SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Mata Kuliah
: Landasan & Problematika Pendidikan
Dosen Pengasuh: Prof. Dr. M. Djahir Basir
: Dr. Rusdy A. Siroj, M. Pd
Oleh:
NIA KURNIATI
NIM 06022681318020
PENDAHULUAN
1.

Latar Belakang

- Pengalaman
- Bertentangan dg pendidikan karakter bangsa
yang menghendaki nilai-nilai luhur pancasila
tercermin dari tingkah laku peserta didik.
- Thomas Lickona, profesor dari Cortland
University mengungkapkan bahwa ada 10
tanda-tanda zaman yang harus diwaspadai.
10 tanda menandakan bahwa sebuah bangsa
sedang menuju jurang kehancuran.
Tanda-tanda :
1. meningkatnya kekerasan di kalangan remaja
2. Penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk
3. Pengaruh peer-grup yang kuat dalam tindakan
kekerasan
4. Meningkatnya perilaku merusak diri seperti
penggunaan narkoba, alkohol, seks bebas, dll.
5. Semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk
6. Menurunnya etos kerja
7. Semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua
dan guru
8. Rendahnya rasa tanggung jawab individu dan warga
negara
9. Membudayanya ketidakjujuran
10. Adanya rasa saling curiga dan kebencian diantara
sesama
(Muslich, 2011)
RUMUSAN MASALAH
• Apa saja kategori mencontek?
• Faktor apa saja yang mempengaruhi dan
bagaimana mengatasi perilaku
mencontek siswa saat ujian?
3. TUJUAN
• Mengetahui apa saja yang termasuk
dalam kategori mencontek.
• Menjelskan faktor yang mempengaruhi
dan bagaimana cara mengatasi perilaku
mencontek siswa saat ujian
2.
4.

MANFAAT
1) Bagi guru, mencegah perilaku siswa
mencontek saat ujian dengan upaya
penanaman nilai moral / karakter pada
siswa.
2) Agar pihak sekolah dan orang tua siswa
mengetahui hal-hal mengenai menyontek
dan turut membimbing dan mendidik para
siswa agar tidak melakukan perilaku
mencontek tersebut
PEMBAHASAN
A.

1.

2.

3.

Definisi Mencontek
Kamus Bahasa Indonesia W.J.S Purwadarminta adalah
mencontoh, meniru, atau mengutip tulisan, pekerjaan orang
lain sebagaimana aslinya.
Alhadza (2004) kata menyontek sama dengan cheating
adalah perbuatan yang menggunakan cara-cara yang tidak
sah untuk tujuan yang sah/terhormat yaitu mendapatkan
keberhasilan akademis atau menghindari kegagalan
akademis. Deighton (1971). Cheating adalah upaya yang
dilakukan seseorang untuk mendapatkan keberhasilan
dengan cara-cara yang tidak fair (tidak jujur).
Suparno (2000). Segala sistem dan taktik penyontekan
sudah dikenal siswa. Sistem suap agar mendapat nilai baik,
juga membayar guru agar membocorkan soal ulangan,
sudah menjadi praktik biasa dalam dunia pendidikan
indonesia.
Jadi mencontek adalah suatu perbuatan atau caracara yang tidak jujur, curang, dan menghalalkan
segala cara untuk mencapai nilai yang terbaik dalam
ulangan atau ujian pada setiap mata pelajaran.
Mencontek dalam pelaksanaan ujian adalah
perbuatan meniru atau menjiplak pekerjaan orang
lain sesuai dengan aslinya atau perbuatan mencuri
ide orang lain yang dapat berupa mengambil
jawaban soal-soal ujian dari cara-cara yang tidak
dibenarkan dalam tata tertib ujian seperti: dari
buku, catatan, hasil pemikiran temannya dan media
lain yang kemudian disalin pada lembar jawaban
ujian pada saat ujian berlangsung.
KATEGORI MENCONTEK
1. Mencontek dengan usaha sendiri
2. Meminta bantuan teman
Ahadza (2004), kategori mencontek: meniru
pekerjaan teman, bertanya langsung pada teman
ketika sedang mengerjakan tes/ujian, membawa
catatan pada kertas, pada anggota badan atau
pada pakaian masuk ke ruang ujian, menerima
dropping jawaban dari pihak luar, mencari
bocoran soal, arisan (saling tukar) mengerjakan
tugas dengan teman, menyuruh atau meminta
bantuan orang lain dalam menyelesaikan tugas
ujian di kelas atau tugas penulisan paper dan
take home test.
B. Faktor-faktor yang
mempengaruhi
Faktor dari dalam diri siswa sendiri
a.

-

b.
c.

d.
e.
f.
g.
h.

Kurang PD
Kurang tertariknya siswa dengan materi pelajaran

Tekanan yang terlalu besar yang diberikan kepada hasil studi berupa
angka dan nilai yang diperoleh siswa dalam tes formatif atau sumatif
Dari teori-teori tentang motivasi, diketahui bahwa cheating bisa terjadi
apabila seseorang berada dalam kondisi underpressure, atau apabila
dorongan atau harapan untuk berprestasi jauh lebih besar dari pada
potensi yang dimiliki.
Pendidikan moral baik di rumah maupun di sekolah kurang diterapkan
dalam kehidupan siswa.
Pengaruh teman sebaya
Kurang mengerti arti dari pendidikan.
Adanya kesempatan mencontek saat ujian atau kontrol pengawasan
yang tidak terlalu ketat.
Takut gagal. Siswa tidak siap menghadapi ujian tetapi ia tidak mau
menundanya dan tidak mau gagal atau mengulang /ujian lagi.
Dampak negatif mencontek
1.
2.
3.
4.

5.

6.

Timbul rasa malas dan menyerah dlm belajar
Menurunnya rasa percaya diri dan kreativitas siswa
dalam jangka pendek atau pun jangka panjang
Melatih siswa tidak mandiri dan bertanggung jawab.
Biasa bohong
Menghalalkan segala cara; Orang yang biasa
mencontek akan mencari segala macam cara agar
dapat mencontek dengan sukses. Cara halus dan
cara kasar pun akan mereka lakukan dan bahayanya
sikap menghalalkan segala cara ini dapat menjadi
kebiasaan
Menular
Upaya mencegah siswa mencontek:
1. Dengan membuatkan siswa kelompok belajar
2. Menyadarkan siswa untuk belajar dengan rutin
3. Dengan menanamkan iman dan taqwa pada siswa bahwa
perbuatan mencontek itu dosa
4. Jangan terlalu menuntut nilai-nilai pada setiap
pembelajaran
5. Memberikan penguatan dan peneguhan terhadap sikap
dan perilaku mereka yang positif
6. Menerapkan budaya malu dengan cara bekerjasama
dengan orangtua siswa dan melaporkan siswa kepada
orangtua/wali murid yang seringkali mencontek
Dan bagi siswa yang memang sudah terbiasa dengan kegiatan
mencontek dapat dilakukan tindakan tegas yaitu berupa
pemberian sanksi, seperti pengurangan nilai, menganggap
siswa yang ketahuan mencontek sudah selesai dan mengambil
kertas ujiannya, pembatalan keikutsertaan dalam ujian.
C. BUDAYA
Wikipedia: Budaya atau kebudayaan
berasal dari bahasa Sanskerta yaitu
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak
dari buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi
dan akal manusia. Dalam bahasa
Inggris, kebudayaan disebut culture, yang
berasal dari kata Latin Colere, yaitu
mengolah atau mengerjakan.


Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang
dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang
dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk
sistem agama dan politik, adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan
karya seni. [2]



Kebudayaan adalah keseluruhan hasil manusia hidup
bermasyarakat yang berisi aksi-aksi terhadap dan
oleh sesama manusia sebagai anggota masyarakat
yang merupakan
kepandaian, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, a
dat istiadat, dan lain-lain kepandaian (Hassan dalam
Pidarta, 2007). Sedangkan Kneller mengatakan
kebudayaan adalah cara hidup yang telah
dikembangkan oleh anggota-anggota masyarakat.
Sedangkan menurut Pidarta (2007) kebudayaan
adalah cara hidup dan kehidupan manusia yang
diciptakan oleh manusia itu sendiri sebagai warga
masyarakat.
D. Pendidikan Karakter
Karakter merupakan suatu kumpulan karakteristik
individu yang khas dalam berpikir, berperilaku, dan bertindak
dalam hidup, bergaul, bekerjasama, maupun memecahkan
masalah di lingkungannya (Siswono, 2012). Karakteristik
tersebut dapat berkaitan dengan aspek psikologis (seperti
bawaan, emosi, kepribadian, budi pekerti, sifat, tabiat,
temperamen, atau watak), aspek moral (berupa nilai-nilai yang
disadari dan diyakini), dan aspek kognitif (gaya berpikir,
penalaran, ataupun berbahasan).
Menurut Lickona (dalam Suyatno, 2004) menggagas
pandangan bahwa pendidikan karakter adalah upaya
terencana untuk membantu orang untuk memahami, peduli,
dan bertindak atas nilai-nilai etika/ moral. Pendidikan karakter
ini mengajarkan kebiasaan berpikir dan berbuat yang
membantu orang hidup dan bekerja bersama-sama sebagai
keluarga, teman, tetangga, masyarakat, dan bangsa.
Ungkapan Aristotle, Karakter erat kaitannya dengan habit
atau kebiasaan yang terus menerus dipraktikkan dan
dilakukan (Zubaedi, 2009).
Sembilan karakter yang diadopsi dari pilot project SBB
dan TK Karakter milik Indonesia Heritage Foundation
yang perlu ditanamkan sejak dini kepada peserta didik :
Cinta Tuhan & segenap ciptaan-Nya; kemandirian dan
tanggung jawab; kejujuran atau amanah dan bijaksana;
hormat dan santun, dermawan, suka menolong dan
gotong royong; percaya diri, kreatif dan pekerja keras;
kepemimpinan dan keadilan; baik dan rendah hati; serta
toleransi, kedamaian, dan kesatuan.
PENUTUP
Kesimpulan
Mencontek adalah suatu perbuatan atau
cara-cara yang tidak jujur, curang, dan
menghalalkan segala cara untuk mencapai nilai
yang terbaik dalam ulangan atau ujian pada
setiap mata pelajaran. Mencontek dalam
pelaksanaan ujian adalah perbuatan meniru atau
menjiplak pekerjaan orang lain sesuai dengan
aslinya, atau perbuatan mencuri ide orang lain
yang dapat berupa mengambil jawaban soal–
soal ujian dari cara–cara yang tidak dibenarkan
dalam
tata
tertib
ujian
seperti:
dari
buku, catatan, hasil pemikiran temannya dan
media lain yang kemudian disalin pada lembar
jawaban ujian pada saat ujian berlangsung.
a.
b. Saran
1.
Untuk guru
 Harus bertidak tegas saat ujian dengan cara benarbenar
mengawasi siswa-siswanya saat ujian serta
memberikan sangsi yang tegas dan membuat jera baik
kepada yang mencontek dan yang memberikan contekan.
 Lebih sering mengadakan ujian lisan.
 Membuat variasi (kelompok) soal tiap-tiap barisan siswa.
2.
Untuk siswa, jangan takut melaporkan kecurangan yang
dilakukan oleh teman. Karena ada beberapa murid yang
tidak mau melaporkan temannya yang mencontek karena
alasan solidaritas dan sebagainya, lebih percaya diri lagi
dalam mengerjakan soal yang diberikan, mengerjakan
terlebih dulu soal yang mudah sehingga tidak membuangbuang waktu.
3.
Untuk orang tua dan guru, harus menanamkan sikap jujur
dan percaya diri sejak dini kepada anak.
DAFTAR PUSTAKA







Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis
Multidimensional. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Pidarta, Made. 2007. Landasan Kependidikan: Stimulus ilmu Pendidikan bercorak
Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Siswono, Tatag Yuli Eko. 2012. Implementasi Pendidikan Karakter Dalam
Pembelajaran Matematika. Diperoleh dalam:
http://matematikaberkarakter.files.wordpress.com/2013/01/tatagyes_uinjakarta_24nop2
012.docx
diakses tanggal 13 desember 2013.
Suyatno. 2004. Peran Pendidikan Sebagai Modal Utama Membangun Karakter
Bangsa. diperoleh dalam :




Zubaedi. 2009. Pendidikan Berbasis Masyarakat : Upaya Menawarkan Solusi
Terhadap Berbagai Problem Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.









http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=20&dn=20080629221807
Diakses tanggal 9 desember 2013.
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
[1]
http://rahmadewwi.blogspot.com/
[2] Human Communication: Konteks-konteks Komunikasi dalam
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya.

More Related Content

What's hot

Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
elmakrufi
 
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
atone_lotus
 
Ppt. pendidikan karakter
Ppt. pendidikan karakterPpt. pendidikan karakter
Ppt. pendidikan karakter
Reni H_dika BK
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioral
misbakhulfirdaus
 
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOKKONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
Nur Arifaizal Basri
 
Persepsi sosial dan kognisi sosial
Persepsi sosial dan kognisi sosialPersepsi sosial dan kognisi sosial
Persepsi sosial dan kognisi sosial
kkepyy
 
Perilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja
Perilaku dan Teknik Konseling Pada RemajaPerilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja
Perilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja
Neni Sholihat
 

What's hot (20)

Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
 
Etika konseling
Etika konselingEtika konseling
Etika konseling
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisis
 
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)
 
Pendekatan Konseling Psikoanalisis
Pendekatan Konseling PsikoanalisisPendekatan Konseling Psikoanalisis
Pendekatan Konseling Psikoanalisis
 
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
 
Ppt. pendidikan karakter
Ppt. pendidikan karakterPpt. pendidikan karakter
Ppt. pendidikan karakter
 
Materi Dampak Handphone (medsos)
Materi Dampak Handphone (medsos)Materi Dampak Handphone (medsos)
Materi Dampak Handphone (medsos)
 
MAKALAH LAYANAN BK.docx
MAKALAH LAYANAN BK.docxMAKALAH LAYANAN BK.docx
MAKALAH LAYANAN BK.docx
 
Ppt analisis transaksional
Ppt analisis transaksionalPpt analisis transaksional
Ppt analisis transaksional
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioral
 
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"
Contoh RPL Bimbingan dan konseling topik bebas "Pelecehan seksual"
 
Fungsi dan Peran keluarga
Fungsi dan Peran keluargaFungsi dan Peran keluarga
Fungsi dan Peran keluarga
 
Pendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorPendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factor
 
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOKKONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
 
Psikologi perkembangan
Psikologi perkembanganPsikologi perkembangan
Psikologi perkembangan
 
Persepsi sosial dan kognisi sosial
Persepsi sosial dan kognisi sosialPersepsi sosial dan kognisi sosial
Persepsi sosial dan kognisi sosial
 
Perilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja
Perilaku dan Teknik Konseling Pada RemajaPerilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja
Perilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja
 
Bullying di sekolah
Bullying di sekolahBullying di sekolah
Bullying di sekolah
 

Viewers also liked

Viewers also liked (10)

BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA
BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYABUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA
BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA
 
Budaya Mencontek di Kalangan Pelajar
Budaya Mencontek di Kalangan PelajarBudaya Mencontek di Kalangan Pelajar
Budaya Mencontek di Kalangan Pelajar
 
Pengolahan data elektronik
Pengolahan data elektronikPengolahan data elektronik
Pengolahan data elektronik
 
Peranan komunikasi dalam difusi teknologi
Peranan komunikasi dalam difusi teknologiPeranan komunikasi dalam difusi teknologi
Peranan komunikasi dalam difusi teknologi
 
Pp demokratisasi di indonesia
Pp demokratisasi di indonesiaPp demokratisasi di indonesia
Pp demokratisasi di indonesia
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Tugas presentasi media
Tugas presentasi mediaTugas presentasi media
Tugas presentasi media
 
Contextual teaching &_learning-dra._masitoh,_m.pd.
Contextual teaching &_learning-dra._masitoh,_m.pd.Contextual teaching &_learning-dra._masitoh,_m.pd.
Contextual teaching &_learning-dra._masitoh,_m.pd.
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
 
Diagnostik Kesulitan Belajar
Diagnostik Kesulitan BelajarDiagnostik Kesulitan Belajar
Diagnostik Kesulitan Belajar
 

Similar to Perilaku mencontek siswa dan faktor yang mempengaruhi

Pendidikankarakter 110113013343-phpapp02
Pendidikankarakter 110113013343-phpapp02Pendidikankarakter 110113013343-phpapp02
Pendidikankarakter 110113013343-phpapp02
Frans Pelleng
 
Kajian gaya pembelajaran kreatif dan kritis
Kajian gaya pembelajaran kreatif dan kritisKajian gaya pembelajaran kreatif dan kritis
Kajian gaya pembelajaran kreatif dan kritis
CIKGU NAZARINANAWAWI
 
Prinsip dan nilai-nilai pemberantasan korupsi
Prinsip dan nilai-nilai pemberantasan korupsiPrinsip dan nilai-nilai pemberantasan korupsi
Prinsip dan nilai-nilai pemberantasan korupsi
DidikSusetiyanto
 
Pp kedisiplinan
Pp kedisiplinanPp kedisiplinan
Pp kedisiplinan
haniisla
 
PENGERTIAN HAKHak adalah milik.docx
PENGERTIAN HAKHak adalah milik.docxPENGERTIAN HAKHak adalah milik.docx
PENGERTIAN HAKHak adalah milik.docx
RiskaAstinii
 
Pendidikan Karakter (New Style)
Pendidikan Karakter (New Style)Pendidikan Karakter (New Style)
Pendidikan Karakter (New Style)
Christian Lokas
 
presentasi seminar proposal pgmi fai uninus
presentasi seminar proposal pgmi fai uninuspresentasi seminar proposal pgmi fai uninus
presentasi seminar proposal pgmi fai uninus
FadliAnwar24
 
Kompetensi profesional guru sd
Kompetensi profesional guru sdKompetensi profesional guru sd
Kompetensi profesional guru sd
Vica Abhinayya
 
Tugas ina diskusi
Tugas ina diskusiTugas ina diskusi
Tugas ina diskusi
rhysari
 
Budaya sekolah dan pencegahan tindak kekerasan
Budaya sekolah dan pencegahan tindak kekerasan Budaya sekolah dan pencegahan tindak kekerasan
Budaya sekolah dan pencegahan tindak kekerasan
burhan to
 

Similar to Perilaku mencontek siswa dan faktor yang mempengaruhi (20)

Pendidikankarakter 110113013343-phpapp02
Pendidikankarakter 110113013343-phpapp02Pendidikankarakter 110113013343-phpapp02
Pendidikankarakter 110113013343-phpapp02
 
Pendidikan Karakter
Pendidikan KarakterPendidikan Karakter
Pendidikan Karakter
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Kajian gaya pembelajaran kreatif dan kritis
Kajian gaya pembelajaran kreatif dan kritisKajian gaya pembelajaran kreatif dan kritis
Kajian gaya pembelajaran kreatif dan kritis
 
DISIPLIN POSITIF SMA NF.ppt
DISIPLIN POSITIF SMA NF.pptDISIPLIN POSITIF SMA NF.ppt
DISIPLIN POSITIF SMA NF.ppt
 
Prinsip dan nilai-nilai pemberantasan korupsi
Prinsip dan nilai-nilai pemberantasan korupsiPrinsip dan nilai-nilai pemberantasan korupsi
Prinsip dan nilai-nilai pemberantasan korupsi
 
Pp kedisiplinan
Pp kedisiplinanPp kedisiplinan
Pp kedisiplinan
 
Perilaku.pptx
Perilaku.pptxPerilaku.pptx
Perilaku.pptx
 
PENGERTIAN HAKHak adalah milik.docx
PENGERTIAN HAKHak adalah milik.docxPENGERTIAN HAKHak adalah milik.docx
PENGERTIAN HAKHak adalah milik.docx
 
Pendidikan Karakter (New Style)
Pendidikan Karakter (New Style)Pendidikan Karakter (New Style)
Pendidikan Karakter (New Style)
 
presentasi seminar proposal pgmi fai uninus
presentasi seminar proposal pgmi fai uninuspresentasi seminar proposal pgmi fai uninus
presentasi seminar proposal pgmi fai uninus
 
Pendidikan karakter
Pendidikan karakterPendidikan karakter
Pendidikan karakter
 
pendidikan karakter pada anak usia dini
pendidikan karakter pada anak usia dinipendidikan karakter pada anak usia dini
pendidikan karakter pada anak usia dini
 
Kompetensi profesional guru sd
Kompetensi profesional guru sdKompetensi profesional guru sd
Kompetensi profesional guru sd
 
Tugas ina diskusi
Tugas ina diskusiTugas ina diskusi
Tugas ina diskusi
 
Budaya Sekolah dan Pencegahan Tindak Kekerasan
Budaya Sekolah dan Pencegahan Tindak KekerasanBudaya Sekolah dan Pencegahan Tindak Kekerasan
Budaya Sekolah dan Pencegahan Tindak Kekerasan
 
Budaya Sekolah dan Pencegahan Tindak Kekerasan
Budaya Sekolah dan Pencegahan Tindak KekerasanBudaya Sekolah dan Pencegahan Tindak Kekerasan
Budaya Sekolah dan Pencegahan Tindak Kekerasan
 
Budaya sekolah dan pencegahan tindak kekerasan
Budaya sekolah dan pencegahan tindak kekerasan Budaya sekolah dan pencegahan tindak kekerasan
Budaya sekolah dan pencegahan tindak kekerasan
 
Tugas artikel jurnal riani
Tugas artikel jurnal rianiTugas artikel jurnal riani
Tugas artikel jurnal riani
 
kak
kakkak
kak
 

Recently uploaded

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 

Recently uploaded (20)

Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 

Perilaku mencontek siswa dan faktor yang mempengaruhi

  • 1. Mata Kuliah : Landasan & Problematika Pendidikan Dosen Pengasuh: Prof. Dr. M. Djahir Basir : Dr. Rusdy A. Siroj, M. Pd Oleh: NIA KURNIATI NIM 06022681318020
  • 2. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - Pengalaman - Bertentangan dg pendidikan karakter bangsa yang menghendaki nilai-nilai luhur pancasila tercermin dari tingkah laku peserta didik. - Thomas Lickona, profesor dari Cortland University mengungkapkan bahwa ada 10 tanda-tanda zaman yang harus diwaspadai. 10 tanda menandakan bahwa sebuah bangsa sedang menuju jurang kehancuran.
  • 3. Tanda-tanda : 1. meningkatnya kekerasan di kalangan remaja 2. Penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk 3. Pengaruh peer-grup yang kuat dalam tindakan kekerasan 4. Meningkatnya perilaku merusak diri seperti penggunaan narkoba, alkohol, seks bebas, dll. 5. Semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk 6. Menurunnya etos kerja 7. Semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru 8. Rendahnya rasa tanggung jawab individu dan warga negara 9. Membudayanya ketidakjujuran 10. Adanya rasa saling curiga dan kebencian diantara sesama (Muslich, 2011)
  • 4. RUMUSAN MASALAH • Apa saja kategori mencontek? • Faktor apa saja yang mempengaruhi dan bagaimana mengatasi perilaku mencontek siswa saat ujian? 3. TUJUAN • Mengetahui apa saja yang termasuk dalam kategori mencontek. • Menjelskan faktor yang mempengaruhi dan bagaimana cara mengatasi perilaku mencontek siswa saat ujian 2.
  • 5. 4. MANFAAT 1) Bagi guru, mencegah perilaku siswa mencontek saat ujian dengan upaya penanaman nilai moral / karakter pada siswa. 2) Agar pihak sekolah dan orang tua siswa mengetahui hal-hal mengenai menyontek dan turut membimbing dan mendidik para siswa agar tidak melakukan perilaku mencontek tersebut
  • 6. PEMBAHASAN A. 1. 2. 3. Definisi Mencontek Kamus Bahasa Indonesia W.J.S Purwadarminta adalah mencontoh, meniru, atau mengutip tulisan, pekerjaan orang lain sebagaimana aslinya. Alhadza (2004) kata menyontek sama dengan cheating adalah perbuatan yang menggunakan cara-cara yang tidak sah untuk tujuan yang sah/terhormat yaitu mendapatkan keberhasilan akademis atau menghindari kegagalan akademis. Deighton (1971). Cheating adalah upaya yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan keberhasilan dengan cara-cara yang tidak fair (tidak jujur). Suparno (2000). Segala sistem dan taktik penyontekan sudah dikenal siswa. Sistem suap agar mendapat nilai baik, juga membayar guru agar membocorkan soal ulangan, sudah menjadi praktik biasa dalam dunia pendidikan indonesia.
  • 7. Jadi mencontek adalah suatu perbuatan atau caracara yang tidak jujur, curang, dan menghalalkan segala cara untuk mencapai nilai yang terbaik dalam ulangan atau ujian pada setiap mata pelajaran. Mencontek dalam pelaksanaan ujian adalah perbuatan meniru atau menjiplak pekerjaan orang lain sesuai dengan aslinya atau perbuatan mencuri ide orang lain yang dapat berupa mengambil jawaban soal-soal ujian dari cara-cara yang tidak dibenarkan dalam tata tertib ujian seperti: dari buku, catatan, hasil pemikiran temannya dan media lain yang kemudian disalin pada lembar jawaban ujian pada saat ujian berlangsung.
  • 8. KATEGORI MENCONTEK 1. Mencontek dengan usaha sendiri 2. Meminta bantuan teman Ahadza (2004), kategori mencontek: meniru pekerjaan teman, bertanya langsung pada teman ketika sedang mengerjakan tes/ujian, membawa catatan pada kertas, pada anggota badan atau pada pakaian masuk ke ruang ujian, menerima dropping jawaban dari pihak luar, mencari bocoran soal, arisan (saling tukar) mengerjakan tugas dengan teman, menyuruh atau meminta bantuan orang lain dalam menyelesaikan tugas ujian di kelas atau tugas penulisan paper dan take home test.
  • 9. B. Faktor-faktor yang mempengaruhi Faktor dari dalam diri siswa sendiri a. - b. c. d. e. f. g. h. Kurang PD Kurang tertariknya siswa dengan materi pelajaran Tekanan yang terlalu besar yang diberikan kepada hasil studi berupa angka dan nilai yang diperoleh siswa dalam tes formatif atau sumatif Dari teori-teori tentang motivasi, diketahui bahwa cheating bisa terjadi apabila seseorang berada dalam kondisi underpressure, atau apabila dorongan atau harapan untuk berprestasi jauh lebih besar dari pada potensi yang dimiliki. Pendidikan moral baik di rumah maupun di sekolah kurang diterapkan dalam kehidupan siswa. Pengaruh teman sebaya Kurang mengerti arti dari pendidikan. Adanya kesempatan mencontek saat ujian atau kontrol pengawasan yang tidak terlalu ketat. Takut gagal. Siswa tidak siap menghadapi ujian tetapi ia tidak mau menundanya dan tidak mau gagal atau mengulang /ujian lagi.
  • 10. Dampak negatif mencontek 1. 2. 3. 4. 5. 6. Timbul rasa malas dan menyerah dlm belajar Menurunnya rasa percaya diri dan kreativitas siswa dalam jangka pendek atau pun jangka panjang Melatih siswa tidak mandiri dan bertanggung jawab. Biasa bohong Menghalalkan segala cara; Orang yang biasa mencontek akan mencari segala macam cara agar dapat mencontek dengan sukses. Cara halus dan cara kasar pun akan mereka lakukan dan bahayanya sikap menghalalkan segala cara ini dapat menjadi kebiasaan Menular
  • 11. Upaya mencegah siswa mencontek: 1. Dengan membuatkan siswa kelompok belajar 2. Menyadarkan siswa untuk belajar dengan rutin 3. Dengan menanamkan iman dan taqwa pada siswa bahwa perbuatan mencontek itu dosa 4. Jangan terlalu menuntut nilai-nilai pada setiap pembelajaran 5. Memberikan penguatan dan peneguhan terhadap sikap dan perilaku mereka yang positif 6. Menerapkan budaya malu dengan cara bekerjasama dengan orangtua siswa dan melaporkan siswa kepada orangtua/wali murid yang seringkali mencontek Dan bagi siswa yang memang sudah terbiasa dengan kegiatan mencontek dapat dilakukan tindakan tegas yaitu berupa pemberian sanksi, seperti pengurangan nilai, menganggap siswa yang ketahuan mencontek sudah selesai dan mengambil kertas ujiannya, pembatalan keikutsertaan dalam ujian.
  • 12. C. BUDAYA Wikipedia: Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan.
  • 13.  Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. [2]  Kebudayaan adalah keseluruhan hasil manusia hidup bermasyarakat yang berisi aksi-aksi terhadap dan oleh sesama manusia sebagai anggota masyarakat yang merupakan kepandaian, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, a dat istiadat, dan lain-lain kepandaian (Hassan dalam Pidarta, 2007). Sedangkan Kneller mengatakan kebudayaan adalah cara hidup yang telah dikembangkan oleh anggota-anggota masyarakat. Sedangkan menurut Pidarta (2007) kebudayaan adalah cara hidup dan kehidupan manusia yang diciptakan oleh manusia itu sendiri sebagai warga masyarakat.
  • 14. D. Pendidikan Karakter Karakter merupakan suatu kumpulan karakteristik individu yang khas dalam berpikir, berperilaku, dan bertindak dalam hidup, bergaul, bekerjasama, maupun memecahkan masalah di lingkungannya (Siswono, 2012). Karakteristik tersebut dapat berkaitan dengan aspek psikologis (seperti bawaan, emosi, kepribadian, budi pekerti, sifat, tabiat, temperamen, atau watak), aspek moral (berupa nilai-nilai yang disadari dan diyakini), dan aspek kognitif (gaya berpikir, penalaran, ataupun berbahasan). Menurut Lickona (dalam Suyatno, 2004) menggagas pandangan bahwa pendidikan karakter adalah upaya terencana untuk membantu orang untuk memahami, peduli, dan bertindak atas nilai-nilai etika/ moral. Pendidikan karakter ini mengajarkan kebiasaan berpikir dan berbuat yang membantu orang hidup dan bekerja bersama-sama sebagai keluarga, teman, tetangga, masyarakat, dan bangsa.
  • 15. Ungkapan Aristotle, Karakter erat kaitannya dengan habit atau kebiasaan yang terus menerus dipraktikkan dan dilakukan (Zubaedi, 2009). Sembilan karakter yang diadopsi dari pilot project SBB dan TK Karakter milik Indonesia Heritage Foundation yang perlu ditanamkan sejak dini kepada peserta didik : Cinta Tuhan & segenap ciptaan-Nya; kemandirian dan tanggung jawab; kejujuran atau amanah dan bijaksana; hormat dan santun, dermawan, suka menolong dan gotong royong; percaya diri, kreatif dan pekerja keras; kepemimpinan dan keadilan; baik dan rendah hati; serta toleransi, kedamaian, dan kesatuan.
  • 16. PENUTUP Kesimpulan Mencontek adalah suatu perbuatan atau cara-cara yang tidak jujur, curang, dan menghalalkan segala cara untuk mencapai nilai yang terbaik dalam ulangan atau ujian pada setiap mata pelajaran. Mencontek dalam pelaksanaan ujian adalah perbuatan meniru atau menjiplak pekerjaan orang lain sesuai dengan aslinya, atau perbuatan mencuri ide orang lain yang dapat berupa mengambil jawaban soal– soal ujian dari cara–cara yang tidak dibenarkan dalam tata tertib ujian seperti: dari buku, catatan, hasil pemikiran temannya dan media lain yang kemudian disalin pada lembar jawaban ujian pada saat ujian berlangsung. a.
  • 17. b. Saran 1. Untuk guru  Harus bertidak tegas saat ujian dengan cara benarbenar mengawasi siswa-siswanya saat ujian serta memberikan sangsi yang tegas dan membuat jera baik kepada yang mencontek dan yang memberikan contekan.  Lebih sering mengadakan ujian lisan.  Membuat variasi (kelompok) soal tiap-tiap barisan siswa. 2. Untuk siswa, jangan takut melaporkan kecurangan yang dilakukan oleh teman. Karena ada beberapa murid yang tidak mau melaporkan temannya yang mencontek karena alasan solidaritas dan sebagainya, lebih percaya diri lagi dalam mengerjakan soal yang diberikan, mengerjakan terlebih dulu soal yang mudah sehingga tidak membuangbuang waktu. 3. Untuk orang tua dan guru, harus menanamkan sikap jujur dan percaya diri sejak dini kepada anak.
  • 18. DAFTAR PUSTAKA       Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. Jakarta: PT Bumi Aksara. Pidarta, Made. 2007. Landasan Kependidikan: Stimulus ilmu Pendidikan bercorak Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Siswono, Tatag Yuli Eko. 2012. Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Matematika. Diperoleh dalam: http://matematikaberkarakter.files.wordpress.com/2013/01/tatagyes_uinjakarta_24nop2 012.docx diakses tanggal 13 desember 2013. Suyatno. 2004. Peran Pendidikan Sebagai Modal Utama Membangun Karakter Bangsa. diperoleh dalam :   Zubaedi. 2009. Pendidikan Berbasis Masyarakat : Upaya Menawarkan Solusi Terhadap Berbagai Problem Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.        http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=20&dn=20080629221807 Diakses tanggal 9 desember 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya [1] http://rahmadewwi.blogspot.com/ [2] Human Communication: Konteks-konteks Komunikasi dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya.