SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
BLUNDER KEBIJAKAN ASKESKIN

       Motivasi tinggi dari pemerintah untuk memberi pelayanan kesehatan yang murah/ gratis
 sekaligus paripurna bagi masyarkat miskin (Maskin) melalui program askeskin patut mendapat
 apresiasi meskpuni masih menemui banyak kendala. bahkan meninggalkan sejumlah pekerjaan
                  rumah yang harus segera dicarikan solusinya di tahun 2008.

      Pada tahun 2007 sasaran program askeskin disesuaikan dengan jumlah rumah tangga miskin
(RTM) penerima subsidi tunai langsung (SLT) yaitu 19,1 juta RTM atau sekitar 76,4 juta jiwa. Data
terakhir versi BPS kemungkinan akan dikeluarkan sekitar bulan Maret 2008, diharapkan jumlah
penduduk miskin akan dapat diperkecil. Bagaimana kinerja pelayanan kesehatan untuk Maskin
melalui program askeskin saat ini dan proyeksinya di tahun 2008 tentu tidak terlepas dari berbagai
pola kebijakan yang telah dan akan dikeluarkan oleh pemerintah.

Trend Positif
      Secara umum kinerja pelaksanaan program askeskin sejak tahun 2005 sampai pertengahan
2007 telah menunjukkan adanya trend positif berdasarkan keberhasilan meningkatkan pemanfaatan
pelayanan kesehatan oleh Maskin. Setidaknya bila dilihat dari pemanfaatan RS untuk rawat jalan
meningkat hampir lima kali lipat, yaitu dari 1,4 juta kunjungan pada tahun 2005 menjadi 6,9 juta
kunjungan pada tahun 2006. Sedangkan untuk rawat inap meningkat hampir tiga kali lipat, yaitu
dari 562.167 kasus menjadi 1,6 juta kasus pada tahun 2006. Sementara itu pada semester pertama
tahun 2007, rawat jalan di RS sudah mencapai 2,6 juta kunjungan, dan rawat inap sudah mencapai
831.139 kasus. Pemanfaatan RS juga tampak mulai dari kasus biasa sampai dengan kasus-kasus
khusus (katastropik) yang membutuhkan biaya besar seperti operasi jantung, operasi kanker,
hemodialisa, operasi cesar dan sebagainya. Sebagai contoh tindakan operasi jantung meningkat
hampir delapan kali lipat, dari 380 orang pada tahun 2005 menjadi 2.950 orang pada tahun 2006,
dan hemodialisa meningkat dari 4.862 orang pada tahun 2005 menjadi 5.418 orang pada tahun
2006.
      Kemungkinan besar trend positif dari pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh Maskin akan
terus berlanjut di tahun 2008 sehingga konsekuensi logisnya harus ada alokasi anggaran yang
memadai oleh pemerintah. Masalahnya saat ini pemerintah terkesan masih enggan membuat asumsi
anggaran yang berbasiskan pada fakta tingkat utilisasi pelayanan yang makin meningkat tersebut.
Hal ini yang kemudian memicu serangkaian blunder kebijakan dari program askeskin aeperti yang
terjadi selama tahun 2007.

Blunder
       Salah satu kekhawatiran kita apabila pemerintah masih membuat blunder kebijakan berupa
kesalahan perhitungan dalam penganggaran program askeskin. Jika dilihat dari pengalaman tahun
2007, pemerintah justru menurunkan jumlah anggaran program askeskin hanya sebesar Rp. 1,7
triliun meskipun sudah jelas ada trend peningkatan utilisasi di tahun 2006 dan makin
membengkaknya jumlah sasaran Maskin di tahun 2007. Proyeksi kebutuhan dana seharusnya
mencapai Rp.4,6 triliun berdasarkan premi sebesar Rp. 5000,-/jiwa/bulan untuk melayani 76,4 juta
jiwa peserta askeskin.
       Terbukti dengan kesalahan penganggaran tersebut, menyebabkan dana askeskin telah habis
sebelum waktunya. Kedepan jangan sampai terulang lagi akibat habisnya dana askeskin kemudian
memicu konflik berkepanjangan yang menjemukan dan memalukan antara Depkes dan PT. Askes
terkait banyaknya keterlambatan pencairan klaim yang mengganggu cash flow dan pelayanan di
rumah sakit. Perlu disadari juga meskipun akhirnya dilakukan penambahan dana askeskin sehingga
total menjadi Rp. 3.526 triliun di tahun 2007, akan tetapi dampak dari blunder terlanjur memakan
banyak korban dan yang jelas telah merugikan hak dari Maskin.
      Blunder pemerintah yang lain yang perlu diwaspadai adalah apabila membiarkan munculnya
kembali “dosa klise” terkait ruwetnya kebijakan pendataan Maskin. Hal ini disebabkan data Maskin
terbaru versi BPS tahun 2007 yang menjadi dasar utama penentuan kepesertaan askeskin tahun
2008 masih berbasis nama Kepala Rumah Tangga (KRT), bukan berbasis nama individu semua
anggota keluarga miskin sesuai syarat kepesertaan askeskin. Kelihatannya kondisi inipun akan tetap
menjadi senjata utama dari PT. Askes untuk menjustifikasi apabila kelak terjadi lagi kemacetan dan
kevakuman pendistribusian kartu askeskin di daerah.

Efek Domino
      Dampak lanjutan yang perlu diantisipasi apabila berbagai blunder kebijakan tersebut belum
tertangani adalah munculnya berbagai efek domino di tahun 2008 antara lain: Pertama, pemerintah
terpaksa kembali mengambil jalan pintas dengan tetap melegalkan pemanfaatan Surat Keterangan
Tidak Mampu (SKTM) atau bentuk lain karena alasan untuk mengisi kevakuman pendistribusian
kartu askeskin yang terlambat. Kondisi ini berpotensi menimbulkan lagi preseden tarik ulur
kebijakan tentang pencabutan dan pemberlakukan kembali SKTM oleh Menkes seperti yang pernah
terjadi di medio tahun ini. Kebijakan dilematis ini harus ditempuh ditengah ada indikasi kuat makin
maraknya isu penyalahgunaan SKTM. Kedua, respon dan kesiapan yang tidak adekuat dalam
proses sinkronisasi dan pengesahan data Maskin di tiap daerah, apalagi alokasi waktu untuk
kegiatan itu biasanya sangat singkat atau mendadak. Akibatnya pemerintah daerah kembali harus
melakukan berbagai “jurus akrobat”, apabila tidak maka Maskin di wilayahnya terancam tidak akan
terlayani. Ini yang kemudian membuat hasil sinkronisasi & verifikasi data tersebut tidak akan lebih
valid dibanding tahun sebelumnya. Ketiga, pemerintah daerah akan makin dipusingkan karena
tidak semua jumlah Maskin yang sudah terverifikasi tersebut dapat tercover dana askeskin dari
pusat di tahun 2008. Masih jarang pemerintah daerah benar-benar paham dan mau mengalokasikan
APBD-nya secara khusus untuk membiayai Maskin yang tidak tercover program askeskin.
Sungguh ironis mengingat ditengah komitmen APBD sektor kesehatan saat ini masih sangat kecil,
tetapi sebagian pemerintah daerah malah berlomba-lomba secara royal akan memberi subsidi
melalui penggratisan pelayanan di level puskesmas tanpa pandang bulu. Sedangkan disisi lain
mungkin mereka sama sekali belum memikirkan berapa dan dari mana harus membiayai maskin
yang tidak tercover program askeskin di tahun 2008. Kalau sudah begitu, jangan harap Maskin
yang non askeskin di daerah akan memperoleh hak pelayanan kesehatannya secara murah apalagi
gratis.

.Sutopo Patria Jati
(staf pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP)

More Related Content

Viewers also liked

Linkedin slideshow
Linkedin slideshowLinkedin slideshow
Linkedin slideshowcndonley
 
Guía participación evento15 a centros
Guía participación evento15 a centrosGuía participación evento15 a centros
Guía participación evento15 a centrosEvaPaula
 
Remin PDO Best HSE Certificate
Remin PDO Best HSE CertificateRemin PDO Best HSE Certificate
Remin PDO Best HSE CertificateRemin Mathew
 
Practica Docente : Exposicion de aula
Practica Docente : Exposicion de aulaPractica Docente : Exposicion de aula
Practica Docente : Exposicion de aulaasholga22
 
listen and point ´s
listen and point ´slisten and point ´s
listen and point ´sAna Maestra
 
La gerencia de mercadeo vs generacion de nuevos productos y servicios frente ...
La gerencia de mercadeo vs generacion de nuevos productos y servicios frente ...La gerencia de mercadeo vs generacion de nuevos productos y servicios frente ...
La gerencia de mercadeo vs generacion de nuevos productos y servicios frente ...leandrogutierrez22
 

Viewers also liked (13)

aliddicj
aliddicjaliddicj
aliddicj
 
Linkedin slideshow
Linkedin slideshowLinkedin slideshow
Linkedin slideshow
 
Guía participación evento15 a centros
Guía participación evento15 a centrosGuía participación evento15 a centros
Guía participación evento15 a centros
 
Remin PDO Best HSE Certificate
Remin PDO Best HSE CertificateRemin PDO Best HSE Certificate
Remin PDO Best HSE Certificate
 
Speaking test 1
Speaking test 1Speaking test 1
Speaking test 1
 
Humourbegins.com
Humourbegins.comHumourbegins.com
Humourbegins.com
 
Practica Docente : Exposicion de aula
Practica Docente : Exposicion de aulaPractica Docente : Exposicion de aula
Practica Docente : Exposicion de aula
 
Mapa newman (pmi)
Mapa newman (pmi)Mapa newman (pmi)
Mapa newman (pmi)
 
Recursio
RecursioRecursio
Recursio
 
Interpretación en inglés
Interpretación en inglésInterpretación en inglés
Interpretación en inglés
 
Delfin
Delfin Delfin
Delfin
 
listen and point ´s
listen and point ´slisten and point ´s
listen and point ´s
 
La gerencia de mercadeo vs generacion de nuevos productos y servicios frente ...
La gerencia de mercadeo vs generacion de nuevos productos y servicios frente ...La gerencia de mercadeo vs generacion de nuevos productos y servicios frente ...
La gerencia de mercadeo vs generacion de nuevos productos y servicios frente ...
 

Similar to Blunder kebijakan askeskin

Artikel babak baru pengelolaan askeskin
Artikel babak baru pengelolaan askeskinArtikel babak baru pengelolaan askeskin
Artikel babak baru pengelolaan askeskinSutopo Patriajati
 
Peran Pemerintah Daerah dalam Memperkuat Pelayanan Primer di Era JKN
Peran Pemerintah Daerah dalam Memperkuat Pelayanan Primer di Era JKNPeran Pemerintah Daerah dalam Memperkuat Pelayanan Primer di Era JKN
Peran Pemerintah Daerah dalam Memperkuat Pelayanan Primer di Era JKNHFG Project
 
Tantangan Kesehatan Kabinet Jokowi 02 - KIS adalah BPJS yang Dipercepat 5 Tahun?
Tantangan Kesehatan Kabinet Jokowi 02 - KIS adalah BPJS yang Dipercepat 5 Tahun?Tantangan Kesehatan Kabinet Jokowi 02 - KIS adalah BPJS yang Dipercepat 5 Tahun?
Tantangan Kesehatan Kabinet Jokowi 02 - KIS adalah BPJS yang Dipercepat 5 Tahun?Suprijanto Rijadi
 
Implikasi pasca kenaikan bbm di sektor kesehatan
Implikasi pasca kenaikan bbm di sektor kesehatanImplikasi pasca kenaikan bbm di sektor kesehatan
Implikasi pasca kenaikan bbm di sektor kesehatanSutopo Patriajati
 
Menggugat biaya tunjangan kesehatan di bumn
Menggugat biaya tunjangan kesehatan di bumnMenggugat biaya tunjangan kesehatan di bumn
Menggugat biaya tunjangan kesehatan di bumnSutopo Patriajati
 
Brief Report-Analisa Gap Pembiayaan Sektor Sanitasi di Papua Barat
Brief Report-Analisa Gap Pembiayaan Sektor Sanitasi di Papua BaratBrief Report-Analisa Gap Pembiayaan Sektor Sanitasi di Papua Barat
Brief Report-Analisa Gap Pembiayaan Sektor Sanitasi di Papua BaratFebriansyah Soebagio
 
Kebijakan jamkesmas jampersal2011
Kebijakan jamkesmas jampersal2011Kebijakan jamkesmas jampersal2011
Kebijakan jamkesmas jampersal2011razitakhalyla
 
Bahan penyajian dirjen bok bandung 27092012
Bahan penyajian dirjen bok bandung 27092012Bahan penyajian dirjen bok bandung 27092012
Bahan penyajian dirjen bok bandung 27092012Yayatto Kung
 
Jaminan Kesehatan Nasional
Jaminan Kesehatan NasionalJaminan Kesehatan Nasional
Jaminan Kesehatan NasionalMuh Saleh
 
Juknis bok 2012 kecil
Juknis bok 2012 kecilJuknis bok 2012 kecil
Juknis bok 2012 kecilyandas
 
Social Accounting; Tendensi Kemaslahatan Publik dibalik Kenaikan Tarif BPJS ...
Social Accounting; Tendensi  Kemaslahatan Publik dibalik Kenaikan Tarif BPJS ...Social Accounting; Tendensi  Kemaslahatan Publik dibalik Kenaikan Tarif BPJS ...
Social Accounting; Tendensi Kemaslahatan Publik dibalik Kenaikan Tarif BPJS ...State Islamic University Alauddin Makassar
 
Bahan-Paparan-Direktur_Webinar-DJPK-29-Mei-modiv.pptx
Bahan-Paparan-Direktur_Webinar-DJPK-29-Mei-modiv.pptxBahan-Paparan-Direktur_Webinar-DJPK-29-Mei-modiv.pptx
Bahan-Paparan-Direktur_Webinar-DJPK-29-Mei-modiv.pptxSafrinArifin
 
Makalah UR Competition 2018 BPJS Kesehatan
Makalah UR Competition 2018 BPJS KesehatanMakalah UR Competition 2018 BPJS Kesehatan
Makalah UR Competition 2018 BPJS KesehatanDody Goutama
 
Sambutan Kemenkeu pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenkeu  pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemenkeu  pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenkeu pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Pengaruh Kenaikan BPJS dimasa COVID-19
Pengaruh Kenaikan BPJS dimasa COVID-19Pengaruh Kenaikan BPJS dimasa COVID-19
Pengaruh Kenaikan BPJS dimasa COVID-19MelinaNovita
 

Similar to Blunder kebijakan askeskin (20)

Artikel babak baru pengelolaan askeskin
Artikel babak baru pengelolaan askeskinArtikel babak baru pengelolaan askeskin
Artikel babak baru pengelolaan askeskin
 
Quo vadis puskesmas gratis
Quo vadis puskesmas gratisQuo vadis puskesmas gratis
Quo vadis puskesmas gratis
 
Peran Pemerintah Daerah dalam Memperkuat Pelayanan Primer di Era JKN
Peran Pemerintah Daerah dalam Memperkuat Pelayanan Primer di Era JKNPeran Pemerintah Daerah dalam Memperkuat Pelayanan Primer di Era JKN
Peran Pemerintah Daerah dalam Memperkuat Pelayanan Primer di Era JKN
 
Tantangan Kesehatan Kabinet Jokowi 02 - KIS adalah BPJS yang Dipercepat 5 Tahun?
Tantangan Kesehatan Kabinet Jokowi 02 - KIS adalah BPJS yang Dipercepat 5 Tahun?Tantangan Kesehatan Kabinet Jokowi 02 - KIS adalah BPJS yang Dipercepat 5 Tahun?
Tantangan Kesehatan Kabinet Jokowi 02 - KIS adalah BPJS yang Dipercepat 5 Tahun?
 
Implikasi pasca kenaikan bbm di sektor kesehatan
Implikasi pasca kenaikan bbm di sektor kesehatanImplikasi pasca kenaikan bbm di sektor kesehatan
Implikasi pasca kenaikan bbm di sektor kesehatan
 
Menggugat biaya tunjangan kesehatan di bumn
Menggugat biaya tunjangan kesehatan di bumnMenggugat biaya tunjangan kesehatan di bumn
Menggugat biaya tunjangan kesehatan di bumn
 
Brief Report-Analisa Gap Pembiayaan Sektor Sanitasi di Papua Barat
Brief Report-Analisa Gap Pembiayaan Sektor Sanitasi di Papua BaratBrief Report-Analisa Gap Pembiayaan Sektor Sanitasi di Papua Barat
Brief Report-Analisa Gap Pembiayaan Sektor Sanitasi di Papua Barat
 
Kebijakan jamkesmas jampersal2011
Kebijakan jamkesmas jampersal2011Kebijakan jamkesmas jampersal2011
Kebijakan jamkesmas jampersal2011
 
Bahan penyajian dirjen bok bandung 27092012
Bahan penyajian dirjen bok bandung 27092012Bahan penyajian dirjen bok bandung 27092012
Bahan penyajian dirjen bok bandung 27092012
 
Jaminan Kesehatan Nasional
Jaminan Kesehatan NasionalJaminan Kesehatan Nasional
Jaminan Kesehatan Nasional
 
Bagian 1
Bagian 1Bagian 1
Bagian 1
 
Juknis bok 2012 kecil
Juknis bok 2012 kecilJuknis bok 2012 kecil
Juknis bok 2012 kecil
 
Social Accounting; Tendensi Kemaslahatan Publik dibalik Kenaikan Tarif BPJS ...
Social Accounting; Tendensi  Kemaslahatan Publik dibalik Kenaikan Tarif BPJS ...Social Accounting; Tendensi  Kemaslahatan Publik dibalik Kenaikan Tarif BPJS ...
Social Accounting; Tendensi Kemaslahatan Publik dibalik Kenaikan Tarif BPJS ...
 
Bahan-Paparan-Direktur_Webinar-DJPK-29-Mei-modiv.pptx
Bahan-Paparan-Direktur_Webinar-DJPK-29-Mei-modiv.pptxBahan-Paparan-Direktur_Webinar-DJPK-29-Mei-modiv.pptx
Bahan-Paparan-Direktur_Webinar-DJPK-29-Mei-modiv.pptx
 
Suratttttttt
SurattttttttSuratttttttt
Suratttttttt
 
Makalah UR Competition 2018 BPJS Kesehatan
Makalah UR Competition 2018 BPJS KesehatanMakalah UR Competition 2018 BPJS Kesehatan
Makalah UR Competition 2018 BPJS Kesehatan
 
Sambutan Kemenkeu pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenkeu  pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemenkeu  pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenkeu pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
hukum pajak.docx
hukum pajak.docxhukum pajak.docx
hukum pajak.docx
 
Pengaruh Kenaikan BPJS dimasa COVID-19
Pengaruh Kenaikan BPJS dimasa COVID-19Pengaruh Kenaikan BPJS dimasa COVID-19
Pengaruh Kenaikan BPJS dimasa COVID-19
 
Jamkesda
JamkesdaJamkesda
Jamkesda
 

More from Sutopo Patriajati

BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN TERPADU KESEHATAN IBU DAN ANAK
BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN TERPADU KESEHATAN IBU DAN ANAKBUKU PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN TERPADU KESEHATAN IBU DAN ANAK
BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN TERPADU KESEHATAN IBU DAN ANAKSutopo Patriajati
 
Spm kesehatan sutopo-gtz jogya 2009
Spm kesehatan  sutopo-gtz jogya 2009Spm kesehatan  sutopo-gtz jogya 2009
Spm kesehatan sutopo-gtz jogya 2009Sutopo Patriajati
 
Perjuangan panjang menurunkan angka kematian ibu dan bayi
Perjuangan panjang menurunkan angka kematian ibu dan bayiPerjuangan panjang menurunkan angka kematian ibu dan bayi
Perjuangan panjang menurunkan angka kematian ibu dan bayiSutopo Patriajati
 
Pengalaman implementasi model siap di 4 kab kota jateng
Pengalaman implementasi model siap di 4 kab kota jatengPengalaman implementasi model siap di 4 kab kota jateng
Pengalaman implementasi model siap di 4 kab kota jatengSutopo Patriajati
 
Tantangan pengembangan jaminan kesehatan di tingkat desa
Tantangan pengembangan jaminan kesehatan di tingkat desaTantangan pengembangan jaminan kesehatan di tingkat desa
Tantangan pengembangan jaminan kesehatan di tingkat desaSutopo Patriajati
 
Petunjuk teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan di
Petunjuk teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan diPetunjuk teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan di
Petunjuk teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan diSutopo Patriajati
 
Kasus aplikasi kesehatan promkes boyolali
Kasus aplikasi kesehatan promkes boyolaliKasus aplikasi kesehatan promkes boyolali
Kasus aplikasi kesehatan promkes boyolaliSutopo Patriajati
 
Kasus aplikasi kesehatan jamkesda kudus
Kasus aplikasi kesehatan jamkesda kudusKasus aplikasi kesehatan jamkesda kudus
Kasus aplikasi kesehatan jamkesda kudusSutopo Patriajati
 
Implementasi stpp pelayanan publik bidang kesehatan
Implementasi stpp pelayanan publik bidang kesehatanImplementasi stpp pelayanan publik bidang kesehatan
Implementasi stpp pelayanan publik bidang kesehatanSutopo Patriajati
 
Sistem pembayaran fasilitas kesehatan
Sistem pembayaran fasilitas kesehatanSistem pembayaran fasilitas kesehatan
Sistem pembayaran fasilitas kesehatanSutopo Patriajati
 
Pembayaran provider dalam asuransi kesehatan
Pembayaran provider dalam asuransi kesehatanPembayaran provider dalam asuransi kesehatan
Pembayaran provider dalam asuransi kesehatanSutopo Patriajati
 
Pemasaran dan penjualan produk prodek aseuransi kesehatan
Pemasaran dan penjualan produk prodek aseuransi kesehatanPemasaran dan penjualan produk prodek aseuransi kesehatan
Pemasaran dan penjualan produk prodek aseuransi kesehatanSutopo Patriajati
 

More from Sutopo Patriajati (20)

BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN TERPADU KESEHATAN IBU DAN ANAK
BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN TERPADU KESEHATAN IBU DAN ANAKBUKU PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN TERPADU KESEHATAN IBU DAN ANAK
BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN TERPADU KESEHATAN IBU DAN ANAK
 
Spm kesehatan sutopo-gtz jogya 2009
Spm kesehatan  sutopo-gtz jogya 2009Spm kesehatan  sutopo-gtz jogya 2009
Spm kesehatan sutopo-gtz jogya 2009
 
Sutopo hkn 2011
Sutopo hkn 2011Sutopo hkn 2011
Sutopo hkn 2011
 
Jateng bebas pasung di 2012
Jateng bebas pasung di 2012Jateng bebas pasung di 2012
Jateng bebas pasung di 2012
 
Perjuangan panjang menurunkan angka kematian ibu dan bayi
Perjuangan panjang menurunkan angka kematian ibu dan bayiPerjuangan panjang menurunkan angka kematian ibu dan bayi
Perjuangan panjang menurunkan angka kematian ibu dan bayi
 
Pengalaman implementasi model siap di 4 kab kota jateng
Pengalaman implementasi model siap di 4 kab kota jatengPengalaman implementasi model siap di 4 kab kota jateng
Pengalaman implementasi model siap di 4 kab kota jateng
 
Tantangan pengembangan jaminan kesehatan di tingkat desa
Tantangan pengembangan jaminan kesehatan di tingkat desaTantangan pengembangan jaminan kesehatan di tingkat desa
Tantangan pengembangan jaminan kesehatan di tingkat desa
 
Petunjuk teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan di
Petunjuk teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan diPetunjuk teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan di
Petunjuk teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan di
 
Petunjuk teknis desi ppt
Petunjuk teknis desi pptPetunjuk teknis desi ppt
Petunjuk teknis desi ppt
 
Kasus aplikasi kesehatan promkes boyolali
Kasus aplikasi kesehatan promkes boyolaliKasus aplikasi kesehatan promkes boyolali
Kasus aplikasi kesehatan promkes boyolali
 
Kasus aplikasi kesehatan jamkesda kudus
Kasus aplikasi kesehatan jamkesda kudusKasus aplikasi kesehatan jamkesda kudus
Kasus aplikasi kesehatan jamkesda kudus
 
Implementasi stpp pelayanan publik bidang kesehatan
Implementasi stpp pelayanan publik bidang kesehatanImplementasi stpp pelayanan publik bidang kesehatan
Implementasi stpp pelayanan publik bidang kesehatan
 
Intro stpp maret 2009
Intro stpp maret 2009Intro stpp maret 2009
Intro stpp maret 2009
 
Sistem pembayaran fasilitas kesehatan
Sistem pembayaran fasilitas kesehatanSistem pembayaran fasilitas kesehatan
Sistem pembayaran fasilitas kesehatan
 
Sjsn
SjsnSjsn
Sjsn
 
Sejarah askes
Sejarah askesSejarah askes
Sejarah askes
 
Pembayaran provider dalam asuransi kesehatan
Pembayaran provider dalam asuransi kesehatanPembayaran provider dalam asuransi kesehatan
Pembayaran provider dalam asuransi kesehatan
 
Pemasaran dan penjualan produk prodek aseuransi kesehatan
Pemasaran dan penjualan produk prodek aseuransi kesehatanPemasaran dan penjualan produk prodek aseuransi kesehatan
Pemasaran dan penjualan produk prodek aseuransi kesehatan
 
Managed care
Managed careManaged care
Managed care
 
Dasar dasar asuransi
Dasar dasar asuransiDasar dasar asuransi
Dasar dasar asuransi
 

Blunder kebijakan askeskin

  • 1. BLUNDER KEBIJAKAN ASKESKIN Motivasi tinggi dari pemerintah untuk memberi pelayanan kesehatan yang murah/ gratis sekaligus paripurna bagi masyarkat miskin (Maskin) melalui program askeskin patut mendapat apresiasi meskpuni masih menemui banyak kendala. bahkan meninggalkan sejumlah pekerjaan rumah yang harus segera dicarikan solusinya di tahun 2008. Pada tahun 2007 sasaran program askeskin disesuaikan dengan jumlah rumah tangga miskin (RTM) penerima subsidi tunai langsung (SLT) yaitu 19,1 juta RTM atau sekitar 76,4 juta jiwa. Data terakhir versi BPS kemungkinan akan dikeluarkan sekitar bulan Maret 2008, diharapkan jumlah penduduk miskin akan dapat diperkecil. Bagaimana kinerja pelayanan kesehatan untuk Maskin melalui program askeskin saat ini dan proyeksinya di tahun 2008 tentu tidak terlepas dari berbagai pola kebijakan yang telah dan akan dikeluarkan oleh pemerintah. Trend Positif Secara umum kinerja pelaksanaan program askeskin sejak tahun 2005 sampai pertengahan 2007 telah menunjukkan adanya trend positif berdasarkan keberhasilan meningkatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh Maskin. Setidaknya bila dilihat dari pemanfaatan RS untuk rawat jalan meningkat hampir lima kali lipat, yaitu dari 1,4 juta kunjungan pada tahun 2005 menjadi 6,9 juta kunjungan pada tahun 2006. Sedangkan untuk rawat inap meningkat hampir tiga kali lipat, yaitu dari 562.167 kasus menjadi 1,6 juta kasus pada tahun 2006. Sementara itu pada semester pertama tahun 2007, rawat jalan di RS sudah mencapai 2,6 juta kunjungan, dan rawat inap sudah mencapai 831.139 kasus. Pemanfaatan RS juga tampak mulai dari kasus biasa sampai dengan kasus-kasus khusus (katastropik) yang membutuhkan biaya besar seperti operasi jantung, operasi kanker, hemodialisa, operasi cesar dan sebagainya. Sebagai contoh tindakan operasi jantung meningkat hampir delapan kali lipat, dari 380 orang pada tahun 2005 menjadi 2.950 orang pada tahun 2006, dan hemodialisa meningkat dari 4.862 orang pada tahun 2005 menjadi 5.418 orang pada tahun 2006. Kemungkinan besar trend positif dari pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh Maskin akan terus berlanjut di tahun 2008 sehingga konsekuensi logisnya harus ada alokasi anggaran yang memadai oleh pemerintah. Masalahnya saat ini pemerintah terkesan masih enggan membuat asumsi anggaran yang berbasiskan pada fakta tingkat utilisasi pelayanan yang makin meningkat tersebut. Hal ini yang kemudian memicu serangkaian blunder kebijakan dari program askeskin aeperti yang terjadi selama tahun 2007. Blunder Salah satu kekhawatiran kita apabila pemerintah masih membuat blunder kebijakan berupa kesalahan perhitungan dalam penganggaran program askeskin. Jika dilihat dari pengalaman tahun 2007, pemerintah justru menurunkan jumlah anggaran program askeskin hanya sebesar Rp. 1,7 triliun meskipun sudah jelas ada trend peningkatan utilisasi di tahun 2006 dan makin membengkaknya jumlah sasaran Maskin di tahun 2007. Proyeksi kebutuhan dana seharusnya mencapai Rp.4,6 triliun berdasarkan premi sebesar Rp. 5000,-/jiwa/bulan untuk melayani 76,4 juta jiwa peserta askeskin. Terbukti dengan kesalahan penganggaran tersebut, menyebabkan dana askeskin telah habis sebelum waktunya. Kedepan jangan sampai terulang lagi akibat habisnya dana askeskin kemudian memicu konflik berkepanjangan yang menjemukan dan memalukan antara Depkes dan PT. Askes
  • 2. terkait banyaknya keterlambatan pencairan klaim yang mengganggu cash flow dan pelayanan di rumah sakit. Perlu disadari juga meskipun akhirnya dilakukan penambahan dana askeskin sehingga total menjadi Rp. 3.526 triliun di tahun 2007, akan tetapi dampak dari blunder terlanjur memakan banyak korban dan yang jelas telah merugikan hak dari Maskin. Blunder pemerintah yang lain yang perlu diwaspadai adalah apabila membiarkan munculnya kembali “dosa klise” terkait ruwetnya kebijakan pendataan Maskin. Hal ini disebabkan data Maskin terbaru versi BPS tahun 2007 yang menjadi dasar utama penentuan kepesertaan askeskin tahun 2008 masih berbasis nama Kepala Rumah Tangga (KRT), bukan berbasis nama individu semua anggota keluarga miskin sesuai syarat kepesertaan askeskin. Kelihatannya kondisi inipun akan tetap menjadi senjata utama dari PT. Askes untuk menjustifikasi apabila kelak terjadi lagi kemacetan dan kevakuman pendistribusian kartu askeskin di daerah. Efek Domino Dampak lanjutan yang perlu diantisipasi apabila berbagai blunder kebijakan tersebut belum tertangani adalah munculnya berbagai efek domino di tahun 2008 antara lain: Pertama, pemerintah terpaksa kembali mengambil jalan pintas dengan tetap melegalkan pemanfaatan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) atau bentuk lain karena alasan untuk mengisi kevakuman pendistribusian kartu askeskin yang terlambat. Kondisi ini berpotensi menimbulkan lagi preseden tarik ulur kebijakan tentang pencabutan dan pemberlakukan kembali SKTM oleh Menkes seperti yang pernah terjadi di medio tahun ini. Kebijakan dilematis ini harus ditempuh ditengah ada indikasi kuat makin maraknya isu penyalahgunaan SKTM. Kedua, respon dan kesiapan yang tidak adekuat dalam proses sinkronisasi dan pengesahan data Maskin di tiap daerah, apalagi alokasi waktu untuk kegiatan itu biasanya sangat singkat atau mendadak. Akibatnya pemerintah daerah kembali harus melakukan berbagai “jurus akrobat”, apabila tidak maka Maskin di wilayahnya terancam tidak akan terlayani. Ini yang kemudian membuat hasil sinkronisasi & verifikasi data tersebut tidak akan lebih valid dibanding tahun sebelumnya. Ketiga, pemerintah daerah akan makin dipusingkan karena tidak semua jumlah Maskin yang sudah terverifikasi tersebut dapat tercover dana askeskin dari pusat di tahun 2008. Masih jarang pemerintah daerah benar-benar paham dan mau mengalokasikan APBD-nya secara khusus untuk membiayai Maskin yang tidak tercover program askeskin. Sungguh ironis mengingat ditengah komitmen APBD sektor kesehatan saat ini masih sangat kecil, tetapi sebagian pemerintah daerah malah berlomba-lomba secara royal akan memberi subsidi melalui penggratisan pelayanan di level puskesmas tanpa pandang bulu. Sedangkan disisi lain mungkin mereka sama sekali belum memikirkan berapa dan dari mana harus membiayai maskin yang tidak tercover program askeskin di tahun 2008. Kalau sudah begitu, jangan harap Maskin yang non askeskin di daerah akan memperoleh hak pelayanan kesehatannya secara murah apalagi gratis. .Sutopo Patria Jati (staf pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP)