Dokumen tersebut memberikan informasi tentang pembuatan berbagai kerajinan dari kawat, mulai dari definisi kawat, jenis-jenis kawat yang dapat digunakan, tahapan pembuatan kerajinan dari kawat, serta contoh pembuatan miniatur sepeda ontel dari kawat."
2. Definisi kawat
Indonesian to Indonesian
Noun
tali yg dibuat dr logam; 2 telegram;
-- berduri pintalan kawat yg dibuat berduri-duri (untuk pagar dsb); -- kasa anyaman kawat halus
untuk menutup lubang angin, bagian belakang lemari makan, dsb; -- listrik kawat, biasanya
dibuat dr tembaga untuk menghantarkan listrik; -- nyamuk kawat halus (kasa) yg dianyam
untuk menghalangi agar nyamuk tidak masuk; -- pandu Tek kawat yg mengalirkan arus listrik dr
mesin peledak ke beberapa detonator elektrik; -- pijar kawat dl bola lampu yg dipanaskan dng
aliran listrik hingga berpijar sbg sumber cahaya; -- tanah Kom kawat yg ditanam dl tanah sbg
bagian dr penangkal petir; -- untai Tek dua untai kawat yg terdapat pd detonator elektrik;
me·nga·wat·kan v mengabarkan dng telegram: ia sudah ~ kelahiran anak pertamanya kpd
orang tuanya di kampung
Membuat berbagai macam kerajinan dari kawat, tidak selamanya disolder. Dapat juga kita
membuat kerajinan tertentu tanpa disolder. Jadi dalam pembuatannya cukuplah dengan
membengkok-bengkokkan kawat, yang kita bentuk menjadi bentuk motif mainan.
Misalnya dapat kita buat bentuk-bentuk motif binatang, motif-motif bunga, motif-motif daun dan
lain sebagainya.
3. JENIS-JENIS
Macam-Macam Kawat yang bisa digunakan untuk merangkai
aksesoris
A. Gold Filled/Kawat Emas
Gold Filled adalah jenis kawat kuningan yang dilapisi emas 14kt,
kawat jenis Gold Filled ini biasanya lebih tebal daripada gold
plated (pada gold plated biasanya menggunakan emas 10kt).
Harganya relatif mahal, namun karena kandungan nikel yang
terdapat didalamnya relatif sedikit, kemungkinan memicu
timbulnya alergy juga kecil. Sehingga relatif sangat aman bila
digunakan untuk membuat aksesoris yang langsung bersentuhan
dnegan kulit.
4. B. SterlingSilver/Kawat Perak Tulen
Sterlingsilver lebih dikenal dengan istilah awam sebagai
perak tulen, yakni jenis kawat dengan komposisi 92.5 %
silver dan 7.5% logam jenis lain (biasanya tembaga).
Biasanya dipilih dicampur dengan tembaga, untuk
menguatkan komposisi, sehingga teksturnya lebih keras
dan mudah digunakan/dibentuk menjadi pola tertentu.
Pada saat membeli kawat silver ini, kita sering menemukan
kode #925 yang bisa diartikasn sebagai persentase dari
perak murni yang terkandung di dalamnya.
5. C. Brass/ Kawat Kuningan
Brass atau disebut juga dnegan kawat kuningan, biasanya merupakan
campuran dari tembaga dan Zinc/seng. Komposisinya sendiri
bermacam-macam, namun semakin besar kandungan tembaganya
maka warna akan lebih mendekati emas. Komposisi yang umum dan
sering ditemukan adalah 67% tembaga dan 33% zinc.
Beberapa wire artisan yang menggunakan kawat jenis ini saat
membuat aksesoris, melapisi hasil akhir aksesorisnya dengan
menggosok permukaan kawat menggunakan kain lembut dan kering
yang diberi sedikit minyak zaitun/olive oil. Cara ini akan memberikan
lapisan pelindung pada aksesoris dari kawat kuningan yang membantu
menjaga kualitas akhir dari aksesoris yang kita hasilkan untuk waktu
yang lama.
6. D. Cooper/ Kawat Tembaga
Kawat dengan bahan dasar utama berupa tembaga adalah yang paling banyak
dan mudah ditemukan saat ini. Harganya sangat terjangkau, warna yang
umum ditemukan adalah rose gold, coklat kemerahan dan coklat tua gelap.
Namun semakin banyak juga yang dijual dengan enamel warna yang beragam
atau dikenal dengan istilah coated wire for craft.
Kawat tembaga ini juga sangat mudah berubah warna, beberapa wire artisan
yang menggunakannya biasanya mengakhiri proses pembuatan aksesoris
dengan membubuhi cairan coating yang dimaksud untuk melapisi permukaan
kawat agar tidak mudah berubah warna/ternoda. Beberapa yang lain memilih
untuk membakar kawat tembaga ini untuk mendapatkan warna yang unik
atau memberi kesan vintage.
7. E. Alumunium/ Kawat Alumunium, alu
kawat alumunium adalah jenis kawat yang juga cukup mudah ditemukan.
Yang perlu diperhatikan sebagai catatan : walaupun ukuran ketebalannya
sama dengan kawat tembaga namun kawat ini cenderung lebih lentur dan
lunak, bahkan memukulkan palu pada permukaan kawat atau menjadikannya
gepeng tidak bisa membuat kawat jenis ini untuk tetap stabil pada pola
dasarnya.
Satu-satunya cara yang bisa digunakan adalah memperkuat konsep/ide
awalnya. Saya sendiri biasa menggunakan kawat ini untuk menciptakan
desain yang abstrak dan menggunakan kawat ukuran lebih kecil untuk
menjaga pola agar tetap stabil.
8. Nama : khoirul supardi (54)
Pengrajin kawat untuk di jadikan gantungan
baju.
Modal awal : Rp 750.000 ,-
Harga jual produk : Rp 12.000,-
Total produksi :100
Pak khoirul sudah menjalankan bisnis ini selama
18 tahun.
9. BEP PRODUKSI = total biyaya
harga penjualanan
BEP HARGA = total biyaya
total produksi
BEP PRODUKSI = Rp 750.000,-
Rp 12.000,-
= 62,5 produk
BEP HARGA = Rp 750.000,-
100
=Rp 7500,-
10. NO JENIS BIAYA JUMLAH
BIAYA PRODUKSI
a. Bahan baku
b. Tenaga kerja
a. Rp 750.000
b. Rp 1.000.000
SUBTOTAL BIAYA UTAMA Rp 1.750.000,-
BIAYA OVERHEAD PRODUKSI
a. Bahan baku tak langsung
b. Tenaga kerja tak langsung
c. Biaya sewa
d. Perawatan & perbaikan mesin/peralatan
e. Perawatan atau perbaikan
bangunan/ruangan
f. Penyusutan bangunan/ruangan
g. Penyusutan peralatan
h. Listrik
i. air
-
-
-
-
-
-
-
-
-
subtotal
Biaya overhead
Rp 1.750.000,-
11. Bagaimana memilih kawat yang
tepat untuk membuat aksesoris
1. Tentukan Materi/Jenis aksesoris yang akan kita buat.
Proyek aksesoris yang berbeda biasanya membutuhkan jenis kawat yang berbeda; baik ukuran, warna
maupun material utama pembentuk kawat tersebut. Kawat yang digunakan untuk membuat rangka
cincin akan berbeda ketebalannya dengan kyang dibutuhkan untuk membungkus manik-manik. Kawat
berwarna silver akan memberikan kesan simple, namun warna-warna gelap/gun metal akan
memperkuat kesan etnik dari aksesoris yang kita buat. Jadi tentukan dulu jenis aksesoris yang akan kita
buat, baru kemudian memilih jenis kawat yang sesuai.
2. Sesuaikan kawat dengan harga jual aksesoris yang akan kita buat
Kawat aluminum, coated wire for crat ataupun kawat tembaga biasanya relatif lebih terjangkau
dibandingkan dengan kawat perak tulen, atau kawat lapis emas. Otomatis, harga jual akhir dari
aksesorisnya juga akan berbeda. Apabila segment pengguna aksesoris kita adalah kelompok masyarakat
menengah ke atas, kita bisa memilih menggunakan yang mahal… namun apabila kita sudah menyadari
bahwa daya beli pelanggan kita kurang, sebaiknya pilihlah kawat yang harganya lebih terjangkau dan
mudah didapatkan.
Namun kawat dengan harga murah biasanya memiliki kandungan nikel cukup tinggi, nikel ini yang
biasanya memicu timbulnya reaksi alergy pada beberapa pengguna aksesoris.
12. 3. Ukuran Kawat akan sangat menentukan Desain yang kita buat
Pilih ketebalan sesuai pola atau desain aksesoris yang akan kita rangkai, apabila masih bingung
rumus umumnya kurang lebih sbb (khusus untuk kawat yang bahan utamanya berupa
tembaga/cooper):
– Kawat 30 -gauge atau 28 -gauge ( 0,25-0,32 mm )
biasanya digunakan untuk membuat perhiasan halus dan sangat bagus untuk desain
rajutan/kawat tenun, membungkus rangka cincin, merangkai mutiara yang memiliki lubang kecil
juga untuk membuat rantai kecil.
– Kawat 26 -gauge ( 0,40 mm )
biasanya digunakan untuk membungkus manik-manik dan membuat loop rantai kecil.
-Kawat 24 -gauge ( 0,51 mm )
bisa dibilang merupakan jenis yang paling lazim digunakan untuk sebagian besar proyek manik-
manik. Ketebalannya cocok untuk masuk hampir di sebagian besar lubang manik-manik, tidak
terlalu halus tapi juga tidak terlalu besar. Pada kawat ukuran ini istilah keriting/ruwet mulai
ditemukan, sehingga kita akan membutuhkan tang pelurus untuk mengembalikannya pada
bentuk semula. Tang untuk meluruskan kawat dikenal juga dengan istilah nylon jaws plier.
– Kawat 22 -gauge ( 0,64 mm )
kawat ukuran ini bisa dipakai untuk membungkus batu, anting-anting dan liontin. Ukuran ini bisa
dibilang ukuran menengah tidak terlalu tebal juga tidak terlalu tipis.
– Kawat 20-18 -gauge ( 0,81-1 mm )
kawat ini biasanya digunakan untuk membuat aneka jenis claps, rangka cincin, ring, kait
anting dan juga peniti. Kawat ukuran ini juga bisa dirangkai menjadi rantai tebal atau untuk eyepin
saat merangkai manik kaca (yang umumnya memiliki lubang lebih besar dibandingkan dengan
manik jenis lainnya).
– Kawat 16-14 -gauge ( 1,3-1,6 mm )
Ukuran ini sudah termasuk jenis kawat yang tebal, biasnaya dipakai untuk rangka perhiasan yang
berat (bangle atau kalung bersusun). Saya sendiri biasanya menggunakannya saat membuat
aksesoris dari batu-batu druzy yang berat. Beberapa wire artis menggunakan kawat ini untuk
membentuk pola unik yang kemudian digantungkan sebagai charm/hiasan. Kita juga bisa
menggunakannya sebagai rangka kap lampu
13. TAHAP PENYELESAIAN KERAJINAN KERAS
Belajar Membuat Kerajinan Miniatur Sepeda Ontel dari Kawat
Persediaan Alat dan Bahan :
a. Kawat aluminium atau kuningan diameter 1 mm, panjang cukup 1/2
meter.
atau untuk belajar, gunakan saja kawat tembaga (termurah) bahkan pada
contoh gambar adalah memakai bekas kawat las TIG diameter 1mm :) .
b. Tang cucut / buaya dan Tang potong (atau gunakan tang kombinasi).
c. Solder dan timah roll.
d. Penggaris dan spidol.
14. 1. Pembuatan part sepeda
Sepeda di buat dari beberapa komponen yang kemudian dirangkai menjadi
satu, ukur dan tandai kawat untuk dipotong sesuai ukuran berikut :
- 2 buah ban,
kawat panjang 19 cm dibentuk lingkaran menjadi diameter 6 cm, caranya
gunakan kaleng atau gelas atau tabung lain untuk membantu menekuk kawat
agar menjadi lingkaran yang rata bagus.
- Rangka utama,
kawat panjang 19 cm dibentuk / ditekuk menjadi trapesium dengan ukuran
panjang 4 cm, panjang satunya 1cm, dan tinggi trapesium adalah 7 cm.
- 2 buah garpu / pemegang roda,
Garpu depan model lurus, kawat panjang 8 cm ditekuk rapat pas dibagian
tengah, kawat menjadi dobel dengan panjang 4 cm.
Garpu belakang berbentuk V, kawat panjang 16 cm ditekuk dobel membentuk
huruf “V” tinggi 4 cm
15. - Dudukan / sadel dibentuk segitiga dengan panjang 2 cm x lebar 1,5 cm.
- Roda gigi / Lingkar rantai depan diameter 1,5 cm (di offset dobel) dan lingkar
rantai belakang diameter 1 cm.
- Rantai, bentuk oval dengan panjang 4,5 cm.
- Stang kemudi panjang 4 cm (model bisa sesuai selera)
- 2 buah ontel, panjang arm 1,6 cm dan stepnya 0,5x0,6 cm.
- Stand guard / penopang sepeda,
kawat 4 cm lalu ujungnya ditekuk 60 derajat sepanjang 1 cm saja.
16. 2. Merangkai spare part
Masing masing komponen disambung atau ditempelkan dengan cara
menyolder.
- yang pertama dipasang
adalah garpu depan dan garpu belakang pada masing masing rodanya.
Garpu dibuat dobel agar bisa menjepit roda, ujung garpu harus pas
dibagian pusat lingkaran roda, kemudian kawat yang bersinggungan
silakan di solder.
- yang kedua,
lanjutkan memasang rangka utama dengan menyolder pada garpu
depan dan garpu belakang. Pada langkah ini sepeda sudah kelihatan
bentuknya.
- langkah ketiga,
Adalah tinggal pemasangan part kecil dan aksesorisnya, yaitu sadel,
stang kemudi, rantai, 2 ontel dan terakhir stand guard penopang
sepeda di sisi kiri.
17. 3. Finishing
Haluskan sisa sisa sambungan solder dengan amplas atau kikir kecil,
sepeda sudah bisa diberdirikan dengan bertumpu pada stand guard
yang ada di sisi kirinya.
- Untuk keindahan miniature, tambahkan base plate, bisa dari kayu
atau plat lainnya, dicat warna hitam kemudian sekalian diberi tulisan
cat putih misalnya … sepeda onthel 2016 by … bla .. bla … (nama para
sobat BintangTop.com masing masing).
- Pajang di meja dengan kebanggan
18. FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN USAHA
1. Keberhasilan Wirausaha
a. Faktor-Faktor Pendukung Keberhasilan Wirausaha
Ada beberapa pendukung keberhasilan wirausaha, di antaranya :
1) Faktor manusia
2) Faktor keuangan
3) Faktor organisasi
4) Faktor mengatur usaha
5) Faktor pemasaran
b. Langkah-Langkah untuk Menjadi Wirausahawan yang Sukses di antaranya :
1) Ada visi dan tujuan yang jelas.
2) Bersedia untuk mengambil risiko uang dan waktu.
3) Terencana dan terorganisir.
4) Kerja keras sesuai dengan tingkatan kepentingannya.
5) Mengembangkan hubungan yang baik dengan karyawan, pelanggan, pemasok, dan lainnya.
6) Hal-hal yang membuat usaha atau bisnis meraih kesuksesan.
Menurut W . Keith Schilit, ada 8 hal yang membuat usaha atau bisnis meraih kesuksesan atau
keberhasilan, yaitu :
1) Peluang pasar yang baik.
2) Keunggulan persaingan.
3) Kualitas barang/jasa.
4) Inovasi yang berproses.
5) Dasar budaya perusahaan.
6) Menghargai pelanggan dan pegawai.
7) Manajemen yang berkualitas.
8) Dukungan modal yang kuat.
19. 2. Kegagalan Wirausaha
a. Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan Wirausaha
Seperti telah di kemukan sebelumnya, bahwa keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat tergantung
pada kemampuan pribadi wirausaha. Zimmerer mengemukakan beberapa faktor-faktor yang
menyebabkan wirausahawan gagal dalam menjalankan usaha barunya, yaitu :
1) Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan
mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
2) Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan teknik, kemampuan memvisualisasikan usaha,
kemampuan mengoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan
menginterasikan operasi perusahan.
3) Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik faktor yang
paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan
secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran kas akan menghambat operasional perusahaan dan
mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
4) Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam
perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
5) Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan
keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi
karena kurang efisien.
6) Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang
pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.
7) Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha
akan mengakibatkan usaha yang di lakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati,
kemungkinan gagal adalah besar.
8) Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewiraushaan. Wirausahawan yang kurang siap
menghadapi dan melakukan perubahan, maka ia tidak ada jaminan untuk menjadi wirausahawan yang
berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa di peroleh apabila berani mengadakan perubahan
dan mampu membuat peralihan setiap waktu.
20. b. Faktor-Faktor yang Membuat Seseorang Mundur dari
Wirausaha
Selain faktor-faktor yang membuat kegagalan kewirausahaan, Zimmerer
mengemukakan beberapa potensi yang membuat seseorang mundur dari
kewirausahaan, yaitu :
1) Pendapatan yang tidak menentu.
2) Kerugian akibat hilangnya modal investasi.
3) Perlu kerja keras dan waktu yang lama.
4) Kualitas kehidupan yang tetap rendah meskipun usahanya mantap.
c. Alasan Utama Kegagalan Usaha Baru
Alasan utama kegagalan usaha baru antara lain :
1) Pengetahuan pasar yang tidak memadai.
2) Kinerja produk yang salah.
3) Usaha pemasaran dan penjualan yang tidak efektif.
4) Adanya persaingan.
5) Keusangan produk yang terlalu cepat.
6) Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat