SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
METABOLISME.docx
1. A. METABOLISME
1. Pengertian Metabolisme
Metabolismemerupakan sejumlah reaksi kimia yang terjadi di dalam setiap sel organisme hidup.
Metabolisme menyesuaikan energi untuk proses vital dan membentuk energi baru. Dilansir dari
Encyclopaedia Britannica (2015) metabolisme berhubungan dengan aktivitas tubuh. Untuk menentukan
fungsi organ tubuh, memperbaiki sel, pencernaan makanan, dan pernapasan. Metabolisme adalah proses
kecepatan tubuh dalam mencerna, menyerap, dan mengasimilasi makanan untuk diubah menjadi energi.
Semakin cepat metabolisme, semakin cepat proses pembakaran kalori. Sehingga berat badan ideal yang
sehat tetap terjaga.
2. Proses metabolisme tubuh
Proses metabolisme tubuh Terdapat beberapa faktor terjadimya metabolisme dalam tubuh, sebagai
berikut: Metabolisme basal Metabolisme yang berkaitan dengan jumlah kalori yang dibakar dalam tubuh.
Energi ini sebagai modal tenaga untuk melalukan aktivitas sehari-hari. Baca juga: Punya Fungsi Penting
Bagi Tubuh, Bagaimana Cara Jaga Kesehatan Liver? Metabolisme ini terjadi ketika tubuh mampu menjaga
organ penting agar tetap berfungsi dengan baik. Misalnya tubuh mampu mengubah makanan menjadi
energi yang dapat digunakan untuk beraktivitas. Metabolisme ini menyumbang 70 persen dari proses
metabolisme tubuh secara keseluruhan. NEAT (Non exercise activity thermogenesis) Aktivitas non-latihan
thermogenesis, di mana metabolisme ini berkaitan dengan semua kalori yang dibakar ketika perasaan
khawatir atau menggigil. Thermogenesis adalah produksi panas yang terjadi setelah makan, yang berperan
dalam meningkatkan laju metabolik tubuh, yang akan meningkatkan pengeluaran energi. Metabolisme ini
menyumbang 20 persen dari metabolisme tubuh. Aktivitas manusia Metabolisme yang dipengaruhi oleh
aktivitas manusia. Dalam pekerjaan sehari-hari maupun olahraga rutin.
3. Faktor Metabolisme pada Tubuh
Faktor metabolisme pada tubuh Dilansir dari situs Health, terdapat beberapa hal yang menentukan
metabolisme, di antaranya: Jenis kelamin Pria memiliki masa otot yang lebih banyak dibandingkan
perempuan. Perempuan yang sudah melahirkan akan mengalami penurunan metabolisme. Usia menjadi
salah satu faktor terbesar memengaruhi metabolisme. Penurunan metabolisme terjadi seiring bertambahnya
usia. Metabolisme akan turun 50 persen setiap 10 tahun setelah usia 40 tahun. Hal ini karena manusia
cenderung mengalami kehilangan masa otot. Keturunan Tingkat metabolisme tubuh seseorang juga
dipengaruhi terkait keturunan. Apabila memiliki keluarga yang kurus kemungkinan memiliki metabolisme
yang sama dengan keluarga. Berat Seseorang yang bertubuh besar memiliki lebih banyak masa otot dan
membakar lebih banyak kalori dibandingkan orang kurus. Karena mereka membutuhkan lebih banyak
energi untuk bergerak.
B. ANABOLISME
1. Pengertian Anabolisme
Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks, nama lain
dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau penyusunan. Anabolisme memerlukan energi, misalnya :
energi cahaya untuk fotosintesis, energi kimia untuk kemosintesis.
1. Fotosintesis
Arti fotosintesis adalah proses penyusunan atau pembentukan dengan menggunakan energi cahaya atau
foton. Sumber energi cahaya alami adalah matahari yang memiliki spektrum cahaya infra merah (tidak
kelihatan), merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu dan ultra ungu (tidak kelihatan). Yang digunakan
dalam proses fetosintesis adalah spektrum cahaya tampak, dari ungu sampai merah, infra merah dan ultra
ungu tidak digunakan dalam fotosintesis.
2. Pigmen Fotosintesis
Fotosintesis hanya berlangsung pada sel yang memiliki pigmen fotosintetik. Di dalam daun terdapat
jaringan pagar dan jaringan bunga karang, pada keduanya mengandung kloroplast yang mengandung
klorofil / pigmen hijau yang merupakan salah satu pigmen fotosintetik yang mampu menyerap energi
cahaya matahari.
2. 2. Proses Anabolisme
Anabolisme ini ialah suatu lintasan metabolisme yang menyusun beberapa senyawa organik sederhana
tersebut menjadi senyawa kimia atau pun juga molekul kompleks. Proses tersebut membutuhkan energi dari
luar. Energi yang digunakan didalam reaksi ini dapat atau bisa berupa energi cahaya ataupun juga energi
kimia.
Energi tersebut, selanjutnya digunakan untuk dapat mengikat senyawa-senyawa sederhana itu dan menjadi
senyawa yang lebih kompleks. Jadi, di dalam proses tersebut energi yang diperlukan itutidak hilang, tetapi
justru tersimpan di dalam sebuah bentuk ikatan-ikatan kimia disenyawa kompleks yang terbentuk.
Di dalam reaksi anabolisme dibutuhkan energi yang juga diperoleh dari reaksi katabolisme. Reaksi pada sel
tersebut bisa atau dapat dikelompokkan menjadi dua kategori: reaksi anabolisme tersebut ialah suatu reaksi
pembentukan, yakni terjadi sintesis molekul besar dari molekul sederhana atau pun kecil.
Pada proses anabolisme tersebut membutuhkan energi, serta prosesnya disebut dengan istilah reaksi
endogenic. reaksi katabolisme ini reaksi pemecahan. Katabolisme ini ialah pemecahan molekul besar itu
menjadi lebih sederhana yang disertai dengan pelepasan energi yang disebut dengan istilah reaksi
exergonic.
Total penjumlahan dari reaksi anabolisme serta katabolisme ini disebut dengan metabolisme (pembentukan
serta pemecahan). Contoh dari proses katabolisme ini ialah respirasi, sedangkan untuk contoh proses
anabolisme itu ialah fotosintesis (Green et al, 1988). Hasil-hasil anabolisme tersebut berguna di dalam
fungsi yang esensial.
Hasil tersebut seperti misalnya glikogen serta protein yakni sebagai bahan bakar di dalam tubuh, asam
nukleat untuk kemudian pengkopian informasi genetik. Protein, lipid, serta juga karbohidrat tersebut
kemudian menyusun struktur tubuh makhluk hidup, baik itu intraselular atau pun juga ekstraselular. Bila
sintesis bahan-bahan tersebut lebih cepat dari perombakannya, maka organisme tersebut kemudian akan
tumbuh. Anabolisme tersebut meliputi 3 tahapan dasar:
Produksi prekursor seperti asam amino, monosakarida, serta nukleotida.
Aktivasi senyawa-senyawa tersebut kemudian menjadi bentuk reaktif dengan menggunakan energi
dari ATP.
Penggabungan prekursor tersebut kemudian akan menjadi molekul kompleks, seperti misalnya
polisakarida, protein, lemak, serta juga asam nukleat. Anabolisme yang memakai energi cahaya
tersebut kemudian dikenal dengan istilah fotosintesis, sedangkan untuk anabolisme yang
menggunakan energi kimia yang dikenal dengan istilah kemosintesis.
Anabolisme sering juga disebut sebagai bagian dari proses metabolisme konstruktif. Hal ini berhubungan
dengan fungsi anabolisme sebagai pembangun sel-sel baru, menjaga kesehatan jaringan di dalam tubuh,
serta menyimpan energi untuk penggunaan di kemudian hari.
Fungsi anabolisme lainnya adalah mengubah molekul kecil menjadi bentuk yang lebih kompleks, seperti
karbohidrat, protein, dan lemak. Untuk melakukan tugasnya ini, proses anabolisme melibatkan hormon
tertentu, seperti: Insulin: hormon yang dibuat di pankreas dan bertugas mengatur level glukosa di dalam
darah. Tanpa kehadiran insulin, tubuh tidak akan bisa menyerap glukosa.
3. Contoh Anabolisme
Anabolisme tersebut terjadi pada saat senyawa sederhana serta unsur-unsur tersebut direaksikan pada
mkhluk hidup untuk kemudian menghasilkan senyawa organik yang lebih kompleks. Anabolisme tersebut
menggunakan sumber energi seperti halnya cahaya matahari atau pun juga zat kimia, supaya senyawa serta
unsur-unsur tersebut bisa atau dapat digabungkan menjadi senyawa kompleks. Contoh dari anabolisme
ialah fotosintesis yang terjadi pada tanaman.
Fotosintesis ini merupakan suatu proses yang digunakan oleh tanaman yangmana energi dari sinar matahari
tersebut digunakan untuk dapat mengubah karbon dioksida (CO2) serta air (H2O) itu menjadi molekul zat
gula atau juga glukosa (C6H12O6) yang dibutuhkan sebagai pertumbuhan. Proses tersebut kemudian
dibantu oleh enzim serta klorofil. Klorofil ini merupakan pigmen hijau daun yang terdapat di kloroplas,
organel di dalam sel tanaman.
3. Reaksi kimia fotosintesis diantaranya : 6 CO2 (Karbon dioksida) + 6 H2O (air) + cahaya matahari –>
C6H12O6 (glukosa) + 6 O2 (oksigen)
Anabolusme ini merupakan suatu proses metabolisme yang mengubah senyawa sederhana itu menjadi
senyawa kompleks. Misalnya seperti pembentukan glikogen dari glukosa, pembentukan protein dari asam
amino, pembentukan trigliserida dari asam lemak dan gliserol yang dapat kamu pelajari bersama dengan
dasar manusia lainnya pada buku Biologi Dasar Manusia.
Katabolisme
Katabolisme adalah lintasan metabolisme yang merombak suatu substrat kompleks molekul organik
menjadi komponen-komponen penyusunnya sambil melepaskan energi, pada umumnya berupa ATP. Pada
lintasan katabolisme, molekul berukuran besar seperti polisakarida, lipid, asam nukleat dan protein akan
terombak menjadi beberapa molekul yang lebih kecil seperti monosakarida, asam lemak, nukleotida, dan
asam amino.[1]
katabolisme merupakan urutan reaksi yang dikatalis oleh enzim dimana molekul yang relatif
besar dalam sel hidup yang dipecah atau didegradasi. Energi kimia yang telah dilepaskan dari proses
katabolisme adalah adenosine tri-phosphate (ATP). Pelepasan energi terjadi melalui tiga fase, yaitu:
pertama, molekul yang berukuran besar seperti protein, polisakarida, dan lipid dipecah, disamping itu
terdapat energi kecil yang dilepaskan berupa panas. Kedua, molekul yang kecil dioksida dan membebaskan
ATP serta energi panas, dan membentuk salah satu dari tiga senyaw berikut: asetat, oksaloasetat, atau
oksoglutarat. Terjadi oksidasi selama fase tiga.[2]
Katabolisme merupakan proses ketika tubuh mencerna makanan menjadi molekul-molekul kecil di dalam
tubuh untuk digunakan sebagai energi atau penguraian karbohidrat. Molekul-molekul yang besar dan rumit
dalam tubuh itu kemudian dipecah menjadi yang lebih kecil dan sederhana. Contoh proses katabolisme
sama seperti halnya karbohidrat dari nasi yang masuk ke dalam tubuh. Karbohidrat kemudian diubah
menjadi disakarida dan dipecah lagi menjadi monosakarida (glukosa). Adapun penyebab katabolisme
berjalan lambat adalah kurang gerak dan beraktivitas, kurangnya kalori yang diasup oleh tubuh, kurang
tidur, stress dan mengkonsumsi obat-obat tertentu.[3]
Dalam proses katabolisme terdapat proses respirasi selular atau respirasi sel. Respirasi sel melakukan
proses perombakan molekul organik kompleks yang kaya akan energi potensial menjadi produk limbah
yang berenergi lebih rendah pada tingkat selular. Respirasi sel memiliki empat tahapan yaitu glikolisis,
dekarboksilasi oksidatif, siklus krebs dan peralihan elektron.[4]
Prinsip
Katabolisme bekerja dengan menggunakan prinsip reaksi reduksi-oksidasi (redoks). Dalam reaksi
diperlukan akseptor elektron untuk menerima elektron dari reaksi oksidasi bahan organik. Jenis akseptor
elektron yang digunakan adalah NAD (nikotinamida adenin dinukleotida), FAD (flavin adenin
dinukleotida), Ubikuinon, Sitokrom, atau Oksigen.[5]
4. 7 Hal Yang Merusak Metabolisme Tubuh
Kurang mengonsumsi vitamin D
Ketika Anda kekurangan vitamin D, maka proses turunnya berat badan Anda akan lebih lambat sebab
hormon ghrelin Anda meningkat. Meningkatkan hormon ghrelin dapat membuat napsu makan Anda
meningkat.
Anda hanya melakukan kardio
Olahraga memang baik, namun hanya melakukan olahraga kardio justru dapat merusak sistem metabolisme
tubuh Anda. Oleh karena itu kombinasikan latihan kardio Anda dengan latihan beban.
Sering ngemil di malam hari
Kebiasaan untuk ngemil terutama makanan yang tidak sehat di malam hari dapat memperlambat sistem
metabolisme Anda. Oleh karena saat Anda merasa lapar di malam hari, konsumsilah camilan yang sehat.
Kurang tidur
Kurang tidur juga akan menurunkan sistem metabolisme Anda terutama melemahkan proses produksi
hormon kortisol. Proses ini mampu membuat berat badan Anda meningkat.
Stres tidak hanya membuat Anda sakit dan depresi, namun juga dapat membuat sistem metabolisme tubuh
Anda menurun. Oleh karena itu saat merasa stres, lakukan beberapa hal untuk mengurangi stres Anda.
Banyak mengonsumsi makanan olahan
Makanan olahan kaya akan zat kimia dan pengawet yang dapat merusak sistem metabolisme tubuh Anda.
Sehingga perbanyaklah konsumsi makanan sehat dan segar seperti sayur dan buah.
Sistem metabolisme tubuh diperlukan agar kesehatan tubuh Anda tetap stabil. Oleh karena itu hindari hal di
atas agar sistem metabolisme tubuh Anda tidak menurun.
Tidak cukup minum air
Tubuh Anda memerlukan banyak air agar semua sistem tubuh Anda dapat berfungsi dengan baik. Begitu
pula agar sistem kekebalan tubuh Anda berjalan dengan baik, maka Anda harus banyak mengonsumsi air
putih.