5. awal pembahasan qadla dan qadar
Topik Qadla dan Qadar adalah menjawab
pertanyaan :
“Apakah manusia ketika melakukan
perbuatan baik atau buruk,
dipaksa atau bebas memilih?”
6. qadla dan qadar tidak berkaitan dengan :
–Penciptaan
apakah suatu perbuatan di ciptakan Allah atau
manusia ?
–Ilmu Allah
–Iradah Allah
–Lauhul Mahfudz
7. landasan pembahasan yang benar
karena topik yang dibahas
mengenai perbuatan manusia, maka
landasan pembahasan yang
tepat adalah “perbuatan manusia itu
sendiri”, yang bisa diindera,
dipikirkan, direnungkan dan
kemudian disimpulkan dengan
pasti dan memuaskan akal.
9. peristiwa dan perbuatan manusia
1 area yang manusia
“menguasainya”
area yang manusia
“dikuasai Nya”
A
2 B
10. lingkaran 2 (qadla)
• Segala kejadian yang terjadi di area
2 ini (area yang manusia dikuasai
olehnya) dinamakan Qadla.
• Karena manusia tdk memiliki
peranan, maka seseorang hanya
diwajibkan beriman pada Qadla,
yakni Qadla itu berasal dari Allah
SWT.
A
• Manusia tidak akan dihisab
2 B (diakherat) atas segala qadla yang
terjadi padanya.
11. qadar
• semua perbuatan di
1
lingkaran 1 & 2, semuanya
adalah dari benda menimpa
benda.
A
2 B
12.
13. qadar
• Pada setiap benda Allah swt
1 ciptakan khasiyat (ciri khas);
manusia tidak memiliki
peranan dalam menentukan
khasiyat-khasiyat pada benda,
dan tidak mampu untuk
menghilangkan khasiyat-
khasiyat tersebut.
A
2 B
14. qadar
1
• Mukjizat hanya pada nabi dan rasul.
A
2 B
15. qadar
• selain pada benda Allah swt juga menciptakan
dalam diri manusia kebutuhan jasmani dan
naluri; semuanya pun memiliki khasiyat-khasiyat
tertentu.
• manusia tidak memiliki peranan dalam
pengadaan khasiyat dan tidak mampu
menghilangkan khasiyat pada kebutuhan jasmani
dan naluri.
• karena manusia tidak memiliki peranan apapun
dalam khasiyat benda maupun dalam diri
manusia, maka manusia diwajibkan iman bahwa
seluruhnya itu datang dari Allah swt.
inilah yang dinamakan beriman pada qadar .
16. 1
manusia diberi kebebasan
memilih
mengerjakan atau
meninggalkannya
17. akal manusia
Allah SWT menciptakan pula dalam diri
manusia potensi Akal yang memiliki tabiat
mampu memahami dan mempertimbangkan.
“Telah Kami tunjukan kepadanya dua
jalan hidup (baik dan buruk) (TQS. Al
Balad [90] : 10)
“Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa
itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya”
(TQS Asy Syam [91] : 8)
18. akal manusia
Oleh karena itu manusia bertanggung
jawab penuh atas perbuatannya.
“Setiap diri bertanggung jawab atas
apa yang telah diperbuatnya”
(TQS. Al Mudatstsir [74] : 38)
19. ilmu Allah
Ilmu Allah meliputi segala sesuatu, tidak ada yang tersembunyi bagi allah swt.
namun
ilmu-nya tidak memaksa manusia melakukan perbuatan.
20.
21.
22. iradah (kehendak) Allah
Iradah Allah manusia diberi kebebasan untuk
melakukan perbuatan ataupun meninggalkannya.