Dokumen tersebut membahas mengenai pengawasan dan pengendalian ikan hias serta terumbu karang di Kepulauan Seribu. Terdapat informasi mengenai aspek geografis, ekologi, ekonomi, sosial budaya, penangkapan ikan hias, transplantasi karang, serta pengawasan sumberdaya kelautan yang dilakukan di wilayah tersebut.
1. PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
KABUPATEN ADMINISTRASI KEPULAUAN SERIBU
Jalan Pulau Pramuka No. 9, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara
Pengawasan dan
pengendalian ikan hias
dan terumbu karang di
kepulauan seribu
SUKU DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN
KABUPATEN ADMINISTRASI KEPULAUAN SERIBU
TAHUN 2012
2. ASPEK GEOGRAFIS
BATAS ADMINISTRASI:
◦ UTARA: LAUT JAWA;
◦ TIMUR: LAUT JAWA;
◦ SELATAN: WILAYAH KOTAMADYA
JAKARTA UTARA, WILAYAH PROPINSI
BANTEN, DAN WILAYAH PROPINSI
JAWA BARAT;
◦ BARAT: WILAYAH PROPINSI
LAMPUNG DAN LAUT JAWA.
TERDIRI DARI 2 KECAMATAN, 6
KELURAHAN, 24 RW, DAN 119 RT.
LOKASI TERBENTANG DARI KAWASAN
TELUK JAKARTA SAMPAI PULAU
SEBIRA.
DILALUI JALUR PELAYARAN KAPAL-
KAPAL BESAR (NASIONAL DAN
INTERNASIONAL)
AKSESIBILITAS RELATIF MASIH RENDAH
(HANYA MENGANDALKAN ANGKUTAN
LAUT)
3. ASP K F
E ISIK
MEMILIKI 110 PULAU (TERMASUK GOSONG DAN KARANG)
DENGAN ESTETIKA ALAMIAH YANG TINGGI DENGAN TOTAL
LUAS 864,59 HA.
LUAS LAUTAN 6.997,50 KM2.
PERUNTUKAN PULAU, TERDIRI DARI:
◦ Pemukiman (11 pulau), dimana pulau pemukiman terluas
adalah Pulau Tidung (50,13 Ha) dan pulau pemukiman
terkecil adalah Pulau Kelapa Dua (1,9 Ha)
◦ Rekreasi & Pariwisata (45 pulau)
◦ PHU Penghijauan (26 pulau)
◦ Cagar alam (17 pulau)
◦ Cagar budaya (3 pulau)
◦ PHB/peruntukan khusus (4 pulau)
◦ Pulau yang tenggelam (4 pulau): P. Dapur, P. Nyamuk
Besar, P. Ubi Besar, P. Ubi Kecil
KOMPOSISI PULAU:
◦ MEMPUNYAI LUAS KURANG DARI 5 HA (45,5%)
◦ MEMPUNYAI LUAS ANTARA 5-10 HA (24,5%)
◦ MEMPUNYAI LUAS LEBIH DARI 10 HA (30%.)
4. ASPEK EKONOMI DAN
PARIWISATA
TERDAPAT 9 PULAU WISATA UMUM DAN 36 PULAU
WISATA LAINNYA YANG BERPOTENSI UNTUK
DIKEMBANGKAN SEBAGAI TEMPAT WISATA UMUM.
TERDAPAT 4 PULAU DENGAN BANGUNAN BERSEJARAH
(P. ONRUST, P.BIDADARI, P. CIPIR, DAN P. KELOR).
DUA PULAU CAGAR ALAM (P. RAMBUT DAN P. BOKOR).
TERDAPAT KAWASAN-KAWASAN POTENSIAL UNTUK
BUDIDAYA LAUT SKALA BESAR (IKAN, RUMPUT LAUT,
KERANG-KERANGAN, DSB).
TERDAPAT BEBERAPA LOKASI SPOT DIVE DENGAN
KEANEKARAGAMAN IKAN HIAS DAN KARANG HIAS,
211 JENIS IKAN KARANG, 64 SUKU KARANG KERAS
DAN 141 JENIS BIOTA BENTIK
5. ASPEK SOSIAL
BUDAYA
1. Jumlah penduduk + 22.000 jiwa
2. Bercirikan masyarakat pesisir yang memiliki tradisi
saling menolong dan ikatan kekerabatan yang
sangat kuat.
3. Tingkat pendidikan rata-rata Kepala Keluarga
rendah (81% pendidikan dasar)
4. Ketergantungan nelayan terhadap alam cukup
tinggi.
5. Kepadatan penduduk di beberapa pulau
permukiman sudah melebihi daya dukung pulau:
P.Panggang (400 jiwa/Ha), P.Kelapa dan
P.Harapan (350 jiwa/Ha)
6. PENANGKAPAN IKAN HIAS
Penangkapan ikan hias di Kepulauan Seribu
sudah menggunakan alat tangkap dan
cara tangkap yang ramah lingkungan.
Nelayan Ikan hias di Kepulauan Seribu
sudah mendapatkan pengakuan
internasional tentang cara tangkap yang
ramah lingkungan melalui program
sertifikasi ikan hias yang di motori oleh
beberapa LSM bekerjasama dengan
pemerintah setempat.
Proses pengakuan ini sendiri merupakan
proses yang cukup panjang dan menuntut
peran serta secara sukarela dari nelayan,
pengumpul, eksportir, dan pemerintah
setempat yang bertujuan untuk mengelola
sumberdaya yang ada supaya tidak
terbuang percuma dan lingkungan tetap
terjaga.
7. POTENSI KEPULAUAN SERIBU
a. 31 orang nelayan dan 3 orang
suplier telah tersertifikasi MAC
b. Angka kematian ikan sudah
mulai menurun
c. Munculnya kembali 10 jenis
ikan yang sempat menghilang
d. Data tangkapan harian ikan
hias dari P. Panggang
8. DATA PRODUKSI IKAN HIAS DI KEP. SERIBU
DARI TAHUN 2008 - 2012
No TAHUN JUMLAH EKOR PENDAPATAN
1 2008 479.511 612.212.700
2 2009 401.047 379.139.900
3 2010 305.564 349.873.050
4 2011 354.696 397.953.867
5 Juni 2012 219.631 224.125.550
11. TRANSPLANTASI KARANG
Dalam rangka pemulihan kondisi Terumbu
Karang dilakukan Transplantasi Karang
Oleh Suku Dinas Kelautan dan Pertanian
Kab. Adm. Kep. Seribu
Sampai dengan Tahun 2012 Jumlah
Sudah dilakukan sebanyak 9.640 Substrat
karang
Diharapkan dengan pencangkokan
Karang tersebut dapat menambah
Populasi ikan karang termasuk
Ikan hias
12. PENGAWASAN SUMBERDAYA KELAUTAN
SALAH SATU TUGAS POKOK DAN FUNGSI DARI
DARI SUKU DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN
KAB. ADM. KEPULAUAN SERIBU MELAKUKAN
PENGAWASAN TERHADAP SUMBERDAYA
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Melakukan penindakan
terhadap masyarakat yang
melanggar
Editor's Notes
Aspek Posisi Geografis: Batas administrasi. Utara: Laut Jawa. Timur: Laut Jawa. Selatan: Wilayah Kotamadya Jakarta Utara, Wilayah Propinsi Banten, dan Wilayah Propinsi Jawa Barat. Barat: Wilayah Propinsi Lampung dan laut Jawa. Lokasi terbentang dari kawasan Teluk Jakarta sampai Pulau Sebira. Rawan masalah lingkungan, karena dilalui jalur pelayaran dan mendapat kiriman sampah dan limbah dari (Teluk) Jakarta. Terisolasi, sehingga rawan kejahatan (kegiatan ilegal), seperti perjudian, narkoba, penyelundupan, serta pencurian sumber daya alam dan harta karun. Propinsi Banten meng-klaim 22 pulau.
Gambaran kondisi fisik di Kepulauan Seribu adalah: Memiliki 110 pulau (termasuk gosong dan karang) dengan estetika alamiah yang tinggi yang berpotensi sebagai lokasi wisata dengan total luas 864,59 ha. Sedangkan luas lautan 6.997,50 km2. Komposisi pulau: Mempunyai luas kurang dari 5 ha: 45,5% Mempunyai luas antara 5-10 ha: 24,5% Mempunyai luas lebih dari 10 ha: 30% Terdapat 11 pulau permukiman, dimana pulau permukiman terluas adalah pulau tidung besar (50,13 ha), dan pulau permukiman terkecil adalah pulau kelapa dua (1,9 ha).
Kondisi dari aspek ekonomi adalah: Terdapat 9 pulau wisata umum dan 36 pulau wisata lainnya yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai tempat wisata umum. Empat pulau dengan bangunan bersejarah, yaitu Pulau Onrust, P. Kelor, P. Kayangan, dan P. Bidadari. Dua pulau cagar budaya, yaitu Pulau Rambut dan Pulau Bokor. Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu yang berpotensi besar bagi pengembangan kepariwisataan. “ Air Strip” atau lapangan udara di P. Panjang Besar, tetapi belum berfungsi. Hasil laut yang potensial (seperti rumput laut, kerang (termasuk kerang mutiara), teripang, ikan konsumsi (seperti kakap dan kerapu), serta ikan hias), tetapi belum tertata dengan baik. Terdapat kegiatan pertanian produktif, seperti pohon sukun. Terdapat sekitar 32 anjungan dan 158 sumur produksi untuk kegiatan penambangan minyak dan gas di Kepulauan Seribu, tetapi tidak semuanya masuk ke wilayah Propinsi DKI Jakarta. Dari dua perusahaan patungan dengan Pertamina yang mengelola sumur produksi tersebut, yaitu YPF Maxus dan ARCO, diperkirakan hanya sekitar 35 sumur produksi yang berada di wilayah Propinsi DKI Jakarta. Sedangkan potensi kandungan minyaknya diperkirakan sekitar 500 juta barrel dan gas 1.767 milyar barrel. Selain itu juga terdapat potensi kandungan pasir sebesar 4,3 milyar M3.
Aspek sosial budaya: Jumlah penduduk pada tahun 2001: 18.442 jiwa. Kepadatan penduduk di beberapa pulau tinggi, terutama di Pulau Panggang (364 jiwa per hektar), Pulau Kelapa (350 jiwa per hektar), Pulau Harapan (196 jiwa per hektar), dan Pulau Kelapa Dua (167 jiwa per hektar). Tingkat pendidikan rendah, sekitar 10% penduduk yang tamat SMA, Akademi dan Perguruan Tinggi, sekitar 10 % penduduk yang tamat SMP, dan selebihnya hanya tamat SD atau tidak tamat SD. Sedangkan struktur penduduk didominasi penduduk usia kerja. Bercirikan masyarakat pesisir (sekitar 70% masyarakat bermata pencaharian sebagai nelayan). Selain itu masyarakat Kepulauan Seribu bersifat majemuk, yang berasal dari bugis, madura, banten, betawi, dll. Tradisi saling menolong, ikatan kekerabatan, dan norma sosial di wilayah ini masih kuat.