New Challenge in Wireless LAN (WLAN) : BYOD

1. New Challenge in Wireless LAN (WLAN) : BYOD
Saat ini, setiap pekerja memiliki Smart device sebagai gadget yang digunakan untuk komunikasi personal maupun
untuk mendukung pekerjaannya. Smart device ini rata‐rata memiliki konektivitas WiFi yang tersambung pada
WLAN di tempat kerjanya. Hasil survey menunjukan, hampir semua perusahaan mengijinkan karyawan nya
melakukan itu, sehingga munculah sebuah trend baru : Bring‐Your‐Own‐Device (BYOD) dalam dunia kerja.
Namun tanpa disadari, trend BYOD ini layaknya pedang bermata
dua. Di satu sisi trend BYOD ini bisa membantu karyawan dalam
mendukung dan menjalankan pekerjaannya, namun di sisi lain
muncul tantangan baru dimana trend BYOD ini ternyata bisa
menimbulkan dampak negative terhadap system jaringan
perusahaan dan dapat menimbulkan efek samping yang tidak
diinginkan terutama dalam hal security data perusahaan.
Memahami Dampak BYOD
Pada umumnya, divisi IT mengatasi tantangan trend BYOD dengan melakukan fokus pada perangkat mobile dan
melakukan manajemen security. Namun ternyata langkah ini tidak sepenuhnya mengatasi banyak dampak yang
muncul akibat trend BYOD seperti:
 Trend BYOD yang tidak terencana ternyata dapat menguras kapasitas bandwidth WLAN yang ada.
 Koneksi dan akses BYOD yang tak terduga ternyata
dapat menurunkan kinerja system jaringan secara
keseluruhan.
 Operasional BYOD yang tidak dilengkapi system
keamanan dapat membahayakan aset dan data
perusahaan.
 Permasalahan yang timbul dari operasional trend
BYOD ini ternyata dapat menimbulkan tambahan
pekerjaan troubleshooting yang sulit dan memakan
cost yang tidak sedikit.
Jelas terlihat jika kita mengabaikan trend BYOD ini, cepat
atau lambat dampak pada system jaringan perusahaan
akan muncul, dan dampak ini dapat menurunkan efisiensi
bisnis perusahaan bahkan meningkatkan biaya operasional.
Dan jika dampak ini tidak segera diatasi, maka trend BYOD
bukan menjadi suatu penunjang pekerjaan akan tetapi
malah menjadi beban dan hambatan bagi suatu
perusahaan.
Lalu bagaimana solusi nya ? Apa yang harus kita lakukan dalam menghadapi trend BYOD ini ?

2. Menyatukan trend BYOD ke dalam system WLAN
Tidak dapat dihindari, sebaiknya trend BYOD ini kita hadapi dengan melakukan perencanaan dan
dioptimasi penggunaannya sebagai sarana penunjang pekerjaan. Smart device yang dibawa pada
umumnya memiliki kemampuan konektivitas ke system WLAN. Menyatukan BYOD ke dalam
system WLAN yang ada, dapat menjadi solusi dimana kita pada akhirnya bisa lebih mengawasi
penggunaan BYOD dan melakukan optimasi baik terhadap system WLAN yang ada, system
keamanan jaringan dan kelangsungan seluruh system jaringan yang dimiliki oleh perusahaan.
Berikut langkah‐langkah yang perlu dilakukan untuk menyatukan trend BYOD terhadap system WLAN:
Melakukan Perencanaan & Desain WLAN dengan baik: System WLAN perusahaan harusnya dirancang tidak hanya
untuk penggunaan laptop dan station 802.11 biasa, tetapi juga diantisipasi untuk memenuhi cakupan kebutuhan
koneksi trend BYOD, terutama kebutuhan kapasitas bandwidth guna mengakomodasi pertumbuhan trend BYOD
yang tak terduga.
Melakukan Site Survey, Deployment dan Verifikasi WLAN berdasarkan perencanaan & design yang sudah
dilakukan: Site survey dilakukan untuk mem‐verifikasi end user experience yang sebenarnya dengan cara mengukur
kinerja aplikasi bisnis pada lokasi yang di‐cover WLAN. Hasil survei ini bisa digunakan sebagai panduan untuk
membantu karyawan meningkatkan optimasi penggunaan BYOD baik secara system network maupun terhadap
produktivitas penggunaan BYOD itu sendiri.
Troubleshooting dan Pengelolaan terhadap Interferensi WLAN: Trend BYOD sedikit banyak akan menimbulkan
permasalahan interferensi dalam system WLAN yang ada. Dengan memiliki tools yang secara rutin dapat
memantau dan memberikan visibilitas terhadap system WLAN kita, maka gangguan fisik dan link layer yang
disebabkan oleh Smart device yang dibawa oleh karyawan dalam trend BYOD ini dapat segera kita atasi.
Mengembangkan diagnostik secara proaktif dapat mengisolasi masalah anomali BYOD dan masalah konektivitas
Wi‐Fi, sehingga dapat membantu IT administrator dalam hal pengelolaan interferensi sebelum hal ini menggangu
produktivitas system WLAN secara keseluruhan.
Wireless Security Monitoring: Tanpa adanya security tools dan
otomatisasi yang memadai, trend BYOD bisa menimbulkan permasalahan
yang sulit dipantau dalam hal pelanggaran system keamanan. Dengan
menggunakan metode Wireless Intrusion Prevention System (WIPS), kita
dapat terus memantau seluruh WLAN coverage di perusahaan kita dan
koneksi semua perangkat WiFi yang ada termasuk koneksi Smart device.
Metode WIPS melakukan auto‐klasifikasi dan menanggapi ancaman yang
timbul dari trend BYOD terhadap penyimpangan kebijakan keamanan yang
telah kita buat. Adalah penting untuk memiliki visibilitas terhadap aktivitas
perangkat Smart device pada system jaringan WLAN anda, dan kemampuan untuk membedakan antara behaviour
Smart device dengan perangkat Wireless station 802.11 biasa. Visbilitas ini dapat menghemat waktu pemecahan
masalah dalam system jaringan WLAN karena kita mampu segera mengidentifikasi BYOD yang bermasalah.
Penilaian Kinerja WLAN yang Proaktif: Trend BYOD meyebabkan dinamika perubahan terhadap penggunaan
WLAN yang tidak terencana sehingga trend analisis dapat menjadi salah satu solusi yang efektif untuk menilai
dampak ke depan yang mungkin muncul guna memenuhi permintaan dan menghindari masalah terhadap trend
BYOD itu sendiri. Trend analisis ini bisa didapatkan dengan melakukan penilaian kinerja WLAN secara proaktif,
sehingga kita bisa melakukan antisipasi dan pencegahan terhadap permasalahan kinerja WLAN secara menyeluruh.

3. Menyatukan trend BYOD ke dalam existing WLAN merupakan sebuah investasi yang dapat memberikan efisiensi
dan keberhasilan dalam dunia bisnis. Saat ini kita perlu mempertimbangkan kehadiran semua Smart device
tersebut baik itu berupa smartphone maupun tablet pribadi yang dibawa oleh karyawan. Kita perlu mengawasi
secara proaktif interferensi RF yang disebabkan oleh iOS dan Android hotspot mobile dan terus menguji kinerja
WLAN untuk mendeteksi dan mengevaluasi dampak bisnis terhadap trend BYOD ini.
Bagaimana Fluke Networks berperan membantu menyatukan BYOD
Fluke Networks menawarkan Solusi AirMagnet dengan portofolio solusi yang lengkap mencakup keseluruhan
siklus WLAN. Solusi AirMagnet ini memastikan berjalannya security, performance dan compliance pada
infrastruktur WLAN yang kita miliki. Solusi AirMagnet dapat membantu perusahaan menyatukan BYOD ke dalam
system WLAN dengan melakukan discovery perangkat mobile milik karyawan, menilai dampaknya terhadap system
jaringan perusahaan, mengurangi dampak yang tidak diinginkan dan memfasilitasi penggunaan BYOD dengan tepat
guna untuk mendukung bisnis dan pekerjaan.
Dalam melakukan planning dan design WLAN, AirMagnet Planner melakukan pemodelan prediktif pada system
WLAN enterprise. Dengan menggunakan informasi detil mengenai fasilitas Anda, lingkungan RF, dan populasi
perangkat Wi‐Fi pada area dimana WLAN akan dibangun,
AirMagnet Planner memprediksi coverage dan performance
WLAN anda untuk membantu memperbaiki tata letak fisik dan
alokasi RF band/channel. Secara spekulatif BYOD dapat
ditambahkan pada AirMagnet Planner project, sehingga
network designer dapat dengan mudah melakukan analisis
"How‐If" untuk memahami dampak dari pertumbuhan BYOD,
misalnya: berapa banyak Access Point yang perlu ditambahkan
untuk memenuhi cakupan dan kinerja WLAN jika semua
karyawan membawa iPad untuk bekerja tahun depan .
Setelah melakukan deployment WLAN, AirMagnet Survey digunakan untuk mengukur coverage sinyal pada lokasi
WLAN secara aktual dan memverifikasi performance end‐to‐end WLAN yang sebenarnya. Khusus untuk trend
BYOD, Fluke Networks memperkenalkan AirMagnet AirMapper ™,
sebuah aplikasi Android yang mudah digunakan yang dapat diinstal
pada perangkat Android (versi 2.2 atau lebih tinggi). Aplikasi
AirMapper memudahkan kita untuk memetakan dan mem‐
visualisasi‐kan coverage yang dialami perangkat Android BYOD.
Sedangkan AirMapper PRO dapat mengekspor hasil pengukurannya
kepada AirMagnet Survey PRO untuk lebih memperluas
pengamatan, analisis lebih dalam dan keperluan reporting.
Lebih advance lagi, AirMagnet Enterprise dapat digunakan untuk melakukan monitoring secara terus‐menerus
pada aktivitas RF di seluruh area WLAN coverage anda termasuk site remote dengan menggunakan Smart‐Edge
Sensor. AirMagnet Enterprise dapat secara otomatis mendeteksi interferensi yang disebabkan oleh BYOD baru dan
secara proaktif mendukung verifikasi kinerja klien tersebut.

4.
AirMagnet Enterprise juga memiliki fitur Automated Health Check (AHC) dengan memanfaatkan sensor yang ada
untuk menguji kesehatan jaringan WLAN secara end‐to‐end. Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan yang
terjadwal, divisi IT bisa mendapatkan alert dengan cepat
untuk masalah WLAN yang muncul yang dipicu oleh
pengguna BYOD yang ‘nakal’ atau pengguna BYOD yang
tidak terkonfigurasi dengan benar. Ketika perangkat
bermasalah ditemukan, fitur Dynamic Threat Update (DTU)
yang dimiliki AirMagnet Enterprise akan segera melakukan
mendeteksi secara spesifik jenis perangkat atau masalah
yang terjadi. Dengan demikian AirMagnet Enterprise ini
sangat membantu divisi IT untuk lebih cepat menemukan
dan secara otomatis merespon kepada BYOD yang
bermasalah, sehingga dapat meminimalkan dampak negatif terhadap kinerja WLAN dan aplikasi bisnis yang
berjalan.
Ketika masalah ‘misterius’ Smart‐device terjadi, diagnostik tools mobile seperti AirMagnet WiFi Analyzer menjadi
solusi terakhir yang bisa diandalkan. Analisis engine Airwise yang ada pada AirMagnet WiFi Analyzer akan
memudahkan teknisi lapangan untuk mengidentifikasi
gejala dan kemungkinan penyebab terjadinya masalah
guna melakukan troubleshooting permasalahan WLAN
dengan cepat. Sebagai contoh, AirMagnet WiFi
Analyzer dapat menangkap traffic WLAN yang tidak
biasa yang dihasilkan oleh perangkat Wi‐Fi 802.11 yang
menyimpang dari standar dan melakukan analisis yang
lebih dalam terhadap konektivitas yang terjadi dari
perangkat tersebut. AirMagnet WifiAnalyzer PRO
memiliki fitur klasifikasi BYOD untuk membantu
optimasi koneksi BYOD pada jaringan WLAN dan dapat
menemukan rogue‐device yang terkonkesi pada
jaringan WLAN kita. Selain mengkategorikan Smart‐
device yang terdeteksi dalam jaringan WLAN kita, kita
juga bisa mengetahui informasi detil tentang Smart‐device tersebut termasuk OS dan modelnya.

5. Jika semua sudah dilakukan namun problem WLAN masih terjadi, maka kita
perlu melakukan pengecekan Spectrum wireless untuk mencari sinyal lain
yang mengganggu performance WLAN kita. AirMagnet SpectrumXT dapat
digunakan untuk menentukan lokasi Consumer device yang memancarkan
sinyal RF “palsu” yang dapat mengganggu WLAN kita. Tanpa tools AirMagnet
SpectrumXT ini, teknisi bisa menghabiskan berjam‐jam atau berhari‐hari
hanya untuk mencari masalah yang disebabkan oleh Consumer device yang
sinyalnya menggangu performance infrastruktur WLAN kita ini.
Kesimpulan
Banyak keuntungan yang bisa didapat oleh sebuah organisasi atau
perusahaan yang memanfaatkan trend BYOD dalam operasional nya.
Namun kita perlu mengatasi segala dampak yang timbul dari trend
BYOD ini terhadap performance, security dan compliance WLAN yang
ada. Menyatukan semua Smart‐device dalam trend BYOD ke dalam
system jaringan WLAN berjalan, yang telah dirancang, diuji dan
dimonitor secara proaktif dapat mengurangi dan menghindari
masalah yang timbul dari trend BYOD ini.
Solusi AirMagnet ‐ Fluke Networks memiliki peran yang sangat penting disetiap siklus jaringan WLAN yang kita
miliki, dan dapat membantu pengusaha untuk membawa dan menyatukan trend BYOD ke dalam system jaringan
WLAN nya dengan sangat terencana, teruji dan terawasi.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai solusi AirMagnet ‐ Fluke Networks dan fitur‐fitur yang memudahkan
deteksi, planning, monitoring dan troubleshooting WLAN dari semua perangkat WIFi 802.11 dan Smart‐device (tak
peduli merk dan type apapun yang dimiliki), kunjung http://www.flukenetworks.com/wlan atau dengan
mengunjungi website PT.Siwali Swantika di http://www.siwali.com atau dengan menghubungi telp: 021‐45850618
untuk konsultasi lebih lanjut.