2. Latar Belakang
Selama ini pohon pisang telah dimanfaatkan
mulai dari buah pisang, jantung pisang, hingga
daun pisang. Namun bonggol pisang sendiri
hanya berakhir sebagai limbah alias dibuang
begitu saja. Saya berfikir untuk mengkreasikan
kripik bonggol pisang.
Selain harganya yang lumayan menjanjikan
Bonggol pisang ini juga dapat berfungsi sebagai
obat.
3. Man
Petani pisang
Memanfaatkan Limbah Bonggol pisang di sekitar
lingkungan.
Bagian Pengerjaan (3 orang)
pengirisan pembersihan penjemuran penggoreng
termasuk pembumbuan
Tenaga Packing (3 Orang)
Sabar dalam pengemasan dan rapi
Tenaga Pemasaran (3 orang)
Ulet dan kreativ dan juga dapat mempengaruhi
konsumen
4. Material
Bahan Utama :
Bonggol pisang,
Tepung beras,
Kanji,
Santan,
Garam,
Perenyah kue,
Minyak goreng,
Bumbu : ketumbar, miri, bawang putih, kencur, kunir.
Telur ayam 1 butir.
Bahan Pendamping :
Alat Dapur
Pisau potong bonggol, Mesin Potong Bonggol, Ember, Alat penghalus
bumbu, Penggorengan , pengkukus Barang.
Plastik
Untuk pemengepakan
5. Methode
Bonggol pisang diiris tipis sesuai selera kemudian
dibersihkan.
Irisan bonggol pisang ditaburi garam dan dibiarkan
sampai bonggol pisang menjadi tidak kaku.
Dicuci dengan air sampai bersih kemudian dikering-
anginkan.
Buat adonan kulitnya dengan mencampur bumbu
yang sudah dihaluskan, 3 gelas santan, 1/4 kg tepung
beras, ¼ bagian telur ayam, sedikit tepung kanji dan
perenyah kue.
Celupkan irisan bonggol pisang dalam adonan lalu
goreng sampai kering. Agar hasilnya
maksimal, penggorengan dilakukan 2 kali yakni
digoreng dulu setengah matang kemudian didiamkan
semalam barulah digoreng lagi.
7. Marketing
Strategi pemasaran dilakukan dengan cara
melakukan publikasi melalui media elektonik
maupun non elektronik. Media elektronik yang
digunakan antara lain yaitu e-mail, blog, dan
facebook. Sedangkan media non elektronik yang
digunakan yaitu melalui pamflet, brosur, dan
melakukan promosi ke beberapa tempat .
8. Money
Modal dari pemilik dan sebagian hutang dari bank
.
Harga Produk
Digunakan Untuk
1. Membayar Gaji Karyawan
2. Membeli Bahan Baku
3. Membeli Alat-alat produksi
4. Biaya Lain-lain
9. Power
Bonggol pisang yang selama ini hanya dianggap
limbah ternyata dapat diolah menjadi keripik atau
kerupuk
yang tidak hanya enak dikonsumsi, tapi juga
mengandung serat tinggi, sehingga dapat
memperlancar pencernaan dan mengurangi sembelit.
Peluang pasarnyapun terbuka lebar karena produk ini
masih jarang dipasaran, apalagi bahan baku berupa
bonggol pisang tersedia dalam jumlah banyak
mengingat populasi tanaman pisang yang cukup
berlimpah dan selama ini tidak dimanfaatkan. Selain
itu penyediaan bonggol pisang sebagai bahan dasar
keripik mempunyai prospek yang cukup baik untuk
meningkatkan pendapatan keluarga tani.
10. Planning
1. Rencana Pelaksanaan (Plan Operasional)
Pembuatan “Kripik Bonggol Pisang ” akan dilaksanakan di JL. Maulana
Malik Ibrahim Semarang . Lokasi tersebut dipilih karena lokasinya dekat
dengan kawasan kampus, sekolah, kos mahasiswa dan pust-pusat
penjualan seperti Pasar Jrakah, Pasar Ngalian, Aneka Jaya.
Produksi “Kripik Bonggol Pisang” terlebih dahulu dilakukan uji coba
beberapa resep. Setiap resep akan dibuat dan hasilnya akan
diujicobakan ke 30 orang yang memiliki hobi makanKripik. Kemudian
para taster akan mengisi angket yang berisi komentar
para tasterterhadap kekurangan dan kelebihan rasa “Kripik Bonggol
Pisang”.
Setiap komentar dalam angket akan dipertimbangkan dan digunakan
untuk memperbaiki resep. Kemudian dilakukan produksi lagi dengan
resep yang baru dan diujicoba lagi. Jika para taster sudah mengatakan
bahwa “Kripik Bonggol Pisang” sudah enak rasanya dan layak untuk
dipasarkan, barulah dilakukan produksi dalam skala besar dengan
resep yang sama.
2. Rencana Pengembangan (Plan Development)
Setelah sukses dengan “Kripik Bonggol Pisang” ras original, maka akan
dilakukan pengembangan berupa penambahan beraneka macam rasa
sebagai pelezat keju, selai rasa, dan cokelat.
11. Organizing
“Keripik Bonggol Pisang” memiliki struktur organisasi sebagai berikut:
a. Industri Overview : dengan job description:
1) Mengamati perkembangan Kripik di pasaran
2) Menganalisis permasalahan-permasalahan yang muncul
3) Menganalisis persaingan pasar “Keripik Bonggol Pisang”
b. Marketing : dengan job description:
1) Memperkenalkan Keripik Bonggol Pisang di masyarakat melalui media
elektronik maupun non elektronik
2) Menjaring konsumen dan pelanggan sebanyak-banyaknya untuk
berlanganan membeli “Keripik Bonggol Pisang”
c. Operational : dengan job description:
1) Mengawasi proses produksi “Keripik Bonggol Pisang”
2) Mengontrol cita rasa “Keripik Bonggol Pisang
3) Mengatur jadwal produksi dan pemasaran “Keripik Bonggol Pisang”
d. Financial : dengan job description:
1) Mengatur administrasi keuangan “Keripik Bonggol Pisang”
12. Actuating
Di beri Motivasi
Agar kripik bonggol pisang dapat terjual dan laris di pasaran
Kemampuan
Di beri training bagaimana cara mengolah bonggol tersebut agar menjadi kripik
yang berkualitas tinggi dan di sukai oleh konsumen
Lingkungan kerja
Di Beri Tempat kerja yang nyaman dengan menggunakan pendingin ruangan dan
juga full musik.
Strategi penggerak motivasi
Pemberdayaan dan partisipasi
Apabila keripik bonggol pisang dapat terjual secara laris maka masing – masing
pekerja akan di beri bonus.
Pemberdayaan : Membicarakan apa yang menjadi keluhan karyawan kepada
manjer secara baik. Dan manajer akan menampungnya dan berusaha memenuhi
apa yang di inginkan karyawan.
Partisipasi : Karyawan berpartisipasi dalam membuat keputusan agar penjualan
menjadi maksimal
13. Controlling
Manajer harus mengontrol proses produksi
, pemasaran.
Dan mengontrol bagian keuangan usaha keripik
bonggol pisang.
14. Kesimpulan
Bahwa produk saya dapat memanfaatkan limbah
yaitu bonggol pisang menjadi snack yang gurih
dan menghasilkan nilai jual yang tinggi .
15. Analysis SWOT
a. Strength (kekuatan)
1) Sebagian besar masyarakat sering mengkonsumsi kripik
2) Kripik dapat disajikan sebagai oleh-oleh dan acara seperti pesta
b. Weakness (kelemahan)
1) Harga bahan dasar seperti gula, coklat dan telur di pasaran cukup tinggi
dan terus berubah seiring kondisi perekonomian Indonesia. Hal ini dapat
membuat biaya pembuatan “keripik Bonggol Pisang” naik turun sesuai denga
harga bahan pokoknya.
2) Rasa khas bonggol pisang pada “Keripik Bonggol Pisang” masih ada. Ada
masyarakat yang suka dengan keadaan ini dan ada yang tidak suka
c. Opportunity (kesempatan)
1) Masyarakat suka mengkonsumsi keripik baik dari hasil membeli maupun
membuat sendiri
2) Kripik menjadi kebiasaan masyarakat untuk hidangan dan sebagai camilan.
d. Treatment (ancaman)
1) Biaya pembuatan keripik tergantung harga sembako di Indonesia
2) Bonggol pisang yang akan digunakan sebagi bahan dasar “Keripik Bonggol
Pisang” memerlukan tahap-tahap khusus untuk mengolahnya. Khususnya
tahap penghilangan getahnya agar tidak mengotori pakaian saat
memasaknya.
16. Analysis RLS
Pendapatan (X) – Biaya (Y) = Laba (Z)
Aktiva Lancar (A) : Kas (D), Perlengkapan
(E), Piutang (F)
Hutang Lancar (B) : Utang dagang (G), Utang Bank
(H)
Aktiva Tak Lancar (C) : Kendaraan (K), Tanah
(T), Bangunan (M)
17. Rentabilitas
Z / (A+C) = RENTABILITAS
A=D+E+F
C=K+T+M
Syarat : Z = X > Y