Dokumen tersebut merangkum proses pengolahan minyak bumi mulai dari eksplorasi, eksploitasi, pengeboran, hingga berbagai proses pemisahan dan konversi struktur kimia untuk memperoleh berbagai fraksi minyak yang diantaranya digunakan sebagai bahan baku industri petrokimia. Proses pengolahan minyak bumi meliputi 10 tahapan utama untuk memperoleh produk minyak bumi dengan kualitas dan spesifikasi yang diing
1. PENGOLAHAN MINYAK BUMI
KELOMPOK 2 :
DHIKA PUSPITA SARI (08)
DELSY SUWARDI PUTRI (09)
DEVI RAHMIYANTI (10)
FANI KAMILIA (11)
FEBRILIA AGAR PRAMESTI (12)
FIKO FIKARDY W (13)
FITRI ARIYANI (14)
2. PENGOLAHAN MINYAK BUMI
1. Mula-mula para ahli melakukan eksplorasi, yaitu kegiatan yang
bertujuan memperoleh informasi mengenai kondisi geologi untuk
mencari daerah yang memiliki sumber cadangan minyak bumi. Pada
umumnya mereka membuat peta topografi dengan pemotretan
melalui udara. Setelah itu batuan dari daerah tersebut diuji
kandungannya di laboratorium.
2. Penyelidikan geofisika, yaitu pemberian gempa buatan kecil yang
akan memantul kembali sehingga dapat diketahui letak sumber
minyak secara ilmiah. Daerah yang mengandung minyak bumi
dikenal dengan nama antiklinal , dimana lapisan paling bawah
berupa air, lapisan diatasnya merupakan minyak sedangkan lapisan
paling atas berisi udara yang merupakan gas alam.
3. 3. Proses eksploitasi, yaitu segara rangkaian kegiatan yang dilakukan
untuk menghasilkan minyak bumi. Kegiatan ini terdiri dari
pengeboran, penyelesaian sumur, pembangunan sarana
pengangkutan, penyimpanan, dan pengolahan untuk pembersihan
dan pemurnian minyak.
Gb. Pengeboran minyak lepas pantai
4. 4. Treating, yaitu proses penghilangan kotoran pada minyak bumi.
Minyak hasil pengeboran bukanlah murni berupa minyak, tapi
juga banyak campuran-campuran lainnya, sehingga perlu
dilakukan pemisahan. Minyak mentah tersebut memiliki
presentase campuran sebagai berikut :
Untuk proses penghilangan garam, dilakukan proses desalting,
yaitu mencampurkan minyak dengan air dengan tujuan agar
garam dapat larut dalam air dan terpisah dengan minyak.
Sedangkan untuk menghilangkan senyawa selain hidrokarbon
dilakukan penambahan asam dan basa.
UNSUR PRESENTASE
KARBON 84%
HYDROGEN 14%
SULFUR 1%-3%
NITROGEN < 1%
OKSIGEN < 1%
LOGAM < 1%
GARAM <1%
5. 5. Distilasi, yaitu cara
pemisahan campuran
berdasarkan titik didih.
Proses ini dilakukan
karena hidrokarbon
yang terdapat dalam
minyak memiliki
panjang rantai yang
berbeda-beda, sehingga
memiliki titik didih yang
bebeda pula. Dengan
proses distilasi ini,
senyawa-senyawa
tersebut dapat
dikelompokkan
berdasarkan titik
didihnya.
6. Pada tahap ini minyak akan dipanaskan, komponen
dengan titik didih rendah akan menguap dan naik
menuju sungkup-sungkup gelembung yang ada
diatas, sedangkan komponen dengan titik didih
rendah akan tetap berupa cairan dan berada di
dasar sungkup.
7. Dari hasil proses distilasi bertingakat tersebut, dapat dihasilkan
fraksi-fraksi minyak bumi sebagai berikut :
8. 6. Konversi struktur kimia, yaitu proses untuk mengubah ukuran dan
struktur senyawa hidrokarbon. Termasuk dalam proses ini adalah:
a) Dekomposisi, yaitu dilakukan dengan cara perengkahan.
Perengkahan (cracking) adalah proses pemecahan molekul
hidrokarbon besar menjadi lebih kecil.
Ini adalah perengkahan dari Triakontana menjadi oktena +
heksena + tetradekena atau triakontana menjadi heptana
+ nonena + dekena
9. b) Unifikasi melalui proses alkilasi dan polimerisasi. Alkilasi
merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul
menjadi molekul yang lebih panjang dan bercabang. Dalam
proses ini menggunakan katalis asam kuat seperti H2SO4,
HCl, AlCl3 sedangkan Polimerisasi adalah proses
penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul
besar. Contoh polimerisasi : penggabungan senyawa
isobutena dengan senyawa isobutana menghasilkan bensin
berkualitas tinggi, yaitu isooktana.
10. c) Alterasi melalui proses isomerisasi dan catalytic
reforming. Isomerisasi merupakan reaksi di mana senyawa
kimia mengalami penyusunan kembali struktur tanpa
perubahan komposisi atom.
Catalytic Reforming adalah proses dimana komponen
minyak ringan yang diperoleh dari proses distilasi
dilewatkan pada katalis yang mengandung platina pada
temperature tinggi dengan tekanan antara 50 ± 500 psig dengan
tujuan untuk meningkatkan angka octane
11. 7) Proses ekstrasi, yaitu proses pemisahan frakso-fraksi minyak bumi
berdasarkan daya larutnya. Dengan proses ini, volume produk yang
dihasilkan akan jauh lebih banyak dan kualitasnyapun lebih baik.
8) Proses kristalisasi, yaitu proses pemisahan fraksi minyak bumi
berdasarkan titik lelehnya. Dari sini, dapat diperoleh produk-produk
tambahan sebagai dasar pembuatan produk-produk petrokimia
9) Formulasi dan Pencampuran (Blending), yaitu proses pencampuran
fraksi-fraksi hidrokarbon dan penambahan bahan aditif untuk
mendapatkan produk akhir dengan spesikasi tertentu. Contohnya
adalah penambahan TEL untuk meningkatkan bilangan oktan pada
bensin.
10) Proses-proses lainnya, antara lain meliputi: pengolahan limbah,
proses penghilangan air asin (sour-water stripping), proses
pemerolehan kembali sulfur (sulphur recovery), proses pemanasan,
proses pendinginan, proses pembuatan hidrogen, dan proses-proses
pendukung lainnya.