SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
STROKE
Created by: Riza Nur Alviyan, Sana Suhaimah, Siti
Hafsoh, Tedi hartoto, wahyu adi nugroho,
wahyuni ambar sari, wening kukuh, anjaya dwi
yunandar.
Pengertian Stroke
1. Stroke disebut juga CVA (cerebro vascular accident)
2. Stroke adalah kerusakan jaringan otak yang
disebabkan karena berkurangnya atau terhentinya
suplai darah secara tiba - tiba
3. Stroke merupakan manifestasi gangguan saraf umum,
yang timbul secara mendadak dalam waktu singkat,
yang diakibatkan gangguan aliran darah ke otak akibat
penyumbatan (ischemik stroke) atau perdarahan
(haemorhagic stroke).
Menurut Penyebab Stroke dibagi :
1. Stroke Hemoragik
a. Intra cerebral hemoragik (ICH)
penyebab: Hypertensi, Aneurysma dan arterioveneus Malformasi
(AVM)
b. Sub Arachnoid Hemoragik (SAH)
 diagnosis medis : CT brain scan
2. Stroke Non Hemoragik (Iskemik)
penyebab : Arteriosklerosis & sering dikaitkan dengan : DM,
Hypercolesterolemia, Asam urat, hyperagregasi trombosit
3. Emboli  Sumber dari tronkus di arteria carotis communis di jantung 
Lepas  trombus embolus  otak.
Stroke iskemik terjadi akibat
plak atau bekuan darah
menyumbat pembuluh darah
di otak
stroke hemoragik atau
perdarahan terjadi akibat
pecahnya pembuluh darah di
otak.
1. TIA (Trenssient Ischemic Attack)  Gejala dan tanda
hilang dalam waktu beberapa detik sampai dengan
24 jam. Difisit neurologis dapat berupa hemiparise,
monoparise, gangguan penglihatan, sulit bicara.
2. RIND (Reversible Ischemic Neurological Deficit ) 
Tanda dan gejala hilang dalam beberapa hari sampai
dengan minggu.
Infark Serebri Berdasarkan Perjalanan
Klinisnya dapat dibagi menjadi 4 :
Lanjutan,
2. Stroke in evolution atau progressive Stroke  defisit
neurologis bersifat fluktuatif, progresif kearah jelek,
biasanya disertai penyakit penyerta (DM, Gangguan
fungsi jantung, gangguan fungsi ginjal, dll)
3. Completed Stroke (Stroke Komplit)  Defisit
neurologis bersifat permanen
PATOLOGI
1. Zona Oedematosa  6 hari – 10 hari
2. Zona Degenerasi  6 – 8 bulan
3. Zona Nekrotik  > 8 bulan
Zona Oedematosa Zona Degenerasi Zona Nekrotik
Placcid 1 – 2 minggu Recovery 6 – 8 bulan Residual lebih 6 bulan /
permanen tahunan
Neurological Improvement
1. Area Degenerasi (Bersifat iriversibel
permanen = Zona nekrotik) Disebut
area umbra
2. Area degenerasi riversibel (area
penumbra = Zona degenerasi)
3. Area Oedematosa (Bersifat riversibel
= Zona Oedematosa)
Patofisiologi
Kebutuhan
oksigen pada
otak
Hipertensi
Kematian
sel neuron
Dinding
arteri
menipis dan
rapuh
Stroke
Hemorage
Pembuluh darah
pecah dan
perdarahan pada
otak
Kelumpuhan atau
kelemahan, ex:
tetraparese,hemiplegi.
Tanda dan Gejala
Gejala neurologis Fokal Gejala neurologis global
Gejala motorik
1.Kelemahan atau kekakuan tubuh satu sisi
2.Kelumpuhan kedua sisi
3.Gangguan menelan
4.Gangguan keseimbangan tubuh
Gangguan berbicara
1.Kesulitan pemahaman
2.Kesulitan membaca
3.Kesulitan menghitung
Gejala sensorik
Perubahan kemampuan sensorik
Gejala visual
Gangguan penglihatan
Gangguan kognitif
Gangguan memori dan aktifitas sehari-hari
1. Gangguan seliruh tubuh
2. “light-headedness
3. Pingsan
4. ‘blackouts’ dengan
gangguan kesadaran
5. Inkontinensia urin maupun
feses
6. Bingung
DIAGNOSIS MEDIS
1. Computerized Tomography Scanning (CT scan)
1) Infark  lesi hipodens (lesi dengan densitas rendah) tampak lebih
hitam dibanding jaringan otak disekitarnya.
2) Perdarahan  Lesi hiperdens (lesi dengan densitas tinggi)
tampak lebih putih dibanding jaringan otak
disekitarnya.
2. MRI & MRA ( Magnetic Resonance Imaging & Magnetic
Resonace Angiography)
untuk mengetahui topis kebocoran pembuluh darah di otak
Spastisitas
atau Flaccid Nyeri
MMT
menur
un
ROM
terbatas
Gangg.
fungsiona
l
STROKE
PLF
A. Pemeriksaan
1. Anamnesis Keluhan Utama, Riwayat penyakit
sekarang , Riwayat Pribadi, Riwayat Keluarga.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda Vital: Tekanan darah, Denyut
nadi, Pernapasan.
b. INSPEKSI : statis dan dinamis
c. PALPASI : Spasme otot, Kontraktur otot,
flaccid atau spastis dll
KOGNITIF, INTRA PERSONAL & INTER PERSONAL:
Kognitif : pasien belum dapat berbicara dengan jelas tetapi pasien
dapat mengikuti instruksi terapis dengan baik.
Intra personal : pasien mempunyai keyakinan/motifasi yang tinggi
untuk sembuh dan kembali beraktifitas.
Inter personal : komunikasi pasien hanya dapat di mengerti oleh
anak pasien tetapi interaksi dengan terapis dapat dilakukan dengan
baik.
KEMAMPUAN FUNGSIONAL & LINGKUNGAN
AKTIVITAS :
1) Aktivitas Fungsional Dasar: miring, duduk, berdiri, berjalan.
2) Kemampuan Aktifitas Fungsional: Pasien ketika BAB dan
BAK, makan.
3) Lingkungan aktifitas :
pasien belum dapat melakukan aktifitas secara mandiri
3. Pemeriksaan Spesifik
a. LGS dengan goneometer
b. Kekuatan otot
c. Pemeriksaan nyeri
d. Pemeriksaan reflek
1)Fisiologis : patella, biceps, triceps,
achilles
2)Patologis : babinsky, chadock,
oppenheim, gordon, schefer dll.
2. Spastisitas Dengan Skala ASWORTH
NILAI KETERANGAN
0 Tidak ada peningkatan tonus
1 Ada peningkatan sedikit tonus otot, ditandai dengan
terasanya tahanan minimal (catch and release) pada
akhir ROM pada waktu sendi digerakkan fleksi atau
ekstensi
2 Ada peningkatan sedikit tonus otot, ditandai dengan
adanya pemberhentian gerakan (catch) dan diikuti
dengan adanya tahanan minimal sepanjang sisa ROM,
tetapi secara umum sendi tetap mudah digerakkan
3 Peningkatan tonus otot lebih nyata sepanjang sebagian
besar ROM, tapi sendi masih mudah digerakkan
4 Peningkatan tonus otot sangat nyata, gerak pasif sulit
dilakukan
5 Sendi atau ekstremitas kaku/rigid pada gerakan fleksi
atau ekstensi
Barthel Index Scoring Form
Patient Name: _____________________ Rater Name:_____________________
Date:____________
FEEDING
0 = unable
5 = needs help cutting, spreading
butter, etc., or
requires modified diet
10 = independent
BATHING
0 = dependent
5 = independent (or in shower)
GROOMING
0 = needs to help with personal
care
5 = independent
face/hair/teeth/shaving
(implements provided)
DRESSING
0 = dependent
5 = needs help but can do about
half unaided
10 = independent (including
buttons, zips, laces,
etc.)
BOWELS
0 = incontinent (or needs to be
given enemas)
5 = occasional accident
10 = continent
BLADDER
0 = incontinent, or catheterized
and unable to
manage alone
5 = occasional accident
10 = continent
TOILET USE
0 = dependent
5 = needs some help, but can do
something alone
10 = independent (on and off,
dressing, wiping)
TRANSFERS (BED TO CHAIR
AND BACK)
0 = unable, no sitting balance
5 = major help (one or two
people, physical), can
sit
10 = minor help (verbal or
physical)
15 = independent
MOBILITY (ON LEVEL
SURFACES)
0 = immobile or < 50 yards
5 = wheelchair independent,
including corners, >
50 yards
10 = walks with help of one person
(verbal or
physical) > 50 yards
15 = independent (but may use any
aid; for
example, stick) > 50 yards
STAIRS
0 = unable
5 = needs help (verbal, physical,
carrying aid)
10 = independent
TOTAL SCORE=
_____________
e. Koordinasi non-equilibrium
Nilai
Kiri
Tes
Koordinasi
Nilai
Kanan
Jari ke hidung
Jari pasien ke jari terapis
Jari ke jari tangan yang lain
Menyentuh hidung dan jari tangan bergantian
Gerak oposisi jari tangan
Menggenggam
Pronasi-supinasi
Tepuk tangan
Tepuk kaki
Menunjuk
Tumit ke lutut
Tumit ke jari kaki
Tumit menyentuh bawah lutut
Mempertahankan posisi anggota gerak atas
Mempertahankan posisi anggota gerak bawah
Tes keseimbangan : duduk, berdiri dan berjalan
Pemeriksaan sensoris
- Panas-Dingin
- Kasar-Halus
- Tajam-tumpul
- Streognosis
- Grafestesia
- Propioceptif
- Diskriminasi 2 titik
DIAGNOSIS FISIOTERAPI
1. Impairment :
- kontraktur pada otot.
- keterbatasan Lingkup gerak sendi
- Spastisitas
- penurunan kekuatan otot
- gangguan koordinasi
- gangguan keseimbangan
2. Functional limitation
- pasien belum dapat kembali keposisi tidur terlentang secara mandiri
setelah miring
- pasien belum dapat miring dengan mandiri ke kiri
- Pasien belum dapat duduk mandiri
3. disability
Keterbatasan dalam aktifitas sosial dan berinteraksi dengan lingkungan
Program/Rencana Fisioterapi
1. Tindakan Fisioterapi
- IRR
- breathing exercise
-PNF
-Balance Exercise
- Latihan koordinasi
- Terapi Manipulasi
- Passive Stretching
- positioning
- Latihan ADL
2. Edukasi
1) pasien disarankan untuk menggerakan aggota
tubuhnya dengan mandiri
2) pasien sarankan untuk merubah posisi dari
tidur ke miring ssetiap 2 jam sekali
3) keluarga disarankan untuk membantu pasien
dalam melatih anggota gerak tubuh pasien dan
memberikan semangat kepada pasien.
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Buku dosis obat anak
Buku dosis obat anakBuku dosis obat anak
Buku dosis obat anakdr.Ade Adra
 
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)Bagus Utomo
 
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan NeurologisMengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan NeurologisSeascape Surveys
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialNoorahmah Adiany
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAISeascape Surveys
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitAzis Aimaduddin
 
Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2cokordawahyu
 
Penyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitusPenyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitusYunita Manurung
 
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikLaporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikAulia Amani
 
EKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi JantungEKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi JantungADam Raeyoo
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiSofiaNofianti
 

What's hot (20)

Pemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anangPemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anang
 
Buku dosis obat anak
Buku dosis obat anakBuku dosis obat anak
Buku dosis obat anak
 
Cedera kepala
Cedera kepalaCedera kepala
Cedera kepala
 
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
 
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan NeurologisMengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
Presentasi Tekanan Intrakranial
Presentasi Tekanan IntrakranialPresentasi Tekanan Intrakranial
Presentasi Tekanan Intrakranial
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranial
 
GCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat KesadaranGCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat Kesadaran
 
Guideline stroke-2011
Guideline stroke-2011Guideline stroke-2011
Guideline stroke-2011
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
 
Overview syok
Overview syokOverview syok
Overview syok
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
 
Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2
 
keseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darahkeseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darah
 
Penyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitusPenyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitus
 
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikLaporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
 
EKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi JantungEKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi Jantung
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
 

Viewers also liked (9)

Stroke
StrokeStroke
Stroke
 
Cva slides
Cva slidesCva slides
Cva slides
 
Ppt.stroke
Ppt.strokePpt.stroke
Ppt.stroke
 
Stroke (1)
Stroke (1)Stroke (1)
Stroke (1)
 
Stroke Presentation Ms
Stroke Presentation MsStroke Presentation Ms
Stroke Presentation Ms
 
Cerebrovascular disease (CVA / Stroke)
Cerebrovascular disease (CVA / Stroke)Cerebrovascular disease (CVA / Stroke)
Cerebrovascular disease (CVA / Stroke)
 
Cerebro Vascular Accident (CVA)
Cerebro  Vascular Accident (CVA)Cerebro  Vascular Accident (CVA)
Cerebro Vascular Accident (CVA)
 
Cerebrovascular Accident
Cerebrovascular AccidentCerebrovascular Accident
Cerebrovascular Accident
 
Stroke
StrokeStroke
Stroke
 

Similar to STROKE PENJELASAN

stroke-130711163114-phpapp01.pptx
stroke-130711163114-phpapp01.pptxstroke-130711163114-phpapp01.pptx
stroke-130711163114-phpapp01.pptxsardiantidwitirta
 
VIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII STROKE.pptx
VIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII STROKE.pptxVIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII STROKE.pptx
VIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII STROKE.pptxelisabethlumbantoruan
 
ASKEP SISTEM NEUROLOGI.ppt
ASKEP SISTEM NEUROLOGI.pptASKEP SISTEM NEUROLOGI.ppt
ASKEP SISTEM NEUROLOGI.pptNurulLaili35
 
Laporan pendahuluan stroke
Laporan pendahuluan strokeLaporan pendahuluan stroke
Laporan pendahuluan strokeSujana Pkm
 
Pemfis neurologis
Pemfis neurologisPemfis neurologis
Pemfis neurologisNurul Sari
 
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan KesadaranRuang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan KesadaranAmelia Manatar
 
Anatomi dan fisiologi sistem persarafan
Anatomi dan fisiologi sistem persarafanAnatomi dan fisiologi sistem persarafan
Anatomi dan fisiologi sistem persarafanFedi Nurrizall
 
6.1 Coretan Slide Neurologi 1 - dr. Febby.pdf
6.1 Coretan Slide Neurologi 1 - dr. Febby.pdf6.1 Coretan Slide Neurologi 1 - dr. Febby.pdf
6.1 Coretan Slide Neurologi 1 - dr. Febby.pdfraisahhulaimah
 
sistem gerak makhluk hidup (pertemuan 2)
 sistem gerak makhluk hidup (pertemuan 2)  sistem gerak makhluk hidup (pertemuan 2)
sistem gerak makhluk hidup (pertemuan 2) Dea Rodiana
 
SEMINAR KASUS RSUD BUDI ASIH.pptx
SEMINAR KASUS RSUD BUDI ASIH.pptxSEMINAR KASUS RSUD BUDI ASIH.pptx
SEMINAR KASUS RSUD BUDI ASIH.pptxSallyYaman
 
Askep stroke non hemoragik
Askep stroke  non hemoragikAskep stroke  non hemoragik
Askep stroke non hemoragikStiawan Akbar
 
ppt gadar kel 2.pptx
ppt gadar kel 2.pptxppt gadar kel 2.pptx
ppt gadar kel 2.pptxsandylabulu1
 
Sistem-Gerak-Manusia.pptx
Sistem-Gerak-Manusia.pptxSistem-Gerak-Manusia.pptx
Sistem-Gerak-Manusia.pptxAisyahHasyim1
 
ASUHAN KEP CVA.ppt
ASUHAN KEP CVA.pptASUHAN KEP CVA.ppt
ASUHAN KEP CVA.pptNurulLaili35
 
348616207-Kuliah-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Saraf-ppt.ppt
348616207-Kuliah-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Saraf-ppt.ppt348616207-Kuliah-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Saraf-ppt.ppt
348616207-Kuliah-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Saraf-ppt.pptAgathaHaselvin
 

Similar to STROKE PENJELASAN (20)

stroke-130711163114-phpapp01.pptx
stroke-130711163114-phpapp01.pptxstroke-130711163114-phpapp01.pptx
stroke-130711163114-phpapp01.pptx
 
VIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII STROKE.pptx
VIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII STROKE.pptxVIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII STROKE.pptx
VIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII STROKE.pptx
 
ASKEP SISTEM NEUROLOGI.ppt
ASKEP SISTEM NEUROLOGI.pptASKEP SISTEM NEUROLOGI.ppt
ASKEP SISTEM NEUROLOGI.ppt
 
Asuhan Keperawatan Stroke
Asuhan Keperawatan StrokeAsuhan Keperawatan Stroke
Asuhan Keperawatan Stroke
 
Laporan pendahuluan stroke
Laporan pendahuluan strokeLaporan pendahuluan stroke
Laporan pendahuluan stroke
 
Pemfis neurologis
Pemfis neurologisPemfis neurologis
Pemfis neurologis
 
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan KesadaranRuang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
 
Anatomi dan fisiologi sistem persarafan
Anatomi dan fisiologi sistem persarafanAnatomi dan fisiologi sistem persarafan
Anatomi dan fisiologi sistem persarafan
 
6.1 Coretan Slide Neurologi 1 - dr. Febby.pdf
6.1 Coretan Slide Neurologi 1 - dr. Febby.pdf6.1 Coretan Slide Neurologi 1 - dr. Febby.pdf
6.1 Coretan Slide Neurologi 1 - dr. Febby.pdf
 
EPILEPSI Jazmi.ppt
EPILEPSI Jazmi.pptEPILEPSI Jazmi.ppt
EPILEPSI Jazmi.ppt
 
sistem gerak makhluk hidup (pertemuan 2)
 sistem gerak makhluk hidup (pertemuan 2)  sistem gerak makhluk hidup (pertemuan 2)
sistem gerak makhluk hidup (pertemuan 2)
 
SEMINAR KASUS RSUD BUDI ASIH.pptx
SEMINAR KASUS RSUD BUDI ASIH.pptxSEMINAR KASUS RSUD BUDI ASIH.pptx
SEMINAR KASUS RSUD BUDI ASIH.pptx
 
191269270 referat-anestesi-spinal
191269270 referat-anestesi-spinal191269270 referat-anestesi-spinal
191269270 referat-anestesi-spinal
 
Askep stroke non hemoragik
Askep stroke  non hemoragikAskep stroke  non hemoragik
Askep stroke non hemoragik
 
ppt gadar kel 2.pptx
ppt gadar kel 2.pptxppt gadar kel 2.pptx
ppt gadar kel 2.pptx
 
68839012 hemiparese
68839012 hemiparese68839012 hemiparese
68839012 hemiparese
 
Sistem-Gerak-Manusia.pptx
Sistem-Gerak-Manusia.pptxSistem-Gerak-Manusia.pptx
Sistem-Gerak-Manusia.pptx
 
Balance Disorder
Balance DisorderBalance Disorder
Balance Disorder
 
ASUHAN KEP CVA.ppt
ASUHAN KEP CVA.pptASUHAN KEP CVA.ppt
ASUHAN KEP CVA.ppt
 
348616207-Kuliah-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Saraf-ppt.ppt
348616207-Kuliah-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Saraf-ppt.ppt348616207-Kuliah-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Saraf-ppt.ppt
348616207-Kuliah-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Saraf-ppt.ppt
 

STROKE PENJELASAN

  • 1. STROKE Created by: Riza Nur Alviyan, Sana Suhaimah, Siti Hafsoh, Tedi hartoto, wahyu adi nugroho, wahyuni ambar sari, wening kukuh, anjaya dwi yunandar.
  • 2. Pengertian Stroke 1. Stroke disebut juga CVA (cerebro vascular accident) 2. Stroke adalah kerusakan jaringan otak yang disebabkan karena berkurangnya atau terhentinya suplai darah secara tiba - tiba 3. Stroke merupakan manifestasi gangguan saraf umum, yang timbul secara mendadak dalam waktu singkat, yang diakibatkan gangguan aliran darah ke otak akibat penyumbatan (ischemik stroke) atau perdarahan (haemorhagic stroke).
  • 3. Menurut Penyebab Stroke dibagi : 1. Stroke Hemoragik a. Intra cerebral hemoragik (ICH) penyebab: Hypertensi, Aneurysma dan arterioveneus Malformasi (AVM) b. Sub Arachnoid Hemoragik (SAH)  diagnosis medis : CT brain scan 2. Stroke Non Hemoragik (Iskemik) penyebab : Arteriosklerosis & sering dikaitkan dengan : DM, Hypercolesterolemia, Asam urat, hyperagregasi trombosit 3. Emboli  Sumber dari tronkus di arteria carotis communis di jantung  Lepas  trombus embolus  otak.
  • 4.
  • 5. Stroke iskemik terjadi akibat plak atau bekuan darah menyumbat pembuluh darah di otak stroke hemoragik atau perdarahan terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di otak.
  • 6.
  • 7.
  • 8. 1. TIA (Trenssient Ischemic Attack)  Gejala dan tanda hilang dalam waktu beberapa detik sampai dengan 24 jam. Difisit neurologis dapat berupa hemiparise, monoparise, gangguan penglihatan, sulit bicara. 2. RIND (Reversible Ischemic Neurological Deficit )  Tanda dan gejala hilang dalam beberapa hari sampai dengan minggu. Infark Serebri Berdasarkan Perjalanan Klinisnya dapat dibagi menjadi 4 :
  • 9. Lanjutan, 2. Stroke in evolution atau progressive Stroke  defisit neurologis bersifat fluktuatif, progresif kearah jelek, biasanya disertai penyakit penyerta (DM, Gangguan fungsi jantung, gangguan fungsi ginjal, dll) 3. Completed Stroke (Stroke Komplit)  Defisit neurologis bersifat permanen
  • 10. PATOLOGI 1. Zona Oedematosa  6 hari – 10 hari 2. Zona Degenerasi  6 – 8 bulan 3. Zona Nekrotik  > 8 bulan Zona Oedematosa Zona Degenerasi Zona Nekrotik Placcid 1 – 2 minggu Recovery 6 – 8 bulan Residual lebih 6 bulan / permanen tahunan Neurological Improvement 1. Area Degenerasi (Bersifat iriversibel permanen = Zona nekrotik) Disebut area umbra 2. Area degenerasi riversibel (area penumbra = Zona degenerasi) 3. Area Oedematosa (Bersifat riversibel = Zona Oedematosa)
  • 11. Patofisiologi Kebutuhan oksigen pada otak Hipertensi Kematian sel neuron Dinding arteri menipis dan rapuh Stroke Hemorage Pembuluh darah pecah dan perdarahan pada otak Kelumpuhan atau kelemahan, ex: tetraparese,hemiplegi.
  • 12. Tanda dan Gejala Gejala neurologis Fokal Gejala neurologis global Gejala motorik 1.Kelemahan atau kekakuan tubuh satu sisi 2.Kelumpuhan kedua sisi 3.Gangguan menelan 4.Gangguan keseimbangan tubuh Gangguan berbicara 1.Kesulitan pemahaman 2.Kesulitan membaca 3.Kesulitan menghitung Gejala sensorik Perubahan kemampuan sensorik Gejala visual Gangguan penglihatan Gangguan kognitif Gangguan memori dan aktifitas sehari-hari 1. Gangguan seliruh tubuh 2. “light-headedness 3. Pingsan 4. ‘blackouts’ dengan gangguan kesadaran 5. Inkontinensia urin maupun feses 6. Bingung
  • 13. DIAGNOSIS MEDIS 1. Computerized Tomography Scanning (CT scan) 1) Infark  lesi hipodens (lesi dengan densitas rendah) tampak lebih hitam dibanding jaringan otak disekitarnya. 2) Perdarahan  Lesi hiperdens (lesi dengan densitas tinggi) tampak lebih putih dibanding jaringan otak disekitarnya. 2. MRI & MRA ( Magnetic Resonance Imaging & Magnetic Resonace Angiography) untuk mengetahui topis kebocoran pembuluh darah di otak
  • 15. A. Pemeriksaan 1. Anamnesis Keluhan Utama, Riwayat penyakit sekarang , Riwayat Pribadi, Riwayat Keluarga. 2. Pemeriksaan Fisik a. Tanda-tanda Vital: Tekanan darah, Denyut nadi, Pernapasan. b. INSPEKSI : statis dan dinamis c. PALPASI : Spasme otot, Kontraktur otot, flaccid atau spastis dll
  • 16. KOGNITIF, INTRA PERSONAL & INTER PERSONAL: Kognitif : pasien belum dapat berbicara dengan jelas tetapi pasien dapat mengikuti instruksi terapis dengan baik. Intra personal : pasien mempunyai keyakinan/motifasi yang tinggi untuk sembuh dan kembali beraktifitas. Inter personal : komunikasi pasien hanya dapat di mengerti oleh anak pasien tetapi interaksi dengan terapis dapat dilakukan dengan baik.
  • 17. KEMAMPUAN FUNGSIONAL & LINGKUNGAN AKTIVITAS : 1) Aktivitas Fungsional Dasar: miring, duduk, berdiri, berjalan. 2) Kemampuan Aktifitas Fungsional: Pasien ketika BAB dan BAK, makan. 3) Lingkungan aktifitas : pasien belum dapat melakukan aktifitas secara mandiri
  • 18. 3. Pemeriksaan Spesifik a. LGS dengan goneometer b. Kekuatan otot c. Pemeriksaan nyeri d. Pemeriksaan reflek 1)Fisiologis : patella, biceps, triceps, achilles 2)Patologis : babinsky, chadock, oppenheim, gordon, schefer dll.
  • 19. 2. Spastisitas Dengan Skala ASWORTH NILAI KETERANGAN 0 Tidak ada peningkatan tonus 1 Ada peningkatan sedikit tonus otot, ditandai dengan terasanya tahanan minimal (catch and release) pada akhir ROM pada waktu sendi digerakkan fleksi atau ekstensi 2 Ada peningkatan sedikit tonus otot, ditandai dengan adanya pemberhentian gerakan (catch) dan diikuti dengan adanya tahanan minimal sepanjang sisa ROM, tetapi secara umum sendi tetap mudah digerakkan 3 Peningkatan tonus otot lebih nyata sepanjang sebagian besar ROM, tapi sendi masih mudah digerakkan 4 Peningkatan tonus otot sangat nyata, gerak pasif sulit dilakukan 5 Sendi atau ekstremitas kaku/rigid pada gerakan fleksi atau ekstensi
  • 20. Barthel Index Scoring Form Patient Name: _____________________ Rater Name:_____________________ Date:____________ FEEDING 0 = unable 5 = needs help cutting, spreading butter, etc., or requires modified diet 10 = independent BATHING 0 = dependent 5 = independent (or in shower) GROOMING 0 = needs to help with personal care 5 = independent face/hair/teeth/shaving (implements provided) DRESSING 0 = dependent 5 = needs help but can do about half unaided 10 = independent (including buttons, zips, laces, etc.) BOWELS 0 = incontinent (or needs to be given enemas) 5 = occasional accident 10 = continent BLADDER 0 = incontinent, or catheterized and unable to manage alone 5 = occasional accident 10 = continent
  • 21. TOILET USE 0 = dependent 5 = needs some help, but can do something alone 10 = independent (on and off, dressing, wiping) TRANSFERS (BED TO CHAIR AND BACK) 0 = unable, no sitting balance 5 = major help (one or two people, physical), can sit 10 = minor help (verbal or physical) 15 = independent MOBILITY (ON LEVEL SURFACES) 0 = immobile or < 50 yards 5 = wheelchair independent, including corners, > 50 yards 10 = walks with help of one person (verbal or physical) > 50 yards 15 = independent (but may use any aid; for example, stick) > 50 yards STAIRS 0 = unable 5 = needs help (verbal, physical, carrying aid) 10 = independent TOTAL SCORE= _____________
  • 22. e. Koordinasi non-equilibrium Nilai Kiri Tes Koordinasi Nilai Kanan Jari ke hidung Jari pasien ke jari terapis Jari ke jari tangan yang lain Menyentuh hidung dan jari tangan bergantian Gerak oposisi jari tangan Menggenggam Pronasi-supinasi Tepuk tangan Tepuk kaki Menunjuk Tumit ke lutut Tumit ke jari kaki Tumit menyentuh bawah lutut Mempertahankan posisi anggota gerak atas Mempertahankan posisi anggota gerak bawah
  • 23. Tes keseimbangan : duduk, berdiri dan berjalan Pemeriksaan sensoris - Panas-Dingin - Kasar-Halus - Tajam-tumpul - Streognosis - Grafestesia - Propioceptif - Diskriminasi 2 titik
  • 24. DIAGNOSIS FISIOTERAPI 1. Impairment : - kontraktur pada otot. - keterbatasan Lingkup gerak sendi - Spastisitas - penurunan kekuatan otot - gangguan koordinasi - gangguan keseimbangan 2. Functional limitation - pasien belum dapat kembali keposisi tidur terlentang secara mandiri setelah miring - pasien belum dapat miring dengan mandiri ke kiri - Pasien belum dapat duduk mandiri 3. disability Keterbatasan dalam aktifitas sosial dan berinteraksi dengan lingkungan
  • 25. Program/Rencana Fisioterapi 1. Tindakan Fisioterapi - IRR - breathing exercise -PNF -Balance Exercise - Latihan koordinasi - Terapi Manipulasi - Passive Stretching - positioning - Latihan ADL
  • 26. 2. Edukasi 1) pasien disarankan untuk menggerakan aggota tubuhnya dengan mandiri 2) pasien sarankan untuk merubah posisi dari tidur ke miring ssetiap 2 jam sekali 3) keluarga disarankan untuk membantu pasien dalam melatih anggota gerak tubuh pasien dan memberikan semangat kepada pasien.