1. Investasi di Indonesia
Investasi merupakan langkah awal kegiatan produksi. Dengan posisi tersebut, investasi pada
hakekatnya juga merupakan langkah awal kegiatan pembangunan ekonomi. Dinamika penanaman
modal mempengaruhi tinggi rendahnya pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Oleh karenanya,
dalam upaya menumbuhkan perekonomian, setiap negara senantiasa berusaha menciptakan iklim
yang dapat menggairahkan investasi.
Sebagai penyangga pertumbuhan ekonomi, perkembangan investasi di Indonesia
menunjukkan keadaan yang menggembirakan. Pada tahun 2007, total investasi di Indonesia
mencapai Rp 983,9 trilyun (atas dasar harga berlaku). Angka ini hampir tujuh belas kali lipat
dibandingkan investasi pada tahun 1990 yang sebesar Rp 58,9 trilyun.
Investasi tersebut dilakukan baik oleh pemerintah maupun masyarakat/swasta. Meskipun
demikian, peranan investasi pemerintah relatif kecil. Dari total investasi pada tahun 2007, hanya
12,75 persen (Rp 125,4 trilyun) yang merupakan investasi pemerintah, sedangkan sebagian besar
lainnya (87,25 persen atau Rp 858,5 trilyun) merupakan investasi masyarakat. Selain itu, jika dilihat
selama periode 1990 – 2007, perkembangan investasi pemerintah juga relatif lebih lambat
dibandingkan investasi masyarakat. Total investasi masyarakat pada tahun 2007 hampir dua puluh
dua kali lipat dibandingkan investasi masyarakat pada tahun 1990, sedangkan investasi pemerintah
tahun 2007 hanya sekitar enam kali lipat dibandingkan keadaan tahun 1990.
Gambaran terperinci mengenai perkembangan investasi di Indonesia selama periode 1990 –
2007, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat diberikan pada tabel berikut:
2. Fakta lebih tingginya fluktuasi investasi ini terutama terlihat pada investasi masyarakat.
Investasi pemerintah memang menunjukkan kondisi penurunan volatilitas pada periode setelah
krisis. Namun, karena proporsi investasi pemerintah terhadap investasi total relatif kecil, kondisi ini
hampir tidak mempengaruh volatilitas investasi secara keseluruhan.
Selanjutnya, jika dibandingkan investasi terhadap PDB Indonesia, dapat dikemukakan bahwa
selama periode 1990-2007, rata-rata persentase investasi terhadap PDB adalah 25,7 persen, dengan
persentase investasi pemerintah terhadap PDB sebesar 5,6 persen dan investasi masyarakat
terhadap PDB sebesar 20,1 persen. Membandingkan kondisi sebelum dan sesudah krisis
menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan rata-rata persentase investasi terhadap PDB baik pada
investasi pemerintah maupun masyarakat. Secara total, persentase investasi terhadap PDB menurun
dari 29,6 persen pada periode sebelum krisis menjadi 22,6 persen pada periode setelah krisis.
Investasi pemerintah turun dari 7,9 persen menjadi 3,8 persen, sedangkan investasi masyarakat
turun dari 21,8 persen menjadi 18,8 persen.
Selain penurunan persentase investasi terhadap PDB, fluktuasi setelah krisis juga
menunjukkan peningkatan, yang terlihat dari peningkatan nilai koefisien variasi volatilitas. Bahkan
dalam kasus investasi pemerintah, meskipun secara nilai menunjukkan penurunan volatilitas, tetapi
sebagai persentase dari PDB, terjadi peningkatan dalam nilai volatilitasnya.
Investasi di India