SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Sekretaris
Materi 3

operator

materi 6

Materi 2 + slide maker

1

2

3

4

5

6

7
TAHUKAN ANDA ???????
• Apa yang terjadi pada suhu saat thermostat memiliki
nilai set meningkat dari, 20 ° C sampai 22 ° C?
• Untuk menentukan bagaimana output dari suatu
sistem kontrol akan bereaksi terhadap input yang
berbeda, kita membutuhkan model matematika dari
sistem sehingga kita memiliki persamaan
menggambarkan bagaimana output berkaitan dengan
input
• istilah respon statik → mengacu pada waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai respon dan istilah respon
dinamik saat kita juga mempertimbangkan bagaimana
itu bervariasi dengan waktu
Respon Statik
kasus sistem penguat

INPUT : OUTPUT
1 : 10
Respon Dinamik
Sistem yang mewakili neraca pegas dengan

masukan dari beban sinyal dan output defleksi
(Gambar 8.2)

untuk gambaran lengkap dari literatur neraca
pegas dengan waktu, untuk input dari
beberapa beban konstan,

Output = input x bilangan konstan
Ket : menggambarkan output bervariasi dengan waktu
output = G X input

Contoh :
Motor A memiliki kecepatan output yang berbanding lurus dengan
tegangan yang diberikan ke dinamonya.
Jika output adalah 5 putaran per sekon, tegangan dari
input adalah 2 V, berapa keuntungan sistem?

Dengan output = G x input, kemudian G = 5/2 = 2.5 (rev/s)N.
Keuntungan sistem dalam seri
• Kedua system memiliki input
Y1 = G1X1
y2 = G2y1 = G2 x G1X1
Sistem keseluruhan memiliki input x1 dan output> '2 dan
dengan demikian, jika kedua sistem konstituen mewakili
sistem secara keseluruhan maka memiliki keuntungan dari
G:

Y2 = Gx1
Dan sebagainya:
G = G1 x G2
2
3

3

2
3 3

3

Contoh
• Sebuah sistem terdiri dari amplifier
dengan keuntungan sebesar 10
memberikan tegangan untuk motor yang
memberikan kecepatan, output yang
sebanding dengan tegangan, konstanta
proporsionalitas menjadi 5 (rev / s) /V.
Apa hubungan antara tegangan input ke
sistem dan keluaran kecepatan motor?
Keuntungan Keseluruhan
G = G1 x G2 = 10 x 5 = 50 (rev/s)/V.
3

3
Pertimbangkan sebuah sistem dengan umpan balik
negatif (Gambar 8.4).
Output dari sistem umpan balik kembali melalui suatu
sistem pengukuran dengan keuntungan H
dari input ke sistem dengan keuntungan G.

• Input = sistem umpan balik (Y)
• Output = sinyal umpan balik (Hy)
• Kesalahan = x - y
maka:
Gambar 8.5 Input sinyal X
Sinyal umpan balik dengan demikian hy adalah
masukan sistem G
dimana X + Hy

Contoh:
Sebuah sistem umpan balik negatif
memiliki keuntungan 12 dan mendapatkan umpan
balik dari 0,1. Berapa keuntungan keseluruhan
sistem?
•

jika kita ingin mengembangkan sebuah model untuk suspensi mobil maka
kita perlu mempertimbangkan bagaimana mudahnya untuk
memperpanjang atau kompres, yaitu kekakuan nya, kekuatan peredaman
dan massa dari sistem sehingga ketahanan sistem untuk percepatan
adalah inersianya.
1

Spring
'pegas' atau 'kekakuan' suatu sistem dapat diwakili oleh pegas ideal (ideal
karena hanya pegas dan tidak ada sifat lainnya). Untuk pegas linier,
ekstensi y sebanding dengan gaya F diterapkan menjadi:

F = ky
(dimana * adalah konstanta disebut kekakuan)

2 Dashpot
'redaman' dari sebuah sistem mekanik dapat diwakili oleh dashpot.
Ini adalah piston bergerak dalam media kental.
Misalnya : minyak dalam sebuah silinder.
Kekuatan resistif yang harus diatasi
adalah sebanding dengan kecepatan piston dan karenanya laju perubahan y
perpindahan dengan waktu, yaitu dy / dt. Dengan demikian kita bisa menulis:
Sistem Rotasi
• Sistem kontrol dengan sistem rotasi,
(model poros penggerak motor (Gambar 8.10) )
dan bagaimana rotasi beban didorong akan terkait dengan
masukan memutar rotasi untuk drive shaft.
Sistem rotasi blok
bangunan dasar pegas torsi, sebuah peredam rotasi
dan momen inersia (Gambar 8.11).
• Torsional spring
'kekakuan' atau 'pegas' Dari pegas rotasi direpresentasikan
Dibuat sebuah pegastorsional.
Untuk pegas torsi, Sudut 0 adalah sebanding diputar T torsi

T = k0
*Dimana k adalah ukuran kekakuan pegas

Rotasi dashpot
Redaman yang melekat dalam gerakan rotasi
diwakili oleh rotasi dashpot. Untuk
dashpot berotasi, yaitu efektif disk yang
berputar dalam cairan, maka T torsi resistif 0 sebanding
dengan kecepatan sudut . Berikut persamaannya :

T – cv – cf
*Dimana c adalah konstanta redaman
SISTEM ELEKTRIK
•

1

Unsur-unsur dasar dari sistem listrik merupakan
komponen murni. Resistor, induktor dan kapasitor adalah
istilah murni yang digunakan untuk menunjukkan bahwa
resistor hanya memiliki perlawanan.

Resistor
Untuk resistor, resistansi (R), (v) beda potensial di atasnya ketika ada arus (I) maka :

V= IR
2

Induktor
Untuk induktor, induktansi (L) , (v) beda potensial di atasnya tergantung
pada laju perubahan arus (I).

3

Kapasitor
Untuk kapasitor, v beda potensial di atasnya tergantung pada q muatan pada pelat
kapasitor dengan v = q / C, di mana C adalah kapasitansi.
1 Kirchhoffs current law
Total arus yang keluar sama dengan total arus yang diterima.
2 Kirchhofs voltage law
Dalam jalur sirkuit tertutup, disebut sebagai loop, jumlah aljabar tegangan di
seluruh unsur-unsur yang membentuk loop adalah nol.
Hal berikut sama dengan mengatakan bahwa untuk loop berisi sumber GGL,
jumlah dari tetes potensi di setiap elemen sirkuit adalah sama dengan jumlah
yang diterapkan. asalkan kita mempertimbangkan arah mereka.
Sistem termal
1. Resistansi Termal
Resistensi termal R adalah resistansi yang ditawarkan
kepada q (panas) dan didefinisikan oleh:

T1 - T2 = perbedaan suhu di mana arus panas.
Jadi untuk dua poin di suhu T 1 dan T2 dan L jarak terpisah:

k adalah konduktivitas termal. Dengan demikian
mode ini adalah perpindahan panas, R = L / Ak.

Untuk perpindahan panas secara konveksi antara dua titik,
hukum Newton tentang pendinginan memberikan persamaan :

q = Ah(T2-T1)

H : koefisien perpindahan panas dan
A : luas permukaan
Sistem termal
2. Kapasitansi termal
perubahan energi internal = mc x (T2-T1)
m = massa
C = kapasitas spesifik
1. Resistansi Hidrolik
• Hambatan Hidrolik (R )
resistansi terhadap aliran
yang terjadi ketika cairan mengalir dari satu pipa.
• Resistansi Hidrolik = Hk. Ohm

2. Kapasitas Hidrolik
• Kapasitansi Hidrolik (C)
penyimpanan energi dimana
cairan hidrolik disimpan dalam bentuk energi potensial.
• Laju perubahan volume = perbedaan antara tingkat
volumetrik
• Kesimpulan
3. Inersia Hidrolik
• Inersia Hidrolik setara dengan induktansi dalam
sistem listrik
a = percepatan
v = laju peubahan kecepatan
I = Lp/A
Aplikasi sebuah sistem kontrol yang digunakan untuk
mengendalikan
ketinggian cairan dalam sebuahwadah akan memiliki respon
yang tergantung pada kapasitansi sistem hidrolik
Jadi, sebuah wadah yang memiliki area permukaan besar
utnuk cairan akan
memiliki kapasitansi yang lebih besar dari 1 dengan luas
permukaan lebih kecil
Sebagai akibatnya, lebih besar kapasitansi utnuk tingkat yang
sama inflow dan outflow ,
tingkat perubahan tekanan dalam waktu akan lebih kecil.
Karena tekanan = tinggi cairan → kapasitansi yang lebih besar
berarti tingkatannya lebih
lambat menanggapi input atau mengubah output
Persamaan differensial
• Bagian sebelumnya menunjukan hubungna
antara input dan output untuk sistem ini.
• Sebuah persamaan differensial adalah
persamaan yang melibatkan turunan, yatu
tingkat perubahan.
• Contoh : laju perpindahan (y) dengan waktu
(t), ditulis sebagai dy/dt, atau laju perubahan
dengan waktu dy/dt ditulis sebagai dty/dt2
Orde pertama persamaan differensial
• Banyak sistem memiliki hubungan input-output yang dapat
dijelaskan oleh persamaan diferensial orde pertama dan
memiliki output y yang berhubungan dengan masukan x oleh
persamaan berikut
• t sebagai waktu yang konstant, sedangkan k adalah konstanta
• Istilah orde pertama digunakan untuk penggambaran
persamaan differensial yang tertinggi adalah bentuk dari
dy/dt
Orde kedua persamaan diferensial
• Persamaan differensial orde kedua : istilah yang
digunakan ketika turunan tertinggi adalah bentuk
d2y/dt2
• Banyak hubungan sistem input-output yang dapat
dijelaskan oleh persamaan difernsial orde kedua
denagn output y yang berhubungan dengan masukan
x oleh persamaan berikut :
Matakuliah Dasar-dasar Instrumentasi (System Models)

More Related Content

What's hot

Apriliyanti gas ideal
Apriliyanti gas idealApriliyanti gas ideal
Apriliyanti gas idealAprili yanti
 
Analisis Pengisian dan Pengosongan Kapasitor pada Rangkaian RC dengan Menggun...
Analisis Pengisian dan Pengosongan Kapasitor pada Rangkaian RC dengan Menggun...Analisis Pengisian dan Pengosongan Kapasitor pada Rangkaian RC dengan Menggun...
Analisis Pengisian dan Pengosongan Kapasitor pada Rangkaian RC dengan Menggun...Nurfaizatul Jannah
 
rekabentuk berbantu komputer Kuliah 4
rekabentuk berbantu komputer Kuliah 4rekabentuk berbantu komputer Kuliah 4
rekabentuk berbantu komputer Kuliah 4mkazree
 
Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC Annisa Icha
 
Presentasi Praktikum Fisika Modul Pengisian Kapasitor
Presentasi Praktikum Fisika Modul Pengisian KapasitorPresentasi Praktikum Fisika Modul Pengisian Kapasitor
Presentasi Praktikum Fisika Modul Pengisian KapasitorRodnovry Joshua L. Tobing
 
Analisis sinyal kecil
Analisis sinyal kecilAnalisis sinyal kecil
Analisis sinyal kecilfatkhurouf
 
Analisis Sinyal Kecil
Analisis Sinyal KecilAnalisis Sinyal Kecil
Analisis Sinyal Kecilriyan_afandi
 
Pengisian pengosongan kapasitor
Pengisian pengosongan kapasitor Pengisian pengosongan kapasitor
Pengisian pengosongan kapasitor Wahyu Pratama
 
Laporan praktikum elektronika_dasar_i
Laporan praktikum elektronika_dasar_iLaporan praktikum elektronika_dasar_i
Laporan praktikum elektronika_dasar_iMohammad Syawal
 
Modul 2 potensial dan energi listrik
Modul 2 potensial dan energi listrikModul 2 potensial dan energi listrik
Modul 2 potensial dan energi listrikHastuti ELINS
 
Analisis Sinyal Kecil
Analisis Sinyal KecilAnalisis Sinyal Kecil
Analisis Sinyal Kecilerwin_rochmad
 

What's hot (20)

Apriliyanti gas ideal
Apriliyanti gas idealApriliyanti gas ideal
Apriliyanti gas ideal
 
Analisis Pengisian dan Pengosongan Kapasitor pada Rangkaian RC dengan Menggun...
Analisis Pengisian dan Pengosongan Kapasitor pada Rangkaian RC dengan Menggun...Analisis Pengisian dan Pengosongan Kapasitor pada Rangkaian RC dengan Menggun...
Analisis Pengisian dan Pengosongan Kapasitor pada Rangkaian RC dengan Menggun...
 
rekabentuk berbantu komputer Kuliah 4
rekabentuk berbantu komputer Kuliah 4rekabentuk berbantu komputer Kuliah 4
rekabentuk berbantu komputer Kuliah 4
 
Ppt modul 20
Ppt modul 20Ppt modul 20
Ppt modul 20
 
6 potensial listrik
6 potensial listrik6 potensial listrik
6 potensial listrik
 
Mesin carnot
Mesin carnotMesin carnot
Mesin carnot
 
Termodinamika dan mesin kalor
Termodinamika dan mesin kalorTermodinamika dan mesin kalor
Termodinamika dan mesin kalor
 
Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC
 
Presentasi Praktikum Fisika Modul Pengisian Kapasitor
Presentasi Praktikum Fisika Modul Pengisian KapasitorPresentasi Praktikum Fisika Modul Pengisian Kapasitor
Presentasi Praktikum Fisika Modul Pengisian Kapasitor
 
Analisis Sinyal Kecil
Analisis Sinyal KecilAnalisis Sinyal Kecil
Analisis Sinyal Kecil
 
Analisis sinyal kecil
Analisis sinyal kecilAnalisis sinyal kecil
Analisis sinyal kecil
 
Analisis Sinyal Kecil
Analisis Sinyal KecilAnalisis Sinyal Kecil
Analisis Sinyal Kecil
 
Makalah osiloskop
Makalah osiloskopMakalah osiloskop
Makalah osiloskop
 
Pengisian pengosongan kapasitor
Pengisian pengosongan kapasitor Pengisian pengosongan kapasitor
Pengisian pengosongan kapasitor
 
Siklus carnot
Siklus carnotSiklus carnot
Siklus carnot
 
Laporan praktikum elektronika_dasar_i
Laporan praktikum elektronika_dasar_iLaporan praktikum elektronika_dasar_i
Laporan praktikum elektronika_dasar_i
 
Pengertian Transistor PNP
Pengertian Transistor PNPPengertian Transistor PNP
Pengertian Transistor PNP
 
Modul 2 potensial dan energi listrik
Modul 2 potensial dan energi listrikModul 2 potensial dan energi listrik
Modul 2 potensial dan energi listrik
 
Ppt modul 30
Ppt modul 30Ppt modul 30
Ppt modul 30
 
Analisis Sinyal Kecil
Analisis Sinyal KecilAnalisis Sinyal Kecil
Analisis Sinyal Kecil
 

Similar to Matakuliah Dasar-dasar Instrumentasi (System Models)

Plta & teori kontrol 2
Plta & teori kontrol   2Plta & teori kontrol   2
Plta & teori kontrol 2likatia
 
Fisika - TERMODINAMIKA kelompok sdjdbjasdd.pptx
Fisika - TERMODINAMIKA kelompok sdjdbjasdd.pptxFisika - TERMODINAMIKA kelompok sdjdbjasdd.pptx
Fisika - TERMODINAMIKA kelompok sdjdbjasdd.pptxmurniatimurni9
 
4.teoridasarlistrik01
4.teoridasarlistrik014.teoridasarlistrik01
4.teoridasarlistrik01Rianda Ecoel
 
Maju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggo
Maju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggoMaju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggo
Maju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggoYuliana Surya
 
Signal conditioning
Signal conditioningSignal conditioning
Signal conditioningFani Hakim
 
TERMODINAMIKA
TERMODINAMIKATERMODINAMIKA
TERMODINAMIKAlichor ch
 
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem TerbukaThermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem TerbukaIskandar Tambunan
 
Hukum termodinamika kedua
Hukum termodinamika keduaHukum termodinamika kedua
Hukum termodinamika keduaEdi B Mulyana
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamisauliarika
 
Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1
Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1
Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1GGM Spektafest
 
Modul 7-elektronika-daya11 unp
Modul 7-elektronika-daya11 unpModul 7-elektronika-daya11 unp
Modul 7-elektronika-daya11 unpclosed closed
 

Similar to Matakuliah Dasar-dasar Instrumentasi (System Models) (20)

Plta & teori kontrol 2
Plta & teori kontrol   2Plta & teori kontrol   2
Plta & teori kontrol 2
 
Fisika - TERMODINAMIKA kelompok sdjdbjasdd.pptx
Fisika - TERMODINAMIKA kelompok sdjdbjasdd.pptxFisika - TERMODINAMIKA kelompok sdjdbjasdd.pptx
Fisika - TERMODINAMIKA kelompok sdjdbjasdd.pptx
 
6 faktor daya
6  faktor daya6  faktor daya
6 faktor daya
 
Pertemuan 3.pdf
Pertemuan 3.pdfPertemuan 3.pdf
Pertemuan 3.pdf
 
4.teoridasarlistrik01
4.teoridasarlistrik014.teoridasarlistrik01
4.teoridasarlistrik01
 
Maju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggo
Maju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggoMaju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggo
Maju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggo
 
Signal conditioning
Signal conditioningSignal conditioning
Signal conditioning
 
TERMODINAMIKA
TERMODINAMIKATERMODINAMIKA
TERMODINAMIKA
 
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem TerbukaThermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
 
Ppt modul 13
Ppt modul 13Ppt modul 13
Ppt modul 13
 
Hukum termodinamika kedua
Hukum termodinamika keduaHukum termodinamika kedua
Hukum termodinamika kedua
 
Listrik Dinamis
Listrik DinamisListrik Dinamis
Listrik Dinamis
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Kapasitor 1
Kapasitor 1Kapasitor 1
Kapasitor 1
 
Kapasitor 1
Kapasitor 1Kapasitor 1
Kapasitor 1
 
Teori dasar electric
Teori dasar electricTeori dasar electric
Teori dasar electric
 
Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1
Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1
Lab Teknik Kimia ITENAS - Aliran Fluida 1
 
Ppt modul 18
Ppt modul 18Ppt modul 18
Ppt modul 18
 
Penguat transistor
Penguat transistorPenguat transistor
Penguat transistor
 
Modul 7-elektronika-daya11 unp
Modul 7-elektronika-daya11 unpModul 7-elektronika-daya11 unp
Modul 7-elektronika-daya11 unp
 

Matakuliah Dasar-dasar Instrumentasi (System Models)

  • 1.
  • 2. Sekretaris Materi 3 operator materi 6 Materi 2 + slide maker 1 2 3 4 5 6 7
  • 3. TAHUKAN ANDA ??????? • Apa yang terjadi pada suhu saat thermostat memiliki nilai set meningkat dari, 20 ° C sampai 22 ° C? • Untuk menentukan bagaimana output dari suatu sistem kontrol akan bereaksi terhadap input yang berbeda, kita membutuhkan model matematika dari sistem sehingga kita memiliki persamaan menggambarkan bagaimana output berkaitan dengan input • istilah respon statik → mengacu pada waktu yang dibutuhkan untuk mencapai respon dan istilah respon dinamik saat kita juga mempertimbangkan bagaimana itu bervariasi dengan waktu
  • 4. Respon Statik kasus sistem penguat INPUT : OUTPUT 1 : 10
  • 5. Respon Dinamik Sistem yang mewakili neraca pegas dengan masukan dari beban sinyal dan output defleksi (Gambar 8.2) untuk gambaran lengkap dari literatur neraca pegas dengan waktu, untuk input dari beberapa beban konstan, Output = input x bilangan konstan Ket : menggambarkan output bervariasi dengan waktu
  • 6. output = G X input Contoh : Motor A memiliki kecepatan output yang berbanding lurus dengan tegangan yang diberikan ke dinamonya. Jika output adalah 5 putaran per sekon, tegangan dari input adalah 2 V, berapa keuntungan sistem? Dengan output = G x input, kemudian G = 5/2 = 2.5 (rev/s)N.
  • 7. Keuntungan sistem dalam seri • Kedua system memiliki input Y1 = G1X1 y2 = G2y1 = G2 x G1X1 Sistem keseluruhan memiliki input x1 dan output> '2 dan dengan demikian, jika kedua sistem konstituen mewakili sistem secara keseluruhan maka memiliki keuntungan dari G: Y2 = Gx1 Dan sebagainya: G = G1 x G2
  • 8. 2 3 3 2 3 3 3 Contoh • Sebuah sistem terdiri dari amplifier dengan keuntungan sebesar 10 memberikan tegangan untuk motor yang memberikan kecepatan, output yang sebanding dengan tegangan, konstanta proporsionalitas menjadi 5 (rev / s) /V. Apa hubungan antara tegangan input ke sistem dan keluaran kecepatan motor? Keuntungan Keseluruhan G = G1 x G2 = 10 x 5 = 50 (rev/s)/V. 3 3
  • 9. Pertimbangkan sebuah sistem dengan umpan balik negatif (Gambar 8.4). Output dari sistem umpan balik kembali melalui suatu sistem pengukuran dengan keuntungan H dari input ke sistem dengan keuntungan G. • Input = sistem umpan balik (Y) • Output = sinyal umpan balik (Hy) • Kesalahan = x - y
  • 10. maka:
  • 11. Gambar 8.5 Input sinyal X Sinyal umpan balik dengan demikian hy adalah masukan sistem G dimana X + Hy Contoh: Sebuah sistem umpan balik negatif memiliki keuntungan 12 dan mendapatkan umpan balik dari 0,1. Berapa keuntungan keseluruhan sistem?
  • 12. • jika kita ingin mengembangkan sebuah model untuk suspensi mobil maka kita perlu mempertimbangkan bagaimana mudahnya untuk memperpanjang atau kompres, yaitu kekakuan nya, kekuatan peredaman dan massa dari sistem sehingga ketahanan sistem untuk percepatan adalah inersianya.
  • 13. 1 Spring 'pegas' atau 'kekakuan' suatu sistem dapat diwakili oleh pegas ideal (ideal karena hanya pegas dan tidak ada sifat lainnya). Untuk pegas linier, ekstensi y sebanding dengan gaya F diterapkan menjadi: F = ky (dimana * adalah konstanta disebut kekakuan) 2 Dashpot 'redaman' dari sebuah sistem mekanik dapat diwakili oleh dashpot. Ini adalah piston bergerak dalam media kental. Misalnya : minyak dalam sebuah silinder. Kekuatan resistif yang harus diatasi adalah sebanding dengan kecepatan piston dan karenanya laju perubahan y perpindahan dengan waktu, yaitu dy / dt. Dengan demikian kita bisa menulis:
  • 14.
  • 15. Sistem Rotasi • Sistem kontrol dengan sistem rotasi, (model poros penggerak motor (Gambar 8.10) ) dan bagaimana rotasi beban didorong akan terkait dengan masukan memutar rotasi untuk drive shaft. Sistem rotasi blok bangunan dasar pegas torsi, sebuah peredam rotasi dan momen inersia (Gambar 8.11).
  • 16. • Torsional spring 'kekakuan' atau 'pegas' Dari pegas rotasi direpresentasikan Dibuat sebuah pegastorsional. Untuk pegas torsi, Sudut 0 adalah sebanding diputar T torsi T = k0 *Dimana k adalah ukuran kekakuan pegas Rotasi dashpot Redaman yang melekat dalam gerakan rotasi diwakili oleh rotasi dashpot. Untuk dashpot berotasi, yaitu efektif disk yang berputar dalam cairan, maka T torsi resistif 0 sebanding dengan kecepatan sudut . Berikut persamaannya : T – cv – cf *Dimana c adalah konstanta redaman
  • 17. SISTEM ELEKTRIK • 1 Unsur-unsur dasar dari sistem listrik merupakan komponen murni. Resistor, induktor dan kapasitor adalah istilah murni yang digunakan untuk menunjukkan bahwa resistor hanya memiliki perlawanan. Resistor Untuk resistor, resistansi (R), (v) beda potensial di atasnya ketika ada arus (I) maka : V= IR 2 Induktor Untuk induktor, induktansi (L) , (v) beda potensial di atasnya tergantung pada laju perubahan arus (I). 3 Kapasitor Untuk kapasitor, v beda potensial di atasnya tergantung pada q muatan pada pelat kapasitor dengan v = q / C, di mana C adalah kapasitansi.
  • 18. 1 Kirchhoffs current law Total arus yang keluar sama dengan total arus yang diterima. 2 Kirchhofs voltage law Dalam jalur sirkuit tertutup, disebut sebagai loop, jumlah aljabar tegangan di seluruh unsur-unsur yang membentuk loop adalah nol. Hal berikut sama dengan mengatakan bahwa untuk loop berisi sumber GGL, jumlah dari tetes potensi di setiap elemen sirkuit adalah sama dengan jumlah yang diterapkan. asalkan kita mempertimbangkan arah mereka.
  • 19. Sistem termal 1. Resistansi Termal Resistensi termal R adalah resistansi yang ditawarkan kepada q (panas) dan didefinisikan oleh: T1 - T2 = perbedaan suhu di mana arus panas. Jadi untuk dua poin di suhu T 1 dan T2 dan L jarak terpisah: k adalah konduktivitas termal. Dengan demikian mode ini adalah perpindahan panas, R = L / Ak. Untuk perpindahan panas secara konveksi antara dua titik, hukum Newton tentang pendinginan memberikan persamaan : q = Ah(T2-T1) H : koefisien perpindahan panas dan A : luas permukaan
  • 20. Sistem termal 2. Kapasitansi termal perubahan energi internal = mc x (T2-T1) m = massa C = kapasitas spesifik
  • 21.
  • 22. 1. Resistansi Hidrolik • Hambatan Hidrolik (R ) resistansi terhadap aliran yang terjadi ketika cairan mengalir dari satu pipa. • Resistansi Hidrolik = Hk. Ohm 2. Kapasitas Hidrolik • Kapasitansi Hidrolik (C) penyimpanan energi dimana cairan hidrolik disimpan dalam bentuk energi potensial. • Laju perubahan volume = perbedaan antara tingkat volumetrik • Kesimpulan
  • 23. 3. Inersia Hidrolik • Inersia Hidrolik setara dengan induktansi dalam sistem listrik a = percepatan v = laju peubahan kecepatan I = Lp/A
  • 24. Aplikasi sebuah sistem kontrol yang digunakan untuk mengendalikan ketinggian cairan dalam sebuahwadah akan memiliki respon yang tergantung pada kapasitansi sistem hidrolik Jadi, sebuah wadah yang memiliki area permukaan besar utnuk cairan akan memiliki kapasitansi yang lebih besar dari 1 dengan luas permukaan lebih kecil Sebagai akibatnya, lebih besar kapasitansi utnuk tingkat yang sama inflow dan outflow , tingkat perubahan tekanan dalam waktu akan lebih kecil. Karena tekanan = tinggi cairan → kapasitansi yang lebih besar berarti tingkatannya lebih lambat menanggapi input atau mengubah output
  • 25. Persamaan differensial • Bagian sebelumnya menunjukan hubungna antara input dan output untuk sistem ini. • Sebuah persamaan differensial adalah persamaan yang melibatkan turunan, yatu tingkat perubahan. • Contoh : laju perpindahan (y) dengan waktu (t), ditulis sebagai dy/dt, atau laju perubahan dengan waktu dy/dt ditulis sebagai dty/dt2
  • 26. Orde pertama persamaan differensial • Banyak sistem memiliki hubungan input-output yang dapat dijelaskan oleh persamaan diferensial orde pertama dan memiliki output y yang berhubungan dengan masukan x oleh persamaan berikut • t sebagai waktu yang konstant, sedangkan k adalah konstanta • Istilah orde pertama digunakan untuk penggambaran persamaan differensial yang tertinggi adalah bentuk dari dy/dt
  • 27. Orde kedua persamaan diferensial • Persamaan differensial orde kedua : istilah yang digunakan ketika turunan tertinggi adalah bentuk d2y/dt2 • Banyak hubungan sistem input-output yang dapat dijelaskan oleh persamaan difernsial orde kedua denagn output y yang berhubungan dengan masukan x oleh persamaan berikut :