SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
             KABUPATEN ADMINISTRASI KEPULAUAN SERIBU
         Jalan Pulau Pramuka No. 9, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara


            Pengawasan dan
         pengendalian ikan hias
         dan terumbu karang di
            kepulauan seribu

SUKU DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN
KABUPATEN ADMINISTRASI KEPULAUAN SERIBU
TAHUN 2012
ASPEK GEOGRAFIS
                     BATAS ADMINISTRASI:
                       ◦ UTARA: LAUT JAWA;
                       ◦ TIMUR: LAUT JAWA;
                       ◦ SELATAN: WILAYAH KOTAMADYA
                         JAKARTA UTARA, WILAYAH PROPINSI
                         BANTEN, DAN WILAYAH PROPINSI
                         JAWA BARAT;
                       ◦ BARAT: WILAYAH PROPINSI
                         LAMPUNG DAN LAUT JAWA.
                     TERDIRI DARI 2 KECAMATAN, 6
                      KELURAHAN, 24 RW, DAN 119 RT.
                     LOKASI TERBENTANG DARI KAWASAN
                      TELUK JAKARTA SAMPAI PULAU
                      SEBIRA.
                     DILALUI JALUR PELAYARAN KAPAL-
                      KAPAL BESAR (NASIONAL DAN
                      INTERNASIONAL)
                     AKSESIBILITAS RELATIF MASIH RENDAH
                      (HANYA MENGANDALKAN ANGKUTAN
                      LAUT)
ASP K F
         E ISIK

 MEMILIKI 110 PULAU (TERMASUK GOSONG DAN KARANG)
  DENGAN ESTETIKA ALAMIAH YANG TINGGI DENGAN TOTAL
  LUAS 864,59 HA.
 LUAS LAUTAN 6.997,50 KM2.
 PERUNTUKAN PULAU, TERDIRI DARI:
    ◦ Pemukiman (11 pulau), dimana pulau pemukiman terluas
        adalah Pulau Tidung (50,13 Ha) dan pulau pemukiman
        terkecil adalah Pulau Kelapa Dua (1,9 Ha)
    ◦ Rekreasi & Pariwisata (45 pulau)
    ◦ PHU Penghijauan (26 pulau)
    ◦ Cagar alam (17 pulau)
    ◦ Cagar budaya (3 pulau)
    ◦ PHB/peruntukan khusus (4 pulau)
    ◦ Pulau yang tenggelam (4 pulau): P. Dapur, P. Nyamuk
        Besar, P. Ubi Besar, P. Ubi Kecil
 KOMPOSISI PULAU:
    ◦ MEMPUNYAI LUAS KURANG DARI 5 HA (45,5%)
    ◦ MEMPUNYAI LUAS ANTARA 5-10 HA (24,5%)
    ◦ MEMPUNYAI LUAS LEBIH DARI 10 HA (30%.)
ASPEK EKONOMI DAN
PARIWISATA

   TERDAPAT 9 PULAU WISATA UMUM DAN 36 PULAU
    WISATA LAINNYA YANG BERPOTENSI UNTUK
    DIKEMBANGKAN SEBAGAI TEMPAT WISATA UMUM.
   TERDAPAT 4 PULAU DENGAN BANGUNAN BERSEJARAH
    (P. ONRUST, P.BIDADARI, P. CIPIR, DAN P. KELOR).
   DUA PULAU CAGAR ALAM (P. RAMBUT DAN P. BOKOR).
   TERDAPAT KAWASAN-KAWASAN POTENSIAL UNTUK
    BUDIDAYA LAUT SKALA BESAR (IKAN, RUMPUT LAUT,
    KERANG-KERANGAN, DSB).
   TERDAPAT BEBERAPA LOKASI SPOT DIVE DENGAN
    KEANEKARAGAMAN IKAN HIAS DAN KARANG HIAS,
     211 JENIS IKAN KARANG, 64 SUKU KARANG KERAS
     DAN 141 JENIS BIOTA BENTIK
ASPEK SOSIAL
     BUDAYA


1.   Jumlah penduduk + 22.000 jiwa
2.   Bercirikan masyarakat pesisir yang memiliki tradisi
     saling menolong dan ikatan kekerabatan yang
     sangat kuat.
3.   Tingkat pendidikan rata-rata Kepala Keluarga
     rendah (81% pendidikan dasar)
4.   Ketergantungan nelayan terhadap alam cukup
     tinggi.
5.   Kepadatan penduduk di beberapa pulau
     permukiman sudah melebihi daya dukung pulau:
     P.Panggang (400 jiwa/Ha), P.Kelapa dan
     P.Harapan (350 jiwa/Ha)
PENANGKAPAN IKAN HIAS
Penangkapan ikan hias di Kepulauan Seribu
 sudah menggunakan alat tangkap dan
 cara tangkap yang ramah lingkungan.
Nelayan Ikan hias di Kepulauan Seribu
 sudah mendapatkan pengakuan
 internasional tentang cara tangkap yang
 ramah lingkungan melalui program
 sertifikasi ikan hias yang di motori oleh
 beberapa LSM bekerjasama dengan
 pemerintah setempat.
Proses pengakuan ini sendiri merupakan
 proses yang cukup panjang dan menuntut
 peran serta secara sukarela dari nelayan,
 pengumpul, eksportir, dan pemerintah
 setempat yang bertujuan untuk mengelola
 sumberdaya yang ada supaya tidak
 terbuang percuma dan lingkungan tetap
 terjaga.
POTENSI KEPULAUAN SERIBU

 a. 31 orang nelayan dan 3 orang
    suplier telah tersertifikasi MAC
 b. Angka kematian ikan sudah
    mulai menurun
 c. Munculnya kembali 10 jenis
    ikan yang sempat menghilang
 d. Data tangkapan harian ikan
    hias dari P. Panggang
DATA PRODUKSI IKAN HIAS DI KEP. SERIBU
         DARI TAHUN 2008 - 2012
No       TAHUN      JUMLAH EKOR   PENDAPATAN

1         2008         479.511     612.212.700



2         2009         401.047     379.139.900



3         2010         305.564     349.873.050



4         2011         354.696     397.953.867



5       Juni 2012      219.631     224.125.550
BEBERAPA JENIS IKAN HIAS KEPULAUAN SERIBU
Amphiprion frenatus
    (tompel)




                               Amphiprion ephipium
                               (tompel)




Amphiprion ephipium (tompel)
TRANSPLANTASI KARANG

 Dalam rangka pemulihan kondisi Terumbu
 Karang dilakukan Transplantasi Karang
 Oleh Suku Dinas Kelautan dan Pertanian
 Kab. Adm. Kep. Seribu

 Sampai dengan Tahun 2012 Jumlah
 Sudah dilakukan sebanyak 9.640 Substrat
 karang


 Diharapkan dengan pencangkokan
 Karang tersebut dapat menambah
 Populasi ikan karang termasuk
 Ikan hias
PENGAWASAN SUMBERDAYA KELAUTAN



SALAH SATU TUGAS POKOK DAN FUNGSI DARI
DARI SUKU DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN
KAB. ADM. KEPULAUAN SERIBU MELAKUKAN
PENGAWASAN TERHADAP SUMBERDAYA
KELAUTAN DAN PERIKANAN



  Melakukan penindakan
  terhadap masyarakat yang
  melanggar
IKAN HIAS KEPULAUAN SERIBU

More Related Content

What's hot

Wisata ke RAJA AMPAT - Papua Barat
Wisata ke RAJA AMPAT - Papua BaratWisata ke RAJA AMPAT - Papua Barat
Wisata ke RAJA AMPAT - Papua BaratKanaidi ken
 
Objek wisata di sabang
Objek wisata di sabangObjek wisata di sabang
Objek wisata di sabangdosadongdongah
 
Pengembangan Pariwisata Raja Ampat
Pengembangan Pariwisata Raja AmpatPengembangan Pariwisata Raja Ampat
Pengembangan Pariwisata Raja Ampatslamdj
 
Membangun Desa di Era Digital
Membangun Desa di Era DigitalMembangun Desa di Era Digital
Membangun Desa di Era DigitalOppo Dhita
 
Profil eksisting pulau kecil terluar di batam dan karimun
Profil eksisting pulau kecil terluar di batam dan karimunProfil eksisting pulau kecil terluar di batam dan karimun
Profil eksisting pulau kecil terluar di batam dan karimunSyarif Usyair
 
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim DuniaBab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim DuniaSwastika Nugraheni,S.Pd
 
IBRD-Nest of British Hospital
IBRD-Nest of British HospitalIBRD-Nest of British Hospital
IBRD-Nest of British HospitalDixy Arafat
 
Obyek Wisata Di Kabupaten Buton, Indonesia
Obyek Wisata Di Kabupaten Buton, IndonesiaObyek Wisata Di Kabupaten Buton, Indonesia
Obyek Wisata Di Kabupaten Buton, Indonesianadiamunasalma
 
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim DuniaBab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim DuniaSwastika Nugraheni,S.Pd
 
10 konsep esensial geografi tentang mengapa di daerah kapur, gurun, perbukita...
10 konsep esensial geografi tentang mengapa di daerah kapur, gurun, perbukita...10 konsep esensial geografi tentang mengapa di daerah kapur, gurun, perbukita...
10 konsep esensial geografi tentang mengapa di daerah kapur, gurun, perbukita...Polytechnic State Semarang
 

What's hot (14)

Wisata ke RAJA AMPAT - Papua Barat
Wisata ke RAJA AMPAT - Papua BaratWisata ke RAJA AMPAT - Papua Barat
Wisata ke RAJA AMPAT - Papua Barat
 
Objek wisata di sabang
Objek wisata di sabangObjek wisata di sabang
Objek wisata di sabang
 
Pengembangan Pariwisata Raja Ampat
Pengembangan Pariwisata Raja AmpatPengembangan Pariwisata Raja Ampat
Pengembangan Pariwisata Raja Ampat
 
Membangun Desa di Era Digital
Membangun Desa di Era DigitalMembangun Desa di Era Digital
Membangun Desa di Era Digital
 
Profil eksisting pulau kecil terluar di batam dan karimun
Profil eksisting pulau kecil terluar di batam dan karimunProfil eksisting pulau kecil terluar di batam dan karimun
Profil eksisting pulau kecil terluar di batam dan karimun
 
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim DuniaBab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim Dunia
 
IBRD-Nest of British Hospital
IBRD-Nest of British HospitalIBRD-Nest of British Hospital
IBRD-Nest of British Hospital
 
Sulawesi tenggara ppt
Sulawesi tenggara pptSulawesi tenggara ppt
Sulawesi tenggara ppt
 
Obyek Wisata Di Kabupaten Buton, Indonesia
Obyek Wisata Di Kabupaten Buton, IndonesiaObyek Wisata Di Kabupaten Buton, Indonesia
Obyek Wisata Di Kabupaten Buton, Indonesia
 
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim DuniaBab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
 
10 konsep esensial geografi tentang mengapa di daerah kapur, gurun, perbukita...
10 konsep esensial geografi tentang mengapa di daerah kapur, gurun, perbukita...10 konsep esensial geografi tentang mengapa di daerah kapur, gurun, perbukita...
10 konsep esensial geografi tentang mengapa di daerah kapur, gurun, perbukita...
 
1
11
1
 
Presentation1 cihan&adaw
Presentation1 cihan&adawPresentation1 cihan&adaw
Presentation1 cihan&adaw
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

Viewers also liked

01 Arahan Dirjen Cipta Karya Makassar
01 Arahan Dirjen Cipta Karya Makassar01 Arahan Dirjen Cipta Karya Makassar
01 Arahan Dirjen Cipta Karya MakassarJulian209999
 
2011 HA Section Membership Survey
2011 HA Section Membership Survey2011 HA Section Membership Survey
2011 HA Section Membership SurveyRaed Mansour
 
Uji Kompetensi Guru SD 2012 /On leen 6
Uji Kompetensi Guru SD 2012 /On leen 6Uji Kompetensi Guru SD 2012 /On leen 6
Uji Kompetensi Guru SD 2012 /On leen 6arif widyatma
 
01 Arahan Dirjen Cipta Karya Makassar
01 Arahan Dirjen Cipta Karya Makassar01 Arahan Dirjen Cipta Karya Makassar
01 Arahan Dirjen Cipta Karya MakassarJulian209999
 
10 Tempat Favorite Untuk Memancing Di Nusantara
10 Tempat Favorite Untuk Memancing Di Nusantara10 Tempat Favorite Untuk Memancing Di Nusantara
10 Tempat Favorite Untuk Memancing Di NusantaraJulian209999
 

Viewers also liked (8)

Ethics sheryl johnson
Ethics   sheryl johnsonEthics   sheryl johnson
Ethics sheryl johnson
 
01 Arahan Dirjen Cipta Karya Makassar
01 Arahan Dirjen Cipta Karya Makassar01 Arahan Dirjen Cipta Karya Makassar
01 Arahan Dirjen Cipta Karya Makassar
 
2011 HA Section Membership Survey
2011 HA Section Membership Survey2011 HA Section Membership Survey
2011 HA Section Membership Survey
 
Uji Kompetensi Guru SD 2012 /On leen 6
Uji Kompetensi Guru SD 2012 /On leen 6Uji Kompetensi Guru SD 2012 /On leen 6
Uji Kompetensi Guru SD 2012 /On leen 6
 
01 Arahan Dirjen Cipta Karya Makassar
01 Arahan Dirjen Cipta Karya Makassar01 Arahan Dirjen Cipta Karya Makassar
01 Arahan Dirjen Cipta Karya Makassar
 
IDRC14-ppp-Gowan_Monica
IDRC14-ppp-Gowan_MonicaIDRC14-ppp-Gowan_Monica
IDRC14-ppp-Gowan_Monica
 
10 Tempat Favorite Untuk Memancing Di Nusantara
10 Tempat Favorite Untuk Memancing Di Nusantara10 Tempat Favorite Untuk Memancing Di Nusantara
10 Tempat Favorite Untuk Memancing Di Nusantara
 
Komunikasi atraktif
Komunikasi atraktifKomunikasi atraktif
Komunikasi atraktif
 

Similar to IKAN HIAS KEPULAUAN SERIBU

Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016hadiarnowo
 
Program Pengelolaan Penyu di Indonesia
Program Pengelolaan Penyu di IndonesiaProgram Pengelolaan Penyu di Indonesia
Program Pengelolaan Penyu di IndonesiaDidi Sadili
 
Pim1221 4 fishing ground
Pim1221 4 fishing groundPim1221 4 fishing ground
Pim1221 4 fishing groundPT. SASA
 
Pertemuan Kedua | Budidaya Tiram Mutiara| Potensi Biota Laut Indonesia dan NTB
Pertemuan Kedua | Budidaya Tiram Mutiara| Potensi Biota Laut Indonesia dan NTBPertemuan Kedua | Budidaya Tiram Mutiara| Potensi Biota Laut Indonesia dan NTB
Pertemuan Kedua | Budidaya Tiram Mutiara| Potensi Biota Laut Indonesia dan NTBBudiatman Dani
 
Kerusakan lingkungan
Kerusakan lingkunganKerusakan lingkungan
Kerusakan lingkunganQueena N.A.S
 
Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)
Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)
Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)ridwantobukublogspot
 
RakerdaBKTRN-DitjenLautan.ppt
RakerdaBKTRN-DitjenLautan.pptRakerdaBKTRN-DitjenLautan.ppt
RakerdaBKTRN-DitjenLautan.pptOceanEnviro
 
140304 presentasi penyu
140304 presentasi penyu140304 presentasi penyu
140304 presentasi penyuVeda Santiaji
 
Lamun dan Dugong
Lamun dan Dugong Lamun dan Dugong
Lamun dan Dugong Didi Sadili
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptxAdiSuriyadin
 
Ngawur
NgawurNgawur
Ngawuradenth
 
Presentasi eko.lingkungan "PESISIR DAN LAUT INDONESIA''
Presentasi eko.lingkungan "PESISIR DAN LAUT INDONESIA''Presentasi eko.lingkungan "PESISIR DAN LAUT INDONESIA''
Presentasi eko.lingkungan "PESISIR DAN LAUT INDONESIA''Sutrisna Sandi
 
09062023 - PW (Perencanaan Pulau-Pulau Kecil 1).pdf
09062023 - PW (Perencanaan Pulau-Pulau Kecil 1).pdf09062023 - PW (Perencanaan Pulau-Pulau Kecil 1).pdf
09062023 - PW (Perencanaan Pulau-Pulau Kecil 1).pdfVinnaYasin
 
Ppt . potensi kemaritiman indonesia
Ppt . potensi kemaritiman indonesiaPpt . potensi kemaritiman indonesia
Ppt . potensi kemaritiman indonesiamasmukriyadi
 
FGD_Kep Seribu_0310.pdf
FGD_Kep Seribu_0310.pdfFGD_Kep Seribu_0310.pdf
FGD_Kep Seribu_0310.pdfranduxg
 
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya Yayasan TERANGI
 
Potensi laut probolinggo (Pelabuhan Mayangan)
Potensi laut probolinggo (Pelabuhan Mayangan)Potensi laut probolinggo (Pelabuhan Mayangan)
Potensi laut probolinggo (Pelabuhan Mayangan)Eni Mar'a Qoneta
 
Makalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu KarangMakalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu KarangAdy Purnomo
 
PPT . POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA.pptx
PPT . POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA.pptxPPT . POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA.pptx
PPT . POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA.pptxSuBagio6
 

Similar to IKAN HIAS KEPULAUAN SERIBU (20)

Rpz twp raja ampat book 1
Rpz twp raja ampat book 1 Rpz twp raja ampat book 1
Rpz twp raja ampat book 1
 
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
 
Program Pengelolaan Penyu di Indonesia
Program Pengelolaan Penyu di IndonesiaProgram Pengelolaan Penyu di Indonesia
Program Pengelolaan Penyu di Indonesia
 
Pim1221 4 fishing ground
Pim1221 4 fishing groundPim1221 4 fishing ground
Pim1221 4 fishing ground
 
Pertemuan Kedua | Budidaya Tiram Mutiara| Potensi Biota Laut Indonesia dan NTB
Pertemuan Kedua | Budidaya Tiram Mutiara| Potensi Biota Laut Indonesia dan NTBPertemuan Kedua | Budidaya Tiram Mutiara| Potensi Biota Laut Indonesia dan NTB
Pertemuan Kedua | Budidaya Tiram Mutiara| Potensi Biota Laut Indonesia dan NTB
 
Kerusakan lingkungan
Kerusakan lingkunganKerusakan lingkungan
Kerusakan lingkungan
 
Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)
Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)
Budaya lahan kering (pengelolaan ekosistem)
 
RakerdaBKTRN-DitjenLautan.ppt
RakerdaBKTRN-DitjenLautan.pptRakerdaBKTRN-DitjenLautan.ppt
RakerdaBKTRN-DitjenLautan.ppt
 
140304 presentasi penyu
140304 presentasi penyu140304 presentasi penyu
140304 presentasi penyu
 
Lamun dan Dugong
Lamun dan Dugong Lamun dan Dugong
Lamun dan Dugong
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
 
Ngawur
NgawurNgawur
Ngawur
 
Presentasi eko.lingkungan "PESISIR DAN LAUT INDONESIA''
Presentasi eko.lingkungan "PESISIR DAN LAUT INDONESIA''Presentasi eko.lingkungan "PESISIR DAN LAUT INDONESIA''
Presentasi eko.lingkungan "PESISIR DAN LAUT INDONESIA''
 
09062023 - PW (Perencanaan Pulau-Pulau Kecil 1).pdf
09062023 - PW (Perencanaan Pulau-Pulau Kecil 1).pdf09062023 - PW (Perencanaan Pulau-Pulau Kecil 1).pdf
09062023 - PW (Perencanaan Pulau-Pulau Kecil 1).pdf
 
Ppt . potensi kemaritiman indonesia
Ppt . potensi kemaritiman indonesiaPpt . potensi kemaritiman indonesia
Ppt . potensi kemaritiman indonesia
 
FGD_Kep Seribu_0310.pdf
FGD_Kep Seribu_0310.pdfFGD_Kep Seribu_0310.pdf
FGD_Kep Seribu_0310.pdf
 
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya
 
Potensi laut probolinggo (Pelabuhan Mayangan)
Potensi laut probolinggo (Pelabuhan Mayangan)Potensi laut probolinggo (Pelabuhan Mayangan)
Potensi laut probolinggo (Pelabuhan Mayangan)
 
Makalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu KarangMakalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu Karang
 
PPT . POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA.pptx
PPT . POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA.pptxPPT . POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA.pptx
PPT . POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA.pptx
 

More from Yayasan TERANGI

Assessment of coral reefs damaged due to MV Pazifik ran aground in the Sape S...
Assessment of coral reefs damaged due to MV Pazifik ran aground in the Sape S...Assessment of coral reefs damaged due to MV Pazifik ran aground in the Sape S...
Assessment of coral reefs damaged due to MV Pazifik ran aground in the Sape S...Yayasan TERANGI
 
Porites distribution modelling
Porites distribution modellingPorites distribution modelling
Porites distribution modellingYayasan TERANGI
 
Assessment of coral reefs health in Nature Recreation Park (TWA=Taman Wisata ...
Assessment of coral reefs health in Nature Recreation Park (TWA=Taman Wisata ...Assessment of coral reefs health in Nature Recreation Park (TWA=Taman Wisata ...
Assessment of coral reefs health in Nature Recreation Park (TWA=Taman Wisata ...Yayasan TERANGI
 
Combining participatory mapping, cloud computing, and machine learning for ma...
Combining participatory mapping, cloud computing, and machine learning for ma...Combining participatory mapping, cloud computing, and machine learning for ma...
Combining participatory mapping, cloud computing, and machine learning for ma...Yayasan TERANGI
 
Pembelajaran dari Program Belitung Mangrove Park
Pembelajaran dari Program Belitung Mangrove ParkPembelajaran dari Program Belitung Mangrove Park
Pembelajaran dari Program Belitung Mangrove ParkYayasan TERANGI
 
Vulnerability Analysis to Climate Change in Lembeh Island, North Sulawesi
Vulnerability Analysis to Climate Change in Lembeh Island, North SulawesiVulnerability Analysis to Climate Change in Lembeh Island, North Sulawesi
Vulnerability Analysis to Climate Change in Lembeh Island, North SulawesiYayasan TERANGI
 
GENERATING BIOLOGICALLY RELEVANT ENVIRONMENTAL DATA FROM REMOTE SENSING IMAGE...
GENERATING BIOLOGICALLY RELEVANT ENVIRONMENTAL DATA FROM REMOTE SENSING IMAGE...GENERATING BIOLOGICALLY RELEVANT ENVIRONMENTAL DATA FROM REMOTE SENSING IMAGE...
GENERATING BIOLOGICALLY RELEVANT ENVIRONMENTAL DATA FROM REMOTE SENSING IMAGE...Yayasan TERANGI
 
Fisherman Contribution on The Application of information system for the manag...
Fisherman Contribution on The Application of information system for the manag...Fisherman Contribution on The Application of information system for the manag...
Fisherman Contribution on The Application of information system for the manag...Yayasan TERANGI
 
Aplikasi dan pengembangan sipanji
Aplikasi dan pengembangan sipanjiAplikasi dan pengembangan sipanji
Aplikasi dan pengembangan sipanjiYayasan TERANGI
 
Pengenalan alat dasar selam
Pengenalan alat dasar selamPengenalan alat dasar selam
Pengenalan alat dasar selamYayasan TERANGI
 
Lembar evaluasi pelatihan
Lembar evaluasi pelatihanLembar evaluasi pelatihan
Lembar evaluasi pelatihanYayasan TERANGI
 
Skema dan mekanisme pelatihan
Skema dan mekanisme pelatihanSkema dan mekanisme pelatihan
Skema dan mekanisme pelatihanYayasan TERANGI
 
Kondisi ikan Hias Indonesia dan Tantangannya
Kondisi ikan Hias Indonesia dan TantangannyaKondisi ikan Hias Indonesia dan Tantangannya
Kondisi ikan Hias Indonesia dan TantangannyaYayasan TERANGI
 
Dampak sertifikasi ikan hias laut
Dampak sertifikasi ikan hias lautDampak sertifikasi ikan hias laut
Dampak sertifikasi ikan hias lautYayasan TERANGI
 
Status pemanfaatan perikanan kepulauan seribu
Status pemanfaatan perikanan kepulauan seribuStatus pemanfaatan perikanan kepulauan seribu
Status pemanfaatan perikanan kepulauan seribuYayasan TERANGI
 
Economic benefit from using environmental friendly fishing gears for ornament...
Economic benefit from using environmental friendly fishing gears for ornament...Economic benefit from using environmental friendly fishing gears for ornament...
Economic benefit from using environmental friendly fishing gears for ornament...Yayasan TERANGI
 
Pengolahan Data JTB dengan fi sat ii
Pengolahan Data JTB dengan fi sat iiPengolahan Data JTB dengan fi sat ii
Pengolahan Data JTB dengan fi sat iiYayasan TERANGI
 
Pemantauan Populasi Ikan Hias
Pemantauan Populasi Ikan HiasPemantauan Populasi Ikan Hias
Pemantauan Populasi Ikan HiasYayasan TERANGI
 
Pengenalan Jumlah Tangkap yang diperbolehkan
Pengenalan Jumlah Tangkap yang diperbolehkanPengenalan Jumlah Tangkap yang diperbolehkan
Pengenalan Jumlah Tangkap yang diperbolehkanYayasan TERANGI
 

More from Yayasan TERANGI (20)

Assessment of coral reefs damaged due to MV Pazifik ran aground in the Sape S...
Assessment of coral reefs damaged due to MV Pazifik ran aground in the Sape S...Assessment of coral reefs damaged due to MV Pazifik ran aground in the Sape S...
Assessment of coral reefs damaged due to MV Pazifik ran aground in the Sape S...
 
Porites distribution modelling
Porites distribution modellingPorites distribution modelling
Porites distribution modelling
 
Assessment of coral reefs health in Nature Recreation Park (TWA=Taman Wisata ...
Assessment of coral reefs health in Nature Recreation Park (TWA=Taman Wisata ...Assessment of coral reefs health in Nature Recreation Park (TWA=Taman Wisata ...
Assessment of coral reefs health in Nature Recreation Park (TWA=Taman Wisata ...
 
Combining participatory mapping, cloud computing, and machine learning for ma...
Combining participatory mapping, cloud computing, and machine learning for ma...Combining participatory mapping, cloud computing, and machine learning for ma...
Combining participatory mapping, cloud computing, and machine learning for ma...
 
Pembelajaran dari Program Belitung Mangrove Park
Pembelajaran dari Program Belitung Mangrove ParkPembelajaran dari Program Belitung Mangrove Park
Pembelajaran dari Program Belitung Mangrove Park
 
Vulnerability Analysis to Climate Change in Lembeh Island, North Sulawesi
Vulnerability Analysis to Climate Change in Lembeh Island, North SulawesiVulnerability Analysis to Climate Change in Lembeh Island, North Sulawesi
Vulnerability Analysis to Climate Change in Lembeh Island, North Sulawesi
 
GENERATING BIOLOGICALLY RELEVANT ENVIRONMENTAL DATA FROM REMOTE SENSING IMAGE...
GENERATING BIOLOGICALLY RELEVANT ENVIRONMENTAL DATA FROM REMOTE SENSING IMAGE...GENERATING BIOLOGICALLY RELEVANT ENVIRONMENTAL DATA FROM REMOTE SENSING IMAGE...
GENERATING BIOLOGICALLY RELEVANT ENVIRONMENTAL DATA FROM REMOTE SENSING IMAGE...
 
Fisherman Contribution on The Application of information system for the manag...
Fisherman Contribution on The Application of information system for the manag...Fisherman Contribution on The Application of information system for the manag...
Fisherman Contribution on The Application of information system for the manag...
 
Aplikasi dan pengembangan sipanji
Aplikasi dan pengembangan sipanjiAplikasi dan pengembangan sipanji
Aplikasi dan pengembangan sipanji
 
Pengenalan alat dasar selam
Pengenalan alat dasar selamPengenalan alat dasar selam
Pengenalan alat dasar selam
 
Tangled on the web
Tangled on the webTangled on the web
Tangled on the web
 
Lembar evaluasi pelatihan
Lembar evaluasi pelatihanLembar evaluasi pelatihan
Lembar evaluasi pelatihan
 
Skema dan mekanisme pelatihan
Skema dan mekanisme pelatihanSkema dan mekanisme pelatihan
Skema dan mekanisme pelatihan
 
Kondisi ikan Hias Indonesia dan Tantangannya
Kondisi ikan Hias Indonesia dan TantangannyaKondisi ikan Hias Indonesia dan Tantangannya
Kondisi ikan Hias Indonesia dan Tantangannya
 
Dampak sertifikasi ikan hias laut
Dampak sertifikasi ikan hias lautDampak sertifikasi ikan hias laut
Dampak sertifikasi ikan hias laut
 
Status pemanfaatan perikanan kepulauan seribu
Status pemanfaatan perikanan kepulauan seribuStatus pemanfaatan perikanan kepulauan seribu
Status pemanfaatan perikanan kepulauan seribu
 
Economic benefit from using environmental friendly fishing gears for ornament...
Economic benefit from using environmental friendly fishing gears for ornament...Economic benefit from using environmental friendly fishing gears for ornament...
Economic benefit from using environmental friendly fishing gears for ornament...
 
Pengolahan Data JTB dengan fi sat ii
Pengolahan Data JTB dengan fi sat iiPengolahan Data JTB dengan fi sat ii
Pengolahan Data JTB dengan fi sat ii
 
Pemantauan Populasi Ikan Hias
Pemantauan Populasi Ikan HiasPemantauan Populasi Ikan Hias
Pemantauan Populasi Ikan Hias
 
Pengenalan Jumlah Tangkap yang diperbolehkan
Pengenalan Jumlah Tangkap yang diperbolehkanPengenalan Jumlah Tangkap yang diperbolehkan
Pengenalan Jumlah Tangkap yang diperbolehkan
 

IKAN HIAS KEPULAUAN SERIBU

  • 1. PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KABUPATEN ADMINISTRASI KEPULAUAN SERIBU Jalan Pulau Pramuka No. 9, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara Pengawasan dan pengendalian ikan hias dan terumbu karang di kepulauan seribu SUKU DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN KABUPATEN ADMINISTRASI KEPULAUAN SERIBU TAHUN 2012
  • 2. ASPEK GEOGRAFIS  BATAS ADMINISTRASI: ◦ UTARA: LAUT JAWA; ◦ TIMUR: LAUT JAWA; ◦ SELATAN: WILAYAH KOTAMADYA JAKARTA UTARA, WILAYAH PROPINSI BANTEN, DAN WILAYAH PROPINSI JAWA BARAT; ◦ BARAT: WILAYAH PROPINSI LAMPUNG DAN LAUT JAWA.  TERDIRI DARI 2 KECAMATAN, 6 KELURAHAN, 24 RW, DAN 119 RT.  LOKASI TERBENTANG DARI KAWASAN TELUK JAKARTA SAMPAI PULAU SEBIRA.  DILALUI JALUR PELAYARAN KAPAL- KAPAL BESAR (NASIONAL DAN INTERNASIONAL)  AKSESIBILITAS RELATIF MASIH RENDAH (HANYA MENGANDALKAN ANGKUTAN LAUT)
  • 3. ASP K F E ISIK  MEMILIKI 110 PULAU (TERMASUK GOSONG DAN KARANG) DENGAN ESTETIKA ALAMIAH YANG TINGGI DENGAN TOTAL LUAS 864,59 HA.  LUAS LAUTAN 6.997,50 KM2.  PERUNTUKAN PULAU, TERDIRI DARI: ◦ Pemukiman (11 pulau), dimana pulau pemukiman terluas adalah Pulau Tidung (50,13 Ha) dan pulau pemukiman terkecil adalah Pulau Kelapa Dua (1,9 Ha) ◦ Rekreasi & Pariwisata (45 pulau) ◦ PHU Penghijauan (26 pulau) ◦ Cagar alam (17 pulau) ◦ Cagar budaya (3 pulau) ◦ PHB/peruntukan khusus (4 pulau) ◦ Pulau yang tenggelam (4 pulau): P. Dapur, P. Nyamuk Besar, P. Ubi Besar, P. Ubi Kecil  KOMPOSISI PULAU: ◦ MEMPUNYAI LUAS KURANG DARI 5 HA (45,5%) ◦ MEMPUNYAI LUAS ANTARA 5-10 HA (24,5%) ◦ MEMPUNYAI LUAS LEBIH DARI 10 HA (30%.)
  • 4. ASPEK EKONOMI DAN PARIWISATA  TERDAPAT 9 PULAU WISATA UMUM DAN 36 PULAU WISATA LAINNYA YANG BERPOTENSI UNTUK DIKEMBANGKAN SEBAGAI TEMPAT WISATA UMUM.  TERDAPAT 4 PULAU DENGAN BANGUNAN BERSEJARAH (P. ONRUST, P.BIDADARI, P. CIPIR, DAN P. KELOR).  DUA PULAU CAGAR ALAM (P. RAMBUT DAN P. BOKOR).  TERDAPAT KAWASAN-KAWASAN POTENSIAL UNTUK BUDIDAYA LAUT SKALA BESAR (IKAN, RUMPUT LAUT, KERANG-KERANGAN, DSB).  TERDAPAT BEBERAPA LOKASI SPOT DIVE DENGAN KEANEKARAGAMAN IKAN HIAS DAN KARANG HIAS, 211 JENIS IKAN KARANG, 64 SUKU KARANG KERAS DAN 141 JENIS BIOTA BENTIK
  • 5. ASPEK SOSIAL BUDAYA 1. Jumlah penduduk + 22.000 jiwa 2. Bercirikan masyarakat pesisir yang memiliki tradisi saling menolong dan ikatan kekerabatan yang sangat kuat. 3. Tingkat pendidikan rata-rata Kepala Keluarga rendah (81% pendidikan dasar) 4. Ketergantungan nelayan terhadap alam cukup tinggi. 5. Kepadatan penduduk di beberapa pulau permukiman sudah melebihi daya dukung pulau: P.Panggang (400 jiwa/Ha), P.Kelapa dan P.Harapan (350 jiwa/Ha)
  • 6. PENANGKAPAN IKAN HIAS Penangkapan ikan hias di Kepulauan Seribu sudah menggunakan alat tangkap dan cara tangkap yang ramah lingkungan. Nelayan Ikan hias di Kepulauan Seribu sudah mendapatkan pengakuan internasional tentang cara tangkap yang ramah lingkungan melalui program sertifikasi ikan hias yang di motori oleh beberapa LSM bekerjasama dengan pemerintah setempat. Proses pengakuan ini sendiri merupakan proses yang cukup panjang dan menuntut peran serta secara sukarela dari nelayan, pengumpul, eksportir, dan pemerintah setempat yang bertujuan untuk mengelola sumberdaya yang ada supaya tidak terbuang percuma dan lingkungan tetap terjaga.
  • 7. POTENSI KEPULAUAN SERIBU a. 31 orang nelayan dan 3 orang suplier telah tersertifikasi MAC b. Angka kematian ikan sudah mulai menurun c. Munculnya kembali 10 jenis ikan yang sempat menghilang d. Data tangkapan harian ikan hias dari P. Panggang
  • 8. DATA PRODUKSI IKAN HIAS DI KEP. SERIBU DARI TAHUN 2008 - 2012 No TAHUN JUMLAH EKOR PENDAPATAN 1 2008 479.511 612.212.700 2 2009 401.047 379.139.900 3 2010 305.564 349.873.050 4 2011 354.696 397.953.867 5 Juni 2012 219.631 224.125.550
  • 9. BEBERAPA JENIS IKAN HIAS KEPULAUAN SERIBU
  • 10. Amphiprion frenatus (tompel) Amphiprion ephipium (tompel) Amphiprion ephipium (tompel)
  • 11. TRANSPLANTASI KARANG Dalam rangka pemulihan kondisi Terumbu Karang dilakukan Transplantasi Karang Oleh Suku Dinas Kelautan dan Pertanian Kab. Adm. Kep. Seribu Sampai dengan Tahun 2012 Jumlah Sudah dilakukan sebanyak 9.640 Substrat karang Diharapkan dengan pencangkokan Karang tersebut dapat menambah Populasi ikan karang termasuk Ikan hias
  • 12. PENGAWASAN SUMBERDAYA KELAUTAN SALAH SATU TUGAS POKOK DAN FUNGSI DARI DARI SUKU DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN KAB. ADM. KEPULAUAN SERIBU MELAKUKAN PENGAWASAN TERHADAP SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN Melakukan penindakan terhadap masyarakat yang melanggar

Editor's Notes

  1. Aspek Posisi Geografis: Batas administrasi. Utara: Laut Jawa. Timur: Laut Jawa. Selatan: Wilayah Kotamadya Jakarta Utara, Wilayah Propinsi Banten, dan Wilayah Propinsi Jawa Barat. Barat: Wilayah Propinsi Lampung dan laut Jawa. Lokasi terbentang dari kawasan Teluk Jakarta sampai Pulau Sebira. Rawan masalah lingkungan, karena dilalui jalur pelayaran dan mendapat kiriman sampah dan limbah dari (Teluk) Jakarta. Terisolasi, sehingga rawan kejahatan (kegiatan ilegal), seperti perjudian, narkoba, penyelundupan, serta pencurian sumber daya alam dan harta karun. Propinsi Banten meng-klaim 22 pulau.
  2. Gambaran kondisi fisik di Kepulauan Seribu adalah: Memiliki 110 pulau (termasuk gosong dan karang) dengan estetika alamiah yang tinggi yang berpotensi sebagai lokasi wisata dengan total luas 864,59 ha. Sedangkan luas lautan 6.997,50 km2. Komposisi pulau: Mempunyai luas kurang dari 5 ha: 45,5% Mempunyai luas antara 5-10 ha: 24,5% Mempunyai luas lebih dari 10 ha: 30% Terdapat 11 pulau permukiman, dimana pulau permukiman terluas adalah pulau tidung besar (50,13 ha), dan pulau permukiman terkecil adalah pulau kelapa dua (1,9 ha).
  3. Kondisi dari aspek ekonomi adalah: Terdapat 9 pulau wisata umum dan 36 pulau wisata lainnya yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai tempat wisata umum. Empat pulau dengan bangunan bersejarah, yaitu Pulau Onrust, P. Kelor, P. Kayangan, dan P. Bidadari. Dua pulau cagar budaya, yaitu Pulau Rambut dan Pulau Bokor. Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu yang berpotensi besar bagi pengembangan kepariwisataan. “ Air Strip” atau lapangan udara di P. Panjang Besar, tetapi belum berfungsi. Hasil laut yang potensial (seperti rumput laut, kerang (termasuk kerang mutiara), teripang, ikan konsumsi (seperti kakap dan kerapu), serta ikan hias), tetapi belum tertata dengan baik. Terdapat kegiatan pertanian produktif, seperti pohon sukun. Terdapat sekitar 32 anjungan dan 158 sumur produksi untuk kegiatan penambangan minyak dan gas di Kepulauan Seribu, tetapi tidak semuanya masuk ke wilayah Propinsi DKI Jakarta. Dari dua perusahaan patungan dengan Pertamina yang mengelola sumur produksi tersebut, yaitu YPF Maxus dan ARCO, diperkirakan hanya sekitar 35 sumur produksi yang berada di wilayah Propinsi DKI Jakarta. Sedangkan potensi kandungan minyaknya diperkirakan sekitar 500 juta barrel dan gas 1.767 milyar barrel. Selain itu juga terdapat potensi kandungan pasir sebesar 4,3 milyar M3.
  4. Aspek sosial budaya: Jumlah penduduk pada tahun 2001: 18.442 jiwa. Kepadatan penduduk di beberapa pulau tinggi, terutama di Pulau Panggang (364 jiwa per hektar), Pulau Kelapa (350 jiwa per hektar), Pulau Harapan (196 jiwa per hektar), dan Pulau Kelapa Dua (167 jiwa per hektar). Tingkat pendidikan rendah, sekitar 10% penduduk yang tamat SMA, Akademi dan Perguruan Tinggi, sekitar 10 % penduduk yang tamat SMP, dan selebihnya hanya tamat SD atau tidak tamat SD. Sedangkan struktur penduduk didominasi penduduk usia kerja. Bercirikan masyarakat pesisir (sekitar 70% masyarakat bermata pencaharian sebagai nelayan). Selain itu masyarakat Kepulauan Seribu bersifat majemuk, yang berasal dari bugis, madura, banten, betawi, dll. Tradisi saling menolong, ikatan kekerabatan, dan norma sosial di wilayah ini masih kuat.