2. Penilaian Kesehatan Fisik
• Anamnesis & Pemeriksaan Fisik
• Tujuan:
– Mendapatkan data dasar dan memperluas temuan
data dasar melalui serangkaian pemeriksaan.
– Untuk mengidentifikasi dan menangani berbagai
masalah pada pasien.
– Membuat keputusan klinis
• Data Subyektif : data yg disampaikan oleh pasien
• Data obyektif: data yg diperoleh dari hasil
pemeriksaan.
4. Anamnesis
• Identitas pasien
• Keluhan utama (keluhan yg membuat pasien
datang memeriksakan diri)
• Riwayat penyakit sekarang (dikembangkan dari
keluhan utama)
• Riwayat penyakit dahulu (yg mungkin terkait dg
keluhan sekarang)
5. Anamnesis
• Mulai dg nama, usia, tangan yg dominan serta
aktivitas olahraga dan pekerjaan.
• Tentukan keluhan utama pasien (misal nyeri,
kelemahan, ketidakstabilan, ROM yg terbatas)
• Bagaimana dan kapan masalah dimulai
• Apakah gejala yg dialami pasien terkait dg
cedera tertentu
• Apakah ada aktivitas tertentu yg memicu gejala
yg dirasakan
6. Anamnesis
• Gejala-gejala yg terkait keluhan, misalnya:
– ketidakstabilan/laxity (mis. Ketidakstabilan
persendian)
– Kelemahan/kekuatan berkurang
– Bengkak (mis. Trauma akut)
– Kesemutan/mati rasa (Numbness) (mis. Gangg saraf)
– Tidak bisa digerakkan/kaku (stiffness) (mis .
Dislokasi)
• Pengobatan apa yg sudah dilakukan? : es , panas ,
obat (non-steroid anti inflammatory
drugs/NSAIDS)
• Intervensi medis sebelumnya : terapi fisik , injeksi,
pembedahan
7. (Pemeriksaan Fisik)
• Lakukan secara sistematis
• Ingat anatomi (tulang, persendian, jaringan
lunak).
• Jangan abaikan anggota tubuh yg normal
• Misal pd kasus keluhan pd bahu periksa kedua
bahu dan lakukan:
▫ Inspeksi
▫ Palpasi
▫ ROM: pasif dan aktif
▫ Tes kekuatan terhadap otot yg terlibat
▫ Tes khusus sesuai indikasi
8. Pemeriksaan Fisik
• Look
• Feel
• Move
▫ Active + Passive
▫ Resisted
• Special Tests
9. Inspeksi
• Cari adanya:
▫ Bengkak
▫ Asimetri
▫ Atrofi otot
▫ Luka
▫ Ekimosis/hematom
▫ Perubahan bentuk
C Joint Separation
11. Range of Motion-Aktif
• Apley “Scratch” Test is
the quickest way to
evaluate:
▫ External rotation/
abduction (Fig 1)
▫ Internal rotation/
adduction (Fig 2)
▫ Internal rotation/
adduction (Fig 3)
12. Range of Motion-Pasif
• Jika pasien tidak mampu melakukan tes ROM
secara aktif, maka tes ROM dilakukan secara
pasif:
▫ Jika ROM pasif normal tetapi ROM aktif terbatas,
maka kelemahan otot biasanya krn adanya
keterbatasan, misal krn nyeri.
▫ Jika ROM pasif dan aktif terganggu, gangguan pd
tulang atau jaringan lunak mgkn terjadi.
13. Tes kekuatan (contoh tes untuk
evaluasi Rotator Cuff)
• Selalu bandingkan kedua ekstremitas
• Isolasi kelompok otot rotator cuff
(supraspinatus, infraspinatus, teres minor,
subscapularis)
• Temuan utama pd masalah rotaor cuff adalah
nyeri yg disertai kelemahan otot
• Kelemahan otot yg sebenarnya hrs dibedakan dg
kelemahan krn nyeri.