7 cara unik mencapai orgasme tanpa berhubungan seks
Bunuh diri
1. PEMBAHASAN TENTANG PERSEPSI BUNUH DIRI SEBAGAI JALAN KELUAR
A. Pengertian Bunuh Diri
Bunuh diri adalah, perbuatan menghentikan hidup sendiri, yang dilakukan
oleh individu itu sendiri. Namun, bunuh diri ini dapat dilakukan pula oleh tangan orang lain.
Misal : bila si korban meminta seseorang untuk membunuhnya, maka ini sama
dengan ia telah menghabisi nyawanya sendiri. Dimana, Menghilangkan nyawa,
menghabisi hidup atau membuat diri menjadi mati oleh sebab tangan kita atau tangan suruhan,
adalah perbuatan-perbuatan yang termasuk dengan bunuh diri. Bunuh diri adalah t in d a k a n
m e n g h i l a n g k a n n ya wa s e n d i r i d e n g a n m e n g g u n a k a n se g a l a macam cara.
Berdasarkan data forensik FKUI/RSCM 1995-2004 terdapat 771 orang laki-laki bunuh diri dan 348
perempuan bunuh diri. Dari jumlah tersebut, 41% melakukan bunuh diri dengan cara gantung diri,
dengan menggunakan insektisida 23% dan overdosis mencapai 356orang.
B. Tipe-Tipe Bunuh Diri
Menurut Durkheim ada empat tipe bunuh diri:
1. Tipe pertama adalah bunuh diri egoistik (egoisticsuicide). Akibatnya adalah
nilai-nilai, berbagai tradisi, norma-norma serta tujuan-tujuan sosial pun sangat sedikit
untuk dijadikan panduan hidupnya.
2. Kedua, bunuh diri altruistik (altruistic suicide). Contoh: bunuh diri
yang dilakukan kalangan anggota militer. Fenomena ini sering
dilakukan tentara Jepang pada PD II dengan menghancurkan kekuatan musuh.
3. Ketiga, bunuh diri anommik (anomic suicide) yang berarti bunuh diri yang
dilakukan ketika tatanan, hukum-hukum,s e r t a b e r b a g a i a t u r a n
m o ra l i t a s so s ia l m e n g a la m i k e k o so n g a n . Terdapat empat jenis
bunuh diri yang disebabkan situasi anomik ini,yakni:
a. Anomi ekonomis akut,
b. Anomi ekonomis kronis,
c. Anomi domestik akut,
d. Anomi domestik kronis.
4. Keempat, bunuh diri fatalistik (fatalisticsuicide) yang merupakan akibat dari
regulasi atau pengaturan yang berjalan secara bersambung dan
berlebihan terhadap kehidupan individu. Di sini individu merasakan
hidupnya tidak berharga karena sedemikian tertindas atau dibatasi ruang
geraknya.Fenomena banyak orang yang mengakhiri hidupnya secara tragis tak
terlepas dari fakta bahwa masyarakat di kota-kota besar mengalami
tekanan sosial atau tekanan kelompok yang sangat serius.
C.Faktor dan Alasan Tindakan Bunuh Diri
F a k t o r y a n g m e n y e b a b k a n b u n u h d i r i d a p a t d i b e d a k a n
d a l a m beberapa macam melalui riset yang dilakukan, yaitu:
1. faktor kehamilan melakukan bunuh diri ternyata sudah ditentukan saat
sang jabang bayi kali pertama dilahirkan. Hal ini terungkap dalam hasil penelitian yang
dilakukan oleh tim dari Swedia pimpinan Dr Danuta Wasserman yang
melakukan penelitian atas 700.000 remaja.
2. Faktor Genetik
Ada yang berpikir bahwa bawaan genetik seseorang dapat menjadi faktor yang
tersembunyi dalam banyak tindakan bunuh diri. Memang gen memainkan
peranan dalam menentukan temperamen seseorang, dan penelitian
menyingkapkan bahwa dalam beberapa garis keluarga, terdapat lebih banyak insiden
bunuh diri. Buku Inside the Brain m e n j e la s k a n , " K a d a r s e r o t o n i n ya n g
2. r e n d a h d a p a t m e l e n ya p ka n kebahagiaan hidup, mengurangi minat
seseorang pada keberadaanya serta meningkatkan resiko depresi dan bunuh
diri”.
3.faktor kepribadian. Salah satu faktor yang turut menentukan apakah seseorang itu
punya potensi untuk melakukan tindakan bunuh diri adalah faktor
kepribadian.Para ahli mengenai soal bunuh diri telah menggolongkan orang
yang cenderung untuk bunuh diri sebagai orang yang tidak puas dan
belum mandiri, yang terus-menerus meminta, mengeluh, dan mengatur, yang
tidak luwes dan kurang mampu menyesuaikan diri. Dengan memahami konteks
yang demikian, dapatlah kita katakan bahwa akar masalah dari perilaku bunuh
diri sebenarnya bukanlah seperti masalah - masalah yang telah disebutkan di atas
(ekonomi, putus cinta, penderitaan, dan sebagainya).
4. Faktor Ekonomi. Masalah ekonomi merupakan masalah utama yang
bisa menjadi f a kt o r s e se o ra n g m e la k u ka n t i n d a ka n b u n u h d i r i .
E k o n o m i s a n g a t berpengaruh dalam pemikiran dan kelakuan seseorang.
Menurut riset,sebagian besar alasan seseorang ingin mengakhiri hidupnya atau
bunuh diri adalah karena masalah keuangan. Contohnya, ada seorang ibu yang
membakar dirinya beserta ananknya karena tidak memiliki uang untuk makan.
Berdasarkan contoh tersebut, para pelaku ini biasanya lebih memikirkan
menghindari permasalahan duniawi dan mengakhir hidup.
D. Tanda-tanda Bunuh Diri
Berbicara mengenai bunuh diri,
Munculnya pembicaraan tentang mengakhiri hidup ataupun tidak ingin dilahirkan,
Mencari alat – alat yang berbahaya,
Mencari alat yang bisa digunakan untuk bunuh diri, seperti pisau, senjata api, pil, racun,
dan lain – lain,
Menyukai hal – hal yang berkaitan suka menulis cerita, puisi, maupun pantun tentang
bunuh diri ataupun kematian,
Tidak ada harapan untuk masa depan,
Merasa tidak berdaya, putus asa, gelisah, dan tidak percaya dengan segala sesuatu yang
bisa menjadi baik,
Membenci diri sendiri,
Merasa tidak berharga,
Merasa malu dengan diri sendiri,
Berkata seamat tinggal untuk dunia,
Mengasingkan diri dari keluarga, teman, atau lingkungan sekitar.
E.Upaya Pencegahan Tindakan Bunuh Diri
Tindakan-tindakan pencegahan yang dapat dilakukan, yaitu dengan cara:
1. Untuk diri sendiri
Tanamkan pada diri bahwa bunuh diri adalah tindakan berdosa, tindakan yang putus asa,
tindakan yang tidak berani menghadapi kenyataan.
Usahakan untuk mengekspresikan emosi dengan aktivitas yang berguna seperti aktivitas
seni, olahraga, rekreasi, dan dialog.
Adakan waktu untuk bekerja dan istirahat agar seimbang
Adakan waktu merenung untuk mensyukuri segala sesuatu yang telah diterima
2. Untuk masyarakat dan pemerintah
3. Pihak keluarga berbagai upaya mencegah bunuh diri bisa dilakukan oleh pihak keluarga.
Upaya pencegahan itu dimaksudkan untuk meningkatkan faktor proteksi.
Lingkungan jelas merupakan determinan penting dalam upaya prevensi.
Sekolah mencegah melalui program monitoring terhadap keadan siswa. Bila siswa
mengalami penurunan prestasi, terlihat mengalami depresi, dan semacamnya yang
mengidentifikasi adanya kemungkinan bunuh diri.
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan data yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa “persepsi
bunuh diri sebagai jalan keluar” bukanlah suatu tindakan yang patut dilakukan, karena
justru akan menambah masalah yang telah ada. Bunuh diri merupakan hasil dari
ketidakmampuan seseorang dalam menghadapi cobaan hidup. Penyebab utama
terjadinya bunuh diri dimasyarakat adalah karena kurang iman dan kurang percaya
pada diri sendiri. Oleh karena itu, perlu ditanamkan sikap percaya diri yang mengarah ke arah
positif dan untuk menangkalnya juga harus diintensifkan pendidikan agama sejak masa kanak-
kanak dan ditingkatkan ukuwah Islamiyah kepada seluruh lapisan-lapisan masyarakat Islam
guna peningkatan iman, ibadah,dan takwanya kepada Allah Yang Maha Kuasa.
B. Saran
Saran dari kami yang dapat disampaikan adalah agar masyarakat dan pemerintah dapat bekerja
sama dalam meningkatkan taraf hidup warga negara Indonesia agar dapat menghindari
segala persepsi yang mengarah ke Bunuh diri. Peran aktif dari masyarakat dan diri
pribadi sangat penting untuk menyeimbangkan antara pikiran dan tindakan yang
dilakukan sehingga segala kegiatan yang dilakukan dapat menghasilkan segala
sesuatu yang baik pula. Dan bila ada yang menemukan tanda-tanda akan tindakan bunuh diri
diharapkan agar segera diantisipasi baik dibawa ke rumah sakit maupun kantor polisi.