SlideShare a Scribd company logo
1 of 118
Download to read offline
KAJIAN MATERI DAN METODOLOGI
           PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

                 Sufyani Prabawanto
                 Sufyani_prabawanto@yahoo.com




6/3/2010                                        1
MATERI KULIAH

           MATERI POKOK
           1. Telaah Kurikulum Matematika SD
           2. Teori Belajar dan Pembelajaran Matematika
           3. Pendekatan Pembelajaran Matematika di SD
           4 Eksplorasi Bilangan
           5. Bilangan Bulat
           6. Bilangan Pecahan
           7. Satuan Pengukuran
           8. Bangun Geometri
           9. Pengelolaan Data



6/3/2010                                                  2
1.        Telaah Kurikulum Matematika
                     SD

               Latar Belakang
                   Perkembangan ICT.
                   Matematika diberikan untuk membekali
                    siswa berbagai kemampuan berpikir dan
                    bekerjasama.
                   Pendekatan pemecahan masalah
                    merupakan fokus dalam pembelajaran
                    matematika.
                   Pembelajaran hendaknya dimulai dengan
                    masalah kontekstual dan secara
                    bertahap dibimbing menguasai konsep
                    matematika.

6/3/2010                                                3
(lanjutan)
               Tujuan
                   Memahami konsep, menjelaskan keterkaitan
                    antar konsep, dan mengaplikasikan konsep atau
                    algoritma secara luwes, akurat, dan efisien
                    dalam pemecahan masalah.
                   Menggunakan penalaran pada pola dan sifat,
                    membuat generalisasi, menyusun bukti atau
                    menjelaskan gagasan atau pernyataan
                    matematika
                   Memecahkan masalah yang meliputi memahami
                    masalah, merancang model mat.,
                    menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi
                    yang diperoleh.
                   Mengomunikasikan gagasan dengan simbol,
                    tabel, atau media lain untuk memperjelas
                    keadaan atau masalah.
                   Memiliki sikap menghargai kegunaan
                    matematika yaitu rasa ingin tahu, perhatian, dan
                    minat dalam mempelajari matematika serta ulet
                    dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

6/3/2010                                                           4
(lanjutan)


              Ruang Lingkup
                Bilangan
                Geometri dan Pengukuran

                Pengolahan data

              SK dan KD
                  Setiap pokok bahasan pada setiap
                   kelas dan semester terdapat SK
                   dan rinciannya (KD).

6/3/2010                                          5
Teori Belajar dan Pembelajaran
           Matematika
           Belajar?
             Upaya memperoleh kepandaian, memperoleh
              perubahan tingkah laku, memberi tanggapan
              disebabkan pengalaman (Depdikbud).

           Pembelajaran?
            Upaya membantu orang lain belajar (Gagne &
             Briggs).
            Upaya penciptaan lingkungan untuk memperoleh
             respon terhadap situasi tertentu (Carey).
            Sub-set dari pendidikan (Miarso, dkk).
            Upaya untuk menjadikan orang belajar
             (Depdikbud).

6/3/2010                                                  6
Apakah matematika itu?

              Bahasa yang menjelaskan pola.
              Penalaran: Pengujian suatu kebenaran.
                         (Mathematical Sciences Education Board National
                         Research Council, 1990)




6/3/2010                                                                   7
Bruner:
           Belajar


              Belajar merupakan proses aktif.
              Perkembangan kognitif berkaitan dengan
               cara memperoleh, mentransformasi, dan
               menyimpan pengetahuan.
              Internalisasi (transformasi ke dalam
               struktur kognitif) secara optimal terjadi
               jika pengetahuan baru itu melalui 3
               model pentahapan, yaitu: enaktif, ikonik,
               dan simbolik.



6/3/2010                                                   8
Bruner:
           Dalil pembelajaran matematika

           1. Penyusunan / pengonstruksian
             Bagaimana menyusun representasi konsep.
           2. Penotasian
             Notasi sesuai dengan tingkat perk. kognitif.
           3. Pengontrasan dan peragaman (variasi)
              Suatu konsep dikontraskan dengan konsep
              lain.
           4. Penyajian
             Penyajian suatu konsep bervariasi.
           5. Pengaitan
             Suatu konsep dikaitkan dengan konsep lain.

6/3/2010                                                 9
Bruner:
           Metode penemuan

           1. Bruner terkenal dengan metode
               penemuannya.
           2. Tahap-tahap belajar dengan metode
               penemuan:
               a. Stimulasi oleh guru.
               b. Identifikasi masalah dan dugaan
                  jawaban.
               c. Pengumpulan data.
               d. Pengolahan data.
               e. Verifikasi jawaban.
               f. Generalisasi.

6/3/2010                                            10
Piaget:
           Perkembangan kognitif

           1. Proses berpikir manusia terjadi secara
              kronologis melaui 4 tahap, yaitu:
              a. Sensori motor
              b. Pra-operasional
              c. Operasi kongrit
              d. Operasi formal
           2. Guru SD sangat berkepentingan
              dengan karakteristik berpikir pada
              tahap pra-operasional dan operasi
              kongrit.
6/3/2010                                               11
Piaget:
           Karakteristik berpikir tahap pra-
           operasional dan operasi kongrit
           1.   Tahap Pra-operasional
                a. Berpikir didasarkan keputusan yang
                    dapat dilihat seketika.
                b. Disebut periode pemberian simbol,
                    misalnya, suatu benda diberi nama.
           2.   Tahap Oprasi Kongrit
                a. Kombinasivitas / klasifikasi
                b. Reversabilitas / balikan
                c. Asosiasivitas
                d. Identitas
                e. Korespondensi satu – satu
                f. Konservasi (walaupun belum penuh).

6/3/2010                                                 12
Piaget:
           Hukum kekekalan
              Bilangan (banyaknya) (6 – 7 tahun)
               Banyak suatu benda tetap meskipun letaknya diubah.
              Materi (7 – 8 tahun)
               Banyak suatu zat tetap meskipun bentuknya atau
               letaknya diubah.
              Panjang (8 – 9 tahun)
               Panjang tali tetap meskipun dilengkungkan.
              Luas (8 – 9 tahun):
               Luas suatu benda tetap meskipun letaknya diubah.
              Berat (9 – 10 tahun)
               Berat suatu benda tetap meskipun bentuk atau
               timbangannya berbeda.
              Volume (14 – 15 tahun)
               Pada suatu bak/bejana yang diisi penuh air dimasukkan
               suatu benda, maka volume air yang tumpah itu sama
               dengan volume benda yang masuk.



6/3/2010                                                          13
Dienes:
           Teori belajar
           Pendapat Dienes:
           1.  Matematika sebagai studi tentang struktur.
           2.  Konsep dalam matematika yang disajikan dalam
               berbagai sajian dan secara kongrit akan mudah
               dipahami siswa.
           3.  Perkembangan konsep matematika dapat dicapai
               melalui pola berkelanjutan, yang setiap seri
               dalam rangkaian kegiatan dari kongrit ke abstrak.
           4.  Permainan matematika sangat penting sebab
               operasi matematika dalam permainan itu
               menunjukkan aturan secara kongrit dan lebih
               membimbing dan menajamkan pengertian
               matematika kepada siswa.
           5.  Belajar matematika akan berhasil jika dipelajari
               dalam tahap-tahap tertentu.


6/3/2010                                                    14
Dienes: Pentahapan Belajar
              Permainan bebas; tidak terstruktur dan tidak
               diarahkan.
              Permainan dengan aturan; mempelajari
               keteraturan yang ada pada konsep tertentu, mis,
               mengelompokkan bangun segitiga.
              Permainan mencari kesamaan sifat: diarahkan
               menemukan kesamaan sifat, mis, persegi dan
               persegi panjang.
              Representasi: mengambil sifat dari beberapa
               situasi sejenis, mis, mencari banyak diagonal
               segi dua puluh.
              Simbolisasi: mencari representasi suatu konsep,
               mis, mencari rumus banyak diagonal poligon.
              Formalisasi: mempelajari sifat suatu konsep
               kemudian merumuskan sifat baru dari konsep itu,
               mis, siswa merumuskan teorema berdasarkan
               aksioma yang telah dipelajari.

6/3/2010                                                     15
Dienes:
           Permainan interaktif
              Permainan yang dikemas oleh guru untuk
               pembelajaran matematika dengan tujuan agar siswa
               aktif dan senang belajar matematika. Contoh:
               a.   Kartu bilangan,
                    untuk mengenal lambang bilangan.
               b.   Kartu relasi bilangan,
                    untuk relasi bilangan.
               c.   Tangram,
                    untuk stuktur bangun datar.
               d.   Dakon,
                    untuk konsep bilangan prima,
                    menentukan bilangan prima, FPB, dan KPK.


6/3/2010                                                          16
Gagne:
           Obyek belajar

              Gagne terkenal dengan aliran tingkah laku.
              Obyek Belajar
               1. Obyek langsung
                   a. Fakta
                   b. Ketrampilan
                   c. Konsep
                   d. Prinsip
               2. Obyek tak langsung
                   a. Transfer belajar
                   b, Kemampuan menyelidiki
                   c. Kemampuan memecahkan masalah
                   d. Disiplin
                   e. Menghargai struktur matematika

6/3/2010                                                    17
Gagne:
           Kapabelitas

           1. Sasaran pembelajaran adalah
              kapabelitas.
           2. Kapabilitas adalah kemampuan yang
              dapat diamati sebagai hasil belajar.
           3. Terdapat 5 macam kapabelitas:
              a. Informasi verbal
              b. Ketrampilan intelektual
              c. Strategi kognitif
              d. Sikap
              e. Ketrampilan motorik

6/3/2010                                             18
Gagne:
           Informasi verbal

                Kemampuan mengkomunikasikan
                 pengetahuannya secara lisan.

                Diperoleh dari orang lain secara lisan, dari
                 kegiatan membaca, dll.

                Klasifikasinya terdiri dari:
                 a. Fakta
                 b. Prinsip
                 c. Generalisasi



6/3/2010                                                        19
Gagne:
           Ketrampilan intelektual
               Kemampuan menguasai konsep, prinsip, dan
                pemecahan masalah.
               Diperoleh melalui belajar.
               Dapat dikelompokkan ke dalam 8 tipe belajar,
                yaitu:
           1.   Belajar isyarat
           2.   Belajar stimulus respon
           3.   Belajar rangkaian gerak
           4.   Belajar rangkaian verbal
           5.   Belajar membedakan
           6.   Belajar pembentukan konsep
           7.   Belajar pembentukan aturan
           8.   Belajar pemecahan masalah

6/3/2010                                                       20
Gagne:
           Strategi kogntif, sikap, dan
           ketrampilan motorik
              Strategi kognitif
               1. Kemampuan mengembangkan proses
                    berpikir dengan cara merekam,
                    menganalisis, dan mensintesis suatu
                    masalah.
               2. Terorganisasi secara internal sehingga
                    berpikirnya terarah.
               3. Contoh: Menyusun langkah-langkah
                    penyelesaian suatu masalah matematika.
              Sikap: kecenderuran merespon stimulus.
              Ketrampilan motorik: kecepatan, ketepatan
               gerakan fisik, contoh, menggunakan penggaris
               dan jangka untuk membagi sama panjang suatu
               ruas garis.


6/3/2010                                                  21
Gagne:
              Fase dalam belajar

           Fase Belajar:     Tugas Guru:
             Motivasi       1.   Memberikan motivasi
             Pengenalan     2.   Mengarahkan perhatian
             Perolehan      3.   Merangsang ingatan
             Retensi        4.   Menyediakan bimbingan
             Pemanggilan    5.   Meningkatkan retensi
             Generalisasi   6.   Melancarkan tranfer belajar
             Penampilan     7.   Menunjukkan hasil belajar
             Umpan balik    8.   Memberikan umpan balik




6/3/2010                                                   22
Van Hiele:
           Tahap-tahap perkembangan kognitif
           dalam belajar geometri
           1.   Pengenalan
                   Mengenal bangun geometri
           1.   Analisis
                   Memahami sifat bangun geometri
           1.   Pengurutan
                   Memahami hubungan antar bangun
                   geometri
           1.   Deduksi
                   Menarik kesimpulan secara deduktif
           1.   Akurasi
                   Memahami pentingnya ketepatan prinsip
                   yang melandasi pembuktian, dan
                   memahami mengapa sesuatu itu dijadikan
                   postulat atau dalil.

6/3/2010                                                    23
Van Hiele:
           Tiga unsur utama dalam pembelajaran
           geometri dan rekomendasinya
           Tiga unsur utama:
               Waktu
               Materi pembelajaran
               Metode pembelajaran

           Rekomendasi:
              Jika ketiganya dikelola secara baik maka
               peningkatan kemampuan berpikir anak akan
               lebih tinggi.
              Kegiatan belajar harus sesuai dengan tahap
               berpikir siswa.
              Pengurutan topik harus disesuaikan dengan
               tingkat kesukarannya.


6/3/2010                                                    24
Van Hiele dan Pierre:
           Tingkat pemikiran geometrik
           1.  Visual
           2.  Diskripsi
           3.  Analisis
           4.  Abstraksi
           5.  Bukti
           Catatan:
               Kenaikan dari tingkat yang lebih rendah ke
               tingkat yang lebih tinggi banyak disebabkan
               oleh faktor belajar, bukan faktor usia.




6/3/2010                                                     25
Van Hiele:
           Fase-fase pembelajaran geometri
                 Untuk mendukung peningkatan berpikir
                 geometrik siswa, ditetapkan fase-fase
                 pembelajaran,yaitu:

            1.   Fase informasi

            2.   Fase orientasi

            3.   Fase eksplisitasi

            4.   Fase orientasi bebas

            5.   Fase integrasi
                 (Pada fase ini siswa mencapai tahap berpikir
                 baru)


6/3/2010                                                        26
Van Hiele:
           Penjelasan fase-fase pembelajaran
              Fase informasi
               Guru mempelajari pengalaman awal siswa.
              Fase orientasi
               Siswa menggali topik yang dipelajari dengan
               alat yang disiapkan guru.
              Fase penjelasan
               Siswa menyatakan pandangannya tentang
               struktur yang diobservasi.
              Fase orientasi bebas
               Siswa menghadapi tugas yang lebih kompleks.
              Fase integrasi
               Siswa meninjau kembali dan mensintesis hal
               yang telah dipelajari.


6/3/2010                                                 27
3. Pendekatan Pembelajaran
              Matematika di SD

           A. Pendekatan Pemecahan Masalah
                Masalah
                    Masalah rutin
                    Masalah tidak rutin
                    Masalah yang dimaksud di sini adalah
                     masalah tidak rutin.
                Langkah-langkah menyelsaikan
                 masalah (G. Polya)
                    Memahami masalah
                    Merencanakan strategi penyelesaian
                    Melaksanakan strategi penyelesaian
                    Meninjau ulang

6/3/2010                                                    28
(Lanjutan)

           B. Pendekatan Realistik
                 Diawali dengan hal yang tidak formal
                  yang dikenal siswa atau konsep yang
                  telah dikenal siswa untuk menelaah
                  suatu konsep matematika.
                 Hasil telaah bermuara pada “penemuan
                  kembali” konsep matematika.
                 Kegiatannya membuat siswa senang.
                 Guru sebagai fasilitator membimbing
                  siswa dari pemahaman aspek informal
                  menuju aspek formal.

6/3/2010                                            29
(Lanjutan)

           C. Pakem
              Pengertian

           1.   Aktif
                Guru memantau, memberi pertanyaan menantang,
                mempertanyakan gagasan.
           2.   Kreatif
                Guru memberi variasi dalam pendekatan
                pembelajaran, membuat alat bantu, dll.
           3.   Efektif
                Tujuan pembelajaran tercapai.
           4.   Menyenangkan
                Siswa senang belajar.


6/3/2010                                                       30
Pakem:
           Gambaran kelas
              Siswa terlibat aktif mengembangkan
               pemahamannya.
              Guru menggunakan berbagai sumber yang
               relevan dan menyenangkan.
              Guru/siswa memajang materi-materi yang
               menarik di ruang kelas dan ada “pojok bacaan”.
              Siswa belajar dengan kooperatif dan interaktif.
              Guru mendorong siswa menemukan sendiri
               dalam menyelesaikan masalah dan mengungkap
               gagasan.
              Guru melibatkan siswa dalam menata lingkungan
               sekolahnya sendiri.


6/3/2010                                                    31
Pakem: Hal yang perlu diperhatikan
           dalam pelaksanaan
              Memahami sifat siswa secara individual.
              Memanfaatkan perilaku siswa dalam
               pengorganisasian belajar.
              Mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
               kratif, dan pemecahan masalah.
              Mengembangkan ruang kelas sebagai
               lingkungan belajar yang menarik.
              Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber
               belajar.
              Memberikan umpan balik untuk meningkatkan
               pembelajaran.
              Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental.


6/3/2010                                                         32
Materi Bahasan

           Pendalaman Materi:
               Pola Bilangan
               Bilangan Bulat
               Bilangan Prima dan Bilangan Berpangkat
               FPB dan KPK
               Geometri
               Pengantar Logika
           Metodologi Pembelajaran:
               Beberapa teori pembelajaran matematika.
               Beberapa metode pembelajaran matematika.
               Beberapa pendekatan pembelajaran matematika.




6/3/2010                                                       33
Pola Bilangan
              Masalah 1
               Di dalam suatu ruangan berkumpul beberapa orang. Berapa
               banyaknya salaman terjadi di ruangan itu jika mereka bersalam-
               salaman dengan temannya tepat satu kali?

              Masalah 2
               Sebuah bis kota mulai menaikkan penumpang jam 5.30. Jika 1
               orang masuk pada halte pertama, 3 orang masuk pada halte ke
               dua, 5 orang masuk pada halte ke tiga, dan seterusnya.
               Berapakah banyak orang yang masuk ke bis itu dari halte pertama
               sampai dengan halte ke lima puluh?




6/3/2010                                                                         34
Penyelesaian Masalah 2


                 Halte ke Banyak Orang Masuk Bis

                  1               1
                  2               3
                  3               5
                  4               7
                  .
                  .
                  50              99

                  Jumlah 1 + 3 + 5 + … + 95 + 97 + 99 =

                                  25 x 100 =2500



6/3/2010                                                  35
Mengenal Bilangan Bulat

      Bilangan Bulat:


                 …    …    …       0    1     2    3

          Bilangan cacah dan lawannya.

              Bilangan cacah: {0, 1, 2, 3, …. }
              Lawan bilangan cacah: {…, -5, - 4, -3, -2, -1, 0}
              Bilangan bulat: {…-2, -1, 0, 1, 2, 3, …. }

6/3/2010                                                           36
Penjumlahan dan Pengurangan
           Bilangan Bulat

           Masalah:
                  Nyatakan operasi berikut ini dengan
                  menggunakan garis bilangan!
           a. 1 + 2
           b. 1 – (-2)
           c. 1 + (-2)
           d. 1 - 2




6/3/2010                                                37
Penyelesaian
   a.      1+2
            -3        -2      -1    0     1   2   3

   b.      1 – (-2)
              -3      -2      -1    0     1   2   3

   c.      1 + (-2)
              -3      -2      -1    0     1   2   3

   d.      1–2
            -3        -2      -1    0     1   2   3



6/3/2010                                              38
Menyatakan Bilangan Bulat dengan
           Gambar / Bulatan

           Masalah:
           Dengan menggunakan bulatan-bulatan,
           nyatakan bilangan-bilangan berikut ini
           masing-masing dalam tiga penampilan!
           a. 2
           b. 0
           c. -3
           d. -2
           e. -1




6/3/2010                                            39
Menyatakan Bilangan Bulat dengan
                    Gambar / Bulatan
           Gambar              Bilangan


                                          +1



                                          -1



                                           0

                                          +1




6/3/2010                                               40
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan
           Bulat

           Masalah:
           Nyatakan operasi berikut ini dengan menggunakan
           Bulatan-bulatan!
           a. 1 + 2
           b. 1 – (-2)
           c. 1 + (-2)
           d. 1 - 2




6/3/2010                                                 41
Alternatif Penyelesaian

                                 .
           a. 1 + 2



           b. 1 – (-2)



           c. 1 + (-2)



           d. 1 - 2



6/3/2010                             42
Perkalian Bilangan Bulat

           LKS-1
           Kerjakan soal-soal berikut ini!
           1.   4 x 2 = …….
           2.   3 x 2 = …….
           3.   2 x 2 = …….
           4.   1 x 2 = …….
           5.   0 x 2 = …….
           6.   (-1) x 2 = ……
           7.   Kesimpulan:
           8.   (-8) x 6 = ………




6/3/2010                                     43
Perkalian Bilangan Bulat

           LKS-2
           Kerjakan soal-soal berikut ini!
           1.   2 x 4 = …….
           2.   2 x 3 = …….
           3.   2 x 2 = …….
           4.   2 x 1 = …….
           5.   2 x 0 = …….
           6.   2 x (-1) = ……
           7.   Kesimpulan: ………….
           8.   7 x (-4) = ………




6/3/2010                                     44
Perkalian Bilangan Bulat

           LKS-3
           Kerjakan soal-soal berikut ini!
           1.   (-2) x 4 = …….
           2.   (-2) x 3 = …….
           3.   (-2) x 2 = …….
           4.   (-2) x 1 = …….
           5.   (-2) x 0 = …….
           6.   (-)2 x (-1) = ……
           7.   Kesimpulan: ………….
           8.   (-6) x (-4) = ………




6/3/2010                                     45
Bilangan Bulat
                           (keterbagian)
          Masalah 1
           Ibu akan membagikan beberapa buku tulis secara merata
           kepada anak panti asuhan. Jika banyak anak itu paling banyak
           10 0rang (mungkin 10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, atau 1 orang),
           berapa banyak buku paling sedikit harus ibu siapkan agar habis
           untuk dibagikan kepada mereka?

          Masalah 2
           Bagaimana anda menjelaskan kepada siswa tentang:
           a. 0 dibagi oleh 5?
           b. 0 dibagi oleh 0?
           c. 5 dibagi oleh 0?




6/3/2010                                                                    46
Penyelesaian Masalah 1

           1. Banyak anak                         Banyak buku
               1                                  1
               1 atau 2                           2
               1, 2, atau 3                       6 =2x3
               1, 2, 3, atau 4          12 = 22 x 3
               1, 2, 3, 4, atau 5                 60 = 22 x 3 x 5
               1, 2, 3, 4, 5, atau 6              60 = 22 x 3 x 5
               .
               .
               .
               1, 2, 3, …, 9, atau 10                 23 x 32 x 5 x 7 =
               2520



6/3/2010                                                              47
Penyelesaian Masalah 2

           a.   0 : 5 = ?, artinya ? X 5 = 0.
                Karena hanya 0 yang dapat mengganti tanda
                “?”, dikatakan 0 : 5 = 0

           b.   0 : 0 = ?, artinya ? X 0 = 0.
                Karena setiap bilangan (real) dapat mengganti
                tanda “?”, dikatakan 0 : 0 adalah benuk tak
                tentu. Seringkali dikatakan 0 : 0 tidak
                terdefinisi.

           c.   5 : 0 = ?, artinya ? X 0 = 5.
                Karena tidak ada bilangan (real) dapat
                mengganti tanda “?”, dikatakan 5 : 0 tidak
                terdefinisi.

6/3/2010                                                     48
Bilangan Berpangkat

              Masalah 1
               Angka manakah yang berada pada nilai tempat satuan jika
               bilangan itu adalah 7100?
              Masalah 2
               Satu orang diperkirakan memiliki 25 trilion (25.1012) sel
               darah merah. Rata-rata jari-jari setiap sel darah itu adalah
               4.10-3 mm. Jika sel-sel darah merah tersebut disusun dalam
               sebuah persegi panjang, maka berapa m 2 luas maksimum
               persegi panjang itu?




6/3/2010                                                                      49
Penyelesaian masalah 1

               Bilangan   Angka Satuan        Pengelompokan
               Berdasarkan
                                              Angka Satuan:
                 70               1           I : 70, 74 , 78, ….

                 71               7

                 72               9           II : 71, 75 , 79, ….
                 73               3

                  74              1           III: 72, 76 , 710, ….
                  75              7
                  76              9           IV: 73, 77 , 711, ….
                  77              3
                  78              1       7100 ikut kelompok
               mana?
                  .                      Jadi angka satuan 7100
               adalah …
                  7100            ?
6/3/2010                                                              50
Penyelesaian Masalah 2

             Diketahui:
             Perkiraan banyak sel darah merah satu orang =
             25.1012 butir.
             Rata-rata jari-jari setiap sel darah merah = 4.10-3 mm.
             Mencari luas maksimum persegi panjang itu dalam m2.
             Diminta menentukan luas persegi panjang maksimum
             (L).
             Penyelesaian:
             Jika diameter rata-rata sel darah merah D dan panjang
             sel darah merah jika dijajarkan K maka ½ keliling
             persegi panjang adalah ½ K.
             D = 2 x 4.10-3 = 8.10-3 mm
             K = 25.1012 x 8.10-3 = 1011 mm = 108 m
             ½ K = 5. 107 m.
             L maks = 2,5.107 x 2,5.107 = 6,25.1014 m2


6/3/2010                                                          51
FPB dan KPK
          Masalah 1
           Amir mempunyai 144 buah jeruk dan 120 buah salak. Jika ia ingin
           membagikan buah-buah itu kepada sebayak-banyaknya orang dan
           setiap orang memperoleh bagian sama, berapa banyak orang yang
           akan memperoleh buah-buah itu?

          Masalah 2
           Pada sebuah ruangan ada tiga buah jam alarm yang disetel secara
           berbeda. Jam alarm A berbunyi setiap 15 menit, jam alam B
           berbunyi setiap 40 menit, dan jam alarm C berbunyi setiap 60
           menit. Jika semua jam itu berbunyi pada jam 06.00. Berapa lama
           ketiga jam alarm tersebut berbunyi bersamaaa-sama lagi setelah
           jam 06.00 tersebut?

          Masalah 3
           FPB (2364 , 10134) = ….. dan KPK (2364 , 10134) = …..



6/3/2010                                                                     52
Penyelesaian Masalah 1
           Amir mempunyai 144 buah jeruk dan 120 buah salak. Jika ia ingin
           membagikan buah-buah itu kepada sebayak-banyaknya orang
           dan setiap orang memperoleh bagian sama, berapa banyak orang
           yang akan memperoleh buah-buah itu?

              Banyak orang    Banyak jeruk tiap orang      Banyak salak
               tiap orang

                    1                   144                          120
                    2                   72                           60
                    3                   48                           40
                    4                   36                           30
                    6                   24                           20
                    8                   18                           15

                    12                  12                           10
                    24                  6                            5




6/3/2010                                                                  53
Penyelesaian Masalah 2
           Pada sebuah ruangan ada tiga buah jam alarm yang disetel
           secara berbeda. Jam alarm A berbunyi setiap 15 menit, jam alam
           B berbunyi setiap 40 menit, dan jam alarm C berbunyi setiap 60
           menit. Jika semua jam itu berbunyi pada jam 06.00. Berapa lama
           ketiga jam alarm tersebut berbunyi bersamaaa-sama lagi setelah
           jam 06.00 tersebut?


                Alarm A Alarm B                   Alarm C

                06.00                06.00                     06.00
                06.15                -                         -
                06.30                -                         -
                -                    06.40                     -
                06.45                -                         -
                07.00                -                         07.00
                07.15                -                         -
                -                    07.20                     -
                07.30                -                         -
                07.45                -                         -
                08.00                08.00                     08.00

            FPB (15, 40, 60) = 120. Jadi 120 menit setelah 06.00
            atau pukul 08.00




6/3/2010                                                                54
Penyelesaian Masalah 3
           FPB (2364 , 10134) = ….. dan KPK (2364 , 10134) = …..


              FPB (2364 , 10134) =
               FPB (678 , 2364) =
               FPB (330, 678) =
               FPB (78, 330) =
               FPB (18, 78) =
               FPB (6, 18) =
               6
              KPK (2364 , 10134) =
               (2364 x 10134) : FPB (2364 , 10134) =
               23956776 : 6 =
               3992796




6/3/2010                                                           55
Geometri

              Masalah 1
               Tentukan banyak diagonal segi-20!

              Masalah 2
               Tentukan besar setiap sudut segi-20 beraturan!

              Masalah 3
               Seuntas tali berukuran panjang 180 cm. Jika tali itu digunakan untuk
               mengelilingi suatu bangun datar berbentuk persegipanjang, berapa
               luas maksimum bangun datarnya?




6/3/2010                                                                              56
Penyelesaian Masalah 1
                       Tentukan banyak diagonal segi-20!

      Jenis Segi Banyak               Banyak Diagonal

      Segi-4                  1+1
      Segi-5                  2+2+1
      Segi-6                  3+3+2+1
      Segi-7                  4+4+3+2+1
      .
      .
      .
      Segi-20                 17 + 17 + 16 + 15 + … + 1
      1 + 2 + 3 + … + 16 + 17 + 17 = (1 + 2 + 3 + … + 16 + 17 + 18) – 1
                                  = 9 x 19 – 1 = 170

6/3/2010                                                                  57
Penyelesaian Masalah 2
                     Tentukan besar setiap sudut segi-20 beraturan!


   Segi …beraturan        Ukuran Setiap sudut

   3                      180 : 3 = 600
   4                      (4 x 180 – 360) : 4 = 900
   5                      (5 x 180 – 360) : 5 = 1080
   6                      (6 x 180 – 360) : 6 = 1200
   7                      (7 x 180 – 360) : 7 = …. 0
   .
   .
   .
   20                     (20 x 180 – 360) : 20 = ….. 0



6/3/2010                                                              58
Penyelesaian Masalah 3
                         Seuntas tali berukuran panjang 180 cm. Jika tali itu
                         digunakan untuk mengelilingi suatu bangun datar
                         berbentuk persegipanjang, berapa luas maksimum bangun
                         datarnya?

              Ukuran keliling persegi panjang itu adalah 180 cm.
              Ukuran ½ keliling persegi panjang itu adalah 90 cm.
              Beberapa kemungkinan ukuran panjang dan lebarnya:

               Panjang (cm)          Lebar (cm)        Luas (cm2)

               10                    80                800
               20                    70                1400
               30                    60                1800
               40                    50                2000

               Kesimpulan:
               Semakin dekat ukuran antara panjang dan lebar, semakin besar
               ukuran luasnya. Dengan demikian, panjang = 45, lebar = 45. Jadi
               luas maksimumnya = 2025

6/3/2010                                                                         59
Pengantar Logika

                   Masalah 1
                    Lengkapilah tabel berikut!

                    P            Q          P^Q          PVQ    P      Q

                    B            B          ……..         ……..   ……..
                    B            S          ……..         ……..   ……..
                    S            B          ……..         ……..   ……..
                    S            S          ……..         ……..   ……..


                   Masalah 2
                    Tentukan negasinya!
               1.       p : Semua siswa pintar matematika.
               2.       q : Ada siswa benci matematika.


6/3/2010                                                                   60
Penyelesaian Masalah Pengantar Logika

                   Penyelesaian Masalah 1


                    P           Q        P^Q              PVQ            P   Q

                    B           B        …B…..            …B…..          …B…..
                    B           S        …S…..            …B…..          …S…..
                    S           B        …S…..            …B…..          …B…..
                    S           S        …S…..            …S…..          …B…..


                   Penyelesaian Masalah 2
               1.       p :     Ada siswa tidak pintar matematika.
               2.       q :     Tidak Ada siswa benci matematika, atau
                                Semua siswa tidak benci matematika.



6/3/2010                                                                         61
CONTOH LEMBAR AKTIVITAS SISWA

     Pokok Bahasan             : Geometri dan Pengukuran
     Sub Pokok Bahasan         : Volume Kubus dan Volume Balok
     a. Standar Kompetensi     :
         Menghitung volume volume kubus dan balok dan menggunakannya
         dalam pemecahan masalah.
     b. Kompetensi Dasar:
        1) Menghitung volume kubus dan balok.
        2) Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume kubus dan balok.
     c. Indikator:
            1) Mengenal bangun kubus dan balok.
            2) Mengenal satuan volume.
            3) Menemukan rumus volume kubus.
            4) Menemukan rumus volume balok.
            5) Menentukan volume kubus.
            6) Menentukan volume balok.
            7) Menyelesaikan masalah menggunakan volume kubus dan balok.

6/3/2010                                                                   62
Aktivitas Pertama


            Bahan yang diperlukan
             Kubus-kubus kayu satuan (1, 1, 1)
             Empat balok-balok kertas atau kardus dengan
              ukuran sebagai berikut:
                  A: 3, 2, 2
                  B: 3, 5, 1
                  C: 2, 8, 1
                  D: 2, 4, 2

            Masalah
             Balok mana yang paling besar?
             Balok mana yang paling kecil?
             Berapa banyak kubus kayu satuan mengisi secara
              tepat untuk setiap balok?

6/3/2010                                                    63
Diskusi


      Pertanyaan di atas mungkin bagi anak membingungkan.
      Apa yang dimaksud dengan terbesar? Apakah balok terpanjang
      adalah terbesar? Apakah balok tertinggi adalah terbesar?
      Setelah berbicara tentang yang dimaksud terbesar, kita dapat
      mengembangkan gagasan balok terbesar itu sebagai balok yang
      dapat memuat paling banyak kubus-kubus satuan dan dengan
      demikian menghubungkan terbesar dengan volum.
      Catatan: Balok C dan D adalah balok terbesar.
      Kita dapat mengamati bagaimana anak merumuskan tebakannya.
      Apakah mereka menggunakan kayu-kayu itu sebagai pembeda?
      Mereka dapat memeriksa jawaban-jawabannya dengan mengisi
      balok-balok itu dengan kubus-kubus satuan




6/3/2010                                                             64
Aktivitas ke dua

           Bahan yang diperlukan
            Kubus-kubus kayu satuan.
            Empat bolok-balok kertas atau kardus (sama seperti
             pada aktivitas pertama tetapi dengan permukaan
             diberi gambar-gambar persegi satuan).

           Masalah
            Balok mana yang paling besar?
            Balok mana yang paling kecil?
            Berapa banyak kubus kayu satuan mengisi secara
             tepat untuk setiap balok?




6/3/2010                                                          65
Diskusi


      Sekarang permukaan balok diberi gambar-gambar persegi.
      Apakah anak menemukan persegi-persegi ini membantu dalam
      mencapai estimasi banyaknya kubus satuan untuk mengisi balok-
      balok itu?
      Apakah mereka hanya menghitung kubus-kubus itu (mengacaukan
      luas permukaan dengan volum)?
      Sekali lagi, mereka dapat memeriksa estimasinya dengan mengisi
      balok-balok itu dengan kubus-kubus satuan.




6/3/2010                                                               66
Aktivitas ke tiga

           Bahan yang diperlukan
            Kubus-kubus kayu satuan.
            Gunting.
            Kertas grafik (persegi-perseginya kongruen dengan
             permukaan kubus kayu satuan).
            Pola-pola balok (lihat gambar 1).
             Gb. 1




           Masalah
            Perhatikan pola-pola untuk balok itu dan berapa
             banyak kubus kayu satuan itu mengisi secara tepat
6/3/2010                                                         67
Diskusi


              Sekarang permukaan-permukaan balok diberi
               gambar-gambar persegi. Apakah anak
               menemukan persegi-persegi ini membantu
               dalam mencapai estimasi banyaknya kubus
               satuan yang dibutuhkan untuk mengisi setiap
               balok itu? Apakah mereka hanya menghitung
               kubus-kubus itu (mengacaukan luas permukaan
               dengan volum)? Sekali lagi, mereka dapat
               memeriksa estimasinya dengan mengisi balok-
               balok itu dengan kubus-kubus satuan




6/3/2010                                                 68
Aktivitas ke empat


           Bahan yang diperlukan
             Kubus-kubus kayu satuan.
             Gunting.
             Cellotape.
             Kertas berpetak.

           Masalah
             Dapatkah kalian membuat beberapa balok, menggunakan
              kertas berpetak, yang dapat memuat tepat 6 kubus
              satuan? Berapa banyak balok yang dapat kalian buat?
              Apa yang berbeda dari balok-balok itu? Apa yang sama
              dari balok-balok itu?
             Dapatkah kalian membuat beberapa balok yang dapat
              memuat 8 kubus satuan? 18 kubus satuan? 24 kubus
              satuan?
             Kelompokkan balok-balok yang dapat kalian buat yang
              dapat memuat banyak kubus satuan yang sama. Apa
              yang berbeda dari balok-balok itu? Apa yang sama dari
              balok-balok itu?

6/3/2010                                                         69
Diskusi
          Di dalam menyelesaikan masalah ini, anak menginvestigasi factor dati
           suatu bilangan. Sebagai contoh, balok-balok yang dapat memuat tepat
           12 kubus satuan mempunyai ukuran 12, 1, 6; 6, 2, 1; 4, 3,1; 2, 6, 1; 3, 4,
           1; dan seterusnya, tetapi balok yang mempunyai ukuran 6, 2, 1 adalah
           benar-benar sama baik ukuran maupun bentuknya dengan balok yang
           mempunyai ukuran 2, 6, 1. Begitu juga antara balok yang mempunyai
           ukuran 4, 3, 1 dan balok yang mempunyai ukuran 3, 4, 1.
          Perluasan yang cukup menarik untuk aktivitas ini adalah memberi setiap
           anak satu lembar kertas grafik dan diminta membuat satu balok terbesar
           yang dapat dibuat oleh kertas itu (balok dapat memuat paling banyak
           kubus). Tantangan lainnya adalah meminta anak membuat satu balok
           terkecil yang dapat dibuat oleh satu lembar kertas itu (luas permukaan
           minimum).




6/3/2010                                                                            70
Aktivitas ke lima

           Bahan yang diperlukan
            Kubus-kubus kayu satuan.
            Kertas berpetak.
            Gunting.
            Cellotape

           Masalah
            Isilah bagian terkaan pada tabel di bawah ini.
            Isilah bagian jawaban dengan membuat baloknya dan
             mengisi balok itu dengan kubus-kubus kayu satuan.

                  Panjang Lebar Tinggi   Terkaan   Jawaban
           Balok A 2       2     3        ……       ……
           Balok B 4       2     3        ……       ……
           Balok C 9       2     1        ……       ……
           Balok D 5       2     2        ……       ……
6/3/2010                                                         71
Diskusi


              Di dalam aktivitas ini siswa dibimbing untuk
               menemukan bahwa hasil kali dari banyak kubus yang
               menunjukkan panjang, banyak kubus yang
               menunjukkan lebar balok, dan banyak kubus yang
               menunjukkan tinggi balok, adalah banyak kubus yang
               diperlukan untuk mengisi balok itu.




6/3/2010                                                        72
Aktivitas ke enam


           Bahan yang diperlukan
             Kubus-kubus kayu satuan.
             Kertas berpetak.
             Gunting.

           Masalah
             Berapa banyak kubus satuan diperlukan untuk mengisi
              balok-balok berikut ini?

                          Panjang   Lebar    Tinggi   Terkaan
           Balok E          5        12        3       ……
           Balok F          6        3         4       ……
           Balok G          7        3         6       ……
           Balok H          12       10        3       ……




6/3/2010                                                            73
Diskusi


             Sekarang, kita gunakan bilangan-bilangan besar.
             Setelah anak menanggapi masalah yang diajukan,
             tanyakan kepada mereka beberapa pertanyaan,
             seperti:
             1. bagaimana kalian memperoleh jawaban itu?
             2. Seperti apakah masing-masing balok itu?
             3. Berapa kubus mengisi setiap balok?
             Anak dapat bekerja dalam kelompok untuk membuat
             suatu model salah satu dari balok-balok itu.
             Apakah mereka memahami bahwa hasil kali dari tiga
             bilangan itu (panjang, lebar, dan tinggi)
             merepresentasikan banyak kubus yang dapat mengisi
             secara tepat setiap balok?




6/3/2010                                                     74
Aktivitas ke tujuh
           Bahan yang diperlukan
           Gambar beberapa balok yang memuat gambar persegi-
           persegi pada permukaannya (gambar 2)
           Gunting.
           Masalah
           Berapa banyak kubus satuan diperlukan untuk mengisi
           secara tepat balok-balok seperti pada gambar-gambar itu?
           Gb. 2




6/3/2010                                                          75
Diskusi


              Aktivitas ini dapat membantu guru untuk melihat
               apakah telah mengembangkan pemahaman volume.
               Bagaimana anak mencapai jawaban-jawabannya?
               Apakah mereka masih bingung volum dengan luas
               permukaan, menghitung persegi pada setiap
               permukaan balok? Apakah mereka hanya menghitung
               persegi-persegi sepanjang dasar balok? Atau
               dapatkah mereka menggunakan pengalaman-
               pengalaman yang ada dalam membuat dan mengisi
               balok-balok untuk mengfisualisasikan pengisian balok
               itu dengan kubus-kubus?
               Di sini kita mungkin ingin menampilkan mertanyaan-
               pertanyaan yang lebih menantang seperti berikut ini:
               Berapa banyak kubus diperlukan untuk mengisi secara
               tepat balok yang mempunyai ukuran 4, 3, ½ ? 6, 2,
               1/3? 2, 4, ¼?



6/3/2010                                                         76
Aktivitas ke delapan

           1.   Banyak kubus satuan yang diperlukan mengisi secara
                tepat suatu balok berikut adalah volume balok itu.
           2.   Jika suatu balok 5 cm, lebar 3 cm, dan tinggi 2 cm,
                maka volumenya adalah ………..
           3.   Jika volume suatu balok disingtat v, panjang disingkat
                p, lebar disingkat l, dan tinggi disingkat t, maka v =
                ………..
           4.   Lengkapilah tabel berikut ini!


                             Panjang     Lebar   Tinggi    Volume
           Balok A       50 cm         30 cm     40 cm    ………
           Balok B       40 cm         20 cm     …...….   40 dm3
           Balok C        7 dm         …..…      20 cm    4.200cm3
           Balok D        …….          5 dm      8 dm     1 m3




6/3/2010                                                             77
Semoga anda berhasil




            Wassalam
6/3/2010                          78
Belajar dan Pembelajaran

           Belajar?
             Upaya memperoleh kepandaian, memperoleh
              perubahan tingkah laku, memberi tanggapan
              disebabkan pengalaman (Depdikbud).
           Pembelajaran?
             Upaya membantu orang lain belajar (Gagne & Briggs).
             Upaya penciptaan lingkungan untuk memperoleh
              respon terhadap situasi tertentu (Carey).
             Sub-set dari pendidikan (Miarso, dkk).
             Upaya untuk menjadikan orang belajar (Depdikbud).




6/3/2010                                                       79
Bruner:
           Belajar

              Belajar merupakan proses aktif.

              Perkembangan kognitif berkaitan dengan cara
               memperoleh, mentransformasi, dan menyimpan
               pengetahuan.

              Internalisasi (transformasi ke dalam struktur
               kognitif) secara optimal terjadi jika pengetahuan
               baru itu melalui 3 model pentahapan, yaitu:
               enaktif, ikonik, dan simbolik.




6/3/2010                                                           80
Bruner:
           Dalil pembelajaran matematika

           1. Penyusunan / pengonstruksian
               Bagaimana menyusun representasi konsep.
           2. Penotasian
               Notasi sesuai dengan tingkat perk. kognitif.
           3. Pengontrasan dan peragaman (variasi)
               Suatu konsep dikontraskan dengan konsep lain.
           4. Penyajian
               Penyajian suatu konsep bervariasi.
           5. Pengaitan
               Suatu konsep dikaitkan dengan konsep lain.




6/3/2010                                                       81
Bruner:
           Metode penemuan

           1. Bruner terkenal dengan metode penemuannya.
           2. Tahap-tahap belajar dengan metode penemuan:
                a. Stimulasi oleh guru.
                b. Identifikasi masalah dan dugaan jawaban.
                c. Pengumpulan data.
                d. Pengolahan data.
                e. Verifikasi jawaban.
                f. Generalisasi.




6/3/2010                                                      82
Piaget:
           Perkembangan kognitif

           1.   Proses berpikir manusia terjadi secara kronologis
                melaui 4 tahap, yaitu:
                a. Sensori motor
                b. Pra-operasional
                c. Operasi kongrit
                d. Operasi formal
           2.   Guru SD sangat berkepentingan dengan
                karakteristik berpikir pada tahap pra-operasional dan
                operasi kongrit.




6/3/2010                                                           83
Piaget:
           Karakteristik berpikir tahap pra-
           operasional dan operasi kongrit
           1.   Tahap Pra-operasional
                a. Berpikir didasarkan keputusan yang dapat
                    dilihat seketika.
                b. Disebut periode pemberian simbol, misalnya,
                    suatu benda       diberi nama.
           2.   Tahap Oprasi Kongrit
                a. Kombinasivitas / klasifikasi
                b. Reversabilitas / balikan
                c. Asosiasivitas
                d. Identitas
                e. Korespondensi satu – satu
                f. Konservasi (walaupun belum penuh).




6/3/2010                                                         84
Piaget:
       
                              Hukum kekekalan
           Bilangan (banyaknya) (6 – 7 tahun)
           Banyak suatu benda tetap meskipun letaknya diubah.
          Materi (7 – 8 tahun)
           Banyak suatu zat tetap meskipun bentuknya atau letaknya diubah.
          Panjang (8 – 9 tahun)
           Panjang tali tetap meskipun dilengkungkan.
          Luas (8 – 9 tahun):
           Luas suatu benda tetap meskipun letaknya diubah.
          Berat (9 – 10 tahun)
           Berat suatu benda tetap meskipun bentuk atau timbangannya berbeda.
          Volume (14 – 15 tahun)
           Pada suatu bak / bejana yang diisi penuh air dimasukkan suatu benda, maka
           volume air yang tumpah itu sama dengan volume benda yang masuk.




6/3/2010                                                                               85
Dienes:
                         Teori belajar
      Pendapat Dienes:
      1.  Matematika sebagai studi tentang struktur.
      2.  Konsep dalam matematika yang disajikan dalam berbagai sajian dan
          secara kongrit akan mudah dipahami siswa.
      3.  Perkembangan konsep matematika dapat dicapai melalui pola
          berkelanjutan, yang setiap seri dalam rangkaian kegiatan dari kongrit ke
          abstrak.
      4.  Permainan matematika sangat penting sebab operasi matematika dalam
          permainan itu menunjukkan aturan secara kongrit dan lebih membimbing
          dan menajamkan pengertian matematika kepada siswa.
      5.  Belajar matematika akan berhasil jika dipelajari dalam tahap-tahap
          tertentu.




6/3/2010                                                                       86
Dienes:
         Pentahapan Belajar
          Permainan bebas;
           tidak terstruktur dan tidak diarahkan.
          Permainan dengan aturan;
           mempelajari keteraturan yang ada pada konsep tertentu, mis, mengelompokkan
           bangun segitiga.
          Permainan mencari kesamaan sifat:
           diarahkan menemukan kesamaan sifat, mis, persegi dan persegi panjang.
          Representasi:
           mengambil sifat dari beberapa situasi sejenis, mis, mencari banyak diagonal segi
           dua puluh.
          Simbolisasi:
           mencari representasi suatu konsep, mis, mencari rumus banyak diagonal poligon.
          Formalisasi:
           mempelajari sifat konsep kemudian merumuskan sifat baru dari konsep itu, mis,
           merumuskan teorema berdasarkan aksioma yang telah dipelajari.




6/3/2010                                                                                      87
Dienes:
           Permainan interaktif

              Permainan yang dikemas oleh guru untuk
               pembelajaran matematika dengan tujuan agar siswa
               aktif dan senang belajar matematika. Contoh:
               a.     Kartu bilangan,
                      untuk mengenal lambang bilangan.
               b.     Kartu relasi bilangan,
                      untuk relasi bilangan.
               c.     Tangram,
                      untuk stuktur bangun datar.
               d.     Dakon,
                      untuk konsep bilangan prima, menentukan
               bilangan         prima, FPB, dan KPK.




6/3/2010                                                          88
Gagne:
           Obyek belajar

              Gagne terkenal dengan aliran tingkah laku.
              Obyek Belajar
               1. Obyek langsung
                    a. Fakta
                    b. Ketrampilan
                    c. Konsep
                    d. Prinsip
               2. Obyek tak langsung
                    a. Transfer belajar
                    b, Kemampuan menyelidiki
                    c. Kemampuan memecahkan masalah
                    d. Disiplin
                    e. Menghargai struktur matematika



6/3/2010                                                    89
Gagne:
           Kapabelitas

           1. Sasaran pembelajaran adalah kapabelitas.
           2. Kapabilitas adalah kemampuan yang dapat diamati
               sebagai hasil belajar.
           3. Terdapat 5 macam kapabelitas:
               a. Informasi verbal
               b. Ketrampilan intelektual
               c. Strategi kognitif
               d. Sikap
               e. Ketrampilan motorik




6/3/2010                                                        90
Gagne:
           Informasi verbal


                   Kemampuan mengkomunikasikan
                    pengetahuannya
                    secara lisan.
                   Diperoleh dari orang lain secara lisan,
                    dari kegiatan membaca, dll.
                   Klasifikasinya terdiri dari:
                    a. Fakta
                    b. Prinsip
                    c. Generalisasi



6/3/2010                                                      91
Gagne:
                            Ketrampilan intelektual
       a.        Kemampuan menguasai konsep, prinsip, dan pemecahan masalah
                 diperoleh melalui belajar.
       b.        Kemampuan-kemampuan itu dapat dikelompokkan ke dalam 8 tipe
                 belajar, yaitu:
            1.      Belajar isyarat
            2.      Belajar stimulus respon
            3.      Belajar rangkaian gerak
            4.      Belajar rangkaian verbal
            5.      Belajar membedakan
            6.      Belajar pembentukan konsep
            7.      Belajar pembentukan aturan
            8.      Belajar pemecahan masalah


6/3/2010                                                                       92
Gagne:
                         Strategi kogntif, sikap, dan ketrampilan
                         motorik


          Strategi kognitif
           1. Kemampuan mengembangkan proses berpikir dengan
                cara merekam, menganalisis, dan mensintesis suatu
                masalah.
           2. Terorganisasi secara internal sehingga berpikirnya
                terarah.
           3. Contoh: Menyusun langkah-langkah         penyelesaian
                suatu masalah matematika.
          Sikap: kecenderungan merespon stimulus.
          Ketrampilan motorik: kecepatan, ketepatan gerakan fisik.
           Contoh, menggunakan penggaris dan jangka untuk membagi
           sama panjang suatu ruas garis.


6/3/2010                                                              93
Gagne:
           Fase dalam belajar

             Fase Belajar:     Tugas Guru:
               Motivasi         Memberikan motivasi
               Pengenalan       Mengarahkan perhatian
               Perolehan        Merangsang ingatan
                                 Menyediakan bimbingan
               Retensi
                                 Meningkatkan retensi
               Pemanggilan
                                 Melancarkan tranfer belajar
               Generalisasi     Menunjukkan hasil belajar
               Penampilan       Memberikan umpan balik
               Umpan balik




6/3/2010                                                    94
Van Hiele:
           Tahap-tahap perkembangan kognitif
           dalam belajar geometri
           1.   Pengenalan
                Mengenal bangun geometri
           2.   Analisis
                Memahami sifat bangun geometri
           3.   Pengurutan
                Memahami hubungan antar bangun geometri
           4.   Deduksi
                Menarik kesimpulan secara deduktif
           5.   Akurasi
                Memahami pentingnya ketepatan prinsip yang
                melandasi pembuktian, dan memahami
                mengapa sesuatu itu dijadikan postulat atau
                dalil.


6/3/2010                                                  95
Van Hiele:
           Tiga unsur utama dalam pembelajaran
           geometri dan rekomendasinya
           Tiga unsur utama:
               Waktu
               Materi pembelajaran
               Metode pembelajaran

           Rekomendasi:
              Jika ketiganya dikelola secara baik maka
               peningkatan kemampuan berpikir anak akan lebih
               tinggi.
              Kegiatan belajar harus sesuai dengan tahap berpikir
               siswa.
              Pengurutan topik harus disesuaikan dengan tingkat
               kesukarannya.




6/3/2010                                                        96
Van Hiele dan Pierre:
           Tingkat pemikiran geometrik

           1.   Visual
           2.   Diskripsi
           3.   Analisis
           4.   Abstraksi
           5.   Bukti
           Catatan:
                Kenaikan dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat
                yang lebih tinggi banyak disebabkan oleh faktor
                belajar, bukan faktor usia.




6/3/2010                                                             97
Van Hiele:
      Fase-fase pembelajaran geometri

      Untuk mendukung peningkatan berpikir geometrik siswa, ditetapkan
      fase-fase pembelajaran,yaitu:
      1.   Fase informasi
      2.   Fase orientasi
      3.   Fase eksplisitasi
      4.   Fase orientasi bebas
      5.   Fase integrasi
           (Pada fase ini siswa mencapai tahap berpikir baru)




6/3/2010                                                                 98
Van Hiele:
           Penjelasan fase-fase pembelajaran

              Fase informasi
               Guru mempelajari pengalaman awal siswa.
              Fase orientasi
               Siswa menggali topik yang dipelajari dengan alat
               yang disiapkan guru.
              Fase penjelasan
               Siswa menyatakan pandangannya tentang struktur
               yang diobservasi.
              Fase orientasi bebas
               Siswa menghadapi tugas yang lebih kompleks.
              Fase integrasi
               Siswa meninjau kembali dan mensintesis hal yang
               telah dipelajari.




6/3/2010                                                          99
PAKEM:
           Pengertian


           1.   Aktif
                Guru memantau, memberi pertanyaan menantang,
                mempertanyakan gagasan.
           2.   Kreatif
                Guru memberi variasi dalam pendekatan
                pembelajaran, membuat alat bantu, dll.
           3.   Efektif
                Tujuan pembelajaran tercapai.
           4.   Menyenangkan
                Siswa senang belajar.




6/3/2010                                                       100
PAKEM:
           Gambaran kelas

              Siswa terlibat aktif mengembangkan pemahamannya.
              Guru menggunakan berbagai sumber yang relevan
               dan menyenangkan.
              Guru/siswa memajang materi-materi yang menarik di
               ruang kelas dan ada “pojok bacaan”.
              Siswa belajar dengan kooperatif dan interaktif.
              Guru mendorong siswa menemukan sendiri dalam
               menyelesaikan masalah dan mengungkap gagasan.
              Guru melibatkan siswa dalam menata lingkungan
               sekolahnya sendiri.




6/3/2010                                                      101
PAKEM:
           Hal yang perlu diperhatikan dalam
           pelaksanaan
              Memahami sifat siswa secara individual.
              Memanfaatkan perilaku siswa dalam pengorganisasian
               belajar.
              Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kratif, dan
               pemecahan masalah.
              Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan
               belajar yang menarik.
              Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.
              Memberikan umpan balik untuk meningkatkan
               pembelajaran.
              Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental.




6/3/2010                                                        102
Pendekatan Pemecahan Masalah

              Apa pendekatan masalah itu?
              Mengapa pendekatan pemecahan masalah penting
               dalam pembelajaran matematika?
              Hal-hal apa yang perlu diperhatikan dalam
               melaksanakan pembelajaran matematika dengan
               pendekatan pemecahan masalah?
              Bagaimana langkah-langkah dalam menyelesaikan
               masalah matematika?
              Apa saja strategi penyelesaian masalah itu?




6/3/2010                                                       103
Apa pendekatan masalah itu?
           Mengapa pendekatan pemecahan masalah
           penting?
               Pemecahan masalah pada dasarnya adalah
                proses yang ditempuh oleh seseorang untuk
                menyelesaikan masalah yang dihadapinya
                sampai masalah itu tidak lagi menjadi masalah
                baginya.
               Ada dua jenis masalah, yaitu rutin dan non-rutin.
                Dalam hal ini, yang dimaksud dengan masalah
                adalah masalah non-rutin.
               Pendekatan pemecahan masalah penting, karena
                antara lain:
                   Menghargai hak siswa untuk belajar.
                   Mengembangkan kemampuanyang dapat
                    dialihgunakan ke bidang lain.
                   Mengembangkan kemampuan memecahkan
                    masalah yang dijumpai dalam kehidupan sehari-
                    hari.
                   Mengembangkan kemampuan menyelesaikan
                    masalah dengan berbagai strategi.
                   Memberikan kepuasan apabila siswa dapat
                    memecahkan masalah yang dihadapinya.

6/3/2010                                                       104
Hal-hal apa yang perlu diprhatikandalam melaksanakan
       pembelajaran matematika dengan pendekatan pemecahan
       masalah?
       Bagaimana langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah
       matematika?
                        Hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan
                         pembelajaran matematika dengan pendekatan
                         pemecahan masalah:
                         - Pengetahuan awal siswa.
                         - Relevansi masalah yang diajukan dengan topik
                         bahasan.

                        Langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah
                         matematika:
                         - Memahami masalah.
                         - Merencanakan strategi penyelesaian.
                         - Menjalankan strategi penyelesaian.
                         - Melakukan tinjau ulang.




6/3/2010                                                                  105
Apa saja strategi penyelesaian masalah itu?


           Strategi penyelesaian masalah, diantaranya:
           1.    Mencari Pola
           2.    Membuat tabel
           3.    Menguji masalah lebih sederhana
           4.    Menguji masalah yang berkaitan
           5.    Menebak dan memeriksa
           6.    Menggunakan penalaran tidak langsung




6/3/2010                                                 106
Masalah 1. Ketika seorang matematikawan asal
                          Jerman yang sangat tekenal, Carl Gauss masih
                          anak-anak, gurunya meminta para siswa mencari
                          jumlah 100 bilangan asli pertama. Gurunya berharap
                          masalah ini dapat menyibukkan kelas dalam waktu
                          cukup lama, tetapi Gaus dapat memberikan jawaban
                          sangat cepat. Dapatkah kalian seperti itu?
              Memahami Masalah.
               Bilangan-bilangan asli adalah 1, 2, 3, 4, ….
               Dengan demikian, masalahnya adalah mencari jumlah dari
               1 + 2 + 3 + ……..+ 100.
              Merencanakan Strategi
               Salah satu strategi penyelesaiannya adalah mencari pola.
               Dengan memasangkan 1 + 100, 2 + 99, …., 50 + 51, ada 50
               pasang, dan jumlahnya 101 setiap pasang, sebagaimana
               terlihat pada gambar berikut:
                1 + 2 + 3 + ……..+ 50 + 51 + ……..+ 98 + 99 + 100




6/3/2010                                                                  107
.



              Menjalankan Strategi
               Ada 50 pasang bilangan dan setiap pasang
               jumlahnya 101.
               Dengan demikian,
               1 + 2 + 3 + ……..+ 100 =
               50 x 101=
               5050.

              Meninjau ulang.
               Apakikan hasil ini masuk akal?
               Adakah cara lain untuk menyelesaikan masalah
               ini?


6/3/2010                                                  108
Masalah 2.
           Berapa banyak cara menukar satu lembar uang
           seratus ribu rupiah dengan uang puluhan ribu rupiah,
           ribuan rupiah, dan ratusan rupiah.

              Memahami Masalah
               Banyak sekali cara menukar satu lembar uang seratus
               ribu dengan puluhan ribu, ribuan, dan ratusan. Contoh,
               10 uang puluhan ribu, atau 9 uang puluhan ribu dan 10
               ribuan.

              Merencanakan Strategi
               Untuk merekam segala kemungkinan digunakan
               strategi membuat tabel.




6/3/2010                                                          109
   Menjalankan Strategi

               Puluhan ribu Ribuan         Ratusan

               10                     0              0     (1 cara)


               9                      10             0
               9                      9              10
               9                      8              20    (11 cara)
               9                      7              30
               9                      6              40
               9                      5t             50
               9                      4              60
               9                      3              70
               9                      2              80
               9                      2              90
               9                      0              100
               dst




6/3/2010                                                               110
    Dengan menggunakan 10 lembar puluhan ribu ada 1 cara.
               Dengan menggunakan 9 lembar puluhan ribu ada 11 cara.
               Dengan menggunakan 8 lembar puluhan ribu ada 21 cara.
               Dengan menggunakan 7 lembar puluhan ribu ada 31 cara.
               Dengan menggunakan 6 lembar puluhan ribu ada 41 cara.
               Dengan menggunakan 5 lembar puluhan ribu ada 51 cara.
               Dengan menggunakan 4 lembar puluhan ribu ada 61 cara.
               Dengan menggunakan 3 lembar puluhan ribu ada 71 cara.
               Dengan menggunakan 2 lembar puluhan ribu ada 81 cara.
               Dengan menggunakan 1 lembar puluhan ribu ada 91 cara.
               Dengan menggunakan 0 lembar puluhan ribu ada 101 cara.
           1 + 11 + 21 + ……………………+ 81 + 91 + 101 =
           1 + (11 + 21 + 31 +…………………+ 81 + 91 + 101) =

           1 + (5 x 112) = 561 cara
           Tinjau Ulang:
           Apakah hasilnya masuk akal? Adakah cara lain?




6/3/2010                                                                 111
Masalah 1.
         Sebuah bis kota mulai menaikkan penumpang jam 5.30. Jika 1
         orang masuk pada halte pertama, 3 orang masuk pada halte
         ke dua, 5 orang masuk pada halte ke tiga, dan seterusnya.
         Berapakah banyak orang yang masuk ke bis itu dari halte
         pertama sampai dengan halte ke lima puluh? (penumpang
         yang turun tidak diperhitungkan)

       Masalah 2
         Bagaimana anda menjelaskan kepada siswa tentang:
         a. 0 dibagi oleh 5?
         b. 0 dibagi oleh 0?
         c. 5 dibagi oleh 0?




6/3/2010                                                              112
Andi berangkat dari rumah (A) ke sekolah (B).
               Ada berapa cara perjalanan Andi jika ia tidak
               menggunakan jalan yang sama untuk
               perjalanannya (jalan yang sudah ditempuh tidak
               dilalui lagi)?

                                                 B




           A


6/3/2010                                                    113
Andi berangkat dari rumah (A) ke lokasi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 14,
           21, atau 28.
           Ada berapa cara perjalanan Andi jika ia jarak tempuhnya
           paling pendek?


                       35    36      37      38      39       40       B


                       28    29      30      31      32       33      34


                       21    22      23      24      25       26      27


                       14    15      16      17      18       19      20


                       7     8       9       10      11       12      13


                A             1      2       3       4        5       6

           Jawab:
           satu cara

6/3/2010                                                                      114
Andi berangkat dari rumah (A) ke lokasi 8, 9, 10, 11, 12, 13,
           15, 22, atau 29.
           Ada berapa cara perjalanan Andi jika ia jarak tempuhnya
           paling pendek? Dari A ke 8: 2 cara, dari A ke 9: 3 cara, dari A
           ke 10: 4 cara, dari A ke 11:

                     35      36      37      38      39      40      B


                     28      29      30      31      32      33     34


                     21      22      23      24      25      26     27


                     14      15      16      17      18      19     20


                     7       8       9       10      11      12     13


               A              1      2       3       4       5      6




6/3/2010                                                                     115
BIS KOTA

            Sebuah bis kota mulai menaikkan
            penumpang jam 5.30. Jika 1 orang
            masuk pada halte pertama, 3 orang
            masuk pada halte ke dua, 5 orang
            masuk pada halte ke tiga, dan
            seterusnya. Berapakah banyak orang
            yang masuk ke bis itu dari halte pertama
            sampai dengan halte ke tiga puluh?
            (Penumpang      yang      turun     tidak
            diperhitungkan)


6/3/2010                                          116
Masalah
            Pilihlah sebuah pendekatan
            tertentu, kemudian buatlah sebuah
            sknenario pembelajaran pada
            pokok bahasan bilangan bulat di
            kelas 5 SD!




6/3/2010                                   117
6/3/2010   118

More Related Content

What's hot

Teori belajar kognitif
Teori belajar kognitifTeori belajar kognitif
Teori belajar kognitif
Mitha Ye Es
 
Perbandingan antara Piagetianisme dan Ausubelianisme
Perbandingan antara Piagetianisme dan AusubelianismePerbandingan antara Piagetianisme dan Ausubelianisme
Perbandingan antara Piagetianisme dan Ausubelianisme
Indah KumaLa
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitif
Cikgu Zatiah
 
Aplikasi teori-belajar
Aplikasi teori-belajarAplikasi teori-belajar
Aplikasi teori-belajar
awalp awalp
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitif
salamoon
 
Unit 9 Modul 1 Konstruktivisme V2
Unit 9  Modul 1  Konstruktivisme V2Unit 9  Modul 1  Konstruktivisme V2
Unit 9 Modul 1 Konstruktivisme V2
一世 一生
 
Teori Belajar Kognitivisme 2
Teori Belajar Kognitivisme 2Teori Belajar Kognitivisme 2
Teori Belajar Kognitivisme 2
Charis Muhammad
 

What's hot (20)

Teori kognitif
Teori kognitifTeori kognitif
Teori kognitif
 
Teori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Teori Piaget, Ausubel, dan BrunnerTeori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Teori Piaget, Ausubel, dan Brunner
 
Kognitif
KognitifKognitif
Kognitif
 
Teori kognitif
Teori kognitif Teori kognitif
Teori kognitif
 
Teori belajar kognitif
Teori belajar kognitifTeori belajar kognitif
Teori belajar kognitif
 
Perbandingan antara Piagetianisme dan Ausubelianisme
Perbandingan antara Piagetianisme dan AusubelianismePerbandingan antara Piagetianisme dan Ausubelianisme
Perbandingan antara Piagetianisme dan Ausubelianisme
 
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
 
Teori Belajar Kognitif
Teori Belajar KognitifTeori Belajar Kognitif
Teori Belajar Kognitif
 
Learning theory kognitif
Learning theory kognitifLearning theory kognitif
Learning theory kognitif
 
TEORI KOGNITIVISME
TEORI KOGNITIVISMETEORI KOGNITIVISME
TEORI KOGNITIVISME
 
Teori Belajar Sibernetik
Teori Belajar Sibernetik Teori Belajar Sibernetik
Teori Belajar Sibernetik
 
Teori belajar kognitif ( gestalt dan teori medan)
Teori belajar kognitif ( gestalt dan teori medan) Teori belajar kognitif ( gestalt dan teori medan)
Teori belajar kognitif ( gestalt dan teori medan)
 
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajarTeori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitif
 
Aplikasi teori-belajar
Aplikasi teori-belajarAplikasi teori-belajar
Aplikasi teori-belajar
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitif
 
Unit 9 Modul 1 Konstruktivisme V2
Unit 9  Modul 1  Konstruktivisme V2Unit 9  Modul 1  Konstruktivisme V2
Unit 9 Modul 1 Konstruktivisme V2
 
Teori belajar bermakna ausubel (Belajar dan Pembelajaran)
Teori belajar bermakna ausubel (Belajar dan Pembelajaran)Teori belajar bermakna ausubel (Belajar dan Pembelajaran)
Teori belajar bermakna ausubel (Belajar dan Pembelajaran)
 
Teori Belajar Kognitivisme 2
Teori Belajar Kognitivisme 2Teori Belajar Kognitivisme 2
Teori Belajar Kognitivisme 2
 
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
 

Viewers also liked (12)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
teori belajar van hiele
teori belajar van hieleteori belajar van hiele
teori belajar van hiele
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theory
 
Teori Belajar Van Hiele
Teori Belajar Van HieleTeori Belajar Van Hiele
Teori Belajar Van Hiele
 
Modul pola dan barisan bilangan
Modul pola dan barisan bilanganModul pola dan barisan bilangan
Modul pola dan barisan bilangan
 
Ppt perkembangan kognitif dan bahasa bner
Ppt perkembangan kognitif dan bahasa bnerPpt perkembangan kognitif dan bahasa bner
Ppt perkembangan kognitif dan bahasa bner
 
Teori belajar b.f skinner
Teori belajar b.f skinnerTeori belajar b.f skinner
Teori belajar b.f skinner
 
Pemanfaatan Alat Peraga Matematika Dalam Pembelajaran di SD
Pemanfaatan Alat Peraga Matematika Dalam Pembelajaran di SDPemanfaatan Alat Peraga Matematika Dalam Pembelajaran di SD
Pemanfaatan Alat Peraga Matematika Dalam Pembelajaran di SD
 
Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitifPerkembangan kognitif
Perkembangan kognitif
 
teori behavioristik
teori behavioristikteori behavioristik
teori behavioristik
 
Teori behavioristik545
Teori behavioristik545Teori behavioristik545
Teori behavioristik545
 
Teori belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaran
Teori belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaranTeori belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaran
Teori belajar-behavioristik-penerapannya-dalam-pembelajaran
 

Similar to Kajian materi dan metodoligi pembel. mat

Perkembangan matematika anak sekolah dasar
Perkembangan matematika anak sekolah dasarPerkembangan matematika anak sekolah dasar
Perkembangan matematika anak sekolah dasar
Rasmitadila Mita
 
05 pro forma-mte3107-perancangan-dan_pengajaran_matematik
05 pro forma-mte3107-perancangan-dan_pengajaran_matematik05 pro forma-mte3107-perancangan-dan_pengajaran_matematik
05 pro forma-mte3107-perancangan-dan_pengajaran_matematik
rul_am
 
Komunikasi dalam matematik
Komunikasi dalam matematikKomunikasi dalam matematik
Komunikasi dalam matematik
AMira LIzza
 
Bab1eksponendanlogaritma 131223074348-phpapp01
Bab1eksponendanlogaritma 131223074348-phpapp01Bab1eksponendanlogaritma 131223074348-phpapp01
Bab1eksponendanlogaritma 131223074348-phpapp01
Bari Spd
 

Similar to Kajian materi dan metodoligi pembel. mat (20)

Contoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SD
Contoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SDContoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SD
Contoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SD
 
Perkembangan matematika anak sekolah dasar
Perkembangan matematika anak sekolah dasarPerkembangan matematika anak sekolah dasar
Perkembangan matematika anak sekolah dasar
 
Teori
TeoriTeori
Teori
 
Pengembangan pembelajaranmatematika unit_1_0
Pengembangan pembelajaranmatematika unit_1_0Pengembangan pembelajaranmatematika unit_1_0
Pengembangan pembelajaranmatematika unit_1_0
 
05 pro forma-mte3107-perancangan-dan_pengajaran_matematik
05 pro forma-mte3107-perancangan-dan_pengajaran_matematik05 pro forma-mte3107-perancangan-dan_pengajaran_matematik
05 pro forma-mte3107-perancangan-dan_pengajaran_matematik
 
Pembelajaran Osborn
Pembelajaran OsbornPembelajaran Osborn
Pembelajaran Osborn
 
Komunikasi dalam matematik
Komunikasi dalam matematikKomunikasi dalam matematik
Komunikasi dalam matematik
 
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinciContoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
 
Teori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme Teori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme
 
Teori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme Teori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme
 
RPP - Simpangan Kuartil
RPP - Simpangan KuartilRPP - Simpangan Kuartil
RPP - Simpangan Kuartil
 
Makalah dppm
Makalah dppmMakalah dppm
Makalah dppm
 
RPP EKSPONEN dan LOGARITMA Kelas X SMA
RPP EKSPONEN dan LOGARITMA Kelas X SMARPP EKSPONEN dan LOGARITMA Kelas X SMA
RPP EKSPONEN dan LOGARITMA Kelas X SMA
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
5
55
5
 
INDUKSI MATEMATIKA (RPP & LKPD)
INDUKSI MATEMATIKA (RPP & LKPD)INDUKSI MATEMATIKA (RPP & LKPD)
INDUKSI MATEMATIKA (RPP & LKPD)
 
MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI OPTIMALISASI KECERDASAN LOGIK...
MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI OPTIMALISASI KECERDASAN LOGIK...MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI OPTIMALISASI KECERDASAN LOGIK...
MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI OPTIMALISASI KECERDASAN LOGIK...
 
Makalah Pendekatan Pembelajaran dan RPP
Makalah Pendekatan Pembelajaran dan RPPMakalah Pendekatan Pembelajaran dan RPP
Makalah Pendekatan Pembelajaran dan RPP
 
Disposisi matematis
Disposisi matematisDisposisi matematis
Disposisi matematis
 
Bab1eksponendanlogaritma 131223074348-phpapp01
Bab1eksponendanlogaritma 131223074348-phpapp01Bab1eksponendanlogaritma 131223074348-phpapp01
Bab1eksponendanlogaritma 131223074348-phpapp01
 

Kajian materi dan metodoligi pembel. mat

  • 1. KAJIAN MATERI DAN METODOLOGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD Sufyani Prabawanto Sufyani_prabawanto@yahoo.com 6/3/2010 1
  • 2. MATERI KULIAH MATERI POKOK 1. Telaah Kurikulum Matematika SD 2. Teori Belajar dan Pembelajaran Matematika 3. Pendekatan Pembelajaran Matematika di SD 4 Eksplorasi Bilangan 5. Bilangan Bulat 6. Bilangan Pecahan 7. Satuan Pengukuran 8. Bangun Geometri 9. Pengelolaan Data 6/3/2010 2
  • 3. 1. Telaah Kurikulum Matematika SD  Latar Belakang  Perkembangan ICT.  Matematika diberikan untuk membekali siswa berbagai kemampuan berpikir dan bekerjasama.  Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran matematika.  Pembelajaran hendaknya dimulai dengan masalah kontekstual dan secara bertahap dibimbing menguasai konsep matematika. 6/3/2010 3
  • 4. (lanjutan)  Tujuan  Memahami konsep, menjelaskan keterkaitan antar konsep, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, dan efisien dalam pemecahan masalah.  Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan atau pernyataan matematika  Memecahkan masalah yang meliputi memahami masalah, merancang model mat., menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh.  Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.  Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika yaitu rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika serta ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. 6/3/2010 4
  • 5. (lanjutan)  Ruang Lingkup  Bilangan  Geometri dan Pengukuran  Pengolahan data  SK dan KD  Setiap pokok bahasan pada setiap kelas dan semester terdapat SK dan rinciannya (KD). 6/3/2010 5
  • 6. Teori Belajar dan Pembelajaran Matematika Belajar?  Upaya memperoleh kepandaian, memperoleh perubahan tingkah laku, memberi tanggapan disebabkan pengalaman (Depdikbud). Pembelajaran?  Upaya membantu orang lain belajar (Gagne & Briggs).  Upaya penciptaan lingkungan untuk memperoleh respon terhadap situasi tertentu (Carey).  Sub-set dari pendidikan (Miarso, dkk).  Upaya untuk menjadikan orang belajar (Depdikbud). 6/3/2010 6
  • 7. Apakah matematika itu?  Bahasa yang menjelaskan pola.  Penalaran: Pengujian suatu kebenaran. (Mathematical Sciences Education Board National Research Council, 1990) 6/3/2010 7
  • 8. Bruner: Belajar  Belajar merupakan proses aktif.  Perkembangan kognitif berkaitan dengan cara memperoleh, mentransformasi, dan menyimpan pengetahuan.  Internalisasi (transformasi ke dalam struktur kognitif) secara optimal terjadi jika pengetahuan baru itu melalui 3 model pentahapan, yaitu: enaktif, ikonik, dan simbolik. 6/3/2010 8
  • 9. Bruner: Dalil pembelajaran matematika 1. Penyusunan / pengonstruksian  Bagaimana menyusun representasi konsep. 2. Penotasian  Notasi sesuai dengan tingkat perk. kognitif. 3. Pengontrasan dan peragaman (variasi) Suatu konsep dikontraskan dengan konsep lain. 4. Penyajian  Penyajian suatu konsep bervariasi. 5. Pengaitan  Suatu konsep dikaitkan dengan konsep lain. 6/3/2010 9
  • 10. Bruner: Metode penemuan 1. Bruner terkenal dengan metode penemuannya. 2. Tahap-tahap belajar dengan metode penemuan: a. Stimulasi oleh guru. b. Identifikasi masalah dan dugaan jawaban. c. Pengumpulan data. d. Pengolahan data. e. Verifikasi jawaban. f. Generalisasi. 6/3/2010 10
  • 11. Piaget: Perkembangan kognitif 1. Proses berpikir manusia terjadi secara kronologis melaui 4 tahap, yaitu: a. Sensori motor b. Pra-operasional c. Operasi kongrit d. Operasi formal 2. Guru SD sangat berkepentingan dengan karakteristik berpikir pada tahap pra-operasional dan operasi kongrit. 6/3/2010 11
  • 12. Piaget: Karakteristik berpikir tahap pra- operasional dan operasi kongrit 1. Tahap Pra-operasional a. Berpikir didasarkan keputusan yang dapat dilihat seketika. b. Disebut periode pemberian simbol, misalnya, suatu benda diberi nama. 2. Tahap Oprasi Kongrit a. Kombinasivitas / klasifikasi b. Reversabilitas / balikan c. Asosiasivitas d. Identitas e. Korespondensi satu – satu f. Konservasi (walaupun belum penuh). 6/3/2010 12
  • 13. Piaget: Hukum kekekalan  Bilangan (banyaknya) (6 – 7 tahun) Banyak suatu benda tetap meskipun letaknya diubah.  Materi (7 – 8 tahun) Banyak suatu zat tetap meskipun bentuknya atau letaknya diubah.  Panjang (8 – 9 tahun) Panjang tali tetap meskipun dilengkungkan.  Luas (8 – 9 tahun): Luas suatu benda tetap meskipun letaknya diubah.  Berat (9 – 10 tahun) Berat suatu benda tetap meskipun bentuk atau timbangannya berbeda.  Volume (14 – 15 tahun) Pada suatu bak/bejana yang diisi penuh air dimasukkan suatu benda, maka volume air yang tumpah itu sama dengan volume benda yang masuk. 6/3/2010 13
  • 14. Dienes: Teori belajar Pendapat Dienes: 1. Matematika sebagai studi tentang struktur. 2. Konsep dalam matematika yang disajikan dalam berbagai sajian dan secara kongrit akan mudah dipahami siswa. 3. Perkembangan konsep matematika dapat dicapai melalui pola berkelanjutan, yang setiap seri dalam rangkaian kegiatan dari kongrit ke abstrak. 4. Permainan matematika sangat penting sebab operasi matematika dalam permainan itu menunjukkan aturan secara kongrit dan lebih membimbing dan menajamkan pengertian matematika kepada siswa. 5. Belajar matematika akan berhasil jika dipelajari dalam tahap-tahap tertentu. 6/3/2010 14
  • 15. Dienes: Pentahapan Belajar  Permainan bebas; tidak terstruktur dan tidak diarahkan.  Permainan dengan aturan; mempelajari keteraturan yang ada pada konsep tertentu, mis, mengelompokkan bangun segitiga.  Permainan mencari kesamaan sifat: diarahkan menemukan kesamaan sifat, mis, persegi dan persegi panjang.  Representasi: mengambil sifat dari beberapa situasi sejenis, mis, mencari banyak diagonal segi dua puluh.  Simbolisasi: mencari representasi suatu konsep, mis, mencari rumus banyak diagonal poligon.  Formalisasi: mempelajari sifat suatu konsep kemudian merumuskan sifat baru dari konsep itu, mis, siswa merumuskan teorema berdasarkan aksioma yang telah dipelajari. 6/3/2010 15
  • 16. Dienes: Permainan interaktif  Permainan yang dikemas oleh guru untuk pembelajaran matematika dengan tujuan agar siswa aktif dan senang belajar matematika. Contoh: a. Kartu bilangan, untuk mengenal lambang bilangan. b. Kartu relasi bilangan, untuk relasi bilangan. c. Tangram, untuk stuktur bangun datar. d. Dakon, untuk konsep bilangan prima, menentukan bilangan prima, FPB, dan KPK. 6/3/2010 16
  • 17. Gagne: Obyek belajar  Gagne terkenal dengan aliran tingkah laku.  Obyek Belajar 1. Obyek langsung a. Fakta b. Ketrampilan c. Konsep d. Prinsip 2. Obyek tak langsung a. Transfer belajar b, Kemampuan menyelidiki c. Kemampuan memecahkan masalah d. Disiplin e. Menghargai struktur matematika 6/3/2010 17
  • 18. Gagne: Kapabelitas 1. Sasaran pembelajaran adalah kapabelitas. 2. Kapabilitas adalah kemampuan yang dapat diamati sebagai hasil belajar. 3. Terdapat 5 macam kapabelitas: a. Informasi verbal b. Ketrampilan intelektual c. Strategi kognitif d. Sikap e. Ketrampilan motorik 6/3/2010 18
  • 19. Gagne: Informasi verbal  Kemampuan mengkomunikasikan pengetahuannya secara lisan.  Diperoleh dari orang lain secara lisan, dari kegiatan membaca, dll.  Klasifikasinya terdiri dari: a. Fakta b. Prinsip c. Generalisasi 6/3/2010 19
  • 20. Gagne: Ketrampilan intelektual  Kemampuan menguasai konsep, prinsip, dan pemecahan masalah.  Diperoleh melalui belajar.  Dapat dikelompokkan ke dalam 8 tipe belajar, yaitu: 1. Belajar isyarat 2. Belajar stimulus respon 3. Belajar rangkaian gerak 4. Belajar rangkaian verbal 5. Belajar membedakan 6. Belajar pembentukan konsep 7. Belajar pembentukan aturan 8. Belajar pemecahan masalah 6/3/2010 20
  • 21. Gagne: Strategi kogntif, sikap, dan ketrampilan motorik  Strategi kognitif 1. Kemampuan mengembangkan proses berpikir dengan cara merekam, menganalisis, dan mensintesis suatu masalah. 2. Terorganisasi secara internal sehingga berpikirnya terarah. 3. Contoh: Menyusun langkah-langkah penyelesaian suatu masalah matematika.  Sikap: kecenderuran merespon stimulus.  Ketrampilan motorik: kecepatan, ketepatan gerakan fisik, contoh, menggunakan penggaris dan jangka untuk membagi sama panjang suatu ruas garis. 6/3/2010 21
  • 22. Gagne: Fase dalam belajar Fase Belajar: Tugas Guru:  Motivasi 1. Memberikan motivasi  Pengenalan 2. Mengarahkan perhatian  Perolehan 3. Merangsang ingatan  Retensi 4. Menyediakan bimbingan  Pemanggilan 5. Meningkatkan retensi  Generalisasi 6. Melancarkan tranfer belajar  Penampilan 7. Menunjukkan hasil belajar  Umpan balik 8. Memberikan umpan balik 6/3/2010 22
  • 23. Van Hiele: Tahap-tahap perkembangan kognitif dalam belajar geometri 1. Pengenalan Mengenal bangun geometri 1. Analisis Memahami sifat bangun geometri 1. Pengurutan Memahami hubungan antar bangun geometri 1. Deduksi Menarik kesimpulan secara deduktif 1. Akurasi Memahami pentingnya ketepatan prinsip yang melandasi pembuktian, dan memahami mengapa sesuatu itu dijadikan postulat atau dalil. 6/3/2010 23
  • 24. Van Hiele: Tiga unsur utama dalam pembelajaran geometri dan rekomendasinya Tiga unsur utama:  Waktu  Materi pembelajaran  Metode pembelajaran Rekomendasi:  Jika ketiganya dikelola secara baik maka peningkatan kemampuan berpikir anak akan lebih tinggi.  Kegiatan belajar harus sesuai dengan tahap berpikir siswa.  Pengurutan topik harus disesuaikan dengan tingkat kesukarannya. 6/3/2010 24
  • 25. Van Hiele dan Pierre: Tingkat pemikiran geometrik 1. Visual 2. Diskripsi 3. Analisis 4. Abstraksi 5. Bukti Catatan: Kenaikan dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi banyak disebabkan oleh faktor belajar, bukan faktor usia. 6/3/2010 25
  • 26. Van Hiele: Fase-fase pembelajaran geometri Untuk mendukung peningkatan berpikir geometrik siswa, ditetapkan fase-fase pembelajaran,yaitu: 1. Fase informasi 2. Fase orientasi 3. Fase eksplisitasi 4. Fase orientasi bebas 5. Fase integrasi (Pada fase ini siswa mencapai tahap berpikir baru) 6/3/2010 26
  • 27. Van Hiele: Penjelasan fase-fase pembelajaran  Fase informasi Guru mempelajari pengalaman awal siswa.  Fase orientasi Siswa menggali topik yang dipelajari dengan alat yang disiapkan guru.  Fase penjelasan Siswa menyatakan pandangannya tentang struktur yang diobservasi.  Fase orientasi bebas Siswa menghadapi tugas yang lebih kompleks.  Fase integrasi Siswa meninjau kembali dan mensintesis hal yang telah dipelajari. 6/3/2010 27
  • 28. 3. Pendekatan Pembelajaran Matematika di SD A. Pendekatan Pemecahan Masalah  Masalah  Masalah rutin  Masalah tidak rutin  Masalah yang dimaksud di sini adalah masalah tidak rutin.  Langkah-langkah menyelsaikan masalah (G. Polya)  Memahami masalah  Merencanakan strategi penyelesaian  Melaksanakan strategi penyelesaian  Meninjau ulang 6/3/2010 28
  • 29. (Lanjutan) B. Pendekatan Realistik  Diawali dengan hal yang tidak formal yang dikenal siswa atau konsep yang telah dikenal siswa untuk menelaah suatu konsep matematika.  Hasil telaah bermuara pada “penemuan kembali” konsep matematika.  Kegiatannya membuat siswa senang.  Guru sebagai fasilitator membimbing siswa dari pemahaman aspek informal menuju aspek formal. 6/3/2010 29
  • 30. (Lanjutan) C. Pakem Pengertian 1. Aktif Guru memantau, memberi pertanyaan menantang, mempertanyakan gagasan. 2. Kreatif Guru memberi variasi dalam pendekatan pembelajaran, membuat alat bantu, dll. 3. Efektif Tujuan pembelajaran tercapai. 4. Menyenangkan Siswa senang belajar. 6/3/2010 30
  • 31. Pakem: Gambaran kelas  Siswa terlibat aktif mengembangkan pemahamannya.  Guru menggunakan berbagai sumber yang relevan dan menyenangkan.  Guru/siswa memajang materi-materi yang menarik di ruang kelas dan ada “pojok bacaan”.  Siswa belajar dengan kooperatif dan interaktif.  Guru mendorong siswa menemukan sendiri dalam menyelesaikan masalah dan mengungkap gagasan.  Guru melibatkan siswa dalam menata lingkungan sekolahnya sendiri. 6/3/2010 31
  • 32. Pakem: Hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan  Memahami sifat siswa secara individual.  Memanfaatkan perilaku siswa dalam pengorganisasian belajar.  Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kratif, dan pemecahan masalah.  Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik.  Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.  Memberikan umpan balik untuk meningkatkan pembelajaran.  Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental. 6/3/2010 32
  • 33. Materi Bahasan Pendalaman Materi:  Pola Bilangan  Bilangan Bulat  Bilangan Prima dan Bilangan Berpangkat  FPB dan KPK  Geometri  Pengantar Logika Metodologi Pembelajaran:  Beberapa teori pembelajaran matematika.  Beberapa metode pembelajaran matematika.  Beberapa pendekatan pembelajaran matematika. 6/3/2010 33
  • 34. Pola Bilangan  Masalah 1 Di dalam suatu ruangan berkumpul beberapa orang. Berapa banyaknya salaman terjadi di ruangan itu jika mereka bersalam- salaman dengan temannya tepat satu kali?  Masalah 2 Sebuah bis kota mulai menaikkan penumpang jam 5.30. Jika 1 orang masuk pada halte pertama, 3 orang masuk pada halte ke dua, 5 orang masuk pada halte ke tiga, dan seterusnya. Berapakah banyak orang yang masuk ke bis itu dari halte pertama sampai dengan halte ke lima puluh? 6/3/2010 34
  • 35. Penyelesaian Masalah 2 Halte ke Banyak Orang Masuk Bis 1 1 2 3 3 5 4 7 . . 50 99 Jumlah 1 + 3 + 5 + … + 95 + 97 + 99 = 25 x 100 =2500 6/3/2010 35
  • 36. Mengenal Bilangan Bulat Bilangan Bulat:  … … … 0 1 2 3  Bilangan cacah dan lawannya.  Bilangan cacah: {0, 1, 2, 3, …. }  Lawan bilangan cacah: {…, -5, - 4, -3, -2, -1, 0}  Bilangan bulat: {…-2, -1, 0, 1, 2, 3, …. } 6/3/2010 36
  • 37. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Masalah: Nyatakan operasi berikut ini dengan menggunakan garis bilangan! a. 1 + 2 b. 1 – (-2) c. 1 + (-2) d. 1 - 2 6/3/2010 37
  • 38. Penyelesaian a. 1+2 -3 -2 -1 0 1 2 3 b. 1 – (-2) -3 -2 -1 0 1 2 3 c. 1 + (-2) -3 -2 -1 0 1 2 3 d. 1–2 -3 -2 -1 0 1 2 3 6/3/2010 38
  • 39. Menyatakan Bilangan Bulat dengan Gambar / Bulatan Masalah: Dengan menggunakan bulatan-bulatan, nyatakan bilangan-bilangan berikut ini masing-masing dalam tiga penampilan! a. 2 b. 0 c. -3 d. -2 e. -1 6/3/2010 39
  • 40. Menyatakan Bilangan Bulat dengan Gambar / Bulatan Gambar Bilangan +1 -1 0 +1 6/3/2010 40
  • 41. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Masalah: Nyatakan operasi berikut ini dengan menggunakan Bulatan-bulatan! a. 1 + 2 b. 1 – (-2) c. 1 + (-2) d. 1 - 2 6/3/2010 41
  • 42. Alternatif Penyelesaian . a. 1 + 2 b. 1 – (-2) c. 1 + (-2) d. 1 - 2 6/3/2010 42
  • 43. Perkalian Bilangan Bulat LKS-1 Kerjakan soal-soal berikut ini! 1. 4 x 2 = ……. 2. 3 x 2 = ……. 3. 2 x 2 = ……. 4. 1 x 2 = ……. 5. 0 x 2 = ……. 6. (-1) x 2 = …… 7. Kesimpulan: 8. (-8) x 6 = ……… 6/3/2010 43
  • 44. Perkalian Bilangan Bulat LKS-2 Kerjakan soal-soal berikut ini! 1. 2 x 4 = ……. 2. 2 x 3 = ……. 3. 2 x 2 = ……. 4. 2 x 1 = ……. 5. 2 x 0 = ……. 6. 2 x (-1) = …… 7. Kesimpulan: …………. 8. 7 x (-4) = ……… 6/3/2010 44
  • 45. Perkalian Bilangan Bulat LKS-3 Kerjakan soal-soal berikut ini! 1. (-2) x 4 = ……. 2. (-2) x 3 = ……. 3. (-2) x 2 = ……. 4. (-2) x 1 = ……. 5. (-2) x 0 = ……. 6. (-)2 x (-1) = …… 7. Kesimpulan: …………. 8. (-6) x (-4) = ……… 6/3/2010 45
  • 46. Bilangan Bulat (keterbagian)  Masalah 1 Ibu akan membagikan beberapa buku tulis secara merata kepada anak panti asuhan. Jika banyak anak itu paling banyak 10 0rang (mungkin 10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, atau 1 orang), berapa banyak buku paling sedikit harus ibu siapkan agar habis untuk dibagikan kepada mereka?  Masalah 2 Bagaimana anda menjelaskan kepada siswa tentang: a. 0 dibagi oleh 5? b. 0 dibagi oleh 0? c. 5 dibagi oleh 0? 6/3/2010 46
  • 47. Penyelesaian Masalah 1 1. Banyak anak Banyak buku 1 1 1 atau 2 2 1, 2, atau 3 6 =2x3 1, 2, 3, atau 4 12 = 22 x 3 1, 2, 3, 4, atau 5 60 = 22 x 3 x 5 1, 2, 3, 4, 5, atau 6 60 = 22 x 3 x 5 . . . 1, 2, 3, …, 9, atau 10 23 x 32 x 5 x 7 = 2520 6/3/2010 47
  • 48. Penyelesaian Masalah 2 a. 0 : 5 = ?, artinya ? X 5 = 0. Karena hanya 0 yang dapat mengganti tanda “?”, dikatakan 0 : 5 = 0 b. 0 : 0 = ?, artinya ? X 0 = 0. Karena setiap bilangan (real) dapat mengganti tanda “?”, dikatakan 0 : 0 adalah benuk tak tentu. Seringkali dikatakan 0 : 0 tidak terdefinisi. c. 5 : 0 = ?, artinya ? X 0 = 5. Karena tidak ada bilangan (real) dapat mengganti tanda “?”, dikatakan 5 : 0 tidak terdefinisi. 6/3/2010 48
  • 49. Bilangan Berpangkat  Masalah 1 Angka manakah yang berada pada nilai tempat satuan jika bilangan itu adalah 7100?  Masalah 2 Satu orang diperkirakan memiliki 25 trilion (25.1012) sel darah merah. Rata-rata jari-jari setiap sel darah itu adalah 4.10-3 mm. Jika sel-sel darah merah tersebut disusun dalam sebuah persegi panjang, maka berapa m 2 luas maksimum persegi panjang itu? 6/3/2010 49
  • 50. Penyelesaian masalah 1 Bilangan Angka Satuan Pengelompokan Berdasarkan Angka Satuan: 70 1 I : 70, 74 , 78, …. 71 7 72 9 II : 71, 75 , 79, …. 73 3 74 1 III: 72, 76 , 710, …. 75 7 76 9 IV: 73, 77 , 711, …. 77 3 78 1 7100 ikut kelompok mana? . Jadi angka satuan 7100 adalah … 7100 ? 6/3/2010 50
  • 51. Penyelesaian Masalah 2 Diketahui: Perkiraan banyak sel darah merah satu orang = 25.1012 butir. Rata-rata jari-jari setiap sel darah merah = 4.10-3 mm. Mencari luas maksimum persegi panjang itu dalam m2. Diminta menentukan luas persegi panjang maksimum (L). Penyelesaian: Jika diameter rata-rata sel darah merah D dan panjang sel darah merah jika dijajarkan K maka ½ keliling persegi panjang adalah ½ K. D = 2 x 4.10-3 = 8.10-3 mm K = 25.1012 x 8.10-3 = 1011 mm = 108 m ½ K = 5. 107 m. L maks = 2,5.107 x 2,5.107 = 6,25.1014 m2 6/3/2010 51
  • 52. FPB dan KPK  Masalah 1 Amir mempunyai 144 buah jeruk dan 120 buah salak. Jika ia ingin membagikan buah-buah itu kepada sebayak-banyaknya orang dan setiap orang memperoleh bagian sama, berapa banyak orang yang akan memperoleh buah-buah itu?  Masalah 2 Pada sebuah ruangan ada tiga buah jam alarm yang disetel secara berbeda. Jam alarm A berbunyi setiap 15 menit, jam alam B berbunyi setiap 40 menit, dan jam alarm C berbunyi setiap 60 menit. Jika semua jam itu berbunyi pada jam 06.00. Berapa lama ketiga jam alarm tersebut berbunyi bersamaaa-sama lagi setelah jam 06.00 tersebut?  Masalah 3 FPB (2364 , 10134) = ….. dan KPK (2364 , 10134) = ….. 6/3/2010 52
  • 53. Penyelesaian Masalah 1 Amir mempunyai 144 buah jeruk dan 120 buah salak. Jika ia ingin membagikan buah-buah itu kepada sebayak-banyaknya orang dan setiap orang memperoleh bagian sama, berapa banyak orang yang akan memperoleh buah-buah itu?  Banyak orang Banyak jeruk tiap orang Banyak salak tiap orang 1 144 120 2 72 60 3 48 40 4 36 30 6 24 20 8 18 15 12 12 10 24 6 5 6/3/2010 53
  • 54. Penyelesaian Masalah 2 Pada sebuah ruangan ada tiga buah jam alarm yang disetel secara berbeda. Jam alarm A berbunyi setiap 15 menit, jam alam B berbunyi setiap 40 menit, dan jam alarm C berbunyi setiap 60 menit. Jika semua jam itu berbunyi pada jam 06.00. Berapa lama ketiga jam alarm tersebut berbunyi bersamaaa-sama lagi setelah jam 06.00 tersebut? Alarm A Alarm B Alarm C 06.00 06.00 06.00 06.15 - - 06.30 - - - 06.40 - 06.45 - - 07.00 - 07.00 07.15 - - - 07.20 - 07.30 - - 07.45 - - 08.00 08.00 08.00 FPB (15, 40, 60) = 120. Jadi 120 menit setelah 06.00 atau pukul 08.00 6/3/2010 54
  • 55. Penyelesaian Masalah 3 FPB (2364 , 10134) = ….. dan KPK (2364 , 10134) = …..  FPB (2364 , 10134) = FPB (678 , 2364) = FPB (330, 678) = FPB (78, 330) = FPB (18, 78) = FPB (6, 18) = 6  KPK (2364 , 10134) = (2364 x 10134) : FPB (2364 , 10134) = 23956776 : 6 = 3992796 6/3/2010 55
  • 56. Geometri  Masalah 1 Tentukan banyak diagonal segi-20!  Masalah 2 Tentukan besar setiap sudut segi-20 beraturan!  Masalah 3 Seuntas tali berukuran panjang 180 cm. Jika tali itu digunakan untuk mengelilingi suatu bangun datar berbentuk persegipanjang, berapa luas maksimum bangun datarnya? 6/3/2010 56
  • 57. Penyelesaian Masalah 1 Tentukan banyak diagonal segi-20! Jenis Segi Banyak Banyak Diagonal Segi-4 1+1 Segi-5 2+2+1 Segi-6 3+3+2+1 Segi-7 4+4+3+2+1 . . . Segi-20 17 + 17 + 16 + 15 + … + 1 1 + 2 + 3 + … + 16 + 17 + 17 = (1 + 2 + 3 + … + 16 + 17 + 18) – 1 = 9 x 19 – 1 = 170 6/3/2010 57
  • 58. Penyelesaian Masalah 2 Tentukan besar setiap sudut segi-20 beraturan! Segi …beraturan Ukuran Setiap sudut 3 180 : 3 = 600 4 (4 x 180 – 360) : 4 = 900 5 (5 x 180 – 360) : 5 = 1080 6 (6 x 180 – 360) : 6 = 1200 7 (7 x 180 – 360) : 7 = …. 0 . . . 20 (20 x 180 – 360) : 20 = ….. 0 6/3/2010 58
  • 59. Penyelesaian Masalah 3 Seuntas tali berukuran panjang 180 cm. Jika tali itu digunakan untuk mengelilingi suatu bangun datar berbentuk persegipanjang, berapa luas maksimum bangun datarnya?  Ukuran keliling persegi panjang itu adalah 180 cm.  Ukuran ½ keliling persegi panjang itu adalah 90 cm.  Beberapa kemungkinan ukuran panjang dan lebarnya: Panjang (cm) Lebar (cm) Luas (cm2) 10 80 800 20 70 1400 30 60 1800 40 50 2000 Kesimpulan: Semakin dekat ukuran antara panjang dan lebar, semakin besar ukuran luasnya. Dengan demikian, panjang = 45, lebar = 45. Jadi luas maksimumnya = 2025 6/3/2010 59
  • 60. Pengantar Logika  Masalah 1 Lengkapilah tabel berikut! P Q P^Q PVQ P Q B B …….. …….. …….. B S …….. …….. …….. S B …….. …….. …….. S S …….. …….. ……..  Masalah 2 Tentukan negasinya! 1. p : Semua siswa pintar matematika. 2. q : Ada siswa benci matematika. 6/3/2010 60
  • 61. Penyelesaian Masalah Pengantar Logika  Penyelesaian Masalah 1 P Q P^Q PVQ P Q B B …B….. …B….. …B….. B S …S….. …B….. …S….. S B …S….. …B….. …B….. S S …S….. …S….. …B…..  Penyelesaian Masalah 2 1. p : Ada siswa tidak pintar matematika. 2. q : Tidak Ada siswa benci matematika, atau Semua siswa tidak benci matematika. 6/3/2010 61
  • 62. CONTOH LEMBAR AKTIVITAS SISWA Pokok Bahasan : Geometri dan Pengukuran Sub Pokok Bahasan : Volume Kubus dan Volume Balok a. Standar Kompetensi : Menghitung volume volume kubus dan balok dan menggunakannya dalam pemecahan masalah. b. Kompetensi Dasar: 1) Menghitung volume kubus dan balok. 2) Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume kubus dan balok. c. Indikator: 1) Mengenal bangun kubus dan balok. 2) Mengenal satuan volume. 3) Menemukan rumus volume kubus. 4) Menemukan rumus volume balok. 5) Menentukan volume kubus. 6) Menentukan volume balok. 7) Menyelesaikan masalah menggunakan volume kubus dan balok. 6/3/2010 62
  • 63. Aktivitas Pertama Bahan yang diperlukan  Kubus-kubus kayu satuan (1, 1, 1)  Empat balok-balok kertas atau kardus dengan ukuran sebagai berikut: A: 3, 2, 2 B: 3, 5, 1 C: 2, 8, 1 D: 2, 4, 2 Masalah  Balok mana yang paling besar?  Balok mana yang paling kecil?  Berapa banyak kubus kayu satuan mengisi secara tepat untuk setiap balok? 6/3/2010 63
  • 64. Diskusi Pertanyaan di atas mungkin bagi anak membingungkan. Apa yang dimaksud dengan terbesar? Apakah balok terpanjang adalah terbesar? Apakah balok tertinggi adalah terbesar? Setelah berbicara tentang yang dimaksud terbesar, kita dapat mengembangkan gagasan balok terbesar itu sebagai balok yang dapat memuat paling banyak kubus-kubus satuan dan dengan demikian menghubungkan terbesar dengan volum. Catatan: Balok C dan D adalah balok terbesar. Kita dapat mengamati bagaimana anak merumuskan tebakannya. Apakah mereka menggunakan kayu-kayu itu sebagai pembeda? Mereka dapat memeriksa jawaban-jawabannya dengan mengisi balok-balok itu dengan kubus-kubus satuan 6/3/2010 64
  • 65. Aktivitas ke dua Bahan yang diperlukan  Kubus-kubus kayu satuan.  Empat bolok-balok kertas atau kardus (sama seperti pada aktivitas pertama tetapi dengan permukaan diberi gambar-gambar persegi satuan). Masalah  Balok mana yang paling besar?  Balok mana yang paling kecil?  Berapa banyak kubus kayu satuan mengisi secara tepat untuk setiap balok? 6/3/2010 65
  • 66. Diskusi Sekarang permukaan balok diberi gambar-gambar persegi. Apakah anak menemukan persegi-persegi ini membantu dalam mencapai estimasi banyaknya kubus satuan untuk mengisi balok- balok itu? Apakah mereka hanya menghitung kubus-kubus itu (mengacaukan luas permukaan dengan volum)? Sekali lagi, mereka dapat memeriksa estimasinya dengan mengisi balok-balok itu dengan kubus-kubus satuan. 6/3/2010 66
  • 67. Aktivitas ke tiga Bahan yang diperlukan  Kubus-kubus kayu satuan.  Gunting.  Kertas grafik (persegi-perseginya kongruen dengan permukaan kubus kayu satuan).  Pola-pola balok (lihat gambar 1). Gb. 1 Masalah  Perhatikan pola-pola untuk balok itu dan berapa banyak kubus kayu satuan itu mengisi secara tepat 6/3/2010 67
  • 68. Diskusi  Sekarang permukaan-permukaan balok diberi gambar-gambar persegi. Apakah anak menemukan persegi-persegi ini membantu dalam mencapai estimasi banyaknya kubus satuan yang dibutuhkan untuk mengisi setiap balok itu? Apakah mereka hanya menghitung kubus-kubus itu (mengacaukan luas permukaan dengan volum)? Sekali lagi, mereka dapat memeriksa estimasinya dengan mengisi balok- balok itu dengan kubus-kubus satuan 6/3/2010 68
  • 69. Aktivitas ke empat Bahan yang diperlukan  Kubus-kubus kayu satuan.  Gunting.  Cellotape.  Kertas berpetak. Masalah  Dapatkah kalian membuat beberapa balok, menggunakan kertas berpetak, yang dapat memuat tepat 6 kubus satuan? Berapa banyak balok yang dapat kalian buat? Apa yang berbeda dari balok-balok itu? Apa yang sama dari balok-balok itu?  Dapatkah kalian membuat beberapa balok yang dapat memuat 8 kubus satuan? 18 kubus satuan? 24 kubus satuan?  Kelompokkan balok-balok yang dapat kalian buat yang dapat memuat banyak kubus satuan yang sama. Apa yang berbeda dari balok-balok itu? Apa yang sama dari balok-balok itu? 6/3/2010 69
  • 70. Diskusi  Di dalam menyelesaikan masalah ini, anak menginvestigasi factor dati suatu bilangan. Sebagai contoh, balok-balok yang dapat memuat tepat 12 kubus satuan mempunyai ukuran 12, 1, 6; 6, 2, 1; 4, 3,1; 2, 6, 1; 3, 4, 1; dan seterusnya, tetapi balok yang mempunyai ukuran 6, 2, 1 adalah benar-benar sama baik ukuran maupun bentuknya dengan balok yang mempunyai ukuran 2, 6, 1. Begitu juga antara balok yang mempunyai ukuran 4, 3, 1 dan balok yang mempunyai ukuran 3, 4, 1.  Perluasan yang cukup menarik untuk aktivitas ini adalah memberi setiap anak satu lembar kertas grafik dan diminta membuat satu balok terbesar yang dapat dibuat oleh kertas itu (balok dapat memuat paling banyak kubus). Tantangan lainnya adalah meminta anak membuat satu balok terkecil yang dapat dibuat oleh satu lembar kertas itu (luas permukaan minimum). 6/3/2010 70
  • 71. Aktivitas ke lima Bahan yang diperlukan  Kubus-kubus kayu satuan.  Kertas berpetak.  Gunting.  Cellotape Masalah  Isilah bagian terkaan pada tabel di bawah ini.  Isilah bagian jawaban dengan membuat baloknya dan mengisi balok itu dengan kubus-kubus kayu satuan. Panjang Lebar Tinggi Terkaan Jawaban Balok A 2 2 3 …… …… Balok B 4 2 3 …… …… Balok C 9 2 1 …… …… Balok D 5 2 2 …… …… 6/3/2010 71
  • 72. Diskusi  Di dalam aktivitas ini siswa dibimbing untuk menemukan bahwa hasil kali dari banyak kubus yang menunjukkan panjang, banyak kubus yang menunjukkan lebar balok, dan banyak kubus yang menunjukkan tinggi balok, adalah banyak kubus yang diperlukan untuk mengisi balok itu. 6/3/2010 72
  • 73. Aktivitas ke enam Bahan yang diperlukan  Kubus-kubus kayu satuan.  Kertas berpetak.  Gunting. Masalah  Berapa banyak kubus satuan diperlukan untuk mengisi balok-balok berikut ini? Panjang Lebar Tinggi Terkaan Balok E 5 12 3 …… Balok F 6 3 4 …… Balok G 7 3 6 …… Balok H 12 10 3 …… 6/3/2010 73
  • 74. Diskusi Sekarang, kita gunakan bilangan-bilangan besar. Setelah anak menanggapi masalah yang diajukan, tanyakan kepada mereka beberapa pertanyaan, seperti: 1. bagaimana kalian memperoleh jawaban itu? 2. Seperti apakah masing-masing balok itu? 3. Berapa kubus mengisi setiap balok? Anak dapat bekerja dalam kelompok untuk membuat suatu model salah satu dari balok-balok itu. Apakah mereka memahami bahwa hasil kali dari tiga bilangan itu (panjang, lebar, dan tinggi) merepresentasikan banyak kubus yang dapat mengisi secara tepat setiap balok? 6/3/2010 74
  • 75. Aktivitas ke tujuh Bahan yang diperlukan Gambar beberapa balok yang memuat gambar persegi- persegi pada permukaannya (gambar 2) Gunting. Masalah Berapa banyak kubus satuan diperlukan untuk mengisi secara tepat balok-balok seperti pada gambar-gambar itu? Gb. 2 6/3/2010 75
  • 76. Diskusi  Aktivitas ini dapat membantu guru untuk melihat apakah telah mengembangkan pemahaman volume. Bagaimana anak mencapai jawaban-jawabannya? Apakah mereka masih bingung volum dengan luas permukaan, menghitung persegi pada setiap permukaan balok? Apakah mereka hanya menghitung persegi-persegi sepanjang dasar balok? Atau dapatkah mereka menggunakan pengalaman- pengalaman yang ada dalam membuat dan mengisi balok-balok untuk mengfisualisasikan pengisian balok itu dengan kubus-kubus? Di sini kita mungkin ingin menampilkan mertanyaan- pertanyaan yang lebih menantang seperti berikut ini: Berapa banyak kubus diperlukan untuk mengisi secara tepat balok yang mempunyai ukuran 4, 3, ½ ? 6, 2, 1/3? 2, 4, ¼? 6/3/2010 76
  • 77. Aktivitas ke delapan 1. Banyak kubus satuan yang diperlukan mengisi secara tepat suatu balok berikut adalah volume balok itu. 2. Jika suatu balok 5 cm, lebar 3 cm, dan tinggi 2 cm, maka volumenya adalah ……….. 3. Jika volume suatu balok disingtat v, panjang disingkat p, lebar disingkat l, dan tinggi disingkat t, maka v = ……….. 4. Lengkapilah tabel berikut ini! Panjang Lebar Tinggi Volume Balok A 50 cm 30 cm 40 cm ……… Balok B 40 cm 20 cm …...…. 40 dm3 Balok C 7 dm …..… 20 cm 4.200cm3 Balok D ……. 5 dm 8 dm 1 m3 6/3/2010 77
  • 78. Semoga anda berhasil Wassalam 6/3/2010 78
  • 79. Belajar dan Pembelajaran Belajar?  Upaya memperoleh kepandaian, memperoleh perubahan tingkah laku, memberi tanggapan disebabkan pengalaman (Depdikbud). Pembelajaran?  Upaya membantu orang lain belajar (Gagne & Briggs).  Upaya penciptaan lingkungan untuk memperoleh respon terhadap situasi tertentu (Carey).  Sub-set dari pendidikan (Miarso, dkk).  Upaya untuk menjadikan orang belajar (Depdikbud). 6/3/2010 79
  • 80. Bruner: Belajar  Belajar merupakan proses aktif.  Perkembangan kognitif berkaitan dengan cara memperoleh, mentransformasi, dan menyimpan pengetahuan.  Internalisasi (transformasi ke dalam struktur kognitif) secara optimal terjadi jika pengetahuan baru itu melalui 3 model pentahapan, yaitu: enaktif, ikonik, dan simbolik. 6/3/2010 80
  • 81. Bruner: Dalil pembelajaran matematika 1. Penyusunan / pengonstruksian Bagaimana menyusun representasi konsep. 2. Penotasian Notasi sesuai dengan tingkat perk. kognitif. 3. Pengontrasan dan peragaman (variasi) Suatu konsep dikontraskan dengan konsep lain. 4. Penyajian Penyajian suatu konsep bervariasi. 5. Pengaitan Suatu konsep dikaitkan dengan konsep lain. 6/3/2010 81
  • 82. Bruner: Metode penemuan 1. Bruner terkenal dengan metode penemuannya. 2. Tahap-tahap belajar dengan metode penemuan: a. Stimulasi oleh guru. b. Identifikasi masalah dan dugaan jawaban. c. Pengumpulan data. d. Pengolahan data. e. Verifikasi jawaban. f. Generalisasi. 6/3/2010 82
  • 83. Piaget: Perkembangan kognitif 1. Proses berpikir manusia terjadi secara kronologis melaui 4 tahap, yaitu: a. Sensori motor b. Pra-operasional c. Operasi kongrit d. Operasi formal 2. Guru SD sangat berkepentingan dengan karakteristik berpikir pada tahap pra-operasional dan operasi kongrit. 6/3/2010 83
  • 84. Piaget: Karakteristik berpikir tahap pra- operasional dan operasi kongrit 1. Tahap Pra-operasional a. Berpikir didasarkan keputusan yang dapat dilihat seketika. b. Disebut periode pemberian simbol, misalnya, suatu benda diberi nama. 2. Tahap Oprasi Kongrit a. Kombinasivitas / klasifikasi b. Reversabilitas / balikan c. Asosiasivitas d. Identitas e. Korespondensi satu – satu f. Konservasi (walaupun belum penuh). 6/3/2010 84
  • 85. Piaget:  Hukum kekekalan Bilangan (banyaknya) (6 – 7 tahun) Banyak suatu benda tetap meskipun letaknya diubah.  Materi (7 – 8 tahun) Banyak suatu zat tetap meskipun bentuknya atau letaknya diubah.  Panjang (8 – 9 tahun) Panjang tali tetap meskipun dilengkungkan.  Luas (8 – 9 tahun): Luas suatu benda tetap meskipun letaknya diubah.  Berat (9 – 10 tahun) Berat suatu benda tetap meskipun bentuk atau timbangannya berbeda.  Volume (14 – 15 tahun) Pada suatu bak / bejana yang diisi penuh air dimasukkan suatu benda, maka volume air yang tumpah itu sama dengan volume benda yang masuk. 6/3/2010 85
  • 86. Dienes: Teori belajar Pendapat Dienes: 1. Matematika sebagai studi tentang struktur. 2. Konsep dalam matematika yang disajikan dalam berbagai sajian dan secara kongrit akan mudah dipahami siswa. 3. Perkembangan konsep matematika dapat dicapai melalui pola berkelanjutan, yang setiap seri dalam rangkaian kegiatan dari kongrit ke abstrak. 4. Permainan matematika sangat penting sebab operasi matematika dalam permainan itu menunjukkan aturan secara kongrit dan lebih membimbing dan menajamkan pengertian matematika kepada siswa. 5. Belajar matematika akan berhasil jika dipelajari dalam tahap-tahap tertentu. 6/3/2010 86
  • 87. Dienes: Pentahapan Belajar  Permainan bebas; tidak terstruktur dan tidak diarahkan.  Permainan dengan aturan; mempelajari keteraturan yang ada pada konsep tertentu, mis, mengelompokkan bangun segitiga.  Permainan mencari kesamaan sifat: diarahkan menemukan kesamaan sifat, mis, persegi dan persegi panjang.  Representasi: mengambil sifat dari beberapa situasi sejenis, mis, mencari banyak diagonal segi dua puluh.  Simbolisasi: mencari representasi suatu konsep, mis, mencari rumus banyak diagonal poligon.  Formalisasi: mempelajari sifat konsep kemudian merumuskan sifat baru dari konsep itu, mis, merumuskan teorema berdasarkan aksioma yang telah dipelajari. 6/3/2010 87
  • 88. Dienes: Permainan interaktif  Permainan yang dikemas oleh guru untuk pembelajaran matematika dengan tujuan agar siswa aktif dan senang belajar matematika. Contoh: a. Kartu bilangan, untuk mengenal lambang bilangan. b. Kartu relasi bilangan, untuk relasi bilangan. c. Tangram, untuk stuktur bangun datar. d. Dakon, untuk konsep bilangan prima, menentukan bilangan prima, FPB, dan KPK. 6/3/2010 88
  • 89. Gagne: Obyek belajar  Gagne terkenal dengan aliran tingkah laku.  Obyek Belajar 1. Obyek langsung a. Fakta b. Ketrampilan c. Konsep d. Prinsip 2. Obyek tak langsung a. Transfer belajar b, Kemampuan menyelidiki c. Kemampuan memecahkan masalah d. Disiplin e. Menghargai struktur matematika 6/3/2010 89
  • 90. Gagne: Kapabelitas 1. Sasaran pembelajaran adalah kapabelitas. 2. Kapabilitas adalah kemampuan yang dapat diamati sebagai hasil belajar. 3. Terdapat 5 macam kapabelitas: a. Informasi verbal b. Ketrampilan intelektual c. Strategi kognitif d. Sikap e. Ketrampilan motorik 6/3/2010 90
  • 91. Gagne: Informasi verbal  Kemampuan mengkomunikasikan pengetahuannya secara lisan.  Diperoleh dari orang lain secara lisan, dari kegiatan membaca, dll.  Klasifikasinya terdiri dari: a. Fakta b. Prinsip c. Generalisasi 6/3/2010 91
  • 92. Gagne: Ketrampilan intelektual a. Kemampuan menguasai konsep, prinsip, dan pemecahan masalah diperoleh melalui belajar. b. Kemampuan-kemampuan itu dapat dikelompokkan ke dalam 8 tipe belajar, yaitu: 1. Belajar isyarat 2. Belajar stimulus respon 3. Belajar rangkaian gerak 4. Belajar rangkaian verbal 5. Belajar membedakan 6. Belajar pembentukan konsep 7. Belajar pembentukan aturan 8. Belajar pemecahan masalah 6/3/2010 92
  • 93. Gagne: Strategi kogntif, sikap, dan ketrampilan motorik  Strategi kognitif 1. Kemampuan mengembangkan proses berpikir dengan cara merekam, menganalisis, dan mensintesis suatu masalah. 2. Terorganisasi secara internal sehingga berpikirnya terarah. 3. Contoh: Menyusun langkah-langkah penyelesaian suatu masalah matematika.  Sikap: kecenderungan merespon stimulus.  Ketrampilan motorik: kecepatan, ketepatan gerakan fisik. Contoh, menggunakan penggaris dan jangka untuk membagi sama panjang suatu ruas garis. 6/3/2010 93
  • 94. Gagne: Fase dalam belajar Fase Belajar: Tugas Guru:  Motivasi  Memberikan motivasi  Pengenalan  Mengarahkan perhatian  Perolehan  Merangsang ingatan  Menyediakan bimbingan  Retensi  Meningkatkan retensi  Pemanggilan  Melancarkan tranfer belajar  Generalisasi  Menunjukkan hasil belajar  Penampilan  Memberikan umpan balik  Umpan balik 6/3/2010 94
  • 95. Van Hiele: Tahap-tahap perkembangan kognitif dalam belajar geometri 1. Pengenalan Mengenal bangun geometri 2. Analisis Memahami sifat bangun geometri 3. Pengurutan Memahami hubungan antar bangun geometri 4. Deduksi Menarik kesimpulan secara deduktif 5. Akurasi Memahami pentingnya ketepatan prinsip yang melandasi pembuktian, dan memahami mengapa sesuatu itu dijadikan postulat atau dalil. 6/3/2010 95
  • 96. Van Hiele: Tiga unsur utama dalam pembelajaran geometri dan rekomendasinya Tiga unsur utama:  Waktu  Materi pembelajaran  Metode pembelajaran Rekomendasi:  Jika ketiganya dikelola secara baik maka peningkatan kemampuan berpikir anak akan lebih tinggi.  Kegiatan belajar harus sesuai dengan tahap berpikir siswa.  Pengurutan topik harus disesuaikan dengan tingkat kesukarannya. 6/3/2010 96
  • 97. Van Hiele dan Pierre: Tingkat pemikiran geometrik 1. Visual 2. Diskripsi 3. Analisis 4. Abstraksi 5. Bukti Catatan: Kenaikan dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi banyak disebabkan oleh faktor belajar, bukan faktor usia. 6/3/2010 97
  • 98. Van Hiele: Fase-fase pembelajaran geometri Untuk mendukung peningkatan berpikir geometrik siswa, ditetapkan fase-fase pembelajaran,yaitu: 1. Fase informasi 2. Fase orientasi 3. Fase eksplisitasi 4. Fase orientasi bebas 5. Fase integrasi (Pada fase ini siswa mencapai tahap berpikir baru) 6/3/2010 98
  • 99. Van Hiele: Penjelasan fase-fase pembelajaran  Fase informasi Guru mempelajari pengalaman awal siswa.  Fase orientasi Siswa menggali topik yang dipelajari dengan alat yang disiapkan guru.  Fase penjelasan Siswa menyatakan pandangannya tentang struktur yang diobservasi.  Fase orientasi bebas Siswa menghadapi tugas yang lebih kompleks.  Fase integrasi Siswa meninjau kembali dan mensintesis hal yang telah dipelajari. 6/3/2010 99
  • 100. PAKEM: Pengertian 1. Aktif Guru memantau, memberi pertanyaan menantang, mempertanyakan gagasan. 2. Kreatif Guru memberi variasi dalam pendekatan pembelajaran, membuat alat bantu, dll. 3. Efektif Tujuan pembelajaran tercapai. 4. Menyenangkan Siswa senang belajar. 6/3/2010 100
  • 101. PAKEM: Gambaran kelas  Siswa terlibat aktif mengembangkan pemahamannya.  Guru menggunakan berbagai sumber yang relevan dan menyenangkan.  Guru/siswa memajang materi-materi yang menarik di ruang kelas dan ada “pojok bacaan”.  Siswa belajar dengan kooperatif dan interaktif.  Guru mendorong siswa menemukan sendiri dalam menyelesaikan masalah dan mengungkap gagasan.  Guru melibatkan siswa dalam menata lingkungan sekolahnya sendiri. 6/3/2010 101
  • 102. PAKEM: Hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan  Memahami sifat siswa secara individual.  Memanfaatkan perilaku siswa dalam pengorganisasian belajar.  Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kratif, dan pemecahan masalah.  Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik.  Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.  Memberikan umpan balik untuk meningkatkan pembelajaran.  Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental. 6/3/2010 102
  • 103. Pendekatan Pemecahan Masalah  Apa pendekatan masalah itu?  Mengapa pendekatan pemecahan masalah penting dalam pembelajaran matematika?  Hal-hal apa yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan pembelajaran matematika dengan pendekatan pemecahan masalah?  Bagaimana langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah matematika?  Apa saja strategi penyelesaian masalah itu? 6/3/2010 103
  • 104. Apa pendekatan masalah itu? Mengapa pendekatan pemecahan masalah penting?  Pemecahan masalah pada dasarnya adalah proses yang ditempuh oleh seseorang untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya sampai masalah itu tidak lagi menjadi masalah baginya.  Ada dua jenis masalah, yaitu rutin dan non-rutin. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan masalah adalah masalah non-rutin.  Pendekatan pemecahan masalah penting, karena antara lain:  Menghargai hak siswa untuk belajar.  Mengembangkan kemampuanyang dapat dialihgunakan ke bidang lain.  Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah yang dijumpai dalam kehidupan sehari- hari.  Mengembangkan kemampuan menyelesaikan masalah dengan berbagai strategi.  Memberikan kepuasan apabila siswa dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. 6/3/2010 104
  • 105. Hal-hal apa yang perlu diprhatikandalam melaksanakan pembelajaran matematika dengan pendekatan pemecahan masalah? Bagaimana langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah matematika?  Hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan pemecahan masalah: - Pengetahuan awal siswa. - Relevansi masalah yang diajukan dengan topik bahasan.  Langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah matematika: - Memahami masalah. - Merencanakan strategi penyelesaian. - Menjalankan strategi penyelesaian. - Melakukan tinjau ulang. 6/3/2010 105
  • 106. Apa saja strategi penyelesaian masalah itu? Strategi penyelesaian masalah, diantaranya: 1. Mencari Pola 2. Membuat tabel 3. Menguji masalah lebih sederhana 4. Menguji masalah yang berkaitan 5. Menebak dan memeriksa 6. Menggunakan penalaran tidak langsung 6/3/2010 106
  • 107. Masalah 1. Ketika seorang matematikawan asal Jerman yang sangat tekenal, Carl Gauss masih anak-anak, gurunya meminta para siswa mencari jumlah 100 bilangan asli pertama. Gurunya berharap masalah ini dapat menyibukkan kelas dalam waktu cukup lama, tetapi Gaus dapat memberikan jawaban sangat cepat. Dapatkah kalian seperti itu?  Memahami Masalah. Bilangan-bilangan asli adalah 1, 2, 3, 4, …. Dengan demikian, masalahnya adalah mencari jumlah dari 1 + 2 + 3 + ……..+ 100.  Merencanakan Strategi Salah satu strategi penyelesaiannya adalah mencari pola. Dengan memasangkan 1 + 100, 2 + 99, …., 50 + 51, ada 50 pasang, dan jumlahnya 101 setiap pasang, sebagaimana terlihat pada gambar berikut: 1 + 2 + 3 + ……..+ 50 + 51 + ……..+ 98 + 99 + 100 6/3/2010 107
  • 108. .  Menjalankan Strategi Ada 50 pasang bilangan dan setiap pasang jumlahnya 101. Dengan demikian, 1 + 2 + 3 + ……..+ 100 = 50 x 101= 5050.  Meninjau ulang. Apakikan hasil ini masuk akal? Adakah cara lain untuk menyelesaikan masalah ini? 6/3/2010 108
  • 109. Masalah 2. Berapa banyak cara menukar satu lembar uang seratus ribu rupiah dengan uang puluhan ribu rupiah, ribuan rupiah, dan ratusan rupiah.  Memahami Masalah Banyak sekali cara menukar satu lembar uang seratus ribu dengan puluhan ribu, ribuan, dan ratusan. Contoh, 10 uang puluhan ribu, atau 9 uang puluhan ribu dan 10 ribuan.  Merencanakan Strategi Untuk merekam segala kemungkinan digunakan strategi membuat tabel. 6/3/2010 109
  • 110. Menjalankan Strategi Puluhan ribu Ribuan Ratusan 10 0 0 (1 cara) 9 10 0 9 9 10 9 8 20 (11 cara) 9 7 30 9 6 40 9 5t 50 9 4 60 9 3 70 9 2 80 9 2 90 9 0 100 dst 6/3/2010 110
  • 111. Dengan menggunakan 10 lembar puluhan ribu ada 1 cara.  Dengan menggunakan 9 lembar puluhan ribu ada 11 cara.  Dengan menggunakan 8 lembar puluhan ribu ada 21 cara.  Dengan menggunakan 7 lembar puluhan ribu ada 31 cara.  Dengan menggunakan 6 lembar puluhan ribu ada 41 cara.  Dengan menggunakan 5 lembar puluhan ribu ada 51 cara.  Dengan menggunakan 4 lembar puluhan ribu ada 61 cara.  Dengan menggunakan 3 lembar puluhan ribu ada 71 cara.  Dengan menggunakan 2 lembar puluhan ribu ada 81 cara.  Dengan menggunakan 1 lembar puluhan ribu ada 91 cara.  Dengan menggunakan 0 lembar puluhan ribu ada 101 cara. 1 + 11 + 21 + ……………………+ 81 + 91 + 101 = 1 + (11 + 21 + 31 +…………………+ 81 + 91 + 101) = 1 + (5 x 112) = 561 cara Tinjau Ulang: Apakah hasilnya masuk akal? Adakah cara lain? 6/3/2010 111
  • 112. Masalah 1. Sebuah bis kota mulai menaikkan penumpang jam 5.30. Jika 1 orang masuk pada halte pertama, 3 orang masuk pada halte ke dua, 5 orang masuk pada halte ke tiga, dan seterusnya. Berapakah banyak orang yang masuk ke bis itu dari halte pertama sampai dengan halte ke lima puluh? (penumpang yang turun tidak diperhitungkan) Masalah 2 Bagaimana anda menjelaskan kepada siswa tentang: a. 0 dibagi oleh 5? b. 0 dibagi oleh 0? c. 5 dibagi oleh 0? 6/3/2010 112
  • 113. Andi berangkat dari rumah (A) ke sekolah (B). Ada berapa cara perjalanan Andi jika ia tidak menggunakan jalan yang sama untuk perjalanannya (jalan yang sudah ditempuh tidak dilalui lagi)? B A 6/3/2010 113
  • 114. Andi berangkat dari rumah (A) ke lokasi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 14, 21, atau 28. Ada berapa cara perjalanan Andi jika ia jarak tempuhnya paling pendek? 35 36 37 38 39 40 B 28 29 30 31 32 33 34 21 22 23 24 25 26 27 14 15 16 17 18 19 20 7 8 9 10 11 12 13 A 1 2 3 4 5 6 Jawab: satu cara 6/3/2010 114
  • 115. Andi berangkat dari rumah (A) ke lokasi 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 22, atau 29. Ada berapa cara perjalanan Andi jika ia jarak tempuhnya paling pendek? Dari A ke 8: 2 cara, dari A ke 9: 3 cara, dari A ke 10: 4 cara, dari A ke 11: 35 36 37 38 39 40 B 28 29 30 31 32 33 34 21 22 23 24 25 26 27 14 15 16 17 18 19 20 7 8 9 10 11 12 13 A 1 2 3 4 5 6 6/3/2010 115
  • 116. BIS KOTA Sebuah bis kota mulai menaikkan penumpang jam 5.30. Jika 1 orang masuk pada halte pertama, 3 orang masuk pada halte ke dua, 5 orang masuk pada halte ke tiga, dan seterusnya. Berapakah banyak orang yang masuk ke bis itu dari halte pertama sampai dengan halte ke tiga puluh? (Penumpang yang turun tidak diperhitungkan) 6/3/2010 116
  • 117. Masalah Pilihlah sebuah pendekatan tertentu, kemudian buatlah sebuah sknenario pembelajaran pada pokok bahasan bilangan bulat di kelas 5 SD! 6/3/2010 117
  • 118. 6/3/2010 118