SlideShare a Scribd company logo
1 of 106
Download to read offline
11 Jurus Berani Bisnis 
Penulis: 
Ambo Tang Tibi 
Abdul Hakim El Hamidy 
Editor: 
Lira Silvia 
Lay Out isi & Desain Cover: 
@sonapurwa 
Penerbit : 
Perum. Kota Mas Asri No. 2 Cimahi Bandung Jawa Barat 
Telp. 08164650309 
email: aahakim_78@yahoo.com 
Cetakan Pertama, Agustus 2013 
ISBN : 978-602-17744-3-4 
Hak cipta dilindungi undang-undang 
Dilarang mengcopy dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi 
buku ini dalam bentuk apa pun tanpa seizin tertulis dari penerbit 
All rights reserved
Prakata 
3 
Prakata 
Perjalanan manusia dalam mengarungi kehidupan 
dan karier diibaratkan seperti mendaki gunung yang 
mendaki gunung yang menjulang tinggi. Itulah kira-kira 
konsep Paul Stolz tentang Adversity Quetion (AQ) 
yang kurang lebih mengelompokkan manusia ke dalam 
tiga golongan dilihat dari cara mereka mendaki, yakni 
quitters (yang telah menyerah), campers (si pembuat 
kemah), dan climbers (si pendaki). 
Quitters ialah orang yang mudah menyerah 
kalau ditantang kesulitan, menghindari tanggung 
jawab, gampang mundur dan berhenti. Baginya 
bekerja hanya untuk hidup mencukupi kebutuhan 
fisiologisnya. Campers, orang yang mudah puas dengan 
pencapaiannya. Ia berada dalam area nyaman (comport 
zone) memutuskan berhenti lalu membuat kemah 
sebelum mencapai puncak. Climbers, orang yang 
menyerah serta selalu punya dorongan dan motivasi 
yang tak ada habis-habisnya sampai ke puncak. 
Bagi wirausahawan konsep ini sangat relevan, 
bukankah banyak kegagalan yang diderita oleh para 
wirausahawan? Seperti bunyi pepatah, “Keberhasilan 
adalah kegagalan yang menampakkan wajah 
aslinya”. Begitu juga kata Sir Wiston Curchil, “Kalau
4 11 Jurus Bisnis 
ini merupakan berkah, pastilah ia menyembunyikan 
secara sempurna.” Angka-angka tentang kegagalan 
menunjukkan hal-hal yang mencengangkan. Satu dari 
lima bisnis mengalami kegagalan. Namun banyak para 
wirausahawan yang gagal ternyata tak kapok, mereka 
bangun lagi dan mencoba dengan bisnis yang sama. 
Ibarat sebuah gunung, maka sukses seorang 
wirausahawan yang mengundang decak kagum dari 
masyarakat, diraih dengan susah payah setelah 
melewati berbagai kegagalan. Soeharti yang memulai 
jaringan resto ayam goreng kremesnya dari penjual 
ayam kaki lima, atau Pak Sholeh juragan Soto Bangkong 
yang memulai usahanya dari gerobak keliling, 
mengalami digusur, diusir dari tempat kontrak sebelum 
akhirnya mengokohkan jangkar bisnisnya. 
Penjelasan di atas, adalah sebuah pengantar 
tentang bagaimana sesungguhnya kita harus mem-bangun 
mental sukses menjadi seorang pengusaha. 
Bisnis adalah sebuah pertarungan dahsyat, namun tidak 
seseram yang dibayangkan. Bukankah Anda melihat 
bagaimana mereka yang telah sukses membangun 
bisnisnya merasakan kenikmatan berupa absolute 
financial freedom, bahkan absolute time freedom? 
Bagaimana cara membangun mental pengusaha 
tersebut? Insya Allah, buku ini akan menggiring Anda 
untuk sampai ke sana. Dengan 11 Jurus Berani Bisnis di
Prakata 
5 
buku ini, semoga Anda menjadi “pemberani”, ya berani 
untuk memutuskan berbisnis sekarang juga! 
Bandung, Juni 2013 
Ambo Tang Tibi 
Abdul Hakim El Hamidy
6 11 Jurus Bisnis
Daftar Isi 
7 
Daftar Isi 
Prakata 3 
Jurus 1# Berani Gagal, Berani Sukses~ 9 
Jurus 2# Berani Sebarkan Kartu Nama~ 19 
Jurus 3# Berani Bisnis Tanpa Modal~ 23 
Jurus 4# Berani Meneladani Bisnis Muhammad Saw~ 29 
Jurus 5# Berani Tampil Beda~ 39 
Jurus 6# Berani Mendengar Suara Konsumen~ 45 
Jurus 7# Berani Berkompetensi~ 53 
Jurus 8# Berani Berkomunikasi~ 59 
Jurus 9# Berani Kreatif~ 67 
Jurus 10# Berani Membangun Integritas~ 83 
Jurus 11# Berani Berbagi~ 95 
Rujukan Pendamping 101 
Tentang Penulis 102
8 11 Jurus Bisnis
Jurus 1 
BERANI GAGAL, 
BERANI SUKSES 
“Berani gagalmu dalam proses, mental hebat 
untuk sukses” 
(Abdul Hakim El Hamidy) 
You’re is King 
You’re is King. Ya, Anda adalah RAJA. Raja bagi diri 
Anda sendiri. Bagaimana Anda bisa memenangkan 
kehidupan, bukan dikalahkan kehidupan. Seberapa 
kuat Anda memenangkannya, sedahsyat itu pula Anda 
akan mampu mendamaikan kehidupan yang keras. 
Kata Prie GS, “Hidup ini keras, maka gebuklah!”. Ya, 
Anda harus “menggebuk” kehidupan ini jika terasa 
kehidupan ini mengeras kepada Anda. Siaaap??? 
Jika mengingat kata “king”, saya jadi ingat novelis 
dunia bernama STEPHEN KING. King, melalui cerita 
hidupnya, mengajarkan kepada saya dan Anda tentang 
makna kegagalan sebagai sebuah pembelajaran untuk 
kesuksesan.
10 11 Jurus Bisnis 
Anda penasaran dengan cerita King? Ini rangkaian 
cerita hidupnya. 
• King, ditinggalkan ayahnya ketika berusia tiga 
tahun. King dan kakaknya dibesarkan oleh ibunya 
yang bekerja di restoran untuk menghidupi 
mereka. 
• Di usia tujuh tahun, King telah menulis cerpen 
pertamanya. Ia telah menjadi penggemar film horor 
di masa remaja. Selama di sekolah menengah, ia 
tidak begitu istimewa. Ia bukan orang terpandai 
atau orang terbodoh di kelasnya. 
• Di tahun pertamanya di universitas, ia 
berhasil menyelesaikan novel pertamanya. Ia 
menyerahkannya kepada penerbit, tetapi ditolak. 
Penerbit menolak novelnya dengan reaksi yang 
buruk, yakni membuang buku itu. Di waktu lain, ia 
berhasil menjual ceritanya yang lain hanya dengan 
harga US$ 35. 
• Di bulan Juni 1970, King lulus dari Universitas 
Maine dengan gelar sarjana muda sastra Inggris 
dan ijazah untuk mengajar di sekolah menengah. 
Karena tidak berhasil menjadi guru, ia menerima 
pekerjaan tidak tetap sebagai buruh di sebuah 
industri pakaian. Bahkan, ia pun mau bekerja 
sebagai penjaga pom bensin untuk upah sebesar 
US$1.25 per jam.
Jurus 1 : Berani Gagal, Berani Sukses 
11 
• Di bulan Januari 1971, ia menikah. King memenuhi 
kebutuhan hidupnya dengan uang hasil penjualan 
cerpennya ke majalah pria dan uang simpanannya. 
Bahkan, di satu waktu, ia harus memakai uang 
pinjaman dari siswa istrinya. 
• Di musim gugur tahun 1971, ia berhasil mendapat 
pekerjaan sebagai guru di Akademi Hampden 
dengan pendapat US$ 6,400 per tahun. Ia menulis 
cerpen di malam hari dan di akhir minggu. Ia 
terus menulis cerpen dan novel untuk menaikkan 
pendapatannya. Kebanyakan dari hasil karyanya 
ditolak. 
• Suatu hari, ia mulai menulis sebuah cerita tentang 
gadis remaja bernama Carietta White. Setelah 
menyelesaikan beberapa halaman dan mengingat 
banyaknya penolak yang telah ia alami, ia 
berpendapat bahwa cerita ini tidak bagus. Ia remas 
kertas itu dan dilemparnya ke tempat sampah. 
Istrinya mengambil kertas-kertas itu, membacanya 
dan mendorong dia untuk menyelesaikanya. 
Akhirnya, novel itu selesai di bulan Januari 1973. 
• Novel itu sangat menarik bagi para penerbit. 
Akhirnya, hak untuk menerbitkan novel yang 
berjudul Carrie itu diperoleh New American Library 
seharga US$ 400,000,00 pada tanggal 12 Mei 
1973. Dengan pendapat sebesar itu, Stephen King 
memutuskan akan mengoftimalkan waktunya
12 11 Jurus Bisnis 
untuk menulis novel dan berhenti mengajar. 
Sekarang, Stephen King adalah pengarang buku 
paling sukses. Bukunya telah diterjemahkan ke 
dalam 33 bahasa, diterbitkan di 35 negara, dan 
telah dicetak lebih dari seratus juta buku. 
• Pada satu waktu, kelima bukunya pernah masuk 
dalam daftar “New York Times Best Sellers”. 
Menurut majalah Forbes, ia adalah pengarang 
terkaya di dunia. Di tahun 1996 saja, pendapatannya 
sebesar US$ 84 juta. Banyak hasil karyanya yang 
telah difilmkan ke layar lebar, antara lain: Carrie, 
The Dead Zone, The Sining, Christine, Salem’s Lot, 
Firestarter, Cujo, Misery, The Shawshank Redemtion, 
dan The Green Mile. 
Sangat inspiratif! KING, telah 
menjadi RAJA bagi dirinya. Ia 
melalui desakan sang istri, mampu 
menguatkan dirinya untuk terus 
menulis dan tidak menggubris lagi 
penolakan. Penolakan itu baginya 
tidak selamanya kabar buruk, ia adalah kabar baik 
untuk meningkatkan kualitas diri. 
Stephen King telah menjadi 
raja bagi dirinya 
Demikian halnya dalam bisnis, jika Anda mampu 
mengubah mindset kegagalan dalam perjalanan bisnis 
Anda sebagai sebuah pembelajaran, niscaya Anda akan 
menjadi RAJA bagi bisnis Anda kelak.
Jurus 1 : Berani Gagal, Berani Sukses 
13 
Anda mungkin sedikit bertanya,”Apa kaitannya 
KING sebagai PENULIS, dengan pembahasan tentang 
JURUS BISNIS ini?” 
Untuk pertanyaan Anda ini, saya ingin mengutip 
kata-kata Bambang Trim, “Writing is bussiness not a job.” 
Ya, menulis adalah bisnis bukan pekerjaan. 
Ungkapan ini mesti Anda pahami secara 
proporsional, jangan ditelan mentah-mentah. Ya, 
menulis adalah bisnis, jika Anda sudah memasuki 
dunia profesional. Anda akan mengenal nego dengan 
penerbit, berapa 1 buku Anda dihargai oleh penerbit. 
Atau Anda menjadi ghost writer, berapa nilai atas 
buku yang Anda ghost writingi. Atau, berapa royalti 
yang Anda terima atas naskah Anda. Di sini saya tidak 
akan membahasnya. Saya akan bahas di buku saya 
selanjutnya “The Secret of Writerpreneur”. 
Yang ingin saya sampaikan kepada Anda adalah, 
KING seorang penulis yang mampu menjadi seorang 
profesional. Dengan mentalitasnya ia mampu 
menempatkan dirinya sebagai RAJA. Bayangkan saja, 
84 juta dolar Amerika, menjadi penghasilan King ketika 
itu dari menulisnya. Tidakkah itu sebuah bisnis dari 
sebuah tulisan yang menakjubkan? 
King, bisa sampai ke tahap ini tak lain karena ia 
mampu merajai dirinya, melalui proses, siap ditolak, 
siap gagal, dan siap-siap menghadapi hal buruk lainnya.
14 11 Jurus Bisnis 
Menyalakan Lampu 
Apa yang Anda sukai, GELAP atau TERANG? 
Ah, sebenarnya ini pertanyaan yang nggak perlu 
dipertanyakan, karena jawabannya pasti, “Saya suka 
TERANG.” 
Namun, pertanyaan ini saya munculkan kepada 
Anda, sebagai sebuah renungan bahwa betapa indahnya 
terang, dan betapa tidak enaknya gelap. “Gelap” yang 
saya maksud adalah “kegagalan”, sedangkan “terang” 
adalah kesuksesan. Dan, di sini mari kita memaknai 
kegagalan dan berusaha menyalakannya sehingga 
kelak gelap itu berubah menjadi terang. Jangan sampai 
habis gelap terbitlah gelap. Hehe. 
Sesungguhnya, bagi pribadi-pribadi dahsyat, ia 
tidak mengenal kegelapan. Gelap baginya adalah jalan 
menuju terang. Maaf, jangan sampai Anda salah tafsir 
terhadap ungkapan ini. Saya bukanlah “pengusung 
kegelapan”, tapi saya justru ingin menggiring kita agar 
mampu melihat kegelapan dari sisi yang lain. 
Kegelapan dibutuhkan, agar mengerti artinya 
terang. Kegagalan dibutuhkan, agar memahami betapa 
indahnya kesuksesan. Tahukah Anda, wahai sahabat 
yang berani, Thomas Alpa Edison memerlukan 9997 
kegagalan dalam percobaannya sebelum berhasil 
menemukan lampu yang menyala. Bayangkan...9997
Jurus 1 : Berani Gagal, Berani Sukses 
15 
kali! Sebuah percobaan yang spektakuler. Mungkin, jika 
saya dan Anda menjadi Edison ketika itu, akan mundur 
dalam hitungan kurang dari 100 kali percobaan, 
sebelum menemukan lampu. 
Jika Edison telah melakukan 
9997, apakah Anda harus meniru 
Edison untuk melakukan kegagalan 
puluhan ribu kali? Ya, tentu saja 
tidak! Yang perlu Anda lakukan 
adalah belajar, berguru, bekerjasama 
dengan Edison dan bertanya 
bagaimana Edison melakukannya? 
Hasilnya tidak sampai satu hari Anda 
sudah berhasil membuat lampu yang bisa menyala. 
Edison sukses setelah 
melakukan uji coba 
selama 9997 kali 
Begitu juga halnya dengan bisnis, jika Anda 
melakukan sebuah kesalahan sehingga Anda gagal, 
jangan sampai Anda mengulang kesalahan yang sama, 
cukuplah kegagalan itu menjadi pelajaran berharga bagi 
Anda, sehingga akhirnya mengantarkan Anda menjadi 
seorang yang sukses, yang mampu menyalakan bisnis 
Anda. 
Gagal = Sukses, adalah rumus bagi Anda yang 
mampu mengubah kegagalan menjadi kesuksesan, 
menghapus “dosa” bisnis Anda di masa lalu, lalu 
menggantinya dengan perbaikan dan manajemen yang 
dahsyat.
16 11 Jurus Bisnis 
Anda setuju denga pendapat saya? 
Jika ya acungkan tangan Anda, lalu teriakkan dalam 
hati, “SEPAKAAAT!” (maaf jangan sampai berteriak keras 
dan terdengar yang lain, nanti berbahaya. Hehe) 
Membangun Energi Positif 
“Mengapa saya pernah melakukan suatu usaha 
yang saya yakin nilainya 200 juta tapi balasannya hanya 
100 juta, ke manakah nilai usaha saya yang 100 lagi? 
Apakah mungkin usaha saya di-corrupt oleh semesta?” 
Baiklah, ketika kita mengalami hal demikian, 
mungkin sebagian di antara kita akan berkata, “Ini 
sudah takdir yang penting mah usaha, sedangkan hasil 
urusan Allah saja.” Benar sekali tentunya pernyataan 
tersebut. Namun sahabatku, Anda tak perlu khawatir, 
sisa usaha Anda yang bernilai 100 juta tersebut insya 
Allah pasti akan kembali kepada Anda, dan mungkin 
dalam bentuk yang tidak pernah Anda perkirakan 
sebelumnya. Anggap saja energi Anda yang berjumlah 
100 juta tersebut berstatus sebagai energi potensial, 
yang sewaktu-waktu akan dicairkan oleh Allah dari 
semesta untuk Anda. 
Yakinlah bahwa energi positif tersebut mungkin 
saat ini masih dibutuhkan oleh orang lain, masih 
dibutuhkan oleh mereka di belahan dunia lain, sehingga 
energi Anda bermanfaat bagi semesta, dan semesta
Jurus 1 : Berani Gagal, Berani Sukses 
17 
pun mengembalikannya kepada Anda dengan berlipat 
ganda. Tidak hanya 100 juta yang dikembalikan tetapi 
lebih lagi sebab sudah “plus” bunganya atau plus “bagi 
hasil” dari investasi energi positif Anda. 
Jadi, jangan sungkan-sungkan jika Anda merasakan 
bahwa energi potensial yang kembali kepada Anda 
belum utuh, maka segera niatkan saja energi Anda 
tersebut untuk menolong si A, si B, dan seterusnya. 
Sehingga akan sangat bijaksana ketika Anda merasa 
energi Anda belum berbalas utuh, lalu Anda pun 
berdoa kepada Allah untuk tujuan yang mulia, dan 
untuk pengampunan dosa-dosa Anda. 
Tentunya bisa pula sisa energi Anda tersebut 
diniatkan untuk menolong diri Anda dari dosa-dosa 
di masa lalu. Yakinlah bahwa energi positif Anda bisa 
digunakan untuk menghapus dosa-dosa Anda yang 
telah lalu. 
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah 
Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud 
hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait 
dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS. Al- 
Ahzab [33]: 33) 
Jadi, intinya, manfaatkanlah energi potensial 
yang Anda miliki agar segera berputar untuk menjadi 
manfaat bagi semesta. Kalau energi itu bermanfaat 
bagi universal secara maksimal maka Anda akan sangat 
diuntungkan. Jangan biarkan energi potensial Anda
18 11 Jurus Bisnis 
tidak bergerak secara tidak terarah, apalagi kalau hanya 
berwujud potensi yang tidak jelas. Gunakan kekuatan 
niat yang Anda miliki. 
Hati-hati, jangan sampai energi potensial Anda 
hilang hanya karena menyeimbangkannya dengan 
energi negatif yang kadang Anda sendiri tidak ngeh 
ketika sedang mengobral energi negatif tersebut. 
Ingatlah baik-baik bahwa energi negatif yang Anda 
tanam tersebut bisa berasal dari prasangka negatif, 
gosif, keluh kesah, dan murka amarah. 
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu 
menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya 
dan menyakiti (perasaan si penerima), 
seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya 
kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah 
dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu 
seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian 
batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih 
(tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu 
pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak 
memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” 
(QS. 2: 264)
Jurus 2 
Berani 
SEBARKAN KARTU NAMA 
“Tidak setiap yang murah dan mudah tidak bernilai. 
Murah dan mudah itulah nilainya.” 
(Abdul Hakim El Hamidy) 
Pentingkah Kartu Nama? 
Kartu nama bukan hanya penting, tapi amat sangat 
penting. Saya punya beberapa alasan yang menurut 
saya penting dan rasional. Inilah di antaranya: 
• Dalam skenario pemasaran, kartu nama ini 
berfungsi sebagai salah satu alat bantu dalam 
menjual sesuatu. 
• Seorang pengusaha pernah mengatakan, andaikata 
Anda adalah buku, maka kartu nama adalah 
pengantarnya. Untuk menelusuri intisari buku, 
kita dapat menjajakinya melalui kata pengantar, 
meskipun hanya sekilas. 
• Pembicara kelas dunia, Tom Peters, berpendapat 
bahwa kartu nama itu tak ubahnya seperti
20 11 Jurus Bisnis 
kemasan, yang sedikit-sedikit dapat menentukan 
apakah produk itu layak dipercaya atau tidak. 
• Roger Konopasek berpesan, pesona kartu nama 
terletak pada sifatnya yang murah, mudah 
(maksudnya, mudah dibawa), dan meriah (meriah 
dalam arti kaya akan informasi). 
• Efesiensi waktu. Misalnya, jika orang menanyakan 
berapa no. HP, alamat, dan seabrek pekerjaan 
Anda, Anda tinggal menyodorkan kartu nama Anda. 
Jadi, Anda sudah hemat menulis dan berbicara. 
Nah, dari alasan-alasan di atas Anda sudah 
bisa menyimpulkan bahwa kartu nama itu sangat 
penting. Ibaratnya, kartu nama itu adalah jalan untuk 
menyampaikan kepada tujuan, atau proposal menuju 
pembahasan. 
Saya ingin memberi contoh beberapa tokoh dan 
aksi ‘gila’ berkaitan dengan kartu nama. 
• Billi Lim, seorang motivator asal Asia, acapkali 
memberikan kartu namanya dua atau tiga kali 
kepada orang yang sama. 
• Joe Girard, salesman paling besar di dunia yang 
tercatat di Guiness Book of World Record selama 
belasan tahun, suatu hari di sebuah stadion 
sepakbola melemparkan kartu namanya ke udara
Jurus 2 : Berani Sebarkan Kartu Nama 
21 
setiap kali penonton bersorak dan melompat. Hal 
ini membuat penonton penasaran. Mereka pun 
berhamburan mengutip kartu namanya. Walaupun 
awalnya, banyak orang yang mencap Girard 
sebagai orang sableng bin gendeng, tapi akhirnya 
mereka pun tetap tergerak untuk mengetahui, apa 
yang telah dihamburkannya itu. 
Buat dan Sebarkan ! 
Setelah Anda membaca penjelasan di atas, Anda 
sudah bisa menyimpulkan pentingnya kartu nama. 
Lalu apa yang harus Anda lakukan? 
Ya, segera BUAT KARTUN NAMA, lalu SEBARKAN. O 
ya, tentunya dalam hal menyebarkan kartu nama, aksi-aksi 
gila yang telah disebutkan sebelumnya mereka 
lakukan tidak sepenuhnya harus Anda tiru. Anda punya 
cara sendiri untuk membagikan kartu nama. Misalnya, 
ketika bertemu dengan orang di kantor, Anda ngobrol 
santai, lalu berikan kartu nama Anda kepadanya. Atau, 
dalam seminar yang Anda hadiri, Anda membagikannya 
kepada peserta seminar setelah selesai acara. Ya, 
intinya mah terserah Anda saja!
22 11 Jurus Bisnis
Jurus 3 
Berani BISNIS TANPA 
MODAL 
“Modal tidaklah penting dalam bisnis, tapi yang penting 
adalah keberanian untuk memulai.” 
(AMBO TANG TIBI) 
Mungkinkah Berbisnis Tanpa Modal? 
Banyak orang urung menjadi wirausahawan 
karena terkendala modal. Saat memutuskan untuk 
berbisnis, orang akan selalu berpikir tentang berapa 
modal yang dibutuhkan? Contoh saja, untuk membuka 
warung makan tenda. Pasti yang terpikir adalah 
membeli segala hal, mulai dari alat makan, meja kursi, 
alat masak, tenda hingga rombong seisinya. Mungkin 
dibutuhkan lebih dari Rp 5 juta. Ini masih murah. Tapi 
kalau memutuskan membeli warung makan franchise? 
Bisa jadi kocek yang dirogoh semakin dalam. 
Menjadi pertanyaan, mungkinkah memulai 
bisnis tanpa modal? Mungkin saja! Anda hanya perlu 
rahasianya. Sudah banyak orang sukses berbisnis 
tanpa modal berupa cash money yang besar.
24 11 Jurus Bisnis 
• Sebut saja Purdi E. Chandra dengan jaringan 
Primagama-nya. Purdi hanya mengandalkan 
kemampuan melobinya, sekaligus kecerdikan 
untuk memulai usaha. 
• Howard Schultz, pemilik Starbucks jaringan kedai 
kopi. Tadinya yang bersangkutan adalah eksekutif 
papan atas. Waktu dia mendapat tugas ke Seattle, 
dan minum kopi di Starbucks, dia jual impiannya 
untuk membuka cabang di seluruh Amerika, 
bahkan di seluruh dunia. Setelah proses yang lama, 
pemiliknya setuju untuk mempekerjakan Howard 
dengan bayaran yang jauh lebih kecil dari gajinya 
sebagai eksekutif papan atas. Howard setuju dan 
pindah ke Seattle. Kemudian dia belajar semua 
jurus yang ada dan menganjurkan pemiliknya 
untuk membuka cabang. Ketika pemiliknya agak 
segan untuk membuka banyak cabang, Howard 
menawarkan akan buka sendiri dan pemilik lama 
ikut jadi pemegang saham. Pemilik setuju dan 
jadi pemegang saham. Ketika waktu berlalu dan 
pemilik Starbucks tidak mau melanjutkan lagi 
usahanya, Starbucks ditawarkan kepada Howard 
dengan harga yang sangat tinggi. Howard setuju 
dan mencari modal dari sekian banyak kenalannya. 
Jadilah Starbucks miliknya, berkembang pesat jadi 
banyak, go public dan menyebar ke seluruh dunia.
Jurus 3 : Berani Bisnis Tanpa Modal 
25 
Rahasia Bisnis Tanpa Modal 
Rahasia #1 Lakukan bisnis jasa 
Saat mencari ide usaha, Anda dapat memilih: 
menjual barang atau jasa. Menjual barang 
memerlukan banyak modal. Anda perlu membeli 
barang lebih dulu dan kemudian dijual kembali. 
Contohnya pada bisnis ritel, membuat toko 
kelontong, grosiran sembako. Atau memproduksi 
barang dulu baru lalu menjualnya, seperti usaha 
roti, konveksi garmen. Belum lagi kalau barang 
tidak laku. 
Berapa modal yang tak kembali? Berbeda dengan 
bisnis jasa. Anda benar-benar bisa memulai 
dari modal dengkul. Bisnis ini tidak membuat 
Anda mengeluarkan banyak biaya! Contohnya 
Purdi, dengan memulai bisnis bimbingan belajar. 
Bermula dari 2 siswa dan menempati salah satu 
ruang rumah kontrakannya, siapa mengira kalau 
bisnis ini bisa berkembang menggurita. 
Rahasia #2 Hemat Biaya 
Anda tidak ingin menghabiskan banyak uang, 
bukan? Karena itu, jaga agar pengeluaran Anda 
sedikit. Cara terbaik untuk menjaga overhead 
tetap rendah adalah memulai bisnis dari rumah. 
Anda bisa menghemat biaya untuk sewa kantor,
26 11 Jurus Bisnis 
membayar resepsionis, membayar pajak, izin 
usaha, dan lain-lain. Jangan berasumsi kalau bisnis 
rumahan hanya kacangan. Banyak bisnis raksasa 
dimulai dari rumah: Amazon.com, Microsoft, Xeroc, 
The Body Shop, Martha Tilaar. 
Rahasia #3 Jangan masukkan semua telur dalam 
satu keranjang 
Anda mungkin sudah bekerja sebagai karyawan, 
saat memutuskan untuk berwirausaha. Mundur 
dari pekerjaan saat mengawali usaha dari nol 
mungkin kurang bijaksana. Anda kehilangan 
sumber penghasilan, sementara usaha Anda 
belum memberikan hasil yang nyata. Karena itu, 
pertahankan pekerjaan sembari Anda memulai 
usaha, Mulailah bisnis paruh waktu. Bila kemudian 
usaha Anda tampak berkembang, Anda boleh 
melepaskan pekerjaan sebagai karyawan. 
Rahasia #4 Lihat kebutuhan pasar 
Ini adalah aturan utama bisnis. Anda harus 
menawarkan jasa yang dibutuhkan oleh banyak 
orang dan mereka bersedia membayarnya. 
Membuat usaha jasa memotong rumput dan 
pohon, bagus, tetapi jika Anda berada di tengah 
kota di mana banyak rumah tanpa halaman, 
siapa yang akan memakai jasa Anda? Karena itu,
Jurus 3 : Berani Bisnis Tanpa Modal 
27 
lakukan riset pasar. Saat ini ada banyak usaha 
jasa yang bisa dilakukan. Anda suka menulis? 
Buka jasa penulisan entah biografi, web content, 
ghostwriter, company profile, dan sebagainya. 
Suka menggambar dan desain? Bikin jasa desain 
iklan, website, cover buku, atau ilustrator. Bahkan 
suka omong pun bisa dijadikan ladang usaha. 
Jadi presenter, misalnya. Yang jelas, pastikan ada 
konsumen yang membutuhkan jasa Anda. 
Anda telah mengetahui rahasianya. Jika Anda 
melakukannya, peluang sukses Anda akan jauh lebih 
besar.
28 11 Jurus Bisnis
Jurus 4 
Berani 
MENELADANI BISNIS 
MUHAMMAD SAW 
“Ikutilah jejaknya (Nabi Muhammad Saw), maka engkau 
pun akan terpuji.” 
(Ambo Tang Tibi) 
Berbisnis Sejak Usia Muda = Sejak Dini 
Muhammad Saw. bisnis ketika usianya masih 
sangat muda. Keputusannya untuk bisnis diambil dari 
situasi dan kondisinya yang memaksa Muhammad Saw. 
harus survive dari ketergantungannya terhadap paman 
dan saudara-saudaranya. Muhammad Saw. muda 
sudah memiliki rasa malu bila harus terus menerus 
hidup bergantung dengan orang lain. 
Keinginannya untuk mandiri memaksanya untuk 
terjun memulai bisnis sedini mungkin. Kondisinya 
yang demikian, membuat Muhammad Saw. berpikir 
keras bagaimana menangkap peluang bisnis yang ada. 
Peluang demi peluang bisnis disambarnya sehingga
30 11 Jurus Bisnis 
ketika masih muda, Muhammad Saw. sudah menjadi 
orang yang mandiri dan hidup berkecukupan. 
Bahkan Muhammad Saw. muda sudah menjadi 
orang kaya dengan bukti bahwa beliau berani melamar 
seorang janda kaya raya yang menjadi patner bisnisnya, 
Siti Khadijah dengan 20 ekor unta muda. Bila harga 
satu ekor unta muda Rp. 10 juta, berarti Muhammad 
Saw. melamar Siti Khadijah dengan nilai lamaran 
Rp. 200.000.000,-. Pertanyaannya adalah; Sekarang 
siapakah di antara kita orang-orang Muslim Indonesia 
yang melamar calon istrinya dengan uang sebesar itu? 
Malu rasanya kita dibuatnya oleh Muhammad Saw. 
muda. Kita ternyata lebih miskin dari Muhammad 
Saw. Kita miskin harta, miskin keberanian, miskin 
kemandirian, miskin kelapangan hati, dan miskin 
kepercayaan. Muhammad Saw. muda adalah sangat 
luar biasa disbanding pemuda seusianya dari dulu 
hingga sekarang. Muhammad Saw. bisa demikian, 
karena beliau seorang pengusaha yang sukses. 
Menanamkan Kemandirian 
Kembali kepada sosok Muhammad Saw. Ketika 
Muhammad Saw. muda sudah berjibaku dengan 
keringat dan peluh untuk berbisnis, door to door 
keliling kota Makkah dan kota-kota lain di jazirah 
Arab untuk menjajakan dagangannya. Di usia belasan 
tahun itu, apa yang sudah kita lakukan? Anak-anak
Jurus 4 : Berani Meneladani Bisnis Muhammad SAW 
31 
kita, apa yang mereka lakukan dalam upayanya 
membangun kepribadian yang mandiri? Siapa di antara 
kita dan anak-anak negeri ini yang berani keluar dari 
ketergantungannya terhadap orang tua, saudara dan 
orang-orang terdekatnya yang dicintainya, selepas 
masa baligh. 
Sadar atau tidak, terkadang kita dininabobokan 
oleh keadaan dan lingkungan kita. Orang tua kita, 
saudara kita, orang-orang yang kita cintai, terkadang 
membuat kita tak berdaya bangkit dari belenggunya 
sehingga kita menjadi pemuda yang cengeng, selalu 
meungminta dan tidak diajarkan secara cukup 
bagaimana menjadi pemberi. Kita tidak diajarkan oleh 
lingkungan kita dalam satu kondisi yang membuat 
kita mandiri dan banyak berderma. Kita dibuat selalu 
bergantung dengan mereka. 
Terlalu sayang mereka, tetapi ternyata 
berakhir dengan penyesalan, karena sesungguhnya 
mereka sedang mengajari kita keterpurukan dan 
keterbelakangan. Orangtua kita adalah “orangtua 
miskin” (meminjam istilah yang dipakai oleh Robert T. 
Kiyosaki) bukan orang tua kaya. Masa depan pemuda-pemudi 
kita sedang dikebiri oleh sebagian orang tua 
kita yang sedang berapologi dengan mengucapkan “aku 
sayang kamu, Nak.” Dan anak pun terbuai oleh “kasih 
sayang” itu berlindung justru semu sesungguhnya. 
Hati-hatilah dengan “kasih sayang” orang tua.
32 11 Jurus Bisnis 
Muhammad Saw. memang seorang anak yatim 
sejak lahir, dan yatim piatu ketika usianya merangkak 
6 tahun menyusul kematian ibundanya ketika dalam 
perjalanan pulang dari ziarah makam ayahanda 
Rasulullah, Abdullah. Tak berayah, tak beribu sejak kecil 
memposisikan Muhammad Saw. dalam kondisi yang 
prihatin dan terjepit keadaan. Kasih sayang dari orang 
tua tidak pernah diperolehnya secara memadai. 
Tetapi memang demikianlah tradisi orang Makkah 
waktu itu untuk mendidik anak-anaknya mandiri. Bayi-bayi 
yang lahir tidak diasuh oleh orang tuanya sendiri, 
melainkan dibawah asuhan orang lain. Muhammad 
kecil tidak disusui oleh ibunya, tetapi diasuh oleh 
seorang perempuan dari Bani Sa’diyah, yaitu Halimah, 
yang jauh dari Makkah tempat tinggalnya. Keadaannya 
dibuat demikian, sebagai pelajaran kemandirian 
untuk Muhammad Saw.. Karena pendidikannya yang 
demikian, menuntut Muhammad Saw. muda harus 
mandiri, hidup tak bergantung dengan orang lain. 
Solusi bangkit dari keterpurukan Muhammad Saw. 
muda, membuat beliau berkepribadian yang mandiri, 
tangguh, ulet, disiplin dan kukuh dalam berpendirian. 
Hidup dengan mengikuti orang lain (kakek dan 
pamannya) membuat dia tidak mau berpangku tangan 
mengharapkan pemberian dan bantuan dari saudara-saudaranya 
secara terus menerus. Muhammad Saw. 
muda harus disiplin, tidak mau berbuat salah, harus 
teliti dan mesti tabah menahan penderitaan.
Jurus 4 : Berani Meneladani Bisnis Muhammad SAW 
33 
Selama 20 tahun, Muhammad Saw. menjalankan 
profesinya sebagai wirausaha. Waktu 20 tahun untuk 
bisnis bukanlah waktu yang sebentar, namun hal ini 
sering luput dari pengamatan para ahli dan analisis. 
Kajian tentang bagaimana bisnis yang dijalankan 
Muhammad Saw. dari mulai muda hingga menjelang 
kerasulannya, usia 40 tahun, sering tidak menjadi 
bahan kajian kita. Kita hanya terfokus perhatiannya 
dengan apa yang disampaikan Muhammad Saw. ketika 
beliau berdakwah, menyampaikan wahyu-wahyu 
setelah kerasulannya. Bahkan terlalu menyempitkan 
persoalan, kita terkadang hanya membicarakan 
Muhammad Saw. kaitannya dengan ritual saja. Bila 
kita bicara salat, puasa, zakat, haji dan ibadah-ibadah 
lainnya barulah kita menyinggungkannya dengan 
Muhammad Saw. Padahal masa kerasulan Muhammad 
Saw. hanya 23 tahun, terlalu sedikit waktunya bila 
dibandingkan dengan masa ketika Nabi Muhammad 
Saw. menjadi orang biasa, 40 tahun. Mengapa masa 
yang begitu panjang kita luput menolehnya? 
Entrepreneur Personality Muhammad Saw. 
Kita luput meneladani apa yang Muhammad Saw. 
lakukan dalam kurun kehidupannya yang lebih panjang, 
dan telah mengantarkannya menjadi orang kaya 
karena kemampuannya yang mahir dalam berbisnis. 
Ketokohan muda sebagai entrepreneur sejati banyak 
sekali yang mesti diteladani oleh para pemuda. Karena 
sesungguhnya Muhammad Saw. muda telah banyak
34 11 Jurus Bisnis 
melahirkan embrio-embrio yang mendasari prinsip-prinsip 
etika bisnis modern. 
Muhammad Saw. muda terkenal dengan julukannya 
Al-Amin, orang yang dapat dipercaya. Gelar seperti 
itu pernah ada untuk seorang pemuda di masanya, 
bahkan kurun berikutnya hingga hari ini. Mengapa 
Muhammad Saw. dijuluki Al-Amin? Adakah semata 
hanya keberhasilannya memimpin renovasi ka’bah 
yang saat itu hampir menjadi pertengkaran antar suku 
di Makkah? Ternyata tidak hanya itu. Kalaulah peristiwa 
itu sebagai pemicunya, namun sesungguhnya perilaku 
menjadi orang yang selalu dapat dipercaya itu memang 
sudah dijalankan oleh Muhammad Saw. dalam kegiatan 
sehari-harinya dalam waktu yang panjang. 
Ketika berjualan, Muhammad Saw. berperilaku 
jujur. Apa adanya dia sampaikan kepada calon-calon 
pembelinya tentang kualitas produk yang dijualnya. 
Bila produknya cacat, Muhammad Saw. juga memberi 
tahu kepada konsumennya bahwa produknya memiliki 
cacat. Bila Muhammad Saw. berjualan kurma, beliau 
mengatakan apa yang sesungguhnya terjadi dengan 
produk itu. 
Muhammad sangat mengutamakan pelayanan 
yang terbaik terhadap para pelanggannya. Ketika 
bisnis modern berbicara tentang pentingnya customer 
satisfaction ternyata 14 abad lebih Muhammad Saw. 
sudah menjalankan itu. Muhammad Saw. tidak mau 
mengecewakan pelanggan, apa yang diinginkan
Jurus 4 : Berani Meneladani Bisnis Muhammad SAW 
35 
pelanggan semampunya dipenuhi. Bila Muhammad 
Saw. tidak mampu, maka dia juga akan mengatakan 
dengan sejujurnya bahwa dirinya tidak mampu. Tetapi 
bila mampu, dia akan memenuhi janjinya dengan 
tepat. Tidak pernah Muhammad Saw. menipu atau 
mengatakan dengan perkataan yang bohong dalam 
berjualan. Muhammad Saw. juga senantiasa memegang 
janji dalam berjualan. Kesetiaannya memegang janji 
itulah yang membuat senantiasa banyak orang puas 
karena layanan dan perilakunya dalam berjualan. 
Entrepreneur personality-nya (kepribadian seorang 
wirausahanya) yang merdeka, bebas dan senantiasa 
percaya pada diri sendiri adalah modal keberaniannya 
untuk mengembangkan usahanya sampai ke 
mancanegara. Dalam kurun waktu berbisnisnya yang 
cukup lama, 20 tahun, membuatnya sangat terkenal 
di Yaman, Syiria, Bahrain, Bashra, Irak, Yordania 
dan dataran gurun Timur Tengah. Sebagai eksportir 
maupun importir kebutuhan bahan-bahan pokok 
masyarakat Makkah dan jazirah Arab pada umumnya, 
beliau jalani dengan tekun, rajin, disiplin dan dengan 
penuh dedikasi. 
Salama 20 tahun Muhammad Saw. berbisnis, tidak 
pernah ada catatan merah tentang perilakunya dalam 
berbisnis. Karena sifat dan dedikasi Muhammad Saw. 
yang demikian, maka memunculkan berbagai pinjaman 
komersial (commercial loan) yang tersedia di kota 
Makkah dalam rangka membuka peluang kemitraan
36 11 Jurus Bisnis 
antara Muhammad Saw. dengan pemilik modal. Banyak 
orang menawarkan modal untuk diputar dalam bisnis 
Muhammad. Kepribadian yang Al-Amin telah membuat 
banyak orang berebut ingin berbisnis dan bermitra 
dengan Muhammad Saw., salah satunya adalah dengan 
janda kaya yang kelak menjadi istrinya, yaitu Khadijah. 
Dengan Khadijah, Muhammad Saw. bukanlah 
sebagai buruh atau karyawannya melainkan sebagai 
mitra bisnisnya yang menjalankan bisnis secara profit 
sharing (bagi hasil). Ketika lepas dari pamannya, 
tidak ditemukan dalam literatur mana pun, bahwa 
Muhammad pernah menjadi karyawan atau buruh. 
Muhammad senantiasa menjadi entrepreneur dengan 
segala suka dukanya. 
Kembalilah ke Bisnis Muhammad Saw. 
Beruntunglah jika Anda Muslim. Anda mempunyai 
figur seorang entrepreneur seperti Muhammad Saw. 
Bukan hanya Muslim yang membanggakan Muhammad 
Saw., non Muslim pun bangga dengan menempatkan 
Muhammad Saw. sebagai tokoh nomor wahid di 
dalam bukunya. Sekarang, sebagai Muslim, mengapa 
Anda melupakan profesionalisme bisnis Muhammad 
Saw.? Sebagai jumlah terbanyak di dunia, mengapa 
Anda sebagai Muslim membanggakan diri sebagai 
karyawan? Pemuda-pemudi kita yang sudah cukup 
sekolah dan cukup sekolah dan cukup usia mengapa 
masih berbangga diri dengan merunduk kepada orang
Jurus 4 : Berani Meneladani Bisnis Muhammad SAW 
37 
lain dengan menyodorkan lamaran kerja? Apakah 
sekolah dan perguruan tinggi kita hanya dilahirkan 
untuk menjadi pencari kerja? Mengapa tidak diciptakan 
out put pendidikan kita sebagai orang yang mandiri 
menciptakan lapangan kerja? 
Mengapa jejak Muhammad Saw. muda dilupakan 
oleh umat Islam sendiri sehingga kita terpuruk seperti 
saat ini? Mengapa umat Islam di seluruh dunia, apalagi 
di Indonesia, secara ekonomis berada di bawah ketiak 
asing? Islam memiliki sistem muamalah sendiri yang 
sangat menjunjung tinggi etika bisnis dengan baik 
dalam rangka menggapai ridha Tuhan. Prinsip-prinsip 
muamalah Islam tidak mengarahkan pemeluknya pada 
kehidupan yang liberal kapitalistik. Tetapi juga tidak 
sosialis semata. Islam menjunjung tinggi keseimbangan 
dunia dan akhirat. Islam berdiri di tengah. 
Siapa yang akan mengubah umat Islam menjadi 
peminta-minta ini? Hanya umat Islam, hanya kita sendiri 
yang mampu menjawabnya, dengan kembali mengikuti 
jejak Muhammad Saw. 
Yang sudah berbisnis pun harus kembali ke bisnisnya 
Muhammad. Entrepreneur harus teguh pendiriannya 
pada khittah perjuangan bisnis Muhammad Saw. Bisnis 
yang dijalankan dengan prilaku al-Amin, kepercayaan 
penuh, kejujuran, kedisiplinan, dan profesional. 
Banyak bisnisnya orang Islam Indonesia yang hancur 
berantakan tak berkah, karena dijalankan dengan tidak 
jujur, menipu, korupsi, katebelece, dll.
38 11 Jurus Bisnis 
Muhammad Saw. senantiasa berbisnis tanpa 
menggunakan riba dan juga tidak pernah membungakan 
uang. Tetapi umat Islam Indonesia masih asik dengan 
riba bahkan sangat menikmati bunga, uang yang 
didapat bukan karena kerja kerasnya? 
Muhammad Saw. memandang untung itu tidak 
selalu dari uang. Untung adalah rezeki yang bisa 
beranekaragam bentuknya. Bisa berbentuk uang, relasi 
persaudaraan yang juga sebagai investasi pelanggan, 
atau berbentuk keselamatan hidup. Muhammad Saw. 
tidak pernah melakukan monopoli dalam berbisnis. 
Muhammad Saw. senantiasa dalam berbisnis 
menyesuaikan dengan kaidah pasar. Prinsip keadilan 
sangat dipegang teguh oleh Muhammad Saw. dalam 
berbisnis. 
Kapitalisme sangat menunjang tinggi keuntungan 
financial semata. Untung rugi hanya dihitung dengan 
ukuran finansial. Sosialisme sangat menjunjung tinggi 
proletariat. Negaralah penguasa tunggal kepemilikan 
harta. Masyarakat tidak punya hak individu atas 
kekayaan.
Jurus 5 
Berani TAMPIL BEDA 
“Berbedalah, dan itu adalah daya jualmu.” 
(AMBO TANG TIBI) 
Bahkan Deterjen pun Berbeda 
Bahkan, deterjen pun berbeda. Jika kita lihat 
fungsinya, deterjen sama-sama untuk mencuci pakaian. 
Namun kita bisa lihat di iklan bahwa deterjen yang 
ditawarkan memiliki ciri khas masing-masing (meskipun 
dalam kenyataanya belum tentu). Yang bisa kita ambil 
pelajarannya ialah bahwa menjadi berbeda itu penting. 
Bayangkan jika ada sapi berwarna ungu di tengah 
kerumunan sapi yang rata-rata warna putih, coklat, atau 
hitam. Pasti kita dengan mudah untuk menemukan sapi 
tersebut. Namun jika kita disuruh mencari sapi tertentu 
tanpa perbedaan yang mencolok, kita akan kesulitan. 
Artinya, dalam bisnis, kita harus mampu 
membedakan diri dari kerumunan. Kita sulit lepas dari 
kerumunan. Kalau pun kita berusaha memisahkan 
diri, orang lain akan mengikuti kita sehingga terbentuk 
kerumunan baru. Jadi mau tak mau kerumunan itu 
selalu terjadi.
40 11 Jurus Bisnis 
Kuncinya bukan terlepas dari kerumunan, tetapi 
kita harus bisa terlihat dengan mudah dalam sebuah 
kerumunan. Sebagai contoh ialah sapi, sapi berwarna 
ungu akan lebih mudah ditemukan dalam kerumunan 
sapi warna putih atau hitam. Kecuali, jika semua sapi 
sudah warna ungu semua, maka sapi tersebut perlu 
berubah lagi agar berbeda. 
Dalam bisnis, artinya Anda harus bisa menampilkan 
produk atau jasa Anda yang mudah terlihat di 
tengah kerumunan produk atau jasa yang semakin 
menggila. Lihatlah produk-produk bisnis internet, 
terus bertambah. Jika Anda akan membuat produk 
bisnis internet, apa yang akan membedakan produk 
Anda dengan produk orang lain? Jika sama-sama saja, 
sebaiknya batalkan saja. 
Cara agar Anda bisa mudah terlihat dalam sebuah 
kerumunan ialah jadilah luar biasa. Jangan biasa-biasa 
saja. Keluarbiasaan adalah penting dalam bisnis. 
Keluarbiasaan bisa Anda rancang baik pada konten 
produk atau jasa Anda maupun konteks produk atau 
jasa Anda. 
Mungkin, Anda membuat produk yang sama. 
Mungkin Anda menawarkan jasa yang sama. Anda bisa 
membedakan diri dari cara melayani pelanggan Anda. 
Dari cara menyajikan produk Anda. Dari pengiriman 
produk, dan sebagainya. Sebagai contoh, bisnis hosting
Jurus 5 : Berani Tampil Beda 
41 
itu sangat banyak. Tetapi saya sendiri memilih hosting 
tertentu yang sebenarnya sama saja dengan layanan 
hosting lainnya. Saya memilih karena pelayanannya 
yang bagus. 
Jika Anda membuat produk baru atau menawarkan 
jasa baru, apa alasan saya membeli produk atau jasa 
Anda? 
Menciptakan Diferensiasi 
Untuk menciptakan diferensiasi yang kuat, Anda 
harus berkonsentrasi pada tiga hal: 
• Konten (what to offer) Yaitu “apa” value yang 
Anda tawarkan kepada pelanggan. Jadi Anda 
membedakan diri dengan pesaing berdasarkan 
“apa” yang Anda tawarkan kepada pelanggan. 
• Konteks (how to offer) Yaitu “cara” Anda 
menawarkan value atau nilai kepada pelanggan. 
Disini Anda membedakan diri dari pesaing 
berdasarkan pada “bagaimana” cara Anda 
menawarkan value atau nilai tersebut kepada 
pelanggan. 
• Infrastruktur (enabler). Yaitu faktor-faktor 
yang mendukung terlaksananya diferensiasi 
konten maupun konteks diatas. Infrastruktur 
ini menunjukkan pembedaan terhadap pesaing 
berdasarkan kemampuan teknologi, kemampuan 
sumber daya manusia dan fasilitas yang dipunyai
42 11 Jurus Bisnis 
untuk mendukung terlaksananya diferensiasi 
konten dan konteks di atas. Pendek kata, 
infrastruktur adalah semua hal yang Anda punyai 
yang bisa menciptakan perbedaan “apa” yang Anda 
tawarkan dan “bagaimana” cara Anda menawarkan 
kepada pelanggan. 
Ok, langsung saya kasih contoh sederhana tentang 
3 hal di atas. Misalkan Anda jualan pisang goreng. 
Perhatikan poin pertama diatas, konten atau “apa” 
yang Anda tawarkan. 
Anda bisa gunakan bahan baku pisang yang 
berbeda. Umpamanya pesaing Anda menggunakan 
pisang raja, Anda menggunakan pisang susu. Anda 
buat rasa pisang goreng Anda tersebut enak dengan 
rasa dan aroma yang khas, kriuk dan selalu hangat. 
Pisang goreng anda-pun macam-macam rasanya. 
Ada pisang goreng rasa coklat, rasa susu bahkan rasa 
strawberry. Jadi, pisang goreng Anda benar-benar 
berbeda dengan pisang goreng pesaing Anda. 
Kemudian perihal konteks atau “bagaimana” cara 
Anda menawarkan pisang goreng Anda. Jika orang 
lain menggunakan tenda biasa untuk menjual pisang 
gorengnya, Anda bisa gunakan gerobak yang didesain 
berwarna-warni yang bisa menarik perhatian orang 
banyak. Anda sediakan paket-paket yang istimewa.
Jurus 5 : Berani Tampil Beda 
43 
Buatlah kemasan untuk pisang goreng Anda yang 
unik. Anda juga menyajikan pisang goreng dengan 
kecepatan yang jauh lebih cepat dari pesaing Anda. 
Kalau Anda masih “mumet”, intinya adalah pisang 
goreng Anda ditawarkan dengan cara yang berbeda 
dengan pesaing Anda, titik nggak pakai koma. 
Sedangkan untuk poin ketiga yaitu infrakstruktur 
yang mendukung, pisang goreng Anda bisa cepat tersaji 
karena Anda punya kompor yang bisa memanaskan 
minyak dengan cepat tetapi tidak membuat gosong 
pisang goreng Anda. Hebatnya lagi, pisang Anda 
rasanya lebih kriuk dibandingkan dengan yang lainnya, 
karena teknologi kompor Anda tersebut. 
Selain itu, Anda juga sudah menempatkan outlet-outlet 
Anda di tempat-tempat yang strategis. Jadi 
apabila ada pelanggan Anda yang ingin membeli 
produk Anda tidak merasa kesusahan. Hal yang tidak 
bisa dilakukan oleh pesaing Anda. 
Tapi ingat, dalam membuat diferensiasi, Anda 
harus memperhatikan dua hal berikut : 
• Kreatif 
Menghasilkan yang unik yang menghindari produk 
komoditas.
44 11 Jurus Bisnis 
• Positif 
Diferensiasi yang dibangun haruslah memberikan 
atau menambah nilai pada produk atau layanan 
yang Anda berikan. 
Percuma kalau Anda memberikan produk yang 
kreatif, tapi tidak dibutuhkan dan tidak memenuhi 
keinginan konsumen. Atau produk Anda sesuai dengan 
yang dibutuhkan konsumen, tetapi produk Anda adalah 
komoditas, tidak ada bedanya dengan produk lainnya. 
Misalkan Anda membuat abon dari badak. Ini 
memang kreatif karena belum pernah ada yang jual 
abon dari badak. Masalahnya adalah abon Anda ini 
disukai konsumen tidak? Jangan-jangan malah tidak 
laku karena rasanya yang aneh atau karena Anda 
diprotes oleh kelompok pencinta hewan langka. 
Atau Anda membuat abon sapi, akan tetapi abon 
sapi Anda rasanya sama dengan abon-abon yang 
ada di pasaran. Ini yang disebut produk komoditas. 
Kalau sudah begini, Anda terpaksa harus bertarung 
dengan harga. Inilah hal yang paling dihindari di dunia 
pemasaran, perang harga! 
Anda sudah paham sekarang? Jadi kalau Anda 
merancang produk atau jasa, ingatlah selalu hal-hal 
berikut ini: buatlah diferensiasi yang kuat, fokuslah 
pada konten, konteks dan infrastruktur serta tetap 
kreatif dan positif.
Jurus 6 
Berani MENDENGAR 
SUARA KONSUMEN 
“Kemampuan mendengar adalah bagian dari 
kesuksesan.” 
(Abdul Hakim El Hamidy) 
Peugeot dan Rabun Konsumen 
• Sekitar tahun 1980-an, Peugeot, Pabrikan mobil 
asal Perancis tengah mencoba membangun pasar 
Amerika Serikat. Salah satu insinyur di pabrikan 
mobil itu begitu panik mendengar hasil penelitian 
kepuasan konsumen yang menunjukkan salah 
satu masalah terbesar yang dilaporkan para 
pembeli di Amerika serikat adalah kesulitan dalam 
menyalakan mesin mobil Peugeot. 
• Peugeot telah mengembangkan salah satu 
tekhnologi mesin pertama yang menggunakan 
injeksi bahan bakar dan sistem pengapian yang 
berbeda dari mesin konvensional di mobil lain. 
Pada masa itu, di Amerika Serikat, konsumen telah 
terbiasa dengan karburator konvensional, dan
46 11 Jurus Bisnis 
sebelum menyalakan mesin mobil, mereka secara 
naluriah akan memompa pedal gas beberapa kali 
terutama di musim dingin. 
• Meskipun sebagian besar pengemudi tidak 
memahami kenapa mereka melakukannya, 
tindakan tersebut akan mengalirkan bahan bakar 
ke ruang pembakaran dan membantu mesin untuk 
menyala dengan cepat. Untuk kasus Peugeot, 
ketika pengemudi memompa pedal gas, tanpa 
disadari mereka akan membanjiri mesin sehingga 
ia tidak menyala. 
• Insinyur Perancis yang terkaget-kaget dengan 
hasil penelitian tentang problem yang mengurangi 
kepuasan konsumen tersebut menanggapi 
laporan itu dengan bersikeras menyatakan 
sistem penyalaan Peuget terbaik di Erofa. Yang 
harus dilakukan hanyalah mengajari orang 
Amerika bagaimana menyalakan mesin, ujarnya 
menggebrak meja. 
• Konsultan pemasaran menyarankan agar 
membuat sistem pengapian dan bahan bakar 
sedemikian rupa sehingga sesuai dengan 
keinginan para pengemudi di Amerika. Peugeot 
dapat saja membelanjakan setiap sen uang yang 
dimiliki untuk iklan dan promosi guna mendidik 
konsumen tentang bagaimana menyalakan mesin
Jurus 6 : Berani Mendengar Suara Konsumen 
47 
mobil, namun diperkirakan pilihan itu tidak akan 
efektif untuk mendongkrak kepuasan konsumen. 
• Tahun 1991, tak lama setelah penelitian itu, 
konsumen Amerika sama sekali berhenti membeli 
mobil Peugeot, dan Peugeot, dan perusahaan itu 
tak memiliki pilihan lain kecuali angkat kaki dari 
pasar Amerika. Bagaimana pun, hal itu sangat 
disayangkan. Peugeot memiliki insinyur yang 
berbakat, dan desain mobil mereka pun hebat. 
Mereka hanya memiliki sebuah masalah penting 
yang sebenarnya sederhana, mereka tidak mau 
mendengarkan suara konsumen. 
Kisah di atas dituturkan JD Power III, pendiri J.D. 
Power and Associates, sebuah perusahaan pemasaran 
global yang melakukan survey independen dan obyektif 
mengenai kepuasan konsumen, kualitas produk, dan 
perilaku konsumen. 
Menghabiskan puluhan tahun dengan menelusuri 
kepuasan konsumen, JD Power III telah mendengarkan 
segala macam keluhan dan berulangkali melihat barisan 
konsumen yang menjauh sambil menggelengkan 
kepala mereka dalam kekecewaan. Suatu pergerakan 
yang cepat atau lambat akan menggoyang eksistensi 
perusahaan. 
Sayangnya, menurut JD Power III, masih 
sulit menyadarkan perusahaan untuk bersedia
48 11 Jurus Bisnis 
mendengarkan suara konsumen, meski berbagai riset 
menunjukkan, mendengarkan suara konsumen adalah 
sebuah strategi untuk menang. 
Oleh karena itu, jangan dianggap angin lalu suara 
konsumen. Peribahasa ‘anjing menggonggong kafilah 
tetap berlalu’ tidak cocok diterapkan di sini. Yang 
harus diterapkan justru, ‘dengarkan, dengarkan, dan 
dengarkan’. 
Mempelajari Konsumen 
Konsumen, sebagai titik sentral perhatian 
pemasaran perlu dipelajari apa yang dibutuhkan, dan 
diinginkan. Memahami konsumen akan menuntun 
perusahaan pada kebijakan pemasaran yang tepat dan 
efisien. Di era, di mana produk yang ditawarkan lebih 
banyak daripada permintaan, persaingan antar produk 
menjadi begitu sengit, terobosan pemasaran, salah 
satunya dengan mempelajari perilaku dan standar 
kepuasan konsumen nyaris mutlak diperlukan. 
Namun, pesatnya kemajuan dalam penyebaran 
informasi melahirkan era baru kepuasan konsumen 
yang cenderung lebih sulit dan rumit dicapai. 
Perkembangan komputer dan internet membuat kita, 
hanya dengan sentuhan jari, mampu meraup segudang 
informasi tentang sebuah produk atau jasa pelayanan 
tertentu. Berkat ketersediaan informasi terebut,
Jurus 6 : Berani Mendengar Suara Konsumen 
49 
konsumen bukan lagi penerima produk yang bersifat 
pasif. 
Berbekal pengetahuan dan data yang ter-kumpul 
dari begitu banyak sumber, konsumen 
cenderung memiliki harapan yang tinggi, dan bersedia 
berkompromi. Para pakar menyebut, kini suara 
konsumen jauh lebih nyaring dari sebelumnya, dan 
perusahaan, mau tidak mau harus memberikan 
perhatian lebih pada mereka. 
Bergantung pada suara konsumen untuk membuat 
keputusan bukanlah pertanda kelemahan, namun 
efesiensi. Tak sedikit pemimpin perusahaan yang 
sukses, mendapat gagasan-gagasannya dengan terlebih 
dahulu memahami konsumennya, dan menggunakan 
pemahaman itu untuk membangun produk dan jasa 
yang dapat memenuhi kebutuhan itu. 
Pengalaman Mike Diamond, kontraktor perbaikan 
saluran air di Loa Angeles membuktikan hal tersebut. 
Setelah beberapa tahun frustasi karena bisnis 
perbaikan pipa air tidak juga berkembang meski telah 
memberikan servis sebaik-baiknya, akhirnya Mike 
menyadari, yang dibutuhkan konsumen bukan hanya 
kemampuan teknis tukang dalam memperbaiki pipa, 
namun juga kualitas interaksi dengan pengguna jasa. 
Diamond yakin, penampilan dan tingkah 
laku dalam melayani pelanggan bisa memberikan
50 11 Jurus Bisnis 
keunggulan kompetitif yang signifikan. Karena itu ia 
memulai kampanye, “berbau wangi” yang artinya, setiap 
mulai bertugas, setiap pekerja harus bercukur rapi, 
dan berpakaian bersih serta membawa karpet merah 
untuk diletakkan di lantai agar tidak meninggalkan 
jejak kotoran ketika langkah. Kampanye ini akhirnya 
membawa perusahaan kontraktor milik Diamond 
menjadi yang terbesar di Los Angeles dengan lebih dari 
100 pegawai. 
Mendengarkan Suara Konsumen 
Mendengarkan suara konsumen boleh dibilang 
menjadi suatu keharusan. Baik dengan biaya besar 
maupun untuk menyewa jasa konsultan pemasaran yang 
handal, maupun dengan metode yang lebih sederhana 
yang nyaris tanpa biaya. Dalam perusahaan kecil yang 
tidak memiliki anggaran penelitian ini, pengumpulan 
data suara konsumen banyak bergantung pada umpan 
balik bahkan juga keluhan yang datang. Ketika suara 
konsumen mengeluh, sesungguhnya perusahaan 
tengah mendapatkan data yang jujur dan cuma-cuma. 
Staples, sebuah perusahaan di Amerika Serikat, 
malah menjadikan acara mendengarkan suara 
konsumen secara harfiah sebagai acara tetap. Setiap 
bulan, para profesional layanan konsumen Staples 
duduk berdampingan dengan para eksekutif senior 
untuk mendengarkan secara langsung telpon yang
Jurus 6 : Berani Mendengar Suara Konsumen 
51 
masuk melalui nomor layanan bebas pulsa perusahaan. 
Sesi “Suara Para Konsumen” ini memungkinkan masing-masing 
pegawai untuk mendengar apa yang dikatakan 
konsumen, baik, buruk, tanpa sensor dan rekayasa. 
Semua informasi itu menjadi amunisi yang berguna 
dalam membidik pasar yang dituju. 
Namun kesediaan mendengarkan konsumen baru 
langkah awal. Terkumpulnya data dan riset tentang 
tanggapan konsumen terhadap sebuah produk tidak 
serta merta mengucurkan keuntungan finansial. Tentu 
perlu sentuhan lebih lanjut untuk mengolah angka-angka 
agar sesuai dengan konteks dan kepentingan. 
Lebih dari itu, kesediaan perusahaan untuk 
menggunakan informasi itu sebagai pijakan dalam 
mengambil keputusan. 
Pada akhirnya, mengetahui kepuasan konsumen 
memang proses yang tidak mudah dan tidak sederhana. 
Sebab, sumber setiap kepuasan konsumen atas setiap 
komoditas akan menampilkan bentuk dan wajah yang 
berbeda. Pada komoditas berupa peralatan elektronik, 
boleh jadi kepuasan konsumen lahir dari berbagai fitur 
biru yang membuat hidup penggunanya menjadi lebih 
mudah. Atau produk yang dihasilkan melalui proses 
yang selaras dengan nilai-nilai kehidupan yang diyakini. 
Namun tak jarang, kepuasan konsumen lahir justru 
dari hal-hal yang nampak sepele dan karenanya kerap
52 11 Jurus Bisnis 
diabaikan perusahaan. Misalnya, senyuman hangat 
yang menunjukkan kepedulian, perlakuan sopan, 
dan juga empati. Apa pun faktor yang melahirkannya, 
kepuasan konsumen tetap menjadi elemen yang 
sangat menentukan bagi peningkatan laba. Perusahaan 
yang memahami dan memanfaatkan suara konsumen 
akan menemukan jalan untuk mewujudkan kepuasan 
konsumen dan pada gilirannya akan mendapatkan hati 
dan komitmen jangka panjang para pelanggan. Dan itu 
artinya, perusahaan terjamin kelangsungan hidupnya.
Jurus 7 
Berani BERKOMPETENSI 
“Kompetensi sama dengan nilai jual. Semakin banyak dan 
tinggi kompetensi yang dimiliki, akan semakin tinggi nilai 
jual produk bisnis kita.” 
(Ambo Tang Tibi) 
Apa itu Kompetensi? 
Secara sederhana, kompetensi (competence) 
berarti kemampuan yang dapat diukur dan dibedakan 
berdasarkan tiga aspek, yaitu: 
• Aspek input, melalui kapasitas seseorang dalam 
melakukan pekerjaannya secara baik. Kapasitas 
tersebut meliputi knowledge, skills dan personal 
attributes. 
• Aspek proses, melalui perilaku yang dibutuhkan 
seseorang dalam mengubah input menjadi output 
secara efektif. 
• Aspek output, melalui hasil dari perilaku dalam 
menggunakan knowledge, skills dan attributes 
dengan cara yang paling baik. Jika istilah kompetensi 
dilekatkan dengan organisasi bisnis/perusahaan 
maka akan bermakna sebagai kekuatan pokok
54 11 Jurus Bisnis 
perusahaan yang berupa kemampuan pengelolaan 
atas sumber-sumberdaya internal perusahaan. 
Kemampuan ini disebut oleh Hamel dan Prahalad 
- seperti dikutip Wahyudi (1996) - sebagai 
kompetensi inti (core competence). Kompetensi ini 
selanjutnya akan berkembang menjadi keunggulan 
bersaing organisasi yang bersangkutan. Hamel dan 
Prahalad dalam buku yang sama, juga menjelaskan 
core competence sebagai sistem akar (root system) 
yang menyuburkan, mempertahankan dan 
menstabilkan batang tanaman (core product) dan 
buah-buahan serta daun sebagai end product. 
Kompetensi=Nilai Jual 
Ingat baik-baik, kompetensi sama dengan nilai jual. 
Semakin banyak dan tinggi kompetensi yang dimiliki, 
akan semakin tinggi nilai jual produk bisnis kita. Itu 
berarti akan semakin mudah kita memasarkan produk 
bisnis kita dan pasar akan semakin mantap menyerap 
produk bisnis kita. Berikut contoh-contohnya. 
• Lion Air dikenal sebagai pelopor penerbangan 
low cost di Indonesia. Konon selama 2009 dinaiki 
sekitar 15 juta penumpang (50%) dari total 30 juta 
penumpang domestik. Wow! 
• Yamaha Motor makin agresif menjadi market 
leader mengalahkan Honda dengan konsisten 
membangun imej dengan mendatangkan
Jurus 7 : Berani Berkompetensi 
55 
Valentino Rossi berdampingan dengan Komeng. 
Yamaha juga membangun komunitas Yamaha 
yang berjumlah jutaan orang. 
• Primagama kini menjadi bimbingan belajar 
terbesar di nusantara. Punya 678 cabang yang 
sebagian besar di-franchise-kan. Salah satu rahasia 
keberhasilan Primagama yang kemudian banyak 
ditiru oleh bimbel lainnya adalah keberaniannya 
menggaransi uang kembali jika tidak lulus UN! 
• Dagadu Djokdja bermula dari kerjaan iseng 
beberapa mahasiswa seni rupa di Jogja, akhirnya 
tumbuh menjadi perusahaan terkenal di Indonesia 
sebagai “pabrik kata-kata”. Dalam setahun mereka 
berhasil menjual 5.000 kaos sehari dengan harga 
kaos sekitar 50 ribu. 
Nah, bagaimana dengan kita? Tenang, tidak sulit. 
Kita bisa mencarinya dengan menggunakan alat bantu 
yang bernama metode Analisis SWOT. Dengan metode 
analisis ini, kompetensi inti organisasi bisnis kita akan 
diidentifikasi dalam analisis unsur S (Strength). Strength 
atau faktor kekuatan adalah sumberdaya, keterampilan, 
atau kompetensi khusus (distinctive competence) yang 
memberikan keunggulan komparatif bagi organisasi 
bisnis terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang 
dilayani organisasi.
56 11 Jurus Bisnis 
Lalu apa kompetensi bisnis kita? 
Ok, siapkan kertas dan alat tulisnya. Mulailah 
pikirkan dan tuliskan apa kekuatan bisnis kita selama 
ini. Kalau sudah ketemu, cari yang paling signifikan 
atau paling menonjol (top of mind) di mata kita dan 
konsumen. Sangat boleh jadi kita akan menemukannya 
lebih dari satu. Seperti : 
• Produk bisnis kita (barang) memiliki jaminan halal 
dan berkualitas tinggi. 
• Produk bisnis kita (jasa), layanannya prima dan 
terpercaya. 
• Bisnis kita pelopor bisnis sejenis. 
• Bisnis kita inovatif dan genuine local. 
• Bisnis kita berbasis komunitas, dan lain-lainnya. 
Sahabat, apa pun dan berapa pun kompetensi 
bisnis kita, syukurilah. Sadarilah, jadikan kompetensi 
inti ini benar-benar sebagai Keunggulan Bersaing, 
nilai jual produk dan bisnis sehingga dengannya kita 
harus percaya diri dan berani ambil resiko. Lalu, 
dayagunakanlah kompetensi inti ini dengan cara 
mengikuti banyak event bisnis yang memungkinkan 
terjualnya kompetensi inti. Stand, leaflet, pamflet, 
buletin, hingga kartu nama menjadi senjata ampuh yang 
dapat ditempuh. Juga perkuat jalinan ukhuwah dengan 
orang-orang kunci yang dapat menjadi perantara
Jurus 7 : Berani Berkompetensi 
57 
pemasaran dengan orang/jaringan dekatnya. Terakhir, 
Pelihara dan Kembangkanlah. Jika kompetensi inti sudah 
disyukuri, disadari, dan didayagunakan, maka jangan 
lupa untuk memelihara dan mengembangkannya. 
Mengapa? Tak lain, karena lingkungan bisnis adalah 
lingkungan yang dinamis. Hanya bisnis yang dinamislah 
yang dapat terus bertahan dan melaju. Secara individu, 
kita terus menambah pendidikan dan latihan, magang, 
‘jam terbang’ dll. Sedang, pada skala organisasi, semua 
harus terus melakukan pembelajaran kolektif untuk 
menguatkan posisi bisnis kita. 
Nah, sahabat, kalau sudah begini, tunggu apa lagi. 
Hadapi setiap tantangan bisnis dengan penuh optimis 
pada rahmat Allah dan tidak pernah putus asa dari 
rahmat Allah. Allah yang memberikan rizki pada kita, 
bukan yang lain. Dan mulailah munculkan kompetensi 
inti bisnis yang akan menjadi nilai jual kita. Insya Allah.
58 11 Jurus Bisnis
Jurus 8 
Berani 
BERKOMUNIKASI 
“Buatlah musuh bangga dan sombong dengan 
menyampaikan kerendahan hati dan kelemahan.” 
(SUN TZU) 
Banyak orang sukses berwirausaha karena 
menguasai keterampilan berkomunikasi. Tengok 
kiprah Soekyatno Tanoko, Bos Es Teller 77 atau Dahlan 
Iskan, pendiri konglomerasi media Jawa Pos, mereka 
sangat giat datang ke berbagai forum dari forum bisnis 
sampai sosial untuk berbicara beragam tema yang 
terkait dengan bisnisnya. 
Komunikasi barangkali merupakan unsur paling 
penting dalam keterampilan sosial. Keterampilan ini 
penting untuk menggalang tim dan organisasi dan 
berhubungan dengan pihak-pihak eksternal. Jelaslah 
kemampuan komunikasi sangat vital bagi entrepreneur. 
Banyak pakar berpendapat bahwa salah satu kegiatan 
terpenting bagi keberhasilan pemimpin entrepreneurial 
ialah ke dalam, ia rajin berkomunikasi dengan
60 11 Jurus Bisnis 
karyawan. Ke luar, ia rajin menjalin komunikasi dengan 
jejaring bisnis, pelanggan dan mitra usaha. Mengingat 
pentingnya isu ini, Anda perlu meluangkan waktu untuk 
memahami lebih mendalam tentang komunikasi. 
Prinsip Komunikasi Sederhana 
Per definisi, komunikasi terjadi antara dua pihak 
atau lebih yang melibatkan proses penyampaian 
pesan oleh penyampai pesan kepada penerima pesan 
melalui perantaraan suatu media. Pesan tentu harus 
diberi makna oleh si pengirim dan dapat diterima 
dan dimengerti oleh si penerima itu. Seringkali dalam 
proses penyampaian terjadi gangguan-gangguan 
(noise) terhadap proses itu. 
Ada baiknya Anda memahami prosesnya dulu 
agar terampil berkomunikasi. Konsep AIDA agaknya 
paling mudah untuk menjelaskan proses. Pertama, 
Atensi, bagaimana kita mendapatkan atensi (perhatian) 
dari mitra komunikasi. Kedua, Interest, bagaimana 
kita membangkitkan interest (minat). Ketiga, Desire, 
bagaimana kita dapat mendorong minat menjadi desire 
(hasrat). Keempat, Action, bagaimana kita merangsang 
mereka segera membuat tindakan seperti yang kita 
inginkan. Dengan mengerti prosesnya, maka Anda 
tidak terburu-buru untuk menyelesaikan komunikasi 
atau kehilangan momentum komunikasi.
Jurus 8 : Berani Berkomunikasi 
61 
Merujuk pada konsep Analisis Transaksional, 
beberapa gaya komunikasi dari penyampai ke penerima 
pesan pada dasarnya merupakan 9 kombinasi gaya 
antara orang tua– dewasa – anak. Jadi ada gaya 
komunikasi dari orang tua ke orang tua, orang tua ke 
dewasa dan orang tua ke anak; kemudian gaya dari 
dewasa ke dewasa, dewasa ke orang tua dan dewasa 
ke anak; serta gaya dari anak ke anak, anak ke dewasa 
dan anak ke orang tua. 
Untuk lebih memahami aplikasi berbagai gaya itu, 
bayangkan saja bila anak, orang tua atau rekan kerja 
Anda berbicara dengan Anda. Gaya mana yang cocok 
sebagai wirausahawan? Tentu saja tergantung pada 
mitra komunikasinya. Pada situasi memberi instruksi 
maka gaya orang tua ke anak lebih sesuai. Menghadapi 
karyawan yang matang dan dewasa maka gaya orang 
tua ke dewasa atau dewasa ke dewasa mungkin 
paling pas. Saat-saat tertentu menghadapi anak buah 
senior boleh juga diterapkan gaya dewasa ke orang 
tua. Komunikasi ke luar barangkali lebih kompleks 
mengingat beragamnya orang-orangnya yang ditemui, 
ada yang lebih berkuasa, yang lebih senior, ada juga 
yang masih sangat hijau. Praktik kesembilan gaya itu 
bisa dipertimbangkan pemakaiannya sesuai dengan 
situasi. Kuncinya, adalah kesesuaian antar pihak yang 
berkomunikasi.
62 11 Jurus Bisnis 
Berbagai jenis media menciptakan ragam 
komunikasi. Komunikasi verbal menggunakan lisan, 
komunikasi visual menggunakan gambar, komunikasi 
bahasa tubuh menggunakan anggota badan, 
komunikasi tekno menggunakan peranti teknologi 
seperti ponsel, fax, atau internet. Jenis komunikasi yang 
paling berdampak besar bagi pengembangan usaha 
barangkali adalah komunikasi pemasaran. Dengan 
menggunakan berbagai peranti promisi seperti iklan, 
publisitas, promosi penjualan, pemasaran langsung, 
tenaga penjual sampai penyelenggaraan event, seorang 
pebisnis melakukan kegiatan komunikasi untuk 
memengaruhi target audiens agar tahu, suka, ingat dan 
akhirnya membeli atau membeli kembali produk/jasa 
yang ditawarkan. 
Bagian yang terpenting barangkali ialah perlunya 
Anda tahu tentang prinsip-prinsip komunikasi 
sederhana tetapi efektif. Sandy Mc. Groger dalam buku 
best seller-nya Piece of Mind menyarankan cara-cara 
memberi pesan yang sangat ampuh sehingga bisa 
menghunjam dalam sampai ke memori bawah sadar 
seseorang, yakni: bersifat personal, sekarang (present), 
berulang-ulang (persisten), positif (menggunakan 
kalimat positif) dan penuh perasaan (passionate). 
Efektifitas komunikasi di atas juga harus ditunjang 
dengan prinsip kesederhanaan. Kesederhanaan
Jurus 8 : Berani Berkomunikasi 
63 
tujuan, yakni buat tujuan sebisa mungkin tunggal, jelas 
dan terukur. Juga kesederhanaan pesan, yakni pesan 
yang sebisa mungkin juga tunggal dengan bahasa yang 
sederhana dan dimengerti. Dengan kesederhanaan 
itu maka cara penyampaian di atas bak anak panah 
yang jauh melesat ke dalam lapisan-lapisan kesadaran. 
Selain itu penting diperhatikan adalah kenyamanan 
si penerima pesan sehingga ia dapat lebih menerima 
pesan Anda. 
Kiat-kiat Praktis 
Apa pun jenis dan gaya yang Anda pakai, beberapa 
kiat praktis ini mungkin bermanfaat bagi Anda. Sebelum 
melakukan komunikasi, beberapa kiat ini perlu disimak: 
• Buat tujuan sejelas dan sesederhana mungkin 
• Pahami karakter dan kebutuhan mitra komunikasi 
sebelum ke tempat kontak. Misalnya dengan 
mempelajari pelanggan Anda dengan membuka 
catatan pembelian mereka 
• Buat persiapan atau kalau perlu latihan, misalnya 
dengan menyiapkan material komunikasi seperti 
kartu nama, brosur atau perlengkapan demo, 
latihan-latihan demo. 
• Lakukan pendekatan sebelum memulai 
komunikasi. Pendekatan ini akan membantu 
mitra komunikasi nyaman dan mudah menerima
64 11 Jurus Bisnis 
Anda. Umpamanya melakukan pembicaraan kecil 
tentang keluarga atau membuat humor segar. 
Pada saat melakukan komunikasi, perhatikan 
langkah-langkah berikut ini: 
• Lakukan komunikasi inti dengan memahami 
gaya dan prinsip komunikasi sederhana. Gaya 
yang paling umum adalah gaya dewasa-dewasa, 
dewasa-anak, atau orang tua-anak, gaya yang pas 
akan membuat komunikasi menjadi lancar dan 
nyaman. Prinsip komunikasi sederhana dilakukan 
dengan membuat pesan yang sesederhana 
mungkin, menggunakan kalimat positif yang 
disampaikan berulang-ulang, dirancang khusus 
untuk audiens (personal), dan dibawakan sepenuh 
hati (passionate). 
• Dengan memahami proses komunikasi, lakukan 
percobaan untuk mendapatkan komitmen atau 
kesepakatan. 
• Bila ada tanda-tanda keberatan, dengan sabar 
coba atas keberatan dengan meluruskan salah 
pengertian atau memberi penjelasan lebih jauh. 
• Lakukan lagi percobaan mendapatkan komitmen, 
bila kali ini berhasil segera tutup dengan nota-nota 
kesepakatan yang mengikat bersama, 
misalnya dengan menandatangani order atau 
menandatangani MOU.
Jurus 8 : Berani Berkomunikasi 
65 
Tunggu dulu, langkah-langkah komunikasi belum 
usai. Kita tiba pada bagian yang terpenting yakni 
tindak lanjut (follow -up), yakni langkah-langkah untuk 
merealisasikan kesepakatan dan memperkokoh 
hubungan. Menurut Charles Futrell, pakar komunikasi 
penjualan, yang paling nomor satu follow-up, nomor 
dua follow-up, dan nomor tiga follow-up. 
Mengingat kompleksitas komunikasi dalam 
kegiatan sehari-hari, maka sangat penting 
memerhatikan satu kata kunci ini, kesederhanaan! 
Temukan kesederhanaan Anda sendiri dalam membuat 
tujuan, memilih pesan dan bahasa.
66 11 Jurus Bisnis
Jurus 9 
Berani KREATIF 
“Kreatif mengubah ‘sesuatu yang dianggap terbatas’ 
menjadi ‘sesuatu yang tak terbatas’” 
(Abdul Hakim El Hamidy) 
Kreatif Jadi Infinitif 
Orang kreatif adalah orang tanpa batas (The 
Infinitive). Nah, untuk menjadi infinitive, bagaimana 
caranya? 
Tidak perlu repot-repot. Langsung saja saya jawab: 
cobalah pendekatan-pendekatan teruji yang pernah 
dilakoni oleh anggota KPK. Maksudnya, anggota Komisi 
Penegakan Kerativitas, semisal Albert Einstein dan 
Leonardo Da Vinci. Setidaknya, ada delapan pendekatan 
dan kebetulan kedelepan pendekatan ini diadopsi dan 
diadaptasi dari pemikiran Michael Michalko. Mari kita 
preteli satu per satu. 
Pertama, be distinctive. Amati dan cermati 
persoalan Anda dengan berbagai cara yang berbeda! 
Jangan sungkan-sungkan untuk menyingkap perspektif 
baru yang belum pernah dijamah dan dijelajahi 
oleh siapa pun. Leonardo da Vinci percaya bahwa
68 11 Jurus Bisnis 
untuk memperkaya pengetahuan tentang suatu 
masalah dimulai dengan menyusun ulang masalah 
tersebut dengan cara-cara yang berbeda. Seringkali, 
pengetahuan baru dtemukan setelah menyusun ulang 
masalah. 
Kedua, be imaginative. Kata kuncinya adalah 
bayangkan! Tatkala Albert Einstein memikirkan suatu 
masalah, ia selalu mencoba untuk merumuskan, 
termasuk dengan mencoret-coret diagram. Dengan 
demikian, ia dapat membayangkan solusi-solusinya. 
Anda pernah mendengar SpaceShipOne? Itu adalah 
nama pesawat supercepat luar angkasa milik swasta 
pertama di dunia. Adalah Burt Rutan membayangkan 
itu semua sebelum menciptakannya. Betul sekali, 
thought become things. 
Ketiga, be productive. Hasilkan! Ciri khas 
pemangku kreativitas adalah produktivitas. Lihat 
saja. Dibantu asisten-asistennya, Thomas Alpa Edison 
memegang 1.093 paten. Setelah meneliti 2.036 
ilmuwan besar sepanjang sejarah, Keith Simonton dari 
Universitas California menemukan bahwa ilmuwan-ilmuwan 
yang dihormati itu bukan saja membidani 
karya-karya terkenal, tapi juga karya-karya yang buruk. 
Tetapi, mereka sama sekali tidak takut gagal dan takut 
membuat kesalahan demi memetik hasil yang diidam-idamkan.
Jurus 9 : Berani Kreatif 
69 
Keempat, be combinative. Buatlah perpaduan 
yang baru! Kombinasikan dan kombinasikan ulang. 
Apakah itu ide-ide, bayangan-bayangan, atau pikiran-pikiran. 
Tidak peduli kalau itu berbuntut keanehan 
atau ketidakwajaran. Ilmu dasar genetika modern 
berasal dari Grego Mendel, yang dengan nekatnya 
membaurkan matematika dan biologi. Maka, jadilah 
ilmu pengetahuan baru. 
Kelima, be connective. Bentuklah hubungan-hubungan! 
Sekalipun antara persoalan-persoalan 
yang mencolok perbedaannya. Leonardo Da Vinci 
memergoki hubungan antara suara bel dan batu 
yang jatuh ke dalam air. Kejadian ini memungkinkan 
ia menyimpulkan bahwa suara mengalir melalui 
gelombang-gelombang. Samuel Morse menjelaskan 
stasiun-stasiun penghubung untuk kuda. 
Keenam, be contrary. F. Scott Fitzgerald pernah 
menulis, ukuran paling tepat untuk mengukur 
kecerdasan tingkat tinggi adalah kemampuan untuk 
menyimpan dua gagasan berlawanan sekaligus dalam 
pikiran, namun kedua-duanya berfungsi. Ahli fisika Niels 
Bohr juga yakin, jika Anda memegang pertentangan 
secara bersamaan, nicaya Anda akan bergerak lebih 
maju. Dialah yang membayangkan secara serentak 
mengenai partikel dan gelombang, sehingga lahirlah 
satu konsep yang saling melengkapi.
70 11 Jurus Bisnis 
Ketujuh, be metaphoric. Aristoteles menganggap 
perumpamaan sebagai tanda kejeniusan. Barangkali ini 
sukar untuk dipahami. Yang jelas, menurutnya individu 
itu memiliki bakat khusus seandainya ia sanggup 
menghubungkan dua hal yang berbeda menjadi satu 
persamaan. Wright bersaudara melakukannya dengan 
menghubungkan sepeda, pesawat peluncur, dan 
pesawat terbang. 
Kedelapan, be proactive. Persiapkan diri Anda 
untuk menerima kegagalan demi kegagalan! Bilamana 
Anda mencoba sesuatu dan gagal, pastikan Anda 
mengerjakan sesuatu yang lain. Ini adalah prinsip 
pertama dari kreativitas. Kegagalan dapat berarti 
produktif, hanya jika Anda terpaku pada itu-itu saja. 
Dengan kata lain, Anda harus menganalisis dan terus 
berproses, sehingga Anda dapat memetik hasil. 
Intuitif Jadi Infinitif 
Dewasa ini, adalah susah untuk menetapkan 
keputusan jika hanya mengharapkan otak kiri yang 
mengharuskan data serba lengkap. Persis seperti 
seorang jenderal yang tengah menjajaki kekuatan 
musuh di medan perang. Petunjuk-petunjuk sering 
tidak komplit. Walhasil, tidak jarang sang jenderal 
mengira-ngira berdasarkan intuisinya. Melintas batas. 
Jadilah ia The Infinitive.
Jurus 9 : Berani Kreatif 
71 
Serupa dengan sepasang suami-istri. Ketika si 
suami selingkuh, kok bisa-bisanya si istri tahu? Padahal 
si istri tidak menengok langsung. Saksi tidak ada. 
Bukti juga tidak ada. Rupa-rupanya intuisi si istri yang 
mendelik. Secepat kedipan mata! Kurang dari satu detik! 
Blink! Secara umum dapat dikatakan, wanita memang 
lebih intuitif daripada pria. Kemampuan intuitif ini juga 
melekat pada penjual (ketimbang akuntan), pemimpin 
(ketimbang pengikut), pengusaha (ketimbang birokrat), 
dan bangsa Timur (ketimbang bangsa Barat). 
Intuisi, itu ‘kan kalau datanya tidak komplit? Lantas, 
bagaimana kalau sebaliknya? Data tumpah-ruah. 
Pahamilah, intuisi tetap diperlukan. Mutlak! Ya, Anda 
mana punya waktu untuk memilah dan memilih? Belum 
lagi ganasnya persaingan belakang ini. Nah, situasi 
sedemikian rupa memojokkan Anda untuk membuat 
keputusan dengan sekali sambar– tidak boleh berlama-lama. 
Di sini lagi-lagi intuisi diharapkan untuk unjuk 
kerja dan kinerja. Belakangan ini dunia pemasaran 
sibuk dengan customer insight. Dan ketahuilah, hanya 
berbekal intuisi, customer insight dapat digali. 
Intuisi sendiri berangkat dari empat titik, yakni 
natural, rasional, emosional, dan spiritual. Berdasarkan 
pengalaman kami sebagai entrepreneur, entah berapa 
kali intuisi membimbing bahkan menyelamatkan kami. 
Anda tidak percaya? Ya sudah! Sekarang, giringlah 
orang-orang yang Anda anggap dahsyat ke hadapan
72 11 Jurus Bisnis 
kami. Di waktu sama, Anda akan menunjukkan kepada 
kami orang-orang yang tajam intuisinya. Dengan intuisi 
yang terasah, mereka mampu menguliti problema 
demi problema. Ujung-ujungnya, mereka dapat 
mempercepat kesuksesan. Penguasa sebesar Ted 
Turner adalah contohnya. 
Bagi orang manajemen dan orang pendidikan 
yang sangat kiri, intuisi dianggap sebagai sesuatu yang 
terlarang. Tukas mereka, “Indra keenam? Apa-apaan 
itu?” Padahal berbekal intuisi, Anda bagai melihat 
sesuatu yang tak terlihat oleh kebanyakan orang. 
Pasti itu! Tapi, bukan berarti semua riset, analisis dan 
kalkulasi harus Anda petieskan. Tidak! Semua itu tetap 
ada gunanya, tetapi lebih sebagai penguat, pelengkap 
dan pengiring. 
Mulailah dengan yang kanan. Barulah dijabarkan 
dengan yang kiri. Kami perjelas. Itu artinya, intuisi 
dulu, baru analisis. Blink dulu, baru think. Seorang 
entrepreneur yang ditawarkan suatu lokasi usaha, detik 
itu juga hatinya membatin, “Sepertinya di sini cocok 
buka pujasera.” Yah, intuisinya yang berbicara. Setelah 
itu, barulah otak kirinya yang berputar. Data-data pun 
dikumpulkan, dicermati, dan ditimbang-timbang. 
Pernahkah Anda menyaksikan entrepreneur 
membuka bisnis berdasarkan sebuah feasibility study? 
Langka! Dan tahukah Anda siapa yang paling sering
Jurus 9 : Berani Kreatif 
73 
mengotak-atik feasibilitys study? Yah, mereka yang 
hampir-hampir tidak membuka bisnis sama sekali, 
sekali mahasiswa, dosen, konsultan, peneliti, dan 
penulis. Benar ‘kan? 
Bukan cuma dalam bisnis. Dalam keseharian pun, 
intuisi juga melekat. Seorang wanita yang dipertemukan 
dengan seorang pria, detik itu juga hatinya membatin. 
“Sepertinya dia cocok buat saya.” Yap, intuisinya 
yang berbicara. Setelah itu, barulah otak kirinya yang 
berputar. Ia pun memikirkan kecocokan karakter, 
pendidikan, ekonomi, latar belakang keluarga, dan 
sebagainya. Jelas ‘kan? Kanan dulu, baru kiri. Menurut 
kami, kalau awal-awal kanan sudah bilang ‘no’. janganlah 
memaksa kiri bilang ‘yes’. Setuju? 
Thought Jadi Things 
Alkisah, di sebuah rumah sakit di China, seseorang 
yang akan dioperasi malah dicekoki lagu yang hingar-bingar 
semisal It’s My Life-nya Bon Jovi. Cukupkah 
sampai di situ? Tidak, tidak. Ruangan operasi juga diisi 
dengan cahaya warna-warni bak konser. Apakah ini 
tidak salah? Apa penjelasannya? Benar, orang itu sakit. 
Tetapi, pihak rumah sakit tidak mau mendramatisir 
kondisi sakit tersebut. 
Alih-alih begitu, pihak rumah sakit malah menggiring 
orang sakit itu untuk hengkang dari dimensi sakit.
74 11 Jurus Bisnis 
Persis seperti orang yang muram diputarkan lagu-lagu 
ceria Project Pop. Begitu dong! Yah, tambah muramlah. 
Iya ‘kan? Makanya, “Sakit itu jangan dimanjain! Ntar dia 
ge-er! Makin betah lagi!” Seloroh Ippho. 
Coba bayangkan, Anda sakit dan diopname di 
rumah sakit. Lantas, datanglah dokter dan suster yang 
berbusana putih-putih. Apa yang terlintas di benak 
Anda?” Ya, ya. Saya ini sakit.” Lalu Anda diinfus atau 
disuguhi makanan khas rumah sakit. Apa yang terlintas 
di benak Anda? “Ya, ya. Saya memang sakit.” 
Sudah berada di ruangan yang beraroma obat-obatan, 
kemudian datanglah teman Anda yang 
menenteng sekantong buah-buahan. Dengan wajah 
dan suara yang sedih ia berujar, “Duh, sakit, ya.” Apa 
yang terlintas di benak Anda? “Ya, ya. Saya ini betul-betul 
sakit.” Dampaknya, Anda makin terpuruk dalam 
dimensi sakit, tanpa Anda sadari. 
Intinya, hati-hati dengan ucapan Anda sendiri dan 
ucapan orang-orang di sekitar Anda. Be alert! Beneran! 
Soal sakit-sehat, gagal-berhasil, miskin-kaya, biasa-luar 
biasa, itu semua bergantung sepenuhnya pada apa 
yang diucapkan. Dan atas izin-Nya, semesta dengan Law 
of Attraction-nya akan merealisir apa yang diucapkan 
tersebut, terlepas dari Anda menyukainya atau tidak. 
Maka dari itu, perkenankan kami berpesan, “Brainwash 
creatively!” Yang satu ini tolong dicatat baik-baik. Kami 
serius.
Jurus 9 : Berani Kreatif 
75 
Seandainya Anda tengah susah, jangan larut dalam 
dimensi susah. Seandainya Anda pailit, jangan larut 
dalam dimensi pailit. Salah besar itu! Sebaliknya, Anda 
justru harus melompat keluar dari dimensi negatif 
tersebut. Pergilah jalan-jalan, jajan, berlibur, berderma, 
atau apa saja yang membuat Anda lepas dari dimensi 
negatif itu. Dan inilah cara kanan untuk membereskan 
semua masalah. Bukankah segala sesuatu itu bermula 
dari pikiran? Yah, begitulah. Thought become things. 
Lazimnya, orang-orang kiri tidak akan memahaminya. 
Sakit Jadi Duit 
Rupa-rupanya, kalau sudah bicara soal kreatif, itu 
tidak berlaku dalam kondisi sehat saja. Maksudnya? 
Dalam kondisi sakit sekalipun, kita tetap harus kreatif. 
Serupa Amilya Antonentti, yang berjuang mati-matian 
untuk menemukan penyebab sakit yang 
diderita oleh bayi kesayangannya, David. Tahu-tahu 
saja, bayinya mengalami sesak napas dan gangguan 
kulit. Lha, orang tua mana yang tidak cemas? Seiring 
perjalanan waktu, ia pun menyimpulkan bahwa sakit 
David memburuk pada hari Selasa, hari di mana ia 
beres-beres di rumah. 
Lebih lanjut lagi, selidik punya selidik, biang 
keroknya adalah bahan-bahan sintetis pada produk-produk 
pembersih yang ada di rumahnya. Ternyata
76 11 Jurus Bisnis 
bahan-bahan inilah yang membuat David sesak napas 
dan gangguan kulit. Nah lho! Dan benar saja, begitu 
Amilya mencampakkan jauh-jauh semua produk 
pembersih tersebut, tangis David pun reda seketika. 
Kemudian, ia mulai menguji coba produk 
pembersih rumah tangga yang bebas bahan-bahan 
sintetis. Mengandalkan unsur tumbuh-tumbuhan, ia 
pun membesut produk pembersih yang aman dan 
nyaman untuk digunakan di sekitar David. Tanpa 
disengaja, lahirlah bisninya sendiri, Soapworks. Ini tidak 
lain adalah produk pembersih untuk penderita alergi. 
Keren ‘kan? Coba saja Anda bayangkan, dalam waktu 
tiga tahun saja Soapworks dengan segala variannya 
telah tumbuh menjadi mesin uang senilai 10 juta dolar. 
Lha, kalau mereka yang dicekam sakit saja masih 
bisa kreatif dan produktif, apalagi Anda yang masih 
sehat? Harusnya Anda lebih daripada itu dong! Iya ‘kan? 
Apalagi Anda sudah baca buku ini! Lagi pula, ternyata 
terselip setumpuk hikmah di balik sakit itu sendiri–yang 
jarang kita sadari selama ini. Beneran! Masih kurang 
yakin? Baiklah, mari kita bongkar satu persatu. 
Pertama, sakit itu akan menempa pikiran Anda 
dan ujung-ujungnya melatih otot sukses Anda. Kedua, 
menurut pengalaman kami, sakit itu semacam body 
alarm, sebelum terjadi sesuatu yang lebih fatal terhadap 
tubuh Anda. Ketiga, sakit itu akan membuat Anda selalu
Jurus 9 : Berani Kreatif 
77 
sehat? Salah-salah hati Anda akan membatin, “Hei, 
lihatlah saya, selalu bugar!” Wah, salah-salah Anda bisa 
sombong karenanya. Kelima, jarang orang ngeh, sakit 
itu dapat menjadi penggugur dosa. Tentu saja semua 
hikmah ini dapat mendekatkan manusia dengan Sang 
Pencipta. Saudaraku, inilah bonusnya. 
Karena itu, simaklah baik-baik pesan berharga dari 
motivator kelas dunia, Zig Ziglar, “Segala sesuatu akan 
menjadi terbaik, apabila kita mengambil yang terbaik 
dari segala sesuatu yang terjadi.” Makanya, mulai 
sekarang, sikapilah sakit itu sebagai kreatif. Setuju? 
Nah, kalau sudah begitu, barulah Anda boleh menyebut 
diri Anda The Infinitive. 
Konvensional Jadi Kontroversial 
Memasuki bulan Ramadhan, selalu bertebaran 
dan bertaburan spanduk berbunyi, “Marhaban Ya 
Ramadhan. Di bulan suci ini, marilah kita meningkatkan 
keimanan dan ketakwaan kita.” Atau sejenisnya. Entah 
itu diucapkan dari institusi maupun dari pribadi. Di 
mata kami, kalimat itu adalah kalimat yang indah. 
Sayangnya, karena bejibun tanpa ampun alias terlau 
banyak, akhirnya kalimat ini kehilangan gregetnya. 
Sehingga, khalayak yang dituju tidak tertarik untuk 
mengetahui siapa yang mengucapkan.
78 11 Jurus Bisnis 
Dari sisi pemasaran, ini jelas-jelas sebuah 
kegagalan–tidak ada istilah lain yang lebih tepat. 
Sementara itu di sebuah kota kami melihat sebuah 
spanduk berbunyi, “Andai tahun ini adalah Ramadhan 
terakhir buat kita, sudahkah kita mempersiapkan 
diri?” Begitu melihatnya, kami sampai tercenung 
dan merenung sekian detik. Dan beranilah kami 
menyimpulkan, ini baru greget! 
Di kota lain, kami sempat melirik sebuah spanduk 
yang bertuliskan, “Ingin mati muda? Coba narkoba!” 
Mulanya kami terperangah. Namun, selang beberapa 
saat kami pun mengangguk-angguk sambil tersenyum 
geli. Sebenarnya, kalimat tersebut adalah imbauan 
anti narkoba kepada kalangan remaja. Mengena 
dan bermakna. Ini baru kreatif namanya! Yang unik 
dan menggelitik, si empunya spanduk lebih memilih 
kalimat kontroversial ketimbang kalimat konvensional 
yang biasa bertuliskan, “Demi masa depanmu, jauhi 
narkoba.” Inilah salah satu bentuk moral marketing alias 
menyampaikan pesan moral kepada publik. 
Moral marketing juga kita temukan di iklan dan 
bungkus rokok, “Merokok dapat merusak kesehatan.” 
Moral marketing yang sama juga kita temukan di 
sepanjang jalan, “Kenakan helm standar demi 
keselamatan Anda,” atau “Dengan mengenakan sabuk 
pengaman, berarti Anda menyukseskan program 
pemerintah.” Kurang lebih, yah, begitulah isinya.
Jurus 9 : Berani Kreatif 
79 
Sosial Jadi Kontroversial 
Sahabat, pada kesempatan 
ini kali ini sedikit-banyak 
kita akan mengulas dan 
mengupas soal agama. 
Tentu saja, dalam konteks 
bisnis yang universal. 
Untuk itu, marilah kita 
Executive Mushalla di Senayan City 
main ke Senayan City sejenak. Dengan konsepnya yang 
jreng dan mentereng, jadilah mal ini sasaran utama baik 
shopper maupun window shopper di Jakarta. Siapa pun 
pasti terkagum-kagum melongok dan menengoknya. 
Luar-dalam. Yang mengagetkan, kendati disesaki 
tenant-tenant yang serba wah dan mewah, ternyata 
mal ini dilengkapi dengan mushalla. 
Dalam hati Anda mungkin nyeletuk, “Saudara 
Penulis, kalau cuma mushalla begitu, apa hebatnya? 
Tidak ada topik yang lain apa?” Buru-buru kami tampik, 
“Hei, ini bukan sembarangan mushalla!” Melainkan 
Executive Mushalla yang strategis lokasinya, berkelas 
desainnya, wangi, adem dan klimis. Berbeda dengan 
mushalla di mal kebanyakan. Sudah jauh dari mana-mana 
dan bentuknya seadanya, terus tengik, pengap, 
dan jorok pula. Bukannya kami melebih-lebihkan, tetapi 
memang begitulah biasanya. Apa perlu kami tunjukkan 
satu per satu?
80 11 Jurus Bisnis 
Tiba-tiba saya teringat Kowloon Road di Hongkong, 
yang menyerupai Orchard Road di Singapura. Di sinilah 
merek-merek kelas kakap berjejer dari A sampai Z, dari 
yang mahal sampai yang sangat mahal. Pernak-pernik 
mungil saja bisa jutaan harganya. Betul-betul hedonis, 
betul-betul borjuis. Percaya atau tidak, di antara outlet-outlet 
tersebut, menjulanglah Masjid Kowloon yang 
ukurannya setara dengan masjid-masjid agung di 
Indonesia. Sudah begitu, air wudunya hangat pula. 
Sekilas dan sepintas tidak masuk akal. Berapa sih 
umat Muslim di sana? Apakah masyarakat setempat 
yang jelas-jelas mayoritas non-muslim begitu peduli 
dengan kemaslahatan umat Muslim? Yang jelas, 
bukan itu pertimbangan utamanya, melainkan ada 
hitung-hitungan bisnisnya. Rupa-rupanya otak kanan 
pemerintah setempat sudah berpikir mencelat jauh 
ke depan. Anda tahu sendiri ‘kan, tidak sedikit orang 
Indonesia, Malaysia, dan Timur Tengah yang shopping 
di sana. Mereka buang duitnya edan-edanan. 
Lha, mayoritas ‘kan Muslim. Dengan adanya Masjid 
Kowloon di sana, seolah-olah pemerintah setempat 
berseru, “Hei, orang Indonesia, Malaysia, dan Timur 
Tengah, kalau tiba waktu Zuhur, Ashar, Maghrib, tidak 
perlu balik ke hotel. Tetap saja di Kowloon Road. Ada 
masjidnya kok. Nah, setelah shalat, silakan shopping lagi. 
Pokoknya, shop ‘til you drop.” Begitulah kira-kira. Bukan
Jurus 9 : Berani Kreatif 
81 
cuma masjid, tempat ibadah yang lain juga tersedia di 
sekitarnya. Terhampar pula tempat peristirahatan yang 
super luas untuk kaum manula. 
Sekiranya Anda mau berpikir dalam perspektif 
sosial, yah, silakan. Tetapi, setidaknya Anda mau 
berpikir dalam perspektif komersial. Tak pelak lagi, itu 
semua ‘kan demi kenyamanan pelanggan Anda, yang 
buntut-buntutnya demi keuntungan Anda juga. Yah 
sosial, yah komersial. Betul ‘kan? 
Kalau ahli-ahli manajemen mengistilahkannya 
dengan Corporate Social Responsibility, maka Bill 
Gates dalam Forum Ekonomi Dunia 2008 melabelnya 
dengan Creative Capitalisme. Di sinilah The Infinitive 
menunjukkan kesaktiannya. Betapa tidak? Dengan lihai 
dan piawai, mereka menyulap faktor-faktor sosial yang 
mulanya tampak mengancam menjadi faktor-faktor 
komersial yang akhirnya menguntungkan.
82 11 Jurus Bisnis
Jurus 10 
Berani MEMBANGUN 
INTEGRITAS 
“Kreativitas tanpa profitabilitas adalah sia-sia. Dan lebih 
sia-sia lagi jika profitabilitas tanpa ada integritas.” 
(DEE) 
Bangunlah Integritas 
Seorang teman berpesan kepada saya, “Profit 
boleh naik-turun. Omzet boleh naik-turun. Namun, 
integritas harus naik terus.” Ini pesan serius, menurut 
kami. Betul-betul-betul serius. Mengingat siklus naik-turun 
dalam bisnis itu adalah satu perkara yang lumrah 
dan alamiah, seyogianya bukan di situ letak concern 
utama kita. Sekali lagi, bukan di situ. Melainkan pada 
integritas kita. 
Pahamilah, tatkala bisnis sedang boom, se-sungguhnya 
integritas kita sedang diuji. Dan sebaliknya, 
tatkala bisnis sedang doom, sesungguhnya integritas kita 
kembali diuji. Di tingkah boom atau doom, mampukah 
integritas kita tetap bertahan? Dan tolong dipahami 
pula, berkelebihan dan berkekurangan, belum tentu
84 11 Jurus Bisnis 
lulus sewaktu dites dengan berkelebihan. Sejatinya, 
apa pun yang terjadi, jangan pernah integritas kita 
sampai cacat. Jangan pernah. Karena, percayalah, inilah 
sesuatu yang paling layak diperjuangkan: integritas, 
bukan sekadar profitabilitas. 
Dalam keseharian, bukan rahasia lagi sebagian 
marketer terbiasa dengan praktik ‘Spanyol’ alias 
‘Separo Nyolong’. Katanya sih, demi ‘Belanda’ alias 
‘Belanja Mengada-Ada’. Yang tidak ada, diada-adakan. 
Sebenarnya, selain mengoyak-ngoyak integritas 
dirinya, mereka juga telah menggerogoti hak orang 
lain. Dan mereka inilah yang kami sumpah-serapahi 
dengan ‘tikus besar berjalan tegak’. Maksudnya, m-a-l-i- 
ng, maling! 
Menuntaskan bagian yang satu ini, kami berharap 
Anda menjadi marketer yang bukan saja menjaga 
profitabilitas, namun juga memelihara integritas. 
Sekali lagi, integritas. Inilah nilai tambah Anda. Dengan 
begitu, niscaya kelak masyarakat mana pun tidak lagi 
memandang rendah pekerjaan marketer dan individu 
manapun tidak lagi merasa malu dengan pekerjaan 
marketer. Mudah-mudahan. 
Bangunlah Relasi 
Bukan rahasia lagi, bagi orang keuangan, cash-lah 
yang terpenting. Bagi orang akuntansi, profitlah
Jurus 10 : Berani Membangun Integritas 
85 
yang terpenting. Sedangkan bagi orang pemasaran, 
kepuasan pelangganlah yang terpenting. Simpang-siur 
begitu, lantas mana yang benar? Yang jelas, apabila 
kepuasan pelanggan dapat diraih, maka semuanya– 
cash, profit dalam arti luas– dapat pula diraih. 
Namun bukan semata-mata kepuasan, melainkan 
kepuasan yang berbasis hubungan (relationship). 
Menurut kami, apabila kepuasan berbasis hubungan 
ini betul-betul berhasil diterapkan, niscaya terciptalah 
Customer-in-Love, yakni pelanggan-pelanggan yang 
merasa delighted sewaktu melangsungkan transaksi 
dengan perusahaan. Dan rupa-rupanya, banyak sekali 
manfaat di balik kepuasan yang sedemikian. 
Pertama, pengukuhan kredibilitas (credibility 
enchancement) di mana perusahaan dipercaya oleh 
pelanggan. Sebenarnya, kredibilitas adalah awal dari 
segala-galanya. Mudah dipahami, jika kredibilitas telah 
terbukti, barulah pelanggan sudi membeli ulang dan 
membeli silang, yang pada akhirnya menyebarkan 
kabar positif dari mulut ke mulut dan enggan pindah 
pada pesaing. Sebaliknya, minusnya kredibilitas–cepat 
atau lambat– akan memporak-porandakan perusahaan 
dan menggiring pelanggan pada pesaing. Punah dan 
musnahnya raksasa besar Arthur Andersen, Enron, dan 
Global Crossing adalah contoh konkretnya.
86 11 Jurus Bisnis 
Kami ulangi sekali lagi. Pelanggan yang delighted 
akan membeli ulang (continous purchase). Dari 
pedagang kaki lima hingga pengelola swalayan 
paham betul, hanya kondisi delighted-lah yang mampu 
membuat pelanggan datang dan datang lagi ke tempat 
mereka. Dan hal ini telah teruji belasan tahun di 
Matahari dan Kem Chicks. 
Selain itu, pelanggan delighted juga akan membeli 
silang (cross purchase). Yah, seandainya Anda merasa 
sreg dengan sepatu Nike, bukan mustahil Anda mau 
mengenakan produk Nike yang lain, semisal t-shirt, 
topi dan kacamatanya. Begitu ‘kan? Karena itulah, Grup 
Kalbe dan Grup Wings meluncurkan berbagai produk. 
Dengan harapan, pelanggan delighted-nya akan 
membeli silang. 
Kemudian, kabar positif mengenai perusahaan pun 
tersebar. Pelanggan delighted yang meniupkankannya 
dengan senang hati. Tanpa diminta sekalipun. Bukankah 
buzz sedemikian merupakan bentuk komunikasi yang 
luar biasa jitunya? Kami menamakannya dengan 
constructive buzz. Tetapi, hati-hati, pelanggan yang 
kecewa akan menjadi pembawa kabar negatif yang tidak 
kenal ampun. Memang, tidak semudah menghitungnya 
berapa rupiah. Namun sebagai pakar kepuasan 
pelanggan Handi Irawan coba mengumpamakan, 
untuk perbankan yang breast lebih dari 1 triliun, maka
Jurus 10 : Berani Membangun Integritas 
87 
perbedaan 10 persen dalam jumlah pelanggan delighted 
dapat bernilai puluhan miliar. 
Berikutnya, pelanggan delighted akan enggan 
terhadap pesaing (competitor resistance). Ketika 
menonton mobil F 1, seorang fans setia Michael 
Schumacher pastilah tidak mau mengalihkan 
pandangan pada pembalap lainnya. Penumpang setia 
Garuda Indonesia pastilah tidak mau beralih pada 
maskapai lainnya. Pembaca setia Republika pastilah 
tidak mau berlanggan surat kabar lainnya. 
Keenam, pelanggan yang delighted rela membayar 
dengan harga premium. Kami menyebutnya dengan 
cost intensitivity. Taksi Blue Bird di Jakarta sudah 
membuktikan hal ini, di mana pelanggannya siap 
membayar 30-40 persen lebih tinggi. Teman kami 
sangat menyukai batere Panasonic, padahal untuk itu 
mau tak mau ia mesti merogoh uang ekstra. 
Ketujuh, perusahaan yang dikelilingi pelanggan 
delighted, maka program pemasarannya akan jauh 
lebih efektif. Istilahnya, cutting effort. Tidak percaya? 
Perbedaan tingkat kepuasan sekitar 10 persen saja, 
akan menyebabkan perbedaan efektivitas iklan 
sekitar 30 persen. Artinya, perusahaan yang dikelilingi 
pelanggan yang kecewa, terpaksa mengucurkan biaya 
iklan lebih besar agar iklannya sama efektif. Misalnya, 
Garuda Indonesia punya pelanggan delighted 60 persen,
88 11 Jurus Bisnis 
sedangkan maskapai yang baru hanya 50 persen. Maka, 
iklan dari maskapai yang baru sebanyak 1 miliar akan 
sama efektifnya dengan iklan Garuda sebesar 750 juta. 
Perusahaan yang menggandeng pelanggan 
delighted, umumnya lebih efisien biaya operasinya. 
Ini adalah bentuk lain cutting effort. Kami paham, 
sepintas skenario ini sulit dipahami. Yah, bukankah 
untuk menjadi pelanggan delighted dibutuhkan 
investasi fasilitas, insentif, dan pelatihan memadai? Itu 
benar. Tapi, banyak studi menunjukkan, dalam jangka 
panjang seluruh investasi itu akan memangkas biaya 
pengulangan (re-do). Bayangkan seorang penjahit tiap 
hari menerima 5 orderan. Apabila sehari-hari rata-rata 
seorang pelanggan kembali gara-gara keteladanan si 
penjahit, maka berapa besar biaya dan waktu tambahan 
yang mesti dikorbankan? Selain itu, si penjahit akan 
kehilangan peluang meladeni pelanggan yang lain 
(opportunity cost). 
Kedelapan, pelanggan yang delighted akan solider 
dan atas musibah yang menimpa perusahaan (crisis 
tolerance). Mau bukti? Saat krisis 1998, BCA sempat 
dilanda rush. Namun apa yang diidam-idamkan 
dibisikkan oleh nasabahnya, “BCA, berbenahlah! Ketika 
you sudah siap nanti, kami akan datang kembali.” Dan, 
benar. Setelah restrukturisasi dan sosialisasi ke publikm 
terbukti bank itu kembali berjalan normal.
Jurus 10 : Berani Membangun Integritas 
89 
Dampak lain dari pelanggan yang delighted adalah 
dukungan dari jalur distribusi (channel support). 
Amatilah Kacang Garuda, Indomie, dan Dji Sam Soe. 
Tak disangkal, mereka dianugerahi pelanggan yang 
delighted. Dan tak disangka pula, mereka juga didukung 
oleh distributor. Logikanya sederhana saja. Distributor 
dengan antusias akan menyediakan produk yang 
mampu membuat pelanggan merasa delighted. 
Kesepuluh, stakeholder yang komitmen (committed 
stakeholder). Sepengetahuan kami, begitu perusahaan 
diiringi pelanggan yang delighted, maka seluruh 
pihak yang terkait (stakeholder) akan komit terhadap 
perusahaan tersebut. Termasuk karyawan, investor, 
supplier, konsultan, pemerintah, media, akademisi, 
sampai masyarakat awam. Lihat saja bagaimana 
Grup Astra Internasional dan Grup Agung Pedomoro 
diperlakukan oleh stakeholder-nya. Namun demikian, 
hal sebaliknya juga bisa terjadi. Tanpa pelanggan yang 
delighted, jangan harap stakeholder akan komit terhadap 
perusahaan. 
Kebetulan kesepuluh manfaat ini diawali dengan 
huruf C. Karena itu, kami melabelinya dengan 10 C’s 
Phenomena of Customer-in-Love.
90 11 Jurus Bisnis 
Bangunlah Asas Manfaat untuk Sesama 
Sekarang, sampailah kita pada bagian akhir buku 
ini. Syahdan cerita, senator bernama Evan diperintahkan 
Tuhan membuat bahtera (ark) layaknya Nabi Nuh demi 
menyelamatkan orang-orang dan hewan-hewan di 
sekitarnya. Evan pun menuruti perintah tersebut dan 
jadilah ark yang juga singkatan dari Act of Random 
Kindness alias kebaikan di mana saja. Inilah cuplikan 
film Evan Almighty yang sarat akan pesan moral di sana-sini. 
Saudaraku sekalian. Adapun topik yang akan 
kita bahas adalah mengenai kepedulian sosial dan 
kaitannya dengan bencana alam. Seperti yang kita 
maklum, belakangan ini negara kita tidak henti-hentinya 
ketiban bencana alam. Apa yang kita lihat, 
sungguh memprihatinkan nasib saudara-saudara kita 
yang kehilangan keluarga serta harta-bendanya. 
Namun ada sinyal cerahnya juga. Paling tidak 
simbol solidaritas sosial dengan serta-merta, baik itu 
dari kalangan masyarakat, artis, LSM, perusahaan dan 
lain. Tanpa menunggu komando dari pemerintah, 
bantuan berupa materi dan tenaga pun mengalir dan 
bergulir untuk korban bencana. Tentu saja, ini juga 
tidak terlepas dari anjuran dan ajaran agama untuk 
banyak-banyak beramal.
Jurus 10 : Berani Membangun Integritas 
91 
Tetapi, setelah bencana berlalu, akankah 
kepedulian sosial ini terus berlanjut? Sungguh, hal ini 
pantas Anda renungkan. Apabila Anda adalah pengelola 
atau pemilik perusahaan, sudahkah Anda memasukkan 
charity program dalam anggaran perusahaan? Apabila 
Anda adalah marketer independen, sudahkan Anda 
memasukkan sumbangan dalam daftar pengeluaran 
pribadi? Istilahnya, tanggung-jawab sosial (boleh juga 
diasosiasikan dengan creative capitalism). 
Hati-hati, tidak sedikit bisnis mengalami 
kemandekan karena mengabaikan dan melalaikan 
kepedulian sosial. Perusahaan atau individu yang 
pelit menyumbang lama-kelamaan akan terkesan 
negatif oleh berbagai kalangan. Akhirnya, mereka pun 
kehilangan dukungan bahkan bukan mustahil lenyap 
ditelan bumi. 
Asal tahu saja, ternyata aksi-aksi sosial dapat 
mendongkrak nama perusahaan atau marketer di mata 
stakeholder (brand awareness). Di samping itu, ia juga 
bisa memoles citra (brand image). Sehingga, perusahaan 
atau marketer dianggap lebih manusiawi dan tidak lagi 
dituding sebagai mesin pengeruk laba semata. Dengan 
kondisi sedemikian, pastilah perusahaan atau marketer 
akan lebih leluasa memutar roda bisnisnya. 
Mau contoh? Yoplait, salah satu merek yoguhrt, 
sibuk dengan kampanye, “Selamatkan penutup
92 11 Jurus Bisnis 
untuk menyelamatkan jiwa.” Sebenarnya mereka 
memerintahkan, “Beli yoghurt, lalu bersihkan dan 
kirimkan tutupnya.” Dengan mengirimkan tutupnya, 
berarti Anda telah menyumbang sepuluh sen untuk 
Yayasan Kanker Payudara Susan Komen. Terang saja 
Anda merasa bersalah apabila tidak menuruti, karena 
mereka juga berpesan, “Bila obatnya sudah ada di 
tangan Anda, akankah Anda membuangnya begitu 
saja?” Demikianlah cara mereka, bukan saja kreatif, tapi 
juga arif. Bukan saja kanan, tapi juga berkenan. 
Contoh lain, Microsoft. Konon, raksasa software 
ini sangat disirikin pesaing-pesaingnya karena 
dominasinya di pasar sudah kelewatan. Bahkan, 
beberapa tahun yang lalu Microsoft sempat geger 
karena tuduhan monopoli dari pemerintah Amerika. 
Nah, apakah setelah itu ujug-ujug Microsoft tamat 
riwayatnya? Ngggak juga. Sampai detik ini, Microsoft 
masih hidup dan sehat-walafiat. Percaya atau tidak, itu 
semua berkat dukungan stakeholder-nya. 
Apa sih yang telah dilakuakan Microsoft selama ini, 
sehingga ia tidak mungkin dilupakan oleh stakeholder-nya? 
Tak pelak lagi, perusahaan yang berdiri sejak 
1970-an ini terkenal murah hati perihal sumbang-menyumbang. 
Sudah puluhan miliar dolar yang 
mengucur dari kasnya atas nama program pendidikan 
dan kesehatan.
Jurus 10 : Berani Membangun Integritas 
93 
Malah Bill Gates, sang perintis perusahaan, sudah 
menyisihkan lebih dari 10 persen dari kekayaan 
pribadinya untuk yayasan sosial yang ia dan istrinya 
dirikan. Bill and Melinda Gates Foundation. Gosip 
terakhir, Bill Gates tengah mendedikasikan 80 persen 
waktunya untuk yayasan tersebut, bukan lagi untuk 
Microsoft. Jadi, jangan heran, isu apa pun yang 
menerjang Microsoft, perusahaan ini tetap berdiri 
tegar. Makanya, seorang motivator pernah mewanti-wanti, 
“The more you give, the more you get.” Semakin 
banyak memberi, semakin banyak pula menerima. 
Jelas, Anda tidak memiliki kekuatan laiknya Nabi 
Nuh. Jelas, Anda tidak memiliki kekayaan laiknya Bill 
Gates. Namun, toh Anda memiliki kemampuan untuk 
memberi manfaat kepada sesame (benefits). Inilah nilai 
tambah Anda sebagai marketer.
94 11 Jurus Bisnis
Jurus 11 
Berani BERBAGI 
“Cara melibatkan Tuhan dalam membesarkan bisnis 
kita adalah dengan berbagi.” 
(Ambo Tang Tibi) 
Charity 
Pepatah Belanda mengatakan, “Van ieder mens is 
iets leren”. Artinya, dari setiap orang kita bisa belajar 
sesuatu. 
Disengaja atau pun tidak disengaja, saya belajar 
banyak dari Puspo Wardoyo, pendiri Wong Solo, yang 
sekali waktu dinobatkan sebagai waralaba terbaik di 
Indonesia. Terlepas dari segala kekurangannya, kini 
restoran Wong Solo sudah berjumlah 40-an outlet, 
bahkan segera merambah negeri jiran, Malaysia dan 
Singapura. 
Uniknya, selain pengusaha, ia dikenal sebagai ikon 
poligami di Indonesia. Istrinya empat. Bahkan seorang 
pengusaha setengah bergurau mengatakan, Puspo itu 
singkatan dari Pusat Poligami! Ah, ada-ada saja. Tetapi, 
kali ini saya akan berbagi rahasia kesuksesan Puspo 
dalam berbisnis, bukan dalam berpoligami tentunya.
96 11 Jurus Bisnis 
Cerita punya cerita, salah satu kunci keberhasilan 
bisnis Puspo ternyata terletak kesediannya untuk 
berderma (charity). Ia mengaku, 30 % dari laba. Dahsyat! 
Saya pikir, dibutuhkan keberanian, keyakinan dan 
kepekaan nurani yang luar biasa untuk menyisihkan 
pendapatan sedemikian besar. Sekadar catatan, 
agama menganjurkan dan mengajarkan 2.5 % hingga 
10 % (charity merupakan bentuk dari syukur atas 
keberhasilan bisnis atau harta yang dititipkan Tuhan 
kepada kita). 
Bill Gates, sang perintis 
Microsoft yang kebetulan 
manusia terkaya di dunia, 
juga menyisihkan lebih 
dari sepuluh persen dari 
kekayaan pribadinya untuk 
yayasan sosial yang ia 
dan istrinya dirikan, Bill 
and Melinda Gates Foundation. Agak mirip dengan 
pendahulunya, Andrew Carnegie, John Rockeffeler, 
dan Henry Ford. Kabar terakhir, bahkan Bill telah 
mendedikasikan 80 persen waktunya untuk yayasan 
tersebut, bukan lagi untuk Microsoft. 
Bill Gates berani mendedikasikan 
80 persen waktunya untuk berbagi. 
Hmm, itu belum seberapa. Warren Buffett, seorang 
investor kenamaan yang kebetulan manusia nomor dua 
terkaya di dunia, malah member donasi kepada Bill and
11 jurus bisnis
11 jurus bisnis
11 jurus bisnis
11 jurus bisnis
11 jurus bisnis
11 jurus bisnis
11 jurus bisnis
11 jurus bisnis
11 jurus bisnis
11 jurus bisnis

More Related Content

Similar to 11 jurus bisnis

Karakter dan kepemimpinan
Karakter dan kepemimpinanKarakter dan kepemimpinan
Karakter dan kepemimpinanjamaluddink1
 
Mega Selling Rahasia Seorang Penjual Ulung
Mega Selling   Rahasia Seorang Penjual UlungMega Selling   Rahasia Seorang Penjual Ulung
Mega Selling Rahasia Seorang Penjual UlungEko Mardianto
 
PPT presentasi materi tentang dunia pendidikan
PPT presentasi materi tentang dunia pendidikanPPT presentasi materi tentang dunia pendidikan
PPT presentasi materi tentang dunia pendidikansejatiningurip1
 
born_to_win.ppt
born_to_win.pptborn_to_win.ppt
born_to_win.pptpadatimu
 
Mega selling david-cowper
Mega selling david-cowperMega selling david-cowper
Mega selling david-cowperSugih Nugraha
 
Kiyosaki retire young retire rich
Kiyosaki retire young retire richKiyosaki retire young retire rich
Kiyosaki retire young retire richSyamsul Noor
 
3 org-kaya-rahasia-mereka
3 org-kaya-rahasia-mereka3 org-kaya-rahasia-mereka
3 org-kaya-rahasia-merekaORCHIDSIGN
 
Surat Cinta Anne Ahira 02
Surat Cinta Anne Ahira 02Surat Cinta Anne Ahira 02
Surat Cinta Anne Ahira 02Amat Bejo
 

Similar to 11 jurus bisnis (9)

Karakter dan kepemimpinan
Karakter dan kepemimpinanKarakter dan kepemimpinan
Karakter dan kepemimpinan
 
Mega Selling Rahasia Seorang Penjual Ulung
Mega Selling   Rahasia Seorang Penjual UlungMega Selling   Rahasia Seorang Penjual Ulung
Mega Selling Rahasia Seorang Penjual Ulung
 
PPT presentasi materi tentang dunia pendidikan
PPT presentasi materi tentang dunia pendidikanPPT presentasi materi tentang dunia pendidikan
PPT presentasi materi tentang dunia pendidikan
 
born_to_win.ppt
born_to_win.pptborn_to_win.ppt
born_to_win.ppt
 
Mega selling david-cowper
Mega selling david-cowperMega selling david-cowper
Mega selling david-cowper
 
Kiyosaki retire young retire rich
Kiyosaki retire young retire richKiyosaki retire young retire rich
Kiyosaki retire young retire rich
 
Managing Achievement
Managing AchievementManaging Achievement
Managing Achievement
 
3 org-kaya-rahasia-mereka
3 org-kaya-rahasia-mereka3 org-kaya-rahasia-mereka
3 org-kaya-rahasia-mereka
 
Surat Cinta Anne Ahira 02
Surat Cinta Anne Ahira 02Surat Cinta Anne Ahira 02
Surat Cinta Anne Ahira 02
 

More from ORCHIDSIGN

Bina gerak tuna daksa hermawan
Bina gerak tuna daksa hermawanBina gerak tuna daksa hermawan
Bina gerak tuna daksa hermawanORCHIDSIGN
 
97 langkah sukses no 1 search engine
97 langkah sukses no 1 search engine97 langkah sukses no 1 search engine
97 langkah sukses no 1 search engineORCHIDSIGN
 
Aku tak sekuat superman 082155969038
Aku tak sekuat superman 082155969038Aku tak sekuat superman 082155969038
Aku tak sekuat superman 082155969038ORCHIDSIGN
 
Implementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojk
Implementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojkImplementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojk
Implementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojkORCHIDSIGN
 
Alat indentifikasi hiperaktif hermawan
Alat  indentifikasi hiperaktif hermawanAlat  indentifikasi hiperaktif hermawan
Alat indentifikasi hiperaktif hermawanORCHIDSIGN
 
Imajinasi untuk meningkatkan kecerdasan tunagrahita
Imajinasi untuk meningkatkan kecerdasan tunagrahitaImajinasi untuk meningkatkan kecerdasan tunagrahita
Imajinasi untuk meningkatkan kecerdasan tunagrahitaORCHIDSIGN
 
Generasi muda yang membangun
Generasi muda yang membangunGenerasi muda yang membangun
Generasi muda yang membangunORCHIDSIGN
 
Logo logo karya hermawan
Logo   logo karya hermawanLogo   logo karya hermawan
Logo logo karya hermawanORCHIDSIGN
 
Reformasi merah
Reformasi  merahReformasi  merah
Reformasi merahORCHIDSIGN
 
Banjir darah di tegal kuru
Banjir darah di tegal kuruBanjir darah di tegal kuru
Banjir darah di tegal kuruORCHIDSIGN
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran semester 1 2
Rencana pelaksanaan pembelajaran semester 1   2Rencana pelaksanaan pembelajaran semester 1   2
Rencana pelaksanaan pembelajaran semester 1 2ORCHIDSIGN
 
The master one
The master oneThe master one
The master oneORCHIDSIGN
 
Awal pertikaian
Awal pertikaianAwal pertikaian
Awal pertikaianORCHIDSIGN
 
01 pengertian filsafat-ilmu
01 pengertian filsafat-ilmu01 pengertian filsafat-ilmu
01 pengertian filsafat-ilmuORCHIDSIGN
 
02 teori kuantum_radiasi_[compatibility_mode]
02 teori kuantum_radiasi_[compatibility_mode]02 teori kuantum_radiasi_[compatibility_mode]
02 teori kuantum_radiasi_[compatibility_mode]ORCHIDSIGN
 
20120618142403 etika berbeda-pendapat-dan-keyakinan
20120618142403 etika berbeda-pendapat-dan-keyakinan20120618142403 etika berbeda-pendapat-dan-keyakinan
20120618142403 etika berbeda-pendapat-dan-keyakinanORCHIDSIGN
 

More from ORCHIDSIGN (20)

Bina gerak tuna daksa hermawan
Bina gerak tuna daksa hermawanBina gerak tuna daksa hermawan
Bina gerak tuna daksa hermawan
 
97 langkah sukses no 1 search engine
97 langkah sukses no 1 search engine97 langkah sukses no 1 search engine
97 langkah sukses no 1 search engine
 
Aku tak sekuat superman 082155969038
Aku tak sekuat superman 082155969038Aku tak sekuat superman 082155969038
Aku tak sekuat superman 082155969038
 
Cahaya batara
Cahaya bataraCahaya batara
Cahaya batara
 
Implementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojk
Implementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojkImplementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojk
Implementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojk
 
HERMAWAN
HERMAWANHERMAWAN
HERMAWAN
 
Alat indentifikasi hiperaktif hermawan
Alat  indentifikasi hiperaktif hermawanAlat  indentifikasi hiperaktif hermawan
Alat indentifikasi hiperaktif hermawan
 
Imajinasi untuk meningkatkan kecerdasan tunagrahita
Imajinasi untuk meningkatkan kecerdasan tunagrahitaImajinasi untuk meningkatkan kecerdasan tunagrahita
Imajinasi untuk meningkatkan kecerdasan tunagrahita
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
Generasi muda yang membangun
Generasi muda yang membangunGenerasi muda yang membangun
Generasi muda yang membangun
 
Logo logo karya hermawan
Logo   logo karya hermawanLogo   logo karya hermawan
Logo logo karya hermawan
 
Reformasi merah
Reformasi  merahReformasi  merah
Reformasi merah
 
Banjir darah di tegal kuru
Banjir darah di tegal kuruBanjir darah di tegal kuru
Banjir darah di tegal kuru
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran semester 1 2
Rencana pelaksanaan pembelajaran semester 1   2Rencana pelaksanaan pembelajaran semester 1   2
Rencana pelaksanaan pembelajaran semester 1 2
 
The master one
The master oneThe master one
The master one
 
Awal pertikaian
Awal pertikaianAwal pertikaian
Awal pertikaian
 
Alquran1
Alquran1Alquran1
Alquran1
 
01 pengertian filsafat-ilmu
01 pengertian filsafat-ilmu01 pengertian filsafat-ilmu
01 pengertian filsafat-ilmu
 
02 teori kuantum_radiasi_[compatibility_mode]
02 teori kuantum_radiasi_[compatibility_mode]02 teori kuantum_radiasi_[compatibility_mode]
02 teori kuantum_radiasi_[compatibility_mode]
 
20120618142403 etika berbeda-pendapat-dan-keyakinan
20120618142403 etika berbeda-pendapat-dan-keyakinan20120618142403 etika berbeda-pendapat-dan-keyakinan
20120618142403 etika berbeda-pendapat-dan-keyakinan
 

Recently uploaded

ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUsayangkamuu240203
 
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptxPernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx20931002
 
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBambu hoki88
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptxlulustugasakhirkulia
 
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.nuranisasignature
 
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNajlaNazhira
 
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxAnissaPratiwi3
 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTRikoMappedeceng1
 
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptPelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptJhonSutarka1
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...syafiraw266
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...unikbetslotbankmaybank
 
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.pptSistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.pptIka Putri
 
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita taniAdministrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tanikwtkelurahanmekarsar
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesialangkahgontay88
 
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaAPAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaMichael Rada
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxMuhammadDidikJasaGb
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...FORTRESS
 
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptxbahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptxZainalArifin848408
 

Recently uploaded (20)

ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
 
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptxPernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
 
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
 
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
 
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
 
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
 
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptPelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
 
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
 
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.pptSistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
 
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita taniAdministrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
 
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaAPAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
 
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptxbahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
 

11 jurus bisnis

  • 1.
  • 2. 11 Jurus Berani Bisnis Penulis: Ambo Tang Tibi Abdul Hakim El Hamidy Editor: Lira Silvia Lay Out isi & Desain Cover: @sonapurwa Penerbit : Perum. Kota Mas Asri No. 2 Cimahi Bandung Jawa Barat Telp. 08164650309 email: aahakim_78@yahoo.com Cetakan Pertama, Agustus 2013 ISBN : 978-602-17744-3-4 Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang mengcopy dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun tanpa seizin tertulis dari penerbit All rights reserved
  • 3. Prakata 3 Prakata Perjalanan manusia dalam mengarungi kehidupan dan karier diibaratkan seperti mendaki gunung yang mendaki gunung yang menjulang tinggi. Itulah kira-kira konsep Paul Stolz tentang Adversity Quetion (AQ) yang kurang lebih mengelompokkan manusia ke dalam tiga golongan dilihat dari cara mereka mendaki, yakni quitters (yang telah menyerah), campers (si pembuat kemah), dan climbers (si pendaki). Quitters ialah orang yang mudah menyerah kalau ditantang kesulitan, menghindari tanggung jawab, gampang mundur dan berhenti. Baginya bekerja hanya untuk hidup mencukupi kebutuhan fisiologisnya. Campers, orang yang mudah puas dengan pencapaiannya. Ia berada dalam area nyaman (comport zone) memutuskan berhenti lalu membuat kemah sebelum mencapai puncak. Climbers, orang yang menyerah serta selalu punya dorongan dan motivasi yang tak ada habis-habisnya sampai ke puncak. Bagi wirausahawan konsep ini sangat relevan, bukankah banyak kegagalan yang diderita oleh para wirausahawan? Seperti bunyi pepatah, “Keberhasilan adalah kegagalan yang menampakkan wajah aslinya”. Begitu juga kata Sir Wiston Curchil, “Kalau
  • 4. 4 11 Jurus Bisnis ini merupakan berkah, pastilah ia menyembunyikan secara sempurna.” Angka-angka tentang kegagalan menunjukkan hal-hal yang mencengangkan. Satu dari lima bisnis mengalami kegagalan. Namun banyak para wirausahawan yang gagal ternyata tak kapok, mereka bangun lagi dan mencoba dengan bisnis yang sama. Ibarat sebuah gunung, maka sukses seorang wirausahawan yang mengundang decak kagum dari masyarakat, diraih dengan susah payah setelah melewati berbagai kegagalan. Soeharti yang memulai jaringan resto ayam goreng kremesnya dari penjual ayam kaki lima, atau Pak Sholeh juragan Soto Bangkong yang memulai usahanya dari gerobak keliling, mengalami digusur, diusir dari tempat kontrak sebelum akhirnya mengokohkan jangkar bisnisnya. Penjelasan di atas, adalah sebuah pengantar tentang bagaimana sesungguhnya kita harus mem-bangun mental sukses menjadi seorang pengusaha. Bisnis adalah sebuah pertarungan dahsyat, namun tidak seseram yang dibayangkan. Bukankah Anda melihat bagaimana mereka yang telah sukses membangun bisnisnya merasakan kenikmatan berupa absolute financial freedom, bahkan absolute time freedom? Bagaimana cara membangun mental pengusaha tersebut? Insya Allah, buku ini akan menggiring Anda untuk sampai ke sana. Dengan 11 Jurus Berani Bisnis di
  • 5. Prakata 5 buku ini, semoga Anda menjadi “pemberani”, ya berani untuk memutuskan berbisnis sekarang juga! Bandung, Juni 2013 Ambo Tang Tibi Abdul Hakim El Hamidy
  • 6. 6 11 Jurus Bisnis
  • 7. Daftar Isi 7 Daftar Isi Prakata 3 Jurus 1# Berani Gagal, Berani Sukses~ 9 Jurus 2# Berani Sebarkan Kartu Nama~ 19 Jurus 3# Berani Bisnis Tanpa Modal~ 23 Jurus 4# Berani Meneladani Bisnis Muhammad Saw~ 29 Jurus 5# Berani Tampil Beda~ 39 Jurus 6# Berani Mendengar Suara Konsumen~ 45 Jurus 7# Berani Berkompetensi~ 53 Jurus 8# Berani Berkomunikasi~ 59 Jurus 9# Berani Kreatif~ 67 Jurus 10# Berani Membangun Integritas~ 83 Jurus 11# Berani Berbagi~ 95 Rujukan Pendamping 101 Tentang Penulis 102
  • 8. 8 11 Jurus Bisnis
  • 9. Jurus 1 BERANI GAGAL, BERANI SUKSES “Berani gagalmu dalam proses, mental hebat untuk sukses” (Abdul Hakim El Hamidy) You’re is King You’re is King. Ya, Anda adalah RAJA. Raja bagi diri Anda sendiri. Bagaimana Anda bisa memenangkan kehidupan, bukan dikalahkan kehidupan. Seberapa kuat Anda memenangkannya, sedahsyat itu pula Anda akan mampu mendamaikan kehidupan yang keras. Kata Prie GS, “Hidup ini keras, maka gebuklah!”. Ya, Anda harus “menggebuk” kehidupan ini jika terasa kehidupan ini mengeras kepada Anda. Siaaap??? Jika mengingat kata “king”, saya jadi ingat novelis dunia bernama STEPHEN KING. King, melalui cerita hidupnya, mengajarkan kepada saya dan Anda tentang makna kegagalan sebagai sebuah pembelajaran untuk kesuksesan.
  • 10. 10 11 Jurus Bisnis Anda penasaran dengan cerita King? Ini rangkaian cerita hidupnya. • King, ditinggalkan ayahnya ketika berusia tiga tahun. King dan kakaknya dibesarkan oleh ibunya yang bekerja di restoran untuk menghidupi mereka. • Di usia tujuh tahun, King telah menulis cerpen pertamanya. Ia telah menjadi penggemar film horor di masa remaja. Selama di sekolah menengah, ia tidak begitu istimewa. Ia bukan orang terpandai atau orang terbodoh di kelasnya. • Di tahun pertamanya di universitas, ia berhasil menyelesaikan novel pertamanya. Ia menyerahkannya kepada penerbit, tetapi ditolak. Penerbit menolak novelnya dengan reaksi yang buruk, yakni membuang buku itu. Di waktu lain, ia berhasil menjual ceritanya yang lain hanya dengan harga US$ 35. • Di bulan Juni 1970, King lulus dari Universitas Maine dengan gelar sarjana muda sastra Inggris dan ijazah untuk mengajar di sekolah menengah. Karena tidak berhasil menjadi guru, ia menerima pekerjaan tidak tetap sebagai buruh di sebuah industri pakaian. Bahkan, ia pun mau bekerja sebagai penjaga pom bensin untuk upah sebesar US$1.25 per jam.
  • 11. Jurus 1 : Berani Gagal, Berani Sukses 11 • Di bulan Januari 1971, ia menikah. King memenuhi kebutuhan hidupnya dengan uang hasil penjualan cerpennya ke majalah pria dan uang simpanannya. Bahkan, di satu waktu, ia harus memakai uang pinjaman dari siswa istrinya. • Di musim gugur tahun 1971, ia berhasil mendapat pekerjaan sebagai guru di Akademi Hampden dengan pendapat US$ 6,400 per tahun. Ia menulis cerpen di malam hari dan di akhir minggu. Ia terus menulis cerpen dan novel untuk menaikkan pendapatannya. Kebanyakan dari hasil karyanya ditolak. • Suatu hari, ia mulai menulis sebuah cerita tentang gadis remaja bernama Carietta White. Setelah menyelesaikan beberapa halaman dan mengingat banyaknya penolak yang telah ia alami, ia berpendapat bahwa cerita ini tidak bagus. Ia remas kertas itu dan dilemparnya ke tempat sampah. Istrinya mengambil kertas-kertas itu, membacanya dan mendorong dia untuk menyelesaikanya. Akhirnya, novel itu selesai di bulan Januari 1973. • Novel itu sangat menarik bagi para penerbit. Akhirnya, hak untuk menerbitkan novel yang berjudul Carrie itu diperoleh New American Library seharga US$ 400,000,00 pada tanggal 12 Mei 1973. Dengan pendapat sebesar itu, Stephen King memutuskan akan mengoftimalkan waktunya
  • 12. 12 11 Jurus Bisnis untuk menulis novel dan berhenti mengajar. Sekarang, Stephen King adalah pengarang buku paling sukses. Bukunya telah diterjemahkan ke dalam 33 bahasa, diterbitkan di 35 negara, dan telah dicetak lebih dari seratus juta buku. • Pada satu waktu, kelima bukunya pernah masuk dalam daftar “New York Times Best Sellers”. Menurut majalah Forbes, ia adalah pengarang terkaya di dunia. Di tahun 1996 saja, pendapatannya sebesar US$ 84 juta. Banyak hasil karyanya yang telah difilmkan ke layar lebar, antara lain: Carrie, The Dead Zone, The Sining, Christine, Salem’s Lot, Firestarter, Cujo, Misery, The Shawshank Redemtion, dan The Green Mile. Sangat inspiratif! KING, telah menjadi RAJA bagi dirinya. Ia melalui desakan sang istri, mampu menguatkan dirinya untuk terus menulis dan tidak menggubris lagi penolakan. Penolakan itu baginya tidak selamanya kabar buruk, ia adalah kabar baik untuk meningkatkan kualitas diri. Stephen King telah menjadi raja bagi dirinya Demikian halnya dalam bisnis, jika Anda mampu mengubah mindset kegagalan dalam perjalanan bisnis Anda sebagai sebuah pembelajaran, niscaya Anda akan menjadi RAJA bagi bisnis Anda kelak.
  • 13. Jurus 1 : Berani Gagal, Berani Sukses 13 Anda mungkin sedikit bertanya,”Apa kaitannya KING sebagai PENULIS, dengan pembahasan tentang JURUS BISNIS ini?” Untuk pertanyaan Anda ini, saya ingin mengutip kata-kata Bambang Trim, “Writing is bussiness not a job.” Ya, menulis adalah bisnis bukan pekerjaan. Ungkapan ini mesti Anda pahami secara proporsional, jangan ditelan mentah-mentah. Ya, menulis adalah bisnis, jika Anda sudah memasuki dunia profesional. Anda akan mengenal nego dengan penerbit, berapa 1 buku Anda dihargai oleh penerbit. Atau Anda menjadi ghost writer, berapa nilai atas buku yang Anda ghost writingi. Atau, berapa royalti yang Anda terima atas naskah Anda. Di sini saya tidak akan membahasnya. Saya akan bahas di buku saya selanjutnya “The Secret of Writerpreneur”. Yang ingin saya sampaikan kepada Anda adalah, KING seorang penulis yang mampu menjadi seorang profesional. Dengan mentalitasnya ia mampu menempatkan dirinya sebagai RAJA. Bayangkan saja, 84 juta dolar Amerika, menjadi penghasilan King ketika itu dari menulisnya. Tidakkah itu sebuah bisnis dari sebuah tulisan yang menakjubkan? King, bisa sampai ke tahap ini tak lain karena ia mampu merajai dirinya, melalui proses, siap ditolak, siap gagal, dan siap-siap menghadapi hal buruk lainnya.
  • 14. 14 11 Jurus Bisnis Menyalakan Lampu Apa yang Anda sukai, GELAP atau TERANG? Ah, sebenarnya ini pertanyaan yang nggak perlu dipertanyakan, karena jawabannya pasti, “Saya suka TERANG.” Namun, pertanyaan ini saya munculkan kepada Anda, sebagai sebuah renungan bahwa betapa indahnya terang, dan betapa tidak enaknya gelap. “Gelap” yang saya maksud adalah “kegagalan”, sedangkan “terang” adalah kesuksesan. Dan, di sini mari kita memaknai kegagalan dan berusaha menyalakannya sehingga kelak gelap itu berubah menjadi terang. Jangan sampai habis gelap terbitlah gelap. Hehe. Sesungguhnya, bagi pribadi-pribadi dahsyat, ia tidak mengenal kegelapan. Gelap baginya adalah jalan menuju terang. Maaf, jangan sampai Anda salah tafsir terhadap ungkapan ini. Saya bukanlah “pengusung kegelapan”, tapi saya justru ingin menggiring kita agar mampu melihat kegelapan dari sisi yang lain. Kegelapan dibutuhkan, agar mengerti artinya terang. Kegagalan dibutuhkan, agar memahami betapa indahnya kesuksesan. Tahukah Anda, wahai sahabat yang berani, Thomas Alpa Edison memerlukan 9997 kegagalan dalam percobaannya sebelum berhasil menemukan lampu yang menyala. Bayangkan...9997
  • 15. Jurus 1 : Berani Gagal, Berani Sukses 15 kali! Sebuah percobaan yang spektakuler. Mungkin, jika saya dan Anda menjadi Edison ketika itu, akan mundur dalam hitungan kurang dari 100 kali percobaan, sebelum menemukan lampu. Jika Edison telah melakukan 9997, apakah Anda harus meniru Edison untuk melakukan kegagalan puluhan ribu kali? Ya, tentu saja tidak! Yang perlu Anda lakukan adalah belajar, berguru, bekerjasama dengan Edison dan bertanya bagaimana Edison melakukannya? Hasilnya tidak sampai satu hari Anda sudah berhasil membuat lampu yang bisa menyala. Edison sukses setelah melakukan uji coba selama 9997 kali Begitu juga halnya dengan bisnis, jika Anda melakukan sebuah kesalahan sehingga Anda gagal, jangan sampai Anda mengulang kesalahan yang sama, cukuplah kegagalan itu menjadi pelajaran berharga bagi Anda, sehingga akhirnya mengantarkan Anda menjadi seorang yang sukses, yang mampu menyalakan bisnis Anda. Gagal = Sukses, adalah rumus bagi Anda yang mampu mengubah kegagalan menjadi kesuksesan, menghapus “dosa” bisnis Anda di masa lalu, lalu menggantinya dengan perbaikan dan manajemen yang dahsyat.
  • 16. 16 11 Jurus Bisnis Anda setuju denga pendapat saya? Jika ya acungkan tangan Anda, lalu teriakkan dalam hati, “SEPAKAAAT!” (maaf jangan sampai berteriak keras dan terdengar yang lain, nanti berbahaya. Hehe) Membangun Energi Positif “Mengapa saya pernah melakukan suatu usaha yang saya yakin nilainya 200 juta tapi balasannya hanya 100 juta, ke manakah nilai usaha saya yang 100 lagi? Apakah mungkin usaha saya di-corrupt oleh semesta?” Baiklah, ketika kita mengalami hal demikian, mungkin sebagian di antara kita akan berkata, “Ini sudah takdir yang penting mah usaha, sedangkan hasil urusan Allah saja.” Benar sekali tentunya pernyataan tersebut. Namun sahabatku, Anda tak perlu khawatir, sisa usaha Anda yang bernilai 100 juta tersebut insya Allah pasti akan kembali kepada Anda, dan mungkin dalam bentuk yang tidak pernah Anda perkirakan sebelumnya. Anggap saja energi Anda yang berjumlah 100 juta tersebut berstatus sebagai energi potensial, yang sewaktu-waktu akan dicairkan oleh Allah dari semesta untuk Anda. Yakinlah bahwa energi positif tersebut mungkin saat ini masih dibutuhkan oleh orang lain, masih dibutuhkan oleh mereka di belahan dunia lain, sehingga energi Anda bermanfaat bagi semesta, dan semesta
  • 17. Jurus 1 : Berani Gagal, Berani Sukses 17 pun mengembalikannya kepada Anda dengan berlipat ganda. Tidak hanya 100 juta yang dikembalikan tetapi lebih lagi sebab sudah “plus” bunganya atau plus “bagi hasil” dari investasi energi positif Anda. Jadi, jangan sungkan-sungkan jika Anda merasakan bahwa energi potensial yang kembali kepada Anda belum utuh, maka segera niatkan saja energi Anda tersebut untuk menolong si A, si B, dan seterusnya. Sehingga akan sangat bijaksana ketika Anda merasa energi Anda belum berbalas utuh, lalu Anda pun berdoa kepada Allah untuk tujuan yang mulia, dan untuk pengampunan dosa-dosa Anda. Tentunya bisa pula sisa energi Anda tersebut diniatkan untuk menolong diri Anda dari dosa-dosa di masa lalu. Yakinlah bahwa energi positif Anda bisa digunakan untuk menghapus dosa-dosa Anda yang telah lalu. “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS. Al- Ahzab [33]: 33) Jadi, intinya, manfaatkanlah energi potensial yang Anda miliki agar segera berputar untuk menjadi manfaat bagi semesta. Kalau energi itu bermanfaat bagi universal secara maksimal maka Anda akan sangat diuntungkan. Jangan biarkan energi potensial Anda
  • 18. 18 11 Jurus Bisnis tidak bergerak secara tidak terarah, apalagi kalau hanya berwujud potensi yang tidak jelas. Gunakan kekuatan niat yang Anda miliki. Hati-hati, jangan sampai energi potensial Anda hilang hanya karena menyeimbangkannya dengan energi negatif yang kadang Anda sendiri tidak ngeh ketika sedang mengobral energi negatif tersebut. Ingatlah baik-baik bahwa energi negatif yang Anda tanam tersebut bisa berasal dari prasangka negatif, gosif, keluh kesah, dan murka amarah. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (QS. 2: 264)
  • 19. Jurus 2 Berani SEBARKAN KARTU NAMA “Tidak setiap yang murah dan mudah tidak bernilai. Murah dan mudah itulah nilainya.” (Abdul Hakim El Hamidy) Pentingkah Kartu Nama? Kartu nama bukan hanya penting, tapi amat sangat penting. Saya punya beberapa alasan yang menurut saya penting dan rasional. Inilah di antaranya: • Dalam skenario pemasaran, kartu nama ini berfungsi sebagai salah satu alat bantu dalam menjual sesuatu. • Seorang pengusaha pernah mengatakan, andaikata Anda adalah buku, maka kartu nama adalah pengantarnya. Untuk menelusuri intisari buku, kita dapat menjajakinya melalui kata pengantar, meskipun hanya sekilas. • Pembicara kelas dunia, Tom Peters, berpendapat bahwa kartu nama itu tak ubahnya seperti
  • 20. 20 11 Jurus Bisnis kemasan, yang sedikit-sedikit dapat menentukan apakah produk itu layak dipercaya atau tidak. • Roger Konopasek berpesan, pesona kartu nama terletak pada sifatnya yang murah, mudah (maksudnya, mudah dibawa), dan meriah (meriah dalam arti kaya akan informasi). • Efesiensi waktu. Misalnya, jika orang menanyakan berapa no. HP, alamat, dan seabrek pekerjaan Anda, Anda tinggal menyodorkan kartu nama Anda. Jadi, Anda sudah hemat menulis dan berbicara. Nah, dari alasan-alasan di atas Anda sudah bisa menyimpulkan bahwa kartu nama itu sangat penting. Ibaratnya, kartu nama itu adalah jalan untuk menyampaikan kepada tujuan, atau proposal menuju pembahasan. Saya ingin memberi contoh beberapa tokoh dan aksi ‘gila’ berkaitan dengan kartu nama. • Billi Lim, seorang motivator asal Asia, acapkali memberikan kartu namanya dua atau tiga kali kepada orang yang sama. • Joe Girard, salesman paling besar di dunia yang tercatat di Guiness Book of World Record selama belasan tahun, suatu hari di sebuah stadion sepakbola melemparkan kartu namanya ke udara
  • 21. Jurus 2 : Berani Sebarkan Kartu Nama 21 setiap kali penonton bersorak dan melompat. Hal ini membuat penonton penasaran. Mereka pun berhamburan mengutip kartu namanya. Walaupun awalnya, banyak orang yang mencap Girard sebagai orang sableng bin gendeng, tapi akhirnya mereka pun tetap tergerak untuk mengetahui, apa yang telah dihamburkannya itu. Buat dan Sebarkan ! Setelah Anda membaca penjelasan di atas, Anda sudah bisa menyimpulkan pentingnya kartu nama. Lalu apa yang harus Anda lakukan? Ya, segera BUAT KARTUN NAMA, lalu SEBARKAN. O ya, tentunya dalam hal menyebarkan kartu nama, aksi-aksi gila yang telah disebutkan sebelumnya mereka lakukan tidak sepenuhnya harus Anda tiru. Anda punya cara sendiri untuk membagikan kartu nama. Misalnya, ketika bertemu dengan orang di kantor, Anda ngobrol santai, lalu berikan kartu nama Anda kepadanya. Atau, dalam seminar yang Anda hadiri, Anda membagikannya kepada peserta seminar setelah selesai acara. Ya, intinya mah terserah Anda saja!
  • 22. 22 11 Jurus Bisnis
  • 23. Jurus 3 Berani BISNIS TANPA MODAL “Modal tidaklah penting dalam bisnis, tapi yang penting adalah keberanian untuk memulai.” (AMBO TANG TIBI) Mungkinkah Berbisnis Tanpa Modal? Banyak orang urung menjadi wirausahawan karena terkendala modal. Saat memutuskan untuk berbisnis, orang akan selalu berpikir tentang berapa modal yang dibutuhkan? Contoh saja, untuk membuka warung makan tenda. Pasti yang terpikir adalah membeli segala hal, mulai dari alat makan, meja kursi, alat masak, tenda hingga rombong seisinya. Mungkin dibutuhkan lebih dari Rp 5 juta. Ini masih murah. Tapi kalau memutuskan membeli warung makan franchise? Bisa jadi kocek yang dirogoh semakin dalam. Menjadi pertanyaan, mungkinkah memulai bisnis tanpa modal? Mungkin saja! Anda hanya perlu rahasianya. Sudah banyak orang sukses berbisnis tanpa modal berupa cash money yang besar.
  • 24. 24 11 Jurus Bisnis • Sebut saja Purdi E. Chandra dengan jaringan Primagama-nya. Purdi hanya mengandalkan kemampuan melobinya, sekaligus kecerdikan untuk memulai usaha. • Howard Schultz, pemilik Starbucks jaringan kedai kopi. Tadinya yang bersangkutan adalah eksekutif papan atas. Waktu dia mendapat tugas ke Seattle, dan minum kopi di Starbucks, dia jual impiannya untuk membuka cabang di seluruh Amerika, bahkan di seluruh dunia. Setelah proses yang lama, pemiliknya setuju untuk mempekerjakan Howard dengan bayaran yang jauh lebih kecil dari gajinya sebagai eksekutif papan atas. Howard setuju dan pindah ke Seattle. Kemudian dia belajar semua jurus yang ada dan menganjurkan pemiliknya untuk membuka cabang. Ketika pemiliknya agak segan untuk membuka banyak cabang, Howard menawarkan akan buka sendiri dan pemilik lama ikut jadi pemegang saham. Pemilik setuju dan jadi pemegang saham. Ketika waktu berlalu dan pemilik Starbucks tidak mau melanjutkan lagi usahanya, Starbucks ditawarkan kepada Howard dengan harga yang sangat tinggi. Howard setuju dan mencari modal dari sekian banyak kenalannya. Jadilah Starbucks miliknya, berkembang pesat jadi banyak, go public dan menyebar ke seluruh dunia.
  • 25. Jurus 3 : Berani Bisnis Tanpa Modal 25 Rahasia Bisnis Tanpa Modal Rahasia #1 Lakukan bisnis jasa Saat mencari ide usaha, Anda dapat memilih: menjual barang atau jasa. Menjual barang memerlukan banyak modal. Anda perlu membeli barang lebih dulu dan kemudian dijual kembali. Contohnya pada bisnis ritel, membuat toko kelontong, grosiran sembako. Atau memproduksi barang dulu baru lalu menjualnya, seperti usaha roti, konveksi garmen. Belum lagi kalau barang tidak laku. Berapa modal yang tak kembali? Berbeda dengan bisnis jasa. Anda benar-benar bisa memulai dari modal dengkul. Bisnis ini tidak membuat Anda mengeluarkan banyak biaya! Contohnya Purdi, dengan memulai bisnis bimbingan belajar. Bermula dari 2 siswa dan menempati salah satu ruang rumah kontrakannya, siapa mengira kalau bisnis ini bisa berkembang menggurita. Rahasia #2 Hemat Biaya Anda tidak ingin menghabiskan banyak uang, bukan? Karena itu, jaga agar pengeluaran Anda sedikit. Cara terbaik untuk menjaga overhead tetap rendah adalah memulai bisnis dari rumah. Anda bisa menghemat biaya untuk sewa kantor,
  • 26. 26 11 Jurus Bisnis membayar resepsionis, membayar pajak, izin usaha, dan lain-lain. Jangan berasumsi kalau bisnis rumahan hanya kacangan. Banyak bisnis raksasa dimulai dari rumah: Amazon.com, Microsoft, Xeroc, The Body Shop, Martha Tilaar. Rahasia #3 Jangan masukkan semua telur dalam satu keranjang Anda mungkin sudah bekerja sebagai karyawan, saat memutuskan untuk berwirausaha. Mundur dari pekerjaan saat mengawali usaha dari nol mungkin kurang bijaksana. Anda kehilangan sumber penghasilan, sementara usaha Anda belum memberikan hasil yang nyata. Karena itu, pertahankan pekerjaan sembari Anda memulai usaha, Mulailah bisnis paruh waktu. Bila kemudian usaha Anda tampak berkembang, Anda boleh melepaskan pekerjaan sebagai karyawan. Rahasia #4 Lihat kebutuhan pasar Ini adalah aturan utama bisnis. Anda harus menawarkan jasa yang dibutuhkan oleh banyak orang dan mereka bersedia membayarnya. Membuat usaha jasa memotong rumput dan pohon, bagus, tetapi jika Anda berada di tengah kota di mana banyak rumah tanpa halaman, siapa yang akan memakai jasa Anda? Karena itu,
  • 27. Jurus 3 : Berani Bisnis Tanpa Modal 27 lakukan riset pasar. Saat ini ada banyak usaha jasa yang bisa dilakukan. Anda suka menulis? Buka jasa penulisan entah biografi, web content, ghostwriter, company profile, dan sebagainya. Suka menggambar dan desain? Bikin jasa desain iklan, website, cover buku, atau ilustrator. Bahkan suka omong pun bisa dijadikan ladang usaha. Jadi presenter, misalnya. Yang jelas, pastikan ada konsumen yang membutuhkan jasa Anda. Anda telah mengetahui rahasianya. Jika Anda melakukannya, peluang sukses Anda akan jauh lebih besar.
  • 28. 28 11 Jurus Bisnis
  • 29. Jurus 4 Berani MENELADANI BISNIS MUHAMMAD SAW “Ikutilah jejaknya (Nabi Muhammad Saw), maka engkau pun akan terpuji.” (Ambo Tang Tibi) Berbisnis Sejak Usia Muda = Sejak Dini Muhammad Saw. bisnis ketika usianya masih sangat muda. Keputusannya untuk bisnis diambil dari situasi dan kondisinya yang memaksa Muhammad Saw. harus survive dari ketergantungannya terhadap paman dan saudara-saudaranya. Muhammad Saw. muda sudah memiliki rasa malu bila harus terus menerus hidup bergantung dengan orang lain. Keinginannya untuk mandiri memaksanya untuk terjun memulai bisnis sedini mungkin. Kondisinya yang demikian, membuat Muhammad Saw. berpikir keras bagaimana menangkap peluang bisnis yang ada. Peluang demi peluang bisnis disambarnya sehingga
  • 30. 30 11 Jurus Bisnis ketika masih muda, Muhammad Saw. sudah menjadi orang yang mandiri dan hidup berkecukupan. Bahkan Muhammad Saw. muda sudah menjadi orang kaya dengan bukti bahwa beliau berani melamar seorang janda kaya raya yang menjadi patner bisnisnya, Siti Khadijah dengan 20 ekor unta muda. Bila harga satu ekor unta muda Rp. 10 juta, berarti Muhammad Saw. melamar Siti Khadijah dengan nilai lamaran Rp. 200.000.000,-. Pertanyaannya adalah; Sekarang siapakah di antara kita orang-orang Muslim Indonesia yang melamar calon istrinya dengan uang sebesar itu? Malu rasanya kita dibuatnya oleh Muhammad Saw. muda. Kita ternyata lebih miskin dari Muhammad Saw. Kita miskin harta, miskin keberanian, miskin kemandirian, miskin kelapangan hati, dan miskin kepercayaan. Muhammad Saw. muda adalah sangat luar biasa disbanding pemuda seusianya dari dulu hingga sekarang. Muhammad Saw. bisa demikian, karena beliau seorang pengusaha yang sukses. Menanamkan Kemandirian Kembali kepada sosok Muhammad Saw. Ketika Muhammad Saw. muda sudah berjibaku dengan keringat dan peluh untuk berbisnis, door to door keliling kota Makkah dan kota-kota lain di jazirah Arab untuk menjajakan dagangannya. Di usia belasan tahun itu, apa yang sudah kita lakukan? Anak-anak
  • 31. Jurus 4 : Berani Meneladani Bisnis Muhammad SAW 31 kita, apa yang mereka lakukan dalam upayanya membangun kepribadian yang mandiri? Siapa di antara kita dan anak-anak negeri ini yang berani keluar dari ketergantungannya terhadap orang tua, saudara dan orang-orang terdekatnya yang dicintainya, selepas masa baligh. Sadar atau tidak, terkadang kita dininabobokan oleh keadaan dan lingkungan kita. Orang tua kita, saudara kita, orang-orang yang kita cintai, terkadang membuat kita tak berdaya bangkit dari belenggunya sehingga kita menjadi pemuda yang cengeng, selalu meungminta dan tidak diajarkan secara cukup bagaimana menjadi pemberi. Kita tidak diajarkan oleh lingkungan kita dalam satu kondisi yang membuat kita mandiri dan banyak berderma. Kita dibuat selalu bergantung dengan mereka. Terlalu sayang mereka, tetapi ternyata berakhir dengan penyesalan, karena sesungguhnya mereka sedang mengajari kita keterpurukan dan keterbelakangan. Orangtua kita adalah “orangtua miskin” (meminjam istilah yang dipakai oleh Robert T. Kiyosaki) bukan orang tua kaya. Masa depan pemuda-pemudi kita sedang dikebiri oleh sebagian orang tua kita yang sedang berapologi dengan mengucapkan “aku sayang kamu, Nak.” Dan anak pun terbuai oleh “kasih sayang” itu berlindung justru semu sesungguhnya. Hati-hatilah dengan “kasih sayang” orang tua.
  • 32. 32 11 Jurus Bisnis Muhammad Saw. memang seorang anak yatim sejak lahir, dan yatim piatu ketika usianya merangkak 6 tahun menyusul kematian ibundanya ketika dalam perjalanan pulang dari ziarah makam ayahanda Rasulullah, Abdullah. Tak berayah, tak beribu sejak kecil memposisikan Muhammad Saw. dalam kondisi yang prihatin dan terjepit keadaan. Kasih sayang dari orang tua tidak pernah diperolehnya secara memadai. Tetapi memang demikianlah tradisi orang Makkah waktu itu untuk mendidik anak-anaknya mandiri. Bayi-bayi yang lahir tidak diasuh oleh orang tuanya sendiri, melainkan dibawah asuhan orang lain. Muhammad kecil tidak disusui oleh ibunya, tetapi diasuh oleh seorang perempuan dari Bani Sa’diyah, yaitu Halimah, yang jauh dari Makkah tempat tinggalnya. Keadaannya dibuat demikian, sebagai pelajaran kemandirian untuk Muhammad Saw.. Karena pendidikannya yang demikian, menuntut Muhammad Saw. muda harus mandiri, hidup tak bergantung dengan orang lain. Solusi bangkit dari keterpurukan Muhammad Saw. muda, membuat beliau berkepribadian yang mandiri, tangguh, ulet, disiplin dan kukuh dalam berpendirian. Hidup dengan mengikuti orang lain (kakek dan pamannya) membuat dia tidak mau berpangku tangan mengharapkan pemberian dan bantuan dari saudara-saudaranya secara terus menerus. Muhammad Saw. muda harus disiplin, tidak mau berbuat salah, harus teliti dan mesti tabah menahan penderitaan.
  • 33. Jurus 4 : Berani Meneladani Bisnis Muhammad SAW 33 Selama 20 tahun, Muhammad Saw. menjalankan profesinya sebagai wirausaha. Waktu 20 tahun untuk bisnis bukanlah waktu yang sebentar, namun hal ini sering luput dari pengamatan para ahli dan analisis. Kajian tentang bagaimana bisnis yang dijalankan Muhammad Saw. dari mulai muda hingga menjelang kerasulannya, usia 40 tahun, sering tidak menjadi bahan kajian kita. Kita hanya terfokus perhatiannya dengan apa yang disampaikan Muhammad Saw. ketika beliau berdakwah, menyampaikan wahyu-wahyu setelah kerasulannya. Bahkan terlalu menyempitkan persoalan, kita terkadang hanya membicarakan Muhammad Saw. kaitannya dengan ritual saja. Bila kita bicara salat, puasa, zakat, haji dan ibadah-ibadah lainnya barulah kita menyinggungkannya dengan Muhammad Saw. Padahal masa kerasulan Muhammad Saw. hanya 23 tahun, terlalu sedikit waktunya bila dibandingkan dengan masa ketika Nabi Muhammad Saw. menjadi orang biasa, 40 tahun. Mengapa masa yang begitu panjang kita luput menolehnya? Entrepreneur Personality Muhammad Saw. Kita luput meneladani apa yang Muhammad Saw. lakukan dalam kurun kehidupannya yang lebih panjang, dan telah mengantarkannya menjadi orang kaya karena kemampuannya yang mahir dalam berbisnis. Ketokohan muda sebagai entrepreneur sejati banyak sekali yang mesti diteladani oleh para pemuda. Karena sesungguhnya Muhammad Saw. muda telah banyak
  • 34. 34 11 Jurus Bisnis melahirkan embrio-embrio yang mendasari prinsip-prinsip etika bisnis modern. Muhammad Saw. muda terkenal dengan julukannya Al-Amin, orang yang dapat dipercaya. Gelar seperti itu pernah ada untuk seorang pemuda di masanya, bahkan kurun berikutnya hingga hari ini. Mengapa Muhammad Saw. dijuluki Al-Amin? Adakah semata hanya keberhasilannya memimpin renovasi ka’bah yang saat itu hampir menjadi pertengkaran antar suku di Makkah? Ternyata tidak hanya itu. Kalaulah peristiwa itu sebagai pemicunya, namun sesungguhnya perilaku menjadi orang yang selalu dapat dipercaya itu memang sudah dijalankan oleh Muhammad Saw. dalam kegiatan sehari-harinya dalam waktu yang panjang. Ketika berjualan, Muhammad Saw. berperilaku jujur. Apa adanya dia sampaikan kepada calon-calon pembelinya tentang kualitas produk yang dijualnya. Bila produknya cacat, Muhammad Saw. juga memberi tahu kepada konsumennya bahwa produknya memiliki cacat. Bila Muhammad Saw. berjualan kurma, beliau mengatakan apa yang sesungguhnya terjadi dengan produk itu. Muhammad sangat mengutamakan pelayanan yang terbaik terhadap para pelanggannya. Ketika bisnis modern berbicara tentang pentingnya customer satisfaction ternyata 14 abad lebih Muhammad Saw. sudah menjalankan itu. Muhammad Saw. tidak mau mengecewakan pelanggan, apa yang diinginkan
  • 35. Jurus 4 : Berani Meneladani Bisnis Muhammad SAW 35 pelanggan semampunya dipenuhi. Bila Muhammad Saw. tidak mampu, maka dia juga akan mengatakan dengan sejujurnya bahwa dirinya tidak mampu. Tetapi bila mampu, dia akan memenuhi janjinya dengan tepat. Tidak pernah Muhammad Saw. menipu atau mengatakan dengan perkataan yang bohong dalam berjualan. Muhammad Saw. juga senantiasa memegang janji dalam berjualan. Kesetiaannya memegang janji itulah yang membuat senantiasa banyak orang puas karena layanan dan perilakunya dalam berjualan. Entrepreneur personality-nya (kepribadian seorang wirausahanya) yang merdeka, bebas dan senantiasa percaya pada diri sendiri adalah modal keberaniannya untuk mengembangkan usahanya sampai ke mancanegara. Dalam kurun waktu berbisnisnya yang cukup lama, 20 tahun, membuatnya sangat terkenal di Yaman, Syiria, Bahrain, Bashra, Irak, Yordania dan dataran gurun Timur Tengah. Sebagai eksportir maupun importir kebutuhan bahan-bahan pokok masyarakat Makkah dan jazirah Arab pada umumnya, beliau jalani dengan tekun, rajin, disiplin dan dengan penuh dedikasi. Salama 20 tahun Muhammad Saw. berbisnis, tidak pernah ada catatan merah tentang perilakunya dalam berbisnis. Karena sifat dan dedikasi Muhammad Saw. yang demikian, maka memunculkan berbagai pinjaman komersial (commercial loan) yang tersedia di kota Makkah dalam rangka membuka peluang kemitraan
  • 36. 36 11 Jurus Bisnis antara Muhammad Saw. dengan pemilik modal. Banyak orang menawarkan modal untuk diputar dalam bisnis Muhammad. Kepribadian yang Al-Amin telah membuat banyak orang berebut ingin berbisnis dan bermitra dengan Muhammad Saw., salah satunya adalah dengan janda kaya yang kelak menjadi istrinya, yaitu Khadijah. Dengan Khadijah, Muhammad Saw. bukanlah sebagai buruh atau karyawannya melainkan sebagai mitra bisnisnya yang menjalankan bisnis secara profit sharing (bagi hasil). Ketika lepas dari pamannya, tidak ditemukan dalam literatur mana pun, bahwa Muhammad pernah menjadi karyawan atau buruh. Muhammad senantiasa menjadi entrepreneur dengan segala suka dukanya. Kembalilah ke Bisnis Muhammad Saw. Beruntunglah jika Anda Muslim. Anda mempunyai figur seorang entrepreneur seperti Muhammad Saw. Bukan hanya Muslim yang membanggakan Muhammad Saw., non Muslim pun bangga dengan menempatkan Muhammad Saw. sebagai tokoh nomor wahid di dalam bukunya. Sekarang, sebagai Muslim, mengapa Anda melupakan profesionalisme bisnis Muhammad Saw.? Sebagai jumlah terbanyak di dunia, mengapa Anda sebagai Muslim membanggakan diri sebagai karyawan? Pemuda-pemudi kita yang sudah cukup sekolah dan cukup sekolah dan cukup usia mengapa masih berbangga diri dengan merunduk kepada orang
  • 37. Jurus 4 : Berani Meneladani Bisnis Muhammad SAW 37 lain dengan menyodorkan lamaran kerja? Apakah sekolah dan perguruan tinggi kita hanya dilahirkan untuk menjadi pencari kerja? Mengapa tidak diciptakan out put pendidikan kita sebagai orang yang mandiri menciptakan lapangan kerja? Mengapa jejak Muhammad Saw. muda dilupakan oleh umat Islam sendiri sehingga kita terpuruk seperti saat ini? Mengapa umat Islam di seluruh dunia, apalagi di Indonesia, secara ekonomis berada di bawah ketiak asing? Islam memiliki sistem muamalah sendiri yang sangat menjunjung tinggi etika bisnis dengan baik dalam rangka menggapai ridha Tuhan. Prinsip-prinsip muamalah Islam tidak mengarahkan pemeluknya pada kehidupan yang liberal kapitalistik. Tetapi juga tidak sosialis semata. Islam menjunjung tinggi keseimbangan dunia dan akhirat. Islam berdiri di tengah. Siapa yang akan mengubah umat Islam menjadi peminta-minta ini? Hanya umat Islam, hanya kita sendiri yang mampu menjawabnya, dengan kembali mengikuti jejak Muhammad Saw. Yang sudah berbisnis pun harus kembali ke bisnisnya Muhammad. Entrepreneur harus teguh pendiriannya pada khittah perjuangan bisnis Muhammad Saw. Bisnis yang dijalankan dengan prilaku al-Amin, kepercayaan penuh, kejujuran, kedisiplinan, dan profesional. Banyak bisnisnya orang Islam Indonesia yang hancur berantakan tak berkah, karena dijalankan dengan tidak jujur, menipu, korupsi, katebelece, dll.
  • 38. 38 11 Jurus Bisnis Muhammad Saw. senantiasa berbisnis tanpa menggunakan riba dan juga tidak pernah membungakan uang. Tetapi umat Islam Indonesia masih asik dengan riba bahkan sangat menikmati bunga, uang yang didapat bukan karena kerja kerasnya? Muhammad Saw. memandang untung itu tidak selalu dari uang. Untung adalah rezeki yang bisa beranekaragam bentuknya. Bisa berbentuk uang, relasi persaudaraan yang juga sebagai investasi pelanggan, atau berbentuk keselamatan hidup. Muhammad Saw. tidak pernah melakukan monopoli dalam berbisnis. Muhammad Saw. senantiasa dalam berbisnis menyesuaikan dengan kaidah pasar. Prinsip keadilan sangat dipegang teguh oleh Muhammad Saw. dalam berbisnis. Kapitalisme sangat menunjang tinggi keuntungan financial semata. Untung rugi hanya dihitung dengan ukuran finansial. Sosialisme sangat menjunjung tinggi proletariat. Negaralah penguasa tunggal kepemilikan harta. Masyarakat tidak punya hak individu atas kekayaan.
  • 39. Jurus 5 Berani TAMPIL BEDA “Berbedalah, dan itu adalah daya jualmu.” (AMBO TANG TIBI) Bahkan Deterjen pun Berbeda Bahkan, deterjen pun berbeda. Jika kita lihat fungsinya, deterjen sama-sama untuk mencuci pakaian. Namun kita bisa lihat di iklan bahwa deterjen yang ditawarkan memiliki ciri khas masing-masing (meskipun dalam kenyataanya belum tentu). Yang bisa kita ambil pelajarannya ialah bahwa menjadi berbeda itu penting. Bayangkan jika ada sapi berwarna ungu di tengah kerumunan sapi yang rata-rata warna putih, coklat, atau hitam. Pasti kita dengan mudah untuk menemukan sapi tersebut. Namun jika kita disuruh mencari sapi tertentu tanpa perbedaan yang mencolok, kita akan kesulitan. Artinya, dalam bisnis, kita harus mampu membedakan diri dari kerumunan. Kita sulit lepas dari kerumunan. Kalau pun kita berusaha memisahkan diri, orang lain akan mengikuti kita sehingga terbentuk kerumunan baru. Jadi mau tak mau kerumunan itu selalu terjadi.
  • 40. 40 11 Jurus Bisnis Kuncinya bukan terlepas dari kerumunan, tetapi kita harus bisa terlihat dengan mudah dalam sebuah kerumunan. Sebagai contoh ialah sapi, sapi berwarna ungu akan lebih mudah ditemukan dalam kerumunan sapi warna putih atau hitam. Kecuali, jika semua sapi sudah warna ungu semua, maka sapi tersebut perlu berubah lagi agar berbeda. Dalam bisnis, artinya Anda harus bisa menampilkan produk atau jasa Anda yang mudah terlihat di tengah kerumunan produk atau jasa yang semakin menggila. Lihatlah produk-produk bisnis internet, terus bertambah. Jika Anda akan membuat produk bisnis internet, apa yang akan membedakan produk Anda dengan produk orang lain? Jika sama-sama saja, sebaiknya batalkan saja. Cara agar Anda bisa mudah terlihat dalam sebuah kerumunan ialah jadilah luar biasa. Jangan biasa-biasa saja. Keluarbiasaan adalah penting dalam bisnis. Keluarbiasaan bisa Anda rancang baik pada konten produk atau jasa Anda maupun konteks produk atau jasa Anda. Mungkin, Anda membuat produk yang sama. Mungkin Anda menawarkan jasa yang sama. Anda bisa membedakan diri dari cara melayani pelanggan Anda. Dari cara menyajikan produk Anda. Dari pengiriman produk, dan sebagainya. Sebagai contoh, bisnis hosting
  • 41. Jurus 5 : Berani Tampil Beda 41 itu sangat banyak. Tetapi saya sendiri memilih hosting tertentu yang sebenarnya sama saja dengan layanan hosting lainnya. Saya memilih karena pelayanannya yang bagus. Jika Anda membuat produk baru atau menawarkan jasa baru, apa alasan saya membeli produk atau jasa Anda? Menciptakan Diferensiasi Untuk menciptakan diferensiasi yang kuat, Anda harus berkonsentrasi pada tiga hal: • Konten (what to offer) Yaitu “apa” value yang Anda tawarkan kepada pelanggan. Jadi Anda membedakan diri dengan pesaing berdasarkan “apa” yang Anda tawarkan kepada pelanggan. • Konteks (how to offer) Yaitu “cara” Anda menawarkan value atau nilai kepada pelanggan. Disini Anda membedakan diri dari pesaing berdasarkan pada “bagaimana” cara Anda menawarkan value atau nilai tersebut kepada pelanggan. • Infrastruktur (enabler). Yaitu faktor-faktor yang mendukung terlaksananya diferensiasi konten maupun konteks diatas. Infrastruktur ini menunjukkan pembedaan terhadap pesaing berdasarkan kemampuan teknologi, kemampuan sumber daya manusia dan fasilitas yang dipunyai
  • 42. 42 11 Jurus Bisnis untuk mendukung terlaksananya diferensiasi konten dan konteks di atas. Pendek kata, infrastruktur adalah semua hal yang Anda punyai yang bisa menciptakan perbedaan “apa” yang Anda tawarkan dan “bagaimana” cara Anda menawarkan kepada pelanggan. Ok, langsung saya kasih contoh sederhana tentang 3 hal di atas. Misalkan Anda jualan pisang goreng. Perhatikan poin pertama diatas, konten atau “apa” yang Anda tawarkan. Anda bisa gunakan bahan baku pisang yang berbeda. Umpamanya pesaing Anda menggunakan pisang raja, Anda menggunakan pisang susu. Anda buat rasa pisang goreng Anda tersebut enak dengan rasa dan aroma yang khas, kriuk dan selalu hangat. Pisang goreng anda-pun macam-macam rasanya. Ada pisang goreng rasa coklat, rasa susu bahkan rasa strawberry. Jadi, pisang goreng Anda benar-benar berbeda dengan pisang goreng pesaing Anda. Kemudian perihal konteks atau “bagaimana” cara Anda menawarkan pisang goreng Anda. Jika orang lain menggunakan tenda biasa untuk menjual pisang gorengnya, Anda bisa gunakan gerobak yang didesain berwarna-warni yang bisa menarik perhatian orang banyak. Anda sediakan paket-paket yang istimewa.
  • 43. Jurus 5 : Berani Tampil Beda 43 Buatlah kemasan untuk pisang goreng Anda yang unik. Anda juga menyajikan pisang goreng dengan kecepatan yang jauh lebih cepat dari pesaing Anda. Kalau Anda masih “mumet”, intinya adalah pisang goreng Anda ditawarkan dengan cara yang berbeda dengan pesaing Anda, titik nggak pakai koma. Sedangkan untuk poin ketiga yaitu infrakstruktur yang mendukung, pisang goreng Anda bisa cepat tersaji karena Anda punya kompor yang bisa memanaskan minyak dengan cepat tetapi tidak membuat gosong pisang goreng Anda. Hebatnya lagi, pisang Anda rasanya lebih kriuk dibandingkan dengan yang lainnya, karena teknologi kompor Anda tersebut. Selain itu, Anda juga sudah menempatkan outlet-outlet Anda di tempat-tempat yang strategis. Jadi apabila ada pelanggan Anda yang ingin membeli produk Anda tidak merasa kesusahan. Hal yang tidak bisa dilakukan oleh pesaing Anda. Tapi ingat, dalam membuat diferensiasi, Anda harus memperhatikan dua hal berikut : • Kreatif Menghasilkan yang unik yang menghindari produk komoditas.
  • 44. 44 11 Jurus Bisnis • Positif Diferensiasi yang dibangun haruslah memberikan atau menambah nilai pada produk atau layanan yang Anda berikan. Percuma kalau Anda memberikan produk yang kreatif, tapi tidak dibutuhkan dan tidak memenuhi keinginan konsumen. Atau produk Anda sesuai dengan yang dibutuhkan konsumen, tetapi produk Anda adalah komoditas, tidak ada bedanya dengan produk lainnya. Misalkan Anda membuat abon dari badak. Ini memang kreatif karena belum pernah ada yang jual abon dari badak. Masalahnya adalah abon Anda ini disukai konsumen tidak? Jangan-jangan malah tidak laku karena rasanya yang aneh atau karena Anda diprotes oleh kelompok pencinta hewan langka. Atau Anda membuat abon sapi, akan tetapi abon sapi Anda rasanya sama dengan abon-abon yang ada di pasaran. Ini yang disebut produk komoditas. Kalau sudah begini, Anda terpaksa harus bertarung dengan harga. Inilah hal yang paling dihindari di dunia pemasaran, perang harga! Anda sudah paham sekarang? Jadi kalau Anda merancang produk atau jasa, ingatlah selalu hal-hal berikut ini: buatlah diferensiasi yang kuat, fokuslah pada konten, konteks dan infrastruktur serta tetap kreatif dan positif.
  • 45. Jurus 6 Berani MENDENGAR SUARA KONSUMEN “Kemampuan mendengar adalah bagian dari kesuksesan.” (Abdul Hakim El Hamidy) Peugeot dan Rabun Konsumen • Sekitar tahun 1980-an, Peugeot, Pabrikan mobil asal Perancis tengah mencoba membangun pasar Amerika Serikat. Salah satu insinyur di pabrikan mobil itu begitu panik mendengar hasil penelitian kepuasan konsumen yang menunjukkan salah satu masalah terbesar yang dilaporkan para pembeli di Amerika serikat adalah kesulitan dalam menyalakan mesin mobil Peugeot. • Peugeot telah mengembangkan salah satu tekhnologi mesin pertama yang menggunakan injeksi bahan bakar dan sistem pengapian yang berbeda dari mesin konvensional di mobil lain. Pada masa itu, di Amerika Serikat, konsumen telah terbiasa dengan karburator konvensional, dan
  • 46. 46 11 Jurus Bisnis sebelum menyalakan mesin mobil, mereka secara naluriah akan memompa pedal gas beberapa kali terutama di musim dingin. • Meskipun sebagian besar pengemudi tidak memahami kenapa mereka melakukannya, tindakan tersebut akan mengalirkan bahan bakar ke ruang pembakaran dan membantu mesin untuk menyala dengan cepat. Untuk kasus Peugeot, ketika pengemudi memompa pedal gas, tanpa disadari mereka akan membanjiri mesin sehingga ia tidak menyala. • Insinyur Perancis yang terkaget-kaget dengan hasil penelitian tentang problem yang mengurangi kepuasan konsumen tersebut menanggapi laporan itu dengan bersikeras menyatakan sistem penyalaan Peuget terbaik di Erofa. Yang harus dilakukan hanyalah mengajari orang Amerika bagaimana menyalakan mesin, ujarnya menggebrak meja. • Konsultan pemasaran menyarankan agar membuat sistem pengapian dan bahan bakar sedemikian rupa sehingga sesuai dengan keinginan para pengemudi di Amerika. Peugeot dapat saja membelanjakan setiap sen uang yang dimiliki untuk iklan dan promosi guna mendidik konsumen tentang bagaimana menyalakan mesin
  • 47. Jurus 6 : Berani Mendengar Suara Konsumen 47 mobil, namun diperkirakan pilihan itu tidak akan efektif untuk mendongkrak kepuasan konsumen. • Tahun 1991, tak lama setelah penelitian itu, konsumen Amerika sama sekali berhenti membeli mobil Peugeot, dan Peugeot, dan perusahaan itu tak memiliki pilihan lain kecuali angkat kaki dari pasar Amerika. Bagaimana pun, hal itu sangat disayangkan. Peugeot memiliki insinyur yang berbakat, dan desain mobil mereka pun hebat. Mereka hanya memiliki sebuah masalah penting yang sebenarnya sederhana, mereka tidak mau mendengarkan suara konsumen. Kisah di atas dituturkan JD Power III, pendiri J.D. Power and Associates, sebuah perusahaan pemasaran global yang melakukan survey independen dan obyektif mengenai kepuasan konsumen, kualitas produk, dan perilaku konsumen. Menghabiskan puluhan tahun dengan menelusuri kepuasan konsumen, JD Power III telah mendengarkan segala macam keluhan dan berulangkali melihat barisan konsumen yang menjauh sambil menggelengkan kepala mereka dalam kekecewaan. Suatu pergerakan yang cepat atau lambat akan menggoyang eksistensi perusahaan. Sayangnya, menurut JD Power III, masih sulit menyadarkan perusahaan untuk bersedia
  • 48. 48 11 Jurus Bisnis mendengarkan suara konsumen, meski berbagai riset menunjukkan, mendengarkan suara konsumen adalah sebuah strategi untuk menang. Oleh karena itu, jangan dianggap angin lalu suara konsumen. Peribahasa ‘anjing menggonggong kafilah tetap berlalu’ tidak cocok diterapkan di sini. Yang harus diterapkan justru, ‘dengarkan, dengarkan, dan dengarkan’. Mempelajari Konsumen Konsumen, sebagai titik sentral perhatian pemasaran perlu dipelajari apa yang dibutuhkan, dan diinginkan. Memahami konsumen akan menuntun perusahaan pada kebijakan pemasaran yang tepat dan efisien. Di era, di mana produk yang ditawarkan lebih banyak daripada permintaan, persaingan antar produk menjadi begitu sengit, terobosan pemasaran, salah satunya dengan mempelajari perilaku dan standar kepuasan konsumen nyaris mutlak diperlukan. Namun, pesatnya kemajuan dalam penyebaran informasi melahirkan era baru kepuasan konsumen yang cenderung lebih sulit dan rumit dicapai. Perkembangan komputer dan internet membuat kita, hanya dengan sentuhan jari, mampu meraup segudang informasi tentang sebuah produk atau jasa pelayanan tertentu. Berkat ketersediaan informasi terebut,
  • 49. Jurus 6 : Berani Mendengar Suara Konsumen 49 konsumen bukan lagi penerima produk yang bersifat pasif. Berbekal pengetahuan dan data yang ter-kumpul dari begitu banyak sumber, konsumen cenderung memiliki harapan yang tinggi, dan bersedia berkompromi. Para pakar menyebut, kini suara konsumen jauh lebih nyaring dari sebelumnya, dan perusahaan, mau tidak mau harus memberikan perhatian lebih pada mereka. Bergantung pada suara konsumen untuk membuat keputusan bukanlah pertanda kelemahan, namun efesiensi. Tak sedikit pemimpin perusahaan yang sukses, mendapat gagasan-gagasannya dengan terlebih dahulu memahami konsumennya, dan menggunakan pemahaman itu untuk membangun produk dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan itu. Pengalaman Mike Diamond, kontraktor perbaikan saluran air di Loa Angeles membuktikan hal tersebut. Setelah beberapa tahun frustasi karena bisnis perbaikan pipa air tidak juga berkembang meski telah memberikan servis sebaik-baiknya, akhirnya Mike menyadari, yang dibutuhkan konsumen bukan hanya kemampuan teknis tukang dalam memperbaiki pipa, namun juga kualitas interaksi dengan pengguna jasa. Diamond yakin, penampilan dan tingkah laku dalam melayani pelanggan bisa memberikan
  • 50. 50 11 Jurus Bisnis keunggulan kompetitif yang signifikan. Karena itu ia memulai kampanye, “berbau wangi” yang artinya, setiap mulai bertugas, setiap pekerja harus bercukur rapi, dan berpakaian bersih serta membawa karpet merah untuk diletakkan di lantai agar tidak meninggalkan jejak kotoran ketika langkah. Kampanye ini akhirnya membawa perusahaan kontraktor milik Diamond menjadi yang terbesar di Los Angeles dengan lebih dari 100 pegawai. Mendengarkan Suara Konsumen Mendengarkan suara konsumen boleh dibilang menjadi suatu keharusan. Baik dengan biaya besar maupun untuk menyewa jasa konsultan pemasaran yang handal, maupun dengan metode yang lebih sederhana yang nyaris tanpa biaya. Dalam perusahaan kecil yang tidak memiliki anggaran penelitian ini, pengumpulan data suara konsumen banyak bergantung pada umpan balik bahkan juga keluhan yang datang. Ketika suara konsumen mengeluh, sesungguhnya perusahaan tengah mendapatkan data yang jujur dan cuma-cuma. Staples, sebuah perusahaan di Amerika Serikat, malah menjadikan acara mendengarkan suara konsumen secara harfiah sebagai acara tetap. Setiap bulan, para profesional layanan konsumen Staples duduk berdampingan dengan para eksekutif senior untuk mendengarkan secara langsung telpon yang
  • 51. Jurus 6 : Berani Mendengar Suara Konsumen 51 masuk melalui nomor layanan bebas pulsa perusahaan. Sesi “Suara Para Konsumen” ini memungkinkan masing-masing pegawai untuk mendengar apa yang dikatakan konsumen, baik, buruk, tanpa sensor dan rekayasa. Semua informasi itu menjadi amunisi yang berguna dalam membidik pasar yang dituju. Namun kesediaan mendengarkan konsumen baru langkah awal. Terkumpulnya data dan riset tentang tanggapan konsumen terhadap sebuah produk tidak serta merta mengucurkan keuntungan finansial. Tentu perlu sentuhan lebih lanjut untuk mengolah angka-angka agar sesuai dengan konteks dan kepentingan. Lebih dari itu, kesediaan perusahaan untuk menggunakan informasi itu sebagai pijakan dalam mengambil keputusan. Pada akhirnya, mengetahui kepuasan konsumen memang proses yang tidak mudah dan tidak sederhana. Sebab, sumber setiap kepuasan konsumen atas setiap komoditas akan menampilkan bentuk dan wajah yang berbeda. Pada komoditas berupa peralatan elektronik, boleh jadi kepuasan konsumen lahir dari berbagai fitur biru yang membuat hidup penggunanya menjadi lebih mudah. Atau produk yang dihasilkan melalui proses yang selaras dengan nilai-nilai kehidupan yang diyakini. Namun tak jarang, kepuasan konsumen lahir justru dari hal-hal yang nampak sepele dan karenanya kerap
  • 52. 52 11 Jurus Bisnis diabaikan perusahaan. Misalnya, senyuman hangat yang menunjukkan kepedulian, perlakuan sopan, dan juga empati. Apa pun faktor yang melahirkannya, kepuasan konsumen tetap menjadi elemen yang sangat menentukan bagi peningkatan laba. Perusahaan yang memahami dan memanfaatkan suara konsumen akan menemukan jalan untuk mewujudkan kepuasan konsumen dan pada gilirannya akan mendapatkan hati dan komitmen jangka panjang para pelanggan. Dan itu artinya, perusahaan terjamin kelangsungan hidupnya.
  • 53. Jurus 7 Berani BERKOMPETENSI “Kompetensi sama dengan nilai jual. Semakin banyak dan tinggi kompetensi yang dimiliki, akan semakin tinggi nilai jual produk bisnis kita.” (Ambo Tang Tibi) Apa itu Kompetensi? Secara sederhana, kompetensi (competence) berarti kemampuan yang dapat diukur dan dibedakan berdasarkan tiga aspek, yaitu: • Aspek input, melalui kapasitas seseorang dalam melakukan pekerjaannya secara baik. Kapasitas tersebut meliputi knowledge, skills dan personal attributes. • Aspek proses, melalui perilaku yang dibutuhkan seseorang dalam mengubah input menjadi output secara efektif. • Aspek output, melalui hasil dari perilaku dalam menggunakan knowledge, skills dan attributes dengan cara yang paling baik. Jika istilah kompetensi dilekatkan dengan organisasi bisnis/perusahaan maka akan bermakna sebagai kekuatan pokok
  • 54. 54 11 Jurus Bisnis perusahaan yang berupa kemampuan pengelolaan atas sumber-sumberdaya internal perusahaan. Kemampuan ini disebut oleh Hamel dan Prahalad - seperti dikutip Wahyudi (1996) - sebagai kompetensi inti (core competence). Kompetensi ini selanjutnya akan berkembang menjadi keunggulan bersaing organisasi yang bersangkutan. Hamel dan Prahalad dalam buku yang sama, juga menjelaskan core competence sebagai sistem akar (root system) yang menyuburkan, mempertahankan dan menstabilkan batang tanaman (core product) dan buah-buahan serta daun sebagai end product. Kompetensi=Nilai Jual Ingat baik-baik, kompetensi sama dengan nilai jual. Semakin banyak dan tinggi kompetensi yang dimiliki, akan semakin tinggi nilai jual produk bisnis kita. Itu berarti akan semakin mudah kita memasarkan produk bisnis kita dan pasar akan semakin mantap menyerap produk bisnis kita. Berikut contoh-contohnya. • Lion Air dikenal sebagai pelopor penerbangan low cost di Indonesia. Konon selama 2009 dinaiki sekitar 15 juta penumpang (50%) dari total 30 juta penumpang domestik. Wow! • Yamaha Motor makin agresif menjadi market leader mengalahkan Honda dengan konsisten membangun imej dengan mendatangkan
  • 55. Jurus 7 : Berani Berkompetensi 55 Valentino Rossi berdampingan dengan Komeng. Yamaha juga membangun komunitas Yamaha yang berjumlah jutaan orang. • Primagama kini menjadi bimbingan belajar terbesar di nusantara. Punya 678 cabang yang sebagian besar di-franchise-kan. Salah satu rahasia keberhasilan Primagama yang kemudian banyak ditiru oleh bimbel lainnya adalah keberaniannya menggaransi uang kembali jika tidak lulus UN! • Dagadu Djokdja bermula dari kerjaan iseng beberapa mahasiswa seni rupa di Jogja, akhirnya tumbuh menjadi perusahaan terkenal di Indonesia sebagai “pabrik kata-kata”. Dalam setahun mereka berhasil menjual 5.000 kaos sehari dengan harga kaos sekitar 50 ribu. Nah, bagaimana dengan kita? Tenang, tidak sulit. Kita bisa mencarinya dengan menggunakan alat bantu yang bernama metode Analisis SWOT. Dengan metode analisis ini, kompetensi inti organisasi bisnis kita akan diidentifikasi dalam analisis unsur S (Strength). Strength atau faktor kekuatan adalah sumberdaya, keterampilan, atau kompetensi khusus (distinctive competence) yang memberikan keunggulan komparatif bagi organisasi bisnis terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani organisasi.
  • 56. 56 11 Jurus Bisnis Lalu apa kompetensi bisnis kita? Ok, siapkan kertas dan alat tulisnya. Mulailah pikirkan dan tuliskan apa kekuatan bisnis kita selama ini. Kalau sudah ketemu, cari yang paling signifikan atau paling menonjol (top of mind) di mata kita dan konsumen. Sangat boleh jadi kita akan menemukannya lebih dari satu. Seperti : • Produk bisnis kita (barang) memiliki jaminan halal dan berkualitas tinggi. • Produk bisnis kita (jasa), layanannya prima dan terpercaya. • Bisnis kita pelopor bisnis sejenis. • Bisnis kita inovatif dan genuine local. • Bisnis kita berbasis komunitas, dan lain-lainnya. Sahabat, apa pun dan berapa pun kompetensi bisnis kita, syukurilah. Sadarilah, jadikan kompetensi inti ini benar-benar sebagai Keunggulan Bersaing, nilai jual produk dan bisnis sehingga dengannya kita harus percaya diri dan berani ambil resiko. Lalu, dayagunakanlah kompetensi inti ini dengan cara mengikuti banyak event bisnis yang memungkinkan terjualnya kompetensi inti. Stand, leaflet, pamflet, buletin, hingga kartu nama menjadi senjata ampuh yang dapat ditempuh. Juga perkuat jalinan ukhuwah dengan orang-orang kunci yang dapat menjadi perantara
  • 57. Jurus 7 : Berani Berkompetensi 57 pemasaran dengan orang/jaringan dekatnya. Terakhir, Pelihara dan Kembangkanlah. Jika kompetensi inti sudah disyukuri, disadari, dan didayagunakan, maka jangan lupa untuk memelihara dan mengembangkannya. Mengapa? Tak lain, karena lingkungan bisnis adalah lingkungan yang dinamis. Hanya bisnis yang dinamislah yang dapat terus bertahan dan melaju. Secara individu, kita terus menambah pendidikan dan latihan, magang, ‘jam terbang’ dll. Sedang, pada skala organisasi, semua harus terus melakukan pembelajaran kolektif untuk menguatkan posisi bisnis kita. Nah, sahabat, kalau sudah begini, tunggu apa lagi. Hadapi setiap tantangan bisnis dengan penuh optimis pada rahmat Allah dan tidak pernah putus asa dari rahmat Allah. Allah yang memberikan rizki pada kita, bukan yang lain. Dan mulailah munculkan kompetensi inti bisnis yang akan menjadi nilai jual kita. Insya Allah.
  • 58. 58 11 Jurus Bisnis
  • 59. Jurus 8 Berani BERKOMUNIKASI “Buatlah musuh bangga dan sombong dengan menyampaikan kerendahan hati dan kelemahan.” (SUN TZU) Banyak orang sukses berwirausaha karena menguasai keterampilan berkomunikasi. Tengok kiprah Soekyatno Tanoko, Bos Es Teller 77 atau Dahlan Iskan, pendiri konglomerasi media Jawa Pos, mereka sangat giat datang ke berbagai forum dari forum bisnis sampai sosial untuk berbicara beragam tema yang terkait dengan bisnisnya. Komunikasi barangkali merupakan unsur paling penting dalam keterampilan sosial. Keterampilan ini penting untuk menggalang tim dan organisasi dan berhubungan dengan pihak-pihak eksternal. Jelaslah kemampuan komunikasi sangat vital bagi entrepreneur. Banyak pakar berpendapat bahwa salah satu kegiatan terpenting bagi keberhasilan pemimpin entrepreneurial ialah ke dalam, ia rajin berkomunikasi dengan
  • 60. 60 11 Jurus Bisnis karyawan. Ke luar, ia rajin menjalin komunikasi dengan jejaring bisnis, pelanggan dan mitra usaha. Mengingat pentingnya isu ini, Anda perlu meluangkan waktu untuk memahami lebih mendalam tentang komunikasi. Prinsip Komunikasi Sederhana Per definisi, komunikasi terjadi antara dua pihak atau lebih yang melibatkan proses penyampaian pesan oleh penyampai pesan kepada penerima pesan melalui perantaraan suatu media. Pesan tentu harus diberi makna oleh si pengirim dan dapat diterima dan dimengerti oleh si penerima itu. Seringkali dalam proses penyampaian terjadi gangguan-gangguan (noise) terhadap proses itu. Ada baiknya Anda memahami prosesnya dulu agar terampil berkomunikasi. Konsep AIDA agaknya paling mudah untuk menjelaskan proses. Pertama, Atensi, bagaimana kita mendapatkan atensi (perhatian) dari mitra komunikasi. Kedua, Interest, bagaimana kita membangkitkan interest (minat). Ketiga, Desire, bagaimana kita dapat mendorong minat menjadi desire (hasrat). Keempat, Action, bagaimana kita merangsang mereka segera membuat tindakan seperti yang kita inginkan. Dengan mengerti prosesnya, maka Anda tidak terburu-buru untuk menyelesaikan komunikasi atau kehilangan momentum komunikasi.
  • 61. Jurus 8 : Berani Berkomunikasi 61 Merujuk pada konsep Analisis Transaksional, beberapa gaya komunikasi dari penyampai ke penerima pesan pada dasarnya merupakan 9 kombinasi gaya antara orang tua– dewasa – anak. Jadi ada gaya komunikasi dari orang tua ke orang tua, orang tua ke dewasa dan orang tua ke anak; kemudian gaya dari dewasa ke dewasa, dewasa ke orang tua dan dewasa ke anak; serta gaya dari anak ke anak, anak ke dewasa dan anak ke orang tua. Untuk lebih memahami aplikasi berbagai gaya itu, bayangkan saja bila anak, orang tua atau rekan kerja Anda berbicara dengan Anda. Gaya mana yang cocok sebagai wirausahawan? Tentu saja tergantung pada mitra komunikasinya. Pada situasi memberi instruksi maka gaya orang tua ke anak lebih sesuai. Menghadapi karyawan yang matang dan dewasa maka gaya orang tua ke dewasa atau dewasa ke dewasa mungkin paling pas. Saat-saat tertentu menghadapi anak buah senior boleh juga diterapkan gaya dewasa ke orang tua. Komunikasi ke luar barangkali lebih kompleks mengingat beragamnya orang-orangnya yang ditemui, ada yang lebih berkuasa, yang lebih senior, ada juga yang masih sangat hijau. Praktik kesembilan gaya itu bisa dipertimbangkan pemakaiannya sesuai dengan situasi. Kuncinya, adalah kesesuaian antar pihak yang berkomunikasi.
  • 62. 62 11 Jurus Bisnis Berbagai jenis media menciptakan ragam komunikasi. Komunikasi verbal menggunakan lisan, komunikasi visual menggunakan gambar, komunikasi bahasa tubuh menggunakan anggota badan, komunikasi tekno menggunakan peranti teknologi seperti ponsel, fax, atau internet. Jenis komunikasi yang paling berdampak besar bagi pengembangan usaha barangkali adalah komunikasi pemasaran. Dengan menggunakan berbagai peranti promisi seperti iklan, publisitas, promosi penjualan, pemasaran langsung, tenaga penjual sampai penyelenggaraan event, seorang pebisnis melakukan kegiatan komunikasi untuk memengaruhi target audiens agar tahu, suka, ingat dan akhirnya membeli atau membeli kembali produk/jasa yang ditawarkan. Bagian yang terpenting barangkali ialah perlunya Anda tahu tentang prinsip-prinsip komunikasi sederhana tetapi efektif. Sandy Mc. Groger dalam buku best seller-nya Piece of Mind menyarankan cara-cara memberi pesan yang sangat ampuh sehingga bisa menghunjam dalam sampai ke memori bawah sadar seseorang, yakni: bersifat personal, sekarang (present), berulang-ulang (persisten), positif (menggunakan kalimat positif) dan penuh perasaan (passionate). Efektifitas komunikasi di atas juga harus ditunjang dengan prinsip kesederhanaan. Kesederhanaan
  • 63. Jurus 8 : Berani Berkomunikasi 63 tujuan, yakni buat tujuan sebisa mungkin tunggal, jelas dan terukur. Juga kesederhanaan pesan, yakni pesan yang sebisa mungkin juga tunggal dengan bahasa yang sederhana dan dimengerti. Dengan kesederhanaan itu maka cara penyampaian di atas bak anak panah yang jauh melesat ke dalam lapisan-lapisan kesadaran. Selain itu penting diperhatikan adalah kenyamanan si penerima pesan sehingga ia dapat lebih menerima pesan Anda. Kiat-kiat Praktis Apa pun jenis dan gaya yang Anda pakai, beberapa kiat praktis ini mungkin bermanfaat bagi Anda. Sebelum melakukan komunikasi, beberapa kiat ini perlu disimak: • Buat tujuan sejelas dan sesederhana mungkin • Pahami karakter dan kebutuhan mitra komunikasi sebelum ke tempat kontak. Misalnya dengan mempelajari pelanggan Anda dengan membuka catatan pembelian mereka • Buat persiapan atau kalau perlu latihan, misalnya dengan menyiapkan material komunikasi seperti kartu nama, brosur atau perlengkapan demo, latihan-latihan demo. • Lakukan pendekatan sebelum memulai komunikasi. Pendekatan ini akan membantu mitra komunikasi nyaman dan mudah menerima
  • 64. 64 11 Jurus Bisnis Anda. Umpamanya melakukan pembicaraan kecil tentang keluarga atau membuat humor segar. Pada saat melakukan komunikasi, perhatikan langkah-langkah berikut ini: • Lakukan komunikasi inti dengan memahami gaya dan prinsip komunikasi sederhana. Gaya yang paling umum adalah gaya dewasa-dewasa, dewasa-anak, atau orang tua-anak, gaya yang pas akan membuat komunikasi menjadi lancar dan nyaman. Prinsip komunikasi sederhana dilakukan dengan membuat pesan yang sesederhana mungkin, menggunakan kalimat positif yang disampaikan berulang-ulang, dirancang khusus untuk audiens (personal), dan dibawakan sepenuh hati (passionate). • Dengan memahami proses komunikasi, lakukan percobaan untuk mendapatkan komitmen atau kesepakatan. • Bila ada tanda-tanda keberatan, dengan sabar coba atas keberatan dengan meluruskan salah pengertian atau memberi penjelasan lebih jauh. • Lakukan lagi percobaan mendapatkan komitmen, bila kali ini berhasil segera tutup dengan nota-nota kesepakatan yang mengikat bersama, misalnya dengan menandatangani order atau menandatangani MOU.
  • 65. Jurus 8 : Berani Berkomunikasi 65 Tunggu dulu, langkah-langkah komunikasi belum usai. Kita tiba pada bagian yang terpenting yakni tindak lanjut (follow -up), yakni langkah-langkah untuk merealisasikan kesepakatan dan memperkokoh hubungan. Menurut Charles Futrell, pakar komunikasi penjualan, yang paling nomor satu follow-up, nomor dua follow-up, dan nomor tiga follow-up. Mengingat kompleksitas komunikasi dalam kegiatan sehari-hari, maka sangat penting memerhatikan satu kata kunci ini, kesederhanaan! Temukan kesederhanaan Anda sendiri dalam membuat tujuan, memilih pesan dan bahasa.
  • 66. 66 11 Jurus Bisnis
  • 67. Jurus 9 Berani KREATIF “Kreatif mengubah ‘sesuatu yang dianggap terbatas’ menjadi ‘sesuatu yang tak terbatas’” (Abdul Hakim El Hamidy) Kreatif Jadi Infinitif Orang kreatif adalah orang tanpa batas (The Infinitive). Nah, untuk menjadi infinitive, bagaimana caranya? Tidak perlu repot-repot. Langsung saja saya jawab: cobalah pendekatan-pendekatan teruji yang pernah dilakoni oleh anggota KPK. Maksudnya, anggota Komisi Penegakan Kerativitas, semisal Albert Einstein dan Leonardo Da Vinci. Setidaknya, ada delapan pendekatan dan kebetulan kedelepan pendekatan ini diadopsi dan diadaptasi dari pemikiran Michael Michalko. Mari kita preteli satu per satu. Pertama, be distinctive. Amati dan cermati persoalan Anda dengan berbagai cara yang berbeda! Jangan sungkan-sungkan untuk menyingkap perspektif baru yang belum pernah dijamah dan dijelajahi oleh siapa pun. Leonardo da Vinci percaya bahwa
  • 68. 68 11 Jurus Bisnis untuk memperkaya pengetahuan tentang suatu masalah dimulai dengan menyusun ulang masalah tersebut dengan cara-cara yang berbeda. Seringkali, pengetahuan baru dtemukan setelah menyusun ulang masalah. Kedua, be imaginative. Kata kuncinya adalah bayangkan! Tatkala Albert Einstein memikirkan suatu masalah, ia selalu mencoba untuk merumuskan, termasuk dengan mencoret-coret diagram. Dengan demikian, ia dapat membayangkan solusi-solusinya. Anda pernah mendengar SpaceShipOne? Itu adalah nama pesawat supercepat luar angkasa milik swasta pertama di dunia. Adalah Burt Rutan membayangkan itu semua sebelum menciptakannya. Betul sekali, thought become things. Ketiga, be productive. Hasilkan! Ciri khas pemangku kreativitas adalah produktivitas. Lihat saja. Dibantu asisten-asistennya, Thomas Alpa Edison memegang 1.093 paten. Setelah meneliti 2.036 ilmuwan besar sepanjang sejarah, Keith Simonton dari Universitas California menemukan bahwa ilmuwan-ilmuwan yang dihormati itu bukan saja membidani karya-karya terkenal, tapi juga karya-karya yang buruk. Tetapi, mereka sama sekali tidak takut gagal dan takut membuat kesalahan demi memetik hasil yang diidam-idamkan.
  • 69. Jurus 9 : Berani Kreatif 69 Keempat, be combinative. Buatlah perpaduan yang baru! Kombinasikan dan kombinasikan ulang. Apakah itu ide-ide, bayangan-bayangan, atau pikiran-pikiran. Tidak peduli kalau itu berbuntut keanehan atau ketidakwajaran. Ilmu dasar genetika modern berasal dari Grego Mendel, yang dengan nekatnya membaurkan matematika dan biologi. Maka, jadilah ilmu pengetahuan baru. Kelima, be connective. Bentuklah hubungan-hubungan! Sekalipun antara persoalan-persoalan yang mencolok perbedaannya. Leonardo Da Vinci memergoki hubungan antara suara bel dan batu yang jatuh ke dalam air. Kejadian ini memungkinkan ia menyimpulkan bahwa suara mengalir melalui gelombang-gelombang. Samuel Morse menjelaskan stasiun-stasiun penghubung untuk kuda. Keenam, be contrary. F. Scott Fitzgerald pernah menulis, ukuran paling tepat untuk mengukur kecerdasan tingkat tinggi adalah kemampuan untuk menyimpan dua gagasan berlawanan sekaligus dalam pikiran, namun kedua-duanya berfungsi. Ahli fisika Niels Bohr juga yakin, jika Anda memegang pertentangan secara bersamaan, nicaya Anda akan bergerak lebih maju. Dialah yang membayangkan secara serentak mengenai partikel dan gelombang, sehingga lahirlah satu konsep yang saling melengkapi.
  • 70. 70 11 Jurus Bisnis Ketujuh, be metaphoric. Aristoteles menganggap perumpamaan sebagai tanda kejeniusan. Barangkali ini sukar untuk dipahami. Yang jelas, menurutnya individu itu memiliki bakat khusus seandainya ia sanggup menghubungkan dua hal yang berbeda menjadi satu persamaan. Wright bersaudara melakukannya dengan menghubungkan sepeda, pesawat peluncur, dan pesawat terbang. Kedelapan, be proactive. Persiapkan diri Anda untuk menerima kegagalan demi kegagalan! Bilamana Anda mencoba sesuatu dan gagal, pastikan Anda mengerjakan sesuatu yang lain. Ini adalah prinsip pertama dari kreativitas. Kegagalan dapat berarti produktif, hanya jika Anda terpaku pada itu-itu saja. Dengan kata lain, Anda harus menganalisis dan terus berproses, sehingga Anda dapat memetik hasil. Intuitif Jadi Infinitif Dewasa ini, adalah susah untuk menetapkan keputusan jika hanya mengharapkan otak kiri yang mengharuskan data serba lengkap. Persis seperti seorang jenderal yang tengah menjajaki kekuatan musuh di medan perang. Petunjuk-petunjuk sering tidak komplit. Walhasil, tidak jarang sang jenderal mengira-ngira berdasarkan intuisinya. Melintas batas. Jadilah ia The Infinitive.
  • 71. Jurus 9 : Berani Kreatif 71 Serupa dengan sepasang suami-istri. Ketika si suami selingkuh, kok bisa-bisanya si istri tahu? Padahal si istri tidak menengok langsung. Saksi tidak ada. Bukti juga tidak ada. Rupa-rupanya intuisi si istri yang mendelik. Secepat kedipan mata! Kurang dari satu detik! Blink! Secara umum dapat dikatakan, wanita memang lebih intuitif daripada pria. Kemampuan intuitif ini juga melekat pada penjual (ketimbang akuntan), pemimpin (ketimbang pengikut), pengusaha (ketimbang birokrat), dan bangsa Timur (ketimbang bangsa Barat). Intuisi, itu ‘kan kalau datanya tidak komplit? Lantas, bagaimana kalau sebaliknya? Data tumpah-ruah. Pahamilah, intuisi tetap diperlukan. Mutlak! Ya, Anda mana punya waktu untuk memilah dan memilih? Belum lagi ganasnya persaingan belakang ini. Nah, situasi sedemikian rupa memojokkan Anda untuk membuat keputusan dengan sekali sambar– tidak boleh berlama-lama. Di sini lagi-lagi intuisi diharapkan untuk unjuk kerja dan kinerja. Belakangan ini dunia pemasaran sibuk dengan customer insight. Dan ketahuilah, hanya berbekal intuisi, customer insight dapat digali. Intuisi sendiri berangkat dari empat titik, yakni natural, rasional, emosional, dan spiritual. Berdasarkan pengalaman kami sebagai entrepreneur, entah berapa kali intuisi membimbing bahkan menyelamatkan kami. Anda tidak percaya? Ya sudah! Sekarang, giringlah orang-orang yang Anda anggap dahsyat ke hadapan
  • 72. 72 11 Jurus Bisnis kami. Di waktu sama, Anda akan menunjukkan kepada kami orang-orang yang tajam intuisinya. Dengan intuisi yang terasah, mereka mampu menguliti problema demi problema. Ujung-ujungnya, mereka dapat mempercepat kesuksesan. Penguasa sebesar Ted Turner adalah contohnya. Bagi orang manajemen dan orang pendidikan yang sangat kiri, intuisi dianggap sebagai sesuatu yang terlarang. Tukas mereka, “Indra keenam? Apa-apaan itu?” Padahal berbekal intuisi, Anda bagai melihat sesuatu yang tak terlihat oleh kebanyakan orang. Pasti itu! Tapi, bukan berarti semua riset, analisis dan kalkulasi harus Anda petieskan. Tidak! Semua itu tetap ada gunanya, tetapi lebih sebagai penguat, pelengkap dan pengiring. Mulailah dengan yang kanan. Barulah dijabarkan dengan yang kiri. Kami perjelas. Itu artinya, intuisi dulu, baru analisis. Blink dulu, baru think. Seorang entrepreneur yang ditawarkan suatu lokasi usaha, detik itu juga hatinya membatin, “Sepertinya di sini cocok buka pujasera.” Yah, intuisinya yang berbicara. Setelah itu, barulah otak kirinya yang berputar. Data-data pun dikumpulkan, dicermati, dan ditimbang-timbang. Pernahkah Anda menyaksikan entrepreneur membuka bisnis berdasarkan sebuah feasibility study? Langka! Dan tahukah Anda siapa yang paling sering
  • 73. Jurus 9 : Berani Kreatif 73 mengotak-atik feasibilitys study? Yah, mereka yang hampir-hampir tidak membuka bisnis sama sekali, sekali mahasiswa, dosen, konsultan, peneliti, dan penulis. Benar ‘kan? Bukan cuma dalam bisnis. Dalam keseharian pun, intuisi juga melekat. Seorang wanita yang dipertemukan dengan seorang pria, detik itu juga hatinya membatin. “Sepertinya dia cocok buat saya.” Yap, intuisinya yang berbicara. Setelah itu, barulah otak kirinya yang berputar. Ia pun memikirkan kecocokan karakter, pendidikan, ekonomi, latar belakang keluarga, dan sebagainya. Jelas ‘kan? Kanan dulu, baru kiri. Menurut kami, kalau awal-awal kanan sudah bilang ‘no’. janganlah memaksa kiri bilang ‘yes’. Setuju? Thought Jadi Things Alkisah, di sebuah rumah sakit di China, seseorang yang akan dioperasi malah dicekoki lagu yang hingar-bingar semisal It’s My Life-nya Bon Jovi. Cukupkah sampai di situ? Tidak, tidak. Ruangan operasi juga diisi dengan cahaya warna-warni bak konser. Apakah ini tidak salah? Apa penjelasannya? Benar, orang itu sakit. Tetapi, pihak rumah sakit tidak mau mendramatisir kondisi sakit tersebut. Alih-alih begitu, pihak rumah sakit malah menggiring orang sakit itu untuk hengkang dari dimensi sakit.
  • 74. 74 11 Jurus Bisnis Persis seperti orang yang muram diputarkan lagu-lagu ceria Project Pop. Begitu dong! Yah, tambah muramlah. Iya ‘kan? Makanya, “Sakit itu jangan dimanjain! Ntar dia ge-er! Makin betah lagi!” Seloroh Ippho. Coba bayangkan, Anda sakit dan diopname di rumah sakit. Lantas, datanglah dokter dan suster yang berbusana putih-putih. Apa yang terlintas di benak Anda?” Ya, ya. Saya ini sakit.” Lalu Anda diinfus atau disuguhi makanan khas rumah sakit. Apa yang terlintas di benak Anda? “Ya, ya. Saya memang sakit.” Sudah berada di ruangan yang beraroma obat-obatan, kemudian datanglah teman Anda yang menenteng sekantong buah-buahan. Dengan wajah dan suara yang sedih ia berujar, “Duh, sakit, ya.” Apa yang terlintas di benak Anda? “Ya, ya. Saya ini betul-betul sakit.” Dampaknya, Anda makin terpuruk dalam dimensi sakit, tanpa Anda sadari. Intinya, hati-hati dengan ucapan Anda sendiri dan ucapan orang-orang di sekitar Anda. Be alert! Beneran! Soal sakit-sehat, gagal-berhasil, miskin-kaya, biasa-luar biasa, itu semua bergantung sepenuhnya pada apa yang diucapkan. Dan atas izin-Nya, semesta dengan Law of Attraction-nya akan merealisir apa yang diucapkan tersebut, terlepas dari Anda menyukainya atau tidak. Maka dari itu, perkenankan kami berpesan, “Brainwash creatively!” Yang satu ini tolong dicatat baik-baik. Kami serius.
  • 75. Jurus 9 : Berani Kreatif 75 Seandainya Anda tengah susah, jangan larut dalam dimensi susah. Seandainya Anda pailit, jangan larut dalam dimensi pailit. Salah besar itu! Sebaliknya, Anda justru harus melompat keluar dari dimensi negatif tersebut. Pergilah jalan-jalan, jajan, berlibur, berderma, atau apa saja yang membuat Anda lepas dari dimensi negatif itu. Dan inilah cara kanan untuk membereskan semua masalah. Bukankah segala sesuatu itu bermula dari pikiran? Yah, begitulah. Thought become things. Lazimnya, orang-orang kiri tidak akan memahaminya. Sakit Jadi Duit Rupa-rupanya, kalau sudah bicara soal kreatif, itu tidak berlaku dalam kondisi sehat saja. Maksudnya? Dalam kondisi sakit sekalipun, kita tetap harus kreatif. Serupa Amilya Antonentti, yang berjuang mati-matian untuk menemukan penyebab sakit yang diderita oleh bayi kesayangannya, David. Tahu-tahu saja, bayinya mengalami sesak napas dan gangguan kulit. Lha, orang tua mana yang tidak cemas? Seiring perjalanan waktu, ia pun menyimpulkan bahwa sakit David memburuk pada hari Selasa, hari di mana ia beres-beres di rumah. Lebih lanjut lagi, selidik punya selidik, biang keroknya adalah bahan-bahan sintetis pada produk-produk pembersih yang ada di rumahnya. Ternyata
  • 76. 76 11 Jurus Bisnis bahan-bahan inilah yang membuat David sesak napas dan gangguan kulit. Nah lho! Dan benar saja, begitu Amilya mencampakkan jauh-jauh semua produk pembersih tersebut, tangis David pun reda seketika. Kemudian, ia mulai menguji coba produk pembersih rumah tangga yang bebas bahan-bahan sintetis. Mengandalkan unsur tumbuh-tumbuhan, ia pun membesut produk pembersih yang aman dan nyaman untuk digunakan di sekitar David. Tanpa disengaja, lahirlah bisninya sendiri, Soapworks. Ini tidak lain adalah produk pembersih untuk penderita alergi. Keren ‘kan? Coba saja Anda bayangkan, dalam waktu tiga tahun saja Soapworks dengan segala variannya telah tumbuh menjadi mesin uang senilai 10 juta dolar. Lha, kalau mereka yang dicekam sakit saja masih bisa kreatif dan produktif, apalagi Anda yang masih sehat? Harusnya Anda lebih daripada itu dong! Iya ‘kan? Apalagi Anda sudah baca buku ini! Lagi pula, ternyata terselip setumpuk hikmah di balik sakit itu sendiri–yang jarang kita sadari selama ini. Beneran! Masih kurang yakin? Baiklah, mari kita bongkar satu persatu. Pertama, sakit itu akan menempa pikiran Anda dan ujung-ujungnya melatih otot sukses Anda. Kedua, menurut pengalaman kami, sakit itu semacam body alarm, sebelum terjadi sesuatu yang lebih fatal terhadap tubuh Anda. Ketiga, sakit itu akan membuat Anda selalu
  • 77. Jurus 9 : Berani Kreatif 77 sehat? Salah-salah hati Anda akan membatin, “Hei, lihatlah saya, selalu bugar!” Wah, salah-salah Anda bisa sombong karenanya. Kelima, jarang orang ngeh, sakit itu dapat menjadi penggugur dosa. Tentu saja semua hikmah ini dapat mendekatkan manusia dengan Sang Pencipta. Saudaraku, inilah bonusnya. Karena itu, simaklah baik-baik pesan berharga dari motivator kelas dunia, Zig Ziglar, “Segala sesuatu akan menjadi terbaik, apabila kita mengambil yang terbaik dari segala sesuatu yang terjadi.” Makanya, mulai sekarang, sikapilah sakit itu sebagai kreatif. Setuju? Nah, kalau sudah begitu, barulah Anda boleh menyebut diri Anda The Infinitive. Konvensional Jadi Kontroversial Memasuki bulan Ramadhan, selalu bertebaran dan bertaburan spanduk berbunyi, “Marhaban Ya Ramadhan. Di bulan suci ini, marilah kita meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita.” Atau sejenisnya. Entah itu diucapkan dari institusi maupun dari pribadi. Di mata kami, kalimat itu adalah kalimat yang indah. Sayangnya, karena bejibun tanpa ampun alias terlau banyak, akhirnya kalimat ini kehilangan gregetnya. Sehingga, khalayak yang dituju tidak tertarik untuk mengetahui siapa yang mengucapkan.
  • 78. 78 11 Jurus Bisnis Dari sisi pemasaran, ini jelas-jelas sebuah kegagalan–tidak ada istilah lain yang lebih tepat. Sementara itu di sebuah kota kami melihat sebuah spanduk berbunyi, “Andai tahun ini adalah Ramadhan terakhir buat kita, sudahkah kita mempersiapkan diri?” Begitu melihatnya, kami sampai tercenung dan merenung sekian detik. Dan beranilah kami menyimpulkan, ini baru greget! Di kota lain, kami sempat melirik sebuah spanduk yang bertuliskan, “Ingin mati muda? Coba narkoba!” Mulanya kami terperangah. Namun, selang beberapa saat kami pun mengangguk-angguk sambil tersenyum geli. Sebenarnya, kalimat tersebut adalah imbauan anti narkoba kepada kalangan remaja. Mengena dan bermakna. Ini baru kreatif namanya! Yang unik dan menggelitik, si empunya spanduk lebih memilih kalimat kontroversial ketimbang kalimat konvensional yang biasa bertuliskan, “Demi masa depanmu, jauhi narkoba.” Inilah salah satu bentuk moral marketing alias menyampaikan pesan moral kepada publik. Moral marketing juga kita temukan di iklan dan bungkus rokok, “Merokok dapat merusak kesehatan.” Moral marketing yang sama juga kita temukan di sepanjang jalan, “Kenakan helm standar demi keselamatan Anda,” atau “Dengan mengenakan sabuk pengaman, berarti Anda menyukseskan program pemerintah.” Kurang lebih, yah, begitulah isinya.
  • 79. Jurus 9 : Berani Kreatif 79 Sosial Jadi Kontroversial Sahabat, pada kesempatan ini kali ini sedikit-banyak kita akan mengulas dan mengupas soal agama. Tentu saja, dalam konteks bisnis yang universal. Untuk itu, marilah kita Executive Mushalla di Senayan City main ke Senayan City sejenak. Dengan konsepnya yang jreng dan mentereng, jadilah mal ini sasaran utama baik shopper maupun window shopper di Jakarta. Siapa pun pasti terkagum-kagum melongok dan menengoknya. Luar-dalam. Yang mengagetkan, kendati disesaki tenant-tenant yang serba wah dan mewah, ternyata mal ini dilengkapi dengan mushalla. Dalam hati Anda mungkin nyeletuk, “Saudara Penulis, kalau cuma mushalla begitu, apa hebatnya? Tidak ada topik yang lain apa?” Buru-buru kami tampik, “Hei, ini bukan sembarangan mushalla!” Melainkan Executive Mushalla yang strategis lokasinya, berkelas desainnya, wangi, adem dan klimis. Berbeda dengan mushalla di mal kebanyakan. Sudah jauh dari mana-mana dan bentuknya seadanya, terus tengik, pengap, dan jorok pula. Bukannya kami melebih-lebihkan, tetapi memang begitulah biasanya. Apa perlu kami tunjukkan satu per satu?
  • 80. 80 11 Jurus Bisnis Tiba-tiba saya teringat Kowloon Road di Hongkong, yang menyerupai Orchard Road di Singapura. Di sinilah merek-merek kelas kakap berjejer dari A sampai Z, dari yang mahal sampai yang sangat mahal. Pernak-pernik mungil saja bisa jutaan harganya. Betul-betul hedonis, betul-betul borjuis. Percaya atau tidak, di antara outlet-outlet tersebut, menjulanglah Masjid Kowloon yang ukurannya setara dengan masjid-masjid agung di Indonesia. Sudah begitu, air wudunya hangat pula. Sekilas dan sepintas tidak masuk akal. Berapa sih umat Muslim di sana? Apakah masyarakat setempat yang jelas-jelas mayoritas non-muslim begitu peduli dengan kemaslahatan umat Muslim? Yang jelas, bukan itu pertimbangan utamanya, melainkan ada hitung-hitungan bisnisnya. Rupa-rupanya otak kanan pemerintah setempat sudah berpikir mencelat jauh ke depan. Anda tahu sendiri ‘kan, tidak sedikit orang Indonesia, Malaysia, dan Timur Tengah yang shopping di sana. Mereka buang duitnya edan-edanan. Lha, mayoritas ‘kan Muslim. Dengan adanya Masjid Kowloon di sana, seolah-olah pemerintah setempat berseru, “Hei, orang Indonesia, Malaysia, dan Timur Tengah, kalau tiba waktu Zuhur, Ashar, Maghrib, tidak perlu balik ke hotel. Tetap saja di Kowloon Road. Ada masjidnya kok. Nah, setelah shalat, silakan shopping lagi. Pokoknya, shop ‘til you drop.” Begitulah kira-kira. Bukan
  • 81. Jurus 9 : Berani Kreatif 81 cuma masjid, tempat ibadah yang lain juga tersedia di sekitarnya. Terhampar pula tempat peristirahatan yang super luas untuk kaum manula. Sekiranya Anda mau berpikir dalam perspektif sosial, yah, silakan. Tetapi, setidaknya Anda mau berpikir dalam perspektif komersial. Tak pelak lagi, itu semua ‘kan demi kenyamanan pelanggan Anda, yang buntut-buntutnya demi keuntungan Anda juga. Yah sosial, yah komersial. Betul ‘kan? Kalau ahli-ahli manajemen mengistilahkannya dengan Corporate Social Responsibility, maka Bill Gates dalam Forum Ekonomi Dunia 2008 melabelnya dengan Creative Capitalisme. Di sinilah The Infinitive menunjukkan kesaktiannya. Betapa tidak? Dengan lihai dan piawai, mereka menyulap faktor-faktor sosial yang mulanya tampak mengancam menjadi faktor-faktor komersial yang akhirnya menguntungkan.
  • 82. 82 11 Jurus Bisnis
  • 83. Jurus 10 Berani MEMBANGUN INTEGRITAS “Kreativitas tanpa profitabilitas adalah sia-sia. Dan lebih sia-sia lagi jika profitabilitas tanpa ada integritas.” (DEE) Bangunlah Integritas Seorang teman berpesan kepada saya, “Profit boleh naik-turun. Omzet boleh naik-turun. Namun, integritas harus naik terus.” Ini pesan serius, menurut kami. Betul-betul-betul serius. Mengingat siklus naik-turun dalam bisnis itu adalah satu perkara yang lumrah dan alamiah, seyogianya bukan di situ letak concern utama kita. Sekali lagi, bukan di situ. Melainkan pada integritas kita. Pahamilah, tatkala bisnis sedang boom, se-sungguhnya integritas kita sedang diuji. Dan sebaliknya, tatkala bisnis sedang doom, sesungguhnya integritas kita kembali diuji. Di tingkah boom atau doom, mampukah integritas kita tetap bertahan? Dan tolong dipahami pula, berkelebihan dan berkekurangan, belum tentu
  • 84. 84 11 Jurus Bisnis lulus sewaktu dites dengan berkelebihan. Sejatinya, apa pun yang terjadi, jangan pernah integritas kita sampai cacat. Jangan pernah. Karena, percayalah, inilah sesuatu yang paling layak diperjuangkan: integritas, bukan sekadar profitabilitas. Dalam keseharian, bukan rahasia lagi sebagian marketer terbiasa dengan praktik ‘Spanyol’ alias ‘Separo Nyolong’. Katanya sih, demi ‘Belanda’ alias ‘Belanja Mengada-Ada’. Yang tidak ada, diada-adakan. Sebenarnya, selain mengoyak-ngoyak integritas dirinya, mereka juga telah menggerogoti hak orang lain. Dan mereka inilah yang kami sumpah-serapahi dengan ‘tikus besar berjalan tegak’. Maksudnya, m-a-l-i- ng, maling! Menuntaskan bagian yang satu ini, kami berharap Anda menjadi marketer yang bukan saja menjaga profitabilitas, namun juga memelihara integritas. Sekali lagi, integritas. Inilah nilai tambah Anda. Dengan begitu, niscaya kelak masyarakat mana pun tidak lagi memandang rendah pekerjaan marketer dan individu manapun tidak lagi merasa malu dengan pekerjaan marketer. Mudah-mudahan. Bangunlah Relasi Bukan rahasia lagi, bagi orang keuangan, cash-lah yang terpenting. Bagi orang akuntansi, profitlah
  • 85. Jurus 10 : Berani Membangun Integritas 85 yang terpenting. Sedangkan bagi orang pemasaran, kepuasan pelangganlah yang terpenting. Simpang-siur begitu, lantas mana yang benar? Yang jelas, apabila kepuasan pelanggan dapat diraih, maka semuanya– cash, profit dalam arti luas– dapat pula diraih. Namun bukan semata-mata kepuasan, melainkan kepuasan yang berbasis hubungan (relationship). Menurut kami, apabila kepuasan berbasis hubungan ini betul-betul berhasil diterapkan, niscaya terciptalah Customer-in-Love, yakni pelanggan-pelanggan yang merasa delighted sewaktu melangsungkan transaksi dengan perusahaan. Dan rupa-rupanya, banyak sekali manfaat di balik kepuasan yang sedemikian. Pertama, pengukuhan kredibilitas (credibility enchancement) di mana perusahaan dipercaya oleh pelanggan. Sebenarnya, kredibilitas adalah awal dari segala-galanya. Mudah dipahami, jika kredibilitas telah terbukti, barulah pelanggan sudi membeli ulang dan membeli silang, yang pada akhirnya menyebarkan kabar positif dari mulut ke mulut dan enggan pindah pada pesaing. Sebaliknya, minusnya kredibilitas–cepat atau lambat– akan memporak-porandakan perusahaan dan menggiring pelanggan pada pesaing. Punah dan musnahnya raksasa besar Arthur Andersen, Enron, dan Global Crossing adalah contoh konkretnya.
  • 86. 86 11 Jurus Bisnis Kami ulangi sekali lagi. Pelanggan yang delighted akan membeli ulang (continous purchase). Dari pedagang kaki lima hingga pengelola swalayan paham betul, hanya kondisi delighted-lah yang mampu membuat pelanggan datang dan datang lagi ke tempat mereka. Dan hal ini telah teruji belasan tahun di Matahari dan Kem Chicks. Selain itu, pelanggan delighted juga akan membeli silang (cross purchase). Yah, seandainya Anda merasa sreg dengan sepatu Nike, bukan mustahil Anda mau mengenakan produk Nike yang lain, semisal t-shirt, topi dan kacamatanya. Begitu ‘kan? Karena itulah, Grup Kalbe dan Grup Wings meluncurkan berbagai produk. Dengan harapan, pelanggan delighted-nya akan membeli silang. Kemudian, kabar positif mengenai perusahaan pun tersebar. Pelanggan delighted yang meniupkankannya dengan senang hati. Tanpa diminta sekalipun. Bukankah buzz sedemikian merupakan bentuk komunikasi yang luar biasa jitunya? Kami menamakannya dengan constructive buzz. Tetapi, hati-hati, pelanggan yang kecewa akan menjadi pembawa kabar negatif yang tidak kenal ampun. Memang, tidak semudah menghitungnya berapa rupiah. Namun sebagai pakar kepuasan pelanggan Handi Irawan coba mengumpamakan, untuk perbankan yang breast lebih dari 1 triliun, maka
  • 87. Jurus 10 : Berani Membangun Integritas 87 perbedaan 10 persen dalam jumlah pelanggan delighted dapat bernilai puluhan miliar. Berikutnya, pelanggan delighted akan enggan terhadap pesaing (competitor resistance). Ketika menonton mobil F 1, seorang fans setia Michael Schumacher pastilah tidak mau mengalihkan pandangan pada pembalap lainnya. Penumpang setia Garuda Indonesia pastilah tidak mau beralih pada maskapai lainnya. Pembaca setia Republika pastilah tidak mau berlanggan surat kabar lainnya. Keenam, pelanggan yang delighted rela membayar dengan harga premium. Kami menyebutnya dengan cost intensitivity. Taksi Blue Bird di Jakarta sudah membuktikan hal ini, di mana pelanggannya siap membayar 30-40 persen lebih tinggi. Teman kami sangat menyukai batere Panasonic, padahal untuk itu mau tak mau ia mesti merogoh uang ekstra. Ketujuh, perusahaan yang dikelilingi pelanggan delighted, maka program pemasarannya akan jauh lebih efektif. Istilahnya, cutting effort. Tidak percaya? Perbedaan tingkat kepuasan sekitar 10 persen saja, akan menyebabkan perbedaan efektivitas iklan sekitar 30 persen. Artinya, perusahaan yang dikelilingi pelanggan yang kecewa, terpaksa mengucurkan biaya iklan lebih besar agar iklannya sama efektif. Misalnya, Garuda Indonesia punya pelanggan delighted 60 persen,
  • 88. 88 11 Jurus Bisnis sedangkan maskapai yang baru hanya 50 persen. Maka, iklan dari maskapai yang baru sebanyak 1 miliar akan sama efektifnya dengan iklan Garuda sebesar 750 juta. Perusahaan yang menggandeng pelanggan delighted, umumnya lebih efisien biaya operasinya. Ini adalah bentuk lain cutting effort. Kami paham, sepintas skenario ini sulit dipahami. Yah, bukankah untuk menjadi pelanggan delighted dibutuhkan investasi fasilitas, insentif, dan pelatihan memadai? Itu benar. Tapi, banyak studi menunjukkan, dalam jangka panjang seluruh investasi itu akan memangkas biaya pengulangan (re-do). Bayangkan seorang penjahit tiap hari menerima 5 orderan. Apabila sehari-hari rata-rata seorang pelanggan kembali gara-gara keteladanan si penjahit, maka berapa besar biaya dan waktu tambahan yang mesti dikorbankan? Selain itu, si penjahit akan kehilangan peluang meladeni pelanggan yang lain (opportunity cost). Kedelapan, pelanggan yang delighted akan solider dan atas musibah yang menimpa perusahaan (crisis tolerance). Mau bukti? Saat krisis 1998, BCA sempat dilanda rush. Namun apa yang diidam-idamkan dibisikkan oleh nasabahnya, “BCA, berbenahlah! Ketika you sudah siap nanti, kami akan datang kembali.” Dan, benar. Setelah restrukturisasi dan sosialisasi ke publikm terbukti bank itu kembali berjalan normal.
  • 89. Jurus 10 : Berani Membangun Integritas 89 Dampak lain dari pelanggan yang delighted adalah dukungan dari jalur distribusi (channel support). Amatilah Kacang Garuda, Indomie, dan Dji Sam Soe. Tak disangkal, mereka dianugerahi pelanggan yang delighted. Dan tak disangka pula, mereka juga didukung oleh distributor. Logikanya sederhana saja. Distributor dengan antusias akan menyediakan produk yang mampu membuat pelanggan merasa delighted. Kesepuluh, stakeholder yang komitmen (committed stakeholder). Sepengetahuan kami, begitu perusahaan diiringi pelanggan yang delighted, maka seluruh pihak yang terkait (stakeholder) akan komit terhadap perusahaan tersebut. Termasuk karyawan, investor, supplier, konsultan, pemerintah, media, akademisi, sampai masyarakat awam. Lihat saja bagaimana Grup Astra Internasional dan Grup Agung Pedomoro diperlakukan oleh stakeholder-nya. Namun demikian, hal sebaliknya juga bisa terjadi. Tanpa pelanggan yang delighted, jangan harap stakeholder akan komit terhadap perusahaan. Kebetulan kesepuluh manfaat ini diawali dengan huruf C. Karena itu, kami melabelinya dengan 10 C’s Phenomena of Customer-in-Love.
  • 90. 90 11 Jurus Bisnis Bangunlah Asas Manfaat untuk Sesama Sekarang, sampailah kita pada bagian akhir buku ini. Syahdan cerita, senator bernama Evan diperintahkan Tuhan membuat bahtera (ark) layaknya Nabi Nuh demi menyelamatkan orang-orang dan hewan-hewan di sekitarnya. Evan pun menuruti perintah tersebut dan jadilah ark yang juga singkatan dari Act of Random Kindness alias kebaikan di mana saja. Inilah cuplikan film Evan Almighty yang sarat akan pesan moral di sana-sini. Saudaraku sekalian. Adapun topik yang akan kita bahas adalah mengenai kepedulian sosial dan kaitannya dengan bencana alam. Seperti yang kita maklum, belakangan ini negara kita tidak henti-hentinya ketiban bencana alam. Apa yang kita lihat, sungguh memprihatinkan nasib saudara-saudara kita yang kehilangan keluarga serta harta-bendanya. Namun ada sinyal cerahnya juga. Paling tidak simbol solidaritas sosial dengan serta-merta, baik itu dari kalangan masyarakat, artis, LSM, perusahaan dan lain. Tanpa menunggu komando dari pemerintah, bantuan berupa materi dan tenaga pun mengalir dan bergulir untuk korban bencana. Tentu saja, ini juga tidak terlepas dari anjuran dan ajaran agama untuk banyak-banyak beramal.
  • 91. Jurus 10 : Berani Membangun Integritas 91 Tetapi, setelah bencana berlalu, akankah kepedulian sosial ini terus berlanjut? Sungguh, hal ini pantas Anda renungkan. Apabila Anda adalah pengelola atau pemilik perusahaan, sudahkah Anda memasukkan charity program dalam anggaran perusahaan? Apabila Anda adalah marketer independen, sudahkan Anda memasukkan sumbangan dalam daftar pengeluaran pribadi? Istilahnya, tanggung-jawab sosial (boleh juga diasosiasikan dengan creative capitalism). Hati-hati, tidak sedikit bisnis mengalami kemandekan karena mengabaikan dan melalaikan kepedulian sosial. Perusahaan atau individu yang pelit menyumbang lama-kelamaan akan terkesan negatif oleh berbagai kalangan. Akhirnya, mereka pun kehilangan dukungan bahkan bukan mustahil lenyap ditelan bumi. Asal tahu saja, ternyata aksi-aksi sosial dapat mendongkrak nama perusahaan atau marketer di mata stakeholder (brand awareness). Di samping itu, ia juga bisa memoles citra (brand image). Sehingga, perusahaan atau marketer dianggap lebih manusiawi dan tidak lagi dituding sebagai mesin pengeruk laba semata. Dengan kondisi sedemikian, pastilah perusahaan atau marketer akan lebih leluasa memutar roda bisnisnya. Mau contoh? Yoplait, salah satu merek yoguhrt, sibuk dengan kampanye, “Selamatkan penutup
  • 92. 92 11 Jurus Bisnis untuk menyelamatkan jiwa.” Sebenarnya mereka memerintahkan, “Beli yoghurt, lalu bersihkan dan kirimkan tutupnya.” Dengan mengirimkan tutupnya, berarti Anda telah menyumbang sepuluh sen untuk Yayasan Kanker Payudara Susan Komen. Terang saja Anda merasa bersalah apabila tidak menuruti, karena mereka juga berpesan, “Bila obatnya sudah ada di tangan Anda, akankah Anda membuangnya begitu saja?” Demikianlah cara mereka, bukan saja kreatif, tapi juga arif. Bukan saja kanan, tapi juga berkenan. Contoh lain, Microsoft. Konon, raksasa software ini sangat disirikin pesaing-pesaingnya karena dominasinya di pasar sudah kelewatan. Bahkan, beberapa tahun yang lalu Microsoft sempat geger karena tuduhan monopoli dari pemerintah Amerika. Nah, apakah setelah itu ujug-ujug Microsoft tamat riwayatnya? Ngggak juga. Sampai detik ini, Microsoft masih hidup dan sehat-walafiat. Percaya atau tidak, itu semua berkat dukungan stakeholder-nya. Apa sih yang telah dilakuakan Microsoft selama ini, sehingga ia tidak mungkin dilupakan oleh stakeholder-nya? Tak pelak lagi, perusahaan yang berdiri sejak 1970-an ini terkenal murah hati perihal sumbang-menyumbang. Sudah puluhan miliar dolar yang mengucur dari kasnya atas nama program pendidikan dan kesehatan.
  • 93. Jurus 10 : Berani Membangun Integritas 93 Malah Bill Gates, sang perintis perusahaan, sudah menyisihkan lebih dari 10 persen dari kekayaan pribadinya untuk yayasan sosial yang ia dan istrinya dirikan. Bill and Melinda Gates Foundation. Gosip terakhir, Bill Gates tengah mendedikasikan 80 persen waktunya untuk yayasan tersebut, bukan lagi untuk Microsoft. Jadi, jangan heran, isu apa pun yang menerjang Microsoft, perusahaan ini tetap berdiri tegar. Makanya, seorang motivator pernah mewanti-wanti, “The more you give, the more you get.” Semakin banyak memberi, semakin banyak pula menerima. Jelas, Anda tidak memiliki kekuatan laiknya Nabi Nuh. Jelas, Anda tidak memiliki kekayaan laiknya Bill Gates. Namun, toh Anda memiliki kemampuan untuk memberi manfaat kepada sesame (benefits). Inilah nilai tambah Anda sebagai marketer.
  • 94. 94 11 Jurus Bisnis
  • 95. Jurus 11 Berani BERBAGI “Cara melibatkan Tuhan dalam membesarkan bisnis kita adalah dengan berbagi.” (Ambo Tang Tibi) Charity Pepatah Belanda mengatakan, “Van ieder mens is iets leren”. Artinya, dari setiap orang kita bisa belajar sesuatu. Disengaja atau pun tidak disengaja, saya belajar banyak dari Puspo Wardoyo, pendiri Wong Solo, yang sekali waktu dinobatkan sebagai waralaba terbaik di Indonesia. Terlepas dari segala kekurangannya, kini restoran Wong Solo sudah berjumlah 40-an outlet, bahkan segera merambah negeri jiran, Malaysia dan Singapura. Uniknya, selain pengusaha, ia dikenal sebagai ikon poligami di Indonesia. Istrinya empat. Bahkan seorang pengusaha setengah bergurau mengatakan, Puspo itu singkatan dari Pusat Poligami! Ah, ada-ada saja. Tetapi, kali ini saya akan berbagi rahasia kesuksesan Puspo dalam berbisnis, bukan dalam berpoligami tentunya.
  • 96. 96 11 Jurus Bisnis Cerita punya cerita, salah satu kunci keberhasilan bisnis Puspo ternyata terletak kesediannya untuk berderma (charity). Ia mengaku, 30 % dari laba. Dahsyat! Saya pikir, dibutuhkan keberanian, keyakinan dan kepekaan nurani yang luar biasa untuk menyisihkan pendapatan sedemikian besar. Sekadar catatan, agama menganjurkan dan mengajarkan 2.5 % hingga 10 % (charity merupakan bentuk dari syukur atas keberhasilan bisnis atau harta yang dititipkan Tuhan kepada kita). Bill Gates, sang perintis Microsoft yang kebetulan manusia terkaya di dunia, juga menyisihkan lebih dari sepuluh persen dari kekayaan pribadinya untuk yayasan sosial yang ia dan istrinya dirikan, Bill and Melinda Gates Foundation. Agak mirip dengan pendahulunya, Andrew Carnegie, John Rockeffeler, dan Henry Ford. Kabar terakhir, bahkan Bill telah mendedikasikan 80 persen waktunya untuk yayasan tersebut, bukan lagi untuk Microsoft. Bill Gates berani mendedikasikan 80 persen waktunya untuk berbagi. Hmm, itu belum seberapa. Warren Buffett, seorang investor kenamaan yang kebetulan manusia nomor dua terkaya di dunia, malah member donasi kepada Bill and