SlideShare a Scribd company logo
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Pertemuan 15
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Sistem Rangka Pemikul Momen
SRPMB SRPMM SRPMK
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Momen di Balok
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Perbandingan Ketentuan SRPMB, SRPMM, dan
SRPMK
SRPMB SRPMM SRPMK
18.3.2 Balok harus memiliki
paling sedikit dua batang
tulangan longitudinal yang
menerus sepanjang kedua
sisi atas dan bawah
penampang. Tulangan
bawah yang menerus harus
memiliki luas tidak kurang
dari seperempat luas
maksimum tulangan
bawah. Tulangan ini harus
diangkur untuk dapat
mencapai kekuatan leleh
tarik 𝒇𝒚 pada muka
tumpuan.
8.4.2.1 Balok harus
mempunyai paling sedikit
dua batang tulangan
longitudinal yang menerus
sepanjang kedua sisi atas dan
bawah penampang. Tulangan
bawah yang menerus harus
memiliki luas tidak kurang
dari seperempat luas
maksimum tulangan bawah.
Tulangan ini harus diangkur
untuk dapat mencapai
kekuatan leleh tarik 𝒇𝒚 pada
muka tumpuan.
18.6.3.1
Balok-balok harus
memiliki setidaknya dua
batang tulangan menerus
pada sisi atas dan bawah
penampang. Pada
sebarang penampang,
jumlah tulangan tidak
boleh kurang dari yang
disyaratkan 9.6.1.2 (As
min), dan rasio tulangan r
tidak boleh melebihi
0,025, baik untuk tulangan
atas maupun bawah.
18.6.3.2…
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
SRPMB SRPMM SRPMK
18.4.2.2 Kekuatan momen
positif pada muka joint tidak
boleh kurang dari sepertiga
kekuatan momen negatif yang
disediakan pada muka joint
tersebut. Baik kekuatan momen
negatif maupun positif pada
sebarang penampang
sepanjang bentang balok tidak
boleh kurang dari seperlima
kekuatan momen maksimum
yang disediakan pada muka
salah satu join pada bentang
balok yang ditinjau.
18.6.3.2 Kekuatan momen
positif pada muka joint
harus tidak kurang dari
setengah kekuatan
momen negatif pada muka
joint tersebut. Kekuatan
momen negatif dan positif
pada sebarang penampang
di sepanjang bentang
komponen struktur tidak
boleh kurang dari
seperempat kekuatan
momen maksimum pada
muka kedua joint.
Perbandingan Ketentuan SRPMB, SRPMM, dan
SRPMK
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
SRPMM SRPMK
18.6.3.3 Sambungan lewatan tulangan
longitudinal diizinkan jika sengkang pengekang
atau spiral dipasang sepanjang sambungan
lewatan. Spasi tulangan transversal yang
melingkupi batang tulangan yang disambung-
lewatkan tidak boleh melebihi nilai terkecil dari
d/4 dan 100 mm. Sambungan lewatan tidak
boleh digunakan pada lokasi a) hingga c):
a) Dalam joint
b) Dalam jarak dua kali tinggi balok dari muka
joint
c) Dalam jarak dua kali tinggi balok dari
penampang kritis di mana pelelehan lentur
dimungkinkan terjadi sebagai akibat deformasi
lateral yang melampaui perilaku elastik
Perbandingan Ketentuan SRPMB, SRPMM, dan
SRPMK
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
SRPMM SRPMK
18.4.2.3 fVn tidak boleh kurang dari
nilai terkecil antara (a) dan (b):
(a) Jumlah gaya geser terkait dengan
tercapainya Mn pada muka joint di
setiap ujung balok akibat lentur
berbalik arah
(kurvatur ganda) dan geser yang
dihitung untuk beban gravitasi
terfaktor
(b)Gaya geser maksimum yang
diperoleh dari kombinasi beban
desain termasuk E, dengan E
ditetapkan sebesar dua kali nilai
yang dipersyaratkan SNI 1726.
18.6.5.1 Gaya geser desain Ve harus dihitung
dari tinjauan gaya-gaya pada bagian balok di
antara kedua muka joint. Momen-momen
dengan tanda berlawanan yang terkait
dengan kekuatan momen lentur maksimum
yang mungkin terjadi, Mpr, harus diasumsikan
bekerja pada muka-muka joint dan balok
dibebani dengan beban gravitasi tributari
terfaktor di sepanjang bentangnya.
Momen-momen ujung Mpr berdasarkan pada
tegangan tarik baja sebesar 1,25fy dimana fy
kekuatan leleh yang disyaratkan. (Kedua
momen ujung harus ditinjau dalam kedua
arah, searah jarum jam dan berlawanan jarum
jam)
Perbandingan Ketentuan SRPMB, SRPMM, dan
SRPMK
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
SRPMM SRPMK
Perbandingan Ketentuan SRPMB, SRPMM, dan
SRPMK
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
SRPMM SRPMK
18.6.5.2 Tulangan transversal
Tulangan transversal sepanjang daerah
yang diidentifikasi dalam 18.6.4.1 harus
didesain untuk menahan geser dengan
mengasumsikan Vc = 0 bilamana kedua a)
dan b) terpenuhi:
a) Gaya geser akibat gempa yang dihitung
sesuai 18.6.5.1 mewakili setidaknya
setengah kekuatan geser perlu maksimum
dalam bentang tersebut.
b) Gaya tekan aksial terfaktor Pu termasuk
pengaruh gempa kurang dari Ag fc ‘ / 20
Perbandingan Ketentuan SRPMB, SRPMM, dan
SRPMK
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
SRPMM SRPMK
18.4.2.4 Pada kedua ujung balok, sengkang
tertutup harus disediakan sepanjang tidak
kurang dari 2h diukur dari muka komponen
struktur penumpu ke arah tengah bentang.
18.6.4.1 Sengkang pengekang harus
dipasang pada balok di daerah berikut:
a) Sepanjang jarak yang sama dengan
dua kali tinggi balok yang diukur dari
muka kolom penumpu ke arah tengah
bentang, di kedua ujung balok
b) Sepanjang jarak yang sama dengan
dua kali tinggi balok pada kedua sisi
suatu penampang dimana pelelehan
lentur dimungkinkan terjadi sebagai
akibat deformasi lateral yang
melampaui perilaku elastik.
Perbandingan Ketentuan SRPMB, SRPMM, dan
SRPMK
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
SRPMM SRPMK
18.6.4.3 Sengkang pengekang pada balok
diizinkan terdiri dari dua batang tulangan:
yaitu sebuah sengkang yang mempunyai
kait gempa pada kedua ujungnya dan ikat
silang sebagai penutup. Ikat silang
berurutan yang mengikat batang tulangan
longitudinal yang sama harus memiliki kait
90 derajat yang dipasang selang-seling
pada sisi yang berlawanan dari komponen
struktur lentur. Jika batang tulangan
longitudinal yang ditahan oleh ikat silang
dikekang oleh pelat hanya pada satu sisi
komponen struktur lentur, maka kait 90
derajat dari ikat silang harus ditempatkan
pada sisi tersebut.
Perbandingan Ketentuan SRPMB, SRPMM, dan
SRPMK
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
SRPMM SRPMK
Perbandingan Ketentuan SRPMB, SRPMM, dan
SRPMK
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
SRPMM SRPMK
18.4.2.4…
Sengkang tertutup pertama harus
ditempatkan tidak lebih dari 50 mm dari
muka komponen struktur penumpu. Spasi
sengkang pengekang tidak boleh melebihi
nilai terkecil dari a) hingga d):
a) d/4
b) Delapan kali diameter batang tulangan
longitudinal terkecil yang dilingkupi
c) 24 kali diameter batang tulangan
sengkang pengekang
d) 300 mm
18.6.4.4 Sengkang pengekang pertama
harus ditempatkan tidak lebih dari 50
mm dari muka kolom penumpu. Spasi
sengkang pengekang tidak boleh
melebihi nilai terkecil dari a) hingga c):
a) d/4
b) Enam kali diameter terkecil batang
tulangan lentur utama, tidak termasuk
tulangan longitudinal samping yang
disyaratkan 9.7.2.3
c) 150 mm
Perbandingan Ketentuan SRPMB, SRPMM, dan
SRPMK
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
SRPMM SRPMK
18.4.2.5 Sengkang harus dispasikan
tidak lebih dari d/2 sepanjang bentang
balok.
18.6.4.5 Bila diperlukan sengkang
pengekang, sengkang pengekang tersebut
harus didesain untuk menahan geser
sesuai 18.6.5.
18.6.4.6 Bila sengkang pengekang tidak
diperlukan, sengkang dengan kait gempa
pada kedua ujungnya harus dipasang
dengan spasi tidak lebih dari d/2
sepanjang bentang balok.
Perbandingan Ketentuan SRPMB, SRPMM, dan
SRPMK
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
SRPMK
• Batasan dimensi
18.6.2.1 Balok harus memenuhi (a) hingga (c):
a) Bentang bersih, Ln, harus minimal 4d
b) Lebar penampang bw, harus sekurangnya nilai terkecil dari 0,3h dan
250 mm
c) Proyeksi lebar balok yang melampaui lebar kolom penumpu tidak
boleh melebihi nilai terkecil dari c2 dan 0,75c1 pada masing-masing
sisi kolom.
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Desain Balok SRPMK
1. Analisis Gaya Dalam
2. Dimensi balok sesuai 18.6.2.1
3. Cek Gaya Normal < 0,1 Ag.fc’ (agar pengaruh gaya normal tidak
diperhitungkan)
4. Hitung tulangan lentur, cek persyaratan
5. Hitung momen probable (Mpr)
6. Hitung Gaya geser Ve
7. Hitung tulangan geser, cek persyaratan
8. Hitung dan Gambar detail penulangan
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Panjang penyaluran dan Pemberhentian tulangan
9.7.3.8.1 Pada tumpuan sederhana, setidaknya sepertiga dari tulangan
momen positif maksimum harus diteruskan sepanjang bawah balok
sampai ke tumpuan, kecuali untuk balok pracetak dimana tulangan
tersebut harus diteruskan sekurang-kurangnya sampai pusat panjang
landasan.
9.7.3.8.2 Pada tumpuan lain, sedikitnya seperempat dari tulangan momen
positif maksimum harus diteruskan sepanjang bawah balok ke tumpuan
sekurang-kurangnya 150 mm dan, jika balok merupakan bagian dari sistem
penahan beban lateral utama, harus diangkur untuk menghasilkan fy pada
sisi tumpuan.
9.7.3.8.4 Setidaknya sepertiga dari tulangan momen negatif pada tumpuan
harus memiliki panjang penyaluran melewati titik balik sekurang-
kurangnya terbesar dari d, 12db, dan ℓn/16.
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Panjang penyaluran dan Pemberhentian tulangan
9.7.3.8.3 Pada tumpuan sederhana dan titik balik, db untuk tulangan tarik
momen positif harus dibatasi sedemikian rupa sehingga ℓd dapat memenuhi
a) atau b). Jika tulangan terputus melewati garis tengah tumpuan dengan
ujung kait standar atau pengangkuran mekanis yang setidaknya setara dengan
kait standar, a) atau b) tidak perlu dipenuhi.
a) 𝓵𝒅 ≤ (1,3Mn /Vu+𝓵a ) jika ujung tulangan dikekang oleh reaksi tekan
b) 𝓵𝒅 ≤ (Mn /Vu+𝓵a ) jika ujung tulangan tidak dikekang oleh reaksi tekan
Mn dihitung dengan asumsi semua tegangan tulangan pada penampang
mencapai fy dan Vu dihitung pada penampang tersebut. Pada tumpuan, ℓa
adalah panjang penyaluran yang melewati pusat tumpuan. Pada titik balik, ℓa
adalah panjang penyaluran yang melewati titik balik, dibatasi dengan nilai
terbesar dari d atau 12db.
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Panjang penyaluran dan
pemberhentian tulangan
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Contoh pemberhentian tulangan
(Wight dan MacGregor, 2012)
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Soal 15.1
Rencanakan balok interior menerus enam bentang yang dicor
monolit dengan plat tebal 175 mm.
Pelat adalah pelat 1 arah (one way slab). Pada pelat bekerja
beban mati tambahan : 0,75 kN/m2, dan beban hidup L : 3,0
kN/m2. Mutu Beton fc’ = 35 MPa (beton normal), baja
tulangan fy= 420 Mpa.
Panjang bentang balok = 11 m, dan diberikan Lebar balok =
45 cm. Kolom berbentuk persegi ukuran : 60 x 60 cm.
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
I II III
Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi
Potongan I-I Potongan II-II
Potongan III-III

More Related Content

Similar to zzzzzz

Slide-CIV204-CIV204-slide-3-7.pdf
Slide-CIV204-CIV204-slide-3-7.pdfSlide-CIV204-CIV204-slide-3-7.pdf
Slide-CIV204-CIV204-slide-3-7.pdf
MuhamadIlham279890
 
SNI Tata Cara Perencanaan Struktur Baja.ppt
SNI Tata Cara Perencanaan Struktur Baja.pptSNI Tata Cara Perencanaan Struktur Baja.ppt
SNI Tata Cara Perencanaan Struktur Baja.ppt
darmadi ir,mm
 
JALAN REL KA.pdf
JALAN REL KA.pdfJALAN REL KA.pdf
JALAN REL KA.pdf
AkmalFikri24
 
STRUKTUR BAJA TARIK DAN TEKAN rev.ppt
STRUKTUR BAJA TARIK DAN TEKAN rev.pptSTRUKTUR BAJA TARIK DAN TEKAN rev.ppt
STRUKTUR BAJA TARIK DAN TEKAN rev.ppt
DitaLestari18
 
pengantar struktur kolom pada konstruksi beton
pengantar struktur kolom pada konstruksi betonpengantar struktur kolom pada konstruksi beton
pengantar struktur kolom pada konstruksi beton
TeguhSipil1
 
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
Universitas Pendidikan Indonesia
 
Makalah PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUK
Makalah PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUKMakalah PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUK
Makalah PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUK
Loeky Palakka
 
Analisis desain baja ringan
Analisis desain baja ringanAnalisis desain baja ringan
Analisis desain baja ringan
moses hadun
 
S struktur-batang lentur murni
S struktur-batang lentur murniS struktur-batang lentur murni
S struktur-batang lentur murni
iky
 
ANALISA_KOLOM_PENDEK.pptx
ANALISA_KOLOM_PENDEK.pptxANALISA_KOLOM_PENDEK.pptx
ANALISA_KOLOM_PENDEK.pptx
DimasPrayuda9
 
Konstruksi lambung
Konstruksi lambungKonstruksi lambung
Konstruksi lambung
tanalialayubi
 
pelat sni 2013
pelat sni 2013pelat sni 2013
pelat sni 2013
Shaleh Afif Hasibuan
 
Metode pelaksanaan pasang rangka atap baja ringan
Metode pelaksanaan pasang rangka atap baja ringanMetode pelaksanaan pasang rangka atap baja ringan
Metode pelaksanaan pasang rangka atap baja ringan
Handry J
 
REL.ppt
REL.pptREL.ppt
Elemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - RemElemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - Rem
Charis Muhammad
 
6.2 dan 6.3.docx
6.2 dan 6.3.docx6.2 dan 6.3.docx
6.2 dan 6.3.docx
Frederiko1
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
Mira Pemayun
 
torsi.pdf
torsi.pdftorsi.pdf
torsi.pdf
YusufNugroho11
 
Jalan rel-27112010
Jalan rel-27112010Jalan rel-27112010
Jalan rel-27112010
Lis Theeii Yaa
 
Bab vii-bantalan-rel
Bab vii-bantalan-relBab vii-bantalan-rel
Bab vii-bantalan-rel
Dani Hamdani
 

Similar to zzzzzz (20)

Slide-CIV204-CIV204-slide-3-7.pdf
Slide-CIV204-CIV204-slide-3-7.pdfSlide-CIV204-CIV204-slide-3-7.pdf
Slide-CIV204-CIV204-slide-3-7.pdf
 
SNI Tata Cara Perencanaan Struktur Baja.ppt
SNI Tata Cara Perencanaan Struktur Baja.pptSNI Tata Cara Perencanaan Struktur Baja.ppt
SNI Tata Cara Perencanaan Struktur Baja.ppt
 
JALAN REL KA.pdf
JALAN REL KA.pdfJALAN REL KA.pdf
JALAN REL KA.pdf
 
STRUKTUR BAJA TARIK DAN TEKAN rev.ppt
STRUKTUR BAJA TARIK DAN TEKAN rev.pptSTRUKTUR BAJA TARIK DAN TEKAN rev.ppt
STRUKTUR BAJA TARIK DAN TEKAN rev.ppt
 
pengantar struktur kolom pada konstruksi beton
pengantar struktur kolom pada konstruksi betonpengantar struktur kolom pada konstruksi beton
pengantar struktur kolom pada konstruksi beton
 
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
 
Makalah PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUK
Makalah PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUKMakalah PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUK
Makalah PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUK
 
Analisis desain baja ringan
Analisis desain baja ringanAnalisis desain baja ringan
Analisis desain baja ringan
 
S struktur-batang lentur murni
S struktur-batang lentur murniS struktur-batang lentur murni
S struktur-batang lentur murni
 
ANALISA_KOLOM_PENDEK.pptx
ANALISA_KOLOM_PENDEK.pptxANALISA_KOLOM_PENDEK.pptx
ANALISA_KOLOM_PENDEK.pptx
 
Konstruksi lambung
Konstruksi lambungKonstruksi lambung
Konstruksi lambung
 
pelat sni 2013
pelat sni 2013pelat sni 2013
pelat sni 2013
 
Metode pelaksanaan pasang rangka atap baja ringan
Metode pelaksanaan pasang rangka atap baja ringanMetode pelaksanaan pasang rangka atap baja ringan
Metode pelaksanaan pasang rangka atap baja ringan
 
REL.ppt
REL.pptREL.ppt
REL.ppt
 
Elemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - RemElemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - Rem
 
6.2 dan 6.3.docx
6.2 dan 6.3.docx6.2 dan 6.3.docx
6.2 dan 6.3.docx
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
 
torsi.pdf
torsi.pdftorsi.pdf
torsi.pdf
 
Jalan rel-27112010
Jalan rel-27112010Jalan rel-27112010
Jalan rel-27112010
 
Bab vii-bantalan-rel
Bab vii-bantalan-relBab vii-bantalan-rel
Bab vii-bantalan-rel
 

zzzzzz

  • 1. Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi Pertemuan 15
  • 2. Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi Sistem Rangka Pemikul Momen SRPMB SRPMM SRPMK
  • 4. Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi Perbandingan Ketentuan SRPMB, SRPMM, dan SRPMK SRPMB SRPMM SRPMK 18.3.2 Balok harus memiliki paling sedikit dua batang tulangan longitudinal yang menerus sepanjang kedua sisi atas dan bawah penampang. Tulangan bawah yang menerus harus memiliki luas tidak kurang dari seperempat luas maksimum tulangan bawah. Tulangan ini harus diangkur untuk dapat mencapai kekuatan leleh tarik 𝒇𝒚 pada muka tumpuan. 8.4.2.1 Balok harus mempunyai paling sedikit dua batang tulangan longitudinal yang menerus sepanjang kedua sisi atas dan bawah penampang. Tulangan bawah yang menerus harus memiliki luas tidak kurang dari seperempat luas maksimum tulangan bawah. Tulangan ini harus diangkur untuk dapat mencapai kekuatan leleh tarik 𝒇𝒚 pada muka tumpuan. 18.6.3.1 Balok-balok harus memiliki setidaknya dua batang tulangan menerus pada sisi atas dan bawah penampang. Pada sebarang penampang, jumlah tulangan tidak boleh kurang dari yang disyaratkan 9.6.1.2 (As min), dan rasio tulangan r tidak boleh melebihi 0,025, baik untuk tulangan atas maupun bawah. 18.6.3.2…
  • 5. Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi SRPMB SRPMM SRPMK 18.4.2.2 Kekuatan momen positif pada muka joint tidak boleh kurang dari sepertiga kekuatan momen negatif yang disediakan pada muka joint tersebut. Baik kekuatan momen negatif maupun positif pada sebarang penampang sepanjang bentang balok tidak boleh kurang dari seperlima kekuatan momen maksimum yang disediakan pada muka salah satu join pada bentang balok yang ditinjau. 18.6.3.2 Kekuatan momen positif pada muka joint harus tidak kurang dari setengah kekuatan momen negatif pada muka joint tersebut. Kekuatan momen negatif dan positif pada sebarang penampang di sepanjang bentang komponen struktur tidak boleh kurang dari seperempat kekuatan momen maksimum pada muka kedua joint. Perbandingan Ketentuan SRPMB, SRPMM, dan SRPMK
  • 6. Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi SRPMM SRPMK 18.6.3.3 Sambungan lewatan tulangan longitudinal diizinkan jika sengkang pengekang atau spiral dipasang sepanjang sambungan lewatan. Spasi tulangan transversal yang melingkupi batang tulangan yang disambung- lewatkan tidak boleh melebihi nilai terkecil dari d/4 dan 100 mm. Sambungan lewatan tidak boleh digunakan pada lokasi a) hingga c): a) Dalam joint b) Dalam jarak dua kali tinggi balok dari muka joint c) Dalam jarak dua kali tinggi balok dari penampang kritis di mana pelelehan lentur dimungkinkan terjadi sebagai akibat deformasi lateral yang melampaui perilaku elastik Perbandingan Ketentuan SRPMB, SRPMM, dan SRPMK
  • 7. Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi SRPMM SRPMK 18.4.2.3 fVn tidak boleh kurang dari nilai terkecil antara (a) dan (b): (a) Jumlah gaya geser terkait dengan tercapainya Mn pada muka joint di setiap ujung balok akibat lentur berbalik arah (kurvatur ganda) dan geser yang dihitung untuk beban gravitasi terfaktor (b)Gaya geser maksimum yang diperoleh dari kombinasi beban desain termasuk E, dengan E ditetapkan sebesar dua kali nilai yang dipersyaratkan SNI 1726. 18.6.5.1 Gaya geser desain Ve harus dihitung dari tinjauan gaya-gaya pada bagian balok di antara kedua muka joint. Momen-momen dengan tanda berlawanan yang terkait dengan kekuatan momen lentur maksimum yang mungkin terjadi, Mpr, harus diasumsikan bekerja pada muka-muka joint dan balok dibebani dengan beban gravitasi tributari terfaktor di sepanjang bentangnya. Momen-momen ujung Mpr berdasarkan pada tegangan tarik baja sebesar 1,25fy dimana fy kekuatan leleh yang disyaratkan. (Kedua momen ujung harus ditinjau dalam kedua arah, searah jarum jam dan berlawanan jarum jam) Perbandingan Ketentuan SRPMB, SRPMM, dan SRPMK
  • 8. Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi SRPMM SRPMK Perbandingan Ketentuan SRPMB, SRPMM, dan SRPMK
  • 11. Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi SRPMM SRPMK 18.6.5.2 Tulangan transversal Tulangan transversal sepanjang daerah yang diidentifikasi dalam 18.6.4.1 harus didesain untuk menahan geser dengan mengasumsikan Vc = 0 bilamana kedua a) dan b) terpenuhi: a) Gaya geser akibat gempa yang dihitung sesuai 18.6.5.1 mewakili setidaknya setengah kekuatan geser perlu maksimum dalam bentang tersebut. b) Gaya tekan aksial terfaktor Pu termasuk pengaruh gempa kurang dari Ag fc ‘ / 20 Perbandingan Ketentuan SRPMB, SRPMM, dan SRPMK
  • 12. Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi SRPMM SRPMK 18.4.2.4 Pada kedua ujung balok, sengkang tertutup harus disediakan sepanjang tidak kurang dari 2h diukur dari muka komponen struktur penumpu ke arah tengah bentang. 18.6.4.1 Sengkang pengekang harus dipasang pada balok di daerah berikut: a) Sepanjang jarak yang sama dengan dua kali tinggi balok yang diukur dari muka kolom penumpu ke arah tengah bentang, di kedua ujung balok b) Sepanjang jarak yang sama dengan dua kali tinggi balok pada kedua sisi suatu penampang dimana pelelehan lentur dimungkinkan terjadi sebagai akibat deformasi lateral yang melampaui perilaku elastik. Perbandingan Ketentuan SRPMB, SRPMM, dan SRPMK
  • 13. Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi SRPMM SRPMK 18.6.4.3 Sengkang pengekang pada balok diizinkan terdiri dari dua batang tulangan: yaitu sebuah sengkang yang mempunyai kait gempa pada kedua ujungnya dan ikat silang sebagai penutup. Ikat silang berurutan yang mengikat batang tulangan longitudinal yang sama harus memiliki kait 90 derajat yang dipasang selang-seling pada sisi yang berlawanan dari komponen struktur lentur. Jika batang tulangan longitudinal yang ditahan oleh ikat silang dikekang oleh pelat hanya pada satu sisi komponen struktur lentur, maka kait 90 derajat dari ikat silang harus ditempatkan pada sisi tersebut. Perbandingan Ketentuan SRPMB, SRPMM, dan SRPMK
  • 14. Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi SRPMM SRPMK Perbandingan Ketentuan SRPMB, SRPMM, dan SRPMK
  • 15. Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi SRPMM SRPMK 18.4.2.4… Sengkang tertutup pertama harus ditempatkan tidak lebih dari 50 mm dari muka komponen struktur penumpu. Spasi sengkang pengekang tidak boleh melebihi nilai terkecil dari a) hingga d): a) d/4 b) Delapan kali diameter batang tulangan longitudinal terkecil yang dilingkupi c) 24 kali diameter batang tulangan sengkang pengekang d) 300 mm 18.6.4.4 Sengkang pengekang pertama harus ditempatkan tidak lebih dari 50 mm dari muka kolom penumpu. Spasi sengkang pengekang tidak boleh melebihi nilai terkecil dari a) hingga c): a) d/4 b) Enam kali diameter terkecil batang tulangan lentur utama, tidak termasuk tulangan longitudinal samping yang disyaratkan 9.7.2.3 c) 150 mm Perbandingan Ketentuan SRPMB, SRPMM, dan SRPMK
  • 16. Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi SRPMM SRPMK 18.4.2.5 Sengkang harus dispasikan tidak lebih dari d/2 sepanjang bentang balok. 18.6.4.5 Bila diperlukan sengkang pengekang, sengkang pengekang tersebut harus didesain untuk menahan geser sesuai 18.6.5. 18.6.4.6 Bila sengkang pengekang tidak diperlukan, sengkang dengan kait gempa pada kedua ujungnya harus dipasang dengan spasi tidak lebih dari d/2 sepanjang bentang balok. Perbandingan Ketentuan SRPMB, SRPMM, dan SRPMK
  • 18. Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi SRPMK • Batasan dimensi 18.6.2.1 Balok harus memenuhi (a) hingga (c): a) Bentang bersih, Ln, harus minimal 4d b) Lebar penampang bw, harus sekurangnya nilai terkecil dari 0,3h dan 250 mm c) Proyeksi lebar balok yang melampaui lebar kolom penumpu tidak boleh melebihi nilai terkecil dari c2 dan 0,75c1 pada masing-masing sisi kolom.
  • 19. Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi Desain Balok SRPMK 1. Analisis Gaya Dalam 2. Dimensi balok sesuai 18.6.2.1 3. Cek Gaya Normal < 0,1 Ag.fc’ (agar pengaruh gaya normal tidak diperhitungkan) 4. Hitung tulangan lentur, cek persyaratan 5. Hitung momen probable (Mpr) 6. Hitung Gaya geser Ve 7. Hitung tulangan geser, cek persyaratan 8. Hitung dan Gambar detail penulangan
  • 22. Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi Panjang penyaluran dan Pemberhentian tulangan 9.7.3.8.1 Pada tumpuan sederhana, setidaknya sepertiga dari tulangan momen positif maksimum harus diteruskan sepanjang bawah balok sampai ke tumpuan, kecuali untuk balok pracetak dimana tulangan tersebut harus diteruskan sekurang-kurangnya sampai pusat panjang landasan. 9.7.3.8.2 Pada tumpuan lain, sedikitnya seperempat dari tulangan momen positif maksimum harus diteruskan sepanjang bawah balok ke tumpuan sekurang-kurangnya 150 mm dan, jika balok merupakan bagian dari sistem penahan beban lateral utama, harus diangkur untuk menghasilkan fy pada sisi tumpuan. 9.7.3.8.4 Setidaknya sepertiga dari tulangan momen negatif pada tumpuan harus memiliki panjang penyaluran melewati titik balik sekurang- kurangnya terbesar dari d, 12db, dan ℓn/16.
  • 23. Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi Panjang penyaluran dan Pemberhentian tulangan 9.7.3.8.3 Pada tumpuan sederhana dan titik balik, db untuk tulangan tarik momen positif harus dibatasi sedemikian rupa sehingga ℓd dapat memenuhi a) atau b). Jika tulangan terputus melewati garis tengah tumpuan dengan ujung kait standar atau pengangkuran mekanis yang setidaknya setara dengan kait standar, a) atau b) tidak perlu dipenuhi. a) 𝓵𝒅 ≤ (1,3Mn /Vu+𝓵a ) jika ujung tulangan dikekang oleh reaksi tekan b) 𝓵𝒅 ≤ (Mn /Vu+𝓵a ) jika ujung tulangan tidak dikekang oleh reaksi tekan Mn dihitung dengan asumsi semua tegangan tulangan pada penampang mencapai fy dan Vu dihitung pada penampang tersebut. Pada tumpuan, ℓa adalah panjang penyaluran yang melewati pusat tumpuan. Pada titik balik, ℓa adalah panjang penyaluran yang melewati titik balik, dibatasi dengan nilai terbesar dari d atau 12db.
  • 24. Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi Panjang penyaluran dan pemberhentian tulangan
  • 25. Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi Contoh pemberhentian tulangan (Wight dan MacGregor, 2012)
  • 27. Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi Soal 15.1 Rencanakan balok interior menerus enam bentang yang dicor monolit dengan plat tebal 175 mm. Pelat adalah pelat 1 arah (one way slab). Pada pelat bekerja beban mati tambahan : 0,75 kN/m2, dan beban hidup L : 3,0 kN/m2. Mutu Beton fc’ = 35 MPa (beton normal), baja tulangan fy= 420 Mpa. Panjang bentang balok = 11 m, dan diberikan Lebar balok = 45 cm. Kolom berbentuk persegi ukuran : 60 x 60 cm.
  • 54. Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi Potongan I-I Potongan II-II Potongan III-III