SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Peraturan Pemerintah
Nomor 93 Tahun 2010
Dudi Wahyudi, Ak., MM
www.DudiWahyudi.com
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 93 TAHUN 2010
TENTANG
SUMBANGAN PENANGGULANGAN BENCANA
NASIONAL, SUMBANGAN PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN, SUMBANGAN FASILITAS
PENDIDIKAN, SUMBANGAN PEMBINAAN
OLAHRAGA, DAN BIAYA PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR SOSIAL YANG DAPAT
DIKURANGKAN DARI PENGHASILAN BRUTO
www.DudiWahyudi.com
Biaya Sumbangan
• Sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana
nasional
– merupakan sumbangan untuk korban bencana nasional
yang disampaikan secara
• langsung melalui badan penanggulangan bencana
atau
• tidak langsung melalui lembaga atau pihak yang
telah mendapat izin dari instansi/lembaga yang
berwenang untuk pengumpulan dana
penanggulangan bencana
www.DudiWahyudi.com
Pasal 1 huruf a
Biaya Sumbangan
• Sumbangan dalam rangka penelitian dan
pengembangan
– merupakan sumbangan untuk penelitian dan
pengembangan yang dilakukan di wilayah RI yang
disampaikan melalui lembaga penelitian dan
pengembangan
• Sumbangan fasilitas pendidikan
– merupakan sumbangan berupa fasilitas pendidikan yang
disampaikan melalui lembaga pendidikan
www.DudiWahyudi.com
Pasal 1 huruf b dan c
Biaya Sumbangan
• Sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga
– merupakan sumbangan untuk membina,
mengembangkan dan mengoordinasikan suatu atau
gabungan organisasi cabang/jenis olahraga prestasi
yang disampaikan melalui lembaga pembinaan olah
raga
• Biaya pembangunan infrastruktur sosial
– merupakan biaya yang dikeluarkan untuk keperluan
membangun sarana dan prasarana untuk kepentingan
umum dan bersifat nirlaba.
www.DudiWahyudi.com
Pasal 1 huruf d dan e
Persyaratan
• WP mempunyai penghasilan neto fiskal
berdasarkan SPT Tahunan PPh Tahun Pajak
sebelumnya
• Pemberian sumbangan/biaya tidak menyebabkan
rugi pada Tahun Pajak sumbangan diberikan
• Didukung oleh bukti yang sah, dan
• Lembaga yang menerima sumbangan dan/atau
biaya memiliki NPWP, kecuali badan yang
dikecualikan sebagai subjek pajak
www.DudiWahyudi.com
Pasal 2
Contoh
• PT Gunung Raya pada tahun 2009 mempunyai
penghasilan neto fiskal sebesar Rp 1 Milyar
• Pada tahun 2010 WP memberikan sumbangan
dalam rangka pembinaan olahraga sebesar
Rp.40Juta
• Pada tahun 2010 WP mempunyai penghasilan neto
fiskal sebesar Rp30 Juta.
• WP tidak boleh mengurangkan sumbangan
tersebut karena menyebabkan rugi Rp10 Juta
www.DudiWahyudi.com
Penjelasan Pasal 2
Sumbangan Infrastruktur Sosial
• Besarnya nilai sumbangan/biaya
pembangunan infrastruktur sosial yang
dapat dikurangkan untuk 1 tahun
maksimal 5% dari penghasilan neto
fiskal Tahun Pajak sebelumnya
www.DudiWahyudi.com
Pasal 3
Contoh
• Penghasilan neto fiskal WP adalah Rp60
Milyar
• Jumlah sumbangan yang dapat dikurangkan
maksimal 5% atau sebesar Rp3 Milyar
• Apabila WP memberikan sumbangan
sebesar Rp5 Milyar, maka yang dapat
dikurangkan hanya sebesar Rp3 Milyar
www.DudiWahyudi.com
Penjelasan Pasal 3
Hubungan Istimewa
• Sumbangan/biaya tidak dapat
dikurangkan apabila diberikan kepada
pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
www.DudiWahyudi.com
Pasal 4
Bentuk Sumbangan
• Sumbangan selain biaya pembangunan
infrastruktur sosial dapat diberikan
dalam bentuk uang dan/atau barang
• Biaya pembangunan infrastruktur
sosial diberikan hanya dalam bentuk
sarana dan/atau prasarana
www.DudiWahyudi.com
Pasal 5 ayat (1) dan (2)
Nilai Sumbangan
• Nilai sumbangan dalam bentuk barang ditentukan
berdasarkan:
a. nilai perolehan (belum disusutkan)
b. nilai buku fiskal (sudah disusutkan)
c. HPP (barang produksi sendiri)
• Nilai biaya pembangunan infrastruktur sosial
ditentukan berdasarkan jumlah sesungguhnya
dikeluarkan
• Sumbangan/biaya wajib dicatat sesuai dengan
peruntukannya www.DudiWahyudi.com
Pasal 6 ayat (1) dan (2)
Kewajiban Pencatatan
• Sumbangan dan/atau biaya wajib
dicatat sesuai dengan peruntukannya
oleh pemberi sumbangan
www.DudiWahyudi.com
Pasal 7
Kewajiban Penerima Sumbangan
• Badan penanggulangan bencana dan lembaga penerima
sumbangan bencana nasional harus menyampaikan laporan
penerimaan dan penyaluran sumbangan kepada Dirjen
Pajak setiap triwulan
• Lembaga penerima sumbangan dan/atau biaya selain
sumbangan bencana nasional wajib menyampaikan laporan
penerimaan sumbangan kepada Dirjen Pajak paling lambat
pada akhir Tahun Pajak diterimanya sumbangan/biaya
• Lembaga penerima sumbangan/biaya yang berNPWP
melaporkan sumbangan/biaya sebagai lampiran laporan
keuangan pada SPT Tahunan PPh
www.DudiWahyudi.com
Pasal 8
Peraturan Pelaksanaan
• Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara
pencatatan dan pelaporan sumbangan
dan/atau biaya diatur dengan Peraturan
Menteri Keuangan
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor
76/PMK.03/2011
www.DudiWahyudi.com
Pasal 8
Tahun Pajak Pengurangan
www.DudiWahyudi.com
Pasal 7 Permenkeu No. 76/PMK.03/2011
• Sumbangan selain biaya pembangunan infrastruktur sosial
dikurangkan dari penghasilan bruto pada tahun pajak
sumbangan tersebut diserahkan
• Biaya pembangunan infrastruktur sosial dikurangkan dari
penghasilan bruto pada tahun pajak infrastruktur sosial
dapat dimanfaatkan
• Dalam hal pembangunan infrastruktur sosial dilaksanakan
lebih dari 1 Tahun Pajak, biaya tersebut dibebankan
sekaligus pada Tahun Pajak infrastruktur sosial dapat
dimanfaatkan
Pembiayaan Lebih Dari 1 WP
www.DudiWahyudi.com
Pasal 7 Permenkeu No. 76/PMK.03/2011
• Dalam hal pembangunan infrastruktur sosial dibiayai oleh
lebih dari 1 WP, biaya yang dapat dibebankan adalah
biaya yang sebenarnya dikeluarkan oleh masing-masing
WP
• Pengeluaran masing-masing Wajib Pajak sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) dibatasi tidak melebihi 5% (lima
persen) dari penghasilan neto fiskal Tahun Pajak
sebelumnya.
Contoh Pembebanan Biaya
Infrastruktur Sosial
www.DudiWahyudi.com
Penjelasan Pasal 7 Permenkeu No. 76/PMK.03/2011
• PT DEF pada tahun 2009 mempunyai penghasilan neto fiskal sebesar
Rp800 Juta
• Pada tahun 2010, PT DEF mengeluarkan biaya infrastruktur sosial
untuk pembangunan sebuah tempat ibadah sebesar Rp64 Juta
• PT DEF pada tahun 2010 mempunyai penghasilan neto fiskal sebesar
Rp1 Milyar
• Pada tahun 2011, untuk menyelesaikan pembangunan tempat ibadah
yang telah dilaksanakan sejak tahun 2010, PT DEF mengeluarkan
tambahan biaya sebesar Rp60 Juta
• Pada tahun 2011, tempat ibadah selesai dibangun dan dimanfaatkan
oleh masyarakat
Contoh Pembebanan Biaya
Infrastruktur Sosial
www.DudiWahyudi.com
Penjelasan Pasal 7 Permenkeu No. 76/PMK.03/2011
Tahun Pengh. Neto
Tahun
Sebelumnya
Maksimal
Diperkenankan
(5%)
Biaya
Sesungguhnya
Biaya Dapat
Dibebankan
2010 800 Juta 40 Juta 64 Juta 40 Juta
2011 1.000 Juta 50 Juta 60 Juta 50 Juta
Jumlah 90 Juta
Kewajiban Melampirkan Bukti
www.DudiWahyudi.com
Pasal 8 Permenkeu No. 76/PMK.03/2011
• Bukti penerimaan sumbangan dan/atau biaya
wajib dilampirkan oleh WP pemberi
sumbangan pada SPT Tahunan PPh dengan
menggunakan formulir penerimaan
sumbangan sesuai Lampiran II Permenkeu
Nomor 76/PMK.03/2011
www.DudiWahyudi.com
Pasal 9 Permenkeu No. 76/PMK.03/2011
• Badan penanggulangan bencana dan lembaga penerima
sumbangan bencana nasional harus menyampaikan laporan
penerimaan dan penyaluran sumbangan kepada Dirjen
Pajak setiap triwulan
• Lembaga penerima sumbangan dan/atau biaya selain
sumbangan bencana nasional wajib menyampaikan laporan
penerimaan sumbangan kepada Dirjen Pajak paling lambat
pada akhir Tahun Pajak diterimanya sumbangan/biaya
• Laporan penerimaan dan penyaluran sumbangan dengan
menggunakan formulir laporan penerimaan sumbangan
sesuai Lampiran Permenkeu Nomor 76/PMK.03/2011
Kewajiban Penerima Sumbangan
Terima Kasih
www.DudiWahyudi.com

More Related Content

Similar to PP Nomor 93 Tahun 2010

Pp 93 2010-sumbangan-rev
Pp 93 2010-sumbangan-revPp 93 2010-sumbangan-rev
Pp 93 2010-sumbangan-reveddyfes
 
1.4 pp 93 2010-sumbangan-rev
1.4 pp 93 2010-sumbangan-rev1.4 pp 93 2010-sumbangan-rev
1.4 pp 93 2010-sumbangan-revSidik Abdullah
 
Sambutan bupati wonosobo pada acara peresmian kegiatan tahun anggaran 2020
Sambutan bupati wonosobo pada acara peresmian kegiatan tahun anggaran 2020Sambutan bupati wonosobo pada acara peresmian kegiatan tahun anggaran 2020
Sambutan bupati wonosobo pada acara peresmian kegiatan tahun anggaran 2020CelvinRamaPratama
 
F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1
F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1
F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1ssuser167cff
 
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan PemerintahSujatmiko Wibowo
 
2023_04_06_Webinar_Ramadan_-_CWLS (1).pdf
2023_04_06_Webinar_Ramadan_-_CWLS (1).pdf2023_04_06_Webinar_Ramadan_-_CWLS (1).pdf
2023_04_06_Webinar_Ramadan_-_CWLS (1).pdfkuacikarangbarat
 
DANA BOS 2020 oleh tim BOS Kecamatan.pptx
DANA BOS 2020 oleh tim BOS Kecamatan.pptxDANA BOS 2020 oleh tim BOS Kecamatan.pptx
DANA BOS 2020 oleh tim BOS Kecamatan.pptxRhirienEckhoSetheiaw
 
Konsep Anggaran Berbasis Kinerja
Konsep Anggaran Berbasis KinerjaKonsep Anggaran Berbasis Kinerja
Konsep Anggaran Berbasis KinerjaJuwarto Tulungagung
 
Paparan deputi bidang pembiayaan kkukm
Paparan deputi bidang pembiayaan kkukmPaparan deputi bidang pembiayaan kkukm
Paparan deputi bidang pembiayaan kkukmfadli readi
 
Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)
Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)
Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)infosanitasi
 
Proposal masjid al madinah indonesia update - 30-10-2014
Proposal masjid al madinah indonesia   update - 30-10-2014Proposal masjid al madinah indonesia   update - 30-10-2014
Proposal masjid al madinah indonesia update - 30-10-2014Kinta Mahadji
 
13 modal asing dan hutang luar negeri
13 modal asing dan hutang luar negeri13 modal asing dan hutang luar negeri
13 modal asing dan hutang luar negerimuhammad muhaimin
 
SOSIALISASI DANA BOS_14122022.ppt
SOSIALISASI DANA BOS_14122022.pptSOSIALISASI DANA BOS_14122022.ppt
SOSIALISASI DANA BOS_14122022.pptRizqiTsubata1
 
HORAS MAURITS DIREKTUR PATDA SOS 96 2016.pptx
HORAS MAURITS DIREKTUR PATDA SOS 96 2016.pptxHORAS MAURITS DIREKTUR PATDA SOS 96 2016.pptx
HORAS MAURITS DIREKTUR PATDA SOS 96 2016.pptxssuser58c7a6
 
Pendapatan_Nasional.ppt
Pendapatan_Nasional.pptPendapatan_Nasional.ppt
Pendapatan_Nasional.pptNovaRuwanti
 
Pendapatan_Nasional.ppt
Pendapatan_Nasional.pptPendapatan_Nasional.ppt
Pendapatan_Nasional.pptDidikHermanto2
 
Pendapatan_Nasional.ppt
Pendapatan_Nasional.pptPendapatan_Nasional.ppt
Pendapatan_Nasional.pptGibranFadilla4
 

Similar to PP Nomor 93 Tahun 2010 (20)

Pp 93 2010-sumbangan-rev
Pp 93 2010-sumbangan-revPp 93 2010-sumbangan-rev
Pp 93 2010-sumbangan-rev
 
1.4 pp 93 2010-sumbangan-rev
1.4 pp 93 2010-sumbangan-rev1.4 pp 93 2010-sumbangan-rev
1.4 pp 93 2010-sumbangan-rev
 
Sambutan bupati wonosobo pada acara peresmian kegiatan tahun anggaran 2020
Sambutan bupati wonosobo pada acara peresmian kegiatan tahun anggaran 2020Sambutan bupati wonosobo pada acara peresmian kegiatan tahun anggaran 2020
Sambutan bupati wonosobo pada acara peresmian kegiatan tahun anggaran 2020
 
(4) Struktur APBD.ppt
(4) Struktur APBD.ppt(4) Struktur APBD.ppt
(4) Struktur APBD.ppt
 
F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1
F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1
F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1
 
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
 
2023_04_06_Webinar_Ramadan_-_CWLS (1).pdf
2023_04_06_Webinar_Ramadan_-_CWLS (1).pdf2023_04_06_Webinar_Ramadan_-_CWLS (1).pdf
2023_04_06_Webinar_Ramadan_-_CWLS (1).pdf
 
DANA BOS 2020 oleh tim BOS Kecamatan.pptx
DANA BOS 2020 oleh tim BOS Kecamatan.pptxDANA BOS 2020 oleh tim BOS Kecamatan.pptx
DANA BOS 2020 oleh tim BOS Kecamatan.pptx
 
Konsep Anggaran Berbasis Kinerja
Konsep Anggaran Berbasis KinerjaKonsep Anggaran Berbasis Kinerja
Konsep Anggaran Berbasis Kinerja
 
Paparan deputi bidang pembiayaan kkukm
Paparan deputi bidang pembiayaan kkukmPaparan deputi bidang pembiayaan kkukm
Paparan deputi bidang pembiayaan kkukm
 
Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)
Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)
Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Proposal masjid al madinah indonesia update - 30-10-2014
Proposal masjid al madinah indonesia   update - 30-10-2014Proposal masjid al madinah indonesia   update - 30-10-2014
Proposal masjid al madinah indonesia update - 30-10-2014
 
13 modal asing dan hutang luar negeri
13 modal asing dan hutang luar negeri13 modal asing dan hutang luar negeri
13 modal asing dan hutang luar negeri
 
Perpres no 38_2015
Perpres no 38_2015Perpres no 38_2015
Perpres no 38_2015
 
SOSIALISASI DANA BOS_14122022.ppt
SOSIALISASI DANA BOS_14122022.pptSOSIALISASI DANA BOS_14122022.ppt
SOSIALISASI DANA BOS_14122022.ppt
 
HORAS MAURITS DIREKTUR PATDA SOS 96 2016.pptx
HORAS MAURITS DIREKTUR PATDA SOS 96 2016.pptxHORAS MAURITS DIREKTUR PATDA SOS 96 2016.pptx
HORAS MAURITS DIREKTUR PATDA SOS 96 2016.pptx
 
Pendapatan_Nasional.ppt
Pendapatan_Nasional.pptPendapatan_Nasional.ppt
Pendapatan_Nasional.ppt
 
Pendapatan_Nasional.ppt
Pendapatan_Nasional.pptPendapatan_Nasional.ppt
Pendapatan_Nasional.ppt
 
Pendapatan_Nasional.ppt
Pendapatan_Nasional.pptPendapatan_Nasional.ppt
Pendapatan_Nasional.ppt
 

More from Dudi Wahyudi

PPh Final Pasal 4 Ayat (2)
PPh Final Pasal 4 Ayat (2)PPh Final Pasal 4 Ayat (2)
PPh Final Pasal 4 Ayat (2)Dudi Wahyudi
 
Tabel PPh Pasal 26
Tabel PPh Pasal 26Tabel PPh Pasal 26
Tabel PPh Pasal 26Dudi Wahyudi
 
Tabel PPh Pasal 23
Tabel PPh Pasal 23Tabel PPh Pasal 23
Tabel PPh Pasal 23Dudi Wahyudi
 
Tabel PPh Pasal 22
Tabel PPh Pasal 22Tabel PPh Pasal 22
Tabel PPh Pasal 22Dudi Wahyudi
 
Tabel PPh Pasal 21
Tabel PPh Pasal 21Tabel PPh Pasal 21
Tabel PPh Pasal 21Dudi Wahyudi
 
KB 2 - Pengusaha Kena Pajak
KB 2 - Pengusaha Kena PajakKB 2 - Pengusaha Kena Pajak
KB 2 - Pengusaha Kena PajakDudi Wahyudi
 
KB 1 - Dasar-dasar PPN
KB 1 - Dasar-dasar PPNKB 1 - Dasar-dasar PPN
KB 1 - Dasar-dasar PPNDudi Wahyudi
 
PPnBM Kendaraan Bermotor
PPnBM Kendaraan BermotorPPnBM Kendaraan Bermotor
PPnBM Kendaraan BermotorDudi Wahyudi
 
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
Pajak Penjualan Atas Barang MewahPajak Penjualan Atas Barang Mewah
Pajak Penjualan Atas Barang MewahDudi Wahyudi
 
PPN Dibebaskan Atas BKP Tertentu
PPN Dibebaskan Atas BKP TertentuPPN Dibebaskan Atas BKP Tertentu
PPN Dibebaskan Atas BKP TertentuDudi Wahyudi
 
PPN Atas RS dan RSS
PPN Atas RS dan RSSPPN Atas RS dan RSS
PPN Atas RS dan RSSDudi Wahyudi
 
PPN Dibebaskan Atas Buku Pelajaran Umum Kitab Suci dan Agama
PPN Dibebaskan Atas Buku Pelajaran Umum Kitab Suci dan AgamaPPN Dibebaskan Atas Buku Pelajaran Umum Kitab Suci dan Agama
PPN Dibebaskan Atas Buku Pelajaran Umum Kitab Suci dan AgamaDudi Wahyudi
 
PPh Pasal 23 2009 Edisi 30 Okt 2010
PPh  Pasal 23 2009 Edisi 30 Okt 2010PPh  Pasal 23 2009 Edisi 30 Okt 2010
PPh Pasal 23 2009 Edisi 30 Okt 2010Dudi Wahyudi
 
Uu Ppn 2010 Per 13 Desember 2009
Uu Ppn 2010 Per 13 Desember 2009Uu Ppn 2010 Per 13 Desember 2009
Uu Ppn 2010 Per 13 Desember 2009Dudi Wahyudi
 
Slide PPh Pasal 21
Slide PPh Pasal 21Slide PPh Pasal 21
Slide PPh Pasal 21Dudi Wahyudi
 
Cara Instalasi e-SPT PPh Masa PPh Pasal 21 Baru
Cara Instalasi e-SPT PPh Masa PPh Pasal 21 BaruCara Instalasi e-SPT PPh Masa PPh Pasal 21 Baru
Cara Instalasi e-SPT PPh Masa PPh Pasal 21 BaruDudi Wahyudi
 
Undang-undang Pajak Penghasilan
Undang-undang Pajak PenghasilanUndang-undang Pajak Penghasilan
Undang-undang Pajak PenghasilanDudi Wahyudi
 

More from Dudi Wahyudi (19)

PPh Final Pasal 4 Ayat (2)
PPh Final Pasal 4 Ayat (2)PPh Final Pasal 4 Ayat (2)
PPh Final Pasal 4 Ayat (2)
 
Tabel PPh Pasal 26
Tabel PPh Pasal 26Tabel PPh Pasal 26
Tabel PPh Pasal 26
 
Tabel PPh Pasal 23
Tabel PPh Pasal 23Tabel PPh Pasal 23
Tabel PPh Pasal 23
 
Tabel PPh Pasal 22
Tabel PPh Pasal 22Tabel PPh Pasal 22
Tabel PPh Pasal 22
 
Tabel PPh Pasal 21
Tabel PPh Pasal 21Tabel PPh Pasal 21
Tabel PPh Pasal 21
 
KB 2 - Pengusaha Kena Pajak
KB 2 - Pengusaha Kena PajakKB 2 - Pengusaha Kena Pajak
KB 2 - Pengusaha Kena Pajak
 
KB 1 - Dasar-dasar PPN
KB 1 - Dasar-dasar PPNKB 1 - Dasar-dasar PPN
KB 1 - Dasar-dasar PPN
 
PPnBM Kendaraan Bermotor
PPnBM Kendaraan BermotorPPnBM Kendaraan Bermotor
PPnBM Kendaraan Bermotor
 
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
Pajak Penjualan Atas Barang MewahPajak Penjualan Atas Barang Mewah
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
 
PPN Dibebaskan Atas BKP Tertentu
PPN Dibebaskan Atas BKP TertentuPPN Dibebaskan Atas BKP Tertentu
PPN Dibebaskan Atas BKP Tertentu
 
PPN Atas RS dan RSS
PPN Atas RS dan RSSPPN Atas RS dan RSS
PPN Atas RS dan RSS
 
PPN Dibebaskan Atas Buku Pelajaran Umum Kitab Suci dan Agama
PPN Dibebaskan Atas Buku Pelajaran Umum Kitab Suci dan AgamaPPN Dibebaskan Atas Buku Pelajaran Umum Kitab Suci dan Agama
PPN Dibebaskan Atas Buku Pelajaran Umum Kitab Suci dan Agama
 
PPh Pasal 23 2009 Edisi 30 Okt 2010
PPh  Pasal 23 2009 Edisi 30 Okt 2010PPh  Pasal 23 2009 Edisi 30 Okt 2010
PPh Pasal 23 2009 Edisi 30 Okt 2010
 
Uu Ppn 2010 Per 13 Desember 2009
Uu Ppn 2010 Per 13 Desember 2009Uu Ppn 2010 Per 13 Desember 2009
Uu Ppn 2010 Per 13 Desember 2009
 
Kup 2008
Kup 2008Kup 2008
Kup 2008
 
Slide PPh Pasal 21
Slide PPh Pasal 21Slide PPh Pasal 21
Slide PPh Pasal 21
 
Cara Instalasi e-SPT PPh Masa PPh Pasal 21 Baru
Cara Instalasi e-SPT PPh Masa PPh Pasal 21 BaruCara Instalasi e-SPT PPh Masa PPh Pasal 21 Baru
Cara Instalasi e-SPT PPh Masa PPh Pasal 21 Baru
 
Undang-undang Pajak Penghasilan
Undang-undang Pajak PenghasilanUndang-undang Pajak Penghasilan
Undang-undang Pajak Penghasilan
 
PPh Pasal 23
PPh Pasal 23PPh Pasal 23
PPh Pasal 23
 

PP Nomor 93 Tahun 2010

  • 1. Peraturan Pemerintah Nomor 93 Tahun 2010 Dudi Wahyudi, Ak., MM www.DudiWahyudi.com
  • 2. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2010 TENTANG SUMBANGAN PENANGGULANGAN BENCANA NASIONAL, SUMBANGAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, SUMBANGAN FASILITAS PENDIDIKAN, SUMBANGAN PEMBINAAN OLAHRAGA, DAN BIAYA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SOSIAL YANG DAPAT DIKURANGKAN DARI PENGHASILAN BRUTO www.DudiWahyudi.com
  • 3. Biaya Sumbangan • Sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana nasional – merupakan sumbangan untuk korban bencana nasional yang disampaikan secara • langsung melalui badan penanggulangan bencana atau • tidak langsung melalui lembaga atau pihak yang telah mendapat izin dari instansi/lembaga yang berwenang untuk pengumpulan dana penanggulangan bencana www.DudiWahyudi.com Pasal 1 huruf a
  • 4. Biaya Sumbangan • Sumbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan – merupakan sumbangan untuk penelitian dan pengembangan yang dilakukan di wilayah RI yang disampaikan melalui lembaga penelitian dan pengembangan • Sumbangan fasilitas pendidikan – merupakan sumbangan berupa fasilitas pendidikan yang disampaikan melalui lembaga pendidikan www.DudiWahyudi.com Pasal 1 huruf b dan c
  • 5. Biaya Sumbangan • Sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga – merupakan sumbangan untuk membina, mengembangkan dan mengoordinasikan suatu atau gabungan organisasi cabang/jenis olahraga prestasi yang disampaikan melalui lembaga pembinaan olah raga • Biaya pembangunan infrastruktur sosial – merupakan biaya yang dikeluarkan untuk keperluan membangun sarana dan prasarana untuk kepentingan umum dan bersifat nirlaba. www.DudiWahyudi.com Pasal 1 huruf d dan e
  • 6. Persyaratan • WP mempunyai penghasilan neto fiskal berdasarkan SPT Tahunan PPh Tahun Pajak sebelumnya • Pemberian sumbangan/biaya tidak menyebabkan rugi pada Tahun Pajak sumbangan diberikan • Didukung oleh bukti yang sah, dan • Lembaga yang menerima sumbangan dan/atau biaya memiliki NPWP, kecuali badan yang dikecualikan sebagai subjek pajak www.DudiWahyudi.com Pasal 2
  • 7. Contoh • PT Gunung Raya pada tahun 2009 mempunyai penghasilan neto fiskal sebesar Rp 1 Milyar • Pada tahun 2010 WP memberikan sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga sebesar Rp.40Juta • Pada tahun 2010 WP mempunyai penghasilan neto fiskal sebesar Rp30 Juta. • WP tidak boleh mengurangkan sumbangan tersebut karena menyebabkan rugi Rp10 Juta www.DudiWahyudi.com Penjelasan Pasal 2
  • 8. Sumbangan Infrastruktur Sosial • Besarnya nilai sumbangan/biaya pembangunan infrastruktur sosial yang dapat dikurangkan untuk 1 tahun maksimal 5% dari penghasilan neto fiskal Tahun Pajak sebelumnya www.DudiWahyudi.com Pasal 3
  • 9. Contoh • Penghasilan neto fiskal WP adalah Rp60 Milyar • Jumlah sumbangan yang dapat dikurangkan maksimal 5% atau sebesar Rp3 Milyar • Apabila WP memberikan sumbangan sebesar Rp5 Milyar, maka yang dapat dikurangkan hanya sebesar Rp3 Milyar www.DudiWahyudi.com Penjelasan Pasal 3
  • 10. Hubungan Istimewa • Sumbangan/biaya tidak dapat dikurangkan apabila diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa www.DudiWahyudi.com Pasal 4
  • 11. Bentuk Sumbangan • Sumbangan selain biaya pembangunan infrastruktur sosial dapat diberikan dalam bentuk uang dan/atau barang • Biaya pembangunan infrastruktur sosial diberikan hanya dalam bentuk sarana dan/atau prasarana www.DudiWahyudi.com Pasal 5 ayat (1) dan (2)
  • 12. Nilai Sumbangan • Nilai sumbangan dalam bentuk barang ditentukan berdasarkan: a. nilai perolehan (belum disusutkan) b. nilai buku fiskal (sudah disusutkan) c. HPP (barang produksi sendiri) • Nilai biaya pembangunan infrastruktur sosial ditentukan berdasarkan jumlah sesungguhnya dikeluarkan • Sumbangan/biaya wajib dicatat sesuai dengan peruntukannya www.DudiWahyudi.com Pasal 6 ayat (1) dan (2)
  • 13. Kewajiban Pencatatan • Sumbangan dan/atau biaya wajib dicatat sesuai dengan peruntukannya oleh pemberi sumbangan www.DudiWahyudi.com Pasal 7
  • 14. Kewajiban Penerima Sumbangan • Badan penanggulangan bencana dan lembaga penerima sumbangan bencana nasional harus menyampaikan laporan penerimaan dan penyaluran sumbangan kepada Dirjen Pajak setiap triwulan • Lembaga penerima sumbangan dan/atau biaya selain sumbangan bencana nasional wajib menyampaikan laporan penerimaan sumbangan kepada Dirjen Pajak paling lambat pada akhir Tahun Pajak diterimanya sumbangan/biaya • Lembaga penerima sumbangan/biaya yang berNPWP melaporkan sumbangan/biaya sebagai lampiran laporan keuangan pada SPT Tahunan PPh www.DudiWahyudi.com Pasal 8
  • 15. Peraturan Pelaksanaan • Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pencatatan dan pelaporan sumbangan dan/atau biaya diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan • Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.03/2011 www.DudiWahyudi.com Pasal 8
  • 16. Tahun Pajak Pengurangan www.DudiWahyudi.com Pasal 7 Permenkeu No. 76/PMK.03/2011 • Sumbangan selain biaya pembangunan infrastruktur sosial dikurangkan dari penghasilan bruto pada tahun pajak sumbangan tersebut diserahkan • Biaya pembangunan infrastruktur sosial dikurangkan dari penghasilan bruto pada tahun pajak infrastruktur sosial dapat dimanfaatkan • Dalam hal pembangunan infrastruktur sosial dilaksanakan lebih dari 1 Tahun Pajak, biaya tersebut dibebankan sekaligus pada Tahun Pajak infrastruktur sosial dapat dimanfaatkan
  • 17. Pembiayaan Lebih Dari 1 WP www.DudiWahyudi.com Pasal 7 Permenkeu No. 76/PMK.03/2011 • Dalam hal pembangunan infrastruktur sosial dibiayai oleh lebih dari 1 WP, biaya yang dapat dibebankan adalah biaya yang sebenarnya dikeluarkan oleh masing-masing WP • Pengeluaran masing-masing Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dibatasi tidak melebihi 5% (lima persen) dari penghasilan neto fiskal Tahun Pajak sebelumnya.
  • 18. Contoh Pembebanan Biaya Infrastruktur Sosial www.DudiWahyudi.com Penjelasan Pasal 7 Permenkeu No. 76/PMK.03/2011 • PT DEF pada tahun 2009 mempunyai penghasilan neto fiskal sebesar Rp800 Juta • Pada tahun 2010, PT DEF mengeluarkan biaya infrastruktur sosial untuk pembangunan sebuah tempat ibadah sebesar Rp64 Juta • PT DEF pada tahun 2010 mempunyai penghasilan neto fiskal sebesar Rp1 Milyar • Pada tahun 2011, untuk menyelesaikan pembangunan tempat ibadah yang telah dilaksanakan sejak tahun 2010, PT DEF mengeluarkan tambahan biaya sebesar Rp60 Juta • Pada tahun 2011, tempat ibadah selesai dibangun dan dimanfaatkan oleh masyarakat
  • 19. Contoh Pembebanan Biaya Infrastruktur Sosial www.DudiWahyudi.com Penjelasan Pasal 7 Permenkeu No. 76/PMK.03/2011 Tahun Pengh. Neto Tahun Sebelumnya Maksimal Diperkenankan (5%) Biaya Sesungguhnya Biaya Dapat Dibebankan 2010 800 Juta 40 Juta 64 Juta 40 Juta 2011 1.000 Juta 50 Juta 60 Juta 50 Juta Jumlah 90 Juta
  • 20. Kewajiban Melampirkan Bukti www.DudiWahyudi.com Pasal 8 Permenkeu No. 76/PMK.03/2011 • Bukti penerimaan sumbangan dan/atau biaya wajib dilampirkan oleh WP pemberi sumbangan pada SPT Tahunan PPh dengan menggunakan formulir penerimaan sumbangan sesuai Lampiran II Permenkeu Nomor 76/PMK.03/2011
  • 21. www.DudiWahyudi.com Pasal 9 Permenkeu No. 76/PMK.03/2011 • Badan penanggulangan bencana dan lembaga penerima sumbangan bencana nasional harus menyampaikan laporan penerimaan dan penyaluran sumbangan kepada Dirjen Pajak setiap triwulan • Lembaga penerima sumbangan dan/atau biaya selain sumbangan bencana nasional wajib menyampaikan laporan penerimaan sumbangan kepada Dirjen Pajak paling lambat pada akhir Tahun Pajak diterimanya sumbangan/biaya • Laporan penerimaan dan penyaluran sumbangan dengan menggunakan formulir laporan penerimaan sumbangan sesuai Lampiran Permenkeu Nomor 76/PMK.03/2011 Kewajiban Penerima Sumbangan