Modul ini membahas tentang media pembelajaran, termasuk hakekat proses belajar mengajar, masalah pemilihan media, asumsi yang perlu dikembangkan, dan peranan media dalam pembelajaran. Topik-topik utama yang dibahas meliputi karakteristik proses belajar mengajar, komponen-komponen yang mempengaruhinya, pemilihan materi pelajaran, dan karakteristik peranan media.
1. HANDOUT
Pertemuan Ke-XIV & XV
MEDIA PEMBELAJARAN
I. RUANG LINGKUP
Materi modul “Media Pembelajaran” meliputi :
A. Hakekat Proses Belajar Mengajar.
B. Beberapa masalah dalam pemilihan media.
C. Asumsi yang perlu dikembangkan dalam pemilihan media.
D. Peranan media dalam pembelajaran.
E. Sumber belajar
F. Jenis-jenis media
II. TUJUAN
Materi Modul Pengembangan Silabus SMA/MA meliputi
A. Fungsi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Geografi
B. Pemetaan Standar Kompetensi dan Kopetensi Dasar
C. Pengembangan Silabus Pelajaran Geografi
III. MATERI
A. Hakekat Proses Belajar Mengajar.
Proses belajar mengajar merupakan suatu proses untuk mengubah
status abilitas tertentu dari peserta didik kepada status abilitas yang lain,
yang harus dijalani oleh peserta didik itu sendiri dan proses yang harus
dilakukan pihak lain secara sadar dan disengaja untuk memberikan
kemungkinan serta kondisi tercapainya perubahan tingkah laku dan
pertumbuhan peserta didik yang bersangkutan. (Tresna Sastrawidjaja,
1979:69)
Definisi tersebut mengandung makna bahwa PBM merupakan proses
transformasi dalam rangka mengubah abilitas peserta didik. Materi
transformasi adalah materi pelajaran yang telah dipilih, diorganisasi
dipolakan agar mampu memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
Proses belajar mengajar sebagai proses system, keberhasilannya sangat
ditentukan oleh keberhasilan kerjasama secara interfasial dari komponen-
komponen pendukungnya. Hal ini dilatarbelakangi oleh karakteristik dari
sistem itu sendiri.
Dengan kata lain PBM merupakan rangkaian komponen yang
berkaitan dan berfungsi kearah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan
terlebih dahulu. Sebagai system merupakan suatu totalitas dari bagian-bagian
yang saling berhubungan. Fungsi dari totalitas akan berbeda dengan jumlah
fungsi dari bagian-bagiannya.
.
2. Proses belajar mengajar pada hakekatnya juga merupakan proses
komunikasi dalam bentuk proses penyampaian pesan dari sumber pesan
lewat saluran/media tertentu pada penerima pesan (peserta didik). Jadi
sebagai proses komunikasi akan memiliki komponen-komponen :
- Sumber pesan
- Pesan
- Saluran/media
- Penerima pesan.
Pesan merupakan isi materi ajar yang telah diorganisir, dipolakan,
disusun dengan sumber utamanya kurikulum, buku paket maupun buku
pelengkap. Isi pesan berupa isi ajaran. Dalam pesan harus dihindari makna
rangkap (avoid ambiquity). Hati-hati dengan kata-kata yang sama ucapan
tetapi mempunyai makna berbeda (words that sound the same or spelt the same
but with different meaning).
Proses penuangan pesan ke dalam simbol-simbol komunikasi disebut
proses encoding. Proses encoding (proses merumuskan pesan) harus
memperhatikan kata-kata yang tepat dan penghalang bagi si penerima pesan.
Proses encoding bertujuan untuk memberi kemudahan bagi si penerima
pesan.
Proses penafsiran symbol-simbol yang dikomunikasikan dan yang
mengandung pesan tersebut disebut proses decoding. Suatu proses
pengungkapan oleh penerima pesan yang diharapkan mampu
mengoptimalkan hasil. Dalam proses ini diperlukan proses umpan balik
untuk menemukan kekuatan dan kelemahan dari proses encoding.
Untuk mengelola proses belajar mengajar diperlukan rancangan
(desain) dalam bentuk langkah-langkah pengembangan yang saling terkait
secara fungsional. Komponen dasar dan sub system komponen proses belajar
mengajar sebagai suatu system antara lain :
a. Komponen Masukan baku (raw input)
Suatu komponen yang menjadi sasaran dari proses dalam usaha
mengubah dari status abilitas yang satu menjadi abilitas yang lain.
Komponen masukan baku dibentuk oleh sub komponen :
- kemampuan dasar
- bakat
- minat dan perhatian
- pengetahuan dasar
- idealisme
- latar belakang social budaya
- latar belakang ekonomi
- tingkat usia
- jenis kelamin
Proses pengembangan dan pengelolaan PBM harus mempertimbangkan
karakteristik sub komponen dari komponen masukan baku tersebut.
b. Masukan Instrumental (Instrumental Input)
.
3. Komponen dasar ini merupakan komponen yang memproses secara sadar
dan disengaja terhadap komponen baku untuk memberikan kemungkinan
serta kondisi tercapainya perubahan tingkah laku dan pertumbuhannya.
Sub komponen masukan instrumental yang sangat mendukung dalam
pencapaian tujuan adalah :
- Tujuan Pendidikan Nasional
- UU Pendidikan Nasional
- Pendekatan Pembelajaran
- GBPP
- Rencana Pelaksanaan Pengajaran
- Fasilitas dan sarana pengajaran
- Guru
- Manajemen sekolah
Sub komponen tersebut sangat mempengaruhi keberhasilan proses belajar
mengajar dalam rangka mencapai tujuan. Semua sub komponen memiliki
peranan yang saling berkaitan.
c. Komponen Lingkungan
Komponen ini meliputi sub komponen : lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Kondisi lingkungan
tersebut langsung maupun tidak langsung bisa mempengaruhi
keberhasilan PBM. Kondisi lingkungan juga harus menjadi bahan
pertimbangan dalam mengembangkan strategi pengelolaan PBM.
Pemilihan Materi Pelajaran
Pemilihan materi pelajaran pada hakekatnya mempunyai tujuan utama
untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
Yang perlu diingat bahwa materi pelajaran harus disusun bersumber dari
sudut pandang konsep dasar bidang studi dan struktur bidang studi. Buku
teks hanyalah merupakan salah satu sumber materi pelajaran, sebab materi
pelajaran harus memiliki sifat yang dinamis sesuai dengan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta kebutuhan dan permasalahan lingkungan masyarakat
baik secara local, regional, nasional maupun masyarakat internasional.
Dengan demikian materi pelajaran memiliki sifat yang konseptual, up to date,
dan memiliki tingkat fungsionalitas yang tinggi.
Fakta-fakta lingkungan, gejala lingkungan, masalah lingkungan baik
masalah fisik lingkungan maupun masalah social yang berkaitan dengan
materi pelajaran harus dijadikan sumber referensi penyusunan materi
pelajaran. Sumber penyusunan materi pelajaran antara lain :
- Buku teks/buku paket
- Buku pelengkap
- Terbitan berkala seperti majalah, surat kabar, jurnal, dll
- Terbitan tak berkala seperti hasil seminar, prosiding, dll
- Manusia sumber seperti para ilmuwan, para praktisi, dll
- Lingkungan baik lingkungan alam maupun lingkungan social.
.
4. Karakteristik Materi Pelajaran
Karakteristik materi pelajaran menurut Kemp merupakan gabungan
dari pengetahuan (fakta dan informasi detail), ketrampilan (langkah-langkah
procedural, keadaan dan syarat-syarat) dan factor sikap.
Menurut Merril, materi pelajaran diklasifikasikan atas 4 karakter
sebagai berikut :
a. Fact (Fakta)
Karakter isi materi berupaya kenyataan yang memungkinkan setiap
siswa memberikan interpretasinya sendiri sesuai dengan persepsi,
aspirasi, pengalaman, pengetahuan, kemampuan dasarnya, minat dan
perhatian. Fakta meliputi hal-hal yang sangat luas, dapat berupa
obyek, peristiwa, proses, keadaan dan sebagainya. Ciri-ciri fakta
adalah kekhususannya dan sifatnya yang tidak berulang-ulang, sering
dikatakan bahwa fakta adalah sesuatu yang tidak berlanjut.
Contoh : Gempa bumi di Padang dan Jogjakarta
Mobilitas penduduk dari desa ke kota.
Dan lain-lain.
b. Concept (Konsep)
Merupakan rumusan ciri-ciri dasar dari data sedangkan data adalah
fakta yang telah diorganisir untuk membentuk konsep. Data
merupakan kumpulan fakta yang memiliki cirri dasar yang sama.
Konsep sebagai hasil abstraksi intelektual. KOnsep diciptakan manusia
untuk memenuhi keperluan dalam hidupnya guna menyampaikan apa
yang dipikirkannya. Konsep digunakan berkomunikasi satu sama lain
secara intelektual.
c. Principe (Prinsip) – Generalisasi
Merupakan rumusan tentang hubungan fungsional dua konsep atau
lebih yang akan menghasilkan rumusan konseptual baru yang disebut
prinsip/generalisasi. Prinsip/generalisasi menghubungkan beberapa
konsep sehingga membentuk suatu pola hubungan yang bermakna
yang menggambarkan hal yang lebih tinggi, artinya pemikiran kita
terbentuk pola-pola hubungan yang lebih luas.
Prinsip/generalisasi ini menggambarkan kemungkinan terjadinya
sesuatu karena itu disebut prinsip/generalisasi probabilistic.
Prinsip/generalisasi menyatakan hal yang sudah pasti dan berlaku
umum atau mungkin berlaku khusus.
Banks (1985) menyatakan bahwa pada dasarnya prinsip/generalisasi
dapat dinyatakan dalam bentuk hipotesis.
d. Procedure (Prosedur)
Prosedur merupakan langkah-langkah sistematis-struktural yang
menggambarkan alur proses, kejadian, peristiwa dari awal hingga
akhir dan akan terlihat jenjang langkah secara vertical dan horizontal.
B. Beberapa Masalah Dalam Pemilihan Media.
.
5. Memilih media dalam proses transformasi materi pelajaran bukanlah
pekerjaan yang mudah, sebab harus mampu memberikan kemudahan agar
proses transformasi-komunikasi tersebut berhasil secara optimal.
Beberapa factor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media
antara lain :
a. Karakteristik materi pembelajaran
b. Media yang paling prktis untuk dipilih
c. Ketersediaan perlengkapan yang diperlukan
d. Harus sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik ditinjau dari
budaya, usia, kebiasaan, pengalaman dasar, minat dan perhatian
siswa.
e. Sejauh mana media tersebut mampu membawa peserta didik
mencapai sasarn belajarnya.
f. Apakah media yang dipilih guru cukup memadai dengan hasil yang
akan dicapai, termasuk dana yang diperlukan, waktu yang
dipergunakan dan kegiatan yang harus dilakukan.
Dalam hal ini akan berhadapan dengan masalah “sejauh mana proses
encoding dan decoding bisa terjadi secara tepat sehingga mampu
mengefektifkan dan mengefisienkan proses pencapaian tujuan. Peranan
perangkat akal (brain ware) sangat menentukan dalam menganalisis
hubungan fungsional antara karakteristik materi pelajaran dengan
karakteristik metode transmisi, perangkat media dan karakteristik penerima
pesan (Peserta didik).
Ketidak berhasilan melakukan analisis ini akan terjadi “barier” atau
“noices” yang sering disebut sebagai hambatan komunikasi. Hambatan ini
bisa dalam bentuk hambatan psikologis (minat, sikap, pendapat,
kepercayaan, intelegensia, pengetahuan), hambatan fisik (kelelahan, sakit,
keterbatasan daya indera), serta hambatan cultural seperti perbedaan adat,
nilai, kebiasaan, dan kepercayaan. Juga bisa terjadi hambatan pada
lingkungan. Pada hakekatnya media pembelajaran harus mampu mengatasi
hambatan tersebut.
Masalah yang mungkin terjadi dalam memilih media pembelajaran
antara lain :
- Memperkirakan biaya yang diperlukan untuk pembuatan media dan
perlengkapan yang diperlukan.
- Perangkat media yang mudah out of date akibat kemajuan teknologi
yang cepat.
- Tidak memungkinkannya memilih media yang sesuai dengan tuntutan
karakteristik materi dan kebutuhan belajar.
- Terbatasnya kemampuan, pengetahuan, ketrampilan dalam memilih,
mengembangkan, mengopersionalkan media dalam pembelajaran.
- Orientasi berfikir terhadap konsep media pembelajaran yang selalu
berorientasi pada media perangkat keras daripada media perangkat
lunak.
.
6. C. Asumsi Yang Perlu Dikembangkan.
a. Pemilihan media merupakan bagian integral dari keseluruhan proses
pengembangan pembelajaran.
b. Dalam proses pemilihan media pembelajaran yang efektif dan efisien,
makna isi dan tujuan haruslah sesuai dengan karakteristik media tertentu
khususnya media perangkat lunak.
c. Dalam proses pemilihan sering diperlukan kompromi dan dilakukan sesuai
dengan kepentingan, kondisi serta fasilitas dan sarana yang ada.
d. Dalam membicarakan media pembelajaran, kita harus mengacu pada
konsep pengertian media pada media perangkat keras dan media
perangkat lunak.
e. Pengembangan media perangkat lunak akan memiliki peranan yang lenih
fungsional dibandingkan pengembangan media perangkat keras.
f. Pengembangan media perangkat keras harus dilakukan secara kondisional
sesuai dengan tersedianya fasilitas, sarana dan dana yang ada.
Pada hakekatnya media pengajaran dapat diartikan secara tepat
sebagai suatu perangkat bentuk kesatuan antara pesan dan alat yang mampu
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa yang
mendorong terjadinya proses belajar lebih efektif dan efisien sebagai akibat
dari proses encoding dan decoding yang tepat. Jadi dalam bentuk paduan
antara perangkat keras dan perangkat lunak melalui pengembangan
perangkat akal.
D. Karakteristik Peranan Media Dalam PBM.
a. Memiliki daya tarik yang besar dan dapat merangsang, mendorong
kegiatan belajar lebih efektif.
b. Dapat mengatasi keterbatasan fisik dalam kelas ;
- Objek yang besar dan berada dalam lingkungan siswa dapat
ditunjukkan, obyek yang terlalu kecil dapat diperbesar untuk diamati
secara cermat.
- Gerak yang terlalu cepat dan sukar diamati dapat diperlambat melalui
proses perekaman.
- Proses/perubahan yang memakan waktu lama dan sukar diamati secara
langsung dapat dilakukan melalui encoding dan yidak mengurangi nilai
edukatifnya.
- Benda-kejadian yang sukar atau jarang ditemui dapat direkam melalui
film, gambar dan proses pengawetan.
- Obyek yang terlalu rumit/kompleks dapat dilakukan kegiatan encoding
melalui pola-pola grafis, skema, ringkasan table dan sebagainya.
- Mempelajari bagian dalam dari suatu bentukan yang tidak dapat dilihat
dari luar dapat dilakukan melalui pola irisan.
- Lingkup materi yang luas dan kompleks dapat dilakukan melalui
observasi ke obyeks asli melalui film, foto, gambar, model, narasi dan
sketsa.
.
7. c. Penggunaan media secara kombinasi yang tepat akan mampu
meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar siswa karena
merangsang dan mendorong kegiatan belajar.
d. Melalui media yang tepat akan mampu menyeragamkan penafsiran yang
mungkin bisa berbeda penafsiran bila tanpa menggunakan media.
e. Media akan menanamkan dan menguatkan konsep dasar yang benar,
konkrit dan realistis sehingga dapat menghilangkan perbedaan persepsi
yang mungkin terjadi antar siswa.
f. Media mampu memberikan pengalaman yang menyeluruh, kompleks,
konkrit sampai yang paling abstrak.
Karakteristik Pemilihan Media Pembelajaran
Seperti telah disebutkan dimuka bahwa salah satu sub komponen
dalam komponen masukan instrumental adalah media pembelajaran yang
berperan sebagai wahana dalam menyampaikan mata pelajaran dalam
bentuk pesan yang telah dipolakan/sisimbolkan melalui proses encoding.
Sejauhmana peran media pengajaran mampu mengefektifkan
pencapaian tujuan antara lain ditentukan oleh pengertian dan pemahaman
terhadap hubungan fungsional antara karakterisktik materi pelajaran dengan
media yang dipilih khususnya media perangkat lunak.
Pemilihan media memerlukan pertimbangan seperti yang
dikemukakan oleh para ahli berikut :
Ronald H. Anderson
Menyatakan bahwa pemilihan media yang terbaik untuk tujuan pembelajaran
bukan pekerjaan yang mudah, karena adanya beberapa factor yang saling
berhubungan :
- situasi dan latar belakang dalam program
- mempertimbangkan media yang praktis
- apakah perlu adanya perlengkapan lain
- apakah media tersebut benar-benar sesuai dengan tuntutan kebutuhan
belajar siswa
- apakah nilai bahan pelajaran sepadan dengan biaya yang dikeluarkan
untuk mendapatkan media tersebut.
Dick and Carey
Menyebutkan beberapa patokan dalam pemilihan media pengejaran adalah
sebagai berikut :
- keterbatasan sumber
- ketersediaan dana, tenaga dan fasilitas
- keluwesan, kepraktisan dan daya tahan media
- efektivitas media untuk jangka waktu yang panjang
Sudjarwo
Menyatakan bahwa prinsip pemilihan media sebagai berikut :
- adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media
.
8. - femiliartisan media bagi pengguna, dikenal sifat dan cirri-ciri media
yang dipilih.
- Membandingkan sejumlah media untuk mengambil alternative yang
paling tepat dengan apa yang dituntut oleh tujuan.
Ericson dan Curl
Pemilihan media harus memenuhi criteria :
- apakah materinya penting dan berguna bagi siswa
- apakah menarik siswa untuk belajar
- apakah ada kaitan yang mengena langsung dengan tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai.
- Apakah format sajiannya dapat diatur dan memenuhi urutan criteria
belajar.
- Apakah materi yang diajarkan mutakhir dan otentik
- Apakah fakta dan konsepnya terjamin kecermatannya.
- Apakah isi dan presentasinya memenuhi standar selera.
- Apakah pandangannya obyektif dan tidak mengandung unsure
propaganda, dan sebagainya.
- Apakah sudah memenuhi standar kualitas teknik sepeti warna,
gambar, efek, narasi, komposisi dan sebagainya
- Apakah struktur materinya sudah direncanakan dengan baik oleh
prosedurnya.
- Apakah sudah dimantapkan melalui uji coba.
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai
Kriteria pemilihan media pengajaran antara lain :
- ketepatannya dengan tujuan pembelajaran
- dukungan terhadap isi bahan pengajaran
- kemudahan memperoleh media
- ketrampilan guru dalam menggunakannya
- tersedia waktu untuk menggunakannya sehingga bisa bermanfaat
- sesuai dengan taraf berfikir siswa
- secara kondisional karena factor :
o perhatian mulai kurang karena bosan
o bahan yang dijelaskan kurang dipahami oleh siswa
o terbatasnya sumber pengajaran yang ada
o guru mulai kurang bergairah menerangkan secara lisan
Sudirman N.
Prinsip-prinsip pemilihan media antara lain :
- tujuan pemilihan media
- karakteristik media pengajaran yang akan dipilih
- alternative pemilihan media yang paling memberi kemudahan kepada
siswa dalam belajar
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media
.
9. - obyektivitas, tidak ada kesenangan pribadi
- program pengajarannya benar-benar sesuai dengan kurikulum, isinya,
strukturnya dan kedalamannya
- sasaran program harus dipertimbangkan (tingkat usia, kemampuan
dan kebutuhan)
- situasi dan kondisi yang ada (situasi siswa, kondisi sekolah, dll)
- kualitas teknik
- keefektifan dan efisiensi penggunaan
- karakteristik topic
- fungsionalitas materi bagi siswa
- relevansinya dengan kurikulum bagi materi yang akan diajarkan
- sifat materi yang akan diberikan, autentik-aktual ataukah informasi
yang sudah lama diketahui/lama terjadi.
- Sudahkah fakta dan konsepnya sudah terjamin kecermatannya atau
diragukan.
- Format penyajiannya sudah berdasarkan tata urutan belajar yang logis
- Sudut pandangnya obyektif
- Memenuhi standar kualitas teknik (narasi, gambar, warna, dll)
- Sesuai untuk tingkat kematangan berfikir siswa (bahasa, symbol,
ilustrasi)
- Validitasnya sudah diuji.
Kriteria dalam Merancang Media
- Materinya harus sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran.
- Dirancang memang untuk keperluan pembelajaran
- Menganalisis kawasan tujuan yang ingin dicapai (kodnitif, psikomotor,
maupun afektif)
- Materi pengajaran sangat asing / tidak bagi siswa.
- Diperlukan atau tidaknya rangsangan suara
- Diperlukan atau tidaknya rangsangan gerak
- Diperlukan atau tidaknya rangsangan warna
- Bahan dasarnya mudah/tidak mudah diperoleh/tersedia
- Alat untuk pembuatan tersedia atau tidak
- Pembuatan terlalu rumit atau tidak
- Adakah orang yang bisa dimintai bantuan jika mengalami kesulitan
- Penggunaannya cukup mudah dan tidak berbahaya
- Tersedia atau tidaknya dana untuk pembuatan media.
Dari rumusan kriteria pemilihan media pembelajaran tersebut
perlu mendapat perhatian khusus tentang pemilihan media perangkat
keras berdasarkan kondisi sekolah dalam arti ketersediaan dana, fasilitas,
perlengkapan penunjang, dan ketrampilan pengoperasionalannya.
E. Sumber Belajar
Menurut AECT, sumber belajar didefinisikan berbagai atau semua
sumber baik yang berupa data, orang, wujud tertentu yang dapat digunakan
.
10. oleh siswa dalam belajar baik secara terpisah maupun secara kombinasi
sehingga memberikan kemudahan siswa dalam mencapai tujuan belajarnya.
Sumber belajar bisa dalam bentuk pesan, orang, bahan, alat, teknik maupun
latar/lingkungan.
Pesan adalah informasi yang ditransmisikan atau diteruskan oleh komponen
lain dalam bentuk ide, ajaran, fakta, makna, nilai dan data.
Orang adalah manusia yang berperanan sebagai pencari, penyimpan,
pengolah dan penyaji pesan.
Bahan adalah sesuatu ujud tertentu yang mengandung pesan atau ajaran
untuk disajikan. Bahan ini identik dengan software
- konsisi pertumbuhan penduduk Indonesia 10 tahun terakhir (ini
fakta). Tabel konsisi pertumbuhan penduduk Indonesia 10 tahun
terakhir dan grafik pertumbuhannya (ini bahan).
Alat adalah suatu perangkat yang digunakan untuk menyampaikanbpesan
yang tersimpan dalam bahan. Alat identik dengan hardware.
Teknik adalah suatu prosedur yang runtut atau desain yang sistematis
dipersiapkan dalam langkah proses penggunaan bahan, alat, orang,
lingkungan (latar) belajar secara terkombinasi dan terkoordinasi dalam
menyampaikan materi pelajaran.
Latar (lingkungan) adalah situasi di sekitar proses belajar mengajar, dalam
bentuk lingkungan fisik (gedung sekolah, sekolah, bangku, perpustakaan,
ruang kelas) dan lingkungan non fisik (suasana belajar, setting kelas, cuaca,
dan lain-lain)
Berdasarkan tipenya sumber belajar diklasifikasikan menjadi :
a. Sumber belajar yang dirancang (Leraning resources by desain)
Sumber belajar yang dibuat untuk kepentingan tujuan instruksional
tertentu.
b. Sumber belajar yang sudah tersedia (Leraning resources by
utilization)
Sumber belajar yang sifatnya tinggal memanfaatkan saja, sudah
tersedia yang tidak dirancang untuk kepentingan tujuan instruksional
tetapi bisa dimanfaatkan untuk kepentingan belajar. Contoh : museum,
industri, pasar, bendungan, dan lain-lain.
F. Jenis dan Karakteristik Media
1. Herarki Media Menurut Duncan
Dalam menyusun taksonomi media menurut hirarki pemanfaatan
untuk pendidikan, Duncan ingin menjajarkan biaya investasi, kelangkaan dan
keluasan lingkup sasarannya disatu pihak dan kemudahan pengadaan serta
penggunaan, keterbatasan lingkup sasaran dan rendahnya biaya dilain pihak
dengan tingkat kerumitan perangkat medianya dalam satu hirarki. Hal ini
berarti bahwa semakin rumit jenis perangkat media yang dipakai, semakin
mahal biaya investasinya, semakin susah pengadaannya tetapi juga semakin
umum penggunaannya dan semakin luas lingkup sasarannya. Begitu juga
.
11. terjadi sebaliknya, semakin sederhana perangkat media yang digunakan
biayanya akan lebih murah, pengadaannya lebih mudah, sifat
penggunaannya lebih khusus, dan lingkup sasarannya lebih terbatas. Hirarki
Duncan disusun menurut tingkat kerumitan perangkat dan media yang
dipergunakan. Skema hirarki dapat dilihat pada gambar 1 :
Gambar 1. Herarki Media Audiovisual CJ. Duncan.
Personal Manuskrip, diktat, bibliografi,
referensi, duplikat, gambar.
Lingkungan luas Kelompok Realita Pameran dinding (termasuk papan Penggunaan
tulis) specimen, model. mudah
Reproduksi Epidiaskop, buku teks, buku kerka,
(rekaman) lembaran teks terprogram.
Bersifat umum Reproduksi Pita audio, cakram (piringan) rekaman,
(rekaman) laboratorium bahasa (audio) Pengadaan
mudah
Kelompok Film bingkai, film rangkai, OHP,
Pengadaan sukar Reproduksi tutorial audiovisual, laboratorium Bersifat lebih
(rekaman) bahasa yang diperkaya, stereogram spesifik
dan system proyeksi dengan
polarisasi.
Kelompok Film bisu, film gelang, film dengan
Reproduksi suara magnetic dan film dengan suara
(rekaman) optic (built in)
Teks terprogram dengan peralatan,
Biaya investasi radio vision, TV siaran terbatas Biaya murah
tinggi (CCTV), system respon (sasaran),
program siaran TVST langsung (live),
system pembelajaran dengan
computer, siaran audio, siaran TV.
Catatan : semakin rendah tingkat herarki media, semakin tinggi satuan biayanya dan semakin umum
sifat penggunaannya. Namun sebaliknya kemudahan dan keluwesan penggunaannya
semakin berkurang.
2. Taksonomi menurut Gagne.
Gagne membuat 7 macam pengelompokan media, yaitu benda untuk
didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar
gerak, film bersuara dan mesin belajar. Ketujuh kelompok media ini
kemudian dikaitkan dengan kemampuan memenuhi fungsi menurut
tingkatan hirarki belajar yang dikembangkannya yaitu pelontar stimulus
belajar, penarik minat belajar, contoh perilaku belajar, memberi kondisi
eksternal, menuntun cara berfikir, memasukkan alih ilmu, menilai prestasi,
dan pemberi umpan balik. Taksonomi media menurut Gagne dapat dilihat
pada gambar 2.
Gambar 2. Taksonomi Menurut fungsi Pembelajaran Beberapa Jenis Media
Menurut Gagne.
.
12. Media
Fungsi Demons Penyamp Media Gbr. Gbr. Film dgn Mesin
trasi aian lisan Cetak Diam Gerak suara pembelaj
aran
Stimulus ya Terbatas Terbatas ya ya ya Ya
Pengarahan Tidak Ya ya Tidak Tidak ya Ya
Perhati-
an/keg
Contoh Terbatas Ya ya Terbatas Terbatas ya ya
kemampuan
terbatas yang
diharapkan
Isyarat Terbatasi Ya ya Terbatas Terbatas ya ya
eksternal dak
Tuntutan cara Tidak Ya ya Tidak Tidak ya Ya
berpikir
Alih Ke- Terbatas Ya Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas
mampuan
Penilaian Tidak Ya ya Tidak Tidak ya Ya
hasil
Umpan Terbatas Ya ya Tidak Terbatas ya ya
balik
3. Obyek Asli
a. Media Visual
1). Obyek Asli.
Pada dasarnya obyek asli merupakan media yang paling bermakna, karena
siswa dapat dihadapkan pada fakta, gejala dan masalah yang riil yang perlu
diketahui, dipahami, dihayati, sehingga menghindarkan adanya salah konsep, salah
dalam pengembangan prinsip, salah dalam memahami suatu proses, suatu prosedur
serta suatu kejadian.
Obyek pembelajaran yang sifatnya kompleks memang lebih tepat memilih
obyek asli sebagai medianya lebih-lebih obyek studi geografi. Yang termasuk dalam
obyek asli antara lain :
a). Lingkungan alam asli (natural environment)
Merupakan lingkungan alam yang belum diolah/dibudidayakan manusia.
Misalnya hutan hujan tropis, pantai, pegunungan. Sasaran obyek studinya
adalah karakteristik alamnya, baik kenampakannya maupun prosesnya
sehingga dapat dinalisis potensi yang terkandung di dalamnya serta
pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar.
b). Lingkungan alam budidaya (cultural environment)
Merupakan lingkungan alam yang sudah ditangani/dibudidayakan untuk
kepentingan tertentu, misalnya daerah perkebunan, hutan produksi,
perikanan di tepi pantai, dan lain-lain. Sasaran dari obyek studinya adalah
.
13. bentuk pemanfaatannya, hasil yang dicapai, hambatan yang dihadapi, usaha
mengatasi hambatan, usaha meningkatkan hasil, dan lain-lain.
c). Lingkungan manusia (Human environment)
Lingkungan tempat manusia melakukan kehidupan bermasyarakat.
Lingkungan ini secara sosiologis disebut ”lingkungan sosial” (social group)
dan terdiri dari keluarga/rumah tangga (nuclear family/hausehold),
lembaga/institusi, komunikasi sosial, masyarakat dan lain-lain.
Sasaran studinya antara lain : tatanan sosial, struktur sosial, lapisan sosial,
perubahan sosial, sistem sosial, interaksi sosial. Hal ini dikaitkan dengan
lingkungan alam tempat kehidupan sosial tersebut. Tekanan perhatian pada
karakteristik lingkungan alam dalam hubungannya dengan karakteristik
kehidupan sosial.
d). Benda asli
Yang dimaksud benda asli adalah media pembelajaran yang berhubungan
dengan benda asli yang terlepas dari keterkaitannya dengan lingkungan.
Misalnya : - benda-benda peninggalan sejarah
- bangunan-bangunan asli
- benda-benda alam sebagai spacement seperti batuan, kayu, air,dll
- Semua benda/barang yang bukan berupa model/tiruan.
e). Kejadian - kejadian
Berkaitan dengan langkah-langkah, proses, tahap-tahap suatu bentukan,
peristiwa, pencarian, pengurusan, pembuatan sesuatu dan lain-lain.
Misalnya : - cara mengatasi hama tikus
- pembuatan terassering
- proses pembuatan semen
- dan lain-lain.
Obyek kejadian semacam ini tidak selalu bisa dipilih obyek aslinya karena itu
kadang-kadang terpaksa menggunakan model untuk simulasi, menggunakan
bagan alir.
Keuntungan yang bisa diperoleh dari media asli antara lain :
- Kegiatan belajar mengajar lebih menarik, tidak membosankan dan mampu
mendorong motivasi belajar siswa.
- Hakekat belajar lebih bermakna, karena berhadapan dengan situasi dan
kondisi sebenarnya,
- Obyek yang dipelajari lebih lengkap dan faktual.
- Aspek-aspek yang perlu dipelajari akan mudah dimengerti dan dipahami.
- Bila guru ingin mengajarkan tentang pengenalan kembali, menganalisis
perbedaan obyek, maka media obyek asli akan lebih fungsional.
- Bila guru ingin mengajarkan suatu tatanan yang berlaku, kejadian-kejadian,
proses suatu bentukan, prinsip-prinsip hubungan berbagai variabel.
- Melalui obyek asli guru akan mampu menanamkan ketrampilan dan sikap
yang telah ditunjukkan oleh obyek.
- Siswa akan memperoleh pengalaman nyata yang akan mampu
menanamkan kepada kepercayaan, keyakinan yang merupakan motivasi
belajar yang sangat berarti.
Kelemahan media yang berupa obyek asli antara lain :
- Perlu adanya persiapan yang baik dan terencana secara sistematis agar
menjadi jelas kegiatan belajar apa yang harus dilakukan siswa.
.
14. - Merencanakan dan memperhitungkan waktu secara tepat untuk
menghindari pemborosan waktu di lapangan.
- Prosedur pelaksanaannya memerlukan tahap-tahap kegiatan agar
memperoleh hasil yang maksimal.
- Sering memerlukan dana dan fasilitas tambahan
- Mengalami kesulitan dalam mengontrol hasil kerja selama proses
pembelajaran di lapangan.
- Gambaran obyek yang sebenarnya yang akan dipelajari kadang-kadang
sukar untuk diperoleh.
Dalam usaha mengaplikasikan konsep-konsep dasar geografi (konsep
lokasi, konsep jarak, konsep keterjangkauan, konsep pola, konsep morfologi,
konsep aglomerasi, konsep nilai keruangan, konsep interaksi dan
interdependensi, konsep deferensial Areal) serta mengembangkan wawasan
ruang, lingkungan sebagai media pembelajaran maka harus dianalisis dari segi
:
a. karakteristik lingkungan
b. Korelasi komponen lingkungan
c. Bentuk-bentuk pemanfaatan lingkungan
d. Hambatan yang dihadapi manusia dalam memanfaatkan lingkungan
e. Bentuk-bentuk usaha yang telah dilakukan dalam mengatasi hambatan.
f. Sumber daya lingkungan yang masih potnsial ataupun belum
dimanfaatkan secara optimal.
Bila guru memilih ”LINGKUNGAN GEOGRAFIS” sebagai media
pembelajaran, maka guru harus bertitik tolak dari hakekat studi geografi dan
berusaha mengaplikasikan serta mengembangkan konsep dasar geografi dan prinsip
geografi. Berdasarkan titik tolak pada pemikiran tersebut maka dikembangkan
kegiatan pembelajaran baik secara individu maupun kelompok dalam bentuk tugas
intra maupun ko-kurikuler.
2. Media Grafis
Media grafis adalah media visual hasil dari proses encoding melalui
pengembangan simbol-simbol atau pola-pola sesuai dengan karakteristik materi
pesan dengan cara penggambaran/dengan grafis. Melalui simbol atau pola ini
diharapkan terjadi proses penerimaan pesan (decoding) secara efektif. Media grafis
juga akan mampu berfungsi memperjelas ide, konsep, prinsip, tahapan, serta
langkah-langkah.
Yang termasuk dalam media grafis antara lain :
a. Gambar.
Pengungkapan obyek secara grafis akan mampu menggambarkan keadaan
sebenarnya dari obyek dapat mengkomunikasikan pesan secara tepat lewat
indera penglihatan.
Kelebihan media gambar :
- sifat konkrit
- dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
- dapat mengatasi keterbatasan pengamatan karena obyek yang terlalu luas
dan komplek, atau obyek terlalu kecil.
- Dapat memperjelas suatu masalah sehingga menghindari/mengurangi
terjadinya salah paham.
.
15. - Dapat dikembangkan dan diproduksi dengan biaya murah
- Dapat dikombinasi dengan perangkat keras elektronik.
Kelemahan media gambar :
- Hanya menekankan pada persepsi indera mata
- Untuk obyek yang terlalu luas dan kompleks perlu penyederhanaan
- Ukuran yang dapat diproduksi sangat terbatas.yang digambar dan tujuan
yang ingin dicapai.
Persyaratan yang perlu diperhatikan dalam membuat media pembelajaran
gambar, antara lain :
- Harus autentik dan representatif
- Sifat penampilannya harus sederhana tetapi mampu mengungkap fakta
sebenarnya.
- Ukuran yang digunakan relatif sesuai dengan kondisi obyek serta tujuan
yang ingin dicapai
- Sebaiknya ada unsur dinamis
- Unsur artistik perlu diperhatikan tetapi tujuan pembelajaran harus
diutamakan
b. Sketsa
Sketsa adalah suatu gambaran tentang ciri-ciri dasar suatu bentukan ,
keadaan, situasi, peristiwa. Sketsa sering disebut juga dengan draf kasar. Sketsa
mampu memberikan informasi yang mendasar, memperjelas penyampaian pesan,
menghindari verbalisme dan dapat menarik perhatian.
c. Skema
Suatu gambaran secara struktural tentang lingkup materi pelajaran. Skema
dipilih guru bila lingkup materi pelajaran memiliki struktur yang cukup rumit
sehingga siswa perlu mendapat gambaran secara mendasar dan struktural dalam
waktu yang relatif singkat. Misal : skema tentang lingkungan laut.
d. Ringkasan (abridgement)
Merupakan uraian atau penjelasan secara singkat dan mendasar mengenai
hal-hal yang pokok saja. Materi yang diuraikan secara ”interlace” biasanya perlu
dilakukan langkah membuat membuat ringkasan agar siswa lebih mudah untuk
menyerap informasi secara efektif.
e. Bagan Alir (flow chart)
Menggambarkan suatu proses, tahap-tahap pelaksanaan, struktur kerja, cara-
cara melakukan sesuatu dari awal sampai akhir. Bagan alir sering dikatakan sebagai
kebalikan dari bagan pohon (tree chart).
Contoh : - proses terjadinya hujan
- langkah-langkah menekan laju urbanisasi
f. Bagan Pohon (tree chart)
Gambar tentang proses, kejadian, peristiwa dari akar asalnya menuju ke
kejadian yang mengikutinya, bentukan yang mengikutinya.
Contoh : silsilah keturunan
g. Bagan Arus (stream chart)
Suatu bagan yang menunjukkan fungsi, hubungan dan proses dalam suatu
tahapan.
Contoh : - proses penyusunan UU
- proses pengurusan sertifikat tanah
h. Bagan Tabel
Susunan secara berurutan yang menggambarkan pertumbuhan,
perkembangan, perubahan secara matematis dalam bentuk jumlah/satuan
mengikuti periode tertentu. Tabel mampu menggambarkan perubahan hubungan
.
16. faktorial dan pembandingan dan sebagai media untuk menganalisis latar belakang
terjadinya perubahan.
Contoh : - tabel pertumbuhan penduduk Indonesia tahun 1990-2000
- tabel kepadatan penduduk Indonesia per propinsi th. 2000
i. Grafik
Penyajian data berangka yang menggambarkan hubungan penting dari suatu
data. Grafik merupakan gambaran data kuantitatif secara teliti, menerangkan
perkembangan atau perbandingan suatu obyek yang saling berhubungan secara
singkat dan jelas. Grafik disusun berdasarkan prinsip-prinsip matematik dan
menggunakan data komparatif.
Grafik yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
a) jelas dilihat
b) hanya menyajikan satu ide/gagasan
c) warna digunakan secara kontras dan harmonis
d) memakai judul yang ringkas
e) disusun secara sederhana dan mudah dibaca
f) praktis dan mudah diatur
g) menarik, disusun secara teliti untuk menghindari kesalahapahaman.
Jenis-jenis media grafik antara lain :
a) Grafik garis (line graphs)
b) Grafik batang (bar graphs)
c) Grafik lingkaran (circle graphs)
d) Grafik gambar (pictorial graphs)
e) Grafik wilayah (region graphs).
j. Peta dan globe.
3. Media Audio Visual
Media audio-visual diam adalah media yang penyampaian pesannya dapat
diterima oleh indera pendengaran dan indera penglihatan, akan tetapi gambar yang
dihasilkannya adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak. Salah satu
jenis media itu adalah televisi. Televisi adalah media yang dapat menempilkan pesan
secara audio-visual dan gerak (sama dengan film). Jenis media televisi di antaranya:
televisi terbuka (open boardcast television), televisi siaran terbatas/TVST (Cole Circuit
Televirion/CCTV), dan video-cassette recorder (VCR).
Berbeda dengan media televisi, media VCR dengan menggunakan kaset
video, dan penayangannya melalui pesawat televisi. Secara umum, kelebihan media
VCR sama dengan kelebihan yang dimiliki oleh media televisi. Selain itu, media
VCR ini memiliki kelebihan lainnya yaitu programnya dapat diulang-ulang. Akan
tetapi kelemahannya adalah jangkauannya terbatas.
4. Multi Media
Pengertian multi media sering dikacaukan dengan pengertian multi image.
Multi media merupakan suatu sistem penyampaian dengan menggunakan berbagai
jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket. Contohnya, modul
belajar yang terdiri atas bahan cetak, bahan audio, dan bahan audiovisual. Multi
image merupakan gabungan dari beberapa jenis proyeksi visual yang digabungkan
.
17. lagi dengan komponen audio yang kuat, sehingga dapat diselenggarakan
pertunjukan besar yang cocok untuk penyajian di suatu auditorium yang luas.
Karakteristik terpenting kelompok media ini adalah bahwa siswa tidak hanya
memperhatikan media atau objek saja, melainkan juga dituntut untuk berinteraksi
selama mengikuti pembelajaran. Sedikitnya ada tiga macam interaksi, yaitu :
- Bentuk Interaksi yang pertama ialah yang menunjukkan siswa berinteraksi
dengan sebuah program, misalnya siswa diminta mengisi blangko pada
bahan belajar terprogram.
- Bentuk interaksi yang kedua ialah siswa berinteraksi dengan mesin, misalnya
mesin pembelajaran, simulator, laboratorium bahasa, komputer, atau
kombinasi di antaranya yang berbentuk video interaktif.
- Bentuk interaksi ketiga ialah mengatur interaksi antarsiswa secara teratur tapi
tidak terprogram; sebagai contoh dapat dilihat pada berbagai permainan
pendidikan atau simulasi yang melibatkan siswa dalam kegiatan atau
masalah, yang mengharuskan mereka untuk membalas serangan lawan atau
kerjasama dengan teman seregu dalam memecahkan masalah.
Dalam hal ini siswa harus dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang timbul
karena tidak ada batasan yang kaku mengenai jawaban yang benar. Jadi permainan
pendidikan dan simulasi yang berorientasikan pada masalah memiliki potensi untuk
memberikan pengalaman belajar yang merangsang minat dan realistis. Oleh karena
itu, guru menganggapnya sebagai sumber terbaik dalam urusan media komunikasi.
G. Latihan
1. Jelaskan hakekat kegiatan belajar mengajar !
2. Jelaskan komponen dasar dan sub komponen dasar dalam proses belajar
mengajar !
3. Jelaskan permasalahan yang terjadi dalam pemilihan media !
4. Berikan contoh-contoh permasalahan dalam pemilihan media pembelajaran di
sekolah !
5. Jelaskan asumsi yang perlu dikembangkan dalam memilih media pembelajaran !
6. Jelaskan peranan media dalam proses belajar mengajar !
7. Jelaskan syarat-syarat pemilihan media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar !
8. Berikan contoh-contoh syarat dalam memilih media pembelajaran !
9. Jelaskan dengan disertai contoh sumber belajar dalam proses belajar mengajar !
10. Klasifikasikan media pembelajaran berdasarkan karakteristik media !
11. Buatlah media pembelajaran untuk kelas VIII Smt 1, SK 1, KD 1.3 dan KD 1.4
(Untuk SMP/MTs)
12. Buatlah media pembelajaran bila pembelajaran yang berlangsung dengan tema
”Dampak industri kecil untuk mengentas Kemiskinan di daerah Pedesaan”
H. Glosarium
1. Proses encoding : Proses penuangan pesan ke dalam simbol-simbol
.
18. (proses merumuskan pesan)
2. Proses decoding : Proses penafsiran simbol-simbol yang
dikomunikasikan dan yang mengandung pesan.
3. AECT : Association of Education and Communication
Technology ( merupakan Asosiasi Teknologi dan
Komunikasi Pendidikan di Amerika Serikat)
4. (Learning resources by : Sumber belajar yang dibuat untuk kepentingan
desain) tujuan instruksional tertentu.
5. Learning resources by :Sumber belajar yang sifatnya tinggal memanfaatkan
utilization) saja, sudah tersedia yang tidak dirancang untuk
kepentingan tujuan instruksional tetapi bisa
dimanfaatkan untuk kepentingan belajar. Contoh :
museum, industri, pasar, bendungan, dan lain-lain.
I. DAFTAR PUSTAKA
- AECT.1977. “The Definition of Educational Tecnology, Edisi Indonesia. Jakarta. CV
Rajawali (Seri Pustaka Teknologi Pendidikan No. 7)
- Hamalik, Oemar. 1989. Media Pendidikan. Bandung. PT Citra Aditya Bakti.
- Roestiyah, NK. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. PT Rineka.
- Sadiman, Arief S., dkk. 2008. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
- Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
- Suleiman, Amir Hamzah. 1988. Media Audio Visual Untuk Pengajaran, Penerangan,
dan Untuk Penyuluhan. Jakarta. PT Gramedia.
J. LAMPIRAN
Contoh : Media visual
.
19. 1. Gambar
Gambar 1.
Kegiatan Jual Beli di Pasar Tradisional
2. Tabel
Tabel II.1.
Potensi Penerimaan Pasar Tanjung Anyar Tahun 2008
Jml Luas Fasilitas (m2) Occ
Jenis Fasilitas Peda- tersedia terisi rate Tarif Potensi
gang (%) Penerimaan (Rp)
Pelataran 856 2441 2441 100 100 175.212.000
Los 304 2196 1670 76 125 95.832.000
Kios 309 3240 2990 92 130 179.412.000
Togu/Ruko 15 300 260 87 150 35.271.600
Kamar - - - - - 15.600.000
mandi/WC
Mushola - 107 107 100 - -
Parkir - - - - - 39.600.000
Potensi Penerimaan 540.927.000
Sumber : Pendataan/survey Th 2008
3. Grafik Batang
Jumlah Pedagang Pelataran Pasar Tanjung Anyar Th. 2008
. 975
1000
856
900
762
800
700 641 641
600
500
20. 4. Grafik Lingkar
Jumlah Penerimaan Retribusi Pasar Kota Mojokerto Th. 2008
7% 2%1% 4%
9%
5%
72%
tanjung anyar kliwon empunala prapanca
kranggan prajurit kulon hewan
5. Grafik Garis
Pertumbuhan Penduduk Kota "X" Th. 1980-2005
2.15
2.12
2.1
2.07
2.05 2.05
r
2
1.99
1.98 1.98
1.95
1.9
1 2 3 4 5 6
Periode Waktu
.
21. Tabel II.1.
Potensi Penerimaan Pasar Tanjung Anyar Tahun 2008
Jml Luas Fasilitas (m2) Occ
Jenis Fasilitas Peda- tersedia terisi rate Tarif Potensi
gang (%) Penerimaan (Rp)
Pelataran 856 2441 2441 100 100 175.212.000
Los 304 2196 1670 76 125 95.832.000
Kios 309 3240 2990 92 130 179.412.000
Togu/Ruko 15 300 260 87 150 35.271.600
Kamar - - - - - 15.600.000
mandi/WC
Mushola - 107 107 100 - -
Parkir - - - - - 39.600.000
Potensi Penerimaan 540.927.000
Sumber : Pendataan/survey Th 2008
Jumlah Pedagang Pelataran Pasar Tanjung Anyar Th. 2008
975
1000
856
900
762
800
700 641 641
600
500
400
300
200
100
0
1 2 3 4 5
Tahun
Jumlah Penerimaan Retribusi Pasar Kota Mojokerto Th. 2008
. 7% 2%1% 4%
9%
5%
72%
22. Pertumbuhan Penduduk Kota "X" Th. 1980-2005
2.15
2.12
2.1
2.07
2.05 2.05
r
2
1.99
1.98 1.98
1.95
1.9
1 2 3 4 5 6
Periode Waktu
.