SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
DASAR-DASAR TERAPI 
Oleh: 
Bu Dini
Penilaian Kesehatan Fisik 
• Anamnesis & Pemeriksaan Fisik 
• Tujuan: 
– Mendapatkan data dasar dan memperluas temuan 
data dasar melalui serangkaian pemeriksaan. 
– Untuk mengidentifikasi dan menangani berbagai 
masalah pada pasien. 
– Membuat keputusan klinis 
• Data Subyektif : data yg disampaikan oleh pasien 
• Data obyektif: data yg diperoleh dari hasil 
pemeriksaan.
URUTAN LANGKAH-LANGKAH PEMERIKSAAN 
• Anamnesis 
• Pemeriksaan Fisik: inspeksi, palpasi, perkusi, 
auskultasi (look-feel-move) 
• Pemeriksaan penunjang 
• Diagnosis Banding 
• Diagnosis 
• Rencana Terapi 
• Follow up
Anamnesis 
• Identitas pasien 
• Keluhan utama (keluhan yg membuat pasien 
datang memeriksakan diri) 
• Riwayat penyakit sekarang (dikembangkan dari 
keluhan utama) 
• Riwayat penyakit dahulu (yg mungkin terkait dg 
keluhan sekarang)
Anamnesis 
• Mulai dg nama, usia, tangan yg dominan serta 
aktivitas olahraga dan pekerjaan. 
• Tentukan keluhan utama pasien (misal nyeri, 
kelemahan, ketidakstabilan, ROM yg terbatas) 
• Bagaimana dan kapan masalah dimulai 
• Apakah gejala yg dialami pasien terkait dg 
cedera tertentu 
• Apakah ada aktivitas tertentu yg memicu gejala 
yg dirasakan
Anamnesis 
• Gejala-gejala yg terkait keluhan, misalnya: 
– ketidakstabilan/laxity (mis. Ketidakstabilan 
persendian) 
– Kelemahan/kekuatan berkurang 
– Bengkak (mis. Trauma akut) 
– Kesemutan/mati rasa (Numbness) (mis. Gangg saraf) 
– Tidak bisa digerakkan/kaku (stiffness) (mis . 
Dislokasi) 
• Pengobatan apa yg sudah dilakukan? : es , panas , 
obat (non-steroid anti inflammatory 
drugs/NSAIDS) 
• Intervensi medis sebelumnya : terapi fisik , injeksi, 
pembedahan
(Pemeriksaan Fisik) 
• Lakukan secara sistematis 
• Ingat anatomi (tulang, persendian, jaringan 
lunak). 
• Jangan abaikan anggota tubuh yg normal 
• Misal pd kasus keluhan pd bahu periksa kedua 
bahu dan lakukan: 
▫ Inspeksi 
▫ Palpasi 
▫ ROM: pasif dan aktif 
▫ Tes kekuatan terhadap otot yg terlibat 
▫ Tes khusus sesuai indikasi
Pemeriksaan Fisik 
• Look 
• Feel 
• Move 
▫ Active + Passive 
▫ Resisted 
• Special Tests
Inspeksi 
• Cari adanya: 
▫ Bengkak 
▫ Asimetri 
▫ Atrofi otot 
▫ Luka 
▫ Ekimosis/hematom 
▫ Perubahan bentuk 
C Joint Separation
Palpasi (sesuai anatominya)  
contoh pd sendi bahu 
• Sternoclavicular joint 
• Clavicle 
• Coracoid process 
• Acromion 
• Acromioclavicular joint 
• Scapula
Range of Motion-Aktif 
• Apley “Scratch” Test is 
the quickest way to 
evaluate: 
▫ External rotation/ 
abduction (Fig 1) 
▫ Internal rotation/ 
adduction (Fig 2) 
▫ Internal rotation/ 
adduction (Fig 3)
Range of Motion-Pasif 
• Jika pasien tidak mampu melakukan tes ROM 
secara aktif, maka tes ROM dilakukan secara 
pasif: 
▫ Jika ROM pasif normal tetapi ROM aktif terbatas, 
maka kelemahan otot biasanya krn adanya 
keterbatasan, misal krn nyeri. 
▫ Jika ROM pasif dan aktif terganggu, gangguan pd 
tulang atau jaringan lunak mgkn terjadi.
Tes kekuatan (contoh tes untuk 
evaluasi Rotator Cuff) 
• Selalu bandingkan kedua ekstremitas 
• Isolasi kelompok otot rotator cuff 
(supraspinatus, infraspinatus, teres minor, 
subscapularis) 
• Temuan utama pd masalah rotaor cuff adalah 
nyeri yg disertai kelemahan otot 
• Kelemahan otot yg sebenarnya hrs dibedakan dg 
kelemahan krn nyeri.
TERAPI 
• Non-farmakologi 
• Farmakologi (obat NSAID, injeksi steroid) 
• RICE (rest, ice, compression, elevation) 
• Terapi Fisik (latihan kekuatan, fleksibilitas, 
ROM) 
• Terapi modalitas (panas, dingin, masase, dll) 
• Pembedahan

More Related Content

What's hot

118936363 ppt-hemoroid
118936363 ppt-hemoroid118936363 ppt-hemoroid
118936363 ppt-hemoroid
sohapi
 
Kepemimpinan bisnis
Kepemimpinan bisnisKepemimpinan bisnis
Kepemimpinan bisnis
margaretayu
 
Omi anteroseptal dan hypertension heart disease (hhd)
Omi anteroseptal dan hypertension heart disease (hhd)Omi anteroseptal dan hypertension heart disease (hhd)
Omi anteroseptal dan hypertension heart disease (hhd)
Yessi Perlitasari
 

What's hot (20)

Psikometri Bab a2
 Psikometri Bab a2 Psikometri Bab a2
Psikometri Bab a2
 
Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi RemajaKesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi Remaja
 
193897174 case-bedah-hemoroid
193897174 case-bedah-hemoroid193897174 case-bedah-hemoroid
193897174 case-bedah-hemoroid
 
Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi RemajaKesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi Remaja
 
Child abuse
Child abuseChild abuse
Child abuse
 
hiperkolesterolemia (hypercolesterolemia)
hiperkolesterolemia (hypercolesterolemia)hiperkolesterolemia (hypercolesterolemia)
hiperkolesterolemia (hypercolesterolemia)
 
Metodologi Penelitian (Leonardo J. Sipahelut)
Metodologi Penelitian (Leonardo J. Sipahelut)Metodologi Penelitian (Leonardo J. Sipahelut)
Metodologi Penelitian (Leonardo J. Sipahelut)
 
Diabetes Melitus
Diabetes MelitusDiabetes Melitus
Diabetes Melitus
 
Penatalaksanaan Terkini Endometriosis
Penatalaksanaan Terkini EndometriosisPenatalaksanaan Terkini Endometriosis
Penatalaksanaan Terkini Endometriosis
 
Demensia
DemensiaDemensia
Demensia
 
118936363 ppt-hemoroid
118936363 ppt-hemoroid118936363 ppt-hemoroid
118936363 ppt-hemoroid
 
Kardiotokografi
KardiotokografiKardiotokografi
Kardiotokografi
 
Range of motion (rom)
Range of motion (rom)Range of motion (rom)
Range of motion (rom)
 
Masalah kespro remaja
Masalah kespro remajaMasalah kespro remaja
Masalah kespro remaja
 
CONTOH PPT SEMPRO.pptx
CONTOH PPT SEMPRO.pptxCONTOH PPT SEMPRO.pptx
CONTOH PPT SEMPRO.pptx
 
Kanker Getah Bening Limfoma
Kanker Getah Bening LimfomaKanker Getah Bening Limfoma
Kanker Getah Bening Limfoma
 
Deep Vein Trombosis
Deep Vein TrombosisDeep Vein Trombosis
Deep Vein Trombosis
 
Kepemimpinan bisnis
Kepemimpinan bisnisKepemimpinan bisnis
Kepemimpinan bisnis
 
Omi anteroseptal dan hypertension heart disease (hhd)
Omi anteroseptal dan hypertension heart disease (hhd)Omi anteroseptal dan hypertension heart disease (hhd)
Omi anteroseptal dan hypertension heart disease (hhd)
 
Ileus Obstruktif.pptx
Ileus Obstruktif.pptxIleus Obstruktif.pptx
Ileus Obstruktif.pptx
 

Dasar dasar terapi

  • 2. Penilaian Kesehatan Fisik • Anamnesis & Pemeriksaan Fisik • Tujuan: – Mendapatkan data dasar dan memperluas temuan data dasar melalui serangkaian pemeriksaan. – Untuk mengidentifikasi dan menangani berbagai masalah pada pasien. – Membuat keputusan klinis • Data Subyektif : data yg disampaikan oleh pasien • Data obyektif: data yg diperoleh dari hasil pemeriksaan.
  • 3. URUTAN LANGKAH-LANGKAH PEMERIKSAAN • Anamnesis • Pemeriksaan Fisik: inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi (look-feel-move) • Pemeriksaan penunjang • Diagnosis Banding • Diagnosis • Rencana Terapi • Follow up
  • 4. Anamnesis • Identitas pasien • Keluhan utama (keluhan yg membuat pasien datang memeriksakan diri) • Riwayat penyakit sekarang (dikembangkan dari keluhan utama) • Riwayat penyakit dahulu (yg mungkin terkait dg keluhan sekarang)
  • 5. Anamnesis • Mulai dg nama, usia, tangan yg dominan serta aktivitas olahraga dan pekerjaan. • Tentukan keluhan utama pasien (misal nyeri, kelemahan, ketidakstabilan, ROM yg terbatas) • Bagaimana dan kapan masalah dimulai • Apakah gejala yg dialami pasien terkait dg cedera tertentu • Apakah ada aktivitas tertentu yg memicu gejala yg dirasakan
  • 6. Anamnesis • Gejala-gejala yg terkait keluhan, misalnya: – ketidakstabilan/laxity (mis. Ketidakstabilan persendian) – Kelemahan/kekuatan berkurang – Bengkak (mis. Trauma akut) – Kesemutan/mati rasa (Numbness) (mis. Gangg saraf) – Tidak bisa digerakkan/kaku (stiffness) (mis . Dislokasi) • Pengobatan apa yg sudah dilakukan? : es , panas , obat (non-steroid anti inflammatory drugs/NSAIDS) • Intervensi medis sebelumnya : terapi fisik , injeksi, pembedahan
  • 7. (Pemeriksaan Fisik) • Lakukan secara sistematis • Ingat anatomi (tulang, persendian, jaringan lunak). • Jangan abaikan anggota tubuh yg normal • Misal pd kasus keluhan pd bahu periksa kedua bahu dan lakukan: ▫ Inspeksi ▫ Palpasi ▫ ROM: pasif dan aktif ▫ Tes kekuatan terhadap otot yg terlibat ▫ Tes khusus sesuai indikasi
  • 8. Pemeriksaan Fisik • Look • Feel • Move ▫ Active + Passive ▫ Resisted • Special Tests
  • 9. Inspeksi • Cari adanya: ▫ Bengkak ▫ Asimetri ▫ Atrofi otot ▫ Luka ▫ Ekimosis/hematom ▫ Perubahan bentuk C Joint Separation
  • 10. Palpasi (sesuai anatominya)  contoh pd sendi bahu • Sternoclavicular joint • Clavicle • Coracoid process • Acromion • Acromioclavicular joint • Scapula
  • 11. Range of Motion-Aktif • Apley “Scratch” Test is the quickest way to evaluate: ▫ External rotation/ abduction (Fig 1) ▫ Internal rotation/ adduction (Fig 2) ▫ Internal rotation/ adduction (Fig 3)
  • 12. Range of Motion-Pasif • Jika pasien tidak mampu melakukan tes ROM secara aktif, maka tes ROM dilakukan secara pasif: ▫ Jika ROM pasif normal tetapi ROM aktif terbatas, maka kelemahan otot biasanya krn adanya keterbatasan, misal krn nyeri. ▫ Jika ROM pasif dan aktif terganggu, gangguan pd tulang atau jaringan lunak mgkn terjadi.
  • 13. Tes kekuatan (contoh tes untuk evaluasi Rotator Cuff) • Selalu bandingkan kedua ekstremitas • Isolasi kelompok otot rotator cuff (supraspinatus, infraspinatus, teres minor, subscapularis) • Temuan utama pd masalah rotaor cuff adalah nyeri yg disertai kelemahan otot • Kelemahan otot yg sebenarnya hrs dibedakan dg kelemahan krn nyeri.
  • 14. TERAPI • Non-farmakologi • Farmakologi (obat NSAID, injeksi steroid) • RICE (rest, ice, compression, elevation) • Terapi Fisik (latihan kekuatan, fleksibilitas, ROM) • Terapi modalitas (panas, dingin, masase, dll) • Pembedahan