SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
BAB I 
PENDAHULUAN 
A LATAR BELAKANG 
Islam sebagai agama Allah merupakan manhaj al-hayat atau way of life., 
acuan dan kerangka tata nilai kehidupan. Oleh karena itu, ketika komunitas 
muslim berfungsi sebagai sebuah komunitas yang ditegakkan diatas sendi-sendi 
moral Iman, Islam dan Taqwa serta dapat direalisasikan dan dipahami secara 
utuh dan padu merupakan suatu komunitas yang tidak eksklusif karena bertindak 
sebagai “al-umma al-wasatan” yaitu sebagai teladan ditengah arus kehidupan 
yang serba kompleks, penuh dengan dinamika perubahan, tantangan dan 
pilihan-pilihan yang terkadang sangat dilematis. 
Dalam menyampaikan hadist-hadist tentang berdakwa atau tata cara 
berdakwa, ada beberapa strategi yang harus di lakukan mengenai sasaran-sasaran 
dakwah. di antaranya metode-metode mauidhoh hasanah, metode ta’lim 
dan taqdim, metode hikayah dan metode khal. Dan yang akan kita bahas kali ini 
adalah metode hikayah, yaitu suatu metode yang isinya tentang cerita-cerita 
yang bisa menjadi contoh bagi kita agar kita bersikap atau meniru cara-cara 
penyampaian yang di lakukan oleh Rasulullah SAW. 
BRUMUSAN MASALAH 
1 Apa definisi mau’idhoh hasanah dalam metode dakwah? 
2 Apa maksud dari mau’idhoh hasanah dalam bentuk pendidikan? 
3 Bagaimana variasi metode dan sarana dalam berdakwah pada zaman 
sekarang? 
4 Bagaimana kriteria Da’i ideal? 
CTUJUAN 
1 Mengetahui definisi mau’idhoh hasanah dalam metode dakwah 
2 Memahami maksud dari mau’idhoh hasanah dalam bentuk pendidikan 
3 Mengetahui bagaimana sarana dan metode dakwah zaman sekarang 
4 Mengetahui kriteria-kriteria da’i ideal 
1
BAB I 
PEMBAHASAN 
A DEFINISI MAU’IDHOH HASANAH SEBAGAI METODE DAKWAH 
1 Pengertian Dakwah 
Ditinjau dari segi etimologis (bahasa) nya, kata Dakwah mencakup segala 
kegiatan (aktivitas) amar ma’ruf nahi munkar. Yaitu segala aktifitas yang 
dilakukan seseorang dengan tujuan mengajak kepada kebaikan dan mencegah 
dari kemungkaran1. Makna ini tidak menunjukkan makna Dakwah secara luas. 
Adapun amar ma’ruf nahi munkar adalah upaya internal untuk mengikuti 
Islam oleh kaum Muslim sendiri. Hal itu bertujuan agar umat Islam tetap dapat 
menempuh jalan Agama Islam dan tidak menyimpang dari jalan yang lurus. 
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tugas para pelaku amar ma’ruf nahi 
mungkar adalah sebagai penjaga Syariat dan pelindung Undang-undang. 
Sedangkan tugas para juru dakwah hidup di pos “pencidukan”. Sasaran mereka 
adalah orang-orang non Muslim yang sedang bingung tersesat dan gelisah. 
2 Pengertian Mau’idhoh Hasanah 
Secara bahasa Mauidhoh hasanah terdiri dari dua kata yaitu mauidhoh dan 
hasanah. Kata mauidhoh berasal dari kata wa’adza ya’idzu wa’dzan ‘idzatan 
berarti nasihat, bimbingan, pendidikan dan peringatan2. Sementara hasanah 
merupakan kebalikan dari sayyi’ah yang artinya kebaikan lawannya kejelekan. 
Adapun pengertian secara istilah, ada beberapa pendapat antara lain ; 
a Menurut Imam Abdullah bin Ahmad an-Nasafi yang dikutip H. Hasanuddin 
adalah sebagai berikut : 
والموعظة الحسنة وهي التى ل يخفى عليهم انك تناصحهم بها وتقصد 
ماينفعهم فيها او بالقران 
1 file:///E:/penyebaran-faham-wahabi.html 
2 Lois Ma’luf, Munjid fi al-Lughoh wa A’lam. (Beirut: Dar Fikr.1986). hlm., 907, Ibnu Mandzur, 
Lisan al-Arab, jilid VI. (Beirut: Dar Fikr,1990). Hlm., 466 
2
“Al-mau’idhoh hasanah adalah (perkataan-perkataan) yang tidak 
tersembunyi bagi mereka, bahwa engkau memberikan nasihat dan 
menghendaki manfaat kepada merekan atau dengan Al-Qur’an”3. 
b Menurut Abd. Hamid al-Bilali al-Mau’idhoh al-Hasanah merupakan salah 
satu manhaj (metode) dalam dakwah untuk mengajak ke jalan Allah dengan 
memberikan nasihat atau membimbing dengan lemah lembut agar mereka 
mau berbuat baik4. 
Mau’idhoh hasanah dapatlah diartikan sebagai ungkapan yang mengandung 
unsur bimbingan, pendidikan, pengajaran, kisah-kisah, berita gembira, 
peringatan, pesan-pesan positif (wasiat) yang bisa dijadikan pedoman dalam 
kehidupan agar mendapatkan keselamatan didunia dan akhirat. 
Ibnu Katsir menafsiri Al-mauidzah hasanah sebagai pemberian peringatan 
kepada manusia, mencegah dan menjauhi larangan sehingga dengan proses ini 
mereka akan mengingat kepada Allah. Ibnu Katsir menulis sebagai berikut: 
والموعظة الحسنة أي بما فيه من الزواجر والوقائع بالناس ذكرهم بها 
ليحذروا بأس ا تعالى 
At-Thobari mengartikan mauidzah hasanah dengan “Al-ibr al-jamilah” yaitu 
perumpamaan yang indah bersal dari kitab Allah sebagai hujjah, argumentasi 
dalam proses penyampaian. Pengajaran yang baik mengandung nilai-nilai 
kebermanfaatan bagi kehidupan para siswa. Mauidzah hasanah sebagai prinsip 
dasar melekat pada setiap da’i (guru, ustadz, mubaligh) sehingga penyampaian 
kepada para siswa lebih berkesan. Siswa tidak merasa digurui walaupun 
sebenarnya sedang terjadi penstranferan nilai. 
Al-Imam Jalaludin Asy-Syuyuti dan Jalaludin Mahali mengidentikan kata 
“Al-Mauidah” itu dengan kalimat مواعظه أو القول الرقيق artinya perkataan 
3 Hasanuddin, SH., Hukum Dakwah. (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996). Hlm., 37 
4 Abdul Hamid al-Bilali. Fiqh al-Dakwah fi ingkar al-Mungkar. (Kuwait: Dar al-Dakwah, 
1989). Hlm., 260 
3
yang lembut. Pengajaran yang baik berarti disampaikan melalui perkataan yang 
lembut diikuti dengan perilaku hasanah sehingga kalimat tersebut bermakna 
lemah lembut baik lagi baik5. 
Rosulullah SAW., bersabda6 : 
عن ابن مسعود رضي ا عنه قال : كان النبي صلى ا عليه وسلم, 
يتخولنا بالموعظة في اليام كراهة السامة علينا روه البخاري 
Hadits tersebut bermakna bahwa “Dari Ibnu Mas’ud R.A., berkata : ”bahwa 
Nabi SAW., ketika memberikan mau’idhoh (nasihat) selalu variatif supaya tidak 
membosankan kita”.” (HR. Bukhori). 
Dari hadits diatas dapat dimengerti bahwa Nabi Muhammad SAW., selalu 
memberikan mau’dhoh kepada umatnya tanpa adanya rasa bosan baik dari 
Rosulullah SAW., maupun dari umat-Nya yang menerima mau’idhoh tersebut. 
Jika diumpakan mau’idhoh (nasihat atau pengajaran) yang Beliau berikan 
bagaikan obat bagi orang yang sakit, dan dapat menyenangkan hati bagi siapa 
saja yang mendengarnya. 
BPENGAPLIKASIAN MAU’IDHOH HASANAH DALAM KEGIATAN 
DAKWAH 
Islam merupakan agama universal yang mengatur segala sisi kehidupan 
manusia. Kehidupan berbangsa, bertetangga, kehidupan pribadi, tindak pidana 
dan perdata dan hukum yang lainnya. Tak terkecuali dalam berdakwah. Allah 
telah mengajari umatnya dalam metode dakwah. Dia menunjukkan metode 
dakwah sesuai dengan kedudukan manusia. Allah berfirman: 
ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالّتِي هِيَ 
.....أَحْسَنُ 
5 file:///E:/METODE%20PEMBELAJARAN%20DAN%20PENGAJARAN%20DALAM 
%20SURAT%20AL-QUR% E2%80%99AN%20%C2%AB%20Mcdens13%27s%20Blog.htm 
6 Adabun Nabawi Hadits 101 
4
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran 
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (An Nahl: 125) 
Dalam ayat ini Allah menjelaskan tiga metode dakwah yang selayaknya 
ditempuh oleh setiap da’i. 
; Hikmah 
; Maui’dhoh Hasanah 
; Jidal billati hiya ahsan 
Namun yang lebih ditekankan dalam hal ini adalah metode Mau’idhoh 
Hasanah. Dari beberapa definisi di atas, mau’idhoh hasanah tersebut bisa 
diklasifikasikan dalam beberapa bentuk7, yakni : 
a( Nasihat atau petuah 
b( Bimbingan, pengajaran (pendidikan) 
c( Kisah-kisah 
d( Kabar gembira dan peringatan 
e( Wasiat (pesan-pesan positif) 
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa Mau’idhoh hasanah akan mengandung 
arti kata-kata yang masuk ke dalam kalbu dengan penuh kasih sayang dan ke 
dalam perasaan dengan penuh kelembutan, tidak membongkar atau 
membeberkan kesalahan orang lain sebab kelemah-lembutan dalam menasihati 
sering kali dapat meluluhkan hati yang keras dan menjinakkan kalbu yang liar, ia 
lebih mudah melahirkan kebaikan dari pada larangan dan ancaman. 
Dalam pembahasan ini akan lebih menekankan mau’idhoh hasanah dalam arti 
bimbingan, pengajaran (pendidikan). 
1( Mau’idhoh Hasanah dalam Bentuk Bimbingan dan Pengajaran 
7 Suparta, Mundzir. Hefni, Harjani. Metode Dakwah. (Jakarta : Kencana Media Group, 2009)., 
hlm. 16 
5
Metode pembelajaran dan mengajar dalam Islam tidak terlepas dari sumber 
pokok ajaran yaitu Al-Qur’an. Al-Qur’an sebagai tuntunan dan pedoman bagi 
umat telah memberikan garis-garis besar mengenai pendidikan terutama tentang 
metode pembelajaran dan metode mengajar. Di bawah ini dikemukakan 
beberapa ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan metode pembelajaran dan 
mengajar dalam presfektif Al-Qur’an terutama dalam Surat Al-Maidah ayat 67 
dan Surat An-Nahl ayat 1258. 
Surat Al-Maidah ayat 67 
يَاأَيّهَا الرّسُولُ ب لّغْ م ا أ نْزِلَ إ لَيْكَ م نْ ر بّكَ وَ إِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلّغْتَ رِسَالَتَهُ وَاللّهُ 
(يَعْصِمُكَ مِنَ النّاسِ إِنّ اللّهَ ل ي هْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ ( 67 
“Hai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu. 
Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak 
menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. 
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir” 
Tersirat dalam Surat Al-Maidah ini mengandung makna bahwa 
menyampaikan risalah itu merupakan perintah Tuhan. Allah memerintahkan 
Nabi untuk menyampaikan risalah kenabian kepada umatnya jika tidak maka 
Nabi termasuk orang yang tidak menyampaikan amanat. Peringatan Allah 
kepada Nabi mengakibatkan Beliau sangat ketakutan sehingga dada nabi terasa 
sesak, saking beratnya tugas ini. 
Kata-kata “baligh” dalam bahasa Arab itu merupakan pernyataan yang sangat 
jelas apalagi bentuknya fi’il “amr”. Dalam tafsir Al-Jalalin lafadz “baligh” 
terselip kandungan جميع (seluruhnya). Berarti nabi harus menyampaikan secara 
keseluruhan yang telah diterima dari Allah SWT. Tidak boleh ada yang 
disembunyikan sedikitpun dari Nabi ( ول تكتم شيئا منه ). Dalam Tafsir Ibnu 
Katsir juga dijelaskan bahwa makna “baligh” dalam surat Al-Maidah merupakan 
8 Log. Cit., Mcdens13's Blog.htm 
6
fiil amr yang terkandung makna untuk menyampaikan seluruh yang diterima 
dari Allah SWT. 
Dengan melalui prinsip maud’idhoh hasanah dapat memberikan pendidikan 
yang menyentuh, meresap dalam kalbu. Ada banyak pertimbangan (multi 
approach) agar penyampaian materi bisa diterima oleh peserta didik 
diantaranya9: 
a( Pendekatan Relegius, yang menekankan bahwa manusia adalah makhluk 
relegius dengan bakat-bakat keagamaan. Metode pendidikan Islam harus 
merujuk pada sumber ajaran Islam yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadits. 
b( Dasar Biologis, pertumbuhan jasmani memegang peranan yang sangat 
penting dalam proses pendidikan. 
c( Dasar Psikologis, metode pendidikan Islam bisa effektif dan efesien bila 
didasarkan pada perkembangan psikis meliputi motivasi, emosi, minat, sikap, 
keinginan, kesediaan, bakat-bakat dan kecakapan akal intelektual. 
d( Dasar Sosiologis, pendekatan social interaksi antar objek, subjek dengan 
objek sehingga memberikan dampak positif bagi keduanya. 
e( Terdapat beberapa pelajaran penting yang harus di ketahui oleh semua orang 
yang beriman, mengenai keteladanan Rasulullah SAW., dalam menggunakan 
metodelogi pengajaran di antaranya10: 
1( Metode Graduasi (Al-Tadarruj) : metode ini merupakan metode Al-Qur’an 
dalam membina masyarakat. Demikian pula dalam menanamkan aqidah, 
dakwah dan pengajaran ini di sampaikan secara bertahap dan memerlukan 
tahap matang dan di sesuaikan dengan kemampuan daya tangkap masyarakat 
atau tingkatan pengertian mereka. Namun tampaknya metode ini dalam 
pendidikan Nabi SAW. Bukan karena secara graduasi melainkan juga 
merupakan kebijaksanaan Nabi SAW. Sendiri dalam pendidikan, hal ini di 
harapkan oleh peserta didik mengerti dan segera di laksanakan. 
9 Log. Cit., Mcdens13's Blog.htm 
10 file:///E:/metode-dakwah-metode-hikayah-hadits.html 
7
2( Materi dakwah dan pengajaran pokok yang di sampaikan adalah mengenai 
keimanan, setelah itu Rasulullah SAW. Menuntun mengucapkan kalimat 
syahadat. 
3( Setelah masyarakat beriman barulah rasulullah memberikan konsekuensi 
syahadat bahwa syahadat itu mewajibkan sholat lima waktu sehari semalam, 
kesadaran menunaikan ibadah menjadi bukti kebenaran mereka kepada Allah 
SWT. 
4( Tahap berikutnya pemberitahuan kewajiban menbayar zakat hartanya, di 
mana hal itu merupakan kesadaran bentuk rasa tanggung jawab sosialdan itu 
menjadi bukti kebenaran islam. 
5( Hadist tersebut mengandung pengertian bahwa para guru tidak boleh 
memaksa anak didiknya dan menyesuaikan dengan kemampuan pola piker 
mereka. 
Pendidikan adalah usaha untuk membentuk kepribadian dengan metode yang 
benar. Rasulullah SAW., telah bersungguh-sungguh mendidik sahabat dan 
generasi muslim, hingga mereka memiliki kesempurnaan Akhlak. 
Sebagai seorang guru muballigh di dalam mnegajar atau berdakwa harus 
menyesuaikan dengan kemampuan daya tangkap masyarakat yang di hadapinya 
dengan menggunakan bahasa, istilah yang di mengerti, janganlah sekali-kali 
memaksakan apa yang mereka tidak mampu dan mengikuti contoh yang di 
berikan oleh nabi. Sebagai mana firman Allah dalam surat Al-Ahzab : 21. 
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik 
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari 
kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”. (QS. Al-Ahzab : 21). 
C(PENERAPAN HADITS NABI SAW. DI ATAS DALAM PENYAMPAIAN 
DAKWAH ZAMAN SEKARANG 
8
Kata kunci yang dapat diambil dari hadits Nabi SAW. di atas adalah terletak 
pada kata يتخولنا yang berarti “variatif atau variasi”. Variasi disini berarti bahwa 
Nabi SAW., dalam dakwah-Nya menggunakan metode ataupun sarana dakwah 
dengan cara yang bervariasi begitu pula pesan-pesan yang Beliau sampaikan. 
Hal ini bertujuan untuk menghindari kebosanan dari objek dakwah Beliau. 
Di zaman sekarang pun banyak da’i yang menggunakan berbagai macam cara 
dan metode dakwah yang bermacam dan berbeda satu sama lain. Namun, pada 
hakekatnya metode dan sarana untuk berdakwah sangat banyak dan luas atau 
bahkan mungkin tidak akan ada batasnya. Sebab semua yang bisa dikerjakan 
oleh manusia dan apa yang ada di muka bumi ini selagi tidak berbenturan 
dengan doktrin Islam, maka hal itu boleh dijadikan sebagai metode dan sarana 
untuk berdakwah. Ketentuan ini, apabila dakwah itu sendiri tidak diartikan 
dengan makna yang sempit, seperti yang telah diyakini oleh sebagian kalangan 
komunitas muslim. Dengan menggembar-gemborkan dakwah harus secara 
formalitas, seperti berpakaian gamis, kopiyah menempel di atas kepala, dengan 
jenggot menghelai panjang, tasbih menggayut ditangan kanan dan keliling 
berjalan kaki door to door. 
Diantara metode tersebut seperti ngobrol-ngobrol di kafe, diskusi lintas 
agama, kunsultasi via alat komunikasi, mengadakan arisan bersama, rihlah 
ilmiyah dan lain sebagainya adalah termasuk metode berdakwah jika di 
dalamnya terdapatnya unsur ajakan kepada yang hak dan memperingatkan akan 
yang bathil. Begitu juga dunia kesenian, kebudayaan, pariwisata, entertainemen 
dengan segala pernak-perniknya, termasuk sarana untuk berdakwah, menurut 
pemahaman dakwah dalam makna yang luas sebagaimana dalam arti terminologi 
di atas. 
Sejalan dengan perkembangan akselerasi dari teknologi komunikasi dan 
informasi sebagai bagian dari perkembangan kehidupan manusia, penggunaan 
media dakwah juga mengalami perkembangan. Perkembangan teknologi 
tersebut menuntut semua pihak untuk senantiasa kreatif, inovatif dan bijak dalam 
memanfaatkan teknologi dimaksud guna kemaslahatan umat manusia. 
9
Media dakwah yang pada awalnya lebih banyak menggunakan media 
tradisional, berkembang menjadi lebih banyak variasinya dengan menggunakan 
sentuhan-sentuhan teknologi media massa modern; baik dengan media cetak 
yang variatif (buku, koran, majalah, tabloit, dan lain-lain) maupun dengan media 
elektronik yang variatif pula (radio, televisi, film, VCD, internet dan lain 
sebagainya). Diantara variasi metode atau sarana yang dapat dilakukan pada 
proses dakwah yakni : 
; Internet Sebagai Sarana Dakwah 
Pada zaman globalisasi perkembangan IPTEK pun melejit mengikuti 
perkembangan zaman yang semakin modern. Hadirnya akses internet merupakan 
media yang tidak bisa dihindari karena sudah menjadi peradaban baru dalam 
dunia informasi dan komunikasi tingkat global. Dengan adanya akses internet, 
maka sangat banyak informasi yang dapat dan layak diakses oleh masyarakat 
internasional, baik untuk kepentingan pribadi, pendidikan, bisnis dan lain-lain. 
Dimana munculnya jaringan internet dianggap sebagai sebuah revolusi dalam 
dunia komunikasi dan informasi. 
Dakwah melalui jaringan internet dinilai sangat efektif dan potensial dengan 
berbagai alasan, diantaranya, pertama, mampu menembus batas ruang dan waktu 
dalam sekejap dengan biaya dan energi yang relatif terjangkau, kedua, pengguna 
jasa internet setiap tahunnya meningkat drastis, ini berarti berpengaruh pula pada 
jumlah penyerap misi dakwah. Ketiga, para pakar dan ulama yang berada dibalik 
media dakwah via internet bisa lebih konsentrasi dalam menyikapi setiap 
wacana dan peristiwa yang menuntut status hukum syar’i. Keempat, dakwah 
melalui internet telah menjadi salah satu pilihan masyarakat. Berbagai situs 
mereka bebas memilih materi dakwah yang mereka sukai, dengan demikian 
pemaksaaan kehendak bisa dihindari, kelima cara penyampaian yang variatif 
telah membuat dakwah Islamiyah via internet bisa menjangkau segmen yang 
luas. 
Perlu diingat bahwa keefektifan media ini juga sangat tergantung pad ummat 
Islam itu sendiri. Artinya kecakapan dan keikhlasan mereka dalam berdakwah 
via internet, serta kesungguhan mereka dalam meredam segala bentuk 
10
perpecahan dan perselisihan intern dalam ummat Islam sangat berpengaruh 
dalam sukses tidaknya misi suci ini. Untuk itulah diantara kewajiban para 
pemimpin aliran-aliran dalam Islam agar berusaha semaksimal mungkin untuk 
dapat merukunkan dan meminimalisisir titik perbedaan dan berusaha 
mengedepankan titik persamaan. 
; Televisi Sebagai Media Dakwah Islam 
Televisi elektronik yang muncul pertama kalinya untuk umum pada akhir 
1930-an di Amerika, merupakan media massa yang pesat perkembangannya dan 
memiliki berbagai kelebihan dibandingkan dengan media lain. Para aktifis 
dakwah Islam dengan melihat berbagai kelebihan media televisi merasa tergugah 
untuk mempergunakan media audio-visual ini sebagai sarana atau alat untuk 
menyampaikan pesan-pesan dakwah. Televisi sebagai media dakwah merupakan 
suatu penerapan dan pemanfaatan teknologi modern dalam aktifitas dakwah. 
Dengan pemanfaatan televisi ini, diharapkan seluruh pesan-pesan dakwah dapat 
mencapai sasaran (tujuan) secara lebih optimal, baik kuantitatif maupun 
kualitatif. Dakwah melalui televisi ini banyak memperoleh keuntungan 
dibanding dengan mempergunakan media-media dakwah lainnya, diantaranya : 
a8 Dakwah melalui media televisi dapat disampaikan kepada masyarakat 
melalui suara (audio) dan gambar (visual) yang dapat di dengar dan dilihat 
oleh pemirsa. 
b8 Dari segi kalayak (Mad’u), televisi dapat menjangkau jutaan pemirsa di 
seluruh penjuru tanah air bahkan luar negeri, sehingga dakwah lebih efektif 
dan efisien. 
c8 Efek kultural televisi lebih besar dibandingkan media lain, khususnya bagi 
pembentukan perilaku prososial dan anti sosial anak-anak. 
Menurut identifikasi Asmuni Syukir, meskipun kelebihan-kelebihan televisi 
itu sangat menonjol, bukan berarti televisi paling baik untuk dijadikan sebagai 
media dakwah. Sebab seperti media-media yang lain, televisi juga memiliki 
beberapa kelemahan, diantaranya : 
a8 Siaran televisi hanya dapat sekali di dengar dan dilihat (tidak dapat 
diulang) kecuali dari pusat pemancarnya (studio televisi). 
11
b8 Terikat oleh pusat pemancarnya dan waktu siaran. Artinya siaran televisi 
tidak setiap saat dapat dilihat dan didengar menurut kehendak obyek 
dakwah. 
c8 Terlalu peka akan gangguan sekitar, baik bersifat alami maupun teknis. 
d8 Sukar dijangkau oleh masyarakat, karena televisi relatif mahal harganya 
dibandingkan radio. Akan tetapi kelemahan ini nampaknya dapat ditunjang 
adanya kebiasaan masyarakat menonton televisi, walaupun mereka tidak 
memiliki. 
e8 Kadang-kadang masyarakat dalam menonton hanya sebagai pelepas lelah 
(hiburan), sehingga di lain hiburan mereka tidak senang. 
Selain itu biaya produksi untuk acara-acara di televisi relatif lebih mahal 
dibandingkan dengan menggunakan media lainnya, sementara ketertarikan 
pemasang iklan untuk program-program dakwah juga masih minim; selain itu 
juga penyampaian dakwah melalui media televisi memerlukan keahlian khusus 
yang tidak semua da’i atau mubaligh dapat melakukan dakwah melalui media 
ini. 
D8 KRITERIA DA’I YANG IDEAL 
Karakter atau ciri-ciri orang yang memerintahkan yang makruf dan melarang 
yang mungkar , sekalipun Rasulullah saw. sering mendapatkan penolakan dan 
kebosanan dari sebagian orang, akan tetapi mayoritas dari mereka menerima 
nasihat Rasulullah saw. dan mereka berubah dari orang yang sering berbuat 
kemungkaran ke perbuatan yang makruf, dari perbuatan yang salah ke hal yang 
benar. 
Rahasia keberhasilan Rasulullah SAW. dalam berdakwah ialah karena 
Rasulullah saw. menghiasi dirinya dengan sifat-sifat yang agung dan mulia yang 
tercermin dalam interaksi beliau saw. bersama dengan orang lain, dan hal ini 
sangat perlu di perhatikan oleh para da'I kebenaran yaitu menghiasi dirinya 
dengan sifat-sifat tersebut dalam memerintahkan yang makruf, melarang yang 
mungkar atau dalam berdakwah, dan diantara sifat-sifat atau karakter tersebut 
yang di kutip dari sejarah Rasulullah saw. secara global ialah: mempunyai ilmu 
12
terhadap apa di perintahkan dan apa yang di larang, pendapat yang jitu, pandai, 
ramah terhadap orang lain, tidak melecehkan, mengumpat, mempersulit, atau 
kasar dan selainnya, dan berikut pembahasannya : 
a Syarat yang pertama ialah ilmu, kata ilmu di sini bukan hanya sebatas ilmu 
tentang hal memerintahkan yang makruf dan melarang yang mungkar, akan 
tetapi kata ilmu di sini lebih luas maknanya, karena meliputi ilmu tentang 
tekhnik-tekhnik berdakwah dan ilmu retorika dalam mendakwahi masyarakat, 
karena pemahaman setiap orang tidak sama rata, oleh karena itu Allah swt. 
Meletakkan buat kita kaidah yang sangat pokok dan urgen dalam berdakwah 
yaitu sebagaimana firman Allah dalam Q.S. An-Nahl : 125. 
b Syarat yang kedua seorang da’i adalah hendaknya ia beramal sesuai 
dengan yang di ketahuinya sebagai bentuk realisasi terhadap perkataannya, 
sehingga jujur dalam perkataannya dan pekerjaannya. Allah swt. Telah 
menghina orang yang mempunyai sifat munafik atau sifat kontradikisi, Allah 
swt. Berfirman: 
Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu 
melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab 
(Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?. (QS. Al Baqarah: 44). 
c Kriteria selanjutnya yang harus dimiliki seorang da’i harus ikhlas kepada 
Allah SWT. Terhadap apa yang di katakannya dan yang di lakukannya, karena 
Allah SWT. Tidak menerima amal perbuatan kecuali yang di kerjakan dengan 
ikhlas karenanya. 
d Selanjutnya seorang da’i harus mempunyai sifat amanat atau tanggung 
jawab dalam menyampaikan dan melaksanakan apa yang di perintahkan oleh 
Allah SWT., dengannya. Maka para da'i haruslah yang terlebih dahulu 
menghindari segala yang bathil, dan mengerjakan segala kebaikan yang telah 
di perintahkan oleh Allah SWT. Maka para da'ilah yang seharusnya terlebih 
dahulu menghiasi dirinya dengan hal tersebut dan merealisasikannya. 
13
e Selanjutnya seorang da'i haruslah mempunyai sifat sabar jika mendapatkan 
ejekan atau siksaan dari orang-orang yang ia dakwahi, karena tidak akan 
mungkin perkataan, larangan dan perintah akan di terima oleh semua orang. 
Oleh karena itu sangat sesuai dengan keadaan jika seorang da'i haruslah 
bersabar dalam menghadapi setiap siksaan dan ejekan dari orang-orang. 
fSeorang da’i harus di penuhi dengan rasa kasih sayang, ramah dan berlemah 
lembut, karena ia bermaksud dengan perintah dan larangannya sebagai 
nasihat terhadap mereka, meluruskan akhlak mereka yang tidak lurus, oleh 
karena itu dia harus bersikap lemah lembut dan ramah terhadap mereka. 
g Di antara ciri-ciri orang yang memerintahkan yang makruf ialah penuh 
hikmah ketika berinteraksi dengan orang lain, mendakwahi orang lain dengan 
memakai terkadang anjuran, dan terkadang dengan ancaman. Dalam arti 
Mempermudah dan menggembirakan dan memberikan semangat untuk 
bertobat kepada orang-orang yang berbuat dosa. 
h Selanjutnya bagi para da'I atau yang menyeru kepada yang makruf dan 
yang melarang dari yang mungkar mengetahui dengan baik mengenai 
kemaslahatan yang di hasilkan oleh perintah dan larangannya atau keburukan 
yang di hasilkan dari hal tersebut. 
iKriteria selanjutnya bagi da’i adalah melakukan usahanya tersebut sesuai 
dengan kesanggupannya, dan tidak membebani orang lain apa yang mereka 
tidak sanggupi , karena Allah SWT. Telah membebani hamba-hamba-Nya 
sesuai dengan kesanggupan mereka dan tidak ada pembebanan di atas hal 
tersebut. 
Bukanlah suatu hal yang wajib untuk mendakwahkan atau menyampaikan 
perintah dan larangan ke setiap person/pribadi atau ke seluruh tempat akan tetapi 
hal tersebut di lakukan sesuai dengan kesanggupan, sebagaimana juga bukan 
suatu kewajiban merubah seluruh kemungkaran dengan satu cara saja, akan 
tetapi setiap orang merubah kemungkaran sesuai dengan kemampuannya , dalam 
14
hal ini Rasulullah saw. telah memberikan petunjuk mengenai hal tersebut dengan 
sabdanya: 
Barangsiapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, maka 
rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka dengan lidahnya, 
dan jika tidak mampu maka dengan hatinya, hal itu adalah selemah-lemahnya 
iman. 
BAB III 
PENUTUP 
KESIMPULAN 
Al-Quran sebagai sumber segala sumber pedoman menjadikannya inspirator 
yang sangat kental dalam setiap gerak pemikiran umat Islam. Dalam berbagai 
bidang masyarakat muslim yang relegius akan selalu merujuk kepada wahyu 
sebagai firman Tuhan yang disampaikan melaluinya nabi-NYA. 
Pendidikan merupakan salah satu sendi dalam beragama. Ajaran Islam bisa 
bertahan sampai saat ini salah satunya karena ada proses pendidikan disamping 
dakwah tentunya. Islam berkambang dan hidup mencapai masa keemasan (Islam 
Klasik) karena ada tradsisi ilmiyah, tradisi intelektual dengan semangat 
mengamban amanat suci menyebarkan ajaran Islam ke penjuru dunia. 
Dalam surat Al-Maidah ayat 67 mengandung unsur perintah untuk 
menyebarkan agama Islam sebagai pedoman hidup. Ayat inilah yang 
memberikan motivasi kepada nabi untuk menyampaikan risalah kenabian. Ada 
ungkapan “Sampaikan ajaran Islam ini walaupun satu ayat”. ( .(بلغوا عنى ولو اية 
Walaupun pada awalnya nabi merasa khawatir kepada kaum musyrikin Makkah 
namun karena ada dorongan dan perintah Tuhan (dan Tuhan telah memberikan 
jaminan keselamatan) maka nabi dengan keberanian menyampaikan risalah 
kenabian tersebut kepada umatnya. 
15
Dalam menyampaikan risalah tersebut Nabi Muhammad SAW., memperoleh 
pedoman yang sangat berharga yaitu berupa prinsip-prinsip dasar dalam metode 
menyampaikan materi ajaran Islam yang tercantum dalam surat An-Nahl ayat 
125. Ayat ini memuat tentang prinsip-prinsip berdakwah (mengajar, mendidik) 
yang terdiri dari Al-Hikmah (arif-bijaksana bersumber dari Al-Qur’an), 
Maudzoh Hasanah (perkataan yang baik, lemah lembut) dan Mujadalah (diskusi, 
dialog bila perlu berdebat). 
DAFTAR PUSTAKA 
Suparta, Mundzir. Hefni, Harjani. Metode Dakwah. (Jakarta : Kencana Media 
Group, 2009) 
Muhyiddin, Asep. Safei, Ahmad. Metode Pengembangan Dakwah. (Bandung 
: Pustaka Setia, 2002) 
file:///E:/penyebaran-faham-wahabi.html 
Lois Ma’luf, Munjid fi al-Lughoh wa A’lam. (Beirut: Dar Fikr.1986). 
Ibnu Mandzur, Lisan al-Arab, jilid VI. (Beirut: Dar Fikr,1990). 
Hasanuddin, SH., Hukum Dakwah. (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996). 
Hlm., 37 
Abdul Hamid al-Bilali. Fiqh al-Dakwah fi ingkar al-Mungkar. (Kuwait: Dar 
al-Dakwah, 1989). Hlm., 260 
file:///E:/METODE%20PEMBELAJARAN%20DAN%20PENGAJARAN 
%20DALAM%20SURAT%20AL-QUR% E2%80%99AN%20%C2%AB 
%20Mcdens13%27s%20Blog.htm 
Adabun Nabawi Hadits 101 
Ahmad, Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir. (Surabaya : Pustaka 
Progessif, 1997 cet. Ke-14) 
16

More Related Content

What's hot

HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'ATHUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'ATMutiara permatasari
 
PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5
PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5
PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5NavenAbsurd
 
SEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAW
SEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAWSEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAW
SEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAWIda Suryaningsih
 
Presentasi Agama - RIBA
Presentasi Agama - RIBAPresentasi Agama - RIBA
Presentasi Agama - RIBAAini29
 
Quran sunnah ijma' qiyas
Quran sunnah ijma' qiyasQuran sunnah ijma' qiyas
Quran sunnah ijma' qiyasMarhamah Saleh
 
Ilmu Mantiq (Tasawur dan Tashdiq)
Ilmu Mantiq (Tasawur dan Tashdiq)Ilmu Mantiq (Tasawur dan Tashdiq)
Ilmu Mantiq (Tasawur dan Tashdiq)Islamic Studies
 
Pendekatan islam dalam komunikasi interpersonal
Pendekatan islam dalam komunikasi interpersonalPendekatan islam dalam komunikasi interpersonal
Pendekatan islam dalam komunikasi interpersonalAre Matt
 
Slide sunnah dan bid ah
Slide sunnah dan bid ahSlide sunnah dan bid ah
Slide sunnah dan bid ahKesuma Wahida
 
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok Ajarannya
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok AjarannyaAhlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok Ajarannya
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok AjarannyaA Faiz
 
Ppt pondok pesantren
Ppt pondok pesantrenPpt pondok pesantren
Ppt pondok pesantrenabdusshofi
 
Silabus tarikh tasyri
Silabus tarikh tasyriSilabus tarikh tasyri
Silabus tarikh tasyriRatu Haika
 
islamic worldview 15 feb upload slideshare
islamic worldview 15 feb upload slideshareislamic worldview 15 feb upload slideshare
islamic worldview 15 feb upload slideshareSri Suwanti
 
Pengantar ilmu tafsir
Pengantar ilmu tafsirPengantar ilmu tafsir
Pengantar ilmu tafsiradinc_26
 
Beberapa pandangan aliran yang membahas tentang dosa besar
Beberapa pandangan aliran yang membahas tentang dosa besarBeberapa pandangan aliran yang membahas tentang dosa besar
Beberapa pandangan aliran yang membahas tentang dosa besarAmeliansep Ahmad
 
Perbandingan 3 ideologi dunia
Perbandingan 3 ideologi duniaPerbandingan 3 ideologi dunia
Perbandingan 3 ideologi duniaErwin Wahyu
 
Tasawuf amali dan falsafi
Tasawuf amali dan falsafiTasawuf amali dan falsafi
Tasawuf amali dan falsafiAbdul Fauzan
 
bab-3-kls-10-menjalani-hidup-penuh-manfaat-dengan-menghindari-berfoya-foya-ri...
bab-3-kls-10-menjalani-hidup-penuh-manfaat-dengan-menghindari-berfoya-foya-ri...bab-3-kls-10-menjalani-hidup-penuh-manfaat-dengan-menghindari-berfoya-foya-ri...
bab-3-kls-10-menjalani-hidup-penuh-manfaat-dengan-menghindari-berfoya-foya-ri...MukarobinspdMukarobi
 
Takhrij al hadith
Takhrij al hadithTakhrij al hadith
Takhrij al hadithwmkfirdaus
 

What's hot (20)

HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'ATHUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
 
PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5
PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5
PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5
 
SEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAW
SEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAWSEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAW
SEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAW
 
Presentasi Agama - RIBA
Presentasi Agama - RIBAPresentasi Agama - RIBA
Presentasi Agama - RIBA
 
Pengertian qawaid fiqhiyyah
Pengertian qawaid fiqhiyyahPengertian qawaid fiqhiyyah
Pengertian qawaid fiqhiyyah
 
Quran sunnah ijma' qiyas
Quran sunnah ijma' qiyasQuran sunnah ijma' qiyas
Quran sunnah ijma' qiyas
 
Ilmu Mantiq (Tasawur dan Tashdiq)
Ilmu Mantiq (Tasawur dan Tashdiq)Ilmu Mantiq (Tasawur dan Tashdiq)
Ilmu Mantiq (Tasawur dan Tashdiq)
 
Pendekatan islam dalam komunikasi interpersonal
Pendekatan islam dalam komunikasi interpersonalPendekatan islam dalam komunikasi interpersonal
Pendekatan islam dalam komunikasi interpersonal
 
Biografi al makmun
Biografi al makmunBiografi al makmun
Biografi al makmun
 
Slide sunnah dan bid ah
Slide sunnah dan bid ahSlide sunnah dan bid ah
Slide sunnah dan bid ah
 
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok Ajarannya
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok AjarannyaAhlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok Ajarannya
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok Ajarannya
 
Ppt pondok pesantren
Ppt pondok pesantrenPpt pondok pesantren
Ppt pondok pesantren
 
Silabus tarikh tasyri
Silabus tarikh tasyriSilabus tarikh tasyri
Silabus tarikh tasyri
 
islamic worldview 15 feb upload slideshare
islamic worldview 15 feb upload slideshareislamic worldview 15 feb upload slideshare
islamic worldview 15 feb upload slideshare
 
Pengantar ilmu tafsir
Pengantar ilmu tafsirPengantar ilmu tafsir
Pengantar ilmu tafsir
 
Beberapa pandangan aliran yang membahas tentang dosa besar
Beberapa pandangan aliran yang membahas tentang dosa besarBeberapa pandangan aliran yang membahas tentang dosa besar
Beberapa pandangan aliran yang membahas tentang dosa besar
 
Perbandingan 3 ideologi dunia
Perbandingan 3 ideologi duniaPerbandingan 3 ideologi dunia
Perbandingan 3 ideologi dunia
 
Tasawuf amali dan falsafi
Tasawuf amali dan falsafiTasawuf amali dan falsafi
Tasawuf amali dan falsafi
 
bab-3-kls-10-menjalani-hidup-penuh-manfaat-dengan-menghindari-berfoya-foya-ri...
bab-3-kls-10-menjalani-hidup-penuh-manfaat-dengan-menghindari-berfoya-foya-ri...bab-3-kls-10-menjalani-hidup-penuh-manfaat-dengan-menghindari-berfoya-foya-ri...
bab-3-kls-10-menjalani-hidup-penuh-manfaat-dengan-menghindari-berfoya-foya-ri...
 
Takhrij al hadith
Takhrij al hadithTakhrij al hadith
Takhrij al hadith
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Pemikiran hukum islam
Pemikiran hukum islamPemikiran hukum islam
Pemikiran hukum islam
 
คนิด
คนิดคนิด
คนิด
 
презентация кредиты+бутылка
презентация кредиты+бутылкапрезентация кредиты+бутылка
презентация кредиты+бутылка
 
EduLink - your gateway to sharing school information
EduLink - your gateway to sharing school informationEduLink - your gateway to sharing school information
EduLink - your gateway to sharing school information
 
INTERPERSONAL ATTRACTION : FRIENDSHIP AND LOVE
INTERPERSONAL ATTRACTION : FRIENDSHIP AND LOVEINTERPERSONAL ATTRACTION : FRIENDSHIP AND LOVE
INTERPERSONAL ATTRACTION : FRIENDSHIP AND LOVE
 
อังกิด
อังกิดอังกิด
อังกิด
 
UTS Advertising
UTS AdvertisingUTS Advertising
UTS Advertising
 
オンラインコミュニケーション講座資料@2016年5月29日かさこ塾フェスタ
オンラインコミュニケーション講座資料@2016年5月29日かさこ塾フェスタオンラインコミュニケーション講座資料@2016年5月29日かさこ塾フェスタ
オンラインコミュニケーション講座資料@2016年5月29日かさこ塾フェスタ
 
สังคม
สังคมสังคม
สังคม
 
Moral projek
Moral projekMoral projek
Moral projek
 
Bab i, ii, iii
Bab i, ii, iiiBab i, ii, iii
Bab i, ii, iii
 
Bahasa indonesia atau tpki
Bahasa indonesia atau tpkiBahasa indonesia atau tpki
Bahasa indonesia atau tpki
 
1 paket 1 sejarah penyiaran -anwari,s.sos.,m.si
1 paket 1 sejarah penyiaran -anwari,s.sos.,m.si1 paket 1 sejarah penyiaran -anwari,s.sos.,m.si
1 paket 1 sejarah penyiaran -anwari,s.sos.,m.si
 
เคมี
เคมีเคมี
เคมี
 
Pedoman beasiswa-bbp-ppa-2014
Pedoman beasiswa-bbp-ppa-2014Pedoman beasiswa-bbp-ppa-2014
Pedoman beasiswa-bbp-ppa-2014
 
Makalah shi
Makalah shiMakalah shi
Makalah shi
 
PPT belum jadi
PPT belum jadiPPT belum jadi
PPT belum jadi
 
Tugas gendeng
Tugas gendengTugas gendeng
Tugas gendeng
 
ชีวะ
ชีวะชีวะ
ชีวะ
 
Iman malik lahir pada tahun 93
Iman malik lahir pada tahun 93Iman malik lahir pada tahun 93
Iman malik lahir pada tahun 93
 

Similar to Pengertian dakwah

Tabligh, dakwah, dan khutbah
Tabligh, dakwah, dan khutbahTabligh, dakwah, dan khutbah
Tabligh, dakwah, dan khutbahMuhammad Ananta
 
Tafsir surat al maa’uun dan al 'ashr
Tafsir surat al maa’uun dan al 'ashrTafsir surat al maa’uun dan al 'ashr
Tafsir surat al maa’uun dan al 'ashrRizal Fuadi Muhammad
 
Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)
Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)
Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)BahRum Subagia
 
URGENSI MAU’IZAH DALAM PENDIDIKAN PPT.pptx
URGENSI MAU’IZAH DALAM PENDIDIKAN PPT.pptxURGENSI MAU’IZAH DALAM PENDIDIKAN PPT.pptx
URGENSI MAU’IZAH DALAM PENDIDIKAN PPT.pptxBangNasir
 
tugas dakwah muslim
 tugas dakwah muslim tugas dakwah muslim
tugas dakwah muslimFarichah Riha
 
2 islam agama rahmatan lil alamin
2 islam agama rahmatan lil alamin2 islam agama rahmatan lil alamin
2 islam agama rahmatan lil alaminayub99
 
pengajian islam
pengajian islampengajian islam
pengajian islamSoFfAeHa
 
Qurdist 7 semester 2 problematika dakwah
Qurdist 7 semester 2 problematika dakwahQurdist 7 semester 2 problematika dakwah
Qurdist 7 semester 2 problematika dakwahTatik Suwartinah
 
Tujuan dan dasar hukum dakwah
Tujuan dan dasar hukum dakwahTujuan dan dasar hukum dakwah
Tujuan dan dasar hukum dakwahRomi Alfariz
 
PPT_Prinsip_prinsip_Dakwah MK Dakwah Muhammadiyah.pptx
PPT_Prinsip_prinsip_Dakwah  MK Dakwah Muhammadiyah.pptxPPT_Prinsip_prinsip_Dakwah  MK Dakwah Muhammadiyah.pptx
PPT_Prinsip_prinsip_Dakwah MK Dakwah Muhammadiyah.pptxMuhammadTohir14
 
Dakwah khotbah tabligh
Dakwah khotbah tablighDakwah khotbah tabligh
Dakwah khotbah tablighRieka Haris
 
Bertutur santun dalam islam
Bertutur santun dalam islamBertutur santun dalam islam
Bertutur santun dalam islamyuniarkowahyu
 
Macam-macam Qaulan
Macam-macam QaulanMacam-macam Qaulan
Macam-macam QaulanRatih Aini
 

Similar to Pengertian dakwah (20)

Revisi pid klmpk 2
Revisi pid klmpk 2Revisi pid klmpk 2
Revisi pid klmpk 2
 
Tabligh, dakwah, dan khutbah
Tabligh, dakwah, dan khutbahTabligh, dakwah, dan khutbah
Tabligh, dakwah, dan khutbah
 
Tafsir surat al maa’uun dan al 'ashr
Tafsir surat al maa’uun dan al 'ashrTafsir surat al maa’uun dan al 'ashr
Tafsir surat al maa’uun dan al 'ashr
 
Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)
Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)
Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)
 
URGENSI MAU’IZAH DALAM PENDIDIKAN PPT.pptx
URGENSI MAU’IZAH DALAM PENDIDIKAN PPT.pptxURGENSI MAU’IZAH DALAM PENDIDIKAN PPT.pptx
URGENSI MAU’IZAH DALAM PENDIDIKAN PPT.pptx
 
Da'wah dan methodenya
Da'wah dan methodenyaDa'wah dan methodenya
Da'wah dan methodenya
 
Khutbah,tabligh,dakwah.
Khutbah,tabligh,dakwah.Khutbah,tabligh,dakwah.
Khutbah,tabligh,dakwah.
 
tugas dakwah muslim
 tugas dakwah muslim tugas dakwah muslim
tugas dakwah muslim
 
Revisi pid klmpk 5
Revisi pid klmpk 5Revisi pid klmpk 5
Revisi pid klmpk 5
 
2 islam agama rahmatan lil alamin
2 islam agama rahmatan lil alamin2 islam agama rahmatan lil alamin
2 islam agama rahmatan lil alamin
 
pengajian islam
pengajian islampengajian islam
pengajian islam
 
Qurdist 7 semester 2 problematika dakwah
Qurdist 7 semester 2 problematika dakwahQurdist 7 semester 2 problematika dakwah
Qurdist 7 semester 2 problematika dakwah
 
Tujuan dan dasar hukum dakwah
Tujuan dan dasar hukum dakwahTujuan dan dasar hukum dakwah
Tujuan dan dasar hukum dakwah
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Fiqh Dakwah PPT
Fiqh Dakwah PPTFiqh Dakwah PPT
Fiqh Dakwah PPT
 
PPT_Prinsip_prinsip_Dakwah MK Dakwah Muhammadiyah.pptx
PPT_Prinsip_prinsip_Dakwah  MK Dakwah Muhammadiyah.pptxPPT_Prinsip_prinsip_Dakwah  MK Dakwah Muhammadiyah.pptx
PPT_Prinsip_prinsip_Dakwah MK Dakwah Muhammadiyah.pptx
 
Dakwah khotbah tabligh
Dakwah khotbah tablighDakwah khotbah tabligh
Dakwah khotbah tabligh
 
Bertutur santun dalam islam
Bertutur santun dalam islamBertutur santun dalam islam
Bertutur santun dalam islam
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Macam-macam Qaulan
Macam-macam QaulanMacam-macam Qaulan
Macam-macam Qaulan
 

More from Nur Alfiyatur Rochmah

tugas Metode Penelitian Kuantitatif I
tugas Metode Penelitian Kuantitatif Itugas Metode Penelitian Kuantitatif I
tugas Metode Penelitian Kuantitatif INur Alfiyatur Rochmah
 
Kegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganKegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganNur Alfiyatur Rochmah
 
Surat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Surat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganSurat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Surat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganNur Alfiyatur Rochmah
 
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganKurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganNur Alfiyatur Rochmah
 
Program kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Program kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganProgram kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Program kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganNur Alfiyatur Rochmah
 
Biodata Guru TK Darul Rohmah Laren Lamongan
Biodata Guru TK Darul Rohmah Laren LamonganBiodata Guru TK Darul Rohmah Laren Lamongan
Biodata Guru TK Darul Rohmah Laren LamonganNur Alfiyatur Rochmah
 
Data Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Data Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganData Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Data Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganNur Alfiyatur Rochmah
 
Untuk para audience KOMUNIKASI MASSA
Untuk para audience KOMUNIKASI MASSAUntuk para audience KOMUNIKASI MASSA
Untuk para audience KOMUNIKASI MASSANur Alfiyatur Rochmah
 
PPT komunikasi massa KONSEP audience
PPT komunikasi massa KONSEP audiencePPT komunikasi massa KONSEP audience
PPT komunikasi massa KONSEP audienceNur Alfiyatur Rochmah
 

More from Nur Alfiyatur Rochmah (20)

LPJ Beasiswa Pemkab Lamongan 2016
LPJ Beasiswa Pemkab Lamongan 2016LPJ Beasiswa Pemkab Lamongan 2016
LPJ Beasiswa Pemkab Lamongan 2016
 
Etikan dan Hukum dalam Media
Etikan dan Hukum dalam MediaEtikan dan Hukum dalam Media
Etikan dan Hukum dalam Media
 
Sejarah Desain Grafis
Sejarah Desain Grafis Sejarah Desain Grafis
Sejarah Desain Grafis
 
tugas Metode Penelitian Kuantitatif I
tugas Metode Penelitian Kuantitatif Itugas Metode Penelitian Kuantitatif I
tugas Metode Penelitian Kuantitatif I
 
Lampiran untuk program kerja 2014
Lampiran untuk program kerja 2014Lampiran untuk program kerja 2014
Lampiran untuk program kerja 2014
 
Kegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganKegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
 
Surat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Surat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganSurat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Surat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
 
Usulan penetapan inpassing
Usulan penetapan inpassingUsulan penetapan inpassing
Usulan penetapan inpassing
 
Lampiran surat keputusan (p)
Lampiran surat keputusan (p)Lampiran surat keputusan (p)
Lampiran surat keputusan (p)
 
Data verval
Data vervalData verval
Data verval
 
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganKurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
 
Program kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Program kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganProgram kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Program kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
 
Biodata Guru TK Darul Rohmah Laren Lamongan
Biodata Guru TK Darul Rohmah Laren LamonganBiodata Guru TK Darul Rohmah Laren Lamongan
Biodata Guru TK Darul Rohmah Laren Lamongan
 
Data Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Data Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganData Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Data Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
 
Macam macam definisi
Macam macam definisiMacam macam definisi
Macam macam definisi
 
Pernyataan dan proposisi
Pernyataan dan proposisiPernyataan dan proposisi
Pernyataan dan proposisi
 
Macam definisi
 Macam definisi Macam definisi
Macam definisi
 
Untuk para audience KOMUNIKASI MASSA
Untuk para audience KOMUNIKASI MASSAUntuk para audience KOMUNIKASI MASSA
Untuk para audience KOMUNIKASI MASSA
 
PPT komunikasi massa KONSEP audience
PPT komunikasi massa KONSEP audiencePPT komunikasi massa KONSEP audience
PPT komunikasi massa KONSEP audience
 
Konsep audience
Konsep audienceKonsep audience
Konsep audience
 

Recently uploaded

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 

Recently uploaded (20)

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 

Pengertian dakwah

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A LATAR BELAKANG Islam sebagai agama Allah merupakan manhaj al-hayat atau way of life., acuan dan kerangka tata nilai kehidupan. Oleh karena itu, ketika komunitas muslim berfungsi sebagai sebuah komunitas yang ditegakkan diatas sendi-sendi moral Iman, Islam dan Taqwa serta dapat direalisasikan dan dipahami secara utuh dan padu merupakan suatu komunitas yang tidak eksklusif karena bertindak sebagai “al-umma al-wasatan” yaitu sebagai teladan ditengah arus kehidupan yang serba kompleks, penuh dengan dinamika perubahan, tantangan dan pilihan-pilihan yang terkadang sangat dilematis. Dalam menyampaikan hadist-hadist tentang berdakwa atau tata cara berdakwa, ada beberapa strategi yang harus di lakukan mengenai sasaran-sasaran dakwah. di antaranya metode-metode mauidhoh hasanah, metode ta’lim dan taqdim, metode hikayah dan metode khal. Dan yang akan kita bahas kali ini adalah metode hikayah, yaitu suatu metode yang isinya tentang cerita-cerita yang bisa menjadi contoh bagi kita agar kita bersikap atau meniru cara-cara penyampaian yang di lakukan oleh Rasulullah SAW. BRUMUSAN MASALAH 1 Apa definisi mau’idhoh hasanah dalam metode dakwah? 2 Apa maksud dari mau’idhoh hasanah dalam bentuk pendidikan? 3 Bagaimana variasi metode dan sarana dalam berdakwah pada zaman sekarang? 4 Bagaimana kriteria Da’i ideal? CTUJUAN 1 Mengetahui definisi mau’idhoh hasanah dalam metode dakwah 2 Memahami maksud dari mau’idhoh hasanah dalam bentuk pendidikan 3 Mengetahui bagaimana sarana dan metode dakwah zaman sekarang 4 Mengetahui kriteria-kriteria da’i ideal 1
  • 2. BAB I PEMBAHASAN A DEFINISI MAU’IDHOH HASANAH SEBAGAI METODE DAKWAH 1 Pengertian Dakwah Ditinjau dari segi etimologis (bahasa) nya, kata Dakwah mencakup segala kegiatan (aktivitas) amar ma’ruf nahi munkar. Yaitu segala aktifitas yang dilakukan seseorang dengan tujuan mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran1. Makna ini tidak menunjukkan makna Dakwah secara luas. Adapun amar ma’ruf nahi munkar adalah upaya internal untuk mengikuti Islam oleh kaum Muslim sendiri. Hal itu bertujuan agar umat Islam tetap dapat menempuh jalan Agama Islam dan tidak menyimpang dari jalan yang lurus. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tugas para pelaku amar ma’ruf nahi mungkar adalah sebagai penjaga Syariat dan pelindung Undang-undang. Sedangkan tugas para juru dakwah hidup di pos “pencidukan”. Sasaran mereka adalah orang-orang non Muslim yang sedang bingung tersesat dan gelisah. 2 Pengertian Mau’idhoh Hasanah Secara bahasa Mauidhoh hasanah terdiri dari dua kata yaitu mauidhoh dan hasanah. Kata mauidhoh berasal dari kata wa’adza ya’idzu wa’dzan ‘idzatan berarti nasihat, bimbingan, pendidikan dan peringatan2. Sementara hasanah merupakan kebalikan dari sayyi’ah yang artinya kebaikan lawannya kejelekan. Adapun pengertian secara istilah, ada beberapa pendapat antara lain ; a Menurut Imam Abdullah bin Ahmad an-Nasafi yang dikutip H. Hasanuddin adalah sebagai berikut : والموعظة الحسنة وهي التى ل يخفى عليهم انك تناصحهم بها وتقصد ماينفعهم فيها او بالقران 1 file:///E:/penyebaran-faham-wahabi.html 2 Lois Ma’luf, Munjid fi al-Lughoh wa A’lam. (Beirut: Dar Fikr.1986). hlm., 907, Ibnu Mandzur, Lisan al-Arab, jilid VI. (Beirut: Dar Fikr,1990). Hlm., 466 2
  • 3. “Al-mau’idhoh hasanah adalah (perkataan-perkataan) yang tidak tersembunyi bagi mereka, bahwa engkau memberikan nasihat dan menghendaki manfaat kepada merekan atau dengan Al-Qur’an”3. b Menurut Abd. Hamid al-Bilali al-Mau’idhoh al-Hasanah merupakan salah satu manhaj (metode) dalam dakwah untuk mengajak ke jalan Allah dengan memberikan nasihat atau membimbing dengan lemah lembut agar mereka mau berbuat baik4. Mau’idhoh hasanah dapatlah diartikan sebagai ungkapan yang mengandung unsur bimbingan, pendidikan, pengajaran, kisah-kisah, berita gembira, peringatan, pesan-pesan positif (wasiat) yang bisa dijadikan pedoman dalam kehidupan agar mendapatkan keselamatan didunia dan akhirat. Ibnu Katsir menafsiri Al-mauidzah hasanah sebagai pemberian peringatan kepada manusia, mencegah dan menjauhi larangan sehingga dengan proses ini mereka akan mengingat kepada Allah. Ibnu Katsir menulis sebagai berikut: والموعظة الحسنة أي بما فيه من الزواجر والوقائع بالناس ذكرهم بها ليحذروا بأس ا تعالى At-Thobari mengartikan mauidzah hasanah dengan “Al-ibr al-jamilah” yaitu perumpamaan yang indah bersal dari kitab Allah sebagai hujjah, argumentasi dalam proses penyampaian. Pengajaran yang baik mengandung nilai-nilai kebermanfaatan bagi kehidupan para siswa. Mauidzah hasanah sebagai prinsip dasar melekat pada setiap da’i (guru, ustadz, mubaligh) sehingga penyampaian kepada para siswa lebih berkesan. Siswa tidak merasa digurui walaupun sebenarnya sedang terjadi penstranferan nilai. Al-Imam Jalaludin Asy-Syuyuti dan Jalaludin Mahali mengidentikan kata “Al-Mauidah” itu dengan kalimat مواعظه أو القول الرقيق artinya perkataan 3 Hasanuddin, SH., Hukum Dakwah. (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996). Hlm., 37 4 Abdul Hamid al-Bilali. Fiqh al-Dakwah fi ingkar al-Mungkar. (Kuwait: Dar al-Dakwah, 1989). Hlm., 260 3
  • 4. yang lembut. Pengajaran yang baik berarti disampaikan melalui perkataan yang lembut diikuti dengan perilaku hasanah sehingga kalimat tersebut bermakna lemah lembut baik lagi baik5. Rosulullah SAW., bersabda6 : عن ابن مسعود رضي ا عنه قال : كان النبي صلى ا عليه وسلم, يتخولنا بالموعظة في اليام كراهة السامة علينا روه البخاري Hadits tersebut bermakna bahwa “Dari Ibnu Mas’ud R.A., berkata : ”bahwa Nabi SAW., ketika memberikan mau’idhoh (nasihat) selalu variatif supaya tidak membosankan kita”.” (HR. Bukhori). Dari hadits diatas dapat dimengerti bahwa Nabi Muhammad SAW., selalu memberikan mau’dhoh kepada umatnya tanpa adanya rasa bosan baik dari Rosulullah SAW., maupun dari umat-Nya yang menerima mau’idhoh tersebut. Jika diumpakan mau’idhoh (nasihat atau pengajaran) yang Beliau berikan bagaikan obat bagi orang yang sakit, dan dapat menyenangkan hati bagi siapa saja yang mendengarnya. BPENGAPLIKASIAN MAU’IDHOH HASANAH DALAM KEGIATAN DAKWAH Islam merupakan agama universal yang mengatur segala sisi kehidupan manusia. Kehidupan berbangsa, bertetangga, kehidupan pribadi, tindak pidana dan perdata dan hukum yang lainnya. Tak terkecuali dalam berdakwah. Allah telah mengajari umatnya dalam metode dakwah. Dia menunjukkan metode dakwah sesuai dengan kedudukan manusia. Allah berfirman: ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالّتِي هِيَ .....أَحْسَنُ 5 file:///E:/METODE%20PEMBELAJARAN%20DAN%20PENGAJARAN%20DALAM %20SURAT%20AL-QUR% E2%80%99AN%20%C2%AB%20Mcdens13%27s%20Blog.htm 6 Adabun Nabawi Hadits 101 4
  • 5. “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (An Nahl: 125) Dalam ayat ini Allah menjelaskan tiga metode dakwah yang selayaknya ditempuh oleh setiap da’i. ; Hikmah ; Maui’dhoh Hasanah ; Jidal billati hiya ahsan Namun yang lebih ditekankan dalam hal ini adalah metode Mau’idhoh Hasanah. Dari beberapa definisi di atas, mau’idhoh hasanah tersebut bisa diklasifikasikan dalam beberapa bentuk7, yakni : a( Nasihat atau petuah b( Bimbingan, pengajaran (pendidikan) c( Kisah-kisah d( Kabar gembira dan peringatan e( Wasiat (pesan-pesan positif) Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa Mau’idhoh hasanah akan mengandung arti kata-kata yang masuk ke dalam kalbu dengan penuh kasih sayang dan ke dalam perasaan dengan penuh kelembutan, tidak membongkar atau membeberkan kesalahan orang lain sebab kelemah-lembutan dalam menasihati sering kali dapat meluluhkan hati yang keras dan menjinakkan kalbu yang liar, ia lebih mudah melahirkan kebaikan dari pada larangan dan ancaman. Dalam pembahasan ini akan lebih menekankan mau’idhoh hasanah dalam arti bimbingan, pengajaran (pendidikan). 1( Mau’idhoh Hasanah dalam Bentuk Bimbingan dan Pengajaran 7 Suparta, Mundzir. Hefni, Harjani. Metode Dakwah. (Jakarta : Kencana Media Group, 2009)., hlm. 16 5
  • 6. Metode pembelajaran dan mengajar dalam Islam tidak terlepas dari sumber pokok ajaran yaitu Al-Qur’an. Al-Qur’an sebagai tuntunan dan pedoman bagi umat telah memberikan garis-garis besar mengenai pendidikan terutama tentang metode pembelajaran dan metode mengajar. Di bawah ini dikemukakan beberapa ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan metode pembelajaran dan mengajar dalam presfektif Al-Qur’an terutama dalam Surat Al-Maidah ayat 67 dan Surat An-Nahl ayat 1258. Surat Al-Maidah ayat 67 يَاأَيّهَا الرّسُولُ ب لّغْ م ا أ نْزِلَ إ لَيْكَ م نْ ر بّكَ وَ إِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلّغْتَ رِسَالَتَهُ وَاللّهُ (يَعْصِمُكَ مِنَ النّاسِ إِنّ اللّهَ ل ي هْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ ( 67 “Hai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir” Tersirat dalam Surat Al-Maidah ini mengandung makna bahwa menyampaikan risalah itu merupakan perintah Tuhan. Allah memerintahkan Nabi untuk menyampaikan risalah kenabian kepada umatnya jika tidak maka Nabi termasuk orang yang tidak menyampaikan amanat. Peringatan Allah kepada Nabi mengakibatkan Beliau sangat ketakutan sehingga dada nabi terasa sesak, saking beratnya tugas ini. Kata-kata “baligh” dalam bahasa Arab itu merupakan pernyataan yang sangat jelas apalagi bentuknya fi’il “amr”. Dalam tafsir Al-Jalalin lafadz “baligh” terselip kandungan جميع (seluruhnya). Berarti nabi harus menyampaikan secara keseluruhan yang telah diterima dari Allah SWT. Tidak boleh ada yang disembunyikan sedikitpun dari Nabi ( ول تكتم شيئا منه ). Dalam Tafsir Ibnu Katsir juga dijelaskan bahwa makna “baligh” dalam surat Al-Maidah merupakan 8 Log. Cit., Mcdens13's Blog.htm 6
  • 7. fiil amr yang terkandung makna untuk menyampaikan seluruh yang diterima dari Allah SWT. Dengan melalui prinsip maud’idhoh hasanah dapat memberikan pendidikan yang menyentuh, meresap dalam kalbu. Ada banyak pertimbangan (multi approach) agar penyampaian materi bisa diterima oleh peserta didik diantaranya9: a( Pendekatan Relegius, yang menekankan bahwa manusia adalah makhluk relegius dengan bakat-bakat keagamaan. Metode pendidikan Islam harus merujuk pada sumber ajaran Islam yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadits. b( Dasar Biologis, pertumbuhan jasmani memegang peranan yang sangat penting dalam proses pendidikan. c( Dasar Psikologis, metode pendidikan Islam bisa effektif dan efesien bila didasarkan pada perkembangan psikis meliputi motivasi, emosi, minat, sikap, keinginan, kesediaan, bakat-bakat dan kecakapan akal intelektual. d( Dasar Sosiologis, pendekatan social interaksi antar objek, subjek dengan objek sehingga memberikan dampak positif bagi keduanya. e( Terdapat beberapa pelajaran penting yang harus di ketahui oleh semua orang yang beriman, mengenai keteladanan Rasulullah SAW., dalam menggunakan metodelogi pengajaran di antaranya10: 1( Metode Graduasi (Al-Tadarruj) : metode ini merupakan metode Al-Qur’an dalam membina masyarakat. Demikian pula dalam menanamkan aqidah, dakwah dan pengajaran ini di sampaikan secara bertahap dan memerlukan tahap matang dan di sesuaikan dengan kemampuan daya tangkap masyarakat atau tingkatan pengertian mereka. Namun tampaknya metode ini dalam pendidikan Nabi SAW. Bukan karena secara graduasi melainkan juga merupakan kebijaksanaan Nabi SAW. Sendiri dalam pendidikan, hal ini di harapkan oleh peserta didik mengerti dan segera di laksanakan. 9 Log. Cit., Mcdens13's Blog.htm 10 file:///E:/metode-dakwah-metode-hikayah-hadits.html 7
  • 8. 2( Materi dakwah dan pengajaran pokok yang di sampaikan adalah mengenai keimanan, setelah itu Rasulullah SAW. Menuntun mengucapkan kalimat syahadat. 3( Setelah masyarakat beriman barulah rasulullah memberikan konsekuensi syahadat bahwa syahadat itu mewajibkan sholat lima waktu sehari semalam, kesadaran menunaikan ibadah menjadi bukti kebenaran mereka kepada Allah SWT. 4( Tahap berikutnya pemberitahuan kewajiban menbayar zakat hartanya, di mana hal itu merupakan kesadaran bentuk rasa tanggung jawab sosialdan itu menjadi bukti kebenaran islam. 5( Hadist tersebut mengandung pengertian bahwa para guru tidak boleh memaksa anak didiknya dan menyesuaikan dengan kemampuan pola piker mereka. Pendidikan adalah usaha untuk membentuk kepribadian dengan metode yang benar. Rasulullah SAW., telah bersungguh-sungguh mendidik sahabat dan generasi muslim, hingga mereka memiliki kesempurnaan Akhlak. Sebagai seorang guru muballigh di dalam mnegajar atau berdakwa harus menyesuaikan dengan kemampuan daya tangkap masyarakat yang di hadapinya dengan menggunakan bahasa, istilah yang di mengerti, janganlah sekali-kali memaksakan apa yang mereka tidak mampu dan mengikuti contoh yang di berikan oleh nabi. Sebagai mana firman Allah dalam surat Al-Ahzab : 21. “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”. (QS. Al-Ahzab : 21). C(PENERAPAN HADITS NABI SAW. DI ATAS DALAM PENYAMPAIAN DAKWAH ZAMAN SEKARANG 8
  • 9. Kata kunci yang dapat diambil dari hadits Nabi SAW. di atas adalah terletak pada kata يتخولنا yang berarti “variatif atau variasi”. Variasi disini berarti bahwa Nabi SAW., dalam dakwah-Nya menggunakan metode ataupun sarana dakwah dengan cara yang bervariasi begitu pula pesan-pesan yang Beliau sampaikan. Hal ini bertujuan untuk menghindari kebosanan dari objek dakwah Beliau. Di zaman sekarang pun banyak da’i yang menggunakan berbagai macam cara dan metode dakwah yang bermacam dan berbeda satu sama lain. Namun, pada hakekatnya metode dan sarana untuk berdakwah sangat banyak dan luas atau bahkan mungkin tidak akan ada batasnya. Sebab semua yang bisa dikerjakan oleh manusia dan apa yang ada di muka bumi ini selagi tidak berbenturan dengan doktrin Islam, maka hal itu boleh dijadikan sebagai metode dan sarana untuk berdakwah. Ketentuan ini, apabila dakwah itu sendiri tidak diartikan dengan makna yang sempit, seperti yang telah diyakini oleh sebagian kalangan komunitas muslim. Dengan menggembar-gemborkan dakwah harus secara formalitas, seperti berpakaian gamis, kopiyah menempel di atas kepala, dengan jenggot menghelai panjang, tasbih menggayut ditangan kanan dan keliling berjalan kaki door to door. Diantara metode tersebut seperti ngobrol-ngobrol di kafe, diskusi lintas agama, kunsultasi via alat komunikasi, mengadakan arisan bersama, rihlah ilmiyah dan lain sebagainya adalah termasuk metode berdakwah jika di dalamnya terdapatnya unsur ajakan kepada yang hak dan memperingatkan akan yang bathil. Begitu juga dunia kesenian, kebudayaan, pariwisata, entertainemen dengan segala pernak-perniknya, termasuk sarana untuk berdakwah, menurut pemahaman dakwah dalam makna yang luas sebagaimana dalam arti terminologi di atas. Sejalan dengan perkembangan akselerasi dari teknologi komunikasi dan informasi sebagai bagian dari perkembangan kehidupan manusia, penggunaan media dakwah juga mengalami perkembangan. Perkembangan teknologi tersebut menuntut semua pihak untuk senantiasa kreatif, inovatif dan bijak dalam memanfaatkan teknologi dimaksud guna kemaslahatan umat manusia. 9
  • 10. Media dakwah yang pada awalnya lebih banyak menggunakan media tradisional, berkembang menjadi lebih banyak variasinya dengan menggunakan sentuhan-sentuhan teknologi media massa modern; baik dengan media cetak yang variatif (buku, koran, majalah, tabloit, dan lain-lain) maupun dengan media elektronik yang variatif pula (radio, televisi, film, VCD, internet dan lain sebagainya). Diantara variasi metode atau sarana yang dapat dilakukan pada proses dakwah yakni : ; Internet Sebagai Sarana Dakwah Pada zaman globalisasi perkembangan IPTEK pun melejit mengikuti perkembangan zaman yang semakin modern. Hadirnya akses internet merupakan media yang tidak bisa dihindari karena sudah menjadi peradaban baru dalam dunia informasi dan komunikasi tingkat global. Dengan adanya akses internet, maka sangat banyak informasi yang dapat dan layak diakses oleh masyarakat internasional, baik untuk kepentingan pribadi, pendidikan, bisnis dan lain-lain. Dimana munculnya jaringan internet dianggap sebagai sebuah revolusi dalam dunia komunikasi dan informasi. Dakwah melalui jaringan internet dinilai sangat efektif dan potensial dengan berbagai alasan, diantaranya, pertama, mampu menembus batas ruang dan waktu dalam sekejap dengan biaya dan energi yang relatif terjangkau, kedua, pengguna jasa internet setiap tahunnya meningkat drastis, ini berarti berpengaruh pula pada jumlah penyerap misi dakwah. Ketiga, para pakar dan ulama yang berada dibalik media dakwah via internet bisa lebih konsentrasi dalam menyikapi setiap wacana dan peristiwa yang menuntut status hukum syar’i. Keempat, dakwah melalui internet telah menjadi salah satu pilihan masyarakat. Berbagai situs mereka bebas memilih materi dakwah yang mereka sukai, dengan demikian pemaksaaan kehendak bisa dihindari, kelima cara penyampaian yang variatif telah membuat dakwah Islamiyah via internet bisa menjangkau segmen yang luas. Perlu diingat bahwa keefektifan media ini juga sangat tergantung pad ummat Islam itu sendiri. Artinya kecakapan dan keikhlasan mereka dalam berdakwah via internet, serta kesungguhan mereka dalam meredam segala bentuk 10
  • 11. perpecahan dan perselisihan intern dalam ummat Islam sangat berpengaruh dalam sukses tidaknya misi suci ini. Untuk itulah diantara kewajiban para pemimpin aliran-aliran dalam Islam agar berusaha semaksimal mungkin untuk dapat merukunkan dan meminimalisisir titik perbedaan dan berusaha mengedepankan titik persamaan. ; Televisi Sebagai Media Dakwah Islam Televisi elektronik yang muncul pertama kalinya untuk umum pada akhir 1930-an di Amerika, merupakan media massa yang pesat perkembangannya dan memiliki berbagai kelebihan dibandingkan dengan media lain. Para aktifis dakwah Islam dengan melihat berbagai kelebihan media televisi merasa tergugah untuk mempergunakan media audio-visual ini sebagai sarana atau alat untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah. Televisi sebagai media dakwah merupakan suatu penerapan dan pemanfaatan teknologi modern dalam aktifitas dakwah. Dengan pemanfaatan televisi ini, diharapkan seluruh pesan-pesan dakwah dapat mencapai sasaran (tujuan) secara lebih optimal, baik kuantitatif maupun kualitatif. Dakwah melalui televisi ini banyak memperoleh keuntungan dibanding dengan mempergunakan media-media dakwah lainnya, diantaranya : a8 Dakwah melalui media televisi dapat disampaikan kepada masyarakat melalui suara (audio) dan gambar (visual) yang dapat di dengar dan dilihat oleh pemirsa. b8 Dari segi kalayak (Mad’u), televisi dapat menjangkau jutaan pemirsa di seluruh penjuru tanah air bahkan luar negeri, sehingga dakwah lebih efektif dan efisien. c8 Efek kultural televisi lebih besar dibandingkan media lain, khususnya bagi pembentukan perilaku prososial dan anti sosial anak-anak. Menurut identifikasi Asmuni Syukir, meskipun kelebihan-kelebihan televisi itu sangat menonjol, bukan berarti televisi paling baik untuk dijadikan sebagai media dakwah. Sebab seperti media-media yang lain, televisi juga memiliki beberapa kelemahan, diantaranya : a8 Siaran televisi hanya dapat sekali di dengar dan dilihat (tidak dapat diulang) kecuali dari pusat pemancarnya (studio televisi). 11
  • 12. b8 Terikat oleh pusat pemancarnya dan waktu siaran. Artinya siaran televisi tidak setiap saat dapat dilihat dan didengar menurut kehendak obyek dakwah. c8 Terlalu peka akan gangguan sekitar, baik bersifat alami maupun teknis. d8 Sukar dijangkau oleh masyarakat, karena televisi relatif mahal harganya dibandingkan radio. Akan tetapi kelemahan ini nampaknya dapat ditunjang adanya kebiasaan masyarakat menonton televisi, walaupun mereka tidak memiliki. e8 Kadang-kadang masyarakat dalam menonton hanya sebagai pelepas lelah (hiburan), sehingga di lain hiburan mereka tidak senang. Selain itu biaya produksi untuk acara-acara di televisi relatif lebih mahal dibandingkan dengan menggunakan media lainnya, sementara ketertarikan pemasang iklan untuk program-program dakwah juga masih minim; selain itu juga penyampaian dakwah melalui media televisi memerlukan keahlian khusus yang tidak semua da’i atau mubaligh dapat melakukan dakwah melalui media ini. D8 KRITERIA DA’I YANG IDEAL Karakter atau ciri-ciri orang yang memerintahkan yang makruf dan melarang yang mungkar , sekalipun Rasulullah saw. sering mendapatkan penolakan dan kebosanan dari sebagian orang, akan tetapi mayoritas dari mereka menerima nasihat Rasulullah saw. dan mereka berubah dari orang yang sering berbuat kemungkaran ke perbuatan yang makruf, dari perbuatan yang salah ke hal yang benar. Rahasia keberhasilan Rasulullah SAW. dalam berdakwah ialah karena Rasulullah saw. menghiasi dirinya dengan sifat-sifat yang agung dan mulia yang tercermin dalam interaksi beliau saw. bersama dengan orang lain, dan hal ini sangat perlu di perhatikan oleh para da'I kebenaran yaitu menghiasi dirinya dengan sifat-sifat tersebut dalam memerintahkan yang makruf, melarang yang mungkar atau dalam berdakwah, dan diantara sifat-sifat atau karakter tersebut yang di kutip dari sejarah Rasulullah saw. secara global ialah: mempunyai ilmu 12
  • 13. terhadap apa di perintahkan dan apa yang di larang, pendapat yang jitu, pandai, ramah terhadap orang lain, tidak melecehkan, mengumpat, mempersulit, atau kasar dan selainnya, dan berikut pembahasannya : a Syarat yang pertama ialah ilmu, kata ilmu di sini bukan hanya sebatas ilmu tentang hal memerintahkan yang makruf dan melarang yang mungkar, akan tetapi kata ilmu di sini lebih luas maknanya, karena meliputi ilmu tentang tekhnik-tekhnik berdakwah dan ilmu retorika dalam mendakwahi masyarakat, karena pemahaman setiap orang tidak sama rata, oleh karena itu Allah swt. Meletakkan buat kita kaidah yang sangat pokok dan urgen dalam berdakwah yaitu sebagaimana firman Allah dalam Q.S. An-Nahl : 125. b Syarat yang kedua seorang da’i adalah hendaknya ia beramal sesuai dengan yang di ketahuinya sebagai bentuk realisasi terhadap perkataannya, sehingga jujur dalam perkataannya dan pekerjaannya. Allah swt. Telah menghina orang yang mempunyai sifat munafik atau sifat kontradikisi, Allah swt. Berfirman: Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?. (QS. Al Baqarah: 44). c Kriteria selanjutnya yang harus dimiliki seorang da’i harus ikhlas kepada Allah SWT. Terhadap apa yang di katakannya dan yang di lakukannya, karena Allah SWT. Tidak menerima amal perbuatan kecuali yang di kerjakan dengan ikhlas karenanya. d Selanjutnya seorang da’i harus mempunyai sifat amanat atau tanggung jawab dalam menyampaikan dan melaksanakan apa yang di perintahkan oleh Allah SWT., dengannya. Maka para da'i haruslah yang terlebih dahulu menghindari segala yang bathil, dan mengerjakan segala kebaikan yang telah di perintahkan oleh Allah SWT. Maka para da'ilah yang seharusnya terlebih dahulu menghiasi dirinya dengan hal tersebut dan merealisasikannya. 13
  • 14. e Selanjutnya seorang da'i haruslah mempunyai sifat sabar jika mendapatkan ejekan atau siksaan dari orang-orang yang ia dakwahi, karena tidak akan mungkin perkataan, larangan dan perintah akan di terima oleh semua orang. Oleh karena itu sangat sesuai dengan keadaan jika seorang da'i haruslah bersabar dalam menghadapi setiap siksaan dan ejekan dari orang-orang. fSeorang da’i harus di penuhi dengan rasa kasih sayang, ramah dan berlemah lembut, karena ia bermaksud dengan perintah dan larangannya sebagai nasihat terhadap mereka, meluruskan akhlak mereka yang tidak lurus, oleh karena itu dia harus bersikap lemah lembut dan ramah terhadap mereka. g Di antara ciri-ciri orang yang memerintahkan yang makruf ialah penuh hikmah ketika berinteraksi dengan orang lain, mendakwahi orang lain dengan memakai terkadang anjuran, dan terkadang dengan ancaman. Dalam arti Mempermudah dan menggembirakan dan memberikan semangat untuk bertobat kepada orang-orang yang berbuat dosa. h Selanjutnya bagi para da'I atau yang menyeru kepada yang makruf dan yang melarang dari yang mungkar mengetahui dengan baik mengenai kemaslahatan yang di hasilkan oleh perintah dan larangannya atau keburukan yang di hasilkan dari hal tersebut. iKriteria selanjutnya bagi da’i adalah melakukan usahanya tersebut sesuai dengan kesanggupannya, dan tidak membebani orang lain apa yang mereka tidak sanggupi , karena Allah SWT. Telah membebani hamba-hamba-Nya sesuai dengan kesanggupan mereka dan tidak ada pembebanan di atas hal tersebut. Bukanlah suatu hal yang wajib untuk mendakwahkan atau menyampaikan perintah dan larangan ke setiap person/pribadi atau ke seluruh tempat akan tetapi hal tersebut di lakukan sesuai dengan kesanggupan, sebagaimana juga bukan suatu kewajiban merubah seluruh kemungkaran dengan satu cara saja, akan tetapi setiap orang merubah kemungkaran sesuai dengan kemampuannya , dalam 14
  • 15. hal ini Rasulullah saw. telah memberikan petunjuk mengenai hal tersebut dengan sabdanya: Barangsiapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka dengan lidahnya, dan jika tidak mampu maka dengan hatinya, hal itu adalah selemah-lemahnya iman. BAB III PENUTUP KESIMPULAN Al-Quran sebagai sumber segala sumber pedoman menjadikannya inspirator yang sangat kental dalam setiap gerak pemikiran umat Islam. Dalam berbagai bidang masyarakat muslim yang relegius akan selalu merujuk kepada wahyu sebagai firman Tuhan yang disampaikan melaluinya nabi-NYA. Pendidikan merupakan salah satu sendi dalam beragama. Ajaran Islam bisa bertahan sampai saat ini salah satunya karena ada proses pendidikan disamping dakwah tentunya. Islam berkambang dan hidup mencapai masa keemasan (Islam Klasik) karena ada tradsisi ilmiyah, tradisi intelektual dengan semangat mengamban amanat suci menyebarkan ajaran Islam ke penjuru dunia. Dalam surat Al-Maidah ayat 67 mengandung unsur perintah untuk menyebarkan agama Islam sebagai pedoman hidup. Ayat inilah yang memberikan motivasi kepada nabi untuk menyampaikan risalah kenabian. Ada ungkapan “Sampaikan ajaran Islam ini walaupun satu ayat”. ( .(بلغوا عنى ولو اية Walaupun pada awalnya nabi merasa khawatir kepada kaum musyrikin Makkah namun karena ada dorongan dan perintah Tuhan (dan Tuhan telah memberikan jaminan keselamatan) maka nabi dengan keberanian menyampaikan risalah kenabian tersebut kepada umatnya. 15
  • 16. Dalam menyampaikan risalah tersebut Nabi Muhammad SAW., memperoleh pedoman yang sangat berharga yaitu berupa prinsip-prinsip dasar dalam metode menyampaikan materi ajaran Islam yang tercantum dalam surat An-Nahl ayat 125. Ayat ini memuat tentang prinsip-prinsip berdakwah (mengajar, mendidik) yang terdiri dari Al-Hikmah (arif-bijaksana bersumber dari Al-Qur’an), Maudzoh Hasanah (perkataan yang baik, lemah lembut) dan Mujadalah (diskusi, dialog bila perlu berdebat). DAFTAR PUSTAKA Suparta, Mundzir. Hefni, Harjani. Metode Dakwah. (Jakarta : Kencana Media Group, 2009) Muhyiddin, Asep. Safei, Ahmad. Metode Pengembangan Dakwah. (Bandung : Pustaka Setia, 2002) file:///E:/penyebaran-faham-wahabi.html Lois Ma’luf, Munjid fi al-Lughoh wa A’lam. (Beirut: Dar Fikr.1986). Ibnu Mandzur, Lisan al-Arab, jilid VI. (Beirut: Dar Fikr,1990). Hasanuddin, SH., Hukum Dakwah. (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996). Hlm., 37 Abdul Hamid al-Bilali. Fiqh al-Dakwah fi ingkar al-Mungkar. (Kuwait: Dar al-Dakwah, 1989). Hlm., 260 file:///E:/METODE%20PEMBELAJARAN%20DAN%20PENGAJARAN %20DALAM%20SURAT%20AL-QUR% E2%80%99AN%20%C2%AB %20Mcdens13%27s%20Blog.htm Adabun Nabawi Hadits 101 Ahmad, Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir. (Surabaya : Pustaka Progessif, 1997 cet. Ke-14) 16