Dokumen ini membahas penelitian tentang pengaruh pelapisan chitosan pada pupuk NPK terhadap pertumbuhan tanaman jagung. Pelapisan chitosan pada NPK dapat mempercepat umur panen tanaman jagung dan meningkatkan bobot buahnya. Chitosan yang diiradiasi lebih efektif dalam mempercepat pertumbuhan tanaman dan meningkatkan hasil panen dibandingkan chitosan yang tidak diiradiasi.
PENGARUH PELAPISAN CHITOSAN PADA NPK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG
1. PENGARUH PELAPISAN CHITOSAN
PADA NPK TERHADAP
PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG
Gatot Trimulyadi Rekso
Pusat AplikasiTeknologi Isotop dan Radiasi
Badan Tenaga Nuklir Nasional
Jl. Cinere, Ps Jumat PO Box 7002 JKSL, Jakarta 12070
Fax : 021 7513270. E-mail : gatot28@batan.go.id
2. Pendahuluan
Salah satu upaya meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemupukan adalah
dengan memodifikasinya menjadi pupuk lepas lambat/ slow release fertilizer
(SRF) dengan bahan dasar yang mendukung dan ramah lingkungan.
MasalahutamapenggunaanpupukkimiasepertiureaatauNPKpada
lahanpertanianadalaheffisiensiyangrendah karenakelarutannyayang
tinggidanhilang akibatlarutterbawaolehair,penguapan, danproses
denitrifikasiterhadappupukitusendiri
3. SLOW RELEASE FERTILIZER
Menurut Stager (2009) : Slow release fertilizer
adalah pupuk yang dapat mengontrol pelepasan
unsur unsur di dalamnya secara lambat atau
bertahap.
Faktanya, tanaman tidak bisa merasakan kenyang kemudian
berhenti makan. Sepanjang banyak tersedia unsur hara,
sepanjang itu pula tanaman akan menyerap sebanyak yang
tersedia.
Fakta ini kemudian melahirkan istilah luxury consumption.
Dikatakan pupuk slow release merupakan pupuk yang
sifatnya diserap tanaman sesuai dengan kebutuhan, hingga
tidak mencemari lingkungan.
4. Oleh karena itu akan dilakukan formulasi pembuatan
kompositdengan polimer alamyangmemiliki3fungsi yaitu
sebagai:
slowrelease,
penginduksipertumbuhantanamandan
sebagaiwaterabsorbent.
5.
6. Metode penelitian yang akan dilakukan adalah pupuk kimia di
ubah menjadi butiran yang lebih besar dengan melapisinya
dengan oligo chitosan sebagai lapisan pertamanya.
Penggunaan oligo-chitosan dalam bidang pertanian
sudah dikenal sebagai bahan penginduksi
pertumbuhan dan anti bacteria serta mampu
mengendalikan kecepatan pelepasan unsur unsur
nutrient pupuk yang mudah hilang.
7. Modifikasi pupuk NPK dengan oligo chitosan
1. Diharapkan NPK selain berfungsi sebagai pemenuhan unsur hara
ditambah lagi fungsinya sebagai pemercepat tumbuh (growth
promoters) dan plant eleciator.
2. Tujuan dari penelitian ini diperoleh teknologi proses dan
formulasi polimer alam chitosan dengan teknik iradiasi yang
berfungsi sebagai bahan slow release pupuk kimia dan untuk
penginduksi pertumbuhan .
3. Formulasi oligo chitosan yang di lapiskan pada pupuk NPK di
ujikan pada tanaman jagung.
10. Formula chitosan sebagai pelapis NPK dan pemupukan pada
tanaman jagung
1. Pada percobaan ini di gunakan 2 macam formula yaitu chitosan tampa
iradiasi (R-1) dan chitosan yang di iradiasi (R2).
2. Chitosan tampa iradiasi dan yang telah di iradiasi dibuat larutan dengan
konsentrasi 2 g/L dengan pelarut asam asetat (2 %).
3. Larutan chitosan kemudian di lapiskan paca pupuk NPK dengan
mempergunakan sprayer dan di keringkan pada temperature kamar.
4. Pupuk NPK yang telah dilapiskan dengan chitosan kemudian disebarkan pada
tanaman jagung sesuai prosedur yang lazim untuk pemupukan dengan NPK.
5. Evaluasi meliputi perkembangan pertmbuhan tanaman dan buah jagung yang
diperlakukan dibandingkan dengan tanpa perlakuan.
6. Pengamatan meliputi jumlah pohon yang berbunga tiap minggu setelah 32
hari penanaman dan berat buah jagung (tongkol + Kelobot) setelah berbuah
setiap 15 hari sekali sampai saat panen.
11. Hasil dan pembahasan
Tabel 1. Komposisi dan penampilan fisik chitosan sebagai bahan
pelapis NPK.
Komposisi dan penampilan fisik
Komponen R-1 R-2
Chitosan (%)
Asam asetat 2 % (%)
Iradiasi (kGy)
Berat Molekul
Viskositas (cPs)
pH
Kekuatan Tarik ( kg/cm2
)
2
98
-
1.2 104
465
5,5
1,22 102
2
98
50
3,4 102
320
5,2
0,78 102
12. Tabel 2. Pekembangan pertumbuhan pohon yang berbunga hasil
pengamatan dari 50 pohon
No Hari ke
Jumlah pohon yang berbunga dari 50 pohon
NPK NPK-Chitosan
(R-1)
NPK-Chitosan
(R-2)
1
2
3
4
0
32
40
47
0
4
18
27
0
15
21
42
0
23
36
48
13. Gambar 1. Perkembangan berat rata rata buah jagung (tongkol +
kelobot) setelah 60 hari penanaman dan seterusnya
60 70 77 84
400
200
0
Umur tanaman (hari)
Beratrata-ratabuahjagung(gr)
NPK
NPK-R-1
NPK-R2
15. Gambar 3. Perkembangan berat rata rata tongkol jagung setelah 60
hari penanaman dan
seterusnya
60 70 77 84
280
240
200
160
120
80
40
0
Umur Tanaman jagung (hari)
Beratrataratatongkoljagung(gr)
NPK
NPK-R1
NPK-R2
17. Kesimpulan
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan :
1. Pelapisan chitosan iradiasi pad NPK mempercepat umur panen
tanaman jagung
2. Tanaman jagung yang di beri pupuk NPK yang dilapisi dengan
chitosan iradiasi umur panen 60 hari sejak tumbuh dan tampa
penambahan chitosan umur panennya 80 hari
3. Bobot rata rata buah jagung yang menggunakan pupuk NPK
yang dilapisi dengan chitosan irradiasi menghasilkan bobot yang
lebih tinggi.