1. Kepala Raksasa Fir’aun
Para arkeolog di Mesir menemukan kepala raksasa dari granit merah di lokasi yang dikenal kaya dengan
peninggalan Mesir kuno di Luxor. Dewan Purbakala Mesir mencetuskan, Minggu (28/2/2010), bahwa kepala
tersebut adalah citra dari salah satu fir’aun Mesir yang paling terkenal yang bertahta kira-kira 3.400 tahun
yang lalu.
Kepala batu dari Amenhotep III itu berukuran setinggi pria dewasa dan digali dari reruntuhan kuil yang juga
merupakan kuburan fir’aun di kota selatan Luxor.
Kepala ekspedisi yang menemukan kepala tersebut mengatakan bahwa temuan ini adalah citra wajah
Amenhotep III yang paling utuh sepanjang sejarah. “Patung lainnya biasanya sudah ada kerusakan, entah
ujung hidungnya atau wajahnya sudah terkikis,” kata Dr. Hourig Sourouzian, yang telah memimpin tim
ekspedisi Mesir-Eropa pada situs itu sejak 1999. “Tapi kali ini, dari ujung mahkotanya sampai dagu, semuanya
terukir dan terpoles dengan indahnya, tak ada yang rusak,” ungkapnya.
Kepala itu merupakan bagian dari sebuah patung besar yang ditemukan beberapa tahun lalu. Sebelumnya juga
telah ditemukan bagian-bagian tubuh lain dari patung itu, yaitu lempengan pada punggung dan juga janggut
adat yang nantinya akan disambung ke bagian kepala tadi.
Amenhotep III adalah kakek dari fir’aun kecil yang terkenal, yaitu Tutankhamun, yang memerintah pada 1387-
1348 SM pada masa kejayaan Kerajaan Baru Mesir dan menguasai kerajaan yang luas menghampar dari Nubia
di selatan hingga Syria di utara.
Sourouzian mengatakan bahwa sang fir’aun itu masyur karena memimpin Mesir pada masa keemasannya di
zaman ketika perdamaian dan kemewahan tersebar di seluruh kerajaannya. Para pengrajin masa itu juga
mempertajam keahlian artistik mereka sehingga terlihat dari bentuk simetris kepala yang ditemukan itu.
“Andaikata dia (Amenhotep III) benar-benar mirip patung ini, berarti ia pria yang sangat tampan,” ucapnya.
Kuil pekuburan Amenhotep III sangat luas, tetapi sebagian besar telah rusak, mungkin karena banjir. Kini
tembok-temboknya pun tak banyak tersisa. Ekspedisi pimpinan Sourouzian telah menggali berbagai artefak
dan patung-patung dari reruntuhan itu, termasuk juga dua patung Amenhotep yang dibuat dari granit hitam
yang sudah ditemukan.