2. Berlaku umum
Bersifat otonoom
Memiliki dasar pembenaran
(metodenya dpt dipertanggungjawabkan)
Sistematik
Intersubyektif obyektif
CIRI PENGETAHUAN ILMIAH
3. Berfikir dengan prosedur ilmiah
Menggunakan metode ilmiah
Memiliki pengakuan secara akademis
Kejujuran
Curiositas (pengin tahu)
SIFAT-SIFAT ILMUWAN
4. Berangkat dari problema (persoalan)
Menentukan sikap
Menerapkan metode keilmuan
Melakukan aktivitas ilmiah
Menemukan pemecahan masalah
CIRI-CIRI KEGIATAN ILMIAH
6. ‘Kaidah kencana’ (golden rule) untuk
selalu dipegang dalam menyiapkan tulisan
ilmiah dapat diungkapkan dengan ABC
A(ccurate) –– berketepatan tinggi,
B(rief) –– singkat dan padat serta lugas
C(lear) –– jelas, tak diragukan, tidak
rancu, tanpa penafsiran lain
7. Kata pembuka dan penutup sesuai
proporsi
Mengikuti aturan main penulisan ilmiah
Bagian isi (diskusi) lebih dominan dalam
tulisan
Mengikuti pedoman penulisan (selingkung)
TEKNIK PENULISAN
8. Judul
Abstrak
Kata Kunci
Latar Belakang
Isi
Penutup
Daftar Pustaka
ANATOMI PENULISAN ILMIAH
9. PELANGGARAN ILMIAH
a. Falsifikasi
Mengubah data sesuai dengan keinginan, terutama
agar sesuai dengan simpulan yang ‘diinginkan’.
a. Fabrikasi
Membuat-buat data yang sebenarnya tidak ada
atau lebih umumnya membuat data fiktif.
a. Plagiarisme
mengambil kata-kata atau kalimat atau teks
orang lain tanpa memberikan backnowledgment
(dalam bentuk sitasi) yang secukupnya
10. SELF-PLAGIARISM
Apabila karya sendiri sudah pernah diterbitkan, maka
tatkala kita mengambil gagasan tersebut, semestinya
dicantumkan rujukan atau sitasinya.
Bila tidak, ini dapat dianggap sebagai auto-
plagiarisme atau self-plagiarism. Jenis plagiarisme ini
sebenarnya dapat dianggap “ringan”, namun bila
dimaksudkan atau di kemudian hari dimanfaatkan
untuk menambah kredit akademik, maka dapat
dianggap sebagai pelanggaran berat dari etika
akademik.