1. KERANGKA ACUAN KERJA
I. PENDAHULUAN
Dewasa ini perkembangan yang terjadi pada pembangunan landscape rumah sakit jiwa aceh,
gedung swasta, sarana ibadah, sarana pendidikan, maupun sarana dan prasana lainnya tentunya
dengan adanya pengawasan maupun tanpa pengawasan pada kenyataannya seringkali tidak sejalan
dengan prosedur yang berlaku.
Dampak yang ada dalam perkembangan pembangunan sarana dan prasarana tersebut, bila
tanpa pengawasan akan cenderung tidak aman, kurang efisien dan sulit dikendalikan. Fenomena
tersebut secara tidak langsung akan berakibat pada ketidakteraturan dalam suatu pembangunan.
Berdasarkan pengawasan pembangunan landscape rumah sakit jiwa aceh secara menyeluruh
dan kontinyu dengan menganalisis semua aspek dan factor perkembangannya, maka pengawasan
pembangunan stadion olah raga ini dapat dijalankan sesuai rencana.
Dalam perkembangannya, Pembangunan saat ini telah mencapai tahap yang sangat baik,
sehingga perlu dilakukan suatu pengawasan yang tepat, detail dan efisien.
Pada dasarnya Pengawasan Pembangunan sarana dan prasarana secara optimal, dapat
dirumuskan berdasarkan urutan pengawasan pembangunan yang tengah digalakkan sekarang ini.
1.1 Pengertian Terhadap Tujuan Kegiatan.
Dalam penyusunan suatu rencana, agar mendapatkan hasil yang baik, relevan dan sesuai
dengan sasaran yang ingin dicapai, maka metode dan model pendekatan haruslah disesuaikan
dengan data-data yang sesuai dengan tujuan maupun sasarannya. Patokan dalam pendekatan
penyusunan pengawasan ini, bertitik tolak dari prinsip-prinsip dan aspek-aspek yang
direncanakan.
1.2.1Ruang Lingkup Jasa Konsultan Pengawas.
Ruang lingkup kegiatan Pengawasan gedung dan sarana lainnya meliputi tahap :
1.2.1Persiapan rencana pengawasan.
Untuk pengawasan awal melakukan inspeksi lapangan dan berkonsultasi dengan
pemerintah daerah setempat mengenai peraturan daerah / perizinan bangunan.
1.2.2 Penyusunan Pra-rencana
Dalam Penyusunan Pra-rencana seperti menyusun jadwal penugasan personil
inti, pembagian tugas dan persiapan-persiapan lain yang diperlukan.
1.2.3 Penyusunan Pengembangan Rencana.
1. Rencana pengawasan, beserta konsep yang diperlukan.
2. Rencana Struktur Organisasi, Beserta uraiannya. Dll
2. II. PENDEKATAN DAN METODELOGI
Secara umum dapat dikatakan bahwa kegiatan pengawasan teknik membantu Pemilik Proyek
(Bowheer) untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksana pekerjaan di lapangan sehingga
diperoleh hasil yang sesuai dengan rencana. Selama berlangsungnya kegiatan, baik secara rutin
maupun insidentil Konsultan pengawas akan memberikan laporan kemajuan pekerjaan pelaksanaan
dan informasi tentang kegiatan dilapangan, sehingga segala permasalahan yang akan mengganggu
kelancaran pekerjaan dapat segera terdeteksi sejak dini dan dapat segera dilakukan langkah-
langkah pemecahannya.
Adapun upaya penyusunan pengawasan bangunan gedung akan selalu dihadapkan pada persoalan-
persoalan yang bersifat kompleks, sesuai dengan letak dan struktur gedung serta dukungan tanah
dan daerah gempa. Apabila masalah-masalah ini tidak diarahkan akan memperumit permasalahan
yang sudah ada, sehingga lebih sukar untuk diatasi. Maka diperlukan pemecahan permasalahan
yang kompleks.
Perlu diketahui bersama untuk memperoleh suatu hasil pengawasan yang optimal diperlukan
metode pendekatan sebagai kerangka berfikir yang dapat dipertanggung jawabkan.
Dalam pengawasan gedung/sarana dan prasarana ini harus disesuaikan dengan konsep yang
telah ada, sehingga metodologi yang dipergunakan untuk pengawasan sesuai dengan arahan yang
diinginkan dan sesuai dengan kenyataan yang direncanakan.
2.1. Pengertian Terhadap KAK
Kerangka Acuan Kerja yang diberikan kepada kami, telah kami simak dengan rinci, materi
yang cukup jelas namun ada beberapa hal yang perlu pengertian dalam kaitannya dengan
lingkup pekerjaan pengawasan.
2.2.1 Kegiatan Lapangan
Pada dasarnya kegiatan di lapangan telah dimengerti dengan baik akan tetapi perlu
dicermati bahwa pada kenyataannya kegiatan di lapangan biasannya lebih baik jika
dalam pengerjaannya dilakukan secara bertahap oleh pengawas.
2.2.2 Tahap Pengumpulan Data
Penjelasan tentang tahap pengumpulan data dan pengolahannya sudah cukup jelas
dan dapat dimengerti oleh konsultan pengawas.
2.2.3 Tahap Pengolahan Data
Dalam TOR/KAK telah diuraikan dengan jelas ketentuan-ketentuan tentang
pekerjaan pengolahan data. Dari penjelasan tersebut konsultan pengawas dapat
menyimpulkan bahwa ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam TOR/Kerangka
Acuan Kerja, Insyaallah dapat Konsultan Pengawas Kerjakan.
2.2 Analisa
Konsultan sependapat dengan ketentuan yang menyangkut materi dalam pekerjaan
pengawasan gedung dalam menyusun analisis. Dengan demikian Konsultan Pengawas
3. menyatakan sanggup untuk mengerjakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
dalam kerangka acuan kerja, terutama dalam hal pekerjaan Tahap Analisis.
2.3.1 Ketetapan dan Menganalisa Masalah
Ketepatan dalam menganalisis suatu masalah pada pengawasan bangunan gedung
sangat berpengaruh pada proses pengambilan sebuah kesimpulan Pengawasan
Gedung yang dapat digunakan secara akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
2.3.2. Langkah Pemecahan Masalah
Langkah-langkah yang diambil dalam memecahkan masalah pengawasan gedung
adalah dengan memakai analisa yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
berlaku dan dapat dipertanggung jawabkan.
2.3. Tanggapan Terhadap TOR/KAK
Pada dasarnya penjelasan dan ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam TOR/Kerangka
Acuan Kerja dapat dimengerti dan dipahami, akan tetapi karena adanya keterbatasan waktu
pelaksanaan dan dana yang tersedia, maka dirasakan perlu menyederhanakan materi namun
masih dalam batas-batas koridor yang dapat dipertanggung jawabkan dalam penyusunan
pengawasan dan secara tehnis dapat dipertanggung jawabkan.
III. RUANG LINGKUP PEKERJAAN PENGAWASAN
Pekerjaan Pengawasan yang dihasilkan merupakan produk-produk yang bersifat memberikan
informasi penting yang bersifat secara lisan atau tulisan dan detail tentang lingkup pekerjaan,
permasalahan, proses penyelesaian hingga menghasilkan suatu konstruksi seperti yang diharapkan.
Pekerjaan Pengawasan meliputi beberapa tahap pekerjaan pengawasan antara lain :
1. Persiapan Perngawasan
2. Rentang Kendali Pre Audit
3. Rentang Kendali Monitoring
4. Rentang Kendali Post Audit
5. Pengendali Atas Proses koordinasi dengan pihak Ketiga
6. Pengendalian Administrasi Proyek
7. Evaluasi Atas Rencana dan Perubahan-Perubahannya
8. Verivikasi Hasil Pekerjaan Kontraktor
9. Kontol Sistematik Terhadap Kegiatan Lapangan
10. Kunjungan Lapangan
11. Fungsi Konsultan Pengawas
12. Tanggung Jawab Konsultan Pengawas
13. Pengendalian Masalah Mutu
14. Penyimpanan Bahan/Material
4. 15. Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
16. Asistensi Pekerjaan
17. Produk Yang Diserahkan.
18.
III.1.Persiapan Pengawasan
Pada tahap persiapan ini konsultan Pengawas setelah menerima Surat Perintah Kerja
(SPK) dari Pemberi Tugas, maka konsultan pengawas yang dipinpin oleh Team Leader akan
melakukan persiapan-persiapan mobilisasi personil, mengumpulkan data-data primer dan sekunder,
mendirikan/mengadakan kantor proyek tempat konsultan pengawas bekerja, mengadakan diskusi-
diskusi dengan pihak pemberi tugas dan secara umum membuat rencana rinci sekaligus
mencocokan jadwal kerja.
III.2.Rentang Kendali Pre Audit
Kegiatan ini meliputi hal-hal yang berhubungan dengan tugas pengawasan, namun
dilaksanakan sebelum pekerjaan konstruksi fisik dimulai yang terdiri dari :
Pengumpulan dan analisa atas data yang dikumpulkan.
Pengecekan hasil perancangan dan membandingkannya dengan kondisi
lapangan.
Pemeriksaan atas kesiapan kontraktor yang meliputi struktur organisasi, tenaga
pelaksana, material, peralatan dan jatwal pelaksanaan.
Kegiatan pengumpulan dan analisa data, informasi dan hasil perancangan akan
menghasilkan catatan mengenai pekerjaan antara lain :
Jenis pekerjaan.
Mutu bahan dan hasil akhir pekerjaan.
Kuantitas pekerjaan.
Jadwal pelaksanaan
Pengecekan hasil perancangan dilakukan dengan pemeriksaan gambar perancangan ke
lokasi untuk memastikan apakah hasil rancangan itu sesuai dengan kondisi lapangan yang ada.
Apabila dari pemeriksaan itu hasil rancangan yang dimaksudkan tidak sesuai dengan kondisi
lapangan,maka konsultan pengawas akan melaporkan kepada pemberi tugas dan mengusulkan
diadakannya kontak langsung dengan pihak perancang guna di mintakan pendapat dan perbaikan /
modifikasi yang diperlukan.
Bahan material dan peralatan yang di datangkan kontraktor akan diperiksa dan diuji terlebih dahulu
sebelum disetujui untuk di pergunakan.Jadwal pelaksanaan yang di buat oleh kontraktor akan di
periksa dan di bandingkan terhadap kuantitas pekerjaan dan sumber daya yang tersedia menurut
rencana.Penyimpangan dari ketentuan Kontrak hanya dapat diakui apabila terjadi penambahan
kuantitas pekerjaan yang terjadi karena alasan yang dapat dipertanggung jawabkan (misalkan
karena ada modifikasi pada perancangan) yang telah disetujui oleh pemberi tugas.
5. III.3.Rentang Kendali Monitoring
Kegiatan pengendalian teknis rentang monitoring adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan
selama masa pelaksanaan konstruksi fisik pekerjaan.dalam masa /periode ini, konsultan pengawas
akan terus melakukan evaluasi terhadap kemajuan pencapaian realisasi fisik pekerjaan dan mutu
pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor.
III.4.Rentang kendali Post audit
Kemajuan pencapaian realisasi fisik akan digunakan sebagai dasar mengajukan
permohonan pembayaran senilai hasil kerjanya.Bersama dengan wakil pemberi tugas dan wakil
kontraktor, Konsultan pegawas akan melakukan perhitungan (Opname) atas bagian perjaan fisik
yang telah selesai dikerjakan dan dari segi aspek mutu dinyatakan dapat diterima. Berdasarkan
hitungan kuantitas pekerjaan yang telah diselesaikan, Konsultan Pengawas akan memeriksa dan
merekomendasikan untuk melakukan pembayaran atas permohonan pembayaran yang dibuat oleh
Kontraktor.
III.5.Pengendalian atas Proses koordinasi dengan Pihak Ketiga
Dalam rangka melaksanakan tugasnya, Konsultan Pengawas juga bertugas melakukan
koordinasi dengan pihak ketiga, yakni pihak-pihak lain yang terkait / berkepentingan dengan
pelaksanaan proyek ini.
Koordinasi dengan pihak ketiga dilakukan, namun tidak hanya terbatas pada ;
Satker BRR bidang bantuan Perumahan
Pemda Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam/Pemda Setempat
Pemuka-Pemuka masyarakat disekitar proyek
Unsur Muspida Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam/Daerah Setempat
Instansi terkait
III.6.Pengendalian Administrasi Proyek
Dalam hal ini konsultan pengawas bertugas mengendalikan pelaksanaan seluruh system
administrasi proyek yang diawasinya, yang meliputi antara lain surat menyurat, risalah rapat-rapat,
laporan-laporan,memorandum,berita acara, foto proyek, variation/charge order dan lain-lain.
III.7.Evaluasi Atas Rencana Dan Perubahan-Perubahannya
Konsultan pengawas akan melakukan evaluasi atas rencana proyek yang akan dilaksanakan
serta perubahan-perubahannya (bila ada).
Rekomondasi atas hasil evaluasi akan diberikan baik kepada pemberi tugas atau dan kontraktor.
III.8.Verivikasi Hasil Pekerjaan Kontraktor
Pada dasarnya, kontraktor diwajibkan membuktikan bahwa pekerjaan yang dilakukannya
dan hasil keluarannya memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan. Hal mana perlu dibuktikan
melalui pengujian-pengujian menurut standar yang baku/berlaku.
6. Di sini kontraktor dituntuk bersikap proaktif karena bukan tugas konsultan pengawas mengambil
inisiatif untuk membuktukan bahwa hasil kerja kontraktor ada dibawah standar syarat mutu.
III.9.Kontrol Sistematik Terhadap Kegiatan Lapangan
Dalam kontek yang lebih luas, pekerjaan pengawasan oleh konsultan pengawas
mengemban juga fungsi control manajemen konstruksi proyek. Sebelum memeriksa hasil
pekerjaan, perlu diperiksa dulu kesiapan kerjanya.
Persiapan kerja tampa rencana yang terarah berakibat produk kerja yang idak memuaskan.
Konsultan pengawas karenanya perlu menerapkan system control yang baik dilapangan.
Control sistematik atas kegiatan lapangan memiliki tiga tujuan :
Meninjau secara priodik hasil dari kemajuan pekerjaan pada beberapa bidang
kegiatan pokok. Bila mana terdapat kekurangan-kekurangan, maka diperlukan
pengembangan sasaran jangka pendek dan program kerja guna mengatasinya.
Memastikan bahwa pekerjaan dilaksanakan dengan benar sengga persyaratan
secara dini dapat diberikan apa bila terjadi penyimpangan dari rencana awal
yang telah dibuat sebelumnya.
Melakukan langkah-langkah pengawasan agar anggaran biaya yang ada tidak
dilampaui.
III.10.Kunjungan Lapangan
Frekuwensi kunjungan kelapangan bergantung dari kepentingan sehubungan dengan
kondisi dilapangan sepanjang masa/tahapan pengkajian ulang perancangan dan pelaksanaan
konstrusi fisik. Waktu kunjungan tidak/belum dapat ditetapkan saat ini, karena selain bergantung
dari hasil temuan/keadaan fisik lapangan, juga dipengaruhi kondisi keamanan dilokasi proyek dan
sekitarnya.
Frekuensi kunjungan ini juga bergantung pada tahapan dan pihak pemberi tugas yang
mengelolanya beserta Team Teknis.
III.11.Pungsi Konsultan Pengawas
Fungsi konsultan pengawas pada dasarnya dibagi dua fungsi, yaitu fungsi administrasi dan
fungsi pengawasan.
1. Fungsi administrasi terdiri dari ;
Membatu pihak pemberi tugas dalam memahami dan melaksanakan
ketentuan-ketentuan hukum yang tercantum dalam dokumen kontrak,
terutama sehubungan dengan penentuan kewajiban dan tugas kontraktor
Mengadaan komonikasi dan surat menyurat, membuat memorandum atas
pekerjaan konstruksi fisik yang dilaksanakan.
7. Membuat dokumentasi hasil – hasil test pelaksanaan pekerjaan berupa foto-
foto yang dibuat sebelum proyek berlangsung (Mulai), sedang berjalan dan
setelah selesai, serta kejadian dilapangan lainnya.
Menyiapkan rekomondasi sehubungan dengan Contract Change Order dan
secara menyiapkan optimal dengan mempertimbangkan semua aspek yang
ada.
Menyiapkan dan menyampaikan laporan pekerjaan secara berkala.
2. Fungsi Pengawas Meliputi :
Membantu pihak pemberi tugas dalam melaksanakan tugas dan kewajiban
dalam melaksanakan dan kewajibannya dalam mengendali pelaksanaan
pekerjaan agar pekerjaan dapat diselesaikan sesui dengan desain, persyaratan
dan ketentuan-
ketentuan yang tercantum dalam dokumen kontrak serta jatwal yang telah
ditetapkan.
Melaksanakan pengumpulan data lapangan yang diperlukan secara terperinci
untuk mendukung review desain, membatu pihak pemberi tugas sehingga
perubahan desain tersebut dapat dilaksanakan.
Melaksanakan pengecekan secara cermat semua pengukuran dan perhitungan
volume dan pembayaran didasarkan kepada ketentuan-ketentuan yang
tercantum dalam dokumen kontrak.
Meninjau pengadaan personil dan peralatan kontraktor sesuai dengan
kebutuhan yang diisyaratkan.
Memantau dan mengecek pengendali mutu dan volume pekerjaan untuk
sertifikasi “Monthly Certificate (MC)”.
Melakukan pengece kan dan persetujuan gambar terlaksana (As Built
Drawing)
III.12.Tanggung Jawab Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas bertanggung jawab penuh kepada pemeri tugas bahwa hasil
pelaksanaan pembangunan proyek yang dikerjakan oleh kontraktor adalah benar-benar sesuai
dengan ketentuan dalam kontrak pemborongan.
Konsultan pengawas memberikan jaminan segala izin kerja, persetujuan dari setiap
jenis/langkah pelaksanaan dan dipersyaratkan konstruksi yang telah dikeluarkan.
III.13.Pengendalian Masalah Mutu
Selama priode konstruksi, konsultan pengawas senantiasa memberikan pengawasan,
arahan, bimbingan dan insruksi yang diperlukan kepada kontraktor guna menjamin bahwa semua
pekerjaan dilaksanakan dengan baik, tepat kualitas, aspek-aspek pengendalian mutu yang perlu
diperhatikan dalam pelaksanaan konstruksi fisik antara lain sebangai berikut namun tidak terbatas
pada :Penyimpanan bahan/material
8. Cara pengangkutan material/campuran kelokasi kerja
Pengujian material yang kakan digunakan
Administrasi dan formulir-formulir.
III.14.Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan Pekerjaan dimulai berdasarkan Surat Perintah Kerja termasuk persiapan,
mobilisasi dan Demobilisasi personil dan alat, site investigasi dan pembahasan hasil pekerjaan.
Konsultan pengawas menyiapka program yang jelas dalam pelaksanaan pekrjaan dan jumlah
tenaga kerja yang terampil sesuai dengan petunjuk yang diberikan.
III.15.Asistensi Pekerjaan
Setiap item pekerjaan yang telah diselesaikan, konsultan pengawas mengadakan diskusi
dengan Tiem Teknis maupun kepada pemberi tugas pekerjaan guna memperoleh masukan, untuk
memudahkan dalam monitoring pekerjaan juga dibuat buku asistensi, dimana buku tersebut
berikan catatan tanggal dan
bulan mengenai perintah, hasil diskusi, persetujuan dan lain-lain dengan pemberi tugas dan juga
sebangai catatan konsultan pengawas mengenai item/produk pekerjaan yang telah diselesaikan
dengan ditanda tangani kedua belah pihak.
Asistensi tersebut akan diadakan minimum 1 (satu) kali setiap bulan, dengan permasalahan
yang dibahas adalah mengenai pekerjaan yang telah di selesaikan sekaligus menyampaikan
alternative pilihan, guna memperoleh persetujuan dan mengajukan program kerja selanjutnya.
IV. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KONSULTAN PENGAWAS
IV.1.Lingkungan pekerjaan pengawasan meliputi :
Melaksanakan pengawasan terhadap mutu bahan yang dipakai
Melaksanakan pengawasan atas teknis pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam Rencana kerja dan syarat-syarat
beserta gambar
Mengadakan pengawasan volume/besarnya pekerjaan yang dilaksanakan
IV.2.Pedoman dan Referensi :
Pekerjaan Pengawasan ini berpedoman kepada persyaratan-persyaratan yang
ditetapkan dalam surat perjanjian untuk pekerjaan tersebut
Petunjuk-petunjuk tertulis dari pemimpin proyek yang berkenaan dan
berhubungan dengan tugas-tugas Pekerjaan Pengawasan
IV.3.Tugas pengawasan Teknis
Berdasarkan pedoman dan referensi-referensi yang ada pada pihak Konsultan
berkewajiban melaksanakan pengawasan dan bertanggung jawab terhadap
teknis pelaksanaan mutu pekerjaan
Lingkup pekerjaan tersebut meliputi tugas-tugas antara lain:
9. Menentukan prosedur pelaksanaan pekerjaan pengawasan dilapangan dengan
maksud untuk menertipka pekerjaan pelaksanaan dan pempercepat
pelaksanaan pekerjaan itu sendiri.
Menentukan prosedur perubahan, penambahan atau pengurangan pekerjaan
dan prosedur pembayaran angsuran.
Mengawasi seluruh pekerjaan pelaksanaan, bagian pekerjaan yang
menyangkut kualitas, kuantitas maupun ketetapan waktu pelaksanaan.
Mengawasi penggunaan bahan dan peralatan atau menjamin kualitas
pekerjaan.
Menyelesaikan Administrasi pekerjaan dilapangan yang menyangkut
perubahan pekerjaan, teguran, pembayaran angsuran, perpanjangan waktu
dan serah terima pekerjaan.
Mengadakan rapat lapangan secara periodic untuk mengatasi semua
permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan pekerjaan.
Membuat dan menyusun gambar-gambar sesuai pelaksanaan (As Built
Drawing).
IV.4.Organisasi tugas dan tanggung jawab
Ruang lingkup organisasi pengawasan guna untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan agar
tercapai sasaran yang diinginkan. Organisasi pengawasan ini sangat penting untuk mengetahui
bagaimana cara melaksanakan pekerjaan pengawasan dengan baik dan benar. Untuk itu organisasi
pengawasan ini akan mengetahui fungsi tugas masing-masing tenaga ahli yang akan melaksanakan
pekerjaan pengawasan tersebut.
4.1. Koordinasi Pelaksanaan Pekerjaan.
Koordinasi fungsinya untuk mengetahui atau melihat sejauh mana pekerjaan pengawasan
yang dibuat oleh tenaga ahli. Koordinasi ini harus dilakukan dengan sistim koordinasi
diatas ialah koordinasi Kuasa Pengguna Anggaran dan Pengawas.
10. 4.2. Diagram Organisasi Kegiatan.
ORGANISASI KEGIATAN
PPTK
Asisten
Bendahara
Tehnis
Koordinator
Pengawas
Tenaga Tenaga Pengawas
Keuangan Administrasi Lapangan
4.3. Tanggung Jawab Tenaga Ahli
Sesuai dengan lingkup pelaksanaan pekerjaan yang membutuhkan beberapa bidang ilmu
keahlian, maka kriteria yang harus dipenuhi dalam menanggapi dan menangani pekerjaan
pengawasan ini adalah :
Mendukung tercapainya tujuan utama pekerjaan pengawasan.
Terdapatnya penyelarasan untuk masing-masing bidang disiplin ilmu keseluruhan
pekerjaan sehingga dapat dijamin adanya system pengawasan yang optimal.
Menjamin terdapatnya kesatuan dalam pendekatan dan prestasi.
Menyesuaikan dengan jalannya proses pekerjaan sehingga dapat dicapai suatu hasil yang
menyeluruh.
4.4. Tenaga ahli yang dibutuhkan
Pengawasan ini dapat hasil yang baik dengan mengarahkan beberapa personil yang
dibutuhkan sesuai dengan ilmu untuk tujuan pengawasan. Tenaga Ahli ini bekerja sama dalam satu
tim kerja (team work) yang terdiri dari beberapa orang tenaga ahli ( professional staff ) dan tenaga-
tenaga pendukung lainnya (sub profisional atau supporting staff).
11. Team kerja tersebut berbentuk organisasi kerja yang diharapkan dapat memberikan wadah kegiatan
dengan hasil yang efektif, efisien dan optimal. Tenaga ahli tersebut masing-masing adalah sebagai
berikut :
a. T.Sipil ( Team Leader )
b. T.Sipil (Inspector)
c. OperatorComputer
4.5. Jadwal Penugasan Tenaga Ahli
Penugasan Tenaga Ahli dalam proses pengawasan ini disesuaikan dengan kebutuhan yang
diperlukan pada tahapan pekerjaan pengawasan secara diagramatis penugasan tenaga ahli diatur
terlihat pada table.
Organisasi pengawasan terdiri dari :
IV.4.1. Team Leader
a. Melakukan kunjungan lapangan secara teratur ke lokasi proyek untuk
menjamin semua penugasan yang tercantum dalam kerangka Acuan
Kerja dilaksanakan dengan baik sehubungan dengan struktur organisasi
pelaksanaan.
b. Membantu Pemimpin Proyek dalam menetapkan prosedur pengawasan
konstruksi dan monitoring terhadap progress fisik dan kualitas.
c. Melaksanakan koordinasi pekerjaan antara personil dalam team yang
ditugaskan.
d. Memonitor progress pekerjaan yang dicapai oleh proyek dan menjaga
agar semua kebutuhan dana, laporan kemajuan pekerjaan dan data
control kalitas terkirim secara benar dan cepat tanpa kelambatan dari tim
pengawas lapangan.
e. Mengarahkan tim pengawas lapangan untuk mengawasi kontraktor
dalam pengambilan data lapangan serta kaitannya dengan rekayasa
lapangan.
f. Menjaga agar semua kebijakan dan standar proyek dapat terlaksana pada
semua item pekerjaan.
g. Memeriksa dan mengesahkan laporan yang dibuat oleh pemborong yang
terdiri dari :
• Laporan mingguan
Dibuat setiap minggu merupakan resume laporan harian dan membuat
evaluasi yang meliputi kemajuan pekerjaan, jumlah tenaga kerja.
• Laporan bulanan
Membuat evaluasi pelaksanaan pekerjaan fisik pembangunan dan
pengembangan yang harus dicocokkan disertai foto-foto selambat-lambatnya
tanggal 10 bulan berikutnya.
12. • Laporan lain-lain
Hal-hal yang dapat mempengaruhi pekerjaan baik atas perintah Pemimpin
Proyek maupun atas inisiatif sendiri
• Berita acara
Yang menyangkut kemajuan pelaksanaan pekerjaan oleh pemborong adalah :
- Berita Acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran
- Berita Acara kemajuan pekerjaan untuk serah terima pertama dan kedua
Menyusun laporan bulanan tentang kemajuan fisik dan financial dari kontrak
Konsultan Pengawas serta menyerahkan kepada Pemimpin Proyek dalam
waktu 5 (lima) hari terhitung dari akhir bulan.
IV.4.2. Inspector
a. Berkedudukan dilokasi atau ditempat yang paling dekat dengan pekerjaan.
b. Mengadakan pengawasan yang terus menerus dilokasi pekerjaan dan
memberikan masukan kepada Chiep Inspector atas pekerjaan yang tidak
sesuai dengan kontrak. Semua hasil pekerjaan harus dilaporkan secara tertulis
kepada Chiep Inspector pada hari itu juga.
c. Terus menerus mengawasi secara kontinyu atas pekerjaan pengujian
dilapangan dan mengambil, memberikan label semua sample material dan
bahan-bahannya.
d. Mempelajari dengan baik gambar-gambar teknik proyek dan spesifikasi
sebelum pekerjaan dimulai.
e. Mengecek apakah semua bahan material yang tiba di lapangan apakah sudah
sesuai dengan spesifikasi atau belum.
f. Setiap hari senantiasa meringkas semua kegiatan konstruksi, mencatat cuaca,
material yang dikirim ke lapangan , perubahan dan kebutuhan tenaga kerja,
peralatan di lapangan, jumlah pekerjaan yang telah selesai dan pengukuran
lapangan. Hal-hal khusus dan sebagainya dengan memggunakan formulir
laporan yang standard an diserahkan ke Chiep Inspector .
g. Menggambarkan kemajuan pekerjaan Kontraktor setiap hari dan
mengesahkan jadwal kemajuan.
h. Menyiapkan arsip-arsip dari proyek, laporan mingguan, diagram kemajuan
pekerjaan, pengukuran dan sebagainya.
i. Membantu direksi lapangan untuk mengopname hasil pekerjaan atas
pekerjaan yang telah selesai.
13. j. Inspector bertanggung jawab atas pengawasan teknis secara keseluruhan
yang meliputi segala teknis pelaksanaan pekerjaan, membuat evaluasi,
laporan pengendalian pekerjaan berdasarkan surat perjanjian, jadwal
pelaksanaan pekerjaan, memberikan petunjuk-petunjuk kepada pemborong
dan lain-lain tugas yang berhubungan erat dengan pekerjaan Pengawasan.
k. Inspector dengan persetujuan pemimpin proyek dapat mengadakan
perubahan detail konstruksi jika ternyata terdapat kesalahan gambar
konstruksi yang merupakan lampiran didalam surat perjanjian, sepanjang
tidak mempengaruhi harga borongan yang disetujui antara Pemimpin Proyek
dengan pengawas yang bersangkutan.
l. Inspector mengadakan usaha-usaha lain guna kelancaran jalannya
pelaksanaan pekerjaan.
m. Mengawasi ditaatinya kewajiban-kewajiban pemborong dalam usaha
mencegah bahaya-bahaya atas kecelakaan di tempat pekerjaan.
IV.4.3. Produk yang diserahkan
Produk-produk yang diserahkan oleh konsultan pengawas pada pekerjaan
tersebut diatas adalah sebagai berikut :
• Laporan Mingguan
• Laporan Bulanan
• Laporan Akhir
• Dokumentasi dan Fhoto Progress.
V. PENUTUP
Demikianlah dalam bentuk Kerangka Acuan Kerja yang Kami buat dan apa yang telah di
uraikan diatas semoga dapat diterapkan dilapangan dan merupakan suatu ajuan untuk mencapai
hasil dan mutu yang kita harapkan bersama.
Banda Aceh, Maret 2012
Dibuat Oleh:
Konsultan Pengawas
CV. JOINT CONSULTANT
MANSUR MY, ST
Direktur