SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
JURNALISTIK TELEVISI – P3SPS
                                   Oleh: Teguh Usis



    Materi Workshop KPI, Jumat 14 Desember 2012
Berita Televisi
   Menurut KBBI, Berita: “cerita atau keterangan
    mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat”
   Liputan adalah laporan berita yang dilakukan
    oleh reporter/camera person
   Unsur terpenting dalam sebuah liputan adalah isi
    cerita yang disampaikan
   Di masa sekarang, liputan harus memiliki tujuan
     tim liputan harus memiliki agenda yang ingin
    disampaikan kepada pemirsa, dengan catatan
    agenda    tersebut    harus    berpihak kepada
    kebenaran
   Liputan yang bersifat deskriptif,
    sudah ketinggalan zaman untuk media
    televisi
9 Elemen Jurnalisme
Bill Kovach dan Tom Rosenstiel dalam bukunya
“The Elements of Journalism”
 Kewajiban pertama jurnalisme adalah pada kebenaran
 Loyalitas      pertama   jurnalisme   adalah  pada    warga
     masyarakat
 Inti jurnalisme adalah disiplin untuk melakukan verifikasi
 Jurnalis harus menjaga independensi dari objek liputannya
 Jurnalis harus mengemban tugas sebagai pemantau
     independen dari kekuasaan
 Jurnalis harus menyediakan forum untuk saling kritik dan
     menemukan kompromi
 Jurnalis harus membuat hal yang penting menjadi menarik
     dan relevan
 Jurnalis harus membuat berita yang proporsional
     dan komprehensif
 Jurnalis harus diperbolehkan mendengar hati
     nuraninya
5W 1H
   Secara prinsip, jurnalistik televisi tidak ada
    bedanya dengan jurnalistik lain (radio, cetak,
    atau on-line)
   Prinsip dasar:
     •   5W: what, when, who, where, why
     •   1H: how
   Syarat tambahan untuk jurnalistik masa kini:
     •   berkarakter
     •   menyampaikan pesan penting
     •   dikemas dengan cara menarik
NEWS VALUE
   Panduan mengenai layak atau tidaknya sebuah
    informasi untuk diliput dan disiarkan
   Komponen dalam nilai berita:
     • magnitude (besarnya kejadian)
     • aktualitas
     • kedekatan (proximity)  fisik, lokasi, emosi
     • ketenaran (prominence)
     • dampak
     • konflik
     • dramatis
     • kontroversi
KREDIBILITAS
   Tugas seorang jurnalis adalah menyampaikan
    informasi yang benar kepada audiens
   Informasi harus bisa dipercaya sebagai
    sebuah kebenaran atau fakta
   Jurnalis harus menyampaikan informasi yang
    benar, bukan kebohongan atau memuat
    interpretasi
   Informasi itu dikemas dalam bentuk berita yang
    objektif, akurat, dan lengkap
   Jika semua unsur di atas sudah terpenuhi,
    terciptalah sebuah kredibilitas, baik bagi
    jurnalisnya maupun bagi ruang redaksinya
KREDIBILITAS
1. AKURASI:
     informasi  disiplin verifikasi
     bahasa
     ejaan (nama orang, pangkat/ jabatan, lokasi)
     pelafalan
1. PEMILIHAN NARA SUMBER
     kapasitas
     peran
     tidak menokohkan secara berlebihan
1. PEMILIHAN ANGLE BERITA
    – tepat sesuai dengan sasaran audiens
    – mempunyai nilai (value)
1. PENGEMASAN (PACKAGING)
    – menarik
    – sesuai dengan karakter audiens
KREATIVITAS
   Kreativitas menyangkut aspek pemilihan angle dan
    pengemasan berita
   Bisa menentukan hidup matinya sebuah program berita
   Kerap dijumpai, sebuah informasi penting hanya akan
    menjadi percuma dan tak tersampaikan ke audiens,
    lantaran kreativitas yang kurang
   Dimulai sejak rapat perencanaan di ruang redaksi
   Tak jarang, keputusan di ruang redaksi akan berubah
    seiring dengan kondisi di lapangan
   Jurnalis di lapangan:
     o mata dan telinga ruang redaksi di lapangan
     o dituntut untuk kreatif pula di lapangan
     o butuh naluri yang tajam terhadap kondisi lapangan
         (sense of news) *)
KREATIVITAS
   Tidak ada text book soal kreativitas
   Kreativitas akan terus mengalami perkembangan
    seiring dengan zaman
   BBC mengharuskan stand up (PTC) seorang
    reporter di sentral layar TV
   Karena kreativitas, stand up reporter kini tak
    harus mengikuti gaya BBC
   Jangan membatasi diri dalam hal kreativitas
   ATM = Amati, Tiru, Modifikasi
RISET
   Langkah pertama seorang jurnalis sebelum
    menuju lapangan
   Reporter meriset tentang isi berita
   Bisa diperoleh dari siapa pun (nara sumber,
    orang tak dikenal) dan mana pun (koran, radio,
    televisi, sosmed)
   Juru kamera meriset tentang: gambar yang
    dibutuhkan, natsound, set up shot narasumber,
    dll
   Riset yang baik akan menentukan kualitas berita
    yang disuguhkan kepada audiens, baik dalam
    proses pra produksi dan produksi
Pedoman Perilaku Penyiaran
   Pasal 1 (12): Program Siaran Jurnalistik adalah program yang
    berisi berita dan/ atau informasi yang ditujukan untuk
    kepentingan publik berdasarkan Pedoman Perilaku Penyiaran
    dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS)
   Pasal 22 (2): Lembaga penyiaran wajib menjunjung tinggi
    prinsip-prinsip jurnalistik, antara lain: akurat, berimbang, adil,
    tidak beritikad buruk, tidak menghasut dan menyesatkan,
    tidak mencampuradukkan fakta dan opini pribadi, tidak
    menonjolkan unsur sadistis, tidak mempertentangkan suku,
    agama, ras dan antargolongan, serta tidak membuat berita
    bohong, fitnah, dan cabul.
   Pasal 22 (5): Lembaga penyiaran wajib menjaga
    independensi dalam proses produksi program siaran jurnalistik
    untuk tidak dipengaruhi oleh pihak eksternal maupun internal
    termasuk pemodal atau pemilik lembaga penyiaran
   Pasal 24, Peliputan Terorisme
    (Kasus penyergapan teroris di Hotel Taj Mahal dan Oberai,
    Mumbai, India, November 2008, yang menewaskan pimpinan
    pasukan antiteroris kepolisian Mumbai, Hemant Karkare. Lihat:
    artikel Koran Tempo, 14 Agustus 2009)
Pedoman Perilaku Penyiaran
   Pasal 25, Peliputan Bencana
    b. tidak menambah penderitaan ataupun trauma orang
    dan/atau keluarga yang berada pada kondisi gawat darurat,
    korban kecelakaan atau korban kejahatan, atau orang yang
    sedang berduka dengan cara memaksa, menekan, dan/atau
    mengintimidasi      korban   dan/atau     keluarganya untuk
    diwawancarai dan/atau diambil gambarnya
    c. menyiarkan gambar korban dan/atau orang yang sedang
    dalam kondisi menderita hanya dalam konteks yang dapat
    mendukung tayangan  rujukan: bencana tsunami di Jepang,
    Maret 2011
    d. tidak mengganggu pekerja tanggap darurat yang sedang
    bekerja menolong korban yang kemungkinan masih hidup 
    artikel Koran Tempo, 14 Oktober 2009
    e. tidak menggunakan gambar dan/atau suara korban bencana
    dan/atau orang yang sedang dalam kondisi menderita
    dalam filler, bumper, ramp yang disiarkan
    berulang-ulang
    (Lihat: Artikel Koran Tempo, 14 Oktober 2009)
Pedoman Perilaku Penyiaran
   Pasal 29, Anak-anak dan Remaja sebagai Nara Sumber
    a. tidak boleh mewawancarai anak-anak dan/atau remaja
    berusia di bawah umur 18 tahun mengenai hal-hal di luar
    kapasitas mereka untuk menjawabnya, seperti: kematian,
    perceraian, perselingkuhan orangtua dan keluarga, serta
    kekerasan, konflik, dan bencana yang menimbulkan dampak
    traumatik.
    b. wajib mempertimbangkan keamanan dan masa depan anak-
    anak dan/ atau remaja yang menjadi narasumber; dan
    c. wajib menyamarkan identitas anak-anak dan/atau remaja
    dalam peristiwa dan/atau penegakan hukum, baik sebagai
    pelaku maupun korban.
   Pasal 35, Pewawancara
    a. wajib bersikap netral dan tidak memihak
    b. tidak menyudutkan narasumber dalam wawancara
    c. memberikan waktu yang cukup kepada narasumber untuk
    menjelaskan dan/atau menjawab
    d. tidak memprovokasi narasumber dan/
    atau menghasut penonton dan pendengar
Standar Program Siaran
   Pasal 40, Prinsip-prinsip Jurnalistik
    d. melakukan ralat atas informasi yang tidak akurat dengan
    cara:
          1) disiarkan segera dalam program lain berikutnya dalam
          jangka waktu kurang dari 24 jam setelah diketahui
    terdapat kekeliruan, kesalahan, dan/atau terjadi
    sanggahan atas berita atau isi siaran
          2) mendapatkan perlakuan utama dan setara
          3) mengulang menyiarkan ralat tersebut pada
    kesempatan pertama dalam program yang sama
    (Kasus penyergapan teroris di Temanggung, 2009, tak ada
    ralat dari televisi yang sangat yakin bahwa teroris yang
    tertembak adalah Noordin M. Top. Padahal, yang tewas
    bernama Ibrohim)
Standar Program Siaran
   Pasal 43, Muatan Kekerasan dan Kejahatan serta Kewajiban
    Penyamaran
    d. tidak memberitakan secara terperinci reka ulang kejahatan
    meskipun bersumber dari pejabat kepolisian yang berwenang
    dan/atau fakta pengadilan
    e. tidak menayangkan reka ulang pemerkosaan dan/atau
    kejahatan seksual
    f. menyamarkan gambar wajah dan identitas korban
    kejahatan seksual dan keluarganya, serta orang yang
    diduga pelaku kejahatan seksual dan keluarganya
    g. menyamarkan gambar wajah dan identitas pelaku, korban,
    dan keluarga pelaku kejahatan yang pelaku maupun korbannya
    adalah anak di bawah umur
    h. tidak menayangkan secara eksplisit dan terperinci adegan
    dan/atau reka ulang bunuh diri serta menyamarkan
    identitas pelaku
    i. tidak menayangkan adegan tawuran atau perkelahian
    secara detail dan berulang-ulang
Standar Program Siaran
   Pasal 45, Peliputan Terorisme
    (1) menghormati hak masyarakat untuk memperoleh informasi
    secara lengkap dan benar
    (2) tidak melakukan labelisasi berdasarkan suku, agama, ras,
    dan/atau antagolongan terhadap pelaku, kerabat, dan/atau
    kelompok yang diduga terlibat
    (3) tidak membuka dan/atau mendramatisir identitas kerabat pelaku
    yang diduga terlibat
   Pasal 50, Peliputan Bencana
    Program siaran jurnalistik tentang peliputan bencana atau musibah
    dilarang:
    a. menambah penderitaan atau trauma korban, keluarga, dan
    masyarakat, dengan cara memaksa, menekan, dan/atau
    mengintimidasi untuk diwawancarai dan/atau diambil gambarnya
    b. menampilkan gambar dan/atau suara saat-saat menjelang
    kematian
    c. mewawancara anak di bawah umur sebagai narasumber
    d. menampilkan gambar korban atau mayat secara detail
    dengan close up; dan/atau
    e. menampilkan gambar luka berat, darah, dan/atau
    potongan organ tubuh
Materi workshop kpi 14 des12

More Related Content

Viewers also liked

Ig3 music_video_assignment_updated_02.2013
 Ig3 music_video_assignment_updated_02.2013 Ig3 music_video_assignment_updated_02.2013
Ig3 music_video_assignment_updated_02.2013Jack Dixon
 
Photos for a purpose
Photos for a purposePhotos for a purpose
Photos for a purposeJack Dixon
 
Carrie Re-make Assignment
Carrie Re-make Assignment Carrie Re-make Assignment
Carrie Re-make Assignment Jack Dixon
 
Photo shoot presentation
Photo shoot presentationPhoto shoot presentation
Photo shoot presentationJack Dixon
 
The future of product management
The future of product managementThe future of product management
The future of product managementMarc Rubner
 
Carrie worksheet
Carrie worksheetCarrie worksheet
Carrie worksheetJack Dixon
 
Ak prodjosantoso jurnal th 2 2014 (2)
Ak prodjosantoso jurnal th 2 2014 (2)Ak prodjosantoso jurnal th 2 2014 (2)
Ak prodjosantoso jurnal th 2 2014 (2)Hidayah Khairol
 
Industri televisi di indonesia
Industri televisi di indonesiaIndustri televisi di indonesia
Industri televisi di indonesiateguhusis
 

Viewers also liked (10)

Reaper
ReaperReaper
Reaper
 
Ig3 music_video_assignment_updated_02.2013
 Ig3 music_video_assignment_updated_02.2013 Ig3 music_video_assignment_updated_02.2013
Ig3 music_video_assignment_updated_02.2013
 
P3 sps 2012
P3 sps 2012P3 sps 2012
P3 sps 2012
 
Photos for a purpose
Photos for a purposePhotos for a purpose
Photos for a purpose
 
Carrie Re-make Assignment
Carrie Re-make Assignment Carrie Re-make Assignment
Carrie Re-make Assignment
 
Photo shoot presentation
Photo shoot presentationPhoto shoot presentation
Photo shoot presentation
 
The future of product management
The future of product managementThe future of product management
The future of product management
 
Carrie worksheet
Carrie worksheetCarrie worksheet
Carrie worksheet
 
Ak prodjosantoso jurnal th 2 2014 (2)
Ak prodjosantoso jurnal th 2 2014 (2)Ak prodjosantoso jurnal th 2 2014 (2)
Ak prodjosantoso jurnal th 2 2014 (2)
 
Industri televisi di indonesia
Industri televisi di indonesiaIndustri televisi di indonesia
Industri televisi di indonesia
 

Similar to Materi workshop kpi 14 des12

Kode Etik Jurnalistik
Kode Etik JurnalistikKode Etik Jurnalistik
Kode Etik Jurnalistikboysinu
 
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124YuliaIya1
 
Bahan 2 (dasar dasar jurnalistik tv) (1)
Bahan  2 (dasar dasar jurnalistik tv) (1)Bahan  2 (dasar dasar jurnalistik tv) (1)
Bahan 2 (dasar dasar jurnalistik tv) (1)endrah80
 
Kelas Jurnalistik Gmni Fisip Undip 2021: Dasar Jurnalistik (23 April 2021)
Kelas Jurnalistik Gmni Fisip Undip 2021: Dasar Jurnalistik (23 April 2021)Kelas Jurnalistik Gmni Fisip Undip 2021: Dasar Jurnalistik (23 April 2021)
Kelas Jurnalistik Gmni Fisip Undip 2021: Dasar Jurnalistik (23 April 2021)DPK GmnI FISIP Undip
 
Syahna Ajeng Wismono Putri-01918143862-Manarita 3A-LPJ Penulisan Naskah Radi...
Syahna Ajeng Wismono Putri-01918143862-Manarita 3A-LPJ  Penulisan Naskah Radi...Syahna Ajeng Wismono Putri-01918143862-Manarita 3A-LPJ  Penulisan Naskah Radi...
Syahna Ajeng Wismono Putri-01918143862-Manarita 3A-LPJ Penulisan Naskah Radi...SyahnaAjeng
 
Makalah workshop bandung
Makalah workshop bandungMakalah workshop bandung
Makalah workshop bandungmistertipr
 
MATERI MENGAJAR JURNALISTIK IWAN.pptx
MATERI MENGAJAR JURNALISTIK IWAN.pptxMATERI MENGAJAR JURNALISTIK IWAN.pptx
MATERI MENGAJAR JURNALISTIK IWAN.pptxRamadhita Umitaibatin
 
Dasar_dasar_Jurnalistik.ppt
Dasar_dasar_Jurnalistik.pptDasar_dasar_Jurnalistik.ppt
Dasar_dasar_Jurnalistik.pptFahriizulFahmi
 
Dasar Jurnalistik, Peliputan, dan Menulis Berita
Dasar Jurnalistik, Peliputan, dan Menulis BeritaDasar Jurnalistik, Peliputan, dan Menulis Berita
Dasar Jurnalistik, Peliputan, dan Menulis BeritaBahana Mahasiswa
 
Teknik penulisan berita dan Feature bagi Praktisi Humas
Teknik penulisan berita dan Feature bagi Praktisi HumasTeknik penulisan berita dan Feature bagi Praktisi Humas
Teknik penulisan berita dan Feature bagi Praktisi HumasIndiwan Seto wahyu wibowo
 
Cara Menulis Berita – Teknik & Tips Lengkap untuk Pemula
Cara Menulis Berita – Teknik & Tips Lengkap untuk PemulaCara Menulis Berita – Teknik & Tips Lengkap untuk Pemula
Cara Menulis Berita – Teknik & Tips Lengkap untuk PemulaRomel Tea
 
TEKNIK REPORTASE RADIO - Teori Reportase
TEKNIK REPORTASE RADIO - Teori ReportaseTEKNIK REPORTASE RADIO - Teori Reportase
TEKNIK REPORTASE RADIO - Teori ReportaseDiana Amelia Bagti
 
Semester 5 Pertemuan 3-4_Jurnalisme Investigasi Mengenal Jurnalisme Investiga...
Semester 5 Pertemuan 3-4_Jurnalisme Investigasi Mengenal Jurnalisme Investiga...Semester 5 Pertemuan 3-4_Jurnalisme Investigasi Mengenal Jurnalisme Investiga...
Semester 5 Pertemuan 3-4_Jurnalisme Investigasi Mengenal Jurnalisme Investiga...RintaArina
 
Teknik Peliputan Berita Online_UPJ_Maya Rachmawaty MSc.pdf
Teknik Peliputan Berita Online_UPJ_Maya Rachmawaty MSc.pdfTeknik Peliputan Berita Online_UPJ_Maya Rachmawaty MSc.pdf
Teknik Peliputan Berita Online_UPJ_Maya Rachmawaty MSc.pdfcitanduypost
 
Nota kuliah 4
Nota kuliah 4Nota kuliah 4
Nota kuliah 4syahums
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 

Similar to Materi workshop kpi 14 des12 (20)

Kode Etik Jurnalistik
Kode Etik JurnalistikKode Etik Jurnalistik
Kode Etik Jurnalistik
 
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124
 
Bahan 2 (dasar dasar jurnalistik tv) (1)
Bahan  2 (dasar dasar jurnalistik tv) (1)Bahan  2 (dasar dasar jurnalistik tv) (1)
Bahan 2 (dasar dasar jurnalistik tv) (1)
 
Kelas Jurnalistik Gmni Fisip Undip 2021: Dasar Jurnalistik (23 April 2021)
Kelas Jurnalistik Gmni Fisip Undip 2021: Dasar Jurnalistik (23 April 2021)Kelas Jurnalistik Gmni Fisip Undip 2021: Dasar Jurnalistik (23 April 2021)
Kelas Jurnalistik Gmni Fisip Undip 2021: Dasar Jurnalistik (23 April 2021)
 
Syahna Ajeng Wismono Putri-01918143862-Manarita 3A-LPJ Penulisan Naskah Radi...
Syahna Ajeng Wismono Putri-01918143862-Manarita 3A-LPJ  Penulisan Naskah Radi...Syahna Ajeng Wismono Putri-01918143862-Manarita 3A-LPJ  Penulisan Naskah Radi...
Syahna Ajeng Wismono Putri-01918143862-Manarita 3A-LPJ Penulisan Naskah Radi...
 
Makalah workshop bandung
Makalah workshop bandungMakalah workshop bandung
Makalah workshop bandung
 
MATERI MENGAJAR JURNALISTIK IWAN.pptx
MATERI MENGAJAR JURNALISTIK IWAN.pptxMATERI MENGAJAR JURNALISTIK IWAN.pptx
MATERI MENGAJAR JURNALISTIK IWAN.pptx
 
Dasar_dasar_Jurnalistik.ppt
Dasar_dasar_Jurnalistik.pptDasar_dasar_Jurnalistik.ppt
Dasar_dasar_Jurnalistik.ppt
 
Dasar Jurnalistik, Peliputan, dan Menulis Berita
Dasar Jurnalistik, Peliputan, dan Menulis BeritaDasar Jurnalistik, Peliputan, dan Menulis Berita
Dasar Jurnalistik, Peliputan, dan Menulis Berita
 
Teknik penulisan berita dan Feature bagi Praktisi Humas
Teknik penulisan berita dan Feature bagi Praktisi HumasTeknik penulisan berita dan Feature bagi Praktisi Humas
Teknik penulisan berita dan Feature bagi Praktisi Humas
 
Cara Menulis Berita – Teknik & Tips Lengkap untuk Pemula
Cara Menulis Berita – Teknik & Tips Lengkap untuk PemulaCara Menulis Berita – Teknik & Tips Lengkap untuk Pemula
Cara Menulis Berita – Teknik & Tips Lengkap untuk Pemula
 
Jurnalistik radio
Jurnalistik radioJurnalistik radio
Jurnalistik radio
 
Hubungan dengan wartawan
Hubungan dengan wartawanHubungan dengan wartawan
Hubungan dengan wartawan
 
TEKNIK REPORTASE RADIO - Teori Reportase
TEKNIK REPORTASE RADIO - Teori ReportaseTEKNIK REPORTASE RADIO - Teori Reportase
TEKNIK REPORTASE RADIO - Teori Reportase
 
Semester 5 Pertemuan 3-4_Jurnalisme Investigasi Mengenal Jurnalisme Investiga...
Semester 5 Pertemuan 3-4_Jurnalisme Investigasi Mengenal Jurnalisme Investiga...Semester 5 Pertemuan 3-4_Jurnalisme Investigasi Mengenal Jurnalisme Investiga...
Semester 5 Pertemuan 3-4_Jurnalisme Investigasi Mengenal Jurnalisme Investiga...
 
Teknik Peliputan Berita Online_UPJ_Maya Rachmawaty MSc.pdf
Teknik Peliputan Berita Online_UPJ_Maya Rachmawaty MSc.pdfTeknik Peliputan Berita Online_UPJ_Maya Rachmawaty MSc.pdf
Teknik Peliputan Berita Online_UPJ_Maya Rachmawaty MSc.pdf
 
Jurnalisme Warga 1
Jurnalisme Warga 1Jurnalisme Warga 1
Jurnalisme Warga 1
 
Nota kuliah 4
Nota kuliah 4Nota kuliah 4
Nota kuliah 4
 
Jenis jenis feature
Jenis jenis featureJenis jenis feature
Jenis jenis feature
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 

Materi workshop kpi 14 des12

  • 1. JURNALISTIK TELEVISI – P3SPS Oleh: Teguh Usis Materi Workshop KPI, Jumat 14 Desember 2012
  • 2. Berita Televisi  Menurut KBBI, Berita: “cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat”  Liputan adalah laporan berita yang dilakukan oleh reporter/camera person  Unsur terpenting dalam sebuah liputan adalah isi cerita yang disampaikan  Di masa sekarang, liputan harus memiliki tujuan  tim liputan harus memiliki agenda yang ingin disampaikan kepada pemirsa, dengan catatan agenda tersebut harus berpihak kepada kebenaran  Liputan yang bersifat deskriptif, sudah ketinggalan zaman untuk media televisi
  • 3. 9 Elemen Jurnalisme Bill Kovach dan Tom Rosenstiel dalam bukunya “The Elements of Journalism”  Kewajiban pertama jurnalisme adalah pada kebenaran  Loyalitas pertama jurnalisme adalah pada warga masyarakat  Inti jurnalisme adalah disiplin untuk melakukan verifikasi  Jurnalis harus menjaga independensi dari objek liputannya  Jurnalis harus mengemban tugas sebagai pemantau independen dari kekuasaan  Jurnalis harus menyediakan forum untuk saling kritik dan menemukan kompromi  Jurnalis harus membuat hal yang penting menjadi menarik dan relevan  Jurnalis harus membuat berita yang proporsional dan komprehensif  Jurnalis harus diperbolehkan mendengar hati nuraninya
  • 4. 5W 1H  Secara prinsip, jurnalistik televisi tidak ada bedanya dengan jurnalistik lain (radio, cetak, atau on-line)  Prinsip dasar: • 5W: what, when, who, where, why • 1H: how  Syarat tambahan untuk jurnalistik masa kini: • berkarakter • menyampaikan pesan penting • dikemas dengan cara menarik
  • 5. NEWS VALUE  Panduan mengenai layak atau tidaknya sebuah informasi untuk diliput dan disiarkan  Komponen dalam nilai berita: • magnitude (besarnya kejadian) • aktualitas • kedekatan (proximity)  fisik, lokasi, emosi • ketenaran (prominence) • dampak • konflik • dramatis • kontroversi
  • 6. KREDIBILITAS  Tugas seorang jurnalis adalah menyampaikan informasi yang benar kepada audiens  Informasi harus bisa dipercaya sebagai sebuah kebenaran atau fakta  Jurnalis harus menyampaikan informasi yang benar, bukan kebohongan atau memuat interpretasi  Informasi itu dikemas dalam bentuk berita yang objektif, akurat, dan lengkap  Jika semua unsur di atas sudah terpenuhi, terciptalah sebuah kredibilitas, baik bagi jurnalisnya maupun bagi ruang redaksinya
  • 7. KREDIBILITAS 1. AKURASI:  informasi  disiplin verifikasi  bahasa  ejaan (nama orang, pangkat/ jabatan, lokasi)  pelafalan 1. PEMILIHAN NARA SUMBER  kapasitas  peran  tidak menokohkan secara berlebihan 1. PEMILIHAN ANGLE BERITA – tepat sesuai dengan sasaran audiens – mempunyai nilai (value) 1. PENGEMASAN (PACKAGING) – menarik – sesuai dengan karakter audiens
  • 8. KREATIVITAS  Kreativitas menyangkut aspek pemilihan angle dan pengemasan berita  Bisa menentukan hidup matinya sebuah program berita  Kerap dijumpai, sebuah informasi penting hanya akan menjadi percuma dan tak tersampaikan ke audiens, lantaran kreativitas yang kurang  Dimulai sejak rapat perencanaan di ruang redaksi  Tak jarang, keputusan di ruang redaksi akan berubah seiring dengan kondisi di lapangan  Jurnalis di lapangan: o mata dan telinga ruang redaksi di lapangan o dituntut untuk kreatif pula di lapangan o butuh naluri yang tajam terhadap kondisi lapangan (sense of news) *)
  • 9. KREATIVITAS  Tidak ada text book soal kreativitas  Kreativitas akan terus mengalami perkembangan seiring dengan zaman  BBC mengharuskan stand up (PTC) seorang reporter di sentral layar TV  Karena kreativitas, stand up reporter kini tak harus mengikuti gaya BBC  Jangan membatasi diri dalam hal kreativitas  ATM = Amati, Tiru, Modifikasi
  • 10. RISET  Langkah pertama seorang jurnalis sebelum menuju lapangan  Reporter meriset tentang isi berita  Bisa diperoleh dari siapa pun (nara sumber, orang tak dikenal) dan mana pun (koran, radio, televisi, sosmed)  Juru kamera meriset tentang: gambar yang dibutuhkan, natsound, set up shot narasumber, dll  Riset yang baik akan menentukan kualitas berita yang disuguhkan kepada audiens, baik dalam proses pra produksi dan produksi
  • 11. Pedoman Perilaku Penyiaran  Pasal 1 (12): Program Siaran Jurnalistik adalah program yang berisi berita dan/ atau informasi yang ditujukan untuk kepentingan publik berdasarkan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS)  Pasal 22 (2): Lembaga penyiaran wajib menjunjung tinggi prinsip-prinsip jurnalistik, antara lain: akurat, berimbang, adil, tidak beritikad buruk, tidak menghasut dan menyesatkan, tidak mencampuradukkan fakta dan opini pribadi, tidak menonjolkan unsur sadistis, tidak mempertentangkan suku, agama, ras dan antargolongan, serta tidak membuat berita bohong, fitnah, dan cabul.  Pasal 22 (5): Lembaga penyiaran wajib menjaga independensi dalam proses produksi program siaran jurnalistik untuk tidak dipengaruhi oleh pihak eksternal maupun internal termasuk pemodal atau pemilik lembaga penyiaran  Pasal 24, Peliputan Terorisme (Kasus penyergapan teroris di Hotel Taj Mahal dan Oberai, Mumbai, India, November 2008, yang menewaskan pimpinan pasukan antiteroris kepolisian Mumbai, Hemant Karkare. Lihat: artikel Koran Tempo, 14 Agustus 2009)
  • 12. Pedoman Perilaku Penyiaran  Pasal 25, Peliputan Bencana b. tidak menambah penderitaan ataupun trauma orang dan/atau keluarga yang berada pada kondisi gawat darurat, korban kecelakaan atau korban kejahatan, atau orang yang sedang berduka dengan cara memaksa, menekan, dan/atau mengintimidasi korban dan/atau keluarganya untuk diwawancarai dan/atau diambil gambarnya c. menyiarkan gambar korban dan/atau orang yang sedang dalam kondisi menderita hanya dalam konteks yang dapat mendukung tayangan  rujukan: bencana tsunami di Jepang, Maret 2011 d. tidak mengganggu pekerja tanggap darurat yang sedang bekerja menolong korban yang kemungkinan masih hidup  artikel Koran Tempo, 14 Oktober 2009 e. tidak menggunakan gambar dan/atau suara korban bencana dan/atau orang yang sedang dalam kondisi menderita dalam filler, bumper, ramp yang disiarkan berulang-ulang (Lihat: Artikel Koran Tempo, 14 Oktober 2009)
  • 13. Pedoman Perilaku Penyiaran  Pasal 29, Anak-anak dan Remaja sebagai Nara Sumber a. tidak boleh mewawancarai anak-anak dan/atau remaja berusia di bawah umur 18 tahun mengenai hal-hal di luar kapasitas mereka untuk menjawabnya, seperti: kematian, perceraian, perselingkuhan orangtua dan keluarga, serta kekerasan, konflik, dan bencana yang menimbulkan dampak traumatik. b. wajib mempertimbangkan keamanan dan masa depan anak- anak dan/ atau remaja yang menjadi narasumber; dan c. wajib menyamarkan identitas anak-anak dan/atau remaja dalam peristiwa dan/atau penegakan hukum, baik sebagai pelaku maupun korban.  Pasal 35, Pewawancara a. wajib bersikap netral dan tidak memihak b. tidak menyudutkan narasumber dalam wawancara c. memberikan waktu yang cukup kepada narasumber untuk menjelaskan dan/atau menjawab d. tidak memprovokasi narasumber dan/ atau menghasut penonton dan pendengar
  • 14. Standar Program Siaran  Pasal 40, Prinsip-prinsip Jurnalistik d. melakukan ralat atas informasi yang tidak akurat dengan cara: 1) disiarkan segera dalam program lain berikutnya dalam jangka waktu kurang dari 24 jam setelah diketahui terdapat kekeliruan, kesalahan, dan/atau terjadi sanggahan atas berita atau isi siaran 2) mendapatkan perlakuan utama dan setara 3) mengulang menyiarkan ralat tersebut pada kesempatan pertama dalam program yang sama (Kasus penyergapan teroris di Temanggung, 2009, tak ada ralat dari televisi yang sangat yakin bahwa teroris yang tertembak adalah Noordin M. Top. Padahal, yang tewas bernama Ibrohim)
  • 15. Standar Program Siaran  Pasal 43, Muatan Kekerasan dan Kejahatan serta Kewajiban Penyamaran d. tidak memberitakan secara terperinci reka ulang kejahatan meskipun bersumber dari pejabat kepolisian yang berwenang dan/atau fakta pengadilan e. tidak menayangkan reka ulang pemerkosaan dan/atau kejahatan seksual f. menyamarkan gambar wajah dan identitas korban kejahatan seksual dan keluarganya, serta orang yang diduga pelaku kejahatan seksual dan keluarganya g. menyamarkan gambar wajah dan identitas pelaku, korban, dan keluarga pelaku kejahatan yang pelaku maupun korbannya adalah anak di bawah umur h. tidak menayangkan secara eksplisit dan terperinci adegan dan/atau reka ulang bunuh diri serta menyamarkan identitas pelaku i. tidak menayangkan adegan tawuran atau perkelahian secara detail dan berulang-ulang
  • 16. Standar Program Siaran  Pasal 45, Peliputan Terorisme (1) menghormati hak masyarakat untuk memperoleh informasi secara lengkap dan benar (2) tidak melakukan labelisasi berdasarkan suku, agama, ras, dan/atau antagolongan terhadap pelaku, kerabat, dan/atau kelompok yang diduga terlibat (3) tidak membuka dan/atau mendramatisir identitas kerabat pelaku yang diduga terlibat  Pasal 50, Peliputan Bencana Program siaran jurnalistik tentang peliputan bencana atau musibah dilarang: a. menambah penderitaan atau trauma korban, keluarga, dan masyarakat, dengan cara memaksa, menekan, dan/atau mengintimidasi untuk diwawancarai dan/atau diambil gambarnya b. menampilkan gambar dan/atau suara saat-saat menjelang kematian c. mewawancara anak di bawah umur sebagai narasumber d. menampilkan gambar korban atau mayat secara detail dengan close up; dan/atau e. menampilkan gambar luka berat, darah, dan/atau potongan organ tubuh