SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
KARYA ILMIAH BIOLOGI-MATERI PERTUMBUHAN BIJI KACANG HIJAU 
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung potensi 
yang dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu baru, misalnya embrio, cadangan 
makanan, dan calon daun (calon akar). Sebutir biji mengandung satu embrio. Embrio 
terdiri atas radikula (yang akan tumbuh menjadi akar) dan plumula (yang akan tumbuh 
menjadi kecambah). Cadangan makanan bagi embrio tersimpan dalam kotiledon yang 
didalamnya terkandung pati, protein dan beberapa jenis enzim. Kotiledon dikelilingi oleh 
bahan yang kuat, disebut testa. Testa berfungsi sebagai pelindung kotiledon untuk 
mencegah kerusakan embrio dan masuknya bakteri atau jamur ke dalam biji. Testa 
memiliki sebuah lubang kecil, disebut mikropil. Di dekat mikropil terdapat hilum yang 
menggabungkan kulit kotiledon. (Bagod Sudjadi, 2006) 
Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji terbentuk, air di 
dalamnya dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi. Akibat ketiadaan air, biji tidak 
dapat melangsungkan proses metabolisme sehingga menjadi tidak aktif (dorman). 
Dormansi biji sangat bermanfaat pada kondisi tidak nyaman (ekstrem; sangat dingin 
atau kering) karena struktur biji yang kuat akan melindungi embrio agar tetap bertahan 
hidup. (Bagod Sudjadi, 2006) 
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen 
biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. 
Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat di dalam biji, misalnya 
radikula dan plumula. Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan 
perkembangan embrio. Hasil perkecambahan ini adalah munculnya tumbuhan kecil dari 
dalam biji. Proses perubahan embrio saat perkecambahan adalah plumula tumbuh dan 
berkembang menjadi batang, dan radikula tumbuh dan berkembang menjadi akar. 
Perkecambahan merupakan sustu proses dimana radikula (akar embrionik) 
memanjang ke luar menembus kulit biji. Di balik gejala morfologi dengan pemunculan
radikula tersebut, terjadi proses fisiologi-biokemis yang kompleks, dikenal sebagai 
proses perkecambahan fisiologis. 
Embrio yang tumbuh belum memiliki klorofil, sehingga embrio belum dapat 
membuat makanan sendiri. Pada tumbuhan, secara umum makanan untuk 
pertumbuhan embrio berasal dari endosperma. (Istamar Syamsuri, 2004) 
Perkecambahan dimulai dengan proses penyerapan air ke dalam sel-sel. Proses 
ini merupakan proses fisika. Masuknya air pada biji menyebabkan enzim aktif bekerja. 
Bekerjanya enzim merupakan proses kimia. Enzim amilase bekerja memecah tepung 
menjadi maltose, selanjutnya maltose dihidrolisis oleh maltase menjadi glukosa. Protein 
juga dipecah menjadi asam-asam amino. Senyawa glukosa masuk ke proses 
metabolisme dan dipecah menjadi energi atau diubah menjadi yang senyawa 
karbohidrat yang menyusun struktur tubuh. Asam-asam amino dirangkaikan menjadi 
protein yang berfungsi untuk menyusun struktur sel dan menyusun enzim-enzim baru. 
Asam-asam lemak terutama dipakai untuk menyusun membran sel. (Istamar Syamsuri, 
2004) 
Perkecambahan biji berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut 
meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis 
cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormon ke daerah titik 
tumbuh atau daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintesis). (Bagod Sudjadi, 2006) 
Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang 
masuk ke dalam kotiledon menyebabkan volumenya bertambah, akibatnya kotiledon 
membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya menyebabkan pecahnya testa. 
(Bagod Sudjadi, 2006) 
Secara fisiologi, proses perkecambahan berlangsung dalam beberapa tahapan 
penting, meliputi: 
1. Absorbsi air. 
2. Metabolisme pemecahan materi cadangan makanan. 
3. Transpor materi hasil pemecahan dari endosperm ke embrio yang aktif tumbuh. 
4. Proses-proses pembentukan kembali materi-materi baru. 
5. Respirasi. 
6. Pertumbuhan. (Mayer dan Mayber, 1975)
Banyak faktor yang mengontrol proses perkecambahan biji, baik yang bersifat 
internal dan eksternal. Secara internal proses perkecambahan biji ditentukan 
keseimbangan antara promoter dan inhibitor perkecambahan, terutama asam gliberelin 
(GA) dan asam abskisat (ABA). Faktor eksternal yang merupakan ekologi 
perkecambahan meliputi air, suhu, kelembaban, cahaya, dan adanya senyawa-senyawa 
kimia tertentu yang berperilaku sebagai inhibitor perkecambahan. (Mayer dan 
Mayber, 1975) 
Proses perkecambahan dipengaruhi oleh oksigen, suhu, dan cahaya. Oksigen 
dipakai dalam proses oksidasi sel untuk menghasilkan energi. Perkecambahan 
memerlukan suhu yang tepat untuk aktivasi enzim. Perkecambahan tidak dapat 
berlangsung pada suhu yang tinggi, karena suhu yang tinggi dapat merusak enzim. 
Pertumbuhan umumnya berlangsung baik dalam keadaan gelap. Perkecambahan 
memerlukan hormon auksin dan hormon ini mudah mengalami kerusakan pada 
intensitas cahaya yang tinggi. Karena itu di tempat gelap kecambah tumbuh lebih 
panjang daripada di tempat terang. 
B. Rumusan Masalah 
1. Apakah lama perendaman berpengaruh terhadap biji kacang hijau? 
2. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau? 
3. Apakah kelembapan berpengaruh terhadap pertumbuhan biji kacang hijau? 
C. Tujuan Penelitian 
1. Untuk mengetahui dan mengamati pengaruh lamanya perendaman terhadap 
pertumbuhan biji kacang hijau. 
2. Untuk mengetahui berapa waktu perendaman yang baik untuk melakukan 
perkecambahan biji kacang hijau. 
D. Manfaat Penelitian 
Manfaat dari penelitian ini antara lain untuk mengetahui pengaruh lama 
perendaman terhadap pertumbuhan biji kacang hijau.
E. Batasan Masalah 
Penelitian dilakukan selama 6 hari. Mulai tanggal 30 Juli sampai tanggal 4 
Agustus 2012. 
BAB II 
TINJAUAN PUSTAKA 
A. Kacang Hijau 
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas 
didaerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini 
memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan 
berprotein nabati tinggi. 
Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Di samping itu, panen kacang 
hijau ini harus dikerjakan beberapa kali. Peningkatan produksi kacang hijau dilakukan 
dengan cara memperbaiki kultur teknis petani, mendapatkan varietas-varietas yang 
produksinya tinggi dan masak serempak, serta peningkatan usaha pasca panen. Dari 
segi agronmis dapat dilakukan dengan tindakan pemupukan NPK dan pengaturan 
jumlah populasi, jarak tanam, sanitasi, pengendalian hama dan penyakit tanaman. 
Di dalam kacang hijau terdapat banyak kandungan gizi antara lain protein, 
kalsium, fosfor, vitamin B1, vitamin B2, vitamin E, zat besi, magnesium dan zat 
antioksidan. 
B. Pertumbuhan Tanaman 
Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume 
serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. 
Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan tidak dapat
dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan 
tingkat kedewasaan. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas 
kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan. 
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari 
persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, dinamakan kecambah (plantula). Awal 
perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah 
berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak 
sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan dengan masuknya air ke dalam biji 
suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. Imbibisi terjadi karena 
penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang 
berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya 
dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut 
melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang 
disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan nutrien-nutriennya dipindahkan ke 
bagian embrio yang sedang tumbuh. 
Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga 
tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar 
lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga 
(kaulikulus). 
Terdapat dua macam pertumbuhan, yaitu: 
1. Pertumbuhan Primer 
Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada 
embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang. 
2. Pertumbuhan Sekunder 
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. 
Pertumbuhan ini dijumpai dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya 
ukuran diameter tumbuhan. Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, 
yang disebut kambium vasic atau kambium intravaskuler. Fungsinya adalah 
membentuk xylem dan floem primer. Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di 
antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada 
tumbuhan dibedakan atas faktor luar dan faktor dalam. 
1. Faktor Luar (Eksternal) 
a. Makanan 
Makanan adalah sumber energi dan sumber materi untuk menyintesis sebagai 
komponen sel. Nutrien yang dibutuhkan tumbuhan bukan hanya karbon dioksida dan 
air, tetapi juga unsur-unsur lainnya. Karbon dioksida diabsorbsi oleh daun, sedangkan 
air dan mineral diserap oleh akar. 
b. Air 
Tanpa air, tumbuhan tidak akan tumbuh. Air termasuk senyawa utama yang 
sangat dibutuhkan tumbuhan. Air berfungsi antara lain untuk fotosintesis, mengaktifkan 
reaksi enzimatik, menjaga kelembapan dan membantu perkecambahan biji. Tanpa air, 
reaksi kimia dalam sel tidak dapat berlangsung sehingga mengakibatkan tumbuhan 
mati. 
c. Suhu 
Suhu yang baik atau ideal yang diperlukan tumbuhan sehingga pertumbuhan 
dan perkembangan berlangsung baik disebut suhu optimum (10oC-38oC). Umumnya 
tumbuhan tidak dapat tumbuh di bawah suhu 0oC dan di atas 40oC. Keberadaan suhu 
ini erat hubungannya dengan kerja enzim. Jika suhu terlalu tinggi atau terlalu rendah, 
enzim akan rusak. 
d. Kelembapan 
Kelembapan udara memengaruhi penguapan air yang berhubungan dengan 
penyerapan nutrien. Penguapan air akan meningkat apabila kelembapan rendah, 
akibatnya tumbuhan dapat menyerap banyak nutrien. 
e. Cahaya 
Cahaya sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis. 
Jika suatu tanaman kekurangan cahaya, maka tumbuhan itu bisa tampak pucat dan 
warna tanaman itu kekuning-kuningan. 
2. Faktor Dalam (Internal) 
a. Gen
Gen merupakan substansi hereditas dan penentu sifat individu yang terdapat di 
dalam kromosom. Sifat kenetik ini memengaruhi ukuran dan bentuk tumbuh tumbuhan. 
b. Hormon Tumbuhan (Fitohormon) 
Fitohormon adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh tumbuhan, yang dalam 
konsentrasi rendah atau kecil dapat mengatur proses fisiologis. Adapun syarat-syarat 
fitohormon yaitu senyawa organik yang dihasilkan oleh tumbuhan itu sendiri; harus 
dapat ditranslokasikan; tempat sintesis dan kerja berbeda; dan aktif dalam konsentrasi 
rendah. 
Kacang hijau yang berada pada gelas yang mendapatkan cahaya matahari yang 
cukup untuk melakukan proses fotosintesis, sehingga proses fotosintesis dapat 
dilaksanakan dengan baik dan daun kacang hijau pun berwarna hijau segar. 
Sedangkan kacang hijau yang berada pada gelas lain diletakkan di tempat gelap tanpa 
ada cahaya matahari. Jadi, proses fotosintesis tidak dapat berlangsung, sehingga daun 
kacang hijau pada gelas itu berwarna kuning pucat. 
Kacang hijau yang direndam lebih lama, akan lebih cepat pertumbuhannya 
dibandingkan dengan kacang hijau yang direndam dalam waktu lebih singkat dan tidak 
direndam. 
C. Hipotesis 
Lama perendaman akan mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau. Kacang 
hijau akan tumbuh lebih cepat bila di rendam lebih lama. Dan cahaya juga 
mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau. Cahaya dapat memperlambat pertumbuhan 
kacang hijau. 
BAB III 
METODOLOGI PENELITIAN 
A. Lokasi dan Waktu Penelitian 
Penelitian ini dilaksanakan di ruang kelas XII IA, SMAN 1 Sejangkung. Tanggal 30 Juli 
2012.
B. Populasi dan Sampel 
Populasi: Biji Kacang Hijau (Phaseolus radiatus). 
Sampel: 25 biji kacang hijau. 
C. Variabel Penelitian 
Ada tiga jenis variabel dalam penelitian ilmiah, yaitu: 
1. Variabel bebas: lama perendaman. 
2. Variabel terikat: tinggi tanaman dan jumlah daun. 
3. Variabel kontrol: faktor lingkungan. 
D. Metode Penelitian 
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi 
pustaka, yaitu mempelajari teori-teori perkecambahan melalui buku-buku referensi. 
Selain itu juga menggunakan metode eksperimen, yaitu metode yang dilakukan melalui 
percobaan dan pengamatan untuk membandingkan pertambahan biji kacang hijau 
(Phaseolus radiatus) dalam 5 gelas plastik. 
E. Rancangan Penelitian 
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 25 biji kacang hijau yang ditanam 
di dalam 10 gelas plastik yang berisi kapas yang telah dibasahi. Masing-masing gelas 
plastik terdapat 5 buah biji kacang hijau. Komposisi masing-masing gelas plastik adalah 
sebagai berikut: 
a. Gelas plastik A: 5 biji kacang hijau tanpa direndam. 
b. Gelas plastik B: 5 biji kacang hijau direndam selama 1 jam. 
c. Gelas plastik C: 5 biji kacang hijau direndam selama 2 jam. 
d. Gelas plastik D: 5 biji kacang hijau direndam selama 4 jam. 
e. Gelas plastik E: 5 biji kacang hijau direndam selama 6 jam. 
F. Alat dan Bahan 
1. Pot/gelas plastik bekas mineral 10 buah
2. Penggaris 
3. Kapas 
4. Air 
5. Biji kacang hijau 
G. Langkah Kerja 
1. Ambillah 25 biji kacang hijau dengan kondisi yang baik. 
2. Rendamlah biji kacang hijau dengan perlakuan sebagai berikut: 
a. PO (biji kacang hijau tanpa direndam, digunakan sebagai kontrol). 
b. PA (biji kacang hijau direndam selama 1 jam). 
c. PB (biji kacang hijau direndam selama 2 jam). 
d. PC (biji kacang hijau direndam selama 4 jam). 
e. PD (biji kacang hijau direndam selama 6 jam). 
Catatan: Tiap perlakuan terdiri dari 2 ulangan, di mana tiap ulangan/pot berisi 5 biji 
kacang hijau. Usahakan biji kacang hijau yang direndam, diambil pada saat yang sama, 
yaitu ketika akan ditanam. 
3. Masukkan biji kacang hijau ke dalam pot yang telah berisi kapas yang telah 
dibasahi. 
4. Letakkan pot di tempat yang sama/tidak terpisah. 
5. Lakukanlah pengukuran tinggi kecambah kacang hijau tersebut menggunakan 
penggaris pada hari ke-6, kemudian tulislah hasil pengukurannya pada tabel yang telah 
disediakan. 
6. Analisislah data yang telah diperoleh. 
BAB IV 
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil 
Tabel Pengamatan 
Pengaruh Lama Perendaman terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau 
Perlakuan 
Lama 
Perendaman 
(jam) 
Tinggi Tanaman (cm) 
Keterangan 
1 2 Rata-Rata 
PO 0 20,6 cm 21 cm 20,8 cm 
Pertumbuhan pada 
biji kacang hijau 
dipengaruhi oleh 
air dan waktu 
perendaman serta 
sedikit banyaknya 
kapas yang 
digunakan 
mempengaruhi 
penyerapan air. 
PA 1 19 cm 21,2 cm 20,1 cm 
PB 2 18 cm 19,3 cm 18,65 cm 
PC 4 18 cm 20,5 cm 19,25 cm 
PD 6 20 cm 20,7 cm 20,35 cm 
B. Pembahasan 
Tumbuhan memerlukan air, itu sudah pasti. Jika tidak disiram maka tumbuhan 
tersebut akan mati. Begitu juga dengan biji kacang hijau, dalam menanamnya 
diperlukan air untuk menunjang pertumbuhannya. 
Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan di antaranya adalah faktor 
genetik untuk internal dan faktor eksternal terdiri dari cahaya, kelembapan, suhu, air, 
dan hormon. Untuk proses perkecambahan banyak di pengaruhi oleh faktor cahaya, 
hormon, dan air walaupun faktor yang lain ikut mempengaruhi. 
Biji kacang hijau yang diberi air dengan teratur, dengan kata lain disini 
perendamannya tidak terlalu lama dan air yang ada di dalam kapas juga tidak 
berlebihan akan tumbuh lebih subur. Dan perkembangannya pun tidak selama jika biji 
kacang hijau kekurangan air.
Sedangkan untuk biji kacang hijau yang tidak direndam dan air yang ada didalam 
kapas hanya sedikit, biji kacang hijau akan layu dan akhirnya tidak dapat tumbuh 
dengan baik selayaknya biji kacang hijau yang cukup airnya. 
Untuk membedakan tanaman yang memiliki hormon yang banyak atau sedikit 
kita harus mengetahui bentuk anatomi dan fisiologi pada tanaman sehingga kita lebih 
mudah untuk mengetahuinya. 
Selain yang disebutkan diatas, masih ada satu lagi faktor yang menyebabkan 
pertumbuhan biji kacang hijau tersebut terhambat, yaitu terlalu banyaknya air. Mungkin 
karena terlalu lamanya perendaman maka tumbuhan itu membusuk. Atau banyaknya 
air yang ada di dalam media kapas. Jika biji kacang hijau tersebut membusuk, maka 
akan mengluarkan bau yang tidak sedap. 
BAB V 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau adalah : 
1. Air 
Berfungsi untuk melunakkan kulit biji, melarutkan cadangan makanan, sarana 
transportasi makanan terlarut, dan hormon ke daerah meristematik (titik tumbuh) serta 
bersama dengan hormon membangun pemanjangan dan pengembangan sel. 
2. Cahaya 
Cahaya merupakan faktor pengendali pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan 
terutama berperan dalam proses berlangsungnya fotosintesis. 
3. Suhu 
Suhu berperan dalam mengontrol perkecambahan dan pertumbuhan vegetatif. 
Sehubungan dengan perkecambahan proses imbibisi berlangsung lebih cepat pada 
suhu yang lebih tinggi. 
B. Saran
1) Sebelum biji kacang hijau direndam, pilihlah biji kacang hijau yang baik dan dengan 
ukuran yang sama. Jika ukuran sampel yang pertama besar maka sampel yang lain 
menyesuaikan dengan menggunakan biji kacang hijau yang ukurannya besar. 
2) Saat memberi media kapas sebagai pengganti media tanah, pastikan kapas pada saat 
itu tidak terlalu basah juga tidak terlalu kering. Karena jika kapas terlalu basah biji 
kacang hijau akan membusuk karena terlalu banyak air yang diserap dan jika kapas 
terlalu kering maka biji kacang hijau akan layu atau mungkin mati karena kekurangan 
air. 
3) Jangan terlalu dekat menanam biji kacang hijau, karena pertumbuhan biji kacang hijau 
dapat terhambat karena terlalu dekat menanam biji kacang hijau tersebut. 
4) Agar pertumbuhan biji kacang hijau cepat saat perkecambahan usahakan perendaman 
biji lebih lama. 
5) Selalu memantau pertumbuhan biji kacang hijau setiap harinya.

More Related Content

What's hot

PPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
PPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan TumbuhanPPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
PPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Ade Khairun Nisa
 
Pengaruh media tanam pada perkembangan kacang hijau
Pengaruh media tanam pada perkembangan kacang hijauPengaruh media tanam pada perkembangan kacang hijau
Pengaruh media tanam pada perkembangan kacang hijau
Ayik Novitasari
 
Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...
Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...
Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...
Fitroh NH
 
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangLaporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Yasinta Surya
 
Laporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan JagungLaporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan Jagung
Aisyah Turidho
 
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijauRancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Sa Ya
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)
Inten Aja Deh
 

What's hot (20)

LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
 
LAPORAN PERCOBAAN PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG
LAPORAN PERCOBAANPENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNGLAPORAN PERCOBAANPENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG
LAPORAN PERCOBAAN PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG
 
PPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
PPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan TumbuhanPPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
PPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Percobaan ingenhouz
Percobaan ingenhouzPercobaan ingenhouz
Percobaan ingenhouz
 
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTU...
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTU...LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTU...
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTU...
 
Pengaruh media tanam pada perkembangan kacang hijau
Pengaruh media tanam pada perkembangan kacang hijauPengaruh media tanam pada perkembangan kacang hijau
Pengaruh media tanam pada perkembangan kacang hijau
 
Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...
Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...
Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...
 
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangLaporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji MakananLaporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
 
Ppt fotoperiodisme,
Ppt fotoperiodisme, Ppt fotoperiodisme,
Ppt fotoperiodisme,
 
393491399 laporan-percobaan-kacang-media-kapas-basah-dan-tanah-docx
393491399 laporan-percobaan-kacang-media-kapas-basah-dan-tanah-docx393491399 laporan-percobaan-kacang-media-kapas-basah-dan-tanah-docx
393491399 laporan-percobaan-kacang-media-kapas-basah-dan-tanah-docx
 
Pengaruh cahaya bagi pertumbuhan tanaman kacang hijau
Pengaruh cahaya bagi pertumbuhan tanaman kacang hijauPengaruh cahaya bagi pertumbuhan tanaman kacang hijau
Pengaruh cahaya bagi pertumbuhan tanaman kacang hijau
 
Laporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan JagungLaporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan Jagung
 
Biologi 12 laporan praktikum enzim katalase
Biologi 12   laporan praktikum enzim katalaseBiologi 12   laporan praktikum enzim katalase
Biologi 12 laporan praktikum enzim katalase
 
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijauRancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
 
Ppt perkecambahan
Ppt perkecambahanPpt perkecambahan
Ppt perkecambahan
 
Laporan Ilmiah (pertumbuhan kecambah)
Laporan Ilmiah (pertumbuhan kecambah)Laporan Ilmiah (pertumbuhan kecambah)
Laporan Ilmiah (pertumbuhan kecambah)
 
Lembar pengesahan
Lembar pengesahanLembar pengesahan
Lembar pengesahan
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)
 

Similar to Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"

Perkecambahan
PerkecambahanPerkecambahan
Perkecambahan
f' yagami
 
Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau 2 (Isi)
Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau 2 (Isi)Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau 2 (Isi)
Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau 2 (Isi)
Ramadhani Sardiman
 
Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...
Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...
Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...
Haliza Arumdanya
 
Modul praktikum-tpb-materi-1
Modul praktikum-tpb-materi-1Modul praktikum-tpb-materi-1
Modul praktikum-tpb-materi-1
wiwaha17
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
Ir. Zakaria, M.M
 
Laporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahanLaporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahan
Rizka Pratiwi
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
f' yagami
 

Similar to Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau" (20)

Perkecambahan
PerkecambahanPerkecambahan
Perkecambahan
 
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanPertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
 
Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau 2 (Isi)
Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau 2 (Isi)Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau 2 (Isi)
Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau 2 (Isi)
 
Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...
Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...
Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan-2-smp.ppt
pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan-2-smp.pptpertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan-2-smp.ppt
pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan-2-smp.ppt
 
Makalah Biologi
Makalah BiologiMakalah Biologi
Makalah Biologi
 
Modul praktikum-tpb-materi-1
Modul praktikum-tpb-materi-1Modul praktikum-tpb-materi-1
Modul praktikum-tpb-materi-1
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Bab-1-Pertumbuhan-dan-Perkembangan-Tumbuhan-1.pptx
Bab-1-Pertumbuhan-dan-Perkembangan-Tumbuhan-1.pptxBab-1-Pertumbuhan-dan-Perkembangan-Tumbuhan-1.pptx
Bab-1-Pertumbuhan-dan-Perkembangan-Tumbuhan-1.pptx
 
Perkecambahan
PerkecambahanPerkecambahan
Perkecambahan
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup (tumbuhan)
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup (tumbuhan)Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup (tumbuhan)
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup (tumbuhan)
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Laporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahanLaporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahan
 
Laporan hasil praktikum kedelai
Laporan hasil praktikum kedelaiLaporan hasil praktikum kedelai
Laporan hasil praktikum kedelai
 
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merahPengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 

More from Fitroh NH

01 protozoa (trichomonas gallinae)
01 protozoa (trichomonas gallinae)01 protozoa (trichomonas gallinae)
01 protozoa (trichomonas gallinae)
Fitroh NH
 
Contoh Program Kerja Komunitas MoGe Jawa Tengah
Contoh Program Kerja Komunitas MoGe Jawa TengahContoh Program Kerja Komunitas MoGe Jawa Tengah
Contoh Program Kerja Komunitas MoGe Jawa Tengah
Fitroh NH
 
Tips mengatasi rambut rontok dengan bahan alami
Tips mengatasi rambut rontok dengan bahan alamiTips mengatasi rambut rontok dengan bahan alami
Tips mengatasi rambut rontok dengan bahan alami
Fitroh NH
 

More from Fitroh NH (7)

01 protozoa (trichomonas gallinae)
01 protozoa (trichomonas gallinae)01 protozoa (trichomonas gallinae)
01 protozoa (trichomonas gallinae)
 
Karbohidrat 1 (kelompok sakaguchi)
Karbohidrat 1 (kelompok sakaguchi)Karbohidrat 1 (kelompok sakaguchi)
Karbohidrat 1 (kelompok sakaguchi)
 
Kelompok 5 biokimia
Kelompok 5 biokimiaKelompok 5 biokimia
Kelompok 5 biokimia
 
beberapa macam teks dalam bahasa inggris beserta terjemahannya
beberapa macam teks dalam bahasa inggris beserta terjemahannyabeberapa macam teks dalam bahasa inggris beserta terjemahannya
beberapa macam teks dalam bahasa inggris beserta terjemahannya
 
Contoh Program Kerja Komunitas MoGe Jawa Tengah
Contoh Program Kerja Komunitas MoGe Jawa TengahContoh Program Kerja Komunitas MoGe Jawa Tengah
Contoh Program Kerja Komunitas MoGe Jawa Tengah
 
jaringan otot
jaringan ototjaringan otot
jaringan otot
 
Tips mengatasi rambut rontok dengan bahan alami
Tips mengatasi rambut rontok dengan bahan alamiTips mengatasi rambut rontok dengan bahan alami
Tips mengatasi rambut rontok dengan bahan alami
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 

Recently uploaded (20)

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"

  • 1. KARYA ILMIAH BIOLOGI-MATERI PERTUMBUHAN BIJI KACANG HIJAU BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung potensi yang dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu baru, misalnya embrio, cadangan makanan, dan calon daun (calon akar). Sebutir biji mengandung satu embrio. Embrio terdiri atas radikula (yang akan tumbuh menjadi akar) dan plumula (yang akan tumbuh menjadi kecambah). Cadangan makanan bagi embrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya terkandung pati, protein dan beberapa jenis enzim. Kotiledon dikelilingi oleh bahan yang kuat, disebut testa. Testa berfungsi sebagai pelindung kotiledon untuk mencegah kerusakan embrio dan masuknya bakteri atau jamur ke dalam biji. Testa memiliki sebuah lubang kecil, disebut mikropil. Di dekat mikropil terdapat hilum yang menggabungkan kulit kotiledon. (Bagod Sudjadi, 2006) Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji terbentuk, air di dalamnya dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi. Akibat ketiadaan air, biji tidak dapat melangsungkan proses metabolisme sehingga menjadi tidak aktif (dorman). Dormansi biji sangat bermanfaat pada kondisi tidak nyaman (ekstrem; sangat dingin atau kering) karena struktur biji yang kuat akan melindungi embrio agar tetap bertahan hidup. (Bagod Sudjadi, 2006) Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat di dalam biji, misalnya radikula dan plumula. Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio. Hasil perkecambahan ini adalah munculnya tumbuhan kecil dari dalam biji. Proses perubahan embrio saat perkecambahan adalah plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang, dan radikula tumbuh dan berkembang menjadi akar. Perkecambahan merupakan sustu proses dimana radikula (akar embrionik) memanjang ke luar menembus kulit biji. Di balik gejala morfologi dengan pemunculan
  • 2. radikula tersebut, terjadi proses fisiologi-biokemis yang kompleks, dikenal sebagai proses perkecambahan fisiologis. Embrio yang tumbuh belum memiliki klorofil, sehingga embrio belum dapat membuat makanan sendiri. Pada tumbuhan, secara umum makanan untuk pertumbuhan embrio berasal dari endosperma. (Istamar Syamsuri, 2004) Perkecambahan dimulai dengan proses penyerapan air ke dalam sel-sel. Proses ini merupakan proses fisika. Masuknya air pada biji menyebabkan enzim aktif bekerja. Bekerjanya enzim merupakan proses kimia. Enzim amilase bekerja memecah tepung menjadi maltose, selanjutnya maltose dihidrolisis oleh maltase menjadi glukosa. Protein juga dipecah menjadi asam-asam amino. Senyawa glukosa masuk ke proses metabolisme dan dipecah menjadi energi atau diubah menjadi yang senyawa karbohidrat yang menyusun struktur tubuh. Asam-asam amino dirangkaikan menjadi protein yang berfungsi untuk menyusun struktur sel dan menyusun enzim-enzim baru. Asam-asam lemak terutama dipakai untuk menyusun membran sel. (Istamar Syamsuri, 2004) Perkecambahan biji berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormon ke daerah titik tumbuh atau daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintesis). (Bagod Sudjadi, 2006) Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang masuk ke dalam kotiledon menyebabkan volumenya bertambah, akibatnya kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya menyebabkan pecahnya testa. (Bagod Sudjadi, 2006) Secara fisiologi, proses perkecambahan berlangsung dalam beberapa tahapan penting, meliputi: 1. Absorbsi air. 2. Metabolisme pemecahan materi cadangan makanan. 3. Transpor materi hasil pemecahan dari endosperm ke embrio yang aktif tumbuh. 4. Proses-proses pembentukan kembali materi-materi baru. 5. Respirasi. 6. Pertumbuhan. (Mayer dan Mayber, 1975)
  • 3. Banyak faktor yang mengontrol proses perkecambahan biji, baik yang bersifat internal dan eksternal. Secara internal proses perkecambahan biji ditentukan keseimbangan antara promoter dan inhibitor perkecambahan, terutama asam gliberelin (GA) dan asam abskisat (ABA). Faktor eksternal yang merupakan ekologi perkecambahan meliputi air, suhu, kelembaban, cahaya, dan adanya senyawa-senyawa kimia tertentu yang berperilaku sebagai inhibitor perkecambahan. (Mayer dan Mayber, 1975) Proses perkecambahan dipengaruhi oleh oksigen, suhu, dan cahaya. Oksigen dipakai dalam proses oksidasi sel untuk menghasilkan energi. Perkecambahan memerlukan suhu yang tepat untuk aktivasi enzim. Perkecambahan tidak dapat berlangsung pada suhu yang tinggi, karena suhu yang tinggi dapat merusak enzim. Pertumbuhan umumnya berlangsung baik dalam keadaan gelap. Perkecambahan memerlukan hormon auksin dan hormon ini mudah mengalami kerusakan pada intensitas cahaya yang tinggi. Karena itu di tempat gelap kecambah tumbuh lebih panjang daripada di tempat terang. B. Rumusan Masalah 1. Apakah lama perendaman berpengaruh terhadap biji kacang hijau? 2. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau? 3. Apakah kelembapan berpengaruh terhadap pertumbuhan biji kacang hijau? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui dan mengamati pengaruh lamanya perendaman terhadap pertumbuhan biji kacang hijau. 2. Untuk mengetahui berapa waktu perendaman yang baik untuk melakukan perkecambahan biji kacang hijau. D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini antara lain untuk mengetahui pengaruh lama perendaman terhadap pertumbuhan biji kacang hijau.
  • 4. E. Batasan Masalah Penelitian dilakukan selama 6 hari. Mulai tanggal 30 Juli sampai tanggal 4 Agustus 2012. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kacang Hijau Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas didaerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Di samping itu, panen kacang hijau ini harus dikerjakan beberapa kali. Peningkatan produksi kacang hijau dilakukan dengan cara memperbaiki kultur teknis petani, mendapatkan varietas-varietas yang produksinya tinggi dan masak serempak, serta peningkatan usaha pasca panen. Dari segi agronmis dapat dilakukan dengan tindakan pemupukan NPK dan pengaturan jumlah populasi, jarak tanam, sanitasi, pengendalian hama dan penyakit tanaman. Di dalam kacang hijau terdapat banyak kandungan gizi antara lain protein, kalsium, fosfor, vitamin B1, vitamin B2, vitamin E, zat besi, magnesium dan zat antioksidan. B. Pertumbuhan Tanaman Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan tidak dapat
  • 5. dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan. Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, dinamakan kecambah (plantula). Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. Imbibisi terjadi karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan nutrien-nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh. Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga (kaulikulus). Terdapat dua macam pertumbuhan, yaitu: 1. Pertumbuhan Primer Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang. 2. Pertumbuhan Sekunder Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran diameter tumbuhan. Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kambium vasic atau kambium intravaskuler. Fungsinya adalah membentuk xylem dan floem primer. Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis.
  • 6. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dibedakan atas faktor luar dan faktor dalam. 1. Faktor Luar (Eksternal) a. Makanan Makanan adalah sumber energi dan sumber materi untuk menyintesis sebagai komponen sel. Nutrien yang dibutuhkan tumbuhan bukan hanya karbon dioksida dan air, tetapi juga unsur-unsur lainnya. Karbon dioksida diabsorbsi oleh daun, sedangkan air dan mineral diserap oleh akar. b. Air Tanpa air, tumbuhan tidak akan tumbuh. Air termasuk senyawa utama yang sangat dibutuhkan tumbuhan. Air berfungsi antara lain untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga kelembapan dan membantu perkecambahan biji. Tanpa air, reaksi kimia dalam sel tidak dapat berlangsung sehingga mengakibatkan tumbuhan mati. c. Suhu Suhu yang baik atau ideal yang diperlukan tumbuhan sehingga pertumbuhan dan perkembangan berlangsung baik disebut suhu optimum (10oC-38oC). Umumnya tumbuhan tidak dapat tumbuh di bawah suhu 0oC dan di atas 40oC. Keberadaan suhu ini erat hubungannya dengan kerja enzim. Jika suhu terlalu tinggi atau terlalu rendah, enzim akan rusak. d. Kelembapan Kelembapan udara memengaruhi penguapan air yang berhubungan dengan penyerapan nutrien. Penguapan air akan meningkat apabila kelembapan rendah, akibatnya tumbuhan dapat menyerap banyak nutrien. e. Cahaya Cahaya sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis. Jika suatu tanaman kekurangan cahaya, maka tumbuhan itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan. 2. Faktor Dalam (Internal) a. Gen
  • 7. Gen merupakan substansi hereditas dan penentu sifat individu yang terdapat di dalam kromosom. Sifat kenetik ini memengaruhi ukuran dan bentuk tumbuh tumbuhan. b. Hormon Tumbuhan (Fitohormon) Fitohormon adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh tumbuhan, yang dalam konsentrasi rendah atau kecil dapat mengatur proses fisiologis. Adapun syarat-syarat fitohormon yaitu senyawa organik yang dihasilkan oleh tumbuhan itu sendiri; harus dapat ditranslokasikan; tempat sintesis dan kerja berbeda; dan aktif dalam konsentrasi rendah. Kacang hijau yang berada pada gelas yang mendapatkan cahaya matahari yang cukup untuk melakukan proses fotosintesis, sehingga proses fotosintesis dapat dilaksanakan dengan baik dan daun kacang hijau pun berwarna hijau segar. Sedangkan kacang hijau yang berada pada gelas lain diletakkan di tempat gelap tanpa ada cahaya matahari. Jadi, proses fotosintesis tidak dapat berlangsung, sehingga daun kacang hijau pada gelas itu berwarna kuning pucat. Kacang hijau yang direndam lebih lama, akan lebih cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan kacang hijau yang direndam dalam waktu lebih singkat dan tidak direndam. C. Hipotesis Lama perendaman akan mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau. Kacang hijau akan tumbuh lebih cepat bila di rendam lebih lama. Dan cahaya juga mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau. Cahaya dapat memperlambat pertumbuhan kacang hijau. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di ruang kelas XII IA, SMAN 1 Sejangkung. Tanggal 30 Juli 2012.
  • 8. B. Populasi dan Sampel Populasi: Biji Kacang Hijau (Phaseolus radiatus). Sampel: 25 biji kacang hijau. C. Variabel Penelitian Ada tiga jenis variabel dalam penelitian ilmiah, yaitu: 1. Variabel bebas: lama perendaman. 2. Variabel terikat: tinggi tanaman dan jumlah daun. 3. Variabel kontrol: faktor lingkungan. D. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka, yaitu mempelajari teori-teori perkecambahan melalui buku-buku referensi. Selain itu juga menggunakan metode eksperimen, yaitu metode yang dilakukan melalui percobaan dan pengamatan untuk membandingkan pertambahan biji kacang hijau (Phaseolus radiatus) dalam 5 gelas plastik. E. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 25 biji kacang hijau yang ditanam di dalam 10 gelas plastik yang berisi kapas yang telah dibasahi. Masing-masing gelas plastik terdapat 5 buah biji kacang hijau. Komposisi masing-masing gelas plastik adalah sebagai berikut: a. Gelas plastik A: 5 biji kacang hijau tanpa direndam. b. Gelas plastik B: 5 biji kacang hijau direndam selama 1 jam. c. Gelas plastik C: 5 biji kacang hijau direndam selama 2 jam. d. Gelas plastik D: 5 biji kacang hijau direndam selama 4 jam. e. Gelas plastik E: 5 biji kacang hijau direndam selama 6 jam. F. Alat dan Bahan 1. Pot/gelas plastik bekas mineral 10 buah
  • 9. 2. Penggaris 3. Kapas 4. Air 5. Biji kacang hijau G. Langkah Kerja 1. Ambillah 25 biji kacang hijau dengan kondisi yang baik. 2. Rendamlah biji kacang hijau dengan perlakuan sebagai berikut: a. PO (biji kacang hijau tanpa direndam, digunakan sebagai kontrol). b. PA (biji kacang hijau direndam selama 1 jam). c. PB (biji kacang hijau direndam selama 2 jam). d. PC (biji kacang hijau direndam selama 4 jam). e. PD (biji kacang hijau direndam selama 6 jam). Catatan: Tiap perlakuan terdiri dari 2 ulangan, di mana tiap ulangan/pot berisi 5 biji kacang hijau. Usahakan biji kacang hijau yang direndam, diambil pada saat yang sama, yaitu ketika akan ditanam. 3. Masukkan biji kacang hijau ke dalam pot yang telah berisi kapas yang telah dibasahi. 4. Letakkan pot di tempat yang sama/tidak terpisah. 5. Lakukanlah pengukuran tinggi kecambah kacang hijau tersebut menggunakan penggaris pada hari ke-6, kemudian tulislah hasil pengukurannya pada tabel yang telah disediakan. 6. Analisislah data yang telah diperoleh. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
  • 10. A. Hasil Tabel Pengamatan Pengaruh Lama Perendaman terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau Perlakuan Lama Perendaman (jam) Tinggi Tanaman (cm) Keterangan 1 2 Rata-Rata PO 0 20,6 cm 21 cm 20,8 cm Pertumbuhan pada biji kacang hijau dipengaruhi oleh air dan waktu perendaman serta sedikit banyaknya kapas yang digunakan mempengaruhi penyerapan air. PA 1 19 cm 21,2 cm 20,1 cm PB 2 18 cm 19,3 cm 18,65 cm PC 4 18 cm 20,5 cm 19,25 cm PD 6 20 cm 20,7 cm 20,35 cm B. Pembahasan Tumbuhan memerlukan air, itu sudah pasti. Jika tidak disiram maka tumbuhan tersebut akan mati. Begitu juga dengan biji kacang hijau, dalam menanamnya diperlukan air untuk menunjang pertumbuhannya. Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan di antaranya adalah faktor genetik untuk internal dan faktor eksternal terdiri dari cahaya, kelembapan, suhu, air, dan hormon. Untuk proses perkecambahan banyak di pengaruhi oleh faktor cahaya, hormon, dan air walaupun faktor yang lain ikut mempengaruhi. Biji kacang hijau yang diberi air dengan teratur, dengan kata lain disini perendamannya tidak terlalu lama dan air yang ada di dalam kapas juga tidak berlebihan akan tumbuh lebih subur. Dan perkembangannya pun tidak selama jika biji kacang hijau kekurangan air.
  • 11. Sedangkan untuk biji kacang hijau yang tidak direndam dan air yang ada didalam kapas hanya sedikit, biji kacang hijau akan layu dan akhirnya tidak dapat tumbuh dengan baik selayaknya biji kacang hijau yang cukup airnya. Untuk membedakan tanaman yang memiliki hormon yang banyak atau sedikit kita harus mengetahui bentuk anatomi dan fisiologi pada tanaman sehingga kita lebih mudah untuk mengetahuinya. Selain yang disebutkan diatas, masih ada satu lagi faktor yang menyebabkan pertumbuhan biji kacang hijau tersebut terhambat, yaitu terlalu banyaknya air. Mungkin karena terlalu lamanya perendaman maka tumbuhan itu membusuk. Atau banyaknya air yang ada di dalam media kapas. Jika biji kacang hijau tersebut membusuk, maka akan mengluarkan bau yang tidak sedap. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau adalah : 1. Air Berfungsi untuk melunakkan kulit biji, melarutkan cadangan makanan, sarana transportasi makanan terlarut, dan hormon ke daerah meristematik (titik tumbuh) serta bersama dengan hormon membangun pemanjangan dan pengembangan sel. 2. Cahaya Cahaya merupakan faktor pengendali pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan terutama berperan dalam proses berlangsungnya fotosintesis. 3. Suhu Suhu berperan dalam mengontrol perkecambahan dan pertumbuhan vegetatif. Sehubungan dengan perkecambahan proses imbibisi berlangsung lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi. B. Saran
  • 12. 1) Sebelum biji kacang hijau direndam, pilihlah biji kacang hijau yang baik dan dengan ukuran yang sama. Jika ukuran sampel yang pertama besar maka sampel yang lain menyesuaikan dengan menggunakan biji kacang hijau yang ukurannya besar. 2) Saat memberi media kapas sebagai pengganti media tanah, pastikan kapas pada saat itu tidak terlalu basah juga tidak terlalu kering. Karena jika kapas terlalu basah biji kacang hijau akan membusuk karena terlalu banyak air yang diserap dan jika kapas terlalu kering maka biji kacang hijau akan layu atau mungkin mati karena kekurangan air. 3) Jangan terlalu dekat menanam biji kacang hijau, karena pertumbuhan biji kacang hijau dapat terhambat karena terlalu dekat menanam biji kacang hijau tersebut. 4) Agar pertumbuhan biji kacang hijau cepat saat perkecambahan usahakan perendaman biji lebih lama. 5) Selalu memantau pertumbuhan biji kacang hijau setiap harinya.