3. Arti Mufradat
maka sampaikanlah secara terang - terangan :
diperintahkan :
berpalinglah :
:kami memelihara engkau
orang yang memperolok - olok :
4. Artinya:
“ Maka sampaikanlah (Muhammad) secara terang –
terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan
berpalinglah dari orang – orang musyrik. Sesungguhnya Kami
memelihara engkau (Muhammad) dari (kejahatan) orang yang
memperolok – olokkan (engkau), (yaitu) orang yang menganggap
adanya tuhan selain ALLAH, mereka kelak akan mengetahui
akibatnya.”
5. Penjelasan Ayat
Adapun tanda – tanda orang yang benar dan bertakwa
dijelaskan dalam ayat ini sebagai berikut.
1. Iman terhadap adanya ALLAH, hari pembalasan, malaikat –
malaikat, kitab – kitab, serta nabi – nabi ALLAH.
2. Kesediaan mengorbankan kepentingan pribadi untuk orang
lain
3. Mendirikan Sholat
4. Menunaikan zakat kepada yang berhak menerimanya
5. Selalu menepati janji
6. Sabar
8. Terjemahan :
Dari Abdullah ibn Amr bahwa Nabi SAW
bersabda, “Sampaikanlah dariku walaupun hanya satu
ayat. Ceritakanlah apa yang telah aku beritahukan
mengenai Bani Israil karena demikian itu tidak berdosa.
Barangsiapa sengaja berdusta tentang aku, kelak
tempatnya di neraka.
9. Penjelasan Hadist
Pemahaman di atas tidak seluruhnya salah. Yakni jika ia dipahami
sebagai perintah Nabi Saw untuk mendorong kaum Muslimin
bergiat dalam dakwah. Paling tidak untuk saling mengajarkan apa
yang kita pahami mengenai firman Allah kepada mereka yang
belum tahu. Tapi sesungguhnya penyampaian itu tidaklah boleh
sembarangan. Ia memerlukan pemahaman yang mendekati benar.
Karena di ujung hadis tadi ada ancaman Nabi, “Siapa yang
mendustakan aku secara sengaja maka bersiap-siaplah
menduduki tempat kembalinya di neraka.”
10. Maka mengenai hadis Nabi tadi ada yang memahami bahwa untuk
memahami walau hanya satu ayat Al Qur’an haruslah sampai
mendalam, sehingga dapat diketahui apa maksud yang
dikandungnya secara lebih tepat. Kata “ballighu” di sana
dipahami sebagai “sampai aqil baligh” yang dalam ukuran usia
manusia paling tidak sampai 9 atau 12 tahun. Dengan pemahaman
ini, maka semua kaum Muslimin diperintah untuk benar-benar
memahami firman Allah dengan proses belajar yang cukup
memakan waktu, tidak selayang pandang. Mencapai usia aqil
baligh berarti memasuki tahap kematangan. Maka pemahaman atas
firman-firman Allah juga harus sampai kepada tahap yang matang.
Apalagi bagi mereka yang di masyarakat dianggap sebagai
muballigh, da’i, ustad atau penceramah.
11. PERTANYAAN
Frendi : Apa yang dimaksud dengan “mendustakan
aku” dalam hadits?
Barep : bagaimana cara memperbaiki kesalahan dalam
berdakwah di TV?
Audy : Bagaimana kita meyakinkan orang lain padahal
kita sendiri belum yakin?
Reksa : Maksud dari “mengotori kesucian al-qur’an”
Ariz : Kita dituntut dakwah padahal kita sendiri belum
mampu