Dokumen tersebut berisi tentang visi, misi, dan struktur organisasi divisi logistik dan gedung perusahaan tertentu. Visi perusahaan adalah menjadi mitra andalan dalam mencapai tujuan pelanggan, sedangkan misinya memberikan layanan unggul dalam pengelolaan logistik dan penataan prasarana gedung. Divisi tersebut terdiri atas subdivisi manajemen logistik dan gedung, dengan alur kerja utama proses pengadaan gedung yang meliputi
PEDOMAN PEMBENTUKAN PANWASLU KECAMATAN UNTUK PEMILIHAN TAHUN 2024 OKE.pdf
Laporan ojt
1. Visi dan Misi
Visi
Menjadi mitra andalan bagi pelanggan dalam mencapai tujuan
perusahaan.
Misi
Memberikan layanan yang unggul terhadap kebutuhan perusahaan dengan
solusi yang efektif dan efisien dalam pengelolaan logistik dan penataan
prasarana/sarana gedung.
Fungsi Pokok
1. Mengelola dan melayani operasional logistik yang berkaitan dengan
kebutuhan unit kerja kantor pusat dan cabang.
2. Melakukan proses procurement persediaan, aktiva tetap, barang
promosi, proyek khusus dan teknologi informasi yang berkaitan dengan
kebutuhan unit kerja kantor pusat maupun cabang.
3. Melakukan proses analisis kelayakan properti, pengadaan dan
pemeliharaan prasarana/sarana gedung.
4. Melaksanakan dan memantau proses perencanaan, pengawasan atas
pelaksanaan proyek prasarana/sarana gedung.
5. Merumuskan dan mengembangkan kebijakan dan sistem manajemen
logistik dan gedung serta menyusun anggaran tahunan.
BAB I Struktur Organisasi Divisi Logistik dan Gedung
Struktur organisasi Divisi Logistik dan Gedung merupakan struktur fungsional
yang terbagi menjadi dua sub-divisi. Sub-divisi tersebut yaitu:
1. Sub Divisi Manajemen Logistik, terbagi menjadi dua:
a. Biro Operasional Logistik
2. b. Biro Pengadaan Logistik
2. Sub Divisi Manajemen Gedung, terbagi menjadi tiga:
a. Biro Properti dan Pengadaan Gedung
b. Aspek Manajemen Konstruksi
c. Biro Pengamanan.
Divisi Logistik dan Gedung membawahi langsung Biro Pengembangan dan
Administrasi, yang terdiri dari Urusan Administrasi Keuangan dan Pembayaran, dan
Pengembangan dan Gedung. Penulis melaksanakan On the Job Training (OJT) di
Urusan Pengadaan Gedung, yang merupakan bagian dari Biro Properti dan Pengadaan
Gedung. Biro Properti dan Pengadaan Gedung terdiri dari dua bagian, yaitu:
- Urusan Properti dan Pemeliharaan Gedung
- Urusan Pengadaan Gedung
Berikut merupakan bagan dari Struktur Organisasi Divisi Logistik dan Gedung
(Gambar1.1), dan Struktur Organisasi Biro Properti dan Pengadaan Gedung (Gambar
1.2).
3. Gambar 1.1 Struktur Organisasi Divisi Logistik dan Gedung
Victor Teguh Sutedja
4. Gambar 1.2 Struktur Organisasi Biro Properti dan Pengadaan Gedung
Rosmini Kurniawan
5. BAB II Work Flow
Dalam Urusan Pengadaan Gedung terdapat alur kerja utama, yaitu proses
pembangunan gedung atau renovasi gedung. Namun, dalam proses tersebut
melibatkan bagian-bagian lainnya. Proses tersebut terdiri dari 4 tahap, yaitu:
1. Perencanaan, yang dilakukan oleh Aspek Manajemen Konstruksi (AMK). Tahap
ini berpedoman pada standar gambar dan spesifikasi. Dalam melaksanakan tahap
perencanaan, AMK bekerjasama dengan bagian Logistik Kantor Wilayah yang
bersangkutan dan melakukan konsultasi dengan Jasa Penggambaran atau
Konsultan Perencana.
2. Pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), yang dilakukan oleh Kantor
Wilayah. Pihak tersebut berkonsultasi dengan Konsultan Perijinan.
3. Pengadaan, yang dilakukan oleh Urusan Pengadaan Gedung (PCS). Dalam
melaksanakan tahap ini, PCS berpedoman pada Rencana Kerja dan Syarat-Syarat
(RKS), Bill of Quantity (BQ), harga satuan, dan kontrak. PCS bekerjasama dengan
Quantity Surveyor (QS) jika proyek yang dilaksanakan tergolong proyek besar.
Suatu proyek tergolong besar jika gedung yang akan didirikan memiliki jumlah
lantai yang seluruh areanya digunakan untuk kegiatan operasional sebanyak empat
atau lebih; dan luas total bangunan diatas 500 m2. PCS juga bekerjasama dengan
Logistik Kantor Wilayah dalam melaksanakan pengadaan.
4. Pengawasan, yang dilakukan oleh Aspek Manajemen Konstruksi (AMK). AMK
berpedoman pada prosedur pengawasan dan pembayaran dalam melaksanakan
tahap ini. AMK bekerjasama dengan Manajemen Konstruksi dan Logistik Kantor
Wilayah.
Berikut merupakan bagan alur kerja (workflow) proses pengadaan gedung atau
renovasi gedung.
6. Gambar 2.1 Alur Kerja Proses Pengadaan Gedung
_____Perencanaan____
AMK & Logistik Kantor Wilayah
Pengurusan IMB
Kantor Wilayah
______Pengadaan_____
PCS & Logistik Kantor
Wilayah
______Pengawasan____
AMK & Logistik Kantor Wilayah
7. BAB III INSIGHT
Insight yang saya dapatkan selama On The Job Training yaitu:
Dalam sebuah lingkungan kerja kita dituntut untuk berperilaku sesuai dengan etika
dan kebiasaan lingkungan kerja perusahaan, untuk dapat beradaptasi dalam
lingkungan kerja tersebut maka kita harus memiliki kesadaran (awareness) terhdadap
tata tertib dan peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan tersebut serta
kesadaran terhadap orang-orang yang berada pada lingkungan kerja tersebut. Dengan
memiliki kesadaran dalam lingkungan kerja dan memiliki sikap yang terbuka, maka
saya dapat dengan mudah untuk berbaur dalam suatu lingkungan kerja. Dengan
berhasilnya saya berbaur dalam lingkungan kerja maka saya dapat dengan nyaman
mengerjakan semua tugas yang diberikan tanpa harus merasa terbebani. Selain itu,
saya juga merasa memiliki visi yang sama dengan karyawan-karyawan lainnya, yaitu
menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik mungkin sesuai dengan target dan rencana
yang telah ditentukan. Pada dasarnya, untuk mendapatkan passion dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan, kita perlu untuk mendapatkan kenyamanan terlebih
dahulu dalam suatu lingkungan kerja, dan kenyamanan tersebut akan kita dapatkan
apabila kita diterima dalam lingkungan kerja tersebut.
Setelah mendapatkan kenyamanan di lingkugan kerja, saya dapat lebih fokus untuk
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh PIC dan karyawan lainnya. Dalam
menyelesaikan pekerjaan yang diberikan ternyata tidak harus terpaku pada apa yang
diperintahkan