SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
Pengetahuan Mengenai Pemilu di Kalangan Pemilih
Pemula
Nurul Hidayah/J1F111007
Program Studi S-1 Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat
Jl. A. Yani Km 36, Banjarbaru, Indonesia
nurul.j1f111007@gmail.com

Abstrak— Dalam setiap pemilu, jumlah pemilih pemula sekitar
20-30% dari keseluruhan jumlah pemilih dalam pemilu.
Keberadaan pemilih pemula sangat potensial untuk menentukan
pemimpin yang akan terpilih. Untuk itu, penting sekali
mendapatkan pendidikan politik yang secara spesifik ditujukan
kepada pemilih pemula. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih
pemula. Pengetahuan mengenai pemilu yang diketahui pemilih
pemula bergantung pada pendidikan politik yang pernah
diterimanya. Metode penelitian yang digunakan adalah
penelitian survey dengan teknik pengambilan sampel secara
purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya
pengertian pemilu dan waktu pelaksanaan rutin pemilu yang
diketahui dengan baik oleh pemilih pemula. Hal tersebut
menunjukkan bahwa pengetahuan pemilih pemula mengenai
pemilu masih sangat minim.
Kata Kunci— pemilu, pemilih pemula, pengetahuan pemilu.

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut
sistem politik demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Abraham Lincoln dalam pidato Gettysburg-nya mendefinisikan
demokrasi sebagai "pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat". Salah satu prasyarat berjalannya sistem politik
demokrasi adalah penyelenggaraan pemilu yang bebas dan
berkala. Sesuai dengan definisi dan prasyarat tersebut maka
diselenggarakan pemilu dimana rakyat Indonesia dapat
memilih wakil dan pemimpin mereka secara langsung.
Pemilu di Indonesia pertama kali dilaksanakan pada tahun
1955. Kemudian berlanjut secara berkala, pemilu yang ke-10
diselenggarakan pada tahun 2009. Pemilu pada masa reformasi
ini diadakan 5 tahun sekali sehingga pemilu selanjutnya adalah
pemilu tahun 2014. Untuk menjadi pemilih dalam pemilu, ada
persyaratan yang harus terpenuhi yaitu persyaratan umur.
Sesuai dengan persyaratan itu, pemilih berusia 17-21 tahun
tergolong pemilih pemula.
Pemilih pemula adalah kalangan muda yang baru pertama
kali akan menggunakan hak pilihnya dalam pemilu, yakni
kalangan mahasiswa semester awal dan kelompok pemuda
lainnya yang pada pemilu periode lalu belum genap berusia 17
tahun. Dalam setiap pemilu, jumlah pemilih pemula sekitar 2030% dari keseluruhan jumlah pemilih dalam pemilu. Pada

Pemilu 2004, jumlah pemilih pemula sekitar 27 juta dari 147
juta pemilih. Pada Pemilu 2009 sekitar 36 juta pemilih dari 171
juta pemilih. Data BPS 2010: Penduduk usia 15-19 tahun:
20.871.086 orang, usia 20-24 tahun: 19.878.417 orang. Dengan
demikian, jumlah pemilih muda sebanyak 40.749.503 orang.
Dalam pemilu, jumlah itu sangat besar dan bisa menentukan
kemenangan partai politik atau kandidat tertentu yang
berkompetisi dalam pemilihan umum.
Pemilih pemula belum memiliki pengalaman memilih
dalam pemilu. Selain itu, pemikiran politik pemilih pemula
juga cenderung labil. Padahal keberadaan mereka sangat
potensial untuk menentukan pemimpin yang akan terpilih.
Untuk itu, penting sekali mendapatkan pendidikan politik yang
secara spesifik ditujukan kepada pemilih pemula. Dengan
pemahaman mengenai pemilu memungkinkan pemilih pemula
menjadi pemilih cerdas yang sadar dalam menggunakan hak
pilihnya dan dapat memilih pemimpin yang berkualitas.
Berdasarkan hal tersebut, penelitian akan dilakukan untuk
mengetahui pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih
pemula, yakni mahasiswa/i Ilmu Komputer FMIPA Unlam
Angkatan 2011 yang masih aktif.
B. Perumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apa saja halhal yang berkaitan dengan pemilu yang telah diketahui dengan
baik oleh mahasiswa/i Ilmu Komputer FMIPA Unlam
Angkatan 2011 sebagai pemilih pemula ?”.
C. Manfaat dan Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui apa saja
informasi pemilu yang telah diketahui dengan baik oleh para
pemilih pemula. Manfaat dari penelitian ini adalah hasil
penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bagi pihak
penyelenggara pemilu atau organisasi masyarakat lainnya
dalam melakukan sosialisasi pemilu khususnya kepada pemilih
pemula.
D. Batasan Penelitian
Batasan dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i Ilmu
Komputer FMIPA Unlam Angkatan 2011 yang masih aktif.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
mahasiswa/i pemilih pemula pada pemilu 2014 nanti. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive
sampling. Teknik pengumpulan data dari sampel dilakukan
dengan menggunakan kuisioner.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pemilihan Umum (Pemilu)
Berdasarkan UUD 1945 Bab 1 Pasal 1 Ayat (2) kedaulatan
berada di tangan rakyat dan dilakukan menurut UndangUndang Dasar. Dalam demokrasi modern yang menjalankan
kedaulatan itu adalah wakil-wakil rakyat yang ditentukan
sendiri oleh rakyat. Untuk menentukan siapakah yang
berwenang mewakili rakyat maka dilaksanakan pemilihan
umum. Pemilihan umum menurut Syarbaini (dikutip dalam
Dani, 2010) adalah suatu cara memilih wakil-wakil rakyat yang
akan duduk di lembaga perwakilan rakyat serta salah satu
pelayanan hak-hak asasi warga negara dalam bidang politik.
B. Tujuan Pemilu
Paling tidak ada tiga tujuan pemilihan umum di Indonesia
menurut Moh. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim (dikutip dalam
Sukriono, 2009), yaitu pertama memungkinkan terjadinya
pergantian pemerintah secara damai dan tertib, kedua: untuk
melaksanakan kedaulatan rakyat, dan ketiga; untuk
melaksanakan hak-hak asasi warga negara. Sementara itu,
Jimly Asshiddiqie (dikutip dalam Sukriono, 2009)
merumuskan tujuan penyelenggaraan pemilu menjadi 4
(empat), yaitu :
1) untuk memungkinkan terjadinya peralihan kepemimpinan
pemerintahan secara tertib dan damai;
2) untuk memungkinkan terjadinya pergantian pejabat yang
akan mewakili kepentingan rakyat di lembaga
perwakilan;
3) untuk melaksanakan prinsip kedaulatan rakyat; dan
4) untuk melaksanakan prinsip hak-hak asasi warga negara.
C. Macam-Macam Pemilu
Pada pemilu yang dipilih tidak saja wakil rakyat yang akan
duduk di lembaga perwakilan rakyat atau parlemen, tetapi juga
para pemimpin pemerintahan yang duduk di kursi eksekutif. Di
cabang kekuasaan legislatif, para wakil rakyat itu ada yang
duduk di Dewan Perwakilan Rakyat, ada yang duduk di Dewan
Perwakilan Daerah, dan ada pula yang akan duduk di Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, baik di tingkat provinsi ataupun di
tingkat kabupaten dan kota. Sedangkan di cabang kekuasaan
pemerintahan eksekutif, para pemimpin yang dipilih secara
langsung oleh rakyat adalah Presiden dan Wakil Presiden,
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta
Walikota dan Wakil Walikota. Dengan adanya pemilihan
umum yang teratur dan berkala, maka pergantian para pejabat
dimaksud juga dapat terselenggara secara teratur dan berkala
(Sukriono, 2009).
Peserta pemilu Presiden dan Wakil Presiden adalah
pasangan calon yang diusulkan secara berpasangan oleh partai
politik atau gabungan partai politik yang memperoleh kursi
paling sedikit 20% dari jumlah kursi DPR atau memperoleh
25% dari suara nasional dalam pemilu anggota DPR, sebelum
pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Dani, 2010).
D. Pemilih Pemula
Menurut pasal 1 ayat (22) UU No. 10 tahun 2008, pemilih
adalah warga negara Indonesia yang telah genap berumur 17
(tujuh belas) tahun atau lebih atau sudah/pernah kawin,
kemudian pasal 19 ayat (1 dan 2) UU No. 10 tahun 2008
menerangkan bahwa pemilih yang mempunyai hak memilih
adalah warga negara Indonesia yang didaftar oleh
penyelenggara pemilu dalam daftar pemilih dan pada hari
pemungutan suara telah genap berumur 17 (tujuh belas) tahun

atau lebih sudah/pernah kawin. Dari pengertian tersebut dapat
ditarik kesimpulan bahwa pemilih pemula adalah warga negara
yang terdaftar oleh penyelenggara pemilu dalam daftar pemilih,
dan baru mengikuti pemilu (memberikan suara) pertama kali
sejak pemilu diselenggarakan di Indonesia dengan rentang usia
17-21 tahun (Dani, 2010).
Kelompok pemilih pemula ini biasanya mereka yang
berstatus pelajar, mahasiswa, serta pekerja muda. Pemilih
pemula dalam ritual demokrasi (pemilu legislatif, Pilpres)
selama ini sebagai objek dalam kegiatan politik, yaitu mereka
yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke
arah pertumbuhan potensi dan kemampuannya ke tingkat yang
optimal agar dapat berperan dalam bidang politik (Dani, 2010).
E. Faktor Yang Mempengaruhi Orientasi Politik Pemilih
Pemula
Tinggi rendahnya partisipasi warga dalam proses politik
suatu negara setidaknya dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain adalah kesadaran politik dan kepercayaan terhadap
pemerintah (sistem politik). Kesadaran politik ialah kesadaran
akan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Hal ini
menyangkut pengetahuan seseorang tentang lingkungan
masyarakat dan politik, dan menyangkut minat dan perhatian
seseorang terhadap lingkungan masyarakat dan politik tempat
dia hidup (Setiajid, 2011).
Menurut Ruslan (dikutip dalam Setiajid, 2011) partisipasi
politik warga negara sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu
1) Keyakinan agama yang diimani oleh individu,
2) Jenis kultur politik, atau bentuk nilai dan keyakinan
tentang kegiatan politik yang mempengaruhinya, dan
3) Karakter lingkungan politik.
Ada juga yang menyebutkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi partisipasi politik pemilih pemula antara lain:
1) Faktor sosial ekonomi, meliputi tingkat pendapatan, tingkat
pendidikan, dan jumlah pemilih pemula,
2) Faktor politik meliputi, komunikasi politik, kesadaran
politik, pengetahuan pemilih tentang proses politik,
3) Faktor fisik individual dan lingkungan, dan
4) Faktor nilai budaya (Setiajid, 2011).
III. METODE PENELITIAN
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan
kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian
ini adalah mahasiswa/i Ilmu Komputer FMIPA Unlam
Angkatan 2011 yang masih aktif dengan jumlah populasi
sebanyak 70 orang.
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode
purposive sampling, yaitu sampel dipilih dengan pertimbangan
tertentu. Adapun karakter yang ditentukan adalah mahasiswa/i
Ilmu Komputer FMIPA Unlam Angkatan 2011 yang masih
aktif yang merupakan pemilih pemula dalam Pemilu 2014.
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 20 orang.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan kuisioner dan studi kepustakaan.
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik deskriptif, pengukuran dapat diproses dengan
berbagai macam cara antara lain: (a) dijumlahkan,
dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh
persentase, (b) dijumlahkan, diklasifikasikan sehingga
merupakan suatu susunan urut data (array), untuk selanjutnya
dibuat tabel baik yang hanya berhenti di tabel saja, maupun
yang diperoleh lebih lanjut menjadi perhitungan pengambilan
kesimpulan ataupun untuk kepentingan visualisasi datanya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

No

Kuesioner yang telah disebarkan kepada 20 orang
responden yang terdiri dari 10 orang mahasiswa dan 10 orang
mahasiswi selanjutnya ditabulasikan datanya dan digunakan
untuk analisis data.
A. Hasil
Hasil kuesioner pengetahuan mengenai pemilu di kalangan
pemilih pemula yakni sebagai berikut.
TABLE I.
No

PENGETAHUAN TERDAFTAR SEBAGAI PEMILIH PEMILU 2014

Terdaftar sebagai pemilih

Jumlah

2
3

Sumber

Jumlah

Persentase (%)

18

46.2

10

25.6

Media elektronik(TV, radio,
internet)
Media
pendukung(poster,
brosur,
spanduk,
banner,
baliho)

4

Sosialisasi

2

5.1

5

Lainnya

1

2.6

TABLE VIII.

PENGETAHUAN MENGENAI PEMILU

Pengetahuan mengenai pemilu

No

Pengetahuan

Persentase (%)

Tahu

Tidak Tahu

1

Sudah

13

65

1

2

Belum

2

10

2

Syarat pemilih

10

50%

10

50%

3

Tidak tahu

5

25

3

Manfaat pemilu

5

25%

15

75%

4

Sejarah pemilu

4

20%

16

80%

5

Pelaksanaan rutin pemilu

14

70%

6

30%

6

Waktu pelaksanaan pemilu 2014

8

40%

12

60%

7

Jenis pemilu

6

30%

14

70%

3

15%

17

85%

9

45%

11

55%

5

25%

15

75%

TABLE II.
No

PENGETAHUAN PENGECEKAN DPT PEMILU 2014

Mengecek DPT

Jumlah

Persentase (%)

1

Pernah

4

20

2

Belum pernah

16

80

TABLE III.
No

9

PARTISIPASI PADA PEMILU 2014

Partisipasi pada pemilu 2014

Jumlah

Persentase (%)

1

Ya

14

70

2

Tidak

5

25

3

Tidak menjawab

1

5

TABLE IV.
No

PENDAPAT MENGENAI INFORMASI PEMILU 2014

Informasi pemilu

Jumlah

Persentase (%)

1

Penting

16

80

2

Tidak Penting

4

20

TABLE V.
No

PENDAPAT MENGENAI INFORMASI PEMILU 2014 YANG PERLU
DIKETAHUI

Informasi pemilu

Jumlah

Persentase (%)

1

Waktu pelaksanaan

12

31.6

2

Calon yang akan dipilih

18

47.4

3

Cara menggunakan hak pilih

7

18.4

4

Lainnya

1

2.6

TABLE VI.
No

PENDAPAT MENGENAI INFORMASI PEMILU 2014 YANG SUDAH
DIKETAHUI

Informasi pemilu

Jumlah

Persentase (%)

1

Waktu pelaksanaan

8

38.1

2

Calon yang akan dipilih

2

9.5

3

Cara menggunakan hak pilih

9

42.8

4

Lainnya

1

4.8

5

Tidak menjawab

1

4.8

TABLE VII.
No
1

SUMBER INFORMASI PEMILU 2014

Sumber

Media
cetak(surat
majalah)

Jumlah

kabar,

8

Persentase (%)

8

20.5

10

Pengertian pemilu

17

85%

3

15%

Jumlah partai politik nasional
peserta pemilu 2014
Partai politik nasional peserta
pemilu 2014
Cara menggunakan hak pilih

B. Pembahasan
Berdasarkan tabel I, terlihat bahwa 65% dari responden
sudah terdaftar sebagai pemilih pada Pemilu 2014. Seluruh
responden memang telah memenuhi syarat pemilih
berdasarkan usianya karena sebagian besar reponden berusia
20 tahun. Mungkin saja 35% responden lainnya itu sebenarnya
juga sudah terdaftar sebagai pemilih, namun mereka masih
belum tahu bahkan tidak tahu mengenai terdaftarnya mereka
sebagai pemilih.
Hasil pada tabel II menunjukkan bahwa 80% responden
belum pernah mengecek keberadaan nomor identitas mereka
pada DPT pemilu 2014. Ini berarti sebagian besar responden
belum mengetahui bahwa pemilih dapat mengecek
keberadaannya pada DPT.
Pada tabel III, 70% responden mengaku akan berpartisipasi
pada pemilu 2014. Alasan mereka akan berpartisipasi antara
lain karena telah memenuhi syarat pemilih, rasa nasionalisme,
pengalaman baru. Sedangkan alasan tidak berpartisipasinya
25% reponden adalah karena mereka tidak berada di domisili
asal mereka pada saat pemilu 2014 nanti. Hal ini menunjukkan
bahwa respon mereka terhadap pemilu 2014 cukup positif.
Pendapat responden mengenai informasi pemilu dapat
dilihat pada tabel IV, sebagian besar (80%) menyatakan
informasi pemilu itu penting. Menurut mereka informasi
pemilu yang sangat penting diketahui berdasarkan tabel V
adalah calon yang akan dipilih. Hal itu menunjukkan
sebenarnya para responden ingin menjadi pemilih yang cerdas
dalam menggunakan hak pilihnya. Namun, informasi pemilu
yang sudah mereka ketahui berdasarkan tabel VI hanya
mengenai waktu pelaksanaan dan cara penggunaan hak pilih.
Berdasarkan tabel VII, sebagian besar responden mendapat
informasi pemilu yang bersumber dari media elektronik.
Tabel VIII menunjukkan pengetahuan para responden
mengenai pemilu. Dari 10 jenis pengetahuan yang ditanyakan
kepada responden, hanya 2 jenis pengetahuan yang diketahui
dengan baik oleh para responden, yaitu mengenai pengertian
pemilu dan pemilu yang dilaksanakan secara rutin 5 tahun
sekali. Cara menggunakan hak pilih belum diketahui oleh 75%
responden. Bahkan hanya 3 orang responden yang mengetahui
jumlah partai nasional peserta pemilu 2014. Berarti masih
banyak informasi yang belum tersosialisasi dengan baik di
kalangan reponden yang tergolong pemilih pemula. Artinya,
informasi mengenai hal-hal tersebut harus disosialisasikan lagi
oleh pihak penyelenggara pemilu maupun organisasi
masyarakat lainnya khususnya kepada pemilih pemula agar
mereka dapat menjadi pemilih pemula yang cerdas.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan maka diperoleh
kesimpulan dan saran sebagai berikut.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1) Pengetahuan mengenai pemilu yang diketahui dengan
baik oleh mahasiswa/i Ilmu Komputer FMIPA Unlam
Angkatan 2011 sebagai pemilih pemula adalah pengertian
pemilu dan waktu pelaksanaan rutin pemilu.
2) Pengetahuan mahasiswa/i Ilmu Komputer FMIPA Unlam
Angkatan 2011 sebagai pemilih pemula mengenai pemilu
masih sangat minim.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis memberikan saran
sebagai berikut :
1) Sebaiknya pihak penyelenggara pemilu maupun
organisasi masyarakat lainnya melakukan sosialisasi lebih
luas mengenai informasi pemilu terutama kepada para
pemilih pemula.
2) Bagi para peneliti selanjutnya yang akan mengkaji lebih
dalam tentang penelitian yang sama sebaiknya
menggunakan kuesioner yang mudah dipahami
responden.
DAFTAR PUSTAKA
[1] W. Rahma Dani, “Partisipasi Politik Pemilih Pemula Dalam
Pelaksanaan Pemilu Tahun 2009 Di Desa Puguh Kecamatan
Boja Kabupaten Kendal”, unpublished.
[2] Setiajid, “Orientasi Politik Yang Mempengaruhi Pemilih Pemula
Dalam Menggunakan Hak Pilihnya Pada Pemilihan Walikota
Semarang Tahun 2010 (Studi Kasus Pemilih Pemula Di Kota
Semarang),” Integralistik, vol.22(1), p. 27, 2011.
[3] D. Sukriono, “Menggagas Sistem Pemilihan Umum Di
Indonesia,” Jurnal Konstitusi, vol.2(1), p. 20-21, 2009.

More Related Content

What's hot

Materi penguatan kelembagaan kpu
Materi penguatan kelembagaan kpuMateri penguatan kelembagaan kpu
Materi penguatan kelembagaan kpuSukrinTaib
 
Sesi 1 nilai, asas dan prinsip pemilu
Sesi 1 nilai, asas dan prinsip pemiluSesi 1 nilai, asas dan prinsip pemilu
Sesi 1 nilai, asas dan prinsip pemiluSukrinTaib
 
Sesi 2 etika penyelenggara pemilu
Sesi 2 etika penyelenggara pemiluSesi 2 etika penyelenggara pemilu
Sesi 2 etika penyelenggara pemiluSukrinTaib
 
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILUPENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILUAN ASYUF
 
Sistem Pemilihan Kepala Daerah
Sistem Pemilihan Kepala DaerahSistem Pemilihan Kepala Daerah
Sistem Pemilihan Kepala Daerahsangdamar
 
Hak memilih dan di pilih
Hak memilih dan di pilihHak memilih dan di pilih
Hak memilih dan di pilihSyaifOer
 
Hasil survey ines_pilrpes
Hasil survey ines_pilrpesHasil survey ines_pilrpes
Hasil survey ines_pilrpesindonesianes
 
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...BADAR_HAMID
 
Demokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasiDemokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasiRusnaini Soleh
 
Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...
Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...
Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...musniumar
 
Hak politik sebagai warga negara
Hak politik sebagai warga negaraHak politik sebagai warga negara
Hak politik sebagai warga negaraMischaelle
 

What's hot (18)

Makalah pemilu indonesia
Makalah pemilu indonesiaMakalah pemilu indonesia
Makalah pemilu indonesia
 
Materi penguatan kelembagaan kpu
Materi penguatan kelembagaan kpuMateri penguatan kelembagaan kpu
Materi penguatan kelembagaan kpu
 
Sesi 1 nilai, asas dan prinsip pemilu
Sesi 1 nilai, asas dan prinsip pemiluSesi 1 nilai, asas dan prinsip pemilu
Sesi 1 nilai, asas dan prinsip pemilu
 
Sesi 2 etika penyelenggara pemilu
Sesi 2 etika penyelenggara pemiluSesi 2 etika penyelenggara pemilu
Sesi 2 etika penyelenggara pemilu
 
Makalah Polemik RUU Pilkada
Makalah Polemik RUU PilkadaMakalah Polemik RUU Pilkada
Makalah Polemik RUU Pilkada
 
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILUPENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
 
Sistem Pemilihan Kepala Daerah
Sistem Pemilihan Kepala DaerahSistem Pemilihan Kepala Daerah
Sistem Pemilihan Kepala Daerah
 
Makalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaMakalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesia
 
Hak memilih dan di pilih
Hak memilih dan di pilihHak memilih dan di pilih
Hak memilih dan di pilih
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
Hasil survey ines_pilrpes
Hasil survey ines_pilrpesHasil survey ines_pilrpes
Hasil survey ines_pilrpes
 
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...
 
Demokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasiDemokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasi
 
Pemilu
PemiluPemilu
Pemilu
 
Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...
Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...
Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...
 
Golongan putih
Golongan putihGolongan putih
Golongan putih
 
Demokrasi (new)
Demokrasi (new)Demokrasi (new)
Demokrasi (new)
 
Hak politik sebagai warga negara
Hak politik sebagai warga negaraHak politik sebagai warga negara
Hak politik sebagai warga negara
 

Similar to Laporan akhir pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemula

Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBaktiKelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBaktiRiskyAndreas
 
pmlhpmula-131003172201-phpapp01.pptx
pmlhpmula-131003172201-phpapp01.pptxpmlhpmula-131003172201-phpapp01.pptx
pmlhpmula-131003172201-phpapp01.pptxRusmanto (Uman)
 
Kajian teori e voting pemilu
Kajian teori e voting pemiluKajian teori e voting pemilu
Kajian teori e voting pemiluTrinandha Yudha
 
PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN.pptx
PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN.pptxPEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN.pptx
PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN.pptxfaris247462
 
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)Rifky Hidayat
 
Implementasi Pendidikan Politik dan Keterlibatan Mahasiswa dalam Aktivitas Po...
Implementasi Pendidikan Politik dan Keterlibatan Mahasiswa dalam Aktivitas Po...Implementasi Pendidikan Politik dan Keterlibatan Mahasiswa dalam Aktivitas Po...
Implementasi Pendidikan Politik dan Keterlibatan Mahasiswa dalam Aktivitas Po...AnjeliPurba
 
Konsepku 131010214842-phpapp01
Konsepku 131010214842-phpapp01Konsepku 131010214842-phpapp01
Konsepku 131010214842-phpapp01Ahmad Sulton
 
Makalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaMakalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaWarnet Raha
 
Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Ikhwan Setiawan
 
Pemilu sebagai sarana pendidikan politik guna mewujudkan persatuan
Pemilu sebagai sarana pendidikan politik guna mewujudkan persatuanPemilu sebagai sarana pendidikan politik guna mewujudkan persatuan
Pemilu sebagai sarana pendidikan politik guna mewujudkan persatuanReedha Williams
 
MAKALAH_PELAKSANAAN_PEMILIHAN_UMUM_PEMIL.docx
MAKALAH_PELAKSANAAN_PEMILIHAN_UMUM_PEMIL.docxMAKALAH_PELAKSANAAN_PEMILIHAN_UMUM_PEMIL.docx
MAKALAH_PELAKSANAAN_PEMILIHAN_UMUM_PEMIL.docxSyaminaSyamina
 
Format politik ekonomi indonesia copy (2)
Format politik ekonomi indonesia   copy (2)Format politik ekonomi indonesia   copy (2)
Format politik ekonomi indonesia copy (2)Muqowwil hujjaj
 

Similar to Laporan akhir pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemula (20)

Outline penelitian
Outline penelitianOutline penelitian
Outline penelitian
 
Pengaruh golput di indonesia
Pengaruh golput di indonesiaPengaruh golput di indonesia
Pengaruh golput di indonesia
 
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBaktiKelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
 
001
001001
001
 
pmlhpmula-131003172201-phpapp01.pptx
pmlhpmula-131003172201-phpapp01.pptxpmlhpmula-131003172201-phpapp01.pptx
pmlhpmula-131003172201-phpapp01.pptx
 
Kajian teori e voting pemilu
Kajian teori e voting pemiluKajian teori e voting pemilu
Kajian teori e voting pemilu
 
PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN.pptx
PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN.pptxPEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN.pptx
PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN.pptx
 
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)
 
Implementasi Pendidikan Politik dan Keterlibatan Mahasiswa dalam Aktivitas Po...
Implementasi Pendidikan Politik dan Keterlibatan Mahasiswa dalam Aktivitas Po...Implementasi Pendidikan Politik dan Keterlibatan Mahasiswa dalam Aktivitas Po...
Implementasi Pendidikan Politik dan Keterlibatan Mahasiswa dalam Aktivitas Po...
 
Tugas pkn revisi 1
Tugas pkn revisi 1Tugas pkn revisi 1
Tugas pkn revisi 1
 
Konsepku 131010214842-phpapp01
Konsepku 131010214842-phpapp01Konsepku 131010214842-phpapp01
Konsepku 131010214842-phpapp01
 
Pemilu
PemiluPemilu
Pemilu
 
Makalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaMakalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesia
 
Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015
 
Makalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaMakalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesia
 
Pemilu sebagai sarana pendidikan politik guna mewujudkan persatuan
Pemilu sebagai sarana pendidikan politik guna mewujudkan persatuanPemilu sebagai sarana pendidikan politik guna mewujudkan persatuan
Pemilu sebagai sarana pendidikan politik guna mewujudkan persatuan
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
MAKALAH_PELAKSANAAN_PEMILIHAN_UMUM_PEMIL.docx
MAKALAH_PELAKSANAAN_PEMILIHAN_UMUM_PEMIL.docxMAKALAH_PELAKSANAAN_PEMILIHAN_UMUM_PEMIL.docx
MAKALAH_PELAKSANAAN_PEMILIHAN_UMUM_PEMIL.docx
 
Format politik ekonomi indonesia copy (2)
Format politik ekonomi indonesia   copy (2)Format politik ekonomi indonesia   copy (2)
Format politik ekonomi indonesia copy (2)
 
Tinjauan kritis
Tinjauan kritisTinjauan kritis
Tinjauan kritis
 

Laporan akhir pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemula

  • 1. Pengetahuan Mengenai Pemilu di Kalangan Pemilih Pemula Nurul Hidayah/J1F111007 Program Studi S-1 Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat Jl. A. Yani Km 36, Banjarbaru, Indonesia nurul.j1f111007@gmail.com Abstrak— Dalam setiap pemilu, jumlah pemilih pemula sekitar 20-30% dari keseluruhan jumlah pemilih dalam pemilu. Keberadaan pemilih pemula sangat potensial untuk menentukan pemimpin yang akan terpilih. Untuk itu, penting sekali mendapatkan pendidikan politik yang secara spesifik ditujukan kepada pemilih pemula. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemula. Pengetahuan mengenai pemilu yang diketahui pemilih pemula bergantung pada pendidikan politik yang pernah diterimanya. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survey dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya pengertian pemilu dan waktu pelaksanaan rutin pemilu yang diketahui dengan baik oleh pemilih pemula. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan pemilih pemula mengenai pemilu masih sangat minim. Kata Kunci— pemilu, pemilih pemula, pengetahuan pemilu. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut sistem politik demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan. Abraham Lincoln dalam pidato Gettysburg-nya mendefinisikan demokrasi sebagai "pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat". Salah satu prasyarat berjalannya sistem politik demokrasi adalah penyelenggaraan pemilu yang bebas dan berkala. Sesuai dengan definisi dan prasyarat tersebut maka diselenggarakan pemilu dimana rakyat Indonesia dapat memilih wakil dan pemimpin mereka secara langsung. Pemilu di Indonesia pertama kali dilaksanakan pada tahun 1955. Kemudian berlanjut secara berkala, pemilu yang ke-10 diselenggarakan pada tahun 2009. Pemilu pada masa reformasi ini diadakan 5 tahun sekali sehingga pemilu selanjutnya adalah pemilu tahun 2014. Untuk menjadi pemilih dalam pemilu, ada persyaratan yang harus terpenuhi yaitu persyaratan umur. Sesuai dengan persyaratan itu, pemilih berusia 17-21 tahun tergolong pemilih pemula. Pemilih pemula adalah kalangan muda yang baru pertama kali akan menggunakan hak pilihnya dalam pemilu, yakni kalangan mahasiswa semester awal dan kelompok pemuda lainnya yang pada pemilu periode lalu belum genap berusia 17 tahun. Dalam setiap pemilu, jumlah pemilih pemula sekitar 2030% dari keseluruhan jumlah pemilih dalam pemilu. Pada Pemilu 2004, jumlah pemilih pemula sekitar 27 juta dari 147 juta pemilih. Pada Pemilu 2009 sekitar 36 juta pemilih dari 171 juta pemilih. Data BPS 2010: Penduduk usia 15-19 tahun: 20.871.086 orang, usia 20-24 tahun: 19.878.417 orang. Dengan demikian, jumlah pemilih muda sebanyak 40.749.503 orang. Dalam pemilu, jumlah itu sangat besar dan bisa menentukan kemenangan partai politik atau kandidat tertentu yang berkompetisi dalam pemilihan umum. Pemilih pemula belum memiliki pengalaman memilih dalam pemilu. Selain itu, pemikiran politik pemilih pemula juga cenderung labil. Padahal keberadaan mereka sangat potensial untuk menentukan pemimpin yang akan terpilih. Untuk itu, penting sekali mendapatkan pendidikan politik yang secara spesifik ditujukan kepada pemilih pemula. Dengan pemahaman mengenai pemilu memungkinkan pemilih pemula menjadi pemilih cerdas yang sadar dalam menggunakan hak pilihnya dan dapat memilih pemimpin yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, penelitian akan dilakukan untuk mengetahui pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemula, yakni mahasiswa/i Ilmu Komputer FMIPA Unlam Angkatan 2011 yang masih aktif. B. Perumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apa saja halhal yang berkaitan dengan pemilu yang telah diketahui dengan baik oleh mahasiswa/i Ilmu Komputer FMIPA Unlam Angkatan 2011 sebagai pemilih pemula ?”. C. Manfaat dan Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui apa saja informasi pemilu yang telah diketahui dengan baik oleh para pemilih pemula. Manfaat dari penelitian ini adalah hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bagi pihak penyelenggara pemilu atau organisasi masyarakat lainnya dalam melakukan sosialisasi pemilu khususnya kepada pemilih pemula. D. Batasan Penelitian Batasan dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i Ilmu Komputer FMIPA Unlam Angkatan 2011 yang masih aktif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i pemilih pemula pada pemilu 2014 nanti. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive
  • 2. sampling. Teknik pengumpulan data dari sampel dilakukan dengan menggunakan kuisioner. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemilihan Umum (Pemilu) Berdasarkan UUD 1945 Bab 1 Pasal 1 Ayat (2) kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilakukan menurut UndangUndang Dasar. Dalam demokrasi modern yang menjalankan kedaulatan itu adalah wakil-wakil rakyat yang ditentukan sendiri oleh rakyat. Untuk menentukan siapakah yang berwenang mewakili rakyat maka dilaksanakan pemilihan umum. Pemilihan umum menurut Syarbaini (dikutip dalam Dani, 2010) adalah suatu cara memilih wakil-wakil rakyat yang akan duduk di lembaga perwakilan rakyat serta salah satu pelayanan hak-hak asasi warga negara dalam bidang politik. B. Tujuan Pemilu Paling tidak ada tiga tujuan pemilihan umum di Indonesia menurut Moh. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim (dikutip dalam Sukriono, 2009), yaitu pertama memungkinkan terjadinya pergantian pemerintah secara damai dan tertib, kedua: untuk melaksanakan kedaulatan rakyat, dan ketiga; untuk melaksanakan hak-hak asasi warga negara. Sementara itu, Jimly Asshiddiqie (dikutip dalam Sukriono, 2009) merumuskan tujuan penyelenggaraan pemilu menjadi 4 (empat), yaitu : 1) untuk memungkinkan terjadinya peralihan kepemimpinan pemerintahan secara tertib dan damai; 2) untuk memungkinkan terjadinya pergantian pejabat yang akan mewakili kepentingan rakyat di lembaga perwakilan; 3) untuk melaksanakan prinsip kedaulatan rakyat; dan 4) untuk melaksanakan prinsip hak-hak asasi warga negara. C. Macam-Macam Pemilu Pada pemilu yang dipilih tidak saja wakil rakyat yang akan duduk di lembaga perwakilan rakyat atau parlemen, tetapi juga para pemimpin pemerintahan yang duduk di kursi eksekutif. Di cabang kekuasaan legislatif, para wakil rakyat itu ada yang duduk di Dewan Perwakilan Rakyat, ada yang duduk di Dewan Perwakilan Daerah, dan ada pula yang akan duduk di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, baik di tingkat provinsi ataupun di tingkat kabupaten dan kota. Sedangkan di cabang kekuasaan pemerintahan eksekutif, para pemimpin yang dipilih secara langsung oleh rakyat adalah Presiden dan Wakil Presiden, Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota. Dengan adanya pemilihan umum yang teratur dan berkala, maka pergantian para pejabat dimaksud juga dapat terselenggara secara teratur dan berkala (Sukriono, 2009). Peserta pemilu Presiden dan Wakil Presiden adalah pasangan calon yang diusulkan secara berpasangan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang memperoleh kursi paling sedikit 20% dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25% dari suara nasional dalam pemilu anggota DPR, sebelum pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Dani, 2010). D. Pemilih Pemula Menurut pasal 1 ayat (22) UU No. 10 tahun 2008, pemilih adalah warga negara Indonesia yang telah genap berumur 17 (tujuh belas) tahun atau lebih atau sudah/pernah kawin, kemudian pasal 19 ayat (1 dan 2) UU No. 10 tahun 2008 menerangkan bahwa pemilih yang mempunyai hak memilih adalah warga negara Indonesia yang didaftar oleh penyelenggara pemilu dalam daftar pemilih dan pada hari pemungutan suara telah genap berumur 17 (tujuh belas) tahun atau lebih sudah/pernah kawin. Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pemilih pemula adalah warga negara yang terdaftar oleh penyelenggara pemilu dalam daftar pemilih, dan baru mengikuti pemilu (memberikan suara) pertama kali sejak pemilu diselenggarakan di Indonesia dengan rentang usia 17-21 tahun (Dani, 2010). Kelompok pemilih pemula ini biasanya mereka yang berstatus pelajar, mahasiswa, serta pekerja muda. Pemilih pemula dalam ritual demokrasi (pemilu legislatif, Pilpres) selama ini sebagai objek dalam kegiatan politik, yaitu mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke arah pertumbuhan potensi dan kemampuannya ke tingkat yang optimal agar dapat berperan dalam bidang politik (Dani, 2010). E. Faktor Yang Mempengaruhi Orientasi Politik Pemilih Pemula Tinggi rendahnya partisipasi warga dalam proses politik suatu negara setidaknya dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adalah kesadaran politik dan kepercayaan terhadap pemerintah (sistem politik). Kesadaran politik ialah kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Hal ini menyangkut pengetahuan seseorang tentang lingkungan masyarakat dan politik, dan menyangkut minat dan perhatian seseorang terhadap lingkungan masyarakat dan politik tempat dia hidup (Setiajid, 2011). Menurut Ruslan (dikutip dalam Setiajid, 2011) partisipasi politik warga negara sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu 1) Keyakinan agama yang diimani oleh individu, 2) Jenis kultur politik, atau bentuk nilai dan keyakinan tentang kegiatan politik yang mempengaruhinya, dan 3) Karakter lingkungan politik. Ada juga yang menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik pemilih pemula antara lain: 1) Faktor sosial ekonomi, meliputi tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, dan jumlah pemilih pemula, 2) Faktor politik meliputi, komunikasi politik, kesadaran politik, pengetahuan pemilih tentang proses politik, 3) Faktor fisik individual dan lingkungan, dan 4) Faktor nilai budaya (Setiajid, 2011). III. METODE PENELITIAN Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i Ilmu Komputer FMIPA Unlam Angkatan 2011 yang masih aktif dengan jumlah populasi sebanyak 70 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu sampel dipilih dengan pertimbangan tertentu. Adapun karakter yang ditentukan adalah mahasiswa/i Ilmu Komputer FMIPA Unlam Angkatan 2011 yang masih aktif yang merupakan pemilih pemula dalam Pemilu 2014. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 20 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kuisioner dan studi kepustakaan. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif, pengukuran dapat diproses dengan berbagai macam cara antara lain: (a) dijumlahkan, dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh persentase, (b) dijumlahkan, diklasifikasikan sehingga merupakan suatu susunan urut data (array), untuk selanjutnya dibuat tabel baik yang hanya berhenti di tabel saja, maupun yang diperoleh lebih lanjut menjadi perhitungan pengambilan kesimpulan ataupun untuk kepentingan visualisasi datanya.
  • 3. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN No Kuesioner yang telah disebarkan kepada 20 orang responden yang terdiri dari 10 orang mahasiswa dan 10 orang mahasiswi selanjutnya ditabulasikan datanya dan digunakan untuk analisis data. A. Hasil Hasil kuesioner pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemula yakni sebagai berikut. TABLE I. No PENGETAHUAN TERDAFTAR SEBAGAI PEMILIH PEMILU 2014 Terdaftar sebagai pemilih Jumlah 2 3 Sumber Jumlah Persentase (%) 18 46.2 10 25.6 Media elektronik(TV, radio, internet) Media pendukung(poster, brosur, spanduk, banner, baliho) 4 Sosialisasi 2 5.1 5 Lainnya 1 2.6 TABLE VIII. PENGETAHUAN MENGENAI PEMILU Pengetahuan mengenai pemilu No Pengetahuan Persentase (%) Tahu Tidak Tahu 1 Sudah 13 65 1 2 Belum 2 10 2 Syarat pemilih 10 50% 10 50% 3 Tidak tahu 5 25 3 Manfaat pemilu 5 25% 15 75% 4 Sejarah pemilu 4 20% 16 80% 5 Pelaksanaan rutin pemilu 14 70% 6 30% 6 Waktu pelaksanaan pemilu 2014 8 40% 12 60% 7 Jenis pemilu 6 30% 14 70% 3 15% 17 85% 9 45% 11 55% 5 25% 15 75% TABLE II. No PENGETAHUAN PENGECEKAN DPT PEMILU 2014 Mengecek DPT Jumlah Persentase (%) 1 Pernah 4 20 2 Belum pernah 16 80 TABLE III. No 9 PARTISIPASI PADA PEMILU 2014 Partisipasi pada pemilu 2014 Jumlah Persentase (%) 1 Ya 14 70 2 Tidak 5 25 3 Tidak menjawab 1 5 TABLE IV. No PENDAPAT MENGENAI INFORMASI PEMILU 2014 Informasi pemilu Jumlah Persentase (%) 1 Penting 16 80 2 Tidak Penting 4 20 TABLE V. No PENDAPAT MENGENAI INFORMASI PEMILU 2014 YANG PERLU DIKETAHUI Informasi pemilu Jumlah Persentase (%) 1 Waktu pelaksanaan 12 31.6 2 Calon yang akan dipilih 18 47.4 3 Cara menggunakan hak pilih 7 18.4 4 Lainnya 1 2.6 TABLE VI. No PENDAPAT MENGENAI INFORMASI PEMILU 2014 YANG SUDAH DIKETAHUI Informasi pemilu Jumlah Persentase (%) 1 Waktu pelaksanaan 8 38.1 2 Calon yang akan dipilih 2 9.5 3 Cara menggunakan hak pilih 9 42.8 4 Lainnya 1 4.8 5 Tidak menjawab 1 4.8 TABLE VII. No 1 SUMBER INFORMASI PEMILU 2014 Sumber Media cetak(surat majalah) Jumlah kabar, 8 Persentase (%) 8 20.5 10 Pengertian pemilu 17 85% 3 15% Jumlah partai politik nasional peserta pemilu 2014 Partai politik nasional peserta pemilu 2014 Cara menggunakan hak pilih B. Pembahasan Berdasarkan tabel I, terlihat bahwa 65% dari responden sudah terdaftar sebagai pemilih pada Pemilu 2014. Seluruh responden memang telah memenuhi syarat pemilih berdasarkan usianya karena sebagian besar reponden berusia 20 tahun. Mungkin saja 35% responden lainnya itu sebenarnya juga sudah terdaftar sebagai pemilih, namun mereka masih belum tahu bahkan tidak tahu mengenai terdaftarnya mereka sebagai pemilih. Hasil pada tabel II menunjukkan bahwa 80% responden belum pernah mengecek keberadaan nomor identitas mereka pada DPT pemilu 2014. Ini berarti sebagian besar responden belum mengetahui bahwa pemilih dapat mengecek keberadaannya pada DPT. Pada tabel III, 70% responden mengaku akan berpartisipasi pada pemilu 2014. Alasan mereka akan berpartisipasi antara lain karena telah memenuhi syarat pemilih, rasa nasionalisme, pengalaman baru. Sedangkan alasan tidak berpartisipasinya 25% reponden adalah karena mereka tidak berada di domisili asal mereka pada saat pemilu 2014 nanti. Hal ini menunjukkan bahwa respon mereka terhadap pemilu 2014 cukup positif. Pendapat responden mengenai informasi pemilu dapat dilihat pada tabel IV, sebagian besar (80%) menyatakan informasi pemilu itu penting. Menurut mereka informasi pemilu yang sangat penting diketahui berdasarkan tabel V adalah calon yang akan dipilih. Hal itu menunjukkan sebenarnya para responden ingin menjadi pemilih yang cerdas dalam menggunakan hak pilihnya. Namun, informasi pemilu yang sudah mereka ketahui berdasarkan tabel VI hanya mengenai waktu pelaksanaan dan cara penggunaan hak pilih. Berdasarkan tabel VII, sebagian besar responden mendapat informasi pemilu yang bersumber dari media elektronik. Tabel VIII menunjukkan pengetahuan para responden mengenai pemilu. Dari 10 jenis pengetahuan yang ditanyakan kepada responden, hanya 2 jenis pengetahuan yang diketahui dengan baik oleh para responden, yaitu mengenai pengertian
  • 4. pemilu dan pemilu yang dilaksanakan secara rutin 5 tahun sekali. Cara menggunakan hak pilih belum diketahui oleh 75% responden. Bahkan hanya 3 orang responden yang mengetahui jumlah partai nasional peserta pemilu 2014. Berarti masih banyak informasi yang belum tersosialisasi dengan baik di kalangan reponden yang tergolong pemilih pemula. Artinya, informasi mengenai hal-hal tersebut harus disosialisasikan lagi oleh pihak penyelenggara pemilu maupun organisasi masyarakat lainnya khususnya kepada pemilih pemula agar mereka dapat menjadi pemilih pemula yang cerdas. V. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil dan pembahasan maka diperoleh kesimpulan dan saran sebagai berikut. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Pengetahuan mengenai pemilu yang diketahui dengan baik oleh mahasiswa/i Ilmu Komputer FMIPA Unlam Angkatan 2011 sebagai pemilih pemula adalah pengertian pemilu dan waktu pelaksanaan rutin pemilu. 2) Pengetahuan mahasiswa/i Ilmu Komputer FMIPA Unlam Angkatan 2011 sebagai pemilih pemula mengenai pemilu masih sangat minim. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis memberikan saran sebagai berikut : 1) Sebaiknya pihak penyelenggara pemilu maupun organisasi masyarakat lainnya melakukan sosialisasi lebih luas mengenai informasi pemilu terutama kepada para pemilih pemula. 2) Bagi para peneliti selanjutnya yang akan mengkaji lebih dalam tentang penelitian yang sama sebaiknya menggunakan kuesioner yang mudah dipahami responden. DAFTAR PUSTAKA [1] W. Rahma Dani, “Partisipasi Politik Pemilih Pemula Dalam Pelaksanaan Pemilu Tahun 2009 Di Desa Puguh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal”, unpublished. [2] Setiajid, “Orientasi Politik Yang Mempengaruhi Pemilih Pemula Dalam Menggunakan Hak Pilihnya Pada Pemilihan Walikota Semarang Tahun 2010 (Studi Kasus Pemilih Pemula Di Kota Semarang),” Integralistik, vol.22(1), p. 27, 2011. [3] D. Sukriono, “Menggagas Sistem Pemilihan Umum Di Indonesia,” Jurnal Konstitusi, vol.2(1), p. 20-21, 2009.