1. Hadits ini memberikan pesan untuk bersabar dalam menghadapi cobaan dan bersyukur dalam kesenangan
2. Rasulullah pernah menangis saat cucunya meninggal, menunjukkan kasih sayangnya
3. Disarankan bersabar saat musibah dan jangan berharap kematian untuk menghindari penderitaan
3. 27. Dari Abu Yahya, iaitu Shuhaib bin Sinan r.a.,
katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Amat mengherankan sekali keadaan orang mu'min itu,
sesungguhnya semua keadaannya itu adalah
merupakan kebaikan baginya dan kebaikan yang
sedemikian itu tidak akan ada lagi seseorang pun
melainkan hanya untuk orang mu'min itu belaka, yakni
apabila ia mendapatkan kelapangan hidup, ia pun
bersyukur, maka hal itu adalah kebaikan baginya,
sedang apabila ia ditimpa oleh kesukaran ia pun
bersabar dan hal ini pun adalah merupakan kebaikan
baginya." (Riwayat Muslim)
5. 1. Setiap situasi /kondisi
yang menimpa orang
beriman itu menjadi
kebaikan
6. 2. Sebab ia sabar jika
ditimpa musibah atau
apapun yg secara umum
dianggap bikin tak
nyaman
7. 3. Sebab ia bersyukur jika
mendapat nikmat atau
apapun yg dianggap
menyenangkan
8. Dari Abu Zaid, yaitu Usamah bin Zaid bin
Haritsah, sahaya Rasulullah s.a.w. Serta
kekasihnya serta putera kekasihnya pula
radhiallahu 'anhuma, katanya: "Puteri Nabi
s.a.w. mengirimkan berita kepada Nabi
s.a.w. -bahwa anakku sudah hampir
meninggal dunia, maka dari itu diminta
supaya menyaksikan keadaan kita." Kita:
yakni yang akan meninggal serta yang
sedang menungguinya. Beliau lalu
mengirimkan kabar sambil menyampaikan
salam, katanya:
9. : "Sesungguhnya bagi Allah adalah apa
yang Dia ambil dan bagiNya pula apa yang
Dia berikan dan segala sesuatu di
sampingnya itu adalah dengan ajal yang
telah ditentukan, maka hendaklah bersabar
dan berniat mencari keridhaan Allah."
Puteri Nabi s.a.w. mengirimkan berita lagi
serta bersumpah nadanya supaya beliau
suka mendatanginya dengan sungguh-
sungguh. Beliau s.a.w. lalu berdiri dan
disertai oleh
10. Sa'ad bin Ubadah, Mu'az bin Jabal, Ubai bin
Ka'ab dan Zaid bin Tsabit dan beberapa
orang lelaki lain radhiallahu 'anhum.
Anak kecil itu lalu disampaikan kepada
Rasulullah s.a.w., kemudian diletakkannya
di atas pangkuannya sedang nafas anak itu
terengah-engah. Kemudian melelehlah
airmata dari kedua mata beliau s.a.w. itu.
Sa'ad berkata: "Hai Rasulullah, apakah itu?"
Beliau s.a.w. Menjawab:
11. : "Airmata ini adalah sebagai kesan dari
kerahmatan Allah Ta'ala dalam hati para
hambaNya."
Dalam riwayat lain disebutkan: "Dalam hati
siapa saja yang disukai olehNya daripada
hambaNya. Hanya saja Allah itu merah-mati
dari golongan hamba-hambaNya yakni
orang orang yang menaruh belas kasihan -
pada sesamanya."
(Muttafaq 'alaih)
14. 2. Rasul pun peenah
menangis karena
cucunya wafat, sebagai
bukti kasih sayang
15. Dari Anas r.a., katanya: "Nabi s.a.w. berjalan
melalui seorang wanita yang
sedang menangis di atas sebuah kubur.
Beliau bersabda: "Bertaqwalah kepada Allah
dan bersabarlah!" Wanita itu berkata: "Ah,
menjauhlah daripadaku, kerana Tuan tidak
terkena mushibah sebagaimana yang
mengenai diriku dan Tuan tidak mengetahui
mushibah apa itu." Wanita tersebut
diberitahu – oleh sahabat beliau s.a.w. -
bahwa yang diajak bicara tadi
adalah Nabi s.a.w
16. . Ia lalu mendatangi pintu rumah Nabi
s.a.w. tetapi di mukanya itu tidak
didapatinya penjaga-penjaga pintu.
Wanita itu lalu berkata: "Saya memang
tidak mengenai Tuan - maka itu maafkan
pembicaraanku tadi." Kemudian beliau
s.a.w. bersabda: "Hanyasanya bersabar -
yang sangat terpuji - itu ialah di kala
mendadaknya kedatangan mushibah
yang pertama." (Muttafaq 'alaih)
23. 1.Dari Anas r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w.
bersabda:
"Janganlah seseorang dari engkau semua itu
mengharap-harapkan tibanya kematian dengan
sebab adanya sesuatu bahaya yang mengenainya.
Tetapi jikalau ia terpaksa harus berbuat demikian
maka hendaklah mengatakan: "Ya Allah,
tetapkanlah aku hidup selama kehidupanku itu
masih merupakan kebaikan untukku dan matikanlah
aku apabila kematian itu merupakan kebaikan
untukku." (Muttafaq 'alaih)