SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
A. Seni Budaya Lokal
1. Pengertian Seni Budaya Lokal
a. Pengertian Seni
Seni adalah penggunaan imajinasi manusia secara kreatif untuk menikmati kehidupan. Oleh
karena itu, bentuk kesenian dapat muncul melalui benda-benda yang digunakan sehari-hari, serta dapat
pula melalui benda-benda khusus yang hanya digunakan untuk kepentingan tertentu seperti ritual atau
upacara. Seni juga dapat di definisikan sebagai hasil ciptaan manusia yang mengandung unsur indah,
lembut, halus serta mempesona.
b. Pengertian Budaya Lokal dan Cirinya
Budaya lokal adalah budaya asli suatu kelompok masyarakat tertentu. Menurut J.W. Ajawalia,
budaya lokal adalah cirri khas budaya sebuah kelompok masyarakat lokal. Misalnya budaya masyarakat
pedalaman Sunda (Baduy), dan lain-lain. Cirri khas budaya tersebut merupakan kebiasaan yang
diwariskan secara turun-temurun, meskipun di tengah-tengah perkembangannya mengalami perubahan
nilai. Perubahan dimaksud diakibatkan beberapa hal, misalnya percepatan migrasi dan penyebaran media
komunikasi secara global, sehingga tidak ada budaya lokal suatu kelompok masyarakat yang masih
sedemikian asli atau karena masyarakat sudah tidak memperhatikan lagi pada budaya lokal tersebut.
2. Seni Budaya Pra-Islam
Produk seni budaya pra-Islam di Nusantara dapat di bedakan dalam kategori kurun waktu, yakni
seni budaya yang berasal dari masa prasejarah, masa kontak dengan tradisi besar Hindu, dan seni budaya
etnik lokal yang masih ada sampai sekarang, yang diasumsikan berakar jauh ke masa lam
Dari kurun prasejarah, kehidupan seni budaya di tandai oleh pendirian monument-monumen
seremonial, baik berukuran kecil, sedang maupun besar, yakni berupa peninggalan yang dibuat dari
susunan batu. Salah satu rekayasa arsitektur yang dianggap berasal dari tradisi megalit atau prasejarah
adalah pendirian bangunan yang umum disebut dengan teras berundak (teras piramida), seperti terdapat di
Gunung Padang (Cianjur dan Sukabumi). Peninggalan sejenis ini ditemukan di berbagai plosok Nusantara.
Bangunan teras berundak berasosiasi dengan satu atau beberapa jenis unsur megalit lainnya, seperti
menhir, arca batu, altar batu, batu lumpang, dakon batu dan lain-lain. Beberapa batu dari bangunan teras
berundak itu diukur/dipahat dengan unsur dekoratif tertentu.
Seni utama dunia Islam, kaligrafi, mozaik, dan arabesk sampai di Nusantara sebagai unsur seni baru.
Pada seni pahat juga tampak variasi dan pembauran antara anasir asing dan lokal, termasuk pra-Islam. Ini
tampak pada hasil seni pahat makam dengan kandungan kreativitas lokal (Barus, Limapuluh Kota,
Binamu), Hindu (Troloyo, Gresik, Airmata, dan Astatinggi), dan Asing (Pasai, Aceh, Ternate Tidore).
Secara tipologis, nisan-nisan makam muslim Nusantara memperlihatkan tipe-tipe Aceh, Demak Troloyo,
Bugis Makassar, dan tipe-tipe lokal.
B. Pengaruh Tradisi Islam Terhadap Budaya Lokal Nusantara
Sebelum masa kesultanan Islam, di Nusantara terlebih dahulu sudah berdiri kerajaan-kerajaan besar
hindu dan Buddha. Ajaran yang ada di dalam agama Hindu – Buddha mudah diterima oleh penganut
Animisme dan Dinamisme. Pada abad ke 5 M penduduk menganut agama tersebut.
Alasannya ialah sebagai berikut:
- Pengaruh politis penguasa saat itu.
- Pengalihan dari agama nenek moyang ke agama Hindu – Buddha mudah diterima.
Pengaruh Hindu-Buddha saling melengkapi dan memeperkaya kebudayaan Nusantara. Ciri khas
budaya Nusantara masih tetap ada. Ini terbukti dengan adanya peninggalan-peninggalan sejarah dan adat
istiadat serta tradisi yang bersumber dari agama Hindu – Buddha. Pengaruh ajaran Hindu – Buddha telah
bercampur dalam kehidupan masyarakat Nusantara yang melahirkan perubahan bagi perkembangan
kebudayaan dan tradisi masyarakat.
Ketika Islam mulai hadir sebagai agama baru di pesisir wilayah Nusantara, agama islam dapat
diterima oleh penduduk. Karena sikap bersahabat para pedagang dari Arab, Gujarat, dan Persia. Islamisasi
dilakukan melalui proses perdagangan, kegiatan perkawinan, dan sosial. Pengaruh agama Islam semakin
tampak dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Seperti budaya local yang banyak dipengaruhi ajaran
Hindu – Buddha, di pengaruhi oleh ajaran Islam. Yang membuat budaya itu lebih unik, menarik, dan
menambah kekayaan budaya Nusantara.
Untuk lebih jelasnya, kita bisa mengidentifikasi pengaruh-pengaruh Islam terhadap peradaban
bangsa Indonesia sehingga membentuk tradisi-tradisi khusus dari beberapa aspek berikut ini.
1. Seni Budaya
Tradisi Islam yang tampak memengaruhi budaya local dapat dilihat dari seni arsitektur, seni suara, seni
ukir dan batik, dan kesastraan. Pengaruh Islam juga dapat dijumpai dalam seni-seni tradisional
Nusantara,seperti pergelaran wayang, tari-tarian, lagu-lagu yang bernafasan Islam, dan seni satra.
Untuk lebih jelasnya ialah sebagai berikut.
a. Seni Bangunan
Peninggalan Islam yang berupa fisik adalah arsitektur bangunan atau seni bangunan. Masjid yang
dibangun di Indonesia tidak serta merta melambangkan keislaman. Arsitektur yang digunakan adalah
perpaduan antara Islam dan Hindu atau Jawa. Contoh arsitektur bangunan adalah Masjid Agung Demak,
makam, dan lain-lain.
b. Seni Rupa
Dengan datangnya agama Islam di Nusantara ternyata membawa pengaruh juga terhadap budaya
lokal, salah satunya terhadap seni rupa. Seni ukir. Ajaran agama Islam melarang berkreasi makhluk
bernyawa ke dalam seni. Larangan di pegang para penyebar Islam Indonesia. Sebagai pengganti
kreativitas, mereka aktif membuat kaligrafi serta ukiran tersamar. Misalnya bentuk dedaunan, bunga, bukit-
bukit, karang, pemandangan, serta garis-garis geometris. Termasuk ke dalamnya pembuatan kaligrafi
huruf Arab
Dalam seni ukir dan batik, dapat dilihat dari prakarsa Sunan Kalijaga yang menampilkan motif/gambar
burung. Burung dalam bahasa Kawl (Jawa Kuno) berarti kukila. Kata tersebut ditulis dalam bahasa Arab
menjadi qu dan qila, artinya “jagalah ucapanmu sebaik-baiknya”.
c. Aksara dan Seni Sastra
Dalam perkembangannya, Bahasa Arab di gunakan juga oleh para muslim non-Arab dalam berbagai
kegiatan agama, terutama shalat dan mengaji. Penggunaan huruf Arab di Indonesia pertama kali terlihat
pada batu nisan di Leran Gresik, yang diduga makam salah seorang bangsawan Majapahit yang telah
masuk Islam. Dalam perkembangan selanjutnya, pengaruh huruf dan Bahasa Arab terlihat pada karya-
karya satra di wilayah-wilayah yang keIslamanya lumayan kuat, seperti di Sumatra, Sulawesi, Makassar
dan Jawa. Penulisan huruf Arab berkembang pesat ketika karya-karya yang bercorak Hindu-Budha diusupi
unsur-unsur Islam. Huruf yang lebih banyak dipergunakan adalah aksara Arab gundul (pegon).
Seni sastra. Seperti India, Islam pun memberi pengaruh terhadap sastra Nusantara. Sastra bermuatan
Islam terutama berkembang di sekitar Selat Malaka dan Jawa. Sastrawan Islam melakukan gubahan baru
atas Mahabrata, Ramayana dan Pancatantra. Hasil gubahan misalnya Hikayat Pandawa Lima, Hikayat
Perang Pandawa Jawa, Hikayat Seri Rama, dan lain-lain
d. Seni Tari dan Musik
Dalam bidang seni tari dan musik, budaya Islam hingga sekarang begitu terasa dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat Indonesia. Dalam perjalanannya, kebudayaan Islam sebelum masuk ke wilayah
Indonesia telah dahulu bercampur dengan kebudayaan lain, misalnya kebudayaan Afrika Utara, Persia,
anak Benua India, dan lain-lain. Dan telah menjadi hukum alam, bahwa setiap tarian memerlukan iringan
musik. Begitu pula seni tari Islami, selalu diiringi alunan musik sebagai penyemangat sekaligus sebagai
sarana perenungan.
Lazimnya tarian-tarian ini dipraktikkan di daerah pesisir laut yang pengaruh Islamnya kental, karena
daerah pesisir merupakan tempat pertama kali Islam berkembang, baik sebagai kekuatan ekonomi, sosial,
budaya, dan politik.
2. Adat Istiadat
Pengaruh Islam terhadap adat istiadat penduduk Indonesia banyak kita jumpai sampai saat ini. Seperti :
- Saling berkunjung dan bermaaf-maafan saat hari raya Idul Fitri
- Acara tasyakuran
- Mengucap salam ketika bertemu seseorang.
- Ziarah kubur (nyandaran)
- Melaksanakan tahlilah ketika ada yang meninggal
- Melakukan do’a bersama (istigasah)
- Dll.
Semua adat istiadat itu baik. Walau adat istiadat itu hanya dilakukan sebagian orang maupun banyak
orang.
3. Politik
Sejak berdirinya kerajaan-kerajaan Islam Nusantara, umat Islam telah memainkan peranan penting
dalam panggung politik di Indonesia. Seperti tahun 1977 komunitas Islam membentuk wadah-wadah politik
yang memberikan peran positif terhadap perjuangan bangsa Indonesia.
4. Sistem Pemerintahan
Dalam pemerintahan juga terdapat akulturasi antara kebudayaan Islam dan kebudayaan pra-Islam.
Bentuk akulturasi tersebut terlihat dalam penyebutan nama raja dan sistem pengangkatan raja.
a. Penyebutan Nama Raja
Masuknya Islam menimbulkan perubahan dalam penyebutan raja. Penguasa suatu negeri pada masa
pra-Islam disebut sebagai raja, akan tetapi dengan masuknya Islam dipanggil Sultan, Sunan, Susuhunan,
Panembahan dan Maulana. Nama raja juga disesuaikan dengan nama Islam (Arab).
b. Sistem Pengangkatan Raja
Walaupun Islam telah masuk, akan tetapi dalam pengangkatan seorang raja, cara lama tidak
ditinggalkan. Sebagai contoh adalah di Kesultanan Aceh. Di Kesultanan Aceh pengangkatan raja diatur
dalam permufakatan dengan hokum adapt. Tata caranya adalah berdiri di atas tabal, kemudian disertai
ulama sambil membawa Al-Qur’an berdiri di sebelah kanan, sedangkan perdana menteri membawa
pedang berdiri do sebelah kiri.
5. Ekonomi
Pengaruh ajaran islam terlihat jelas pada ajarannya untuk berdagang dengan jujur, tidak boleh curang
dan mengurangi timbangan, menipu, dan berbuat riba. Dalam dunia perbankan, muncul bank syariah untuk
membuat bank yang bebas dari unsure riba.
6. Bahasa
Islam muncul di tanah Arab, maka bahasa arab sangat identik dengan dunia Islam. Seperti kitab-kitab
karya para ulama yang menggunakan bahasa Arab. Ajaran Islam yang diterima masyarakat Indonesia ,
dari segi bahasa yang digunakan banyak memberikan pengaruh terhadap tradisi kehidupan bangsa
Indonesia, seperti:
- Dalam penggunaan nama. Misalnya, Muhammad, Syarif, Hamdan, dan Annisa.
- Dalam bahasa serapan dari bahasa Arab. Misalnya, musyawarah, maslahat, akhirul kalam, wajib,
mubazir, dll.
7. Sistem Kalender
Budaya Islam masuk ke Indonesia,masyarakat Indonesia sudah mengenal kalender Saka. Setelah
berkembangnya Islam, Sultan Agung dari Mataram menciptakan kalender Jawa, dengan menggunakan
perhitungan peredaran bulan (komariah)seperti tahun hijriyah Islam. Pada kalender Jawa, Sultan Agung
melakukan perubahan pada nama-nama bulan, seperti Muharram diganti dengan Syuro, Ramadhan diganti
dengan Passa. Sedangkan nama-nama hari tetap menggunakan hari-hari sesuai denghan bahasa Arab.
8. Seni Busana
Dalam agama Islam, ada jenis pakaian tertentu yang menunjukkan identitas umat Islam. Jenis pakaian
tersebut adalah sarung, baju koko, kopeah, kerudung, jilbab, dan sebagainya.
C. Tradisi Islam Nusantara Mempengaruhi Budaya Lokal
Nusantara
Tradisi adalah adat kebiasaan yang turun-temurun dari nenek moyang yang masih di jalankan
masyarakat. Adapun tradisi islam adalah suatu adat kebiasaan yang di dalamnya terdapat nilai-nilai agama
Islam. Tidak dapat dipungkiri bahwa seni dan kebudayaan Islam yang berkembang di seluruh kepulauan
Indonesia banyak di pengaruhi oleh kebudayaan-kebudayaan yang sudah lama berada di kesukuan
tersebut. Selain itu, kebudayaan Islam di Indonesia berkembang setelah terjadi akulturasi (percampuran
dua kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan saling mempengaruhi) dengan kebudayaan saat itu.
Contoh tradisi Islam nusantara yang mempengaruhi budaya lokal nusantara :
1. Adat Makeuta dari Sumatra
Adat Makeuta adalah adat yang berlaku di kalangan masyarakat yang merupakan hasil perpaduan
antara adat lokal yang telah berlaku sejak nenek moyang masyarakat Aceh dengan adat yang di dasari
nilai-nilai agama Islam.
2. Kesenian Wayang Kulit di Jawa
Kesenian Wayang Kulit ini pertama kali di lakukan oleh Sunan Kalijaga , yang merupakan perpaduan
antara kisah wayang yang menceritakan tentang tokoh para dewa dengan nilai-nilai agama Islam.
3. Gamelan Sekaten
Gamelan Jawa pertama kali di bawakan oleh Sunan Bonang dalam rangka menyebarkan agama Islam
untuk menyesuaikan diri dengan corak kebudayaan Jawa yang menggemari wayang dan musik gamelan.
Oleh karena itu, Sunan Bonang menciptakan gending-gending Jawa yang memiliki nilai-nilai Islam. Setiap
bait lagu diselingi ucapan dua kalimat syahadat, sehingga musik gamelan yang mengiringinya dikenal
dengan istilah sekaten.
4. Dan lain-lain.
Tradisi Islam Di Nusantara Mewarnai Budaya Lokal Nusantara
1. Pengertian Seni Budaya dan Tradisi Lokal Yang Bernafaskan Islam
Seni adalah penggunaan imajinasi manusia secara kreatif untuk menikmati kehidupan. Oleh karena itu,
bentuk kesenian dapat muncul melalui benda-benda yang digunakan sehari-hari, serta dapat pula melalui
benda-benda khusus yang hanya digunakan untuk kepentingan tertentu seperti ritual atau upacara. Seni
juga dapat di definisikan sebagai hasil ciptaan manusia yang mengandung unsur indah, lembut, halus serta
mempesona.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta , yaitu “buddhayah”. Yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia. Sedangkan tradisi lokal yang bernafaskan Islam adalah adat istiadat atau kebiasaan daerah
tertentu yang di dalamnya terdapat nilai-nilai agama Islam.
2. Seni Budaya Yang Bernafaskan Islam
Kesenian termasuk dalam unsur kebudayaan. Sebab, perwujudan dari kebudayaan tidak terlepas dari
hasil olah pikir dan perilaku manusia lewat bahasa, sarana kehidupan dan organisasi sosial. Kesenian
adalah salah satu media yang paling mudah diterima dalam penyebaran agama Islam. Salah satu buktinya
adalah menyebarnya agama Islam dengan menggunakan wayang kulit dan gamelan oleh Suna Kalijaga.
Diantara seni budaya nusantara yang telah mendapatkan pengaruh dari ajaran Islam adalah :
a. Wayang
Dalam bahasa berarti “ayang-ayang” atau bayangan. Karena yang terlihat adalah bayangannya dalam
kelir (tabir kain putih sebagai gelanggang permainan wayang). Bisa juga diberi penjelasan wayang adalah
pertunjukkan yang disajikan dalam berbagai bentuk, terutama yang mengandung unsur pelajaran
(wejangan). Pertunjukkan ini diiringi dengan teratur oleh seperangkat gamelan. Cerita dari wayang ini
diilhami dari Kitab Ramayana dan Mahabrata. Tentunya, para ulama mengubahnya menjadi cerita-cerita
keIslaman, sehingga tidak ada unsur kemusyrikan didalamnya.
b. Qasidah
Qasidah artinya suatu jenis seni suara yang menampilkan nasehat-nasehat keislaman. Dalam lagu dan
syairnya banyak mengandung dakwah Islamiyah yang berupa nasehat-nasehat, shalawat kepada Nabi dan
do’a-do’a. Biasanya qasidah diiringi dengan musik rebana. Kejadian pertama kali menggunakan musik
rebana adalah ketika Rasulullah SAW di sambut dengan meriah di Madinah.
c. Tari Zapin
Tari Zapin adalah sebuah tarian yang mengiringi musik qasidah dan gambus. Tari Zapin diperagakan
dengan gerak tubuh yang indah dan lincah. Musik yang mengiringinya berirama padang pasir atau daerah
timur tengah. Tari Zapin biasa di pentaskan pada upacara atau perayaan tertentu, misalnya : khitanan,
perbikahan dan peringatan hari besar Islam lainnya.
d. Seni Bangunan
Peninggalan Islam yang berupa fisik adalah arsitektur bangunan masjid, seni ukir dan seni kaligrafi.
Masjid yang dibangun di Indonesia tidak serta merta melambangkan keislaman. Arsitektur yang digunakan
adalah perpaduan antara Islam dan Hindu atau Jawa. Contoh arsitektur bangunan adalah Masjid Agung
Demak, dan lain-lain.
3. Tradisi Lokal Yang Bernafaskan Islam
Banyak tradisi-tradisi lokal bangsa Indonesia yang sudah mengandung nilai-nilai keislaman. Diantara
tradisi-tradisi tersebut adalah :
a. Mauludan
Setiap bulan Rabi’ul awwal tahun hijriyah, sebagian besar umat Islam Indonesia menyelenggarakan
acara mauludan. Maksud dari acara tersebut adalah untuk mengenang hari kelahiran Rasulullah SAW.
Dalam acara tersebut diadakan pembacaan sejarah hidup Nabi Muhammad SAW melalui Kitab Al-Barzanji
atau Situddurar. Puncak acara biasanya terjadi pada tanggal 12 Rabi’ul awwal, dimana pada tanggal
tersebut Rasulullah SAW dilahirkan. Di Aceh, tradisi ini sebagai pengganti upeti atau pajak bagi kerajaan
Turki, karena Kerajaan Aceh memiliki hubungan diplomasi yang baik dengan Turki.
b. Grebek
Grebek adalah tradisi untuk mengiringi para raja atau pembesar karajaan. Grebek pertama kali
diselenggarakan oleh Keraton Yogyakarta oleh Sultan Hamengkubuwono ke-1. Grebek dilaksanakan saat
Sultan memiliki hajat dalem berupa menikahkan putra mahkotanya. Grebek di Yogyakarta di
selenggarakan setiap 3 tahun sekali, yaitu : pertama grebek pasa, syawal diadakan setiap tanggal 1
Syawal bertujuan untuk menghormati Bulan Ramadhan dan Lailatul Qadr, kedua grebek besar, diadakan
setiap tanggal 10 dzulhijjah untuk merayakan hari raya kurban dan ketiga grebek maulud setiap tanggal 12
Rabiul awwal untuk memperingati hari Maulid Nabi Muhammad saw. Selain kota Yogyakarta, yang
menyelenggarakan grebek adalah kota Solo, Cirebon dan Demak.
c. Sekaten
Sekaten adalah tradisi membunyikan musik gamelan milik Keraton. Pertama kali terjadi di Pulau Jawa.
Tradisi ini sebagai sarana penyebaran agama Islam yang pada mulanya dilakukan oleh Sunan Bonang.
Dahulu, setiap kali Sunan Bonang membunyikan gamelan diselingi dengan lagu-lagu yang berisi tentang
agama Islam serta setiap pergantian pukulan gamelan diselingi dengan membaca syahadatain. Sekaten
juga biasanya dilakukan bersamaan dengan acara grebek maulid.
d. Selikuran
Maksudnya adalah tradisi yang diselenggarakan setiap malam tanggal 21 Ramadhan. Tradisi
tersebut masih berjalan dengan baik di Keraton Surakarta dan Yogyakarta. Selikuran berasal dari
kata selikur atau dua puluh satu. Perayaan tersebut dalam rangka menyambut datangnya malam Lailatul
Qadar, yang menurut ajaran Islam Lailatul Qadar hadir pada 1/3 terakhir bulan Ramadhan.
4. Apresiasi Terhadap Seni Budaya dan Tradisi Lokal Yang Bernafaskan
Islam
Seni budaya dan tradisi lokal yang bernafaskan Islam sangat banyak dan memiliki manfaat
terhadap penyebaran agama Islam. Untuk itulah sebagai generasi Islam, maka kita harus mampu
mengapresiasikan diri terhadap permasalahan tersebut. Bentuk dari apresiasi terhadap seni budaya dan
tradisi tersebut adalah dengan merawat, melestarikan, mengembangkan, simpati dan menghargai secara
tulus atas hasil karya para pendahulu.
Pada zaman sekarang, ada sebagian kelompok umat Islam yang mengharamkan dan yang
membolehkan seni budaya dan tradisi yang ada. Mereka mengharamkan karena pada zaman Rasulullah
saw tidak pernah diajarkan seni dan tradisi tersebut. Yang membolehkan dengan dasar bahwa semua
tersebut adalah sebagai sarana dakwah penyebaran agama Islam. Sebagai generasi Islam, kamu harus
mampu mensikapi secara bijaksana dan penuh toleransi.
Para ulama’ dan wali pada zaman dahulu bukanlah manusia yang bodoh dan tidak tahu hukum
agama. Mereka mampu menerjemahkan pesan Islam ke dalam seni budaya dan tradisi yang ada pada
masyarakat Indonesia. Sehingga dengan mudah praktek keagamaan umat Islam dapat dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Untuk itulah perlu adanya pemahaman secara bersama,
bahwa seni budaya dan tradisi tidak harus diharamkan secara total karena memang mengandung nilai-nilai
keislaman.
Umat Islam adalah umat yang tidak hanya memikirkan urusan akhirat, tetapi juga memikirkan kehidupan
dunia. Kehidupan di dunia tidak hanya kebutuhan yang bersifat fisik. Manusia juga membutuhkan
sentuhan-sentuhan rohani dan kebutuhan tersebut bisa melalui musik atau seni. Karena seni yang baik
mengandung keindahan.
Tradisi lokal juga ada yang baik dan yang buruk. Tradisi yang baik kita pelihara sehingga menjadi warisan
budaya nasional. Dan tradisi yang buruk dibuang agar tidak ditiru oleh generasi berikutnya.
D. Peninggalan-peninggalan Sejarah Nusantara yang Bercorak Islam
Beberapa peninggalan Sejarah Nusantara yang bercorak Islam sebagai berikut.
1. Berupa Bangunan (Seni Arsitektur)
a. Masjid
Arsitektur masjid-masjid di Indonesia umumnya hasil pengembangan dari pola arsitektur masjid-masjid
pelopor, yaitu Masjid Demak, Kudus, Cirebon dan lain-lain. Kebanyakan masjid-masjid kuno di Jawa
mengandung unsur kebudayaan Hindu Jawa yang bentuk bangunannya cenderung mirip candi.
Nilai-nilai islami yang dipesankan melalui bangunan masjid-masjid di Jawa biasanya melalui jumlah
tiang, tingkatan atap, pintu-pintu, dan jendela yang melambangkan jumlah rukun iman dan rukun islam.
Adapun masjid-masjid bersejarah yang ada diluar Jawa lebih banyak dipengaruhi oleh arsitektur
bangunan yang berasal dari Timur Tengah, Persia, dan India. Masjid-masjid kuno yang memiliki nilai
sejarah penting bagi peradaban Islam Nusantara adalah :
 Masjid Agung Demak, dibangun sekitar abad ke-16 M.
 Masjid Agung Cirebon, dibangun sekitar abad ke-16 M.
 Masjid Menara Kudus, dibangun sekitar abad ke-16 M.
 Masjid Katangka Sulawesi Selatan, dibangun sekitar abad ke-17 M.
 Masjid Baiturrahman Banda Aceh, dibangun sekitar abad ke-17 M.
 Masjid Agung Banten, dibangun sekitar abad ke-16 M.
 Masjid Ternate.
b. Keraton
Salah satu peninggalan sejarah Islam Nusantara dalam bidang arsitektur adalah bangunan keraton
(istana). Keraton adalah tempat tinggal raja (sultan) yang sekaligus berfungsi sebagai pusat pemerintahan.
Di Jawa ada beberapa bangunan keraton yang sampai saat ini masih terawat dengan baik salah
satunya keraton Yogyakarta. Pada pintu gerbang keraton , masih banyak hiasan yang mirip dengan hiasan
di candi-candi. Yang membedakannya adalah pesan-pesan yang terkandung dalam bangunan tersebut,
baik melalui simbol, gambar, tulisan dan unsur bangunan yang banyak diambil dari ajaran Islam.
2. Ukiran dan batik
Seni ukir dan batik adalah salah satu bukti sejarah Islam di Nusantara. Pesan-pesan yang bersumber
dari ajaran-ajaran Islam diantaranya disampaikan melalui gambar-gambar yang terdapat dalam seni ukir
dan batik.
Kehadiran Islam membuat seni ukir lebih berkembang. Perpaduan antara budaya lama dan budaya Islam
membuat ukiran-ukiran lebih indah dan bervariasi. Salah satu ulama yang berjasa dalam seni ukir batik
adalah Sunan Kalijaga. Seni ukir batik selain dipakai untuk menghias tembok-tembok keraton atau candi,
juga banyak ditemukan diperkakas rumah tangga.
3. Kitab-kitab
Ajaran-ajaran para ulama terkemuka Nusantara banyak ditulis dan dibukukan sehingga berbentuk
kitab-kitab yang memberikan peran besar terhadap pengajaran Islam bagi generasi selanjutnya. Kitab-kitab
yang ditulis para ulama sangat banyak. Baik dalam bidang tasawuf, fikih, tauhid, tafsir dan kesusastraan.
4. Seni-seni tradisional
Bukti-bukti peninggalan bersejarah yang bercorak Islam juga terdapat pada seni-seni tradisional. Seni-
seni tradisional bercorak Islam ada yang diciptakan langsung oleh tokoh-tokoh awal Islam, ada juga yang
berasal dari seni tradisi yang sudah ada dan diberi warna dengan ajaran-ajaran Islam. Di masa awal
penyebaran Islam seni tradisonal tersebut benar-benar dijadikan sarana dakwah.
5. Kaligrafi
Kaligrafi adalah seni menulis arab indah. Seni kaligrafi berkembang seiring dengan perkembangan
Islam itu sendiri. Seni kaligrafi banyak menghiasi bangunan masjid-masjid, kerajaan Islam, wayang kuulit,
dan makam- makam orang yang dimuliakan seperti Wali Songo.

More Related Content

What's hot

Proses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesia
Proses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesiaProses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesia
Proses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesiaDian Anisa Putri
 
Sejarah Tradisi Islam Nusantara (materi kelas 9)
Sejarah Tradisi Islam Nusantara (materi kelas 9)Sejarah Tradisi Islam Nusantara (materi kelas 9)
Sejarah Tradisi Islam Nusantara (materi kelas 9)sifatulfalah3120
 
Pengaruh budaya india pada masa prasejarah di indonesia
Pengaruh budaya india pada masa prasejarah di indonesiaPengaruh budaya india pada masa prasejarah di indonesia
Pengaruh budaya india pada masa prasejarah di indonesiaRizky Lio
 
Akulturasi Budaya Islam di Nusantara
Akulturasi Budaya Islam di NusantaraAkulturasi Budaya Islam di Nusantara
Akulturasi Budaya Islam di NusantaraFanny Fayu Laksono
 
ppt tradisi islam nusantara
ppt tradisi islam nusantarappt tradisi islam nusantara
ppt tradisi islam nusantaraUsmawatidewi
 
Sejarah hubungan dengan india
Sejarah hubungan dengan indiaSejarah hubungan dengan india
Sejarah hubungan dengan indiaSMAN 1 LAMONGAN
 
Tradisi islam nusantara
Tradisi islam nusantaraTradisi islam nusantara
Tradisi islam nusantarazuhrotunnisa95
 
Seni Rupa Zaman Hindu Buddha
Seni Rupa Zaman Hindu BuddhaSeni Rupa Zaman Hindu Buddha
Seni Rupa Zaman Hindu BuddhaRafly Safadanu
 
Sejarah Tradisi Islam Nusantara (Ppt materi-kelas-9)
Sejarah Tradisi Islam Nusantara (Ppt materi-kelas-9)Sejarah Tradisi Islam Nusantara (Ppt materi-kelas-9)
Sejarah Tradisi Islam Nusantara (Ppt materi-kelas-9)sifatulfalah3120
 
Materi seni tradisi islam
Materi seni tradisi islamMateri seni tradisi islam
Materi seni tradisi islamUsmawatidewi
 

What's hot (17)

Seni Ukir
Seni UkirSeni Ukir
Seni Ukir
 
Proses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesia
Proses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesiaProses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesia
Proses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesia
 
Sejarah Tradisi Islam Nusantara (materi kelas 9)
Sejarah Tradisi Islam Nusantara (materi kelas 9)Sejarah Tradisi Islam Nusantara (materi kelas 9)
Sejarah Tradisi Islam Nusantara (materi kelas 9)
 
Pengaruh budaya india pada masa prasejarah di indonesia
Pengaruh budaya india pada masa prasejarah di indonesiaPengaruh budaya india pada masa prasejarah di indonesia
Pengaruh budaya india pada masa prasejarah di indonesia
 
Ppt sejarah bab 5 sma x wajib
Ppt sejarah bab 5 sma x wajibPpt sejarah bab 5 sma x wajib
Ppt sejarah bab 5 sma x wajib
 
Akulturasi Budaya Islam di Nusantara
Akulturasi Budaya Islam di NusantaraAkulturasi Budaya Islam di Nusantara
Akulturasi Budaya Islam di Nusantara
 
ppt tradisi islam nusantara
ppt tradisi islam nusantarappt tradisi islam nusantara
ppt tradisi islam nusantara
 
Sejarah hubungan dengan india
Sejarah hubungan dengan indiaSejarah hubungan dengan india
Sejarah hubungan dengan india
 
Materi tradisi islam
Materi tradisi islamMateri tradisi islam
Materi tradisi islam
 
SEJARAH BUSUK
SEJARAH BUSUKSEJARAH BUSUK
SEJARAH BUSUK
 
Materi kelas 9
Materi kelas 9Materi kelas 9
Materi kelas 9
 
Ppt
Ppt Ppt
Ppt
 
Tradisi islam nusantara
Tradisi islam nusantaraTradisi islam nusantara
Tradisi islam nusantara
 
Bab 13 Sejarah Tradisi Islam Nusantara
Bab  13 Sejarah Tradisi Islam NusantaraBab  13 Sejarah Tradisi Islam Nusantara
Bab 13 Sejarah Tradisi Islam Nusantara
 
Seni Rupa Zaman Hindu Buddha
Seni Rupa Zaman Hindu BuddhaSeni Rupa Zaman Hindu Buddha
Seni Rupa Zaman Hindu Buddha
 
Sejarah Tradisi Islam Nusantara (Ppt materi-kelas-9)
Sejarah Tradisi Islam Nusantara (Ppt materi-kelas-9)Sejarah Tradisi Islam Nusantara (Ppt materi-kelas-9)
Sejarah Tradisi Islam Nusantara (Ppt materi-kelas-9)
 
Materi seni tradisi islam
Materi seni tradisi islamMateri seni tradisi islam
Materi seni tradisi islam
 

Similar to SENIBUDAYALOKAL

Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau
Islam dan Jaringan Perdagangan Antar PulauIslam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau
Islam dan Jaringan Perdagangan Antar PulauDiennisa Thahira
 
Masa hindu budha-islam
Masa hindu budha-islamMasa hindu budha-islam
Masa hindu budha-islamAdi Rachmanto
 
AKULTURASI DAN PERKEMBANGAN BUDAYA ISLAM 13 MEI.pptx
AKULTURASI DAN PERKEMBANGAN BUDAYA ISLAM 13 MEI.pptxAKULTURASI DAN PERKEMBANGAN BUDAYA ISLAM 13 MEI.pptx
AKULTURASI DAN PERKEMBANGAN BUDAYA ISLAM 13 MEI.pptxDARIUSDARIUS30
 
Perkembangan islam di indonesia
Perkembangan islam di indonesiaPerkembangan islam di indonesia
Perkembangan islam di indonesiaEvi Yuniar
 
Dokumen.tips sejarah tradisi-islam-nusantara-ppt-materi-kelas-9
Dokumen.tips sejarah tradisi-islam-nusantara-ppt-materi-kelas-9Dokumen.tips sejarah tradisi-islam-nusantara-ppt-materi-kelas-9
Dokumen.tips sejarah tradisi-islam-nusantara-ppt-materi-kelas-9MutiaPuspa
 
Perkembangan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam di IndonesiaPerkembangan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam di IndonesiaFernalia Halim
 
RAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARA
RAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARARAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARA
RAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARANamaku Merah
 
PPT Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara [SEJARAH ISLAM]
PPT Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara [SEJARAH ISLAM]PPT Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara [SEJARAH ISLAM]
PPT Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara [SEJARAH ISLAM]Lydia Nurkumalawati
 
Materi kelas 9
Materi kelas 9Materi kelas 9
Materi kelas 9Risqi19
 
Akulturasi Budaya Islam Microteaching.pptx
Akulturasi Budaya Islam Microteaching.pptxAkulturasi Budaya Islam Microteaching.pptx
Akulturasi Budaya Islam Microteaching.pptxikhwanmarufi336
 
Sejarah pendidikan islam 8
Sejarah pendidikan islam 8Sejarah pendidikan islam 8
Sejarah pendidikan islam 8trisvo
 
Perkembangan dan masuknya agama islam di Indonesia
Perkembangan dan masuknya agama islam di IndonesiaPerkembangan dan masuknya agama islam di Indonesia
Perkembangan dan masuknya agama islam di IndonesiaFamous3_
 
TRADISI ISLAM DI INDONESIA Dengan Benar.pptx
TRADISI ISLAM DI INDONESIA Dengan Benar.pptxTRADISI ISLAM DI INDONESIA Dengan Benar.pptx
TRADISI ISLAM DI INDONESIA Dengan Benar.pptxPinusMerkusian
 
6 Cara Penyebaran Islam di Indonesia.pptx
6 Cara Penyebaran Islam di Indonesia.pptx6 Cara Penyebaran Islam di Indonesia.pptx
6 Cara Penyebaran Islam di Indonesia.pptxSilviWati1
 

Similar to SENIBUDAYALOKAL (20)

Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau
Islam dan Jaringan Perdagangan Antar PulauIslam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau
Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau
 
Masa hindu budha-islam
Masa hindu budha-islamMasa hindu budha-islam
Masa hindu budha-islam
 
AKULTURASI DAN PERKEMBANGAN BUDAYA ISLAM 13 MEI.pptx
AKULTURASI DAN PERKEMBANGAN BUDAYA ISLAM 13 MEI.pptxAKULTURASI DAN PERKEMBANGAN BUDAYA ISLAM 13 MEI.pptx
AKULTURASI DAN PERKEMBANGAN BUDAYA ISLAM 13 MEI.pptx
 
Perkembangan islam di indonesia
Perkembangan islam di indonesiaPerkembangan islam di indonesia
Perkembangan islam di indonesia
 
Ppt materi-kelas-9
Ppt materi-kelas-9Ppt materi-kelas-9
Ppt materi-kelas-9
 
Dokumen.tips sejarah tradisi-islam-nusantara-ppt-materi-kelas-9
Dokumen.tips sejarah tradisi-islam-nusantara-ppt-materi-kelas-9Dokumen.tips sejarah tradisi-islam-nusantara-ppt-materi-kelas-9
Dokumen.tips sejarah tradisi-islam-nusantara-ppt-materi-kelas-9
 
Perkembangan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam di IndonesiaPerkembangan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam di Indonesia
 
RAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARA
RAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARARAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARA
RAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARA
 
Media gambar
Media gambarMedia gambar
Media gambar
 
ppt-materi-kelas-9
ppt-materi-kelas-9ppt-materi-kelas-9
ppt-materi-kelas-9
 
PPT Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara [SEJARAH ISLAM]
PPT Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara [SEJARAH ISLAM]PPT Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara [SEJARAH ISLAM]
PPT Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara [SEJARAH ISLAM]
 
Tradisi islam-nusantara
Tradisi islam-nusantaraTradisi islam-nusantara
Tradisi islam-nusantara
 
Materi kelas 9
Materi kelas 9Materi kelas 9
Materi kelas 9
 
Materi kelas 9
Materi kelas 9Materi kelas 9
Materi kelas 9
 
Materi kelas-9
Materi kelas-9Materi kelas-9
Materi kelas-9
 
Akulturasi Budaya Islam Microteaching.pptx
Akulturasi Budaya Islam Microteaching.pptxAkulturasi Budaya Islam Microteaching.pptx
Akulturasi Budaya Islam Microteaching.pptx
 
Sejarah pendidikan islam 8
Sejarah pendidikan islam 8Sejarah pendidikan islam 8
Sejarah pendidikan islam 8
 
Perkembangan dan masuknya agama islam di Indonesia
Perkembangan dan masuknya agama islam di IndonesiaPerkembangan dan masuknya agama islam di Indonesia
Perkembangan dan masuknya agama islam di Indonesia
 
TRADISI ISLAM DI INDONESIA Dengan Benar.pptx
TRADISI ISLAM DI INDONESIA Dengan Benar.pptxTRADISI ISLAM DI INDONESIA Dengan Benar.pptx
TRADISI ISLAM DI INDONESIA Dengan Benar.pptx
 
6 Cara Penyebaran Islam di Indonesia.pptx
6 Cara Penyebaran Islam di Indonesia.pptx6 Cara Penyebaran Islam di Indonesia.pptx
6 Cara Penyebaran Islam di Indonesia.pptx
 

More from dedi setiadi dedi setiadi

More from dedi setiadi dedi setiadi (6)

Tata tertib pengawas ruang un
Tata tertib pengawas ruang unTata tertib pengawas ruang un
Tata tertib pengawas ruang un
 
Cover daftar usul pak 2014
Cover daftar usul pak 2014Cover daftar usul pak 2014
Cover daftar usul pak 2014
 
Keputusan pendayagunaan aparatur negara no. 84 1993
Keputusan pendayagunaan aparatur negara no. 84 1993Keputusan pendayagunaan aparatur negara no. 84 1993
Keputusan pendayagunaan aparatur negara no. 84 1993
 
01 sop pelaporan_bmn
01 sop pelaporan_bmn01 sop pelaporan_bmn
01 sop pelaporan_bmn
 
Contoh pend karakter smp 9,10
Contoh pend karakter smp 9,10Contoh pend karakter smp 9,10
Contoh pend karakter smp 9,10
 
4 3 ij_84_2000
4 3 ij_84_20004 3 ij_84_2000
4 3 ij_84_2000
 

SENIBUDAYALOKAL

  • 1. A. Seni Budaya Lokal 1. Pengertian Seni Budaya Lokal a. Pengertian Seni Seni adalah penggunaan imajinasi manusia secara kreatif untuk menikmati kehidupan. Oleh karena itu, bentuk kesenian dapat muncul melalui benda-benda yang digunakan sehari-hari, serta dapat pula melalui benda-benda khusus yang hanya digunakan untuk kepentingan tertentu seperti ritual atau upacara. Seni juga dapat di definisikan sebagai hasil ciptaan manusia yang mengandung unsur indah, lembut, halus serta mempesona. b. Pengertian Budaya Lokal dan Cirinya Budaya lokal adalah budaya asli suatu kelompok masyarakat tertentu. Menurut J.W. Ajawalia, budaya lokal adalah cirri khas budaya sebuah kelompok masyarakat lokal. Misalnya budaya masyarakat pedalaman Sunda (Baduy), dan lain-lain. Cirri khas budaya tersebut merupakan kebiasaan yang diwariskan secara turun-temurun, meskipun di tengah-tengah perkembangannya mengalami perubahan nilai. Perubahan dimaksud diakibatkan beberapa hal, misalnya percepatan migrasi dan penyebaran media komunikasi secara global, sehingga tidak ada budaya lokal suatu kelompok masyarakat yang masih sedemikian asli atau karena masyarakat sudah tidak memperhatikan lagi pada budaya lokal tersebut. 2. Seni Budaya Pra-Islam Produk seni budaya pra-Islam di Nusantara dapat di bedakan dalam kategori kurun waktu, yakni seni budaya yang berasal dari masa prasejarah, masa kontak dengan tradisi besar Hindu, dan seni budaya etnik lokal yang masih ada sampai sekarang, yang diasumsikan berakar jauh ke masa lam Dari kurun prasejarah, kehidupan seni budaya di tandai oleh pendirian monument-monumen seremonial, baik berukuran kecil, sedang maupun besar, yakni berupa peninggalan yang dibuat dari susunan batu. Salah satu rekayasa arsitektur yang dianggap berasal dari tradisi megalit atau prasejarah adalah pendirian bangunan yang umum disebut dengan teras berundak (teras piramida), seperti terdapat di Gunung Padang (Cianjur dan Sukabumi). Peninggalan sejenis ini ditemukan di berbagai plosok Nusantara. Bangunan teras berundak berasosiasi dengan satu atau beberapa jenis unsur megalit lainnya, seperti menhir, arca batu, altar batu, batu lumpang, dakon batu dan lain-lain. Beberapa batu dari bangunan teras berundak itu diukur/dipahat dengan unsur dekoratif tertentu. Seni utama dunia Islam, kaligrafi, mozaik, dan arabesk sampai di Nusantara sebagai unsur seni baru. Pada seni pahat juga tampak variasi dan pembauran antara anasir asing dan lokal, termasuk pra-Islam. Ini tampak pada hasil seni pahat makam dengan kandungan kreativitas lokal (Barus, Limapuluh Kota, Binamu), Hindu (Troloyo, Gresik, Airmata, dan Astatinggi), dan Asing (Pasai, Aceh, Ternate Tidore). Secara tipologis, nisan-nisan makam muslim Nusantara memperlihatkan tipe-tipe Aceh, Demak Troloyo, Bugis Makassar, dan tipe-tipe lokal.
  • 2. B. Pengaruh Tradisi Islam Terhadap Budaya Lokal Nusantara Sebelum masa kesultanan Islam, di Nusantara terlebih dahulu sudah berdiri kerajaan-kerajaan besar hindu dan Buddha. Ajaran yang ada di dalam agama Hindu – Buddha mudah diterima oleh penganut Animisme dan Dinamisme. Pada abad ke 5 M penduduk menganut agama tersebut. Alasannya ialah sebagai berikut: - Pengaruh politis penguasa saat itu. - Pengalihan dari agama nenek moyang ke agama Hindu – Buddha mudah diterima. Pengaruh Hindu-Buddha saling melengkapi dan memeperkaya kebudayaan Nusantara. Ciri khas budaya Nusantara masih tetap ada. Ini terbukti dengan adanya peninggalan-peninggalan sejarah dan adat istiadat serta tradisi yang bersumber dari agama Hindu – Buddha. Pengaruh ajaran Hindu – Buddha telah bercampur dalam kehidupan masyarakat Nusantara yang melahirkan perubahan bagi perkembangan kebudayaan dan tradisi masyarakat. Ketika Islam mulai hadir sebagai agama baru di pesisir wilayah Nusantara, agama islam dapat diterima oleh penduduk. Karena sikap bersahabat para pedagang dari Arab, Gujarat, dan Persia. Islamisasi dilakukan melalui proses perdagangan, kegiatan perkawinan, dan sosial. Pengaruh agama Islam semakin tampak dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Seperti budaya local yang banyak dipengaruhi ajaran Hindu – Buddha, di pengaruhi oleh ajaran Islam. Yang membuat budaya itu lebih unik, menarik, dan menambah kekayaan budaya Nusantara. Untuk lebih jelasnya, kita bisa mengidentifikasi pengaruh-pengaruh Islam terhadap peradaban bangsa Indonesia sehingga membentuk tradisi-tradisi khusus dari beberapa aspek berikut ini. 1. Seni Budaya Tradisi Islam yang tampak memengaruhi budaya local dapat dilihat dari seni arsitektur, seni suara, seni ukir dan batik, dan kesastraan. Pengaruh Islam juga dapat dijumpai dalam seni-seni tradisional Nusantara,seperti pergelaran wayang, tari-tarian, lagu-lagu yang bernafasan Islam, dan seni satra. Untuk lebih jelasnya ialah sebagai berikut. a. Seni Bangunan Peninggalan Islam yang berupa fisik adalah arsitektur bangunan atau seni bangunan. Masjid yang dibangun di Indonesia tidak serta merta melambangkan keislaman. Arsitektur yang digunakan adalah perpaduan antara Islam dan Hindu atau Jawa. Contoh arsitektur bangunan adalah Masjid Agung Demak, makam, dan lain-lain.
  • 3. b. Seni Rupa Dengan datangnya agama Islam di Nusantara ternyata membawa pengaruh juga terhadap budaya lokal, salah satunya terhadap seni rupa. Seni ukir. Ajaran agama Islam melarang berkreasi makhluk bernyawa ke dalam seni. Larangan di pegang para penyebar Islam Indonesia. Sebagai pengganti kreativitas, mereka aktif membuat kaligrafi serta ukiran tersamar. Misalnya bentuk dedaunan, bunga, bukit- bukit, karang, pemandangan, serta garis-garis geometris. Termasuk ke dalamnya pembuatan kaligrafi huruf Arab Dalam seni ukir dan batik, dapat dilihat dari prakarsa Sunan Kalijaga yang menampilkan motif/gambar burung. Burung dalam bahasa Kawl (Jawa Kuno) berarti kukila. Kata tersebut ditulis dalam bahasa Arab menjadi qu dan qila, artinya “jagalah ucapanmu sebaik-baiknya”. c. Aksara dan Seni Sastra Dalam perkembangannya, Bahasa Arab di gunakan juga oleh para muslim non-Arab dalam berbagai kegiatan agama, terutama shalat dan mengaji. Penggunaan huruf Arab di Indonesia pertama kali terlihat pada batu nisan di Leran Gresik, yang diduga makam salah seorang bangsawan Majapahit yang telah masuk Islam. Dalam perkembangan selanjutnya, pengaruh huruf dan Bahasa Arab terlihat pada karya- karya satra di wilayah-wilayah yang keIslamanya lumayan kuat, seperti di Sumatra, Sulawesi, Makassar dan Jawa. Penulisan huruf Arab berkembang pesat ketika karya-karya yang bercorak Hindu-Budha diusupi unsur-unsur Islam. Huruf yang lebih banyak dipergunakan adalah aksara Arab gundul (pegon). Seni sastra. Seperti India, Islam pun memberi pengaruh terhadap sastra Nusantara. Sastra bermuatan Islam terutama berkembang di sekitar Selat Malaka dan Jawa. Sastrawan Islam melakukan gubahan baru atas Mahabrata, Ramayana dan Pancatantra. Hasil gubahan misalnya Hikayat Pandawa Lima, Hikayat Perang Pandawa Jawa, Hikayat Seri Rama, dan lain-lain d. Seni Tari dan Musik Dalam bidang seni tari dan musik, budaya Islam hingga sekarang begitu terasa dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Dalam perjalanannya, kebudayaan Islam sebelum masuk ke wilayah Indonesia telah dahulu bercampur dengan kebudayaan lain, misalnya kebudayaan Afrika Utara, Persia, anak Benua India, dan lain-lain. Dan telah menjadi hukum alam, bahwa setiap tarian memerlukan iringan musik. Begitu pula seni tari Islami, selalu diiringi alunan musik sebagai penyemangat sekaligus sebagai sarana perenungan. Lazimnya tarian-tarian ini dipraktikkan di daerah pesisir laut yang pengaruh Islamnya kental, karena daerah pesisir merupakan tempat pertama kali Islam berkembang, baik sebagai kekuatan ekonomi, sosial, budaya, dan politik. 2. Adat Istiadat
  • 4. Pengaruh Islam terhadap adat istiadat penduduk Indonesia banyak kita jumpai sampai saat ini. Seperti : - Saling berkunjung dan bermaaf-maafan saat hari raya Idul Fitri - Acara tasyakuran - Mengucap salam ketika bertemu seseorang. - Ziarah kubur (nyandaran) - Melaksanakan tahlilah ketika ada yang meninggal - Melakukan do’a bersama (istigasah) - Dll. Semua adat istiadat itu baik. Walau adat istiadat itu hanya dilakukan sebagian orang maupun banyak orang. 3. Politik Sejak berdirinya kerajaan-kerajaan Islam Nusantara, umat Islam telah memainkan peranan penting dalam panggung politik di Indonesia. Seperti tahun 1977 komunitas Islam membentuk wadah-wadah politik yang memberikan peran positif terhadap perjuangan bangsa Indonesia. 4. Sistem Pemerintahan Dalam pemerintahan juga terdapat akulturasi antara kebudayaan Islam dan kebudayaan pra-Islam. Bentuk akulturasi tersebut terlihat dalam penyebutan nama raja dan sistem pengangkatan raja. a. Penyebutan Nama Raja Masuknya Islam menimbulkan perubahan dalam penyebutan raja. Penguasa suatu negeri pada masa pra-Islam disebut sebagai raja, akan tetapi dengan masuknya Islam dipanggil Sultan, Sunan, Susuhunan, Panembahan dan Maulana. Nama raja juga disesuaikan dengan nama Islam (Arab). b. Sistem Pengangkatan Raja Walaupun Islam telah masuk, akan tetapi dalam pengangkatan seorang raja, cara lama tidak ditinggalkan. Sebagai contoh adalah di Kesultanan Aceh. Di Kesultanan Aceh pengangkatan raja diatur dalam permufakatan dengan hokum adapt. Tata caranya adalah berdiri di atas tabal, kemudian disertai ulama sambil membawa Al-Qur’an berdiri di sebelah kanan, sedangkan perdana menteri membawa pedang berdiri do sebelah kiri. 5. Ekonomi
  • 5. Pengaruh ajaran islam terlihat jelas pada ajarannya untuk berdagang dengan jujur, tidak boleh curang dan mengurangi timbangan, menipu, dan berbuat riba. Dalam dunia perbankan, muncul bank syariah untuk membuat bank yang bebas dari unsure riba. 6. Bahasa Islam muncul di tanah Arab, maka bahasa arab sangat identik dengan dunia Islam. Seperti kitab-kitab karya para ulama yang menggunakan bahasa Arab. Ajaran Islam yang diterima masyarakat Indonesia , dari segi bahasa yang digunakan banyak memberikan pengaruh terhadap tradisi kehidupan bangsa Indonesia, seperti: - Dalam penggunaan nama. Misalnya, Muhammad, Syarif, Hamdan, dan Annisa. - Dalam bahasa serapan dari bahasa Arab. Misalnya, musyawarah, maslahat, akhirul kalam, wajib, mubazir, dll. 7. Sistem Kalender Budaya Islam masuk ke Indonesia,masyarakat Indonesia sudah mengenal kalender Saka. Setelah berkembangnya Islam, Sultan Agung dari Mataram menciptakan kalender Jawa, dengan menggunakan perhitungan peredaran bulan (komariah)seperti tahun hijriyah Islam. Pada kalender Jawa, Sultan Agung melakukan perubahan pada nama-nama bulan, seperti Muharram diganti dengan Syuro, Ramadhan diganti dengan Passa. Sedangkan nama-nama hari tetap menggunakan hari-hari sesuai denghan bahasa Arab. 8. Seni Busana Dalam agama Islam, ada jenis pakaian tertentu yang menunjukkan identitas umat Islam. Jenis pakaian tersebut adalah sarung, baju koko, kopeah, kerudung, jilbab, dan sebagainya. C. Tradisi Islam Nusantara Mempengaruhi Budaya Lokal Nusantara Tradisi adalah adat kebiasaan yang turun-temurun dari nenek moyang yang masih di jalankan masyarakat. Adapun tradisi islam adalah suatu adat kebiasaan yang di dalamnya terdapat nilai-nilai agama Islam. Tidak dapat dipungkiri bahwa seni dan kebudayaan Islam yang berkembang di seluruh kepulauan Indonesia banyak di pengaruhi oleh kebudayaan-kebudayaan yang sudah lama berada di kesukuan tersebut. Selain itu, kebudayaan Islam di Indonesia berkembang setelah terjadi akulturasi (percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan saling mempengaruhi) dengan kebudayaan saat itu. Contoh tradisi Islam nusantara yang mempengaruhi budaya lokal nusantara :
  • 6. 1. Adat Makeuta dari Sumatra Adat Makeuta adalah adat yang berlaku di kalangan masyarakat yang merupakan hasil perpaduan antara adat lokal yang telah berlaku sejak nenek moyang masyarakat Aceh dengan adat yang di dasari nilai-nilai agama Islam. 2. Kesenian Wayang Kulit di Jawa Kesenian Wayang Kulit ini pertama kali di lakukan oleh Sunan Kalijaga , yang merupakan perpaduan antara kisah wayang yang menceritakan tentang tokoh para dewa dengan nilai-nilai agama Islam. 3. Gamelan Sekaten Gamelan Jawa pertama kali di bawakan oleh Sunan Bonang dalam rangka menyebarkan agama Islam untuk menyesuaikan diri dengan corak kebudayaan Jawa yang menggemari wayang dan musik gamelan. Oleh karena itu, Sunan Bonang menciptakan gending-gending Jawa yang memiliki nilai-nilai Islam. Setiap bait lagu diselingi ucapan dua kalimat syahadat, sehingga musik gamelan yang mengiringinya dikenal dengan istilah sekaten. 4. Dan lain-lain. Tradisi Islam Di Nusantara Mewarnai Budaya Lokal Nusantara 1. Pengertian Seni Budaya dan Tradisi Lokal Yang Bernafaskan Islam Seni adalah penggunaan imajinasi manusia secara kreatif untuk menikmati kehidupan. Oleh karena itu, bentuk kesenian dapat muncul melalui benda-benda yang digunakan sehari-hari, serta dapat pula melalui benda-benda khusus yang hanya digunakan untuk kepentingan tertentu seperti ritual atau upacara. Seni juga dapat di definisikan sebagai hasil ciptaan manusia yang mengandung unsur indah, lembut, halus serta mempesona.
  • 7. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta , yaitu “buddhayah”. Yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Sedangkan tradisi lokal yang bernafaskan Islam adalah adat istiadat atau kebiasaan daerah tertentu yang di dalamnya terdapat nilai-nilai agama Islam. 2. Seni Budaya Yang Bernafaskan Islam Kesenian termasuk dalam unsur kebudayaan. Sebab, perwujudan dari kebudayaan tidak terlepas dari hasil olah pikir dan perilaku manusia lewat bahasa, sarana kehidupan dan organisasi sosial. Kesenian adalah salah satu media yang paling mudah diterima dalam penyebaran agama Islam. Salah satu buktinya adalah menyebarnya agama Islam dengan menggunakan wayang kulit dan gamelan oleh Suna Kalijaga. Diantara seni budaya nusantara yang telah mendapatkan pengaruh dari ajaran Islam adalah : a. Wayang Dalam bahasa berarti “ayang-ayang” atau bayangan. Karena yang terlihat adalah bayangannya dalam kelir (tabir kain putih sebagai gelanggang permainan wayang). Bisa juga diberi penjelasan wayang adalah pertunjukkan yang disajikan dalam berbagai bentuk, terutama yang mengandung unsur pelajaran (wejangan). Pertunjukkan ini diiringi dengan teratur oleh seperangkat gamelan. Cerita dari wayang ini diilhami dari Kitab Ramayana dan Mahabrata. Tentunya, para ulama mengubahnya menjadi cerita-cerita keIslaman, sehingga tidak ada unsur kemusyrikan didalamnya. b. Qasidah Qasidah artinya suatu jenis seni suara yang menampilkan nasehat-nasehat keislaman. Dalam lagu dan syairnya banyak mengandung dakwah Islamiyah yang berupa nasehat-nasehat, shalawat kepada Nabi dan do’a-do’a. Biasanya qasidah diiringi dengan musik rebana. Kejadian pertama kali menggunakan musik rebana adalah ketika Rasulullah SAW di sambut dengan meriah di Madinah. c. Tari Zapin Tari Zapin adalah sebuah tarian yang mengiringi musik qasidah dan gambus. Tari Zapin diperagakan dengan gerak tubuh yang indah dan lincah. Musik yang mengiringinya berirama padang pasir atau daerah timur tengah. Tari Zapin biasa di pentaskan pada upacara atau perayaan tertentu, misalnya : khitanan, perbikahan dan peringatan hari besar Islam lainnya. d. Seni Bangunan Peninggalan Islam yang berupa fisik adalah arsitektur bangunan masjid, seni ukir dan seni kaligrafi. Masjid yang dibangun di Indonesia tidak serta merta melambangkan keislaman. Arsitektur yang digunakan adalah perpaduan antara Islam dan Hindu atau Jawa. Contoh arsitektur bangunan adalah Masjid Agung Demak, dan lain-lain.
  • 8. 3. Tradisi Lokal Yang Bernafaskan Islam Banyak tradisi-tradisi lokal bangsa Indonesia yang sudah mengandung nilai-nilai keislaman. Diantara tradisi-tradisi tersebut adalah : a. Mauludan Setiap bulan Rabi’ul awwal tahun hijriyah, sebagian besar umat Islam Indonesia menyelenggarakan acara mauludan. Maksud dari acara tersebut adalah untuk mengenang hari kelahiran Rasulullah SAW. Dalam acara tersebut diadakan pembacaan sejarah hidup Nabi Muhammad SAW melalui Kitab Al-Barzanji atau Situddurar. Puncak acara biasanya terjadi pada tanggal 12 Rabi’ul awwal, dimana pada tanggal tersebut Rasulullah SAW dilahirkan. Di Aceh, tradisi ini sebagai pengganti upeti atau pajak bagi kerajaan Turki, karena Kerajaan Aceh memiliki hubungan diplomasi yang baik dengan Turki. b. Grebek Grebek adalah tradisi untuk mengiringi para raja atau pembesar karajaan. Grebek pertama kali diselenggarakan oleh Keraton Yogyakarta oleh Sultan Hamengkubuwono ke-1. Grebek dilaksanakan saat Sultan memiliki hajat dalem berupa menikahkan putra mahkotanya. Grebek di Yogyakarta di selenggarakan setiap 3 tahun sekali, yaitu : pertama grebek pasa, syawal diadakan setiap tanggal 1 Syawal bertujuan untuk menghormati Bulan Ramadhan dan Lailatul Qadr, kedua grebek besar, diadakan setiap tanggal 10 dzulhijjah untuk merayakan hari raya kurban dan ketiga grebek maulud setiap tanggal 12 Rabiul awwal untuk memperingati hari Maulid Nabi Muhammad saw. Selain kota Yogyakarta, yang menyelenggarakan grebek adalah kota Solo, Cirebon dan Demak. c. Sekaten Sekaten adalah tradisi membunyikan musik gamelan milik Keraton. Pertama kali terjadi di Pulau Jawa. Tradisi ini sebagai sarana penyebaran agama Islam yang pada mulanya dilakukan oleh Sunan Bonang. Dahulu, setiap kali Sunan Bonang membunyikan gamelan diselingi dengan lagu-lagu yang berisi tentang agama Islam serta setiap pergantian pukulan gamelan diselingi dengan membaca syahadatain. Sekaten juga biasanya dilakukan bersamaan dengan acara grebek maulid. d. Selikuran Maksudnya adalah tradisi yang diselenggarakan setiap malam tanggal 21 Ramadhan. Tradisi tersebut masih berjalan dengan baik di Keraton Surakarta dan Yogyakarta. Selikuran berasal dari kata selikur atau dua puluh satu. Perayaan tersebut dalam rangka menyambut datangnya malam Lailatul Qadar, yang menurut ajaran Islam Lailatul Qadar hadir pada 1/3 terakhir bulan Ramadhan.
  • 9. 4. Apresiasi Terhadap Seni Budaya dan Tradisi Lokal Yang Bernafaskan Islam Seni budaya dan tradisi lokal yang bernafaskan Islam sangat banyak dan memiliki manfaat terhadap penyebaran agama Islam. Untuk itulah sebagai generasi Islam, maka kita harus mampu mengapresiasikan diri terhadap permasalahan tersebut. Bentuk dari apresiasi terhadap seni budaya dan tradisi tersebut adalah dengan merawat, melestarikan, mengembangkan, simpati dan menghargai secara tulus atas hasil karya para pendahulu. Pada zaman sekarang, ada sebagian kelompok umat Islam yang mengharamkan dan yang membolehkan seni budaya dan tradisi yang ada. Mereka mengharamkan karena pada zaman Rasulullah saw tidak pernah diajarkan seni dan tradisi tersebut. Yang membolehkan dengan dasar bahwa semua tersebut adalah sebagai sarana dakwah penyebaran agama Islam. Sebagai generasi Islam, kamu harus mampu mensikapi secara bijaksana dan penuh toleransi. Para ulama’ dan wali pada zaman dahulu bukanlah manusia yang bodoh dan tidak tahu hukum agama. Mereka mampu menerjemahkan pesan Islam ke dalam seni budaya dan tradisi yang ada pada masyarakat Indonesia. Sehingga dengan mudah praktek keagamaan umat Islam dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Untuk itulah perlu adanya pemahaman secara bersama, bahwa seni budaya dan tradisi tidak harus diharamkan secara total karena memang mengandung nilai-nilai keislaman. Umat Islam adalah umat yang tidak hanya memikirkan urusan akhirat, tetapi juga memikirkan kehidupan dunia. Kehidupan di dunia tidak hanya kebutuhan yang bersifat fisik. Manusia juga membutuhkan sentuhan-sentuhan rohani dan kebutuhan tersebut bisa melalui musik atau seni. Karena seni yang baik mengandung keindahan. Tradisi lokal juga ada yang baik dan yang buruk. Tradisi yang baik kita pelihara sehingga menjadi warisan budaya nasional. Dan tradisi yang buruk dibuang agar tidak ditiru oleh generasi berikutnya. D. Peninggalan-peninggalan Sejarah Nusantara yang Bercorak Islam Beberapa peninggalan Sejarah Nusantara yang bercorak Islam sebagai berikut. 1. Berupa Bangunan (Seni Arsitektur) a. Masjid
  • 10. Arsitektur masjid-masjid di Indonesia umumnya hasil pengembangan dari pola arsitektur masjid-masjid pelopor, yaitu Masjid Demak, Kudus, Cirebon dan lain-lain. Kebanyakan masjid-masjid kuno di Jawa mengandung unsur kebudayaan Hindu Jawa yang bentuk bangunannya cenderung mirip candi. Nilai-nilai islami yang dipesankan melalui bangunan masjid-masjid di Jawa biasanya melalui jumlah tiang, tingkatan atap, pintu-pintu, dan jendela yang melambangkan jumlah rukun iman dan rukun islam. Adapun masjid-masjid bersejarah yang ada diluar Jawa lebih banyak dipengaruhi oleh arsitektur bangunan yang berasal dari Timur Tengah, Persia, dan India. Masjid-masjid kuno yang memiliki nilai sejarah penting bagi peradaban Islam Nusantara adalah :  Masjid Agung Demak, dibangun sekitar abad ke-16 M.  Masjid Agung Cirebon, dibangun sekitar abad ke-16 M.  Masjid Menara Kudus, dibangun sekitar abad ke-16 M.  Masjid Katangka Sulawesi Selatan, dibangun sekitar abad ke-17 M.  Masjid Baiturrahman Banda Aceh, dibangun sekitar abad ke-17 M.  Masjid Agung Banten, dibangun sekitar abad ke-16 M.  Masjid Ternate. b. Keraton Salah satu peninggalan sejarah Islam Nusantara dalam bidang arsitektur adalah bangunan keraton (istana). Keraton adalah tempat tinggal raja (sultan) yang sekaligus berfungsi sebagai pusat pemerintahan. Di Jawa ada beberapa bangunan keraton yang sampai saat ini masih terawat dengan baik salah satunya keraton Yogyakarta. Pada pintu gerbang keraton , masih banyak hiasan yang mirip dengan hiasan di candi-candi. Yang membedakannya adalah pesan-pesan yang terkandung dalam bangunan tersebut, baik melalui simbol, gambar, tulisan dan unsur bangunan yang banyak diambil dari ajaran Islam.
  • 11. 2. Ukiran dan batik Seni ukir dan batik adalah salah satu bukti sejarah Islam di Nusantara. Pesan-pesan yang bersumber dari ajaran-ajaran Islam diantaranya disampaikan melalui gambar-gambar yang terdapat dalam seni ukir dan batik. Kehadiran Islam membuat seni ukir lebih berkembang. Perpaduan antara budaya lama dan budaya Islam membuat ukiran-ukiran lebih indah dan bervariasi. Salah satu ulama yang berjasa dalam seni ukir batik adalah Sunan Kalijaga. Seni ukir batik selain dipakai untuk menghias tembok-tembok keraton atau candi, juga banyak ditemukan diperkakas rumah tangga. 3. Kitab-kitab Ajaran-ajaran para ulama terkemuka Nusantara banyak ditulis dan dibukukan sehingga berbentuk kitab-kitab yang memberikan peran besar terhadap pengajaran Islam bagi generasi selanjutnya. Kitab-kitab yang ditulis para ulama sangat banyak. Baik dalam bidang tasawuf, fikih, tauhid, tafsir dan kesusastraan. 4. Seni-seni tradisional Bukti-bukti peninggalan bersejarah yang bercorak Islam juga terdapat pada seni-seni tradisional. Seni- seni tradisional bercorak Islam ada yang diciptakan langsung oleh tokoh-tokoh awal Islam, ada juga yang berasal dari seni tradisi yang sudah ada dan diberi warna dengan ajaran-ajaran Islam. Di masa awal penyebaran Islam seni tradisonal tersebut benar-benar dijadikan sarana dakwah. 5. Kaligrafi Kaligrafi adalah seni menulis arab indah. Seni kaligrafi berkembang seiring dengan perkembangan Islam itu sendiri. Seni kaligrafi banyak menghiasi bangunan masjid-masjid, kerajaan Islam, wayang kuulit, dan makam- makam orang yang dimuliakan seperti Wali Songo.