3. DOSA, MAKSIAT, DAN KEMESTIAN TOBAT
Makna tobat
“wahai hamba, bertobatlah kepada Allah setiap waktu
karena Allah memerintahkanmu”.
Dia berfirman, “bertobatlah kalian kepada Allah, wahai
orang beriman agar kalian beruntung”
Dia juga berfirman, “Allah mencintai orang yang
bertaubat dan orang yang menyucikan diri”.
4. Semua orang membutuhkan tobat.
Tak ada seorang pun yang tak berdosa dan tak mencederai hak-hak ALLAH SWT.
Sangat langka orang yang bersih, tegar, dan memiliki iman yang kuat.
Tobat dibutuhkan untuk kembali mengisi jiwa dan menguatkan keimanan.
Ciri tobat adalah menyesali maksiat yang dilakukan dan ketaatan yang luput
diamalkan.
Karena itu, Rasulullah SAW. Bersabda,
“penyesalan adalah tobat.”
Artinya, pilar tobat yang paling utama adalah penyesalan.
Dalam hadits lain, Nabi SAW bersabda,
“haji adalah arafah.”
Sebab, wukuf di Arafah merupakan pilar haji yang paling terlihat dan paling utama.
5. Pilar-pilar tobat
Pilar
tobat yang pertama adalah menyesal
Pilar
yang kedua adalah bersegera meninggalkan
maksiat
pilar
yang ketiga adalah bertekad untuk tidak
mengualangi.
6. Segara bertobat
Ibnu Athaillah mendorong kita segera bertobat dan tidak menunda-nunda.
Ia berkata, “bertobatlah kepada Allah setiap saat!”
Tobat harus dilakukan dengan segera, Allah berfirman; “bertobatlah
kepada Allah wahai orang beriman agar kalian beruntung.”
Jangan menunda-nunda tobat karena kematian bisa datang kapan saja.
Saat ajal datang, tobat tak lagi berguna.
Allah berfirman, “tobat di sisi Allah hanya diberikan kepada orang yang
mengerjakan kejahatan lantaran bodoh, yang kemudian mereka segera
bertobat.”
jelasnya, tobat harus segera dilakukan setelah melakukan dosa atau
kesalahan dengan cara menyesal, kemudian menghapus jejak-jejak dosa
dengan terus melakukan kebaikan.
7. Waktu terbaik untuk bertobat
Waktu terbaik agar tobat diterima adalah sesudah
pertengahan malam hingga fajar merekah,
Rasulullah saw. bersabda, “ketika setengah atau dua pertiga
malam berlalu, Allah Swt. Turun ke langit dunia seraya
berkata, ‘adakah orang yang meminta dan ingin diberi?
adakah orang yang berdoa dan ingin dikabulkan?
Adakah orang yang memohon ampunan dan ingin diampuni?!’
ini terus ditawarkan hingga subuh tiba.”
Dalam riwayat al-Tirmidzi, Rasulullah saw. bersabda, “jarak
terdekat hamba dengan tuhan adalah pada pertengahan
malam.”
8. Nilai penting khalwat
Khalwat singkat yang dilakukan tak lebih dari setengah jam memiliki nilai penting.
Khalwat atau menyendiri untuk merenung akan menghubungkan seorang hamba dengan realitas
yang lebih tinggi dan membersihkannya dari kotoran dunia.
Ketika berkhalwat ia menjauhkan diri dari kesibukan kerja, teman, istri, dan anak-anak.
Ia duduk sendiri dalam ruangan tanpa sesuatupun yang dapat mengeruhkan kebersihan jiwa, baik
televisi, radio, majalah, atau perangkat teknologi lain.
Ia duduk merenungkan penghambaan dan kewajibannya kepada Allah.
Ia merasa lemah dihadapan sang pencipta.
Dengan penuh tawadduk ia meminta taufik agar bisa menambah ketaatan dan menjauhi segala
sesuatu yang dapat membinasakannya.
Kemudian ia memuji Allah swt. Atas segala karunia dan keselamatan yang diberikan kepadanya dan
anak istrinya.
Itu merupakan nikmat besar yang kebanyakan orang tidak mau mensyukurinya.
Nabi saw. bersabda,”barang siapa diantara kalian memasuki waktu pagi dalam kondisi aman
ditengah keluarganya, sehat badannya, dan memiliki makanan untuk hari itu maka seakan-akan
ia telah diberi seluruh nikmat dunia.