SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Metode Promethee

Rika Yunitarini-Informatika
Kasus : Pemilihan Kepala
Sekolah Dasar
• Selain didukung fasilitas dan guru – guru
terbaik dan berdedikasi tinggi
dibidangnya, sebuah sekolah juga harus
memiliki kepala sekolah yang memiliki
kemampuan untuk menjadikan sekolah
tersebut menjadi unggulan dan terfavorit.
Oleh karena itu diperlukan sebuah system
pendukung keputusan yang
menghasilkan informasi secara cepat dan
akurat.
Rika Yunitarini-Informatika
Kasus : Pemilihan
Kepala Sekolah Dasar
• Proses dalam memilih kepala sekolah SD masih
dilakukan secara manual belum ada system yang dapat
membantu dalam mengambil keputusan. Batasan –
batasan untuk criteria juga selalu berubah belum ada
patokan yang pasti. Biarpun sudah diadakan test
PSTP( Pembinaan dan Seleksi Tenaga Potensial ) para
peserta yang mengikuti test tersebut belum tahu
bagaimana cara penyeleksian yang dilakukan panitia.
Oleh sebab itu kami membuat suatu sistem pendukung
keputusan dimana sistem ini dibuat berdasarkan PSTP
( Pembinaan dan Seleksi Tenaga Potensial ).

Rika Yunitarini-Informatika
Kasus : Pemilihan
Kepala Sekolah Dasar
• Metode yang digunakan dalam sistem ini adalah metode
promethee. Promethee adalah salah satu metode
penentuan urutan atau prioritas dalam MCDM ( Multi
Criterion Decisin Making ) atau pengambilan keputusan
kriteria majemuk yang merupakan disiplin ilmu yang
sangat penting dalam pengambilan keputusan atas
suatu masalah yang memiliki lebih dari satu kriteria
( multikriteria ).

Rika Yunitarini-Informatika
METODE PROMETHEE
• Promethee adalah salah satu metode penentuan
urutan atau prioritas dalam MCDM ( Multi Criterion
Decisin Making). Penggunaan promethee adalah
menentukan dan menghasilkan keputusan dari
beberapa alternative. Promethee berfungsi untuk
mengolah data, baik data kuantitatif dan kualitatif
sekaligus. Dimana semua data digabung menjadi
satu dengan bobot penilaian yang telah diperoleh
melalui penilaian atau survey.

Rika Yunitarini-Informatika
METODE PROMETHEE
• Langkah – langkah perhitungan dengan
metode promethee adalah sebagai berikut :
 Penentuan alternatif – alternative nilai dari data
guru terhadap criteria –kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya.
 Menentukan tipe fungsi preferensi dan nilai
preferensi
 Perhitungan indeks preferensi.
 Perhitungan arah preferensi dipertimbangkan
berdasarkan nilai indeks leaving flow ( Ф+ ) ,
entering flow ( Ф- ) , dan net flow.
Rika Yunitarini-Informatika
LANGKAH-LANGKAH
MTETODE PROMETHEE
1. Menentukan Tipe fungsi preferensi criteria:
 Criteria umum / tipeI (Usual Criterion )
H (d) =
0 jika d = 0
1 jika d ≠0
Pada criteria ini tidak beda antara a dan b jika dan hanya jika ƒ(a) = ƒ(b),
apabila nilai criteria pada masing – masing alternative memiliki nilai berbeda,
pembuat keputusan mempunyai preferensi mutlak untuk alternative memiliki nilai yang
lebih baik.
Criteria Quansi / tipe II (Quansi Kriteria)
H (d) = 0 jika –q ≤ d ≤ q
1 jika d < -q atau d >q
Pada criteria ini dua alternative memiliki preferensi yang sama penting selama
selisih atau nilai H(d) dari masing – masing alternative untuk criteria tertentu
tidak melebihi nilai q dan apabila selisih hasil evaluasi untuk masing – masing
alternative melebihi nilai q maka terjadi bentuk preferensi mutlak. Jika pembuat
keputusan menggunakan criteria quansi, maka dia harus menentukan nilai q, dimana nilai
ini dapat menjelaskan pengaruh yang signifikan dari suatu criteria. Dengan demikian q
adalah merupakan nilai threshold indifference yaitu nilai d
terbesar yang masih
memungkinkan terjadinya indifference antar alternative.
Criteria Preferensi Linier / tipe III
H (d) =
d/p jika –p ≤ d ≤ p
1 jika d < -p atau d >p

Rika Yunitarini-Informatika
LANGKAH-LANGKAH
MTETODE PROMETHEE
 Criteria Level / tipe IV (level Criterion)
H (d) = 0 jika |d| ≤ q
0,5 jika q < |d| ≤ p
1 jika p< |d|
Disini nilai kecenderungan tidak berbeda (nilai indifference threshold) q dan
kecenderungan preferensi (preference threshold) p adalah ditentukan secara simultan. Jika d
berada diantara nilai q dan p, hal ini berarti situasi preferensi yang lemah (H(d) = 0,5).
 Criteria dengan preferensi linier dan area yang tidak / tipe V
H (d) =
0 jika |d| ≤ q
(|d|-q) / (p-q) jika q < |d| ≤ p
1
jika p< |d|
Pada kasus ini pengambil keputusan mempertimbangkan peningkatan preferensi secara
linier dari tidak berbeda hingga preferensi mutlak dalam area antara dua kecenderungan q dan
p, dua parameter tersebut telah ditentukan.
 Criteria Gaussian (Gaussian Criterion)
H(d) = 1 – exp {-d2/2 σ2}
Fungsi ini bersyarat apabila telah ditentukan nilai σ, dimana dapat dibuat berdasarkan
distribusi normal dalam statistic. Disini preferensi pengambil keputusan meningkat secara
linier dari kondisi indifference ke preferensi mutlak di area antara q dan p.

Rika Yunitarini-Informatika
LANGKAH-LANGKAH
MTETODE PROMETHEE
2. Perhitungan nilai indeks :
k
δ (a,b) = ∑ π Pi (a,b) ; ∀ a , b ε A
i= 1
3. Perhitungan arah preferensi dipertimbangkan berdasarkan nilai indeks leaving flow
( Ф+ ) , entering flow ( Ф- ) , dan net flow mengikuti persamaan:
Leaving flow : Ф+ (a) =
1
∑ δ (a,x)
n-1
xεA
Entering flow : Ф (a) =
1
∑ δ (x,a)
n-1
xεA
Net flow : Ф(a) = Ф+ (a) – Ф- (a)

Rika Yunitarini-Informatika
Detail Kasus

Rika Yunitarini-Informatika
• HIDUP ADALAH SEBUAH
PILIHAN….
• PILIHAN ADALAH HIDUP….

Rika Yunitarini-Informatika
Cita-citamu apa
nak??
Mau jadi insinyur

Rika Yunitarini-Informatika
Autonomy

Type of Patients

Continuity of Care

Status

Income

Interaction with Others
Family

CAREER CHOICE

Type of Illness

Leisure Time
Research

Job Security

Procedures

Schedule
Teaching

Intellectual Content

Diversity
Rika Yunitarini-Informatika

Work Hours
Pengambilan keputusan dengan ………..
Rika Yunitarini-Informatika
Rika Yunitarini-Informatika
Berdua
menentukan
Keputusan

Rika Yunitarini-Informatika
Rika Yunitarini-Informatika
Dari sobat
Sekelompok anak kecil
sedang bermain di dekat
dua jalur kereta api. Jalur
yang pertama adalah jalur
aktif (masih sering dilewati
KA), sementara jalur kedua
sudah tidak aktif. Hanya
seorang anak yang bermain
di jalur yang tidak aktif
(tidak pernah lagi dilewati
KA),
sementara
lainnya
bermain di jalur KA yang
masih aktif.

Rika Yunitarini-Informatika
Tiba-tiba terlihat ada kereta api yang mendekat dengan kecepatan
tinggi. Kebetulan Anda berada di depan panel persimpangan yang
mengatur arah KA tersebut. Apakah Anda akan memindahkan arah KA
tersebut ke jalur yang sudah tidak aktif dan menyelamatkan sebagian
besar anak kecil yang sedang bermain??? Namun hal ini berarti Anda
mengorbankan seorang anak yang sedang bermain di jalur KA yang
tidak aktif. Atau Anda akan membiarkan kereta tersebut tetap berada di
jalur yang seharusnya?

Rika Yunitarini-Informatika
Mari berhenti sejenak dan berpikir
keputusan apa yang sebaiknya kita
ambil???

ihatkebawahini..
Rika Yunitarini-Informatika
Sebagian besar orang akan
memilih untuk memindahkan arah
kereta dan hanya mengorbankan
jiwa seorang anak. Anda mungkin
memiliki pilihan yang sama karena
dengan menyelamatkan sebagian
besar anak dan hanya kehilangan
seorang anak adalah sebuah
keputusan yang rasional dan
dapat disyahkan baik secara
moral maupun emosional.

Rika Yunitarini-Informatika
Namun sadarkah Anda bahwa anak yang memilih
untuk bermain di jalur KA yang sudah tidak aktif,
berada di pihak yang benar karena telah memilih
untuk bermain di tempat yang aman? Disamping
itu, dia harus dikorbankan justru karena
kecerobohan teman-temannya yang bermain di
tempat berbahaya.

Rika Yunitarini-Informatika
Nyawa seorang anak yang memilih untuk tidak
bermain bersama teman-temannya di jalur KA yang
berbahaya telah dikesampingkan. Dan bahkan
mungkin tidak kita tidak akan menyesalkan kejadian
tersebut.
Seorang sobat menceritakan cerita ini
berpendapat bahwa dia tidak akan mengubah arah
laju kereta karena dia percaya anak-anak yang
bermain di jalur KA yang masih aktif sangat sadar
bahwa jalur tersebut masih aktif. Akibatnya mereka
akan segera lari ketika mendengar suara kereta
mendekat.

Rika Yunitarini-Informatika
Jika arah laju kereta diubah ke jalur yang tidak
aktif maka seorang anak yang sedang
bermain di jalur tersebut pasti akan tewas
karena dia tidak pernah berpikir bahwa
kereta akan menuju jalur tersebut.
Disamping itu, alasan sebuah jalur KA
dinonaktifkan kemungkinan karena jalur
tersebut sudah tidak aman. Bila arah laju
kereta diubah ke jalur yang tidak aktif maka
kita telah membahayakan nyawa seluruh
penumpang di dalam kereta. Dan mungkin
langkah yang telah ditempuh untuk
menyelamatkan sekumpulan anak dengan
mengorbankan seorang anak, akan
mengorbankan lagi ratusan nyawa
Rika Yunitarini-Informatika
penumpang di kereta tersebut.
Cont’
Kita harus sadar bahwa HIDUP penuh
dengan keputusan sulit yang harus dibuat.
Dan mungkin kita tidak akan menyadari
bahwa sebuah keputusan yang cepat tidak
selalu menjadi keputusan yang benar.
"Ingatlah bahwa sesuatu yang benar tidak
selalu populer.........dan sesuatu yang
populer tidak selalu benar".

Rika Yunitarini-Informatika
THANKS FOR PARTICIPATING IN
MY CLASS
SEE U NEXT TIME
WITH DIFFERENT SUBJECT

Be A Good Decision Maker
Rika Yunitarini-Informatika

More Related Content

What's hot

Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi ManajemenSistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi ManajemenAzharan Dhani
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garamsiti nurlaeli
 
Pidato tema kebersihan lingkungan di sekolah
Pidato tema kebersihan lingkungan di sekolahPidato tema kebersihan lingkungan di sekolah
Pidato tema kebersihan lingkungan di sekolahMar Toro
 
Esai Masyarakat dan teknologi informasi
Esai Masyarakat dan teknologi informasiEsai Masyarakat dan teknologi informasi
Esai Masyarakat dan teknologi informasiIchsan Smith
 
Makalan kenaikan harga kebutuhan pokok
Makalan kenaikan harga kebutuhan pokokMakalan kenaikan harga kebutuhan pokok
Makalan kenaikan harga kebutuhan pokokKinza_com
 
Makalah Peran Wanita
Makalah Peran Wanita Makalah Peran Wanita
Makalah Peran Wanita Wiwit Alfyan
 
Powerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaPowerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaWaQhyoe Arryee
 
Laporan Makalah Pembuatan Website E-Commerce-Basis Data
Laporan Makalah Pembuatan Website E-Commerce-Basis DataLaporan Makalah Pembuatan Website E-Commerce-Basis Data
Laporan Makalah Pembuatan Website E-Commerce-Basis DataShofura Kamal
 
Hubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
Hubungan Antara Empat Keterampilan BerbahasaHubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
Hubungan Antara Empat Keterampilan BerbahasaIjal Mustofa
 
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...Nurfaizatul Jannah
 
Makalah Sistem Pendukung Keputusan
Makalah Sistem Pendukung Keputusan Makalah Sistem Pendukung Keputusan
Makalah Sistem Pendukung Keputusan Elfrita Sihombing
 
Makalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan SolusinyaMakalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan SolusinyaNurul Afdal Haris
 
Dokumen Sustainable Development Goals (SDGs)
Dokumen Sustainable Development Goals (SDGs)Dokumen Sustainable Development Goals (SDGs)
Dokumen Sustainable Development Goals (SDGs)Muh Saleh
 
Pertemuan 4 penerapan komputer
Pertemuan 4 penerapan komputerPertemuan 4 penerapan komputer
Pertemuan 4 penerapan komputerFrance Rhezhek
 

What's hot (20)

Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi ManajemenSistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
 
Konsep dan variabel
Konsep dan variabelKonsep dan variabel
Konsep dan variabel
 
Pidato tema kebersihan lingkungan di sekolah
Pidato tema kebersihan lingkungan di sekolahPidato tema kebersihan lingkungan di sekolah
Pidato tema kebersihan lingkungan di sekolah
 
Esai Masyarakat dan teknologi informasi
Esai Masyarakat dan teknologi informasiEsai Masyarakat dan teknologi informasi
Esai Masyarakat dan teknologi informasi
 
Makalah banjir
Makalah banjirMakalah banjir
Makalah banjir
 
Makalan kenaikan harga kebutuhan pokok
Makalan kenaikan harga kebutuhan pokokMakalan kenaikan harga kebutuhan pokok
Makalan kenaikan harga kebutuhan pokok
 
Analisis jalur (path analysis)
Analisis jalur (path analysis)Analisis jalur (path analysis)
Analisis jalur (path analysis)
 
Makalah Peran Wanita
Makalah Peran Wanita Makalah Peran Wanita
Makalah Peran Wanita
 
Powerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaPowerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesia
 
Laporan Makalah Pembuatan Website E-Commerce-Basis Data
Laporan Makalah Pembuatan Website E-Commerce-Basis DataLaporan Makalah Pembuatan Website E-Commerce-Basis Data
Laporan Makalah Pembuatan Website E-Commerce-Basis Data
 
Hubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
Hubungan Antara Empat Keterampilan BerbahasaHubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
Hubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
 
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
 
Makalah Sistem Pendukung Keputusan
Makalah Sistem Pendukung Keputusan Makalah Sistem Pendukung Keputusan
Makalah Sistem Pendukung Keputusan
 
Makalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan SolusinyaMakalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
 
Sistem transportasi
Sistem transportasiSistem transportasi
Sistem transportasi
 
Dokumen Sustainable Development Goals (SDGs)
Dokumen Sustainable Development Goals (SDGs)Dokumen Sustainable Development Goals (SDGs)
Dokumen Sustainable Development Goals (SDGs)
 
PERAN PERKERETAAPIAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI BERKELANJUTAN
PERAN PERKERETAAPIAN DALAM PEMBANGUNAN  EKONOMI BERKELANJUTANPERAN PERKERETAAPIAN DALAM PEMBANGUNAN  EKONOMI BERKELANJUTAN
PERAN PERKERETAAPIAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI BERKELANJUTAN
 
Pertemuan 4 penerapan komputer
Pertemuan 4 penerapan komputerPertemuan 4 penerapan komputer
Pertemuan 4 penerapan komputer
 
Nine step methodology
Nine step methodologyNine step methodology
Nine step methodology
 

Recently uploaded

Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10maulitaYuliaS
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptimamshadiqin2
 

Recently uploaded (20)

Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 

Metode promethee

  • 2. Kasus : Pemilihan Kepala Sekolah Dasar • Selain didukung fasilitas dan guru – guru terbaik dan berdedikasi tinggi dibidangnya, sebuah sekolah juga harus memiliki kepala sekolah yang memiliki kemampuan untuk menjadikan sekolah tersebut menjadi unggulan dan terfavorit. Oleh karena itu diperlukan sebuah system pendukung keputusan yang menghasilkan informasi secara cepat dan akurat. Rika Yunitarini-Informatika
  • 3. Kasus : Pemilihan Kepala Sekolah Dasar • Proses dalam memilih kepala sekolah SD masih dilakukan secara manual belum ada system yang dapat membantu dalam mengambil keputusan. Batasan – batasan untuk criteria juga selalu berubah belum ada patokan yang pasti. Biarpun sudah diadakan test PSTP( Pembinaan dan Seleksi Tenaga Potensial ) para peserta yang mengikuti test tersebut belum tahu bagaimana cara penyeleksian yang dilakukan panitia. Oleh sebab itu kami membuat suatu sistem pendukung keputusan dimana sistem ini dibuat berdasarkan PSTP ( Pembinaan dan Seleksi Tenaga Potensial ). Rika Yunitarini-Informatika
  • 4. Kasus : Pemilihan Kepala Sekolah Dasar • Metode yang digunakan dalam sistem ini adalah metode promethee. Promethee adalah salah satu metode penentuan urutan atau prioritas dalam MCDM ( Multi Criterion Decisin Making ) atau pengambilan keputusan kriteria majemuk yang merupakan disiplin ilmu yang sangat penting dalam pengambilan keputusan atas suatu masalah yang memiliki lebih dari satu kriteria ( multikriteria ). Rika Yunitarini-Informatika
  • 5. METODE PROMETHEE • Promethee adalah salah satu metode penentuan urutan atau prioritas dalam MCDM ( Multi Criterion Decisin Making). Penggunaan promethee adalah menentukan dan menghasilkan keputusan dari beberapa alternative. Promethee berfungsi untuk mengolah data, baik data kuantitatif dan kualitatif sekaligus. Dimana semua data digabung menjadi satu dengan bobot penilaian yang telah diperoleh melalui penilaian atau survey. Rika Yunitarini-Informatika
  • 6. METODE PROMETHEE • Langkah – langkah perhitungan dengan metode promethee adalah sebagai berikut :  Penentuan alternatif – alternative nilai dari data guru terhadap criteria –kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.  Menentukan tipe fungsi preferensi dan nilai preferensi  Perhitungan indeks preferensi.  Perhitungan arah preferensi dipertimbangkan berdasarkan nilai indeks leaving flow ( Ф+ ) , entering flow ( Ф- ) , dan net flow. Rika Yunitarini-Informatika
  • 7. LANGKAH-LANGKAH MTETODE PROMETHEE 1. Menentukan Tipe fungsi preferensi criteria:  Criteria umum / tipeI (Usual Criterion ) H (d) = 0 jika d = 0 1 jika d ≠0 Pada criteria ini tidak beda antara a dan b jika dan hanya jika ƒ(a) = ƒ(b), apabila nilai criteria pada masing – masing alternative memiliki nilai berbeda, pembuat keputusan mempunyai preferensi mutlak untuk alternative memiliki nilai yang lebih baik. Criteria Quansi / tipe II (Quansi Kriteria) H (d) = 0 jika –q ≤ d ≤ q 1 jika d < -q atau d >q Pada criteria ini dua alternative memiliki preferensi yang sama penting selama selisih atau nilai H(d) dari masing – masing alternative untuk criteria tertentu tidak melebihi nilai q dan apabila selisih hasil evaluasi untuk masing – masing alternative melebihi nilai q maka terjadi bentuk preferensi mutlak. Jika pembuat keputusan menggunakan criteria quansi, maka dia harus menentukan nilai q, dimana nilai ini dapat menjelaskan pengaruh yang signifikan dari suatu criteria. Dengan demikian q adalah merupakan nilai threshold indifference yaitu nilai d terbesar yang masih memungkinkan terjadinya indifference antar alternative. Criteria Preferensi Linier / tipe III H (d) = d/p jika –p ≤ d ≤ p 1 jika d < -p atau d >p Rika Yunitarini-Informatika
  • 8. LANGKAH-LANGKAH MTETODE PROMETHEE  Criteria Level / tipe IV (level Criterion) H (d) = 0 jika |d| ≤ q 0,5 jika q < |d| ≤ p 1 jika p< |d| Disini nilai kecenderungan tidak berbeda (nilai indifference threshold) q dan kecenderungan preferensi (preference threshold) p adalah ditentukan secara simultan. Jika d berada diantara nilai q dan p, hal ini berarti situasi preferensi yang lemah (H(d) = 0,5).  Criteria dengan preferensi linier dan area yang tidak / tipe V H (d) = 0 jika |d| ≤ q (|d|-q) / (p-q) jika q < |d| ≤ p 1 jika p< |d| Pada kasus ini pengambil keputusan mempertimbangkan peningkatan preferensi secara linier dari tidak berbeda hingga preferensi mutlak dalam area antara dua kecenderungan q dan p, dua parameter tersebut telah ditentukan.  Criteria Gaussian (Gaussian Criterion) H(d) = 1 – exp {-d2/2 σ2} Fungsi ini bersyarat apabila telah ditentukan nilai σ, dimana dapat dibuat berdasarkan distribusi normal dalam statistic. Disini preferensi pengambil keputusan meningkat secara linier dari kondisi indifference ke preferensi mutlak di area antara q dan p. Rika Yunitarini-Informatika
  • 9. LANGKAH-LANGKAH MTETODE PROMETHEE 2. Perhitungan nilai indeks : k δ (a,b) = ∑ π Pi (a,b) ; ∀ a , b ε A i= 1 3. Perhitungan arah preferensi dipertimbangkan berdasarkan nilai indeks leaving flow ( Ф+ ) , entering flow ( Ф- ) , dan net flow mengikuti persamaan: Leaving flow : Ф+ (a) = 1 ∑ δ (a,x) n-1 xεA Entering flow : Ф (a) = 1 ∑ δ (x,a) n-1 xεA Net flow : Ф(a) = Ф+ (a) – Ф- (a) Rika Yunitarini-Informatika
  • 11. • HIDUP ADALAH SEBUAH PILIHAN…. • PILIHAN ADALAH HIDUP…. Rika Yunitarini-Informatika
  • 12. Cita-citamu apa nak?? Mau jadi insinyur Rika Yunitarini-Informatika
  • 13. Autonomy Type of Patients Continuity of Care Status Income Interaction with Others Family CAREER CHOICE Type of Illness Leisure Time Research Job Security Procedures Schedule Teaching Intellectual Content Diversity Rika Yunitarini-Informatika Work Hours
  • 14. Pengambilan keputusan dengan ……….. Rika Yunitarini-Informatika
  • 18. Dari sobat Sekelompok anak kecil sedang bermain di dekat dua jalur kereta api. Jalur yang pertama adalah jalur aktif (masih sering dilewati KA), sementara jalur kedua sudah tidak aktif. Hanya seorang anak yang bermain di jalur yang tidak aktif (tidak pernah lagi dilewati KA), sementara lainnya bermain di jalur KA yang masih aktif. Rika Yunitarini-Informatika
  • 19. Tiba-tiba terlihat ada kereta api yang mendekat dengan kecepatan tinggi. Kebetulan Anda berada di depan panel persimpangan yang mengatur arah KA tersebut. Apakah Anda akan memindahkan arah KA tersebut ke jalur yang sudah tidak aktif dan menyelamatkan sebagian besar anak kecil yang sedang bermain??? Namun hal ini berarti Anda mengorbankan seorang anak yang sedang bermain di jalur KA yang tidak aktif. Atau Anda akan membiarkan kereta tersebut tetap berada di jalur yang seharusnya? Rika Yunitarini-Informatika
  • 20. Mari berhenti sejenak dan berpikir keputusan apa yang sebaiknya kita ambil??? ihatkebawahini.. Rika Yunitarini-Informatika
  • 21. Sebagian besar orang akan memilih untuk memindahkan arah kereta dan hanya mengorbankan jiwa seorang anak. Anda mungkin memiliki pilihan yang sama karena dengan menyelamatkan sebagian besar anak dan hanya kehilangan seorang anak adalah sebuah keputusan yang rasional dan dapat disyahkan baik secara moral maupun emosional. Rika Yunitarini-Informatika
  • 22. Namun sadarkah Anda bahwa anak yang memilih untuk bermain di jalur KA yang sudah tidak aktif, berada di pihak yang benar karena telah memilih untuk bermain di tempat yang aman? Disamping itu, dia harus dikorbankan justru karena kecerobohan teman-temannya yang bermain di tempat berbahaya. Rika Yunitarini-Informatika
  • 23. Nyawa seorang anak yang memilih untuk tidak bermain bersama teman-temannya di jalur KA yang berbahaya telah dikesampingkan. Dan bahkan mungkin tidak kita tidak akan menyesalkan kejadian tersebut. Seorang sobat menceritakan cerita ini berpendapat bahwa dia tidak akan mengubah arah laju kereta karena dia percaya anak-anak yang bermain di jalur KA yang masih aktif sangat sadar bahwa jalur tersebut masih aktif. Akibatnya mereka akan segera lari ketika mendengar suara kereta mendekat. Rika Yunitarini-Informatika
  • 24. Jika arah laju kereta diubah ke jalur yang tidak aktif maka seorang anak yang sedang bermain di jalur tersebut pasti akan tewas karena dia tidak pernah berpikir bahwa kereta akan menuju jalur tersebut. Disamping itu, alasan sebuah jalur KA dinonaktifkan kemungkinan karena jalur tersebut sudah tidak aman. Bila arah laju kereta diubah ke jalur yang tidak aktif maka kita telah membahayakan nyawa seluruh penumpang di dalam kereta. Dan mungkin langkah yang telah ditempuh untuk menyelamatkan sekumpulan anak dengan mengorbankan seorang anak, akan mengorbankan lagi ratusan nyawa Rika Yunitarini-Informatika penumpang di kereta tersebut.
  • 25. Cont’ Kita harus sadar bahwa HIDUP penuh dengan keputusan sulit yang harus dibuat. Dan mungkin kita tidak akan menyadari bahwa sebuah keputusan yang cepat tidak selalu menjadi keputusan yang benar. "Ingatlah bahwa sesuatu yang benar tidak selalu populer.........dan sesuatu yang populer tidak selalu benar". Rika Yunitarini-Informatika
  • 26. THANKS FOR PARTICIPATING IN MY CLASS SEE U NEXT TIME WITH DIFFERENT SUBJECT Be A Good Decision Maker Rika Yunitarini-Informatika