Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
budidaya kelapa sawit
1.
2. PENDAHULUAN
• Kelapa sawit ( Elaeis guinensis Jacg ) adalah
salah satu dari beberapa palma yang
menghasilkan minyak untuk tujuan komersil.
Minyak sawit selain digunakan sebagai
minyak makanan margarine, dapat juga
digunakan untuk industri sabun, lilin dan
dalam pembuatan lembaran-lembaran timah
serta industri kosmetik.
• Agribisnis kelapa sawit, baik yang
berorientasi pasar lokal maupun global akan
berhadapan dengan tuntutan kualitas produk
dan kelestarian lingkungan selain tentunya
kuantitas produksi.
3. SYARAT TUMBUH
• Lama penyinaran matahari rata-rata 5 - 7 jam/hari.
• Curah hujan tahunan 1.500 - 4.000 mm.
• Kelembaban rata-rata 75 %.
• Temperatur optimal 24 - 28oC.
• Ketinggian tempat yang ideal antara 1- 500 m dpl.
• pH tanah antara 4 – 6.
• Dapat tumbuh pada bermacam-macam tanah, asalkan
gembur, aerasi dan drainasenya baik, permukaan air
tanah cukup dalam, solum cukup dalam (80 cm), kaya
akan humus dan tidak mempunyai lapisan padas.
• Tanah Latosol, Ultisol dan Aluvial, tanah gambut saprik,
dataran pantai dan muara sungai dapat dijadikan
perkebunan kelapa sawit.
• Kecepatan angin 5 - 6 km/jam untuk membantu proses
penyerbukan
4. BENIH
Teknologi dalam pembibitan kelapa sawit sudah sangat
berkembang. Di bidang penelitian, peneliti sudah mampu
membudidayakan kelapa sawit lewat kultur jaringan yang
akan mempertahankan kualitas produksi buah kelapa sawit
sama persis dengan pohon induk. Akan tetapi, teknik kultur
jaringan tentu akan terlalu rumit dilakukan oleh pekebun
sehingga ada baiknya pekebun memilih sumber bibit yang
lebih mudah seperti lewat benih kelapa sawit yang
disediakan oleh balai penelitian kelapa sawit. Pekebun juga
bisa menyediakan benih sendiri dengan cara mengontrol
penyerbukan bunga betina pohon induk.
5. TIPS PEMBIBITAN
Setelah mendapatkan benih kelapa sawit dengan kualitas
yang baik, pembibitan harus dilakukan di lahan datar dan
tidak jauh dari sumber air. Sebagai tips ntuk
mempermudah penanaman kelak, ada baiknya lokasi
pembibitan terletak di tengah areal yang akan ditanami
kelapa sawit. Lahan pembibitan harus bersih dari gulma
dan dilengkapi dengan alat penyiraman, jalan, dan
drainase.
6. TEKNIK PEMBIBITAN
Pekebun bisa menggunakan dua teknik budidaya
pembibitan yakni :
• dengan cara langsung di polibag tanpa proses dederan
dan
• dengan cara tidak langsung yang meliputi dua tahap
berupa tiga bulan tahap pembibitan awal atau dederan
dan sembilan bulan tahap pembibitan utama.
Selama proses pembibitan, bibit perlu disiram dua kali
sehari, dipupuk, dan diseleksi untuk mendapatkan bibit
yang mampu tumbuh optimal di lahan tanam.
7. PENYINARAN, SUHU, DAN
KARAKTERISTIK TANAH
Kelapa sawit akan tumbuh dengan baik apabila lama
penyinaran langsung matahari 1-7 jam setiap harinya.
Buah kelapa sawit yang dihasilkan akan jauh lebih optimal
saat tanaman tersebut tumbuh di daerah dengan suhu
rata-rata 25-27 derajat Celcius. Tanaman kelapa sawit
menuntut tanah yang gembur, subur, dan mempunyai
drainase baik untuk tumbuh optimal dengan pH tanah 4,0-
6,5.
8. PERSIAPAN LAHAN TANAM
• Persiapan lahan sangat tergantung pada area
perkebunan yang akan ditanami. Ada beberapa jenis area
yang akan menjadi lokasi ideal penanaman kelapa sawit
seperti bukaan baru pada area hutan primer dan
sekunder atau area yang ditumbuhi ilalang maupun
semak belukar. Selain itu, ada pula lahan konversi yang
merupakan lahan yang pernah digunakan sebelumnya
untuk perkebunan tanaman jenis lain. Lahan bukaan
ulang merupakan lahan tanam kelapa sawit yang
sebelumnya ditanami kelapa sawit.
9. PENANAMAN KELAPA SAWIT
• Ada beberapa tahap persiapan penanaman yang sangat
penting dan akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman
dan produksi buah kelapa sawit itu sendiri. Pengajiran
merupakan tahap yang sangat penting untuk menentukan
jarak tanam antar pohon. Pengajiran dilakukan dengan
sistem jarak tanam segitiga sama sisi berukuran 9 x 9 x 9
meter dengan populasi 143 pohon setiap hektarnya.
Selain itu, pekebun juga bisa menerapkan jarak 9,5 x 9,5
x 9,5 meter dengan populasi per hektar sekitar 128
pohon.
10. PENGENDALIAN GULMA DAN
PEMUPUKAN
Pengendalian gulma merupakan bagian cara tanam kelapa
sawit yang sangat penting karena gulma akan sangat
mengganggu pertumbuhan dan produktivitas tanaman
kelapa sawit. Gulma bisa dikendalikan secara manual,
kimia, dan kultur teknis. Pemupukan juga merupakan
proses yang penting dengan jenis dan jumlah yang sesuai
dengan ukuran dan diberikan sesuai dengan jadwal. Selain
itu, pekebun juga harus menjadwalkan pemangkasan
teratur serta pengendalian hama dan penyakit agar
produksi tandan kelapa sawit optimal.