SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
FATWA
DEWAN SYARIAH NASIONAL
Nomor: 26/DSN-MUI/III/2002
Tentang
RAHN EMAS
ِ‫ﻢ‬‫ﻴ‬ِ‫ﺣ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ِ‫ﻦ‬‫ﻤ‬‫ﺣ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ِ‫ﷲ‬‫ﺍ‬ ِ‫ﻢ‬‫ﺴ‬ِ‫ﺑ‬
Dewan Syariah Nasional setelah,
Menimbang : a. bahwa salah satu bentuk jasa pelayanan yang menjadi
kebutuhan masyarakat adalah Rahn, yaitu menahan
barang sebagai jaminan atas utang;
b. bahwa bank syari'ah perlu merespon kebutuhan
masyarakat tersebut dalam berbagai produknya;
c. bahwa masyarakat pada umumnya telah lazim
menjadikan emas sebagai barang berharga yang
disimpan dan menjadikannya objek rahn sebagai
jaminan utang untuk mendapatkan pinjaman uang;
d. bahwa agar cara tersebut dilakukan sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah, Dewan Syariah Nasional
memandang perlu menetapkan fatwa tentang hal itu
untuk dijadikan pedoman.
Mengingat : 1. Firman Allah, QS. al-Baqarah [2]: 283:
‫ﹲ‬‫ﺔ‬‫ﺿ‬‫ﻮ‬‫ﺒ‬‫ﹾ‬‫ﻘ‬‫ﻣ‬ ‫ﹲ‬‫ﻥ‬‫ﺎ‬‫ﻫ‬ِ‫ﺮ‬‫ﹶ‬‫ﻓ‬ ‫ﺎ‬‫ﺒ‬ِ‫ﺗ‬‫ﹶﺎ‬‫ﻛ‬ ‫ﺍ‬‫ﻭ‬‫ﺪ‬ِ‫ﺠ‬‫ﺗ‬ ‫ﻢ‬‫ﹶ‬‫ﻟ‬‫ﻭ‬ ٍ‫ﺮ‬‫ﹶ‬‫ﻔ‬‫ﺳ‬ ‫ﹶﻰ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﻢ‬‫ﺘ‬‫ﻨ‬‫ﹸ‬‫ﻛ‬ ‫ﹾ‬‫ﻥ‬ِ‫ﺇ‬‫ﻭ‬...
Dan apabila kamu dalam perjalanan sedang kamu
tidak memperoleh seorang juru tulis maka hendaklah
ada barang tanggungan yang dipegang....
2. Hadis Nabi riwayat al-Bukhari dan Muslim dari
'A'isyah r.a., ia berkata:
‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬‫ﺎ‬‫ﻌ‬‫ﹶ‬‫ﻃ‬ ‫ﻯ‬‫ﺮ‬‫ﺘ‬‫ﺷ‬‫ﺍ‬ ‫ﻢ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬‫ﺳ‬‫ﻭ‬ ِ‫ﻪ‬‫ﻴ‬‫ﹶ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ُ‫ﷲ‬‫ﺍ‬ ‫ﱠﻰ‬‫ﻠ‬‫ﺻ‬ ِ‫ﷲ‬‫ﺍ‬ ‫ﹶ‬‫ﻝ‬‫ﻮ‬‫ﺳ‬‫ﺭ‬ ‫ﱠ‬‫ﻥ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬
ٍ‫ﺪ‬‫ﻳ‬ِ‫ﺪ‬‫ﺣ‬ ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ‫ﺎ‬‫ﻋ‬‫ﺭ‬ِ‫ﺩ‬ ‫ﻪ‬‫ﻨ‬‫ﻫ‬‫ﺭ‬‫ﻭ‬ ٍ‫ﻞ‬‫ﺟ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﹶﻰ‬‫ﻟ‬ِ‫ﺇ‬ ‫ﻱ‬ِ‫ﺩ‬‫ﻮ‬‫ﻬ‬‫ﻳ‬.
Sesungguhnya Rasulullah s.a.w pernah membeli
makanan dengan berutang dari seorang Yahudi, dan
Nabi menggadaikan sebuah baju besi kepadanya.
3. Hadis Nabi riwayat al-Syafi'i, al-Daraquthni dan Ibnu
Majah dari Abu Hurairah, Nabi s.a.w. bersabda:
‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ‫ﻦ‬‫ﻫ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﻖ‬‫ﹶ‬‫ﻠ‬‫ﻐ‬‫ﻳ‬ ‫ﹶ‬‫ﻻ‬ِ‫ﻪ‬‫ﻴ‬‫ﹶ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬‫ﻭ‬ ‫ﻪ‬‫ﻤ‬‫ﻨ‬‫ﹸ‬‫ﻏ‬ ‫ﻪ‬‫ﹶ‬‫ﻟ‬ ،‫ﻪ‬‫ﻨ‬‫ﻫ‬‫ﺭ‬ ‫ﻱ‬ِ‫ﺬ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ِ‫ﻪ‬ِ‫ﺒ‬ِ‫ﺣ‬‫ﺎ‬‫ﺻ‬
26 Rahn Emas 2
Dewan Syari'ah Nasional MUI
‫ﻪ‬‫ﻣ‬‫ﺮ‬‫ﹸ‬‫ﻏ‬.
"Tidak terlepas kepemilikan barang gadai dari
pemilik yang menggadaikannya. Ia memperoleh
manfaat dan menanggung resikonya."
4. Hadits Nabi riwayat Jama'ah, kecuali Muslim dan al-
Nasa'i, Nabi s.a.w. bersabda:
‫ﺏ‬‫ﺮ‬‫ﺸ‬‫ﻳ‬ ‫ﺭ‬‫ﺪ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﻦ‬‫ﺒ‬‫ﹶ‬‫ﻟ‬‫ﻭ‬ ،‫ﺎ‬‫ﻧ‬‫ﻮ‬‫ﻫ‬‫ﺮ‬‫ﻣ‬ ‫ﹶ‬‫ﻥ‬‫ﹶﺎ‬‫ﻛ‬ ‫ﹶﺍ‬‫ﺫ‬ِ‫ﺇ‬ ِ‫ﻪ‬ِ‫ﺘ‬‫ﹶ‬‫ﻘ‬‫ﹶ‬‫ﻔ‬‫ﻨ‬ِ‫ﺑ‬ ‫ﺐ‬‫ﹶ‬‫ﻛ‬‫ﺮ‬‫ﻳ‬ ‫ﺮ‬‫ﻬ‬‫ﱠ‬‫ﻈ‬‫ﹶﻟ‬‫ﺍ‬
‫ﺏ‬‫ﺮ‬‫ﺸ‬‫ﻳ‬‫ﻭ‬ ‫ﺐ‬‫ﹶ‬‫ﻛ‬‫ﺮ‬‫ﻳ‬ ‫ﻱ‬ِ‫ﺬ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﹶﻰ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬‫ﻭ‬ ،‫ﺎ‬‫ﻧ‬‫ﻮ‬‫ﻫ‬‫ﺮ‬‫ﻣ‬ ‫ﹶ‬‫ﻥ‬‫ﹶﺎ‬‫ﻛ‬ ‫ﹶﺍ‬‫ﺫ‬ِ‫ﺇ‬ ِ‫ﻪ‬ِ‫ﺘ‬‫ﹶ‬‫ﻘ‬‫ﹶ‬‫ﻔ‬‫ﻨ‬ِ‫ﺑ‬
‫ﹸ‬‫ﺔ‬‫ﹶ‬‫ﻘ‬‫ﹶ‬‫ﻔ‬‫ﻨ‬‫ﺍﻟ‬.
"Tunggangan (kendaraan) yang digadaikan boleh
dinaiki dengan menanggung biayanya dan binatang
ternak yang digadaikan dapat diperah susunya
dengan menanggung biayanya. Bagi yang
menggunakan kendaraan dan memerah susu wajib
menyediakan biaya perawatan dan pemeliharaan."
5. Ijma’ :
Para ulama sepakat membolehkan akad Rahn (al-
Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, 1985, V:
181).
6. Kaidah Fiqh:
‫ﹶﻰ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﹲ‬‫ﻞ‬‫ﻴ‬ِ‫ﻟ‬‫ﺩ‬ ‫ﱠ‬‫ﻝ‬‫ﺪ‬‫ﻳ‬ ‫ﹾ‬‫ﻥ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﱠ‬‫ﻻ‬ِ‫ﺇ‬ ‫ﹸ‬‫ﺔ‬‫ﺣ‬‫ﺎ‬‫ﺑ‬ِ‫ﻹ‬‫ﹾ‬‫ﺍ‬ ِ‫ﺕ‬‫ﹶ‬‫ﻼ‬‫ﻣ‬‫ﺎ‬‫ﻌ‬‫ﻤ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ِﻲ‬‫ﻓ‬ ‫ﹸ‬‫ﻞ‬‫ﺻ‬َ‫ﻷ‬‫ﺍ‬
‫ﺎ‬‫ﻬ‬ِ‫ﻤ‬‫ﻳ‬ِ‫ﺮ‬‫ﺤ‬‫ﺗ‬.
Pada dasarnya segala bentuk muamalat boleh
dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya.
Memperhatikan : 1. Surat dari Bank Syariah Mandiri No 3/305/DPM
Tanggal 23 Oktober 2001 Tentang Permohonan
Fatwa atas Produk Gadai Emas.
2. Hasil Rapat Pleno Dewan Syariah Nasional pada hari
Kamis, 14 Muharram 1423 H/28 Maret 2002 M.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : FATWA TENTANG RAHN EMAS
Pertama : 1. Rahn Emas dibolehkan berdasarkan prinsip Rahn
(lihat Fatwa DSN nomor: 25/DSN-MUI/III/2002
tentang Rahn).
2. Ongkos dan biaya penyimpanan barang (marhun)
ditanggung oleh penggadai (rahin).
26 Rahn Emas 3
Dewan Syari'ah Nasional MUI
3. Ongkos sebagaimana dimaksud ayat 2 besarnya
didasarkan pada pengeluaran yang nyata-nyata
diperlukan.
4. Biaya penyimpanan barang (marhun) dilakukan
berdasarkan akad Ijarah.
Kedua : Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan
ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat
kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : 14 Muharram 1423 H
28 Maret 2002 M
DEWAN SYARI’AH NASIONAL
MAJELIS ULAMA INDONESIA
Ketua, Sekretaris,
K.H.M.A. Sahal Mahfudh Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin

More Related Content

What's hot

What's hot (12)

59 obligasi mudharabah-konversi
59 obligasi mudharabah-konversi59 obligasi mudharabah-konversi
59 obligasi mudharabah-konversi
 
06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN
06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN
06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN
 
12 HUKUM DHOMAN (JAMINAN)
12 HUKUM DHOMAN (JAMINAN)12 HUKUM DHOMAN (JAMINAN)
12 HUKUM DHOMAN (JAMINAN)
 
38 sertifikat ima
38 sertifikat ima38 sertifikat ima
38 sertifikat ima
 
32 obligasi syariah
32 obligasi syariah32 obligasi syariah
32 obligasi syariah
 
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
 
14 HUKUM WADI'AH
14 HUKUM WADI'AH14 HUKUM WADI'AH
14 HUKUM WADI'AH
 
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
 
01.3 MULTI AKAD
01.3 MULTI AKAD01.3 MULTI AKAD
01.3 MULTI AKAD
 
10.1 HUKUM SYIRKAH
10.1 HUKUM SYIRKAH 10.1 HUKUM SYIRKAH
10.1 HUKUM SYIRKAH
 
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
 
11 HUKUM WAKALAH
11 HUKUM WAKALAH11 HUKUM WAKALAH
11 HUKUM WAKALAH
 

Viewers also liked (20)

69 sbsn
69 sbsn69 sbsn
69 sbsn
 
80 prinsip syariah-bursa_efek
80 prinsip syariah-bursa_efek80 prinsip syariah-bursa_efek
80 prinsip syariah-bursa_efek
 
53 tabarru asuransi
53 tabarru asuransi53 tabarru asuransi
53 tabarru asuransi
 
24 safe deposit-box
24 safe deposit-box24 safe deposit-box
24 safe deposit-box
 
05 salam
05 salam05 salam
05 salam
 
50 akad mudharabah-musytarakah
50 akad mudharabah-musytarakah50 akad mudharabah-musytarakah
50 akad mudharabah-musytarakah
 
78 mekanisme instrumen-puas
78 mekanisme instrumen-puas78 mekanisme instrumen-puas
78 mekanisme instrumen-puas
 
61 penyelesaian utang-impor
61 penyelesaian utang-impor61 penyelesaian utang-impor
61 penyelesaian utang-impor
 
63 fatwa sbis
63 fatwa sbis63 fatwa sbis
63 fatwa sbis
 
03 deposito
03 deposito03 deposito
03 deposito
 
60 penyelesaian piutang-ekspor
60 penyelesaian piutang-ekspor60 penyelesaian piutang-ekspor
60 penyelesaian piutang-ekspor
 
39 asuransi haji
39 asuransi haji39 asuransi haji
39 asuransi haji
 
58 hawalah bil-ujrah
58 hawalah bil-ujrah58 hawalah bil-ujrah
58 hawalah bil-ujrah
 
33 obligasi syariah-mudharabah
33 obligasi syariah-mudharabah33 obligasi syariah-mudharabah
33 obligasi syariah-mudharabah
 
55 prks musyarakah
55 prks musyarakah55 prks musyarakah
55 prks musyarakah
 
Presentasi Analisa Laporan Keuangan
Presentasi Analisa Laporan KeuanganPresentasi Analisa Laporan Keuangan
Presentasi Analisa Laporan Keuangan
 
42 syariah charge-card
42 syariah charge-card42 syariah charge-card
42 syariah charge-card
 
19 qardh
19 qardh19 qardh
19 qardh
 
Brochures pedagogiques bo-nedaber - conversação em hebraico
Brochures pedagogiques bo-nedaber - conversação em hebraicoBrochures pedagogiques bo-nedaber - conversação em hebraico
Brochures pedagogiques bo-nedaber - conversação em hebraico
 
Ujian Akhir Statistika
Ujian Akhir StatistikaUjian Akhir Statistika
Ujian Akhir Statistika
 

Similar to 26 rahn emas (20)

25 rahn
25 rahn25 rahn
25 rahn
 
72 sbsn ijarah
72 sbsn ijarah72 sbsn ijarah
72 sbsn ijarah
 
29 pembiayaan pengurusan-haji
29 pembiayaan pengurusan-haji29 pembiayaan pengurusan-haji
29 pembiayaan pengurusan-haji
 
68 rah tasjily
68 rah tasjily68 rah tasjily
68 rah tasjily
 
01 giro
01 giro01 giro
01 giro
 
FATWA_MUI.pdf
FATWA_MUI.pdfFATWA_MUI.pdf
FATWA_MUI.pdf
 
77 murabahah emas
77 murabahah emas77 murabahah emas
77 murabahah emas
 
03 deposito
03 deposito03 deposito
03 deposito
 
02 tabungan
02 tabungan02 tabungan
02 tabungan
 
46 potongan tagihan-murabahah
46 potongan tagihan-murabahah46 potongan tagihan-murabahah
46 potongan tagihan-murabahah
 
76 sbsn ijarah-asset _to_be_leased
76 sbsn ijarah-asset _to_be_leased76 sbsn ijarah-asset _to_be_leased
76 sbsn ijarah-asset _to_be_leased
 
43 ta'widh
43 ta'widh43 ta'widh
43 ta'widh
 
44 multijasa
44 multijasa44 multijasa
44 multijasa
 
41 obligasi syariah-ijarah
41 obligasi syariah-ijarah41 obligasi syariah-ijarah
41 obligasi syariah-ijarah
 
47 penyelesaian piutang-murabahah
47 penyelesaian piutang-murabahah47 penyelesaian piutang-murabahah
47 penyelesaian piutang-murabahah
 
penyelesaian piutang-murabahah
penyelesaian piutang-murabahah penyelesaian piutang-murabahah
penyelesaian piutang-murabahah
 
36 swbi
36 swbi36 swbi
36 swbi
 
10 wakalah
10 wakalah10 wakalah
10 wakalah
 
34 lc impor
34 lc impor34 lc impor
34 lc impor
 
23 potongan pelunasan-murabahah
23 potongan pelunasan-murabahah23 potongan pelunasan-murabahah
23 potongan pelunasan-murabahah
 

More from SiLvi FitrissaLam (14)

75 pedoman plbs
75 pedoman plbs75 pedoman plbs
75 pedoman plbs
 
74 penjaminan syariah
74 penjaminan syariah74 penjaminan syariah
74 penjaminan syariah
 
73 musyarakah mutanaqisah
73 musyarakah mutanaqisah73 musyarakah mutanaqisah
73 musyarakah mutanaqisah
 
71 sale and-lease_back
71 sale and-lease_back71 sale and-lease_back
71 sale and-lease_back
 
70 metode penerbitan-sbsn
70 metode penerbitan-sbsn70 metode penerbitan-sbsn
70 metode penerbitan-sbsn
 
67 fatwa anjak-piutang
67 fatwa anjak-piutang67 fatwa anjak-piutang
67 fatwa anjak-piutang
 
66 fatwa waran
66 fatwa waran66 fatwa waran
66 fatwa waran
 
65 fatwa hmetd
65 fatwa hmetd65 fatwa hmetd
65 fatwa hmetd
 
64 fatwa sbis-ju'alah
64 fatwa sbis-ju'alah64 fatwa sbis-ju'alah
64 fatwa sbis-ju'alah
 
62 fatwa ju'alah
62 fatwa ju'alah62 fatwa ju'alah
62 fatwa ju'alah
 
56 review ujrah
56 review ujrah56 review ujrah
56 review ujrah
 
54 syariah card
54 syariah card54 syariah card
54 syariah card
 
52 wakalah bil-ujrah_asuransi
52 wakalah bil-ujrah_asuransi52 wakalah bil-ujrah_asuransi
52 wakalah bil-ujrah_asuransi
 
51 mudharabah musytarakah-asuransi
51 mudharabah musytarakah-asuransi51 mudharabah musytarakah-asuransi
51 mudharabah musytarakah-asuransi
 

26 rahn emas

  • 1. FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 26/DSN-MUI/III/2002 Tentang RAHN EMAS ِ‫ﻢ‬‫ﻴ‬ِ‫ﺣ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ِ‫ﻦ‬‫ﻤ‬‫ﺣ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ِ‫ﷲ‬‫ﺍ‬ ِ‫ﻢ‬‫ﺴ‬ِ‫ﺑ‬ Dewan Syariah Nasional setelah, Menimbang : a. bahwa salah satu bentuk jasa pelayanan yang menjadi kebutuhan masyarakat adalah Rahn, yaitu menahan barang sebagai jaminan atas utang; b. bahwa bank syari'ah perlu merespon kebutuhan masyarakat tersebut dalam berbagai produknya; c. bahwa masyarakat pada umumnya telah lazim menjadikan emas sebagai barang berharga yang disimpan dan menjadikannya objek rahn sebagai jaminan utang untuk mendapatkan pinjaman uang; d. bahwa agar cara tersebut dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, Dewan Syariah Nasional memandang perlu menetapkan fatwa tentang hal itu untuk dijadikan pedoman. Mengingat : 1. Firman Allah, QS. al-Baqarah [2]: 283: ‫ﹲ‬‫ﺔ‬‫ﺿ‬‫ﻮ‬‫ﺒ‬‫ﹾ‬‫ﻘ‬‫ﻣ‬ ‫ﹲ‬‫ﻥ‬‫ﺎ‬‫ﻫ‬ِ‫ﺮ‬‫ﹶ‬‫ﻓ‬ ‫ﺎ‬‫ﺒ‬ِ‫ﺗ‬‫ﹶﺎ‬‫ﻛ‬ ‫ﺍ‬‫ﻭ‬‫ﺪ‬ِ‫ﺠ‬‫ﺗ‬ ‫ﻢ‬‫ﹶ‬‫ﻟ‬‫ﻭ‬ ٍ‫ﺮ‬‫ﹶ‬‫ﻔ‬‫ﺳ‬ ‫ﹶﻰ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﻢ‬‫ﺘ‬‫ﻨ‬‫ﹸ‬‫ﻛ‬ ‫ﹾ‬‫ﻥ‬ِ‫ﺇ‬‫ﻭ‬... Dan apabila kamu dalam perjalanan sedang kamu tidak memperoleh seorang juru tulis maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang.... 2. Hadis Nabi riwayat al-Bukhari dan Muslim dari 'A'isyah r.a., ia berkata: ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬‫ﺎ‬‫ﻌ‬‫ﹶ‬‫ﻃ‬ ‫ﻯ‬‫ﺮ‬‫ﺘ‬‫ﺷ‬‫ﺍ‬ ‫ﻢ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬‫ﺳ‬‫ﻭ‬ ِ‫ﻪ‬‫ﻴ‬‫ﹶ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ُ‫ﷲ‬‫ﺍ‬ ‫ﱠﻰ‬‫ﻠ‬‫ﺻ‬ ِ‫ﷲ‬‫ﺍ‬ ‫ﹶ‬‫ﻝ‬‫ﻮ‬‫ﺳ‬‫ﺭ‬ ‫ﱠ‬‫ﻥ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ٍ‫ﺪ‬‫ﻳ‬ِ‫ﺪ‬‫ﺣ‬ ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ‫ﺎ‬‫ﻋ‬‫ﺭ‬ِ‫ﺩ‬ ‫ﻪ‬‫ﻨ‬‫ﻫ‬‫ﺭ‬‫ﻭ‬ ٍ‫ﻞ‬‫ﺟ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﹶﻰ‬‫ﻟ‬ِ‫ﺇ‬ ‫ﻱ‬ِ‫ﺩ‬‫ﻮ‬‫ﻬ‬‫ﻳ‬. Sesungguhnya Rasulullah s.a.w pernah membeli makanan dengan berutang dari seorang Yahudi, dan Nabi menggadaikan sebuah baju besi kepadanya. 3. Hadis Nabi riwayat al-Syafi'i, al-Daraquthni dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah, Nabi s.a.w. bersabda: ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ‫ﻦ‬‫ﻫ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﻖ‬‫ﹶ‬‫ﻠ‬‫ﻐ‬‫ﻳ‬ ‫ﹶ‬‫ﻻ‬ِ‫ﻪ‬‫ﻴ‬‫ﹶ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬‫ﻭ‬ ‫ﻪ‬‫ﻤ‬‫ﻨ‬‫ﹸ‬‫ﻏ‬ ‫ﻪ‬‫ﹶ‬‫ﻟ‬ ،‫ﻪ‬‫ﻨ‬‫ﻫ‬‫ﺭ‬ ‫ﻱ‬ِ‫ﺬ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ِ‫ﻪ‬ِ‫ﺒ‬ِ‫ﺣ‬‫ﺎ‬‫ﺻ‬
  • 2. 26 Rahn Emas 2 Dewan Syari'ah Nasional MUI ‫ﻪ‬‫ﻣ‬‫ﺮ‬‫ﹸ‬‫ﻏ‬. "Tidak terlepas kepemilikan barang gadai dari pemilik yang menggadaikannya. Ia memperoleh manfaat dan menanggung resikonya." 4. Hadits Nabi riwayat Jama'ah, kecuali Muslim dan al- Nasa'i, Nabi s.a.w. bersabda: ‫ﺏ‬‫ﺮ‬‫ﺸ‬‫ﻳ‬ ‫ﺭ‬‫ﺪ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﻦ‬‫ﺒ‬‫ﹶ‬‫ﻟ‬‫ﻭ‬ ،‫ﺎ‬‫ﻧ‬‫ﻮ‬‫ﻫ‬‫ﺮ‬‫ﻣ‬ ‫ﹶ‬‫ﻥ‬‫ﹶﺎ‬‫ﻛ‬ ‫ﹶﺍ‬‫ﺫ‬ِ‫ﺇ‬ ِ‫ﻪ‬ِ‫ﺘ‬‫ﹶ‬‫ﻘ‬‫ﹶ‬‫ﻔ‬‫ﻨ‬ِ‫ﺑ‬ ‫ﺐ‬‫ﹶ‬‫ﻛ‬‫ﺮ‬‫ﻳ‬ ‫ﺮ‬‫ﻬ‬‫ﱠ‬‫ﻈ‬‫ﹶﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﺏ‬‫ﺮ‬‫ﺸ‬‫ﻳ‬‫ﻭ‬ ‫ﺐ‬‫ﹶ‬‫ﻛ‬‫ﺮ‬‫ﻳ‬ ‫ﻱ‬ِ‫ﺬ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﹶﻰ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬‫ﻭ‬ ،‫ﺎ‬‫ﻧ‬‫ﻮ‬‫ﻫ‬‫ﺮ‬‫ﻣ‬ ‫ﹶ‬‫ﻥ‬‫ﹶﺎ‬‫ﻛ‬ ‫ﹶﺍ‬‫ﺫ‬ِ‫ﺇ‬ ِ‫ﻪ‬ِ‫ﺘ‬‫ﹶ‬‫ﻘ‬‫ﹶ‬‫ﻔ‬‫ﻨ‬ِ‫ﺑ‬ ‫ﹸ‬‫ﺔ‬‫ﹶ‬‫ﻘ‬‫ﹶ‬‫ﻔ‬‫ﻨ‬‫ﺍﻟ‬. "Tunggangan (kendaraan) yang digadaikan boleh dinaiki dengan menanggung biayanya dan binatang ternak yang digadaikan dapat diperah susunya dengan menanggung biayanya. Bagi yang menggunakan kendaraan dan memerah susu wajib menyediakan biaya perawatan dan pemeliharaan." 5. Ijma’ : Para ulama sepakat membolehkan akad Rahn (al- Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, 1985, V: 181). 6. Kaidah Fiqh: ‫ﹶﻰ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﹲ‬‫ﻞ‬‫ﻴ‬ِ‫ﻟ‬‫ﺩ‬ ‫ﱠ‬‫ﻝ‬‫ﺪ‬‫ﻳ‬ ‫ﹾ‬‫ﻥ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﱠ‬‫ﻻ‬ِ‫ﺇ‬ ‫ﹸ‬‫ﺔ‬‫ﺣ‬‫ﺎ‬‫ﺑ‬ِ‫ﻹ‬‫ﹾ‬‫ﺍ‬ ِ‫ﺕ‬‫ﹶ‬‫ﻼ‬‫ﻣ‬‫ﺎ‬‫ﻌ‬‫ﻤ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ِﻲ‬‫ﻓ‬ ‫ﹸ‬‫ﻞ‬‫ﺻ‬َ‫ﻷ‬‫ﺍ‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬ِ‫ﻤ‬‫ﻳ‬ِ‫ﺮ‬‫ﺤ‬‫ﺗ‬. Pada dasarnya segala bentuk muamalat boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya. Memperhatikan : 1. Surat dari Bank Syariah Mandiri No 3/305/DPM Tanggal 23 Oktober 2001 Tentang Permohonan Fatwa atas Produk Gadai Emas. 2. Hasil Rapat Pleno Dewan Syariah Nasional pada hari Kamis, 14 Muharram 1423 H/28 Maret 2002 M. MEMUTUSKAN Menetapkan : FATWA TENTANG RAHN EMAS Pertama : 1. Rahn Emas dibolehkan berdasarkan prinsip Rahn (lihat Fatwa DSN nomor: 25/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn). 2. Ongkos dan biaya penyimpanan barang (marhun) ditanggung oleh penggadai (rahin).
  • 3. 26 Rahn Emas 3 Dewan Syari'ah Nasional MUI 3. Ongkos sebagaimana dimaksud ayat 2 besarnya didasarkan pada pengeluaran yang nyata-nyata diperlukan. 4. Biaya penyimpanan barang (marhun) dilakukan berdasarkan akad Ijarah. Kedua : Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Jakarta Tanggal : 14 Muharram 1423 H 28 Maret 2002 M DEWAN SYARI’AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA Ketua, Sekretaris, K.H.M.A. Sahal Mahfudh Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin