Dokumen tersebut membahas karakteristik Equisetum dan Pinus. Equisetum memiliki tubuh berukuran kurang dari 1 meter dengan akar, batang, dan ruas. Pinus memiliki batang silindris dan cabang teratur. Kedua tumbuhan ini membentuk strobilus dan menghasilkan spora. Proses reproduksi seksual meliputi pembentukan gametofit, arkegonium, dan fertilisasi oleh serbuk sari untuk membentuk zigot.
1. Equisetum & Pinus
Kelompok 10
Anggota Kelompok :
Raka Aditya (4411413027)
Noorma Paramitha (4411413009)
Isma Nurvaizah (4411413039)
Octarina Tri Handayani (4411413007)
2. KKaarraakktteerriissttiikk EEqquuiisseettuumm
Tubuh Equisetum kebanyakan berukuran tinggi kurang dari 1 meter serta
memiliki akar, batang dan beruas-ruas.
Tubuh Equisetum kebanyakan berukuran tinggi kurang dari 1 meter serta
memiliki akar, batang dan beruas-ruas.
Pada tiap ruasnya Pada tiap ruasnya ttuummbbuuhh d daauunn y yaanngg m meelilninggkkaarr. .
Batangnya dapat membesar karena aktivitas kambium atau mengalami
pertumbuhan sekunder.
Batangnya dapat membesar karena aktivitas kambium atau mengalami
pertumbuhan sekunder.
Spora biasanya tumbuh pada bagian ujung batang,
berbentuk konus atau strobilus.
Spora biasanya tumbuh pada bagian ujung batang,
berbentuk konus atau strobilus.
Equisetrum termasuk tumbuhan paku peralihan antara homospora dan
heterospora. Artinya, spora yang dihasilkan memiliki bentuk dan ukuran
yang sama, tetapi dapat dibedakan antara yang jantan dan betina.
Equisetrum termasuk tumbuhan paku peralihan antara homospora dan
heterospora. Artinya, spora yang dihasilkan memiliki bentuk dan ukuran
yang sama, tetapi dapat dibedakan antara yang jantan dan betina.
5. Sprouts and strobili Sprouts and strobili i nin E Eqquuisiseettuumm
Macro view of the strobilus
Hereabove (Equisetum
arvense):
A)fertile shoot with strobilus;
B)B sterile = vegetative shoot
6. Shapes of strobili Equisetum telmateja:
A: sporenaar,
B, C, D, F : Sporophyl seen from various angles,
E and G : spores with elaters.
Source: according to Luerssen, (1893) in K.
Giesenhagen, 1903
7. KKaarraakktteerriissttiikk PPiinnuuss
Pinus memiliki ciri khas yaitu memiliki batang utama silindris, lurus dalam tegakan
rapat serta memiliki alur yang dalam.
Pinus memiliki ciri khas yaitu memiliki batang utama silindris, lurus dalam tegakan
rapat serta memiliki alur yang dalam.
Cabang-cabang membentuk putaran yang teratur, tinggi cabang bisa mencapai 10-
25 meter.
Cabang-cabang membentuk putaran yang teratur, tinggi cabang bisa mencapai 10-
25 meter.
Memiliki bentuk daun jarum dengan jumlah dua helai yang dapat bertahan lebih dari 2
tahun dengan tepi daun bergerigi halus.
Memiliki bentuk daun jarum dengan jumlah dua helai yang dapat bertahan lebih dari 2
tahun dengan tepi daun bergerigi halus.
BBuunnggaa b beerrbbeennttuukk s sttoobbiliil ij ajannttaann d daann b beettininaa..
Daun merupakan bagian dari tajuk pohon yang mungkin terjadinya proses fotosintesis,
respirasi dan transpirasi.
Daun merupakan bagian dari tajuk pohon yang mungkin terjadinya proses fotosintesis,
respirasi dan transpirasi.
Daun pinus berbentuk seperti jarum tersusun dalam berkas-berkas yang masing-masing
Daun pinus berbentuk seperti jarum tersusun dalam berkas-berkas yang masing-masing
terdiri atas dua helai.
terdiri atas dua helai.
8. KKaarraakktteerriissttiikk PPiinnuuss
PPoohhoonn b beerrkkaayyuu, ,s sttrroobbiliuluss b beennttuukk c coonnuuss..
Daun bentuk jarum & berkelompok atau serupa sisik; daun dan sisik tersusun spiral;
sisik dan braktea lepas
Daun bentuk jarum & berkelompok atau serupa sisik; daun dan sisik tersusun spiral;
sisik dan braktea lepas
TTiaiapp s sisisikik d deennggaann d duuaa ( 2(2) )b bijiij ib beerrssaayyaapp..
Strobilus jantan dan betina dalam satu pohon; strobilus jantan lebih kecil dp strobilus
betina (berkayu), terletak aksilaris.
Strobilus jantan dan betina dalam satu pohon; strobilus jantan lebih kecil dp strobilus
betina (berkayu), terletak aksilaris.
PPeennyyeerrbbuukkaann & & p peennyyeebbaarraann b bijiij id deennggaann b baannttuuaann a anngginin..
CCoottyyleleddoonn b baannyyaakk..
Serbuk Serbuk sari sari dengan dengan dua dua gelembung gelembung udara.
udara.
.
.
11. Inisial sporangia
hipodermal
membelah secara
Inisial sporangia
hipodermal
membelah secara
periclinal
menjadi sel
parietal. Bagian
dalam menjadi
sel sporogenous
periclinal
menjadi sel
parietal. Bagian
dalam menjadi
sel sporogenous
primer
primer
Sel parietal
membentuk 4-5
lapisan dinding.
Terdiri atas
epidermis luar,
lapisan dinding
Sel parietal
membentuk 4-5
lapisan dinding.
Terdiri atas
epidermis luar,
lapisan dinding
tengah &
tengah &
tapetum paling
tapetum paling
dalam
dalam
Sel sporogenous
Sel sporogenous
primer
membelah
berulang-ulang
membentuk sel
sporogenous
primer
membelah
berulang-ulang
membentuk sel
sporogenous
Sel sporogenous
berpisah dan
Sel sporogenous
berpisah dan
berfungsi
berfungsi
menjadi sel induk
menjadi sel induk
mikrospora
mikrospora
Sel induk
mikrospora
membelah
menjadi 4
mikrospora
haploid yang
bersayap dalam
bentuk butir
Sel induk
mikrospora
membelah
menjadi 4
mikrospora
haploid yang
bersayap dalam
bentuk butir
polen
polen
Microsporangia dan
Perkembangannya
13. GAMETOFIT BETINA
PPeerrkkeemmbbaannggaann s seel lg gaammeett b beettininaa
Vakuola
muncul di
tengah,
meluas dan
mendorong
nukleus ke
arah tepi
Vakuola
muncul di
tengah,
meluas dan
mendorong
nukleus ke
arah tepi
VVaakkuuoolala l elennyyaapp
Pembentukan
Pembentukan
dinding
disekitar
dinding
disekitar
nukleus bebas
dimulai dari tepi
kearah tengah
(sentripetal)
nukleus bebas
dimulai dari tepi
kearah tengah
(sentripetal)
Dinding-dinding
tersebut terus
terbentuk hingga
terbentuk alveoli
Dinding-dinding
tersebut terus
terbentuk hingga
terbentuk alveoli
Stuktur keseluruhan
yang terbentuk
disebut gametofit
betina (prothallus
Stuktur keseluruhan
yang terbentuk
disebut gametofit
betina (prothallus
betina) atau
endosperm
betina) atau
endosperm
14.
15. Pembentukan ddaann ppeerrkkeemmbbaannggaann ddaarrii aarrkkeeggoonniiaa
aarrcchheeggoonniaial li ninititiaiall
membelah
secara
transversal
membelah
secara
transversal
menjadi sel leher
menjadi sel leher
primer dan
primer dan
sebuah sebuah sel sel pusat.
pusat.
Sel leher primer
membelah secara
transversal dan
vertikal membentuk
leher yang tersusun
atas 4 sel dalam 1
Sel leher primer
membelah secara
transversal dan
vertikal membentuk
leher yang tersusun
atas 4 sel dalam 1
deretan. Lalu
membelah secara
transversal lagi
menjadi 2 deretan(8
deretan. Lalu
membelah secara
transversal lagi
menjadi 2 deretan(8
sel)
sel)
Jumlah arkegonia
dalam satu gametofit
tiap spesies berbeda
satu sama lain.
Contoh Pinus nigra
memiliki 9 arkegonia.
Pinus roxburghii
menunjukkan 2
samapai 4 arkegonia.
Jumlah arkegonia
dalam satu gametofit
tiap spesies berbeda
satu sama lain.
Contoh Pinus nigra
memiliki 9 arkegonia.
Pinus roxburghii
menunjukkan 2
samapai 4 arkegonia.
Sel pusat membelah
menjadi sel saluran perut
sementara dan sel telur
yang besar. Sel Saluran
perut berdegenerasi. Sel
leher berdiferensiasi
menjadi saluran leher
Sel pusat membelah
menjadi sel saluran perut
sementara dan sel telur
yang besar. Sel Saluran
perut berdegenerasi. Sel
leher berdiferensiasi
menjadi saluran leher
arkegonia.
arkegonia.
Arkegonium dikelilingi
Arkegonium dikelilingi
oleh jaket
oleh jaket
16. POLINASI
AAppaa iittuu ppoolliinnaassii??
Polinasi adalah Proses jatuhnya pollen pada ovule
(megasporangium)
Polinasi adalah Proses jatuhnya pollen pada ovule
(megasporangium)
KKaappaann tteerrjjaaddiinnyyaa??
Di daratan, terjadi pada bulan maret-februari
Di bukit, terjadi pada bulan mei-juni
Di daratan, terjadi pada bulan maret-februari
Di bukit, terjadi pada bulan mei-juni
17. Proses terjadinya
polinasi
Angin Angin mendorong
mendorong
keluarnya keluarnya butir
butir
pollen. pollen. Sayap Sayap ((saccus)
saccus)
pada pada butir butir pollen
pollen
membantu
membantu
terpencarnya terpencarnya pollen.
pollen.
ovule menyekresikan cairan
berupa lendirdengan
substansi gula melalui
saluran mikropil (micropylar
canal)
ovule menyekresikan cairan
berupa lendirdengan
substansi gula melalui
saluran mikropil (micropylar
canal)
Butir pollen diudara terikat dalam
cairan tersebut
Butir pollen diudara terikat dalam
cairan tersebut
Cairan di sepanjang
butir pollen dihisap oleh
ovule
Cairan di sepanjang
butir pollen dihisap oleh
ovule
Setelah cairan kering maka
Mikropil ovule menutup.
Setelah terjadi polinasi,
megasporopil menekuk dan
female cone menggantung
Setelah cairan kering maka
Mikropil ovule menutup.
Setelah terjadi polinasi,
megasporopil menekuk dan
female cone menggantung
dalam posisi vertikal.
dalam posisi vertikal.
18. Fertilisasi
Setelah 1 tahun terjadi polinasi, maka ketika musim
panas tiba, polinasi berakhir
Butir pollen membentuk pollen tube. Pollen tube
memasuki jaringan nuselus dan mencapai leher
arkegonium. Kemudian, pecah dan melepaskan
sperma.
Sperma yang lebih besar melebur dengan sel telur
membentuk zigot.
Zigot berdinding tebal dan merupakan struktur
sporofit diploid
19. Development of
embryo
Nukleus zigot membelah
secara free nuclear
division (pembelahan inti
bebas) menjadi 2 anak
nukleus. 2 anak
membelah menjadi 4
nukleus.
Nukleus zigot membelah
secara free nuclear
division (pembelahan inti
bebas) menjadi 2 anak
nukleus. 2 anak
membelah menjadi 4
nukleus.
Telah mulai terbentuk dinding
sel yang membagi menjadi 2
lapisan. Lapisan atas= lapisan
atas primer. Lapisan bawah=
lapisan embrional primer.
Telah mulai terbentuk dinding
sel yang membagi menjadi 2
lapisan. Lapisan atas= lapisan
atas primer. Lapisan bawah=
lapisan embrional primer.
Lapisan atas primer mengalami
pembelahan. Lapisal embrional
primer mengalami pembelahan.
Sehingga terbentuk 8 sel yang
tersusun dalam 4 lapisan.
Lapisan atas primer mengalami
pembelahan. Lapisal embrional
primer mengalami pembelahan.
Sehingga terbentuk 8 sel yang
tersusun dalam 4 lapisan.
Lapisan atas adalah
lapisan atas kedua.
Lapisan kedua adalah
lapisan suspensor. Lapisan
ketiga adalah segmen
embrional pertama.
Lapisan bawah adalah sel-sel
Lapisan atas adalah
lapisan atas kedua.
Lapisan kedua adalah
lapisan suspensor. Lapisan
ketiga adalah segmen
embrional pertama.
Lapisan bawah adalah sel-sel
embrional.
embrional.
20. Segmen embrional
pertama
memanjang
Segmen embrional
pertama
memanjang
Terbentuk 4 sel embrional
yang memisah dan
berkembang menjadi 4
embrio.
Lapisan atas kedua
berdegenerasi sedangkan
suspensor berkembang
menjadi 4 suspensor.
Terbentuk 4 sel embrional
yang memisah dan
berkembang menjadi 4
embrio.
Lapisan atas kedua
berdegenerasi sedangkan
suspensor berkembang
menjadi 4 suspensor.
Suspensor secara spiral menggulung.
4 embrio terus berkembang. Dari
keempatnya, hanya 1 yang dewasa
sedangkan 3 lainnya mati
(berdegenerasi). Embrio yang
matang memproduksi embrional
tube yang terletak diantara
suspensor dan perkembanagn
embrio.
Suspensor secara spiral menggulung.
4 embrio terus berkembang. Dari
keempatnya, hanya 1 yang dewasa
sedangkan 3 lainnya mati
(berdegenerasi). Embrio yang
matang memproduksi embrional
tube yang terletak diantara
suspensor dan perkembanagn
embrio.
Embrio yang dapat
hidup menjadi
besar dan
diorganisasikan ke
dalam wilayah
yang
berbeda(seed).
Embrio yang dapat
hidup menjadi
besar dan
diorganisasikan ke
dalam wilayah
yang
berbeda(seed).
21.
22. Structure of mature seed
11.. L Laappisisaann b bijijii
Merupakan lapisan paling luar dari biji yang terbentuk dari
Merupakan lapisan paling luar dari biji yang terbentuk dari
lapisan tengah berbatu integumen. perkembangan
pada lapisan integumen adalah:
lapisan tengah berbatu integumen. perkembangan
pada lapisan integumen adalah:
a. Lapisan dalam integumen—mjd lapisan tipis
b. Lapisan tengah berbatu integumen—lapisan biji
c. Lapisan luar integumen –lenyap
a. Lapisan dalam integumen—mjd lapisan tipis
b. Lapisan tengah berbatu integumen—lapisan biji
c. Lapisan luar integumen –lenyap
22.. P Peerrisisppeerrmm
Merupakan sisa dari nuselus. Yang merupakan jaringan
Merupakan sisa dari nuselus. Yang merupakan jaringan
bernutrisi yang berwarna coklat.
bernutrisi yang berwarna coklat.
Jadi, dalam perkembangan biji, nuselus dikonsumsi untuk
Jadi, dalam perkembangan biji, nuselus dikonsumsi untuk
perkembangan embrio dan arkhirnya menjadi menipis
dan disebut perisperm
perkembangan embrio dan arkhirnya menjadi menipis
dan disebut perisperm
33.. E Ennddoossppeerrmm
Merupakan jaringan gametofit putih dan berminyak yang
Merupakan jaringan gametofit putih dan berminyak yang
mengelilingi embrio.
mengelilingi embrio.
23. 44.. E Emmbbrrioio
Bagian yang akan berdiferensiasi menjadi akar, batang dan 8-
Bagian yang akan berdiferensiasi menjadi akar, batang dan 8-
12 kotiledon
12 kotiledon
55.. S Saayyaapp
Merupakan struktur bermembran yang berfusi dengan
lapisan biji. Fungsinya membantu pemencaran biji.
24.
25. Pemencaran biji
Setelah kematangan biji, female cone
mengering dan menjadi berkayu.
Megasporofil akan terpisah karena
pemanjangan cone kearah bumi. Biji terbawa
oleh angin dengan bantuan sayapnya.