Paragraf terdiri atas beberapa unsur pembentuk yaitu transisi, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas. Terdapat berbagai kemungkinan susunan unsur-unsurnya dalam membentuk paragraf yang baik, seperti dimulai dari transisi atau kalimat topik. Syarat penting pembentukan paragraf adalah kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan informasinya. Teknik pengembangan paragraf meliputi ur
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
Struktur Paragraf
1.
2. 4. Unsur-unsur paragraf
Yang dimaksud dengan unsur-unsur paragraf
ialah beberapa unsur yang membangun paragraf ,
sehingga paragraf tersebut tersusun secara logis
dan sistematis. Unsur-unsur paragaraf itu ada
empat macam :
4.1 Transisi
Transisi adalah penanda hubungan yang
menghubungkan antara paragraf dengan paragraf
lain berdekatan. Transisi ini merupakan petunjuk
bagi pembaca kearah mana ia bergerak atau
mengingatkan pembaca apakah suatu paragraf
baru bergerak searah dengan gagasan paragraf
sebelumnya.
3. Transisi ada dua macam : yaitu transisi
berupa kalimat dan berupa kata. Transisi
berupa kalimat memiliki fungsi ganda, yaitu
sebagai transisi dan sebagai pengantar topik
utama yang akan dibicarakan. Letaknya selalu
mendahului kalimat topik. Bila suatu paragraf
memiliki transisi kalimat, maka kalimat topik
terletak setelah transisi tersebut.
Contoh transisi kalimat : “ Pada dasarnya, tata
bahasa itu meliputi tiga hal, yakni fonologi
berhubungan dengan kajian tata bunyi,
morfologi mengenai kajian tatakata, dan
sintaksis membicarakan tata kalimat.
4. 4.2 Kalimat topik
Ialah kalimat yang didalamnya mengandung gagasan
pokok pembicaraan. Ciri kalimat topik ini bersifat umum.
Letak kalimat topik didalam paragraf memiliki berbagai
kemungkinan, yakni diawal paragraf, diakhir paragraf, dan
yang jarang ditemui yaitu ditengah paragraf.
4.3 Kalimat pengembang
Ialah kalimat yang memperjelas pemaparan gagasan
pokok yang terdapat dalam paragraf itu. Susunan kalimat
ini tidak boleh sembarangan, harus mengikuti hakekat
pokok. Misalnya, pengembangan kalimat topik yang
memerlukan pengembangan secara kronologis, maka
urutan kalimat pengembangannya harus dimulai dari
urutan masa lalu, kini, dan masa akan datang.
5. Dalam suatu paragraf, jumlah kalimat pengembang
ini jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan kalimat
topik dan unsur yang lainnya. Sebagai contoh, suatu
paragraf yang terdiri atas 10 kalimat, dua diantaranya
adalah kalimat topik dan kalimat penegas, maka 8
kalimat yang lainnya adalah kalimat pengembang.
4.4 Kalimat penegas
Kehadiran kalimat penegas dalam suatu paragraf
tidak bersifat mutlak. Namun, apabila informasi atau
gagasan yang disampaikan itu cukup jelas maka
kehadiran kalimat penegas itu tidak diperlukan.
Kehadiran kalimat penegas ini memiliki dua fungsi,
yaitu sebagai pengulang atau penegas kembali kalimat
topik, dan sebagai selingan untuk menghilangkan
kejemuan atau sebagai penarik minat pembaca.
6. 5. STRUKTUR PARAGRAF
1) Kemungkinan pertama, yaitu
paragraf yang terdiri atas
transisi kalimat, kalimat topik,
kalimat pengembang, dan
kalimat penegas.
Contoh halaman 132
Unsur-unsur paragraf diatas
dapat dirinci sebagai berikut :
(1) = transisi kalimat
(2) = kalimat topik
(3), (4), (5) =kalimat
pengembang
(6) =kalimat penegas
2) Kemungkinan kedua, yaitu
paragraf yang terdiri atas transisi
berupa kata, kalimat topik,
kalimat pengembang, dan kalimat
penegas.
Contoh halaman 133
Unsur-unsur paragraf diatas
dapat dirinci sebagai berikut :
(1) = transisi
berupa kata
(2) = kalimat
topik
(3) (4) (5) (6) (7) = kalimat
pengembang
(8) (9) = kalimat
penegas
7. 3) Kemungkinan ketiga,
yaitu paragraf yang
terdiri atas kalimat
topik, kalimat
pengembang, kalimat
penegas.
Contoh halaman 133-134.
Unsur-unsur paragraf
diatas adalah :
(1) = kalimat topik
(2) (3) (4) (5) (6) (7) =
kalimat pengembang
(8) = kalimat penegas
4) Kemungkinan
keempat, yaitu paragraf
yang terdiri atas transisi
berupa kata, kalimat
topik, dan kalimat
pengembang.
Contoh halaman 134.
Unsur-unsur paragraf
tersebut adalah :
(1)= transisi berupa kata,
(2)= kalimat topik
(3) (4) (5) (6) (7) (8) =
kalimat pengembang.
8. 5) Kemungkinan kelima,
yaitu paragraf yang terdiri
atas transisi berupa
kalimat, kalimat topik,
dan kalimat pengembang.
Contoh halaman 134-135.
Unsur-unsur paragraf diatas:
(1) = transisi
berupa kalimat
(2) = kalimat topik
(3) (4) (5) = kalimat
pengembang
6) Kemungkinan keenam,
yaitu paragraf yang terdiri
atas kalimat topik dan
kalimat pengembang.
Contoh halaman 135.
Unsur-unsur paragraf di
atas dapat dirinci sebagai
berikut :
(1) = kalimat topik
(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
= kalimat pengembang
9. 7) Kemungkinan ketujuh, yaitu
paragraf yang terdiri atas
kalimat pengembang dan
kalimat topik.
Contoh halaman 135-136.
Paragraf diatas terdiri atas
unsur-unsur sebagai
berikut:
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
= kalimat pengembang
(9) = kalimat topik.
8) Kemungkinan kedelapan,
yaitu paragraf yang terdiri
atas kalimat pengembang,
kalimat topik, dan kalimat
pengembang.
Contoh halaman 136.
Paragraf diatas terdiri atas
unsur-unsur dengan urutan
sebagai berikut :
(1) (2) (3) (4) (5) = kalimat
pengembang.
(6) = kalimat topik.
(7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
(14) (15) = kalimat
kalimat pengembang.
•
10. 6. Syarat-Syarat Pembentukan
Paragraf
1) Kesatuan
Yang dimaksud dengan kesatuan paragraf ialah
bahwa semua kalimat yang membangun paragraf
itu secara bersama-sama menyatakan suatu hal
atau suatu tema tertentu.
Fungsi paragraf adalah untuk mengembangkan
sebuah gagasan tunggal, agar tidak terjadi
pemasukan unsur-unsur yang sama sekali tidak
memiliki pertalian dengan maksud tunggal tadi.
Oleh karena itu, setiap kalimat dalam karangan itu
harus membicarakan gagasan pokok paragraf itu.
11. 2) Kepaduan
Yang dimaksud kepaduan adalah kekompakan
hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang
lain yang membentuk paragraf itu.
Kepaduan dalam sebuah paragraf dibangun dengan
memperhatikan beberapa hal, di antaranya ialah
pengulangan kata kunci, penggunaan kata ganti,
penggunaan transisi, dan paralelisme.
3) Kelengkapan
Yang dimaksud dengan kelengkapan paragraf ialah
paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang
cukup untuk menunjang kalimat topik. Paragraf yang
hanya terdiri atas satu kalimat topik saja dikatakan
paragraf yang belum lengkap.
12. 7. Pengembangan Paragraf
Pengembangan paragraf yang memperhatikan
unsur kesatuan dan kepaduan (koherensi), harus
memperhatikan hal-hal berikut, yakni (1)
penyusunan kalimat topik yang baik, (2)
penonjolan kalimat topik dalam paragraf, (3)
pengembangan detail-detail penjelas yang tepat,
dan (4) penggunaan kata-kata transisi, frase, dan
alat-alat lain didalam paragraf. Penonjolan
kalimat topik itu sangat perlu, karena kalimat
topik tersebut berisi inti paragraf. Salah satu
caranya ialah dengan menempatkan kalimat topik
itu pada awal paragraf.
13. Dalam mengembangkan paragraf, ada beberapa
teknik yang dapat dilakukan :
1) Secara alamiah
Didasarkan pada ruang dan waktu. Adapaun
urutan waktu adalah urutan yang menggambarkan
urutan terjadinya peristiwa, perbuatan atau tindakan.
Contoh halaman 141.
2) Klimaks dan Antiklimaks
Didasarkan pada posisi yang tertinggi atau paling
menonjol. Bila posisi yang tertinggi itu ditaruh pada
bagian akhir disebut klimaks. Senaliknya jika menulis
rangkaian dengan posisi paling menonjol dan makin
lama makin tidak menonjol disebut urutan antiklimaks.
Contoh halaman 142.
14. 3) Umum khusus-khusus umum
Dalam bentuk umum khusus, gagasan utama
dilakukan diawal paragraf. Dalam bentuk khusus
umum, gagasan utama diletakkan dibagian akhir
paragraf. Bentuk paragraf pertama disebut
paragraf deduktif, sedangkan paragraf bentuk
kedua adalah paragraf induktif.
Bentuk paragraf selain ditentukan oleh teknik
pengembangannya, juga ditentukan oleh fungsi
paragraf tersebut dalam suatu karangan. Ada
paragraf yang berfungsi menjelaskan,
membandingkan, mempertentangkan,
menggambarkan atau memperdebatkan.
Perhatikan contoh-contoh paragraf berdasarkan
fungsinya.
15. 1) Perbandingan dan petentangan
Adalah paragraf yang berusaha memeperjelas
paparannya dengan jalan membandingkan dan
mempertentangkan hal-hal yang dibicarakan.
Contoh halaman 143-144.
2) Analogi
Biasanya digunakan untuk membandingkan
sesuatu yang sudah dikenal oleh umum dengan
yang kurang dikenal. Contoh halaman 144.
3) Contoh-contoh
Digunakan untuk memberi bukti atau
penjelasan terhadap generalisai yang sifatnya
umum. Contoh halaman 144-145.
16. 4) Sebab-akibat
Sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama
dan akibat sebagai pikiran penjelas. Begitu
sebaliknya. Contoh halaman 145.
5) Definisi luas
Paragraf yang memerlukan uraian yang
panjang, berupa kalimat-kalimat bahkan
beberapa paragraf deisebut sebagai definisi.
Contoh halaman 145-146.
6) Klasifikasi
Biasanya menegelompokkan hal-hal yang
lebih rinci kedalam kelompok-kelompok yang
lebih kecil. Contoh halaman 146.