Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang sistem pengapian konvensional dan elektronik pada kendaraan, (2) Sistem pengapian konvensional terdiri dari battery, coil, distributor, dan spark plug yang bekerja untuk menghasilkan percikan pada busi, (3) Dokumen tersebut juga menjelaskan komponen utama dan cara kerja sistem pengapian konvensional serta perawatan dan perbaikannya.
3. Sistem Pengapian di bedakan menjadi 2 jenis yaitu :
1. SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL
2. SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK
Pada uraian materi sistem pengapian, blogger hanya membatasi diri pada uraian materi tentang
sistem pengapian konvensional saja dan semoga tetap bermanfaat dan selalu memberi pencerahan
bagi ilmu pengetahuan tentang teknik dasar otomoif
SISTEM PENGAPIAN
KONVENSIONAL
FUNGSI
Untuk membangkitkan bunga api pada
busi ketika piston mencapai Titik Mati
AtaS
KOMPONEN UTAMA
1. BATTERY
2.CONTACT
3. COIL
4. CONDENSOR
5. DISTRIBUTOR
7. SPARKPLUG
4. KOMPONEN UTAMA DAN FUNGSI
1. BATTERY
Untuk menyimpan arus litrik DC
2. CONTACT
Untuk memutus dan menghubungkan arus litrik di dalam rangkaian
3. COIL
Untuk merubah teganagan AC menadi DC yaitu arus listrik 12 V menjadi
20.000 V - 22.000 V
4. CONDENSOR
Untuk menyimpan arus listrik sementara
5. DISTRIBUTOR
Untuk memutus dan menghubungkan arus listrik dan mendistribusikan arus
listrik tersebut ke seluruh busi
6.SPARKPLUG
Untuk membakar bahan bakar didalam silinder ketika torak mencapai titik
mati atas (TDC)
5. CARA KERJA SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL
Perhatikan animasi berikut dengan seksama :
6. Ketika kunci kontak di "ON" kan arus dari baterai mengalir ke koil
di dalam koil terdapat dua buah kumparan yaitu primer coil dan
sekunder coil yang kemudian listrik terebut di ubah dari tegangan
rendah menjadi tegangan tinggi. kemudian listrik tersebut di
alirkan lagi ke distributor lalu terus mengalir ke dalam rotor yang
sedang berputar.
Pada saat yang bersamaan sebagian kecil arus listrik yang berasal
dari koil mengalir masuk ke dalam kondensor dan bertemu dengan
arus listrik dari rotor lalu listrik tersebut di distribusikan ke tiap-
tiap busi sesuai dengan firing order
7. PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN
KONVENSIONAL
Perawatan yang di lakukan pada gambar di bawah ini sesuai dengan
standar operasional pabrik (SOP)
1. PERIKSA
CENTRIFUGAL
ADVANCER
Lakukan pemeriksaan dengan
cara memegang rotor lalu
memutarnya ke arah jarum
jam kemudian lepaskan rotor.
bila rotor kembali ke posisi
semula berarti centrifugal
advancer dalam kondisi baik
8. 2. PERIKSA HUBUNGAN PRIMER COIL
Dengan menggunakan AVOmeter. Tempelkan kedua buah colokkan AVOmeter
pada masing-masing terminal yaitu pada terminal positif dan terminal negatif
dari koil
9. 3. PERIKSA HUBUNGAN SEKUNDER COIL
Dengan menggunakan AVOmeter. Tempelkan kedua buah colokkan AVOmeter
pada masing-masing terminal yaitu pada terminal positif dan terminal tegangan
tinggi dari koil
10. 4. PERIKSA KONDENSOR
Dengan menggunakan AVOmeter. Tempelkan kedua buah colokkan AVOmeter
pada masing-masing terminal yaitu pada bodi dan ujung kabel kondesor yang
melekat dan terdapat pada distributor
11. 5. PERIKSA KABEL TEGANGAN TINGGI DAN KABEL BUSI 1-6
Dengan menggunakan AVOmeter. Tempelkan kedua buah colokkan AVOmeter
pada masing-masing ujung kabel busi seperti pada gambar di samping.
12. 6. PERIKSA CELAH BUSI 1 - 6
Seperti pada gambar colokan feeler gauge pada celah busi yaitu di antara celah
elektroda dan masa
Celah standart busi yang di ijinkan adalah 0,70mm - 0,80mm
kurang atau lebih dari standar itu berarti busi harus di seting ulang
13. 7. PERIKSA CELAH PLATINA
Lakukan penyetelan dengan menggunakan obeng dan feeler gauge. gunakan kedua
tangan yaitu tangan kanan memegang obeng dan lakukan pengenduran baut dan tangan
kiri memegang feeler gauge sambil di colokan pada celah platina. Carilah posisi celah
yang tepat lalu kencangkan baut tersebut.
Celah standart platina yang di ijinkan adalah 0,40mm - 0,50mm, namun untuk penyetelan
yang lebih baik. kita bisa mengambil celah standart 0,45mm
14. 8. PERIKSA VACUM ADVANCER
Lakukan penghisapan pada selang yang terhubung dengan vacum advancer. jika
ketika di hisap bagian dalam dari pegas pada vacum advancer bergerak maju
atau ketika hisapan di lepas lalu mundur berarti kondisi vacum advancer dalam
kondisi baik