SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
TEKNOLOGI PRODUKSI
TANAMAN PERKEBUNAN
UTAMA
KULIAH 1
Pendahuluan
 Perkebunan merupakan salah satu subsektor yang
mempunyai peranan penting dan strategis dalam
pembangunan nasional.
 Sektor perkebunan sebagai penyedia peluang
bekerja/berusaha bagi masyarakat Indonesia, pemenuhan
kebutuhan konsumsi dan bahan baku industri dalam
negeri (termasuk energi terbarukan) serta dalam perolehan
nilai tambah melalui peningkatan daya saing dan optimalisasi
pengelolaan sumber daya alam.
 Secara garis besar, pelaku usaha perkebunan di Indonesia
terdiri dari pekebun dan perusahaan perkebunan.
 Kemudian perusahaan perkebunan dapat dibedakan:
1) Perusahaan Perkebunan Besar Negara, 2) Perusahaan
Perkebunan Besar Swasta (PMDN dan PMA), dan 3) Koperasi.
 Adanya perbedaan kemampuan teknis dan finansial di
antara para pelaku usaha tersebut lebih lanjut akan
mempengaruhi tingkat kemampuan mereka dalam
memperebutkan/mengelola lahan yang akan digunakan
untuk melakukan usaha perkebunan.
 Peranan subsektor perkebunan dalam penyediaan peluang
berusaha/bekerja semakin penting, mengingat jumlah
penduduk Indonesia terus bertambah sedangkan peluang
berusaha/bekerja yang diciptakan subsekrot lain tidak
berlangsung sangat pesat.
 Sampai dengan saat ini dan 20 tahun ke depan hampir
setengah penduduk Indonesia masih tinggal di pedesaan
yang tentunya akan
mengandalkan perkebunan sebagai sumber pendapatan
Tahapan Pembuatan
Kebun
Inventarisasi SD Lahan
Survei Lahan
Evaluasi Kesesuaian Lahan
Pembukaan Lahan
Pembuatan Sarana Prasarana Kebun
Persiapan Penanaman
Konservasi Tanah dan Air
Inventarisasi
SD Lahan
 Inventarisasi SDL adalah inventarisasi informasi fisik
tentang faktor-faktor yang berkaitan dengan
pengelolaan lahan dan konservasi tanah.
 Dua kelompok faktor yang dikumpulkan, yaitu:
 Faktor yang bersifat permanen : bentuk lahan, tipe batuan,
jenis tanah, dll
 Faktor yang bersifat dinamis : kondisi vegetasi
 Informasi dapat dikumpulkan melalui peta topografi,
citra satelit, foto udara (drone)
Survei Lahan
Evaluasi Kesesuaian Lahan
Pembuatan Peta
Kesesuaian Lahan
Komoditas Perkebunan
 Kelas S1, sangat sesuai
lahan tidak mempunyai faktor pembatas yang berarti atau nyata terhadap penggunaan
secara berkelanjutan, atau faktor pembatas yang bersifat minor dan tidak akan
produktivitas lahan secara nyata.
 Kelas S2, cukup sesuai
lahan mempunyai faktor pembatas, dan faktor pembatas ini akan berpengaruh terhadap
produktivitas nya, memerlukan tambahan masukan (input). Pembatas tersebut biasanya
dapat diatasi oleh petani sendiri.
 Kelas S3, sesuai marginal
lahan mempunyai faktor pembatas yang berat, dan faktor pembatas ini akan
terhadap produktivitasnya, memerlukan tambahan masukan yang lebih banyak daripada
lahan yang tergolong S2. Untuk mengatasi faktor pembatas pada S3 memerlukan modal
tinggi, sehingga perlu adanya bantuan atau campur tangan (intervensi) pemerintah atau
pihak swasta. Tanpa bantuan tersebut petani tidak mampu mengatasinya.
 Kelas N, tidak sesuai
Lahan yang tidak sesuai (N) karena mempunyai faktor pembatas yang sangat berat
dan/atau sulit diatasi.
Kesesuaian Lahan Aktual
Kelapa Sawit
KELAS FAKTOR PEMBATAS LUAS
N eh, wa, nr, nr1, rc, lp 427.095
N eh, lp, nr1 2.020
N eh, lp, oa, wa, wa1 294.635
S3 eh, wa 235.617
S3 nr1, rc 52.869
Kesesuaian Lahan Potensial
Kelapa Sawit
S2 S3 N
201.222 87.264 723.750
Pembukaan Lahan
Faktor yang harus diperhatikan dalam pembukaan
lahan untuk perkebunan adalah :
1. Kondisi biofisik wilayah → luas lahan, topografi,
jenis tanah, asal vegetasi
2. Tenaga yang tersedia
3. Biaya
4. Waktu yang diperlukan
Sebelum melakukan pembukaan lahan perlu dilakukan
survey lokasi untuk :
1. Penentuan lokasi kantor, perumahan, pabrik,
pembibitan, dan lokasi bangunan lainnya
2. Penentuan jalan dan saluran drainase
3. Penentuan lokasi yang tidak dibuka (untuk
konservasi air)
4. Penentuan blok blok lahan yang akan dibuka
Penentuan lokasi diatas didasarkan pada kondisi fisik
wilayah, mudah tidaknya dicapai, ketersediaan air, dll
Lahan untuk perkebunan berasal dari:
 Hutan priemer → new planting
 Hutan skunder → new planting
 Semak belukar → new planting
 Padang rumput/alang alang → new planting
 Kebun tanaman lain → konversi
 Peremajaan → rehabilitasi
Pembukaan lahan terdiri dari 2 tahap kegiatan, yaitu :
1. Pembersihan lahan
2. Pengelolaan pasca pembersihan lahan
Pembukaan lahan dapat dilakukan secara :
1. Manual → tenaga manusia
2. Mekanisasi → tenaga mesin
3. Kimiawi
4. Kombinasi
Pilihan : tergantung pada keadaan lapangan, ketersediaan
tenaga kerja, dana, alat-alat serta jadwal waktu
penanaman yang ditargetkan.
Manual
 Dilakukan jika areal sempit, berlereng curam,
ketersediaan sdm memungkinkan
 Kelemahan → lama
 Keuntungan → dapat memilih pohon yang
akan ditebang serta kerusakan tanah/erosi lebih
kecil
 Alat yang digunakan → kampak, gergaji,
cangkul, skop, garpu, parang, dll.
1. Pembabatan semak → parang
2. Penebangan pohon → gergaji & kampak (dipilih
pohon ekonomis lebih dahulu, arah tebang
memperhatikan topografi)
3. Pembongkaran tonggak → kampak
4. Pembakaran : daun, ranting dibiarkan mengering
dibakar pada musim kemarau
5. Pengendalian lalang → manual, mekanis, kimia
6. Pengolahan tanah → bajak, garu, cangkul
Pembukaan Hutan Cara Manual
7. Pembuatan lubang tanam → cangkul
8. Pada lahan bekas kebun tua atau replanting, sisa
sisa akar harus dibuang agar terhindar dari
penyakit akar
9. Pada lahan miring dibuat teras, saluran air,
rorak atau penanaman menurut garis kontur
10. Penanaman tanaman penutup tanah dan pohon
pelindung
11. Jalan harus segera dibuat untuk akses ke dalam
kebun
Mekanisasi
 Dilakukan jika areal datar, luas,
 Kelemahan → kerusakan tanah lebih besar ,
kemungkinan erosi lebih tinggi
 Keuntungan → lebih cepat dan efesien
 Alat yang digunakan → buldozer, stump puller,
scarifier, dragline, chain saw, ekscavator, traktor
1. Pembuatan jalan rintisan → blocking area
2. Pembuatan jalan → bulldozer/eksavator
3. Penebangan pohon → chainsaw
4. Penumbangan pohon & pengumpulan kayu
→ bulldozer
5. Pemotongan & perencekan → chainsaw
6. Merumpuk cabang & ranting yang dipotong
→ bulldozer
7. Pembakaran sisa-sisa pohon
8. Pengolahan tanah → traktor
Pembukaan Hutan Cara Mekanis
Tinggi penebangan tergantung pada diameter batang
Diameter batang
(cm)
Maksimum tinggi penebangan dari
permukaan tanah (cm)
<10 - 15
16 - 35
36 - 70
71 -150
> 150
30
60
100
150
ditebang pada batas antara akar
penguat dengan batang utama
Arah Penumbangan / Arah Tumbang Kayu
SLASH AND BURN
Kelemahan dari teknik ini adalah :
1. Tergantung cuaca
2. Tidak ramah lingkungan
 Hilangnya BO tanah
 Laju erosi meningkat
 Mengurangi infiltrasi air
 Rusak dan hilangnya mikroflora dan
mikrofauna tanah
 Sifat fisik dan kimia tanah rusak
 Polusi udara
SLASH AND BURN
Kelebihan dari teknik ini adalah :
1. Persentase areal yang bisa dimanfaatkan lebih
besar
2. Praktis dan murah untuk pembukaan areal yang
tidak terlalu luas di daerah tropik
3. Pada kegiatan ladang berpindah, masa bera yang
lama menyebabkan peningkatan pH dan
ketersediaan unsur hara akibat sisa pembakaran
ZERO BURNING
Kelemahan dari teknik ini adalah :
1. Sangat tergantung pada alat berat, sehingga
hanya cocok untuk pembukaan areal yang luas
karena investasinya mahal
2. Untuk tanah berlereng, cara mekanis kurang
tepat
3. Butuh tenaga operator yang terampil untuk
mengoperasikan alat alat mekanis tersebut
ZERO BURNING
Kelebihan dari teknik ini adalah :
1. Tidak tergantung cuaca
2. Ramah lingkungan
3. Melindungi humus dan mulsa
4. Mempertahankan kelembaban tanah
5. Meningkatkan BO tanah → memperbaiki fisik
dan kimia tanah
Pembakaran Hutan
Akibat Kebakaran Hutan
Kebakaran Lahan
PEMBUKAAN LAHAN GAMBUT
 Masalah pada tanah gambut adalah muka air tanah
tinggi sehingga perlu pengelolaan air secara khusus
 Pengeringan lahan yang terlalu intensif
mengakibatkan tanah gambut kering dan
mengkerut tidak dapat balik → mudah terbakar
dan sulit menyerap air
 Gambut yang masih mentah (fibrik) harus berada
di bawah permukaan air karena mudah mengkerut,
sehingga secara umum, permukaan air tanah harus
dipertahankan pada kedalaman 70 – 75 cm
Tahapan pembukaan lahan gambut adalah :
1. Pembuatan saluran batas yang berfungsi untuk
mengatur permukaan air tanah, dan sebagai
saluran utama → Saluran utama dibuat 1 tahun
sebelum penebangan hutan
2. Pembukaan hutan → menebas semak belukar
dan pohon kecil (manual), penebangan pohon
(mekanis), pemotongan dan perencekan,
perumpukan, bakar / zero burning
3. Sistem drainase
PEMBUKAAN LAHAN ALANG ALANG
Dilakukan satu tahun sebelum tanam dengan cara :
1. Manual → dibabat menggunakan parang
2. Mekanis → dibajak dan digaru dengan
menggunakan traktor atau
buldozer
3. Kimia → disemprot bahan kimia (sistemik)
dengan konsentrasi 0,12%
Manual pada alang-alang

More Related Content

Similar to Pembukaan Lahan.pptx

Tata ruang dan degradasi lahan
Tata ruang dan degradasi lahanTata ruang dan degradasi lahan
Tata ruang dan degradasi lahannandradr
 
Management of coastal marginal areas into agricultural cultivation
Management of coastal marginal areas into agricultural cultivationManagement of coastal marginal areas into agricultural cultivation
Management of coastal marginal areas into agricultural cultivationyudha Adipratama
 
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiIrigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiPurwandaru Widyasunu
 
Andrew hidayat memelihara lingkungan dengan pengaturan tata ruang penggunaan...
Andrew hidayat  memelihara lingkungan dengan pengaturan tata ruang penggunaan...Andrew hidayat  memelihara lingkungan dengan pengaturan tata ruang penggunaan...
Andrew hidayat memelihara lingkungan dengan pengaturan tata ruang penggunaan...Andrew Hidayat
 
Andrew hidayat memelihara lingkungan dengan pengaturan tata ruang penggunaan...
Andrew hidayat  memelihara lingkungan dengan pengaturan tata ruang penggunaan...Andrew hidayat  memelihara lingkungan dengan pengaturan tata ruang penggunaan...
Andrew hidayat memelihara lingkungan dengan pengaturan tata ruang penggunaan...Andrew Hidayat
 
Kombinasi teknik konservasi tanah dan pengaruhnya terhadap hasil jagung dan e...
Kombinasi teknik konservasi tanah dan pengaruhnya terhadap hasil jagung dan e...Kombinasi teknik konservasi tanah dan pengaruhnya terhadap hasil jagung dan e...
Kombinasi teknik konservasi tanah dan pengaruhnya terhadap hasil jagung dan e...NurdinUng
 
Hand-Out Kuliah Budidaya Tanaman Pangan D3-PSL UNSOED Bab 2 teknik budidaya t...
Hand-Out Kuliah Budidaya Tanaman Pangan D3-PSL UNSOED Bab 2 teknik budidaya t...Hand-Out Kuliah Budidaya Tanaman Pangan D3-PSL UNSOED Bab 2 teknik budidaya t...
Hand-Out Kuliah Budidaya Tanaman Pangan D3-PSL UNSOED Bab 2 teknik budidaya t...Purwandaru Widyasunu
 
Desain perkebunan Kelapa Sawit
Desain perkebunan Kelapa SawitDesain perkebunan Kelapa Sawit
Desain perkebunan Kelapa Sawitandrewahyu04
 
Contoh tugas mhs ugm2
Contoh tugas mhs  ugm2Contoh tugas mhs  ugm2
Contoh tugas mhs ugm2cobybryn
 
03 evaluasi kemampuan_lahan
03 evaluasi kemampuan_lahan03 evaluasi kemampuan_lahan
03 evaluasi kemampuan_lahanKhairu Din
 
Teknologi produksi padi pada lahan rawa pasang surut
Teknologi produksi padi pada lahan rawa pasang surutTeknologi produksi padi pada lahan rawa pasang surut
Teknologi produksi padi pada lahan rawa pasang surutdianaeureka1
 
Erosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupan
Erosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupanErosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupan
Erosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupanNidya Milano
 
Acara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanahAcara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanahperdos5 cuy
 

Similar to Pembukaan Lahan.pptx (20)

Makalah iis
Makalah iisMakalah iis
Makalah iis
 
Tata ruang dan degradasi lahan
Tata ruang dan degradasi lahanTata ruang dan degradasi lahan
Tata ruang dan degradasi lahan
 
Management of coastal marginal areas into agricultural cultivation
Management of coastal marginal areas into agricultural cultivationManagement of coastal marginal areas into agricultural cultivation
Management of coastal marginal areas into agricultural cultivation
 
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiIrigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
 
Lahan
LahanLahan
Lahan
 
Andrew hidayat memelihara lingkungan dengan pengaturan tata ruang penggunaan...
Andrew hidayat  memelihara lingkungan dengan pengaturan tata ruang penggunaan...Andrew hidayat  memelihara lingkungan dengan pengaturan tata ruang penggunaan...
Andrew hidayat memelihara lingkungan dengan pengaturan tata ruang penggunaan...
 
Andrew hidayat memelihara lingkungan dengan pengaturan tata ruang penggunaan...
Andrew hidayat  memelihara lingkungan dengan pengaturan tata ruang penggunaan...Andrew hidayat  memelihara lingkungan dengan pengaturan tata ruang penggunaan...
Andrew hidayat memelihara lingkungan dengan pengaturan tata ruang penggunaan...
 
Kombinasi teknik konservasi tanah dan pengaruhnya terhadap hasil jagung dan e...
Kombinasi teknik konservasi tanah dan pengaruhnya terhadap hasil jagung dan e...Kombinasi teknik konservasi tanah dan pengaruhnya terhadap hasil jagung dan e...
Kombinasi teknik konservasi tanah dan pengaruhnya terhadap hasil jagung dan e...
 
Hand-Out Kuliah Budidaya Tanaman Pangan D3-PSL UNSOED Bab 2 teknik budidaya t...
Hand-Out Kuliah Budidaya Tanaman Pangan D3-PSL UNSOED Bab 2 teknik budidaya t...Hand-Out Kuliah Budidaya Tanaman Pangan D3-PSL UNSOED Bab 2 teknik budidaya t...
Hand-Out Kuliah Budidaya Tanaman Pangan D3-PSL UNSOED Bab 2 teknik budidaya t...
 
Rdhp peningkatan ip 2018
Rdhp peningkatan ip 2018Rdhp peningkatan ip 2018
Rdhp peningkatan ip 2018
 
Desain perkebunan Kelapa Sawit
Desain perkebunan Kelapa SawitDesain perkebunan Kelapa Sawit
Desain perkebunan Kelapa Sawit
 
Contoh tugas mhs ugm2
Contoh tugas mhs  ugm2Contoh tugas mhs  ugm2
Contoh tugas mhs ugm2
 
03 evaluasi kemampuan_lahan
03 evaluasi kemampuan_lahan03 evaluasi kemampuan_lahan
03 evaluasi kemampuan_lahan
 
Teknologi produksi padi pada lahan rawa pasang surut
Teknologi produksi padi pada lahan rawa pasang surutTeknologi produksi padi pada lahan rawa pasang surut
Teknologi produksi padi pada lahan rawa pasang surut
 
Erosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupan
Erosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupanErosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupan
Erosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupan
 
Konservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan airKonservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan air
 
Konservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan airKonservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan air
 
Konservasi tanah dan air.
Konservasi tanah dan air.Konservasi tanah dan air.
Konservasi tanah dan air.
 
Konservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan airKonservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan air
 
Acara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanahAcara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanah
 

Recently uploaded

LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyaANTARASATU
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfIAARD/Bogor, Indonesia
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 

Recently uploaded (9)

LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 

Pembukaan Lahan.pptx

  • 2. Pendahuluan  Perkebunan merupakan salah satu subsektor yang mempunyai peranan penting dan strategis dalam pembangunan nasional.  Sektor perkebunan sebagai penyedia peluang bekerja/berusaha bagi masyarakat Indonesia, pemenuhan kebutuhan konsumsi dan bahan baku industri dalam negeri (termasuk energi terbarukan) serta dalam perolehan nilai tambah melalui peningkatan daya saing dan optimalisasi pengelolaan sumber daya alam.
  • 3.  Secara garis besar, pelaku usaha perkebunan di Indonesia terdiri dari pekebun dan perusahaan perkebunan.  Kemudian perusahaan perkebunan dapat dibedakan: 1) Perusahaan Perkebunan Besar Negara, 2) Perusahaan Perkebunan Besar Swasta (PMDN dan PMA), dan 3) Koperasi.  Adanya perbedaan kemampuan teknis dan finansial di antara para pelaku usaha tersebut lebih lanjut akan mempengaruhi tingkat kemampuan mereka dalam memperebutkan/mengelola lahan yang akan digunakan untuk melakukan usaha perkebunan.
  • 4.  Peranan subsektor perkebunan dalam penyediaan peluang berusaha/bekerja semakin penting, mengingat jumlah penduduk Indonesia terus bertambah sedangkan peluang berusaha/bekerja yang diciptakan subsekrot lain tidak berlangsung sangat pesat.  Sampai dengan saat ini dan 20 tahun ke depan hampir setengah penduduk Indonesia masih tinggal di pedesaan yang tentunya akan mengandalkan perkebunan sebagai sumber pendapatan
  • 5. Tahapan Pembuatan Kebun Inventarisasi SD Lahan Survei Lahan Evaluasi Kesesuaian Lahan Pembukaan Lahan Pembuatan Sarana Prasarana Kebun Persiapan Penanaman Konservasi Tanah dan Air
  • 6. Inventarisasi SD Lahan  Inventarisasi SDL adalah inventarisasi informasi fisik tentang faktor-faktor yang berkaitan dengan pengelolaan lahan dan konservasi tanah.  Dua kelompok faktor yang dikumpulkan, yaitu:  Faktor yang bersifat permanen : bentuk lahan, tipe batuan, jenis tanah, dll  Faktor yang bersifat dinamis : kondisi vegetasi  Informasi dapat dikumpulkan melalui peta topografi, citra satelit, foto udara (drone)
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 12.
  • 15.
  • 16.  Kelas S1, sangat sesuai lahan tidak mempunyai faktor pembatas yang berarti atau nyata terhadap penggunaan secara berkelanjutan, atau faktor pembatas yang bersifat minor dan tidak akan produktivitas lahan secara nyata.  Kelas S2, cukup sesuai lahan mempunyai faktor pembatas, dan faktor pembatas ini akan berpengaruh terhadap produktivitas nya, memerlukan tambahan masukan (input). Pembatas tersebut biasanya dapat diatasi oleh petani sendiri.  Kelas S3, sesuai marginal lahan mempunyai faktor pembatas yang berat, dan faktor pembatas ini akan terhadap produktivitasnya, memerlukan tambahan masukan yang lebih banyak daripada lahan yang tergolong S2. Untuk mengatasi faktor pembatas pada S3 memerlukan modal tinggi, sehingga perlu adanya bantuan atau campur tangan (intervensi) pemerintah atau pihak swasta. Tanpa bantuan tersebut petani tidak mampu mengatasinya.  Kelas N, tidak sesuai Lahan yang tidak sesuai (N) karena mempunyai faktor pembatas yang sangat berat dan/atau sulit diatasi.
  • 17. Kesesuaian Lahan Aktual Kelapa Sawit KELAS FAKTOR PEMBATAS LUAS N eh, wa, nr, nr1, rc, lp 427.095 N eh, lp, nr1 2.020 N eh, lp, oa, wa, wa1 294.635 S3 eh, wa 235.617 S3 nr1, rc 52.869
  • 18. Kesesuaian Lahan Potensial Kelapa Sawit S2 S3 N 201.222 87.264 723.750
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 23. Faktor yang harus diperhatikan dalam pembukaan lahan untuk perkebunan adalah : 1. Kondisi biofisik wilayah → luas lahan, topografi, jenis tanah, asal vegetasi 2. Tenaga yang tersedia 3. Biaya 4. Waktu yang diperlukan
  • 24. Sebelum melakukan pembukaan lahan perlu dilakukan survey lokasi untuk : 1. Penentuan lokasi kantor, perumahan, pabrik, pembibitan, dan lokasi bangunan lainnya 2. Penentuan jalan dan saluran drainase 3. Penentuan lokasi yang tidak dibuka (untuk konservasi air) 4. Penentuan blok blok lahan yang akan dibuka Penentuan lokasi diatas didasarkan pada kondisi fisik wilayah, mudah tidaknya dicapai, ketersediaan air, dll
  • 25. Lahan untuk perkebunan berasal dari:  Hutan priemer → new planting  Hutan skunder → new planting  Semak belukar → new planting  Padang rumput/alang alang → new planting  Kebun tanaman lain → konversi  Peremajaan → rehabilitasi
  • 26. Pembukaan lahan terdiri dari 2 tahap kegiatan, yaitu : 1. Pembersihan lahan 2. Pengelolaan pasca pembersihan lahan Pembukaan lahan dapat dilakukan secara : 1. Manual → tenaga manusia 2. Mekanisasi → tenaga mesin 3. Kimiawi 4. Kombinasi Pilihan : tergantung pada keadaan lapangan, ketersediaan tenaga kerja, dana, alat-alat serta jadwal waktu penanaman yang ditargetkan.
  • 27. Manual  Dilakukan jika areal sempit, berlereng curam, ketersediaan sdm memungkinkan  Kelemahan → lama  Keuntungan → dapat memilih pohon yang akan ditebang serta kerusakan tanah/erosi lebih kecil  Alat yang digunakan → kampak, gergaji, cangkul, skop, garpu, parang, dll.
  • 28. 1. Pembabatan semak → parang 2. Penebangan pohon → gergaji & kampak (dipilih pohon ekonomis lebih dahulu, arah tebang memperhatikan topografi) 3. Pembongkaran tonggak → kampak 4. Pembakaran : daun, ranting dibiarkan mengering dibakar pada musim kemarau 5. Pengendalian lalang → manual, mekanis, kimia 6. Pengolahan tanah → bajak, garu, cangkul Pembukaan Hutan Cara Manual
  • 29. 7. Pembuatan lubang tanam → cangkul 8. Pada lahan bekas kebun tua atau replanting, sisa sisa akar harus dibuang agar terhindar dari penyakit akar 9. Pada lahan miring dibuat teras, saluran air, rorak atau penanaman menurut garis kontur 10. Penanaman tanaman penutup tanah dan pohon pelindung 11. Jalan harus segera dibuat untuk akses ke dalam kebun
  • 30. Mekanisasi  Dilakukan jika areal datar, luas,  Kelemahan → kerusakan tanah lebih besar , kemungkinan erosi lebih tinggi  Keuntungan → lebih cepat dan efesien  Alat yang digunakan → buldozer, stump puller, scarifier, dragline, chain saw, ekscavator, traktor
  • 31.
  • 32. 1. Pembuatan jalan rintisan → blocking area 2. Pembuatan jalan → bulldozer/eksavator 3. Penebangan pohon → chainsaw 4. Penumbangan pohon & pengumpulan kayu → bulldozer 5. Pemotongan & perencekan → chainsaw 6. Merumpuk cabang & ranting yang dipotong → bulldozer 7. Pembakaran sisa-sisa pohon 8. Pengolahan tanah → traktor Pembukaan Hutan Cara Mekanis
  • 33. Tinggi penebangan tergantung pada diameter batang Diameter batang (cm) Maksimum tinggi penebangan dari permukaan tanah (cm) <10 - 15 16 - 35 36 - 70 71 -150 > 150 30 60 100 150 ditebang pada batas antara akar penguat dengan batang utama
  • 34. Arah Penumbangan / Arah Tumbang Kayu
  • 35. SLASH AND BURN Kelemahan dari teknik ini adalah : 1. Tergantung cuaca 2. Tidak ramah lingkungan  Hilangnya BO tanah  Laju erosi meningkat  Mengurangi infiltrasi air  Rusak dan hilangnya mikroflora dan mikrofauna tanah  Sifat fisik dan kimia tanah rusak  Polusi udara
  • 36. SLASH AND BURN Kelebihan dari teknik ini adalah : 1. Persentase areal yang bisa dimanfaatkan lebih besar 2. Praktis dan murah untuk pembukaan areal yang tidak terlalu luas di daerah tropik 3. Pada kegiatan ladang berpindah, masa bera yang lama menyebabkan peningkatan pH dan ketersediaan unsur hara akibat sisa pembakaran
  • 37. ZERO BURNING Kelemahan dari teknik ini adalah : 1. Sangat tergantung pada alat berat, sehingga hanya cocok untuk pembukaan areal yang luas karena investasinya mahal 2. Untuk tanah berlereng, cara mekanis kurang tepat 3. Butuh tenaga operator yang terampil untuk mengoperasikan alat alat mekanis tersebut
  • 38. ZERO BURNING Kelebihan dari teknik ini adalah : 1. Tidak tergantung cuaca 2. Ramah lingkungan 3. Melindungi humus dan mulsa 4. Mempertahankan kelembaban tanah 5. Meningkatkan BO tanah → memperbaiki fisik dan kimia tanah
  • 42. PEMBUKAAN LAHAN GAMBUT  Masalah pada tanah gambut adalah muka air tanah tinggi sehingga perlu pengelolaan air secara khusus  Pengeringan lahan yang terlalu intensif mengakibatkan tanah gambut kering dan mengkerut tidak dapat balik → mudah terbakar dan sulit menyerap air  Gambut yang masih mentah (fibrik) harus berada di bawah permukaan air karena mudah mengkerut, sehingga secara umum, permukaan air tanah harus dipertahankan pada kedalaman 70 – 75 cm
  • 43. Tahapan pembukaan lahan gambut adalah : 1. Pembuatan saluran batas yang berfungsi untuk mengatur permukaan air tanah, dan sebagai saluran utama → Saluran utama dibuat 1 tahun sebelum penebangan hutan 2. Pembukaan hutan → menebas semak belukar dan pohon kecil (manual), penebangan pohon (mekanis), pemotongan dan perencekan, perumpukan, bakar / zero burning 3. Sistem drainase
  • 44. PEMBUKAAN LAHAN ALANG ALANG Dilakukan satu tahun sebelum tanam dengan cara : 1. Manual → dibabat menggunakan parang 2. Mekanis → dibajak dan digaru dengan menggunakan traktor atau buldozer 3. Kimia → disemprot bahan kimia (sistemik) dengan konsentrasi 0,12%