3. النبي عن عنهما هللا رضي عمر ابن عن هللا رحمه أحمد اإلمام وروى
قال وسلم عليه هللا صلى:العمل هللا إلى احب وال أعظم أيام من ما
والتكبير التهليل من فيهن فأكثروا العشر األيام هذه من فيهن
والتحميد
عن عنه هللا رضي جابر عن صحيحه في هللا رحمه حبان ابن وروى
قال وسلم عليه هللا صلى النبي:عرفة يوم األيام أفضل.
TIDAK ADA HARI YANG PALING AGUNG DAN AMAT
DICINTAI ALLAH UNTUK BERBUAT KEBAJIKAN DI
DALAMNYA DARIPADA SEPULUH HARI (DZULHIJJAH)
INI. MAKA PERBANYAKLAH PADA SAAT ITU TAHLIL,
TAKBIR DAN TAHMID”.
4. BULAN YANG TIDAK MEMILIKI
KEKURANGAN
ﻋﻦﺃﰊﺑﻜﺮﺓ-ﺭﺿﻲﺍﷲ-ﻋﻦﺍﻟﻨﱯﺻﻠﻰﺍﷲﻋﻠﻴﻪﻭﺳﻠﻢﻗﺎﻝ:ﺷﻬﺮﺍﻥ
ﻻﻳﻨﻘﺼﺎﻥ،ﺷﻬﺮﺍﻋﻴﺪ:ﺭﻣﻀﺎﻥﻭﺫﻭﺍلحجةﻣﺘﻔﻖﻋﻠﻴﻪ
Dari Abî Bakrah radhiyallâhu ‘anhu, dari Nabî Shallâllâhu ‘alaihi wa Sallam
beliau bersabda : “Dua bulan yang tidak memiliki kekurangan, adalah bulan
‘îd Ramadhân dan Dzul Hijjah.” (Muttafaq ‘alaihi).
6. BULAN YANG DI DALAMNYA ADA
SEPULUH HARI YANG IBADAH DI
DALAMNYA LEBIH MULIA DARIPADA
JIHAD
7. BULAN YANG DI DALAMNYA TERDAPAT
HARI ARAFAH YANGAPABILA BERPUASA
PADA HARI TERSEBUT, NISCAYA
DOSANYA SETAHUN SEBELUMNYA DAN
SESUDAHNYA DIAMPUNI OLEH ALLOH
8. BULAN YANG DI DALAMNYA TERDAPAT
HARI ’DUL ADHHA DAN HARI TASYRIK
YANG MERUPAKAN HARI MAKAN DAN
MINUM
9. BULAN YANG TIDAK ADA HARI DI
DALAMNYA, ALLOH LEBIH BANYAK
MENYELAMATKAN HAMBA-NYA DARI
SIKSA NERAKA
10. BULAN YANG DI DALAMNYA
TERDAPAT HARI HAJI BESAR
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasūlullah Shallallahu ‘alaihi wa
Sallam berwukuf pada hari an-Nahar (hari penyembelihan/’idul adhha) di antara tempat
melempar jumrah (baru kerikil) pada saat beliau sedang berhaji, kemudian beliau
berkata : “Hari apa sekarang?” Para sahabat menjawab, “hari an-Nahar”. Lantas Nabi
bersabda : “Hari ini adalah hari haji besar.” HR Bukhari).
11. BULAN YANG DI DALAMNYA
TERDAPAT HARI YANG PALING
AGUNG
Dari ‘Abdullah bin Qorth dari Nabi Shallallahu alaihi wa
Sallam beliau berkata : “Sesungguhnya hari yang paling
agung di sisi Alloh Tabaroka wa Ta’ala adalah hari an-
Nahar (‘idul adhha) dan hari al-Qurr (sehari setelah ‘idul
adhha, tanggal 11 Dzhul Hijjah).” (HR Ahmad).
13. PERTAMA: PUASA
Dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, beberapa istri Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam mengatakan,
ِىِبَّنال ِاج َو ْزَأ ِضْعَب ْنَع-وسلم عليه هللا صلى-ِ َّاّلل ُلوُس َر َانَك ْتَلاَق-وسلم عليه هللا صلى-ِىذ َعْسِت ُموُصَي
َل َّوَأ ٍرْهَش ِلُك ْنِم ٍَّاميَأ َةَثَالَث َو َءا َورُشاَع َم ْوَي َو ِةَّج ِحْالَيسَِمخْال َو ِرْهَّشال َنِم ِْنيَنْاث.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada
sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram),
berpuasa tiga hari setiap bulannya
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah rahimahullah
bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
بعده والتي قبله التي السنة يكفر أن هللا على أحتسب عرفة يوم صيام .
“Berpuasa pada hari Arafah karena mengharap pahala dari Allah
melebur dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya”.
14. KEDUA: TAKBIR DAN DZIKIR
Imam Bukhari rahimahullah menyebutkan,
ْال ُمَّايَألا َو ، ِرْشَعْال ُمَّايَأ ٍتاَموُلْعَم ٍَّاميَأ ىِف َ َّاّلل واُرُكْذا َو ٍَّاسبَع ُْنبا َلاَق َوُمَّايَأ ُاتَدُودْعَمِقي ِرْشَّتال.َرُه ُوبَأ َو َرَمُع ُْنبا َانَك َوِقوالس ىَلِإ ِانَجُرْخَي َةَْري
اَمِه ِيرِبْكَتِب ُاسَّنال ُرِبَكُي َو ، ِانَرِبَكُي ِرْشَعْال َِّاميَأ ىِف.ُدَّمَحُم ََّربَك َوِةَلِفاَّنال َفَْلخ ٍىِلَع ُْنب.
Ibnu ‘Abbas berkata, “Berdzikirlah kalian pada Allah di hari-hari yang ditentukan yaitu
10 hari pertama Dzulhijah dan juga pada hari-hari tasyriq.” Ibnu ‘Umar dan Abu Hurairah
pernah keluar ke pasar pada sepuluh hari pertama Dzulhijah, lalu mereka bertakbir, lantas
manusia pun ikut bertakbir. Muhammad bin ‘Ali pun bertakbir setelah shalat sunnah.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala.
ٍتاَموُلْعَم ٍَّاميَأ يِف ِ َّاّلل َْمسا واُرُكْذَي َو
“…. dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan …”.
[al-Hajj/22 : 28].
dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma.
والتحميد والتكبير التهليل من فيهن فأكثروا
“Maka perbanyaklah pada hari-hari itu tahlil, takbir dan tahmid”. [Hadits Riwayat Ahmad].
15. KETIGA: MENUNAIKAN HAJI DAN
UMROH
الجنة إل جزاء له ليس المبرور والحج بينهما لما كفارة العمرة إلى العمرة
“Dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan) di
antara keduanya, dan haji yang mabrur balasannya tiada lain adalah
Surga”.
17. KELIMA: BERQURBAN
Diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
وك وسمى بيده ذبحهما أقرنين أملحين بكبشين ضحى وسلم عليه هللا صلى النبي أن ثبت وقدرجله ووضع رب
صفاحهما على
“Berkurban dengan menyembelih dua ekor domba jantan berwarna
putih dan bertanduk. Beliau sendiri yang menyembelihnya dengan
menyebut nama Allah dan bertakbir, serta meletakkan kaki beliau di
sisi tubuh domba itu”. [Muttafaqun ‘Alaihi].
18. KEENAM: BERTAUBAT
Anas bin Malik menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,
اَم ىَلَع َكَل ُت ْرَفَغ ىِنَت ْوَج َر َو ىِنَت ْوَعَد اَم َكَّنِإ َمَدآ َْنبا اَي ُ َّاّلل َلاَقَْنبا اَي ىِلاَبُأ َل َو َيكِف َانَكوُنُذ َْتغَلَب ْوَل َمَدآَّمُث ِاءَمَّسال ََاننَع َكُب
ِب ىِنَتْيَتَأ ْوَل َكَّنِإ َمَدآ َْنبا اَي ىِلاَبُأ َل َو َكَل ُت ْرَفَغ ىِنَت ْرَفْغَتْساَتيُِقَل َّمُث اَياَََخ ِض ْرَألا ِبا َرُُقىِب ُك ِرْشُت َل ىِنًة َرِفْغَم اَهِبا َرُُقِب َكُتْيَتَأل اًئْيَش
”Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau menyeru dan mengharap pada-
Ku, maka pasti Aku ampuni dosa-dosamu tanpa Aku pedulikan. Wahai anak
Adam, seandainya dosamu membumbung tinggi hingga ke langit, tentu akan
Aku ampuni, tanpa Aku pedulikan. Wahai anak Adam, seandainya seandainya
engkau mendatangi-Ku dengan dosa sepenuh bumi dalam keadaan tidak
berbuat syirik sedikit pun pada-Ku, tentu Aku akan mendatangi-Mu dengan
ampunan sepenuh bumi pula.” (HR. Tirmidzi no. 3540. Abu Isa mengatakan
bahwa hadits ini ghorib. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda.
علي هللا حرم ما المرء يأتي أن هللا وغيرة يغار هللا ان
“Sesungguhnya Allah itu cemburu, dan kecemburuan Allah itu manakala seorang
hamba melakukan apa yang diharamkan Allah terhadapnya” [Hadits Muttafaqun
‘Alaihi].
20. DILARANG MENCABUT ATAU
MEMOTONG RAMBUT DAN KUKU BAGI
ORANG YANG HENDAK BERKURBAN
Dari Ummu Salamah Radhiyallhu ‘anha bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda.
شعره عن فليمسك حييض أن أحدكم وأراد الحجة ذي هالل رأيتم إذاوأظفاره
“Jika kamu melihat hilal bulan Dzul Hijjah dan salah seorang di antara
kamu ingin berkurban, maka hendaklah ia menahan diri dari
(memotong) rambut dan kukunya”. (Muslim )
فاليضحي حتى أظفاره من ول شعره من يأخذ
“Maka janganlah ia mengambil sesuatu dari rambut atau kukunya
sehingga ia berkurban”.
Perlu diketahui bahwa takbir itu ada dua macam, yaitu takbir muthlaq (tanpa dikaitkan dengan waktu tertentu) dan takbir muqoyyad (dikaitkan dengan waktu tertentu).
Takbir yang dimaksudkan dalam penjelasan di atas adalah sifatnya muthlaq, artinya tidak dikaitkan pada waktu dan tempat tertentu. Jadi boleh dilakukan di pasar, masjid, dan saat berjalan. Takbir tersebut dilakukan dengan mengeraskan suara khusus bagi laki-laki.
Sedangkan ada juga takbir yang sifatnya muqoyyad, artinya dikaitkan dengan waktu tertentu yaitu dilakukan setelah shalat wajib berjama’ah[13].
Takbir muqoyyad bagi orang yang tidak berhaji dilakukan mulai dari shalat Shubuh pada hari ‘Arofah (9 Dzulhijah) hingga waktu ‘Ashar pada hari tasyriq yang terakhir. Adapun bagi orang yang berhaji dimulai dari shalat Zhuhur hari Nahr (10 Dzulhijah) hingga hari tasyriq yang terakhir.
Cara bertakbir adalah dengan ucapan: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaha illallah, Wallahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahil Hamd.