SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Etika Profesi Hukum
  Prof. Dr. I Gede AB Wiranata, S.H., M.H.


                 Kuliah-2
                                             1
• Manusia dan
  Kebutuhan Hidup


                    2
• Selama hidup manusia timbul banyak
  pertanyaan baik langsung maupun
  tidak langsung berkaitan dengan
  eksistensi dirinya.




                                       3
Di antara pertanyaan itu adalah
menyangkut pemeliharaan
hidupnya, makanan, minuman,
perumahan dan ragam kebutuhan
pokok lainnya.
               4
 Manusia dituntut
  untuk beraktivitas
  konkret dalam upaya
  memenuhi kebutuhan
  hidupnya itu serta
  untuk mencapai
  tatanan
  kesempurnaan
  sebagai makhluk
  ciptaan Tuhan.


                        5
6
Semua kebutuhan ini merupakan
kebutuhan dasar yang harus diusahakan
dan terpenuhi secara wajar pada
masyarakat modern walaupun dalam
berbagai porsi yang belum sepenuhnya
seimbang.
Kebutuhan dasar


• Kebutuhan manusia yang bersifat
  ekonomi
  Kebutuhan ini bersifat material, untuk
  memenuhi kesehatan dan keselamatan
  jasmani, seperti pakaian, makanan,
  perumahan;


                                           8
Kebutuhan dasar


• Kebutuhan manusia yang bersifat psikis
  Kebutuhan ini bersifat immaterial, untuk
  memenuhi kesehatan dan keselamatan
  rohani, seperti pendidikan, hiburan,
  penghargaan, agama;




                                             9
Kebutuhan dasar


• Kebutuhan manusia yang bersifat sebagai
  pekerjaan: Kebutuhan ini bersifat praktis
  untuk mewujudkan ketiga jenis kebutuhan
  di atas, seperti perusahaan, profesi.




                                         10
Kebutuhan dasar

• Kebutuhan manusia yang bersifat
  pemenuhan biologis: Kebutuhan ini
  bersifat seksual untuk membentuk
  keluarga dan kelangsungan hidup
  generasi secara turun temurun, seperti
  perkawinan, berumah tangga;




                                           11
Umumnya berkisar:
• Kebutuhan pakaian (sandang)
• Kebutuhan makanan (pangan)
• Kebutuhan perumahan (papan)
• Kebutuhan pendidikan (keahlian)
• Kebutuhan hiburan (rekreasi)
• Kebutuhan hidup kekerabatan
  (rumah tangga)
• Kebutuhan pekerjaan (perusahaan,
  profesi)                        12
Faktor penunjang pemenuhan kebutuhan:




                                    13
• Eksisteni manusia dalam kehidupan
  konkret adalah sebagai makhluk alamiah
  yang memiliki kaitan erat dengan
  lingkungan.
• Dalam berbagai keterbatasan dan
  kelebihannya manusia memiliki sifat
  alamiah dan tunduk pada hukum alam.
• Keterikatan ini dicerminkan dalam bentuk
  kehidupan sosial dan wujud perilaku etis.

                                          14
• Untuk memenuhi tuntutan
  kesempurnaan harkat dan
  martabatnya, manusia harus
  melakukan kerja dan karya.
• Kedua prinsip ini merupakan hal
  utama yang harus diwujudkan dalam
  sejumlah aktifitas hidup sehari-hari.


                                          15
• Konsep cara pandang yang
  memvisualisasikan hubungan
  harmonis manusia secara konkret
  dalam perilaku sehari-hari,
  dirumuskan oleh ajaran
  “eksistensialisme”
• Tokohnya: filsuf Denmark Soren
  Kierkegaard.

                                    16
Tahapan pencapaian:
• Taraf estetis
• manusia memiliki kemampuan untuk
  menerima alam dengan berbagai
  fenomenanya.
• Perwujudan kekaguman akan karya
  alam yang bersifat abadi ini, suatu
  ketika akan dapat diwujudkan dalam
  sebuah karya seni dengan personifikasi
  berupa karya cipta lukisan, patung, tari-
  tarian, nyanyian, dll.                 17
Tahapan pencapaian:
• Taraf etis
• manusia meningkatkan estetisnya ke
  tarap manusiawi ke dalam perwujudan
  aktifitas yang nyata, bebas dan
  bertanggungjawab.
• sudah dikaitkan dengan sejumlah
  atribut kelayakan dan kepatutan,
  sehingga unsur moralitas dalam bentuk
  penilaian mulai mengikuti.
                                      18
Tahapan pencapaian:
• Taraf religius
• manusia mulai meningkat kepada
  makna pemahaman yang hakiki, lebih
  filosofi, sampai penciptaan dan asal-
  usul.
• menuntun manusia sampai pada
  hakekat terdalam mengenai penciptaan
  dan sang pencipta, akan semakin
  menciptakan ketentraman jiwanya,
  menghilangkan keraguan dan            19
Menurut ajaran eksistensialisme
  harmonisasi pencapaian beragam
 kebutuhan manusia, hanya mungkin
dipenuhi apabila melakukan karya dan
         kerja secara optimal


                 20
DALAM PERKEMBANGANNYA:



Muncul kritik atas pemikiran eksistensialitas,
         sehingga muncul aliran:
     Utilitas (utilitarianisme) ...... dll




                      21
• Terimakasih,-




                  22

More Related Content

What's hot

Manusia sebagai makhluk individu (ISBD)
Manusia sebagai makhluk individu (ISBD)Manusia sebagai makhluk individu (ISBD)
Manusia sebagai makhluk individu (ISBD)Jaya Purnama
 
Pengantar, Tujuan Ruang Lingkup ISBD
Pengantar, Tujuan Ruang Lingkup ISBD Pengantar, Tujuan Ruang Lingkup ISBD
Pengantar, Tujuan Ruang Lingkup ISBD Cecep Kustandi
 
manusia sebagai makhluk berbudaya
manusia sebagai makhluk berbudayamanusia sebagai makhluk berbudaya
manusia sebagai makhluk berbudayaQunk
 
Manusia sebagai Makhluk Berbudaya, Beretika dan Berestetika
Manusia sebagai Makhluk Berbudaya, Beretika dan BerestetikaManusia sebagai Makhluk Berbudaya, Beretika dan Berestetika
Manusia sebagai Makhluk Berbudaya, Beretika dan BerestetikaCecep Kustandi
 
2 etika-dan-estetika-berbudaya
2 etika-dan-estetika-berbudaya2 etika-dan-estetika-berbudaya
2 etika-dan-estetika-berbudayaHaidar Bashofi
 
Sistem sosial budaya
Sistem sosial budayaSistem sosial budaya
Sistem sosial budayaTeo Fredrik
 
8. politik estu ria dwi y (61)
8. politik estu ria dwi y (61)8. politik estu ria dwi y (61)
8. politik estu ria dwi y (61)estu ria dwi yn
 
5. budaya estu ria dwi yulianingsih (35)
5. budaya estu ria dwi yulianingsih (35)5. budaya estu ria dwi yulianingsih (35)
5. budaya estu ria dwi yulianingsih (35)estu ria dwi yn
 

What's hot (11)

Bab viii
Bab viiiBab viii
Bab viii
 
Isbd
IsbdIsbd
Isbd
 
Manusia dan kebudayaan
Manusia dan kebudayaanManusia dan kebudayaan
Manusia dan kebudayaan
 
Manusia sebagai makhluk individu (ISBD)
Manusia sebagai makhluk individu (ISBD)Manusia sebagai makhluk individu (ISBD)
Manusia sebagai makhluk individu (ISBD)
 
Pengantar, Tujuan Ruang Lingkup ISBD
Pengantar, Tujuan Ruang Lingkup ISBD Pengantar, Tujuan Ruang Lingkup ISBD
Pengantar, Tujuan Ruang Lingkup ISBD
 
manusia sebagai makhluk berbudaya
manusia sebagai makhluk berbudayamanusia sebagai makhluk berbudaya
manusia sebagai makhluk berbudaya
 
Manusia sebagai Makhluk Berbudaya, Beretika dan Berestetika
Manusia sebagai Makhluk Berbudaya, Beretika dan BerestetikaManusia sebagai Makhluk Berbudaya, Beretika dan Berestetika
Manusia sebagai Makhluk Berbudaya, Beretika dan Berestetika
 
2 etika-dan-estetika-berbudaya
2 etika-dan-estetika-berbudaya2 etika-dan-estetika-berbudaya
2 etika-dan-estetika-berbudaya
 
Sistem sosial budaya
Sistem sosial budayaSistem sosial budaya
Sistem sosial budaya
 
8. politik estu ria dwi y (61)
8. politik estu ria dwi y (61)8. politik estu ria dwi y (61)
8. politik estu ria dwi y (61)
 
5. budaya estu ria dwi yulianingsih (35)
5. budaya estu ria dwi yulianingsih (35)5. budaya estu ria dwi yulianingsih (35)
5. budaya estu ria dwi yulianingsih (35)
 

Similar to etika profesi hukum di indonesia

3. Manusi & Budaya.ppt
3. Manusi & Budaya.ppt3. Manusi & Budaya.ppt
3. Manusi & Budaya.pptMohZaini6
 
Ilmu sosial & budaya dasar
Ilmu sosial & budaya dasarIlmu sosial & budaya dasar
Ilmu sosial & budaya dasarbudinhm
 
Antara ilmu dan budaya
Antara ilmu dan budayaAntara ilmu dan budaya
Antara ilmu dan budayaAsep Aselli
 
Ilmu budaya dasar tugas 1
Ilmu budaya dasar tugas 1Ilmu budaya dasar tugas 1
Ilmu budaya dasar tugas 1aisfajar
 
Pengantar pendd-slide
Pengantar pendd-slidePengantar pendd-slide
Pengantar pendd-slidemutia123
 
Manusia sebagai makhluk holistik
Manusia sebagai makhluk holistikManusia sebagai makhluk holistik
Manusia sebagai makhluk holistikHerry Puspito
 
Subjek Pendidikan dan hakikat manusia Indonesia.pptx
Subjek Pendidikan dan hakikat manusia Indonesia.pptxSubjek Pendidikan dan hakikat manusia Indonesia.pptx
Subjek Pendidikan dan hakikat manusia Indonesia.pptxMukhammadLuqmanHakim4
 
Raffi Darmawan Manusia dan Pandangan Hidup
Raffi Darmawan Manusia dan Pandangan HidupRaffi Darmawan Manusia dan Pandangan Hidup
Raffi Darmawan Manusia dan Pandangan HidupRaffiDarmawan1
 
Bab 2 konsep asas
Bab 2 konsep asasBab 2 konsep asas
Bab 2 konsep asasFarid Hasan
 
Dasar dasar kurikulum "Landasan Sosial Budaya"
Dasar dasar kurikulum "Landasan Sosial Budaya"Dasar dasar kurikulum "Landasan Sosial Budaya"
Dasar dasar kurikulum "Landasan Sosial Budaya"Sefti Rholanjiba
 
Pengantar pendidikan ppt
Pengantar pendidikan pptPengantar pendidikan ppt
Pengantar pendidikan pptbertha_tandi
 
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptManusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptJaya Purnama
 

Similar to etika profesi hukum di indonesia (20)

3. Manusi & Budaya.ppt
3. Manusi & Budaya.ppt3. Manusi & Budaya.ppt
3. Manusi & Budaya.ppt
 
dimensi manusia
dimensi manusiadimensi manusia
dimensi manusia
 
183138505 isbd-ppt
183138505 isbd-ppt183138505 isbd-ppt
183138505 isbd-ppt
 
ISBD_Manusia_dan_Budaya.pptx
ISBD_Manusia_dan_Budaya.pptxISBD_Manusia_dan_Budaya.pptx
ISBD_Manusia_dan_Budaya.pptx
 
Ilmu sosial & budaya dasar
Ilmu sosial & budaya dasarIlmu sosial & budaya dasar
Ilmu sosial & budaya dasar
 
Antara ilmu dan budaya
Antara ilmu dan budayaAntara ilmu dan budaya
Antara ilmu dan budaya
 
Ilmu budaya dasar tugas 1
Ilmu budaya dasar tugas 1Ilmu budaya dasar tugas 1
Ilmu budaya dasar tugas 1
 
Prinsip dasar kebutuhan manusia
Prinsip dasar kebutuhan manusiaPrinsip dasar kebutuhan manusia
Prinsip dasar kebutuhan manusia
 
Pengantar pendd-slide
Pengantar pendd-slidePengantar pendd-slide
Pengantar pendd-slide
 
Manusia sebagai makhluk holistik
Manusia sebagai makhluk holistikManusia sebagai makhluk holistik
Manusia sebagai makhluk holistik
 
Pengantar pendidikan
Pengantar pendidikanPengantar pendidikan
Pengantar pendidikan
 
Subjek Pendidikan dan hakikat manusia Indonesia.pptx
Subjek Pendidikan dan hakikat manusia Indonesia.pptxSubjek Pendidikan dan hakikat manusia Indonesia.pptx
Subjek Pendidikan dan hakikat manusia Indonesia.pptx
 
Raffi Darmawan Manusia dan Pandangan Hidup
Raffi Darmawan Manusia dan Pandangan HidupRaffi Darmawan Manusia dan Pandangan Hidup
Raffi Darmawan Manusia dan Pandangan Hidup
 
Bab 2 konsep asas
Bab 2 konsep asasBab 2 konsep asas
Bab 2 konsep asas
 
Dasar dasar kurikulum "Landasan Sosial Budaya"
Dasar dasar kurikulum "Landasan Sosial Budaya"Dasar dasar kurikulum "Landasan Sosial Budaya"
Dasar dasar kurikulum "Landasan Sosial Budaya"
 
Home
HomeHome
Home
 
Pengantar pendidikan ppt
Pengantar pendidikan pptPengantar pendidikan ppt
Pengantar pendidikan ppt
 
Pertemuan 2 Hakikat manusia.pptx
Pertemuan 2 Hakikat manusia.pptxPertemuan 2 Hakikat manusia.pptx
Pertemuan 2 Hakikat manusia.pptx
 
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptManusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
 
Lansia
LansiaLansia
Lansia
 

More from Keonk Hawk

penghimpun dan pembukuan al quraan
penghimpun dan pembukuan al quraanpenghimpun dan pembukuan al quraan
penghimpun dan pembukuan al quraanKeonk Hawk
 
1. kebijakan umum penanaman dana
1. kebijakan umum penanaman dana1. kebijakan umum penanaman dana
1. kebijakan umum penanaman danaKeonk Hawk
 
1. product knowledge
1. product knowledge1. product knowledge
1. product knowledgeKeonk Hawk
 
1. product knowledge
1. product knowledge1. product knowledge
1. product knowledgeKeonk Hawk
 
Pembangunan desa terpadu
Pembangunan desa terpaduPembangunan desa terpadu
Pembangunan desa terpaduKeonk Hawk
 
Slide pemasyarakatan baru
Slide pemasyarakatan baruSlide pemasyarakatan baru
Slide pemasyarakatan baruKeonk Hawk
 
Hukum sda analisis
Hukum sda analisisHukum sda analisis
Hukum sda analisisKeonk Hawk
 

More from Keonk Hawk (7)

penghimpun dan pembukuan al quraan
penghimpun dan pembukuan al quraanpenghimpun dan pembukuan al quraan
penghimpun dan pembukuan al quraan
 
1. kebijakan umum penanaman dana
1. kebijakan umum penanaman dana1. kebijakan umum penanaman dana
1. kebijakan umum penanaman dana
 
1. product knowledge
1. product knowledge1. product knowledge
1. product knowledge
 
1. product knowledge
1. product knowledge1. product knowledge
1. product knowledge
 
Pembangunan desa terpadu
Pembangunan desa terpaduPembangunan desa terpadu
Pembangunan desa terpadu
 
Slide pemasyarakatan baru
Slide pemasyarakatan baruSlide pemasyarakatan baru
Slide pemasyarakatan baru
 
Hukum sda analisis
Hukum sda analisisHukum sda analisis
Hukum sda analisis
 

etika profesi hukum di indonesia

  • 1. Etika Profesi Hukum Prof. Dr. I Gede AB Wiranata, S.H., M.H. Kuliah-2 1
  • 2. • Manusia dan Kebutuhan Hidup 2
  • 3. • Selama hidup manusia timbul banyak pertanyaan baik langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan eksistensi dirinya. 3
  • 4. Di antara pertanyaan itu adalah menyangkut pemeliharaan hidupnya, makanan, minuman, perumahan dan ragam kebutuhan pokok lainnya. 4
  • 5.  Manusia dituntut untuk beraktivitas konkret dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya itu serta untuk mencapai tatanan kesempurnaan sebagai makhluk ciptaan Tuhan. 5
  • 6. 6
  • 7. Semua kebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang harus diusahakan dan terpenuhi secara wajar pada masyarakat modern walaupun dalam berbagai porsi yang belum sepenuhnya seimbang.
  • 8. Kebutuhan dasar • Kebutuhan manusia yang bersifat ekonomi Kebutuhan ini bersifat material, untuk memenuhi kesehatan dan keselamatan jasmani, seperti pakaian, makanan, perumahan; 8
  • 9. Kebutuhan dasar • Kebutuhan manusia yang bersifat psikis Kebutuhan ini bersifat immaterial, untuk memenuhi kesehatan dan keselamatan rohani, seperti pendidikan, hiburan, penghargaan, agama; 9
  • 10. Kebutuhan dasar • Kebutuhan manusia yang bersifat sebagai pekerjaan: Kebutuhan ini bersifat praktis untuk mewujudkan ketiga jenis kebutuhan di atas, seperti perusahaan, profesi. 10
  • 11. Kebutuhan dasar • Kebutuhan manusia yang bersifat pemenuhan biologis: Kebutuhan ini bersifat seksual untuk membentuk keluarga dan kelangsungan hidup generasi secara turun temurun, seperti perkawinan, berumah tangga; 11
  • 12. Umumnya berkisar: • Kebutuhan pakaian (sandang) • Kebutuhan makanan (pangan) • Kebutuhan perumahan (papan) • Kebutuhan pendidikan (keahlian) • Kebutuhan hiburan (rekreasi) • Kebutuhan hidup kekerabatan (rumah tangga) • Kebutuhan pekerjaan (perusahaan, profesi) 12
  • 13. Faktor penunjang pemenuhan kebutuhan: 13
  • 14. • Eksisteni manusia dalam kehidupan konkret adalah sebagai makhluk alamiah yang memiliki kaitan erat dengan lingkungan. • Dalam berbagai keterbatasan dan kelebihannya manusia memiliki sifat alamiah dan tunduk pada hukum alam. • Keterikatan ini dicerminkan dalam bentuk kehidupan sosial dan wujud perilaku etis. 14
  • 15. • Untuk memenuhi tuntutan kesempurnaan harkat dan martabatnya, manusia harus melakukan kerja dan karya. • Kedua prinsip ini merupakan hal utama yang harus diwujudkan dalam sejumlah aktifitas hidup sehari-hari. 15
  • 16. • Konsep cara pandang yang memvisualisasikan hubungan harmonis manusia secara konkret dalam perilaku sehari-hari, dirumuskan oleh ajaran “eksistensialisme” • Tokohnya: filsuf Denmark Soren Kierkegaard. 16
  • 17. Tahapan pencapaian: • Taraf estetis • manusia memiliki kemampuan untuk menerima alam dengan berbagai fenomenanya. • Perwujudan kekaguman akan karya alam yang bersifat abadi ini, suatu ketika akan dapat diwujudkan dalam sebuah karya seni dengan personifikasi berupa karya cipta lukisan, patung, tari- tarian, nyanyian, dll. 17
  • 18. Tahapan pencapaian: • Taraf etis • manusia meningkatkan estetisnya ke tarap manusiawi ke dalam perwujudan aktifitas yang nyata, bebas dan bertanggungjawab. • sudah dikaitkan dengan sejumlah atribut kelayakan dan kepatutan, sehingga unsur moralitas dalam bentuk penilaian mulai mengikuti. 18
  • 19. Tahapan pencapaian: • Taraf religius • manusia mulai meningkat kepada makna pemahaman yang hakiki, lebih filosofi, sampai penciptaan dan asal- usul. • menuntun manusia sampai pada hakekat terdalam mengenai penciptaan dan sang pencipta, akan semakin menciptakan ketentraman jiwanya, menghilangkan keraguan dan 19
  • 20. Menurut ajaran eksistensialisme harmonisasi pencapaian beragam kebutuhan manusia, hanya mungkin dipenuhi apabila melakukan karya dan kerja secara optimal 20
  • 21. DALAM PERKEMBANGANNYA: Muncul kritik atas pemikiran eksistensialitas, sehingga muncul aliran: Utilitas (utilitarianisme) ...... dll 21