SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
AFFAN HI AHMAD
BAYANGKANLAH KELAS YANG SAAT INI ANDA AMPU
DENGAN SEGALA KERAGAMAN MURID
Apa yang telah anda lakukan untuk melayani
kemampuan murid yang berbeda
01
Apa yang anda lakukan untuk membuat proses
pembelajaran menJadi lebih mudah untuk murid anda
02
Apakah ada perlakuan yang berbeda yang anda lakukan?
Jika ada, perlakukan seperti apa ? Jika tidak ada, apa
dampaknya terhadap murid anda
03
SEBUAH ILUSTRASI
Ibu Santi adalah guru Matematika di Kelas 7 SMP
MERDEKA dengan jumlah murid sebanyak 26 orang. Saat
ini ia sedang mengajarkan materi tentang bilangan.
Saat diberikan tugas menyelesaikan soal-soal tentang
bilangan, di antara 26 murid di kelasnya tersebut,
Bu Santi melihat ada 3 murid yang selesai lebih
dahulu. Karena dia tidak ingin ketiga anak ini tidak
ada pekerjaan dan malah mengganggu murid lainnya,
akhirnya ia memberikan lembar kerja tambahan untuk 3
anak tersebut. Jadi jika anak-anak lain mengerjakan
10 soal tentang bilangan, maka untuk 3 anak
tersebut, Bu Santi memberikan 15 soal
Berdasarkan ilustrasi tersebut, silakan
jawab pertanyaan pertanyaan berikut :
1. Menurut Anda, apakah strategi yang dilakukan oleh
Ibu Santi tepat? Jika ya, mengapa? Jika tidak,
mengapa?
2. Apakah ada alternatif lain yang dapat dilakukan
oleh Ibu Santii?
3. Jika Anda adalah Ibu Santi, apakah yang akan Anda
lakukan? Jelaskanlah mengapa Anda melakukan hal
tersebut?
PENGERTIAN
Pembelajaran Berdiferensiasi
adalah usaha guru untuk
menyesuaikan proses pembelajaran
di kelas untuk memenuhi kebutuhan
belajar individu murid. Menurut
Tomlinson (1999:14)
PENGERTIAN
Pembelajaran berdiferensiasi
adalah serangkaian keputusan masuk
akal (common sense) yang dibuat
oleh guru yang berorientasi kepada
kebutuhan murid.
KEPUTUSAN-KEPUTUSAN YANG DIBUAT TERSEBUT
ADALAH YANG TERKAIT DENGAN:
Tujuan pembelajaran yang
didefinisikan secara
jelas. Bukan hanya guru
yang perlu jelas dengan
tujuan pembelajaran, namun
juga muridnya.
KEBUTUHAN MURID
TUJUAN PEMBELAJARAN
Bagaimana guru menanggapi
atau merespon kebutuhan belajar
muridnya. Bagaimana ia akan
menyesuaikan rencana
pembelajaran untuk memenuhi
kebutuhan belajar murid
tersebut. Misalnya, apakah ia
perlu menggunakan sumber yang
berbeda, cara yang berbeda, dan
penugasan serta penilaian yang
berbeda.
1 2
KEPUTUSAN-KEPUTUSAN YANG DIBUAT TERSEBUT
ADALAH YANG TERKAIT DENGAN:
Bagaimana mereka
menciptakan lingkungan belajar
yang “mengundang’ murid untuk
belajar dan bekerja keras untuk
mencapai tujuan belajar yang
tinggi. Kemudian juga
memastikan setiap murid di
kelasnya tahu bahwa akan selalu
ada dukungan untuk mereka di
sepanjang proses belajar
mereka.
LINGKUNGAN BELAJAR
YANG EFEKTIF
MANAJEMEN KELAS YANG
EFEKTIF
Bagaimana guru menciptakan
prosedur, rutinitas,
metode yang memungkinkan
adanya fleksibilitas,
namun juga struktur yang
jelas, sehingga walaupun
mungkin melakukan kegiatan
yang berbeda, kelas tetap
dapat berjalan secara
efektif.
3 4
KEPUTUSAN-KEPUTUSAN YANG DIBUAT TERSEBUT
ADALAH YANG TERKAIT DENGAN:
Bagaimana guru tersebut
menggunakan informasi yang
didapatkan dari proses
penilaian formatif yang telah
dilakukan, untuk dapat
menentukan murid mana yang
masih ketinggalan, atau
sebaliknya, murid mana yang
sudah lebih dulu mencapai
tujuan belajar yang
ditetapkan.
PENILAIAN BERKELANJUTAN
5
MENGETAHUI KEBUTUHAN BELAJAR
Ketiga aspek tersebut adalah :
1.Kesiapan belajar (readiness)
murid
2.Minat Murid
3.Profil Belajar Murid
Sebagai guru, kita semua tentu tahu bahwa murid akan
menunjukkan kinerja yang lebih baik jika tugas-tugas
yang diberikan sesuai dengan keterampilan dan pemahaman
yang mereka miliki sebelumnya (kesiapan belajar). Lalu
jika tugas-tugas tersebut memicu keingintahuan atau
hasrat dalam diri seorang murid (minat), dan jika tugas
itu memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja
dengan cara yang mereka sukai (profil belajar).
KESIAPAN BELAJAR
Kesiapan belajar (readiness) adalah kapasitas untuk mempelajari
materi, konsep, atau keterampilan baru.
• Ada banyak cara untuk membedakan kesiapan belajar
Tom Linson :
Dia mengatakan bahwa merancang pembelajaran mirip dengan menggunakan
tombol equalizer pada stereo atau pemutar CD. Untuk mendapatkan
kombinasi suara terbaik, biasanya Anda akan menggeser-geser tombol
equalizer tersebut terlebih dahulu.
Saat Anda mengajar, menyesuaikan “tombol” dengan tepat untuk
berbagai kebutuhan murid akan menyamakan peluang mereka untuk
mendapatkan materi, jenis kegiatan dan menghasilkan produk belajar
yang tepat di kelas Anda
Saat murid dihadapkan pada sebuah ide yang baru, yang
mungkin belum dikuasainya, mereka akan membutuhkan
informasi pendukung yang jelas, sederhana, dan tidak
bertele-tele untuk dapat memahami ide tersebut. Mereka
juga akan perlu waktu untuk berlatih menerapkan ide-ide
tersebut. Selain itu, mereka juga membutuhkan bahan-
bahan materi dan tugas-tugas yang bersifat mendasar serta
disajikan dengan cara yang membantu mereka membangun
landasan pemahaman yang kuat. Sebaliknya, saat murid
dihadapkan pada ide-ide yang telah mereka kuasai dan
pahami, tentunya mereka membutuhkan informasi yang lebih
rinci dari ide tersebut. Mereka perlu melihat bagaimana
ide tersebut berhubungan dengan ide-ide lain untuk
menciptakan pemikiran baru. Kondisi seperti itu
membutuhkan bahan dan tugas yang lebih bersifat
transformatif.
BERSIFAT MENDASAR – BERSIFAT
TRANSFORMATIF
Di lain kesempatan, guru mungkin dapat mengukur
kesiapan belajar murid dengan melihat apakah
mereka masih di tingkatan perlu belajar secara
konkret, sehingga mereka mungkin masih perlu
belajar dengan menggunakan beragam alat-alat
bantu berupa benda konkret atau contoh-contoh
konkret, atau apakah murid sudah siap bergerak
mempelajari sesuatu yang lebih abstrak, sehingga
mereka mungkin mulai dapat diperkenalkan dengan
konsep-konsep yang lebih abstrak.
KONKRIT - ABSTRAK
Beberapa murid mungkin perlu bekerja dengan
materi lebih sederhana dengan satu abstraksi
pada satu waktu, yang lain mungkin bisa
menangani kerumitan berbagai abstraksi pada satu
waktu.
SEDERHANA - KOMPLEKS
Saat menyelesaikan tugas, kadang-kadang ada
murid-murid yang masih memerlukan struktur yang
jelas, sehingga tugas untuk mereka perlu ditata
dengan tahapan yang jelas dan cukup rinci, di
mana mereka tidak memiliki terlalu banyak
keputusan untuk dibuat. Sementara mungkin murid-
murid lainnya sudah siap untuk menjelajah dan
menggunakan kreativitas mereka.
TERSTRUKTUR- TERBUKA
Walaupun pada akhirnya kita mengharapkan bahwa
semua murid kita dapat belajar, berpikir, dan
menghasilkan pekerjaan secara mandiri, namun
sama seperti tinggi badan, mungkin seorang anak
akan lebih cepat bertambah tinggi daripada yang
lain. Dengan kata lain, beberapa murid mungkin
akan siap untuk kemandirian yang lebih awal
daripada yang lain.
TERGANTUNG - MANDIRI
Beberapa murid dengan kemampuan yang baik dalam
suatu mata pelajaran mungkin perlu bergerak
cepat melalui materi yang telah ia kuasai atau
sedikit menantang. Tetapi di lain waktu, murid
yang sama mungkin akan membutuhkan lebih banyak
waktu daripada yang lain untuk mempelajari topik
yang lain.
LAMBAT - CEPAT
CONTOH MEMETAKAN KEBUTUHAN BELAJAR
BERDASARKAN KESIAPAN BELAJAR
Ibu Lili akan mengajar Pelajaran Matematika, Tujuan Pembelajaran yang Ia tetapkan
adalah : Murid dapat menyajikan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
keliling bangun datar
MINAT MURID
PROFIL BEJAJAR
BAGAIMANA MENIDENTIFIKASI
KEBUTUHAN BELAJAR
MENGAMATI PERILAKU MURID MENGIDENTIFIKASI
PENGETAHUAN AWAL
MEREFLEKSI PEMBELAJARAN
MENGGUNAKAN BERBAGAI
PENILAIAN FORMATIF DAN
DIAGNOSTIK
MEMBACA RAPOR MURID DARI
KELAS SEBELUMNYA
BERBICARA DENGAN GURU
STRATEGI DIFERENSIASI
KONTEN
PROSES
PRODUK
KONTEN
PROSES
Proses
Mengacu pada bagaimana
murid akan memahami atau
memaknai apa informasi atau
materi yang dipelajari.
Proses apa yang perlu
disiapkan ?
1. Apakah murid belajar
secara mandiri atau
kelompok ?
2. Berapa banyak jumlah
bantuan ?
3. Siapa saja yang
membutuhkan bantuan ?
PRODUK
PENILAIAN BERKELANJUTAN
PENILAIAN BERKELANJUTAN
ASESMEN & PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI
Praktik pembelajaran berdiferensiasi haruslah berakar
pada penilaian. Penilaian Formatif memungkinkan guru
untuk mengenal murid mereka dengan lebih baik, oleh
karena itu mereka dapat membuat keputusan terbaik
demi menantang murid dengan tepat dan melibatkan
murid dalam pembelajaran
DIFERENSIASI TIDAK BERARTI BAHWA GURU
HARUS DAPAT MEMENUHI KEBUTUHAN SEMUA
INDIVIDU SETIAP SAAT ATAU SETIAP WAKTU
NAMUN GURU DIHARAPKAN DAPAT
MENGGUNAKAN BERBAGAI PENDEKATAN
BELAJAR SEHINGGA SEBAGIAN BESAR MURID
MENEMUKAN PEMBELAJARAN YANG SESUAI
DENGAN KEBUTUHAN MEREKA
INGAT !
THANK YOU
SYUKUR DOFU DOFU

More Related Content

Similar to Materi Pembelajaran Berdeferensiasi.pptx

2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningMas Yudi
 
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiriKekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiriAulia Musyarofah
 
Pembelajaran discovery learning
Pembelajaran discovery learningPembelajaran discovery learning
Pembelajaran discovery learningDIKPORABANJARMANGU
 
1. model pembelajaran penemuan
1. model pembelajaran penemuan1. model pembelajaran penemuan
1. model pembelajaran penemuanRisky Widodo
 
MATERI PENGIMBASAN pemebelajaran berdiferensiasi.pptx
MATERI PENGIMBASAN pemebelajaran berdiferensiasi.pptxMATERI PENGIMBASAN pemebelajaran berdiferensiasi.pptx
MATERI PENGIMBASAN pemebelajaran berdiferensiasi.pptxANSELMUSLEMBE
 
BERDIFERENSIASI.pptx
BERDIFERENSIASI.pptxBERDIFERENSIASI.pptx
BERDIFERENSIASI.pptxDizaMaftuhah
 
Discovery Learning
Discovery LearningDiscovery Learning
Discovery LearningNurrijal Jhi
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningsadiman dimas
 
2.2.3 Discovery Learning.ppt
2.2.3 Discovery Learning.ppt2.2.3 Discovery Learning.ppt
2.2.3 Discovery Learning.pptMukhsinUchen1
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningZo Ri
 
Merah Ilustrasi Sejarah Presentasi (1).pptx
Merah Ilustrasi Sejarah Presentasi (1).pptxMerah Ilustrasi Sejarah Presentasi (1).pptx
Merah Ilustrasi Sejarah Presentasi (1).pptxppgdiajengsaputri976
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningMJUNAEDI1961
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningmirdaelisa
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningAndi Johar
 

Similar to Materi Pembelajaran Berdeferensiasi.pptx (20)

2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiriKekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
 
Pembelajaran discovery learning
Pembelajaran discovery learningPembelajaran discovery learning
Pembelajaran discovery learning
 
1. model pembelajaran penemuan
1. model pembelajaran penemuan1. model pembelajaran penemuan
1. model pembelajaran penemuan
 
MATERI PENGIMBASAN pemebelajaran berdiferensiasi.pptx
MATERI PENGIMBASAN pemebelajaran berdiferensiasi.pptxMATERI PENGIMBASAN pemebelajaran berdiferensiasi.pptx
MATERI PENGIMBASAN pemebelajaran berdiferensiasi.pptx
 
BERDIFERENSIASI.pptx
BERDIFERENSIASI.pptxBERDIFERENSIASI.pptx
BERDIFERENSIASI.pptx
 
Discovery Learning
Discovery LearningDiscovery Learning
Discovery Learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
2.2.3 Discovery Learning.ppt
2.2.3 Discovery Learning.ppt2.2.3 Discovery Learning.ppt
2.2.3 Discovery Learning.ppt
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
3.8. discovery learning
3.8. discovery learning3.8. discovery learning
3.8. discovery learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
Merah Ilustrasi Sejarah Presentasi (1).pptx
Merah Ilustrasi Sejarah Presentasi (1).pptxMerah Ilustrasi Sejarah Presentasi (1).pptx
Merah Ilustrasi Sejarah Presentasi (1).pptx
 
power poin discovery fitri
power poin discovery fitripower poin discovery fitri
power poin discovery fitri
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
2.2.3 discovery learning al kepret
2.2.3 discovery learning al kepret2.2.3 discovery learning al kepret
2.2.3 discovery learning al kepret
 
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
 
ibva.pdf
ibva.pdfibva.pdf
ibva.pdf
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 

Materi Pembelajaran Berdeferensiasi.pptx

  • 2. BAYANGKANLAH KELAS YANG SAAT INI ANDA AMPU DENGAN SEGALA KERAGAMAN MURID Apa yang telah anda lakukan untuk melayani kemampuan murid yang berbeda 01 Apa yang anda lakukan untuk membuat proses pembelajaran menJadi lebih mudah untuk murid anda 02 Apakah ada perlakuan yang berbeda yang anda lakukan? Jika ada, perlakukan seperti apa ? Jika tidak ada, apa dampaknya terhadap murid anda 03
  • 3. SEBUAH ILUSTRASI Ibu Santi adalah guru Matematika di Kelas 7 SMP MERDEKA dengan jumlah murid sebanyak 26 orang. Saat ini ia sedang mengajarkan materi tentang bilangan. Saat diberikan tugas menyelesaikan soal-soal tentang bilangan, di antara 26 murid di kelasnya tersebut, Bu Santi melihat ada 3 murid yang selesai lebih dahulu. Karena dia tidak ingin ketiga anak ini tidak ada pekerjaan dan malah mengganggu murid lainnya, akhirnya ia memberikan lembar kerja tambahan untuk 3 anak tersebut. Jadi jika anak-anak lain mengerjakan 10 soal tentang bilangan, maka untuk 3 anak tersebut, Bu Santi memberikan 15 soal
  • 4. Berdasarkan ilustrasi tersebut, silakan jawab pertanyaan pertanyaan berikut : 1. Menurut Anda, apakah strategi yang dilakukan oleh Ibu Santi tepat? Jika ya, mengapa? Jika tidak, mengapa? 2. Apakah ada alternatif lain yang dapat dilakukan oleh Ibu Santii? 3. Jika Anda adalah Ibu Santi, apakah yang akan Anda lakukan? Jelaskanlah mengapa Anda melakukan hal tersebut?
  • 5. PENGERTIAN Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid. Menurut Tomlinson (1999:14)
  • 6. PENGERTIAN Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid.
  • 7. KEPUTUSAN-KEPUTUSAN YANG DIBUAT TERSEBUT ADALAH YANG TERKAIT DENGAN: Tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas. Bukan hanya guru yang perlu jelas dengan tujuan pembelajaran, namun juga muridnya. KEBUTUHAN MURID TUJUAN PEMBELAJARAN Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya. Bagaimana ia akan menyesuaikan rencana pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid tersebut. Misalnya, apakah ia perlu menggunakan sumber yang berbeda, cara yang berbeda, dan penugasan serta penilaian yang berbeda. 1 2
  • 8. KEPUTUSAN-KEPUTUSAN YANG DIBUAT TERSEBUT ADALAH YANG TERKAIT DENGAN: Bagaimana mereka menciptakan lingkungan belajar yang “mengundang’ murid untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi. Kemudian juga memastikan setiap murid di kelasnya tahu bahwa akan selalu ada dukungan untuk mereka di sepanjang proses belajar mereka. LINGKUNGAN BELAJAR YANG EFEKTIF MANAJEMEN KELAS YANG EFEKTIF Bagaimana guru menciptakan prosedur, rutinitas, metode yang memungkinkan adanya fleksibilitas, namun juga struktur yang jelas, sehingga walaupun mungkin melakukan kegiatan yang berbeda, kelas tetap dapat berjalan secara efektif. 3 4
  • 9. KEPUTUSAN-KEPUTUSAN YANG DIBUAT TERSEBUT ADALAH YANG TERKAIT DENGAN: Bagaimana guru tersebut menggunakan informasi yang didapatkan dari proses penilaian formatif yang telah dilakukan, untuk dapat menentukan murid mana yang masih ketinggalan, atau sebaliknya, murid mana yang sudah lebih dulu mencapai tujuan belajar yang ditetapkan. PENILAIAN BERKELANJUTAN 5
  • 10. MENGETAHUI KEBUTUHAN BELAJAR Ketiga aspek tersebut adalah : 1.Kesiapan belajar (readiness) murid 2.Minat Murid 3.Profil Belajar Murid Sebagai guru, kita semua tentu tahu bahwa murid akan menunjukkan kinerja yang lebih baik jika tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan keterampilan dan pemahaman yang mereka miliki sebelumnya (kesiapan belajar). Lalu jika tugas-tugas tersebut memicu keingintahuan atau hasrat dalam diri seorang murid (minat), dan jika tugas itu memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja dengan cara yang mereka sukai (profil belajar).
  • 11. KESIAPAN BELAJAR Kesiapan belajar (readiness) adalah kapasitas untuk mempelajari materi, konsep, atau keterampilan baru. • Ada banyak cara untuk membedakan kesiapan belajar Tom Linson : Dia mengatakan bahwa merancang pembelajaran mirip dengan menggunakan tombol equalizer pada stereo atau pemutar CD. Untuk mendapatkan kombinasi suara terbaik, biasanya Anda akan menggeser-geser tombol equalizer tersebut terlebih dahulu. Saat Anda mengajar, menyesuaikan “tombol” dengan tepat untuk berbagai kebutuhan murid akan menyamakan peluang mereka untuk mendapatkan materi, jenis kegiatan dan menghasilkan produk belajar yang tepat di kelas Anda
  • 12.
  • 13. Saat murid dihadapkan pada sebuah ide yang baru, yang mungkin belum dikuasainya, mereka akan membutuhkan informasi pendukung yang jelas, sederhana, dan tidak bertele-tele untuk dapat memahami ide tersebut. Mereka juga akan perlu waktu untuk berlatih menerapkan ide-ide tersebut. Selain itu, mereka juga membutuhkan bahan- bahan materi dan tugas-tugas yang bersifat mendasar serta disajikan dengan cara yang membantu mereka membangun landasan pemahaman yang kuat. Sebaliknya, saat murid dihadapkan pada ide-ide yang telah mereka kuasai dan pahami, tentunya mereka membutuhkan informasi yang lebih rinci dari ide tersebut. Mereka perlu melihat bagaimana ide tersebut berhubungan dengan ide-ide lain untuk menciptakan pemikiran baru. Kondisi seperti itu membutuhkan bahan dan tugas yang lebih bersifat transformatif. BERSIFAT MENDASAR – BERSIFAT TRANSFORMATIF
  • 14. Di lain kesempatan, guru mungkin dapat mengukur kesiapan belajar murid dengan melihat apakah mereka masih di tingkatan perlu belajar secara konkret, sehingga mereka mungkin masih perlu belajar dengan menggunakan beragam alat-alat bantu berupa benda konkret atau contoh-contoh konkret, atau apakah murid sudah siap bergerak mempelajari sesuatu yang lebih abstrak, sehingga mereka mungkin mulai dapat diperkenalkan dengan konsep-konsep yang lebih abstrak. KONKRIT - ABSTRAK
  • 15. Beberapa murid mungkin perlu bekerja dengan materi lebih sederhana dengan satu abstraksi pada satu waktu, yang lain mungkin bisa menangani kerumitan berbagai abstraksi pada satu waktu. SEDERHANA - KOMPLEKS
  • 16. Saat menyelesaikan tugas, kadang-kadang ada murid-murid yang masih memerlukan struktur yang jelas, sehingga tugas untuk mereka perlu ditata dengan tahapan yang jelas dan cukup rinci, di mana mereka tidak memiliki terlalu banyak keputusan untuk dibuat. Sementara mungkin murid- murid lainnya sudah siap untuk menjelajah dan menggunakan kreativitas mereka. TERSTRUKTUR- TERBUKA
  • 17. Walaupun pada akhirnya kita mengharapkan bahwa semua murid kita dapat belajar, berpikir, dan menghasilkan pekerjaan secara mandiri, namun sama seperti tinggi badan, mungkin seorang anak akan lebih cepat bertambah tinggi daripada yang lain. Dengan kata lain, beberapa murid mungkin akan siap untuk kemandirian yang lebih awal daripada yang lain. TERGANTUNG - MANDIRI
  • 18. Beberapa murid dengan kemampuan yang baik dalam suatu mata pelajaran mungkin perlu bergerak cepat melalui materi yang telah ia kuasai atau sedikit menantang. Tetapi di lain waktu, murid yang sama mungkin akan membutuhkan lebih banyak waktu daripada yang lain untuk mempelajari topik yang lain. LAMBAT - CEPAT
  • 19. CONTOH MEMETAKAN KEBUTUHAN BELAJAR BERDASARKAN KESIAPAN BELAJAR Ibu Lili akan mengajar Pelajaran Matematika, Tujuan Pembelajaran yang Ia tetapkan adalah : Murid dapat menyajikan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling bangun datar
  • 22. BAGAIMANA MENIDENTIFIKASI KEBUTUHAN BELAJAR MENGAMATI PERILAKU MURID MENGIDENTIFIKASI PENGETAHUAN AWAL MEREFLEKSI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN BERBAGAI PENILAIAN FORMATIF DAN DIAGNOSTIK MEMBACA RAPOR MURID DARI KELAS SEBELUMNYA BERBICARA DENGAN GURU
  • 25. PROSES Proses Mengacu pada bagaimana murid akan memahami atau memaknai apa informasi atau materi yang dipelajari. Proses apa yang perlu disiapkan ? 1. Apakah murid belajar secara mandiri atau kelompok ? 2. Berapa banyak jumlah bantuan ? 3. Siapa saja yang membutuhkan bantuan ?
  • 29. ASESMEN & PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Praktik pembelajaran berdiferensiasi haruslah berakar pada penilaian. Penilaian Formatif memungkinkan guru untuk mengenal murid mereka dengan lebih baik, oleh karena itu mereka dapat membuat keputusan terbaik demi menantang murid dengan tepat dan melibatkan murid dalam pembelajaran
  • 30. DIFERENSIASI TIDAK BERARTI BAHWA GURU HARUS DAPAT MEMENUHI KEBUTUHAN SEMUA INDIVIDU SETIAP SAAT ATAU SETIAP WAKTU NAMUN GURU DIHARAPKAN DAPAT MENGGUNAKAN BERBAGAI PENDEKATAN BELAJAR SEHINGGA SEBAGIAN BESAR MURID MENEMUKAN PEMBELAJARAN YANG SESUAI DENGAN KEBUTUHAN MEREKA INGAT !