SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Download to read offline
HANDOUT
          Pertemuan Ke-XIV & XV


                             MEDIA PEMBELAJARAN


I. RUANG LINGKUP
   Materi modul “Media Pembelajaran” meliputi :
   A. Hakekat Proses Belajar Mengajar.
   B. Beberapa masalah dalam pemilihan media.
   C. Asumsi yang perlu dikembangkan dalam pemilihan media.
   D. Peranan media dalam pembelajaran.
   E. Sumber belajar
   F. Jenis-jenis media

II. TUJUAN
     Materi Modul Pengembangan Silabus SMA/MA meliputi

    A. Fungsi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Geografi
    B. Pemetaan Standar Kompetensi dan Kopetensi Dasar
    C. Pengembangan Silabus Pelajaran Geografi

III. MATERI

A. Hakekat Proses Belajar Mengajar.

       Proses belajar mengajar merupakan suatu proses untuk mengubah
status abilitas tertentu dari peserta didik kepada status abilitas yang lain,
yang harus dijalani oleh peserta didik itu sendiri dan proses yang harus
dilakukan pihak lain secara sadar dan disengaja untuk memberikan
kemungkinan serta kondisi tercapainya perubahan tingkah laku dan
pertumbuhan peserta didik yang bersangkutan. (Tresna Sastrawidjaja,
1979:69)
       Definisi tersebut mengandung makna bahwa PBM merupakan proses
transformasi dalam rangka mengubah abilitas peserta didik. Materi
transformasi     adalah materi pelajaran yang telah dipilih, diorganisasi
dipolakan agar mampu memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
       Proses belajar mengajar sebagai proses system, keberhasilannya sangat
ditentukan oleh keberhasilan kerjasama secara interfasial dari komponen-
komponen pendukungnya. Hal ini dilatarbelakangi oleh karakteristik dari
sistem itu sendiri.
       Dengan kata lain PBM merupakan rangkaian komponen yang
berkaitan dan berfungsi kearah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan
terlebih dahulu. Sebagai system merupakan suatu totalitas dari bagian-bagian
yang saling berhubungan. Fungsi dari totalitas akan berbeda dengan jumlah
fungsi dari bagian-bagiannya.

.
Proses belajar mengajar pada hakekatnya juga merupakan proses
komunikasi dalam bentuk proses penyampaian pesan dari sumber pesan
lewat saluran/media tertentu pada penerima pesan (peserta didik). Jadi
sebagai proses komunikasi akan memiliki komponen-komponen :
    - Sumber pesan
    - Pesan
    - Saluran/media
    - Penerima pesan.
       Pesan merupakan isi materi ajar yang telah diorganisir, dipolakan,
disusun dengan sumber utamanya kurikulum, buku paket maupun buku
pelengkap. Isi pesan berupa isi ajaran. Dalam pesan harus dihindari makna
rangkap (avoid ambiquity). Hati-hati dengan kata-kata yang sama ucapan
tetapi mempunyai makna berbeda (words that sound the same or spelt the same
but with different meaning).
       Proses penuangan pesan ke dalam simbol-simbol komunikasi disebut
proses encoding. Proses encoding (proses merumuskan pesan) harus
memperhatikan kata-kata yang tepat dan penghalang bagi si penerima pesan.
Proses encoding bertujuan untuk memberi kemudahan bagi si penerima
pesan.
       Proses penafsiran symbol-simbol yang dikomunikasikan dan yang
mengandung pesan tersebut disebut proses decoding. Suatu proses
pengungkapan oleh penerima pesan yang diharapkan mampu
mengoptimalkan hasil. Dalam proses ini diperlukan proses umpan balik
untuk menemukan kekuatan dan kelemahan dari proses encoding.
       Untuk mengelola proses belajar mengajar diperlukan rancangan
(desain) dalam bentuk langkah-langkah pengembangan yang saling terkait
secara fungsional. Komponen dasar dan sub system komponen proses belajar
mengajar sebagai suatu system antara lain :
    a. Komponen Masukan baku (raw input)
       Suatu komponen yang menjadi sasaran dari proses dalam usaha
       mengubah dari status abilitas yang satu menjadi abilitas yang lain.
       Komponen masukan baku dibentuk oleh sub komponen :
    - kemampuan dasar
    - bakat
    - minat dan perhatian
    - pengetahuan dasar
    - idealisme
    - latar belakang social budaya
    - latar belakang ekonomi
    - tingkat usia
    - jenis kelamin
    Proses pengembangan dan pengelolaan PBM harus mempertimbangkan
    karakteristik sub komponen dari komponen masukan baku tersebut.

    b. Masukan Instrumental (Instrumental Input)



.
Komponen dasar ini merupakan komponen yang memproses secara sadar
    dan disengaja terhadap komponen baku untuk memberikan kemungkinan
    serta kondisi tercapainya perubahan tingkah laku dan pertumbuhannya.
    Sub komponen masukan instrumental yang sangat mendukung dalam
    pencapaian tujuan adalah :
    - Tujuan Pendidikan Nasional
    - UU Pendidikan Nasional
    - Pendekatan Pembelajaran
    - GBPP
    - Rencana Pelaksanaan Pengajaran
    - Fasilitas dan sarana pengajaran
    - Guru
    - Manajemen sekolah
    Sub komponen tersebut sangat mempengaruhi keberhasilan proses belajar
    mengajar dalam rangka mencapai tujuan. Semua sub komponen memiliki
    peranan yang saling berkaitan.

    c. Komponen Lingkungan
           Komponen ini meliputi sub komponen : lingkungan keluarga,
    lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Kondisi lingkungan
    tersebut langsung maupun tidak langsung bisa mempengaruhi
    keberhasilan PBM. Kondisi lingkungan juga harus menjadi bahan
    pertimbangan dalam mengembangkan strategi pengelolaan PBM.

Pemilihan Materi Pelajaran
       Pemilihan materi pelajaran pada hakekatnya mempunyai tujuan utama
untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
Yang perlu diingat bahwa materi pelajaran harus disusun bersumber dari
sudut pandang konsep dasar bidang studi dan struktur bidang studi. Buku
teks hanyalah merupakan salah satu sumber materi pelajaran, sebab materi
pelajaran harus memiliki sifat yang dinamis sesuai dengan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta kebutuhan dan permasalahan lingkungan masyarakat
baik secara local, regional, nasional maupun masyarakat internasional.
Dengan demikian materi pelajaran memiliki sifat yang konseptual, up to date,
dan memiliki tingkat fungsionalitas yang tinggi.
       Fakta-fakta lingkungan, gejala lingkungan, masalah lingkungan baik
masalah fisik lingkungan maupun masalah social yang berkaitan dengan
materi pelajaran harus dijadikan sumber referensi penyusunan materi
pelajaran. Sumber penyusunan materi pelajaran antara lain :
   - Buku teks/buku paket
   - Buku pelengkap
   - Terbitan berkala seperti majalah, surat kabar, jurnal, dll
   - Terbitan tak berkala seperti hasil seminar, prosiding, dll
   - Manusia sumber seperti para ilmuwan, para praktisi, dll
   - Lingkungan baik lingkungan alam maupun lingkungan social.



.
Karakteristik Materi Pelajaran
       Karakteristik materi pelajaran menurut Kemp merupakan gabungan
dari pengetahuan (fakta dan informasi detail), ketrampilan (langkah-langkah
procedural, keadaan dan syarat-syarat) dan factor sikap.
       Menurut Merril, materi pelajaran diklasifikasikan atas 4 karakter
sebagai berikut :
   a. Fact (Fakta)
       Karakter isi materi berupaya kenyataan yang memungkinkan setiap
       siswa memberikan interpretasinya sendiri sesuai dengan persepsi,
       aspirasi, pengalaman, pengetahuan, kemampuan dasarnya, minat dan
       perhatian. Fakta meliputi hal-hal yang sangat luas, dapat berupa
       obyek, peristiwa, proses, keadaan dan sebagainya. Ciri-ciri fakta
       adalah kekhususannya dan sifatnya yang tidak berulang-ulang, sering
       dikatakan bahwa fakta adalah sesuatu yang tidak berlanjut.
       Contoh : Gempa bumi di Padang dan Jogjakarta
                 Mobilitas penduduk dari desa ke kota.
                 Dan lain-lain.
   b. Concept (Konsep)
       Merupakan rumusan ciri-ciri dasar dari data sedangkan data adalah
       fakta yang telah diorganisir untuk membentuk konsep. Data
       merupakan kumpulan fakta yang memiliki cirri dasar yang sama.
       Konsep sebagai hasil abstraksi intelektual. KOnsep diciptakan manusia
       untuk memenuhi keperluan dalam hidupnya guna menyampaikan apa
       yang dipikirkannya. Konsep digunakan berkomunikasi satu sama lain
       secara intelektual.
   c. Principe (Prinsip) – Generalisasi
       Merupakan rumusan tentang hubungan fungsional dua konsep atau
       lebih yang akan menghasilkan rumusan konseptual baru yang disebut
       prinsip/generalisasi. Prinsip/generalisasi menghubungkan beberapa
       konsep sehingga membentuk suatu pola hubungan yang bermakna
       yang menggambarkan hal yang lebih tinggi, artinya pemikiran kita
       terbentuk pola-pola hubungan yang lebih luas.
       Prinsip/generalisasi ini menggambarkan kemungkinan terjadinya
       sesuatu karena itu disebut          prinsip/generalisasi probabilistic.
       Prinsip/generalisasi menyatakan hal yang sudah pasti dan berlaku
       umum atau mungkin berlaku khusus.
       Banks (1985) menyatakan bahwa pada dasarnya prinsip/generalisasi
       dapat dinyatakan dalam bentuk hipotesis.
   d. Procedure (Prosedur)
       Prosedur merupakan langkah-langkah sistematis-struktural yang
       menggambarkan alur proses, kejadian, peristiwa dari awal hingga
       akhir dan akan terlihat jenjang langkah secara vertical dan horizontal.

B. Beberapa Masalah Dalam Pemilihan Media.




.
Memilih media dalam proses transformasi materi pelajaran bukanlah
pekerjaan yang mudah, sebab harus mampu memberikan kemudahan agar
proses transformasi-komunikasi tersebut berhasil secara optimal.
       Beberapa factor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media
antara lain :
   a. Karakteristik materi pembelajaran
   b. Media yang paling prktis untuk dipilih
   c. Ketersediaan perlengkapan yang diperlukan
   d. Harus sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik ditinjau dari
       budaya, usia, kebiasaan, pengalaman dasar, minat dan perhatian
       siswa.
   e. Sejauh mana media tersebut mampu membawa peserta didik
       mencapai sasarn belajarnya.
   f. Apakah media yang dipilih guru cukup memadai dengan hasil yang
       akan dicapai, termasuk dana yang diperlukan, waktu yang
       dipergunakan dan kegiatan yang harus dilakukan.

       Dalam hal ini akan berhadapan dengan masalah “sejauh mana proses
encoding dan decoding bisa terjadi secara tepat sehingga mampu
mengefektifkan dan mengefisienkan proses pencapaian tujuan. Peranan
perangkat akal (brain ware) sangat menentukan dalam menganalisis
hubungan fungsional antara karakteristik materi pelajaran dengan
karakteristik metode transmisi, perangkat media dan karakteristik penerima
pesan (Peserta didik).
       Ketidak berhasilan melakukan analisis ini akan terjadi “barier” atau
“noices” yang sering disebut sebagai hambatan komunikasi. Hambatan ini
bisa dalam bentuk hambatan psikologis (minat, sikap, pendapat,
kepercayaan, intelegensia, pengetahuan), hambatan fisik (kelelahan, sakit,
keterbatasan daya indera), serta hambatan cultural seperti perbedaan adat,
nilai, kebiasaan, dan kepercayaan. Juga bisa terjadi hambatan pada
lingkungan. Pada hakekatnya media pembelajaran harus mampu mengatasi
hambatan tersebut.
       Masalah yang mungkin terjadi dalam memilih media pembelajaran
antara lain :
    - Memperkirakan biaya yang diperlukan untuk pembuatan media dan
       perlengkapan yang diperlukan.
    - Perangkat media yang mudah out of date akibat kemajuan teknologi
       yang cepat.
    - Tidak memungkinkannya memilih media yang sesuai dengan tuntutan
       karakteristik materi dan kebutuhan belajar.
    - Terbatasnya kemampuan, pengetahuan, ketrampilan dalam memilih,
       mengembangkan, mengopersionalkan media dalam pembelajaran.
    - Orientasi berfikir terhadap konsep media pembelajaran yang selalu
       berorientasi pada media perangkat keras daripada media perangkat
       lunak.



.
C. Asumsi Yang Perlu Dikembangkan.
a. Pemilihan media merupakan bagian integral dari keseluruhan proses
    pengembangan pembelajaran.
b. Dalam proses pemilihan media pembelajaran yang efektif dan efisien,
    makna isi dan tujuan haruslah sesuai dengan karakteristik media tertentu
    khususnya media perangkat lunak.
c. Dalam proses pemilihan sering diperlukan kompromi dan dilakukan sesuai
    dengan kepentingan, kondisi serta fasilitas dan sarana yang ada.
d. Dalam membicarakan media pembelajaran, kita harus mengacu pada
    konsep pengertian media pada media perangkat keras dan media
    perangkat lunak.
e. Pengembangan media perangkat lunak akan memiliki peranan yang lenih
    fungsional dibandingkan pengembangan media perangkat keras.
f. Pengembangan media perangkat keras harus dilakukan secara kondisional
    sesuai dengan tersedianya fasilitas, sarana dan dana yang ada.

       Pada hakekatnya media pengajaran dapat diartikan secara tepat
sebagai suatu perangkat bentuk kesatuan antara pesan dan alat yang mampu
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa yang
mendorong terjadinya proses belajar lebih efektif dan efisien sebagai akibat
dari proses encoding dan decoding yang tepat. Jadi dalam bentuk paduan
antara perangkat keras dan perangkat lunak melalui pengembangan
perangkat akal.

D. Karakteristik Peranan Media Dalam PBM.
a. Memiliki daya tarik yang besar dan dapat merangsang, mendorong
    kegiatan belajar lebih efektif.
b. Dapat mengatasi keterbatasan fisik dalam kelas ;
    - Objek yang besar dan berada dalam lingkungan siswa dapat
      ditunjukkan, obyek yang terlalu kecil dapat diperbesar untuk diamati
      secara cermat.
    - Gerak yang terlalu cepat dan sukar diamati dapat diperlambat melalui
      proses perekaman.
    - Proses/perubahan yang memakan waktu lama dan sukar diamati secara
      langsung dapat dilakukan melalui encoding dan yidak mengurangi nilai
      edukatifnya.
    - Benda-kejadian yang sukar atau jarang ditemui dapat direkam melalui
      film, gambar dan proses pengawetan.
    - Obyek yang terlalu rumit/kompleks dapat dilakukan kegiatan encoding
      melalui pola-pola grafis, skema, ringkasan table dan sebagainya.
    - Mempelajari bagian dalam dari suatu bentukan yang tidak dapat dilihat
      dari luar dapat dilakukan melalui pola irisan.
    - Lingkup materi yang luas dan kompleks dapat dilakukan melalui
      observasi ke obyeks asli melalui film, foto, gambar, model, narasi dan
      sketsa.



.
c.  Penggunaan media secara kombinasi yang tepat akan mampu
     meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar siswa karena
     merangsang dan mendorong kegiatan belajar.
d. Melalui media yang tepat akan mampu menyeragamkan penafsiran yang
     mungkin bisa berbeda penafsiran bila tanpa menggunakan media.
e. Media akan menanamkan dan menguatkan konsep dasar yang benar,
     konkrit dan realistis sehingga dapat menghilangkan perbedaan persepsi
     yang mungkin terjadi antar siswa.
f. Media mampu memberikan pengalaman yang menyeluruh, kompleks,
     konkrit sampai yang paling abstrak.


Karakteristik Pemilihan Media Pembelajaran
      Seperti telah disebutkan dimuka bahwa salah satu sub komponen
dalam komponen masukan instrumental adalah media pembelajaran yang
berperan sebagai wahana dalam menyampaikan mata pelajaran dalam
bentuk pesan yang telah dipolakan/sisimbolkan melalui proses encoding.
      Sejauhmana peran media pengajaran mampu mengefektifkan
pencapaian tujuan antara lain ditentukan oleh pengertian dan pemahaman
terhadap hubungan fungsional antara karakterisktik materi pelajaran dengan
media yang dipilih khususnya media perangkat lunak.
      Pemilihan media memerlukan pertimbangan seperti yang
dikemukakan oleh para ahli berikut :

Ronald H. Anderson
Menyatakan bahwa pemilihan media yang terbaik untuk tujuan pembelajaran
bukan pekerjaan yang mudah, karena adanya beberapa factor yang saling
berhubungan :
   - situasi dan latar belakang dalam program
   - mempertimbangkan media yang praktis
   - apakah perlu adanya perlengkapan lain
   - apakah media tersebut benar-benar sesuai dengan tuntutan kebutuhan
      belajar siswa
   - apakah nilai bahan pelajaran sepadan dengan biaya yang dikeluarkan
      untuk mendapatkan media tersebut.

Dick and Carey
Menyebutkan beberapa patokan dalam pemilihan media pengejaran adalah
sebagai berikut :
   - keterbatasan sumber
   - ketersediaan dana, tenaga dan fasilitas
   - keluwesan, kepraktisan dan daya tahan media
   - efektivitas media untuk jangka waktu yang panjang
Sudjarwo
Menyatakan bahwa prinsip pemilihan media sebagai berikut :
   - adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media


.
-   femiliartisan media bagi pengguna, dikenal sifat dan cirri-ciri media
        yang dipilih.
    -   Membandingkan sejumlah media untuk mengambil alternative yang
        paling tepat dengan apa yang dituntut oleh tujuan.

Ericson dan Curl
Pemilihan media harus memenuhi criteria :
   - apakah materinya penting dan berguna bagi siswa
   - apakah menarik siswa untuk belajar
   - apakah ada kaitan yang mengena langsung dengan tujuan
      pembelajaran yang hendak dicapai.
   - Apakah format sajiannya dapat diatur dan memenuhi urutan criteria
      belajar.
   - Apakah materi yang diajarkan mutakhir dan otentik
   - Apakah fakta dan konsepnya terjamin kecermatannya.
   - Apakah isi dan presentasinya memenuhi standar selera.
   - Apakah pandangannya obyektif dan tidak mengandung unsure
      propaganda, dan sebagainya.
   - Apakah sudah memenuhi standar kualitas teknik sepeti warna,
      gambar, efek, narasi, komposisi dan sebagainya
   - Apakah struktur materinya sudah direncanakan dengan baik oleh
      prosedurnya.
   - Apakah sudah dimantapkan melalui uji coba.

    Nana Sudjana dan Ahmad Rivai
    Kriteria pemilihan media pengajaran antara lain :
    - ketepatannya dengan tujuan pembelajaran
    - dukungan terhadap isi bahan pengajaran
    - kemudahan memperoleh media
    - ketrampilan guru dalam menggunakannya
    - tersedia waktu untuk menggunakannya sehingga bisa bermanfaat
    - sesuai dengan taraf berfikir siswa
    - secara kondisional karena factor :
           o perhatian mulai kurang karena bosan
           o bahan yang dijelaskan kurang dipahami oleh siswa
           o terbatasnya sumber pengajaran yang ada
           o guru mulai kurang bergairah menerangkan secara lisan

    Sudirman N.
    Prinsip-prinsip pemilihan media antara lain :
    - tujuan pemilihan media
    - karakteristik media pengajaran yang akan dipilih
    - alternative pemilihan media yang paling memberi kemudahan kepada
       siswa dalam belajar

    Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media


.
-   obyektivitas, tidak ada kesenangan pribadi
    -   program pengajarannya benar-benar sesuai dengan kurikulum, isinya,
        strukturnya dan kedalamannya
    -   sasaran program harus dipertimbangkan (tingkat usia, kemampuan
        dan kebutuhan)
    -   situasi dan kondisi yang ada (situasi siswa, kondisi sekolah, dll)
    -   kualitas teknik
    -   keefektifan dan efisiensi penggunaan
    -   karakteristik topic
    -   fungsionalitas materi bagi siswa
    -   relevansinya dengan kurikulum bagi materi yang akan diajarkan
    -   sifat materi yang akan diberikan, autentik-aktual ataukah informasi
        yang sudah lama diketahui/lama terjadi.
    -   Sudahkah fakta dan konsepnya sudah terjamin kecermatannya atau
        diragukan.
    -   Format penyajiannya sudah berdasarkan tata urutan belajar yang logis
    -   Sudut pandangnya obyektif
    -   Memenuhi standar kualitas teknik (narasi, gambar, warna, dll)
    -   Sesuai untuk tingkat kematangan berfikir siswa (bahasa, symbol,
        ilustrasi)
    -   Validitasnya sudah diuji.

    Kriteria dalam Merancang Media
    - Materinya harus sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran.
    - Dirancang memang untuk keperluan pembelajaran
    - Menganalisis kawasan tujuan yang ingin dicapai (kodnitif, psikomotor,
       maupun afektif)
    - Materi pengajaran sangat asing / tidak bagi siswa.
    - Diperlukan atau tidaknya rangsangan suara
    - Diperlukan atau tidaknya rangsangan gerak
    - Diperlukan atau tidaknya rangsangan warna
    - Bahan dasarnya mudah/tidak mudah diperoleh/tersedia
    - Alat untuk pembuatan tersedia atau tidak
    - Pembuatan terlalu rumit atau tidak
    - Adakah orang yang bisa dimintai bantuan jika mengalami kesulitan
    - Penggunaannya cukup mudah dan tidak berbahaya
    - Tersedia atau tidaknya dana untuk pembuatan media.

              Dari rumusan kriteria pemilihan media pembelajaran tersebut
    perlu mendapat perhatian khusus tentang pemilihan media perangkat
    keras berdasarkan kondisi sekolah dalam arti ketersediaan dana, fasilitas,
    perlengkapan penunjang, dan ketrampilan pengoperasionalannya.
E. Sumber Belajar

     Menurut AECT, sumber belajar didefinisikan berbagai atau semua
sumber baik yang berupa data, orang, wujud tertentu yang dapat digunakan


.
oleh siswa dalam belajar baik secara terpisah maupun secara kombinasi
sehingga memberikan kemudahan siswa dalam mencapai tujuan belajarnya.
Sumber belajar bisa dalam bentuk pesan, orang, bahan, alat, teknik maupun
latar/lingkungan.
Pesan adalah informasi yang ditransmisikan atau diteruskan oleh komponen
lain dalam bentuk ide, ajaran, fakta, makna, nilai dan data.
Orang adalah manusia yang berperanan sebagai pencari, penyimpan,
pengolah dan penyaji pesan.
Bahan adalah sesuatu ujud tertentu yang mengandung pesan atau ajaran
untuk disajikan. Bahan ini identik dengan software
    - konsisi pertumbuhan penduduk Indonesia 10 tahun terakhir (ini
       fakta). Tabel konsisi pertumbuhan penduduk Indonesia 10 tahun
       terakhir dan grafik pertumbuhannya (ini bahan).
Alat adalah suatu perangkat yang digunakan untuk menyampaikanbpesan
yang tersimpan dalam bahan. Alat identik dengan hardware.
Teknik adalah suatu prosedur yang runtut atau desain yang sistematis
dipersiapkan dalam langkah proses penggunaan bahan, alat, orang,
lingkungan (latar) belajar secara terkombinasi dan terkoordinasi dalam
menyampaikan materi pelajaran.
Latar (lingkungan) adalah situasi di sekitar proses belajar mengajar, dalam
bentuk lingkungan fisik (gedung sekolah, sekolah, bangku, perpustakaan,
ruang kelas) dan lingkungan non fisik (suasana belajar, setting kelas, cuaca,
dan lain-lain)

Berdasarkan tipenya sumber belajar diklasifikasikan menjadi :
   a. Sumber belajar yang dirancang (Leraning resources by desain)
      Sumber belajar yang dibuat untuk kepentingan tujuan instruksional
      tertentu.
   b. Sumber belajar yang sudah tersedia (Leraning resources by
      utilization)
      Sumber belajar yang sifatnya tinggal memanfaatkan saja, sudah
      tersedia yang tidak dirancang untuk kepentingan tujuan instruksional
      tetapi bisa dimanfaatkan untuk kepentingan belajar. Contoh : museum,
      industri, pasar, bendungan, dan lain-lain.


F. Jenis dan Karakteristik Media
1. Herarki Media Menurut Duncan
       Dalam menyusun taksonomi media menurut hirarki pemanfaatan
untuk pendidikan, Duncan ingin menjajarkan biaya investasi, kelangkaan dan
keluasan lingkup sasarannya disatu pihak dan kemudahan pengadaan serta
penggunaan, keterbatasan lingkup sasaran dan rendahnya biaya dilain pihak
dengan tingkat kerumitan perangkat medianya dalam satu hirarki. Hal ini
berarti bahwa semakin rumit jenis perangkat media yang dipakai, semakin
mahal biaya investasinya, semakin susah pengadaannya tetapi juga semakin
umum penggunaannya dan semakin luas lingkup sasarannya. Begitu juga

.
terjadi sebaliknya, semakin sederhana perangkat media yang digunakan
biayanya akan lebih murah, pengadaannya lebih mudah, sifat
penggunaannya lebih khusus, dan lingkup sasarannya lebih terbatas. Hirarki
Duncan disusun menurut tingkat kerumitan perangkat dan media yang
dipergunakan. Skema hirarki dapat dilihat pada gambar 1 :

Gambar 1. Herarki Media Audiovisual CJ. Duncan.

                   Personal              Manuskrip, diktat, bibliografi,
                                         referensi, duplikat, gambar.
Lingkungan luas    Kelompok Realita      Pameran dinding (termasuk papan          Penggunaan
                                         tulis) specimen, model.                  mudah
                   Reproduksi            Epidiaskop, buku teks, buku kerka,
                   (rekaman)             lembaran teks terprogram.



Bersifat umum      Reproduksi            Pita audio, cakram (piringan) rekaman,
                   (rekaman)             laboratorium bahasa (audio)              Pengadaan
                                                                                  mudah

                   Kelompok              Film bingkai, film rangkai, OHP,
Pengadaan sukar    Reproduksi            tutorial audiovisual, laboratorium       Bersifat lebih
                   (rekaman)             bahasa yang diperkaya, stereogram        spesifik
                                         dan system proyeksi dengan
                                         polarisasi.
                   Kelompok              Film bisu, film gelang, film dengan
                   Reproduksi            suara magnetic dan film dengan suara
                   (rekaman)             optic (built in)


                                           Teks terprogram dengan peralatan,
Biaya investasi                            radio vision, TV siaran terbatas         Biaya murah
tinggi                                     (CCTV), system respon (sasaran),
                                           program siaran TVST langsung (live),
                                           system pembelajaran dengan
                                           computer, siaran audio, siaran TV.
Catatan : semakin rendah tingkat herarki media, semakin tinggi satuan biayanya dan semakin umum
             sifat penggunaannya. Namun sebaliknya kemudahan dan keluwesan penggunaannya
             semakin berkurang.



2. Taksonomi menurut Gagne.
       Gagne membuat 7 macam pengelompokan media, yaitu benda untuk
didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar
gerak, film bersuara dan mesin belajar. Ketujuh kelompok media ini
kemudian dikaitkan dengan kemampuan memenuhi fungsi menurut
tingkatan hirarki belajar yang dikembangkannya yaitu pelontar stimulus
belajar, penarik minat belajar, contoh perilaku belajar, memberi kondisi
eksternal, menuntun cara berfikir, memasukkan alih ilmu, menilai prestasi,
dan pemberi umpan balik. Taksonomi media menurut Gagne dapat dilihat
pada gambar 2.

Gambar 2. Taksonomi Menurut fungsi Pembelajaran Beberapa Jenis Media
           Menurut Gagne.

.
Media
Fungsi          Demons      Penyamp      Media      Gbr.       Gbr.       Film dgn   Mesin
                trasi       aian lisan   Cetak      Diam       Gerak      suara      pembelaj
                                                                                     aran
Stimulus           ya        Terbatas    Terbatas      ya        ya          ya         Ya

Pengarahan       Tidak          Ya         ya         Tidak     Tidak        ya         Ya
Perhati-
an/keg

Contoh          Terbatas        Ya         ya       Terbatas   Terbatas      ya         ya
kemampuan
terbatas yang
diharapkan

Isyarat         Terbatasi       Ya         ya       Terbatas   Terbatas      ya         ya
eksternal         dak

Tuntutan cara    Tidak          Ya         ya         Tidak     Tidak        ya         Ya
berpikir

Alih Ke-        Terbatas        Ya       Terbatas   Terbatas   Terbatas   Terbatas   Terbatas
mampuan

Penilaian        Tidak          Ya         ya         Tidak     Tidak        ya         Ya
hasil

Umpan           Terbatas        Ya         ya         Tidak    Terbatas      ya         ya
balik



3. Obyek Asli
a. Media Visual
1). Obyek Asli.
        Pada dasarnya obyek asli merupakan media yang paling bermakna, karena
siswa dapat dihadapkan pada fakta, gejala dan masalah yang riil yang perlu
diketahui, dipahami, dihayati, sehingga menghindarkan adanya salah konsep, salah
dalam pengembangan prinsip, salah dalam memahami suatu proses, suatu prosedur
serta suatu kejadian.
        Obyek pembelajaran yang sifatnya kompleks memang lebih tepat memilih
obyek asli sebagai medianya lebih-lebih obyek studi geografi. Yang termasuk dalam
obyek asli antara lain :
    a). Lingkungan alam asli (natural environment)
        Merupakan lingkungan alam yang belum diolah/dibudidayakan manusia.
        Misalnya hutan hujan tropis, pantai, pegunungan. Sasaran obyek studinya
        adalah karakteristik alamnya, baik kenampakannya maupun prosesnya
        sehingga dapat dinalisis potensi yang terkandung di dalamnya serta
        pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar.

    b). Lingkungan alam budidaya (cultural environment)
        Merupakan lingkungan alam yang sudah ditangani/dibudidayakan untuk
        kepentingan tertentu, misalnya daerah perkebunan, hutan produksi,
        perikanan di tepi pantai, dan lain-lain. Sasaran dari obyek studinya adalah


.
bentuk pemanfaatannya, hasil yang dicapai, hambatan yang dihadapi, usaha
         mengatasi hambatan, usaha meningkatkan hasil, dan lain-lain.
    c). Lingkungan manusia (Human environment)
         Lingkungan tempat manusia melakukan kehidupan bermasyarakat.
         Lingkungan ini secara sosiologis disebut ”lingkungan sosial” (social group)
         dan terdiri dari keluarga/rumah tangga (nuclear family/hausehold),
         lembaga/institusi, komunikasi sosial, masyarakat dan lain-lain.
         Sasaran studinya antara lain : tatanan sosial, struktur sosial, lapisan sosial,
         perubahan sosial, sistem sosial, interaksi sosial. Hal ini dikaitkan dengan
         lingkungan alam tempat kehidupan sosial tersebut. Tekanan perhatian pada
         karakteristik lingkungan alam dalam hubungannya dengan karakteristik
         kehidupan sosial.
    d). Benda asli
         Yang dimaksud benda asli adalah media pembelajaran yang berhubungan
         dengan benda asli yang terlepas dari keterkaitannya dengan lingkungan.
         Misalnya : - benda-benda peninggalan sejarah
                     - bangunan-bangunan asli
                     - benda-benda alam sebagai spacement seperti batuan, kayu, air,dll
                     - Semua benda/barang yang bukan berupa model/tiruan.
    e). Kejadian - kejadian
         Berkaitan dengan langkah-langkah, proses, tahap-tahap suatu bentukan,
         peristiwa, pencarian, pengurusan, pembuatan sesuatu dan lain-lain.
         Misalnya : - cara mengatasi hama tikus
                     - pembuatan terassering
                     - proses pembuatan semen
                     - dan lain-lain.
         Obyek kejadian semacam ini tidak selalu bisa dipilih obyek aslinya karena itu
         kadang-kadang terpaksa menggunakan model untuk simulasi, menggunakan
         bagan alir.

       Keuntungan yang bisa diperoleh dari media asli antara lain :
       - Kegiatan belajar mengajar lebih menarik, tidak membosankan dan mampu
         mendorong motivasi belajar siswa.
       - Hakekat belajar lebih bermakna, karena berhadapan dengan situasi dan
         kondisi sebenarnya,
       - Obyek yang dipelajari lebih lengkap dan faktual.
       - Aspek-aspek yang perlu dipelajari akan mudah dimengerti dan dipahami.
       - Bila guru ingin mengajarkan tentang pengenalan kembali, menganalisis
         perbedaan obyek, maka media obyek asli akan lebih fungsional.
       - Bila guru ingin mengajarkan suatu tatanan yang berlaku, kejadian-kejadian,
         proses suatu bentukan, prinsip-prinsip hubungan berbagai variabel.
       - Melalui obyek asli guru akan mampu menanamkan ketrampilan dan sikap
         yang telah ditunjukkan oleh obyek.
       - Siswa akan memperoleh pengalaman nyata yang akan mampu
         menanamkan kepada kepercayaan, keyakinan yang merupakan motivasi
         belajar yang sangat berarti.

       Kelemahan media yang berupa obyek asli antara lain :
       - Perlu adanya persiapan yang baik dan terencana secara sistematis agar
         menjadi jelas kegiatan belajar apa yang harus dilakukan siswa.


.
-   Merencanakan dan memperhitungkan waktu secara tepat untuk
         menghindari pemborosan waktu di lapangan.
       - Prosedur pelaksanaannya memerlukan tahap-tahap kegiatan agar
         memperoleh hasil yang maksimal.
       - Sering memerlukan dana dan fasilitas tambahan
       - Mengalami kesulitan dalam mengontrol hasil kerja selama proses
         pembelajaran di lapangan.
       - Gambaran obyek yang sebenarnya yang akan dipelajari kadang-kadang
         sukar untuk diperoleh.

            Dalam usaha mengaplikasikan konsep-konsep dasar geografi (konsep
     lokasi, konsep jarak, konsep keterjangkauan, konsep pola, konsep morfologi,
     konsep aglomerasi, konsep nilai keruangan, konsep interaksi dan
     interdependensi, konsep deferensial Areal) serta mengembangkan wawasan
     ruang, lingkungan sebagai media pembelajaran maka harus dianalisis dari segi
     :
       a. karakteristik lingkungan
       b. Korelasi komponen lingkungan
       c. Bentuk-bentuk pemanfaatan lingkungan
       d. Hambatan yang dihadapi manusia dalam memanfaatkan lingkungan
       e. Bentuk-bentuk usaha yang telah dilakukan dalam mengatasi hambatan.
       f. Sumber daya lingkungan yang masih potnsial ataupun belum
          dimanfaatkan secara optimal.

           Bila guru memilih ”LINGKUNGAN GEOGRAFIS” sebagai media
pembelajaran, maka guru harus bertitik tolak dari hakekat studi geografi dan
berusaha mengaplikasikan serta mengembangkan konsep dasar geografi dan prinsip
geografi. Berdasarkan titik tolak pada pemikiran tersebut maka dikembangkan
kegiatan pembelajaran baik secara individu maupun kelompok dalam bentuk tugas
intra maupun ko-kurikuler.


2. Media Grafis
           Media grafis adalah media visual hasil dari proses encoding melalui
pengembangan simbol-simbol atau pola-pola sesuai dengan karakteristik materi
pesan dengan cara penggambaran/dengan grafis. Melalui simbol atau pola ini
diharapkan terjadi proses penerimaan pesan (decoding) secara efektif. Media grafis
juga akan mampu berfungsi memperjelas ide, konsep, prinsip, tahapan, serta
langkah-langkah.
Yang termasuk dalam media grafis antara lain :
a. Gambar.
        Pengungkapan obyek secara grafis akan mampu menggambarkan keadaan
    sebenarnya dari obyek dapat mengkomunikasikan pesan secara tepat lewat
    indera penglihatan.
    Kelebihan media gambar :
    - sifat konkrit
    - dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
    - dapat mengatasi keterbatasan pengamatan karena obyek yang terlalu luas
        dan komplek, atau obyek terlalu kecil.
    - Dapat memperjelas suatu masalah sehingga menghindari/mengurangi
        terjadinya salah paham.

.
- Dapat dikembangkan dan diproduksi dengan biaya murah
    - Dapat dikombinasi dengan perangkat keras elektronik.
    Kelemahan media gambar :
    - Hanya menekankan pada persepsi indera mata
    - Untuk obyek yang terlalu luas dan kompleks perlu penyederhanaan
    - Ukuran yang dapat diproduksi sangat terbatas.yang digambar dan tujuan
        yang ingin dicapai.
    Persyaratan yang perlu diperhatikan dalam membuat media pembelajaran
    gambar, antara lain :
    - Harus autentik dan representatif
    - Sifat penampilannya harus sederhana tetapi mampu mengungkap fakta
        sebenarnya.
    - Ukuran yang digunakan relatif sesuai dengan kondisi obyek serta tujuan
        yang ingin dicapai
    - Sebaiknya ada unsur dinamis
    - Unsur artistik perlu diperhatikan tetapi tujuan pembelajaran harus
        diutamakan
b. Sketsa
        Sketsa adalah suatu gambaran tentang ciri-ciri dasar suatu bentukan ,
keadaan, situasi, peristiwa. Sketsa sering disebut juga dengan draf kasar. Sketsa
mampu memberikan informasi yang mendasar, memperjelas penyampaian pesan,
menghindari verbalisme dan dapat menarik perhatian.
c. Skema
        Suatu gambaran secara struktural tentang lingkup materi pelajaran. Skema
dipilih guru bila lingkup materi pelajaran memiliki struktur yang cukup rumit
sehingga siswa perlu mendapat gambaran secara mendasar dan struktural dalam
waktu yang relatif singkat. Misal : skema tentang lingkungan laut.
d. Ringkasan (abridgement)
        Merupakan uraian atau penjelasan secara singkat dan mendasar mengenai
hal-hal yang pokok saja. Materi yang diuraikan secara ”interlace” biasanya perlu
dilakukan langkah membuat membuat ringkasan agar siswa lebih mudah untuk
menyerap informasi secara efektif.
e. Bagan Alir (flow chart)
        Menggambarkan suatu proses, tahap-tahap pelaksanaan, struktur kerja, cara-
cara melakukan sesuatu dari awal sampai akhir. Bagan alir sering dikatakan sebagai
kebalikan dari bagan pohon (tree chart).
Contoh : - proses terjadinya hujan
          - langkah-langkah menekan laju urbanisasi
f. Bagan Pohon (tree chart)
        Gambar tentang proses, kejadian, peristiwa dari akar asalnya menuju ke
kejadian yang mengikutinya, bentukan yang mengikutinya.
Contoh : silsilah keturunan
g. Bagan Arus (stream chart)
        Suatu bagan yang menunjukkan fungsi, hubungan dan proses dalam suatu
tahapan.
Contoh : - proses penyusunan UU
          - proses pengurusan sertifikat tanah
h. Bagan Tabel
        Susunan secara berurutan             yang menggambarkan pertumbuhan,
perkembangan, perubahan secara matematis dalam bentuk jumlah/satuan
mengikuti periode tertentu. Tabel mampu menggambarkan perubahan hubungan

.
faktorial dan pembandingan dan sebagai media untuk menganalisis latar belakang
terjadinya perubahan.
Contoh : - tabel pertumbuhan penduduk Indonesia tahun 1990-2000
          - tabel kepadatan penduduk Indonesia per propinsi th. 2000
i. Grafik
        Penyajian data berangka yang menggambarkan hubungan penting dari suatu
data. Grafik merupakan gambaran data kuantitatif secara teliti, menerangkan
perkembangan atau perbandingan suatu obyek yang saling berhubungan secara
singkat dan jelas. Grafik disusun berdasarkan prinsip-prinsip matematik dan
menggunakan data komparatif.
Grafik yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
             a) jelas dilihat
             b) hanya menyajikan satu ide/gagasan
             c) warna digunakan secara kontras dan harmonis
             d) memakai judul yang ringkas
             e) disusun secara sederhana dan mudah dibaca
             f) praktis dan mudah diatur
             g) menarik, disusun secara teliti untuk menghindari kesalahapahaman.
Jenis-jenis media grafik antara lain :
    a) Grafik garis (line graphs)
    b) Grafik batang (bar graphs)
    c) Grafik lingkaran (circle graphs)
    d) Grafik gambar (pictorial graphs)
    e) Grafik wilayah (region graphs).
j. Peta dan globe.


3. Media Audio Visual
        Media audio-visual diam adalah media yang penyampaian pesannya dapat
diterima oleh indera pendengaran dan indera penglihatan, akan tetapi gambar yang
dihasilkannya adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak. Salah satu
jenis media itu adalah televisi. Televisi adalah media yang dapat menempilkan pesan
secara audio-visual dan gerak (sama dengan film). Jenis media televisi di antaranya:
televisi terbuka (open boardcast television), televisi siaran terbatas/TVST (Cole Circuit
Televirion/CCTV), dan video-cassette recorder (VCR).
        Berbeda dengan media televisi, media VCR dengan menggunakan kaset
video, dan penayangannya melalui pesawat televisi. Secara umum, kelebihan media
VCR sama dengan kelebihan yang dimiliki oleh media televisi. Selain itu, media
VCR ini memiliki kelebihan lainnya yaitu programnya dapat diulang-ulang. Akan
tetapi kelemahannya adalah jangkauannya terbatas.

4. Multi Media
        Pengertian multi media sering dikacaukan dengan pengertian multi image.
Multi media merupakan suatu sistem penyampaian dengan menggunakan berbagai
jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket. Contohnya, modul
belajar yang terdiri atas bahan cetak, bahan audio, dan bahan audiovisual. Multi
image merupakan gabungan dari beberapa jenis proyeksi visual yang digabungkan

.
lagi dengan komponen audio yang kuat, sehingga dapat diselenggarakan
pertunjukan besar yang cocok untuk penyajian di suatu auditorium yang luas.
        Karakteristik terpenting kelompok media ini adalah bahwa siswa tidak hanya
memperhatikan media atau objek saja, melainkan juga dituntut untuk berinteraksi
selama mengikuti pembelajaran. Sedikitnya ada tiga macam interaksi, yaitu :
     - Bentuk Interaksi yang pertama ialah yang menunjukkan siswa berinteraksi
        dengan sebuah program, misalnya siswa diminta mengisi blangko pada
        bahan belajar terprogram.
     - Bentuk interaksi yang kedua ialah siswa berinteraksi dengan mesin, misalnya
        mesin pembelajaran, simulator, laboratorium bahasa, komputer, atau
        kombinasi di antaranya yang berbentuk video interaktif.
     - Bentuk interaksi ketiga ialah mengatur interaksi antarsiswa secara teratur tapi
        tidak terprogram; sebagai contoh dapat dilihat pada berbagai permainan
        pendidikan atau simulasi yang melibatkan siswa dalam kegiatan atau
        masalah, yang mengharuskan mereka untuk membalas serangan lawan atau
        kerjasama dengan teman seregu dalam memecahkan masalah.
     Dalam hal ini siswa harus dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang timbul
karena tidak ada batasan yang kaku mengenai jawaban yang benar. Jadi permainan
pendidikan dan simulasi yang berorientasikan pada masalah memiliki potensi untuk
memberikan pengalaman belajar yang merangsang minat dan realistis. Oleh karena
itu, guru menganggapnya sebagai sumber terbaik dalam urusan media komunikasi.

 G. Latihan
1. Jelaskan hakekat kegiatan belajar mengajar !
2. Jelaskan komponen dasar dan sub komponen dasar dalam proses belajar
  mengajar !
3. Jelaskan permasalahan yang terjadi dalam pemilihan media !
4. Berikan contoh-contoh permasalahan dalam pemilihan media pembelajaran di
     sekolah !
5. Jelaskan asumsi yang perlu dikembangkan dalam memilih media pembelajaran !
6. Jelaskan peranan media dalam proses belajar mengajar !
7. Jelaskan syarat-syarat pemilihan media pembelajaran dalam proses belajar
     mengajar !
8. Berikan contoh-contoh syarat dalam memilih media pembelajaran !
9. Jelaskan dengan disertai contoh sumber belajar dalam proses belajar mengajar !
10. Klasifikasikan media pembelajaran berdasarkan karakteristik media !
11. Buatlah media pembelajaran untuk kelas VIII Smt 1, SK 1, KD 1.3 dan KD 1.4
    (Untuk SMP/MTs)
12. Buatlah media pembelajaran bila pembelajaran yang berlangsung dengan tema
”Dampak industri kecil untuk mengentas Kemiskinan di daerah Pedesaan”



H. Glosarium

1.   Proses encoding            : Proses penuangan pesan ke dalam simbol-simbol


.
(proses merumuskan pesan)
2.     Proses decoding              :    Proses    penafsiran      simbol-simbol yang
                                    dikomunikasikan dan yang mengandung pesan.
3.     AECT                         : Association of Education and Communication
                                    Technology ( merupakan Asosiasi Teknologi dan
                                    Komunikasi Pendidikan di Amerika Serikat)
4.     (Learning resources by       : Sumber belajar yang dibuat untuk kepentingan
       desain)                      tujuan instruksional tertentu.

5.     Learning resources       by :Sumber belajar yang sifatnya tinggal memanfaatkan
       utilization)                saja, sudah tersedia yang tidak dirancang untuk
                                   kepentingan tujuan instruksional tetapi bisa
                                   dimanfaatkan untuk kepentingan belajar. Contoh :
                                   museum, industri, pasar, bendungan, dan lain-lain.




    I. DAFTAR PUSTAKA

- AECT.1977. “The Definition of Educational Tecnology, Edisi Indonesia. Jakarta. CV
        Rajawali (Seri Pustaka Teknologi Pendidikan No. 7)

- Hamalik, Oemar. 1989. Media Pendidikan. Bandung. PT Citra Aditya Bakti.

- Roestiyah, NK. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. PT Rineka.

- Sadiman, Arief S., dkk. 2008. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
       Pemanfaatannya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

- Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
        Algesindo.

- Suleiman, Amir Hamzah. 1988. Media Audio Visual Untuk Pengajaran, Penerangan,
        dan Untuk Penyuluhan. Jakarta. PT Gramedia.




J. LAMPIRAN

Contoh : Media visual

.
1. Gambar




                                               Gambar 1.
                                 Kegiatan Jual Beli di Pasar Tradisional

       2. Tabel

                                      Tabel II.1.
                  Potensi Penerimaan Pasar Tanjung Anyar Tahun 2008

                         Jml         Luas Fasilitas (m2)          Occ
      Jenis Fasilitas   Peda-        tersedia     terisi          rate       Tarif          Potensi
                        gang                                      (%)                   Penerimaan (Rp)
    Pelataran            856           2441             2441      100         100             175.212.000
    Los                  304           2196             1670       76         125              95.832.000
    Kios                 309           3240             2990       92         130             179.412.000
    Togu/Ruko             15            300              260       87         150              35.271.600
    Kamar                  -             -                -         -          -               15.600.000
    mandi/WC
    Mushola                -            107             107     100       -                     -
    Parkir                 -             -               -       -        -                    39.600.000
                                                           Potensi Penerimaan                 540.927.000
    Sumber : Pendataan/survey Th 2008




       3. Grafik Batang

                                   Jumlah Pedagang Pelataran Pasar Tanjung Anyar Th. 2008


.                                                              975
                          1000
                                                                                        856
                           900
                                                                           762
                           800
                           700        641         641
                           600
                           500
4. Grafik Lingkar

                         Jumlah Penerimaan Retribusi Pasar Kota Mojokerto Th. 2008



                                               7%     2%1% 4%
                                      9%
                                  5%




                                                                                           72%




                           tanjung anyar        kliwon                  empunala            prapanca
                           kranggan             prajurit kulon          hewan




    5. Grafik Garis




                                 Pertumbuhan Penduduk Kota "X" Th. 1980-2005

                  2.15
                               2.12
                   2.1
                                               2.07
                  2.05                                                              2.05
              r




                    2
                                                                                                     1.99
                                                                 1.98                                           1.98
                  1.95

                   1.9
                           1               2                3                   4                5          6

                                                            Periode Waktu




.
Tabel II.1.
                  Potensi Penerimaan Pasar Tanjung Anyar Tahun 2008

                         Jml    Luas Fasilitas (m2)                Occ
      Jenis Fasilitas   Peda-   tersedia     terisi                rate      Tarif            Potensi
                        gang                                       (%)                    Penerimaan (Rp)
    Pelataran            856      2441            2441             100        100               175.212.000
    Los                  304      2196            1670              76        125                95.832.000
    Kios                 309      3240            2990              92        130               179.412.000
    Togu/Ruko             15       300             260              87        150                35.271.600
    Kamar                  -        -               -                -         -                 15.600.000
    mandi/WC
    Mushola               -       107             107     100       -                                 -
    Parkir                -        -               -       -        -                                39.600.000
                                                     Potensi Penerimaan                             540.927.000
    Sumber : Pendataan/survey Th 2008



                                                   Jumlah Pedagang Pelataran Pasar Tanjung Anyar Th. 2008


                                                                                975
                                           1000
                                                                                                        856
                                            900
                                                                                           762
                                            800
                                            700         641          641
                                            600
                                            500
                                            400
                                            300
                                            200
                                            100
                                              0
                                                       1             2         3          4            5
                                                                             Tahun



                                         Jumlah Penerimaan Retribusi Pasar Kota Mojokerto Th. 2008


.                                                             7%   2%1% 4%
                                                   9%
                                                  5%




                                                                                              72%
Pertumbuhan Penduduk Kota "X" Th. 1980-2005

        2.15
                   2.12
         2.1
                                 2.07
        2.05                                            2.05
    r




          2
                                                                   1.99
                                            1.98                              1.98
        1.95

         1.9
               1             2          3           4          5          6

                                        Periode Waktu




.

More Related Content

What's hot

Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran yuni dwinovika
 
Rpp kurikulum 2013
Rpp kurikulum 2013Rpp kurikulum 2013
Rpp kurikulum 2013Abdul Manan
 
CARA MENYUSUN RPP KUR 13
CARA MENYUSUN RPP KUR 13CARA MENYUSUN RPP KUR 13
CARA MENYUSUN RPP KUR 13Aepsaenawa
 
Model pembelajaran tematik sd kelas i iii
Model pembelajaran tematik sd kelas i   iiiModel pembelajaran tematik sd kelas i   iii
Model pembelajaran tematik sd kelas i iiiRiyantiAnandita
 
Pembelajaran tematik
Pembelajaran tematikPembelajaran tematik
Pembelajaran tematikFelix Baskara
 
Penyusunan bahan-ajar
Penyusunan bahan-ajarPenyusunan bahan-ajar
Penyusunan bahan-ajarHarry Rebel
 
Tugas kurikulum & pembelajaran.fifit 2a
Tugas kurikulum & pembelajaran.fifit 2aTugas kurikulum & pembelajaran.fifit 2a
Tugas kurikulum & pembelajaran.fifit 2aFifit Fitriyani
 
Rubrik peinilaian kinerja guru
Rubrik peinilaian kinerja guruRubrik peinilaian kinerja guru
Rubrik peinilaian kinerja guruesimayarsi
 
Panduan penyusunan rpp revisi 2017
Panduan penyusunan rpp revisi 2017Panduan penyusunan rpp revisi 2017
Panduan penyusunan rpp revisi 2017dini rahmawati
 
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomiSofyan Saputra
 
PRINSIP DESAIN PESAN
PRINSIP DESAIN PESANPRINSIP DESAIN PESAN
PRINSIP DESAIN PESANnurilathaya
 
Jawaban desain pesan
Jawaban desain pesanJawaban desain pesan
Jawaban desain pesanDedi Yulianto
 
Pengembangan Tujuan dan Materi Pembelajaran
Pengembangan Tujuan dan Materi PembelajaranPengembangan Tujuan dan Materi Pembelajaran
Pengembangan Tujuan dan Materi PembelajaranNini Ibrahim01
 

What's hot (19)

385 1342-1-p bx
385 1342-1-p bx385 1342-1-p bx
385 1342-1-p bx
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran
 
Pengembangan bahan ajar
Pengembangan bahan ajarPengembangan bahan ajar
Pengembangan bahan ajar
 
Rpp kurikulum 2013
Rpp kurikulum 2013Rpp kurikulum 2013
Rpp kurikulum 2013
 
CARA MENYUSUN RPP KUR 13
CARA MENYUSUN RPP KUR 13CARA MENYUSUN RPP KUR 13
CARA MENYUSUN RPP KUR 13
 
Materi Pembelajaran
Materi PembelajaranMateri Pembelajaran
Materi Pembelajaran
 
Model pembelajaran tematik sd kelas i iii
Model pembelajaran tematik sd kelas i   iiiModel pembelajaran tematik sd kelas i   iii
Model pembelajaran tematik sd kelas i iii
 
Pembelajaran tematik
Pembelajaran tematikPembelajaran tematik
Pembelajaran tematik
 
Penyusunan bahan-ajar
Penyusunan bahan-ajarPenyusunan bahan-ajar
Penyusunan bahan-ajar
 
Tugas kurikulum & pembelajaran.fifit 2a
Tugas kurikulum & pembelajaran.fifit 2aTugas kurikulum & pembelajaran.fifit 2a
Tugas kurikulum & pembelajaran.fifit 2a
 
Rubrik peinilaian kinerja guru
Rubrik peinilaian kinerja guruRubrik peinilaian kinerja guru
Rubrik peinilaian kinerja guru
 
Panduan penyusunan rpp revisi 2017
Panduan penyusunan rpp revisi 2017Panduan penyusunan rpp revisi 2017
Panduan penyusunan rpp revisi 2017
 
Reviu dokumen portofolio
Reviu dokumen portofolioReviu dokumen portofolio
Reviu dokumen portofolio
 
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
 
PRINSIP DESAIN PESAN
PRINSIP DESAIN PESANPRINSIP DESAIN PESAN
PRINSIP DESAIN PESAN
 
Jawaban desain pesan
Jawaban desain pesanJawaban desain pesan
Jawaban desain pesan
 
Pembelajaran tematik
Pembelajaran tematikPembelajaran tematik
Pembelajaran tematik
 
Pengembangan Tujuan dan Materi Pembelajaran
Pengembangan Tujuan dan Materi PembelajaranPengembangan Tujuan dan Materi Pembelajaran
Pengembangan Tujuan dan Materi Pembelajaran
 
Penentuan Materi Pelajaran
Penentuan Materi PelajaranPenentuan Materi Pelajaran
Penentuan Materi Pelajaran
 

Similar to Handout | Media

LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...SaftuniSaf
 
MATERI DAN METODE MENGAJAR.ppt
MATERI DAN METODE MENGAJAR.pptMATERI DAN METODE MENGAJAR.ppt
MATERI DAN METODE MENGAJAR.pptAgustinasulastri
 
Makalah pengantar pendidikan 8
Makalah pengantar pendidikan 8Makalah pengantar pendidikan 8
Makalah pengantar pendidikan 8Made Rai Adnyana
 
Materi Sebagai Faktor Pendidikan
Materi Sebagai Faktor PendidikanMateri Sebagai Faktor Pendidikan
Materi Sebagai Faktor PendidikanMade Rai Adnyana
 
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstemPerangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstemHariyatunnisa Ahmad
 
Tugas individu media pembelajaran
Tugas individu media pembelajaranTugas individu media pembelajaran
Tugas individu media pembelajarandhianhariani
 
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...Dedy Wiranto
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikan Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikan rimalestariri
 
studi kasus.pptx
studi kasus.pptxstudi kasus.pptx
studi kasus.pptxreza239898
 
Pertemuan 1 Desain Pembelajaran Berbantu Komputer
Pertemuan 1 Desain Pembelajaran Berbantu KomputerPertemuan 1 Desain Pembelajaran Berbantu Komputer
Pertemuan 1 Desain Pembelajaran Berbantu KomputerRiza Rachmelia
 
Portovolio design pembelajaran
Portovolio design pembelajaranPortovolio design pembelajaran
Portovolio design pembelajaranAde Mufti Kholil
 
MEDIA PEMBELAJARAN TIK "ASYURE"
MEDIA PEMBELAJARAN TIK "ASYURE"MEDIA PEMBELAJARAN TIK "ASYURE"
MEDIA PEMBELAJARAN TIK "ASYURE"suciherna
 
TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN "MEDIA ASSURE"
TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN "MEDIA ASSURE"TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN "MEDIA ASSURE"
TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN "MEDIA ASSURE"yuniasih331
 

Similar to Handout | Media (20)

LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
 
MATERI DAN METODE MENGAJAR.ppt
MATERI DAN METODE MENGAJAR.pptMATERI DAN METODE MENGAJAR.ppt
MATERI DAN METODE MENGAJAR.ppt
 
Makalah pengantar pendidikan 8
Makalah pengantar pendidikan 8Makalah pengantar pendidikan 8
Makalah pengantar pendidikan 8
 
Materi Sebagai Faktor Pendidikan
Materi Sebagai Faktor PendidikanMateri Sebagai Faktor Pendidikan
Materi Sebagai Faktor Pendidikan
 
Jawaban psb semester genap
Jawaban psb semester genapJawaban psb semester genap
Jawaban psb semester genap
 
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstemPerangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
 
Tugas Media Pembelajaran
Tugas Media PembelajaranTugas Media Pembelajaran
Tugas Media Pembelajaran
 
Tugas individu media pembelajaran
Tugas individu media pembelajaranTugas individu media pembelajaran
Tugas individu media pembelajaran
 
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikan Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikan
 
studi kasus.pptx
studi kasus.pptxstudi kasus.pptx
studi kasus.pptx
 
Pertemuan 1 Desain Pembelajaran Berbantu Komputer
Pertemuan 1 Desain Pembelajaran Berbantu KomputerPertemuan 1 Desain Pembelajaran Berbantu Komputer
Pertemuan 1 Desain Pembelajaran Berbantu Komputer
 
Portovolio design pembelajaran
Portovolio design pembelajaranPortovolio design pembelajaran
Portovolio design pembelajaran
 
KTSP
KTSPKTSP
KTSP
 
KTSP
KTSPKTSP
KTSP
 
MEDIA PEMBELAJARAN TIK "ASYURE"
MEDIA PEMBELAJARAN TIK "ASYURE"MEDIA PEMBELAJARAN TIK "ASYURE"
MEDIA PEMBELAJARAN TIK "ASYURE"
 
TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN "MEDIA ASSURE"
TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN "MEDIA ASSURE"TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN "MEDIA ASSURE"
TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN "MEDIA ASSURE"
 
Media pembelajaran leli lestari
Media pembelajaran leli lestariMedia pembelajaran leli lestari
Media pembelajaran leli lestari
 
Prezentasi
PrezentasiPrezentasi
Prezentasi
 
Hakekat pembelajaran
Hakekat pembelajaranHakekat pembelajaran
Hakekat pembelajaran
 

More from Ahmad Budairi

Handout | Pemetaan sk kd
Handout | Pemetaan sk kdHandout | Pemetaan sk kd
Handout | Pemetaan sk kdAhmad Budairi
 
Handout | Prota dan promes
Handout | Prota dan promesHandout | Prota dan promes
Handout | Prota dan promesAhmad Budairi
 
Handout | Rpp berkarakter
Handout | Rpp berkarakterHandout | Rpp berkarakter
Handout | Rpp berkarakterAhmad Budairi
 
Handout | Silabus berkarakter
Handout | Silabus berkarakterHandout | Silabus berkarakter
Handout | Silabus berkarakterAhmad Budairi
 
Review tentang kreativ
Review tentang kreativReview tentang kreativ
Review tentang kreativAhmad Budairi
 
ArcView | Membuat garis kontur dengan data dem
ArcView | Membuat garis kontur dengan data demArcView | Membuat garis kontur dengan data dem
ArcView | Membuat garis kontur dengan data demAhmad Budairi
 

More from Ahmad Budairi (7)

Handout | Lks
Handout | LksHandout | Lks
Handout | Lks
 
Handout | Pemetaan sk kd
Handout | Pemetaan sk kdHandout | Pemetaan sk kd
Handout | Pemetaan sk kd
 
Handout | Prota dan promes
Handout | Prota dan promesHandout | Prota dan promes
Handout | Prota dan promes
 
Handout | Rpp berkarakter
Handout | Rpp berkarakterHandout | Rpp berkarakter
Handout | Rpp berkarakter
 
Handout | Silabus berkarakter
Handout | Silabus berkarakterHandout | Silabus berkarakter
Handout | Silabus berkarakter
 
Review tentang kreativ
Review tentang kreativReview tentang kreativ
Review tentang kreativ
 
ArcView | Membuat garis kontur dengan data dem
ArcView | Membuat garis kontur dengan data demArcView | Membuat garis kontur dengan data dem
ArcView | Membuat garis kontur dengan data dem
 

Recently uploaded

Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 

Recently uploaded (20)

Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 

Handout | Media

  • 1. HANDOUT Pertemuan Ke-XIV & XV MEDIA PEMBELAJARAN I. RUANG LINGKUP Materi modul “Media Pembelajaran” meliputi : A. Hakekat Proses Belajar Mengajar. B. Beberapa masalah dalam pemilihan media. C. Asumsi yang perlu dikembangkan dalam pemilihan media. D. Peranan media dalam pembelajaran. E. Sumber belajar F. Jenis-jenis media II. TUJUAN Materi Modul Pengembangan Silabus SMA/MA meliputi A. Fungsi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Geografi B. Pemetaan Standar Kompetensi dan Kopetensi Dasar C. Pengembangan Silabus Pelajaran Geografi III. MATERI A. Hakekat Proses Belajar Mengajar. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses untuk mengubah status abilitas tertentu dari peserta didik kepada status abilitas yang lain, yang harus dijalani oleh peserta didik itu sendiri dan proses yang harus dilakukan pihak lain secara sadar dan disengaja untuk memberikan kemungkinan serta kondisi tercapainya perubahan tingkah laku dan pertumbuhan peserta didik yang bersangkutan. (Tresna Sastrawidjaja, 1979:69) Definisi tersebut mengandung makna bahwa PBM merupakan proses transformasi dalam rangka mengubah abilitas peserta didik. Materi transformasi adalah materi pelajaran yang telah dipilih, diorganisasi dipolakan agar mampu memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Proses belajar mengajar sebagai proses system, keberhasilannya sangat ditentukan oleh keberhasilan kerjasama secara interfasial dari komponen- komponen pendukungnya. Hal ini dilatarbelakangi oleh karakteristik dari sistem itu sendiri. Dengan kata lain PBM merupakan rangkaian komponen yang berkaitan dan berfungsi kearah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Sebagai system merupakan suatu totalitas dari bagian-bagian yang saling berhubungan. Fungsi dari totalitas akan berbeda dengan jumlah fungsi dari bagian-bagiannya. .
  • 2. Proses belajar mengajar pada hakekatnya juga merupakan proses komunikasi dalam bentuk proses penyampaian pesan dari sumber pesan lewat saluran/media tertentu pada penerima pesan (peserta didik). Jadi sebagai proses komunikasi akan memiliki komponen-komponen : - Sumber pesan - Pesan - Saluran/media - Penerima pesan. Pesan merupakan isi materi ajar yang telah diorganisir, dipolakan, disusun dengan sumber utamanya kurikulum, buku paket maupun buku pelengkap. Isi pesan berupa isi ajaran. Dalam pesan harus dihindari makna rangkap (avoid ambiquity). Hati-hati dengan kata-kata yang sama ucapan tetapi mempunyai makna berbeda (words that sound the same or spelt the same but with different meaning). Proses penuangan pesan ke dalam simbol-simbol komunikasi disebut proses encoding. Proses encoding (proses merumuskan pesan) harus memperhatikan kata-kata yang tepat dan penghalang bagi si penerima pesan. Proses encoding bertujuan untuk memberi kemudahan bagi si penerima pesan. Proses penafsiran symbol-simbol yang dikomunikasikan dan yang mengandung pesan tersebut disebut proses decoding. Suatu proses pengungkapan oleh penerima pesan yang diharapkan mampu mengoptimalkan hasil. Dalam proses ini diperlukan proses umpan balik untuk menemukan kekuatan dan kelemahan dari proses encoding. Untuk mengelola proses belajar mengajar diperlukan rancangan (desain) dalam bentuk langkah-langkah pengembangan yang saling terkait secara fungsional. Komponen dasar dan sub system komponen proses belajar mengajar sebagai suatu system antara lain : a. Komponen Masukan baku (raw input) Suatu komponen yang menjadi sasaran dari proses dalam usaha mengubah dari status abilitas yang satu menjadi abilitas yang lain. Komponen masukan baku dibentuk oleh sub komponen : - kemampuan dasar - bakat - minat dan perhatian - pengetahuan dasar - idealisme - latar belakang social budaya - latar belakang ekonomi - tingkat usia - jenis kelamin Proses pengembangan dan pengelolaan PBM harus mempertimbangkan karakteristik sub komponen dari komponen masukan baku tersebut. b. Masukan Instrumental (Instrumental Input) .
  • 3. Komponen dasar ini merupakan komponen yang memproses secara sadar dan disengaja terhadap komponen baku untuk memberikan kemungkinan serta kondisi tercapainya perubahan tingkah laku dan pertumbuhannya. Sub komponen masukan instrumental yang sangat mendukung dalam pencapaian tujuan adalah : - Tujuan Pendidikan Nasional - UU Pendidikan Nasional - Pendekatan Pembelajaran - GBPP - Rencana Pelaksanaan Pengajaran - Fasilitas dan sarana pengajaran - Guru - Manajemen sekolah Sub komponen tersebut sangat mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan. Semua sub komponen memiliki peranan yang saling berkaitan. c. Komponen Lingkungan Komponen ini meliputi sub komponen : lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Kondisi lingkungan tersebut langsung maupun tidak langsung bisa mempengaruhi keberhasilan PBM. Kondisi lingkungan juga harus menjadi bahan pertimbangan dalam mengembangkan strategi pengelolaan PBM. Pemilihan Materi Pelajaran Pemilihan materi pelajaran pada hakekatnya mempunyai tujuan utama untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Yang perlu diingat bahwa materi pelajaran harus disusun bersumber dari sudut pandang konsep dasar bidang studi dan struktur bidang studi. Buku teks hanyalah merupakan salah satu sumber materi pelajaran, sebab materi pelajaran harus memiliki sifat yang dinamis sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan dan permasalahan lingkungan masyarakat baik secara local, regional, nasional maupun masyarakat internasional. Dengan demikian materi pelajaran memiliki sifat yang konseptual, up to date, dan memiliki tingkat fungsionalitas yang tinggi. Fakta-fakta lingkungan, gejala lingkungan, masalah lingkungan baik masalah fisik lingkungan maupun masalah social yang berkaitan dengan materi pelajaran harus dijadikan sumber referensi penyusunan materi pelajaran. Sumber penyusunan materi pelajaran antara lain : - Buku teks/buku paket - Buku pelengkap - Terbitan berkala seperti majalah, surat kabar, jurnal, dll - Terbitan tak berkala seperti hasil seminar, prosiding, dll - Manusia sumber seperti para ilmuwan, para praktisi, dll - Lingkungan baik lingkungan alam maupun lingkungan social. .
  • 4. Karakteristik Materi Pelajaran Karakteristik materi pelajaran menurut Kemp merupakan gabungan dari pengetahuan (fakta dan informasi detail), ketrampilan (langkah-langkah procedural, keadaan dan syarat-syarat) dan factor sikap. Menurut Merril, materi pelajaran diklasifikasikan atas 4 karakter sebagai berikut : a. Fact (Fakta) Karakter isi materi berupaya kenyataan yang memungkinkan setiap siswa memberikan interpretasinya sendiri sesuai dengan persepsi, aspirasi, pengalaman, pengetahuan, kemampuan dasarnya, minat dan perhatian. Fakta meliputi hal-hal yang sangat luas, dapat berupa obyek, peristiwa, proses, keadaan dan sebagainya. Ciri-ciri fakta adalah kekhususannya dan sifatnya yang tidak berulang-ulang, sering dikatakan bahwa fakta adalah sesuatu yang tidak berlanjut. Contoh : Gempa bumi di Padang dan Jogjakarta Mobilitas penduduk dari desa ke kota. Dan lain-lain. b. Concept (Konsep) Merupakan rumusan ciri-ciri dasar dari data sedangkan data adalah fakta yang telah diorganisir untuk membentuk konsep. Data merupakan kumpulan fakta yang memiliki cirri dasar yang sama. Konsep sebagai hasil abstraksi intelektual. KOnsep diciptakan manusia untuk memenuhi keperluan dalam hidupnya guna menyampaikan apa yang dipikirkannya. Konsep digunakan berkomunikasi satu sama lain secara intelektual. c. Principe (Prinsip) – Generalisasi Merupakan rumusan tentang hubungan fungsional dua konsep atau lebih yang akan menghasilkan rumusan konseptual baru yang disebut prinsip/generalisasi. Prinsip/generalisasi menghubungkan beberapa konsep sehingga membentuk suatu pola hubungan yang bermakna yang menggambarkan hal yang lebih tinggi, artinya pemikiran kita terbentuk pola-pola hubungan yang lebih luas. Prinsip/generalisasi ini menggambarkan kemungkinan terjadinya sesuatu karena itu disebut prinsip/generalisasi probabilistic. Prinsip/generalisasi menyatakan hal yang sudah pasti dan berlaku umum atau mungkin berlaku khusus. Banks (1985) menyatakan bahwa pada dasarnya prinsip/generalisasi dapat dinyatakan dalam bentuk hipotesis. d. Procedure (Prosedur) Prosedur merupakan langkah-langkah sistematis-struktural yang menggambarkan alur proses, kejadian, peristiwa dari awal hingga akhir dan akan terlihat jenjang langkah secara vertical dan horizontal. B. Beberapa Masalah Dalam Pemilihan Media. .
  • 5. Memilih media dalam proses transformasi materi pelajaran bukanlah pekerjaan yang mudah, sebab harus mampu memberikan kemudahan agar proses transformasi-komunikasi tersebut berhasil secara optimal. Beberapa factor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media antara lain : a. Karakteristik materi pembelajaran b. Media yang paling prktis untuk dipilih c. Ketersediaan perlengkapan yang diperlukan d. Harus sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik ditinjau dari budaya, usia, kebiasaan, pengalaman dasar, minat dan perhatian siswa. e. Sejauh mana media tersebut mampu membawa peserta didik mencapai sasarn belajarnya. f. Apakah media yang dipilih guru cukup memadai dengan hasil yang akan dicapai, termasuk dana yang diperlukan, waktu yang dipergunakan dan kegiatan yang harus dilakukan. Dalam hal ini akan berhadapan dengan masalah “sejauh mana proses encoding dan decoding bisa terjadi secara tepat sehingga mampu mengefektifkan dan mengefisienkan proses pencapaian tujuan. Peranan perangkat akal (brain ware) sangat menentukan dalam menganalisis hubungan fungsional antara karakteristik materi pelajaran dengan karakteristik metode transmisi, perangkat media dan karakteristik penerima pesan (Peserta didik). Ketidak berhasilan melakukan analisis ini akan terjadi “barier” atau “noices” yang sering disebut sebagai hambatan komunikasi. Hambatan ini bisa dalam bentuk hambatan psikologis (minat, sikap, pendapat, kepercayaan, intelegensia, pengetahuan), hambatan fisik (kelelahan, sakit, keterbatasan daya indera), serta hambatan cultural seperti perbedaan adat, nilai, kebiasaan, dan kepercayaan. Juga bisa terjadi hambatan pada lingkungan. Pada hakekatnya media pembelajaran harus mampu mengatasi hambatan tersebut. Masalah yang mungkin terjadi dalam memilih media pembelajaran antara lain : - Memperkirakan biaya yang diperlukan untuk pembuatan media dan perlengkapan yang diperlukan. - Perangkat media yang mudah out of date akibat kemajuan teknologi yang cepat. - Tidak memungkinkannya memilih media yang sesuai dengan tuntutan karakteristik materi dan kebutuhan belajar. - Terbatasnya kemampuan, pengetahuan, ketrampilan dalam memilih, mengembangkan, mengopersionalkan media dalam pembelajaran. - Orientasi berfikir terhadap konsep media pembelajaran yang selalu berorientasi pada media perangkat keras daripada media perangkat lunak. .
  • 6. C. Asumsi Yang Perlu Dikembangkan. a. Pemilihan media merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pengembangan pembelajaran. b. Dalam proses pemilihan media pembelajaran yang efektif dan efisien, makna isi dan tujuan haruslah sesuai dengan karakteristik media tertentu khususnya media perangkat lunak. c. Dalam proses pemilihan sering diperlukan kompromi dan dilakukan sesuai dengan kepentingan, kondisi serta fasilitas dan sarana yang ada. d. Dalam membicarakan media pembelajaran, kita harus mengacu pada konsep pengertian media pada media perangkat keras dan media perangkat lunak. e. Pengembangan media perangkat lunak akan memiliki peranan yang lenih fungsional dibandingkan pengembangan media perangkat keras. f. Pengembangan media perangkat keras harus dilakukan secara kondisional sesuai dengan tersedianya fasilitas, sarana dan dana yang ada. Pada hakekatnya media pengajaran dapat diartikan secara tepat sebagai suatu perangkat bentuk kesatuan antara pesan dan alat yang mampu merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa yang mendorong terjadinya proses belajar lebih efektif dan efisien sebagai akibat dari proses encoding dan decoding yang tepat. Jadi dalam bentuk paduan antara perangkat keras dan perangkat lunak melalui pengembangan perangkat akal. D. Karakteristik Peranan Media Dalam PBM. a. Memiliki daya tarik yang besar dan dapat merangsang, mendorong kegiatan belajar lebih efektif. b. Dapat mengatasi keterbatasan fisik dalam kelas ; - Objek yang besar dan berada dalam lingkungan siswa dapat ditunjukkan, obyek yang terlalu kecil dapat diperbesar untuk diamati secara cermat. - Gerak yang terlalu cepat dan sukar diamati dapat diperlambat melalui proses perekaman. - Proses/perubahan yang memakan waktu lama dan sukar diamati secara langsung dapat dilakukan melalui encoding dan yidak mengurangi nilai edukatifnya. - Benda-kejadian yang sukar atau jarang ditemui dapat direkam melalui film, gambar dan proses pengawetan. - Obyek yang terlalu rumit/kompleks dapat dilakukan kegiatan encoding melalui pola-pola grafis, skema, ringkasan table dan sebagainya. - Mempelajari bagian dalam dari suatu bentukan yang tidak dapat dilihat dari luar dapat dilakukan melalui pola irisan. - Lingkup materi yang luas dan kompleks dapat dilakukan melalui observasi ke obyeks asli melalui film, foto, gambar, model, narasi dan sketsa. .
  • 7. c. Penggunaan media secara kombinasi yang tepat akan mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar siswa karena merangsang dan mendorong kegiatan belajar. d. Melalui media yang tepat akan mampu menyeragamkan penafsiran yang mungkin bisa berbeda penafsiran bila tanpa menggunakan media. e. Media akan menanamkan dan menguatkan konsep dasar yang benar, konkrit dan realistis sehingga dapat menghilangkan perbedaan persepsi yang mungkin terjadi antar siswa. f. Media mampu memberikan pengalaman yang menyeluruh, kompleks, konkrit sampai yang paling abstrak. Karakteristik Pemilihan Media Pembelajaran Seperti telah disebutkan dimuka bahwa salah satu sub komponen dalam komponen masukan instrumental adalah media pembelajaran yang berperan sebagai wahana dalam menyampaikan mata pelajaran dalam bentuk pesan yang telah dipolakan/sisimbolkan melalui proses encoding. Sejauhmana peran media pengajaran mampu mengefektifkan pencapaian tujuan antara lain ditentukan oleh pengertian dan pemahaman terhadap hubungan fungsional antara karakterisktik materi pelajaran dengan media yang dipilih khususnya media perangkat lunak. Pemilihan media memerlukan pertimbangan seperti yang dikemukakan oleh para ahli berikut : Ronald H. Anderson Menyatakan bahwa pemilihan media yang terbaik untuk tujuan pembelajaran bukan pekerjaan yang mudah, karena adanya beberapa factor yang saling berhubungan : - situasi dan latar belakang dalam program - mempertimbangkan media yang praktis - apakah perlu adanya perlengkapan lain - apakah media tersebut benar-benar sesuai dengan tuntutan kebutuhan belajar siswa - apakah nilai bahan pelajaran sepadan dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan media tersebut. Dick and Carey Menyebutkan beberapa patokan dalam pemilihan media pengejaran adalah sebagai berikut : - keterbatasan sumber - ketersediaan dana, tenaga dan fasilitas - keluwesan, kepraktisan dan daya tahan media - efektivitas media untuk jangka waktu yang panjang Sudjarwo Menyatakan bahwa prinsip pemilihan media sebagai berikut : - adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media .
  • 8. - femiliartisan media bagi pengguna, dikenal sifat dan cirri-ciri media yang dipilih. - Membandingkan sejumlah media untuk mengambil alternative yang paling tepat dengan apa yang dituntut oleh tujuan. Ericson dan Curl Pemilihan media harus memenuhi criteria : - apakah materinya penting dan berguna bagi siswa - apakah menarik siswa untuk belajar - apakah ada kaitan yang mengena langsung dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. - Apakah format sajiannya dapat diatur dan memenuhi urutan criteria belajar. - Apakah materi yang diajarkan mutakhir dan otentik - Apakah fakta dan konsepnya terjamin kecermatannya. - Apakah isi dan presentasinya memenuhi standar selera. - Apakah pandangannya obyektif dan tidak mengandung unsure propaganda, dan sebagainya. - Apakah sudah memenuhi standar kualitas teknik sepeti warna, gambar, efek, narasi, komposisi dan sebagainya - Apakah struktur materinya sudah direncanakan dengan baik oleh prosedurnya. - Apakah sudah dimantapkan melalui uji coba. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai Kriteria pemilihan media pengajaran antara lain : - ketepatannya dengan tujuan pembelajaran - dukungan terhadap isi bahan pengajaran - kemudahan memperoleh media - ketrampilan guru dalam menggunakannya - tersedia waktu untuk menggunakannya sehingga bisa bermanfaat - sesuai dengan taraf berfikir siswa - secara kondisional karena factor : o perhatian mulai kurang karena bosan o bahan yang dijelaskan kurang dipahami oleh siswa o terbatasnya sumber pengajaran yang ada o guru mulai kurang bergairah menerangkan secara lisan Sudirman N. Prinsip-prinsip pemilihan media antara lain : - tujuan pemilihan media - karakteristik media pengajaran yang akan dipilih - alternative pemilihan media yang paling memberi kemudahan kepada siswa dalam belajar Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media .
  • 9. - obyektivitas, tidak ada kesenangan pribadi - program pengajarannya benar-benar sesuai dengan kurikulum, isinya, strukturnya dan kedalamannya - sasaran program harus dipertimbangkan (tingkat usia, kemampuan dan kebutuhan) - situasi dan kondisi yang ada (situasi siswa, kondisi sekolah, dll) - kualitas teknik - keefektifan dan efisiensi penggunaan - karakteristik topic - fungsionalitas materi bagi siswa - relevansinya dengan kurikulum bagi materi yang akan diajarkan - sifat materi yang akan diberikan, autentik-aktual ataukah informasi yang sudah lama diketahui/lama terjadi. - Sudahkah fakta dan konsepnya sudah terjamin kecermatannya atau diragukan. - Format penyajiannya sudah berdasarkan tata urutan belajar yang logis - Sudut pandangnya obyektif - Memenuhi standar kualitas teknik (narasi, gambar, warna, dll) - Sesuai untuk tingkat kematangan berfikir siswa (bahasa, symbol, ilustrasi) - Validitasnya sudah diuji. Kriteria dalam Merancang Media - Materinya harus sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran. - Dirancang memang untuk keperluan pembelajaran - Menganalisis kawasan tujuan yang ingin dicapai (kodnitif, psikomotor, maupun afektif) - Materi pengajaran sangat asing / tidak bagi siswa. - Diperlukan atau tidaknya rangsangan suara - Diperlukan atau tidaknya rangsangan gerak - Diperlukan atau tidaknya rangsangan warna - Bahan dasarnya mudah/tidak mudah diperoleh/tersedia - Alat untuk pembuatan tersedia atau tidak - Pembuatan terlalu rumit atau tidak - Adakah orang yang bisa dimintai bantuan jika mengalami kesulitan - Penggunaannya cukup mudah dan tidak berbahaya - Tersedia atau tidaknya dana untuk pembuatan media. Dari rumusan kriteria pemilihan media pembelajaran tersebut perlu mendapat perhatian khusus tentang pemilihan media perangkat keras berdasarkan kondisi sekolah dalam arti ketersediaan dana, fasilitas, perlengkapan penunjang, dan ketrampilan pengoperasionalannya. E. Sumber Belajar Menurut AECT, sumber belajar didefinisikan berbagai atau semua sumber baik yang berupa data, orang, wujud tertentu yang dapat digunakan .
  • 10. oleh siswa dalam belajar baik secara terpisah maupun secara kombinasi sehingga memberikan kemudahan siswa dalam mencapai tujuan belajarnya. Sumber belajar bisa dalam bentuk pesan, orang, bahan, alat, teknik maupun latar/lingkungan. Pesan adalah informasi yang ditransmisikan atau diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk ide, ajaran, fakta, makna, nilai dan data. Orang adalah manusia yang berperanan sebagai pencari, penyimpan, pengolah dan penyaji pesan. Bahan adalah sesuatu ujud tertentu yang mengandung pesan atau ajaran untuk disajikan. Bahan ini identik dengan software - konsisi pertumbuhan penduduk Indonesia 10 tahun terakhir (ini fakta). Tabel konsisi pertumbuhan penduduk Indonesia 10 tahun terakhir dan grafik pertumbuhannya (ini bahan). Alat adalah suatu perangkat yang digunakan untuk menyampaikanbpesan yang tersimpan dalam bahan. Alat identik dengan hardware. Teknik adalah suatu prosedur yang runtut atau desain yang sistematis dipersiapkan dalam langkah proses penggunaan bahan, alat, orang, lingkungan (latar) belajar secara terkombinasi dan terkoordinasi dalam menyampaikan materi pelajaran. Latar (lingkungan) adalah situasi di sekitar proses belajar mengajar, dalam bentuk lingkungan fisik (gedung sekolah, sekolah, bangku, perpustakaan, ruang kelas) dan lingkungan non fisik (suasana belajar, setting kelas, cuaca, dan lain-lain) Berdasarkan tipenya sumber belajar diklasifikasikan menjadi : a. Sumber belajar yang dirancang (Leraning resources by desain) Sumber belajar yang dibuat untuk kepentingan tujuan instruksional tertentu. b. Sumber belajar yang sudah tersedia (Leraning resources by utilization) Sumber belajar yang sifatnya tinggal memanfaatkan saja, sudah tersedia yang tidak dirancang untuk kepentingan tujuan instruksional tetapi bisa dimanfaatkan untuk kepentingan belajar. Contoh : museum, industri, pasar, bendungan, dan lain-lain. F. Jenis dan Karakteristik Media 1. Herarki Media Menurut Duncan Dalam menyusun taksonomi media menurut hirarki pemanfaatan untuk pendidikan, Duncan ingin menjajarkan biaya investasi, kelangkaan dan keluasan lingkup sasarannya disatu pihak dan kemudahan pengadaan serta penggunaan, keterbatasan lingkup sasaran dan rendahnya biaya dilain pihak dengan tingkat kerumitan perangkat medianya dalam satu hirarki. Hal ini berarti bahwa semakin rumit jenis perangkat media yang dipakai, semakin mahal biaya investasinya, semakin susah pengadaannya tetapi juga semakin umum penggunaannya dan semakin luas lingkup sasarannya. Begitu juga .
  • 11. terjadi sebaliknya, semakin sederhana perangkat media yang digunakan biayanya akan lebih murah, pengadaannya lebih mudah, sifat penggunaannya lebih khusus, dan lingkup sasarannya lebih terbatas. Hirarki Duncan disusun menurut tingkat kerumitan perangkat dan media yang dipergunakan. Skema hirarki dapat dilihat pada gambar 1 : Gambar 1. Herarki Media Audiovisual CJ. Duncan. Personal Manuskrip, diktat, bibliografi, referensi, duplikat, gambar. Lingkungan luas Kelompok Realita Pameran dinding (termasuk papan Penggunaan tulis) specimen, model. mudah Reproduksi Epidiaskop, buku teks, buku kerka, (rekaman) lembaran teks terprogram. Bersifat umum Reproduksi Pita audio, cakram (piringan) rekaman, (rekaman) laboratorium bahasa (audio) Pengadaan mudah Kelompok Film bingkai, film rangkai, OHP, Pengadaan sukar Reproduksi tutorial audiovisual, laboratorium Bersifat lebih (rekaman) bahasa yang diperkaya, stereogram spesifik dan system proyeksi dengan polarisasi. Kelompok Film bisu, film gelang, film dengan Reproduksi suara magnetic dan film dengan suara (rekaman) optic (built in) Teks terprogram dengan peralatan, Biaya investasi radio vision, TV siaran terbatas Biaya murah tinggi (CCTV), system respon (sasaran), program siaran TVST langsung (live), system pembelajaran dengan computer, siaran audio, siaran TV. Catatan : semakin rendah tingkat herarki media, semakin tinggi satuan biayanya dan semakin umum sifat penggunaannya. Namun sebaliknya kemudahan dan keluwesan penggunaannya semakin berkurang. 2. Taksonomi menurut Gagne. Gagne membuat 7 macam pengelompokan media, yaitu benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara dan mesin belajar. Ketujuh kelompok media ini kemudian dikaitkan dengan kemampuan memenuhi fungsi menurut tingkatan hirarki belajar yang dikembangkannya yaitu pelontar stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh perilaku belajar, memberi kondisi eksternal, menuntun cara berfikir, memasukkan alih ilmu, menilai prestasi, dan pemberi umpan balik. Taksonomi media menurut Gagne dapat dilihat pada gambar 2. Gambar 2. Taksonomi Menurut fungsi Pembelajaran Beberapa Jenis Media Menurut Gagne. .
  • 12. Media Fungsi Demons Penyamp Media Gbr. Gbr. Film dgn Mesin trasi aian lisan Cetak Diam Gerak suara pembelaj aran Stimulus ya Terbatas Terbatas ya ya ya Ya Pengarahan Tidak Ya ya Tidak Tidak ya Ya Perhati- an/keg Contoh Terbatas Ya ya Terbatas Terbatas ya ya kemampuan terbatas yang diharapkan Isyarat Terbatasi Ya ya Terbatas Terbatas ya ya eksternal dak Tuntutan cara Tidak Ya ya Tidak Tidak ya Ya berpikir Alih Ke- Terbatas Ya Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas mampuan Penilaian Tidak Ya ya Tidak Tidak ya Ya hasil Umpan Terbatas Ya ya Tidak Terbatas ya ya balik 3. Obyek Asli a. Media Visual 1). Obyek Asli. Pada dasarnya obyek asli merupakan media yang paling bermakna, karena siswa dapat dihadapkan pada fakta, gejala dan masalah yang riil yang perlu diketahui, dipahami, dihayati, sehingga menghindarkan adanya salah konsep, salah dalam pengembangan prinsip, salah dalam memahami suatu proses, suatu prosedur serta suatu kejadian. Obyek pembelajaran yang sifatnya kompleks memang lebih tepat memilih obyek asli sebagai medianya lebih-lebih obyek studi geografi. Yang termasuk dalam obyek asli antara lain : a). Lingkungan alam asli (natural environment) Merupakan lingkungan alam yang belum diolah/dibudidayakan manusia. Misalnya hutan hujan tropis, pantai, pegunungan. Sasaran obyek studinya adalah karakteristik alamnya, baik kenampakannya maupun prosesnya sehingga dapat dinalisis potensi yang terkandung di dalamnya serta pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar. b). Lingkungan alam budidaya (cultural environment) Merupakan lingkungan alam yang sudah ditangani/dibudidayakan untuk kepentingan tertentu, misalnya daerah perkebunan, hutan produksi, perikanan di tepi pantai, dan lain-lain. Sasaran dari obyek studinya adalah .
  • 13. bentuk pemanfaatannya, hasil yang dicapai, hambatan yang dihadapi, usaha mengatasi hambatan, usaha meningkatkan hasil, dan lain-lain. c). Lingkungan manusia (Human environment) Lingkungan tempat manusia melakukan kehidupan bermasyarakat. Lingkungan ini secara sosiologis disebut ”lingkungan sosial” (social group) dan terdiri dari keluarga/rumah tangga (nuclear family/hausehold), lembaga/institusi, komunikasi sosial, masyarakat dan lain-lain. Sasaran studinya antara lain : tatanan sosial, struktur sosial, lapisan sosial, perubahan sosial, sistem sosial, interaksi sosial. Hal ini dikaitkan dengan lingkungan alam tempat kehidupan sosial tersebut. Tekanan perhatian pada karakteristik lingkungan alam dalam hubungannya dengan karakteristik kehidupan sosial. d). Benda asli Yang dimaksud benda asli adalah media pembelajaran yang berhubungan dengan benda asli yang terlepas dari keterkaitannya dengan lingkungan. Misalnya : - benda-benda peninggalan sejarah - bangunan-bangunan asli - benda-benda alam sebagai spacement seperti batuan, kayu, air,dll - Semua benda/barang yang bukan berupa model/tiruan. e). Kejadian - kejadian Berkaitan dengan langkah-langkah, proses, tahap-tahap suatu bentukan, peristiwa, pencarian, pengurusan, pembuatan sesuatu dan lain-lain. Misalnya : - cara mengatasi hama tikus - pembuatan terassering - proses pembuatan semen - dan lain-lain. Obyek kejadian semacam ini tidak selalu bisa dipilih obyek aslinya karena itu kadang-kadang terpaksa menggunakan model untuk simulasi, menggunakan bagan alir. Keuntungan yang bisa diperoleh dari media asli antara lain : - Kegiatan belajar mengajar lebih menarik, tidak membosankan dan mampu mendorong motivasi belajar siswa. - Hakekat belajar lebih bermakna, karena berhadapan dengan situasi dan kondisi sebenarnya, - Obyek yang dipelajari lebih lengkap dan faktual. - Aspek-aspek yang perlu dipelajari akan mudah dimengerti dan dipahami. - Bila guru ingin mengajarkan tentang pengenalan kembali, menganalisis perbedaan obyek, maka media obyek asli akan lebih fungsional. - Bila guru ingin mengajarkan suatu tatanan yang berlaku, kejadian-kejadian, proses suatu bentukan, prinsip-prinsip hubungan berbagai variabel. - Melalui obyek asli guru akan mampu menanamkan ketrampilan dan sikap yang telah ditunjukkan oleh obyek. - Siswa akan memperoleh pengalaman nyata yang akan mampu menanamkan kepada kepercayaan, keyakinan yang merupakan motivasi belajar yang sangat berarti. Kelemahan media yang berupa obyek asli antara lain : - Perlu adanya persiapan yang baik dan terencana secara sistematis agar menjadi jelas kegiatan belajar apa yang harus dilakukan siswa. .
  • 14. - Merencanakan dan memperhitungkan waktu secara tepat untuk menghindari pemborosan waktu di lapangan. - Prosedur pelaksanaannya memerlukan tahap-tahap kegiatan agar memperoleh hasil yang maksimal. - Sering memerlukan dana dan fasilitas tambahan - Mengalami kesulitan dalam mengontrol hasil kerja selama proses pembelajaran di lapangan. - Gambaran obyek yang sebenarnya yang akan dipelajari kadang-kadang sukar untuk diperoleh. Dalam usaha mengaplikasikan konsep-konsep dasar geografi (konsep lokasi, konsep jarak, konsep keterjangkauan, konsep pola, konsep morfologi, konsep aglomerasi, konsep nilai keruangan, konsep interaksi dan interdependensi, konsep deferensial Areal) serta mengembangkan wawasan ruang, lingkungan sebagai media pembelajaran maka harus dianalisis dari segi : a. karakteristik lingkungan b. Korelasi komponen lingkungan c. Bentuk-bentuk pemanfaatan lingkungan d. Hambatan yang dihadapi manusia dalam memanfaatkan lingkungan e. Bentuk-bentuk usaha yang telah dilakukan dalam mengatasi hambatan. f. Sumber daya lingkungan yang masih potnsial ataupun belum dimanfaatkan secara optimal. Bila guru memilih ”LINGKUNGAN GEOGRAFIS” sebagai media pembelajaran, maka guru harus bertitik tolak dari hakekat studi geografi dan berusaha mengaplikasikan serta mengembangkan konsep dasar geografi dan prinsip geografi. Berdasarkan titik tolak pada pemikiran tersebut maka dikembangkan kegiatan pembelajaran baik secara individu maupun kelompok dalam bentuk tugas intra maupun ko-kurikuler. 2. Media Grafis Media grafis adalah media visual hasil dari proses encoding melalui pengembangan simbol-simbol atau pola-pola sesuai dengan karakteristik materi pesan dengan cara penggambaran/dengan grafis. Melalui simbol atau pola ini diharapkan terjadi proses penerimaan pesan (decoding) secara efektif. Media grafis juga akan mampu berfungsi memperjelas ide, konsep, prinsip, tahapan, serta langkah-langkah. Yang termasuk dalam media grafis antara lain : a. Gambar. Pengungkapan obyek secara grafis akan mampu menggambarkan keadaan sebenarnya dari obyek dapat mengkomunikasikan pesan secara tepat lewat indera penglihatan. Kelebihan media gambar : - sifat konkrit - dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu - dapat mengatasi keterbatasan pengamatan karena obyek yang terlalu luas dan komplek, atau obyek terlalu kecil. - Dapat memperjelas suatu masalah sehingga menghindari/mengurangi terjadinya salah paham. .
  • 15. - Dapat dikembangkan dan diproduksi dengan biaya murah - Dapat dikombinasi dengan perangkat keras elektronik. Kelemahan media gambar : - Hanya menekankan pada persepsi indera mata - Untuk obyek yang terlalu luas dan kompleks perlu penyederhanaan - Ukuran yang dapat diproduksi sangat terbatas.yang digambar dan tujuan yang ingin dicapai. Persyaratan yang perlu diperhatikan dalam membuat media pembelajaran gambar, antara lain : - Harus autentik dan representatif - Sifat penampilannya harus sederhana tetapi mampu mengungkap fakta sebenarnya. - Ukuran yang digunakan relatif sesuai dengan kondisi obyek serta tujuan yang ingin dicapai - Sebaiknya ada unsur dinamis - Unsur artistik perlu diperhatikan tetapi tujuan pembelajaran harus diutamakan b. Sketsa Sketsa adalah suatu gambaran tentang ciri-ciri dasar suatu bentukan , keadaan, situasi, peristiwa. Sketsa sering disebut juga dengan draf kasar. Sketsa mampu memberikan informasi yang mendasar, memperjelas penyampaian pesan, menghindari verbalisme dan dapat menarik perhatian. c. Skema Suatu gambaran secara struktural tentang lingkup materi pelajaran. Skema dipilih guru bila lingkup materi pelajaran memiliki struktur yang cukup rumit sehingga siswa perlu mendapat gambaran secara mendasar dan struktural dalam waktu yang relatif singkat. Misal : skema tentang lingkungan laut. d. Ringkasan (abridgement) Merupakan uraian atau penjelasan secara singkat dan mendasar mengenai hal-hal yang pokok saja. Materi yang diuraikan secara ”interlace” biasanya perlu dilakukan langkah membuat membuat ringkasan agar siswa lebih mudah untuk menyerap informasi secara efektif. e. Bagan Alir (flow chart) Menggambarkan suatu proses, tahap-tahap pelaksanaan, struktur kerja, cara- cara melakukan sesuatu dari awal sampai akhir. Bagan alir sering dikatakan sebagai kebalikan dari bagan pohon (tree chart). Contoh : - proses terjadinya hujan - langkah-langkah menekan laju urbanisasi f. Bagan Pohon (tree chart) Gambar tentang proses, kejadian, peristiwa dari akar asalnya menuju ke kejadian yang mengikutinya, bentukan yang mengikutinya. Contoh : silsilah keturunan g. Bagan Arus (stream chart) Suatu bagan yang menunjukkan fungsi, hubungan dan proses dalam suatu tahapan. Contoh : - proses penyusunan UU - proses pengurusan sertifikat tanah h. Bagan Tabel Susunan secara berurutan yang menggambarkan pertumbuhan, perkembangan, perubahan secara matematis dalam bentuk jumlah/satuan mengikuti periode tertentu. Tabel mampu menggambarkan perubahan hubungan .
  • 16. faktorial dan pembandingan dan sebagai media untuk menganalisis latar belakang terjadinya perubahan. Contoh : - tabel pertumbuhan penduduk Indonesia tahun 1990-2000 - tabel kepadatan penduduk Indonesia per propinsi th. 2000 i. Grafik Penyajian data berangka yang menggambarkan hubungan penting dari suatu data. Grafik merupakan gambaran data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan suatu obyek yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. Grafik disusun berdasarkan prinsip-prinsip matematik dan menggunakan data komparatif. Grafik yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut : a) jelas dilihat b) hanya menyajikan satu ide/gagasan c) warna digunakan secara kontras dan harmonis d) memakai judul yang ringkas e) disusun secara sederhana dan mudah dibaca f) praktis dan mudah diatur g) menarik, disusun secara teliti untuk menghindari kesalahapahaman. Jenis-jenis media grafik antara lain : a) Grafik garis (line graphs) b) Grafik batang (bar graphs) c) Grafik lingkaran (circle graphs) d) Grafik gambar (pictorial graphs) e) Grafik wilayah (region graphs). j. Peta dan globe. 3. Media Audio Visual Media audio-visual diam adalah media yang penyampaian pesannya dapat diterima oleh indera pendengaran dan indera penglihatan, akan tetapi gambar yang dihasilkannya adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak. Salah satu jenis media itu adalah televisi. Televisi adalah media yang dapat menempilkan pesan secara audio-visual dan gerak (sama dengan film). Jenis media televisi di antaranya: televisi terbuka (open boardcast television), televisi siaran terbatas/TVST (Cole Circuit Televirion/CCTV), dan video-cassette recorder (VCR). Berbeda dengan media televisi, media VCR dengan menggunakan kaset video, dan penayangannya melalui pesawat televisi. Secara umum, kelebihan media VCR sama dengan kelebihan yang dimiliki oleh media televisi. Selain itu, media VCR ini memiliki kelebihan lainnya yaitu programnya dapat diulang-ulang. Akan tetapi kelemahannya adalah jangkauannya terbatas. 4. Multi Media Pengertian multi media sering dikacaukan dengan pengertian multi image. Multi media merupakan suatu sistem penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket. Contohnya, modul belajar yang terdiri atas bahan cetak, bahan audio, dan bahan audiovisual. Multi image merupakan gabungan dari beberapa jenis proyeksi visual yang digabungkan .
  • 17. lagi dengan komponen audio yang kuat, sehingga dapat diselenggarakan pertunjukan besar yang cocok untuk penyajian di suatu auditorium yang luas. Karakteristik terpenting kelompok media ini adalah bahwa siswa tidak hanya memperhatikan media atau objek saja, melainkan juga dituntut untuk berinteraksi selama mengikuti pembelajaran. Sedikitnya ada tiga macam interaksi, yaitu : - Bentuk Interaksi yang pertama ialah yang menunjukkan siswa berinteraksi dengan sebuah program, misalnya siswa diminta mengisi blangko pada bahan belajar terprogram. - Bentuk interaksi yang kedua ialah siswa berinteraksi dengan mesin, misalnya mesin pembelajaran, simulator, laboratorium bahasa, komputer, atau kombinasi di antaranya yang berbentuk video interaktif. - Bentuk interaksi ketiga ialah mengatur interaksi antarsiswa secara teratur tapi tidak terprogram; sebagai contoh dapat dilihat pada berbagai permainan pendidikan atau simulasi yang melibatkan siswa dalam kegiatan atau masalah, yang mengharuskan mereka untuk membalas serangan lawan atau kerjasama dengan teman seregu dalam memecahkan masalah. Dalam hal ini siswa harus dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang timbul karena tidak ada batasan yang kaku mengenai jawaban yang benar. Jadi permainan pendidikan dan simulasi yang berorientasikan pada masalah memiliki potensi untuk memberikan pengalaman belajar yang merangsang minat dan realistis. Oleh karena itu, guru menganggapnya sebagai sumber terbaik dalam urusan media komunikasi. G. Latihan 1. Jelaskan hakekat kegiatan belajar mengajar ! 2. Jelaskan komponen dasar dan sub komponen dasar dalam proses belajar mengajar ! 3. Jelaskan permasalahan yang terjadi dalam pemilihan media ! 4. Berikan contoh-contoh permasalahan dalam pemilihan media pembelajaran di sekolah ! 5. Jelaskan asumsi yang perlu dikembangkan dalam memilih media pembelajaran ! 6. Jelaskan peranan media dalam proses belajar mengajar ! 7. Jelaskan syarat-syarat pemilihan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar ! 8. Berikan contoh-contoh syarat dalam memilih media pembelajaran ! 9. Jelaskan dengan disertai contoh sumber belajar dalam proses belajar mengajar ! 10. Klasifikasikan media pembelajaran berdasarkan karakteristik media ! 11. Buatlah media pembelajaran untuk kelas VIII Smt 1, SK 1, KD 1.3 dan KD 1.4 (Untuk SMP/MTs) 12. Buatlah media pembelajaran bila pembelajaran yang berlangsung dengan tema ”Dampak industri kecil untuk mengentas Kemiskinan di daerah Pedesaan” H. Glosarium 1. Proses encoding : Proses penuangan pesan ke dalam simbol-simbol .
  • 18. (proses merumuskan pesan) 2. Proses decoding : Proses penafsiran simbol-simbol yang dikomunikasikan dan yang mengandung pesan. 3. AECT : Association of Education and Communication Technology ( merupakan Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan di Amerika Serikat) 4. (Learning resources by : Sumber belajar yang dibuat untuk kepentingan desain) tujuan instruksional tertentu. 5. Learning resources by :Sumber belajar yang sifatnya tinggal memanfaatkan utilization) saja, sudah tersedia yang tidak dirancang untuk kepentingan tujuan instruksional tetapi bisa dimanfaatkan untuk kepentingan belajar. Contoh : museum, industri, pasar, bendungan, dan lain-lain. I. DAFTAR PUSTAKA - AECT.1977. “The Definition of Educational Tecnology, Edisi Indonesia. Jakarta. CV Rajawali (Seri Pustaka Teknologi Pendidikan No. 7) - Hamalik, Oemar. 1989. Media Pendidikan. Bandung. PT Citra Aditya Bakti. - Roestiyah, NK. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. PT Rineka. - Sadiman, Arief S., dkk. 2008. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. - Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. - Suleiman, Amir Hamzah. 1988. Media Audio Visual Untuk Pengajaran, Penerangan, dan Untuk Penyuluhan. Jakarta. PT Gramedia. J. LAMPIRAN Contoh : Media visual .
  • 19. 1. Gambar Gambar 1. Kegiatan Jual Beli di Pasar Tradisional 2. Tabel Tabel II.1. Potensi Penerimaan Pasar Tanjung Anyar Tahun 2008 Jml Luas Fasilitas (m2) Occ Jenis Fasilitas Peda- tersedia terisi rate Tarif Potensi gang (%) Penerimaan (Rp) Pelataran 856 2441 2441 100 100 175.212.000 Los 304 2196 1670 76 125 95.832.000 Kios 309 3240 2990 92 130 179.412.000 Togu/Ruko 15 300 260 87 150 35.271.600 Kamar - - - - - 15.600.000 mandi/WC Mushola - 107 107 100 - - Parkir - - - - - 39.600.000 Potensi Penerimaan 540.927.000 Sumber : Pendataan/survey Th 2008 3. Grafik Batang Jumlah Pedagang Pelataran Pasar Tanjung Anyar Th. 2008 . 975 1000 856 900 762 800 700 641 641 600 500
  • 20. 4. Grafik Lingkar Jumlah Penerimaan Retribusi Pasar Kota Mojokerto Th. 2008 7% 2%1% 4% 9% 5% 72% tanjung anyar kliwon empunala prapanca kranggan prajurit kulon hewan 5. Grafik Garis Pertumbuhan Penduduk Kota "X" Th. 1980-2005 2.15 2.12 2.1 2.07 2.05 2.05 r 2 1.99 1.98 1.98 1.95 1.9 1 2 3 4 5 6 Periode Waktu .
  • 21. Tabel II.1. Potensi Penerimaan Pasar Tanjung Anyar Tahun 2008 Jml Luas Fasilitas (m2) Occ Jenis Fasilitas Peda- tersedia terisi rate Tarif Potensi gang (%) Penerimaan (Rp) Pelataran 856 2441 2441 100 100 175.212.000 Los 304 2196 1670 76 125 95.832.000 Kios 309 3240 2990 92 130 179.412.000 Togu/Ruko 15 300 260 87 150 35.271.600 Kamar - - - - - 15.600.000 mandi/WC Mushola - 107 107 100 - - Parkir - - - - - 39.600.000 Potensi Penerimaan 540.927.000 Sumber : Pendataan/survey Th 2008 Jumlah Pedagang Pelataran Pasar Tanjung Anyar Th. 2008 975 1000 856 900 762 800 700 641 641 600 500 400 300 200 100 0 1 2 3 4 5 Tahun Jumlah Penerimaan Retribusi Pasar Kota Mojokerto Th. 2008 . 7% 2%1% 4% 9% 5% 72%
  • 22. Pertumbuhan Penduduk Kota "X" Th. 1980-2005 2.15 2.12 2.1 2.07 2.05 2.05 r 2 1.99 1.98 1.98 1.95 1.9 1 2 3 4 5 6 Periode Waktu .