SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
April 2003
B.P. Suryosubianto: Kelainan
Kongenital Bedah Saraf 1
Kelainan Kongenital
dalam Bidang
Bedah Saraf
B.P. Suryosubianto
Bagian Bedah FK-Unjani
April 2003
B.P. Suryosubianto: Kelainan
Kongenital Bedah Saraf 2
Tujuan Instruksional
 Umum: Mhs mampu menjelaskan ttg cara
*mendiagnosis
*memberi pertolongan pertama (Longma)
*merujuk
pasien kelainan kongenital bidang bedah saraf,
 khususnya ttg patofisiologi, manifestasi klinik,
cara menD/, mLongma, dan merujuk pasien:
*Hidrosefalus *Disrafia kranial
*Kraniosinostosis *Disrafia spinal
April 2003
B.P. Suryosubianto: Kelainan
Kongenital Bedah Saraf 3
Pendahuluan
 Anomali kongenital 2%; sist.saraf 60%; Disrafia!
 Etiologi: tak diketahui. Faktor kausal:
*Penyakit infeksi ibu: Rubela, Toxoplsm, Sifilis.
*Obat: Talidomid, LSD, Mtx, anestesi.
*Merokok *Insuf.diet *Peny.Sistemik
*Sinar ionisasi (X-ray, radioisotop)
 Yang mungkin dikoreksi dgn pembedahan:
*Kelainan tengkorak/vertebra. *Ggn sirkulasi css
*Kelainan vaskuler tertentu
April 2003
B.P. Suryosubianto: Kelainan
Kongenital Bedah Saraf 4
Hidrosefalus (1)
 Dilatasi sistem ventrikel otak ec penumpukan css
secara aktif
 CSS diproduksi plx.koroideus ventr.lat. - fr.Monro -
Vent.III - aq.Sylvius - Vent.IV -fr.Magendi&Luschka -
Sisterna - Rongga subaraknoid kranial+spinal
 Patologi: 1.Sumbatan 2.Ggn.penyerapan 3.Produksi++
 Etiologi: H. nonkomunikans, ec. atresia aq.Silvius
H.komunikans: jarang
April 2003
B.P. Suryosubianto: Kelainan
Kongenital Bedah Saraf 5
Hidrosefalus (2)
 Gjl.Klinik: pembesaran tengkorak + ggn. saraf
akibat tekanan css tinggi hipotrofi otak
 D/: ukur lingk.fronto-oksipital (3 bln: 2 cm / bln)
*Xray: kepala besar + disproporsi kraniofasial;
tulang menipis, sutura melebar
*CT kepala: dilatasi sistem ventrikel otak
*Pungsi ventrikel melalui fontanel mayor : darurat!
*USG melalui fontanel mayor
 T/kausal pd H.sumbatan. Lainnya: pintasanVP/VA
April 2003
B.P. Suryosubianto: Kelainan
Kongenital Bedah Saraf 6
Disrafia Kranial
 Disrafia neural= ggn penutupan pipa neural, dpt
terjadi di serebrum atau di myelum
 Meningokel (mening+css) & Ensefalokel (+otak)
*Sering di Asteng; 1:5000; P>W; sinsipital>occip.
*Benjolan diLM;1-10cm; konsistensi bervariasi
*Krn hub.intrakranial: dpt kempis / menegang
*Sering disertai hidrosefalus. Hipertelorisme
 DD/: kista dermoid, kista ateroma, lipoma di ln.md
 Eksisi: 5-6 b, >dini bila pecah/cepat besar
April 2003
B.P. Suryosubianto: Kelainan
Kongenital Bedah Saraf 7
Disrafia Spinal
 Dsbt Spina bifida: okulta >< aperta (darurat!)
 Bila saraf terganggu: masalah multidisiplin
Tersering T-lumbal (Asia), L-sakral (Barat)
 Kulit utuh/tipis/defek. Ggn saraf: paraplegi /
paresis, monoparesis, inkont.ur/alvi; sensorik
 D/ Klinis, termasuk neurologis; X-foto, CT/MRI
 T/ Segera, bila ada defek dura. Jaga penutup
jangan pecah (ideal: usia 5-6 b); hidrosefalus diT/ ;
defek neurologis takkan terkoreksi
April 2003
B.P. Suryosubianto: Kelainan
Kongenital Bedah Saraf 8
Kraniosinostosis
 P/: Otak tumbuh 2x pd 0-1 th. Tulang tumbuh pd
sutura. Bila menutup sblm waktu: prbhn bentuk.
Paling sering terkena: s.koronaria & s.sagitalis
 K/: anomali bentuk kepala +: retardasi mental;
proptosis, mikroptalmi, atrofi N.II; hidrosefalus
 D/: kelainan bentuk kepala + X-ray (sutura!)
Skafo-Braki-Plagio-Trigono-Oksi-sefali
 T/: kraniektomi, untuk membuat semacam sutura
baru; dilakukan sebelum usia 3 bln
April 2003
B.P. Suryosubianto: Kelainan
Kongenital Bedah Saraf 9
Malformasi Arteriovenosa
 Anomali kongenita: drh memintas a-v Pemb.aferen
& eferen berdilatasi dari nidus: jar malformasi
semrawut isi drh arterial yg bertekanan arterial.
Shg: mudah berdarah!
 Di hemisfer 90%, jarang di serebelum / bt.otak
 Manifest.<40 tapi jarang pd anak: 50-65% prdrhn;
15-35% kejang; kel.saraf progresif
 D/: Klinis, CT, MRI, arteriografi
 T/: Medikamentosa simptomatik. Bedah dgn
syarat: Malf+hematom terangkat, fungsi saraf N
April 2003
B.P. Suryosubianto: Kelainan
Kongenital Bedah Saraf 10
Aneurisma Intrakranial
 Manifestasi klinik aneurisma intrakranial:
*Ruptura: nyeri kepala sangat hebat yg tiba2 disertai
kaku kuduk, ggn kesadaran sampai koma, kejang
*Massa intrakranial yg membesar: paresis N.III yg
progresif, ggn lapangan pandang, ggn N.Kranialis,
ggn batang otak, hidrosefalus
 CT / MRI: perdarahan subaraknoid, aneurisma (blm
ruptur). Angiografi utk memastikan anatomi
aneurisma
 Terapi utk.yg ruptur: mengelola perdarahan, kmd
clipping. Sblm ruptur: >kontroversial(ukuran&lokasi)

More Related Content

Similar to kongenital-bedah-saraf.ppt

Askep stroke non hemoragik
Askep stroke  non hemoragikAskep stroke  non hemoragik
Askep stroke non hemoragik
Stiawan Akbar
 
Anensefali (embriologi)
Anensefali (embriologi)Anensefali (embriologi)
Anensefali (embriologi)
REISA Class
 
Dmp (dystrophy muscular progressive
Dmp (dystrophy muscular progressiveDmp (dystrophy muscular progressive
Dmp (dystrophy muscular progressive
Student
 

Similar to kongenital-bedah-saraf.ppt (20)

Askep stroke non hemoragik
Askep stroke  non hemoragikAskep stroke  non hemoragik
Askep stroke non hemoragik
 
Spina bifida
Spina bifidaSpina bifida
Spina bifida
 
Anensefali (embriologi)
Anensefali (embriologi)Anensefali (embriologi)
Anensefali (embriologi)
 
Meningitis pwr poin AKPER PEMDA MUNA
Meningitis pwr poin AKPER PEMDA MUNA Meningitis pwr poin AKPER PEMDA MUNA
Meningitis pwr poin AKPER PEMDA MUNA
 
Askep multiple sklerosis
Askep multiple sklerosisAskep multiple sklerosis
Askep multiple sklerosis
 
Asuhan keperawatan neuromaakustik
Asuhan keperawatan neuromaakustikAsuhan keperawatan neuromaakustik
Asuhan keperawatan neuromaakustik
 
Referat parkinson
Referat parkinsonReferat parkinson
Referat parkinson
 
Pemeriksaan-klinis-neurologis.pdf
Pemeriksaan-klinis-neurologis.pdfPemeriksaan-klinis-neurologis.pdf
Pemeriksaan-klinis-neurologis.pdf
 
Pemeriksaan-klinis-neurologis.pdf
Pemeriksaan-klinis-neurologis.pdfPemeriksaan-klinis-neurologis.pdf
Pemeriksaan-klinis-neurologis.pdf
 
TRAUMA_KEPALA.ppt
TRAUMA_KEPALA.pptTRAUMA_KEPALA.ppt
TRAUMA_KEPALA.ppt
 
Cedera kepala
Cedera kepalaCedera kepala
Cedera kepala
 
Quadriparese tipe Spastik - Parese N VII sinistra tipe sentral -Parese N XII ...
Quadriparese tipe Spastik - Parese N VII sinistra tipe sentral -Parese N XII ...Quadriparese tipe Spastik - Parese N VII sinistra tipe sentral -Parese N XII ...
Quadriparese tipe Spastik - Parese N VII sinistra tipe sentral -Parese N XII ...
 
Fakomatosis Presentation
Fakomatosis PresentationFakomatosis Presentation
Fakomatosis Presentation
 
Penunjang-Diagnostik-Fisioterapi-pptx
Penunjang-Diagnostik-Fisioterapi-pptxPenunjang-Diagnostik-Fisioterapi-pptx
Penunjang-Diagnostik-Fisioterapi-pptx
 
VERTIGO.pptx
VERTIGO.pptxVERTIGO.pptx
VERTIGO.pptx
 
ppt gadar kel 2.pptx
ppt gadar kel 2.pptxppt gadar kel 2.pptx
ppt gadar kel 2.pptx
 
Dmp (dystrophy muscular progressive
Dmp (dystrophy muscular progressiveDmp (dystrophy muscular progressive
Dmp (dystrophy muscular progressive
 
Rasmussen Encephalitis.pptx
Rasmussen Encephalitis.pptxRasmussen Encephalitis.pptx
Rasmussen Encephalitis.pptx
 
Meningokel dan Ensefalokel Poltekkes Surakarta
Meningokel dan Ensefalokel Poltekkes SurakartaMeningokel dan Ensefalokel Poltekkes Surakarta
Meningokel dan Ensefalokel Poltekkes Surakarta
 
Askep spina bifida
Askep spina bifida Askep spina bifida
Askep spina bifida
 

kongenital-bedah-saraf.ppt

  • 1. April 2003 B.P. Suryosubianto: Kelainan Kongenital Bedah Saraf 1 Kelainan Kongenital dalam Bidang Bedah Saraf B.P. Suryosubianto Bagian Bedah FK-Unjani
  • 2. April 2003 B.P. Suryosubianto: Kelainan Kongenital Bedah Saraf 2 Tujuan Instruksional  Umum: Mhs mampu menjelaskan ttg cara *mendiagnosis *memberi pertolongan pertama (Longma) *merujuk pasien kelainan kongenital bidang bedah saraf,  khususnya ttg patofisiologi, manifestasi klinik, cara menD/, mLongma, dan merujuk pasien: *Hidrosefalus *Disrafia kranial *Kraniosinostosis *Disrafia spinal
  • 3. April 2003 B.P. Suryosubianto: Kelainan Kongenital Bedah Saraf 3 Pendahuluan  Anomali kongenital 2%; sist.saraf 60%; Disrafia!  Etiologi: tak diketahui. Faktor kausal: *Penyakit infeksi ibu: Rubela, Toxoplsm, Sifilis. *Obat: Talidomid, LSD, Mtx, anestesi. *Merokok *Insuf.diet *Peny.Sistemik *Sinar ionisasi (X-ray, radioisotop)  Yang mungkin dikoreksi dgn pembedahan: *Kelainan tengkorak/vertebra. *Ggn sirkulasi css *Kelainan vaskuler tertentu
  • 4. April 2003 B.P. Suryosubianto: Kelainan Kongenital Bedah Saraf 4 Hidrosefalus (1)  Dilatasi sistem ventrikel otak ec penumpukan css secara aktif  CSS diproduksi plx.koroideus ventr.lat. - fr.Monro - Vent.III - aq.Sylvius - Vent.IV -fr.Magendi&Luschka - Sisterna - Rongga subaraknoid kranial+spinal  Patologi: 1.Sumbatan 2.Ggn.penyerapan 3.Produksi++  Etiologi: H. nonkomunikans, ec. atresia aq.Silvius H.komunikans: jarang
  • 5. April 2003 B.P. Suryosubianto: Kelainan Kongenital Bedah Saraf 5 Hidrosefalus (2)  Gjl.Klinik: pembesaran tengkorak + ggn. saraf akibat tekanan css tinggi hipotrofi otak  D/: ukur lingk.fronto-oksipital (3 bln: 2 cm / bln) *Xray: kepala besar + disproporsi kraniofasial; tulang menipis, sutura melebar *CT kepala: dilatasi sistem ventrikel otak *Pungsi ventrikel melalui fontanel mayor : darurat! *USG melalui fontanel mayor  T/kausal pd H.sumbatan. Lainnya: pintasanVP/VA
  • 6. April 2003 B.P. Suryosubianto: Kelainan Kongenital Bedah Saraf 6 Disrafia Kranial  Disrafia neural= ggn penutupan pipa neural, dpt terjadi di serebrum atau di myelum  Meningokel (mening+css) & Ensefalokel (+otak) *Sering di Asteng; 1:5000; P>W; sinsipital>occip. *Benjolan diLM;1-10cm; konsistensi bervariasi *Krn hub.intrakranial: dpt kempis / menegang *Sering disertai hidrosefalus. Hipertelorisme  DD/: kista dermoid, kista ateroma, lipoma di ln.md  Eksisi: 5-6 b, >dini bila pecah/cepat besar
  • 7. April 2003 B.P. Suryosubianto: Kelainan Kongenital Bedah Saraf 7 Disrafia Spinal  Dsbt Spina bifida: okulta >< aperta (darurat!)  Bila saraf terganggu: masalah multidisiplin Tersering T-lumbal (Asia), L-sakral (Barat)  Kulit utuh/tipis/defek. Ggn saraf: paraplegi / paresis, monoparesis, inkont.ur/alvi; sensorik  D/ Klinis, termasuk neurologis; X-foto, CT/MRI  T/ Segera, bila ada defek dura. Jaga penutup jangan pecah (ideal: usia 5-6 b); hidrosefalus diT/ ; defek neurologis takkan terkoreksi
  • 8. April 2003 B.P. Suryosubianto: Kelainan Kongenital Bedah Saraf 8 Kraniosinostosis  P/: Otak tumbuh 2x pd 0-1 th. Tulang tumbuh pd sutura. Bila menutup sblm waktu: prbhn bentuk. Paling sering terkena: s.koronaria & s.sagitalis  K/: anomali bentuk kepala +: retardasi mental; proptosis, mikroptalmi, atrofi N.II; hidrosefalus  D/: kelainan bentuk kepala + X-ray (sutura!) Skafo-Braki-Plagio-Trigono-Oksi-sefali  T/: kraniektomi, untuk membuat semacam sutura baru; dilakukan sebelum usia 3 bln
  • 9. April 2003 B.P. Suryosubianto: Kelainan Kongenital Bedah Saraf 9 Malformasi Arteriovenosa  Anomali kongenita: drh memintas a-v Pemb.aferen & eferen berdilatasi dari nidus: jar malformasi semrawut isi drh arterial yg bertekanan arterial. Shg: mudah berdarah!  Di hemisfer 90%, jarang di serebelum / bt.otak  Manifest.<40 tapi jarang pd anak: 50-65% prdrhn; 15-35% kejang; kel.saraf progresif  D/: Klinis, CT, MRI, arteriografi  T/: Medikamentosa simptomatik. Bedah dgn syarat: Malf+hematom terangkat, fungsi saraf N
  • 10. April 2003 B.P. Suryosubianto: Kelainan Kongenital Bedah Saraf 10 Aneurisma Intrakranial  Manifestasi klinik aneurisma intrakranial: *Ruptura: nyeri kepala sangat hebat yg tiba2 disertai kaku kuduk, ggn kesadaran sampai koma, kejang *Massa intrakranial yg membesar: paresis N.III yg progresif, ggn lapangan pandang, ggn N.Kranialis, ggn batang otak, hidrosefalus  CT / MRI: perdarahan subaraknoid, aneurisma (blm ruptur). Angiografi utk memastikan anatomi aneurisma  Terapi utk.yg ruptur: mengelola perdarahan, kmd clipping. Sblm ruptur: >kontroversial(ukuran&lokasi)