konsep dan metode maqoshid syariah, berisi penjelasan tentang maqoshid syariah, contoh penerapan maqhasid syariah, serta kaidah-kaidah yang lahir setelah penerapan maqhasid syariah sebagai salah satu sumber penetapan hukum (istinbath)
2. Definisi
► د
صا
ق
م jama’ د
ص
ق - د
ص
ق
م maksud, tujuan
► ة
ع
ي
ر
ش
ال secara bahasa adalah tempat menuju ke
sumber air tanpa terputus
► ة
ع
ي
ر
ش
ال secara makna syar’i adalah :Sesuatu yang
ditetapkan Allah SWT untuk hambanya berupa ajaran
agama.
► Korelasi makna bahasa dan makna syar’i: Jalan ke arah
sumber pokok kehidupan.
► يرشالعة
دصاقم berarti tujuan dan fungsi syariat berupa
mendatangkan kemaslahatan, baik dalam bentuk
mewujudkan maupun memeilhara kemaslahatan
tersebut
► Al-Syatibi mendefiniskan: “maqashid syari’ah bertujuan
mewujudkan kemaslahatan manusia di dunia dan
akhirat.”
3. PEMBAGIAN MAQASHID AL-SYARIAH
► Al-Dharuriyat (تايرورضالyakni kemaslahatan-kemaslahatan ,(
yang kepadanya bersandar kehidupan manusia dan eksistensi
masyarakat. Jika kemaslahatan itu tidak ada maka akan
terjadi ketidakstabilan, kerusakan dan kesengsaraan di dunia
dan akhirat. Seperti makanan, minuman dll
► Al-Hajiyat (تايجاحالyakni perkara-perkara yang dibutuhkan ,(
manusia untuk menghilangkan kesulitan. Jika perkara-perkara
itu tidak terwujud, tidak akan merusakan tatanan kehidupan,
namun manusia akan mengalami kesulitan dan kesempitan.
Seperti diperbolehkannya sholat duduk saat tidak mampu
berdiiri
► Al-Tahsiniyah (اينيسحتالتyakni sesuatu yang menjadikan hidup ,(
manusia lebih pantas dan beradab. Jika sesuatu itu tidak ada
maka tidak akan merusak tatanan kehidupan serta tidak
menyulitkan. Hanya saja akan mengurangi ketidakpantasan,
etika dan fithrah. Seperti masalah etika saat minum, makan,
menutup aurat dan lainnya.
8. Urutan Prioritas Maqashid al-Syariah
Jika menemukan masalah antara ketiga maqashid
(mashalih) maka yang diprioritaskan adalah Al-
Dharuriyat, kemudian al-Hajiyat, lalu al-Tahsiniyat.
Tidak boleh memperhatikan al-Hajiyat namun merusak
al-Dharuriyat, demikian juga tidak boleh memperhatikan
al-tahsiniyat jika merusak al-Hajiyat dan al-Dharuriyat
Contoh: diperbolehkan membuka aurat untuk
pengobatan suatu penyakit. Karena menutp aurat adalah
tahsiniyat, sedangkan berobat adalah menjaga jiwa yang
bersifat al-dharuriyat.
Contoh: Diperbolehkan memakan bangkai dalam
keadaan darurat. Karena memelihara jiwa
Contoh: kewajiban memenuhi panggilan jihad. Meskipun
mengetahui bahwa resiko jihad adalah mati (al-
dharuriyat-memelihara jiwa), tapi memelihara agama (al-
dharuriyat) lebih penting lagi
9. Beberapa Kaidah yang Lahir Dari
Konsep Maqashid al-Syari’ah
ال
ز
ي
ر
ر
ض
ال Bahaya harus dihindari
Contoh: Kewajiban pertanggung jawaban atas
kehilangan/pengrusakan, Hak mengembalikan barang yang dibeli
yang terdapat celanya,
صاخال
ررضال
تبحلم
ماعال
ررضال
ي
د
ف
ع Menghilangkan bahaya yang bersifat
umum dengan melakukan bahaya yang bersifat pribadi
Contoh: Qishos pada pembunuh, hukum potong tangan pada
pencuri, Menggusur tembok yang akan roboh ke jalan.
امهفخأ
تبحلم
نيررضال
دشأ
ي
د
ف
ع Menghilangkan yang lebih berbahaya dari dua
bahaya dengan melakukan yang lebih kecil bahayanya
Contoh: Hak cerai isteri karena lemah atau sudah lama kehilangan
suami dan tidak tahu rimbanya.
نمالافع
بلج
نم
ىلوأ
افمالسد
ءرد Menyingkirkan kerusakan lebih utama dari
mendapatkan kemanfaatan
contoh: Larangan mengekspor barang jika dibutuhkan di dalam
negeri. Meskipun ekspor ke luar negeri akan mendapat keuntungan
besar, namun jika membahayakan persediaan dalam negeri yang
akan melahirkan kerusuhan & instabilitas, maka ekspor dilarang.
10. تاروظحمال
ت
ب
ي
ح
تارورضال Darurat (emergency) dapat membolehkan
sesuatu yang tidak diperbolehkan.
contoh: Memakan makanan yang diharamkan karena kondisi darurat
اهردقب
ردقت
تارورضال Darurat diukur dengan kadarnya
Contoh: Dilarang memakan barang yang diharamkan saat kondisi
darurat kecuali sekedarnya saja (tidak berlebihan), membuka rekening
bank ribawi sekedar untuk mengambil gaji (upah) karena aturan
perusahaan, tidak untuk menyimpan/deposito dana di bank ribawi.
ال
ت
ي
س
ي
ر
لجتب
ةقشمال Kesulitan mendapatkan kemudahan
Contoh: disyariatkannya rukhsoh (dispensasi), boleh menuntut cerai jika
pada suami terdapat aib (cela) yang tidak diketahuinya saat akad nikah
عوفرم
جرحال Kesulitan harus dihilangkan
Contoh: dibolehkan persaksian dengan zhon (dibawah keyakinan)
س
ف
ن
ال
ى
ل
ع
ق
ش
ي
ا
م
ب
ا
ك
ت
ر
ا
ز
و
ج
ي
ل Tidak boleh melakukan sesuatu yang
menyulitkan diri (jiwa)
Contoh: Dilarang qiyamullail sepanjang malam, puasa wishol (sambung
selama setahun), tidak menikah selamanya seperti rahib/paulus
Beberapa Kaidah yang Lahir Dari
Konsep Maqashid al-Syari’ah
11. 4. Penghargaan
5.
Aktualisasi
Diri
Maslow’s Hierarchy of
Needs
Menurut Maslow. Garis
hirarkis kebutuhan
manusia berdasarkan
skala prioritasnya sbb:
“Saya sih, ekonomi dulu mapan,
baru berumah tangga”
“Saya sih, kumpulin
“Saya sih punya rumah dulu,
baru menikah”
ilmu dulu, baru
mengajar”
3. S o s i a l
2. Keamanan
1. Fisiologi
Copyright//muhammadjamhuri.blogspot.co
PERBEDAAN KONSEP ISLAM DAN KONSEP BARAT
14. •Abu Dzar al-Ghiffari adalah sahabat miskin, namun tetap berdakwah
•Rasulullah SAW pernah menikahkan sahabat dengan mas kawin berupa
cincin dari besi, atau bacaan al-qur’an, atau beberapa butir kurma
• Nabi saw & sahabat berdakwah tidak menunggu seluruh wahyu turun
“Sampaikanlah dariku walau satu ayat”
نيدال
Agama
ف
س
ن
ال
Jiwa
ل
ق
ع
ال
Harta Intelektual
بسنال/ضرعال
Kehormatan/keturunan
“Saya sih, ekonomi
dulu mapan, baru
berumah tangga”
“Saya sih, kumpulin ilmu
dulu, baru mengajar”
“Saya sih punya rumah
dulu, baru menikah”
KESALAHAN PRINSIP
PADAHAL..
ال
م
ال
15. 1. Konsep Islam: hak dasar manusia adalah lima hal (al-
dharurat al-khoms) dan merupakan satu kesatuan yang
tak terpisahkan
Konsep Barat: hak dasar manusia pertama adalah
kebutuhan primer fisik
2. Konsep Islam : antara hak dan kewajiban adalah satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dan bersifat tawazun
(seimbang)
Konsep Barat: perhatian kepada hak-hak lebih besar
dibanding dengan kewajiban.
3 Konsep Islam: hak dan kewajiban bersifat Value bound
(dibatasi nilai-nilai), spt dilarang nikah sesama jenis
Konsep Barat: hak-hak bersifat free of value (bebas dari
nilai-nilai), spt diperbolehkannya nikah sesama jenis
PERBEDAAN KONSEP ISLAM DAN KONSEP BARAT
16. 4. Konsep Islam: hak seseorang dibatasi oleh hak orang lain,
spt: dilarang menghina simbol-simbol yang dihormati umat
lain walau adanya kebebasan berpendapat.
Konsep Barat: hak seseorang tidak dibatasi oleh hak orang
lain. Spt tidak adanya larangan berpendapat walau
menyinggung pihak lain atas nama kebebasan berpendapat
5. Konsep Islam: Kepentingan agama (Islam) di atas segala
kepentingan
Konsep Barat: Tidak melihat kepentingan agama sebagai
sesuatu yang diperhatikan, karena konsepnya dibangun atas
paham sekuler.
6. Konsep Islam : Hak dan kepentingan umum harus
didahulukan dari hak dan kepentingan individu
Konsep Barat: Tidak ada kejelasan tentang hubungan hak dan
kepentingan pribadi disatu sisi, dengan hak dan kepentingan
umum di sisi lain
PERBEDAAN KONSEP ISLAM DAN KONSEP BARAT