SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
GROUP 9
Anggota Kelompok:
1. Conny Anggraini
2. Mellisrawati
3. Susi Novita
Dosen: Dra. Eldarni, M. Pd
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN
YAYASAN DHARMA BAKTI LUBUK ALUNG
2013
BAB IX
PERKEMBANGAN
MORAL REMAJA
A. Pengertian Moral B. Teori Perkembangan
Moral
C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Perkembangan Moral Remaja
D. Usaha-usaha yang Dapat Dilakukan Orang Tua
dan Guru untuk Mengembangkan Moral Remaja
Pengertian moral
• Kata moral berasal dari bahasa latin yaitu mos atau
mores yang berarti kebiasaan.ss
Santrok dan Yunan (1977) mengemukakan
bahwaa moral adalah kebiasaan atau aturan yang
harus dipatuhi seseorang dalam berinteraksi dengan
oraang lain.
Kolberg dan piaget (dalam Bezonky , 1981)
mengemukakan bahwa moral itu meliputi tiga
pengertian yang berebeda satu sama yang lainya |
a. pandangan moral
b. perassaan moral
c. tingkah laku moral
• Pandangan moral
merupakan pendapat atau
pertimbangan seseorang tentang persoalan
moral
• Perasaan moral
merupakan perasaan yaang terjadi
dalam diri remaja setelah ia mengambil
keputusan untuk bertingkah laku bermoral
atau tidak
• Tingkah laku moral
tindakn yang sesuai dengan aturan-
aturan etika moral
Terori perkembangan moral
• Perkembangan menurut teori belajar sosial
menurut teori belajar sosial perkembangan
sosial merupakan proses yang dipelajari
selama proses interaks sosial seseorang dengan
orang lain
menurut bandura perkembangan moral
berlangsung melalui interaksi seseorang
denagn lingkungan yaang menyediakan konten
moral
Perkembangan moral menurut teori
kognitif
pelopor teori kognitif adalah jean piaget
yang menekankan bahwa perkembangan
kognitif erat kaitannya dengan perkembangan
moral remaja.
Piaget (furmann ,1990) berpendapat bahwa
terapat hubungan yang sejajar antara
perkembangan moral dengan kognitif
Tahap-tahap perkembangan moral
menurut Kohlberg
1. Tingkat pramoralitas
a.Periode 0
pada tingkat ini pemahaman anak tentang
baik dan buruk,benar dan salah ditemukan
oleh akibat fisik yang di timbulkan oleh
tindakan itu seperti hukuman,ganjaran yang
bersifat fisik atau materi yang diberikan oleh
orang yang berkuasa terhadap anak.
b. Periode 1
suatu tingkah laku anak bermoral bagi
anak kalau tinngkah laku itu patuh
patuh mengikuti kemauan orang
berkuasa seperti orangtua dan guru atau
tingkah laku yang mendapat kan
penghargaan fisik atau
material,sedangkan tingkah laku tidak
bermoral kalau membantah dan
mendapat hukuman dari yang berkuasa
terhadap anak.
c. Periode 2
Anak memahami bahwa tingkah laku
benar,salah,baik pantas tergantung
padatingkah laku itu memuaskan
menimbulkan kenikmatan pada diri
sendiri atau orang lain (hedonisme)
.dalam melakukan tingkah laku sosial
yang adil menurut anak ,apabila
hubungan itu saling memberi ke untungan
timbal balik.
2.Moralitas dianggap kesamaan peranan
yang biasa
a.Periode 3
pada periode ini anak memahami bahwa
tingkah laku moral adalah mengakui dan
mengikututi ataran –aturan yang telah
ditentukan oleh ornang dewasa
b.Periode 4
priode perkembabgan moral tahap ini di tandai
oleh pemahamahaman anak bahwa tingkah laku
yang baik dan benar adalah menaati aturan dan
hukum-hukuman yang telah disepakati bersama
dan menguasai kehidupan masyarakat.
Moralitas dengan penerimaan
prinsip-prinsip Moral
a.Periode 5
pada tingkat perkembangan moral ini anak
mulai memahami nilai moral dan prinsip-prinsip
moral merupakan standar kebenaran yang benar
dan dapat terjadi pertentangan dengan apa saja
yang terjadi atau di terima oleh masyarakat.
B Periode 6
periode ini pengakuan yang mendalam tentang
prinsip-prinsip kebenaran yang absrak dan
universal.
4. Kekhasan tingkah laku moral
remaja
Perkembangan moral remaja berbeda dengan
perkembangan moral anak anak.
a.Meningkatnya kemampuan kognetif dari
berpikir kongrit menjadi kemampuan
abstrak/formal
b. Remaja memperoleh kemampuan untuk
memahami bahwa peraturan itu dibuat atas
persetujuan semua orang yang bersifat
ideal(windmiller,1976)
Michel 1975 mencatat ada tiga perubahan penting
dalam perkembanan moral selama remaja yaitu,:
a. Remaja menyadari bahwa yang disebut benar
atau salah itu adalah atas pertimbangan ke
adilan atau kebijaksanaan ,bukan atas kemauan
yang kuasa.
b. Remaja paham tentang peraturan moral atau
agama dan sosial karena telah di peroleh nya
kemampuan memahami suatu dari sudut pandang
tertentu.
c. Akibat perubahan di atas , remaja mengalami
konflik tingkah laku moral dengan pikiran moral
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan Moral Remaja
1. Orangtua/Guru sebagai Model
• Teori Psikoanalisis, moralitas atau kesusilaan adalah
bagian dari kata hati atau superego seseorang.
• Freud (Dusek, 1977), baik remaja pria maupun wanita
meniru tingkah laku orangtua (yang sejenis) adalah
karena keinginan untuk menjadi seperti orangtua.
• Bronfenbrenner (1960), seorang remaja meniru
seluruh atau sebagian aspek-aspek tingkah laku orang
tua.
• Pendapat lain dari Psikoanalisa tentang terjadinya
proses identifikasi adalah karena adanya perasaan
bersalah, setiap remaja melakukan kesalahan atau
tergoda untuk melakukan kesalahan.
2. Disiplin yang Diberikan Orang Tua
Penelitian Hoffman dan Saltztein (1970),
 Orang tua yang mempergunakan teknik disiplin
induksi cenderung menyebabkan perkembangan
moral remaja yang sangat baik.
 Penggunaan disiplin berkuasa atau otoriter cenderung
menyebabkan perkembangan moral yang lemah.
 Penggunaan teknik penarikan cinta (love withdrawl)
tidak mendukung perkembangan moral remaja.
 Pengaruh keberadaan orang tua laki-laki dalam
keluarga terhadap perkembangan remaja. Remaja pria
yang ayahnya tidak ada, skor moralnya lebih rendah
dari remaja pria yang ayahnya bersama-sama
dengannya.
Hal diatas dapat terjadi karena:
 Ayah dapat memberikan pengarahan
langsung cara bertingkah laku sesuai dengan
standar moral, dalam situasi yang tidak
disiplin
 Peranan disiplin dari ayah menjadi
terancam, kalau disiplin banyak diberikan
oleh ibu.
Kesimpulan:
 Orang tua yang menonjolkan kekuasaan dalam
mendisiplin remaja dapat melemahkan perkembangan
moral remaja.
 Orang tua yang menerapkan disiplin penarikan cinta,
menimbulkan pengaruh yang buruk atau agresif bagi
perkembangan remaja.
 Orang tua yang menerapkan disiplin induksi dalam
mendisiplin remajanya meningkatkan perkembangan
moral remaja
 Disiplin yang dilakukan ayah jarang mempengaruhi
perkembangan moral remaja.
 Perasaan kasih sayang yang diberikan orang tua melalui
tingkah laku yang ramah, hangat, dan sentuhan-
sentuhan fisik sangat positif akibatnya terhadap
perkembangan moral remaja.
3. Interaksi dengan Teman Sebaya
Menurut Pigaet, interaksi dengan teman
sebaya dan kemampuan bermain peranan
meningkatkan perkembangan moral remaja
(Dusek 1977).
Interaksi dengan teman sebaya dan
kemampuan bermain peran terjadi karena
telah dikuasainya kemampuan “role taking”,
yaitu kemampuan memahami sesuatu atau
peristiwa dari sudut pandang orang lain.
D. Usaha-usaha yang dapat
dilakukan oleh Orang tua dan
Guru untuk mengembangkan
moral remaja
Individu yang sudah mencapai usia remaja
diharapkan sudah mencapai tahap perkembangan
moral tertinggi, yang disebut oleh Kohrlberg tahap
postkonvensional.
Ahli psikologoi perkebangan berpendapat bahwa
perkembangan moral terjadi sepanjang rentang
kehidupan. Usaha yang dilakukan untuk
menanamkan nilai-nilai moral dilakukan melalui
pendidikan. Teknik-teknik dan prosedur yang
digunakan dalam pendidikan oral harus ditujukan
pada dua asped, yaitu ditujukan untuk stimulus
kognitif dan mengembangkan empati (Duska &
Whelen, 1982:102).
• Menciptakan stimulus kognitif berarti
mengguncang equiblirium seseorang dengan
menciptakan situasi konflik sehingga
seseorang menjadi sadar bahwa apa yang
dimiliki selama ini belum cukup mampu
untuk menyelesaikan konflik tentang nilai-
nilai mral yang dihadapinya.
• Menurut Kohlberg, konflik kognitif hanya
akan dirasakan bila pemikiran-pemikiran
yang didoktrinasikan kepada satu tahap di
atas tahap perkembangan moral anak,
sehingga seseorang bisa melakukan
penalaran moral.
• Menurut Pigaet dan Kohlberg
mengembangkan empati sebagai unsur
afeksi, sangat penting bagi perkembangan
moral anak.
• Anak perlu dilatih dan diberi pengalaman
untuk dapat merasakan sesuatu menurut
pandangan orang lain (Duska & Whelen,
1982:105)
• Furhmann (1990:410) mengemukakan
perkembangan moral dapat dibantu melalui
usaha pendidikan.
• Ryan (Furhmann, 1990) mengatakan bahwa
pendidikan moral di sekolah merupakan
tanggung jawab guru.
• Wilcox (Furhmann, 1990:412) mengemukakan
pendidikan moral yang diberikan sekolah
harus dapat mendorong perkembangan moral
yang mengarah pada level konvensional.
Pendekatan-pendekatan yang dapat
digunakan guru untuk membantu
pengembangan moral
1.Pendidikan klarifikasi nilai
Penggunaan pendekatan ini dapat memberi
pengalaman belajar kepada siswa melalui proses
menganalisis secara mendalam dan hati-hati nilai-
nilai yang dipilih dalam klarifikasi. Siswa akan
tumbuh menjadi pribadi yang lebih positif, memiliki
tujuan, dan menerapkan nilai-nilai dalam menjalani
kehidupannya.
Tingkah laku spesifik yang diharapkan dari
pendekatan ini adalah kesadaran akan konsekuensi
pemilikan nilai, dapat menyebarkan nilai-nilai,
menghargai nilai-nilai, memberikan sesuatu sesuai
dengan nilai, dan dapat mewujudkan dalam
kehidupannya.
2. Pendekatan dilema moral
Kohlberg dan pengikutnya menemukan bahwa
dilema berguna dalam pendidikan moral. Siswa
tidak hanya belajar dilema untuk belajar, tapi
juga belajar dilema nyata dari kehidupan sehari-
hari. Diskusi-diskusi dilema moral dapat
mendorong siswa pada perkembangan moral
yang lebih tinggi. Turie (furhmann 1990:414)
menemukan bahwa siswa cenderung
memberikan respon satu tahap di atas
perkembangan moralnya yang nyata.
Duskha & Whelen 1982:113 mengemukakan pedoman
praktis yang dapat digunakan guru
 Menciptakan kelas sebagai lingkungan yang
membuat siswa dapat hidup dan belajar
bersama dalam suasana aman
 Beri siswa kesempatan untuk mengemukakan
pendapat dalam menentukan aturan-aturan
kelas.
 Pilihlah hukuman yang ada hubungannya
dengan pelanggaran, dan bila mungkin
,hukuman yang di berikan dapat
memperlihatkan akibat dari perbuatan siswa
terhadap kelompok.
 Bedakan antara krtik terhadap pekerjaan
yang berhubungan dengan pelajaran dan
kritik terhadap tindak-tinduk, antara aturan
tata tertib sekolah dengan aturan-aturan
tentang keadilan dan hubungan antar
manusia.
 Beri kesempatan siswa bekerja dalam
kelompok
 Dalam bercerita dan berdiskusi pengalaman
sehari-hari, bantulah anak-anak memikirkan
perasaan orang lain, baik yang benar-benar
terjadi maupun yang fiktif.
 Buatlah permainan peran (role playing )
dalam kehidupan sehari-hari.
 Adakah kesempatan untuk mendengar
jawaban tiap siswa tentang pertimbangan
moral dan pancinglah diskusi-diskusi yang
menariknya kepenalaran moral yang lebih
tinggi dengan menggunakan bahan bacaan,
film dan pengalaman sehari-hari.
 Janganlah memberi penilaian terhadap
perkembangan moral atas dasar tingkah laku
setiap orang.

More Related Content

What's hot

Jurnal perkembangan peserta didik
Jurnal perkembangan peserta didikJurnal perkembangan peserta didik
Jurnal perkembangan peserta didikkhairul jalil
 
analisis dua teori dalam perkembangan kanak-kanak
analisis dua teori dalam perkembangan kanak-kanakanalisis dua teori dalam perkembangan kanak-kanak
analisis dua teori dalam perkembangan kanak-kanakUkhuwahfillah Dua Benua
 
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia diniMateri model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dinifachrul rozie
 
Perkembangan hubungan sosial
Perkembangan hubungan sosialPerkembangan hubungan sosial
Perkembangan hubungan sosialmizwarsaputra69
 
Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)
Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)
Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)Nanang Galing
 
Perkembangan Kanak-Kanak (EDU 3102)
Perkembangan Kanak-Kanak (EDU 3102)Perkembangan Kanak-Kanak (EDU 3102)
Perkembangan Kanak-Kanak (EDU 3102)Stephanie Unsil
 
Aspek-aspek perkembangan
Aspek-aspek perkembanganAspek-aspek perkembangan
Aspek-aspek perkembanganfaiza03
 
Pringkat pringkat perkembangan kanak-kanak dan teori-teori perkembangan yang ...
Pringkat pringkat perkembangan kanak-kanak dan teori-teori perkembangan yang ...Pringkat pringkat perkembangan kanak-kanak dan teori-teori perkembangan yang ...
Pringkat pringkat perkembangan kanak-kanak dan teori-teori perkembangan yang ...SK SUNGAI KAJANG
 
PANDANGAN 3 TOKOH DALAM TEORI PERKEMBANGAN SOSIAL DAN PSIKOSOSIAL
PANDANGAN 3 TOKOH DALAM TEORI PERKEMBANGAN SOSIAL DAN PSIKOSOSIALPANDANGAN 3 TOKOH DALAM TEORI PERKEMBANGAN SOSIAL DAN PSIKOSOSIAL
PANDANGAN 3 TOKOH DALAM TEORI PERKEMBANGAN SOSIAL DAN PSIKOSOSIALErwina Masir
 
M1 Perkembangan Sosial Kanak-kanak
M1 Perkembangan Sosial Kanak-kanakM1 Perkembangan Sosial Kanak-kanak
M1 Perkembangan Sosial Kanak-kanakNormala Mehat
 

What's hot (19)

Aktiviti moral
Aktiviti moralAktiviti moral
Aktiviti moral
 
ANAK DIDIK DAN ASPEK-ASPEKNYA (ILMU PENDIDIKAN)
ANAK DIDIK DAN ASPEK-ASPEKNYA (ILMU PENDIDIKAN)ANAK DIDIK DAN ASPEK-ASPEKNYA (ILMU PENDIDIKAN)
ANAK DIDIK DAN ASPEK-ASPEKNYA (ILMU PENDIDIKAN)
 
Jurnal perkembangan peserta didik
Jurnal perkembangan peserta didikJurnal perkembangan peserta didik
Jurnal perkembangan peserta didik
 
analisis dua teori dalam perkembangan kanak-kanak
analisis dua teori dalam perkembangan kanak-kanakanalisis dua teori dalam perkembangan kanak-kanak
analisis dua teori dalam perkembangan kanak-kanak
 
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia diniMateri model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dini
 
Modul a
Modul aModul a
Modul a
 
Presentasi ppd kelompok 7
Presentasi ppd kelompok 7Presentasi ppd kelompok 7
Presentasi ppd kelompok 7
 
Perkembangan hubungan sosial
Perkembangan hubungan sosialPerkembangan hubungan sosial
Perkembangan hubungan sosial
 
Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)
Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)
Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)
 
Nola ppd
Nola ppdNola ppd
Nola ppd
 
Perkembangan Kanak-Kanak (EDU 3102)
Perkembangan Kanak-Kanak (EDU 3102)Perkembangan Kanak-Kanak (EDU 3102)
Perkembangan Kanak-Kanak (EDU 3102)
 
Aspek-aspek perkembangan
Aspek-aspek perkembanganAspek-aspek perkembangan
Aspek-aspek perkembangan
 
Nelli ppd
Nelli ppdNelli ppd
Nelli ppd
 
Teori perkembangan sosial
Teori perkembangan sosialTeori perkembangan sosial
Teori perkembangan sosial
 
Pringkat pringkat perkembangan kanak-kanak dan teori-teori perkembangan yang ...
Pringkat pringkat perkembangan kanak-kanak dan teori-teori perkembangan yang ...Pringkat pringkat perkembangan kanak-kanak dan teori-teori perkembangan yang ...
Pringkat pringkat perkembangan kanak-kanak dan teori-teori perkembangan yang ...
 
PANDANGAN 3 TOKOH DALAM TEORI PERKEMBANGAN SOSIAL DAN PSIKOSOSIAL
PANDANGAN 3 TOKOH DALAM TEORI PERKEMBANGAN SOSIAL DAN PSIKOSOSIALPANDANGAN 3 TOKOH DALAM TEORI PERKEMBANGAN SOSIAL DAN PSIKOSOSIAL
PANDANGAN 3 TOKOH DALAM TEORI PERKEMBANGAN SOSIAL DAN PSIKOSOSIAL
 
M1 Perkembangan Sosial Kanak-kanak
M1 Perkembangan Sosial Kanak-kanakM1 Perkembangan Sosial Kanak-kanak
M1 Perkembangan Sosial Kanak-kanak
 
Studi kasus peserta didik
Studi kasus peserta didikStudi kasus peserta didik
Studi kasus peserta didik
 
Teori perkembangan emosi
Teori perkembangan emosiTeori perkembangan emosi
Teori perkembangan emosi
 

Viewers also liked

Digital Writing Workshop
Digital Writing WorkshopDigital Writing Workshop
Digital Writing Workshopkatevenson
 
Sistem Pendidikan Nasional Bab VII
Sistem Pendidikan Nasional Bab VIISistem Pendidikan Nasional Bab VII
Sistem Pendidikan Nasional Bab VIISusi Novita
 
Cross culture understanding
Cross culture understandingCross culture understanding
Cross culture understandingSusi Novita
 
Laura powerpoint slideshow
Laura powerpoint slideshowLaura powerpoint slideshow
Laura powerpoint slideshowMelanie Parker
 
Laura powerpoint slideshow
Laura powerpoint slideshowLaura powerpoint slideshow
Laura powerpoint slideshowMelanie Parker
 

Viewers also liked (6)

Digital Writing Workshop
Digital Writing WorkshopDigital Writing Workshop
Digital Writing Workshop
 
Sistem Pendidikan Nasional Bab VII
Sistem Pendidikan Nasional Bab VIISistem Pendidikan Nasional Bab VII
Sistem Pendidikan Nasional Bab VII
 
Cross culture understanding
Cross culture understandingCross culture understanding
Cross culture understanding
 
Laura powerpoint slideshow
Laura powerpoint slideshowLaura powerpoint slideshow
Laura powerpoint slideshow
 
First aid 101
First aid 101First aid 101
First aid 101
 
Laura powerpoint slideshow
Laura powerpoint slideshowLaura powerpoint slideshow
Laura powerpoint slideshow
 

Similar to PERKEMBANGAN MORAL

Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptx
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptxLanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptx
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptxkikiaisyah
 
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7Perkembangan nilai dan moral kelompok 7
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7rayn mboeik
 
Bimbingan Konseling Untuk Optimalisasi Perkembangan Moral Remaja
Bimbingan Konseling Untuk Optimalisasi Perkembangan Moral RemajaBimbingan Konseling Untuk Optimalisasi Perkembangan Moral Remaja
Bimbingan Konseling Untuk Optimalisasi Perkembangan Moral RemajaZuraHarahap20
 
Pengasuhan moral anak usia 4 6 tahun
Pengasuhan moral anak usia 4 6 tahunPengasuhan moral anak usia 4 6 tahun
Pengasuhan moral anak usia 4 6 tahunanisa geniz
 
Makalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putra
Makalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putraMakalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putra
Makalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putraRyan Putra
 
Teori perkembangan moral
Teori perkembangan moralTeori perkembangan moral
Teori perkembangan moralfara dillah
 
Perkembangan nilai dan sikap
Perkembangan nilai dan sikapPerkembangan nilai dan sikap
Perkembangan nilai dan sikapFani Diamanti
 
Perkembangan nilai,-moral,-dan-sikap
Perkembangan nilai,-moral,-dan-sikapPerkembangan nilai,-moral,-dan-sikap
Perkembangan nilai,-moral,-dan-sikapodaxboy
 
KK edup 3023 - Perkembangan kanak-kanak
KK edup 3023 - Perkembangan kanak-kanakKK edup 3023 - Perkembangan kanak-kanak
KK edup 3023 - Perkembangan kanak-kanakamirah aisyah
 
Materi fathering disiplin
Materi fathering   disiplinMateri fathering   disiplin
Materi fathering disiplinBudi Ragiel
 
Bab ii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT DARI POLA ASUH DALAM KELU...
Bab ii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT  DARI POLA ASUH DALAM KELU...Bab ii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT  DARI POLA ASUH DALAM KELU...
Bab ii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT DARI POLA ASUH DALAM KELU...Tyaseta Sardjono
 
PPD kel. 10 By: Nilam Sari
PPD kel. 10 By: Nilam SariPPD kel. 10 By: Nilam Sari
PPD kel. 10 By: Nilam Sarinilamsari297
 
Mengenal Disiplin positif dalam kehidupan pendidik dan tenaga kependidikan
Mengenal Disiplin positif dalam kehidupan pendidik dan tenaga kependidikanMengenal Disiplin positif dalam kehidupan pendidik dan tenaga kependidikan
Mengenal Disiplin positif dalam kehidupan pendidik dan tenaga kependidikanArsanaEkoJuliPrihant
 
Perkembangan peserta didik isi
Perkembangan peserta didik isiPerkembangan peserta didik isi
Perkembangan peserta didik isiPoetra Chebhungsu
 

Similar to PERKEMBANGAN MORAL (20)

Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptx
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptxLanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptx
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptx
 
Resume ppd kb 4
Resume ppd kb 4Resume ppd kb 4
Resume ppd kb 4
 
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7Perkembangan nilai dan moral kelompok 7
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7
 
Bimbingan Konseling Untuk Optimalisasi Perkembangan Moral Remaja
Bimbingan Konseling Untuk Optimalisasi Perkembangan Moral RemajaBimbingan Konseling Untuk Optimalisasi Perkembangan Moral Remaja
Bimbingan Konseling Untuk Optimalisasi Perkembangan Moral Remaja
 
Pengasuhan moral anak usia 4 6 tahun
Pengasuhan moral anak usia 4 6 tahunPengasuhan moral anak usia 4 6 tahun
Pengasuhan moral anak usia 4 6 tahun
 
Lutfi hamidi
Lutfi hamidiLutfi hamidi
Lutfi hamidi
 
Makalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putra
Makalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putraMakalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putra
Makalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putra
 
Teori perkembangan moral
Teori perkembangan moralTeori perkembangan moral
Teori perkembangan moral
 
ULASAN ARTIKEL 1
ULASAN ARTIKEL 1 ULASAN ARTIKEL 1
ULASAN ARTIKEL 1
 
Perkembangan nilai dan sikap
Perkembangan nilai dan sikapPerkembangan nilai dan sikap
Perkembangan nilai dan sikap
 
Perkembangan nilai,-moral,-dan-sikap
Perkembangan nilai,-moral,-dan-sikapPerkembangan nilai,-moral,-dan-sikap
Perkembangan nilai,-moral,-dan-sikap
 
KK edup 3023 - Perkembangan kanak-kanak
KK edup 3023 - Perkembangan kanak-kanakKK edup 3023 - Perkembangan kanak-kanak
KK edup 3023 - Perkembangan kanak-kanak
 
Materi fathering disiplin
Materi fathering   disiplinMateri fathering   disiplin
Materi fathering disiplin
 
Ppd
PpdPpd
Ppd
 
Bab ii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT DARI POLA ASUH DALAM KELU...
Bab ii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT  DARI POLA ASUH DALAM KELU...Bab ii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT  DARI POLA ASUH DALAM KELU...
Bab ii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT DARI POLA ASUH DALAM KELU...
 
PPD kel. 10 By: Nilam Sari
PPD kel. 10 By: Nilam SariPPD kel. 10 By: Nilam Sari
PPD kel. 10 By: Nilam Sari
 
Mengenal Disiplin positif dalam kehidupan pendidik dan tenaga kependidikan
Mengenal Disiplin positif dalam kehidupan pendidik dan tenaga kependidikanMengenal Disiplin positif dalam kehidupan pendidik dan tenaga kependidikan
Mengenal Disiplin positif dalam kehidupan pendidik dan tenaga kependidikan
 
Perkembangan peserta didik isi
Perkembangan peserta didik isiPerkembangan peserta didik isi
Perkembangan peserta didik isi
 
Tugasan p.moral
Tugasan p.moralTugasan p.moral
Tugasan p.moral
 
Perkembangan moral
Perkembangan moral Perkembangan moral
Perkembangan moral
 

PERKEMBANGAN MORAL

  • 1. PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK GROUP 9 Anggota Kelompok: 1. Conny Anggraini 2. Mellisrawati 3. Susi Novita Dosen: Dra. Eldarni, M. Pd SEKOLAH TINGGI KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN YAYASAN DHARMA BAKTI LUBUK ALUNG 2013
  • 2. BAB IX PERKEMBANGAN MORAL REMAJA A. Pengertian Moral B. Teori Perkembangan Moral C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Moral Remaja D. Usaha-usaha yang Dapat Dilakukan Orang Tua dan Guru untuk Mengembangkan Moral Remaja
  • 3. Pengertian moral • Kata moral berasal dari bahasa latin yaitu mos atau mores yang berarti kebiasaan.ss Santrok dan Yunan (1977) mengemukakan bahwaa moral adalah kebiasaan atau aturan yang harus dipatuhi seseorang dalam berinteraksi dengan oraang lain. Kolberg dan piaget (dalam Bezonky , 1981) mengemukakan bahwa moral itu meliputi tiga pengertian yang berebeda satu sama yang lainya | a. pandangan moral b. perassaan moral c. tingkah laku moral
  • 4. • Pandangan moral merupakan pendapat atau pertimbangan seseorang tentang persoalan moral • Perasaan moral merupakan perasaan yaang terjadi dalam diri remaja setelah ia mengambil keputusan untuk bertingkah laku bermoral atau tidak • Tingkah laku moral tindakn yang sesuai dengan aturan- aturan etika moral
  • 5. Terori perkembangan moral • Perkembangan menurut teori belajar sosial menurut teori belajar sosial perkembangan sosial merupakan proses yang dipelajari selama proses interaks sosial seseorang dengan orang lain menurut bandura perkembangan moral berlangsung melalui interaksi seseorang denagn lingkungan yaang menyediakan konten moral
  • 6. Perkembangan moral menurut teori kognitif pelopor teori kognitif adalah jean piaget yang menekankan bahwa perkembangan kognitif erat kaitannya dengan perkembangan moral remaja. Piaget (furmann ,1990) berpendapat bahwa terapat hubungan yang sejajar antara perkembangan moral dengan kognitif
  • 7. Tahap-tahap perkembangan moral menurut Kohlberg 1. Tingkat pramoralitas a.Periode 0 pada tingkat ini pemahaman anak tentang baik dan buruk,benar dan salah ditemukan oleh akibat fisik yang di timbulkan oleh tindakan itu seperti hukuman,ganjaran yang bersifat fisik atau materi yang diberikan oleh orang yang berkuasa terhadap anak.
  • 8. b. Periode 1 suatu tingkah laku anak bermoral bagi anak kalau tinngkah laku itu patuh patuh mengikuti kemauan orang berkuasa seperti orangtua dan guru atau tingkah laku yang mendapat kan penghargaan fisik atau material,sedangkan tingkah laku tidak bermoral kalau membantah dan mendapat hukuman dari yang berkuasa terhadap anak.
  • 9. c. Periode 2 Anak memahami bahwa tingkah laku benar,salah,baik pantas tergantung padatingkah laku itu memuaskan menimbulkan kenikmatan pada diri sendiri atau orang lain (hedonisme) .dalam melakukan tingkah laku sosial yang adil menurut anak ,apabila hubungan itu saling memberi ke untungan timbal balik.
  • 10. 2.Moralitas dianggap kesamaan peranan yang biasa a.Periode 3 pada periode ini anak memahami bahwa tingkah laku moral adalah mengakui dan mengikututi ataran –aturan yang telah ditentukan oleh ornang dewasa b.Periode 4 priode perkembabgan moral tahap ini di tandai oleh pemahamahaman anak bahwa tingkah laku yang baik dan benar adalah menaati aturan dan hukum-hukuman yang telah disepakati bersama dan menguasai kehidupan masyarakat.
  • 11. Moralitas dengan penerimaan prinsip-prinsip Moral a.Periode 5 pada tingkat perkembangan moral ini anak mulai memahami nilai moral dan prinsip-prinsip moral merupakan standar kebenaran yang benar dan dapat terjadi pertentangan dengan apa saja yang terjadi atau di terima oleh masyarakat. B Periode 6 periode ini pengakuan yang mendalam tentang prinsip-prinsip kebenaran yang absrak dan universal.
  • 12. 4. Kekhasan tingkah laku moral remaja Perkembangan moral remaja berbeda dengan perkembangan moral anak anak. a.Meningkatnya kemampuan kognetif dari berpikir kongrit menjadi kemampuan abstrak/formal b. Remaja memperoleh kemampuan untuk memahami bahwa peraturan itu dibuat atas persetujuan semua orang yang bersifat ideal(windmiller,1976)
  • 13. Michel 1975 mencatat ada tiga perubahan penting dalam perkembanan moral selama remaja yaitu,: a. Remaja menyadari bahwa yang disebut benar atau salah itu adalah atas pertimbangan ke adilan atau kebijaksanaan ,bukan atas kemauan yang kuasa. b. Remaja paham tentang peraturan moral atau agama dan sosial karena telah di peroleh nya kemampuan memahami suatu dari sudut pandang tertentu. c. Akibat perubahan di atas , remaja mengalami konflik tingkah laku moral dengan pikiran moral
  • 14. C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Moral Remaja
  • 15. 1. Orangtua/Guru sebagai Model • Teori Psikoanalisis, moralitas atau kesusilaan adalah bagian dari kata hati atau superego seseorang. • Freud (Dusek, 1977), baik remaja pria maupun wanita meniru tingkah laku orangtua (yang sejenis) adalah karena keinginan untuk menjadi seperti orangtua. • Bronfenbrenner (1960), seorang remaja meniru seluruh atau sebagian aspek-aspek tingkah laku orang tua. • Pendapat lain dari Psikoanalisa tentang terjadinya proses identifikasi adalah karena adanya perasaan bersalah, setiap remaja melakukan kesalahan atau tergoda untuk melakukan kesalahan.
  • 16. 2. Disiplin yang Diberikan Orang Tua Penelitian Hoffman dan Saltztein (1970),  Orang tua yang mempergunakan teknik disiplin induksi cenderung menyebabkan perkembangan moral remaja yang sangat baik.  Penggunaan disiplin berkuasa atau otoriter cenderung menyebabkan perkembangan moral yang lemah.  Penggunaan teknik penarikan cinta (love withdrawl) tidak mendukung perkembangan moral remaja.  Pengaruh keberadaan orang tua laki-laki dalam keluarga terhadap perkembangan remaja. Remaja pria yang ayahnya tidak ada, skor moralnya lebih rendah dari remaja pria yang ayahnya bersama-sama dengannya.
  • 17. Hal diatas dapat terjadi karena:  Ayah dapat memberikan pengarahan langsung cara bertingkah laku sesuai dengan standar moral, dalam situasi yang tidak disiplin  Peranan disiplin dari ayah menjadi terancam, kalau disiplin banyak diberikan oleh ibu.
  • 18. Kesimpulan:  Orang tua yang menonjolkan kekuasaan dalam mendisiplin remaja dapat melemahkan perkembangan moral remaja.  Orang tua yang menerapkan disiplin penarikan cinta, menimbulkan pengaruh yang buruk atau agresif bagi perkembangan remaja.  Orang tua yang menerapkan disiplin induksi dalam mendisiplin remajanya meningkatkan perkembangan moral remaja  Disiplin yang dilakukan ayah jarang mempengaruhi perkembangan moral remaja.  Perasaan kasih sayang yang diberikan orang tua melalui tingkah laku yang ramah, hangat, dan sentuhan- sentuhan fisik sangat positif akibatnya terhadap perkembangan moral remaja.
  • 19. 3. Interaksi dengan Teman Sebaya Menurut Pigaet, interaksi dengan teman sebaya dan kemampuan bermain peranan meningkatkan perkembangan moral remaja (Dusek 1977). Interaksi dengan teman sebaya dan kemampuan bermain peran terjadi karena telah dikuasainya kemampuan “role taking”, yaitu kemampuan memahami sesuatu atau peristiwa dari sudut pandang orang lain.
  • 20. D. Usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh Orang tua dan Guru untuk mengembangkan moral remaja
  • 21. Individu yang sudah mencapai usia remaja diharapkan sudah mencapai tahap perkembangan moral tertinggi, yang disebut oleh Kohrlberg tahap postkonvensional. Ahli psikologoi perkebangan berpendapat bahwa perkembangan moral terjadi sepanjang rentang kehidupan. Usaha yang dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai moral dilakukan melalui pendidikan. Teknik-teknik dan prosedur yang digunakan dalam pendidikan oral harus ditujukan pada dua asped, yaitu ditujukan untuk stimulus kognitif dan mengembangkan empati (Duska & Whelen, 1982:102).
  • 22. • Menciptakan stimulus kognitif berarti mengguncang equiblirium seseorang dengan menciptakan situasi konflik sehingga seseorang menjadi sadar bahwa apa yang dimiliki selama ini belum cukup mampu untuk menyelesaikan konflik tentang nilai- nilai mral yang dihadapinya. • Menurut Kohlberg, konflik kognitif hanya akan dirasakan bila pemikiran-pemikiran yang didoktrinasikan kepada satu tahap di atas tahap perkembangan moral anak, sehingga seseorang bisa melakukan penalaran moral.
  • 23. • Menurut Pigaet dan Kohlberg mengembangkan empati sebagai unsur afeksi, sangat penting bagi perkembangan moral anak. • Anak perlu dilatih dan diberi pengalaman untuk dapat merasakan sesuatu menurut pandangan orang lain (Duska & Whelen, 1982:105) • Furhmann (1990:410) mengemukakan perkembangan moral dapat dibantu melalui usaha pendidikan.
  • 24. • Ryan (Furhmann, 1990) mengatakan bahwa pendidikan moral di sekolah merupakan tanggung jawab guru. • Wilcox (Furhmann, 1990:412) mengemukakan pendidikan moral yang diberikan sekolah harus dapat mendorong perkembangan moral yang mengarah pada level konvensional. Pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan guru untuk membantu pengembangan moral
  • 25. 1.Pendidikan klarifikasi nilai Penggunaan pendekatan ini dapat memberi pengalaman belajar kepada siswa melalui proses menganalisis secara mendalam dan hati-hati nilai- nilai yang dipilih dalam klarifikasi. Siswa akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih positif, memiliki tujuan, dan menerapkan nilai-nilai dalam menjalani kehidupannya. Tingkah laku spesifik yang diharapkan dari pendekatan ini adalah kesadaran akan konsekuensi pemilikan nilai, dapat menyebarkan nilai-nilai, menghargai nilai-nilai, memberikan sesuatu sesuai dengan nilai, dan dapat mewujudkan dalam kehidupannya.
  • 26. 2. Pendekatan dilema moral Kohlberg dan pengikutnya menemukan bahwa dilema berguna dalam pendidikan moral. Siswa tidak hanya belajar dilema untuk belajar, tapi juga belajar dilema nyata dari kehidupan sehari- hari. Diskusi-diskusi dilema moral dapat mendorong siswa pada perkembangan moral yang lebih tinggi. Turie (furhmann 1990:414) menemukan bahwa siswa cenderung memberikan respon satu tahap di atas perkembangan moralnya yang nyata.
  • 27. Duskha & Whelen 1982:113 mengemukakan pedoman praktis yang dapat digunakan guru  Menciptakan kelas sebagai lingkungan yang membuat siswa dapat hidup dan belajar bersama dalam suasana aman  Beri siswa kesempatan untuk mengemukakan pendapat dalam menentukan aturan-aturan kelas.  Pilihlah hukuman yang ada hubungannya dengan pelanggaran, dan bila mungkin ,hukuman yang di berikan dapat memperlihatkan akibat dari perbuatan siswa terhadap kelompok.
  • 28.  Bedakan antara krtik terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan pelajaran dan kritik terhadap tindak-tinduk, antara aturan tata tertib sekolah dengan aturan-aturan tentang keadilan dan hubungan antar manusia.  Beri kesempatan siswa bekerja dalam kelompok  Dalam bercerita dan berdiskusi pengalaman sehari-hari, bantulah anak-anak memikirkan perasaan orang lain, baik yang benar-benar terjadi maupun yang fiktif.
  • 29.  Buatlah permainan peran (role playing ) dalam kehidupan sehari-hari.  Adakah kesempatan untuk mendengar jawaban tiap siswa tentang pertimbangan moral dan pancinglah diskusi-diskusi yang menariknya kepenalaran moral yang lebih tinggi dengan menggunakan bahan bacaan, film dan pengalaman sehari-hari.  Janganlah memberi penilaian terhadap perkembangan moral atas dasar tingkah laku setiap orang.