pusat dapat dijelaskan bahwa humas pada departemen- departemen mempunyai dua tugas: pertama, menyebarkan informasi secara teratur mengenai kebijaksanaan, perencanaan, dan hasil yang telah dicapai; kedua, menerangkan dan mendidik publik mengenai perundang-undangan, peraturan- peraturan, dan hal-hal yang bersangkutan dengan kehidupan rakyat sehari-hari. Selain itu, adalah tugasnya pula menasehati pimpinan departemen dalam hubungannya dengan reaksi atau tanggapan publik terhadap kebijaksanaan yang dijalankan. b. Hubungan masyarakat pemerintahan daerah Menurut Sam Black dalam bukunya yang sama, ada empat tujuan utama humas pemerintahan daerah, yakni: 1. Memelihara penduduk agar tahu jelas mengenai kebijaksanaan lembaga beserta kegiatannya sehari-hari; 2. Memberikan kesempatan kepada mereka untuk menyatakan pandangannya mengenai proyek baru yang penting sebelum lembaga mengambil keputusan; 3. Memberikan penerangan kepada penduduk mengenai cara pelaksanaan sistem pemerintahan daerah dan mengenai hak-hak dan tanggung jawab mereka; 4. Mengembangkan rasa bangga sebagai warga negara. 2. Hubungan masyarakat perusahaan Perusahaan merupakan organisasi yang memiliki kekhasan dalam fungsi, sifat, dan tujuannya, maka humas perusahaan mempunyai kekhasan pula, meskipun dalam aspek-aspek tertentu terdapat persamaan dengan jenis-jenis humas lainnya. Berikut adalah ciri-ciri khasnya: a. Fungsi humas perusahaan Menurut Edwin Emery dkk, dalam bukunya, Introduction to Mass Comunication, yang mendefinisikan sebagai:
  • 14. “ . . . upaya yang berencana untuk mempengaruhi dan membina opini yang menyenangkan melalui penampilan yang dapat diterima, dilakukan secara jujur, dan dengan kepercayaan melalui dua jalur komunikasi. Ia seharusnya merupakan fungsi “manajemen”; yakni, upaya yang berencana itu harus didasarkan pada pernyataan kebijaksanaan yang mapan dan yang disetujui, yang mencerminkan prinsip-prinsip dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan, organisasi, atau kelompok”. b. Jenis-jenis pelayanan dasar Dalam rangka menggalakkan fungsi humas di perusahaan, Charles H. Prout, mengatakan adanya empat jenis pelayanan dasar yang harus dipraktekkan, yakni: 1. Nasehat (advise and counsel) 2. Pelayanan komunikasi (communications service) 3. Pengkajian humas (public relations research) 4. Promosi humas (public relations promotion) Keempat jenis pelayanan dasar dalam kegiatan humas perusahaan perlu ditangani secara konsepsional yang dilandasi teori komunikasi dan teori manajemen secara terpadu. 3. Hubungan masyarakat internasional Para ahli humas berpendapat bahwa humas internasional baru tampak sebagai kegiatan yang terkonsepsikan di sekitar tahun 1950. Kegiatannya terutama bergerak sebagai sarana pemasaran di negara-negara di Benua Eropa, Amerika Latin, dan negara-negara yang sedang berkembang. Perusahaan-perusahaan besar yang mengoperasikan humas internasional kebanyakan menitikberatkan kegiatannya pada publisitas produksi. Pada perkembangan humas internasional tampak terjadi pergeseran. Jika pada saat mulai munculnya, yakni pada tahun 1950, humas internasional bergerak dalam bidang ekonomi, khususnya aspek pemasaran, maka mulai tahun 1960 merembet ke bidang-bidang lainnya, antara lain politik.
  • 15. Bab III HUBUNGAN MASYARAKAT SEBAGAI OBJEK STUDI ILMU KOMUNIKASI A. KOMUNIKASI PARADIGMATIK DALAM KONSEP HUBUNGAN MASYARAKAT 1. Pengertian dan sendi-sendi komunikasi Yang dimaksud komunikasi disini adalah komunikasi manusia (human communication), yakni komunikasi antara seseorang dengan orang lain, jadi hanya antarmanusia. a. Definisi komunikasi Bernard Berelson dan Garry A. Stainer mendefinisikan komunikasi sebagai berikut: “Komunikasi: pernyampaian informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan lambang-lambang - kata-kata, gambar, bilangan, grafik, dan lain-lain. Kegiatan atau proses penyampaianlah yang biasanya dinamakan komunikasi”. Lawrence D. Brennan menyebutkan Seven Pillar of Communication Strategi (Tujuh Sendi Strategi Komunikasi) yang menurut dia merupakan Strategi Komunikasi) yang menurut dia merupakan the essentials of new communication (dasar hakiki komunikasi baru). Ketujuh sendi atau pilar strategi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Adaptasi Proses Komunikasi 2. Pikiran 3. Penguasaan Bahasa 4. Kejelasan 5. Daya Persuasi 6. Kelengkapan 7. Itikad Baik
  • 16. 2. Bagaimana berlangsungnya proses komunikasi? Komunikasi adalah suatu proses, suatu kelangsungan yang berkesinambungan. Dalam kelangsungannya mesti ada orang yang menyampaikan suatu pesan tertentu dan harus ada orang lain yang menerima pesan. Jadi, dalam proses komunikasi paling sedikit harus ada tiga unsur, dua unsur di antaranya adalah manusia, yang satu lainnya adalah pesan. a. Proses komunikasi secara primer Proses komunikasi secara primer (primary process) adalah proses penyampaian paduan pikiran dan perasaan seseorang secara langsung kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol). Lambang ini teramat penting, sebab tidak mungkin seseorang menyampaikan pikiran dan perasaannya kepada orang lain tanpa lambang. Dalam kehidupan sehari-hari terdapat sejumlah lambang yang dipergunakan orang untuk berkomunkasi, yang diklasifikasikan sebagai lambang verbal dan lambang nirverbal. b. Komunikasi tatap muka sebagai komunikasi primer Komunikasi secara primer berlangsung secara tatap muka, saling menatap atau saling melihat antara komunikator dan komunikan sebagai pelaku komunikasi. Karena itu komunikasi seperti ini dinamakan komunikasi tatap muka (face-to-face communication). Komunikasi tatap muka ini berlangsung dalam dua jenis situasi, yaitu komunikasi antarpersona dan komunikasi kelompok. c. Proses komunikasi sekunder Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian paduan pikiran dan perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan suatu sarana sebagai media. Sarana tersebut adalah media kedua, sedangkan media pertama adalah lambang, antara lain bahasa. Media kedua baru berfungsi apabila media pertama berfungsi. Jadi, dalam proses komunikasi, media kedua dipergunakan oleh seorang komunikator apabila komunikan yang dituju berada ditempat yang jauh atau jumlahnya banyak. Media sekunder atau media kedua sebagai salah satu unsur dari komunikasi, biasanya diklasifikasikan menjadi media massa dan media nirmassa.
  • 17. B. KOMUNIKASI PERSUASIF 1. Pengertian persuasi Istilah “persuasi” berasal dari bahasa Latin persuasio, yang secara harfiah berarti hal membujuk, hal mengajak, atau meyakinkan. Aspek komunikasi ini mendapat penelaahan banyak ahli komunikasi karena memang amat penting untuk segala bidang kehidupan: sosial, ekonomi, politik, diplomasi, dan lain-lain. Kenneth E. Andersen mendefinisikan persuasi sebagai berikut: “Suatu proses komunikasi antarpersona di mana komunikator berupaya dengan menggunakan lambang-lambang untuk mempengaruhi kognisi penerima, jadi secara sengaja mengubah sikap atau kegiatan seperti yang diinginkan komunikator”. 2. Persuasi versus koersi Koersi berarti upaya mencapai tujuan dengan menggunakan kekuatan. Para ahli komunikasi acap kali mempertentangkan atau membandingkan persuasi dengan koersi karena, meskipun terdapat perbedaan dalam melaksanakannya, ada persamaan dalam tujuan. Persamaan komunikasi persuasif denga komunikasi koersif ialah dalam tujuannya, sama-sama mengubah sikap, opini, atau perilaku. Perbedaannya adalah dalam gayanya, jika komunikasi persuasif dilakukan secara psikologis yang mengandung ajakan, bujukan, imbauan, atau rayuan, komunikasi koersif dilakukan secara imperatif yang mengandung sanksi, ancaman, kekhawatiran, dan ketakutan. C. KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK 1. Opini publik sebagai efek komunikasi Selama opini merupakan opini seseorang (individual opinion), tidak akan menimbulkan permasalahan. Demikian pula bila opini itu merupakan opini pribadi (private opinion). Permasalahan akan timbul apabila opini itu menjadi opini publik (public opinion), menyangkut orang banyak karena berkaitan dengan orang banyak. Terjadilah komunikasi di antara orang banyak itu dengan
  • 18. menampilkan pendapat masing-masing yang berbeda satu sama lain. Dalam situasi komunikasi yang galau seperti itu, opini yang berbeda-beda merupakan pengekspesian sikap-sikap yang berbeda-beda pula. Marian D. Irish dan James W. Prothro mendefinisikan opini publik yaitu pengekspresian sikap mengenai persoalan masyarakat. Definisi Irish dan Prothro itu mencakup tiga aspek: a. Ekspresi (expression) b. Persoalan (issue) c. Kemasyarakatan (social) 2. Jenis-jenis Opini Jenis-jenis opini yang berkaitan dengan opini publik, dan penting untuk diketahui para kahumas adalah sebagai berikut: a. Opini individual (individual opinion) b. Opini pribadi (private opinion) c. Opini kelompok (group opinion) d. Opini mayoritas (majority opinion) e. Opini minoritas (minority opinion) f. Opini massa (massa opinion) g. Opini umum (general opinion)
  • 19. BAB IV KONSEPTUALISASI HUBUNGAN MASYARAKAT A. PENYUSUNAN KONSEP HUBUNGAN MASYARAKAT Seseorang yang karena tingkat pendidikannya dianggap memadai lalu diangkat sebagai kepala hubungan masyarakat (kahumas) sering merasa bingung, apa yang harus dilakukan, darimana memulainya, bagaimana mengerjakannya, dan sebagainya. Tugas pekerjaan seorang kahumas pelik dan luas. Karena itu, ia harus mempunyai konsep dan harus selalu berpikir konseptual, dalam arti kata metodologis, sistematis, dan logis agar dalam operasionalisasinya mencapai tujuan dan sasaran. 1. Konsep fungsi hubungan masyarakat Dalam konsepnya, seorang kahumas harus mencantumkan dengan jelas fungsi humas yang akan digarapnya itu. Sementara itu fungsi humas adalah : a. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi b. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik intern dan publik ekstern c. Menciptakan kombinasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada masyarakat d. Melayani publik dan menasihati pimpinan organisasi demi kepentingan umum 2. Tujuan dan sasaran hubungan masyarakat Tujuan sentral humas yang akan dicapai adalah tujuan organisasi. Tujuan dan sasaran erat sekali hubungannya. Tujuan bersifat kualitatif abstrak, sasaran kuantitatif. Dalam konsepnya, kahumas perlu mencantumkan dengan jelas siapa saja public ekstern yang dijadikan sasaran.
  • 20. Kejelasan sasaran yang dituju oleh kegiatan humas itu penting karena berkaitan dengan Teknik komunikasi yang akan dilancarkan dan jenis media yang digunakan. Dalam pembuatan suatu konsep humas perlu ditetapkan penunjukan oleh personalia untuk pelaksanaan tugas tertentu, yang disesuaikan dengan keahlian masing-masing. 3. Mekanisme kerja hubungan masyarakat Dalam konsep humas perlu ditegaskan mekanisme dalam bentuk “uraian tugas” (job description) sehingga antara satu seksi dengan yang lain dan antara petugas satu dengan yang lain tidak terdapat tumpang tindih (overlapping). Tanpa uraian tugas yang jelas, sering terjadi pelemparan tanggung jawab. Mekanisme kerja yang dituangkan dalam uraian tugas hendaknya disusun sedemikian rupa sehingga dalam operasionalisasinya menjadi integratif dan koordinatif B. SISTEMATIKA PROSES HUBUNGAN MASYARAKAT Perlunya kegaiatan humas dilakukan secara sistematis ialah karena tugas yang harus dikerjakan seorang humas amat banyak, sehingga sering terjadi tumpang tindih. Sistematika kegiatan humas berlangsung menurut tahap-tahap penelitian, perencanaan, penggiatan, dan penilaian. Penjelasannya adalah sebagai berikut : 1. Penelitian Penelitian merupakan kegiatan pertama dalam sistematika kegiatan humas. Yang dimaksudkan penelitian disini adalah data collecting (pengumpulan data) dan fact finding (pengkajian fakta). Datafaktual yang sudah terhimpun merupakan keterangan mentah yang harus diolah terlebih dahulu. Penelitian dalam humas dapat berjenis Penelitian opini (opinion research) atau Penelitian motivasi (motivation research). Penelitian opini adalah kegiatan untuk menyelidiki pendapat yang berbeda mengenai sesuatu hal atau masalah. Sementara itu, Penelitian motivasi sebagai cabang dari penelitian pemasaran (marketing research)
  • 21. merupakan kegiatan mencari, menghimpun, dan mengelola data faktual mengenai kebutuhan dan keinginan publik. Segala keterangan dalam tiap penelitian harus diperoleh selengkap-lengkapnya agar di kemudian hari tidak ada sesuatu yang ketinggalan yang untuk mendapatkannya diperlukan lagi waktu, tenaga, dan biaya. 2. Perencanaan Pada tahap perencanaan, kahumas perlu terlebih dahulu menginventarisasi masalah untuk selanjutnya mengkorelasikan aspek yang satu dengan lainnya sehingga dalam tahap pelaksanaannya kelak, masalah- masalah yang menghambat tujuan akan dapat diatasi. Tahap perencanaan ini menghendaki pemikiran yang matang kaena tahap inilah yang menentukan keberhasilan pada tahap operasionalisasinya. Menyusun rencana harus venar- benar berpijak pada fakta . Rencana harus terbagi menjadi program-program dalam rangka memecahkan masalah khusus, tetapi tetap terpadu dalam rencana yang merupakan program induk. 3. Penggiatan Tahap penggiatan adalah pelaksanaan secara aktif rencana yang telah disusun berdasarkan data factual yabg telah dikerjakan pada tahap-tahap sebelumnya. Pada tahap pelakasanaannya, humas menggunakan berbagai jenis, bentuk, dan teknik komunikasi. Pada tahap pelaksanaan ini, mapannya mekanisme kerja merupakan hal yang terpenting agar koordinasi dan sinkronisasi benar-bemar dapat direalisasi secara integratif. 4. Penilaian Penilaian merupakan tahap terkahir dari proses humas. Penilaian berfungsi mengkaji pelaksanaan suatu rencana yang atas program-program yang dalam penyusunannyaditunjang oleh hasil penelitian yang dilakukan secara seksama. Penilaian ini dimaksudkan agar di kemudian hari, jika suatu kegiatan yang sama dilakukan, tidak menjumpai lagi hambatan yang sama.
  • 22. Berdasarkan hasil penilaian tersebut kahumas harus mengambil kebijaksanaan tertentu. Selama masa perencanaan, para karyawan dengan manajer bersama- sama mendiskusikan tujuan para karywan dalam waktu tertentu. Pada saat pelaksanaan untuk mencapai tujuan itu dilakukan, para karyawan dapat mengadakan pengecekan bersama-sama.Dengan selesainya pencapaian suatu tujuan, berarti kepercayaan Manajer kepada karyawan telah meningkat. C. KLASIFIKASI HUBUNGAN DENGAN PUBLIK SASARAN 1. Hubungan dengan publik intern Publik intern sebagai humas terdiri atas orang-orang yang bergiat di dalam organisasi (perusahaan, instansi, lembaga, badan, dan sebagainya) dan yang secara fungsional mempunyai tugas dan pekerjaan serta hak dan kewajiban tertentu.Apapun jenis organisasinya, salah satu public internya adalah karyawan. Suatu organisasi tidaj mungkin tanpa karyawan, sebab merekalah yang menggerakkan dan menghidupkan organisasi. a. Hubungan dengan karyawan (employee relations) Fungsi humas tidak berkaitan dengan penerimaan karyawan baru, penggajian, kenaikan pangkat, pension, dan sebagainya, tetapi berkisar pada kegiatan menciptakan dan mewujudkan hubungan yang harmonis antara pimpinan organisasi dengan para karyawan. Jadi, jelas bahwa bila bagian humas menetapkan para karyawan sebagai sasarannya, tidak akan terjadi tumpang tindih dengan tugas dan kewajiban bagian umum atau seksi personalia dari organisasi yang bersangkutan. Bagaimana pentingnya hubungan dengan karyawan itu, Archibald Williams menegaskan bahwa “hubungan karyawan meliputi filsafat seluruh hubungan kerja dan merupakan landasan dimana itikad baik, gairah kerja, kerja sama, dan motivasi dari angkatan kerja menjadi mapan atau sirna”. Seorang kahumas akan berhasil dalam pelaksanaan hubungan dengan karyawan apabila ia memahami kebutuhan para karyawan. Komunikasi dapat dilakukan oleh kahumas secara lisan atau melalui media, misalnya berkala
  • 23. organisasi; dapat dilaksanakan secara formal atau tak formal, yang kesemuanya berlangsung secara timbal balik. b. Hubungan dengan pemegang saham Hubungan dengan para pemegang saham harus selalu dibina dalam rangka menumbuhkan kepercayaan mereka kepada perusahaan. Komunikasi dalam rangka pembinaan hubungan dengan pemegang saham (Stockholder relation) itu antara lain : 1) Menyatakan selamat kepada pemegang saham baru 2) Mengirimkan berkala organisasi 3) Menyampaikan laporan tahunan 2. Hubungan dengan publik ekstern Publik ekstern sebagai sasaran kegiatan humas terdiri atas orang- orang atau anggota-anggota masyarakat di luar organisasi, baik yang ada kaitannya dengan organisasi maupun yang diharapkan atau diduga ada kaitannya dengan organisasi. Pada kenyataannya public ekstern suatu organisasi yang terdiri atas banyak orang itu berbeda-beda kepentingannya dengan suatu organisasi tertentu; karenanya, berbeda-beda pula teknik pembinaan hubungan dengan mereka itu. Untuk efektifmya komunikasi sebagai pengaktifan hubungan dengan mereka itu, para ahli humas umunya mengklasifikasikannya menjadi kelompok-kelompok tertentu. a. Hubungan dengan pelanggan (customer relations) Bagi suatu perusahaan, pelanggan itu merupaka factor yang teramat penting, jelas sekali, sebab maju mundurnya suatu perusahaan ditentukan oleh pelanggan. Mujurlah suatu perusahaan yang memiliki pelanggan tetap. Mereka harus dipertahankan jangan sampai pindah perhatiannya dan menjadi pelanggan perusahaan lain. Satu hal yang perlu mendapat perhatian ialah bahwa barang yang dipromosikan harus tinggi mutunya, sesuai dengan kata- kata yang dipergunakan dalam propaganda. Kalau tidak demikian akan menjadi boomerang bagi perusahaan yang bersangkutan. Dengan terlibatnya
  • 24. kahumas dalam perang propaganda antara perusahaan dengan perusahaan saingannya itu, ia harus cekatan dan terampil dalam berkomunikasi dan dalam memandu kegiatan lawan. b. Hubungan dengan komunitas (community relations) Komunitas yang terdapat di sekitar lembaga terdiri atas kelompok- kelompok, dan kelompok-kelompok yang berjenis-jenis ini masing-masing terdiri atas individu-individu yang bermacam-macam pula dalam kepentingannya karena masing-masing berbeda dalam jenis kelamin, usia, status sosial, ekonomi, agama, pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain. Pentingnya partisipasi sebagai pelaksanaan hubungan dengan komunitas adalah karena merupakan perwujudan kebijakan bertetangga (neighborhood policy). Dengan tetangga harus bersikap baik-baik sebab bila ada musibah, yang pertama-tama akan menolong adalah tetangga. Demikian pula sebuah proyek atau pabrik. c. Hubungan dengan pemerintah (government relations) Seorang pelaksana hubungan dengan pemerintah mempunyai dua jenis kegiatan, yakni sebagai berikut : 1) Menguasai peraturan - peraturan pemerintah 2) Membina hubungan dengan instansi pemerintah Seorang kahumas yang andal akan banyak prakarsanya untuk pembinaan hubungan dengan pemerintah. Yang penting dalam hubungannya dengan kegiatan itu adalah bahwa dalam pelaksanaanya jangan sampai didelegasikan kepada perusahaan lain. Seorang kahumas memang harus memiliki staf yang diberi tugas untuk berbagai kegiatan dalam rangka melaksanakan fungsi humas, tetapi khusus membina hubungan dengan pejabat-pejabat pemerintahan, seyogyanya dilakukan sendiri oleh kahumas. d. Hubungan dengan media massa (mass media relations) Dalam zaman modern sekarang ini, peranan media massa yang begitu ampuh dalam penyebarluasan informasi. Bagi humas suatu organisasi, media
  • 25. massa merupakan “penyambung tangan” untuk menjangkau publik yang tersebar begitu banyak dalam wilayah yang sedemikian luas. Kahumas perlu membina hubungan yang akrab dengan orang-orang media massa itu agar segala sesuatau yang menyangkut penyebaran informasi kepada public ekstern berjalan lancar. Dalam rangka pembinaan hubungan dengan media massa itu, khususnya pembinaan hubungan dengan pers (press relations) perlu mendapat perhatian istimewa. Media pers, yakni surat kabar dan majalah, merupakan sarana cetak yang memungkinkan berita-berita yang disiarkannya dapat dibaca setiap saat, bisa dibaca berulang-ulang dan terdokumendasikan, sehingga dapat dijadikan bukti otentik untuk suatu keperluan. Berbeda sekali dengan media elektronik, seperti radio dan televise, yang dalam siaran beritanya bagi public hanya sekilas dengar dan sekali pandang. Begitu terdengar dan terlihat, begitu hilang dan tidak membekas. Pentingnya perhatian istimewa terhadap hubungan dengan pers ialah karena pers terutama menyiarkan berita, sedangkan media elektronik terutama menyiarkan hiburan. Dalam kegiatan kehumasan, pengiriman siaran pers mencakup publicity,yang dapat diindonesiakan menjadi publisitas. Publisitas dalam bentuk siaran pers itu dianggap amat penting dalam kehumasan karena informasi dari suatu organisasi disebarluaskan oleh media massa tanpa membayar sama sekali.
  • 26. BAB V OPERASIONALISASI HUBUNGAN MASYARAKAT A. PENYUSUNAN PIDATO Mulai dari presiden sampai bupati atau walikota apabila muncul di forum untuk mengucapkan pidato sering melakukannya dengan membaca naskah. 1. Persiapan menyusun naskah pidato Suatu pidato disusun oleh kahumas untuk dibacakan atasannya, tidak hanya merupakan paparan informatif yang berisi keterangan atau penjelasan, tetapi persuasif , yakni mengandung ajakan atau bujukan sehingga para hadirin tergerak hatinya untuk melaksanakannya.Di sini penguasaan bahasa dan seni penyusunan teramat penting. 2. Teknik menyusun pidato Naskah pidato sudah tentu harus komunikatif, karena itu harus disusun secara konsepsional sistematis. Susunan teknik pidato terdiri atas empat bagian, 1)pendahuluan; 2) penampil masalah; 3)penegasan argumentative 4)kesimpulan.Fungsi bagian pendahuluan adalah sebagai upaya menyiapkan para hadirin secara psikologis mengenai hal atau masalah pokok yang akan dikemukakan. Bagian berikutnya dari susunan pidato adalah penampil masalah. Di bagian ini ditampilkannya pokok pembahasan yang dalam penguraianyya harus bersifat persuasif. Lalu setelah itu ada argument yang berfungsi memberikan penegasan disertai pengungkapan mengenai cara melaksanakannya atau mencari jalan keluar dari masalah-masalah yang kita jumpai. Bagian akhir dari suatu susunan pidato merupakan kesimpulan berisi penandasan. Bagian ini harus singkat, sederhana, dan merupakan kebulatan dari seluruh isi pidato.
  • 27. B. PENERBITAN BERKALA ORGANISASI Kahumas yang ditugasi menerbitkan publikasi dapat mengklasifikasikannya berdasarkan public yang dijadikan sasaran, yakni sebagai berikut: 1. Berkala intern 2. Berkala ekstern 3. Berkala intern-ekstern C. PEMBUATAN FILM DOKUMENTER Bagi manusia pada umunya, perkembangan teknologi dalam bidang citra bergerak (moving image) yang didukung oleh media elektronik televisi itu merupakan suatu keuntungan. Teknik perfilman secara mekanis dengan bahan seleois yang pada mulanya merupakan film cerita (story film), kemudian berkembang menjadi banyak jenis yang memenuhi berbagai kebutuhan. Bagi kegiatan humas, film dokumenter dianggap penting, yakni sebagai rekaman sejarah perkembangan organisasi dan untuk evaluasi kemajuan dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, kahumas perlu memahami sedikit banyak mengenai seluk beluk film dokumenter tersebut. 1. Pengertian film dokumenter Film dokumenter sering berkisar pada peristiwa yang merupakan paduan manusia dengan alam atau binatang. Ditinjau dari ilmu komunikasi, pesan yang dikandung film dokumenter itu harus dikelola sedemikian rupa sehingga membangkitkan perhatian, memikat untuk dilihat dari awal hingga akhir, dan mampu menimbulkan efek. 2. Tata cara pembuatan film dokumenter Terjadinya sebuah film dimulai dari suatu ide. Demikian pula pada film dokumenter. Ide pada film documenter berbeda dengan ide film cerita. Ide yang akan divisualisasi terlebih dulu harus dituangkan dalam suatu kerangka kisah yang merupakan susunan secara garis besar. Kerangka kisah
  • 28. atau outline tersebut dalam bahasa asing dinamakan treatment yang acapkali disebut dengan sinopsis. Pada treatment sudah dapat dicantumkan dialog- dialog tanpa terlalu banyak istilah teknis. 3. Penyusunan skenario film dokumenter Skenario atau shooting script merupakan naskah akhir bagi pembuatan suatu film, juga untuk film dokumenter. Dengan scenario, pelaksanaan shooting dapat dilakukan dengan menghemat biaya, tenaga, dan waktu. 4. Bahasa kamera Kamera dapat menunjukkan pada khalayak keadaan seseorang tanpa keterangan dengan kata-kata. Untuk tujuan tertentu kamera dapat memperlihatkan suatu proses yang tidak mungkin dapat dilakukan secara biasa. Kamera dapat pula memperjelas gaya seorang olahragawan ketika meraih kejuaraan, misalnya dengan teknik gerakan lambat (slow motion). Berikut ini adalah teknik penggunaan kamera, yaitu : a. Camera movement (gerakan kamera) b. Camera position (posisi kamera) c. Shot transtition (aliran shot) D. PENYELENGGARAAN PAMERAN Secara komunikologis, pameran atau exhibition merupakan sarana yang efektif untuk menyebarkan suatu pesan karena bersifat informatif dan persuasif. Publik pengunjung pameran akan melihat, mendengar, meraba, mencium, bahkan mungkin mencoba benda-benda yang dipamerkan. Efektifnya pameran adalah karena pada sarana komunikasi itu public dapat menyaksikan peragaan benda tertentu, dapat bertanya sepuas hati, bahkan dapat pula mencobanya. Berikut adalah hal-hal yang perlu mendapat perhatian. 1. Klasifikasi pameran
  • 29. a. Berdasarkan jenisnya - Pameran barang - Pameran kegiatan b. Berdasarkan sifatnya - Pameran khusus - Pameran bersama - Pameran umum c. Berdasarkan frekuensinya - Pameran berkala - Pameran incidental d. Berdasarkan lingkup geografis - Pameran lokal - Pameran nasional - Pameran Internasional Klasifikasi pameran ini penting untuk diketahui, agar dalam pelaksanaan pameran dapat berjalan dengan lancar. 2. Perencanaan menyelenggarakan pameran Tujuan utama dari penyelenggaraan pameran sudah tentu agar mendapat kunjungan publik sebanyak-banyaknya dengan perasaan sepuas- puasnya. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dipergunakan untuk pedoman penyelenggaraan pameran yang berlaku untuk semua taraf. a. Menentukan tema b. Mengadakan penelaahan c. Menetapkan perencanaan d. Menentukan kontraktor e. Menetapkan jenis barang yang akan dipamerkan f. Menentukan personel
  • 30. g. Mempersiapkan bahan bersifat tulisan 3. Cara-cara membuat pameran menarik a. Menciptakan bentuk istimewa b. Memberi warna kontras c. Menyajikan suara keras d. Menciptakan alat bergerak e. Menyebarkan wewangian Kelima cara untuk memikat perhatian khalayak agar masuk ke dalam ruangan pameran itu dapat dilakukan oleh para kahumas. 4. Display dan Promotion Disamping pameran (exhibition, exposition), baik tingkat lokal, nasional, maupun internasional sebagaimana dikemukakan di muka, terdapat pula kegiatan lain, yakni disebut display dan promotion sebagai upaya peningkatan yang lebih intensif daripada pameran. a. Display Seperti halnya dengan pameran, display juga merupakan komunikasi visual tiga dimensi. Kadar intensitasnya ditingkatkan dari keadaan “diam” menjadi “hidup” b. Promotion Secara harfiah promosi berarti bergerak maju, dan secara maknawiah berarti meningkat. Makna meningkat dari istilah promosi bias berlaku untuk bidang pendidikan, kepegawaian, industry, dan perdagangan, dan lain-lain. E. PEMBUATAN POSTER Dalam kehidupan manusia yang semakin modern, sejalan dengan kemajuan teknologi yang semakin berkembang, poster sebagai sarana komunikasi semakin penting peranannya. 1. Fungsi poster
  • 31. Dalam ilmu komunikasi poster merupakan media nirmassa karena komunikan dalam menerima pesan dari poster tidak secara serempak seperti halnya surat kabar, radio, dan televisi.Tujuan pemasangan poster adalah untuk memikat khalayak sebanyak-banyaknya. 2. Teknik membuat poster komunikatif Yang dimaksud dengan poster komunikatif disini ialah poster yang memikat perhatian, menarik minat, menimbulkan kesan, sehingga menimbulkan efek pada publik. 3. Poster transport Poster transport terutama diperuntukkan bagi khalayak yang sedang berada di stasiun kereta api, stasiun bis, stasiun trans listrik, dan lain-lain di tempat banyak orang yang sedang menunggu kendaraan yang akan mengangkutnya. 4. Poster berbentuk spanduk Berlainan dengan poster umunya yang bias meraksasa dengan segala bentuk dan ilustrasinya yang macam-macam, spanduk serba terbatas. Bahannya tidak mungkin dibentuk, dan ruangan untuk digambari suatu ilustrasi terlalu sempit. Karena itu, keefektifan spanduk hanya ditentukan oleh pengolahan huruf-huruf. F. PENYEBARAN SURAT LANGSUNG Surat langsung adalah media komunikasi yang oleh banyak organisasi dipergunakan sebagai sarana promosi yang disebarkan kepada orang-orang tertentu atau instansi-instansi tertentu. 1. Surat langsung sebagai media promosi Surat langsung selain dapat dikirimkan kepada perseorangan secara pribadi bisa pula disampaikan kepada pimpinan organisasi. Surat langsung tersebut dapat dilengkapi dengan peta situasi, folder, brosur, foto, ruangan
  • 32. sidang pleno, sidang komisi, kamar panitia, ruangan makan, sarana olahraga, dan fasilitas lainnya. 2. Bagaimana membuat surat langsung komunikatif Pertama-tama yang perlu diperhatikan ialah bentuk dan mutu. Mengenai bentuk dan mutu ini terdapat berbagai jenis, bergantung pada organisasi yang menyebarkannya. Surat langsung yang motivatif adalah yang dikelola sedemikian rupa sehingga seolah-olah merupaka surat pribadi. G. PENGIRIMAN PRESS RELEASE Press release atau siaran pres merupakan media yang banyak digunakan dalam kegiatan kehumasan karena dapat menyebarkan berita. 1. Press release sebagai publisitas Kekhasan makna publisitas dibandingkan dengan publikasi adalah bahwa publisitas dilancarkan secara sistematis berdasarkan pola yang sama serta melalui media massa. Kegiatan publisitas berwujud press release sebagaimana disinggung di muka. Press release dikirimkan ke media massa dengan harapan dapat disebarluaskan sebagai berita. Press release demi kepentingan organisasi harus menyangkut kepentingan masyarakat. Jika tidak berkaitan dengan kepentingan umum, media massa tidak akan bersedia menyiarkannya.Dengan demikian, agar press release sebagai kegiatan publisitas disiarkan oleh media massa, maka segalanya harus memenuhi persyaratan berita yang biasa disusun oleh para wartawan. 2. Persyaratan press release Agar press release yang dikirimkan oleh kahumas kepada media massa berkenan disiarkan, perlu dipenuhi syarat-syarat berikut ini : a. Mengandung nilai berita (news value) b. Faktanya termasa (timely) c. Disusun secara piramida terbalik (inverted pyramid) d. Mengandung rumus „5W & 1 H‟
  • 33. e. Disusun dengan kata-kata lazim BAB VI ETIKA, ETIKET, DAN PROTOKOL DALAM KEGIATAN HUBUNGAN MASYARAKAT A. IKHWAL ETIKET Ditinjau dari sudut Ilmu Komunikasi seorang kahumas adalah komunikator organisasional. Kahumas bergiat melayani publik sebagai wakil organisasi tempat ia bekerja. Tujuan diadakannya kode etik tersebut adalah agar para anggota organisasi bersangkutan mempunyai pedoman untuk bersikap dan berperilaku dalam rangka menjaga citra organisasi. 1. Pengertian etika Istilah etika mempunyai dua pengertian, secara luas dan secara sempit. Etika dalam pengertian luas atau dalam bahasa inggris ethics secara etimologis berasal dari bahasa Yunani ethica yang berarti cabang filsafat mengenai nilai-nilai dalam kaitannya dengan perilaku manusia. Etika dalam pengertian sempit atau dalam bahasa inggris ethic secara etimologis berasal dari bahasa Latin “ethicus” atau bahasa Yunani “ethicos” yang berarti himpunan asas-asas nilai atau moral. Ada batas-batas yang mencegah kita untuk melakukan sesuatu yang sebenarnya kita inginkan dan yang bias kita lakukan. Sebaliknya, ada sesuatu yang harus kita lakukan yang sebenarnya tidak kita inginkan. 2. Etika dan citra Dalam hubungannya dengan citra dan penampilan, tampak bahwa citra dan penampilan tidak pernah serupa secara tepat. Itra menjadi sasaran faktor-faktor yang sama sekali di luar kontrol kita.IPRA code of conduct,
  • 34. yaitu kode etik atau kode perilaku organisasi humas internasional itu, diterima dalam konversinya di Venice pada bulan Mei 1961. Berikut ini adalah terjemahan dari ikhtisar kode etik tersebut : a. Integritas pribadi dan professional b. Perilaku terhadap klien dan karyawan c. Perilaku terhadap publik dan media d. Perilaku terhadap teman sejawat B. PERIHAL ETIKET Dalam kamus besar bahasa Indonesia etika diartikan sebagai tata cara masyarakat beradab dalam memlihara hubungan baik antara sesama manusianya. Dari definisi di atas dapat dijelaskan bahwa etiket adalah peraturan, baik secara tidak tertulis maupun tertulis, mengenai pergaulan hidup manusia dalam suatu masyarakat beradab. Etiket berfungsi membuat seseorang dinilai beradab. Etika umumnya menyangkut perilaku seseorang yang dinilai baik atau buruk tanpa merugikan orang lain. Apabila seseorang berperilaku dengan sengaja merugikan atau menyinggung perasaan orang lain, ini dinilai tidak etis. C. MASALAH PROTOKOL Protokol berarti kebiasaan-kebiasaan dan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan formalitas, tata urutan, dan etiket diplomatic. Untuk urusan kartu nama saja ada peraturan khusus. Untuk jamuan makan terdapat peraturan khusus dimana letak tamu-tamu harus duduk. 1. Pedoman Preseance a. Aturan dasar preseance 1) Orang yang dianggap paling penting adalah yang paling depan atau yang paling mendahului 2) Jika orang-orang duduk atau berdiri sejajar, yang paling penting adalah mereka sebelah kanan
  • 35. b. Aturan umum tata tempat 1) Jika menghadapi meja, maka yang dianggap tempat pertama adalah yang menghadap pintu keluar, sedangkan tempat terakhir adalah yang paling dekat pintu keluar 2) Dalam pengaturan tempat suatu jajaran, yaitu bila orang-orang itu berjajar pada garis yang sama, maka tempat sebelah kanan di luar atau tempat paling tengah adalah yang pertama bergantung pada situasinya. 3) Urutan tempat duduk diatur menurut pedoman yang telah ditetapkan c. Tata urutan dalam kendaraan Tata urutan dalam kendaraan terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu pada kapal terbang, kapal laut, kendaraan darat (mobil, kereta api), dan kendaraan lainnya. d. Tata urutan kedatangan dan kepulangan Sebagai pedoman umum peristiwa-peristiwa resmi orang yang paling dihormati selalu dating paling akhir dan pulang atau meninggalkan ruangan paling duluan. 2. Preseance Negara a. Tata urutan pejabat Negara R.I. sipil-militer Tata urutan atau preseance Negara banyak bersangkutan dengan tata tempat bagi para pejabat Negara sipil-militer pada upacara kenegaraan/pertemuan resmi. Sesuai dengan perkembangan kelembagaan Negara yang berubah-ubah sejak 1945, maka sebagai akibatnya presenance di Indonesia juga mengikuti perkembangan kelembagaan tersebut. b. Tata urutan perwakilan asing Dalam tata urutan perwakilan asing, masing-masing perlakuan tiap Negara tentu saja berbeda karena kelembagaan yang berbeda pula. Itulah ikhwal etika, perihal etiket, dan maslah protocol yang kesemuanya menyangkut penampilan para kahumas beserta para pehumas sehubungan dengan citra organisasi yang diwakilinya, yang senantiasa harus dibina.