1. Tentang Doa
& Kisah Maryam (Salaamun ’Alayha)
Dirangkum oleh Yasri Yudhistira
dari Khutbah Nouman Ali Khan
(https://www.youtube.com/watch?v=XUgD91WrSFg)
2. Latar belakang khutbah
Ada seorang wanita yang datang ke Ust Nouman
Dia adalah seorang yg menggantungkan hidupnya kepada Allah
Ditinggal ayah sejak muda, tidak memiliki saudara laki-laki, hidup kesepian
Sejak mudah sudah taat beribadah, tahajjud, puasa
Apa yang dia minta selalu dikabulkan
Merasa dekat dengan Allah
Hingga suatu ketika datang masalah berat berturut-turut. Semakin banyak sholat,
beribadah, puasa, berdoa, menangis, menyembah, berharap semoga Allah
membantu menyelesaikan masalah
Tapi kenapa masalahnya justru bertambah berat. Mungkin Allah tidak senang
dengannya, karena dulu setiap kali berdoa selalu dikabulkan tetapi sekarang tidak?
3. Mindset tentang Doa
Mindset Kita:
Kita punya masalah Kita berdoa Allah menyelesaikan masalah kita
Kenyataannya:
Doa kita dikabulkan saat ini atau Allah menyelesaikan masalah kita saat ini TIDAK ADA
HUBUNGANNYA dengan Allah suka dengan kita atau tidak
Contoh:
Nabi Nuh mendoakan anak dan keluarganya selama 950 tahun, anak dan kaumnya tetap
kafir. Nabi yang sangat lebih baik dari kita pun punya problem yang sama doanya
tidak selalu dikabulkan
Nabi Muhammad mendoakan paman-paman dan keluarganya untuk masuk Islam
Kenyataannya Abu Lahab?
Nabi Yakub berdoa untuk Yusuf hingga matanya buta
Ibu Nabi Musa berdoa ketika Nabi Musa dihanyutkan ke sungai dikabulkan dalam
hitungan jam
4. Fungsi Doa
Kita sering dibingungkan doa dengan thalab.
Thalab:
Minta sesuatu
Demand
Doa:
Memanggil
Mengundang
Mengadu
Request tentang problem kita intinya seperti mengadu, curhat, tapi sebetulnya
membuat koneksi dengan Allah, engage & converse with Allah
5. Malasah / Problem
Kenapa saya menghadapi masalah ini? Apa salah saya? Saya layak mendapatkan
masalah ini?
Lihat pelajaran dari Yusuf.
Anak-anak innocent
Yusuf (sebagai anak-anak) layak dibuang ke sumur?
Pantas dijual sebagai child slave?
Pantas dipenjara untuk hal yang bukan salahnya?
Life is unfair?
Bagi orang beriman: Allah memberikan kita masalah, karena karena sesuatu
yang baik akan datang,
baik untuk kita sendiri atau untuk orang lain
Baik ketika kita masih hidup atau ketika kita sudah kembali
6. Kembali ke kisah Yusuf
Tragedi Anak dipisahkan dari ayahnya
Kalo dia tidak diculik, dia tidak ada di sumur
Kalo tidak ada di sumur, tidak akan ada di Mesir
Kalo tidak ada di Mesir dan besar di sana, tidak akan masuk penjara
Kalo tidak ada di penjara dan tidak ketemu 2 orang di penjara yang dia baca
mimpinya, tidak ada orang yang merefer Yusuf sebagai pembaca mimpi ke raja
Mimpi Raja: 7 tahun baik, 7 tahun paceklik yang mematikan
Kalo tidak ada interpretasi Yusuf akan mimpi raja ribuan orang dan akan2 akan
mati kelaparan
Tragedi Yusuf menyelamatkan ribuan jiwa dari mati kelaparan
7. Kesimpulan
Doa kita bukan order, bukan pesanan
Doa adalah cara kita berkomunikasi dengan Allah, mendekatkan diri kepada Allah,
tempat kita mengadu, engage dengan Allah
Doa adalah pengingat bahwa Allah bersama kita. Masalahnya besar atau kecil.
8. Maryam
Kisah kelahiran Maryam dituliskan di Quran [Ali Imran 3:35 – 36]
It’s an honor to have a daughter
Maryam tinggal di Mihrab, khusus untuk beribadah
Setiap kali Zakariya mengunjungi selalu ada buah2-an.
Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?"
Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi
rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab. [Ali Imran 3:37]
Special delivery dari langit. Karena dia special child, special woman.
9. Berita akan dianugerahi anak
Ketika beranjak dewasa, malaikat mendatanginya, memberikan berita bahwa
Maryam akan memiliki anak
Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang
tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang
pezina!” [Maryam 19:20]
Jibril berkata: "Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagi-Ku;
dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai
rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan".
[Maryam 19:21]
Maryam shock, bagaimana ini… minta kepada Allah semoga ngga jadi. Tapi ini
sudah diputuskan Allah dan dia akan memiliki anak.
10. Fast forward: Setelah memiliki anak,
kembali ke kaumnya
Kembali ke kaumnya dengan membawa anak
Kaumnya mengenalnya / menghormatinya sebagai sangat alim, ahli ibadah,
bahkan diendorse oleh Nabi kaum itu (Zakariya)
Seluruh kaumnya berkumpul, bersama-sama mempermalukan Maryam di
mukanya. Kok begitu? Kamu ngapain?
Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya.
Kaumnya berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang
amat mungkar. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang
yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina” [Maryam 19:27 – 28]
Bayangkan di kondisi sekarang. Tidak ada seorang pun wanita muslim yang bisa
membayangkan: dia menggendong anak, kemudian dituduh bahwa anaknya
adalah anak haram. Perasaan malunya tidak mungin dibayangkan. Rasa sakitnya
akan pasti luar biasa.
11. Apa yang Maryam lakukan?
Berdoa dan beribadah tidak akan bisa mengganti keputusan Allah
Sementara dia akan harus menghadapi kaumnya ini setelah bayinya lahir kelak
Ketika bayinya hampir lahir
dia berkata: "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi
barang yang tidak berarti, lagi dilupakan". [Maryam 19:23]
Saking desperate-nya / situasi demikian ekstrim
Dulunya Maryam begitu disayang, buah dikasih, dirawat di Mihrabnya, kenapa
diberi cobaan yang sedemikian besar?
Apakah karena Allah benci? Apakah karena Allah lupa? Apakah karena Allah ingin
mempermalukannya?
12. Pelajaran dari Maryam
Tapi semua ujiannya ini. Apa hasilnya?
Allah justru menjunjung dan menghormati Maryam
Tidak ada Nabi lain yang nama orang orang tuanya disebut di Quran berulang-
ulang. ‘Isa ibn Maryam. Karena Allah menjunjung dan menghormati orang tuanya
Setiap kali Allah menyebutkan Isa, ibunya selalu disebut
Walaupun orang mencaci maki Maryam, Allah tetap mengagungkannya.
Siapa yang lebih kita percayai, pujian Allah atau cacian manusia?
13. ALI IMRAN 35
ًارَّرَحُم يِنَْطب يِف َام َكَل ُْترَذَن يِنِإ ِبَر َانَرْمِع ُتَأَرْما ِتَالَق ْذِإ
يِنِم ْلَّبَقَتَف
ۖ
َكَّنِإ
ُعيِم َّ
الس َنتَأ
ُيمِلَعْال ﴿
٣٥
﴾
(Ingatlah), ketika isteri 'Imran berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku
menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang
saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari
padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui".
14. ALI IMRAN 36
ِب ُمَل ْعَأ ُ َّ
ََّللاو ٰ
ىَثن
ُ
أ َاهُتْعَضَو يِنِإ ِبَر ْتَالَق َاهْتَعَضَو اَّمَلَف
ٰ
ىَثنُ ْ
اْلَك ُرَكَّالذ َسْيََلو ْتَعَضَو َام
ۖ
يِنَِإو
ال ِانَطْي َّ
الش َنِم َاهَتَّيِرَُذو َكِب اَهُيذِع
ُ
أ يِنَِإو َمَيْرَم َاهُتْيَّم َ
س
ِيمِجَّر ﴿
٣٦
﴾
Maka tatkala isteri 'Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku,
sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih
mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak
perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon
perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan)
Engkau daripada syaitan yang terkutuk".
15. ALI IMRAN 37
َلَّفََكو اًن َ
َسح اًتاَبَن َاهَتَبنََأو ٍن َ
َسح ٍلوُبَقِب َاهُّبَر َاهَلَّبَقَتَف
اَّيِرََكز َاه
ۖ
ْحِمْال اَّيِرََكز َاهْيَلَع َلَخَد َامَّلُك
َابَر
اًقْزِر اَهَدنِع َدَجَو
ۖ
اَذ َٰه ِكَل ٰ
ىَّنَأ ُمَيْرَم َاي َلاَق
ۖ
ِدنِع ْنِم َوُه ْتَالَق
ِ َّ
َّللا
ۖ
ُءا َ
َشي َنم ُقُزْرَي َ َّ
َّللا َّنِإ
ٍبا َ
سِح ِرْيَغِب ﴿
٣٧
﴾
Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan
mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya
pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia
dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana kamu
memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah".
Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa
hisab.
16. MARYAM 19
اًّيِكَز اًم َ
َلُغ ِكَل َبَهَ ِ
ْل ِكِبَر ُلو ُ
سَر اَنَأ َامَّنِإ َلاَق ﴿
١٩
﴾
Ia (jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu,
untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci".
17. MARYAM 20
ًّيِغَب ُكَأ ْمََلو ٌر َ
َشب يِن ْ
س َ
سَْمي ْمََلو ٌم َ
َلُغ يِل ُونَُكي ٰ
ىَّنَأ ْتَالَق
ا ﴿
٢٠
﴾
Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang
tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang
pezina!"
18. MARYAM 21
ٌنِيَه َّيَلَع َوُه ِكُّبَر َلاَق ِكِل َٰذَك َلاَق
ۖ
ِاسَّنلِل ًةَيآ ُهَلَعَْجنِلَو
اَّنِم ًةَمْحَرَو
ۖ
اًّيِضْقَّم ًارْمَأ َانََكو ﴿
٢١
﴾
Jibril berkata: "Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagi-Ku;
dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai
rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan".
19. MARYAM 23
َلْبَق ُّتِم يِنَتْيَل َاي ْتَالَق ِةَلْخَّنال ِعْذِج ٰ
ىَلِإ ُ
اضَخَمْال اَهَءَاجَأَف
اًّيِسنَّم اًي ْ
سَن ُنتَُكو اَذ َٰه ﴿
٢٣
﴾
Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal
pohon kurma, dia berkata: "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan
aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan".
20. MARYAM 27
ُهُلِمْحَت َاهَمْوَق ِهِب ْتَتَأَف
ۖ
َف اًئْي َ
ش ِتْئِج ْدَقَل َُميْرَم َاي واُالَق
اًّيِر ﴿
٢٧
﴾
Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya.
Kaumnya berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu
yang amat mungkar.
21. MARYAM 28
اًّيِغَب ِكُّم
ُ
أ ْتَناَك َامَو ٍءْو َ
س َأَرْام ِوكُبَأ َانَك َام َونُراَه َتْخ
ُ
أ َاي ﴿
٢٨
﴾
Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat
dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina",