Dokumen tersebut membahas tentang tujuan hidup manusia menurut Al-Quran, yaitu menyembah Allah, berjihad di jalan-Nya dengan menyebarkan dakwah Islam, serta membangun peradaban. Dokumen juga menyinggung tentang tolak ukur dakwah yaitu Al-Quran dan Sunnah, serta pentingnya pendidikan dan persaudaraan dalam membangun umat.
1. Ila Ayyi Syaiin Nad’un Nas
Kepada Apa Kami Menyeru Manusia?
Asdianur Hadi
Ketua LSM Lingkar Cendikia
2. • Risalah ini diterbitkan pertama kali pada 11
Mei 1934 M/26 Muharram 1353 H.
• Risalah ini berbicara tentang pemikiran dan
pemahaman yang terkait dengannya. Selain
ditujukan buat pada aktivis dakwah
Ikhwan, risalah ini juga ditujukan buat kaum
muslimin dalam rangka menerangkan
pemikiran Ikhwan kepada mereka agar mereka
siap memikul beban dakwah ini.
3. Tolak Ukur
• Tolak ukur itu adalah Kitabullah; dialah lautan dari
mana kita meraup mutiara kecemerlangan, dan
referensi ke mana kita menentukan hukum.
• Al-Qur’an adalah kitab yang sempurna yang berisi
dasar-dasar kepercayaan, kaidah-kaidah perbaikan
sosial, prinsip-prinsip umum hukum keduniaan, serta
sederet perintah dan larangan
• Pertanyaan :
1. Adakah kaum muslimin telah melaksanakan ajaran Al-Qur’an
itu?
2. Adakah mereka telah meyakini ajaran aqidah di dalamnya?
3. Benarkah mereka telah memahami betul tujuan-tujuannya
4. Apakah mereka telah menerapkan sistem-sistem lain yang
vital dalam kehidupan mereka?
4. Tujuan Hidup Manusia
Dalam Al-Qur’an
1. Ada sebagian manusia yang menjadikan
makan dan kesenangan yang lain sebagai
tujuan hidupnya
“Dan orang-orang yang kafir itu bersenang-
senang (di dunia) dan mereka makan seperti
makannya binatang-binatang dan neraka
adalah tempat tinggal mereka.”
(Muhammad:12)
5. Tujuan Hidup Manusia
Dalam Al-Qur’an
2. Ada sebagian manusia yang menjadikan
penyebaran fitnah, kejahatan, dan kerusakan
sebagian tujuan hidupnya
“Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya
tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan
dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi
hatinya. Padahal ia adalah penantang yang paling keras.
Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi
untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak
tanaman-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak
menyukai kerusakan.” (Al-Baqarah:204-205)
6. Tujuan Hidup Manusia
Dalam Al-Qur’an
3. Ada sebagian manusia yg tujuan hidupnya
membawa manusia ke jalan kebenaran,
membimbing mereka ke jalan kebaikan,
menerangi seluruh penjuru dunia dengan
matahari Islam
• Mereka itulan kaum mukminin
7. • “Hai orang-orang yang
beriman, rukuklah kamu, sujudlah
kamu, sembahlah Tuhanmu, dan
perbuatlah kebajikan supaya kamu
mendapat kemenangan. Dan berjihadlah
kamu di jalan Allah dengan jihad yang
sebenar-benarnya. Dia telah memilih
kamu dan Dia sekali-kali tidak
menjadikan untuk kamu dalam agama
suatu kesempitan. …(Al-Hajj:77-78)
8. Dakwah Berarti Pengorbanan,
Bukan Pemanfaatan
• “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang
mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan
surga untuk mereka.” (At-Taubah: 111)
• Setiap muslim menjadikan dunianya sebagai wakaf bagi
dakwahnya agar ia bisa mendapatkan akhirat sebagai
balasan dari Allah atas pengorbanannya.
• Seorang muslim adalah juga seorang guru yang
memiliki semua sifat yang harus ada pada guru, yaitu
cahaya, hidayah, rahmat dan kelembutan. Sehingga
pembebasan Islam berarti juga pembebasan demi
peradaban, kemajuan, pengajaran dan bimbingan
kepada seluruh umat manusia.
9. Sumber Dana Dakwah
• Dakwah agama bertumpu pada iman dan aqidah,
sebelum harta dan kekayaan dunia yang fana.
• Jika ada seorang yang benar-benar beriman,
maka akan selalu ditemukan sarana menuju
sukses
• “Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang
kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan
Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah
orang-orang yang melipat gandakan pahalanya.”
(Ar-Ruum:39)
11. Misi Seorang Muslim
1. Mendirikan shalat, menyembah-Nya dan
tidak menjadikan sesuatu pun sebagai sekutu
bagi-Nya, melakukan perbuatan baik
semampu mereka, melarang mereka
melakukan kejahatan. (AI-Hajj:77-78)
2. Berjihad di jalan Allah dengan sebenar-benar
jihad, dengan jalan menyebarkan dakwah
Islam kepada segenap umat manusia.
12. Menjaga Kebenaran Dengan Kekuatan
• “Kekuatan adalah jalan yang paling aman untuk
memunculkan kebenaran. Sungguh suatu
keindahan yang sempurna bila suatu saat
kekuatan bisa berjalan beriringan dengan
kebenaran.”
• Jihad menyebarkan dakwah Islam adalah suatu
kewajiban yang dibebankan Allah kepada kaum
Muslimin. Kewajiban ini bobotnya sama besar
dengan shalat, puasa, zakat, haji, berbuat
kebajikan dan meninggalkan kejahatan
13. • “Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa
ringan atau pun merasa berat, dan berjihadlah
dengan harta dan dirimu di jalan Allah. yang
demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu
mengetahui.” (At-Taubah:41)
• Misi sosial yang dibebankan kepada kaum
muslimin yaitu hendaklah mereka menjadi satu
barisan, satu kekuatan, dan menjadi pasukan
pembebas yang akan menyelamatkan
kemanusiaan dan menunjukkan mereka ke jalan
yang lurus
14. Rahib Di Malam Hari,
Dan Penunggang Kuda Di Siang Hari
• Allah juga menjelaskan tentang hubungan antara
kewajiban individu –seperti shalat dan puasa–
dengan kewajiban sosial; bahwa kewajiban
pertama adalah sarana menuju terlaksananya
kewajiban kedua, dan bahwa aqidah yang benar
adalah pondasi keduanya
• “Maka apakah kamu mengira, bahwa
sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara
main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan
dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi
Allah, Raja yang sebenarnya.” (Al-Mukminun:115-
116)
15. • Kewajiban Dakwah menuntut adanya jiwa yang
dipenuhi oleh iman dan hati yang luhur.
Berusahalah untuk senantiasa meneguhkan
komitmen dan memurnikan hati.
• Kewajiban ini menuntut kalian untuk terus
berkorban dengan harta dan kesungguhan.
Bersiaplah dan singsingkan lengan baju kalian.
• Sesungguhnya apa yang ada pada kalian akan
pupus habis, dan apa yang ada di sisi Allah akan
kekal.
• Sesungguhnya Allah telah membeli jiwa dan harta
benda kaum muslimin, dengan memberikan
balasan surga, yang luasnya seluas langit dan
bumi.
16. Membangun Peradaban
• Jalan untuk membangun peradaban yang besar sudah
sangat jelas dituntunkan Rasulullah. Untuk
membangun dan membela agama haruslah memiliki
kekuatan jiwa yang dasyat.
• “Kekuatan jiwa itu terekspresikan dalam beberapa hal
berikut ; tekad membaja yang tak pernah padam,
kesetiaan yang teguh dan tidak tersusupi
penghianatan, pengorbanan yang tidak terbatas
dengan keserakahan dan kekikiran, pengetahuan dan
keyakinan serta pengormatan yang tinggi terhadap
ideologi yang diperjuangkan.”
17. Hal yang Harus Diwaspadai
1. Penyimpangan
Yang perlu diwaspadai adalah terjerumus ke dalam
lembah taklid, di mana menambal-sulam kebangkitan
dengan sistem-sistem yang lapuk dan usang.
2. Hukum
Bagi kaum muslimin, hukum haruslah bersumber dari
syariat Islam berakar dari Al Qur’an dan sesuai dengan
dasar-dasar yang terdapat dalam fiqih Islam.
3. Hedonisme
Umat Islam harus berusaha sekuat tenaga untuk
membasmi semua gejala kerusakan sosial. Mereka
tidak boleh lemah dan berhenti melakukan itu
18. Hal yang Harus Diperhatikan
1. Pendidikan
Setiap umat dan bangsa Islam memiliki strategi
pendidikan guna membangun pemuda dan generasi
masa depan yang tangguh yang merupakan tumpuan
hidup umat baru itu.
Sistem pendidikan harus dibangun di atas kerangka
dasar yang kuat yang memungkinkan generasi muda
memiliki imunitas keislaman, kesempurnaan
akhlaq, pengetahuan yang memadai tentang ajaran-
ajaran agama mereka, dan kebanggaan terhadap
kejayaan peradabannya yang luas.
19. Hal yang Harus Diperhatikan
2. Persaudaraan
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu adalah
bersaudara.” (A]-Hujurat:10)
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan
perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi
penolong bagi sebagian yang lain.” (At-Taubah:71)
“Dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang
yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan
semua (kekayaan) yang ada di bumi, niscaya kamu
tidak dapat mempersatukan hati mereka. Akan tetapi
Allah telah mempersatukan hati mereka.” (Al-Anfal:63)
20. Membangun Optimisme
• Pakar ilmu sosial menyatakan bahwa : “kenyataan
hari ini adalah mimpi kemarin, dan mimpi hari ini
akan menjadi kenyataan hari esok”
• Kebangkitan semua bangsa di dunia selalu
berawal dari kelemahan;
kesabaran, keteguhan, kearifan, dan ketenangan
dalam melangkah, telah mengantarkan bangsa-
bangsa lemah itu merangkak dari
ketidakberdayaan menuju kejayaan.
21. Adakah Jalan Lain?
• Pertama, bahwa sekalipun jalan ini sangat
panjang dan berliku, tapi tak ada pilihan lain
selain jalan ini. Tidak ada jalan selain itu yang
dapat ditempuh untuk membangun kejayaan
umat.
• Kedua, bahwa seorang pekerja pertama kali harus
bekerja menunaikan kewajibannya, baru
kemudian boleh mengharap hasil kerjanya. Jika ia
telah bekerja, berarti ia telah menunaikan
kewajiban, dan pasti kelak akan mendapat
balasan dari Allah.
22. • “Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara
mereka berkata, “Mengapa kamu menasihati
kaum yang Allah akan membinasakan mereka
atau mengazab mereka dengan azab yang amat
keras?” Mereka menjawab, “Agar kami
mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab)
kepada Tuhanmu, dan agar mereka bertaqwa?”
Maka tatkala mereka melupakan apa yang
diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan
orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat
dan Kami timpakan kepada orang-orang yang
zhalim siksaan yang keras, disebabkan mereka
selalu berbuat fasik.” (Al-A’raf:164-165)
23. Refleksi Kebangkitan Umat
Kelemahan
• Kita sekarang berada di depan sebuah kekuatan
adidaya yang begitu pongah dengan
kedigdayaannya.
• “…Sesungguhnya Firaun termasuk orang-orang
yang berbuat kerusakan. Dan Kami hendak
memberi karunia kepada orang-orang yang
tertindas di muka bumi (Mesir) itu dan hendak
menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan
mereka orang-orang yang mewarisi bumi, dan
akan Kami teguhkan kedudukan mereka di muka
bumi.” (Al-Qashash:3-6)
24. Refleksi Kebangkitan Umat
Kepemimpinan
• Sekarang kita berada di depan sang pemimpin
yang mulai dewasa dan matang. Ia tumbuh besar
di bawah bimbingan llahi, jiwanya memberontak
pada semua bentuk tirani dan muak melihat
setiap kediktatoran
• Maka datanglah kamu berdua kepada Firaun dan
katakanlah, “Sesungguhnya kami adalah utusan
Tuhan semesta alam.” …(Asy-Syu’ara:16-21)
25. Refleksi Kebangkitan Umat
Pertarungan
• Kini kita menyaksikan amarah dan angkara murka
kekuatan tirani atas kebenaran. Di saat yang
sama, para pendukung kebenaran bersabar.
• …” Musa berkata kepada kaumnya, “Mohonlah
pertolongan kepada Allah dan
bersabarlah, “Sesungguhnya bumi (ini)
kepunyaan Allah dipusakakan kepada hamba-
hamba-Nya yang dikehendaki. Dan kesudahan
yang baik adalah bagi orang-orang yang
bertaqwa.” (Al-A’raf:127-128)
26. Refleksi Kebangkitan Umat
Iman
• “Maka putuskanlah apa yang hendak kamu
putuskan. Sesungguhnya kamu hanya dapat
memutuskan pada kehidupan dunia ini saja.
Sesungguhnya kami telah beriman kepada Tuhan
kami , agar Dia mengampuni kesalahan-
kesalahan kami dan sihir yang telah kamu
paksakan kepada kami. Dan Allah lebih baik
(pahala-Nya) dan lebih kekal (azab-Nya).”
(Thaha:72-73)
27. Refleksi Kebangkitan Umat
Kemenangan
• Kesuksesan, keberuntungan, kemenangan dan
berita gembira menghampiri orang-orang
yang tertindas.
• “Wahai Bani Israel, sesungguhnya Kami telah
menyelamatkan kamu sekalian dari
musuhmu.” (Thaha:80)