Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan dasar manusia yang terdiri dari kebutuhan ekonomi, psikis, pekerjaan, dan biologis seperti sandang, pangan, papan, pendidikan, rekreasi, dan rumah tangga. Pemenuhan kebutuhan tersebut ditunjang oleh faktor lingkungan sosial, alam, dan kerja. Ajaran eksistensialisme menyatakan bahwa harmonisasi kebutuhan hanya terpenuhi melalui karya dan
3. • Selama hidup manusia timbul banyak
pertanyaan baik langsung maupun
tidak langsung berkaitan dengan
eksistensi dirinya.
3
4. Di antara pertanyaan itu adalah
menyangkut pemeliharaan
hidupnya, makanan, minuman,
perumahan dan ragam kebutuhan
pokok lainnya.
4
5. Manusia dituntut
untuk beraktivitas
konkret dalam upaya
memenuhi kebutuhan
hidupnya itu serta
untuk mencapai
tatanan
kesempurnaan
sebagai makhluk
ciptaan Tuhan.
5
7. Semua kebutuhan ini merupakan
kebutuhan dasar yang harus diusahakan
dan terpenuhi secara wajar pada
masyarakat modern walaupun dalam
berbagai porsi yang belum sepenuhnya
seimbang.
8. Kebutuhan dasar
• Kebutuhan manusia yang bersifat
ekonomi
Kebutuhan ini bersifat material, untuk
memenuhi kesehatan dan keselamatan
jasmani, seperti pakaian, makanan,
perumahan;
8
9. Kebutuhan dasar
• Kebutuhan manusia yang bersifat psikis
Kebutuhan ini bersifat immaterial, untuk
memenuhi kesehatan dan keselamatan
rohani, seperti pendidikan, hiburan,
penghargaan, agama;
9
10. Kebutuhan dasar
• Kebutuhan manusia yang bersifat sebagai
pekerjaan: Kebutuhan ini bersifat praktis
untuk mewujudkan ketiga jenis kebutuhan
di atas, seperti perusahaan, profesi.
10
11. Kebutuhan dasar
• Kebutuhan manusia yang bersifat
pemenuhan biologis: Kebutuhan ini
bersifat seksual untuk membentuk
keluarga dan kelangsungan hidup
generasi secara turun temurun, seperti
perkawinan, berumah tangga;
11
12. Umumnya berkisar:
• Kebutuhan pakaian (sandang)
• Kebutuhan makanan (pangan)
• Kebutuhan perumahan (papan)
• Kebutuhan pendidikan (keahlian)
• Kebutuhan hiburan (rekreasi)
• Kebutuhan hidup kekerabatan
(rumah tangga)
• Kebutuhan pekerjaan (perusahaan,
profesi) 12
14. • Eksisteni manusia dalam kehidupan
konkret adalah sebagai makhluk alamiah
yang memiliki kaitan erat dengan
lingkungan.
• Dalam berbagai keterbatasan dan
kelebihannya manusia memiliki sifat
alamiah dan tunduk pada hukum alam.
• Keterikatan ini dicerminkan dalam bentuk
kehidupan sosial dan wujud perilaku etis.
14
15. • Untuk memenuhi tuntutan
kesempurnaan harkat dan
martabatnya, manusia harus
melakukan kerja dan karya.
• Kedua prinsip ini merupakan hal
utama yang harus diwujudkan dalam
sejumlah aktifitas hidup sehari-hari.
15
16. • Konsep cara pandang yang
memvisualisasikan hubungan
harmonis manusia secara konkret
dalam perilaku sehari-hari,
dirumuskan oleh ajaran
“eksistensialisme”
• Tokohnya: filsuf Denmark Soren
Kierkegaard.
16
17. Tahapan pencapaian:
• Taraf estetis
• manusia memiliki kemampuan untuk
menerima alam dengan berbagai
fenomenanya.
• Perwujudan kekaguman akan karya
alam yang bersifat abadi ini, suatu
ketika akan dapat diwujudkan dalam
sebuah karya seni dengan personifikasi
berupa karya cipta lukisan, patung, tari-
tarian, nyanyian, dll. 17
18. Tahapan pencapaian:
• Taraf etis
• manusia meningkatkan estetisnya ke
tarap manusiawi ke dalam perwujudan
aktifitas yang nyata, bebas dan
bertanggungjawab.
• sudah dikaitkan dengan sejumlah
atribut kelayakan dan kepatutan,
sehingga unsur moralitas dalam bentuk
penilaian mulai mengikuti.
18
19. Tahapan pencapaian:
• Taraf religius
• manusia mulai meningkat kepada
makna pemahaman yang hakiki, lebih
filosofi, sampai penciptaan dan asal-
usul.
• menuntun manusia sampai pada
hakekat terdalam mengenai penciptaan
dan sang pencipta, akan semakin
menciptakan ketentraman jiwanya,
menghilangkan keraguan dan 19
20. Menurut ajaran eksistensialisme
harmonisasi pencapaian beragam
kebutuhan manusia, hanya mungkin
dipenuhi apabila melakukan karya dan
kerja secara optimal
20