SlideShare a Scribd company logo
1 of 335
Download to read offline
Implementasi Kurikulum 2013
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2013
1
ASPEK UTAMA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013:
KETERAMPILAN DAN KOMPETENSI GURU
A
KEPEMIMPINAN, KULTUR DAN MANAJEMEN
SEKOLAH
B
PERUBAHAN MIND SET
2
C
INTEGRASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
PADA PLPG 2013 :
3
• KOMPOSISI SUBSTANSI KAJIAN
• STRATEGI : PERUBAHAN MIND SET 
PERUBAHAN POLA PEMBELAJARAN YANG
RELEVAN DENGAN KURIKULUM 2013
(AKTIVITAS PEROLEHAN DAN PENGUATAN
KOMPETENSI SPESIFIK BAGI PESERTA PLPG)
• SISTEM EVALUASI
PERUBAHAN MINDSET
A
....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1)
rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan,
keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4)
reformasi penilaian.......
4
PERGESERAN POLA PIKIR
5
• Berpikir linier  sistemik
• Berpikir parsial  holistik
• Berpikir objek  konektivitas (keterkaitan)
• Berpikir hierarkhis  jaringan (networking)
• Berpikir struktur  proses
Mindset  Guru sebagai Profesi
Bekerja pragmatis  paradigma ibadah
• Meyakinkan
mengapa harus
berubah mindset?
(Mengapa orang
sukses ? Sebab
mindset diset
menjadi “orang
sukses”
(mencapai
kesuksesan)
• Bagaimana
melakukannya ?
• Insiatif
memerlukan
kesdaran Guru
• Pengaruh
eskternal
memerlukan
“TOKOH
PANUTAN”
POLA PIKIR MEMPENGARUHI
KEPUTUSAN
WUJUD TINDAKAN :
MENGIKUTI
TOKOH PANUTAN
HABIT/
BUDAYA
Sumber : Kemdikbud, 2012.
FAKTA PERUBAHAN KURIKULUM
....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1)
rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan,
keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4)
reformasi penilaian.......
6
1
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
1947
Rencana Pelajaran
→ Dirinci dalam
Rencana Pelajaran
Terurai
1964
Rencana
Pendidikan
Sekolah Dasar
1968
Kurikulum
Sekolah Dasar
1973
Kurikulum
Proyek Perintis
Sekolah
Pembangunan
(PPSP)
1975
Kurikulum
Sekolah Dasar
1984
Kurikulum
1984
1994
Kurikulum
1994
1997
Revisi Kurikulum
1994
2004
Rintisan
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi
(KBK)
2006
Kurikulum
Tingkat
Satuan
Pendidikan
(KTSP)
1945 1965 20151955 1975 20051985 1995
2013
‘Kurikulum 2013’
7Sumber : Kemdikbud, 2012.
SD
SMP
SMA/K
PT
Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960).
8
SD
SMP
SMA/K
PT
SAAT INI :KURIKULUM 2013
9
RAPOR SAAT INI HANYA
MELAPORKAN KOMPETENSI
PENGETAHUAN (KECUALI
SEKOLAH TERTENTU).
akibatnya
Kompetensi yang
seharusnya dimiliki siswa :
SIKAP, PENGETAHUAN DAN
KETERAMPILAN
AKTIVITAS PEMBELAJARAN
DIREDUKSI MENJADI
KEGIATAN PENGETAHUAN
SAJA
PENILAIAN JUGA DIREDUKSI
MENJADI “HANYA”
MENGANDALKAN TES
• Tidak memotivasi siswa
• Tidak memberi efek terhadap
perbaikan pembelajaran
• Tidak memberi informasi yang
akurat bagi stakeholders (orang
tua, dunia kerja dan masyarakat)
GAGAL MEMBANGUN
• KREATIVITAS LULUSAN
• DAYA SAING LULUSAN
DAN BANGSA
PELAPORAN
KOMPETENSI
SISWA (RAPOR)
PERANCANGAN
PROSES PEROLEHAN
KOMPETENSI
(PROSES BELAJAR)
DAN MATERI
ARSITEKTUR
INSTRUMEN
PENILAIAN
KOMPETENSI
RANCANGAN PROSES
PENILAIAN
PENGADMINSTRASIAN
PELATIHAN GURU, KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS:
• PENETAPAN DESAIN : PERUBAHAN MIND SET  KETERAMPILAN
MENERAPKAN KURIKULUM 2013
• PENETAPAN MATERI
• PENETAPAN PESERTA, NS, IN, GI dan GS
• SISTEM EVALUASI dan PENJAMINAN MUTU
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
PERUBAHAN MANAJEMEN SEKOLAH :
JADWAL, KALENDER PENDIDIKAN, POLA SUPERVISI, SISTEM PERENCANAAN,
PEMINATAN, KULTUR, AKTIVITAS PENGENDALIAN, REVITALISASI KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER, DSB.
10
RAPOR SEKOLAH DASAR ...1/3
Aspek Catatan
Mengingat dan
memahami
pengetahuan faktual
dan konseptual
berdasarkan rasa
ingin tahu tentang:
- dirinya,
- makhluk ciptaan
Tuhan dan
kegiatannya
- benda-benda lain di
sekitarnya
Diisi oleh guru dalam
kalimat positif tentang
apa yang menonjol
terkait kemampuan anak
dalam tiap muatan
pelajaran dan apa yang
perlu usaha-usaha
pengembangan untuk
mencapai kompetensi
yang ditetapkan pada
kelas yang diikutinya.
1. Pengetahuan
11
RAPOR SEKOLAH DASAR ...2/3
2. Keterampilan
Aspek Catatan
Menyajikan kemampuan
mengamati, menanya, dan
mencoba dalam:
- bahasa yang jelas, logis
dan sistematis
- karya yang estetis
- gerakan anak sehat
- tindakan anak beriman
dan berakhlak mulia
Diisi oleh guru
dalam kalimat
positif tentang apa
yang menonjol dan
apa yang perlu
usaha-usaha
pengembangan
untuk mencapai
kompetensi yang
ditetapkan pada
kelas yang
diikutinya.
12
RAPOR SEKOLAH DASAR ...3/3
Aspek Catatan
Menerima,
menjalankan, dan
menghargai ajaran
agama yang
dianutnya.
Diisi oleh guru dalam kalimat
positif tentang apa yang
menonjol dan apa yang perlu
usaha-usaha pengembangan
untuk mencapai kompetensi
yang ditetapkan pada kelas yang
diikutinya.
Menunjukkan
perilaku jujur,
disiplin, tanggung
jawab, santun,
peduli, percaya diri,
dan cinta tanah air
Diisi oleh guru dalam kalimat
positif tentang apa yang
menonjol dan apa yang perlu
usaha-usaha pengembangan
untuk mencapai kompetensi
yang ditetapkan pada kelas yang
diikutinya.
3. Sikap
13
RAPOR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA...1/4
No Mapel Pengetahuan Keterampilan
Sikap Sosial dan
Spiritual
Dalam
Mapel
Antarmapel
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti
(Nama guru)
1 – 4 (kelipatan
0,33)
1 – 4 (kelipatan
0,33)
SB, B, C, K
(diisi oleh
Guru)
Disimpulkan
secara utuh
dari sikap
peserta
didik dalam
Mapel
(Deskripsi
Koherensi)
(diisi oleh
Wali Kelas
didahului
diskusi
dengan
semua guru)
2 Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (Nama guru)
3 Bahasa Indonesia (Nama guru)
4 Matematika (Nama guru)
5 Ilmu Pengetahuan Alam(Nama
guru)
6 Ilmu Pengetahuan Sosial (Nama
guru)
7 Bahasa Inggris (Nama guru)
Capaian
Catatan:
SB : Sangat Baik B : Baik C: Cukup K: Kurang 14
RAPOR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA...2/4
No Mapel Pengetahuan Keterampilan
Sikap Sosial dan
Spiritual
Dalam
Mapel
Antarmapel
Kelompok B Disimpulkan
secara utuh
dari sikap
peserta didik
dalam Mapel
(Deskripsi
Koherensi)
(diisi oleh Wali
Kelas
didahului
diskusi dengan
semua guru)
1 Seni Budaya (Nama
guru)
2 Pendidikan Jasmani,
Olah Raga, dan
Kesehatan (Nama
guru)
3 Prakarya (Nama
guru)
Capaian :
Catatan:
SB : Sangat Baik B : Baik C: Cukup K: Kurang
15
RAPOR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ...3/4
No. Mapel Kompetensi Catatan
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap sosial dan spiritual
2 Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap sosial dan spiritual
3 Bahasa Indonesia Pengetahuan
Keterampilan
Sikap sosial dan spiritual
4 Matematika Pengetahuan Aljabarnya lemah,
perlu ditingkatkan
dalam hal …
Keterampilan
Sikap sosial dan spiritual
Deskripsi :
16
RAPOR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ...4/4
No. Mapel Kompetensi Catatan
Kelompok B
1 Seni Budaya Pengetahuan
Keterampilan
Sikap sosial dan spiritual
2 Pendidikan Jasmani,
Olahj Raga, dan
Kesehatan
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap sosial dan spiritual
3 Prakarya Pengetahuan
Keterampilan
Sikap sosial dan spiritual
Deskripsi :
Catatan:
Untuk mata pelajaran yang belum tuntas pada semester berjalan, dituntaskan melalui
pembelajaran remedi sebelum memasuki semester berikutnya.
Dinyatakan tidak naik kelas bila terdapat 3 mata pelajaran atau lebih, pada kompetensi
pengetahuan, keterampilan,dan/atau sikap belum tuntas/belum baik.
17
18
Applying
Understanding
Knowing
Analyzing
Evaluating
Valuing
Responding
Accepting
Organizing/
Internalizing
Characterizing/
Actualizing
Experi-
menting
Questioning
Observing
Associating
Communicating
Knowledge
(Bloom)
Skill
(Dyers)
Attitude
(Krathwohl)
Creating
Sumber : Kemdikbud, 2012.
• Buku berbasis aktivitas untuk semua jenjang
sekolah, terutama untuk SD/MI
• Tiap pembahasan menggunakan pendekatan
kontekstual (idealnya transdisipliner)
• Mengajak siswa untuk mencari tahu berdasarkan
konteks pembahasannya
• Pendekatan terpadu untuk buku SD/MI dan IPA-IPS
SMP/MTs
• Tiap pembahasan mencakup tiga ranah
kompetensi: pengetahuan, keterampilan, sikap
• Tiap bab/tema memuat satu atau lebih projek
untuk dikerjakan dan disajikan siswa
19Sumber : Kemdikbud, 2012.
• Memuat kompetensi, isi, proses dan penilaian (self
explain dan siswa dapat melakukan self assesment)
• Bukan content based tetapi activity based
• Memuat penilaian capaian pembelajaran secara
bertahap mulai review [ulasan], exercise [latihan],
problem [pemecahan masalah], challenge
[tantangan yang membutuhkan pemikiran
mendalam], dan project [kegiatan bersama dalam
memecahkan permasalahan yang membutuhkan
dukungan sumber lainnya].
• Menekankan penggunaan bahasa yang jelas, logis,
sistematis.
• Keterampilan tidak selalu dalam ranah abstrak,
tetapi juga harus konkret dalam bentuk tindakan
nyata
20Sumber : Kemdikbud, 2012.
HAKIKAT PERUBAHAN KURIKULUM
....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1)
rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan,
keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4)
reformasi penilaian.......
21
2
Mempersiapkan Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka
45.93
43.55
41.20
38.34
30.57
20.01
10.75
5.43
1.58
0.28
0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00
0-9
10-19
20-29
30-39
40-49
50-59
60-69
70-79
80-89
90+
Kelompokumur
Jumlah Penduduk (juta)
Generasi 100 thn Merdeka
(Usia pada tahun 2045)
Struktur Penduduk Indonesia
Tahun 2010
45-54 tahun
35-44 tahun
Periode Bonus Demografi
2010-2035
Paudisasi
Pendidikan Dasar berkualitas dan merata
Pendidikan karakter
Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah
Pendidikan Menengah Universal
Pendidikan Tinggi yang berkualitas dan berdaya saing
Pendidikan Dasar berkualitas dan merata
Pendidikan karakter
Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah
Strategi
Pembangunan
Pendidikan
Generasi yang
cerdas komprehensif: a.l
produktif, inovatif, damai dlm
interaksi sosialnya, sehat dan
menyehatkan dalam
interaksi alamnya, dan
berperadaban unggul
Sasaran Kelompok
Strategis
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011
23.6
22.3
20.5
19.3
15.4
10.3
5.2
2.4
0.7
0.1
22.3
21.3
20.7
19.0
15.2
9.7
5.6
3.1
0.9
0.2
30 20 10 0 10 20 30
0-9
10-19
20-29
30-39
40-49
50-59
60-69
70-79
80-89
90+
Laki-lakiPerempuan
22
Generasi yang secara aktif
mampu mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara serta dunia secara global.
Manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta
bertanggung jawab (Psl 3 UU 20)
1
100 tahun kemerdekaan"Bonus Demografi"
Bonus Demografi Sebagai Modal Indonesia 2045
SDM
Usia Produktif
Melimpah
Kompeten
Tidak Kompeten
Beban
Pembangunan
Modal
Pembangunan
Transformasi Melalui Pendidikan
-Kurikulum
- PTK
-Sarpras
-Pendanaan
-Pengelolaan
23
8SNP
Sumber : Kemdikbud, 2012.
ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAAN
• Perrenialism
• Essentialism
• Progressivism
• Reconstructionism
DIMENSI PENGEMBANGAN KURIKULUM
FILOSOFI KURIKULUM 2013 : UU Sisdiknas
Pasal 1 Butir 1 dan 2 : Hakikat Pendidikan : peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kompetensi yang berakar pada nilai-
nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan
tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM
DIKEMBANGKAN BERDASARKAN ASPEK
RELEVANSI (Pasal 38 UU Sisdiknas)
KURIKULUM 2013 (KBK): Penyempurnaan
Standar : KOMPETENSI LULUSAN, ISI,
PROSES, dan PENILAIAN
NO STANDAR URAIAN
1. KOMPETENSI
LULUSAN
Dikembangkan sesuai tuntutan
kekinian Indonesia dan masa depan
sesuai kebutuhan.
2. ISI Diurai atas kecukupan dan kesesuaian
dengan kompetensi.
3. PROSES Dirancang berbasis kompetensi dengan
pendekatan scientific
4. PENILAIAN Berbasis proses dan output dengan
teknik tes dan non tes (portfolio).
EVALUASI KURIKULUM:
• Penetapan Konteks dan
Tujuan
• Pemilihan Model
• Pelaksanaan
• Revisi Kurikulum
TEORI PENGEMBANGAN KURIKULUM : UU Sisdiknas
• Pasal 4 : azas, prinsip, sistem, proses, budaya,
pola, dan pengendalian mutu.
• Pasal 3 : fungsi (mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa)
Teori berbasis Kecakapan pekerjaan organisasi isi
dan kompetensi sebagai pribadi yang dewasa 
kepemilikan sikap, keterampilan, pengetahuan
secara holistik, atau formal, valuasional dan
praksiologi.
RPJMN 2010-2014 SEKTOR
PENDIDIKAN
• Perubahan metodologi
pembelajaran
• Penataan kurikulum
INPRES NOMOR 1 TAHUN
2010
• Percepatan Pelaksanaan
Prioritas Pembangunan
Nasional:
Penyempurnaan
kurikulum dan metode
pembelajaran aktif
berdasarkan nilai-nilai
Budaya bangsa untuk
membentuk daya saing
dan karakter bangsa
24
Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012)
....Indonesia’s economy has enormous promise...
.... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood ....
Perlu dipersiapkan
social engineering
Perlu peningkatan
akses, kualitas dan
relevansi
pendidikan
25
Pengaruh Kualitas Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia
•Kualitas pendidikan
berpengaruh positif thd
pertumbuhan ekonomi
dengan koefisen
kontribusi hampir 2 kali
•Untuk negara dengan PDB
/Kapita dibawah rata-rata
dunia, koefisien ini
bernilai lebih tinggi yaitu
2.28
•Kualitas pendidikan
berpengaruh terhadap
produktivitas tenaga kerja
World Bank, Education Quality and Economic Growth, 2009 26
Pembangunan
Ekonomi Berbasis
Sumberdaya
Sumber Daya Alam
sebagai
Modal Pembangunan
Sumber Daya
Manusia sebagai
Beban Pembangunan
Pembangunan
Kesejahteraan
Berbasis Peradaban
Peradaban sebagai
Modal Pembangunan
SDM Beradab
sebagai
Modal Pembangunan
Dekade 2020an dsts/d Dekade 1980an
Pendidikan
Kekayaan
Peradaban
Pendidikan, dalam jangka panjang, adalah faktor tunggal paling menentukan melebarnya
jurang kesenjangan, oleh karena itu investasi dalam bidang pendidikan adalah cara logis
untuk menghilangkan kesenjangan tersebut
Penduduk Sebagai
Pasar/Pengguna
Penduduk Sebagai
Kreator/Disiminator
Pergeseran Paradigma Pembangunan
27
Pembangunan
Ekonomi Berbasis
Pengetahuan
Pengetahuan sebagai
Modal Pembangunan
SDM Berpengetahuan
sebagai
Modal Pembangunan
Dekade 1990an-2010an
Penduduk Sebagai
Pelaku/Kontributor
Kekayaan
Pengetahuan
Kekayaan
Pengetahuan Pendidikan
Pembangunan Kesejahteraan Berbasis Peradaban
Modal Sosial-
Budaya
Modal Individu
Modal
Pengetahuan/
Keterampilan
Modal
Peradaban
Modal
SDM
-Sikap
-Keterampilan
-pengetahuan
Pembangunan
Kesejahteraan
28
Terwujud Melalui
Keutuhan ASK
Modal Sistem
Pemerintahan
Global Prosperity Index menempatkan Indonesia pada
urutan ke 63, dengan modal sosial-budaya menempati
urutan ke 27
Sumber : Kemdikbud, 2012.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan, Bahasa, dan Kebudayaan
Tuhan
Masyarakat
Alam
Manusia
-Pikiran
-Perasaan
Pengetahuan
Budaya
IPTEK
Seni
Peradaban
(pengalaman)Interaksi
Abstraksi
Ekspresi
Eksistensi
Internalisasi
Aktualisasi
Pendidikan
Pembudayaan
Membentuk Insan Indonesia yang Beradab
-Logika
-Etika
-Estetika
-Spiritua
lita
Kompetensi Inti IV (SD/MI): Menyajikan Pengetahuan yang dimiliki dengan bahasa
yang jelas, logis, sistematis, dengan karya yang estetis, dan dengan tindakan yang
mencerminkan anak beriman dan berakhlak mulia
Bahasa
29
Utuh
Sumber : Kemdikbud, 2012.
Informasi
(tersedia dimana saja, kapan saja)
Komputasi
(lebih cepat memakai mesin)
Otomasi
(menjangkau segala pekerjaan rutin)
Komunikasi
(dari mana saja, ke mana saja)
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong
peserta didik mencari tahu dari berbagai
sumber observasi, bukan diberi tahu
Pembelajaran diarahkan untuk mampu
merumuskan masalah [menanya], bukan
hanya menyelesaikan masalah [menjawab]
Pembelajaran diarahkan untuk melatih
berfikir analitis [pengambilan keputusan]
bukan berfikir mekanistis [rutin]
Pembelajaran menekankan pentingnya
kerjasama dan kolaborasi dalam
menyelesaikan masalah
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21
Model PembelajaranCiri Abad 21
30Sumber : Kemdikbud, 2012.
Pembelajaran dan Inovasi
• Kreatif dan inovasi
• Berfikir kritis menyelesaikan masalah
• Komunikasi dan kolaborasi
Informasi, Media and
Teknologi
• Melek informasi
• Melek Media
• Melek TIK
Kehidupan dan Karir
• Fleksibel dan adaptif
• Berinisiatif dan mandiri
• Keterampilan sosial dan budaya
• Produktif dan akuntabel
• Kepemimpinan&tanggung jawab
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Kerangka Kompetensi Abad 21
Kerangka ini menunjukkan
bahwa berpengetahuan
[melalui core subjects] saja
tidak cukup, harus dilengkapi:
-Berkemampuan kreatif - kritis
-Berkarakter kuat [bertanggung
jawab, sosial, toleran,
produktif, adaptif,...]
Disamping itu didukung dengan
kemampuan memanfaatkan
informasi dan berkomunikasi
Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,... 31
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Kerangka Kompetensi Abad 21
•Mendukung Keseimbangan
penilaian: tes standar serta
penilaian normatif dan sumatif
•Menekankan pada pemanfaatan
umpan balik berdasarkan kinerja
peserta didik
•Membolehkan pengembangan
portofolio siswa
•Menciptakan latihan pembelajaran,
dukungan SDM dan infrastruktur
•Memungkinkan pendidik untuk
berkolaborasi, berbagi pengalaman
dan integrasinya di kelas
•Memungkinkan peserta didik untuk
belajar yang relevan dengan konteks
dunia
•Mendukung perluasan keterlibatan
komunitas dalam pembelajaran, baik
langsung maupun online
Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak
hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain
termasuk portofolio siswa. Disamping itu dierlukan
dukungan lingkungan pendidikan yang memadai
32
Sumber: World Economic Forum. The Global Competitiveness Report 2012–2013.
Augusto López-Claros. The Innovation for Development Report 2010–2011.
y = 0,051x + 1,6176
Koef Korelasi = 0,91
0
1
2
3
4
5
6
7
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
CompetitivenessScore
Innovation Score
Indonesia
GCI: Global Competitiveness Index
ICI: Innovation Capability Index
Grafik Hubungan Inovasi dan Daya Saing
33
Source: Martin Prosperity Institute. 2011. Creativity and Prosperity: The Global Creativity Index.
Koef Korelasi = 0,84
34
ESENSI PERUBAHAN KURIKULUM
....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1)
rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan,
keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4)
reformasi penilaian.......
35
3
ESENSI KURIKULUM 2013: ...1/4
SAAT BERTINDAK :
SIKAP
MEMANDU
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
SIKAP
MENDAHULUI PEMBENTUKAN
(DIINTEGRASIKAN DALAM
AKTIVITAS PENGETAHUAN
DAN KETERAMPILAN
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
DIBIASAKAN (DIBUDAYAKAN)
DAN DIAMATI ATAU DINILAI
DITUANGKAN DALAM RPP DAN
DILAKUKAN DALAM PEMBELAJARAN
PROSES PEMBENTUKAN :
Pembentukan Kompetensi Melalui
Pembelajaran dan Pemanfaatannya
Pengetahuan
Sikap
Keterampilan
Pengetahuan
Keteram-
pilan
Sikap
Pembelajaran  K-S-A
Pemanfaatan  A-S-K
Belajar
Mengapa
Belajar Apa
Belajar
Bagaimana
37
Sumber : Alkaff, 2012.
ESENSI KURIKULUM 2013: ...2/4
38
KONDISI SAAT INI
Dominan pada pengetahuan
Aktivitas pembelajaran hanya
domain pengetahuan
Penilain dominan
menggunakan tes
Rapor cendrung hanya
melaporkan
kompetensi bidang
pengetahuan
Kompetensi : sikap,
pengetahuan dan keterampilan
belum secara jelas diurai ,
bahkan cenderung dipersepsi
menjadi kognitif, afektif, dan
psikomotorik saja. Tidak
digunakan memandu materi
ajar.
menuju
Kompetensi : sikap, pengethuan
dan keterampilan diurai menjadi
KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4, yang
memandu penetapan materi
KURIKULUM 2013
Perpaduan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan
Aktivitas pembelajaran didesain
pada 3 ranah sikap, pengetahuan
dan keterampilan
Penilain menggunakan tes,
obervasi, portfolio dan penilaian
sikap
Rapor berisi komponen sikap,
pengetahuan dan keterampilan
yang dilengkapi dengan deskripsi
kualitiatif
ESENSI KURIKULUM 2013: ...3/4
39
KONDISI SAAT INI
Bahasa tidak mampu memandu mapel
yang lain sebab kompetensi terpenting
dalam bahasa tidak dilatihkan secara
memadai
Meninggalkan kaidah metodologi
ilmiah dan tidak kokoh berpijak pada
kaidah pendidikan sehingga pemilihan
model tidak akurat
menuju KURIKULUM 2013
IPA dan IPS masih menggu-
nakan pola tematik terpadu
Kompetensi antar jenjang
diintegrasikan sehingga tampak
berkesinambungan
Pembelajaran bahasa yang
berbasis teks akan mendorong
kemampuan berbahasa sejak
dini
Mengutamakan pendekatan
saintifik yang mengantarkan siswa
tidak berhenti pada pengetahuan
tetapi berlanjut ke keterampilan
dan pembentukan sikap.
SD : tematik terpadu, SMP
tematika terpadu + Mapel,
SMA/SMK : berbasis mapel
(tematik boleh saja sampai PT)
Di SMP diajarkan kelompok IPA dan
IPS secara parsial
Tidak tampak integrasi antar jenjang
pendidikan sehingga jenjang
sebelumnya seolah-olah bukan
prasyarat untuk jenjang berikutmya.
Di SD diajarkan berbasis mata
pelajaran, padahal tidak didukung
oleh terori pendidikan dan teori
psikologi yang berlaku
KETERPADUAN ANTAR JENJANG
dan TEMATIK TERPADU
....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1)
rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan,
keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4)
reformasi penilaian.......
40
4
TEMATIK
TERPADU
(Semua Muatan
kecuali agama)
TEMATIK
TERPADU
(IPA dan IPS)
+
MAPEL
TEMATIK
+
MAPEL
(Integrasi
Pendidikan
Menengah
SMA dan
SMK)
TEMATIK
+
MATA
KULIAH
4/4
....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang
terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi
lulusam, dengan (2) kesesuaian & kecukupan,
keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi
pembelajaran dan (4) reformasi penilaian.......
SD
SMP
SMA/K
PT
41
PENTINGNYA TEMATIK TERPADU : 1/3
42
• Pendidik dan peneliti meyakini bahwa anak melihat dunia
sebagai suatu keutuhan yang terhubung, bukannya
penggalan-penggalan yang lepas dan terpisah. [Departemen
Pendidikan Alberta, Kanada]
• Walaupun sekolah dasar dirancang dengan menggunakan
mata pelajaran dengan definisi kompetensi yang berbeda satu
dengan yang lain [seperti pada KBK 2004 dan KTSP 2006],
mapel tertentu akan menghasilkan keluaran-keluaran yang
sama dengan mapel lainnya. [Departemen Pendidikan
Alberta, Kanada]
• Mapel-mapel yang berbeda tersebut, ternyata sangat banyak
keterkaitan satu sama lain [sebagaimana tampak pada
rumusan kompetensi dasar KTSP 2006]. Dengan demikian
keterpaduan konten pada berbagai mapel dan arahan bagi
siswa untuk dapat membuat keterkaitan antar mapel akan
memperkuat pembelajaran siswa. [Departemen Pendidikan
Alberta, Kanada]
Sumber : Kemdikbud, 2012.
PENTINGNYA TEMATIK TERPADU : 2/3
43
• Kurikulum terpadu sebagai panutan dalam tematik terpadu
adalah salah satu pendekatan pembelajaran dimana kompetensi
[pengetahuan, keterampilan, dan sikap] dari berbagai mapel
digabungkan menjadi satu untuk merumuskan pemahaman
yang lebih mendalam dan mendasar tentang apa yang harus
dikuasai siswa.
• Telah banyak peneliti pendidikan yang menekankan pentingnya
pembelajaran terpadu seperti Susan Drake, Heidi Hayes Jacobs,
James Beane and Gordon Vars, dll yang menyatakan bahwa
kurikulum adalah terkait, terpadu, lintas disiplin, holistik,
dan berbagai istilah lain yang memiliki arti yang sama.
• James Beane lebih jauh menekankan “When we are confronted
in real life with a compelling problem or puzzling situation,
we don’t ask which part is mathematics, which part is
science, which part is history, and so on. Instead we draw on
or seek out knowledge and skill from any and all sources that
might be helpful”
Sumber : Kemdikbud, 2012.
PENTINGNYA TEMATIK TERPADU : 3/3
44
Bagi sekolah dasar yang menganut sistem guru kelas, tematik
terpadu akan memberikan banyak keuntungan antara lain:
• Fleksibilitas pemanfaatan waktu dan menyesuaikannya dengan
kebutuhan siswa
• Menyatukan pembelajaran siswa, konvergensi pemahaman
yang diperolehnya sambil mencegah terjadinya inkonsistensi
antar mata pelajaran
• Merefleksikan dunia nyata yang dihadapi anak di rumah dan
lingkungannya
• Selaras dengan cara anak berfikir, dimana menurut penelitian
otak mendukung teori pedagogi dan psikologi bahwa anak
menerima banyak hal dan mengolah dan merangkumnya
menjadi satu. Sehingga mengajarkan secara holistik terpadu
adalah sejalan dengan bagaimana otak anak mengolah
informasi.
Sumber : Kemdikbud, 2012.
Sruktur Kurikulum
45
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): ...1/15
46
Struktur Kurikulum merupakan
pengorganisasian Kompetensi
Inti, Kompetensi Dasar, muatan
Pembelajaran, mata pelajaran,
dan beban belajar pada setiap
satuan pendidikan dan program
pendidikan.
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): ... 2/15
47
• PAUDNI
• PENDIDIKAN DASAR
 SD/MI/SDLB
 SMP/MTs/SMPLB
• PENDIDIKAN MENENGAH :
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK
• PENDIDIKAN NON FORMAL
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 3/15
48
PAUDNI : berisi program pengembangan pribadi
anak.
SATUAN PENDIDIKAN DASAR : berisi muatan
umum (muatan nasional untuk satuan
pendidikan; dan
muatan lokal untuk satuan pendidikan sesuai
dengan potensi dan keunikan lokal)
SATUAN PENDIDIKAN MENENGAH terdiri atas:
a. muatan umum (muatan nasional untuk satuan
pendidikan; dan muatan lokal untuk satuan
pendidikan sesuai dengan potensi dan keunikan
lokal)
b. muatan peminatan akademik;
c. muatan peminatan kejuruan; dan
d. muatan pilihan lintas minat/pendalaman minat.
PENDIDIKAN NONFORMAL : berisi program
pengembangan kecakapan hidup.
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): ... 4/15
49
SD/MI, SDLB atau bentuk lain yang
sederajat
terdiri atas muatan:
1. Pendidikan Agama;
2. Pendidikan Kewarganegaraan;
3. Bahasa;
4. Matematika;
5. Ilmu Pengetahuan Alam;
6. Ilmu Pengetahuan Sosial;
7. Seni Dan Budaya;
8. Pendidikan Jasmani Dan Olahraga;
9. Keterampilan/Kejuruan; Dan
10.Muatan Lokal.
(dapat diorganisasikan dalam satu atau lebih mata
pelajaran sesuai dengan kebutuhan satuan
pendidikan dan program pendidikan).
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): ... 5/15
50
SMP/MTs, SMPLB atau bentuk lain yang
sederajat terdiri atas muatan :
1. pendidikan agama;
2. pendidikan kewarganegaraan;
3. bahasa;
4. matematika;
5. ilmu pengetahuan alam;
6. ilmu pengetahuan sosial;
7. seni dan budaya;
8. pendidikan jasmani dan olahraga;
9. keterampilan/kejuruan; dan
10.muatan lokal.
(dapat diorganisasikan dalam satu atau lebih
mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan satuan
pendidikan dan program pendidikan).
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): ... 6/15
51
PENDIDIKAN MENENGAH
terdiri atas :
a. muatan umum untuk SMA/MA,
SMALB dan SMK/MAK;
b. muatan peminatan akademik
SMA/MA dan SMK/MAK;
c. muatan pilihan lintas minat atau
pendalaman minat untuk
SMA/MA, SMALB;
d. muatan peminatan kejuruan
untuk SMK/MAK; dan
e. muatan pilihan lintas minat atau
pendalaman minat untuk
SMK/MAK.
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): ... 7/15
52
PENDIDIKAN MENENGAH terdiri atas :
a. muatan umum untuk SMA/MA,
SMALB dan SMK/MAK; terdiri atas
muatan :
1. pendidikan agama;
2. pendidikan kewarganegaraan;
3. bahasa;
4. matematika;
5. ilmu pengetahuan alam;
6. ilmu pengetahuan sosial;
7. seni dan budaya;
8. pendidikan jasmani dan olahraga;
9. keterampilan/kejuruan; dan
10. muatan lokal
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): ... 8/15
53
PENDIDIKAN MENENGAH
terdiri atas :
b. Muatan peminatan akademik
SMA/MA atau bentuk lain yang
sederajat terdiri atas:
1. matematika dan ilmu
pengetahuan alam;
2. ilmu pengetahuan sosial;
3. bahasa dan budaya; atau
4. peminatan lainnya.
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): ... 9/15
54
PENDIDIKAN MENENGAH terdiri atas :
Muatan peminatan kejuruan SMK/MAK bentuk
lain yang sederajat terdiri atas:
1. teknologi dan rekayasa;
2. kesehatan;
3. seni, kerajinan, dan pariwisata;
4. teknologi informasi dan
komunikasi;
5. agribisnis dan agroteknologi;
6. bisnis dan manajemen;
7. perikanan dan kelautan; atau
8. peminatan lain yang diperlukan
masyarakat.
(Ketentuan lebih lanjut mengenai muatan peminatan
akademik dan muatan pilihan lintas minat atau
pendalaman minat SMA/MA, SMALB serta muatan
peminatan kejuruan dan pilihan lintas minat atau
pendalaman minat untuk SMK/MAK diatur dalam
Peraturan Menteri).
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): ... 10/15
55
PENDIDIKAN NONFORMAL terdiri atas :
a. Struktur Kurikulum pendidikan
nonformal berisi program
pengembangan kecakapan hidup
yang mencakup keterampilan
fungsional, sikap dan kepribadian
profesional, dan jiwa wirausaha
mandiri, serta Kompetensi dalam
bidang tertentu.
b. Struktur Kurikulum pendidikan
nonformal terdiri atas struktur
kurikulum:
1. satuan pendidikan nonformal; dan
2. program pendidikan nonformal.
(Ketentuan lebih lanjut mengenai Struktur Kurikulum
pendidikan nonformal diatur dalam Peraturan Menteri)
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): ... 11/15
56
Kompetensi Inti merupakan tingkat
kemampuan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki
seorang Peserta Didik pada setiap
tingkat kelas atau program yang menjadi
landasan Pengembangan Kompetensi
dasar.
Kompetensi Inti dimaksud pada
mencakup: sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan yang
berfungsi sebagai pengintegrasi muatan
Pembelajaran, mata pelajaran atau
program dalam mencapai Standar
Kompetensi Lulusan.
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): ... 12/15
57
Kompetensi Dasar merupakan
tingkat kemampuan dalam
konteks muatan Pembelajaran,
pengalaman belajar, atau mata
pelajaran yang mengacu pada
Kompetensi inti.
Kompetensi Dasar
dikembangkan dalam konteks
muatan Pembelajaran,
pengalaman belajar, mata
pelajaran atau mata kuliah
sesuai dengan Kompetensi inti.
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): ... 13/15
58
Beban belajar memuat:
1. jumlah jam belajar yang dialokasikan
untuk Pembelajaran suatu tema,
gabungan tema, mata pelajaran; atau
2. keseluruhan kegiatan yang harus
diikuti Peserta Didik dalam satu
minggu, semester, dan satu tahun
pelajaran.
(2) Beban belajar sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi:
a. kegiatan tatap muka;
b. kegiatan terstruktur; dan
c. kegiatan mandiri.
KETERPADUAN PENDIDIKAN MENENGAH:
PENDIDIKAN MENENGAH :
• Keterpaduan antar jenjang
• Keterpaduan dalam Pendidikan Menengah
SMA/MA
/SMALB
SMK/
MAK
MUATAN UMUM
(SEBAGAI COMMON
GROUND)
... 14/15
59
KETERPADUAN PENDIDIKAN MENENGAH: ... 15/15
SMA/MA SMK/MAK
1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8
PENDIDIKAN MENENGAH:
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti,
Pendidikan Kewrganegaraan, Bahasa,
Matematika, IPA, IPS, Seni dan Budaya,
Penjasor, Keterampilan/ Kejuruan dan
Muatan Lokal.
SIKAP
KETERAM-
PILAN
PENGETA-
HUAN
PEMINATAN SMA/MA PEMINATAN SMK/MAK
60
Dasar Pertimbangan Penetapan
Struktur Kurikulum 2013
61
62
SD SMP SMA/SMK
Semua muatan
pelajaran diajarkan
dengan pendekatan
yang sama [saintifik]
melalui mengamati,
menanya, mencoba,
menalar,....
Tiap mata pelajaran
mendukung semua
kompetensi [sikap,
keterampilan,
pengetahuan]
Tiap mata pelajaran
mendukung semua
kompetensi [sikap,
keterampilan,
pengetahuan] dengan
penekanan yang berbeda
Bermacam jenis
konten pembelajaran
diajarkan terkait dan
terpadu satu sama
lain [cross curriculum
atau integrated
curriculum]
Mata pelajaran
dirancang terkait satu
dengan yang lain dan
memiliki kompetensi
dasar yang diikat oleh
kompetensi inti tiap
kelas
Mata pelajaran dirancang
terkait satu dengan yang
lain dan memiliki
kompetensi dasar yang
diikat oleh kompetensi
inti tiap kelas
Sumber : Kemdikbud, 2012.
63
SD SMP SMA/SMK
Konten ilmu
pengetahuan
diintegrasikan dan
dijadikan penggerak
konten pembelajaran
lainnya
Bahasa Indonesia
sebagai alat
komunikasi dan
carrier of knowledge
Bahasa Indonesia sebagai
alat komunikasi dan
carrier of knowledge
Tematik Terpadu
untuk Kelas I – VI
Semua mata pelajaran
diajarkan dengan
pendekatan yang
sama, yaitu
pendekatan saintifik
melalui mengamati,
menanya, mencoba,
menalar,....
Semua mata pelajaran
diajarkan dengan pende-
katan yang sama, yaitu
pendekatan saintifik
melalui mengamati,
menanya, mencoba,
menalar,....
Sumber : Kemdikbud, 2012.
64
SD SMP SMA/SMK
TIK merupakan sarana
pembelajaran,
dipergunakan sebagai
media pembelajaran mata
pelajaran lain
SMA dan SMK memiliki
mata pelajaran wajib
yang sama terkait dasar-
dasar pengetahuan,
keterampilan, dan sikap.
Penjurusan di SMK tidak
terlalu detil [sampai
bidang studi], didalamnya
terdapat
pengelompokkan
peminatan dan
pendalaman
Sumber : Kemdikbud, 2012.
PENGEMBANGAN STRUKTUR KURIKULUM SD 2013
Struktur Kurikulum Sekarang Usulan: Pemisahan IPA dan IPS (Kelas IV-VI)
No Komponen I II III IV V VI
A Matapelajaran
1 Pend. Agama 3 3 3
2 Pend. Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 5 5 5
4 Matematika 5 5 5
5 IPA 4 4 4
6 IPS 3 3 3
7 Seni Budaya & Ketrpln. 4 4 4
8
Pend. Jasmani, OR &
Kes.
4 4 4
B Muatan Lokal 2 2 2
C Pengembangan Diri 2 2 2
Jumlah 26 27 28 32 32 32
No Komponen I II III IV V VI
A Kelompok A
1 Pend. Agama 4 4 4 4 3 3
2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan 5 6 6 6 4 4
3 Bahasa Indonesia 8 8 10 10 7 7
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
5 IPA - - - - 3 3
6 IPS - - - - 3 3
B Kelompok B
1 Seni Budaya & Prakarya 4 4 4 6 6 6
2 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 4 4 4
Jumlah 30 32 34 36 36 36
Tematik
No Komponen I II III IV V VI
A Kelompok A
1 Pend. Agama 4 4 4 3 3 3
2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan 5 6 6 4 4 4
3 Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 7
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
5 IPA - - - 3 3 3
6 IPS - - - 3 3 3
B Kelompok B
1 Seni Budaya & Prakarya 4 4 4 6 6 6
2 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 4 4 4
Jumlah 30 32 34 36 36 36
Tematik
Usulan: Pemisahan IPA dan IPS (Kelas V-VI)
65Sumber : Kemdikbud, 2012.
MATERI KURIKULUM SD/MI Tahun 1994 – 2013
No Komponen I II III IV V VI
1 Pend. Agama 2 2 2 2 2 2
2
Pend. Pancasila dan
Kewarganegaraan
2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 10 10 10 8 8 8
4 Matematika 10 10 10 8 8 8
5 IPA - - 3 6 6 6
6 IPS - - 3 5 5 5
7 Ker. Tangan & Kesenian 2 2 2 2 2 2
8 Pend. Jasmani & Kes. 2 2 2 2 2 2
9 Muatan Lokal 2 2 4 5 7 7
10 Pengembangan Diri - - - - - -
Jumlah 30 30 38 40 42 42
No Komponen I II III IV V VI
1 Pend. Agama
PendekatanTEMATIK
3
2 Pend. Kewarganegaraan -
3 Bahasa Indonesia 5
4 Matematika 5
5 IPA 4
6 IPS 4
7 Ker. Tangan & Kesenian 4
8 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4
9 Muatan Lokal -
10 Pengembangan Diri 2
Jumlah 27 31
No Komponen I II III IV V VI
1 Pend. Agama
Pendekatan
TEMATIK
3 3 3
2 Pend. Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 5 5 5
4 Matematika 5 5 5
5 IPA 4 4 4
6 IPS 3 3 3
7
Seni Budaya &
Keterampilan
4 4 4
8 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4
9 Muatan Lokal 2 2 2
10 Pengembangan Diri 2 2 2
Jumlah 26 27 28 32 32 32
No Komponen I II III IV V VI
1 Pend. Agama 4 4 4 4 4 4
2
Pend. Pancasila &
Kewarganegaraan
5 6 6 6 6 6
3 Bahasa Indonesia 8 8 10 10 10 10
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
5 IPA - - - - - -
6 IPS - - - - - -
7 Seni Budaya & Prakarya 4 4 4 6 6 6
8 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 4 4 4
9 Muatan Lokal - - - - - -
10 Pengembangan Diri - - - - - -
Jumlah 30 32 34 36 36 36
Struktur Kurikulum 1994 Struktur Kurikulum 2004
Struktur Kurikulum 2013Struktur Kurikulum 2006
66Sumber : Kemdikbud, 2012.
MATERI KURIKULUM SMP/MTs Tahun 1994 – 2013
No Komponen VII VIII IX
1 Pend. Agama 2 2 2
2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 6 6 6
4 Matematika 6 6 6
5 IPA 6 6 6
6 IPS 6 6 6
7 Bahasa Inggris 4 4 4
8 Ker. Tangan & Kesenian 2 2 2
9 Pend. Jasmani & Kes. 2 2 2
10 Muatan Lokal 6 6 6
Jumlah 42 42 42
No Komponen VII VIII IX
1 Pend. Agama 2 2 2
2 Pend. Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 5 5 5
4 Matematika 5 5 5
5 IPA 5 5 5
6 IPS 5 5 5
7 Bahasa Inggris 4 4 4
8 Kesenian 2 2 2
9 Pend. Jasmani 3 3 3
10 TIK / Keterampilan 2 2 2
Jumlah 35 35 35
No Komponen VII VIII IX
1 Pend. Agama 2 2 2
2 Pend. Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 IPA 4 4 4
6 IPS 4 4 4
7 Bahasa Inggris 4 4 4
8 Seni Budaya 2 2 2
9 Pend. Jasmani, OR & Kesehatan 2 2 2
10 Keterampilan / TIK 2 2 2
11 Muatan Lokal 2 2 2
12 Pengembangan Diri 2* 2* 2*
Jumlah 32 32 32
No Komponen VII VIII IX
1 Pendidikan Agama 3 3 3
2
Pendidikan Pancasila &
Kewarganegaraan
3 3 3
3 Bahasa Indonesia 6 6 6
4 Matematika 5 5 5
5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7 Bahasa Inggris 4 4 4
8 Seni Budaya (termasuk mulok) 3 3 3
9
Pend. Jasmani, OR & Kesehatan
(termasuk mulok)
3 3 3
10 Prakarya (termasuk mulok) 2 2 2
Jumlah 38 38 38
Struktur Kurikulum 1994 Struktur Kurikulum 2004
Struktur Kurikulum 2013Struktur Kurikulum 2006
67Sumber : Kemdikbud, 2012.
Struktur Kurikulum 2013
(sesuai Permendikbud)
68
No Permasalahan Penyelesaian
1 Capaian pembelajaran
disusun berdasarkan materi
pelajaran bukan kompetensi
yang harus dimiliki peserta
didik
Perlunya ditetapkan standar
kompetensi kelulusan dan standar
kompetensi kelas untuk
menyatakan capaian
pembelajaran
2 Kompetensi diturunkan dari
pengetahuan yang diperoleh
dari mata pelajaran
Kompetensi dirumuskan dalam
tiga domain, yaitu sikap,
keterampilan, dan pengetahuan
3 Walaupun kelas I – III
menerapkan pembelajaran
tematik, tidak ada
kompetensi inti yang
mengikat semua mata
pelajaran
Perlunya merumuskan
kompetensi inti untuk masing-
masing kelas
Dasar Pemikiran Perancangan Struktur Kurikulum SD
69Sumber : Kemdikbud, 2012.
No Permasalahan Penyelesaian
4 Walaupun kelas I-III
menerapkan pembelajaran
tematik, tetapi warna mata
pelajaran sangat kental
bahkan berjalan sendiri-
sendiri dan saling
mengabaikan
Mata pelajaran harus
dipergunakan sebagai sumber
kompetensi bukan yang yang
diajarkan
5 Kompetensi siswa hanya
diukur dari kompetensi
pengetahuan yang
diperolehnya melalui
penilaian berbasis tes
tertulis
Penilaian terhadap semua
domain kompetensi
menggunakan penilaian otentik
[proses dan hasil]
6 Penilaian hanya berdasarkan
kompetensi dasar saja
Penilaian berdasarkan
kompetensi dasar dan
kompetensi inti
Dasar Pemikiran Perancangan Struktur Kurikulum SD
70Sumber : Kemdikbud, 2012.
No Permasalahan Penyelesaian
7 Peserta didik pada jenjang
satuan sekolah dasar belum
perlu diajak berfikir
tersegmentasi dalam mata
pelajaran-mata pelajaran
terpisah karena masih berfikir
utuh
Perlunya proses pembelajaran
yang menyuguhkan keutuhan
pada peserta didik melalui
pemilihan tema
8 Banyak sekolah alternatif yang
menerapkan sistem
pembelajaran integratif
berbasis tema yang
menujukkan hasil
menggembirakan
Perlunya menerapkan sistem
pembelajaran integratif berbasis
tema
9 Adanya keluhan banyaknya
buku yang harus dibawa oleh
anak sekolah dasar sesuai
dengan banyaknya mata
pelajaran
Perlunya penyederhanaan mata
pelajaran
Standar Kompetensi Lulusan: Domain Keterampilan
71Sumber : Kemdikbud, 2012.
No Permasalahan Penyelesaian
10 Indonesia menerapkan sistem
guru kelas dimana semua
mata pelajaran [kecuali
agama, seni budaya, dan
pendidikan jasmani] diampu
oleh satu orang guru
Perlunya membantu
memudahkan tugas guru dalam
menyampaikan pelajaran sebagai
suatu keutuhan dengan
meminimumkan jumlah mata
pelajaran tanpa melanggar
ketentuan konstitusi [idealnya
tanpa mata pelajaran sama]
11 Banyak negara menerapkan
sistem pembelajaran berbasis
tematik-terpadu sampai SD
kelas VI, seperti Finlandia,
England, Jerman, Scotland,
Perancis, Amerika Serikat
(sebagian), Korea Selatan,
Australia, Singapura, New
Zealand,, Hongkong, Filipina
Dapat dipergunakan sebagai
acuan dalam usaha meringankan
beban guru kelas yang harus
mengampu sejumlah mata
pelajaran
Standar Kompetensi Lulusan: Domain Keterampilan
72Sumber : Kemdikbud, 2012.
No Komponen Rancangan
1 Berbasis tematik-terpadu sampai kelas VI
2 Menggunakan kompetensi lulusan untuk merumuskan kompetensi inti pada
tiap kelas
3 Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran [mengamati,
menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, mencipta] semua
mata pelajaran
4 Menggunakan IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua mata
pelajaran
5 Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10 dapat dikurangai
menjadi 6 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran:
-IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia , Matematika, dll
-IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dll
-Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
-Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran
Rancangan Struktur Kurikulum SD
73Sumber : Kemdikbud, 2012.
No Komponen Rancangan
6 Menempatkan IPA dan IPS pada posisi sewajarnya bagi
anak SD yaitu bukan sebagai disiplin ilmu melainkan
sebagai sumber kompetensi untuk membentuk sikap
ilmuwan dan kepedulian dalam berinteraksi sosial dan
dengan alam secara bertanggung jawab.
7 Perbedaan antara IPA/IPS dipisah atau diintegrasikan
hanyalah pada apakah buku teksnya terpisah atau jadi
satu. Tetapi bila dipisah dapat berakibat beratnya
beban guru, kesulitan bagi bahasa Indonesia untuk
mencari materi pembahasan yang kontekstual, berjalan
sendiri melampaui kemampuan berbahasa peserta
didiknya seperti yang terjadi saat ini, dll
8 Menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat
perubahan proses pembelajaran dan penilaian
Rancangan Struktur Kurikulum SD
74Sumber : Kemdikbud, 2012.
• Masalah fokus pembelajaran: ada istilah-istilah IPA yang
memiliki arti berbeda dengan istilah-istilah umum pada
matapelajaran Bahasa Indonesia, misalnya: “gaya”, “usaha”,
“daya”, dll.
• Tiap matapelajaran memiliki indikator pencapaian masing-
masing. Jika indikator Bahasa Indonesia dan IPA digabung,
maka pelajaran Bahasa Indonesia menjadi IPA.
• Jika materi IPA dipaksakan bergabung dengan Bahasa
Indonesia, akan terjadi pendangkalan materi IPA (terhapusnya
beberapa bagian materi IPA), dampak negatifnya:
– Prestasi kita di TIMSS dan PISA akan menurun
– Anak tidak banyak mengerti istilah-istilah IPA, sehingga
tidak suka membaca surat kabar/majalah yang mempunyai
kolom sains.
Rasional IPA dan IPS di Sekolah Dasar
75Sumber : Kemdikbud, 2012.
• Peserta didik kelas IV – VI (usia 10 – 12
tahun) sudah masuk pada tahap berpikir
abstrak (operasi formal ), sehingga sudah
mampu memahami konsep-konsep
keilmuan secara sederhana
• Dengan matapelajaran IPA/IPS yang
terpisah, proses pembelajaran di SD tetap
dapat dilaksanakan dengan pendekatan
tematik-terpadu.
Rasional IPA dan IPS di Sekolah Dasar
76
No Komponen I II III IV V VI
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti
4 4 4 4 4 4
2 PPKN 5 5 6 5 5 5
3 Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
5 IPA 3 3 3
6 IPS 3 3 3
Kelompok B
7 Seni Budaya & Prakarya (termasuk
muatan lokal*)
4 4 4 4 4 4
8 Pend. Jasmani, OR & Kes
(termasuk muatan lokal).
4 4 4 4 4 4
Jumlah 30 32 34 36 36 36
STRUKTUR KURIKULUM SD
Catatan:
1. Muatan lokal* dapat memuat Bahasa Daerah
2. IPA dan IPS kelas I s.d. Kelas III diintegrasikan ke mata pelajaran lainnya 77Sumber : Kemdikbud, 2012.
* Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
No Komponen VII VIII IX
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan 3 3 3
3 Bahasa Indonesia 6 6 6
4 Matematika 5 5 5
5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7 Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
8 Seni Budaya (termasuk mulok)* 3 3 3
9
Pend. Jasmani, OR & Kesehatan
(termasuk mulok)
3 3 3
10 Prakarya (termasuk mulok) 2 2 2
Jumlah 38 38 38
78Sumber : Kemdikbud, 2012.
79
Mata Pelajaran
Kelas
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2 2 2
8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah jam pelajaran Kelompok A dan B per minggu 24 24 24
Kelompok C Peminatan
Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA) 18 20 20
Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi (untuk SMA) 24 24 24
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu (SMA) 42 44 44
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu (SMK) 48 48 48
Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah
79Sumber : Kemdikbud, 2012.
MATA PELAJARAN
Kelas
X XI XII
Kelompok A dan B (Wajib) 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Matematika dan Iilmu Alam
I 1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial
II 1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi & Antropologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya
III 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggeris 3 4 4
3 Bahasa dan Sastra Asing lainnya 3 4 4
4 Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan
Pilihan Lintas Kelompok Peminatan atau Pendalaman Minat 6 4 4
Jumlah Jam Pelajaran Yang Tersedia per minggu 68 72 72
Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh per minggu 42 44 44
Struktur Kurikulum Peminatan SMA
80Sumber : Kemdikbud, 2012.
MATA PELAJARAN
KELAS
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
Jumlah kelompok A dan B 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi 24 24 24
TOTAL 48 48 48
81Sumber : Kemdikbud, 2012.
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013: 1/3
1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan
sikap (keagamaan dan sosial), rasa ingin tahu, kreativitas,
kerja sama dengan kemampuan intelektual dan
psikomotorik
2. Sekolah tidak terpisah dari masyarakat karena kurikulum
memberikan pengalaman belajar terencana dimana
peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah
ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai
sumber belajar.
3. Mengembangkan ketrampilan menerapkan untuk setiap
pengetahuan yang dipelajari di kelas dalam berbagai
situasi di sekolah dan masyarakat sehingga memiliki
kesempatan yang luas untuk menghilangkan verbalisme.
4. Sederhana dalam struktur kurikulum, dalam jumlah mata
pelajaran dan KD yang harus dipelajari peserta didik tetapi
memberi waktu yang cukup leluasa untuk
mengembangkan berbagai sikap dan keterampilan.
82Sumber : Kemdikbud, 2012.
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013: 2/3
5.Isi kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk
Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam
Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.
6.Kompetensi Inti (KI) bukan merupakan gambaran
kategorial tetapi interaktif mengenai kompetensi dalam
aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan (kognitif dan
psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk
suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
Kompetensi Inti adalah kualitas yang harus dimiliki seorang
peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD
yang diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa
aktif.
7.Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang
dipelajari peserta didik untuk suatu tema di SD/MI, dan
untuk materi pokok suatu mata pelajaran di kelas tertentu
di SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
83Sumber : Kemdikbud, 2012.
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013: 3/3
8. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang
pendidikan dasar diutamakan pada ranah sikap sedangkan
pada jenjang pendidikan menengah berimbang dengan
pada kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi).
9. Kompetensi Inti menjadi unsur pengorganisasi
(organizing elements) Kompetensi Dasar dimana semua
KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk
mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam Kompetensi
Inti.
10.Kompetensi Dasar dikembangkan didasarkan pada
prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan
memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang
pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
11.Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk
satu tema (SD/MI). Dalam silabus tercantum seluruh KD
untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut. Setiap
tema terdiri atas beberapa sub-tema.
84Sumber : Kemdikbud, 2012.
MSILESTONE PENGUATAN
PROFESI GURU di INDONESIA
....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1)
rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan,
keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4)
reformasi penilaian.......
85
5
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012??2004
Pencanangan Guru
sebagai Profesi
4 Desember 2004
1.Terbitnya Undang-
Undang nomor 14
tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen
2.Terbitnya Peraturan
Pemerintah nomor 19
tahun 2005 tentang
Standar Nasional
Pendidikan
Pelaksanaan
Sertifikasi Guru
untuk Kuota
Tahun 2006 dan
2007
1. Terbitnya Peraturan
Pemerintah nomor 74
tahun 2008 tentang Guru
2. Pembayaran Tunjangan
Profesi Pendidik bagi
guru-guru yang sudah
disertifikasi.
1. Terbitnya PP no 41 th 2009
tentang Tunjangan Profesi
Guru dan Dosen, Tunjangan
Khusus Guru dan Dosen,
serta Tunjangan Kehormatan
Profesor
2. Terbitnya PerMenneg PAN dan
RB nomor 16 tahun 2009
tentang Jabatan Fungsional
Guru dan Angka kreditnya
1. Terbitnya Permendiknas nomor
27 tahun 2010 tentang program
induksi bagi guru pemula
2. Terbitnya Permendiknas nomor
35 tahun 2010 tentang Petunjuk
teknis Jabatan Fungsional
Guru dan Angka kreditnya
Terbitnya Peraturan
Bersama Mendiknas,
Men PAN&RB,
Mendagri, Menkeu,
dan Menag tentang
Penataan dan
Pemerataan guru PNS
2015: MILESTONE BARU :
KUOTA NASIONAL, SISTEM SELEKSI
MAHASISWA CALON GURU,
REKONSTRUKSI PENDIDIKAN GURU,
REKRUITMEN CALON GURU, SISTEM
DISRIBUSI DAN SISTEM PEMBINAAN
PROFESI TERPADU
DOMAIN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DOMAIN PEMKAB/PEMKO
(Diperlukan Standar Minimal
Yang Berlaku Untuk Semua
Kab /Kota)
4
1. KUALIFIKASI
2. KOMPETENSI
3. KINERJA
4. KENAIKAN PANGKAT
5. KARIR
6. PKBG
7. HARLINDUNG
8. TUNJANGAN
KINERJA GURU
PROFESONAL
BELUM OPTIMAL
3
PERENCANAAN
KEBUTUHAN,
REKRUITMEN,
DISTRIBUSI
KUANTITAS
DAN KUALITAS
GURU KURANG
TETAPI LEBIH ??
2
REKONSTRUKSI
PENDIDIKAN
AKADEMIK,
PROFESI GURU dan
PENATAAN LPTK
STANDARISASI LULUSAN
LPTK MASIH
TERKENDALA ?
1
KUOTA NASIONAL,
STANDAR DAN POLA
REKRUTMEN
MAHASISWA CALON
GURU
(DEMAND DRIVEN)
INTELEKTUAL,
MINAT, BAKAT, SIKAP, dan
PHISIK
STANDARISASI
INPUT DAN KUOTA
NASIONAL
BELUM ADA ??
87
UJI
KOMPETENSI
N ˂ SM N ≥ SM
DIKLAT
PENGEMBANGAN
N ˂ SM N ≥ SM
GURU
PROFESIONAL
1. KENAIKAN PANGKAT/
JABATAN
2. PROMOSI
3. TUNJANGAN PROFESI
PK
INTERNALLY &
EKSTERNALLY
DRIVEN
DIKLAT DASAR
DIKLAT LANJUTAN
DIKLAT MANDIRI
(MENDIDIK DIRI
SENDIRI)
 Pembinaan karier dan
kepangkatan
 Memastikan guru
melaksanakan tugas
profesional
 Menjamin bahwa guru
memberi layanan
pendidikan yang
berkualitas
(KEPASTIAN, KEMANFAATAN
dan KEADILAN)
INDIKATOR UTAMA
No. INDIKATOR
1. Disiplin Guru (waktu,
nilai, kehadiran, ethos kerja)
2. Efisiensi dan Efektivitas
pembelajaran
(Kapasitas transformasi
ilmu ke siswa)
3. Keteladanan Guru
(berbicara, bersikap dan
berperilaku)
4. Motivasi Belajar
Siswa
DAMPAK /INDIKATOR
1. Kompetensi Lulusan, Hasil Belajar Siswa (Nilai Rapor, UN dan Hasil Tes
Standar Lainnya)
2. Karya Prestatif Siswa dalam berbagai kompetisi Lokal, Nasional dan
Internasional
3. Kesinambungan Prestasi Siswa di PT atau bekerja melalui Penelusuran
Alumni.
4. Rekognisi Pihak Eksternal terhadap kualitas Siswa
Isu Strategis :
1. SOP
2. Alat Ukur
3. Permendikbud
SM : Standar Minimal
PKB : Pembinaan Keprofesian
Berkelanjutan
PK : Penilaian Kinerja
MILESTONE PEMBINAAN PROFESI GURU:
2005 2016
SERTIFIKASI
GURU DALAM
JABATAN
PPG DALAM
JABATAN
PPG PRA-
JABATAN
Telah berhasil
menaikkan minat
lulusan Pendidikan
Menengah menjadi guru
(69,4 % peserta SBMPTN
2013 memilih menjadi
Guru) meski belum
signifikan meningkatkan
kinerja profesional guru
Dibutukan komitmen
nasional berupa sistem
yang mampu
mendorong kinerja
profesional guru berupa
penguatan impelmentasi
sistemik dari UKG, PKG,
PKB, Pangkat dan Karir
Guru dengan TPG.
BENCHMARK dengan BERBAGAI NEGARA
....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1)
rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan,
keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4)
reformasi penilaian.......
90
6
Rasionalitas Penambahan Jam Pelajaran
91
No Rasionalitas
1 Perubahan proses pembelajaran [dari siswa diberi tahu menjadi
siswa mencari tahu] dan proses penilaian [dari berfokus pada
pengetahuan melalui penilaian output menjadi berbasis
kemampuan melalui penilaian proses dan output] memerlukan
penambahan jam pelajaran
2 Kecenderungan akhir-akhir ini banyak negara menambah jam
pelajaran [KIPP (Knowledge Is Power Program) dan MELT
(Massachusetts Extended Learning Time) di AS, Korea Selatan]
3 Perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan jam
pelajaran di Indonesia relatif lebih singkat
4 Walaupun pembelajaran tatap muka di Finlandia relatif singkat,
tetapi didukung dengan pembelajaran tutorial
Sumber : Kemdikbud, 2012.
Chile
Australia
Israel
Belgium(Fr.)3
Netherlands
Italy
Spain
Mexico
France
Canada
Ireland
Luxembourg
Portugal
England
Iceland
Belgium(Fl.)
Turkey
OECDaverage
Austria
Denmark
Japan
SlovakRepublic
Germany
Greece
Norway
Poland
Hungary
Indonesia
Sweden2
Korea
CzechRepublic1
Slovenia
RussianFederation
Finland
Estonia
0
1 000
2 000
3 000
4 000
5 000
6 000
7 000
8 000
9 000
10 000
Totalnumberofintendedinstructionhours
Ages 12 to 14
Ages 9 to 11
Ages 7 to 8
1. Minimum number of hours per year.
2. Estimated because breakdown by age is not available.
3. "Ages 12-14" covers ages 12-13 only.
Countries are ranked in descending order of the total number of intended instruction hours.
Source: OECD. Table D1.1. See Annex 3 for notes (www.oecd.org/edu/eag2012).
= 15%
92
Jumlah Jam Belajar di Sekolah Negeri untuk Usia 7-14 Tahun
UNS
• RPP : mengintegrasikan ASK pada pembelajaran ?
Kompetensi, indikator, tujuan?
• Bagaimana indikator sikap diturunkan ?
• Bagaimana menilainya ?
• BK : “pengembanan potensi secara holistik” UU
Sisdiknas Psl 1 : dimulai dari pengetahuan dan
keterampilan dan berujung pada sikap ??
• Sikap : tingkat keberterimaan : bagaimana
implementasi kurikulum ini : penyederhanaan
mata pelajaran : IPA dan IPS tidak ada ? Kognitif,
afektif dan psikomotor ? Sikap dari pengetahuan?
UNS:
• Kur yang ditulis, yang dilaksanakan, yang
diserap, dan yang dinilai konsistensi
implementasi
• Hasil riset :
– hasil kur 1994, para guru belum pernah membaca
dokumen kurikulum secara lengkap
– Sebagian besar guru hanya membaca standar isi
 karena itu KK 2013 mewajibkan guru dilatih
– Apakah KTSP berbasis kompetensi ?
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Ireland
Italy1
Denmark
Israel
Canada
Greece
Luxembourg2
Spain
Belgium(Fr.)1
Poland
Hungary
Norway
France
Turkey
Argentina3
SlovakRepublic
OECDaverage4
Chile
RussianFederation
Mexico
Estonia
Iceland
Belgium(Fl.)
Germany
Austria
Korea
Finland
Indonesia
England
Slovenia
Portugal
Japan
Reading, writing and literature Mathematics Science
Modern foreign languages Other compulsory core curriculum Compulsory flexible curriculum
Countries are ranked in descending order of the proportion of intended instruction hours devoted to reading, writing and literature.
Source: OECD. Table D1.2c. Argentina: UNESCO Institute for Statistics (World Education Indicators Programme). See Annex 3
for notes (www.oecd.org/edu/eag2012).
Bahasa 13%=4 jam,
Matematika 13%=4 jam
IPA 12%=4 jam
Rata-rata OECD adalah Bahasa 16%, Matematika
13%, IPA 12%. Dengan 38 jam pelajaran
perminggu menjadi: Bahasa 6 jam, Matematika 5
jam, IPA 4,6 jam
Instruction time per subject as a percentage of total
compulsory instruction time for 12-14 year-olds (2010)
95
Countries are ranked in descending order of the proportion of intended instruction hours devoted to reading, writing and literature.
Source: OECD. Argentina: UNESCO Institute for Statistics (World Education Indicators Programme). Table D1.2a. See Annex 3 for
notes (www.oecd.org/edu/eag2012).
Rata-rata OECD dengan 30 jam pelajaran perminggu adalah: Bahasa 9 jam, Matematika 6 jam, IPA 2 jam
Instruction time per subject as a percentage of total
compulsory instruction time for 7-8 year-olds (2010)
96
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Netherlands1
Ireland
Mexico
France
Hungary
RussianFederation
Denmark
Canada
Luxembourg2
Austria
Spain
Greece
Norway
OECDaverage3
Italy
SlovakRepublic
Belgium(Fl.)3
Israel
Estonia
Finland
Portugal
Argentina4
Poland5
Korea
Turkey
Japan
Slovenia
Germany
Iceland
Chile
Indonesia5
England1
Reading, writing and literature Mathematics Science
Modern foreign languages Other compulsory core curriculum Compulsory flexible curriculum
Countries are ranked in descending order of the proportion of intended instruction hours devoted to reading, writing and literature.
Source: OECD. Argentina: UNESCO Institute for Statistics (World Education Indicators Programme). Table D1.2b. See Annex 3 for
notes (www.oecd.org/edu/eag2012).
Rata-rata OECD dengan 36 jam pelajaran per minggu adalah:
Bahasa 8 jam, Matematika 5 jam, IPA 3 jam
Bahasa. = 15% = 5 jam
Matematika : 15% = 5 jam
IPA : 12% = 4 jam
Instruction time per subject as a percentage of total
compulsory instruction time for 9-11 year-olds (2010)
97
Percentage of Eight Grade Students Taught The TIMSS Science Topics
Source: TIMSS 2011 International Science Report.
All Science
(20 Topics)
Biology
(7 Topics)
Chemistry
(4 Topics)
Physics
(5 Topics)
Earth Science
(4 Topics)
Iran 91 82 98 98 91
Turkey 89 93 99 97 63
Saudi Arabia 88 86 91 85 92
Thailand 74 69 92 67 72
Chinese Taipei 68 92 98 59 5
Indonesia 67 73 82 79 27
Singapore 65 63 80 83 31
Malaysia 63 61 80 72 38
Morocco 57 56 59 55 62
Japan 57 35 86 76 41
Korea, Rep.Of 54 38 42 79 64
Walaupun hampir semua materi IPA ada pada kurikulum, tetapi tidak semua memperoleh
pelajaran tersebut. Menunjukkan banyak materi kurikulum yang tidak diajarkan . Hal ini
sangat mungkin terkait dengan kemampuan profesi guru, mengajarkan apa yang mereka
pahami, dan melompati yang mereka merasa kurang paham
98
Percentage Of Eight Grade StudentsTaught The TIMSS
Mathematics Topics
Source: TIMSS 2011 International Mathematics Report.
All
Mathematics
(19 Topics)
Number
(5 Topics)
Algebra
(5 Topics)
Geometry
(6 Topics)
Data and
Chance
(3 Topics)
Turkey 94 100 92 89 98
Korea, Rep.Of 92 100 91 92 81
Saudi Arabia 92 99 85 93 88
Japan 91 99 92 93 75
Singapore 88 99 94 75 83
Malaysia 84 98 73 93 63
Iran 80 100 74 81 58
Chinese Taipei 79 99 97 84 4
Thailand 77 98 62 80 65
Indonesia 69 97 84 61 12
Morocco 62 97 61 46 35
Mengingat tidak semua materi matematika TIMSS terdapat pada kurikulum, sehingga wajar
apabila persentase siswa yang telah diajar materi TIMSS adalah rendah
99
Domain Topics
Number 1. Computing, estimating, or approximating with whole numbers
2. Concepts of fractions and computing with fractions
3. Concepts of decimals and computing with decimals
4. Representing, comparing, ordering, and computing with integers
5. Problem solving involving percents and proportions
Algebra 1. Numeric, algebraic, and geometric patterns or sequences
2. Simplifying and evaluating algebraic expressions
3. Simple linear equations and inequalities
4. Simultaneous (two variables equations)
5. Representation of functions as ordered pairs, tables, graphs, words, or equations
Geometry 1. Geometric properties of angles and geometric shapes
2. Congruent figures and similar triangles
3. Relationship between three-dimensional shapes and their two-dimensional represent.
4. Using appropriate measurement formulas for perimeters, circumferences, areas,
surface areas, and volumes
5. Points on the Cartesian plane
6. Translation, reflection, and rotation
Data &
Chances
1. Reading and displaying data using tables, pictographs, bar, pie, and line graphs
2. Interpreting data sets
3. Judging, predicting, and determining the chances of possible outcomes
Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi
siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS
Perbandingan Kurikulum Matematika SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS
Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII
100Sumber : Kemdikbud, 2012.
PPKN KTSP 2006 Kelas IV PPKN KTSP 2006 Kelas V
• Menggambarkan struktur organisasi
kabupaten, kota, dan provinsi
• Mengenal lembaga-lembaga negara
dalam susunan pemerintahan
tingkat pusat, seperti MPR, DPR,
Presiden, MA, MK dan BPK
• Menyebutkan organisasi
pemerintahan tingkat pusat, seperti
Presiden, Wakil Presiden dan para
Menteri
• Mengidentifikasi jenis budaya
Indonesia yang pernah ditampilkan
dalam misi kebudayaan internasional
• Memberikan contoh sederhana
pengaruh globalisasi di
lingkungannya
• Menentukan sikap terhadap
pengaruh globalisasi yang terjadi di
lingkungannya
• Memberikan contoh peraturan
perundang- undangan tingkat pusat
dan daerah, seperti pajak, anti korupsi,
lalu lintas, larangan merokok
• Mendeskripsikan pengertian
organisasi, contoh organisasi di
lingkungan sekolah dan masyarakat
• Menampilkan peran serta dalam
memilih organisasi di sekolah
• Mengenal bentuk-bentuk keputusan
bersama
• Mematuhi keputusan bersama
Tingkat Kesulitan Pelajaran
Warna merah: terlalu berat bagi siswa SD
101Sumber : Kemdikbud, 2012.
IPA KELAS IV
Semester 1
 Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan
fungsinya
 Menerapkan cara memelihara kesehatan kerangka tubuh
 Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya
hubungan struktur dengan fungsi terlalu tinggi
 Menerapkan cara memelihara kesehatan panca indera
 Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya
(hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4)
 Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya
(hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4)
 Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dengan fungsinya
(hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4)
 Menjelaskan hubungan antara bunga dengan fungsinya (hubungan struktur
dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4)
Tingkat Kesulitan Pelajaran
102Sumber : Kemdikbud, 2012.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Refleksi dari Hasil PISA 2009
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Level 6
Level 5
Level 4
Level 3
Level 2
Level 1
Below Level 1
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100% Level 6
Level 5
Level 4
Level 3
Level 2
Level 1b
Level 1a
Hampir semua siswa Indonesia hanya
menguasai pelajaran sampai level 3 saja,
sementara negara lain banyak yang sampai
level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan
bahwa semua manusia diciptakan sama,
interpretasi dari hasil ini hanya satu, yaitu:
yang kita ajarkan berbeda dengan tuntutan
zaman  penyesuaian kurikulum
Matematika IPA
Bahasa
10
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
ChineseTaipei
Singapore
Korea,Rep.of
Japan
Turkey
Malaysia
Thailand
Iran
SaudiArabia
Morocco
Indonesia
Very Low Low Intermediate High Advance
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
ChineseTaipei
Korea,Rep.of
Singapore
Japan
Turkey
Thailand
Malaysia
Iran
Indonesia
Morocco
SaudiArabia
Very Low Low Intermediate High Advance
Hasil TIMSS Matematika SMP/MTs Kelas VIII
2007 2011
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara
hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan
keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang
diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
10
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Singapore
ChineseTaipei
Japan
Korea,Rep.of
Malaysia
Thailand
Turkey
Iran
Indonesia
Morocco
SaudiArabia
Very Low Low Intermediate High Advance
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Singapore
ChineseTaipei
Korea,Rep.of
Japan
Turkey
Iran
Malaysia
Thailand
SaudiArabia
Indonesia
Morocco
Very Low Low Intermediate High Advance
Hasil TIMSS IPA SMP/MTs Kelas VIII
2007 2011
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara
hampir 40% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan
keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang
diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
10
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Singapore
ChineseTaipei
Iran
SaudiArabia
Indonesia
Morocco
Very Low Low Intermediate High Advance
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Singapore
ChineseTaipei
Iran
Indonesia
Morocco
Very Low Low Intermediate High Advance
Hasil TIMSS Membaca SD/MI Kelas IV
2006 2011
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara lebih
dari 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan
bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di
Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
10
Advanced International Benchmark Mathematics: Number
Source: TIMSS 2011 International Mathematics Report. 107
PISA Released Test (Math Literacy)
Pendidikan Sains dan Matematika ~
@iwanpranoto
108Sumber : Kemdikbud, 2012.
Model Soal TIMSS
TIMSS dan PIRLS membagi soal-soalnya
menjadi empat katagori:
– Low mengukur kemampuan sampai level
knowing
– Intermediate mengukur kemampuan sampai
level applying
– High mengukur kemampuan sampai level
reasoning
– Advance mengukur kemampuan sampai level
reasoning with incomplete information
109Sumber : Kemdikbud, 2012.
Beberapa Pertanyaan: 1/4
1. Dimanakah posisi guru penjaskes di SD? karena materi
penjaskes sudah terintegrasi ke dalam tema
pembelajaran.
2. Video pembelajaran tidak up to date, dan belum ada video
yang menggambarkan karakteristik pembelajaran
kurikulum 2013.
3. Seandainya sekolah akan menambah jam pelajaran lebih
dari 38 jam pelajaran, berapa batasan maksimum yang
diakui.
4. Bagaimana legalitas pemendiknas yang lama terkait
dengan standar isi, proses, dan penilaian setelah lahirnya
permendiknas yang baru, karena masih banyak sekolah
yang menggunakan permendiknas yang lama tersebut.
5. Bagaimana pelaksanaan penilaian otentik agar tiga ranah
dapat dinilai dengan baik.
6. Bagaimana model jadwal pelajaran di SD disusun,
sementara berdasarkan permen masih muncul mata
pelajaran.
110
Beberapa Pertanyaan: 2/4
7. Bagaimana penanganan peserta yang sudah menyerah untuk melakukan
aktivitas individual, tetapi masih berusaha mengikuti diklat sampai
selesai, sekalipun hanya sebatas pendengar.
8. Bagaimana mengklarifikasi ketidaksesuaian contoh RPP dalam buku
materi pelatihan dengan ketentuan dalam permendikbud nomor 65
tahun 2013 tentang standar proses, seperti sistematika dan komponen
RPP. Tindakan yang dilakukan adalah memberikan revisi sesuai dengan
standar proses.
9. Terdapat ketidaksesuaian KI dan KD yang ada di buku guru dan siswa
dengan di standar isi
10. Buku guru terlalu simple, tidak ada contoh rubrik, diusulkan agar ada
contoh untuk dibuku guru.
Dibuku hanya ada contoh singkat, seperti pada buku matematika SMA
Pada buku bahasa Indonesia SMA membahas tentang IPA, tetapi
redaksinya merujuk pada sumber tahun 1984 yang konsepnya tidak
sesuai.
11. Apakah dibolehkan anggota masyarakat membuat dan memperkaya
buku yang diterbitkan pemerintah.
111
Beberapa Pertanyaan: 3/4
12. Disarankan adanya pedoman pelaksanaan untuk
menindaklanjuti permendikbud
13. Bagaimana mekanisme sekolah yang akan
menerapkan Kurikulum 2013 secara mandiri
14. Apakah di RPP harus mencantumkan 5 M,
(Mengamati, Menanya, dst)
15. Kapan silabus dapat diterbitkan, karena
penyusunan RPP merujuk pada silabus.
16. Apakah ada contoh RPP yang sesuai dengan
karakteristik kurikulum 2013
17. Apakah sekolah boleh memfoto copy atau
menggandakan sendiri buku guru dan siswa
112
Beberapa Pertanyaan: 4/4
18. Mohon kajian lebih lanjut terkait buku guru dan
siswa, karena ditemukan beberapa kesalahan
konsep seperti pada mata pelajaran matematika
SMA.
19. Penilaian otentik perlu diekspose dan ada buku
panduan tersendiri agar lebih jelas dan mudah
diterapkan.
20. Perlunya panduan penyusunan RPP beserta
contoh-contoh untuk masing-masing mata
pelajaran dan pembelajaran tematik terpadu.
21. Fungsi guru BK dalam pelaksanaan Kurikulum
2013 seperti apa? Terkait juga dengan posisi
guru BK.
113
ANATOMI MASALAH IMPLEMENTASI:
PADA SKALA
IMPLEMENTASI
PERTANYAAN
KRUSIALNYA
ADALAH:
SEBAGAI GURU :
• Bagaiaman saya harus mengelola pembelajaran sesuai roh
kurikulum 2013 ?
• Langkah-langkah apa yang saya akan lalui untuk tematik terpadu,
pendekatan saintifik, inquiry, discovery learning, project based
learning ?
• Bagaimana cara menilainya ? Seperti apa menerapkan authentic,
portfolio ?? Dan bagaimana itu saya tuangkan kedalam rapor, yang
akan berisi sikap, pengetahuan dan keterampilan ?
SEBAGAI KEPALA SEKOLAH :
• Bagaimana menyusun jadwal ?
• Bagaimana dengan peminatan, lintas peminatan dsb.
• Manual prosedur, atau borang apa saja yang harus disiapkan ?
• Bagaimana menumbuhkan kultur sekolah melalui pola
kepemimpinan yang kuat dan strategi supervisi yang memadai ?
SEBAGAI PENGAWAS SEKOLAH :
• Perubahan apa yang harus kami lakukan dalam menjalankan
fungsi kami sebagai pengawas ?
SEBAGAI AKADEMISI:
• Bagaimana kurikulum LPTK, bagaimana peran kurikulum ini
dalam rangka membangun generassi emas 2045.
SEBAGAI MASYARAKAT:
• Adakah jaminan dengan Kurikulum 2013 maka pendidikan di
Indonesia lebih terjangkau, berkualitas dan menjamin bahwa
anak-anak Negeri bisa bekerja dan survive di negeri ini ? 114
Kunci Utama Implementasi:
INTEGRITAS, KOMPETENSI dan KINERJA GURU
B
....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1)
rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan,
keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4)
reformasi penilaian.......
115
PENGEMBANGAN
KURIKULUM 2013
• Amanat UUD, UU Sisdiknas, PP 19
• Daya Saing, Daya Sanding, Dan
Kapasitas Adaptasi
• Kompetensi Abad 21
• Bonus Demografi
• Filosofi Pendidikan
• Filosofi Kurikulum
• Teori Pengembangan Kurikulum
• Psikologi Perkembangan
• Data-data Empirik: TIMMS, PISA,
PIRLS
IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013
PENDAMPINGAN DAN
EVALUASI
KURIKULUM 2013
Pengembangan dan
Penguatan:
• Kompetensi Lulusan
• Isi
• Proses
• Penilaian
• Dukungan Berbagai Pihak
• Fakta Kompetensi Guru : UKG, PKG
dan PKB
• Suasana Pembelajaran
• Rekruitmen dan Pengadaan Guru
• Kesesuaian Sistem Penilaian
• Dukungan Sarana dan Prasarana
• Penyiapan Buku
• Penyiapan Guru
Model Pelatihan Guru:
• Mengamati, menilai,
mengevaluasi
• Menyusun,
Mengembangkan
Menghasilkan dan
Menyajikan
• Melakukan dan
mensimulasikan
Video Pembelajaran :
Contoh dan Bukan
Contoh
• Tematik Terpadu
• Pendekatan Scientific
• Inquiry/Discovery
Learning
• Problem Based
Learning
• Project Based
Learning
• Skenario dan Script yang
utuh
• Guru Model yang
memahami:
 Filosofi Kurikulum 2013
 Buku Ajar
 Model dan Pendekatan
Belajar sesuai
Kurikulum 2013
116
KOMPETENSI LULUSAN
SIKAP PENGETAHUAN
ISI PROSES PENILAIAN
1. EVALUASI RUANG LINGKUP
2. EVALUASI KESESUAIAN,
KECUKUPAN, KEDALAMAN
DAN KELUASAN (STUDI
BANDING INTERNASIONAL:
REASONING)
1. TEMATIK TERPADU
2. PENDEKATAN SAINTIFIK
3. INQIURY & DISCOVERY
LEARNING
4. PROJECT BASED LEARNING
5. BAHASA SEBAGAI PENGHELA
1. AUTHENTIC
2. MENGUKUR TINGKAT
BERPIKIR DARI RENDAH
HINGGA TINGGI
3. MENGUKUR PROSES KERJA
SISWA
4. TES DAN PORTFOLIO
PTK SARPRAS PEMBIAYAAN
1.KOMPETENSI GURU,
KS ,PS.
2.KINERJA GURU, KS, PS
3.PEMBINAAN
BERKELANJUTAN
4. REKRUT., PPA dan PPG
1. KECUKUPAN DAN
KESESUAIAN (USB, REHAB,
PERAALATAN, PERPUST., )
2. PEMANFAATAN
3. RESOURCE SHARING
1. UNIT COST
2. SUMBER PENDANAAN
3. KECUKUPAN BOS,
BSM, BOPTN
4. EFISIENSI
PEMANFAATAN
PENGELOLAAN
1. MANAJEMEN PERUBAHAN
2. POLA KEPEMIMPINAN
3. POLA SUPERVISI
LAYANANKOMPONENUTAMA
PELAYANAN
HASIL
KETERAMPILAN
117Sumber : Kemdikbud, 2012.
KOMPONEN UTAMA KURIKULUM 2013
SILABUS
KERANGKA DASAR
STRUKTUR
RPP
KURIKULUM 2013
• Kompetensi Inti
• Kompetensi Dasar
• Muatan Pembelajaran
• Mata Pelajaran
• Beban Belajar
• Pengembangan
• Implementasi
• Monitoring dan
Evaluasi
• Kompetensi
• Materi
• Media
• Skenario
Pembelajaran
• Penilaian
118
Silabus merupakan
rencana Pembelajaran
pada mata pelajaran
atau tema tertentu
berisi:
a. Kompetensi inti;
b. Kompetensi dasar;
c. materi pembelajaran;
d. kegiatan
pembelajaran;
e. penilaian;
f. alokasi waktu; dan
g. sumber belajar.
• Landasan Filosofis
• Sosiologis
• Psikopedagogis
• Yuridis
Acuan Pengembangan
• Struktur di tingkat nasional
• Muatan Lokal di tingkat daerah
• KTSP
PERUBAHAN KURIKULUM 2013 WUJUD PADA:
• Konstruski yang
holistik
• Didukung oleh Semua
Materi atau Mapel
• Terintegrasi secara
Vertikal maupun
Horizontal
• Dikembangkan
Berbasis Kompetensi
sehingga Memenuhi
Aspek Kesesuaian dan
Kecukupan
• Mengakomodasi
Content Lokal,
Nasional dan
Internasional (antara
lain TIMMS, PISA,
PIRLS)
• Berorientasi pada karakteristik
kompetensi:
• Sikap (Krathwohl) : Menerima +
Menjalankan + Menghargai +
Menghayati + Mengamalkan
• Keterampilan (Dyers) : Mengamati
+ Menanya + Mencoba + Menalar +
Menyaji + Mencipta
• Pengetahuan (Bloom & Anderson):
Mengetahui + Memahami +
Menerapkan + Menganalisa +
Mengevaluasi +Mencipta
• Menggunakan Pendekatan
Saintifik, Karakteristik
Kompetensi sesuai Jenjang (SD:
Tematik Terpadu, SMP: Tematik
Terpadu-IPA & IPS- dan Mapel,
SMA : Tematik dan Mapel
• Mengutamakan Discovery
Learning dan Project Based
Learning
• Berbasis Tes
dan Non Tes
(porfolio)
• Menilai Proses
dan Output
dengan
menggunakan
authentic
assesment
• Rapor memuat
penilaian
kuantitatif
tentang
pengetahuan
dan deskripsi
kualitatif
tentang sikap
dan
keterampilan
Kecukupan
119
REKONSTRUKSI KOMPETENSI:
Kemampuan Analisis KI & KD
....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1)
rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan,
keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4)
reformasi penilaian.......
120
1
Perubahan yang Mempengaruhi Pola Pikir
No Rumusan Kurikulum Baru
1 Keterampilan ditekankan pada keterampilan berfikir
menuju terbentuknya kreativitas. Kemampuan
psikomotorik adalah penunjang keterampilan.
2 Bahasa Indonesia sebagai penghela pengetahuan
 diawali dan diakhiri dengan penguatan Bahasa
Indonesia
3 Keterampilan berbahasa (semi formal dan formal)
harus didahulukan dari keterampilan lainnya
4 Keterampilan dapat berbentuk penyajian dan tindakan
5 Memberi motivasi, membuat siswa menggemari
pelajaran dan pembelajarannya
6 Siswa memiliki kekhasan masing-masing
121Sumber : Kemdikbud, 2012.
SD
SMP
SMA/K
PT
Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960).
122
STRATEGI PENGEMBANGAN BUKU KURIKULUM 2013
PROSES
BELAJAR
SKL
KOMPETEN
SI INTI
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
AJAR
PENILAIAN
123
Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan:
1. Perkembangan psikologis anak
2. Lingkup dan kedalaman materi
3. Kesinambungan
4. Fungsi satuan pendidikan
5. Lingkungan
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINGKAS
DOMAIN SD SMP SMA-SMK
SIKAP
Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati +
Mengamalkan
PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG
JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL,
ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN PERADABANNYA
KETERAMPILAN
Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji +
Mencipta
PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG PRODUKTIF DAN
KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN KONKRET
PENGETAHUAN
Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa +
Mengevaluasi +Mencipta
PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN
BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN
124Sumber : Kemdikbud, 2012.
SKL KOMPETENSI INTI
SIKAP DAN PERILAKU: Menerima +
Menjalankan + Menghargai +
Menghayati + Mengamalkan
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama,
cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan
pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
1. Beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli, santun), rasa ingin
tahu, estetika, percaya diri, motivasi internal
2. Toleransi, gotong royong, kerjasama, dan
musyawarah
3. Pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik,
dan cinta perdamaian
KETERAMPILAN: Mengamati + Menanya
+ Mencoba + Mengolah + Menyaji +
Menalar + Mencipta
1. Membaca, menulis, menghitung, menggambar,
mengarang
2. Menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, membuat, mencipta
PENGETAHUAN: Mengetahui +
Memahami + Menerapkan +
Menganalisa + Mengevaluasi
1. Ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
2. Manusia, bangsa, negara, tanah air, dan
dunia
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)
125Sumber : Kemdikbud, 2012.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 1/4
SEKOLAH DASAR
Sikap Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan
sikap orang beriman, berakhlak mulia [jujur, santun, peduli,
disiplin, demokratis], percaya diri, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam , di sekitar rumah, sekolah, dan tempat bermain
Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah,
menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak
yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret
sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.
Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan faktual dan
konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah,
dan tempat bermain
126Sumber : Kemdikbud, 2012.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 2/4
SMP
Sikap Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap
orang beriman, berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin,
demokratis], percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulannya
Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah,
menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang
efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan
yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis
Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,seni, budaya dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian yang tampak mata
127Sumber : Kemdikbud, 2012.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 3/4
SMA
Sikap Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap
orang beriman, berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin,
demokratis, patriotik], percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah,
menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang
efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai
pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri [pada
bidang kajian spesifik] sesuai dengan bakat dan minatnya
Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan prosedural dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,seni, budaya dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian [pada bidang kajian spesifik] sesuai bakat
dan minatnya 128Sumber : Kemdikbud, 2012.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 4/4
SMK
Sikap Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap
orang beriman, berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin,
demokratis, patriotik], percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah,
menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang
efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai
pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri
[pada bidang kerja spesifik] sesuai dengan bakat dan minatnya
Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan prosedural dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian [pada bidang
kerja spesifik] sesuai bakat dan minatnya
129Sumber : Kemdikbud, 2012.
Contoh Kompetensi Inti Kelas I SD
Ranah
Kompetensi
Kompetensi Inti
Sikap Spiritual Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya.
Sikap Sosial Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, dan guru.
Pengetahuan Memahami pengetahuan faktual dengan cara
mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
Keterampilan Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang
jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman,
berakhlak mulia, dan berilmu
130Sumber : Kemdikbud, 2012.
ARSITEKTUR KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4:
131131
KI-4 Menyajikan pengetahuan faktual
dan konseptual dalam bahasa yang jelas,
logis, dan sistematis, dalam karya yang
estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
KI 1:
Menerima,
menghargai,
dan
menjalankan
ajaran agama
yang
dianutnya
(Sumber : Udin, 2013)
KI 2:Memiliki
perilaku jujur,
disiplin,
tanggung
jawab, santun,
peduli,
percaya diri,
dan cinta
tanah air
dalam
berinteraksi
dengan
keluarga,
teman,
tetangga, dan
guru.
KI 3.Memahami pengetahuan faktual dan
konseptual dengan cara mengamati dan
mencoba [mendengar, melihat, membaca] serta
menanya berdasarkan rasa ingin tahu secara
kritis tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat
bermain.
http://www.scotland.gov.uk/Publications/2004/11/20178/45862 13
HASIL PENGAMATAN :
Kemampuan Guru menganalisis KI & KD
133
....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1)
rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan,
keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4)
reformasi penilaian.......
ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...1/9
134
• Mengapa urutan KI mulai dari Sikap Spritual (KI-1), Sikap
Sosial (KI-2), Pengetahuan (KI-3) dan Keterampilan (KI-4) ?
(amati Pembukaan UUD 45, Pancasila, UU Sisdiknas)
• Mengapa urutan perancangan dan pelaksanaan pembelajaran
mulai dari KI-3 menuju KI-4 ? Keterampilan hanya dapat
dibangun dengan hasil yang baik melalui pengetahuan
(pelukis, penyanyi, olahragawan pasti memiliki pengetahuan
yang memadai tentang keterampilan yang ditekuninya).
Keterampilan yang tidak melalui proses pengetahuan (KI-3)
tidak akan menghasilkan karya yang baik.
• Dalam proses perolehan pengetahuan dan keterampilan sikap
diintegrasikan sehingga seluruh mata pelajaran diorientasikan
memiliki kontribusi terhadap pembentukan sikap
• Tidak berhenti pada pengetahuan tetapi berlanjut sampai
pada keterampilan dan pembentukan sikap
ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...2/9
135
• Dalam proses perancangan dan pembelajaran
alur yang digunakan adalah : bermula KI-3  KI
4 dan selanjutnya memberikan dampak
terhadap terbentuknya KD pada KI-2 dan KI-1
• Setelah KI-3 dan KI-4 tuntas dianalisis, lalu
diturunkan materi yang relevan dan rancangan
skenario pembelajaran termasuk penugasan
dan penilaian.
• Berdasarkan aktivitas belajar dan penugasan
tersebut dirancang indikator KD pada KI-1 dan
KI-2 diintegrasikan
ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...3/9
136
Contoh: Bahasa Indonesia:
Mulai dari KD kelompok KI-3 : Memahami
konvensi penulisan karya ilmiah
Indikator :
• Memahami struktur karya ilmiah
• Memahami ciri kebahasaan karya ilmiah
• Memhami ciri isi karya ilmiah
ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...4/9
137
Contoh: Bahasa Indonesia:
Menuju KD kelompok KI-4 :
Mampu menulis atau menghasilkan karya ilmiah
Indikator :
• Karya yang memenuhi struktur, ciri kebahasaan, dan
ciri isi karya ilmiah
• Karya yang memenuhi originalitas dilihat dari sumber
yang digunakan atau diacu
• Mempertahankan dan menjelaskan karya ilmiah
tersebut
ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...5/9
138
Contoh: Bahasa Indonesia:
KD dari KI 2 yang diintegrasikan:
• Kejujuran, rasa ingin tau,
tanggung jawab, kritis, rasional
• Santun, empati, peduli,
ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...6/9
139
Contoh: Matematika:
Mulai dari KD dari KI-3 : memahami sifat-sifat
grafik fungsi eksponensial dan logaritma
Indikator :
• Membuktikan sifat
• Menurunkan sifat
• Menenetukan kecukupan dan keperluan
grafik
ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...7/9
140
Contoh: Matematika:
Menuju KD dari KI-4: Mampu menggambar atau
menyajikan grafik fungsi eksponensial dan logaritma
Indikator :
• Menentukan titik potong
• Menentukan nilai maksimum dan minimum
• Melukiskan grafik
• Membaca dan menerjemahkan grafik sesuai
sifat2nya
• Menganalisis grafik untuk menentukan persamaan
atau sebaliknya
ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...8/9
141
Contoh: Matematika:
Menuju KD dari KI-4: Mampu menyelesaikan masalah
nyata dengan menggunakan grafik fungsi eksponensial
dan logaritma
Indikator :
Menggunakan grafik untuk menentukan :
• Perkembangan Bakteri
• Pertumbuhan Penduduk
• Bunga Uang
ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...9/9
142
Contoh: Matematika:
KD dari KI-2: Disiplin, tanggung jawab,
kerjasama, kecermatan
Indikator :
• Konsistensi terhadap waktu
• Konsitensi terhadap panduan
• Konsistensi terhadap norma atau nilai yang
telah ditetapkan sebelumnya
• Frekuensi ketepatan dan kebenaran
tindakan
ANALISIS KESESUAIAN & KECUKPUAN
SERTA KELUASAN DAN KEDALAMAN :
Kemampuan Guru Menganalisis Materi Ajar
....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1)
rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan,
keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4)
reformasi penilaian.......
143
2
Perubahan Pola Pikir Pembelajaran SD/MI
No Rumusan Kurikulum Baru
1 Tidak mengenal mata pelajaran:
-Merujuk kepada kompetensi inti yang bebas mata pelajaran
-Pembelajaran terpadu
2 Matematika bukan berhitung: ada pola, bentuk, dll, PJOK-SBK
juga bukan keterampilan psikomotorik, ....
3 IPS dan IPA tidak mengenal bidang ilmu turunannya, diajarkan
sebagai satu kesatuan dengan pembahasan yang kontekstual:
-IPS melalui pemilihan tema modal pembangunan: SDL-I, SDA,
SDM, SDS-B...
-IPA melalui pemilihan tema objek IPA: klasifikasi, transformasi,
interaksi,
144Sumber : Kemdikbud, 2012.
Matematika ...1/2
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Langsung masuk ke
materi abstrak
Mulai dari pengamatan permasalahan
konkret, kemudian ke semi konkret,
dan akhirnya abstraksi permasalahan
2 Banyak rumus yang
harus dihafal untuk
menyelesaikan
permasalahan
(hanya bisa
menggunakan)
Rumus diturunkan oleh siswa dan
permasalahan yang diajukan harus
dapat dikerjakan siswa hanya dengan
rumus-rumus dan pengertian dasar
(tidak hanya bisa mnggunakan tetapi
juga memahami asal-usulnya)
3 Permasalahan
matematika selalu
diasosiasikan
dengan [direduksi
menjadi] angka
Perimbangan antara matematika
dengan angka dan tanpa angka
[gambar, grafik, pola, dsb]
145Sumber : Kemdikbud, 2012.
Matematika ...2/2
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
4 Tidak membiasakan
siswa untuk berfikir
kritis [hanya
mekanistis]
Dirancang supaya siswa harus
berfikir kritis untuk menyelesaikan
permasalahan yang diajukan
5 Metode penyelesaian
masalah yang tidak
terstruktur
Membiasakan siswa berfikir
algoritmis
6 Data dan statistik
dikenalkan di kelas IX
saja
Memperluas materi mencakup
peluang, pengolahan data, dan
statistik sejak kelas VII serta materi
lain sesuai dengan standar
internasional
7 Matematika adalah
eksak
Mengenalkan konsep pendekatan
dan perkiraan
146Sumber : Kemdikbud, 2012.
Ilmu Pengetahuan Alam ...1/2
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Materi disajikan
terpisah antara
Fisika, Kimia, dan
Biologi
Materi disajikan terpadu, tidak
dipisah dalam kelompok Fisika,
Kimia, Biologi
2 Tidak ada
platform, semua
kajian berdiri
sejajar
Menggunakan Biologi sebagai
platform kajian dengan
pertimbangan semua kejadian dan
fenomena alam terkait dengan
benda beserta interaksi diantara
benda-benda tersebut. Tujuannya
adalah menekankan pentingnya
interaksi biologi, fisika, kimia dan
kombinasinya dalam membentuk
ikatan yang stabil.
147Sumber : Kemdikbud, 2012.
Ilmu Pengetahuan Alam ...2/2
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
3 Materi ilmu bumi dan anta-
riksa masih belum
memadai [sebagian
dibahas di IPS]
Diperkaya dengan materi ilmu bumi dan
antariksa sesuai dengan standar internasional
4 Materi kurang mendalam
dan cenderung hafalan
Materi diperkaya dengan kebutuhan siswa
untuk berfikir kritis dan analitis sesuai dengan
standar internasional
5 Diajarkan oleh guru
berbeda (team teaching)
dengan sertifikasi
berdasarkan mata kajian
Diajarkan oleh satu orang guru yang
memberikan wawasan terpadu antar mata
kajian tersebut sehingga siswa dapat
memahami pentingnya keterpaduan antar
mata kajian tersebut sebelum mendalaminya
secara terpisah dan lebih mendalam pada
jenjang selanjutnya
148Sumber : Kemdikbud, 2012.
Ilmu Pengetahuan Sosial
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Materi disajikan terpisah
menjadi Geografi, Sejarah,
Ekonomi, Sosiologi
Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok
Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi.
2 Tidak ada platform, semua
kajian berdiri sejajar
Menggunakan Geografi sebagai platform kajian dengan
pertimbangan semua kejadian dan kegiatan terikat
dengan lokasi. Tujuannya adalah menekankan
pentingnya konektivitas ruang dalam memperkokoh
NKRI. Kajian sejarah, sosiologi, budaya, dan ekonomi
disajikan untuk mendukung terbentuknya konektivitas
yang lebih kokoh.
3 Diajarkan oleh guru
berbeda (team teaching)
dengan sertifikasi
berdasarkan mata kajian
Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan
wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga
siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar
mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara
terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya
149Sumber : Kemdikbud, 2012.
Bahasa Indonesia/Inggris ...1/2
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Materi yang diajarkan
ditekankan pada
tatabahasa/struktur
bahasa
Materi yang dijarkan ditekankan pada
kompetensi berbahasa sebagai alat
komunikasi untuk menyampaikan
gagasan dan pengetahuan
2 Siswa tidak dibiasakan
membaca dan
memahami makna
teks yang disajikan
Siswa dibiasakan membaca dan
memahami makna teks serta meringkas
dan menyajikan ulang dengan bahasa
sendiri
3 Siswa tidak dibiasakan
menyusun teks yang
sistematis, logis, dan
efektif
Siswa dibiasakan menyusun teks yang
sistematis, logis, dan efektif melalui
latihan-latihan penyusunan teks
150Sumber : Kemdikbud, 2012.
Bahasa Indonesia/Inggris ...2/2
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
4 Siswa tidak
dikenalkan tentang
aturan-aturan teks
yang sesuai dengan
kebutuhan
Siswa dikenalkan dengan aturan-
aturan teks yang sesuai sehingga
tidak rancu dalam proses
penyusunan teks (sesuai dengan
situasi dan kondisi: siapa, apa,
dimana)
5 Kurang
menekankan pada
pentingnya ekspresi
dan spontanitas
dalam berbahasa
Siswa dibiasakan untuk dapat
mengekspresikan dirinya dan
pengetahuannya dengan bahasa
yang meyakinkan secara spontan
151Sumber : Kemdikbud, 2012.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran ...1/2
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Materi disajikan
berdasarkan
empat pilar
dengan
pembahasan yang
terpisah-pisah
Materi disajikan tidak
berdasarkan pada
pengelompokkan menurut empat
pilar kebangsaan tetapi
berdasarkan keterpaduan empat
pilar dalam pembentukan
karakter bangsa
2 Materi disajikan
berdasarkan
pasokan yang ada
pada empat pilar
kebangsaan
Materi disajikan berdasarkan
kebutuhan untuk menjadi warga
negara yang bertanggung jawab
(taat norma, asas, dan aturan)
152Sumber : Kemdikbud, 2012.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran ...2/2
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
3 Tidak ada
penekanan pada
tindakan nyata
sebagai warga
negara yang baik
Adanya kompetensi yang
dituntut dari siswa untuk
melakukan tindakan nyata
sebagai warga negara yang baik
4 Pancasila dan
Kewarganegaraan
disajikan sebagai
pengetahuan yang
harus dihafal
Pancasila dan Kewarganegaraan
bukan hanya pengetahuan,
tetapi ditunjukkan melalui
tindakan nyata dan sikap
keseharian.
153Sumber : Kemdikbud, 2012.
ANALISIS DAN PENGUATAN MATERI: 1/4
MP Konsep Kurikulum SMP/MTs (I)
IPS Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Geografi,
Sejarah, Ekonomi, Sosiologi. Geografi sebagai paltform untuk
menunjukkan keberagaman sehingga terbentuk konektivitas yang
menghubungkan pasokan dan kebutuhan. Pembahasan berdasarkan
macam-macam sumberdaya pembangunan. Geologi bukan bagian IPS
IPA Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam fisika, kimia, biologi.
Biologi sebagai platform, dipergunakan untuk menjelaskan bidang
ilmu lain. Merujuk pada standar internasional (PISA, TIMSS) baik
keluasan maupun kedalaman, sehingga IPA juga mencakup Ilmu Bumi
dan Antariksa. Pembahasan berdasarkan prinsip-prinsip dasar
kehidupan di alam semesta [interaksi, energi, transformasi, dll].
Menghindari perhitungan [dengan rumus], menekankan penguasaan
konsep dan percobaan.
154Sumber : Kemdikbud, 2012.
ANALISIS DAN PENGUATAN MATERI: 2/4
MP Konsep Kurikulum SMP/MTs (I)
Matematika Merujuk pada standar internasional (PISA, TIMSS,) baik keluasan
maupun kedalaman. Dimulai dengan permasalahan konkret berangsur
dibawa ke bentuk abstrak (model). Menekankan pentingnya prosedur
[algoritma] dalam pemecahan masalah. Memuat berimbang antara
bilangan, aljabar, bangun, data dan peluang pada tiap kelas. Tidak
selalu dihitung. Menekankan penguasaan pola [angka, bangun,
aljabar,..] Tidak selalu eksak, bisa kira-kira. Tidak selalu memiliki
informasi yang lengkap untuk diselesaikan.
Bhs Indonesia Merujuk pada standar internasional (PIRL,). Berbasis teks, seimbang
antara tulis dan lisan. Menekankan pentingnya bahasa sebagai alat
komunikasi untuk menyampaikan gagasan dan pengetahuan.
Menguasai kompetensi terkait teks: menyusun [melalaui pemahaman
terhadap kaidah, struktur, dan konteks], membedakan, menilai,
menyunting, menangkap makna, meringkas, menyajikan ulang dlm
bahasa sendiri,.. Menekankan ekspresi dan spontanitas dalam
berbahasa. Pengetahuan sbg konten
155Sumber : Kemdikbud, 2012.
ANALISIS DAN PENGUATAN MATERI: 3/4
MP Konsep Kurikulum SMP/MTs (II)
PPKN Disajikan terpadu, tidak berdasarkan pada
pengelompokkan menurut empat pilar kebangsaan
tetapi berdasarkan keterpaduan empat pilar dalam
pembentukan karakter bangsa. Materi disajikan
berdasarkan kebutuhan untuk menjadi warga negara
yang bertanggung jawab (taat norma, asas, dan aturan).
Adanya kompetensi yang dituntut dari siswa untuk
melakukan tindakan nyata sebagai warga negara yang
baik [terlibat aktif dalam pengembangan masyarakat].
Bahasa
Inggris
Idem Bahasa Indonesia dengan penekanan pada
conversation, reading, writing practices.
Mengasumsikan anak belum pernah belajar bahasa
Inggris secara formal pada saat masuk Kelas VII.
156Sumber : Kemdikbud, 2012.
ANALISIS DAN PENGUATAN MATERI: 4/4
MP Konsep Kurikulum SMP/MTs (II)
Seni
Budaya
Diberikan pengetahuan dan penguasaaan teknik dasar yang cukup
supaya gemar berkesenian yang berbudaya untuk meningkatkan
kepekaan dan apresiasi terhadap produk dan nilai seni budaya.
Memahami keberagaman dan keunikan dari setiap aspek seni agar
dapat merasakan keindahan produk dan nilai seni budaya.
Prakarya Dibekali pengetahuan yang cukup tentang material, proses, dan
alat beserta sumberdaya yang diperlukan untuk menghasilkan
sebuah karya. Menerapkan pengetahuan tersebut untuk terampil
dalam berkarya dengan cara yang efektif dan efisien dengan cara
menganalisis material, proses, dan alat yang diperlukan
PJOK Integrasi antara pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan.
Bukan hanya keterampilan, tetapi harus ada pengetahuan yang
mendasarinya, serta sikap yang harus dapat dibentuk melalui PJOK.
Mengedepankan permainan yang menarik bukan aturan olahraga
yang ketat.
157Sumber : Kemdikbud, 2012.
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final
Impementasi kurikulum-2013-final

More Related Content

What's hot

Rasional dan elemen perubahan kurikulum rev
Rasional dan elemen perubahan kurikulum rev Rasional dan elemen perubahan kurikulum rev
Rasional dan elemen perubahan kurikulum rev
Deir Irhamni
 
Struktur muatan kurikulum 2013
Struktur muatan kurikulum 2013Struktur muatan kurikulum 2013
Struktur muatan kurikulum 2013
Falid Valid
 
1.2 elemen perubahan kurikulum rev
1.2 elemen perubahan kurikulum rev1.2 elemen perubahan kurikulum rev
1.2 elemen perubahan kurikulum rev
Amrizal Ahmad
 
0. sosialisasi kurikulum 2013 (ringkasan pur)
0. sosialisasi kurikulum 2013 (ringkasan pur)0. sosialisasi kurikulum 2013 (ringkasan pur)
0. sosialisasi kurikulum 2013 (ringkasan pur)
Purwanta Agung
 
Ki kd smp 2013 ips
Ki kd smp 2013 ipsKi kd smp 2013 ips
Ki kd smp 2013 ips
ata bik
 
2 materi analisis skl ki-kd kur'13 -edit syahril 290914
2 materi analisis skl ki-kd kur'13 -edit syahril 2909142 materi analisis skl ki-kd kur'13 -edit syahril 290914
2 materi analisis skl ki-kd kur'13 -edit syahril 290914
EKO SUPRIYADI
 
Rpp berdasarkan kurikulum 2013
Rpp berdasarkan kurikulum 2013Rpp berdasarkan kurikulum 2013
Rpp berdasarkan kurikulum 2013
ptkartika
 

What's hot (20)

Rasional dan elemen perubahan kurikulum rev
Rasional dan elemen perubahan kurikulum rev Rasional dan elemen perubahan kurikulum rev
Rasional dan elemen perubahan kurikulum rev
 
Informasi kurikulum 2013
Informasi kurikulum 2013 Informasi kurikulum 2013
Informasi kurikulum 2013
 
Implementasi+k13
Implementasi+k13Implementasi+k13
Implementasi+k13
 
01 pemahaman k 13
01 pemahaman k 1301 pemahaman k 13
01 pemahaman k 13
 
SKL-KI-KD Kurikulum 2013
SKL-KI-KD Kurikulum 2013SKL-KI-KD Kurikulum 2013
SKL-KI-KD Kurikulum 2013
 
Struktur muatan kurikulum 2013
Struktur muatan kurikulum 2013Struktur muatan kurikulum 2013
Struktur muatan kurikulum 2013
 
Kokurikuler
KokurikulerKokurikuler
Kokurikuler
 
Penguatan Pemahaman Kurikulum 2013 SMK
Penguatan Pemahaman Kurikulum 2013 SMKPenguatan Pemahaman Kurikulum 2013 SMK
Penguatan Pemahaman Kurikulum 2013 SMK
 
1.2 elemen perubahan kurikulum rev
1.2 elemen perubahan kurikulum rev1.2 elemen perubahan kurikulum rev
1.2 elemen perubahan kurikulum rev
 
Analisis skl, ki kd, silabus dan ppm-1-4-16
Analisis skl, ki kd, silabus dan ppm-1-4-16Analisis skl, ki kd, silabus dan ppm-1-4-16
Analisis skl, ki kd, silabus dan ppm-1-4-16
 
Materi umum 1.2 kebijakan dinamika perkembangan kurikulum
Materi umum   1.2 kebijakan dinamika perkembangan kurikulumMateri umum   1.2 kebijakan dinamika perkembangan kurikulum
Materi umum 1.2 kebijakan dinamika perkembangan kurikulum
 
0. sosialisasi kurikulum 2013 (ringkasan pur)
0. sosialisasi kurikulum 2013 (ringkasan pur)0. sosialisasi kurikulum 2013 (ringkasan pur)
0. sosialisasi kurikulum 2013 (ringkasan pur)
 
Ki kd smp 2013 ips
Ki kd smp 2013 ipsKi kd smp 2013 ips
Ki kd smp 2013 ips
 
pemahaman k 13
pemahaman k 13pemahaman k 13
pemahaman k 13
 
Implementasi ppk
Implementasi ppkImplementasi ppk
Implementasi ppk
 
Panduan penilaiana
Panduan penilaianaPanduan penilaiana
Panduan penilaiana
 
Analisis si dan skl
Analisis si dan sklAnalisis si dan skl
Analisis si dan skl
 
2 materi analisis skl ki-kd kur'13 -edit syahril 290914
2 materi analisis skl ki-kd kur'13 -edit syahril 2909142 materi analisis skl ki-kd kur'13 -edit syahril 290914
2 materi analisis skl ki-kd kur'13 -edit syahril 290914
 
Analisis skl, ki, kd kelas xi
Analisis skl, ki, kd kelas xiAnalisis skl, ki, kd kelas xi
Analisis skl, ki, kd kelas xi
 
Rpp berdasarkan kurikulum 2013
Rpp berdasarkan kurikulum 2013Rpp berdasarkan kurikulum 2013
Rpp berdasarkan kurikulum 2013
 

Similar to Impementasi kurikulum-2013-final

1.2 Elemen Perubahan Kurikulum Rev.pptx
1.2 Elemen Perubahan Kurikulum Rev.pptx1.2 Elemen Perubahan Kurikulum Rev.pptx
1.2 Elemen Perubahan Kurikulum Rev.pptx
MukhsinUchen1
 
Dinamika perubahan menuju_kurikulum_prototipe
Dinamika perubahan menuju_kurikulum_prototipeDinamika perubahan menuju_kurikulum_prototipe
Dinamika perubahan menuju_kurikulum_prototipe
daffa rifdah
 
Impementasi kurikulum-2013
Impementasi kurikulum-2013Impementasi kurikulum-2013
Impementasi kurikulum-2013
yunirosalina13
 
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU.pptx
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU.pptxIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU.pptx
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU.pptx
YulyAndriyani2
 
Dinamika Perubahan Menuju Kurikulum Prototipe SD KIRIM.pptx
Dinamika Perubahan Menuju Kurikulum Prototipe SD KIRIM.pptxDinamika Perubahan Menuju Kurikulum Prototipe SD KIRIM.pptx
Dinamika Perubahan Menuju Kurikulum Prototipe SD KIRIM.pptx
DebiRatnaWati
 
3. kerangka dasar dan struktur kurikulum
3. kerangka dasar dan struktur kurikulum3. kerangka dasar dan struktur kurikulum
3. kerangka dasar dan struktur kurikulum
Julak Laraw
 
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
tanialisa008
 

Similar to Impementasi kurikulum-2013-final (20)

Kurikulum 2013 Produktif
Kurikulum 2013 ProduktifKurikulum 2013 Produktif
Kurikulum 2013 Produktif
 
117368473 kurikulum-2013
117368473 kurikulum-2013117368473 kurikulum-2013
117368473 kurikulum-2013
 
Implementasi Kurikulum 2013
Implementasi Kurikulum 2013Implementasi Kurikulum 2013
Implementasi Kurikulum 2013
 
Konsep kurikulum 2013 smp
Konsep kurikulum 2013  smpKonsep kurikulum 2013  smp
Konsep kurikulum 2013 smp
 
2. PPT_Geografi_Bimtek Penyegaran.pptx
2. PPT_Geografi_Bimtek Penyegaran.pptx2. PPT_Geografi_Bimtek Penyegaran.pptx
2. PPT_Geografi_Bimtek Penyegaran.pptx
 
2. peran guru dalam kurikulum 2013
2. peran guru dalam kurikulum 20132. peran guru dalam kurikulum 2013
2. peran guru dalam kurikulum 2013
 
peran guru dalam implementasi kurikulum 2013
peran guru dalam implementasi kurikulum 2013peran guru dalam implementasi kurikulum 2013
peran guru dalam implementasi kurikulum 2013
 
1.2 Elemen Perubahan Kurikulum Rev.pptx
1.2 Elemen Perubahan Kurikulum Rev.pptx1.2 Elemen Perubahan Kurikulum Rev.pptx
1.2 Elemen Perubahan Kurikulum Rev.pptx
 
SISTEM DAN KEBIJAKAN KURIKULUM 2013
SISTEM DAN KEBIJAKAN KURIKULUM 2013SISTEM DAN KEBIJAKAN KURIKULUM 2013
SISTEM DAN KEBIJAKAN KURIKULUM 2013
 
Dinamika perubahan menuju_kurikulum_prototipe
Dinamika perubahan menuju_kurikulum_prototipeDinamika perubahan menuju_kurikulum_prototipe
Dinamika perubahan menuju_kurikulum_prototipe
 
Impementasi kurikulum-2013
Impementasi kurikulum-2013Impementasi kurikulum-2013
Impementasi kurikulum-2013
 
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU.pptx
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU.pptxIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU.pptx
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU.pptx
 
Dinamika Perubahan Menuju Kurikulum Prototipe SD KIRIM.pptx
Dinamika Perubahan Menuju Kurikulum Prototipe SD KIRIM.pptxDinamika Perubahan Menuju Kurikulum Prototipe SD KIRIM.pptx
Dinamika Perubahan Menuju Kurikulum Prototipe SD KIRIM.pptx
 
3. kerangka dasar dan struktur kurikulum
3. kerangka dasar dan struktur kurikulum3. kerangka dasar dan struktur kurikulum
3. kerangka dasar dan struktur kurikulum
 
Elemen Perubahan
Elemen PerubahanElemen Perubahan
Elemen Perubahan
 
PANDUAN KTSP SMA KUR 2013_Tabrani2017.pptx
PANDUAN KTSP SMA KUR 2013_Tabrani2017.pptxPANDUAN KTSP SMA KUR 2013_Tabrani2017.pptx
PANDUAN KTSP SMA KUR 2013_Tabrani2017.pptx
 
Konsep dan rasional kurikulum 2013
Konsep dan rasional kurikulum 2013Konsep dan rasional kurikulum 2013
Konsep dan rasional kurikulum 2013
 
KURIKULUM MERDEKA- By ZUMAROH.pptx
KURIKULUM MERDEKA- By ZUMAROH.pptxKURIKULUM MERDEKA- By ZUMAROH.pptx
KURIKULUM MERDEKA- By ZUMAROH.pptx
 
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
 
Penerapan kurikulum 2013 di sma
Penerapan kurikulum 2013 di smaPenerapan kurikulum 2013 di sma
Penerapan kurikulum 2013 di sma
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 

Impementasi kurikulum-2013-final

  • 1. Implementasi Kurikulum 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 1
  • 2. ASPEK UTAMA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013: KETERAMPILAN DAN KOMPETENSI GURU A KEPEMIMPINAN, KULTUR DAN MANAJEMEN SEKOLAH B PERUBAHAN MIND SET 2 C
  • 3. INTEGRASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PLPG 2013 : 3 • KOMPOSISI SUBSTANSI KAJIAN • STRATEGI : PERUBAHAN MIND SET  PERUBAHAN POLA PEMBELAJARAN YANG RELEVAN DENGAN KURIKULUM 2013 (AKTIVITAS PEROLEHAN DAN PENGUATAN KOMPETENSI SPESIFIK BAGI PESERTA PLPG) • SISTEM EVALUASI
  • 4. PERUBAHAN MINDSET A ....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian....... 4
  • 5. PERGESERAN POLA PIKIR 5 • Berpikir linier  sistemik • Berpikir parsial  holistik • Berpikir objek  konektivitas (keterkaitan) • Berpikir hierarkhis  jaringan (networking) • Berpikir struktur  proses Mindset  Guru sebagai Profesi Bekerja pragmatis  paradigma ibadah • Meyakinkan mengapa harus berubah mindset? (Mengapa orang sukses ? Sebab mindset diset menjadi “orang sukses” (mencapai kesuksesan) • Bagaimana melakukannya ? • Insiatif memerlukan kesdaran Guru • Pengaruh eskternal memerlukan “TOKOH PANUTAN” POLA PIKIR MEMPENGARUHI KEPUTUSAN WUJUD TINDAKAN : MENGIKUTI TOKOH PANUTAN HABIT/ BUDAYA Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 6. FAKTA PERUBAHAN KURIKULUM ....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian....... 6 1
  • 7. Perkembangan Kurikulum di Indonesia 1947 Rencana Pelajaran → Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai 1964 Rencana Pendidikan Sekolah Dasar 1968 Kurikulum Sekolah Dasar 1973 Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) 1975 Kurikulum Sekolah Dasar 1984 Kurikulum 1984 1994 Kurikulum 1994 1997 Revisi Kurikulum 1994 2004 Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 1945 1965 20151955 1975 20051985 1995 2013 ‘Kurikulum 2013’ 7Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 8. SD SMP SMA/K PT Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960). 8 SD SMP SMA/K PT SAAT INI :KURIKULUM 2013
  • 9. 9 RAPOR SAAT INI HANYA MELAPORKAN KOMPETENSI PENGETAHUAN (KECUALI SEKOLAH TERTENTU). akibatnya Kompetensi yang seharusnya dimiliki siswa : SIKAP, PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN DIREDUKSI MENJADI KEGIATAN PENGETAHUAN SAJA PENILAIAN JUGA DIREDUKSI MENJADI “HANYA” MENGANDALKAN TES • Tidak memotivasi siswa • Tidak memberi efek terhadap perbaikan pembelajaran • Tidak memberi informasi yang akurat bagi stakeholders (orang tua, dunia kerja dan masyarakat) GAGAL MEMBANGUN • KREATIVITAS LULUSAN • DAYA SAING LULUSAN DAN BANGSA
  • 10. PELAPORAN KOMPETENSI SISWA (RAPOR) PERANCANGAN PROSES PEROLEHAN KOMPETENSI (PROSES BELAJAR) DAN MATERI ARSITEKTUR INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI RANCANGAN PROSES PENILAIAN PENGADMINSTRASIAN PELATIHAN GURU, KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS: • PENETAPAN DESAIN : PERUBAHAN MIND SET  KETERAMPILAN MENERAPKAN KURIKULUM 2013 • PENETAPAN MATERI • PENETAPAN PESERTA, NS, IN, GI dan GS • SISTEM EVALUASI dan PENJAMINAN MUTU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PERUBAHAN MANAJEMEN SEKOLAH : JADWAL, KALENDER PENDIDIKAN, POLA SUPERVISI, SISTEM PERENCANAAN, PEMINATAN, KULTUR, AKTIVITAS PENGENDALIAN, REVITALISASI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER, DSB. 10
  • 11. RAPOR SEKOLAH DASAR ...1/3 Aspek Catatan Mengingat dan memahami pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahu tentang: - dirinya, - makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya - benda-benda lain di sekitarnya Diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang apa yang menonjol terkait kemampuan anak dalam tiap muatan pelajaran dan apa yang perlu usaha-usaha pengembangan untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan pada kelas yang diikutinya. 1. Pengetahuan 11
  • 12. RAPOR SEKOLAH DASAR ...2/3 2. Keterampilan Aspek Catatan Menyajikan kemampuan mengamati, menanya, dan mencoba dalam: - bahasa yang jelas, logis dan sistematis - karya yang estetis - gerakan anak sehat - tindakan anak beriman dan berakhlak mulia Diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang apa yang menonjol dan apa yang perlu usaha-usaha pengembangan untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan pada kelas yang diikutinya. 12
  • 13. RAPOR SEKOLAH DASAR ...3/3 Aspek Catatan Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. Diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang apa yang menonjol dan apa yang perlu usaha-usaha pengembangan untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan pada kelas yang diikutinya. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri, dan cinta tanah air Diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang apa yang menonjol dan apa yang perlu usaha-usaha pengembangan untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan pada kelas yang diikutinya. 3. Sikap 13
  • 14. RAPOR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA...1/4 No Mapel Pengetahuan Keterampilan Sikap Sosial dan Spiritual Dalam Mapel Antarmapel Kelompok A 1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (Nama guru) 1 – 4 (kelipatan 0,33) 1 – 4 (kelipatan 0,33) SB, B, C, K (diisi oleh Guru) Disimpulkan secara utuh dari sikap peserta didik dalam Mapel (Deskripsi Koherensi) (diisi oleh Wali Kelas didahului diskusi dengan semua guru) 2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Nama guru) 3 Bahasa Indonesia (Nama guru) 4 Matematika (Nama guru) 5 Ilmu Pengetahuan Alam(Nama guru) 6 Ilmu Pengetahuan Sosial (Nama guru) 7 Bahasa Inggris (Nama guru) Capaian Catatan: SB : Sangat Baik B : Baik C: Cukup K: Kurang 14
  • 15. RAPOR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA...2/4 No Mapel Pengetahuan Keterampilan Sikap Sosial dan Spiritual Dalam Mapel Antarmapel Kelompok B Disimpulkan secara utuh dari sikap peserta didik dalam Mapel (Deskripsi Koherensi) (diisi oleh Wali Kelas didahului diskusi dengan semua guru) 1 Seni Budaya (Nama guru) 2 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (Nama guru) 3 Prakarya (Nama guru) Capaian : Catatan: SB : Sangat Baik B : Baik C: Cukup K: Kurang 15
  • 16. RAPOR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ...3/4 No. Mapel Kompetensi Catatan Kelompok A 1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Pengetahuan Keterampilan Sikap sosial dan spiritual 2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pengetahuan Keterampilan Sikap sosial dan spiritual 3 Bahasa Indonesia Pengetahuan Keterampilan Sikap sosial dan spiritual 4 Matematika Pengetahuan Aljabarnya lemah, perlu ditingkatkan dalam hal … Keterampilan Sikap sosial dan spiritual Deskripsi : 16
  • 17. RAPOR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ...4/4 No. Mapel Kompetensi Catatan Kelompok B 1 Seni Budaya Pengetahuan Keterampilan Sikap sosial dan spiritual 2 Pendidikan Jasmani, Olahj Raga, dan Kesehatan Pengetahuan Keterampilan Sikap sosial dan spiritual 3 Prakarya Pengetahuan Keterampilan Sikap sosial dan spiritual Deskripsi : Catatan: Untuk mata pelajaran yang belum tuntas pada semester berjalan, dituntaskan melalui pembelajaran remedi sebelum memasuki semester berikutnya. Dinyatakan tidak naik kelas bila terdapat 3 mata pelajaran atau lebih, pada kompetensi pengetahuan, keterampilan,dan/atau sikap belum tuntas/belum baik. 17
  • 19. • Buku berbasis aktivitas untuk semua jenjang sekolah, terutama untuk SD/MI • Tiap pembahasan menggunakan pendekatan kontekstual (idealnya transdisipliner) • Mengajak siswa untuk mencari tahu berdasarkan konteks pembahasannya • Pendekatan terpadu untuk buku SD/MI dan IPA-IPS SMP/MTs • Tiap pembahasan mencakup tiga ranah kompetensi: pengetahuan, keterampilan, sikap • Tiap bab/tema memuat satu atau lebih projek untuk dikerjakan dan disajikan siswa 19Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 20. • Memuat kompetensi, isi, proses dan penilaian (self explain dan siswa dapat melakukan self assesment) • Bukan content based tetapi activity based • Memuat penilaian capaian pembelajaran secara bertahap mulai review [ulasan], exercise [latihan], problem [pemecahan masalah], challenge [tantangan yang membutuhkan pemikiran mendalam], dan project [kegiatan bersama dalam memecahkan permasalahan yang membutuhkan dukungan sumber lainnya]. • Menekankan penggunaan bahasa yang jelas, logis, sistematis. • Keterampilan tidak selalu dalam ranah abstrak, tetapi juga harus konkret dalam bentuk tindakan nyata 20Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 21. HAKIKAT PERUBAHAN KURIKULUM ....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian....... 21 2
  • 22. Mempersiapkan Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka 45.93 43.55 41.20 38.34 30.57 20.01 10.75 5.43 1.58 0.28 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 0-9 10-19 20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90+ Kelompokumur Jumlah Penduduk (juta) Generasi 100 thn Merdeka (Usia pada tahun 2045) Struktur Penduduk Indonesia Tahun 2010 45-54 tahun 35-44 tahun Periode Bonus Demografi 2010-2035 Paudisasi Pendidikan Dasar berkualitas dan merata Pendidikan karakter Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah Pendidikan Menengah Universal Pendidikan Tinggi yang berkualitas dan berdaya saing Pendidikan Dasar berkualitas dan merata Pendidikan karakter Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah Strategi Pembangunan Pendidikan Generasi yang cerdas komprehensif: a.l produktif, inovatif, damai dlm interaksi sosialnya, sehat dan menyehatkan dalam interaksi alamnya, dan berperadaban unggul Sasaran Kelompok Strategis Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011 23.6 22.3 20.5 19.3 15.4 10.3 5.2 2.4 0.7 0.1 22.3 21.3 20.7 19.0 15.2 9.7 5.6 3.1 0.9 0.2 30 20 10 0 10 20 30 0-9 10-19 20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90+ Laki-lakiPerempuan 22 Generasi yang secara aktif mampu mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara serta dunia secara global. Manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Psl 3 UU 20) 1
  • 23. 100 tahun kemerdekaan"Bonus Demografi" Bonus Demografi Sebagai Modal Indonesia 2045 SDM Usia Produktif Melimpah Kompeten Tidak Kompeten Beban Pembangunan Modal Pembangunan Transformasi Melalui Pendidikan -Kurikulum - PTK -Sarpras -Pendanaan -Pengelolaan 23 8SNP Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 24. ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAAN • Perrenialism • Essentialism • Progressivism • Reconstructionism DIMENSI PENGEMBANGAN KURIKULUM FILOSOFI KURIKULUM 2013 : UU Sisdiknas Pasal 1 Butir 1 dan 2 : Hakikat Pendidikan : peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kompetensi yang berakar pada nilai- nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM DIKEMBANGKAN BERDASARKAN ASPEK RELEVANSI (Pasal 38 UU Sisdiknas) KURIKULUM 2013 (KBK): Penyempurnaan Standar : KOMPETENSI LULUSAN, ISI, PROSES, dan PENILAIAN NO STANDAR URAIAN 1. KOMPETENSI LULUSAN Dikembangkan sesuai tuntutan kekinian Indonesia dan masa depan sesuai kebutuhan. 2. ISI Diurai atas kecukupan dan kesesuaian dengan kompetensi. 3. PROSES Dirancang berbasis kompetensi dengan pendekatan scientific 4. PENILAIAN Berbasis proses dan output dengan teknik tes dan non tes (portfolio). EVALUASI KURIKULUM: • Penetapan Konteks dan Tujuan • Pemilihan Model • Pelaksanaan • Revisi Kurikulum TEORI PENGEMBANGAN KURIKULUM : UU Sisdiknas • Pasal 4 : azas, prinsip, sistem, proses, budaya, pola, dan pengendalian mutu. • Pasal 3 : fungsi (mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa) Teori berbasis Kecakapan pekerjaan organisasi isi dan kompetensi sebagai pribadi yang dewasa  kepemilikan sikap, keterampilan, pengetahuan secara holistik, atau formal, valuasional dan praksiologi. RPJMN 2010-2014 SEKTOR PENDIDIKAN • Perubahan metodologi pembelajaran • Penataan kurikulum INPRES NOMOR 1 TAHUN 2010 • Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional: Penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai Budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa 24
  • 25. Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012) ....Indonesia’s economy has enormous promise... .... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood .... Perlu dipersiapkan social engineering Perlu peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan 25
  • 26. Pengaruh Kualitas Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia •Kualitas pendidikan berpengaruh positif thd pertumbuhan ekonomi dengan koefisen kontribusi hampir 2 kali •Untuk negara dengan PDB /Kapita dibawah rata-rata dunia, koefisien ini bernilai lebih tinggi yaitu 2.28 •Kualitas pendidikan berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja World Bank, Education Quality and Economic Growth, 2009 26
  • 27. Pembangunan Ekonomi Berbasis Sumberdaya Sumber Daya Alam sebagai Modal Pembangunan Sumber Daya Manusia sebagai Beban Pembangunan Pembangunan Kesejahteraan Berbasis Peradaban Peradaban sebagai Modal Pembangunan SDM Beradab sebagai Modal Pembangunan Dekade 2020an dsts/d Dekade 1980an Pendidikan Kekayaan Peradaban Pendidikan, dalam jangka panjang, adalah faktor tunggal paling menentukan melebarnya jurang kesenjangan, oleh karena itu investasi dalam bidang pendidikan adalah cara logis untuk menghilangkan kesenjangan tersebut Penduduk Sebagai Pasar/Pengguna Penduduk Sebagai Kreator/Disiminator Pergeseran Paradigma Pembangunan 27 Pembangunan Ekonomi Berbasis Pengetahuan Pengetahuan sebagai Modal Pembangunan SDM Berpengetahuan sebagai Modal Pembangunan Dekade 1990an-2010an Penduduk Sebagai Pelaku/Kontributor Kekayaan Pengetahuan Kekayaan Pengetahuan Pendidikan
  • 28. Pembangunan Kesejahteraan Berbasis Peradaban Modal Sosial- Budaya Modal Individu Modal Pengetahuan/ Keterampilan Modal Peradaban Modal SDM -Sikap -Keterampilan -pengetahuan Pembangunan Kesejahteraan 28 Terwujud Melalui Keutuhan ASK Modal Sistem Pemerintahan Global Prosperity Index menempatkan Indonesia pada urutan ke 63, dengan modal sosial-budaya menempati urutan ke 27 Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 29. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pendidikan, Bahasa, dan Kebudayaan Tuhan Masyarakat Alam Manusia -Pikiran -Perasaan Pengetahuan Budaya IPTEK Seni Peradaban (pengalaman)Interaksi Abstraksi Ekspresi Eksistensi Internalisasi Aktualisasi Pendidikan Pembudayaan Membentuk Insan Indonesia yang Beradab -Logika -Etika -Estetika -Spiritua lita Kompetensi Inti IV (SD/MI): Menyajikan Pengetahuan yang dimiliki dengan bahasa yang jelas, logis, sistematis, dengan karya yang estetis, dan dengan tindakan yang mencerminkan anak beriman dan berakhlak mulia Bahasa 29 Utuh Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 30. Informasi (tersedia dimana saja, kapan saja) Komputasi (lebih cepat memakai mesin) Otomasi (menjangkau segala pekerjaan rutin) Komunikasi (dari mana saja, ke mana saja) Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah [menanya], bukan hanya menyelesaikan masalah [menjawab] Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir analitis [pengambilan keputusan] bukan berfikir mekanistis [rutin] Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21 Model PembelajaranCiri Abad 21 30Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 31. Pembelajaran dan Inovasi • Kreatif dan inovasi • Berfikir kritis menyelesaikan masalah • Komunikasi dan kolaborasi Informasi, Media and Teknologi • Melek informasi • Melek Media • Melek TIK Kehidupan dan Karir • Fleksibel dan adaptif • Berinisiatif dan mandiri • Keterampilan sosial dan budaya • Produktif dan akuntabel • Kepemimpinan&tanggung jawab Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008 Kerangka Kompetensi Abad 21 Kerangka ini menunjukkan bahwa berpengetahuan [melalui core subjects] saja tidak cukup, harus dilengkapi: -Berkemampuan kreatif - kritis -Berkarakter kuat [bertanggung jawab, sosial, toleran, produktif, adaptif,...] Disamping itu didukung dengan kemampuan memanfaatkan informasi dan berkomunikasi Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,... 31
  • 32. Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008 Kerangka Kompetensi Abad 21 •Mendukung Keseimbangan penilaian: tes standar serta penilaian normatif dan sumatif •Menekankan pada pemanfaatan umpan balik berdasarkan kinerja peserta didik •Membolehkan pengembangan portofolio siswa •Menciptakan latihan pembelajaran, dukungan SDM dan infrastruktur •Memungkinkan pendidik untuk berkolaborasi, berbagi pengalaman dan integrasinya di kelas •Memungkinkan peserta didik untuk belajar yang relevan dengan konteks dunia •Mendukung perluasan keterlibatan komunitas dalam pembelajaran, baik langsung maupun online Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain termasuk portofolio siswa. Disamping itu dierlukan dukungan lingkungan pendidikan yang memadai 32
  • 33. Sumber: World Economic Forum. The Global Competitiveness Report 2012–2013. Augusto López-Claros. The Innovation for Development Report 2010–2011. y = 0,051x + 1,6176 Koef Korelasi = 0,91 0 1 2 3 4 5 6 7 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 CompetitivenessScore Innovation Score Indonesia GCI: Global Competitiveness Index ICI: Innovation Capability Index Grafik Hubungan Inovasi dan Daya Saing 33
  • 34. Source: Martin Prosperity Institute. 2011. Creativity and Prosperity: The Global Creativity Index. Koef Korelasi = 0,84 34
  • 35. ESENSI PERUBAHAN KURIKULUM ....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian....... 35 3
  • 36. ESENSI KURIKULUM 2013: ...1/4 SAAT BERTINDAK : SIKAP MEMANDU PENGETAHUAN KETERAMPILAN SIKAP MENDAHULUI PEMBENTUKAN (DIINTEGRASIKAN DALAM AKTIVITAS PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PENGETAHUAN KETERAMPILAN DIBIASAKAN (DIBUDAYAKAN) DAN DIAMATI ATAU DINILAI DITUANGKAN DALAM RPP DAN DILAKUKAN DALAM PEMBELAJARAN PROSES PEMBENTUKAN :
  • 37. Pembentukan Kompetensi Melalui Pembelajaran dan Pemanfaatannya Pengetahuan Sikap Keterampilan Pengetahuan Keteram- pilan Sikap Pembelajaran  K-S-A Pemanfaatan  A-S-K Belajar Mengapa Belajar Apa Belajar Bagaimana 37 Sumber : Alkaff, 2012.
  • 38. ESENSI KURIKULUM 2013: ...2/4 38 KONDISI SAAT INI Dominan pada pengetahuan Aktivitas pembelajaran hanya domain pengetahuan Penilain dominan menggunakan tes Rapor cendrung hanya melaporkan kompetensi bidang pengetahuan Kompetensi : sikap, pengetahuan dan keterampilan belum secara jelas diurai , bahkan cenderung dipersepsi menjadi kognitif, afektif, dan psikomotorik saja. Tidak digunakan memandu materi ajar. menuju Kompetensi : sikap, pengethuan dan keterampilan diurai menjadi KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4, yang memandu penetapan materi KURIKULUM 2013 Perpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan Aktivitas pembelajaran didesain pada 3 ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan Penilain menggunakan tes, obervasi, portfolio dan penilaian sikap Rapor berisi komponen sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dilengkapi dengan deskripsi kualitiatif
  • 39. ESENSI KURIKULUM 2013: ...3/4 39 KONDISI SAAT INI Bahasa tidak mampu memandu mapel yang lain sebab kompetensi terpenting dalam bahasa tidak dilatihkan secara memadai Meninggalkan kaidah metodologi ilmiah dan tidak kokoh berpijak pada kaidah pendidikan sehingga pemilihan model tidak akurat menuju KURIKULUM 2013 IPA dan IPS masih menggu- nakan pola tematik terpadu Kompetensi antar jenjang diintegrasikan sehingga tampak berkesinambungan Pembelajaran bahasa yang berbasis teks akan mendorong kemampuan berbahasa sejak dini Mengutamakan pendekatan saintifik yang mengantarkan siswa tidak berhenti pada pengetahuan tetapi berlanjut ke keterampilan dan pembentukan sikap. SD : tematik terpadu, SMP tematika terpadu + Mapel, SMA/SMK : berbasis mapel (tematik boleh saja sampai PT) Di SMP diajarkan kelompok IPA dan IPS secara parsial Tidak tampak integrasi antar jenjang pendidikan sehingga jenjang sebelumnya seolah-olah bukan prasyarat untuk jenjang berikutmya. Di SD diajarkan berbasis mata pelajaran, padahal tidak didukung oleh terori pendidikan dan teori psikologi yang berlaku
  • 40. KETERPADUAN ANTAR JENJANG dan TEMATIK TERPADU ....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian....... 40 4
  • 41. TEMATIK TERPADU (Semua Muatan kecuali agama) TEMATIK TERPADU (IPA dan IPS) + MAPEL TEMATIK + MAPEL (Integrasi Pendidikan Menengah SMA dan SMK) TEMATIK + MATA KULIAH 4/4 ....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusam, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian....... SD SMP SMA/K PT 41
  • 42. PENTINGNYA TEMATIK TERPADU : 1/3 42 • Pendidik dan peneliti meyakini bahwa anak melihat dunia sebagai suatu keutuhan yang terhubung, bukannya penggalan-penggalan yang lepas dan terpisah. [Departemen Pendidikan Alberta, Kanada] • Walaupun sekolah dasar dirancang dengan menggunakan mata pelajaran dengan definisi kompetensi yang berbeda satu dengan yang lain [seperti pada KBK 2004 dan KTSP 2006], mapel tertentu akan menghasilkan keluaran-keluaran yang sama dengan mapel lainnya. [Departemen Pendidikan Alberta, Kanada] • Mapel-mapel yang berbeda tersebut, ternyata sangat banyak keterkaitan satu sama lain [sebagaimana tampak pada rumusan kompetensi dasar KTSP 2006]. Dengan demikian keterpaduan konten pada berbagai mapel dan arahan bagi siswa untuk dapat membuat keterkaitan antar mapel akan memperkuat pembelajaran siswa. [Departemen Pendidikan Alberta, Kanada] Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 43. PENTINGNYA TEMATIK TERPADU : 2/3 43 • Kurikulum terpadu sebagai panutan dalam tematik terpadu adalah salah satu pendekatan pembelajaran dimana kompetensi [pengetahuan, keterampilan, dan sikap] dari berbagai mapel digabungkan menjadi satu untuk merumuskan pemahaman yang lebih mendalam dan mendasar tentang apa yang harus dikuasai siswa. • Telah banyak peneliti pendidikan yang menekankan pentingnya pembelajaran terpadu seperti Susan Drake, Heidi Hayes Jacobs, James Beane and Gordon Vars, dll yang menyatakan bahwa kurikulum adalah terkait, terpadu, lintas disiplin, holistik, dan berbagai istilah lain yang memiliki arti yang sama. • James Beane lebih jauh menekankan “When we are confronted in real life with a compelling problem or puzzling situation, we don’t ask which part is mathematics, which part is science, which part is history, and so on. Instead we draw on or seek out knowledge and skill from any and all sources that might be helpful” Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 44. PENTINGNYA TEMATIK TERPADU : 3/3 44 Bagi sekolah dasar yang menganut sistem guru kelas, tematik terpadu akan memberikan banyak keuntungan antara lain: • Fleksibilitas pemanfaatan waktu dan menyesuaikannya dengan kebutuhan siswa • Menyatukan pembelajaran siswa, konvergensi pemahaman yang diperolehnya sambil mencegah terjadinya inkonsistensi antar mata pelajaran • Merefleksikan dunia nyata yang dihadapi anak di rumah dan lingkungannya • Selaras dengan cara anak berfikir, dimana menurut penelitian otak mendukung teori pedagogi dan psikologi bahwa anak menerima banyak hal dan mengolah dan merangkumnya menjadi satu. Sehingga mengajarkan secara holistik terpadu adalah sejalan dengan bagaimana otak anak mengolah informasi. Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 46. FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): ...1/15 46 Struktur Kurikulum merupakan pengorganisasian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, muatan Pembelajaran, mata pelajaran, dan beban belajar pada setiap satuan pendidikan dan program pendidikan.
  • 47. FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): ... 2/15 47 • PAUDNI • PENDIDIKAN DASAR  SD/MI/SDLB  SMP/MTs/SMPLB • PENDIDIKAN MENENGAH : SMA/MA/SMALB/SMK/MAK • PENDIDIKAN NON FORMAL
  • 48. FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 3/15 48 PAUDNI : berisi program pengembangan pribadi anak. SATUAN PENDIDIKAN DASAR : berisi muatan umum (muatan nasional untuk satuan pendidikan; dan muatan lokal untuk satuan pendidikan sesuai dengan potensi dan keunikan lokal) SATUAN PENDIDIKAN MENENGAH terdiri atas: a. muatan umum (muatan nasional untuk satuan pendidikan; dan muatan lokal untuk satuan pendidikan sesuai dengan potensi dan keunikan lokal) b. muatan peminatan akademik; c. muatan peminatan kejuruan; dan d. muatan pilihan lintas minat/pendalaman minat. PENDIDIKAN NONFORMAL : berisi program pengembangan kecakapan hidup.
  • 49. FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): ... 4/15 49 SD/MI, SDLB atau bentuk lain yang sederajat terdiri atas muatan: 1. Pendidikan Agama; 2. Pendidikan Kewarganegaraan; 3. Bahasa; 4. Matematika; 5. Ilmu Pengetahuan Alam; 6. Ilmu Pengetahuan Sosial; 7. Seni Dan Budaya; 8. Pendidikan Jasmani Dan Olahraga; 9. Keterampilan/Kejuruan; Dan 10.Muatan Lokal. (dapat diorganisasikan dalam satu atau lebih mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan dan program pendidikan).
  • 50. FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): ... 5/15 50 SMP/MTs, SMPLB atau bentuk lain yang sederajat terdiri atas muatan : 1. pendidikan agama; 2. pendidikan kewarganegaraan; 3. bahasa; 4. matematika; 5. ilmu pengetahuan alam; 6. ilmu pengetahuan sosial; 7. seni dan budaya; 8. pendidikan jasmani dan olahraga; 9. keterampilan/kejuruan; dan 10.muatan lokal. (dapat diorganisasikan dalam satu atau lebih mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan dan program pendidikan).
  • 51. FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): ... 6/15 51 PENDIDIKAN MENENGAH terdiri atas : a. muatan umum untuk SMA/MA, SMALB dan SMK/MAK; b. muatan peminatan akademik SMA/MA dan SMK/MAK; c. muatan pilihan lintas minat atau pendalaman minat untuk SMA/MA, SMALB; d. muatan peminatan kejuruan untuk SMK/MAK; dan e. muatan pilihan lintas minat atau pendalaman minat untuk SMK/MAK.
  • 52. FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): ... 7/15 52 PENDIDIKAN MENENGAH terdiri atas : a. muatan umum untuk SMA/MA, SMALB dan SMK/MAK; terdiri atas muatan : 1. pendidikan agama; 2. pendidikan kewarganegaraan; 3. bahasa; 4. matematika; 5. ilmu pengetahuan alam; 6. ilmu pengetahuan sosial; 7. seni dan budaya; 8. pendidikan jasmani dan olahraga; 9. keterampilan/kejuruan; dan 10. muatan lokal
  • 53. FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): ... 8/15 53 PENDIDIKAN MENENGAH terdiri atas : b. Muatan peminatan akademik SMA/MA atau bentuk lain yang sederajat terdiri atas: 1. matematika dan ilmu pengetahuan alam; 2. ilmu pengetahuan sosial; 3. bahasa dan budaya; atau 4. peminatan lainnya.
  • 54. FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): ... 9/15 54 PENDIDIKAN MENENGAH terdiri atas : Muatan peminatan kejuruan SMK/MAK bentuk lain yang sederajat terdiri atas: 1. teknologi dan rekayasa; 2. kesehatan; 3. seni, kerajinan, dan pariwisata; 4. teknologi informasi dan komunikasi; 5. agribisnis dan agroteknologi; 6. bisnis dan manajemen; 7. perikanan dan kelautan; atau 8. peminatan lain yang diperlukan masyarakat. (Ketentuan lebih lanjut mengenai muatan peminatan akademik dan muatan pilihan lintas minat atau pendalaman minat SMA/MA, SMALB serta muatan peminatan kejuruan dan pilihan lintas minat atau pendalaman minat untuk SMK/MAK diatur dalam Peraturan Menteri).
  • 55. FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): ... 10/15 55 PENDIDIKAN NONFORMAL terdiri atas : a. Struktur Kurikulum pendidikan nonformal berisi program pengembangan kecakapan hidup yang mencakup keterampilan fungsional, sikap dan kepribadian profesional, dan jiwa wirausaha mandiri, serta Kompetensi dalam bidang tertentu. b. Struktur Kurikulum pendidikan nonformal terdiri atas struktur kurikulum: 1. satuan pendidikan nonformal; dan 2. program pendidikan nonformal. (Ketentuan lebih lanjut mengenai Struktur Kurikulum pendidikan nonformal diatur dalam Peraturan Menteri)
  • 56. FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): ... 11/15 56 Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang Peserta Didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi landasan Pengembangan Kompetensi dasar. Kompetensi Inti dimaksud pada mencakup: sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasi muatan Pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam mencapai Standar Kompetensi Lulusan.
  • 57. FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): ... 12/15 57 Kompetensi Dasar merupakan tingkat kemampuan dalam konteks muatan Pembelajaran, pengalaman belajar, atau mata pelajaran yang mengacu pada Kompetensi inti. Kompetensi Dasar dikembangkan dalam konteks muatan Pembelajaran, pengalaman belajar, mata pelajaran atau mata kuliah sesuai dengan Kompetensi inti.
  • 58. FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): ... 13/15 58 Beban belajar memuat: 1. jumlah jam belajar yang dialokasikan untuk Pembelajaran suatu tema, gabungan tema, mata pelajaran; atau 2. keseluruhan kegiatan yang harus diikuti Peserta Didik dalam satu minggu, semester, dan satu tahun pelajaran. (2) Beban belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. kegiatan tatap muka; b. kegiatan terstruktur; dan c. kegiatan mandiri.
  • 59. KETERPADUAN PENDIDIKAN MENENGAH: PENDIDIKAN MENENGAH : • Keterpaduan antar jenjang • Keterpaduan dalam Pendidikan Menengah SMA/MA /SMALB SMK/ MAK MUATAN UMUM (SEBAGAI COMMON GROUND) ... 14/15 59
  • 60. KETERPADUAN PENDIDIKAN MENENGAH: ... 15/15 SMA/MA SMK/MAK 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 PENDIDIKAN MENENGAH: Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Kewrganegaraan, Bahasa, Matematika, IPA, IPS, Seni dan Budaya, Penjasor, Keterampilan/ Kejuruan dan Muatan Lokal. SIKAP KETERAM- PILAN PENGETA- HUAN PEMINATAN SMA/MA PEMINATAN SMK/MAK 60
  • 62. 62 SD SMP SMA/SMK Semua muatan pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama [saintifik] melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,.... Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan] Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan] dengan penekanan yang berbeda Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lain [cross curriculum atau integrated curriculum] Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 63. 63 SD SMP SMA/SMK Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge Tematik Terpadu untuk Kelas I – VI Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama, yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,.... Semua mata pelajaran diajarkan dengan pende- katan yang sama, yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,.... Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 64. 64 SD SMP SMA/SMK TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar- dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Penjurusan di SMK tidak terlalu detil [sampai bidang studi], didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan pendalaman Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 65. PENGEMBANGAN STRUKTUR KURIKULUM SD 2013 Struktur Kurikulum Sekarang Usulan: Pemisahan IPA dan IPS (Kelas IV-VI) No Komponen I II III IV V VI A Matapelajaran 1 Pend. Agama 3 3 3 2 Pend. Kewarganegaraan 2 2 2 3 Bahasa Indonesia 5 5 5 4 Matematika 5 5 5 5 IPA 4 4 4 6 IPS 3 3 3 7 Seni Budaya & Ketrpln. 4 4 4 8 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 B Muatan Lokal 2 2 2 C Pengembangan Diri 2 2 2 Jumlah 26 27 28 32 32 32 No Komponen I II III IV V VI A Kelompok A 1 Pend. Agama 4 4 4 4 3 3 2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan 5 6 6 6 4 4 3 Bahasa Indonesia 8 8 10 10 7 7 4 Matematika 5 6 6 6 6 6 5 IPA - - - - 3 3 6 IPS - - - - 3 3 B Kelompok B 1 Seni Budaya & Prakarya 4 4 4 6 6 6 2 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 4 4 4 Jumlah 30 32 34 36 36 36 Tematik No Komponen I II III IV V VI A Kelompok A 1 Pend. Agama 4 4 4 3 3 3 2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan 5 6 6 4 4 4 3 Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 7 4 Matematika 5 6 6 6 6 6 5 IPA - - - 3 3 3 6 IPS - - - 3 3 3 B Kelompok B 1 Seni Budaya & Prakarya 4 4 4 6 6 6 2 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 4 4 4 Jumlah 30 32 34 36 36 36 Tematik Usulan: Pemisahan IPA dan IPS (Kelas V-VI) 65Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 66. MATERI KURIKULUM SD/MI Tahun 1994 – 2013 No Komponen I II III IV V VI 1 Pend. Agama 2 2 2 2 2 2 2 Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2 3 Bahasa Indonesia 10 10 10 8 8 8 4 Matematika 10 10 10 8 8 8 5 IPA - - 3 6 6 6 6 IPS - - 3 5 5 5 7 Ker. Tangan & Kesenian 2 2 2 2 2 2 8 Pend. Jasmani & Kes. 2 2 2 2 2 2 9 Muatan Lokal 2 2 4 5 7 7 10 Pengembangan Diri - - - - - - Jumlah 30 30 38 40 42 42 No Komponen I II III IV V VI 1 Pend. Agama PendekatanTEMATIK 3 2 Pend. Kewarganegaraan - 3 Bahasa Indonesia 5 4 Matematika 5 5 IPA 4 6 IPS 4 7 Ker. Tangan & Kesenian 4 8 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 9 Muatan Lokal - 10 Pengembangan Diri 2 Jumlah 27 31 No Komponen I II III IV V VI 1 Pend. Agama Pendekatan TEMATIK 3 3 3 2 Pend. Kewarganegaraan 2 2 2 3 Bahasa Indonesia 5 5 5 4 Matematika 5 5 5 5 IPA 4 4 4 6 IPS 3 3 3 7 Seni Budaya & Keterampilan 4 4 4 8 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 9 Muatan Lokal 2 2 2 10 Pengembangan Diri 2 2 2 Jumlah 26 27 28 32 32 32 No Komponen I II III IV V VI 1 Pend. Agama 4 4 4 4 4 4 2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan 5 6 6 6 6 6 3 Bahasa Indonesia 8 8 10 10 10 10 4 Matematika 5 6 6 6 6 6 5 IPA - - - - - - 6 IPS - - - - - - 7 Seni Budaya & Prakarya 4 4 4 6 6 6 8 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 4 4 4 9 Muatan Lokal - - - - - - 10 Pengembangan Diri - - - - - - Jumlah 30 32 34 36 36 36 Struktur Kurikulum 1994 Struktur Kurikulum 2004 Struktur Kurikulum 2013Struktur Kurikulum 2006 66Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 67. MATERI KURIKULUM SMP/MTs Tahun 1994 – 2013 No Komponen VII VIII IX 1 Pend. Agama 2 2 2 2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan 2 2 2 3 Bahasa Indonesia 6 6 6 4 Matematika 6 6 6 5 IPA 6 6 6 6 IPS 6 6 6 7 Bahasa Inggris 4 4 4 8 Ker. Tangan & Kesenian 2 2 2 9 Pend. Jasmani & Kes. 2 2 2 10 Muatan Lokal 6 6 6 Jumlah 42 42 42 No Komponen VII VIII IX 1 Pend. Agama 2 2 2 2 Pend. Kewarganegaraan 2 2 2 3 Bahasa Indonesia 5 5 5 4 Matematika 5 5 5 5 IPA 5 5 5 6 IPS 5 5 5 7 Bahasa Inggris 4 4 4 8 Kesenian 2 2 2 9 Pend. Jasmani 3 3 3 10 TIK / Keterampilan 2 2 2 Jumlah 35 35 35 No Komponen VII VIII IX 1 Pend. Agama 2 2 2 2 Pend. Kewarganegaraan 2 2 2 3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 Matematika 4 4 4 5 IPA 4 4 4 6 IPS 4 4 4 7 Bahasa Inggris 4 4 4 8 Seni Budaya 2 2 2 9 Pend. Jasmani, OR & Kesehatan 2 2 2 10 Keterampilan / TIK 2 2 2 11 Muatan Lokal 2 2 2 12 Pengembangan Diri 2* 2* 2* Jumlah 32 32 32 No Komponen VII VIII IX 1 Pendidikan Agama 3 3 3 2 Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan 3 3 3 3 Bahasa Indonesia 6 6 6 4 Matematika 5 5 5 5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5 6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4 7 Bahasa Inggris 4 4 4 8 Seni Budaya (termasuk mulok) 3 3 3 9 Pend. Jasmani, OR & Kesehatan (termasuk mulok) 3 3 3 10 Prakarya (termasuk mulok) 2 2 2 Jumlah 38 38 38 Struktur Kurikulum 1994 Struktur Kurikulum 2004 Struktur Kurikulum 2013Struktur Kurikulum 2006 67Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 69. No Permasalahan Penyelesaian 1 Capaian pembelajaran disusun berdasarkan materi pelajaran bukan kompetensi yang harus dimiliki peserta didik Perlunya ditetapkan standar kompetensi kelulusan dan standar kompetensi kelas untuk menyatakan capaian pembelajaran 2 Kompetensi diturunkan dari pengetahuan yang diperoleh dari mata pelajaran Kompetensi dirumuskan dalam tiga domain, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan 3 Walaupun kelas I – III menerapkan pembelajaran tematik, tidak ada kompetensi inti yang mengikat semua mata pelajaran Perlunya merumuskan kompetensi inti untuk masing- masing kelas Dasar Pemikiran Perancangan Struktur Kurikulum SD 69Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 70. No Permasalahan Penyelesaian 4 Walaupun kelas I-III menerapkan pembelajaran tematik, tetapi warna mata pelajaran sangat kental bahkan berjalan sendiri- sendiri dan saling mengabaikan Mata pelajaran harus dipergunakan sebagai sumber kompetensi bukan yang yang diajarkan 5 Kompetensi siswa hanya diukur dari kompetensi pengetahuan yang diperolehnya melalui penilaian berbasis tes tertulis Penilaian terhadap semua domain kompetensi menggunakan penilaian otentik [proses dan hasil] 6 Penilaian hanya berdasarkan kompetensi dasar saja Penilaian berdasarkan kompetensi dasar dan kompetensi inti Dasar Pemikiran Perancangan Struktur Kurikulum SD 70Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 71. No Permasalahan Penyelesaian 7 Peserta didik pada jenjang satuan sekolah dasar belum perlu diajak berfikir tersegmentasi dalam mata pelajaran-mata pelajaran terpisah karena masih berfikir utuh Perlunya proses pembelajaran yang menyuguhkan keutuhan pada peserta didik melalui pemilihan tema 8 Banyak sekolah alternatif yang menerapkan sistem pembelajaran integratif berbasis tema yang menujukkan hasil menggembirakan Perlunya menerapkan sistem pembelajaran integratif berbasis tema 9 Adanya keluhan banyaknya buku yang harus dibawa oleh anak sekolah dasar sesuai dengan banyaknya mata pelajaran Perlunya penyederhanaan mata pelajaran Standar Kompetensi Lulusan: Domain Keterampilan 71Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 72. No Permasalahan Penyelesaian 10 Indonesia menerapkan sistem guru kelas dimana semua mata pelajaran [kecuali agama, seni budaya, dan pendidikan jasmani] diampu oleh satu orang guru Perlunya membantu memudahkan tugas guru dalam menyampaikan pelajaran sebagai suatu keutuhan dengan meminimumkan jumlah mata pelajaran tanpa melanggar ketentuan konstitusi [idealnya tanpa mata pelajaran sama] 11 Banyak negara menerapkan sistem pembelajaran berbasis tematik-terpadu sampai SD kelas VI, seperti Finlandia, England, Jerman, Scotland, Perancis, Amerika Serikat (sebagian), Korea Selatan, Australia, Singapura, New Zealand,, Hongkong, Filipina Dapat dipergunakan sebagai acuan dalam usaha meringankan beban guru kelas yang harus mengampu sejumlah mata pelajaran Standar Kompetensi Lulusan: Domain Keterampilan 72Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 73. No Komponen Rancangan 1 Berbasis tematik-terpadu sampai kelas VI 2 Menggunakan kompetensi lulusan untuk merumuskan kompetensi inti pada tiap kelas 3 Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran [mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, mencipta] semua mata pelajaran 4 Menggunakan IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua mata pelajaran 5 Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10 dapat dikurangai menjadi 6 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran: -IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia , Matematika, dll -IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dll -Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan -Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran Rancangan Struktur Kurikulum SD 73Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 74. No Komponen Rancangan 6 Menempatkan IPA dan IPS pada posisi sewajarnya bagi anak SD yaitu bukan sebagai disiplin ilmu melainkan sebagai sumber kompetensi untuk membentuk sikap ilmuwan dan kepedulian dalam berinteraksi sosial dan dengan alam secara bertanggung jawab. 7 Perbedaan antara IPA/IPS dipisah atau diintegrasikan hanyalah pada apakah buku teksnya terpisah atau jadi satu. Tetapi bila dipisah dapat berakibat beratnya beban guru, kesulitan bagi bahasa Indonesia untuk mencari materi pembahasan yang kontekstual, berjalan sendiri melampaui kemampuan berbahasa peserta didiknya seperti yang terjadi saat ini, dll 8 Menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat perubahan proses pembelajaran dan penilaian Rancangan Struktur Kurikulum SD 74Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 75. • Masalah fokus pembelajaran: ada istilah-istilah IPA yang memiliki arti berbeda dengan istilah-istilah umum pada matapelajaran Bahasa Indonesia, misalnya: “gaya”, “usaha”, “daya”, dll. • Tiap matapelajaran memiliki indikator pencapaian masing- masing. Jika indikator Bahasa Indonesia dan IPA digabung, maka pelajaran Bahasa Indonesia menjadi IPA. • Jika materi IPA dipaksakan bergabung dengan Bahasa Indonesia, akan terjadi pendangkalan materi IPA (terhapusnya beberapa bagian materi IPA), dampak negatifnya: – Prestasi kita di TIMSS dan PISA akan menurun – Anak tidak banyak mengerti istilah-istilah IPA, sehingga tidak suka membaca surat kabar/majalah yang mempunyai kolom sains. Rasional IPA dan IPS di Sekolah Dasar 75Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 76. • Peserta didik kelas IV – VI (usia 10 – 12 tahun) sudah masuk pada tahap berpikir abstrak (operasi formal ), sehingga sudah mampu memahami konsep-konsep keilmuan secara sederhana • Dengan matapelajaran IPA/IPS yang terpisah, proses pembelajaran di SD tetap dapat dilaksanakan dengan pendekatan tematik-terpadu. Rasional IPA dan IPS di Sekolah Dasar 76
  • 77. No Komponen I II III IV V VI Kelompok A 1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4 2 PPKN 5 5 6 5 5 5 3 Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7 4 Matematika 5 6 6 6 6 6 5 IPA 3 3 3 6 IPS 3 3 3 Kelompok B 7 Seni Budaya & Prakarya (termasuk muatan lokal*) 4 4 4 4 4 4 8 Pend. Jasmani, OR & Kes (termasuk muatan lokal). 4 4 4 4 4 4 Jumlah 30 32 34 36 36 36 STRUKTUR KURIKULUM SD Catatan: 1. Muatan lokal* dapat memuat Bahasa Daerah 2. IPA dan IPS kelas I s.d. Kelas III diintegrasikan ke mata pelajaran lainnya 77Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 78. * Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah No Komponen VII VIII IX Kelompok A 1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 2 Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan 3 3 3 3 Bahasa Indonesia 6 6 6 4 Matematika 5 5 5 5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5 6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4 7 Bahasa Inggris 4 4 4 Kelompok B 8 Seni Budaya (termasuk mulok)* 3 3 3 9 Pend. Jasmani, OR & Kesehatan (termasuk mulok) 3 3 3 10 Prakarya (termasuk mulok) 2 2 2 Jumlah 38 38 38 78Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 79. 79 Mata Pelajaran Kelas X XI XII Kelompok A (Wajib) 1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 Matematika 4 4 4 5 Sejarah Indonesia 2 2 2 6 Bahasa Inggris 2 2 2 Kelompok B (Wajib) 7 Seni Budaya 2 2 2 8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3 9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 Jumlah jam pelajaran Kelompok A dan B per minggu 24 24 24 Kelompok C Peminatan Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA) 18 20 20 Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi (untuk SMA) 24 24 24 Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu (SMA) 42 44 44 Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu (SMK) 48 48 48 Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah 79Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 80. MATA PELAJARAN Kelas X XI XII Kelompok A dan B (Wajib) 24 24 24 Kelompok C (Peminatan) Peminatan Matematika dan Iilmu Alam I 1 Matematika 3 4 4 2 Biologi 3 4 4 3 Fisika 3 4 4 4 Kimia 3 4 4 Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial II 1 Geografi 3 4 4 2 Sejarah 3 4 4 3 Sosiologi & Antropologi 3 4 4 4 Ekonomi 3 4 4 Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya III 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4 2 Bahasa dan Sastra Inggeris 3 4 4 3 Bahasa dan Sastra Asing lainnya 3 4 4 4 Antropologi 3 4 4 Mata Pelajaran Pilihan Pilihan Lintas Kelompok Peminatan atau Pendalaman Minat 6 4 4 Jumlah Jam Pelajaran Yang Tersedia per minggu 68 72 72 Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh per minggu 42 44 44 Struktur Kurikulum Peminatan SMA 80Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 81. MATA PELAJARAN KELAS X XI XII Kelompok A (Wajib) 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4. Matematika 4 4 4 5. Sejarah Indonesia 2 2 2 6. Bahasa Inggris 2 2 2 Kelompok B (Wajib) 7. Seni Budaya 2 2 2 8. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 9. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3 Jumlah kelompok A dan B 24 24 24 Kelompok C (Peminatan) Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi 24 24 24 TOTAL 48 48 48 81Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 82. KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013: 1/3 1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap (keagamaan dan sosial), rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik 2. Sekolah tidak terpisah dari masyarakat karena kurikulum memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar. 3. Mengembangkan ketrampilan menerapkan untuk setiap pengetahuan yang dipelajari di kelas dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat sehingga memiliki kesempatan yang luas untuk menghilangkan verbalisme. 4. Sederhana dalam struktur kurikulum, dalam jumlah mata pelajaran dan KD yang harus dipelajari peserta didik tetapi memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap dan keterampilan. 82Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 83. KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013: 2/3 5.Isi kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran. 6.Kompetensi Inti (KI) bukan merupakan gambaran kategorial tetapi interaktif mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kualitas yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif. 7.Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema di SD/MI, dan untuk materi pokok suatu mata pelajaran di kelas tertentu di SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK. 83Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 84. KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013: 3/3 8. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan dasar diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah berimbang dengan pada kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi). 9. Kompetensi Inti menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) Kompetensi Dasar dimana semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam Kompetensi Inti. 10.Kompetensi Dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal). 11.Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI). Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut. Setiap tema terdiri atas beberapa sub-tema. 84Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 85. MSILESTONE PENGUATAN PROFESI GURU di INDONESIA ....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian....... 85 5
  • 86. 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012??2004 Pencanangan Guru sebagai Profesi 4 Desember 2004 1.Terbitnya Undang- Undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen 2.Terbitnya Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pelaksanaan Sertifikasi Guru untuk Kuota Tahun 2006 dan 2007 1. Terbitnya Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2008 tentang Guru 2. Pembayaran Tunjangan Profesi Pendidik bagi guru-guru yang sudah disertifikasi. 1. Terbitnya PP no 41 th 2009 tentang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor 2. Terbitnya PerMenneg PAN dan RB nomor 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka kreditnya 1. Terbitnya Permendiknas nomor 27 tahun 2010 tentang program induksi bagi guru pemula 2. Terbitnya Permendiknas nomor 35 tahun 2010 tentang Petunjuk teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka kreditnya Terbitnya Peraturan Bersama Mendiknas, Men PAN&RB, Mendagri, Menkeu, dan Menag tentang Penataan dan Pemerataan guru PNS 2015: MILESTONE BARU : KUOTA NASIONAL, SISTEM SELEKSI MAHASISWA CALON GURU, REKONSTRUKSI PENDIDIKAN GURU, REKRUITMEN CALON GURU, SISTEM DISRIBUSI DAN SISTEM PEMBINAAN PROFESI TERPADU
  • 87. DOMAIN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DOMAIN PEMKAB/PEMKO (Diperlukan Standar Minimal Yang Berlaku Untuk Semua Kab /Kota) 4 1. KUALIFIKASI 2. KOMPETENSI 3. KINERJA 4. KENAIKAN PANGKAT 5. KARIR 6. PKBG 7. HARLINDUNG 8. TUNJANGAN KINERJA GURU PROFESONAL BELUM OPTIMAL 3 PERENCANAAN KEBUTUHAN, REKRUITMEN, DISTRIBUSI KUANTITAS DAN KUALITAS GURU KURANG TETAPI LEBIH ?? 2 REKONSTRUKSI PENDIDIKAN AKADEMIK, PROFESI GURU dan PENATAAN LPTK STANDARISASI LULUSAN LPTK MASIH TERKENDALA ? 1 KUOTA NASIONAL, STANDAR DAN POLA REKRUTMEN MAHASISWA CALON GURU (DEMAND DRIVEN) INTELEKTUAL, MINAT, BAKAT, SIKAP, dan PHISIK STANDARISASI INPUT DAN KUOTA NASIONAL BELUM ADA ?? 87
  • 88. UJI KOMPETENSI N ˂ SM N ≥ SM DIKLAT PENGEMBANGAN N ˂ SM N ≥ SM GURU PROFESIONAL 1. KENAIKAN PANGKAT/ JABATAN 2. PROMOSI 3. TUNJANGAN PROFESI PK INTERNALLY & EKSTERNALLY DRIVEN DIKLAT DASAR DIKLAT LANJUTAN DIKLAT MANDIRI (MENDIDIK DIRI SENDIRI)  Pembinaan karier dan kepangkatan  Memastikan guru melaksanakan tugas profesional  Menjamin bahwa guru memberi layanan pendidikan yang berkualitas (KEPASTIAN, KEMANFAATAN dan KEADILAN) INDIKATOR UTAMA No. INDIKATOR 1. Disiplin Guru (waktu, nilai, kehadiran, ethos kerja) 2. Efisiensi dan Efektivitas pembelajaran (Kapasitas transformasi ilmu ke siswa) 3. Keteladanan Guru (berbicara, bersikap dan berperilaku) 4. Motivasi Belajar Siswa DAMPAK /INDIKATOR 1. Kompetensi Lulusan, Hasil Belajar Siswa (Nilai Rapor, UN dan Hasil Tes Standar Lainnya) 2. Karya Prestatif Siswa dalam berbagai kompetisi Lokal, Nasional dan Internasional 3. Kesinambungan Prestasi Siswa di PT atau bekerja melalui Penelusuran Alumni. 4. Rekognisi Pihak Eksternal terhadap kualitas Siswa Isu Strategis : 1. SOP 2. Alat Ukur 3. Permendikbud SM : Standar Minimal PKB : Pembinaan Keprofesian Berkelanjutan PK : Penilaian Kinerja
  • 89. MILESTONE PEMBINAAN PROFESI GURU: 2005 2016 SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN PPG DALAM JABATAN PPG PRA- JABATAN Telah berhasil menaikkan minat lulusan Pendidikan Menengah menjadi guru (69,4 % peserta SBMPTN 2013 memilih menjadi Guru) meski belum signifikan meningkatkan kinerja profesional guru Dibutukan komitmen nasional berupa sistem yang mampu mendorong kinerja profesional guru berupa penguatan impelmentasi sistemik dari UKG, PKG, PKB, Pangkat dan Karir Guru dengan TPG.
  • 90. BENCHMARK dengan BERBAGAI NEGARA ....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian....... 90 6
  • 91. Rasionalitas Penambahan Jam Pelajaran 91 No Rasionalitas 1 Perubahan proses pembelajaran [dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu] dan proses penilaian [dari berfokus pada pengetahuan melalui penilaian output menjadi berbasis kemampuan melalui penilaian proses dan output] memerlukan penambahan jam pelajaran 2 Kecenderungan akhir-akhir ini banyak negara menambah jam pelajaran [KIPP (Knowledge Is Power Program) dan MELT (Massachusetts Extended Learning Time) di AS, Korea Selatan] 3 Perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan jam pelajaran di Indonesia relatif lebih singkat 4 Walaupun pembelajaran tatap muka di Finlandia relatif singkat, tetapi didukung dengan pembelajaran tutorial Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 92. Chile Australia Israel Belgium(Fr.)3 Netherlands Italy Spain Mexico France Canada Ireland Luxembourg Portugal England Iceland Belgium(Fl.) Turkey OECDaverage Austria Denmark Japan SlovakRepublic Germany Greece Norway Poland Hungary Indonesia Sweden2 Korea CzechRepublic1 Slovenia RussianFederation Finland Estonia 0 1 000 2 000 3 000 4 000 5 000 6 000 7 000 8 000 9 000 10 000 Totalnumberofintendedinstructionhours Ages 12 to 14 Ages 9 to 11 Ages 7 to 8 1. Minimum number of hours per year. 2. Estimated because breakdown by age is not available. 3. "Ages 12-14" covers ages 12-13 only. Countries are ranked in descending order of the total number of intended instruction hours. Source: OECD. Table D1.1. See Annex 3 for notes (www.oecd.org/edu/eag2012). = 15% 92 Jumlah Jam Belajar di Sekolah Negeri untuk Usia 7-14 Tahun
  • 93. UNS • RPP : mengintegrasikan ASK pada pembelajaran ? Kompetensi, indikator, tujuan? • Bagaimana indikator sikap diturunkan ? • Bagaimana menilainya ? • BK : “pengembanan potensi secara holistik” UU Sisdiknas Psl 1 : dimulai dari pengetahuan dan keterampilan dan berujung pada sikap ?? • Sikap : tingkat keberterimaan : bagaimana implementasi kurikulum ini : penyederhanaan mata pelajaran : IPA dan IPS tidak ada ? Kognitif, afektif dan psikomotor ? Sikap dari pengetahuan?
  • 94. UNS: • Kur yang ditulis, yang dilaksanakan, yang diserap, dan yang dinilai konsistensi implementasi • Hasil riset : – hasil kur 1994, para guru belum pernah membaca dokumen kurikulum secara lengkap – Sebagian besar guru hanya membaca standar isi  karena itu KK 2013 mewajibkan guru dilatih – Apakah KTSP berbasis kompetensi ?
  • 95. 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Ireland Italy1 Denmark Israel Canada Greece Luxembourg2 Spain Belgium(Fr.)1 Poland Hungary Norway France Turkey Argentina3 SlovakRepublic OECDaverage4 Chile RussianFederation Mexico Estonia Iceland Belgium(Fl.) Germany Austria Korea Finland Indonesia England Slovenia Portugal Japan Reading, writing and literature Mathematics Science Modern foreign languages Other compulsory core curriculum Compulsory flexible curriculum Countries are ranked in descending order of the proportion of intended instruction hours devoted to reading, writing and literature. Source: OECD. Table D1.2c. Argentina: UNESCO Institute for Statistics (World Education Indicators Programme). See Annex 3 for notes (www.oecd.org/edu/eag2012). Bahasa 13%=4 jam, Matematika 13%=4 jam IPA 12%=4 jam Rata-rata OECD adalah Bahasa 16%, Matematika 13%, IPA 12%. Dengan 38 jam pelajaran perminggu menjadi: Bahasa 6 jam, Matematika 5 jam, IPA 4,6 jam Instruction time per subject as a percentage of total compulsory instruction time for 12-14 year-olds (2010) 95
  • 96. Countries are ranked in descending order of the proportion of intended instruction hours devoted to reading, writing and literature. Source: OECD. Argentina: UNESCO Institute for Statistics (World Education Indicators Programme). Table D1.2a. See Annex 3 for notes (www.oecd.org/edu/eag2012). Rata-rata OECD dengan 30 jam pelajaran perminggu adalah: Bahasa 9 jam, Matematika 6 jam, IPA 2 jam Instruction time per subject as a percentage of total compulsory instruction time for 7-8 year-olds (2010) 96
  • 97. 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Netherlands1 Ireland Mexico France Hungary RussianFederation Denmark Canada Luxembourg2 Austria Spain Greece Norway OECDaverage3 Italy SlovakRepublic Belgium(Fl.)3 Israel Estonia Finland Portugal Argentina4 Poland5 Korea Turkey Japan Slovenia Germany Iceland Chile Indonesia5 England1 Reading, writing and literature Mathematics Science Modern foreign languages Other compulsory core curriculum Compulsory flexible curriculum Countries are ranked in descending order of the proportion of intended instruction hours devoted to reading, writing and literature. Source: OECD. Argentina: UNESCO Institute for Statistics (World Education Indicators Programme). Table D1.2b. See Annex 3 for notes (www.oecd.org/edu/eag2012). Rata-rata OECD dengan 36 jam pelajaran per minggu adalah: Bahasa 8 jam, Matematika 5 jam, IPA 3 jam Bahasa. = 15% = 5 jam Matematika : 15% = 5 jam IPA : 12% = 4 jam Instruction time per subject as a percentage of total compulsory instruction time for 9-11 year-olds (2010) 97
  • 98. Percentage of Eight Grade Students Taught The TIMSS Science Topics Source: TIMSS 2011 International Science Report. All Science (20 Topics) Biology (7 Topics) Chemistry (4 Topics) Physics (5 Topics) Earth Science (4 Topics) Iran 91 82 98 98 91 Turkey 89 93 99 97 63 Saudi Arabia 88 86 91 85 92 Thailand 74 69 92 67 72 Chinese Taipei 68 92 98 59 5 Indonesia 67 73 82 79 27 Singapore 65 63 80 83 31 Malaysia 63 61 80 72 38 Morocco 57 56 59 55 62 Japan 57 35 86 76 41 Korea, Rep.Of 54 38 42 79 64 Walaupun hampir semua materi IPA ada pada kurikulum, tetapi tidak semua memperoleh pelajaran tersebut. Menunjukkan banyak materi kurikulum yang tidak diajarkan . Hal ini sangat mungkin terkait dengan kemampuan profesi guru, mengajarkan apa yang mereka pahami, dan melompati yang mereka merasa kurang paham 98
  • 99. Percentage Of Eight Grade StudentsTaught The TIMSS Mathematics Topics Source: TIMSS 2011 International Mathematics Report. All Mathematics (19 Topics) Number (5 Topics) Algebra (5 Topics) Geometry (6 Topics) Data and Chance (3 Topics) Turkey 94 100 92 89 98 Korea, Rep.Of 92 100 91 92 81 Saudi Arabia 92 99 85 93 88 Japan 91 99 92 93 75 Singapore 88 99 94 75 83 Malaysia 84 98 73 93 63 Iran 80 100 74 81 58 Chinese Taipei 79 99 97 84 4 Thailand 77 98 62 80 65 Indonesia 69 97 84 61 12 Morocco 62 97 61 46 35 Mengingat tidak semua materi matematika TIMSS terdapat pada kurikulum, sehingga wajar apabila persentase siswa yang telah diajar materi TIMSS adalah rendah 99
  • 100. Domain Topics Number 1. Computing, estimating, or approximating with whole numbers 2. Concepts of fractions and computing with fractions 3. Concepts of decimals and computing with decimals 4. Representing, comparing, ordering, and computing with integers 5. Problem solving involving percents and proportions Algebra 1. Numeric, algebraic, and geometric patterns or sequences 2. Simplifying and evaluating algebraic expressions 3. Simple linear equations and inequalities 4. Simultaneous (two variables equations) 5. Representation of functions as ordered pairs, tables, graphs, words, or equations Geometry 1. Geometric properties of angles and geometric shapes 2. Congruent figures and similar triangles 3. Relationship between three-dimensional shapes and their two-dimensional represent. 4. Using appropriate measurement formulas for perimeters, circumferences, areas, surface areas, and volumes 5. Points on the Cartesian plane 6. Translation, reflection, and rotation Data & Chances 1. Reading and displaying data using tables, pictographs, bar, pie, and line graphs 2. Interpreting data sets 3. Judging, predicting, and determining the chances of possible outcomes Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS Perbandingan Kurikulum Matematika SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII 100Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 101. PPKN KTSP 2006 Kelas IV PPKN KTSP 2006 Kelas V • Menggambarkan struktur organisasi kabupaten, kota, dan provinsi • Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK • Menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat pusat, seperti Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri • Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional • Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya • Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya • Memberikan contoh peraturan perundang- undangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok • Mendeskripsikan pengertian organisasi, contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat • Menampilkan peran serta dalam memilih organisasi di sekolah • Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama • Mematuhi keputusan bersama Tingkat Kesulitan Pelajaran Warna merah: terlalu berat bagi siswa SD 101Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 102. IPA KELAS IV Semester 1  Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya  Menerapkan cara memelihara kesehatan kerangka tubuh  Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya hubungan struktur dengan fungsi terlalu tinggi  Menerapkan cara memelihara kesehatan panca indera  Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya (hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4)  Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya (hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4)  Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dengan fungsinya (hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4)  Menjelaskan hubungan antara bunga dengan fungsinya (hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4) Tingkat Kesulitan Pelajaran 102Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 103. 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Refleksi dari Hasil PISA 2009 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Level 6 Level 5 Level 4 Level 3 Level 2 Level 1 Below Level 1 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Level 6 Level 5 Level 4 Level 3 Level 2 Level 1b Level 1a Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level 3 saja, sementara negara lain banyak yang sampai level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama, interpretasi dari hasil ini hanya satu, yaitu: yang kita ajarkan berbeda dengan tuntutan zaman  penyesuaian kurikulum Matematika IPA Bahasa 10
  • 104. 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% ChineseTaipei Singapore Korea,Rep.of Japan Turkey Malaysia Thailand Iran SaudiArabia Morocco Indonesia Very Low Low Intermediate High Advance 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% ChineseTaipei Korea,Rep.of Singapore Japan Turkey Thailand Malaysia Iran Indonesia Morocco SaudiArabia Very Low Low Intermediate High Advance Hasil TIMSS Matematika SMP/MTs Kelas VIII 2007 2011 Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 10
  • 105. 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Singapore ChineseTaipei Japan Korea,Rep.of Malaysia Thailand Turkey Iran Indonesia Morocco SaudiArabia Very Low Low Intermediate High Advance 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Singapore ChineseTaipei Korea,Rep.of Japan Turkey Iran Malaysia Thailand SaudiArabia Indonesia Morocco Very Low Low Intermediate High Advance Hasil TIMSS IPA SMP/MTs Kelas VIII 2007 2011 Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 40% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 10
  • 106. 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Singapore ChineseTaipei Iran SaudiArabia Indonesia Morocco Very Low Low Intermediate High Advance 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Singapore ChineseTaipei Iran Indonesia Morocco Very Low Low Intermediate High Advance Hasil TIMSS Membaca SD/MI Kelas IV 2006 2011 Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 10
  • 107. Advanced International Benchmark Mathematics: Number Source: TIMSS 2011 International Mathematics Report. 107
  • 108. PISA Released Test (Math Literacy) Pendidikan Sains dan Matematika ~ @iwanpranoto 108Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 109. Model Soal TIMSS TIMSS dan PIRLS membagi soal-soalnya menjadi empat katagori: – Low mengukur kemampuan sampai level knowing – Intermediate mengukur kemampuan sampai level applying – High mengukur kemampuan sampai level reasoning – Advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information 109Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 110. Beberapa Pertanyaan: 1/4 1. Dimanakah posisi guru penjaskes di SD? karena materi penjaskes sudah terintegrasi ke dalam tema pembelajaran. 2. Video pembelajaran tidak up to date, dan belum ada video yang menggambarkan karakteristik pembelajaran kurikulum 2013. 3. Seandainya sekolah akan menambah jam pelajaran lebih dari 38 jam pelajaran, berapa batasan maksimum yang diakui. 4. Bagaimana legalitas pemendiknas yang lama terkait dengan standar isi, proses, dan penilaian setelah lahirnya permendiknas yang baru, karena masih banyak sekolah yang menggunakan permendiknas yang lama tersebut. 5. Bagaimana pelaksanaan penilaian otentik agar tiga ranah dapat dinilai dengan baik. 6. Bagaimana model jadwal pelajaran di SD disusun, sementara berdasarkan permen masih muncul mata pelajaran. 110
  • 111. Beberapa Pertanyaan: 2/4 7. Bagaimana penanganan peserta yang sudah menyerah untuk melakukan aktivitas individual, tetapi masih berusaha mengikuti diklat sampai selesai, sekalipun hanya sebatas pendengar. 8. Bagaimana mengklarifikasi ketidaksesuaian contoh RPP dalam buku materi pelatihan dengan ketentuan dalam permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang standar proses, seperti sistematika dan komponen RPP. Tindakan yang dilakukan adalah memberikan revisi sesuai dengan standar proses. 9. Terdapat ketidaksesuaian KI dan KD yang ada di buku guru dan siswa dengan di standar isi 10. Buku guru terlalu simple, tidak ada contoh rubrik, diusulkan agar ada contoh untuk dibuku guru. Dibuku hanya ada contoh singkat, seperti pada buku matematika SMA Pada buku bahasa Indonesia SMA membahas tentang IPA, tetapi redaksinya merujuk pada sumber tahun 1984 yang konsepnya tidak sesuai. 11. Apakah dibolehkan anggota masyarakat membuat dan memperkaya buku yang diterbitkan pemerintah. 111
  • 112. Beberapa Pertanyaan: 3/4 12. Disarankan adanya pedoman pelaksanaan untuk menindaklanjuti permendikbud 13. Bagaimana mekanisme sekolah yang akan menerapkan Kurikulum 2013 secara mandiri 14. Apakah di RPP harus mencantumkan 5 M, (Mengamati, Menanya, dst) 15. Kapan silabus dapat diterbitkan, karena penyusunan RPP merujuk pada silabus. 16. Apakah ada contoh RPP yang sesuai dengan karakteristik kurikulum 2013 17. Apakah sekolah boleh memfoto copy atau menggandakan sendiri buku guru dan siswa 112
  • 113. Beberapa Pertanyaan: 4/4 18. Mohon kajian lebih lanjut terkait buku guru dan siswa, karena ditemukan beberapa kesalahan konsep seperti pada mata pelajaran matematika SMA. 19. Penilaian otentik perlu diekspose dan ada buku panduan tersendiri agar lebih jelas dan mudah diterapkan. 20. Perlunya panduan penyusunan RPP beserta contoh-contoh untuk masing-masing mata pelajaran dan pembelajaran tematik terpadu. 21. Fungsi guru BK dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 seperti apa? Terkait juga dengan posisi guru BK. 113
  • 114. ANATOMI MASALAH IMPLEMENTASI: PADA SKALA IMPLEMENTASI PERTANYAAN KRUSIALNYA ADALAH: SEBAGAI GURU : • Bagaiaman saya harus mengelola pembelajaran sesuai roh kurikulum 2013 ? • Langkah-langkah apa yang saya akan lalui untuk tematik terpadu, pendekatan saintifik, inquiry, discovery learning, project based learning ? • Bagaimana cara menilainya ? Seperti apa menerapkan authentic, portfolio ?? Dan bagaimana itu saya tuangkan kedalam rapor, yang akan berisi sikap, pengetahuan dan keterampilan ? SEBAGAI KEPALA SEKOLAH : • Bagaimana menyusun jadwal ? • Bagaimana dengan peminatan, lintas peminatan dsb. • Manual prosedur, atau borang apa saja yang harus disiapkan ? • Bagaimana menumbuhkan kultur sekolah melalui pola kepemimpinan yang kuat dan strategi supervisi yang memadai ? SEBAGAI PENGAWAS SEKOLAH : • Perubahan apa yang harus kami lakukan dalam menjalankan fungsi kami sebagai pengawas ? SEBAGAI AKADEMISI: • Bagaimana kurikulum LPTK, bagaimana peran kurikulum ini dalam rangka membangun generassi emas 2045. SEBAGAI MASYARAKAT: • Adakah jaminan dengan Kurikulum 2013 maka pendidikan di Indonesia lebih terjangkau, berkualitas dan menjamin bahwa anak-anak Negeri bisa bekerja dan survive di negeri ini ? 114
  • 115. Kunci Utama Implementasi: INTEGRITAS, KOMPETENSI dan KINERJA GURU B ....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian....... 115
  • 116. PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 • Amanat UUD, UU Sisdiknas, PP 19 • Daya Saing, Daya Sanding, Dan Kapasitas Adaptasi • Kompetensi Abad 21 • Bonus Demografi • Filosofi Pendidikan • Filosofi Kurikulum • Teori Pengembangan Kurikulum • Psikologi Perkembangan • Data-data Empirik: TIMMS, PISA, PIRLS IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PENDAMPINGAN DAN EVALUASI KURIKULUM 2013 Pengembangan dan Penguatan: • Kompetensi Lulusan • Isi • Proses • Penilaian • Dukungan Berbagai Pihak • Fakta Kompetensi Guru : UKG, PKG dan PKB • Suasana Pembelajaran • Rekruitmen dan Pengadaan Guru • Kesesuaian Sistem Penilaian • Dukungan Sarana dan Prasarana • Penyiapan Buku • Penyiapan Guru Model Pelatihan Guru: • Mengamati, menilai, mengevaluasi • Menyusun, Mengembangkan Menghasilkan dan Menyajikan • Melakukan dan mensimulasikan Video Pembelajaran : Contoh dan Bukan Contoh • Tematik Terpadu • Pendekatan Scientific • Inquiry/Discovery Learning • Problem Based Learning • Project Based Learning • Skenario dan Script yang utuh • Guru Model yang memahami:  Filosofi Kurikulum 2013  Buku Ajar  Model dan Pendekatan Belajar sesuai Kurikulum 2013 116
  • 117. KOMPETENSI LULUSAN SIKAP PENGETAHUAN ISI PROSES PENILAIAN 1. EVALUASI RUANG LINGKUP 2. EVALUASI KESESUAIAN, KECUKUPAN, KEDALAMAN DAN KELUASAN (STUDI BANDING INTERNASIONAL: REASONING) 1. TEMATIK TERPADU 2. PENDEKATAN SAINTIFIK 3. INQIURY & DISCOVERY LEARNING 4. PROJECT BASED LEARNING 5. BAHASA SEBAGAI PENGHELA 1. AUTHENTIC 2. MENGUKUR TINGKAT BERPIKIR DARI RENDAH HINGGA TINGGI 3. MENGUKUR PROSES KERJA SISWA 4. TES DAN PORTFOLIO PTK SARPRAS PEMBIAYAAN 1.KOMPETENSI GURU, KS ,PS. 2.KINERJA GURU, KS, PS 3.PEMBINAAN BERKELANJUTAN 4. REKRUT., PPA dan PPG 1. KECUKUPAN DAN KESESUAIAN (USB, REHAB, PERAALATAN, PERPUST., ) 2. PEMANFAATAN 3. RESOURCE SHARING 1. UNIT COST 2. SUMBER PENDANAAN 3. KECUKUPAN BOS, BSM, BOPTN 4. EFISIENSI PEMANFAATAN PENGELOLAAN 1. MANAJEMEN PERUBAHAN 2. POLA KEPEMIMPINAN 3. POLA SUPERVISI LAYANANKOMPONENUTAMA PELAYANAN HASIL KETERAMPILAN 117Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 118. KOMPONEN UTAMA KURIKULUM 2013 SILABUS KERANGKA DASAR STRUKTUR RPP KURIKULUM 2013 • Kompetensi Inti • Kompetensi Dasar • Muatan Pembelajaran • Mata Pelajaran • Beban Belajar • Pengembangan • Implementasi • Monitoring dan Evaluasi • Kompetensi • Materi • Media • Skenario Pembelajaran • Penilaian 118 Silabus merupakan rencana Pembelajaran pada mata pelajaran atau tema tertentu berisi: a. Kompetensi inti; b. Kompetensi dasar; c. materi pembelajaran; d. kegiatan pembelajaran; e. penilaian; f. alokasi waktu; dan g. sumber belajar. • Landasan Filosofis • Sosiologis • Psikopedagogis • Yuridis Acuan Pengembangan • Struktur di tingkat nasional • Muatan Lokal di tingkat daerah • KTSP
  • 119. PERUBAHAN KURIKULUM 2013 WUJUD PADA: • Konstruski yang holistik • Didukung oleh Semua Materi atau Mapel • Terintegrasi secara Vertikal maupun Horizontal • Dikembangkan Berbasis Kompetensi sehingga Memenuhi Aspek Kesesuaian dan Kecukupan • Mengakomodasi Content Lokal, Nasional dan Internasional (antara lain TIMMS, PISA, PIRLS) • Berorientasi pada karakteristik kompetensi: • Sikap (Krathwohl) : Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan • Keterampilan (Dyers) : Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta • Pengetahuan (Bloom & Anderson): Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi +Mencipta • Menggunakan Pendekatan Saintifik, Karakteristik Kompetensi sesuai Jenjang (SD: Tematik Terpadu, SMP: Tematik Terpadu-IPA & IPS- dan Mapel, SMA : Tematik dan Mapel • Mengutamakan Discovery Learning dan Project Based Learning • Berbasis Tes dan Non Tes (porfolio) • Menilai Proses dan Output dengan menggunakan authentic assesment • Rapor memuat penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan Kecukupan 119
  • 120. REKONSTRUKSI KOMPETENSI: Kemampuan Analisis KI & KD ....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian....... 120 1
  • 121. Perubahan yang Mempengaruhi Pola Pikir No Rumusan Kurikulum Baru 1 Keterampilan ditekankan pada keterampilan berfikir menuju terbentuknya kreativitas. Kemampuan psikomotorik adalah penunjang keterampilan. 2 Bahasa Indonesia sebagai penghela pengetahuan  diawali dan diakhiri dengan penguatan Bahasa Indonesia 3 Keterampilan berbahasa (semi formal dan formal) harus didahulukan dari keterampilan lainnya 4 Keterampilan dapat berbentuk penyajian dan tindakan 5 Memberi motivasi, membuat siswa menggemari pelajaran dan pembelajarannya 6 Siswa memiliki kekhasan masing-masing 121Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 123. STRATEGI PENGEMBANGAN BUKU KURIKULUM 2013 PROSES BELAJAR SKL KOMPETEN SI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI AJAR PENILAIAN 123
  • 124. Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan: 1. Perkembangan psikologis anak 2. Lingkup dan kedalaman materi 3. Kesinambungan 4. Fungsi satuan pendidikan 5. Lingkungan STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINGKAS DOMAIN SD SMP SMA-SMK SIKAP Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN PERADABANNYA KETERAMPILAN Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG PRODUKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN KONKRET PENGETAHUAN Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi +Mencipta PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN 124Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 125. SKL KOMPETENSI INTI SIKAP DAN PERILAKU: Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. 1. Beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun), rasa ingin tahu, estetika, percaya diri, motivasi internal 2. Toleransi, gotong royong, kerjasama, dan musyawarah 3. Pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, dan cinta perdamaian KETERAMPILAN: Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta 1. Membaca, menulis, menghitung, menggambar, mengarang 2. Menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, membuat, mencipta PENGETAHUAN: Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi 1. Ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya 2. Manusia, bangsa, negara, tanah air, dan dunia STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) 125Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 126. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 1/4 SEKOLAH DASAR Sikap Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis], percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam , di sekitar rumah, sekolah, dan tempat bermain Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya. Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain 126Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 127. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 2/4 SMP Sikap Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis], percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulannya Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata 127Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 128. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 3/4 SMA Sikap Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis, patriotik], percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri [pada bidang kajian spesifik] sesuai dengan bakat dan minatnya Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian [pada bidang kajian spesifik] sesuai bakat dan minatnya 128Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 129. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 4/4 SMK Sikap Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis, patriotik], percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri [pada bidang kerja spesifik] sesuai dengan bakat dan minatnya Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan prosedural dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian [pada bidang kerja spesifik] sesuai bakat dan minatnya 129Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 130. Contoh Kompetensi Inti Kelas I SD Ranah Kompetensi Kompetensi Inti Sikap Spiritual Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. Sikap Sosial Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru. Pengetahuan Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda- benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah Keterampilan Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman, berakhlak mulia, dan berilmu 130Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 131. ARSITEKTUR KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4: 131131 KI-4 Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, logis, dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. KI 1: Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya (Sumber : Udin, 2013) KI 2:Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri, dan cinta tanah air dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru. KI 3.Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati dan mencoba [mendengar, melihat, membaca] serta menanya berdasarkan rasa ingin tahu secara kritis tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
  • 133. HASIL PENGAMATAN : Kemampuan Guru menganalisis KI & KD 133 ....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian.......
  • 134. ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...1/9 134 • Mengapa urutan KI mulai dari Sikap Spritual (KI-1), Sikap Sosial (KI-2), Pengetahuan (KI-3) dan Keterampilan (KI-4) ? (amati Pembukaan UUD 45, Pancasila, UU Sisdiknas) • Mengapa urutan perancangan dan pelaksanaan pembelajaran mulai dari KI-3 menuju KI-4 ? Keterampilan hanya dapat dibangun dengan hasil yang baik melalui pengetahuan (pelukis, penyanyi, olahragawan pasti memiliki pengetahuan yang memadai tentang keterampilan yang ditekuninya). Keterampilan yang tidak melalui proses pengetahuan (KI-3) tidak akan menghasilkan karya yang baik. • Dalam proses perolehan pengetahuan dan keterampilan sikap diintegrasikan sehingga seluruh mata pelajaran diorientasikan memiliki kontribusi terhadap pembentukan sikap • Tidak berhenti pada pengetahuan tetapi berlanjut sampai pada keterampilan dan pembentukan sikap
  • 135. ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...2/9 135 • Dalam proses perancangan dan pembelajaran alur yang digunakan adalah : bermula KI-3  KI 4 dan selanjutnya memberikan dampak terhadap terbentuknya KD pada KI-2 dan KI-1 • Setelah KI-3 dan KI-4 tuntas dianalisis, lalu diturunkan materi yang relevan dan rancangan skenario pembelajaran termasuk penugasan dan penilaian. • Berdasarkan aktivitas belajar dan penugasan tersebut dirancang indikator KD pada KI-1 dan KI-2 diintegrasikan
  • 136. ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...3/9 136 Contoh: Bahasa Indonesia: Mulai dari KD kelompok KI-3 : Memahami konvensi penulisan karya ilmiah Indikator : • Memahami struktur karya ilmiah • Memahami ciri kebahasaan karya ilmiah • Memhami ciri isi karya ilmiah
  • 137. ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...4/9 137 Contoh: Bahasa Indonesia: Menuju KD kelompok KI-4 : Mampu menulis atau menghasilkan karya ilmiah Indikator : • Karya yang memenuhi struktur, ciri kebahasaan, dan ciri isi karya ilmiah • Karya yang memenuhi originalitas dilihat dari sumber yang digunakan atau diacu • Mempertahankan dan menjelaskan karya ilmiah tersebut
  • 138. ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...5/9 138 Contoh: Bahasa Indonesia: KD dari KI 2 yang diintegrasikan: • Kejujuran, rasa ingin tau, tanggung jawab, kritis, rasional • Santun, empati, peduli,
  • 139. ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...6/9 139 Contoh: Matematika: Mulai dari KD dari KI-3 : memahami sifat-sifat grafik fungsi eksponensial dan logaritma Indikator : • Membuktikan sifat • Menurunkan sifat • Menenetukan kecukupan dan keperluan grafik
  • 140. ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...7/9 140 Contoh: Matematika: Menuju KD dari KI-4: Mampu menggambar atau menyajikan grafik fungsi eksponensial dan logaritma Indikator : • Menentukan titik potong • Menentukan nilai maksimum dan minimum • Melukiskan grafik • Membaca dan menerjemahkan grafik sesuai sifat2nya • Menganalisis grafik untuk menentukan persamaan atau sebaliknya
  • 141. ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...8/9 141 Contoh: Matematika: Menuju KD dari KI-4: Mampu menyelesaikan masalah nyata dengan menggunakan grafik fungsi eksponensial dan logaritma Indikator : Menggunakan grafik untuk menentukan : • Perkembangan Bakteri • Pertumbuhan Penduduk • Bunga Uang
  • 142. ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...9/9 142 Contoh: Matematika: KD dari KI-2: Disiplin, tanggung jawab, kerjasama, kecermatan Indikator : • Konsistensi terhadap waktu • Konsitensi terhadap panduan • Konsistensi terhadap norma atau nilai yang telah ditetapkan sebelumnya • Frekuensi ketepatan dan kebenaran tindakan
  • 143. ANALISIS KESESUAIAN & KECUKPUAN SERTA KELUASAN DAN KEDALAMAN : Kemampuan Guru Menganalisis Materi Ajar ....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian....... 143 2
  • 144. Perubahan Pola Pikir Pembelajaran SD/MI No Rumusan Kurikulum Baru 1 Tidak mengenal mata pelajaran: -Merujuk kepada kompetensi inti yang bebas mata pelajaran -Pembelajaran terpadu 2 Matematika bukan berhitung: ada pola, bentuk, dll, PJOK-SBK juga bukan keterampilan psikomotorik, .... 3 IPS dan IPA tidak mengenal bidang ilmu turunannya, diajarkan sebagai satu kesatuan dengan pembahasan yang kontekstual: -IPS melalui pemilihan tema modal pembangunan: SDL-I, SDA, SDM, SDS-B... -IPA melalui pemilihan tema objek IPA: klasifikasi, transformasi, interaksi, 144Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 145. Matematika ...1/2 No Kurikulum Lama Kurikulum Baru 1 Langsung masuk ke materi abstrak Mulai dari pengamatan permasalahan konkret, kemudian ke semi konkret, dan akhirnya abstraksi permasalahan 2 Banyak rumus yang harus dihafal untuk menyelesaikan permasalahan (hanya bisa menggunakan) Rumus diturunkan oleh siswa dan permasalahan yang diajukan harus dapat dikerjakan siswa hanya dengan rumus-rumus dan pengertian dasar (tidak hanya bisa mnggunakan tetapi juga memahami asal-usulnya) 3 Permasalahan matematika selalu diasosiasikan dengan [direduksi menjadi] angka Perimbangan antara matematika dengan angka dan tanpa angka [gambar, grafik, pola, dsb] 145Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 146. Matematika ...2/2 No Kurikulum Lama Kurikulum Baru 4 Tidak membiasakan siswa untuk berfikir kritis [hanya mekanistis] Dirancang supaya siswa harus berfikir kritis untuk menyelesaikan permasalahan yang diajukan 5 Metode penyelesaian masalah yang tidak terstruktur Membiasakan siswa berfikir algoritmis 6 Data dan statistik dikenalkan di kelas IX saja Memperluas materi mencakup peluang, pengolahan data, dan statistik sejak kelas VII serta materi lain sesuai dengan standar internasional 7 Matematika adalah eksak Mengenalkan konsep pendekatan dan perkiraan 146Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 147. Ilmu Pengetahuan Alam ...1/2 No Kurikulum Lama Kurikulum Baru 1 Materi disajikan terpisah antara Fisika, Kimia, dan Biologi Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Fisika, Kimia, Biologi 2 Tidak ada platform, semua kajian berdiri sejajar Menggunakan Biologi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan fenomena alam terkait dengan benda beserta interaksi diantara benda-benda tersebut. Tujuannya adalah menekankan pentingnya interaksi biologi, fisika, kimia dan kombinasinya dalam membentuk ikatan yang stabil. 147Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 148. Ilmu Pengetahuan Alam ...2/2 No Kurikulum Lama Kurikulum Baru 3 Materi ilmu bumi dan anta- riksa masih belum memadai [sebagian dibahas di IPS] Diperkaya dengan materi ilmu bumi dan antariksa sesuai dengan standar internasional 4 Materi kurang mendalam dan cenderung hafalan Materi diperkaya dengan kebutuhan siswa untuk berfikir kritis dan analitis sesuai dengan standar internasional 5 Diajarkan oleh guru berbeda (team teaching) dengan sertifikasi berdasarkan mata kajian Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya 148Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 149. Ilmu Pengetahuan Sosial No Kurikulum Lama Kurikulum Baru 1 Materi disajikan terpisah menjadi Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi. 2 Tidak ada platform, semua kajian berdiri sejajar Menggunakan Geografi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan kegiatan terikat dengan lokasi. Tujuannya adalah menekankan pentingnya konektivitas ruang dalam memperkokoh NKRI. Kajian sejarah, sosiologi, budaya, dan ekonomi disajikan untuk mendukung terbentuknya konektivitas yang lebih kokoh. 3 Diajarkan oleh guru berbeda (team teaching) dengan sertifikasi berdasarkan mata kajian Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya 149Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 150. Bahasa Indonesia/Inggris ...1/2 No Kurikulum Lama Kurikulum Baru 1 Materi yang diajarkan ditekankan pada tatabahasa/struktur bahasa Materi yang dijarkan ditekankan pada kompetensi berbahasa sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan dan pengetahuan 2 Siswa tidak dibiasakan membaca dan memahami makna teks yang disajikan Siswa dibiasakan membaca dan memahami makna teks serta meringkas dan menyajikan ulang dengan bahasa sendiri 3 Siswa tidak dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan efektif Siswa dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan efektif melalui latihan-latihan penyusunan teks 150Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 151. Bahasa Indonesia/Inggris ...2/2 No Kurikulum Lama Kurikulum Baru 4 Siswa tidak dikenalkan tentang aturan-aturan teks yang sesuai dengan kebutuhan Siswa dikenalkan dengan aturan- aturan teks yang sesuai sehingga tidak rancu dalam proses penyusunan teks (sesuai dengan situasi dan kondisi: siapa, apa, dimana) 5 Kurang menekankan pada pentingnya ekspresi dan spontanitas dalam berbahasa Siswa dibiasakan untuk dapat mengekspresikan dirinya dan pengetahuannya dengan bahasa yang meyakinkan secara spontan 151Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 152. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran ...1/2 No Kurikulum Lama Kurikulum Baru 1 Materi disajikan berdasarkan empat pilar dengan pembahasan yang terpisah-pisah Materi disajikan tidak berdasarkan pada pengelompokkan menurut empat pilar kebangsaan tetapi berdasarkan keterpaduan empat pilar dalam pembentukan karakter bangsa 2 Materi disajikan berdasarkan pasokan yang ada pada empat pilar kebangsaan Materi disajikan berdasarkan kebutuhan untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab (taat norma, asas, dan aturan) 152Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 153. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran ...2/2 No Kurikulum Lama Kurikulum Baru 3 Tidak ada penekanan pada tindakan nyata sebagai warga negara yang baik Adanya kompetensi yang dituntut dari siswa untuk melakukan tindakan nyata sebagai warga negara yang baik 4 Pancasila dan Kewarganegaraan disajikan sebagai pengetahuan yang harus dihafal Pancasila dan Kewarganegaraan bukan hanya pengetahuan, tetapi ditunjukkan melalui tindakan nyata dan sikap keseharian. 153Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 154. ANALISIS DAN PENGUATAN MATERI: 1/4 MP Konsep Kurikulum SMP/MTs (I) IPS Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi. Geografi sebagai paltform untuk menunjukkan keberagaman sehingga terbentuk konektivitas yang menghubungkan pasokan dan kebutuhan. Pembahasan berdasarkan macam-macam sumberdaya pembangunan. Geologi bukan bagian IPS IPA Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam fisika, kimia, biologi. Biologi sebagai platform, dipergunakan untuk menjelaskan bidang ilmu lain. Merujuk pada standar internasional (PISA, TIMSS) baik keluasan maupun kedalaman, sehingga IPA juga mencakup Ilmu Bumi dan Antariksa. Pembahasan berdasarkan prinsip-prinsip dasar kehidupan di alam semesta [interaksi, energi, transformasi, dll]. Menghindari perhitungan [dengan rumus], menekankan penguasaan konsep dan percobaan. 154Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 155. ANALISIS DAN PENGUATAN MATERI: 2/4 MP Konsep Kurikulum SMP/MTs (I) Matematika Merujuk pada standar internasional (PISA, TIMSS,) baik keluasan maupun kedalaman. Dimulai dengan permasalahan konkret berangsur dibawa ke bentuk abstrak (model). Menekankan pentingnya prosedur [algoritma] dalam pemecahan masalah. Memuat berimbang antara bilangan, aljabar, bangun, data dan peluang pada tiap kelas. Tidak selalu dihitung. Menekankan penguasaan pola [angka, bangun, aljabar,..] Tidak selalu eksak, bisa kira-kira. Tidak selalu memiliki informasi yang lengkap untuk diselesaikan. Bhs Indonesia Merujuk pada standar internasional (PIRL,). Berbasis teks, seimbang antara tulis dan lisan. Menekankan pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan dan pengetahuan. Menguasai kompetensi terkait teks: menyusun [melalaui pemahaman terhadap kaidah, struktur, dan konteks], membedakan, menilai, menyunting, menangkap makna, meringkas, menyajikan ulang dlm bahasa sendiri,.. Menekankan ekspresi dan spontanitas dalam berbahasa. Pengetahuan sbg konten 155Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 156. ANALISIS DAN PENGUATAN MATERI: 3/4 MP Konsep Kurikulum SMP/MTs (II) PPKN Disajikan terpadu, tidak berdasarkan pada pengelompokkan menurut empat pilar kebangsaan tetapi berdasarkan keterpaduan empat pilar dalam pembentukan karakter bangsa. Materi disajikan berdasarkan kebutuhan untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab (taat norma, asas, dan aturan). Adanya kompetensi yang dituntut dari siswa untuk melakukan tindakan nyata sebagai warga negara yang baik [terlibat aktif dalam pengembangan masyarakat]. Bahasa Inggris Idem Bahasa Indonesia dengan penekanan pada conversation, reading, writing practices. Mengasumsikan anak belum pernah belajar bahasa Inggris secara formal pada saat masuk Kelas VII. 156Sumber : Kemdikbud, 2012.
  • 157. ANALISIS DAN PENGUATAN MATERI: 4/4 MP Konsep Kurikulum SMP/MTs (II) Seni Budaya Diberikan pengetahuan dan penguasaaan teknik dasar yang cukup supaya gemar berkesenian yang berbudaya untuk meningkatkan kepekaan dan apresiasi terhadap produk dan nilai seni budaya. Memahami keberagaman dan keunikan dari setiap aspek seni agar dapat merasakan keindahan produk dan nilai seni budaya. Prakarya Dibekali pengetahuan yang cukup tentang material, proses, dan alat beserta sumberdaya yang diperlukan untuk menghasilkan sebuah karya. Menerapkan pengetahuan tersebut untuk terampil dalam berkarya dengan cara yang efektif dan efisien dengan cara menganalisis material, proses, dan alat yang diperlukan PJOK Integrasi antara pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan. Bukan hanya keterampilan, tetapi harus ada pengetahuan yang mendasarinya, serta sikap yang harus dapat dibentuk melalui PJOK. Mengedepankan permainan yang menarik bukan aturan olahraga yang ketat. 157Sumber : Kemdikbud, 2012.